makalah laporan biokimia kelompok 2b

17
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN DALAM DARAH DENGAN METODE BIOSENSOR DAN ALAT HEMOCUE Oleh : kelompok 2B 1. Luh Wayan Nia Lestariasih ( P07131013007) 2. Yudhi Pratama (P07131013009) 3. Ni Kadek Dwi Antari (P07131013011) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN GIZI

Upload: yudhie-pratama

Post on 06-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

mkm

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAPENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN DALAM DARAH DENGAN METODE BIOSENSOR DAN ALAT HEMOCUE

Oleh : kelompok 2B1. Luh Wayan Nia Lestariasih( P07131013007)2. Yudhi Pratama (P07131013009)3. Ni Kadek Dwi Antari (P07131013011)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIANKESEHATAN REPUBLIK INDONESIAJURUSAN GIZIDENPASAR2014A. Judul Praktikum:Penentuan Kadar Hemoglobin Dalam DarahDengan Metode Biosensor Dan Alat Hemocue

B. Hari/ Tanggal: Selasa , 25 November 2014

C. Tujuan:a. Tujuan UmumMahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan analisis kadar hemoglobin dalam darah dan dapat melakukan/mempraktekkan analisis kadar hemoglobin dalam darahb. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan prinsip dan cara analisis kadar hemoglobin dalam darah dengan alat hemocue Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar hemoglobin dalam darah dengan metode biosensor dan alat hemocue Mahasiswa dapat menentukan kadar hemoglobin dalam darah dengan alat hemocue Mahasiswa dapat mengetahui kadar hemoglobin yang rendah dengan alat hemocue

D. Prinsip Praktikum:Prinsip dari percobaan yang dilakukan adalah pemeriksaan hemoglobin (Hb) dengan menggunakan hemoglobin meter atau dikenal dengan Hemocue,dimana hasilnya akan dibandingkan dengan standar kadar Hb yang normal yang dibedakan antara pria dan wanita.

E. Dasar Teori:Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Hemoglobin manusia ditemukan dalam eritrosit, suatu tetramer dengan ukuran 50x55 x 64 A dan berat molekul 64.400 Dalton. Hemoglobin terdiri dari persenyawaan antara hem dan globin. Hem ialah suatu persenyawaan kompleks yang terdiri atas 4 buah gugusan pyrol dangan Fe ditengahnya, sedangkan globin terdiri atas 2 pasang rantai polipeptida yang berbeda : 2 (alfa) dan 2 (beta) untuk Hb A (22):2 dan 2 (gama) untuk Hb F (22),dan 2 dan 2 (delta) untuk Hb A2 (22). Ketiga jenis hemoglobin ini merupakan hemoglobin normal pada manusia.Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada darah. Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang bergabung dengan oksigen dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh. Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk menghasilkan tenaga. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai 2-3%. Metode yang lebih dulu dikenal adalah metode Sahli yang menggunakan teknik kimia dengan membandingkan senyawa akhir secara visual terhadap standar gelas warna. Ini memberi 2-3 kali kesalahan rata-rata dari metode yang menggunakan spektrofotometer yang baik. Metode yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin. Pada metode ini hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methomoglobin yang kemudian bereaksi dengan ion sianida (CN2-) membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah. Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar. Karena yang membandingkan alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer saat ini masih cukup mahal, sehingga belum semua laboratorium memilikinya.Pembentukan hemoglobin terjadi pada sum-sum tulang melalui semua stadium pematangan. Sel darah merah memasuki system sirkulasi sebagai retikulosit dari sum-sum tulang. Retikulosit adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan mengandung jala yang terdiri dari serat-serat reticular. Sejumlah kecil hemoglobin masih dihasilkan selama 24 sampai 48 jam pematangan; reticulum kemudian larut dan menjadi sel darah merah yang matang. Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Ada yang menyatakan bahwa penentuan status anemia yang hanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap, sehingga perlu ditambahkan dengan pemeriksaan yang lain. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Perkiraan prevalensi anemia secara global sekitar 51%. Bandingkan dengan prevalensi untuk anak balita sekitar 43%, anak usia sekolah 37%, lelaki dewasa hanya 18%, dan wanita tidak hamil 35%. Di tahun 1990, prevalensi anemia kurang besi pada wanita hamil justru meningkat sampai sebesar 55% ,yang menyengsarakan sekitar 44% wania diseluruh negara sedang berkembang (kisaran angka 13.4-87.5%). Angka tersebut terus membengkak hingga 74% (1997) yang bergerak dari 13.4% Thailand ke 88.5% India. Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.Peningkatan kadar hemoglobin dan ukuran kualitas hidup yang ditunjukkan dengan bertambahnya energi, dan meningkatnya aktivitas harian penderita kanker. Ukuran ini meningkat karena naiknya hemoglobin. Faktanya, kualitas hidup pasien kanker tidak beranjak lebih baik pada mereka yang kadar hemoglobinnya tidak meningkat, meskipun secara klinis menujukkan respon terhadap kemoterapi. Sekitar 65% pasien yang mencapai kadar hemoglobin 2 g/dL atau kenaikan kadar hemoglobin terbesar, memang menujukkan perbaikan dalam kualitas hidup. Jika kadar hemoglobin turun di bawah 12 g/dL, maka kadar eritropoeitin dalam plasma akan meningkat. Ini menujukkan, kalau kadar hemoglobin 12 g/dL merupakan level psikologis untuk segera dilakukan tindakan. Meski penemuan ini sudah muncul di tahun 80-an, tetap saja para dokter sering mengabaikan kadar hemoglobin sebagai kontributor penting dalam kesehatan pasien. Kalau belum turun sampai 8 g/dL artinya sudah mengalami anemia berat, maka tindakan belum dilakukan.Pada keadaan fisiologik kadar hemoglobin dapat bervariasi.Kadar hemoglobin meningkat bila orang tinggal di tempat yangtinggi dari permukaan laut. Pada ketinggian 2 km daripermukaan laut, kadar hemoglobin kira-kira 1 g/dl lebihtinggi dari pada tinggal pada tempat setinggi permukaan laut. Tetapi peningkatan kadar hemoglobin ini tergantung darilamanya anoksia, juga tergantung dari respons individu yangberbeda-beda. Kerja fisik yang berat juga dapat menaikkankadar hemoglobin, mungkin hal ini disebabkan masuknyasejumlah eritrosit yang tersimpan didalam kapiler-kapiler keperedaran darah atau karena hilangnya plasma. Perubahansikap tubuh dapat menimbulkan perubahan kadar hemoglobinyang bersifat sementara. Pada sikap berdiri kadar hemoglobinlebih tinggi dari pada berbaring. Variasi diurnal juga telahdilaporkan oleh beberapa peneliti, kadar hemoglobin tertinggipada pagi hari dan terendah pada sore hari.

F. Alat dan Bahan:a. Alat : Sarung tangan Alcohol Swabs Hemocue Microcuvet Lancet Auto click

b. Bahan : Darah kapiler mahasiswa jurusan gizi

G. Prosedur Praktikum:a. Menyiapkan alat-alat.b. Membersihkan jari tangan yang akan diambil darahnya terlebih dahulu dengan alcohol swabsc. Lalu pijat jari tangan supaya darahnya mengumpul di ujung jari tangan.d. Kemudian gunakan auto lancet untuk mengambil darah pada jari tangane. Pada darah yang pertama,kedua,dan ketiga keluar hapus dengan kapas. Kemudian pada darah yang keluar ke empat ambil dengan menggunakan microcuvetf. Lalu masukkan microcuvet ke dalam hemocue untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darahg. Catat hasil yang muncul pada alat hemocue. h. Membersihkan alat yang telah digunakan serta membuang sampah apabila terdapat kapas atau wadah kapas yang masih belum dibuang.

H. Hasil Pengamatan:Hasil pengukuran kadar Hb 11 mahasiswa jurusan gizi :

No.NamaJenis Kelamin Kadar Hb(gr/dL)Keterangan

1.Sulang L13,8 gr/dLRendah (Anemia)

2.Anggi WidyaP13,1 gr/dLNormal

3.RusyaniP14,0 gr/dLNormal

4.Nia LestariasihP12,5 gr/dLNormal

5.Yudhi PratamaL 15,6 gr/dLNormal

6.Dwi AntariP 13,5 gr/dLNormal

7.Dian SavitriP12,6 gr/dLNormal

8.Putu AnggiL14,7 gr/dLNormal

9.Putri CahyaniP13,2 gr/dLNormal

10.BaskaraL16,5 gr/dLNormal

11.Leni WulandariP12,9 gr/dLNormal

I. Pembahasan:Dari hasil penelitian yang kami dapatkan, dapat dibahas sebagai berikut :Kadar hemoglobin dalam darah digunakan untuk menilai anemia. Informasi yang dikumpulkan dimaksudkan untuk menghasilkan perkiraan kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi dan menentukan nilai prediktif hemoglobin dalam mengidentifikasi kekurangan zat besi.

Kadar hemoglobin dalam darah dipengaruhi oleh beberapa hal, meliputi. a. Makanan atau GiziZat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya haemoglobin yaitu Fe (zat besi), protein.b. Fungsi Jantung dan Paru-paruJantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Dalam darah terdapat haemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh sebagai pembentukan energi. Sedangkan paru berfungsi untuk menghisap oksigen dari udara luar yang kemudian disuplai ke aliran darah dengan adanya ikatan antara hemoglobin danparu mempengaruhi kerja jantung yang optimal.c. Fungsi Organ-Organ Tubuh LainMisalnya fungsi hepar dan ginjal yang membantu dalam proses pembentukan eritrosit dan hemoglobin.d. MerokokMerokok mengurangi kelembaban haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran darah ke organ-organ vital dan jaringan-jaringan (seperti jantung, otak dan otot) akan berkurang. Secara keseluruhan pengaruh rokok ialah berkurangnya kemampuan fisik dantimbulnya stress terhadap organ-organ vital, seperti jantung.

Gejala Kekurangan Hemoglobin yaitu :a) Sering pusing. Hal ini disebabkam otak sering mengalami periode kekurangan pasokan oksigen yang di bawa Hb terutama saat tubuh memerlukan tenaga yang banyak.b) Mata berkunang-kunang. Kurangnya oksigen otak akan mengganggu pengaturan saraf-saraf pusat mata.c) Pingsan. Kekurangan oksigen dalam otak yang bersifat ekstrim/mendadak dalam jumlah besar akan menyebabkan pingsan.d) Nafas cepat. Jika Hb kurang untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka kompensasinya menaikkan frekwensi nafas. Orang awam menggambarkan ini dengan sesak nafas.e) Jantung berdebar. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen maka jantung harus memompa lebih sering agar darah yang mengalir di paru-paru lebih cepat mengikat oksigen.f) Pucat. Hb adalah zat yang mewarnai darah menjadi merah maka kekurangan yang ekstrim akan menyebabkan pucat pada tubuh. Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luar untuk menetapkan prevalensi anemia. Garby at el menyatakan bahwa penentuan status anemia yang hanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap, sehingga perlu ditambahkan dengan pemeriksaan yang lain. Untuk mencegah dan mengobati anemia, maka penentuan faktor-faktor penyebabnya sangat diperlukan. Jika penyebabnya adalah masalah nutrisi, penilaian status gizi dibutuhkan untuk mengidentifikasi nutrient yang berperan dalam kasus anemia. Anemia gizi dapat disebabkan oleh berbagai macam nutrient penting pada pembentukan Hb. Penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan. Anemia disebabkan dari makanan yang banyak mengandung zat besi adalah bahan makanan yang berasal dari daging hewan. Selain banyak mengandung zat besi, serapan zat besi dari sumber makanan tersebut mempunyai angka keterserapan sebesar 20-30%. Sebagian besar penduduk di negara yang sedang berkembang tidak mampu menghadirkan bahan makanan tersebut. Kebiasaan konsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi seperti kopi dan teh secara bersamaan pada waktu makan menyebabkan serapan zat besi semakin rendah. Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru- paru, tumordan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin. Di negara-negara berkembang, resolusi suplementasi zat besi untuk mengatasi anemia sering dikaitkan dengan miskin kepatuhan atau durasi yang tidak memadai dari suplemen,namun sebenarnya bisa terjadi akibat kekurangan mikronutrien lainnya. Anemia kekurangan zat besi adalah masalah umum di seluruh dunia, mempengaruhi < 50% dari individu dalam kelompok berisiko tinggi seperti prasekolah anak-anak dan wanita usia subur. Konsekuensi apabila menderita anemia adalah kegiatan bersekolah terganggu, kinerja bekerja terganggu, dapat mengangguperkembangan motorik dan mental, dan mungkin juga pertumbuhan. Hal ini berlaku umum bahwa kekurangan zat besi penyebab yang paling umum dari konsentrasi hemoglobin yang rendah. Oleh karena itu, kekurangan zat besi merupakan fokus utama dari program yang mencoba untuk mengurangi anemia. Namun, kekurangan zat besi dapat disertai oleh defisiensi mikronutrien lainnya karena keduanya dapat mengakibatkan tingginya tingkat infeksi, diare, anoreksia, dan kualitas diet menurun dan bioavailabilitas nutrisi. Kadar hemoglobin normal dari berbagai kelompok umur , adalah sebagai berikut : Baru lahir: 17-22 g/dL Usia seminggu: 15-20 g/dL Usia sebulan: 11-15 g/dL Kanak-kanak: 11-13 g/dL Lelaki dewasa: 14-18 g/dL Wanita dewasa: 12-16 g/dL Lelaki separuh usia: 12,4-14,9 g/dL Wanita separuh usia: 11,7-13,8 g/d/L

Dari hasil pengecekan kadar hemoglobin dalam darah pada 11 mahasiswa jurusan gizi, hampir semua sampel mempunyai kadar hemoglobin yang normal yaitu untuk perempuan : Anggi Widya 13,1 gr/dL , Rusyani 14,0 gr/dL , Nia Lestariasih 12,5 gr/dL , Dwi Antari 13,5 gr/dL , Dian Savitri 12,6 gr/dL , Putri Cahyani 13,2 gr/dL , dan Leni Wulandari 12,9 gr/dL. Untuk laki-laki : Yudhi Pratama 15,6 gr/dL , Putu Anggi 14,7 gr/dL , dan Baskara 16,5 gr/dL. Sedangkan yang mempunyai kadar hemoglobin rendah atau mengalami anemia hanya satu orang yaitu Sulang 13,8 gr/dL. Mungkin yang menyebabkan dia mengalami anemia karena asupan nutrisinya kurang atau tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat.

J. Kesimpulan:Dari hasil pembahasan yang kami dapatkan, dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa:1. Prinsip dari percobaan yang dilakukan adalah pemeriksaan hemoglobin (Hb) dengan menggunakan hemoglobin meter atau dikenal dengan Hemocue,dimana hasilnya akan dibandingkan dengan standar kadar Hb yang normal yang dibedakan antara pria dan wanita. 2. Pada saat akan mengambil darah, pada darah yang pertama,kedua,dan ketiga keluar hapus dengan kapas, karena itu hanya cairan. Kemudian pada darah yang keluar ke empat baru di ambil dengan menggunakan microcuvet3. Batas normal kadar hemoglobin Lelaki dewasa 14-18 g/dL dan Wanita dewasa 12-16 g/dL. Kadar hemoglobin yang normal yaitu untuk perempuan : Anggi Widya 13,1 gr/dL , Rusyani 14,0 gr/dL , Nia Lestariasih 12,5 gr/dL , Dwi Antari 13,5 gr/dL , Dian Savitri 12,6 gr/dL , Putri Cahyani 13,2 gr/dL , dan Leni Wulandari 12,9 gr/dL. Untuk laki-laki : Yudhi Pratama 15,6 gr/dL , Putu Anggi 14,7 gr/dL , dan Baskara 16,5 gr/dL.4. Yang mempunyai kadar hemoglobin rendah atau mengalami anemia yaitu Sulang 13,8 gr/dL. Karena mempunyai kadar hemoglobin kurang dari batas normal untuk laki-laki yaitu 14-18 g/dL.

K. Lampiran Foto: Alcohol swabs

Auto click

Microcuvet

Hemocue

Langkah-langkah

L. Daftar Pustaka:Lisha.2013. Laporan Biokimia. Tersedia pada : http://lisharuqayyah.com/2013/12/laporan-biokimia.html diakses pada 27 november 2014Livia.2012. Laporan PSG Biokimia Darah Pemeriksaan Hemoglobin. Tersedia pada : https://godeliviacinitya.wordpress.com/2012/12/29/laporan-psg-biokimia-darah-pemeriksaan-hemoglobin/ diakses pada 27 november 2014Anonim. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Tersedia pada : http://pendidikans1-keperawatan.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html diakses pada 27 november 2014

Penanggung Jawab

(Ni Kadek Dwi Antari )NIM :P07131013011