laporan lpj kkn kel 23 fixed (1)
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan suatu usaha peningkatan kualitas manusia
dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan atas
kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta memperhatikan tantangan global. Tujuan pengembangan nasional
yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata secara material dan spiritual
berdasarkan Pancasila sebagai wadah kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
bersatu, berkedaulatan rakyat, dan dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram,
tertib, dan dinamis.
Sumber Daya Manusia adalah bahan dasar yang esensial dalam proses
pembangunan sebuah negara yang harusnya menjadi titik berat dalam sebuah
pembangunan di bidang dan tingkat mana pun. Adanya perubahan tingkat sumber
daya manusia menuju lebih tinggi adalah merupakan satu bukti bahwa pembangunan
dalam sebuah sistem berjalan dengan baik dan maju.
Dalam hal pembangunan sebuah negara, desa merupakan poin yang cukup
penting dalam menentukan dasar untuk sebuah pembangunan, akan tetapi, banyak
pihak yang menganggap poin ini sudah bukan merupakan poin dasar dari sebuah
pembangunan negara yang menyeluruh dan merata. Banyak pihak beranggapan
bahwa desa adalah sebuah istilah yang dianggap kuno dan tertinggal. Padahal, desa
adalah elemen paling penting berdirinya sebuah bangsa. Desa adalah poin penyangga
kehidupan kota, paradigma ini sudah mulai ditinggalkan. Tanpa adanya hasil
produksi yang baik dari sebuah desa yang mempunyai sistem yang baik pula, maka
sedikit banyak akan mempengaruhi putaran ekonomi dari sebuah kota, karena di desa
sendiri masih terdapat banyak lahan kosong yang bisa dijadikan lahan untuk
memproduksi hal esensial dalam hidup, yakni sandang, pangan, dan papan.
Sementara di perkotaan sendiri, dengan semakin menipisnya lahan produksi maka
akan semakin mengecil pula tingkat produksi dari 3 hal tersebut (Fitroni, 2009).
1
Dalam hal ini, maka dapat dilihat hubungan yang erat antara desa dan kota.
Kota akan kesulitan bila hasil produksi dari desa juga terganggu. Dan untuk
meminimalkan hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa
yang tujuannya adalah untuk menjaga perputaran pembangunan antara desa dan kota.
Pengelolaan sumber daya menusia sendiri merupakan sebuah kegiatan yang dinaungi
oleh multi disiplin ilmu dan dilakukan secara berkesinambungan untuk mendapat
hasil yang paripurna. Hasil yang paripurna yang dimaksud adalah tercapainya
kesejahteraan masyarakat desa, sehingga masyarakat desa mempunyai keterampilan
yang bisa dijadikan lahan untuk mencari nafkah.
Ditunjang dari salah satu tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian
masyarakat, maka dalam hal ini, mahasiswa yang merupakan agen perubahan
ditunjuk sebagai ujung tombak untuk melakuka inisiasi dini terhadap masyarakat
agar masyarakat desa memiliki pola pikir yang lebih intelek. Dan salah satu program
yang ditempuh adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang fungsinya adalah penerjunan
langsung mahasiswa ke lingkup masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang
telah didapat sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat. Melalui program ini,
mahasiswa dapat membantu memberdayakan masyarakat desa demi terwujudnya
pembangunan yang menyeluruh dan merata.
Salah satu cara guna mendukung terlaksananya pembangunan yang
menyeluruh dan merata ini adalah POSDAYA. Posdaya adalah suatu wadah kegiatan
penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dan gotong-royong dari, oleh, dan
untuk masyarakat. Selain itu, posdaya juga menjadi sarana bagi keluarga untuk
mengembangkan diri di bidang ; pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan
bagi seluruh anggotanya melalui kerja sama antar elemen dalam keluarga ataupun
masyarakat yang lebih luas. Selain itu, posdaya juga dibentuk untuk mengasah
kemandirian dari sebuah keluarga ataupun masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Di Desa Gunungmalang sendiri telah terdapat POSDAYA
“Gunungmalang Bersinar” yang didirikan oleh KKN UNEJ Periode I tahun 2014,
akan tetapi, POSDAYA ini masih belum bisa berjalan dengan baik. Setelah kami
melakukan survey mengenai posdaya yang diketuai oleh Ibu Suryaningsih ini,
kendala utama yang menyebabkan posdaya ini mati suri adalah tidak adanya modal
2
awal dan kurangnya animo masyarakat, hal ini terbukti pada program pembuatan
pupuk organik yang sama sekali tidak ada tindak lanjut dan sangat kurangnya animo
dari masyarakat. Mahasiswa KKN UNEJ periode II tahun 2014 ini, mencoba untuk
menghidupkan kembali posdaya yang telah ada di Desa Gunungmalang.
Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember
merupakan salah satu daerah yang digunakan sebagai salah satu tempat untuk
penerjunan mahasiswa KKN. Desa Gunungmalang sendiri terbagi menjadi lima
dusun; Dusun Karang Kebun, Dusun Krajan, Dusun Ajungbabi, Dusun Paleran, dan
Dusun Gayasan. Mayoritas masyarakat Desa Gunungmalang adalah ras Madura. Dan
mata pencaharian mayoritasnya adalah butuh tani yang pendapatan per harinya
sekitar Rp. 20.000,00 - 25.000,00. PKK di desa juga mempunyai program untuk
meningkatkan skill dari tiap penduduk yang di bina agar bisa mendapat pendapatan
tambahan seperti membuat kerajinan tas dari tali kur. Masalah terbesar dari
perekonomian warga adalah bidang pemasaran, karena tidak ada wadah induk yang
mau mewadahi secara partai besar.
Dikarenakan pada KKN periode II tahun 2014 setiap desa terdiri dari 2
kelompok (kelompok 23 dan kelompok 142), maka pembagian wilayah kerja dibagi
menjadi 2. Kelompok 23 mendapat wilayah kerja Dusun Paleran dan Dusun
Ajungbabi.
Permasalahan tiap dusun di Desa Gunungmalang hampir sama, terutama di
bidang pendidikan dan higienitas kesehatan. Dusun Paleran mempunyai
permasalahan terbanyak di segi higienitas karena kebanyakan masyarakat mandi di
sungai, padahal untuk fasilitas MCK telah tersedia, ditambah kurangnya kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat. Untuk Dusun Ajungbabi mempunyai masalah
terbanyak di bidang pendidikan, fasilitas pendidikan masih kurang layak. dan
kesehatan, hampir sama dengan Dusun Paleran, di Dusun Ajungbabi, masyarakat
masih memilih mandi di sungai.
Untuk itu, mahasiswa KKN yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu,
diharapkan mampu menginterpretasikan akan arti pentingnya suatu pembangunan
dan ilmu yang pernah di dapat dalam masyarakat dan bertanggung jawab untuk
3
membantu memberdayakan masyarakat Desa Gunungmalang yang mencakup empat
pilar; Kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan.
I.2 Permasalahan
1. Bidang Kesehatan, kurangnya kesadaran pengetahuan ibu-ibu hamil tentang
program posyandu dan kurang sadarnya masyarakat Gunungmalang
mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta kurangnya kesadaran
warga untuk hidup sehat.
2. Bidang Pendidikan, masih banyak kesadaran orang tua tentang pentingnya
pendidikan dan kurangnya sarana-prasarana untuk menunjang kegiatan
pendidikan dan pengembangan kreativitas anak-anak.
3. Bidang Lingkungan, tidak sadarnya masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan sekitar dengan membuang kotoran ternak sembarangan, juga tidak
adanya tempat pembuangan sampah akhir.
4. Bidang Ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang menejemen pemasaran,
sehingga produk-produk yang dihasilkan tidak mempunyai tindak lanjut dan
kurangnya skill untuk mengolah bahan tak terpakai untuk bisa dijadikan
bahan yang mempunyai nilai ekonomis.
I.3 Tujuan dan Manfaat
I.3.1 Tujuan
Program POSDAYA untuk meningkatkan kualitas SDM di Desa
Gunungmalang adalah untuk membantu memberdayakan masyarakat dengan
berbagai permasalahan yang ada, hal ini meliputi :
1. Dalam bidang kesehatan, ditujukan untuk mengetahui dan meningkatkan
kesadaran pengetahuan ibu-ibu hamil tentang program posyandu dan
kesadaran masyarakat Gunungmalang mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif, serta kesadaran warga untuk hidup sehat.
2. Dalam bidang Pendidikan, untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang
pentingnya pendidikan dan memperbaiki sarana-prasarana untuk menunjang
kegiatan pendidikan dan pengembangan kreativitas anak-anak.
4
3. Dalam bidang Lingkungan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap kebersihan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan limbah
kotoran ternak dan mengolahnya menjadi pupuk.
4. Dalam Bidang Ekonomi, untuk meningkatkan pengetahuan tentang
menejemen pemasaran dan melatih skill masyarakat untuk mengolah bahan
tak terpakai sehingga bisa dijadikan bahan yang mempunyai nilai ekonomis.
I.3.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai perwujudan dari tujuan perguruan tinggi untuk mendekatkan diri
dengan masyarakat.
b. Sebagai sarana dalam memberikan solusi untuk pemecahan masalah di desa
dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
c. Sebagai sarana dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di Universitas.
d. Sebagai sarana dalam menjadikan mahasiswa yang bertanggung jawab,
mandiri, dan berpengalaman untuk siap diterjunkan di lapang.
2. Bagi Universitas
a. Sebagai lembaga yang mempercepat kerjasama antara masyarakat dan
pemerintah.
b. Sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas.
c. Sebagai sarana untuk memperkenalkan peran mahasiswa di tengah kehidupan
bermsyarakat.
3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Dapat dijadikan sebagai pihak – pihak yang mendukung keberhasilan
pembangunan.
b. Dapat memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran dalam mengatasi berbagai
permaslahan yang dihadapi.
5
c. Dapat mengembangkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan tingkat
instansi pemerintah dan lembaga masyarakat.
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
II.1 Tempat dan Waktu
Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia di bidang Ekonomi,
Pendidikan, Lingkungan, dan Kesehatan di Desa Gunungmalang, Kecamatan
Sumberjambe, Kabupaten Jember, merupakan program yang dilakukan oleh
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya Gelombang II Tahun Ajaran
2013/2014 Universitas Jember. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilakukan selama 45
hari terhitung sejak tanggal 16 Juni 2014sampai dengan 28 Juni 2014 dan dilanjutkan
pada tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 4 September 2014. Kegiatan KKN
dilaksanakan di Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe , Kabupaten Jember.
Tempat kegiatan disesuaikan dengan jenis dan lokasi kegiatan yang telah ditentukan.
II.2 Khalayak dan Sasaran
Kegiatan “Program Peningkatan Kualitas SDM Melalui Kegiatan POSDAYA
“Gunungmalang Bersinar” di Bidang Ekonomi, Pendidikan, Lingkungan dan
Kesehatan di Desa Gunungmalang Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember”
terdiri dari empat pilar yang sudah disebutkan dalam judul dan di setiap pilar
mempunyai sasaran yang berbeda yang dapat dijelaskan dalam tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Sasaran Program dalam 4 Pilar Posdaya
Pendidikan Ekonomi Kesehatan Lingkungan
Siswa – siswi
tingkat SD, MI di
Desa
Gunungmalang
khususnya anak –
anak di MI Miftahul
Ulum Ajungbabi
Para petani dan
peternak di dusun
Paleran.
Ibu – ibu hamil
dan ibu-ibu yang
mempunyai balita
umur 0-6 tahun
dan pembentukan
dokter kecil UKS
di SDN
Petani dan
peternak serta
seluruh
masyarakat di
Desa
Gunungmalang.
6
dan SDN
Gunungmalang 01
Gunungmalang
01
II.3 Jenis Kegiatan dan Metode
Jenis Kegiatan yang dilakukan dalam KKN Tematik Posdaya ini berada
dalam lingkup 4 pilar, yaitu bidang ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Metode yang digunakan di keempat pilar ini bermacam-macam, yaitu dengan metode
sosialisasi, pembelajaran interaktif, pembentukan dokter cilik dan UKS, penyuluhan
dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Secara sederhana, sosialisasi dapat diartikan
sebagai proses membaur dengan masyarakat. Dalam proses tersebut dapat dipelajari
berbagai nilai, norma, dan pola-pola perilaku individu ataupun kelompok dalam
masyarakat desa Gunungmalang. Pembelajaran interaktif merupakan metode untuk
menarik minat belajar siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi. Pembelajaran
tersebut dilakukan dengan berbagai metode yang dapat memudahkan siswa-siswi
dalam memahami materi pembelajaran di sekolah. Pelatihan dokter cilik
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa-siswi
mengenai cara hidup sehat dan cara menangani luka ringan di sekolah. Pelatihan
dokter cilik ini juga ditunjang dengan pembentukan UKS yang dapat menjadi wadah
bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan di bidang kesehatan. Sedangkan
penyuluhan merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan
komunikasi informasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk
pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik. Pelatihan
merupakan proses pemberikan ilmu dan keterampilan baru bagi masyarakat yang
dapat memberikan manfaat. Pengembangan usaha kecil merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk megembangkan usaha-usaha kecil yang dimiliki masyarakat desa
dengan harapan dapat membantu perekonomian desa dan masyarakatnya.
II.3.1 Kegiatan di bidang Pendidikan
Sasaran kegiatan dalam bidang pendidikan yaitu siswa-siswi MI Miftahul
Ulum di Dusun Ajungbabi. Pada bidang pendidikan dilakukan suatu metode
pembelajaran yang disebut pembelajaran interaktif. Pembelajaran interaktif ini
7
merupakan suatu metode pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga proses
belajar mengajar di kelas tidak monoton dan terkesan membosankan bagi siswa.
Metode ini dilakukan dengan membuat suasana belajar sambil bermain sehingga
siswa-siswi merasa senang dan berani tampil untuk menyatakan pendapatnya. Selain
itu digunakan juga metode pembelajaran secara berkelompok yang dapat melatih
anak untuk belajar bekerjasama. Metode ini bertujuan untuk melatih mental dan
keberanian siswa-siswi MI dalam menyampaikan pendapat melalui diskusi dan
menjawab pertanyaan di depan kelas. Pembelajaran Interaktif ini dikhususkan bagi
siswa-siswi kelas 6 sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional.
Materi yang digunakan adalah mata pelajaran Ujian Nasional, yaitu Matematika,
IPA, dan Bahasa Indonesia. Dengan adanya pembelajaran interaktif ini diharapkan
siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi dapat belajar dan menyerap ilmu lebih
baik. Selain itu diharapkan pula agar guru-guru di MI Miftahul Ulum dapat meniru
dan melanjutkan metode Pembelajaran Interaktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
Program yang lain di pilar pendidikan adalah dengan melakukan revitalisasi
perpustakaan “Rumah Pintar” yang juga berada di MI Miftahul Ulum dusun
Ajungbabi. Rumah Pintar ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh
Mahasiswa KKN Universitas Jember Gelombang I tahun ajaran 2013/2014, namun
tidak terlaksana dengan baik. Buku-buku berantakan dan tidak tertata rapi serta tidak
adanya petugas yang rutin menjaga perpustakaan “Rumah Pintar”. Oleh karena itu
kami ingin mengaktifkan kembali “RumahPintar” ini agar siswa-siswi MI Miftahul
Ulum Ajungbabi khususnya dapat memanfaatkan perpustakaan ini dengan baik
sehingga tujuan didirikannya Rumah Pintar ini dapat terwujud. Kegiatan dan Metode
pelaksanaannya di bidang pendidikan dapat dijelaskan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kegiatan dan Metode Pelaksanaan Bidang Pendidikan
Keterangan Kegiatan
Waktu Pembelajaran Interaktif : 22 Agustus – 30 Agustus 2014 (jam
menyesuaikan dengan jadwal mata pelajaran UN di MI
Miftahul Ulum)
8
Revitalisasi Rumah Pintar : 29-30 Agustus 2014
Revitalisasi rumah pintar :29 Agustus 2014 (08.00 – 11.00
WIB)
TempatPembelajaran Interaktif : MI Mifthul Ulum Ajungbabi
Revitalisasi rumah pintar : MI Miftahul Ulum Ajungbabi
Peserta KegiatanPembelajaran Interaktif : siswa – siswi kelas 6 di MI Miftahul
Ulum Ajungbabi
II.3.2 Kegiatan di bidang Lingkungan
Program yang dilakukan dalam pilar lingkungan adalah pemberian
penyuluhan sekaligus pelatihan mengenai cara pembuatan pupuk organik. Program
ini dipilih karena melihat kondisi lingkungan Desa Gunungmalang yang kotor dan
sebagai sarana pemanfaatan sampah organik terutama di sekitar area peternakan
ayam. Penyuluhan dibantu oleh salah seorang warga desa yang merupakan sarjana
pertanian dan sekaligus pemilik peternakan ayam tersebut.
Pelatihan pembuatan pupuk ini memerlukan persiapan sebelumnya seperti
pengumpulan kotoran ayam serta persiapan bahan pupuk organik. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap warga masyarakat khususnya
petani mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman serta
lingkungan. Dengan menggunakan pupuk organik, selain tanaman dapat tumbuh
lebih subur, juga dapat memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk
kimia yang diberikan secara berlebihan.
Tabel 2.3 Kegiatan dan Metode Pelaksanaan Bidang Lingkungan
Keterangan Kegiatan
WaktuPenyuluhan dan Pelatihan Pupuk Organik: 26 Agustus 2014
(15.00 – 17.00 WIB)
9
Tempat Peternakan ayam di Dusun Gayasan
Peserta Kegiatan Petani dan peternak desa Gunungmalang
II.3.3 Kegiatan di bidang Kesehatan
Program yang dilakukan pada pilar kesehatan adalah memberikan
penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat desa
khususnya di dusun Paleran. Dalam penyuluhan ini juga diselingi dengan penyuluhan
tentang pentingnya menyusui bayi secara eksklusif dan hal-hal mengenai kehamilan.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. Penyuluhan dilaksanakan
bersamaan dengan posyandu. Dalam melakukan penyuluhan ini kami mahasiswa
KKN berkoordinasi dan dibantu oleh bidan desa Gunungmalang yang setiap bulan
rutin melakukan kegiatan posyandu. Materi penyuluhan PHBS meliputi bahaya
MCK di sungai, cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta pentingnya
pemberian ASI pada bayi secara eksklusif dan hal-hal berkenaan dengan kehamilan.
Program lain yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan
pembentukan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan dokter cilik. Pembentukan UKS
diawali dengan menyiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai ruang UKS.
Mahasiswa KKN membantu memberikan fasilitas berupa kotak P3K, obat-obatan,
dan poster-poster kesehatan. Kegiatan dalam program ini kemudian dilanjutkan
dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pola hidup bersih dan
sehat serta pengetahuan dan pemahaman awal mengenai UKS. Selanjutnya dipilih
siswa-siswi yang akan menjadi kader UKS atau dokter cilik. Sebagai bekal dalam
menjadi kader UKS/dokter cilik maka diadakan pelatihan bagi mereka tentang tata
cara pembersihan dan perawatan luka ringan. Dalam menjalankan perannya, dokter
cilik ini akan dibantu dan didampingi oleh pembina UKS. Secara terperinci kegiatan
10
dan metode yang dilakukan pada bidang kesehatan dapat dilihat pada tabel 2.3
berikut ini.
Tabel 2.4 Kegiatan dan Metode Posdaya Bidang Kesehatan
Keterangan Kegiatan
Waktu
Penyuluhan : 9 Agustus 2014 (10.00 – 13.00 WIB)
Menyiapkan ruang UKS: 13 Agustus 2014 (10.00 – 14.00WIB)
Sosialisasi UKS: 21 Agustus 2014 (08.00 – 12.00 WIB)
Pemilihan dan pelatihan kader UKS (dokter cilik): 25 Agustus
2014 (09.00 – 11.00 WIB)
Tempat
Penyuluhan: tempat posyandu Durian 52 yaitu di rumah Kasun
Paleran, Bpk. Muhsinin.
Pendirian UKS dan dokter cilik: SDN Gunungmalang 01
Peserta kegiatan
Penyuluhan: ibu-ibu hamil dan ibu dari balita peserta posyandu
Sosialisasi UKS: siswa-siswi SDN Gunungmalang 01
Pemilihan kader UKS: siswa siswi kelas 3, 4, dan 5 SDN
Gunungmalang 01
Pelatihan tata cara pembersihan dan perawatan luka: kader-
kader UKS (dokter cilik)
II.3.4 Kegiatan di bidang Ekonomi
Program yang dilakukan di bidang ekonomi saling berkaitan dengan program
di bidang lingkungan. Pupuk organik hasil dari penyuluhan dan pelatihan dapat
dikemas dan dijual kembali kepada petani lain yang membutuhkan. Sehingga
program penyuluhan dan pelatihan ini juga dapat menjadi bekal/modal bagi peternak
dan petani sekitar desa Gununmalang untuk meningkatkan perekonomian keluarga
11
dan desa pada umumnya. Hal ini dilakukan karena sebagian besar petani desa
Gunungmalang masih banyak yang mengunakan pupuk kimia dalam bertani yang
dapat berdampak buruk bagi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Penggunaan
pupuk organik ini dapat memperbaiki komposisi tanah. Oleh karena itu kami melihat
bahwa produk pupuk organik ini merupakan produk yang potensial dalam
meningkatkan perekonomian warga desa Gunungmalang.
Tabel 2.5 Kegiatan dan Metode Posdaya Bidang Ekonomi
Keterangan Kegiatan
Waktu 26 Agustus 2014, pukul 15.00-17.00 WIB
Tempat Peternakan ayam milik Bapak Yoyon
Peserta kegiatan 12 orang yang terdiri atas petani dan peternak
ayam
II.4 Kendala dan Pemecahan
II.4.1 Kendala
Dalam mencapai keberhasilan suatu implementasi kegiatan pasti akan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Faktor -
faktor tersebut cenderung selalu berubah dan tidak selalu sama seperti dalam
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam mengimplementasikan suatu
program paling tidak ada dua faktor yang dapat menentukan dan mempengaruhi
keberhasilan suatu perencanaan kegiatan, yaitu faktor pendorong dan faktor
penghambat. Adapun faktor pendorong dan faktor penghambat dalam
pengimplementasian program pada masing-masing pilar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kegiatan di Bidang Kesehatan
a. Penyuluhan tentang PHBS
12
Faktor pendorong:
- Peserta penyuluhan dan para kader sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan.
- Manfaat penyuluhan ini dapat meningkatkan tingkat kesehatan mawsyarakat
desa Gunungmalang.
Faktor penghambat:
- Kurangnya kesadaran masyarakat dan peserta posyandu akan bahaya MCK di
sungai
- Sedikitnya peserta posyandu yang datang pada saat penyuluhan karena ada
kesalahan komunikasi antara bidan desa, kader posyandu, dan kepala dusun.
- Kurangnya kesadaran ibu-ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada
bayi dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi.
b. Pembentukan UKS dan dokter cilik
Faktor pendorong:
- Pihak sekolah sangat mendukung program pembentukan UKS dan dokter cilik di
SDN Gunungmalang 01.
- Pihak sekolah menyediakan ruangan yang akan dijadikan untuk ruang UKS.
- Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari bidan dan puskesmas
setempat. Pihak puskesmas bersedia memberikan sumbangan/bantuan berupa
obat-obatan (parasetamol dan antasida).
- Siswa-siswi antusias dalam mengikuti penyuluhan dan sosialisasi UKS
- Siswa-siswi khususnya kelas 3, 4 dan 5 juga antusias untuk menjadi kader
UKS/dokter cilik
Faktor penghambat:
- Ruangan UKS yang disediakan oleh pihak sekolah merupakan ruang
perpustakaan yang rencananya akan dipindahkan ke ruang perpustakaan yang
baru, tetapi ruang perpustakaan yang baru masih dalam proses pembangunan
13
(sekitar 70%) sehingga buku-buku perpustakaan belum bisa dipindahkan. Untuk
sementara sebagian ruang perpustakaan lama difungsikan untuk ruang UKS.
- Kurangnya dana dalam pembiayaan ruang UKS. Masih belum terdapat bed
untuk siswa beristirahat.
2. Kegiatan di Bidang Pendidikan
a. Revitalisasi “Rumah Pintar”
Faktor pendorong:
- Pihak sekolah mendukung program revitalisasi “Rumah Pintar”
- Bermanfaat untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan siswa-siswi MI
Miftahul Ulum Ajungbabi.
- Minat siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi yang tinggi untuk belajar dan
membaca.
Faktor penghambat:
- Kurangnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan sekolah yang berstatus
swasta.
- Masih terbatasnya jumlah dan jenis buku bacaan yang tersedia.
b. Pembelajaran Interaktif
Faktor pendorong:
- Minat dan antusiasme siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi yang tinggi
untuk belajar.
- Tenaga pengajar mendukung dan bersedia melanjutkan metode Pembelajaran
Interaktif untuk proses kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
Faktor penghambat:
- Kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan
belajar mengajar.
3. Kegiatan di Bidang Lingkungan, penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk
organik
14
Faktor pendorong:
- Minat para petani dan peternak dalam pembuatan pupuk organik cukup tinggi.
- Terdapat figur pemuda yang bisa dijadikan mentor.
Faktor penghambat:
- Kurangnya pengetahuan petani tentang bahaya dampak penggunaan pupuk
kimia dalam kegiatan pertaniannya.
- Kurangnya pemanfaatan barang-barang bekas atau sampah untuk dijadikan
bahan bernilai ekonomis.
4. Kegiatan di Bidang Ekonomi, pembuatan produk pupuk organik untuk dijual.
Faktor pendorong:
- Bapak Yoyon memiliki cukup banyak mitra kerja, sehingga penjualan pupuk
bisa menjadi lebih ringan
- Cara dan biaya yang relatif sangat terjangkau untuk membuat bahan.
Faktor penghambat:
- Masyarakat masih belum menganggap pemanfaatan bahan tak terpakai menjadi
bahan ekonomis sebagai kesempatan yang cukup bagus untuk membantu
perekonomian keluarga.
II.4.2 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman yang telah dimilikinya.faktor pendorong dan faktor penghambat pada
implementasi program-program posdaya di desa Gunungmalang kecamatan
Sumberjambe diusahakan diminimalisisr dengan berbagai cara berikut:
1. Pendekatan secara formal dan nonformal kepada masyarakat desa
Gunungmalang. Pendekatan formal merupakan pendekatan yang dilakukan
15
dengan kegiatan yang terstruktur dan terencana, yaitu melalui kegiatan
penyuluhan, diskusi, sosialisasi, dan pelatihan yang telah direncanakan
sebelumnya. Sedangkan pendekatan informal adalah pendekatan yang dilakukan
secara spontanitas dengan suasana kekeluargaan seperti berbincang-bincang
ringan dengan masyarakat desa.
2. Pendekatan terhadap perangkat desa dan kader-kader terlatih yang telah dipilih
agar program-program yang telah terlaksana dapat dilanjutkan secara kontinyu
dan mandiri meskipun tanpa pendampingan mahasiswa KKN. Hal ini dilakukan
dengan cara memberikan pengertian dan motivasi serta kritik dan saran yang
dapat membangun suatu program posdaya ke arah yang lebih baik.
3. Pendampingan kepada setiap kader di dalam setiap pilar posdaya di bidang
kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Pendampingan dilakukan
selama masa program kegiatan KKN berlangsung agar kader-kader yang telah
terpilih dapat melakukan perannya dengan baik.
II.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN
Rencana biaya yang diestimasi dalam melaksanakan Program KKN guna
Meningkatan Sumberdaya Manusia di Desa Gunungmalang sebesar Rp 850.000,00
dan realisasi biaya yang telah dikeluarkan adalah sebesar Rp 364.000,00 dengan
rincian sebagai berikut:
No Nama KegiatanRencana
Anggaran
Realisasi
Anggaran
Keterangan
1
Pembelajaran Interaktif
dan revitalisasi “Rumah
Pintar”
Rp 150.000 Rp 46.000
- pembelian kertas manila
untuk pembuatan ular
tangga raksasa 6 biji @
2.500,00
- pembelian poster
pendidikan 5 biji @
2.000,00
- pembelian ATK (3
spidol) @ 7.000,00
16
2
Dokter Cilik dan
pembentukan UKS di
SDN Gunungmalang 01
Rp 100.000 Rp 100.000
-pembelian alat kesehatan
(kotak P3K, Betadine
300ml, Rivanol 300ml, kasa
4 biji, plester 1 rol, kapas
putih 1 rol)
3
Pengembangan Usaha
Kecil (penjualan hasil
pupuk kandang)
Rp 150.000 -
-pengembangan dari
penyuluhan dan pembuatan
pupuk di kandang ayam
milik Bapak Yoyon
4
Penyuluhan PHBS dan
kesehatan ibu hamil &
balita
Rp 250.000 Rp 84.500
-pembuatan poster
kesehatan sebanyak 5
poster @ 7.900,00
-pembelian konsumsi untuk
90 orang anggota posyandu
@500, total 45.000
5
Pemberdayaan
Lingkungan (pelatihan
pembuatan pupuk
organik)
Rp 200.000 Rp 133.500
-pembelian EM4 1 liter Rp.
15.000,00
-pembelian glukosa 1 kg
Rp. 10.000,00
-konsumsi 15 orang Rp.
58.500,00
-fee pemateri Rp.
50.000,00
JumlahRp
850.000,00
Rp
364.000,00
Tabel 2.6 Rincian Anggaran Dan Realisasi Biaya Program
17
III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan selama 45 hari (6 minggu) mahasiswa KKN di Desa
Gunungmalang yang dilaksanakan mulai tanggal 16 Juni – 28 Juni 2014 yang
dilanjutkan tanggal 4 Agustus – 4 September 2014 secara terperinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan KKN selama 6 Minggu
N
oKegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
(Minggu ke-)
I II II
I
I
V
V V
I
1 Upacara Pelepasan dan penerimaan mahasiswa
KKN
2 Penyusunan tim kerja
3 Survei dan identifikasi permasalahan setiap dusun
di Desa Gunungmalang
4 Penyusunan rencana program kerja
5 Diskusi dengan DPL pada Persuli I
6 Penyusunan proposal program
7 Evaluasi rencana program dengan DPL
8 Perencanaan dan persiapan penyuluhan PHBS
9 Perencanaan dan persiapan kegiatan Revitalisasi
Rumah Pintar (pilar pendidikan)
10 Pelaksanaan penyuluhan PHBS (pilar kesehatan)
11 Persiapan program UKS dan dokter cilik (pilar
kesehatan)
18
12 Pelaksanaan pembentukan UKS dan dokter cilik
(pilar kesehatan)
13 Pelaksanaan program Pembelajaran Interaktif (pilar
pendidikan)
14 Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk
organik
15 Penjualan hasil pembuatan pupuk (pilar ekonomi)
20 Diskusi evaluasi program KKN yang telah
terealisasi
21 Pembuatan laporan KKN
22 Perpisahan dengan warga Desa Gunungmalang
III.2 Pembahasan
Kegiatan program KKN Tematik Posdaya Gelombang II Tahun Ajaran
2013/2014 membahas kegiatan yang terdiri dari 4 pilar yaitu pendidikan, kesehatan,
ekonomi, dan lingkungan. Berikut pembahasan mengenai program KKN masing-
masing pilar yang telah dilakukan selama di Desa Gunungmalang.
III.2.1 Pilar Kesehatan
a. Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu yang
diselenggarakan rutin oleh bidan desa setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 9 Agustus 2014 di Dusun Paleran. Berdasar informasi dari bidan desa,
ada 90 orang yang berada di bawah naungan posyandu Durian 52, tetapi pada
pelaksanaannya hanya ada sekitar 20 orang yang datang, karena ada kesalahan
komunikasi antara bidan desa, kader posyandu, dan kepala dusun. Kami melakukan
penyuluhan tentang bahaya mandi di sungai dan cara menjaga higienitas, terutama
dalam hal mencuci tangan yang benar. Juga membantu bidan untuk memberi edukasi
pada para kader dan anggota posyandu mengenai kehamilan dan merawat bayi.
19
Para kader dan peserta posyandu terlihat antusias. Hal itu terlihat dari
bersemangatnya mereka untuk menirukan peragaan cuci tangan. Dan dalam hal
kontinuitas hasil penyuluhan, kami memberi masukan kepada kader-kader posyandu
yang terdiri dari 4 orang untuk tetap mengontrol dan mengingatkan peserta posyandu
dalam hal PHBS. Di kegiatan posyandu kemarin berlangsung dari jam 08.00 sampai
11.30.
Alasan diadakannya penyuluhan ini karena masih banyak masyarakat desa
yang kurang sadar akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya masyarakat yang memiliki kebiasaan melakukan kegiatan MCK di
sungai. dengan adanya penyuluhan ini diharapkan masyarakat desa dapat lebih
mengerti akan bahaya kebiasaan mandi di sungai dan mau merubah kebiasaan
tersebut menjadi kebiasaan pola hidup yang sehat. Strategi yang diterapkan adalah
pendekatan secara formal kepada masyarakat melalui bantuan dari bidan desa dan
dengan pendampingan kepada kader untuk kepentingan kontuinitas atau
implementasi berkelanjutan atas penyuluhan yang kami berikan kepada masyarakat.
b. Pembentukan UKS dan dokter cilik
Rencana pelaksanaan program ini adalah di MI Miftahul Ulum yang berada
di dusun Ajungbabi. Namun setelah melihat kondisi sekolah yang tidak memadai
(keterbatasan ruang dan tenaga pelaksana) dan berkoordinasi dengan bidan desa
setempat, disarankan agar program ini dilaksanakan di SDN Gunungmalang 01 yang
terletak di dusun Krajan sebagai sekolah percontohan desa. Tujuan dibentuknya UKS
dan dokter cilik ini adalah meningkatan kesadaran diri siswa-siswi mengenai
pentingnya menjaga kesehatan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada siswa-siswi mengenai kesehatan, pola hidup sehat dan bagaimana tindakan
awal saat kecelakaan atau luka di sekolah.
Pada pelaksanaannya, terbagi atas 3 pertemuan ditambah permohonan ijin
kepada kepala sekolah SDN Gunungmalang 01, pertemuan 1, yang dilaksanakan
pada tanggal 13 Agustus 2014, beragendakan persiapan ruangan UKS, pada
pertemuan pertama ini, kami memasang kotak P3K bersama isinya dan pemasangan
poster-poster kesehatan (poster tersebut diambil dari pembuatan poster saat
penyuluhan), akan tetapi, untuk pengadaan bed masih belum terlaksana karena
20
keterbatasan dana (harga bed sekitar 1,4juta) kami meminta bantuan kepada sekolah,
tapi masih belum bisa ter-realisasi dalam waktu dekat. Pertemuan 2, yang
dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2014, fokus pada pencarian kader dari kelas 3,
4, 5. Didapat kader sebanyak 10 orang (kelas 3 sebanyak 2 orang, kelas 4 sebanyak 6
orang, kelas 5 sebanyak 2 orang), selain pencarian kader, pada pertemuan ke-2 ini
kami memberi penyuluhan PHBS kepada seluruh anak di kelas 3, 4, dan 5.
Pertemuan 3, pada tanggal 25 Agustus 2014, adalah pertemuan terakhir yang
beragendakan pelatihan tindakan pertama perawatan luka, para kader juga langsung
praktek setelah diberi materi, output dari serangkaian pelatihan ini adalah
terbentuknya 10 orang kader dan tersusunnya jadwal piket UKS.
Dalam kegiatan ini kami meng-implementasikan strategi pemecahan masalah
adalah melalui pendekatan formal kepada pihak sekolah untuk pengaktifan program
UKS dan pendampingan kader UKS untuk implementasi ilmu dari penyuluhan dan
pelatihan perawatan awal luka.
III.2.2 Pilar Pendidikan
a. Revitalisasi Rumah Pintar
Program ini merupakan program pada KKN periode I tahun 2014, karena
saat observasi, kami menilai program ini sangat layak untuk diteruskan, maka dari itu
kami melakukan penataan ulang pada perpustakaan tersebut dengan menambahkan
variasi buku dan melakukan sedikit renovasi ruangan. Program ini dilaksanakan di
akhir dari program “Pembelajaran Interaktif” yang juga dilaksanakan di MI Miftahul
Ulum pada tanggal 29-30 Agustus 2014. Dengan harapan semakin banyaknya
koleksi buku – buku di Rumah Pintar akan meningkatkan semangat siswa – siswi
untuk menambah ilmu pengetahuan dengan membaca.
Dalam program ini, kami melakukan pendekatan formal pada pihak sekolah
untuk memberikan ijin melaksanakan program, hal ini juga termasuk ijin kepada
pihak yayasan MI.
b. Pembelajaran Interaktif
21
Program ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Dusun Ajung Babi pada
tanggal 22-30 Agustus 2014, kami diberi amanah dari Kepala MI untuk memberi
pelajaran yang akan dijadikan materi UN, karena itu, kami berfokus pada siswa kelas
6 dengan pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan IPA. Jumlah siswa kelas 6
yang menjadi anak didik kami sebanyak 8 orang. Siswa-siswi tersebut cukup antusias
saat mahasiswa KKN mengisi pelajaran. Wali kelas dan Kepala Sekolah juga merasa
terbantu dengan pasokan tenaga pengajar. Kendala yang biasa kami hadapi adalah
jadwal yang kadang berubah-ubah.
Output dari kegiatan ini adalah agar pihak MI merasa terbantu dalam KBM.
Selain itu, juga membantu adik-adik MI Miftahul Ulum belajar dengan cara yang
berbeda, karena dalam program kami, cara mengajar yang diterapkan adalah dengan
pembelajaran 2 arah, seperti mengadakan game edukasi. Dalam kegiatan ini, kami
tetap menggunakan pendekatan formal untuk mendapat ijin dari pihak MI.
III.2.3 Pilar Lingkungan
Dalam pilar lingkungan ini, kami menitik beratkan program pada pembuatan
pupuk dari kotoran ternak. Karena dalam kelompok kami tidak ada satu pun
mahasiswa pertanian, maka kami mencari pemateri yang berasal dari pemuda desa.
Hal ini dilakukan karena masyarakat kurang mempercayai mahasiswa untuk
pembuatan pupuk karena pada periode sebelum-sebelumnya, pembuatan pupuk
selalu gagal di Desa Gunungmalang, oleh karena itu, kami mencari figur masyarakat
yang bisa dijadikan penarik minat masyarakat untuk mengikuti penyuluhan dan
pembuatan pupuk. Adapun pemuda yang kami minta sebagai pemateri adalah Bapak
Yoyon, beliau adalah pemilik ternak ayam di Dusun Paleran, beliau juga sarjana
pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Dengan bantuan beliau, terkumpul
12 orang petani dan pengelola ternak ayam untuk menjadi peserta penyuluhan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2014, setelah memberi
penyuluhan singkat mengenai pembuatan pupuk dan kesalahan-kesalahan petani
selama ini dalam memberikan pupuk, Bapak Yoyon bersama kami langsung praktek
membuat pupuk dari kotoran ayam dengan menggunakan EM4 dan gula. Hasil dari
produk ini pada akhirnya dijual pada pengepul yang menjadi partner kerja Bapak
22
Yoyon. Meskipun tidak ada brand dari pupuk ini, akan tetapi, produk pupuk ini
masih bisa dijual per sak.
Sangat terlihat bahwa masyarakat desa tidak langsung percaya pada
pendekatan nonformal yang kami lakukan terhadap masyarakat desa, masyarakat
masih membutuhkan seorang figur yang bisa menjadi magnet bagi masyarakat untuk
mengikuti program yang akan kami laksanakan. Dalam hal ini, pendekatan non-
formal yang kami lakukan kurang berhasil.
III.2.4 Pilar Ekonomi
Program ekonomi ini adalah program lanjutan dari pembuatan pupuk di lahan
ternak Bapak Yoyon. Dengan menghubungi mitra kerja ternak Bapak Yoyon, pupuk
ini juga ikut dipromosikan sebagai pupuk organik. Kekurangan dari produk ini
adalah tidak adanya brand khusus, karena menurut pertimbangan dari Bapak Yoyon,
hal itu tidak terlalu berpengaruh karena beliau sudah memiliki banyak mitra kerja.
Harapannya, dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini, para peternak dan
petani bisa menggunakan ilmu tersebut untuk mengurangi jumlah sampah dan bisa
menjadi terobosan baru dalam segi ekonomi, karena menggunakan bahan-bahan tak
terpakai seperti kotoran ayam dan mengolahnya menjadi sebuah produk yang bisa
dijual sangatlah membantu perekonomian masyarakat serta dapat dijadikan sebagai
salah satu jenis lapangan pekerjaan baru bagi warga desa khususnya peternak dan
petani.
Figur Bapak Yoyon sangatlah memberi pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kelangsungan acara. Dalam hal ini, pendekatan yang kami lakukan adalah
pendekatan secara non-formal kepada Bapak Yoyon untuk bertanya masalah
penjualan pupuk kepada mitra kerja beliau.
23
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.1.1 Pilar Pendidikan
a. Revitalisasi Rumah Pintar
Program ini telah terlaksana dengan baik, karena sejak awal didirikan,
program ini sangat didukung oleh pihak MI dan para siswa juga sangat antusias,
terlihat saat istirahat, para siswa ramai-ramai mengunjungi Rumah Pintar untuk
sekedar membaca.
b. Pembelajaran Interaktif
Kegiatan membantu KBM di MI Miftahul Umum berjalan cukup baik, tapi
masih belum memuaskan, hal ini dikarenakan jadwal pelajaran yang berubah-
ubah. Juga, KBM di MI sering diliburkan jika ada kegiatan ekstra sekolah, hal
ini berhubungan dengan jumlah siswa yang sedikit.
IV.1.2 Pilar Kesehatan
a. Dokter Cilik dan Pembentukan UKS
Program ini berjalan cukup sukses, karena telah terbentuk UKS pertama di
Desa Gunungmalang di tingkat SD, UKS ini juga telah memiliki kader-kader
24
yang kami sebut Dokter Cilik. Kendala utama adalah kurangnya pembiayaan
untuk peralatan UKS, pihak PUSKESMAS-pun hanya memberi bantuan obat.
b. Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan PHBS ini berjalan cukup baik, karena adanya kesalah-pahaman
antara bidan desa, kader posyandu, dan Kepala Dusun Paleran. Hal tersebut
berdampak pada target anggota posyandu yang totalnya 90 orang menjadi tidak
optimal karena yang hadir hanya 20 orang.
IV.1.3 Pilar Lingkungan
Program ini berjalan cukup baik, akan tetapi, peserta masih sangat sedikit,
animo masyarakat untuk memanfaatkan limbah masih kurang.
IV.1.4 Pilar Ekonomi
Program ini merupakan kelanjutan dari pembuatan pupuk di pilar
lingkungan. Program ini cukup memuaskan, karena Bapak Yoyon selaku
pemilik dan pengelola peternakan memiliki banyak mitra kerja.
IV.2 Saran
Saran untuk Desa Gunungmalang, desa ini memiliki cukup banyak potensi,
seperti pemandangan alam, akan lebih baik jika produk alam tersebut bisa
dimanfaatkan. Selain itu, Desa Gunungmalang masih belum memiliki ikatan
pengusaha desa, jika telah terbentuk, mungkin bisa menjadi stakeholder untuk
posdaya.
Saran untuk LPM UNEJ, berdasar pengalaman kami, mungkin perlu
dipertimbangkan untuk memberikan dana yang berbatas untuk pelaksanaan
KKN. Juga, penerjunan 2 kelompok untuk 1 desa sering membuat rancu tentang
program kerja yang kami laksanakan.
25
26