contoh lpj

70
BAB I PENDAHULUAN 1.1Data Dasar Profil Desa Plandi 1.1.1 Keadaan Umum Wilayah Desa Plandi Desa Plandi merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Desa Plandi terletak kurang lebih 6 Km sebelah barat Kota Kepanjen, Kabupaten Malang. Wilayah Desa ini termasuk wilayah yang sebagian penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Kondisi tanah yang ada di desa ini termasuk kategori kondisi tanah yang sedang. Hasil pertanian di daerah ini rata-rata adalah Padi, tembakau, kopi dan tebu yang di kelola lagi sebagi bahan makanan. Selain itu, penduduk di desa ini mayoritas juga menjadi pengrajin anyaman bambu, yang setiap rumah kepala keluarga memproduksi kerajinan tersebut berupa tempeh, bojog, gedhek, dan lain sebagainya. Batas Wilayah Desa / Kelurahan No Letak Desa / Kelurahan Kecamatan 1 UTARA PLAOSAN WONOSARI 2 SELATAN NGADIREJO KROMENGAN 3 BARAT KLUWUT WONOSARI 4 TIMUR NGAJUM NGAJUM 1

Upload: triasyogi

Post on 26-Dec-2015

99 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Soal Untuk Calon Dokter Kecil

TRANSCRIPT

Page 1: CONTOH LPJ

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Data Dasar Profil Desa Plandi

1.1.1 Keadaan Umum Wilayah Desa Plandi

Desa Plandi merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Wonosari,

Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Desa Plandi terletak kurang lebih 6 Km

sebelah barat Kota Kepanjen, Kabupaten Malang. Wilayah Desa ini termasuk

wilayah yang sebagian penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Kondisi

tanah yang ada di desa ini termasuk kategori kondisi tanah yang sedang. Hasil

pertanian di daerah ini rata-rata adalah Padi, tembakau, kopi dan tebu yang di

kelola lagi sebagi bahan makanan. Selain itu, penduduk di desa ini mayoritas juga

menjadi pengrajin anyaman bambu, yang setiap rumah kepala keluarga

memproduksi kerajinan tersebut berupa tempeh, bojog, gedhek, dan lain

sebagainya.

Batas Wilayah Desa / Kelurahan

No Letak Desa / Kelurahan Kecamatan

1 UTARA PLAOSAN WONOSARI

2 SELATAN NGADIREJO KROMENGAN

3 BARAT KLUWUT WONOSARI

4 TIMUR NGAJUM NGAJUM

Orbitasi Desa

No Uraian Keterangan

1 Jarak ke Ibukota Kabupaten / Kota 40 Km

2 Jarak ke Ibukota Kecamatan 8 Km

3 Lama tempuh ke Ibukota 45 Menit

4 Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan 10 Menit1

Page 2: CONTOH LPJ

Luas Wilayah Desa / Kelurahan Menurut Penggunaan

No Penggunaan Luas (ha)

1 Permukiman -

a. Permukiman Pejabat Pemerintah -

b. Permukiman ABRI -

c. Permukiman Real Estate -

d. Permukiman KPR – BTN -

e. Permukiman Umum 4.488

Total Luas Permukiman : 4.488

2 Pertanian Sawah

a. Sawah Irigasi 116

b. Sawah Setengah Teknis 107

c. Sawah Tadah Hujan 97

d. Sawah Pasang Surut 171,8

Total Luas Pertanian Sawah : 491,8

3 Ladang / Tegalan

Total Luas Ladang : 438,22

Geografi Desa

Kesuburan Tanah

No Tingkat Kesuburan Luas (ha)

1 SANGAT SUBUR -2

Page 3: CONTOH LPJ

2 SUBUR 102 Ha

3 SEDANG 171,8 Ha

Total Luas 273,8 Ha

1.1.2. Jumlah Dukuh

Desa Plandi terdiri dari 4 dukuh yaitu:

Dukuh Krajan Plandi : 12 RT

Dusun Selobekiti : 10 RT

Dusun Pandan Ploso : 7 RT

Dusun Tambak Rejo : 2 RT

1.1.3 Pertanian

Potensi Irigasi yang dimiliki

No Uraian Keterangan

1 Danau -

2 Mata Air 5 Buah

3 Sumur 314 Buah

4 Sungai 5 Buah

5 Lain – lain -

Hasil Tanaman Palawija

No Jenis Palawija Luas (ha) Ton / Th

1 JAGUNG 7 Ha

2 TEBU 15 Ha

Total Hasil Tanaman Palawija : 22 Ha

3

Page 4: CONTOH LPJ

Hasil Tanaman Padi

No Jenis Padi Luas ( Ha ) Ton / Th

1 PADI SAWAH 117 9

2 PADI LADANG - -

Total Hasil Tanaman Padi 117 1.053

Status Kepemilikan Pertanian Tanaman Pangan

No Status Jumlah

1 Penyewa / Penggarap 976

2 Pemilik Tanah Tegalan / Ladang 873

3 Pemilik Tanah Sawah 749

4 Buruh Tani 1.635

5 Anggota TNI 7

6 Buruh Bangunan /Industri/Lain-lain 1.342

Jumlah 5.582

Kelompok Tani

No Kegiatan yang dilakukan Keterangan

1 Simpan Pinjam Ada

2 Pertemuan Rutin Ada

3 Pengaturan Air Irigasi Ada

4 Pengadaan Semprotanh Bebas Hama Ada

5 Gropyokan Tikus Ada

6 Arisan Ada4

Page 5: CONTOH LPJ

Jumlah 6

Prasarana Irigasi

No Jenis PrasaranaKeterangan

Ada / Tidak Baik / Rusak

1 Saluran Primer Ada Ada

2 Saluran Skunder Ada Ada

Jumlah 5 -

1.1.4 Peternakan

Potensi Peternakan

No Keterangan Ada / Tidak Jumlah Ekor

1 Ayam Buras Ada 7.860

2 Ayam Ras Ada 3.700

Jumlah 5 Orang 11.560

Status Kepemilikan Usaha Peternakan

No Status Jumlah

1 Pemilik Usaha Ternak Ayam Ras 4 Orang

2 Pemilik Usaha Ternak Ayam Buras 1 Orang

3 Buruh Peternakan 9 Orang

Jumlah 14 Orang

5

Page 6: CONTOH LPJ

1.2 Keadaan Demografis Desa

1.2.1 Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk Desa Plandi berdasarkan hasil analisa

rata-rata adalah minus per tahun. Hal ini karena adanya perpindahan penduduk ke

luar Desa Plandi atau pun yang bekerja sebagi Tenaga Kerja Indonesia di luar

negeri (TKI).

Desa Plandi Kecamatan Wonosari yang merupakan daerah dengan jumlah

penduduk Menurut sensus yang dilakukan, jumlah keseluruhan penduduk yang

ada di desa Plandi adalah 5.914 jiwa. Potensi Alam di desa Plandi cukup baik,

terutama pada sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebgai bahan kerajinan

atau bahan dasar makanan, seperti bambu, tebu, dan singkong. Namun, sumber

daya manusia di desa Plandi cukup rendah, terutama dalam motivasi peningkatan

sumber daya manusia.Jadi, sumber daya manusia di Desa Plandi harus lebih dapat

ditingkatkan melalui beberapa penyuluhan,pelatihan, dan pendidikan agar potensi-

potensi alam yang ada harus bisa dikembangkan dan digali agar bisa

memakmurkan desa dan memanfaat potensi-potensi yang ada di desa secara baik.

Secara umum potensi Desa Plandi dapatlah didiskripsikan dengan

berbagai aspek/sektor yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan

mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

karena memang dari hasil sumber alam yang dikelolahlah masyarakat desa Plandi

bisa melangsungkan kehidupan.

Jumlah penduduk tahun 2011

No Uraian Keterangan

1. Laki-laki 2182 jiwa

2. Perempuan 2.296 jiwa

3 Kepala Keluarga 1.436 Jiwa

1.2.2 Sarana Pendidikan

Sarana Pendidikan yang ada di Desa Plandi Mulai dari TK sampai Tingkat

SMA. Seperti tampak pada tabel berikut :

6

Page 7: CONTOH LPJ

Sarana Pendidikan Desa Plandi

NO SEKOLAH JUMLAH SEKOLAH

01. TK 3 UNIT

02. SD/MI SEDERAJAT 4 UNIT

03. SMP/SEDERAJAT 1 UNIT

04. SMA/SEDERAJAT 1 UNIT

04 TPQ 5 UNIT

05 PAUD 1 UNIT

JUMLAH 15 UNIT

Sumber : Profil Desa Plandi 2012

1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa

Keadaan ekonomi masyarakat desa Plandi ini bisa terlihat dari sumber

daya alam yang ada di desa tersebut yang berupa hasil kebun yaitu kopi,

singkong, Tebu dan hasil pertaniannya adalah tembakau dan padi. Selain mata

pencarian di sektor pertaniaan, masyarakat desa Plandi juga bergerak dibidang

kerajinan anyaman bambu, yang menghasilkan produk tempeh, besek, gedhek,

dan bojog, yang nantinya dipasarkan kepada tengkulak kerajinan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka bisa dilihat secara sosial masyarakat

Plandi sebagian besar adalah petani yang terdiri dari, singkong, jagung, padi, dan

tebu. Desa Plandi ini termasuk dari desa yang keadaan sosial ekonomi

masyarakatnya dalam skala menengah ke bawah.

Struktur Mata Pencaharian Penduduk

No Keterangan Jumlah

1 Petani 1.436

2 Pekerja disektor Jasa Perdagangan 57

3 Pekerja disektor Industri 32

4 Dan lain – lain 4.389

Jumlah 5.914

7

Page 8: CONTOH LPJ

1.4 Keadaan Sosial Budaya dan Lingkungan

Sosial dan budaya yang ada di desa Plandi mayoritas berbau religius,

seperti Terbangan atau sholawat dan pujian – pujian agama islam yang diiringi

dengan gendrang atau alat musik sejenisnya. Kesenian ini ditampilkan dengan

grup atau kelompok, biasanya kesenian ini ditampilkan ketika terdapat acara rutin

di Desa Plandi. Mayoritas pemain Terbangan bersal dari anak- anak TPQ atau

pondok di Desa Plandi.

Desa Plandi merupakan desa yang memiliki empat dusun, jarak antar

dusun satu dengan yang lain membutuhkan jarak tempuh dan medan yang cukup

berat, karena jalan di Dalam Desa plandi tidak layak pakai, selain itu letak antar

dusun satu dengan dusun yang lain sangat jauh dan melewati area perkebunan

tebu dan persawahan yang cukup luas.

Kemudian, desa Plandi merupakan desa yang jarang penduduk.

Pemukiman satu dengan yang lain pun memerlukan jarak tempuh yang cukup

lama. Banyak masyarakat desa Plandi yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) keluar negeri, sehingga keaadaan desa pun cukup sepi.

Selain itu, fasilitas dan bangunan infrastruktur di Desa Plandi masih

sangat terbatas. Seperti halnya, keadaan jalan raya yang rusak, tidak adanya

Kamar mandi umum, dan jangkauan transportasi yang sangat sulit untuk

dijangkau.

1.5 Keadaan Agama

1.5.1 Pembinaan Agama

Pembinaan di Desa Plandi dilakukan oleh tokoh agama (Modin) desa

Plandi. Mayorita penduduk desa Plandi memeluk Agama Islam, terdapat 0,02 %

non muslim. Pada dasarnya desa Plandi merupakan desa yang religius tinggi,

khususnya di dusun Selobekiti, karena memang di dusun tersebut terdapat pondok

pesantren yang membimbing kegiatan keagamaan didesa Plandi. Kegiatan

keagamaan di Desa Plandi cukup sering diadakan, bahkan setiap RT memiliki

kelompok pengajian masing- masing.

8

Page 9: CONTOH LPJ

Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Keterangan Jumlah

1 Agam Kristen 3 Orang

2 Agama Islam 5.911 Orang

Jumlah Penduduk 5.914 Orang

1.5.2 Sarana Keagamaan

Desa Plandi memiliki sarana peribadatan yang cukup untuk warganya.

Dengan terpenuhinya sarana peribadatan penduduk maka diharapkan warga

masyarakat Desa Plandi dapat Beribadah dengan baik sesuai dengan Agama dan

Kepercayaan masing-masing sehingga meningkatkan Iman dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Dengan Iman dan Ketaqwaan yang tinggi kepada Tuhan

maka hal itu akan dapat mempertinggi kualitas sumber daya manusia Desa Plandi.

Jumlah Sarana Ibadah Desa Plandi

NO SARANA IBADAH JUMLAH

1 MASJID 5 Masjid

2 MUSHOLLA/LANGGAR 25 Musollah

Sumber : Profil Desa Plandi

1.6 Keadaan Kesehatan

1.6.1 Kesehatan Lingkungan

Dalam pembinaan lingkungan di desa Plandi ini dilakukan kerja bakti

desa setiap satu bulan sekali, diantaranya gotong royong membersihkan jalan,

makam, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dilakukan agar lingkungan sekitar

terlihat bersih dan menjadi lingkungan yang sehat. Kegiatan lainnya adalah

penyuluhan yang dilakukan oleh PKK dan POSYANDU yang ada di Desa Plandi.

Dalam kegiatan posyandu ini diadakan kegiatan imunisasi,timbang berat

badan, dan penyuluhan kepada ibu- ibu hamil dan lansia. Hal ini di lakukan

sebagai antisipasi agar tidak ada lagi balita dan masyarakat yang mengalami

kekurangan gizi.

1.6.2 Kesehatan Ibu dan Anak

Desa Plandi memiliki 4 kelompok Posyandu yang berada disetiap dusun.

Dengan kader posyandu yang ada disetiap dusun yaitu 10 orang dengan jumlah

keseluruhan kader posyandu yaitu 40 orang. Pembinaan kader gizi kepada balita

9

Page 10: CONTOH LPJ

dan ibu-ibu ini dilakukan setiap minggu yang dilakukan ke seluruh dusun di desa

Plandi, jadi setiap dusun satu bulan dalam sekali.

1.7 Keadaan Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Desa

Struktur organisasi pemerintahan Desa Plandi mengacu pada Peraturan

Desa No 01 Tahun 2008 tentang Susunan Oraganisasi dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa Plandi yang berdasarkan pada UU No 32 Tahun 2004 yang

dijabarkan lebih lanjut dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan

daerah No 12 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata

Kerja Pemerintah Desa. Perdes ini disusun dalam rangka menyesuaikan dengan

kondisi yang ada di Desa Plandi. Struktur Organisasi tersebut sebagaimana di

bawah ini.

10

Page 11: CONTOH LPJ

Bagan 1. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN PLANDI

11

BPD

Drs. Mujib

KEPALA DESANgadiman

KAUR KEUANGANAli Imron

KAUR UMUMDrs. Suprianto

URUSAN TEKNISPurnadi

Imam Mas Hadi

KAMITUWODusun Krajan

PlandiKhoirur R

SEKRETARIS DESAM. Sukoadi Bin Ali

KAMITUWODusun

SelobekitiDjuri

KAMITUWODusun Tambak

RejoMasub

KAUR KESRAAnsori Asmiran

KAMITUWODusun Pandan

PlosoSiono

Page 12: CONTOH LPJ

BAB II

IDENTIFIKASI SUMBER DAYA/POTENSI DESA

2.1 Alam dan Sarana

Alam dan saran di desa Plandi termasuk desa yang memiliki Sumber Daya

Alam (SDA) yang sangat berpotensi dan bernilai, jika penduduk setempat

memanfaatkan dalam bentuk produk yang bernilai pula. Kemudian sarana di desa

Plandi masih cukup tradisional dan terbatas, terutama sarana pengolahan dalam

bidang pertanian dan kerajinan anyaman bambu.

2.1.1 Pertanian, Perkebunan dan Tanaman Hutan

Adapun sumber daya alam yang ada di desa Plandi meliputi sektor

pertanian dan peternakan. Di sektor pertanian yaitu: padi, singkong, kopi, tebu,

dan tembakau. Hasil tanaman sayuran yang banyak dihasilkan yaitu sawi dan

lombok.

2.1.2 Peternakan dan Hewan Peliharaan

Dari segi sumber daya peternakan dan hewan peliharaan desa Plandi

menghasilkan ayam dan ayam petelur. Namun, peternakan di desa Plandi kurang

potensial, karena masyarakat desa Plandi mayoritas mengutamakan pertanian dan

kerajinan saja.

2.2 Manusia dan Keahlian Mata Pencaharian

2.2.1 Keahlian

Sebagian besar warga desa Plandi memiliki keahlian sebagai petani dan

buruh tani, PNS, Guru, Pedagang, TKI, dan pengrajin anyaman bambu.

2.2.2 Mata Pencaharian

Masyarakat desa Plandi sebagian besar memiliki mata pencaharian di

bidang pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Petani menjadi profesi

utama di desa tersebut. Hampir setiap kepala keluarga menjadikan lahan pertanian

sebagai sarana untuk mencari rizki. Namun selain di bidang pertanian, beberapa

warga Plandi yang bermata pencaharian sebagai guru, perangkat desa, pedagang,

dan pengrajin anyaman bambu.

12

Page 13: CONTOH LPJ

2.3 Teknologi Hasil Pengembangan

Desa Plandi merupakan daerah pertanian yang beragam jenis sumber

dayanya. Sebagian besar merupakan persawahan padi, singkong, dan jagung.

Rata-rata masyarakat desa Plandi mempunyai keahlian dan bermata pencaharian

sebagai petani dan mempunyai tanah persawahan masing-masing, akan tetapi

tidak banyak masyarakat yang menggunakan teknologi tepat guna dalam

mengolah sumber daya dan hasil pertanian.

Teknologi atau alat yang digunakan di area dan kegiatan persawahan pun

juga masih sangat sederhana, dan masih banyak mebutuhkan tenaga pekerja

manusia. Misalnya saja dalam hal pembajakan sawah, masih menggunakan sapi

dan pembajak sawah. Namun, untuk penggilingan gabah agar menjadi beras,

masyarakat menggunakan alat giling yang cukup modern.

Untuk kegiatan lainnya masih banyak masyarakat desa Plandi

menggunakan cara dan alat tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada,

pengolahan tersebut masih banyak memerlukan tenaga manusia dan

membutuhkan proses yang cukup lama. Antara lain terlihat pada tempat usaha

home industri pemotongan ceriping singkong yang semua proses pengerjaanya

masih menggunakan alat seadanya dan membutuhkan waktu yang cukup lama

dalam proses penyelesaiannya.

13

Page 14: CONTOH LPJ

BAB III

PROGRAM DAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

3.1 Program Kerja dan Sasaran

3.1.1 BIDANG PENDIDIKAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan,

yang langsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai

lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Selain itu pendidikan

juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat.

Desa Plandi merupakan salah satu desa kecil yang jauh dari kota madya

yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, pendidikan di desa ini

ternyata cukup maju. Hal itu, terbukti dari jumlah sekolah dasar yang ada di Desa

Plandi sudah cukup memadahi jumlahnya. Namun di desa ini belum ada fasilitas

yang menawarkan layanan bimbingan belajar bagi anak-anak sekolah maupun

fasilitas lainnya seperti mading sekolah dan fasilitas yang berkaitan dengan

pendidikan masih perlu ditingkatkan termasuk metode dan media pembelajaran

yang di lakukan atau digunakan oleh tenaga pendidik masih kurang efektif dan

efisien sehingga terkesan monoton. Media dan metode pembelajaran itu sangatlah

penting dalam suatu proses pembelajaran karena merupakan unsur terpenting

dalam penciptaan suatu proses pembelajaran yang menyenangkan.

Semakin banyaknya jumlah penduduk yang ada didesa Plandi ini,

membuat sulitnya fasilitas pembelajaran yang mampu menampung anak-anak

yang ingin belajar bersama demi pemerataan pendidikan agar semua merasakan

14

Page 15: CONTOH LPJ

pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Di zaman sekarang ini

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting bagi

perkembangan anak usia dini maupun yang telah memasuki masa anak-anak dan

hendak beranjak remaja oleh karenanya perlu menanamkan moral yang baik bagi

mereka dan ilmu teknologi yang baik pula. Bangsa yang maju adalah bangsa yang

produktif, inovatif, dan cerdas, di samping memiliki akhlak dan kepribadian yang

baik, sehat jasmani dan rohani, dan rukun satu sama lain. Upaya membangun

bangsa yang maju juga bukanlah hal yang mudah jika tidak diimbangi dengan

kerjasama orangtua, guru, serta anak itu sendiri yang menjadi sasarannya. Untuk

itu, ada pembagian program belajar yang mengacu pada anak usia dini atau TK,

Sekolah Dasar, dan Madrasah Tsanawiah atau SMP.

Pada dasarnya pendidikan usia dini bertujuan untuk memberi kesempatan

kepada anak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik maupun psikologisnya

dan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya secara optimal sebagai

individu yang unik, memberi bimbingan yang seksama agar anak memiliki sifat

dan kebiasaan yang baik seperti halnya dapat berinteraksi dengan baik terhadap

oranglain dan lingkungan sekitarnya serta dapat membentuk kreatifitas anak

dalam segala hal, sehingga anak mampu membentuk kepribadian baru yang lebih

baik dari hari kehari dan mereka dapat diterima oleh masyarakat ketika dewasa

nanti.

Selain pentingnya pendidikan bagi masa kanak-kanak,juga perlu

diperhatikan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah dasar khususnya

pelajar. Sebagian dari mereka yang berada di Desa Plandi kecamatan Wonosari ini

kurang sekali fasilitas bimbingan belajar yang tersedia. Akibatnya, anak hanya

belajar saat di sekolah dan kemungkinannya kecil untuk belajar kelompok

bersama teman sebayanya yang justru manfaatnya lebih banyak karena dapat

berbagi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata

Universitas Muhammadiyah Malang memberikan layanan belajar mengajar serta,

menyediakan fasilitas untuk membantu kreatifitas siswa bagi anak usia dini atau

TK, siswa Sekolah Dasar maupun madrasah tsanawiah yang nantinya diharapkan

akan tetap mempertahankan dan dapat dirasakan manfaatnya bersama baik bagi

anak, orangtua, sekolah, dan masyarakat.

15

Page 16: CONTOH LPJ

Rumusan Masalah

1. Bagaimana menumbuhkan semangat siswa sekolah dasar dalam proses

pembelajaran?

2. Bagaimana menumbuhkan kreatifitas siswa dalam belajar dan berkarya?

3. Bagaimana proses pembelajaran bagi siswa Sekolah dasar dan Sekolah

menengak pertama dengan metode belajar yang menyenangkan?

Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan semangat siswa sekolah dasar

dalam proses pembelajaran.

2. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan kreatifitas siswa dalam belajar

dan berkarya.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran bagi siswa sekolah dasar

dan sekolah menengah pertama dengan metode belajar yang menyenangkan.

PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN

Berikut uraian mengenai pelaksanaan kegiatan:

Bimbingan Belajar :

Bimbingan belajar yang diadakan oleh anggota pendidikan di Desa Plandi ada

tiga dusun diantaranya sebagai berikut:

1. Dusun Selobekiti

Tempat : Rumah Bapak Juri (Kepala Dusun Selobekiti)

Hari : Senin – Minggu

Tanggal : 7-17 Juli 2012

Waktu : 15.30 – 17.30 WIB

Peserta : 2 siswa TK A, 2 siswa TK B, 8 siswa kelas 1 MI, 6 siswa

kelas 2 MI, 9 siswa kelas 3 MI, 15 siswa kelas 4 MI, 6

siswa kelas 5 MI, dan 16 siswa kelas 6 MI.

Jumlah peserta : 4 siswa TK dan 60 siswa MI.

Acara :

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar

siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris. Kegiatan

16

Page 17: CONTOH LPJ

bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta kelompok

KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan bimbingan

belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 6, kelas 5, kelas 4,

kelas 3 dan kelas TK, 1, 2 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas

memiliki tentor sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian.

Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor

dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.

Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang

meliputi nama, kelas dan hobi siswa.

2. Dusun Tambak Rejo

Tempat : Rumah Bapak Marsup (Kepala Dusun Tambak Rejo)

Hari : Senin – Sabtu

Tanggal : 9 - 18 Juli 2012

Waktu : 15.30 – 17.00 WIB

Peserta : 2 siswa kelas 1 MI, 4 siswa kelas 2 MI, 5 siswa kelas 4

MI, 2 siswa kelas 5 MI, 3 siswa kelas 6 MI, dan 3 siswa

kelas 1 MTs.

Jumlah Peserta : 16 siswa MI dan 3 siswa MTs.

Acara :

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar

siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris.

Kegiatan bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta

kelompok KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan

bimbingan belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 6, kelas 5,

kelas 4, kelas 3 dan kelas 1, 2 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas

memiliki tentor sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian

Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor

dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.

Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang

meliputi nama, kelas dan hobi siswa.

3. Dusun Pandan Ploso

17

Page 18: CONTOH LPJ

Tempat : Musholla Pandan Ploso

Hari : Senin – Minggu

Tanggal : 7-17 Juli 2012

Waktu : 14.30 – 15.30 WIB

Peserta : 13 siswa kelas 5 SD, 1 siswa SMP kelas 2, 2 siswa MTs

kelas 2

Acara :

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar

siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Kegiatan bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta

kelompok KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan

bimbingan belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 8, kelas 5,

kelas 1, 2, 3, 4 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas memiliki tentor

sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian.

Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor

dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.

Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang

meliputi nama, kelas dan hobi siswa.

Percontohan/ pengenalan Metode Pembelajaran

Pengenalan metode baru kepada bapak/ibu guru yang diadakan oleh anggota

pendidikan di sekolah-sekolah di Desa Plandi ada empat sekolah diantaranya

sebagai berikut:

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi, Mts Subulas

Salam

Hari : Senin – Kamis

Tanggal : 9 dan 12 Juli 2012

Waktu : 07.00 WIB

Acara : Pengenalan metode baru yang dilakukan oleh anggota

KKN 48 khususnya divisi pendidikan.

Tujuan : Menjalin kerjasama dan saling bertukar ilmu

pengetahuan tentang dunia anak dan membahas tentang

18

Page 19: CONTOH LPJ

diijinkannya untuk membantu memberi program kepada

pengajar TK tersebut.

Tanggal : 15 Juli 2011

Waktu : 09.30

Acara : Melakukan observasi mengenai situasi proses belajar

mengajar di RA tersebut mulai dari di dalam hingga saat

istirahat di luar kelas.

Tujuan : Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan siswa

taman kanak-kanak. Selain itu juga melakukan penawaran

program kerja kepada RA tersebut mengenai gosok gigi

yang akan dilakukan di RA tersebut kepada para pengajar.

Duta Matematika

Duta matematika merupakan ajang untuk mencari siswa yang pandai

dalam mengerjakan matematika. Tujuan dari progam tersebut agar siswa yang

pandai dalam hal matematika bisa mengajari teman-teman sebayanya yang

masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan matematika. Progam ini di

khususkan untuk siswa kelas 6.

Pada tanggal 10 Juli pamflet dan formulir pendaftaran duta matematika

di sebarkan ke emapat sekolah yang ada di desa Plandi. Pada tanggal 11 Juli

tim KKN yang bertugas di masing-masing empat sekolah tersebut mengambil

formulir pendaftaran siswa yang berminat untuk mengikuti progam duta

matematika. Dalam pelaksanaan duta matematika ada 2 babak yaitu sebagai

berikut:

Pelaksanaan Babak 1 diadakan disemua sekolah dasar desa Plandi yaitu:

1. Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi

Hari : Jum’at

Tanggal : 13 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 09.00 WIB

Peserta : Siswa kelas 6 MI Nahdhatul Ulama 2 Plandi

Jumlah Peserta : 24 siswa

Acara :

19

Page 20: CONTOH LPJ

sesuai dengan jumlah peserta yang mengikuti duta matematika

pada MI 2 ini pelaksanaan seleksinya dibagi menjadi dua kelas. Yang

dimana satu kelas berisi 12 siswa. Ini bertujuan agar peserta duta

matematika dari sekolah ini tidak melakaukan kecurangan dalam hal

mencontek.

Setelah waktunya berakhir peserta di minta untuk keluar ruangan,

sementara tim KKN yang bertugas mengkoreksi hasil pekerjaan peserta

duta matematika. Setelah selesai mengkoreksi peserta diminta untuk

kembali ke dalam kelas. Pada saat itu tim KKN mengumumkan peserta

yang berhak mengikuti babak kedua. Dari 24 peserta diambil 3 peserta.

2. Tempat : MI Nahdhatul Ulama 1 Plandi

Hari : Jum’at

Tanggal : 13 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 09.00 WIB

Peserta : Siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 1

Plandi

Jumlah Peserta : 9 siswa

Acara :

seleksi duta matematika di MINU 1 Plandi diikuti oleh 9 siswa dari jumlah

keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan tertib.

Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan kemudian

dari kesembilan peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti

babak kedua.

3. Tempat : Sekolah Dasar Negeri 1 Plandi

Hari : Jum’at

Tanggal : 13 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 09.00 WIB

Peserta : Siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 1 Plandi

Jumlah Peserta : 8 siswa

Acara :

seleksi duta matematika di SD 1 Plandi diikuti oleh 8 siswa dari

jumlah keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan

20

Page 21: CONTOH LPJ

tertib. Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan

kemudian dari ke 8 peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti

babak ke 2

4. Tempat : Sekolah Dasar Negeri 2 Plandi

Hari : Jum’at

Tanggal : 13 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 09.00 WIB

Peserta : Siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 2 Plandi

Jumlah Peserta : 13 siswa

Acara :

seleksi duta matematika di SDN 2 Plandi diikuti oleh 13 siswa dari

jumlah keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan

tertib. Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan

kemudian dari ke 8 peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti

babak ke 2.

5. Pelaksanaan babak kedua dan ketiga diadakan pada:

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi

Hari : Sabtu

Tanggal : 14 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 11.00 WIB

Jumlah Peserta : 9 siswa perwakilan dari 3 sekolah yang lolos dari babak

pertama.

Acara :

seleksi babak ke 2 dan ke 3 di ikuti oleh 9 peserta dari perwakilan

3 sekolah yang lolos seleksi babak pertama yang diadakan dimasing-

masing sekolah. Seleksi babak ke 2 dan ke 3 ini dlaksanakan di MINU 2

Plandi dusun Selobekiti.

Di babak kedua ini peserta tidak lagi mengerjakan soal di lembar

jawaban melainkan langsung dibacakan oleh para juri yang terdiri dari

peserta KKN 48. Dibabak ini lebih mengutamakan kecepatan siswa dalam

mengerjakan soal matematika. Waktu yang diberikan untuk masing-

masing peserta dalam mengerjakan soal adalah 6 menit. Dari babak kedua

21

Page 22: CONTOH LPJ

ini diambil 3 peserta, dimana peserta merupakan perwakilan dari setiap

sekolah. Dalam babak ketiga ini siswa diminta untuk mengerjakan soal

dengan terlebih mengambil soal undian di alam kotak undian. waktu yang

diberikan untuk masing-masing peserta dalam mengerjakan oal adalah 10

menit. Dari babak final ini diperoleh pemenang juara 1 dari MINU 2

Plandi dengan nama peserta Mitha Purnama Sari memperoleh uang senilai

Rp. 150.000, piagam, dan juga bingkisan. Untuk juara 2 berasal dari SDN

1 Plandi dengan nama peserta Lavandi Putra Perdana, uang tunai senilai

Rp. 125.000, piagam, dan bingkisan. untuk juara ketiganya berasal dari

SDN 2 Pandi dengan nama peserta Roy Naldi Alfaro, uang tunai senilai

Rp. 100.000,piagam, dan juga hadiah.

Workshop Pendidikan

Tempat : MA Subulas Salam

Hari : Sabtu

Tanggal : 21 Juli 2012

Waktu : 08.00 – 12.00

Acara :

Sosialisasi kegiatan ini dilakukan dengan menyebarkan pamflet ke

sekolah-sekolah di Kecamatan Wonosari, khususnya di Desa Kebobang,

Plaosan, dan Plandi. Setelah melakukan registrasi, terdapat 47 peserta yang

mendaftar. Namun, saat pelaksanaan yang hadir hanya 28 peserta dari dalam

maupun luar kecamatan Wonosari. Acara ini mendatangkan pemateri dari

Universitas Muhammadiyah Malang yaitu dosen FKIP yang bernama DR.

Mashudi, M. Ed. Workshop ini diadakan karena tim KKN menyadari

pentingnya media dan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Tujuan : Untuk memberikan wawasan kepada para tenaga pendidik atau

guru tentang metode dan media pembelajaran yang aktif,

kreatif, dan menyenangkan.

DONGENG BERSAMA

Tempat : RA Subulas Salam

Hari : Sabtu

Tanggal : 21 Juli 2012

22

Page 23: CONTOH LPJ

Waktu : 09.00 – 10.00

Acara :

Untuk TK A dilakukan pembacaan dongeng yang berjudul, “Asal

Mula Rumah Siput”. Setelah itu tim KKN melakukan feedback dari dongeng

tersebut. Sedangkan untuk TK B, kegiatan yang dilakukan adalah membuat

dongeng dengan alur cerita yang sudah ditentukan oleh Tim KKN, sedangkan

siswa membantu memberikan detail cerita. Setelah itu cerita dirangkai

menjadi satu buku dan di berikan kepihak TK.

Tujuan : untuk mengembangkan imajinasi siswa dan memberikan apresiasi

terhadap kreativitas siswa.

MADING SD

Tempat : MI Nahdlatul Ulama 2 plandi dan SDN 2 Plandi

Hari : minggu-kamis

Tanggal : 22 – 26 Juli 2012

Waktu : 15.00 WIB

Acara :

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 hari. Hari pertama memasang

mading di MI Nahdlatul Ulama 2 plandi yang dilaksanakan pada sore hari

agar tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar siswa, kegiatan ini hanya

meliputi pemasangan mading. Hari kedua menyumbang/memasang madding

di SDN 2 Plandi yang juga dilaksanakan pada sore hari, kegiatan yang

dilakukan hanya pemasangan mading.

Setelah melakukan pemasangan mading beberapa hari sebelumnya,

maka kegiatan selanjutnya adalah mensosialisasikan madding tersebut kepada

para siswa. Dalam kegiatan sosialisasi madding ini peserta KKN 48 bidang

pendidikan mensosialisasikan kepada para siswa dan siswi di MI Nahdlatul

Ulama 2 plandi dan SDN 2 Plandi tentang apa itu madding, kegunaan dari

madding itu apa, dan manfaat madding bagi para siswa itu apa. Sosialisasi ini

brtujuan agar siswa dapat lebih memahami apa itu madding dan bagaimana

fmemanfaatkannya. Selain itu peserta KKN juga memberikan motivasi agar

anak mau berkarya dan mau memasang karyanya di madding yang telah

diberikan.

23

Page 24: CONTOH LPJ

3.1.2 BIDANG KESEHATAN

Latar Belakang

Kesehatan merupakan aspek penting bagi perkembangan kesehjahteraan

masyarakat dan salah satu prioritas penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari

pengamatan kesehatan di Desa Plandi, kelompok KKN 48 melihat masih

kurangnya kesadaran masyarakat Desa Plandi terhadap kesehatan. Kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ditandai dengan kurangnya kepedulian

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, kurangnya praktik perilaku hidup

sehat, tingginya angka penyakit infeksi di Desa Plandi. Perhatian pemerintah pada

Desa Plandi dapat di lihat dengan didirikannya polindes dan diadakannya

posyandu balita dan lansia secara rutin.

Tujuan pengabdian KKN 48 di Desa Plandi adalah untuk meningkatkan

SDM dan pengabdian terhadap masyarakat. Program kerja yang berhubungan

dengan peningkatan SDM adalah penyuluhan “Aksi Cuci Tangan dan Gosok

Gigi”, penyuluhan “Tanaman Toga” , dan “Penyuluhan Imunisasi TT”.

Penyuluhan “Aksi Cuci Tangan dan Gosok Gigi” bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran siswa-siswi sekolah dasar dan MI terhadap perilaku hidup sehat yang

ditanamkan sejak kecil. Perilaku hidup bersih ini merupakan tonggak berdirinya

UKS yang belum ada di setiap SD ataupun MI.

Penyuluhan “Tanaman Toga” dipilih sebagai program kerja untuk

meningkatkan SDM Desa Plandi karena di Desa Plandi banyak ditanam tanaman

toga namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai tanaman kesehatan.

Program kerja penyuluhan imunisasi TT dikhususkan pada ibu ibu usia subur,

karena resiko tinggi penyakit infeksi dan masih ada persalinan tradisional dengan

dukun dukun bayi yang meningkatkan resiko tinggi terjadinya tetanus neonatorum

sehingga angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir.

Program kerja yang bertujuan sebagai pengabdian masyarakat adalah

membantu posyandu balita dan lansia selain merupakan kegiatan pengabdian,

dalam posyandu balita dan lansia kelompok KKN 48 terutama divisi kesehatan

dapat mengembangkan teori dan kemampuan skill yang telah didapatkan di

Universitas Muhammadiyah Malang.

24

Page 25: CONTOH LPJ

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran perilaku hidup bersih di

lingkungan sekolah dasar dan MI?

2. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan tanaman toga yang

ditanam masyarakat Desa Plandi ?

3. Bagaimana cara menanggulangi tetanus dan tetanus neonatorum pada

wanita usia subur di Desa Plandi?

Tujuan

Menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam mengubah

dan menjaga pola kesehatan mereka.

Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan

Penyuluhan Aksi Cuci Tangan dan Gosok Gigi

Tanggal Pelaksanaan : 10,11, dan 13 Juli 2012

Tempat : SDN 1 dan 2 Plandi, MI 1 dan 2 Plandi

Sasaran : Siswa/i SD dan sederajat

Waktu : 08.00 – 12.00

Total siswa/i yang hadir : - SDN Plandi 1 72 0rang

- SDN Plandi 2 batal karena pihak sekolah

membatalkan

- MI 1 Plandi 60 orang

- MI 2 Plandi 210 orang

Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan secara bergilir di masing – masing sekolah yang

dituju, dengan sasaran seluruh kelas di sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini

terdapat dua poin besar yang disampaikan kepada siswa/i SD tersebut, yakni

bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci tangan sesuai dengan peraturan

Hidup bersih dan sehat.

Dalam kegiatan ini, pertama siswa/i diberikan beberapa teori dan

pemaparan, kemudian dilanjutakan dengan praktik secara langsung. Kendala

yangditemukan dalam kegiatan ini yakni, pesserta terlalu banyak sehingga tidak

mudah untuk mengkondisikan mereka. Selain itu, sarana dan prasarana dari pihak

25

Page 26: CONTOH LPJ

sekolah juga kurang memadai, misalnya saja tidak ada saluran air bersih yang

nantinya akan dibuat untuk praktek cara menggosok gigi dengan baik.

Penyuluhan Tanaman Toga

Kegiatan Pelaksanaan

Tanggal : 14 Juli 2012

Tempat : Rumah B.Sunari Dusun Krajan Plandi

Sasaran : Ibu – ibu PKK Desa Plandi

Waktu : 10.00 – 12.00

Total yang hadir : 35 orang ibu-ibu anggota PKK

Kegiatan

Penyuluhan tanaman Toga merupakan bentuk pemaparan dan penyuluhan

berupa pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga yang berada di lingkungan

sekitar. Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan dari Tanaman Obat Keluarga,

serta bagaimana cara penanamannya. Sekitar 30 Ibu- ibu PKK desa antusias

mengikuti penyuluhan tersebut. Harapan dari kegiatan ini, masyarakat dapat

memanfaatkan lahan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan penanaman

Tanaman Obat Keluarga, sekaligus dengan pengolahannya.

Penyuluhan Imunisasi TT (Toksoid Tetanus)

Kegiatan Pelaksanaan

Tanggal : 12 Juli 2012

Tempat : Posyandu Dusun Pandanploso

Sasaran : Wanita usia subur Desa Plandi

Waktu : 09.00 – 12.00

Total yang hadir : 43 orang ibu-ibu dan balita

Kegiatan

Penyuluhan Imunisasi TT (toksoid tetanus) merupakan bentuk pemaparan

dan penyuluhan berupa pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi TT pada

wanita usia subur. Penyuluhan melingkupi jadwal imunisasi TT, skrining TT pada

wanita usia subur, dan mengenai apa itu tetanus dan tetanus neonatorum sebagai

akibat tidak mengikuti imunisasi sampai tercapai status TT T5. Karena masih

tingginya angka wanita usia subur yang belum mencapai status T5 dan masih ada

26

Page 27: CONTOH LPJ

ibu melahirkan yang masih menggunakan jasa dukun bayi sehingga sangat perlu

bagi wanita usia subur untuk mendapatkan imunisasi TT.

Tes Golongan Darah

Kegiatan Pelaksanaan

Tanggal Pelaksanaaan : 10,11, 12, dan 13 Juli 2012

Tempat : SD/MI dan Posyandu setempat

Sasaran : Siswa/i SD/MI dan bebrapa penduduk

Waktu : 08.00 – 12.00

Total siswa/i yang hadir : - SDN Plandi 1 72 0rang

- SDN Plandi 2 batal karena pihak sekolah

mengundurkan diri

- MI 1 Plandi 60 orang

- MI 2 Plandi 210 orang

Total ibu-ibu dan balita yang hadir : - Pandanploso 43 ibu-ibu dan balita

- Tambakrejo 37 ibu-ibu dan balita

- Selobekiti 52 ibu-ibu dan balita

Kegiatan

Acara tes golongan darah ini sebenarnya bertujuan untuk membantu pendataan

mengenai jenis golongan darah msayarakat Desa Plandi. Dalam hal ini, peserta tes

golongan darah mendapatkan kartu jenis golongan darah sehingga nantinya dapat

digunakan untuk Donor dan tranfusi Darah. Kegiatan ini merupakan usulan dari

Pihak polindes setempat. Sampai saat ini, 350 – 400 masrarakat Desa Plandi

terdaftar Golongan darah.

Pengabdian Kepada Posyandu Setempat

Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada posyandu setempat meliputi posyandu balita dan

lansia. Kegiatan pengabdian ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan skill anggota KKN 48 khususnya divisi kesehatan dalam pelayanan

masyarakat dan menyalurkan ilmu kesehatan yang telah di dapat di Universitas

Muhammadiyah Malang. Kegiatan yang dilakukan adalah penimbangan bayi,

pencatatan berat dan panjang bayi, imunisasi ibu dan bayi, pengukuran tekanan

darah, pengobatan lansia.

27

Page 28: CONTOH LPJ

Salah satunya yaitu:

Posyandu Lansia

Tanggal pelaksanaan : 12,16, 18 dan 24 Juli 2012

Tempat :Posyandu Pandanploso, Posyandu Tambakrejo,

Balaidesa Plandi dan Posyandu Selobekiti

Sasaran : para warga Lansia setempat

Waktu : 09.00 – 12.00

Total yang hadir : - Pandanploso 5 orang

- Tambakrejo 20 orang

- Balaidesa Plandi 15 orang

- Selobekiti 3 orang

3.1.3 BIDANG SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

Latar belakang

Desa Plandi adalah salah satu desa yang cukup maju di bidang sosial

ekonomi dan budaya di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Misalnya di

bidang ekonomi, desa ini terkenal dengan kerajinan anyaman bambu yang bisa

menghasilkan berbagai produk misalnya tampah, bojok, wakul dan gedek.

Pemasarannya tidak hanya di desa ini saja tetapi sudah meluas di beberapa desa

lainnya yang ada di Kabupaten Malang melalui tengkulak – tengkulak. Selain

bidang ekonomi, bidang sosial di desa ini juga cukup maju terbukti dengan

infrastruktur yang ada misalnya adanya pondok pesantren yang diberi nama

Subullas Sallam yang ada pada Dusun Selobekiti.

Walaupun desa ini cukup maju, namun masih ada beberapa masalah yang

terkait dengan bidang – bidang tersebut. Misalnya dalam bidang perekonomian,

masalah yang masih terjadi di Desa Plandi adalah terkait pemasaran produk

olahan dan pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alammya yang

belum terlalu optimal dan merata. Melihat kondisi ini diadakanlah penyuluhan

dan pelatihan di bidang ekonomi yaitu mengenai pembuatan nata de coco yang

berbahan dasar air kelapa sehingga masyarakat dapat lebih menyadari dan

mengembangkan sumber daya lokal yang ada secara maksimal dan mandiri di

setiap lapisan masyarakat.

28

Page 29: CONTOH LPJ

Masalah pada bidang sosial yaitu belum maksimalnya pelaksanaan

organisasi yang telah terbentuk pada desa tersebut, seperti karang taruna. Bahkan

ada yang sudah tidak aktif lagi selama beberapa tahun yaitu di Dusun Selobekiti

dan Tambak Rejo sehingga diadakan satu prorgram untuk mengaktifkan kembali

karang taruna di beberpa dusun tersebut. tindak lanjut dari program ini ialah

membentuk karang taruna pusat yaitu karang taruna Desa plandi yang terdiri dari

4 dusun diantaranya Dusun Plandi, Selobekiti, Tambak Rejo dan Pandan Ploso.

Infrastruktur yang terdapat di desa plandi cukup memadai meskipun ada bebarapa

bangunan yang perlu dibenahi sehingga diadakan program yaitu mengecet pagar

pondok dengan bantuan penduduk sekitar dan membuat tempat cuci tangan di

sekolah dasar.

Beberapa proker yang telah disebutkan diatas tidak akan berjalan lancar

tanpa adanya bantuan dan dukungan dari penduduk desa plandi. Untuk itu

diadakan program kerja yang dapat menciptakan keakrabatan antara peserta kkn

dengan penduduk. Program yang diadakan adalah kerja bakti di kuburan dan

jembatan yang ada di dusun selobekiti dan Tambak Rejo.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menumbuhkan usaha dengan SDA yang tersedia di

desa Plandi ?

2. Bagaimana cara menyatukan Karang Taruna 4 dusun di desa Plandi

agar bisa menyatu?

3. Bagaimana cara membiasakan pola hidup sehat pada masyarakat desa

Plandi?

Tujuan

1. Untuk memanfaatkan SDA yang tersedia di desa Plandi yaitu Kelapa maka

kami mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan nata De Coco dan

juga memperdayakan SDM yang ada.

2. Untuk kesatuan dan kekompakan desa maka dibentuklah karang taruna

Desa yang terdiri dari 4 dusun yang ada di desa Plandi dengan harapan

dapat memajukan desa.

29

Page 30: CONTOH LPJ

3. Agar terbiasa melakukan pola hidup sehat sejak dini maka kami

mengadakan pembagian makanan dan minuman bergizi

PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG SOSEKBUD

Kerja bakti

Kegiatan Pelaksanaan

Hari, tanggal : Minggu, 8 Juli 2012

Waktu : 06.00 WIB - selesai

Tempat : Dusun Selobekiti dan Dusun Tambak Rejo

Acara

Kegiatan ini dilaksanakan di dua dusun, yakni Dusun Selobekiti dan

Dusun Tambak Rejo. Kerja Bakti warga dilakukan menyambut bulan Ramadhan.

Kegiatan ini dilakukan di sepanjang jalan dusun dan Pemakaman atau kramat

yang berada di Dusun Tersebut. Tim dibagi menjadi dua kelmpok, yakni Tim

yang Kerja Bakti di Dusun Selobekiti dan Dusun Tambak Rejo. Kegiatan ini

diadakan bersama- sama dengan masyarakat tersebut.

Pembentukan Karang Taruna

1. Pelaksanaan

Hari, Tanggal : Minggu, 8 Juli 2012

Waktu : 18.00 s/d 22.35 WIB

Tempat : Kepala Dusun Selobekiti

Acara

Kegiatan ini dilaksanakan karena masih terdapat beberapa desa yang

belum memiliki lembaga masyarakat terutama pada karang taruna dusun.

Pembinaan karang taruna dusun belum ada, sehingga Tim KKN berinsiatif untuk

mengumpulkan pemuda dusun dan membentuk organisasi karang taruna, dengan

beberapa pembinaan untuk kedepanna. Sehingga nantinya akan tetap aktif dan

berperan dalam pembinaan masyarakat dusun. Hasil dari kegiatan ini yakni

terbentuknya ketua Miftachudin dengan cara mufakat pemuda dusun tersebut.

Kemudian untuk struktur organisasi yang lain merupakan otoritas ketua terpilih

sehingga Tim KKN hanya bertugas mendampingi dan mengarahkan bagaimana

nantinya.

30

Page 31: CONTOH LPJ

2. Pelaksanaan

Hari, Tanggal : Kamis, 26 Juli 2012

Waktu : 15.00 s/d 18.00 WIB

Tempat : Balai Desa Plandi

Acara

Pada kegiatan ini, tim KKN 48 hanya menjadi mediator, fasilitator atau

jembatan dalam rangka pembentukan Karang Taruna desa, atas permintaan

pemuda dan pemudi di desa Plandi. Selain itu, tim juga menjebatani antara

pemuda dan perangkat di desa Plandi. Acara dihadiri oleh pembina karang taruna

dudun Krajan Plandi, Modin Plandi, pemuda/i didesa Plandi yang keseluruhan

hadir dengan satu tujuan yakni membentuk karang taruna Desa Plandi. Hasil

musyawarah sepakat menyatakan Pandri delegasi karang taruna dusun Plandi

sebagai ketua umum terpilih. Kemudian untuk pemilihan kepengurusan

selanjutnya menjadi otoritas ketua terpilih. Acara ini dilanjutkan dengan buka

bersama dan sharing mengenai strutural organisasi karang taruna. Kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan program kerja ini, yakni perangkat desa kurang

antusias, terbukti pada kehadiran perangkat desa yang minim, akan tetapi hal ini

tidak menghambat jalanya acara.

PEMBAGIAN MAKANAN DAN MINUMAN BERGIZI.

Kegiatan Pelaksanaan

Sasaran : 2 SD

Hari / Tanggal : Selasa - Rabu/ 10 – 11 Juli 2012

Waktu : 08.00 s/d selesai

Tempat : SD MINU 01 dan SD MINU 2

Acara

Kegiatan ini bekerjasama dengan bidang kesehatan. Disini kami

membagikan makanan dan minuman bergizi berupa telur asin dan susu di 2 SD

yaitu SD Minu 01 dan SD MINU 2. Tujuannya memberi asupan gizi pada anak –

anak di 2 SD tersebut. Hasil dari kegiatan ini, anak – anak menyambut dengan

senang dan dapat bermanfaat bagi mereka.

31

Page 32: CONTOH LPJ

Pengecatan Pagar Pondok

Kegiatan Pelaksanaan

Sasaran : Prasarana yang sudah tidak layak di dusun Selobekiti

Hari / Tanggal : Minggu / 15 Juli 2012

Waktu : 07.00 s/d selesai

Tempat : SD MINU 01 dan SD MINU 2

Acara

Kegiatan ini diikuti oleh karang taruna dan warga sekitar dusun Selobekiti

untuk mengecat pagar pondok yang sudah tidak layak, pondok tersebut

merupakan yayasan satu – satunya dan tertua di dusun tersebut. Dengan adanya

program pengecatan pagar pondok, hasil yang diperoleh dari program tersebut

ialah pondok Subullu sallam terlihat lebih menarik dan indah untuk di lihat. Selain

itu kekerabatan antara peserta KKN dan penduduk semakin terjalin.

Penyuluhan dan pelatihan Nata de Coco

Kegiatan Pelaksanaan

Sasaran : Ibu – ibu PKK

Hari / Tanggal : Rabu 18 Juli 2012

Waktu : 10.00 s/d selesai

Tempat : Balai Desa Plandi

Acara

Penyuluhan dan Pelatihan Nata de Coco yang bertujuan memanfaat SDA

Pohon Kelapa yang terdapat di desa Plandi. Dengan menggunakan air kelapa tua

yang jarang dipergunakan, dikelola menjadi bernilai jual yang akan

dikembangkan menjadi usaha mandiri di desa Plandi. Pelatihan nata de coco

sangat membantu penduduk desa plandi dalam hal bidang ekonomi. Pelatihan

tersebut menambah pengetahuan penduduk mengenai pengelolahan sumber daya

alam yang ada di desa plandi. Dengan adanya pelatihan ini penduduk yang belum

mengetahui bagaimana pengelolahan nata decoco mereka bisa tahu dan

mempraktekan di rumah masing - masing. program ini juga diharapkan penduduk

dapat menciptakan usaha mandiri atau menmbentuk UKM, khusus penanganan

nata decoco.

32

Page 33: CONTOH LPJ

3.1.4. BIDANG KEAGAMAAN

Latar Belakang

Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh Rasulullah

Muhammad saw. sehingga untuk mengerti / memahami Islam haruslah bersandar

kepada informasi dari Allah (Al Quran) dan Nabi Muhammad saw (Hadits).

Dalam Al Qur'an Allah berfirman: " wa ma utiitum minal 'ilmi illa qaliilaa " (dan

tidaklah Aku memberikan ilmu kepada manusia kecuali sedikit), juga firmanNya

yang lain: " innahu kaana dzaluuman jahuula " (sesungguhnya manusia itu sangat

dzalim dan bodoh). Oleh karenanya, manusia itu perlu diberi petunjuk dan

dibimbing. Allah memberi petunjuk melalui RasulNya, dan Rasul itulah yang

memberi bimbingan kepada manusia berdasar wahyu Allah. Manusia diciptakan

oleh Allah dan Allah pula yang mengurusnya, bahkan seluruh alam ini. Dengan

demikian Islam adalah agama sejak adanya manusia dan syariatnya (aturannya)

terus berkembang sesuai perkembangan zaman, hingga akhirnya Allah

menyempurnakan agama Islam dengan syariat yang dibawa oleh RasulNya

(Muhammad saw) sebagai penutup nabi dan Rasul sebelumnya dan tidak ada lagi

nabi maupun Rasul yang diutus sesudahnya. Dalam Al Quran surat Al Maidah

ayat 3 Allah berfirman: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu,

dan telah Kucukupkan nikmatKu atasmu dan telah kuridhoi Islam menjadi

agamamu". Itulah Agama Allah yakni Islam, agama yang sempurna, yang tidak

ada keraguan atasnya. dan barangsiapa yang beragama selain agama Islam maka

tidak akan diterima oleh Allah karena agama tersebut bukan Agama Allah.

Desa Plandi merupakan salah satu desa kecil yang jauh dari kota madya

yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Perkembangan agama

didesa ini sudah cukup maju, hal itu terbukti dengan didirikannya suatu bangunan

seperti masjid dan adanya TPQ yang menuntut anak-anak maupun orang dewasa

dalam mengamalkan ibadahnya dan hal itu merupakan upaya untuk menyiapkan

manusia dalam mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak

mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan

Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."

Dari kegiatan keagaaman di Desa Plandi, kelompok KKN 48 dilihat dari

perkembangan yang ada, bahwa didesa tersebut sudah cukup mampu dalam

33

Page 34: CONTOH LPJ

mengembangkan amalan agama. TPQ merupakan kegiatan keagamaan yang sudah

rutin dilakukan setiap hari di Dusun Pandan Ploso dan Dusun Selobekiti untuk

membantu khususnya bagi anak-anak dalam mengajarkan Iqro’ maupun Alqur’an

dan pengembangan ilmu agama lainnya. Selain itu juga sudah ada kegiatan

kegamaan didalam masyarakat yaitu seperti tahlilan, pengajian dan sebagainya.

Akan tetapi didesa Plandi yang termasuk di Dusun Selobekiti, minat dari

masyarakat dalam mengamalkan ibadahnya untuk mengikuti shalat berjamaah di

masjid kurang begitu antusias sehingga hal itu membuat masjid menjadi sepi

karena pengunjungnya masih sedikit.

Program kerja yang bertujuan sebagai pengabdian kepada masyarakat

adalah untuk membantu dalam mempersiapkan anak didik atau individu dan

menumbuhkan segenap potensi yang ada, baik jasmani maupun rohani agar dapat

hidup dan berpenghidupan sempurna, sehingga ia dapat menjadi anggota

masyarakat yang berguna bagi dirinya dan umatnya. Sebagai pengabdian dari

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Malang kepada

masyarakat Desa Plandi yang memberikan layanan belajar adalah untuk

meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan

meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana menumbuhkan semangat anak-anak dalam membaca kitab

Alqur’an dan mengamalkan ajaran agama Islam?

2. Bagaimana mengetahui potensi anak-anak di Desa Plandi tentang

kemampuan dalam tartil. pidato, imla’ dan adzan?

3. Bagaimana cara menumbuhkan ukuwah Islamiah antara umat islam di

desa Plandi?

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Bidang Agama KKN 48 Universitas

Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut:

1. Mendidik anak-anak dalam hal keagamaan yang meliputi baca dan

tulis al-qur’an, do’a-do’a, tajwid dan lain sebagainya;

2. Mencari potensi anak-anak dalam hal keagamaan sebagai bentuk

persiapan generasi muslim yang unggul;

34

Page 35: CONTOH LPJ

3. Menjalin ukhuwah Islamiyah antarumat muslim di Desa Plandi.

PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG AGAMA

Berikut uraian mengenai pelaksanaan kegiatan:

Pengabdian di TPQ / Bimbingan belajar membaca iqra’

Kegiatan bimbingan belajar membaca Iqro’ dan Alqur’an yang dilakukan dalam

bidang agama di Desa Plandi dilakukan pada dua dusun di Desa Plandi yaitu:

1. Dusun Pandan Ploso

Tempat : Mushola Pandan Ploso

Hari : Senin – Minggu

Tanggal : 7-17 Juli 2012

Waktu : 13.00 – 14.30 WIB

Peserta : 22 peserta

Acara : Adapun kegiatan yang dilakukannya adalah membimbing

anak-anak dalam membaca Iqro’ maupun Alqur’an. Kegiatan membaca ini

pengajarnya dilakukan oleh peserta kelompok KKN 48 khususnya devisi agama.

Dalam kegiatan membaca Alqur’an ini pembimbing dibagi berdasarkan tingkatan

Iqro’ dan Alqur’an hal ini dilakukan setiap hari kecuali pada setiap hari sabtu

kegiatan tersebut diganti dengan memberikan dongeng kepada anak-anak, selain

itu pihak pembimbing juga memberikan kebebasan kepada anak didik untuk dapat

membuat cerita sendiri dan bercerita didepan temannya, agar anak tersebut dapat

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

2. Dusun Selobekti

Tempat : Rumah Bapak Shohib

Hari : Senin – Sabtu

Tanggal : 4 - 18 Juli 2012

Waktu : 17.00 – 20.00 WIB

Peserta : 50 peserta

Acara : Adapun kegiatan yang dilakukannya adalah mengajarkan

ilmu tajwid, tartil, yang dilakukan pada mulai pukul 5 sore sampai menjelang

magrib, setelah habis magrib kegiatan diganti dengan membimbing anak-anak

dalam membaca Iqro’ maupun Alqur’an. Kegiatan membaca ini pengajarnya

dilakukan oleh peserta kelompok KKN 48 khususnya devisi agama dan dibantu

35

Page 36: CONTOH LPJ

dari devisi lainnya. Dalam kegiatan bimbingan belajar membaca Alqur’an ini

pembimbing dibagi berdasarkan tingkatan Iqro’ dan Alqur’an. Kegiatan membaca

Alqur’an dilakukan setiap hari kecuali hari sabtu, pada hari sabtu biasanya

dilakukan kegiatan rutin yaitu ‘Tiba’an pada ba’da magrib.

Festival Anak Sholeh (FAS)

Festival anak shaleh yang dilakukan untuk mengembangkan potensi anak

dalam lomba seperti Adzan, membaca Pidato, Tartil dan Imla’. Kegiatan ini

ditujukan kepada empat Sekolah Dasar yang berada di Desa Plandi yaitu : Minu

02 Plandi, SD 01 Plandi, Minu 01 Plandi dan Minu 02 Plandi.

Technical Meeting Festival Anak Shaleh (Fas)

1. Lomba dibagi dalam dua tahap:

a. Tahap Seleksi

Pelaksanaan : Tanggal 18-19 Juli 2012.

Lomba : Tartil, Pidato, Adzan.

Tempat : Sekolah Masing-masing.

Jam : 14.00 WIB – Selesai.

Acara : Seleksi tahap pertama ini diikuti oleh 4 Sekolah diantaranya:

1. Dari Minu 02 Plandi terdiri dari 30 peserta, 9 lomba tartil, 11 lomba

pidato dan 6 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ ada 4 peserta, lomba

imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba

tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.

2. Dari SD 01 Plandi terdiri dari 21 peserta, 4 lomba tartil, 5 lomba pidato

dan 2 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ada 10 peserta, lomba

imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba

tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.

3. Dari Minu 01 Plandi terdiri dari 22 peserta, 8 lomba tartil, 9 lomba

pidato dan 5 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ada 6 peserta, lomba

imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba

tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.

4. Dari SD 02 Plandi terdiri dari 16 peserta, 1 lomba tartil, 8 lomba pidato

dan 7 lomba adzan. Lomba tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.

36

Page 37: CONTOH LPJ

b. Tahap Final

Pelaksanaan : Tanggal 25-26 Juli 2012.

Lomba : Tartil, Pidato, Adzan, Imla’.

Tempat : Minu 02 Plandi.

Jam : 15.00 WIB (Ba’da Ashar).

Acara : Pada tahap final ini adapun kegiatannya dilakukan secara resmi

yaitu dengan dimulai dari acara pembukaaan, sambutan dari koordinator KKN 48

dan ketua bidang agama. Kemudian dilanjutkan dengan acara yang sedang

berlangsung yaitu tahap Final Festival Anak Shaleh. Selain itu dari pihak KKN 48

bidang agama juga mengadakan buka bersama dengan para finalis Festifal Anak

Shaleh.

Pemenang lomba:

Adzan Juara I : Lavandy Putra Perdana (SDN 01 Plandi)

Juara II : Syahrul Romadon (MINU 02 Plandi)

Juara III : Avib Ahmad ayubi (SDN 02 Plandi)

Imla’ Juara I : Firda Rahmawati (MINU 02 Plandi)

Juara II : Muhammad Jefri Wahidyawan (MINU 01 Plandi)

Juara III : Mar’atus Shalihah (MINU 01 Plandi)

Pidato Juara I : Tatyana Ain Shin (MINU 01 Plandi)

Juara II : Riska Nur Safitri (MINU 02 Plandi)

Juara II : Dila Oktavilia (MINU 01 Plandi)

Tartil Juara I : Muhimatul Aliyah (MINU 02 Plandi)

Juara II : Firda Rahmawati (MINU 02 Plandi)

Juara III : Dila Oktavilia (MINU 01 Plandi)

Gema Ramadhan

Gema Ramadhan ini ditujukkan sebagai pelengkap kegiatan dari bidang

agama sekaligus acara penutupan KKN dari kelompok 48 Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang, yang diselenggarakan dengan rician sebagai berikut:

Tempat : Masjid Subulas Salam

Hari : Minggu

Tanggal : 29 Juli 2012

Waktu : 15.00 sampai selesai

37

Page 38: CONTOH LPJ

Pengunjung : 300 lebih terdiri dari masyarakat sekitar Desa Plandi

Acara

Karena bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan maka dari bidang agama KKN

48 mengadakan acara Gema Ramadhan dengan tema ‘Dengan Semangat

Ukhuwah, Kita Bangun Masyarakat Madani Sebagai Refleksi Ramadhan yang

Suci’. Hal itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Desa Plandi agar angggota

KKN 48 dapat lebih menjalin tali silaturahim dengan masyarakat Desa Plandi dan

berharap masyarakat Desa Plandi dapat menyempatkan diri untuk datang

mengunjungi masjid Subulassalam yang sedang mengadakan acara Gema

Ramadhan yang diadakan oleh KKN 48. Demi terlaksananya acara tersebut dari

pihak KKN 48 berusaha agar acara tersebut dapat berjalan dengan baik dan

dikunjungi oleh masyrakat sekitar Desa Plandi. Untuk tercapainya kegiatan

tersebut banyak hal yang harus dilakukan mulai dari menyebarkan undangan,

pamflet, dan lain-lain. Acara ini dihadiri oleh seluruh warga desa Plandi,

disamping mendengarkan ceramah dari Ustadz Baidowi, sekaligus buka bersama

dengan masyarakat Plandi.

Pengadaan Buku Keagamaan dan Alat Sholat

Pemberian perlengkapan alat shalat ini bertujuan untuk memberikan

perlengkapan alat-alat shalat di masjid sekitar desa Plandi. Acara ini bekerjasama

dengan BMH yang telah menyumbangkan beberapa perlengkapan alat sholat

diantaranya yaitu: Mukena 5 buah, Iqro’20 buah, Alqur’an 10 buah, buku bacaan

5 buah. Kemudia Lembaga Markaz Dakwah UMM yang menyumbangkan 5 buku

bacaan keagamaan yang di sumbangkan di Pondok “Subulas Salam” dusun

Selobekiti, desa Plandi. Pemberian perlengkapan ini diberikan pada saat

silaturohim perpisahan tim KKN 48 di desa Plandi.

3.2 Faktor Penghambat dan Pendukung

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kelompok 48 Universitas Muhammadiyah secara

keseluruhan dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang maksimal. Hal ini karna

adanya dukungan dan antusias yang baik dari warga Desa Plandi kecamatan

wonosari dan sikap profesional serta tanggungjawab selurul peserta KKN.

Sehingga hambatan dan halangan yang ada dapat teratasi dengan baik. Tetapi

setiap kegiatan pastinya tidak akan lepas dengan yang namanya hambatan-

38

Page 39: CONTOH LPJ

hambatan yang ada meskipun itu datangnya dari eksternal maupun internal.

Adapun faktor penghambat yang terjadi yaitu:

Hambatan Kegiatan KKN (Internal)

a. Banyaknya program kegiatan yang berlangsung secara bersamaan.

sehingga terbatasnya SDM dari tim KKN.

b. Terbatasnya kendaraan yang dianjurkan oleh DPPM ( maksimal 5 motor)

c. Peminat kegiatan yang membludak, khususnya pada program kerja

Bimbingan Belajar dan Pengajaran di TPQ

Hambatan dari pihak masyarakat dan Desa (Eksternal)

a. Kondisi luang warga hanya pada sore hari, sehingga acara program

kegiatan yang melibatkan warga dapat berlangsung pada siang dan sore

hari.

b. Medan perjalanan antar dusun yang cukup jauh, selain itu keadaan jalan

yang rusak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai pada

dusun tujuan

c. Masyarakat vacum ketika bulan ramadhan, sehingga tim perlu strategi

khusus agar warga tetap bisa berpartisispasi pada kegiatan yang

berlangsung di bulan Ramadhan.

Adapun Faktor pendukung dalam kegiatan KKN, yakni Kemudahan untuk

bekerja sama dengan karang taruna, kelompok PKK dan perangkat desa yang ada,

dukungan yang baik dari perangkat desa, respon yang baik dari warga desa dan

sekolah – sekolah di Desa Plandi Kecamatan Wonosari.

3.3 Tabulasi kegiatan dan hasil kegiatan program

(Terlampir)

39

Page 40: CONTOH LPJ

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Desa Plandi merupakan desa yang terletak di kecamatan Wonosari,

Kabupaten Malang. Desa ini terdiri dari 4 dusun, yakni Krajan Plandi, Selobekiti,

Tambak Rejo, dan Pandan Ploso. Jarak antar satu dusun ke dusun lain sangat jauh,

dan tidak adanya alat transportasi yang mendukung. Selain itu, keadaan jalan

infrastuktur desa yang perlu pembenahan total. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa

hal inilah yang menjadi kendala utama kelompok 48 dalam menjalankan program

kerja. Akan tetapi, hal ini tetap tidak menghalangi tim untuk mejalankan program

kerja yang dapat mencakup masyarakat Plandi secara keseluruhan.

Masing – masing Desa ini memiliki banyak potensi sumber daya alam

yang biasa dibuat sebagai bahan dasar guna memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Misalnya saja, di desa Plandi terdapat banyak pohon dan buah kelapa yang tidak

dijadikan apa- apa, atau dapat dikatakan tidak bermanfaat. Oleh karena itu tim

KKN 48 berusaha menyadarkan warga untuk memanfaatkan segala sumber daya

alam yang ada agar memiliki nilai jual dan bermanfaat untuk masyarakat tersebut.

Oleh karena itu, tim mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan nata de

coco untuk warga desa Plandi.

Beberapa usaha peningkatan sumber daya manusia telah dilaksanakan

oleh KKN 48 melalui berbagai pelatihan, workshop, dan penyuluhan di berbagai

bidang di Desa Plandi. Misalnya saja, di bidang pendidikan, tim telah telah

memberi fasilitas guru- guru dalam workshop pendidikan tentang model

pembelajran. Di bidang kesehatan, misalnya tentang penyuluhan PHBS, dan

masih banyak lagi usaha peningkatan mutu sumber daya alam masyarakat Plandi

melalui beberapa program kerja.

Selain itu, tim juga telah menjembatani atau sebagai mediator antara

pemuda desa Plandi, perangkat desa Plandi, dan masyarakat desa Plandi. Karena

selama ini, pemuda khususnya, vacum untuk waktu yang cukup lama. Sehingga,

perlu adanya pembentukan organisasi muda atau karang taruna di desa Plandi.

Selain bermata pencaharian sebagai petani, mayoritas masyarakat di

desa Plandi juga memiliki ketrampilan dalam bidang menganyam kerajinan

40

Page 41: CONTOH LPJ

bambu yang dapat menjadi bahan perlengkapan sehari- hari. Akan tetapi, perlu

adanya motivasi dan dukungan lebih untuk masyarakat dalam meningkatkan mutu

dan isi dari sumber daya manusia di desa Plandi. Pasalnya, masyarakat masih ada

yang belum berani untuk berbeda, misalnya saja dalam hal kerajinan, bahan yang

dihasilkan hanya produk biasa dan belum memiliki nilai jual yang tinggi.

Kemudian peningkatan sumber daya manusia dibidang lainnya, mayoritas

masyarakat juga belum memiliki motivasi untuk meningkatkan sumber daya

manusia mereka. Jadi, masih perlu banyak motivasi dan pengadaan penyuluhan

demi masyarakat madani yang lebih berkompeten.

4.2 Saran

Kegiatan KKN yang telah dilakukan oleh kelompok 48 banyak memiliki

kekurangan sehingga memerlukan perbaikan dan pengembangan untuk

kedepannya. Untuk kelompok KKN berikutnya diharapkan dapat menggali dan

berusaha menyadarkan masyarakat akan pemanfaatan sumber daya alam dan

peningkatan taraf sumber daya manusia agar taraf ekonomi keluaraga desa agar

semakin meningkat. Dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan,

sehingga nanti kedepannya diharapkan dapat menjadi hasil jangka panjang

selanjutnya.

Lembaga kampus (DPPM) dan lembaga pemerintahan desa, khususnya

Desa Plandi sekiranya dapat mendampingi dan mendukung program-program

yang dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia dan taraf ekonomi

masyarakat Plandi. Pasalnya, tanpa dukungan dan dampingan lembaga- lembaga

tersebut, tim KKN tidak akan bisa berjalan dengan kokoh, karena lembaga –

lembaga tersebut memiliki otoritas penuh dan penting dalam terlaksananya

program kerja yang telah disusun oleh tim KKN.

41

Page 42: CONTOH LPJ

BAB V

REKOMENDASI

5.1 BIDANG KESEHATAN

Evaluasi

Dari berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN 48

terutama div.kesehatan dapat dikatakan bahwa program kerja secara keseluruhan

berjalan dengan lancar. Mulai dari aksi menggosok gigi dan mencuci tangan

kepada siswa/i sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), penyuluhan

tanaman toga kepada ibu-ibu PKK, penyuluhan Imunisasi TT (toksoid tetanus)

kepada wanita usia subur, tes golongan darah kepada siswa/i SD dan MI serta

posyand setempat dan yang terakhir pengabdian kepada posyandu setempat yang

meliputi adanya posyandu lansia. Serangkaian kegiatan tersebut mendapat

antusias yg baik dari warga dan semoga kegiatan yang dilakukan kelompok KKN

48 terutama div.kesehatan dapat semakin menumbuhkan kesadaran dan peran

serta masyarakat dalam kesehatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat.

Saran

Melihat warga atau masyarakat desa Plandi yang begitu antusias dalam

memperhatikan kesehatan mereka dan didukung oleh tenaga medis seperti bidan

dan kader desa maka kelompok KKN 48 mengadakan kegiatan dan membantu

masyarakat dalam terus mengupayakan peran serta pola kesehatan mereka.

Semoga kegiatan dan program kesehatan bagi masyarakat terus diupayakan dan

berjalan lancar sehingga masyarakat desa Plandi mempunyai pola kesehatan yang

baik dan terjaga.

5.2. BIDANG SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

Evaluasi

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Kebersihan

Meninjau lebih lanjut tentang keadaan dan kondisi masyarakat di Desa Plandi,

masih banyak masalah-masalah yang perlu dibina. Diantaranya mengenai masalah

kebersihan baik kebersihan di dalam rumah, di pekarangan rumah maupun di

lingkungan Desa itu sendiri. Kebersihan merupakan faktor utama dalam

membentuk pola hidup sehat. Selang beberapa waktu kami tinggal dan berbaur

42

Page 43: CONTOH LPJ

dengan lingkungan masyarakat Desa Plandi, kami merasa kesadaran warga akan

kebersihan dirasa kurang. Kami belum menemukan Tempat Pembuangan Akhir

(TPA). Yang kami lihat banyak dari mereka membakar sampah-sampah di

pekarangan rumah mereka. Selain itu banyak dari mereka menempatkan kandang

untuk ternak mereka di teras atau berdekatan dengan fasilitas hidup mereka

sendiri seperti dapur, kamar mandi, dsb. Hal itu mungkin saja menjadi penyebab

timbulnya kecacatan yang ada di Desa Plandi ini. Sehingga kami mengadakan

kegiatan kerja bakti di Desa Plandi khususnya pada tiap-tiap dusun yang terdiri

dari 4 dusun.

2. Kesadaran Masyarakat Untuk Pola Hidup Sehat Sangat Rendah

Berdasarkan observasi dan sosialisasi dengan masyarakat Desa Plandi yang

telah dilakukan oleh bidang sosial, budaya dan lingkungan dapat diperoleh fakta-

fakta yaitu tingkat kesadaran pola hidup sehat masyarakat Desa Plandi sangatlah

rendah. Seperti fakta-fakta yang ada, masih banyak masyarakat Desa Plandi yang

mengkonsumsi air mentah, mengkonsumsi makanan yang tidak higienis dan

kurang bergizi. Disini terdapat banyak faktor yang menyebabkan tingkat

kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat sangat rendah, yaitu tingkat

pendidikan yang rendah, faktor ekonomi/tingkat pendapatan masyarakat rendah,

dan faktor individu dari masyarakat tersebut. Melihat dari faktor ekonomi yaitu

tingkat pendapatan masyarakat Desa Plandi yang rendah, hal ini memicu pola

pikir untuk tidak peduli terhadap pola makanan dan hidup sehat. Mereka

cenderung memilih mengkonsumsi bahan makanan seadanya saja, tanpa

memikirkan kandungan gizinya. Kebanyakan dari mereka tidak mau

mengeluarkan uangnya untuk membeli bahan makanan yang bergizi dan sehat,

mereka lebih mengalokasikan uang dari pendapatannya untuk kebutuhan yang

lain. Selain itu, faktor dari individu masyarakat desa Plandi untuk mengetahui

kegunaan dan pentingnya pola hidup sehat sangatlah kurang. Dilihat dari fakta-

fakta yang terjadi pada masyarakat desa Plandi masih banyak warga yang

mengalami cacat fisik dan keterbelakangan mental. Maka kami mengadakan

pembagian makanan bergizi yang dimulai dari pembagian makanan bergizi berupa

telur asin dan susu pada siswa SD. Dengan harapan mereka dapat membiasakan

mengkonsumsi makanan bergizi mulai dari kecil.

43

Page 44: CONTOH LPJ

3. Masih Banyaknya Masyarakat Yang Masuk Ke Dalam Kategori Sangat

Miskin

Penyebab masih banyaknya tingkat kemiskinan di Desa Plandi terutama untuk

kategori sangat miskin adalah karena masih banyaknya masyarakat yang

berpenghasilan sangat rendah. Hal itu dapat dilihat dari beberapa bangunan rumah

yang menurut kami kurang layak untuk dihuni. Kebanyakan dari mereka hanya

mengandalkan hasil tani saja. Padahal jika diteliti lebih jauh, masyarakat Desa

Plandi memiliki banyak SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat diandalkan jika

ada sesuatu hal yang dapat memotivasi diri mereka. Tingkat kemiskinan yang

masih sangat tinggi di Desa Plandi itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab

munculnya generasi berkualitas rendah maupun penyandang cacat.

4. Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi Antara Aparatur Desa dan

Warga

Berdasarkan hasil dari beberapa kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan,

terdapat beberapa masalah sosial yang timbul di dalamnya. Salah satunya adalah

kurangnya komunikasi dan koordinasi antara aparatur Desa Plandi dengan

warganya. Komunikasi yang dibangun oleh perangkat desa dengan warganya

dinilai kurang karena minimnya antusias dari masyarakat Desa Plandi terhadap

segala kegiatan kegiatan yang diadakan di sekitar desa. Hal itu dapat disebabkan

oleh faktor kurangnya sosialisai mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

Desa Plandi.

5. Kurangnya antusias warga terhadap program jangka panjang.

Hal ini ditinjau dari kurangnya minat warga ketika mengikuti pelatihan Nata

De Coco yang telah diadakan. Peserta yang hadir pada saat pelatihan tersebut

sangatlah minim. Dan tidak mempunyai inisiatif untuk mengembangkannya,

walaupun dari pihak kami mengajak untuk melanjutkan namun warga tidak ada

tindakan apapun.

Saran

Banyak sekali kekurangan yang mungkin akan menjadi referensi dan

acuan pada kelompok selanjutnya. Kami hanya berharap bahwa, DPPM mungkin

dapat mengirim KKN selanjutnya di desa Plandi karena masyarakat Plandi masih

membutuhkan motivasi terkait peningkatan mutu sumber daya manusia mereka.

44

Page 45: CONTOH LPJ

Selain itu, masih banyak hal dan follow up dari program kerja kami yang

membutuhkan pembinaan dalam jangka panjang. Kemudian, kami berharap agar

tetap intens dalam hal pengkontrolan dan pengawasan sekalipun letak desa kami

terpencil.

Selain itu, kerjasama dengan perangkat desa juga menjadi hal yang sakral

dalam pelaksanaan program kerja tim. Saran kepada perangkat desa Plandi agar

lebih respect terhadap program kerja yang diadakan oleh tim KKN. Kemudian

hubungan koordinasi antara warga dan perangkat desa agar lebih terjalin.

Kemudian untuk KKN selanjutnya yang akan diletakkan di Desa Plandi

diharapkan dapat membentuk UKM pada desa khususnya UKM berbahan dasar

Nata De Coco yang penyuluhan dan pelatihannya telah kami laksanakan serta

menumbuhkan komunikasi dengan perangkat desa yang lebih baik lagi dari

sekarang dengan tujuan agar program kerjanya dapat berjalan dengan lancar dan

sukses.

5.3 BIDANG AGAMA

Evaluasi

Dalam melaksanakan beberapa program ini, bidang agama menemukan

beberapa kendala yang menghambat jalannya program tersebut. Kendala tersebut

meliputi:

1. Sumber Daya Manusia yang tidak seimbang dengan jumlah lahan garap;

2. Kurangnya kemampuan peserta KKN dalam hal agama, mengakibatkan

pendidikan Al-quran kepada anak-anak tidak maksimal. Dari sekitar 8

TPQ, hanya 2 yang mampu digarap oleh bidang agama;

3. Waktu yang terbatas (bulan ramadhan tidak ada kegiatan belajar mengajar)

menjadikan penyampaian materi tidak bisa menyeluruh;

4. Tenaga pengajar dari lembaga terkait sangat minim mengakibatkan

metode yang kami terapkan menjadi susah untuk dilanjutkan;

5. Singkatnya persiapan peserta festival anak shaleh menjadikan mereka

kurang maksimal dalam memberikan penampilan terbaiknya;

6. Adanya pihak yang kurang antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan

festival anak shaleh;

45

Page 46: CONTOH LPJ

7. Agenda yang tidak sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan serta

SDM yang terbagi-bagi kedalam acara yang lain;

8. Jauhnya jarak antara dusun yang satu dengan yang lain menjadikan

beberapa peserta festival anak shaleh tidak mengikuti tahap final;

9. Persiapan Gema Ramadhan yang sangat singkat membuat jalannya acara

mengalami sedikit gangguan. Alhasil, ada beberapa penampilan yang

harus dibatalkan;

Saran

Saran untuk kegiatan serupa yang akan dilaksanakan agar mempersiapkan

Sumber Daya Manusia yang akan berperan sebagai pendidik sehingga masalah

SDM tidak lagi menghambat proses pendidikan kepada generasi-generasi muslim.

Serta harus ada persiapan yang matang untuk menyiapkan agenda-agenda besar /

berkala agar tujuan yang dicanangkan mampu terselesaikan dengan baik.

5.4 BIDANG PENDIDIKAN

Evaluasi

Pada keseluruhan acara yang dilakukan oleh para Mahasiswa Kuliah Kerja

Nyata 48 Universitas Muhammadiyah Malang terutama divisi pendidikan, dapat

dikatakan sudah memenuhi target awal pembentukan proker (Program Kerja)

divisi pendidikan, hal ini terlihat pada antusias warga dalam program kerja yang

sudah kami buat, terutama anak-anak yang ada di Desa Plandi, khususnya di

Dusun Selobekiti, Tambakrejo, dan Pandan Ploso. Mereka sangat menyambut

positif proker-proker kami, mulai dari bimbingan belajar, dongeng bersama,

mereka terlihat sangat antusias berpartisipasi dalam program kerja kami. Selain itu

juga pihak sekolah yang terlibat dalam penyelenggaraan proker kami yaitu

pengenalan metode pembelajaran serta workshop pendidikan menyambut dengan

hangat. Namun, ada beberapa proker yang belum terealisasi dikarenakan

keterbatasan waktu, diantaranya pengembangan perpustakaan dan origami. Akan

tetapi, perlengkapan yang telah disediakan untuk proker ini di sumbangkan pada

R. A. Subulas Salam yang berada di Dusun Selobekiti. Alasan kami memilih

sekolah tersebut karena jarak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal dan juga

salah satu pusat dari pendidikan di Desa Plandi ini adalah Dusun Selobekiti, hal

ini terlihat dari terdapat yayasan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah

46

Page 47: CONTOH LPJ

Menengah Atas. Semoga dari apa yang telah kami lakukan dapat terus dilanjutkan

dan ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Desa Plandi dalam bidang

pendidikan.

Saran

DPPM

Diharpkan lebih memberi pengawasan dan pembinaan dari DPPM pada

kelompok kami, hal ini ditinjau dari kunjungan DPPM yang hanya sekali selama

masa KKN.

Perangkat Desa

1. Kurangnya kerjasama dan pembinaan dari sebagian besar perangkat desa

dalam kegiatan KKN.

2. Kurangnya kesadaran dalam semua aspek misalnya; kurangnya sosialisasi

dan komunikasi dengan warganya.

3. Kurangnya keterbukaan perangkat desa terhadap kelompok KKN 48 dan

warga.

KKN Selanjutnya

1. Diharapkan dapat meneruskan proker yang belum dapat direalisasikan

oleh kelompok KKN 48 yaitu pengembangan perpustakaan dan origami.

2. Diharapkan dapat menumbuhkan komunikasi dengan perangkat desa yang

lebih baik lagi dari sekarang dengan tujuan agar program kerjanya dapat

berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat menumbuhkan kerja sama

antara kelompok KKN dengan perangkat desa.

3. Dapat menjalin kekeluargaan yang lebih erat lagi dengan warga sekitar

tempat tinggal selama KKN dan sesudah KKN.

47