laporan kinerja (lkj) · 2019. 4. 29. · ringkasan eksekutif berdasarkan rentang waktu rencana...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA (LKj)
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS PERTANIAN
TAHUN ANGGARAN 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun kedua yang menguraikan perbandingan antara capaian kinerja (Performance Results) dengan rencana kinerja (Performance Plan) periode tahun anggaran 2017. Kinerja yang diukur didasarkan atas Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021, penetapan indikator kinerja didasarkan pada indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017, sedangkan pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja, baik kegiatan maupun sasaran dan realisasi. Khusus untuk Dinas Pertanian, tahun 2017 merupakan tahun pertama yang merupakan gabungan dari beberapa bagian SKPD sebelumnya yang menangani urusan pertanian.
Pada tahun anggaran 2017 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam mewujudkan kinerja organisasi telah menetapkan 8 (delapan) sasaran yang didukung dengan 17 (tujuh belas) Program yang terdiri dari 78 (tujuh puluh delapan) kegiatan, dimana terdapat 5 (lima) sasaran yang telah melampaui target, 1 (satu) sasaran yang mencapai target dan 2 (dua) sasaran lainnya yang belum mencapai target dengan nilai rata-rata capaian keseluruhan sasaran 178,63%. Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,56%, Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian Untuk Pengembangan Pertanian yang Ramah Lingkungan Berkelanjutan”dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 656,95%, Sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,24%, Sasaran “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 163,38%, Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 121,12%, Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,76%, Sasaran “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 88,00% serta Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,00%.
Untuk mencapai seluruh sasaran yang telah ditetapkan dialokasikan anggaran (belanja langsung) sebesar Rp. 38.997.731.964,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 37.312.518.503,-atau capaiannya 95,68%. Khusus untuk Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan” yang tidak mencapai target disebabkan adanya hambatan dan kendala yang terkait faktor teknis yaitu 1) Masih terbatasnya prasarana/infrastruktur pendukung usaha pertanian, 2) Ketersediaan dan Kemampuan Akses Petani terhadap Sarana Produksi, 3) Terjadinya serangan hama dan penyakit, 4) Rendahnya motivasi
petani dan kemampuan SDM Petani dalam mentransfer teknologi dibidang pertanian, 5) Tingkat kesuburan tanah semakin berkurang.
Dalam menghadapi hambatan dan kendala tersebut diatas ada beberapa strategis yang harus dilakukan yaitu 1) Optimalisasi kegiatan pembangunan/pembuatan prasarana/infrastruktur pertanian, 2) Fasilitasi petani dalam pemenuhan Sarana Produksi utama seperti Pupuk dan Benih/Bibit, 3) Penyediaan obat-obatan, melakukan pengamatan OPT dan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, 4) Pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis dan pendampingan pemanfaatan teknologi dibidang pertanian serta memfasilitasi penyediaan teknologi dibidang pertanian guna peningkatan pengetahuan, wawasan teknis berusahatani dan manajemen pengelolaan usahatani melalui penyuluhan pertanian, 5) Penerapan budidaya organik dengan menggunakan pupuk organik agar dapat mengembalikan/ memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta struktur tanah.
Sasaran “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” yang juga tidak mencapai target lebih pada aspek non teknis, yaitu terkait pelayanan internal, perbaikan metode pelayanan terkait administrasi umum dan keuangan mutlak harus dilakukan ke depan untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja dimasa mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng telah menetapkan strategi antara lain Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan, Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia terutama para penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan serta Peningkatan penerapan teknologi dan sarana prasarana pertanian. Untuk penyempurnaan penetapan indikator kinerja, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng akan berupaya melaksanakan koordinasi dan konsultasi guna mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja organisasi.
Kami menyadari bahwa informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum sepenuhnya memuaskan semua pihak yang terkait, olehnya itu saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja ini di masa yang akan datang.
Watansoppeng, Februari 2018
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 2
C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ......................................................... 3
D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 4
E. Sarana dan Prasarana .................................................................................. 14
F. Keuangan ...................................................................................................... 14
G. Permasalahan Utama ................................................................................... 15
H. Sistematika Laporan Kinerja ...................................................................... 16
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................................ 19
A. Perjanjian Kinerja 2017 ................................................................................ 20
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 32
A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................ 32
B. Realisasi Anggaran ...................................................................................... 90
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................ 94
A. Hambatan dan Kendala .............................................................................. 94
B. Strategi Pemecahan Masalah ...................................................................... 71
C. Saran-Saran ................................................................................................... 73
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
iv
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Hal Tabel 1 : Tabel 2 : Tabel 3 : Tabel 4 : Tabel 5 : Tabel 6 : Tabel 7 : Tabel 8 : Tabel 9 : Tabel 10 : Tabel 11 : Tabel 12 : Tabel 13 : Tabel 14 :
Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Ketersediaan Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Padi dan Palawija Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Hortikultura Unggulan Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Perkebunan Unggulan Tahun 2017 Hasil Pendataan Produksi Benang Sutera Tahun 2017 Data Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
14
15
21
23
30
34
37
40
45
51
53
55
59
59
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
v
Tabel 15 : Tabel 16 : Tabel 17 : Tabel 18 : Tabel 19 : Tabel 20 : Tabel 21 : Tabel 22 : Tabel 23 : Tabel 24 : Tabel 25 : Tabel 26 : Tabel 27 : Tabel 28 :
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Hasil Pertanian Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh Pertanian Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi dan Keuangan Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedelapan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Realisasi Anggaran dan Tingkat Capaian Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
63
66
71
72
74
76
79
80
84
85
88
90
91
93
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
vi
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Diagram Realisasi Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Padi dan Jagung Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Bawang Merah, Cabe Merah dan Cabe Rawit Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Durian, Pisang dan Mangga Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Jahe dan Kencur Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan” Khusus Komoditas Kakao dan Tembakau Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Produksi Benang Sutera” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Produksi Hasil Peternakan Unggulan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Pengembangan Pertanian Organik” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
vii
Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22.
Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Capaian Kelompok Tani yang Dibina” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” Tahun 2017
Laporan Kinerja 2017
Dinas Pertanian Kab. Soppeng
viii
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Lampiran I. Lampiran II. Lampiran III.
Matriks Rencana Strategis Dinas Pertanian Tahun 2016-2021 Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pertanian Tahun 2017 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, dimana merupakan rangkaian sistematik dari
berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan
dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan
pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitasi kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi serta tugas pokok dan
fungsi instansi dalam rangka perwujudan Good Governance, maka setiap
instansi pemerintah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban atas
kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Terwujudnya Good Governance dalam praktik-praktik pemerintahan
dan kenegaraan merupakan harapan semua pihak. Saat ini setiap tindakan
dan kebijakan dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu
dikaitkan dengan konsep tata pemerintahan yang baik (good governance)
dengan tiga pilar utamanya yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.
Asas Akuntabilitas merupakan salah satu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang memiliki konsekuensi bahwa setiap instansi pemerintah
diharapkan mampu mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Substansi dari sistem AKIP pada intinya
adalah penyelarasan antara produk perencanaan dan realisasinya dengan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
2
orientasi kepada hasil (result oriented). Proses penyelarasan ini dilakukan
melalui penyusunan suatu rencana strategis dalam jangka menengah
(5 tahun), Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja yang merupakan
Kontrak Kerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja tiap tahunnya.
Laporan Kinerja Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Pertanian Tahun 2017, disusun sebagai Pertanggungjawaban atas Rencana
Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada Tahun 2017, yang
merupakan tahun kedua periode pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati
terpilih H. Andi Kaswadi Razak, SE dan Supriansa, SH. MH. Rencana Kinerja
yang dilaksanakan tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021 dan Rencana Strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagaimana diagendakan yang
dananya bersumber dari Dana APBD/DAU maupun bersumber dari Dana
lainnya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Laporan Kinerja (LKj) merupakan suatu dokumen yang disusun
dan disampaikan secara sistematik dan melembaga dengan maksud
sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik dalam hal ini mendukung Visi dan Misi Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng.
Esensi dari sistem AKIP bagi Dinas Pertanian adalah perwujudan
dari implementasi pertanggungjawaban secara periodik dalam hal
mendukung Visi, Misi dan Tujuan Strategis Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng dapat dipenuhi melalui implementasi strategis pencapaiannya
(program dan kegiatan) yang selaras.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
3
2. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini adalah diharapkan
dapat diperoleh suatu kesimpulan atas pencapaian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta dapat digunakan sebagai titik tolak dan bahan
analisis dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng di tahun-tahun berikutnya. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan
dan fungsi utama Laporan Kinerja yaitu sebagai media
pertanggungjawaban dan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng mempunyai tugas pokok :
1. Tugas Pokok
Adapun yang menjadi Tugas Pokok dari Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng yaitu Melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Pertanian yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng mempunyai fungsi, sesuai Pasal 4 Peraturan Bupati Soppeng
Nomor 53 Tahun 2016 fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng adalah
sebagai berikut :
a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pengolahan dan
Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
4
b. Pemberian dukungan pelaksanaan kebijakan dibidang Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;
d. Pembinaan dan Pengkordinasian dibidang kesekretariatan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng memiliki Struktur Organisasi yang mengacu
pada Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng nomor 5 tahun 2016 tentang
Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pertanian dipimpin
oleh Kepala Dinas, yang dibantu oleh :
1. Sekretaris, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
c. Sub Bagian Keuangan
2. Kepala Bidang Tanaman Pangan, membawahi 3 (tiga) seksi :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan
b. Seksi Produksi Tanaman Pangan
c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Tanaman Pangan
3. Kepala Bidang Hortikultura, membawahi 3 (tiga) seksi :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Hortikultura
b. Seksi Produksi Hortikultura
c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Hortikultura
4. Kepala Bidang Perkebunan, membawahi 3 (tiga) seksi :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
5
b. Seksi Produksi Perkebunan
c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Perkebunan
5. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi 3 (tiga)
seksi :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan dan Kesehatan Hewan
b. Seksi Pembibitan dan Produk Ternak
c. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet
6. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, membawahi 3
(tiga) seksi :
a. Seksi Mutu dan Pengolahan
b. Seksi Perizinan dan Pelayanan Usaha
c. Seksi Pemasaran
7. Kepala Bidang Pembinaan dan Penyuluhan, membawahi 3 (tiga) seksi :
a. Seksi Kelembagaan dan Ketenagaan
b. Seksi Penyelenggaraan dan Penyuluhan
c. Seksi Pemberdayaan Tenaga Penyuluh
Adapun secara lengkap struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kab. Soppeng
KEPALA DINAS
Unit Pelaksana Teknis
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS
SUBAG PERENCANAAN DAN
PELAPORAN
SUBAG KEUANGAN
SUBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN
BIDANG PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
SEKSI PEMBIBITAN DAN PRODUK TERNAK
SEKSI KESEHATAN HEWAN
DAN KESMAVET
SEKSI MUTU DAN
PENGOLAHAN
SEKSI PERIZINAN DAN
PELAYANAN USAHA
SEKSI PEMASARAN
BIDANG PERKEBUNAN
BIDANG HORTIKULTURA
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
PERKEBUNAN
SEKSI PRODUKSI
PERKEBUNAN
SEKSI PERLINDUNGAN,
PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN PERKEBUNAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
HORTIKULTURA
SEKSI PRODUKSI
HORTIKULTURA
SEKSI PERLINDUNGAN,
PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN HORTIKULTURA
BIDANG TANAMAN PANGAN
BIDANG PEMBINAAN DAN
PENYULUHAN
SEKSI SARANA DAN
PRASARANA TANAMAN PANGAN
SEKSI PRODUKSI TANAMAN
PANGAN
SEKSI PERLINDUNGAN,
PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN TANAMAN
PANGAN
SEKSI KELEMBAGAAN DAN
KETENAGAAN
SEKSI PENYELENGGARAAN DAN PENYULUHAN
SEKSI PEMBERDAYAAN
TENAGA PENYULUH
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
7
Berdasarkan struktur organisasi diatas, susunan dan struktur organisasi
Dinas Pertanian terdiri dari :
a) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dibidang pertanian yang meliputi bidang tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan,
pengolahan dan pemasaran, pembinaan dan penyuluhan, serta tugas
pembantuan berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran
tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Dinas Pertanian
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;
b. Pemberian dukungan pelaksanaan kebijakan dibidang Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan
Hewan, Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan
Penyuluhan;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang
Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan
Penyuluhan;
d. Pembinaan dan pengkordinasian dibidang kesekretariatan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
b) Sekretariat
Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub
Bagian Perencanaan dan Pelaporan dan Sub Bagian Keuangan.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
8
memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka
penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan
kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan
pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam
lingkup Dinas Pertanian berdasarkan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang umum, kepegawaian,
perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan dibidang umum,
kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan,
serta keuangan;
c. Pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum,
kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan,
serta keuangan;
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
kesekretariatan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Bidang Tanaman Pangan
Bidang Tanaman Pangan terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana,
Seksi Produksi serta Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.
Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan bidang tanaman pangan yang meliputi sarana dan prasarana,
produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian
berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
9
Sedangkan dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang
Tanaman Pangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,
produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta
pengamatan dan pengendalian;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana,
produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta
pengamatan dan pengendalian;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
d. Bidang Hortikultura
Bidang Hortikultura terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana,
Seksi Produksi dan Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.
Bidang Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan bidang Hortikultura yang meliputi sarana dan prasarana,
produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian
berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Hortikultura
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,
produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
10
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta
pengamatan dan pengendalian;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana,
produksi, serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta
pengamatan dan pengendalian;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
e. Bidang Perkebunan
Bidang Perkebunan terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana , Seksi
Produksi dan Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.
Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan Bidang Perkebunan yang meliputi sarana dan prasarana,
produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian
berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Perkebunan
mempunyai fungsi :
1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,
produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;
2. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah di bidang sarana prasarana, produksi serta perlindungan,
pengamatan dan pengendalian;
3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang sarana prasarana,
produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
11
4. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang sarana prasarana, produksi serta perlindungan,
pengamatan dan pengendalian;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari Seksi
Sarana dan Prasarana, Seksi Pembibitan dan Produk Ternak serta
kesehatan hewan dan kesmavet. Bidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan
dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan yang meliputi sarana dan prasarana,
Pembibitan dan Produk Ternak serta kesehatan hewan dan kesmavet
berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,
pembibitan dan produksi ternak serta kesehatan hewan dan
kesmavet;
b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dibidang sarana dan prasarana, pembibitan dan produksi
ternak serta kesehatan hewan dan kesmavet;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang sarana prasarana,
pembibitan dan produksi ternak serta kesehatan hewan dan
kesmavet;
d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang sarana prasarana, pembibitan dan produksi ternak serta
kesehatan hewan dan kesmavet;
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
12
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
g. Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Bidang Pengolahan dan Pemasaran terdiri dari Seksi Mutu dan
Pengolahan, Seksi Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Seksi
Pemasaran. Bidang Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan
perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Bidang
Pengolahan dan Pemasaran yang meliputi Mutu dan Pengolahan,
Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran berdasarkan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pengolahan dan
Pemasaran mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Mutu dan Pengolahan,
Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran;
b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dibidang Mutu dan Pengolahan, Perizinan dan Pelayanan
Usaha serta Pemasaran;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Mutu dan Pengolahan,
Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran;
d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang Mutu dan Pengolahan, Perizinan dan Pelayanan Usaha
serta Pemasaran;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
h. Bidang Pembinaan dan Penyuluhan
Bidang Pembinaan dan penyuluhan terdiri dari Seksi
Kelembagaan dan Ketenagaan, Seksi Penyelenggaraan dan Penyuluhan
serta Seksi Pemberdayaan Tenaga Penyuluh. Bidang Pembinaan dan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
13
penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai
tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,
memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan bidang Pembinaan dan Penyuluhan yang meliputi
Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta
Pemberdayaan Tenaga Penyuluh berdasarkan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pembinaan dan
penyuluhan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Kelembagaan dan
Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta
Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;
b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dibidang Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan
dan Penyuluhan serta Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Kelembagaan dan
Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta Pemberdayaan
Tenaga Penyuluh;
d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidang Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan dan
Penyuluhan serta Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dinas Pertanian merupakan perangkat daerah yang baru terbentuk dan
menjalankan tugas dan fungsinya pada tahun 2017 ini. Dinas Pertanian
dalam melaksanakan program/kegiatan pada tahun 2017 didukung dengan
Aparatur sebanyak 146 orang (DUK 2017) dengan rincian 70 orang struktural
dan 76 orang fungsional penyuluh pertanian. Adapun rincian berdasarkan
golongan sebagaimana tersaji pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
14
Tabel 1. Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
No.
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah
1. 47 77 22 - 146
E. SARANA DAN PRASARANA
Dalam rangka mendukung program/kegiatan pada Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng masih diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang
lebih memadai dan pemanfaatan yang lebih optimal.
Adapun kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan urusan pilihan pada SKPD Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng masih terbatas dan bahkan sudah ada beberapa
prasarana pendukung yang mengalami kerusakan. Olehnya itu masih
diperlukan dukungan sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi
demi kelancaran pelaksanaan program/kegiatan pada Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng.
F. KEUANGAN
1. Ketersediaan Anggaran
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun 2017 untuk
mewujudkan kinerja sesuai program dan kegiatan dalam Rencana Kerja
(Renja) dan Rencana Kerja Perubahan Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng tahun 2017 telah dialokasikan anggaran belanja yang terdiri
dari Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
Rp. 10.009.318.651,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 38.997.731.964,-
yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 181.680.000,-, Belanja
Barang dan Jasa sebesar Rp. 33.266.635.314,- dan Belanja Modal sebesar
Rp. 5.549.416.650,-.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
15
Dari jumlah anggaran Belanja Langsung tersebut yang dikelola
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017 diperoleh
dari berbagai sumber yaitu anggaran APBD/DAU, DAK Bidang
Pertanian, DBH CHT, dan Dana Hibah (On Granting) WISMP-2.
Adapun besaran anggaran berdasarkan sumbernya masing-masing
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Ketersediaan Anggaran Pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
No. Sumber Dana Jumlah Dana Keterangan
1. 2. 3. 4.
Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Dana Hibah WISMP-2
Rp. 23.293.248.668,- Rp. 15.163.853.000,- Rp. 500.000.000,- Rp. 40.630.296,-
Dana Talangan
JUMLAH Rp. 38.997.731.964,-
G. PERMASALAHAN UTAMA
Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
dimasa yang akan datang perlu diketahui lebih jelas tentang kondisi
sekarang dengan cara menganalisis faktor penyebabnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya tidak terlepas permasalahan yang dapat menghambat
pencapaiannya. Berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng terdapat beberapa permasalahan utama yaitu
sebagai berikut :
a. Rendahnya kesadaran aparatur dalam menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan sehingga data dan informasi untuk bahan pelaporan dan
evaluasi terbatas.
b. Masih terbatasnya SDM di bidang perencanaan serta terbatasnya sarana
dan prasarana yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
c. Kondisi sarana dan prasarana irigasi yang ada sebagian besar belum
permanen dan sebagian sudah rusak.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
16
d. Ketersediaan sumber daya air untuk keperluan tanaman semakin
berkurang sebagai konsekuensi dari proses pembangunan dari sektor
lain, berupa eksploitasi hutan, alih fungsi lahan, pendangkalan aliran
sungai, berkurangnya sumber-sumber air.
e. Dukungan sarana produksi berupa benih, pupuk, pestisida sering
terlambat pada saat dibutuhkan oleh petani.
f. Bencana alam (kekeringan dan banjir), serangan hama dan penyakit pada
tanaman pangan khususnya Padi dan Palawija.
g. Masih rendahnya tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas produk
pertania.
g. Masih rendahnya penerapan teknologi pertanian ditingkat kelompok
tani.
h. Masih lemahnya payung hukum bagi kelompok tani dalam mengakses
permodalan dari perbankan maupun lembaga ekonomi lainnya.
i. Masih kurangnya pengusaha yang berminat memanamkan modalnya di
sektor pertanian.
j. Masih rendahnya penanganan panen dan pasca panen hasil produksi
pertanian.
k. Masih rendahnya daya saing produk hasil pertanian yang dihasilkan
oleh petani.
l. Masih rendahnya koordinasi antar instansi terkait dan stakeholder
lainnya.
m. Adanya perubahan regulasi dalam pengelolaan keuangan dan petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan sehingga mempengaruhi
target kinerja yang telah direncanakan.
H. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA
Pada dasarnya Laporan Kinerja (LKj) ini bertujuan untuk
menggambarkan pencapaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
tahun 2017. Capaian kinerja (performance result) dalam tahun 2017 tersebut
dibandingkan dengan rencana kinerja (performance plan) sebagai tolok ukur
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
17
keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap
rencana kinerja memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja
(performance gap) bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Dengan
pola pikir seperti itu sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017 dapat diuraikan
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, menyajikan secara umum tentang organisasi
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II : Perencanaan Kinerja, menguraikan tentang ringkasan/ikhtisar
perjanjian kinerja tahun bersangkutan dan gambaran evaluasi
capaian kinerja periode Renstra Sebelumnya Tahun 2011-2015.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja,
A. Capaian Kinerja Organisasi, menyajikan tentang capaian
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis
dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja
tahun ini;
2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan
target jangka menengah yang akan dicapai sebagaimana
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng;
3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi
yang telah dilakukan;
4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
18
5. Analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan
kinerja;
B. Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV : Penutup, menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerjanya.
Lampiran :
1) Matriks Renstra
2) Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017
3) Indikator Kinerja Utama (IKU)
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
19
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan, sebagaimana
pelaksanaan Undang– Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendaliaan dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Pembangunan yang dilaksanakan menuju
perubahan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga
dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil
atau manfaat.
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Tujuan Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaiaan
keberhasilan/kegagalan pencapaiaan tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar
pemberian reward/punishment atau penghargaan/sanksi.
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis merupakan kondisi diharapkan dalam
kurun waktu tertentu. Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari
tujuan.
Implementasi penjabaran Rencana Strategis dalam rangka mencapai visi dan
misi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dituangkan dalam perencananaan
berupa perjanjian kinerja tahun 2017. Perjanjian kinerja ini merupakan sebuah
bentuk Rencana Kinerja Tahunan yang didalamnya memuat rumusan indikator
kinerja utama (outcome) beserta targetnya. Indikator kinerja outcome
diimplementasikan kedalam program dan kegiatan. Program dan kegiatan diukur
dengan indikator kinerja output.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
20
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi berpedoman pada rencana strategis yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama pada kurun waktu 5 tahun
(2016-2021) yaitu dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada dan atau mungkin timbul.
Dengan penetapan kinerja diharapkan penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dapat lebih terarah dan terdapat tolak
ukur bagi manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi dan misi Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng. Penetapan kinerja tahun 2017 juga merupakan komitmen
semua unsur dalam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng untuk mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan.
A. PERJANJIAN KINERJA 2017
Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan
instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang
disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja terwujudlah
komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumberdaya yang tersedia.
Secara umum format Perjanjian Kinerja terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
pernyataan kinerja dan lampiran perjanjian kinerja. Pernyataan perjanjian
kinerja terdiri atas pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu
tahun tertentu dan tanda tangan pihak yang berjanji/para pihak yang
bersepakat. Sedangkan lampiran perjanjian kinerja merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam dokumen perjanjian kinerja.
Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana
Strategis tahun 2017 diatas Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng menetapkan
target untuk masing-masing kegiatan yang harus dicapai sebagai
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
21
pelaksanaan dari program. Target ini dituangkan dalam dokumen perjanjian
kinerja tahun 2017. Adapun Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target
Kinerja Tahun 2017 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagaimana
tercantum dalam Perjanjian Kinerja Perubahan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
a. Padi (GKG)
b. Jagung (Pipilan Kering)
c. Kedelai (Biji Kering)
d. Kacang Tanah (Biji Kering)
e. Kacang Hijau (Biji Kering)
f. Ubi Kayu (Umbi Basah)
g. Ubi Jalar (Umbi Basah)
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
59,28
49,90
21,35
18,85
14,53
133,49
150,07
2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
a. Bawang Merah
b. Cabai Merah
c. Cabai Rawit
d. Durian
e. Pisang
f. Mangga
g. Jahe
h. Kencur
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Pohon
Kw/Rmpn
Kw/Pohon
Kg/m2
Kg/m2
55,00
45,00
55,00
2,19
0,37
0,63
4,44
3,62
3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
a. Kakao
b. Tembakau
Kg/Ha
Kg/Ha
1.120,00
375,00
4. Produksi Komoditi Benang Sutera
a. Benang Sutera Kg 916,50
5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan
a. Daging
b. Telur
Kg
Kg
950.000
5.115.000
Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
% 0,18
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
22
Tabel 3 (Lanjutan) . Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Unit 104
2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
% 8,33
3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan
% 33,33
4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi
Orang 240
Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
1. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani
% 40
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan
% 82
2. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh
% 82
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama
1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri
% 30
2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina % 89,93
3. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan
% 82
Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
1. Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
% 100
Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
1. Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik
% 100
Dalam upaya pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian Tahun 2017,
setiap sasaran berikut indikator masing-masing didukung oleh pelaksanaan
program dan kegiatan yang disusun. Adapun program dan kegiatan yang
mendukung setiap capaian sasaran dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
23
Tabel 4. Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Padi = 295.392 Ton Jagung = 43.722 Ton Kedelai = 6.690 Ton Kacang Tanah = 624 Ton Kacang Hijau = 366 Ton Ubi Kayu = 667 Ton Ubi Jalar = 240 Ton
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan (RDKK) Pupuk Bersubsidi Pembinaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Serealia Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Penanganan Pasca Panen Perlindungan Tanaman Untuk Peningkatan Pengamanan Produksi Tanaman Pangan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan
- Luas Areal Penangkaran Benih Unggul
Tanaman Pangan - Jumlah RDKK Pupuk Besubsidi Tersusun
Tepat Waktu - Jumlah Pengecer dan Distributor Pupuk
Bersubsidi yang terbina - Luas Areal Pengembangan Tanaman
Serealia - Luas Areal Pengembangan Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi - Luas Areal Pengembangan Padi Ladang - Jumlah Peserta Bimtek Susut Hasil
Pertanian - Jumlah Obat-Obatan dan Alat Perlindungan
Hama Tanaman yang Diadakan - Jumlah Data Base Potensi Tanaman Pangan
dan Hortikultura yang Tersusun
40 Hektar 1 Dokumen 50 Orang 70 Hektar 35 Hektar 20 Hektar 50 Orang 1 Paket dan 50 Unit 2 Dokumen
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Peningkatan Jumlah Populasi Ternak Sapi 49.000 ekor,
Kambing 27.000 ekor,
Unggas 1.942.500 ekor
a. b. c.
Pembibitan dan Perawatan Ternak Pengadaan Sarana dan Prasarana Peternakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dana Bergulir
- Jumlah Bibit Ternak serta Sarana dan Prasarana Pendukung Pembibitan Ternak yang Diadakan
- Jumlah Sarana dan Prasarana Peternakan yang Dibangun/Diadakan
- Jumlah Laporan yang Disusun
13 Ekor dan 8 Paket 16 Paket 1 Laporan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
24
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Perkebunan
Produksi Kakao, Tembakau dan Tanaman Perkebunan Lainnya
Kakao = 13.345 Ton Tembakau = 73,47 Ton Tan. Lainnya = 10.000 Ton
a. b. c. d. e. f.
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan Pengembangan Tanaman Alternatif Perkebunan Peningkatan Produksi dan Kualitas Tembakau Pengadaan Sarana Produksi Pelatihan Petani SL-PHT
- Jumlah Paket Jalan Produksi yang
Dibangun - Jumlah Bibit Sambung Pucuk Kakao dan
Pupuk yang Diadakan - Jumlah Bibit Pala dan Lada yang Diadakan - Jumlah Sarana dan Prasarana Produksi
Tembakau yang Diadakan - Jumlah Pupuk yang Diadakan - Jumlah Kelompok Tani yang Dilatih
5 Paket 250.000 Pohon dan 90.000 Kg 21.000 Pohon 8 Unit Kultivator, 12 Unit Mesin Pengrajang dan 1 Paket Jalan Produksi 5.000 Kg 2 Kelompok
4. Program Pengembangan Sutera Alam Produksi Kokon 6.721 Kg
a. b.
Pengembangan Sutera Alam Pelatihan Petani Sutera Alam
- Luas Areal Pengembangan Tanaman Murbei
- Jumlah Peserta Pelatihan Pengembangan Sutera Alam
78 Hektar 50 Orang
5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Peningkatan Jumlah Kelompok yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna
3 Kelompok
a. b.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna
- Jumlah Sarana dan Prasarana Peternakan
yang Diadakan (Kandang Jepit) - Jumlah Peserta Pelatihan Pembuatan Pakan
dan Sosialisasi Inseminasi Buatan (IB)
2 Unit 80 Orang
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
25
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
6. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura
Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura
Bawang Merah = 180 Ton Cabe Merah – 120 Ton Cabe Rawit = 120 Ton Pisang = 1.450 Ton Mangga = 4.250 Ton Durian = 400 Ton Jahe = 22 Ton Kencur = 25 Ton
a. b. c. d. e. f. g.
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Biofarmaka Pengembangan Diversifikasi Tanaman Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan Penyediaan Sarana dan Prasarana Tanaman Hortikultura Pengembangan dan Pengendalian OPT Hortikultura
- Luas Areal Pengembangan Tanaman
Sayuran - Jumlah Pohon Tanaman Buah Unggulan
yang dikembangkan - Luas Areal Pengembangan Tanaman
Biofarmaka - Jumlah Komoditi Hortikultura yang
Diusahakan - Luas Lahan Pekarangan yang
Dikembangkan - Jumlah Sarana dan Prasarana Hortikultura
yang Diadakan - Jumlah Peserta Pelatihan Pengendalian OPT
Hortikultura dan Bahan Pengendalian OPT Hortikultura yang Diadakan
13 Hektar 1.692 Pohon 500 M2 (Jahe) 11 Komoditi 3 Hektar 5 Paket 25 Orang dan 1 Paket
II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
1. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan
- Persentase Peningkatan Luas Areal Tanaman Pangan
- Panjang Jalan Tani/Produksi - Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian
43,45% 236,044 Km 5.671 Unit
a. b. c. d.
Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Peningkatan Pengelolaan Lahan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna Pengelolaan Sumber-Sumber Air untuk Pertanian
- Panjang Jaringan Irigasi yang
Terbangun/Terehabilitasi - Panjang Jalan Usaha Tani yang Dibangun/
Direhabilitasi - Jumlah Alat dan Mesin Pertanian yang
Diadakan - Jumlah Sumber-Sumber Air yang
Dibangun/Direhabilitasi
150 Meter 19,63 Km 1 Unit 68 Unit
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
26
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
e.
f. g. h. i.
Koordinasi Perumusan Kebijakan Pertanahan dan Infrastruktur Pertanian Pedesaan Water Resources and Irrigation Sector Management (WISMP) Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan P3A/GP3A Pengembangan Jalan Produksi Konservasi Air dan Antisipasi Anomali Iklim
- Jumlah Prasarana Pertanian yang Direhabilitasi/Dibangun
- Jumlah Kelembagaan P3A dan GP3A yang difasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaannya
- Jumlah Kelembagaan P3A dan GP3A yang Dibina
- Panjang Jalan Produksi yang Dibangun - Jumlah Bangunan Konservasi Air
33 Paket 14 GP3A dan 16 GP3A 10 Kelompok 3,80 Km 33 Paket
2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perlindungan Lahan Pertanian
Persentase Peningkatan Luas Areal Pertanian 2,30%
a. b.
Pengembangan Pertanian Organik Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
- Luas Areal Pengembangan Usaha Tani
Organik - Jumlah Dokumen Perluasan Sawah yang
Dihasilkan
15 Ha 1 Dokumen
III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu dan Pemasaran Hasil Pertanian
Jumlah Jenis Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan
4 Komoditi
a. b. c. d. e.
Penanganan Pengolahan Hasil Pertanian Pengembangan Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah Penyuluhan dan Bimbingan Pengelolaan Sumber Daya Petani Melalui Bantuan Pemerintah Pelatihan dan Bimbingan Kewirausahaan bagi Kelompok Tani
- Jumlah Peserta Pelatihan Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
- Jumlah alat/mesin pengolahan hasil pertanian yang diadakan
- Jumlah Keikutsertaan dalam pelaksanaan pameran promosi tingkat Kab, Prov, dan Nasional
- Jumlah Peserta Penyuluhan dan Bimbingan pengelolaan sumber daya petani melalui bantuan pemerintah
- Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan kewirausahaan
105 Orang 10 Unit 6 Kali 50 Orang 90 Orang
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
27
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
2. Program Peningkatan Pasca Panen, Pemasaran dan Promosi Hasil Perkebunan
Tersedianya Alat Pasca Panen 243 Unit
a. b.
Pelatihan Pengolahan Pasca Panen Penyediaan Sarana dan Prasarana Perkebunan
- Jumlah Peserta Pelatihan - Jumlah Sarana dan Prasarana Perkebunan
yang Diadakan
55 Orang 1 Unit
IV. Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Persentase Jenis Kasus Penyakit Ternak 40%
a. b.
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Pembinaan Kesmavet pada Usaha Peternakan
- Jumlah Vaksin dan Dosis Pengobatan Ternak
- Jumlah Sampel Produk Peternakan yang Diuji
7000 Dosis 60 Sampel
V. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
1. Program Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Penyuluh
Persentase Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan
92%
a. b. c. d. e. f. g.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/Perkebunan Peningkatan Sarana dan Prasarana Tenaga Penyuluhan Penyuluhan Diseminasi Teknologi Pertanian/Perkebunan Spesifik Lokasi Penyuluhan dan Pendampingan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Replikasi Pemberdayaan Balai Penyuluh Kecamatan
- Jumlah Penyuluh Yang Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dan Pelaksanaan Kemah Bakti Penyuluhan Pertanian
- Jumlah Penyuluh Dan Thl Tbpp Yang Meningkat Kesejahteraannya
- Jumlah Dokumen Programa Penyuluhan Tingkat Kecamatan Dan Kabupaten
- Jumlah Jenis Sarana Dan Prasarana Penyuluhan Yang Diadakan
- Jumlah Penyuluh Yang Mengikuti Temu Informasi
- Jumlah Peserta yang mengikuti penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna
- Jumlah model percontohan/demplot integrasi terpadu
120 Orang dan 1 Kali 33 Orang 9 Dokumen 15 Jenis 240 Orang 400 Orang 2 Lokasi
VI. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama
1. Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama Lembaga Petani yang Mandiri 30%
a. b. c.
Pendidikan Petani dan Pelaku Agribisnis Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dan KTNA Pekan Nasional Kelompok Tani Andalan
- Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan dan bimtek serta sosialisasi peraturan kelembagaan
- Jumlah petani yang mengikuti pelatihan peningkatan kelembagaan
- Jumlah peserta yang mengikuti PENAS KTNA
220 Orang 70 Orang 15 Orang
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
28
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
VII. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
1. Program Pelayanan Perkantoran Persentase Tingkat Kepuasan ASN terhadap Pelayanan Perkantoran
100 %
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah serta kedinasan lainnya Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Biaya Umum dan Administrasi Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
- Jumlah Pembayaran Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
- Jumlah STNK Kendaraan Dinas/Operasional
- Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Jenis Peralatan Kebersihan
- Jumlah alat-alat listrik/penerangan bangunan
- Jumlah Terbitan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
- Jumlah Pengisian Gas - Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi
serta kedinasan lainnya - Jumlah Paket Pelayanan Administrasi
Perkantoran - Jumlah kegiatan yang dilayani melalui
proses pengadaan barang/jasa
12 Kali 106 Unit 2 Org dan 2 Jenis 46 Buah 31 Terbitan 30 Kali 500 Kali 5 Paket 6 Kegiatan
2. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur Persentase Peningkatan Disiplin ASN 100 %
a.
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
- Jumlah Aparat yang mengikuti Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
9 Orang
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase Pelaporan Tepat Waktu 100 %
a. b.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
- Jumlah Laporan Capaian Kinerja SKPD - Jumlah Laporan Keuangan
Semesteran/Akhir Tahun
7 Dokumen 4 Dokumen
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
29
Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng
Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan
Uraian Target
VIII. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik
100 %
a. b. c. d. e. f. g.
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
- Jumlah Kendaraan Dinas yang Diadakan - Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang
Diadakan - Jumlah Peralatan Gedung Kantor yang
Diadakan - Luas Bangunan yang dipelihara - Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional yang
Dipelihara - Jumlah Jenis Peralatan Gedung Kantor yang
Dipelihara - Jumlah Gedung Kantor yang Direhabilitasi
11 Unit 4 Unit 3 Jenis 770 m2 106 Unit 3 Jenis 1 Unit
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
30
Sasaran strategis dengan berbagai indicator yang ingin dicapai pada
Dinas Pertanian disusun dalam mendukung sasaran dan indicator yang lebih
luas dalam dokumen RPJMD Kab. Soppeng, setiap indicator kinerja dalam
dokumen Renstra SKPD memiliki keterkaitan dengan indicator kinerja
RPMD. Adapun keterkaitan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 5
berikut ini :
Tabel 5 . Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng
No. Indikator Kinerja RPJMD
Target 2017 Indikator Kinerja RENSTRA Target 2017
I. PDRB Per Kapita Petani, Peternak, Pembudidaya Ikan dan Nelayan
Rp. 10.522.500,- 1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
a. Padi (GKG)
b. Jagung (Pipilan Kering)
c. Kedelai (Biji Kering)
d. Kacang Tanah (Biji Kering)
e. Kacang Hijau (Biji Kering)
f. Ubi Kayu (Umbi Basah)
g. Ubi Jalar (Umbi Basah)
59,28 Kw/Ha
49,90 Kw/Ha
21,35 Kw/Ha
18,85 Kw/Ha
14,53 Kw/Ha
133,49 Kw/Ha
150,07 Kw/Ha
2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
a. Bawang Merah
b. Cabai Merah
c. Cabai Rawit
d. Durian
e. Pisang
f. Mangga
g. Jahe
h. Kencur
55,00 Kw/Ha
45,00 Kw/Ha
55,00 Kw/Ha
2,19 Kw/Phn
0,37 Kw/Rmpn
0,63 Kw/Phn
4,44 Kg/m2
3,62 Kg/m2
3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
a. Kakao
b. Tembakau
1.120,00 Kg/Ha
375,00 Kg/Ha
4. Produksi Komoditi Benang Sutera
a. Benang Sutera 916,50 Kg
5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan
a. Daging
b. Telur
950.000 Kg
5.115.000 Kg
6. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani
40%
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
31
Tabel 5 (Lanjutan) . Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng
No. Indikator Kinerja RPJMD
Target 2017 Indikator Kinerja RENSTRA Target 2017
I. PDRB Per Kapita Petani, Peternak, Pembudidaya Ikan dan Nelayan
Rp. 10.522.500,- 7. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan
82%
8. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh
82%
9. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani
30%
10. Capaian Kelompok Tani yang Dibina
89,93%
11. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan
82%
II. Cakupan Layanan Irigasi 74,85% 1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
0,18%
III. Jumlah Unit Usaha dalam Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan
113 Unit 1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
104 Unit
2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
8,33%
3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan
33,33%
4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi
240 Orang
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
32
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng diukur dari
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Kinerja dalam organisasi
merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai organisasi dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 telah melaksanakan tugas pokok dan
fungsi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 8 (delapan) sasaran
yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja masing-masing sasaran tersebut
cukup baik jika dilihat dari angka capaian rata-rata tiap sasaran, dimana 5
(lima) sasaran melampaui target 100%, 1 (satu) sasaran mencapai target 100%
dan 2 (dua) sasaran lainnya tidak mencapai target 100%. Hal ini terlihat dari
capaian sasaran yang diukur dari tercapainya kondisi yang ingin
diwujudkan.
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 mengadakan
pengukuran pencapaian kinerja pada seluruh kegiatan dalam urusan
Pertanian yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan mengacu pada sasaran dan indikator sasaran
sebagaimana tertera dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Dokumen
Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA/DPPA) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017.
Adapun capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng tahun
2017 diuraikan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
33
1. Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan”
dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,56%.
2. Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan
Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang ramah
lingkungan dan Berkelanjutan” dengan capaian kinerja sebesar
656,95%.
3. Sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis
Lainnya” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,24%.
4. Sasaran “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” dengan rata-
rata capaian kinerja sebesar 163,38%.
5. Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan
Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian” dengan rata-rata
capaian kinerja sebesar 121,12%.
6. Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku
Utama” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,76%.
7. Sasaran “Meningkatnya efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan
Administrasi Umum dan Keuangan” dengan rata-rata capaian kinerja
sebesar 88,00%.
8. Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan
Prasarana Kantor” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,00%.
Capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 dari
setiap sasaran dan indikator sasaran strategis dapat dilihat pada tabel
berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
34
Tabel 6. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
1 Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
108,61
a. Padi (GKG)
b. Jagung (Pipilan Kering)
c. Kedelai (Biji Kering)
d. Kacang Tanah (Biji Kering)
e. Kacang Hijau (Biji Kering)
f. Ubi Kayu (Umbi Basah)
g. Ubi Jalar (Umbi Basah)
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
Kw/Ha
59,28
49,90
21,35
18,85
14,53
133,49
150,07
58,21
45,09
28,44
22,66
19,00
140,90
123,00
98,20
90,36
133,21
120,21
130,76
105,55
81,96
2 Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
77,85
a. Bawang Merah b. Cabai Merah c. Cabai Rawit d. Durian e. Pisang f. Mangga g. Jahe h. Kencur
Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha
Kw/Pohon Kw/Rmpn Kw/Pohon
Kg/m2
Kg/m2
55,00 45,00 55,00 2,19 0,37 0,63 4,44 3,62
69,06 24,47 45,07 1,64 0,42 0,49 0,70 2,86
125,56 54,38 81,95 74,89 113,51 77,78 15,77 79,01
3 Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
105,40
a. Kakao
b. Tembakau
Kg/Ha
Kg/Ha
1.120,00
375,00
732,37
545,31
65,39
145,42
4 Produksi Komoditi Benang Sutera 84,48
a. Benang Sutera Kg 916,50 774,26 84,48
5 Produksi Hasil Peternakan Unggulan 101,48
a. Daging
b. Telur
Kg
Kg
950.000
5.115.000
950.712
5.262.530
100,07
102,88
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran I 95,56
Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
1 Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
% 0,18 1,18 656,95
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran II 656,95
Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
1 Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
Unit 104 99 95,19
2 Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
% 8,33 7,90 94,85
3 Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah/Dipasarkan
% 33,33 33,33 100,00
4 Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi
Orang 240 295 122,92
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran III 103,24
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
35
Tabel 6 (Lanjutan). Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
1 Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani
% 40 65,35 163,38
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran IV 163,38
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
1 Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan
% 82 100 121,95
2 Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh
% 82 98,63 120,28
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran V 121,12
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama
1 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri
% 30 21,79 72,63
2 Capaian Kelompok Tani yang Dibina % 89,93 96,84 107,69
3 Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama melalui Pendidikan dan Pelatihan
% 82 100 121,95
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VI 100,76
Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
1 Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
% 100 88,00 88,00
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VII 88,00
Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
1 Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik
% 100 100 100
Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VIII 100,00
RATA-RATA CAPAIAN UNTUK KESELURUHAN SASARAN 178,63
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran
strategis khususnya terhadap indikator kinerja utama pada tiap-tiap sasaran
strategis. Analisis terhadap indikator kinerja yang tidak secara langsung
mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap
perwujudan sasaran strategis. Analisis dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, serta
membandingkan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya
berikut persentase capaiannya.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
36
Disamping itu dilakukan analisis penyebab keberhasilan/kegagalan
atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan. Selain itu dilakukan analisis efisensi penggunaan sumberdaya
serta analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Analisis tentang 8 (Delapan) sasaran strategis yang ditetapkan Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai alat untuk mewujudkan tujuan
strategis tahun 2017 dapat disajikan sebagai berikut :
Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak merupakan sasaran yang akan
dicapai untuk menjamin dan memastikan kelayakan ekonomi usaha tani
masyarakat pada semua sub sektor sebagai upaya pencapaian salah satu
tujuan pembangunan di Kabupaten Soppeng yang tertuang dalam RPJMD
yaitu Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Utama Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, Perikanan dan Nelayan. Tentunya usaha tani tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan menjadi bagian utama dalam
pencapaian tujuan tersebut. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam
rangka mencapai sasaran ini adalah optimalisasi pemanfaatan dan
ketersediaan sarana produksi yang dibutuhkan petani, pengembangan dan
pembangunan prasarana pendukung utama seperti irigasi, sumber air
alternatif, jalan usaha tani/jalan produksi, serta pengamanan produksi dari
serangan Hama maupun Penyakit dan optimalisasi penanganan panen dan
pasca panen untuk mengurangi tingkat susut dan kerusakan hasil panen,
serta iklim usaha yang kondusif.
Upaya lainnya yang dilakukan dalam memacu peningkatan
Produktivitas seluruh komoditi hasil pertanian dilakukan dengan penerapan
teknologi budidaya sesuai anjuran teknis dan rekomendasi spesifik wilayah
Sasaran Strategis 1 :
“Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
37
serta pembinaan yang lebih intensif dengan bantuan penyuluh pertanian
lapangan (PPL).
Tabel 6 untuk sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak”
menunjukkan bahwa sasaran strategis ini terdiri 5 (lima) indikator kinerja
dengan nilai rata-rata capaian sasaran 95,56%. Hasil evaluasi terhadap
pencapaian sasaran strategis tersebut pada tabel berikut ini :
Tabel 7. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran I. Meningkatnya Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017 Capaian 2017
Terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
108,61 119,87
Produktivitas : a. Padi (GKG) b. Jagung (Pipilan Kering) c. Kedelai (Biji Kering) d. Kacang Tanah (Biji Kering) e. Kacang Hijau (Biji Kering) f. Ubi Kayu (Umbi Basah) g. Ubi Jalar (Umbi Basah)
Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha
55,27 48,66 16,63 16,63 9,36
221,14 183,29
59,28 49,90 21,35 18,85 14,53 133,49 150,07
58,21 45,09 28,44 22,66 19,00 140,90 123,00
98,20 90,36 133,21 120,21 130,76 105,55 81,96
105,32 92,66 171,02 136,26 202,99 63,72 67,11
2 Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
77,85 113,66
Produktivitas : a. Bawang Merah b. Cabai Merah c. Cabai Rawit d. Durian e. Pisang f. Mangga g. Jahe h. Kencur
Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha
Kw/Pohon Kw/Rmpn Kw/Pohon
Kg/m2
Kg/m2
75,93 21,16 18,87 1,28 0,41 0,44 3,19 0,00
55,00 45,00 55,00 2,19 0,37 0,63 4,44 3,62
69,06 24,47 45,07 1,64 0,42 0,49 0,70 2,86
125,56 54,38 81,95 74,89 113,51 77,78 15,77 79,01
90,95 115,64 238,84 128,13 102,44 111,36 21,94 100,00
3 Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
105,40 90,30
Produktivitas : a. Kakao b. Tembakau
Kg/Ha Kg/Ha
899,07 550,00
1.120,00 375,00
732,37 545,31
65,39 145,42
81,46 99,15
4 Produksi Komoditi Benang Sutera
84,48 93,50
Produksi : a. Benang Sutera
Kg
828,06
916,50
774,26
84,48
93,50
5 Produksi Hasil Peternakan Unggulan
101,48 97,94
Produksi : a. Daging b. Telur
Kg Kg
975.240
5.348.043
950.000
5.115.000
950.712
5.262.530
100,07 102,88
97,48 98,40
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Pertama 95,56 103,06
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
38
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian tingkat
produktivitas Tahun 2017 khusus untuk Komoditas Tanaman Pangan Padi,
Jagung, dan Ubi Jalar belum mencapai target, sedangkan Kedelai, Kacang
Tanah, Kacang Hijau dan Ubi Kayu berhasil melampaui target yang telah
ditentukan. Sementara perbandingan capaian tahun 2017 dengan capaian
tahun sebelumnya pada 2016 untuk komoditas tanaman pangan, khusus
Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar mengalami penurunan, sementara Padi,
Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2016. Terkait hal tersebut, khusus untuk komoditas
yang masih rendah capaian dibanding target serta yang mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya perlu untuk diberi perhatian
khusus, sedangkan yang sudah melampaui target dan meningkat dibanding
tahun sebelumnya, penting untuk dijaga konsistensi pencapaiannya.
Untuk komoditas Hortikultura Unggulan, tergambar pada tabel diatas
untuk capaian produktivitas tahun 2017, Bawang Merah dan Pisang
melampaui target, sedangkan Cabe Merah, Cabe Rawit, Durian, Mangga,
Jahe dan Kencur cukup rendah dari target. Hal ini perlu perhatian khusus
melalui upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam memacu tingkat
produktivitas komoditas Hortikultura Unggulan tersebut. Dan dibandingkan
dengan capaian tahun sebelumnya, pada umumnya mengalami peningkatan
kecuali Bawang Merah dan Jahe yang mengalami penurunan dibanding
tahun sebelumnya. Sehingga perlu untuk terus dijaga dan dipertahankan,
begitu juga dengan komoditas yang mengalami penurunan perlu
pendampingan dan pengembangan pada lokasi-lokasi pembudidaya
eksisting agar bisa mengalami peningkatan untuk pencapaian target kinerja.
Sedangkan untuk produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
dengan 2 (dua) jenis komoditas yaitu Kakao dan Tembakau, yang mana
untuk realisasi produktivitas untuk Kakao cukup rendah dibandingkan
target, sedangkan tembakau jauh melampaui target. Akan tetapi secara rata-
rata capaian, terlihat sangat baik yaitu melampaui 100%, tepatnya 105,40%.
Sementara dibanding tahun sebelumnya, keduanya mengalami penurunan.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
39
Hal tersebut menjadi tantangan ke depan agar bisa kembali mengalami
peningkatan dengan upaya-upaya khusus intervensi kepada petani
pembudidaya komoditas perkebunan.
Untuk produksi Benang Sutera, masih jauh dari target yang diberikan,
hal tersebut disebabkan komoditas ini hanya dibudidayakan beberapa orang
saja, keterbatasan pakan ulat berupa murbei serta bibit ulat lokal yang rentan
penyakit menjadi kendala dalam berproduksi. Namun hal tersebut sudah
diantisipasi pada Tahun 2017 ini melalui Dana APBD Perubahan, untuk
mengembalikan kejayaan Sutera Soppeng dengan berbagai upaya
pemerintah memberikan stimulan sehingga petani murbei bisa meningkat
dan kembali bergairah sehingga ke depan bisa memacu peningkatan
produksi benang sutera, terutama fasilitasi pembukaan lahan murbei dan
bibit ulat unggul dari China. Hanya saja intervensi tersebut baru dilakukan
pada akhir tahun 2017 sehingga belum berdampak pada produksi yang
dihasilkan tahun 2017.
Daging dan telur sebagai produk hasil peternakan unggulan, terlihat
pada tabel, keduanya melampaui target yang ditentukan. Meningkatnya
keinginan masyarakat untuk beternak, cukup berkontribusi dalam
pencapaian target tersebut. Semakin banyak populasi ternak yang
dibudidayakan masyarakat tentunya berdampak langsung pada peningkatan
hasil produksi daging dan telur. Kedua produk ini capaian produksinya
sedikit diatas atau melewati target yang ditentukan. Akan tetapi
dibandingkan capaian tahun sebelumnya pada tahun 2016, keduanya
mengalami sedikit penurunan.
Adapun uraian penjelasan untuk lebih jelasnya mengenai masing-
masing indikator kinerja sasaran strategis pertama yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Padi dan
Palawija tahun 2017 yang terdiri dari 7 (tujuh) jenis komoditi dengan
capaiannya masing-masing sehingga diperoleh rata-rata capaian sebesar
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
40
108,61%. Untuk lebih jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat
produktivitas padi dan palawija dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Padi dan Palawija Tahun 2017
No. Komoditi Luas
Panen (Ha)
Produksi (Kwintal)
Produktivitas (Kw/Ha)
Target Produktivitas
(Kw/Ha)
Capaian Produktivitas
(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Padi
Jagung
Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
53.223,8
18.799,7
463,8
64,0
28,4
33,0
9,0
3.098.160
847.590
13.190
1.450
540
4.650
1.230
58,21
45,09
28,44
22,66
19,00
140,90
123,00
59,28
49,90
21,35
18,85
14,53
133,49
150,07
98,20
90,36
133,21
120,21
130,76
105,55
81,96
Rata-Rata Capaian 108,61
Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat
capaian tersebut cukup tinggi melewati target 100%. Hal tersebut
disebabkan oleh tingginya capaian produktivitas untuk komoditas
Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Ubi Kayu masing-masing
133,21%, 120,21%, 130,76% dan 105,55%. Sementara 3 (tiga) komoditas
pangan utama lainnya tidak mencapai target, akan tetapi berada pada
tingkat 81,96% - 98,20% yaitu Padi, Jagung dan Ubi Jalar, sehingga nilai
capaian rata-rata cukup tinggi melebihi target 100%.
Khusus untuk komoditas yang belum mencapai target yaitu Padi,
Jagung, dan Ubi Jalar, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
diantaranya : 1. Pengaruh anomali iklim yang menyebabkan terjadinya
banjir yang merendam pertanaman padi di awal tahun 2017 (Akhir
Januari-Awal Februari) pada wilayah persawahan sekitaran aliran
sungai walannae berdampak terjadinya puso pertanaman Padi dan juga
pertumbuhan yang tidak optimal (padi yang tidak mengalami puso),
khususnya wilayah Kecamatan Ganra, Donri-Donri dan Marioriawa;
2. Serangan Hama Wereng, Tikus, Penggerek Batang serta Penyakit
Blast dan Kresek pada tanaman padi; 3. Penerapan Teknologi sesuai
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
41
0
10
20
30
40
50
60
Padi (Kw/Ha) Jagung (Kw/Ha)
55.27
48.66
58.21
45.09
59.28
49.90
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
rekomendasi spesifik seperti dosis pemupukan, penggunaan benih
unggul dan cara perawatan/pemeliharaan sesuai teknik budidaya yang
baik belum berjalan optimal khususnya jagung dan ubi jalar.
Sedangkan untuk Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Ubi
Kayu meskipun belum dibudidayakan secara meluas seperti komoditas
padi, hanya pada lokasi-lokasi tertentu saja, tingkat produktivitas yang
dicapai melampaui target yang ditentukan. Hal tersebut disebabkan
karena komoditas tersebut termasuk komoditas yang tidak rentan akan
serangan hama dan penyakit, teknologi budidaya tidak terlalu rumit
dan luas pertanaman yang tidak terlalu besar sehingga pemeliharaan
bisa berjalan secara intensif oleh para petani pembudidaya kacang
tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Sedangkan untuk kedelai, penerapan
teknologi budidaya yang berjalan sesuai anjuran teknis serta dukungan
cuaca dan iklim pada saat pertanaman, menyebabkan tingginya
produktivitas yang dihasilkan.
Indikator ini diukur berdasarkan indikator kinerja dalam renstra
dan target kinerja yang terdapat pada dokumen perjanjian kinerja
perubahan tahun 2017. Adapun realisasi dan perbandingan target untuk
Komoditas Padi dan Jagung dapat dilihat pada gambar diagram
berikut :
Gambar 2. Diagram Realisasi Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Padi dan Jagung Tahun 2017
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
42
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
capaian produktivitas Padi dan Jagung belum mencapai target, masing-
masing hanya mencapai 58,21 Kw/Ha dari target 59,28 Kw/Ha atau
98,20% untuk Padi dan 45,09 Kw/Ha dari target 49,90 Kw/Ha atau
90,36% untuk Jagung. Dan dibandingkan dengan tahun 2016, capaian
produktivitas padi mengalami peningkatan pada tahun 2017 dari
55,27 Kw/Ha menjadi 58,21 Kw/Ha, hal tersebut tidak terlepas dari
berbagai upaya yang dilakukan guna menjaga tingkat produksi dan
produktivitas padi, mulai dari upaya penyediaan saprodi tepat waktu,
pemberantasan hama secara massal yang intens dilakukan pada tahun
2017 sebagai perlindungan tanaman dari OPT, fasilitasi penyediaan
sarana dan prasarana pendukung seperti alat mesin pertanian maupun
sumber air alternatif. Selain itu faktor cuaca dan iklim tahun 2017
sangat mendukung budidaya padi, meskipun awal tahun mengalami
banjir pada beberapa titik, tapi secara umum cukup baik dibanding
tahun 2016. Sedangkan untuk komoditi jagung yang mengalami
penurunan dibanding tahun 2016 dari 48,66 Kw/Ha menjadi 45,09
Kw/Ha lebih pada penerapan teknologi budidaya yang belum optimal
dilakukan sesuai anjuran. Selain itu, adanya perubahan kebijakan
dalam pengalokasian kegiatan bantuan budidaya jagung dari
Kementerian Pertanian berupa lahan baru (tidak pernah tanam jagung
sebelumnya) menjadi kendala sehingga kegiatan tersebut tidak optimal
terealisasi di Kab. Soppeng, kurangnya realisasi karena terkait
persyaratan tersebut berpengaruh langsung pada tingkat produksi dan
produktivitas jagung pada tahun 2017 ini.
Sementara untuk Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang
Hijau capaian realisasi tingkat produktivitasnya dapat dilihat pada
gambar diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
43
0
5
10
15
20
25
30
Kedelai (Kw/Ha) Kacang Tanah (Kw/Ha)
Kacang Hijau (Kw/Ha)
16.63 16.63
9.36
28.44
22.66
19.00
21.35 18.85
14.53 Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 3. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun
2017 khusus produktivitas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau
melampaui target, begitu juga jika dibandingkan capaian tahun 2016,
ketiga komoditi ini mengalami peningkatan. Khusus untuk Kedelai
yang mencapai 28,44 Kw/Ha dari target 21,35 Kw/Ha atau mencapai
133,21%, tingginya capaian produktivitas tersebut disebabkan oleh
faktor utama cuaca/iklim yang mendukung saat pertanaman, dimana
pada saat musim tanam kedelai pada wilayah basis produksi
(Kec. Marioriawa, Donri-Donri dan Lalabata) cuaca dan iklim yang
mendukung, tidak basah dan tidak terlalu kering. Selain itu, para
petani menerapkan cara budidaya yang baik sesuai anjuran teknis
berkat pendampingan dan pembinaan oleh penyuluh pertanian lokasi
pertanaman.
Untuk Kacang Tanah mencapai produktivitas 22,66 Kw/Ha dari
target 18,85 Kw/Ha atau 120,21% dan Kacang Hijau mencapai 19,00
Kw/Ha dari target 14,53 atau 130,76%, tingginya produktivitas yang
dicapai terutama disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang
optimal, seperti penggunaan benih unggul, dosis pemupukan yang
tepat maupun pemeliharaan tanaman yang optimal. Capaian
produktivitas yang melampaui target tahunan serta peningkatan dari
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
44
0
50
100
150
200
250
Ubi Kayu (Kw/Ha) Ubi Jalar (Kw/Ha)
221.14
183.29
140.90
123.00 133.49
150.07 Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
tahun sebelumnya perlu untuk terus dipertahankan pada tahun-tahun
berikutnya.
Khusus untuk Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar, capaian realisasi
tingkat produktivitasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut :
Gambar 4. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun
2017 khusus realisasi capaian produktivitas Ubi Kayu melampaui target
dengan tingkat capaian masing-masing 105,55% dari target yang
ditentukan. Ubi Kayu mencapai 140,90 Kw/Ha dari target 133,49
Kw/Ha, sedangkan Ubi Jalar belum mencapai target, capaiannya hanya
81,96%, 123,00 Kw/Ha dari target 150,07 Kw/Ha. Dibandingkan
dengan capaian tahun sebelumnya pada tahun 2016, keduanya
mengalami penurunan drastis. Sehingga dibutuhkan upaya-upaya
khusus ditahun-tahun mendatang dalam meningkatkan produktivitas
ubi kayu dan ubi jalar tersebut. Pergiliran jenis komoditas palawija
menjadi salah satu kendala dalam menjaga tingkat produksi dan
produktivitas tanaman seperti ubi kayu dan ubi jalar. Pada umumnya
setiap musim tanam dilakukan pergiliran jenis tanaman pada lahan
yang sama sehingga tidak konsisten pencapaian setiap tahunnya. Hal
tersebut menjadi tantangan kedepan, karena palawija menjadi
kebutuhan pangan utama selain padi, sehingga untuk menjaga
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
45
produksi dan produktivitas perlu diupayakan pada lokasi potensial
agar bisa membudidayakan kedua jenis palawija tersebut terus
menerus dan berkelanjutan.
2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Komoditi
Hortikultura Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) jenis
komoditas dengan capaiannya rata-rata sebesar 77,85%. Untuk lebih
jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produktivitas Komoditi
Hortikultura Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Hortikultura Unggulan Tahun 2017
No. Komoditi Luas/
Jumlah Panen
Produksi Produktivitas Target
Produktivitas
Capaian Produktivitas
(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bawang Merah
Cabe Merah
Cabe Rawit
Durian
Pisang
Mangga
Jahe
Kencur
16 Ha
32 Ha
27 Ha
300 Phn
20.975 Rmp
32.899 Phn
3.062 m2
145.665 m2
1.105 Kw
783 Kw
1.217 Kw
492 Kw
8.809 Kw
15.994 Kw
2.147 Kg
417.052 Kg
69,00 Kw/Ha
24,47 Kw/Ha
45,07 Kw/Ha
1,64 Kw/Phn
0,42 Kw/Rmp
0,49 Kw/Phn
0,70 Kg/m2
2,86 Kg/m2
55,00 Kw/Ha
45,00 Kw/Ha
55,00 Kw/Ha
2,19 Kw/Phn
0,37 Kw/Rmp
0,63 Kw/Phn
4,44 Kg/m2
3,62 Kg/m2
125,56
54,36
81,95
74,89
113,51
77,78
15,77
79,01
Rata-Rata Capaian 77,85
Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat
capaian tersebut masih jauh dari target 100%. Hal tersebut disebabkan
oleh sangat rendahnya capaian produktivitas beberapa komoditas
diantaranya Cabe Merah 54,36%, Durian 74,89%, Jahe 15,77%. Sementara
untuk Cabe rawit 81,95%, Mangga 77,78% dan Kencur 79,01% juga
masih dibawah target 100% tetapi mendekati angka capaian rata-rata.
Khusus Bawang Merah dan Pisang melampaui target 100% yaitu
masing-masing 125,56% dan 113,51%.
Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Tingkat produktivitas
komoditas Hortikultura Unggulan, khususnya Bawang Merah, Cabe
Merah dan Cabe Rawit dibandingkan dengan target tahun 2017 serta
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
46
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Bawang Merah (Kw/Ha)
Cabe Merah (Kw/Ha) Cabe Rawit (Kw/Ha)
75.93
21.16 18.87
69.06
24.47
45.07
55.00
45.00
55.00
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
realisasi tahun sebelumnya pada 2016 dapat dilihat pada gambar
diagram berikut :
Gambar 5. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Bawang Merah, Cabe Merah dan Cabe Rawit Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Cabe Merah hanya mencapai
24,47 Kw/Ha dari target 45,00 Kw/Ha atau 54,38% dari target dan
Cabe Rawit mencapai 45,07 Kw/Ha dari target 55,00 Kw/Ha atau
81,95% dari target, keduanya masih dibawah target, sedangkan untuk
Bawang Merah melampaui target yang ditentukan dimana mencapai
69,06 Kw/Ha dari target 55,00 Kw/Ha atau 125,56%. Sedangkan jika
dibandingkan dengan capaian 2016, Bawang Merah mengalami
penurunan dari 75,93 Kw/Ha menjadi 69,06, Cabe Merah meningkat
sedikit dari 21,16 Kw/Ha menjadi 24,46 Kw/Ha, dan untuk cabe rawit
meningkat signifikan dari 18,87 Kw/Ha menjadi 45,07 Kw/Ha.
Untuk Cabe Merah dan Cabe Rawit, komoditas tersebut belum
terlalu meluas wilayah pembudidayaannya, masih pada titik-titik
tertentu termasuk pada pekarangan rumah penduduk, masih jarang
dilakukan dalam suatu hamparan luas seperti komoditas lain pada
umumnya. Rendahnya produktivitas yang dicapai sehingga belum
mencapai target terutama disebabkan oleh penerapan teknologi
budidaya yang belum optimal khususnya dalam hal
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
47
pemeliharaan/perawatan tanaman, karena Cabe Merah dan Cabe
Rawit ini termasuk komoditas yang membutuhkan perawatan intensif,
selain itu komoditas ini juga sangat rentan dengan serangan berbagai
jenis hama/organisme pengganggu tanaman (OPT). Akan tetapi
keduanya sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya, semakin
meningkatnya minat masyarakat berbudidaya tanaman sayuran jenis
cabe dan cabe rawit turut memberi andil peningkatan tersebut.
Khusus untuk komoditas bawang merah dengan tingkat capaian
yang melampaui target yaitu 125,56% dari target, hal utama yang
menjadi pemicu yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat dalam
hal penerapan budidaya bawang merah yang baik, sehingga teknologi
budidaya sudah diterapkan meskipun kadang terkendala biaya yang
harus dikeluarkan. Dibandingkan dengan tahun 2016, tingkat
produktivitas bawang merah mengalami penurunan. Tingginya
produktivitas tahun 2016 terkait adanya kegiatan fasilitasi bantuan
penerapan budidaya bawang merah program Kementerian Pertanian
melalui APBN-P 2015 yang panennya pada awal tahun 2016, teknologi
budidaya optimal diterapkan dengan berbagai fasilitas bantuan. Tahun
2017 tidak ada lagi kegiatan sejenis, sehingga petani hanya berbudidaya
bawang merah secara mandiri. Tingginya biaya produksi bawang
merah terkait pemenuhan sarana produksi yang optimal menjadi
penghambat, sehingga intervensi pemerintah memang sangat
dibutuhkan untuk pengembangan dan peningkatan produksi serta
produktivitasnya.
Sedangkan untuk realisasi indikator kinerja sasaran strategis
Tingkat produktivitas komoditas Hortikultura Unggulan, khususnya
Durian, Pisang dan Mangga dapat dilihat pada gambar diagram
berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
48
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Durian (Kw/Pohon) Pisang (Kw/Rumpun)
Mangga (Kw/Pohon)
1.28
0.41 0.44
1.64
0.42 0.49
2.19
0.37
0.63
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 6. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Durian, Pisang dan Mangga Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 khusus produktivitas pisang sudah melewati target,
mencapai 0,42 Kw/Rumpun dari target 0,37 Kw/Rumpun atau
mencapai 113,51% dari target sedangkan Mangga hanya mencapai 0,49
Kw/Pohon dari target 0,63 Kw/Pohon atau mencapai 77,78% dari
target dan Durian hanya mencapai 1,64 Kw/Pohon dari target 2,19
Kw/Pohon atau 74,89%.
Durian merupakan komoditas tanaman hortikultura yang masih
dalam tahap pengembangan, dimana lokasi produktif saat ini baru
pada wilayah Kecamatan Lalabata dan Marioriwawo (daerah
pegunungan). Rendahnya produktivitas yang dicapai tidak terlepas
dari berbagai faktor, salah satu faktor utama yaitu cuaca/iklim yang
yang kurang mendukung pada saat proses pembungaan tanaman
durian sebelum memasuki masa pembuahan, proses menuju
pembuahan yang membutuhkan air dan kondisi angin yang tidak
merusak bunga calon buah berkembang agar tidak berguguran. Selain
itu faktor perawatan/pemeliharaan tanaman yang belum optimal
sehingga produktivitas yang dicapai masih rendah dibandingkan
target.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
49
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
Jahe (Kg/m2) Kencur (Kg/m2)
3.19
0.00
0.7
2.86
4.44
3.62
Realisasi Tahun2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Khusus komoditas mangga dalam pembudidayaannya cenderung
tidak dilakukan pemeliharaan seperti tanaman hortikultura lainnya,
terutama yang hanya dijadikan tanaman sela pada lahan petani.
Produktivitas yang dicapai masih rendah dibandingkan target. Hal
tersebut sama dengan kondisi buah durian, dimana pada saat proses
pembungaan sebelum menjadi buah, tanaman harus didukung dengan
cuaca dan iklim yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dalam
menghasilkan buah, selain itu tanaman mangga pada umumnya tidak
terawat, hanya dibiarkan tumbuh berkembang secara alami. Sedangkan
untuk komoditas Pisang, pada lokasi sentra produksi seperti
Kecamatan Lilirilau dan Marioriwawo, dilakukan perawatan-
perawatan pada rumpun tanaman pisang meskipun hanya sebagai
tanaman sela di lahan para petani, termasuk pemberian pupuk
tanaman utama yang diserap juga oleh tanaman pisang menjadi faktor
utama tingginya produktivitas yang dicapai dibandingkan target yang
ditentukan.
Komoditas hortikultura unggulan lainnya dari jenis tanaman
biofarmaka yaitu Jahe dan Kencur, realisasi capaian tingkat
produktivitasnya bisa dilihat pada gambar diagram berikut :
Gambar 7. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Jahe dan Kencur Tahun 2017
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
50
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Jahe dan Kencur masih jauh
dibawah target, dimana Jahe hanya mencapai 0,70 Kg/m2 dari target
4,44 Kg/m2 atau mencapai 15,77% dari target dan Kencur mencapai
2,86 Kg/m2 dari target 3,62 Kg/m2 atau 79,01%.
Jahe dan Kencur, kedua komoditas ini belum intensif
dibudidayakan secara luas, masih dalam tahap pengembangan
khususnya jahe jenis unggul yang permintaan pasarnya cukup tinggi
seperti Jahe Gajah dan Jahe Merah. Rendahnya tingkat produktivitas
yang dicapai sangat ditentukan oleh faktor cara pembudidayaan
tanaman yang belum dilakukan sesuai anjuran teknis kedua komoditi
tersebut. Dalam upaya peningkatan produktivitas ditahun mendatang
dalam pencapaian target, perlu intervensi dalam hal penyediaan sarana
dan prasarana pendukung serta bimbingan teknis budidaya tanaman
biofarmaka yang baik. Hanya saja, tingginya fluktuasi harga khususnya
tanaman kencur menyebabkan minat petani cenderung menurun untuk
membudidayakan tanaman tersebut secara intensif. Selain hal tersebut,
penggunaan lahan yang sama untuk tanaman jangka pendek yang
dilakukan secara bergiliran, menjadi hambatan pengembangan kedua
komoditi ini.
3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Komoditi
Perkebunan Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 2 (dua) jenis
komoditas utama dengan capaiannya rata-rata sebesar 105,40%. Untuk
lebih jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produktivitas
Komoditi Perkebunan Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
51
Tabel 10. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Perkebunan Unggulan Tahun 2017
No. Komoditi Luas /
Jumlah Panen
Produksi Produktivitas Target
Produktivitas
Capaian Produktivitas
(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7
1.
2.
Kakao
Tembakau
13.390,78 Ha
182,47 Ha
9.807.012,8 Kg
99.502,04 Kg
732,37 Kg/Ha
545,31 Kg/Ha
1.120 Kg/Ha
375,00 Kg/Ha
65,39
145,42
Rata-Rata Capaian 105,40
Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat
capaian sudah melampaui target 100%. Hal tersebut disebabkan oleh
tingginya capaian produktivitas komoditas tembakau yang mencapai
145,42%. Sementara kakao yang rendah hanya mencapai 65,39%. Khusus
untuk komoditas tembakau, beberapa tahun terakhir pengembangan
komoditas tersebut intensif dilakukan dengan adanya pendanaan dari
Bagi Hasil Cukai Tembakau untuk perbaikan kualitas tembakau.
Optimalisasi pemanfaatan dana tersebut mendukung pengembangan
tembakau, terutama peralatan untuk pengolahan lahan pertanaman
berupa kultivator sangat berpengaruh meningkatkan produktivitas
yang dihasilkan.
Pengolahan lahan yang baik dan optimal menyebabkan tanaman
tumbuh dengan baik dan maksimal dalam berproduksi. Selain itu
pembinaan-pembinaan terkait teknis budidaya yang dilakukan cukup
membantu, selain itu adanya program-program peningkatan SDM
petani tembakau melalui studi lapangan dilokasi sentra tembakau yang
telah berkembang. Fokus lokasi tembakau di Kabupaten Soppeng hanya
terpusat di beberapa Desa pada Kecamatan Lilirilau dan Citta.
Khusus komoditi kakao, capaian produktivitas tahun 2017 ini
sangat rendah dibandingkan target. Ada beberapa faktor utama yang
menyebabkan diantaranya, 1. Tingginya kerusakan pertanaman kakao
di tingkat lapangan yang diakibatkan oleh berbagai serangan hama dan
penyakit; 2. Kondisi pertanaman kakao sebagian besar sudah tua,
sehingga tidak lagi optimal berproduksi; 3. Gangguan tanaman sela
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
52
-
200.00
400.00
600.00
800.00
1,000.00
1,200.00
Kakao (Kg/Ha) Tembakau (Kg/Ha)
899.07
550.00
732.37
545.31
1,120.00
375.00
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
yang nyata menurunkan produktivitas terutama tanaman jati putih.
Sementara intervensi yang dilakukan dalam penyediaan bibit unggul
kakao sambung pucuk, masih sebagian kecil yang menghasilkan
produksi.
Gambaran capaian realisasi tingkat produktivitas komoditi
perkebunan terhadap target tahunan dan target renstra bisa dilihat
pada gambar diagram berikut :
Gambar 8. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan” Khusus Komoditas Kakao dan Tembakau Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Kakao tidak mencapai target,
capaian hanya 732,37 Kg/Ha dari target 1.120 Kg/Ha atau hanya
mencapai 65,39%. Dibandingkan capaian tahun 2016 juga mengalami
penurunan. Sedangkan untuk komoditas tembakau sudah melewati
target, yaitu 545,31 Kg/Ha dari target 375 Kg/Ha atau 145,42%. Hanya
saja mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2016.
Penurunan tingkat produktivitas kakao yang cukup drastic
dibandingkan tahun 2016 dari 899,07 Kg/Ha menjadi 732,37 Kg/Ha,
kendala utama terkait semakin meluasnya kerusakan pertanaman
kakao yang tidak bisa diimbangi dengan rehabilitasi maupun
peremajaan, selain itu alih fungsi lahan kakao produktif untuk berbagai
keperluan lainnya. Angka produktivitas yang diperoleh dari Jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
53
Total Produksi dibagi Luas Tanaman Menghasilkan, dimana kondisi
tanaman menghasilkan saat ini sebagian besar tidak optimal karena
kerusakan akibat serangan berbagai jenis hama serta minim perawatan.
Sedangkan untuk komoditi tembakau, dilihat dari capaian
berdasarkan target sudah jauh melampaui, hanya saja dibandingkan
dengan capaian 2016 mengalami sedikit penurunan dari 550 Kg/Ha
menjadi 545,31 Kg/Ha. Hal utama yang menjadi penyebab terkait
kondisi cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada saat
pertanaman tembakau dilakukan petani, pada tahun 2017 intensitas
hujan pada saat pertanaman lebih tinggi dibanding pada 2016,
sementara tanaman tembakau tidak terlalu optimal berproduksi pada
kondisi basah, meskipun pemeliharaan dan perawatan intensif
dilakukan.
4. Produksi Komoditi Benang Sutera
Realisasi indikator kinerja sasaran Produksi Komoditi Benang
Sutera tahun 2017 dengan capaiannya sebesar 84,48%. Untuk lebih
jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produksi komoditi
benang sutera dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Hasil Pendataan Produksi Benang Sutera Tahun 2017
No. Komoditi Produksi
Kokon Produksi Benang
Target Produksi Benang
Capaian Produksi (%)
1 2 3 4 5 6
1. Benang Sutera
6.027,88 Kg 774,26 Kg 916,50 Kg 84,48
Rata-Rata Capaian 84,48
Melihat angka capaian menggambarkan bahwa tingkat capaian
belum mencapai target 100%. Salah satu kendala utama produksi
benang sutera adalah ketersediaan pakan ulat berupa tanaman murbei.
Pertanaman murbei beberapa tahun terakhir terus mengalami
penyusutan, diganti dengan jenis tanaman produktif lainnya.
Untuk tahun 2017 ini, program pengembangan sutera alam mulai
digalakkan kembali dengan penyediaan bibit ulat serta pembukaan
lahan murbei, akan tetapi belum berdampak pada produksi tahun 2017
ini.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
54
700.00
750.00
800.00
850.00
900.00
950.00
Jumlah Produksi Benang Sutera (Kg)
828.06
774.26
916.50
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambaran capaian realisasi tingkat produksi benang sutera
terhadap target tahunan dan realisasi tahun sebelumnya pada 2016 bisa
dilihat pada gambar diagram berikut :
Gambar 9. Diagram Capaian Indikator Kinerja Produksi Benang Sutera Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 produksi benang sutera belum mencapai target,
capaian hanya 774,26 Kg dari target 916,50 Kg atau hanya mencapai
84,48%. Dibandingkan tahun 2016 juga mengalami penurunan, tahun
2016 mencapai 828,06 Kg, hal tersebut terkait dengan kurangnya pakan
murbei, selain itu informasi mengenai bantuan bibit unggul dari China
yang akan diberikan menyebabkan beberapa petani menunda budidaya
dengan bibit lokal, sehingga terjadi penurunan produksi.
Melihat kondisi pencapaian tersebut diatas dan langkah
pengembangan yang telah dilakukan mulai tahun 2017 ini, besar
harapan target produksi sutera ke depan akan tercapai. Pembukaan
lahan untuk pakan ulat sudah dilakukan, penyediaan bibit juga setiap
tahun akan selalu diupayakan tersedia untuk mengembalikan Kejayaan
Sutera di Kabupaten Soppeng. Adapun lokus utama pengembangan
terpusat di Kecamatan Donri-Donri yang sudah memiliki riwayat
lokasi sentra penghasil sutera pada beberapa tahun silam.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
55
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
Daging (Kg) Telur (Kg)
975,240
5,348,043
950,712
5,262,530
950,000
5,115,000
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
5. Produksi Hasil Peternakan Unggulan
Realisasi indikator kinerja sasaran Produksi Hasil Peternakan
Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 2 (dua) jenis komoditas utama
dengan capaiannya rata-rata sebesar 101,48%. Untuk lebih jelasnya
mengenai cara perolehan data tingkat Produksi Hasil Peternakan
Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Data Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017
No. Bentuk Produk
Populasi Produksi Target Produksi
Capaian
Produksi (%) 1 2 3 4 5 6
1.
2.
Daging (Sapi)
Telur (Unggas)
49.120 ekor
2.239.465 ekor
950.712 Kg
5.262.530 Kg
950.000 Kg
5.115.000 Kg
100,07
102,88
Rata-Rata Capaian 101,48
Tingginya capaian produksi daging dan telur sebagai produk
unggulan hasil peternakan yang sedikit melampaui target yang telah
ditetapkan, seiring dengan peningkatan jumlah populasi ternak sebagai
penghasil daging maupun telur. Tingginya minat masyarakat dalam
melakukan usaha budidaya ternak semakin meningkat, sehingga
populasi ternak yang ada semakin meningkat.
Gambaran capaian realisasi tingkat produksi hasil peternakan
unggulan terhadap target tahunan dan target renstra bisa dilihat pada
gambar diagram berikut :
Gambar 10. Diagram Capaian Indikator Kinerja Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
56
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator
kinerja tahun 2017 khusus produksi daging dan telur, keduanya sudah
melewati target tahunan, dimana untuk produksi daging yaitu
950.712 Kg dari target 950.000 Kg atau mencapai 100,07%, sedangkan
untuk telur mencapai produksi 5.262.530 Kg dari target 5.115.000 Kg
atau 102,88%. Capaian tersebut diatas perlu untuk terus dipertahankan
bahkan lebih ditingkatkan lagi. Mengingat produksi hasil peternakan
sangat tergantung pada jumlah populasi ternak, sehingga penambahan
jumlah populasi serta menjaga kondisi kesehatan ternak yang ada
untuk menjaga jumlah populasi tersebut.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016, keduanya
mengalami sedikit penurunan. Untuk produksi daging, adanya regulasi
perundang-undangan mengenai pembatasan pemotongan Sapi Betina
Produktif yang mulai intens diterapkan untuk menjaga populasi,
berdampak pada produksi daging sehingga menurun dibanding tahun
2016. Sedangkan telur, mengalami sedikit penurunan karena
menurunnya jumlah ayam petelur, meskipun secara total populasi
unggas mengalami peningkatan. Ayam petelur merupakan
penyumbang terbesar produksi telur. Penurunan populasi ayam
petelur disebabkan oleh banyaknya ayam petelur yang memasuki masa
afkir (tidak produktif) pada tahun 2017 sehingga dijual oleh peternak.
Upaya Pencapaian Sasaran Strategis “Meningkatnya Produktivitas
Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi
Hasil Ternak Unggulan” untuk Tahun 2017 ini didukung dengan 6 (enam)
Program yang terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) kegiatan yang diuraikan
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan
1) Sertifikasi bibit unggul pertanian
2) Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan (RDKK) pupuk bersubsidi
3) Pembinaan penyaluran pupuk bersubsidi
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
57
4) Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman serealia
5) Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman aneka kacang dan
umbi
6) Pengembangan pertanian pada lahan kering
7) Penanganan Pasca Panen
8) Perlindungan tanaman untuk peningkatan pengamanan produksi
tanaman pangan
9) Penyusunan data base potensi produk pangan
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1) Pembibitan dan perawatan ternak
2) Pengadaan sarana dan prasarana peternakan
3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan dana bergulir
3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil
Perkebunan
1) Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian / perkebunan
2) Pengembangan bibit unggul pertanian / perkebunan
3) Pengembangan tanaman alternatif perkebunan
4) Peningkatan produksi dan kualitas tembakau
5) Pengadaan sarana produksi
6) Pelatihan petani SL – PHT
4. Program Pengembangan Sutera Alam
1) Pengembangan Sutera Alam
2) Pelatihan Petani Sutera Alam
5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
2) Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan
Tepat Guna
6. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Hortikultura
1) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman
sayuran
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
58
2) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman
buah
3) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman
biofarmaka
4) Pengembangan diversifikasi tanaman
5) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
6) Penyediaan sarana dan prasarana tanaman hortikultura
7) Pengembangan dan pengendalian OPT Hortikultura
Sasaran strategis meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan
Pertanian untuk pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan
dan Berkelanjutan merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka
dukungan terhadap pengembangan usaha pertanian dalam pengelolaan
potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Upaya strategis yang
dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini adalah perluasan areal
sawah pada lokasi potensial, pembangunan dan pengembangan prasarana
pendukung usaha tani eksisting serta peningkatan kualitas pengelolaan
lahan usaha tani melalui pembinaan dan penyuluhan kepada petani dan
kelembagaannya yang terkait pemanfaatan lahan dan lingkungan secara
ramah lingkungan dalam mendukung usaha tani masyarakat. Untuk sasaran
kedua ini hanya ada 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase Peningkatan
Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik.
Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis kedua ini dapat dilihat
pada tabel 13 sebagai berikut :
Sasaran Strategis 2 :
“Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
59
Tabel 13. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017
terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
%
1,42 0,18 1,18 656,95 83,20
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kedua 656,95 83,20
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam
peningkatan luas areal lahan pertanian dan usaha pengembangan pertanian
organik yaitu 1,18% dengan target 0,18% atau 656,95%. Melihat pencapaian
pada tahun 2017 tersebut yang jauh melampaui target, perlu untuk dijaga
konsistensinya sehingga sektor pertanian terus berkembang dengan
ketersediaan lahan yang cukup besar. Perhitungan pencapaian target kinerja
tersebut diatas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu
jumlah penambahan luas areal lahan pertanian (sawah) baik yang
dibudidayakan secara organik maupun non organik dibandingkan luasan
lahan tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya cara perolehan data
persentase peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha
Pengembangan Pertanian Organik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 14. Data Perolehan Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
No.
Luas Lahan Sawah
Tahun 2016 (Ha)
Luas Lahan Sawah Tahun
2017(Ha)
Peningkatan/ Pengurangan Luas Lahan Sawah (Ha)
Persentase Peningkatan
(%)
Keterangan
1 2 3 4 5 6
1. 28.743,80 29.083,70 339,90 1,18 Rumus Persentase Peningkatan yaitu Jumlah Peningkatan/ Pengurangan Luas Lahan Tahun Bersangkutan Dibagi dengan Luas Lahan Tahun Sebelumnya dikali Seratus Persen
Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa untuk tahun 2016
berdasarkan rekapan data lahan statistik pertanian menunjukkan jumlah luas
sawah sebesar 28.743,80 Ha, dimana ada peningkatan seluas 339,90 Ha
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
60
0.00%
0.20%
0.40%
0.60%
0.80%
1.00%
1.20%
1.40%
1.60%
Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
1.42%
1.18%
0.18%
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
(1,18%) untuk tahun 2017 menjadi seluas 29.083,70 Ha. Faktor utama yang
menyebabkan peningkatan luas areal lahan pertanian (sawah) ini yaitu
adanya Program Nasional Perluasan Sawah dari Kementerian Pertanian,
untuk tahun 2017 ini di Kabupaten Soppeng terealisasi 100 Ha. Selebihnya
adalah swadaya masyarakat sendiri untuk mengalihfungsikan lahannya
menjadi sawah. Tingginya minat masyarakat untuk melakukan usaha tani
Padi Sawah menjadikan sasaran ini bisa tercapai, karena selain melakukan
pendanaan secara swadaya untuk penambahan luas lahan sawah, Program
Nasional Perluasan Sawah dari dana APBN juga tidak akan terealisasi jika
minat masyarakat kurang/tidak ada dalam hal tersebut.
Realisasi indikator kinerja sasaran strategis peningkatan luas areal
lahan pertanian dan usaha pengembangan pertanian organik tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017 dan target akhir Renstra Tahun
2021, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :
Gambar 11. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Pengembangan Pertanian Organik” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun
2017 sebesar 1,18% peningkatan luas areal lahan pertanian dan usaha
pengembangan pertanian organik, dimana target peningkatan tahun 2017
sebesar 0,18% sehingga capaian mencapai 656,95%. Sementara realisasi
peningkatan tersebut dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 1,42%
mengalami penurunan. Penambahan luas areal lahan sawah pada 2016
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
61
sebesar 402,80 Ha, sedangkan pada 2017 turun menjadi 339,90 Ha.
Penurunan tersebut terkait dengan alokasi kegiatan perluasan sawah dari
dana APBN Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Soppeng dari 300 Ha
pada 2016, menjadi 100 Ha pada 2017. Akan tetapi jika dilihat dari selisih
kegiatan perluasan sawah dengan luas penambahan total, ada peningkatan
pada 2017 dibanding 2016 yang menggambarkan bahwa tingkat swadaya
masyarakat melakukan perluasan sawah secara mandiri meningkat.
Sasaran strategis kedua ini didukung dengan 2 (dua) program yang
terdiri dari 11 (sebelas) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian/Perkebunan
1) Pengelolaan air irigasi untuk pertanian
2) Peningkatan pengelolaan lahan
3) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna
4) Pengelolaan sumber - sumber air untuk pertanian
5) Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur
pertanian dan pedesaan
6) Water Resource and Irrigation Sector Management (WISMP)
7) Pembinaan dan pengembangan kelembagaan P3A / GP3A
8) Pengembangan jalan produksi
9) Konservasi air dan antisipasi anomali iklim
2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perlindungan Lahan Pertanian
1) Pengembangan Pertanian Organik
2) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka meningkatkan nilai
Sasaran Strategis 3 :
“Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
62
tambah produk hasil pertanian di Kabupaten Soppeng sehingga
menghasilkan produk bermutu dan berdaya saing untuk berkompetisi di
pasaran, sesuai dengan salah satu kebijakan pembangunan pertanian
Pemerintah Kabupaten Soppeng yaitu Sistem Petik Olah Jual. Selain itu,
sasaran strategis ini juga mengarah pada upaya meningkatkan jiwa
wirausaha petani dan pelaku agribisnis lainnya dengan harapan akan
memberikan dampak kemajuan kehidupan perekonomian di Kabupaten
Soppeng secara umum dan kehidupan petani dan keluarganya secara
khusus.
Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini
adalah optimalisasi transfer of knowledge terkait penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian melalui berbagai bentuk pelatihan dan
bimbingan yang lebih menekankan pada aksi praktek daripada aspek teori,
fasilitasi sarana dan prasarana pendukung terkait pasca panen dan
pengolahan, partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan/event promosi baik
berupa pameran/expo maupun bentuk kegiatan lainnya serta optimalisasi
penyuluhan dan bimbingan petani dan kelembagaannya dalam upaya
pengembangan usaha agribisnis.
Dari tabel 4 untuk sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku
Agribisnis Lainnya” terlihat bahwa sasaran strategis ini terdiri 4 (empat)
indikator kinerja yaitu 1.) Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian; 2.)
Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian; 3.) Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi
yang diolah/dipasarkan; dan 4.) Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang
mengikuti pelatihan, bimtek dan sosialisasi. Nilai rata-rata capaian sasaran
yaitu 103,24%. Nilai rata-rata capaian tersebut melewati target 100% yang
menunjukkan bahwa untuk sasaran strategis ketiga ini cukup baik.
Adapun hasil evaluasi terhadap pencapaian sasaran strategis ini
dibandingkan data capaian tahun 2017 serta perbandingan dengan target
tahun 2017 dan capaian tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
63
Tabel 15. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017
terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
Unit 95 104 99 95,19 104,21
2 Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
% 26,81 8,33 7,90 94,85 29,47
3 Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang diolah dan dipasarkan
% 33,33 33,33 33,33 100,00 100,00
4 Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi
Orang 185 240 295 122,92 159,46
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Ketiga 103,24 98,28
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk
indikator-indikator pada Sasaran ini cukup baik, dimana 2 (dua) indikator
mampu mencapai target, dan 2 (dua) indikator Lainnya hampir mencapai
target. Melihat pencapaian pada tahun 2017 yang dibandingkan dengan
capaian 2016 terdapat peningkatan untuk 2 (dua) indikator, 1 (satu) yang
sama capaiannya dan 1 (satu) indikator lainnya mengalami penurunan.
Adapun uraian untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai masing-
masing indikator kinerja pada sasaran strategis ketiga yaitu sebagai berikut :
1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah
kelompok/unit usaha yang terbentuk di masyarakat dan melakukan
aktivitas usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Indikator ini
awalnya terurai pada 3 (tiga) SKPD sebelum adanya perubahan
perangkat daerah, diantaranya kelompok usaha pengolahan hasil
tanaman pangan dan hortikultura, kelompok usaha pengolahan hasil
perkebunan, dan kelompok usaha pengolahan hasil peternakan dan juga
hasil perikanan. Akan tetapi khusus untuk pengolahan komoditi yang
masuk dalam sektor pertanian, disatukan dalam indikator ini sebagai
tindak lanjut perubahan perangkat daerah menjadi Dinas Pertanian.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
64
90
92
94
96
98
100
102
104
Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian (Unit)
95
99
104
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Semakin meningkatnya jumlah kelompok/unit usaha pengolahan
hasil pertanian tentunya menunjukkan bahwa upaya peningkatan nilai
tambah hasil pertanian dilakukan oleh masyarakat, sistem Petik Olah
Jual berjalan dengan baik. Nilai tambah produk olahan hasil pertanian
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk mentah/hasil panen
yang langsung dijual. Melalui sistem Petik Olah Jual, diharapkan
peningkatan nilai tambah tersebut bisa dinikmati sendiri oleh
masyarakat, meskipun hanya dengan teknologi-teknologi
sederhana/tepat guna dalam pengolahan hasil pertanian.
Realisasi indikator kinerja Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil
Pertanian tahun 2017 dibandingkan dengan target tahun 2017 dan
capaian tahun 2016, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :
Gambar 12. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebanyak 99 Unit dari target 104 Unit atau capaian 95,19%,
sementara realisasi tahun 2017 tersebut dibandingkan capaian 2016
sebanyak 95 Unit, mengalami peningkatan sebanyak 4 Unit.
Peningkatan jumlah unit usaha ini terutama disebabkan oleh faktor
ketersediaan bahan baku utama yang cukup melimpah, pelatihan dan
pembinaan instansi-instansi terkait, dan semakin tumbuhnya minat
masyarakat untuk berwirausaha dalam sektor pengolahan hasil
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
65
pertanian. Meskipun demikian, indikator sasaran ini belum bisa
mencapai target. Salah satu penyebabnya yaitu karena tidak
tercapainya target penambahan kelompok usaha pengolahan hasil
perkebunan dan peternakan sesuai perencanaan dari SKPD
sebelumnya, hal tersebut terkait dengan adanya perubahan struktur
perangkat daerah. Kedepan, Bidang Pengolahan dan Pemasaran
sebagai bidang terkait pada SKPD Dinas Pertanian harus lebih giat dan
memperhatikan terkait pembinaan dan penumbuhan kelompok usaha
pengolahan dari sub sektor Perkebunan dan sub sektor Peternakan
yang sebelumnya terpisah dari masing-masing SKPD yang tergabung
dalam Dinas Pertanian.
Tantangan utama kedepan dalam upaya mengembangkan
kelompok usaha pengolahan hasil pertanian, mempertahankan yang
sudah ada, yaitu pemasaran hasil produk olahan. Sehingga untuk
indikator kinerja ini, selain memfokuskan pengembangan sektor
pengolahan hasil, harus juga memikirkan orientasi pasar produk yang
diolah, karena tidak menutup kemungkinan kelompok yang sudah ada
hilang/bubar karena tidak usaha yang tidak layak ekonomi atau
produk gagal di pasaran.
2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan ketersediaan
sarana dan prasarana dalam mendukung pasca panen dan
usaha/kegiatan pengolahan hasil pertanian. Semakin meningkatnya
jumlah sarana dan prasarana pasca panen dan teknologi pengolahan
hasil pertanian menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan hasil
pertanian terdukung dengan baik yang diharapkan bisa terus
mengalami perkembangan. Ketersediaan sarana dan prasarana
pengolahan hasil pertanian saat ini masih terbatas pada beberapa
komoditi utama saja seperti Penggilingan Padi dan prasarana
pendukungnya, alat-alat panen dan pasca panen untuk Padi, Jagung
dan Kedelai.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
66
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil
Pertanian
26.81%
7.90% 8.33%
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Berdasarkan data ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan
hasil pertanian, termasuk alat panen dan pasca panen sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari usaha pengolahan hasil pertanian, jumlah
yang tersedia yaitu 1.329 Unit dari berbagai jenis sarana dan prasarana
teknologi Pengolahan Hasil Pertanian pada Tahun 2016, dan mengalami
peningkatan pada Tahun 2017 menjadi 1.434 Unit. Ada peningkatan 105
unit atau 7,90% dibanding tahun 2016. Untuk lebih jelasnya mengenai
perolehan data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 16. Data Perolehan Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Hasil Pertanian Tahun 2017
No. Ketersediaan Tahun 2016
(Unit)
Ketersediaan Tahun 2017
(Unit)
Peningkatan/ Pengurangan Ketersediaan
(Unit)
Persentase Peningkatan
(%)
Keterangan
1 2 3 4 5 6
1. 1.329 1.434 105 7,90 Rumus Persentase Peningkatan yaitu Jumlah Peningkatan/ Pengurangan Ketersediaan Tahun Bersangkutan Dibagi dengan Ketersediaan Tahun Sebelumnya dikali Seratus Persen
Realisasi indikator kinerja Persentase Peningkatan Ketersediaan
Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat
dilihat pada gambar diagram berikut :
Gambar 13. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
67
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 7,90% dari target 8,33% atau capaian 94,85%.
Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan capaian pada tahun
2016 sebesar 26,81% mengalami penurunan. Faktor utama yang
berpengaruh langsung pada ketersediaan sarana dan prasarana
teknologi pengolahan hasil pertanian ini adalah fasilitasi bantuan
pemerintah. Pada tahun 2017 fasilitasi bantuan tersebut menurun
dibanding tahun 2016. Semakin tumbuhnya minat berwirausaha dalam
sektor pengolahan hasil pertanian juga menjadi harapan besar untuk
pencapaian indikator sasaran ini.
3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang diolah/dipasarkan
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan peningkatan
jumlah komoditi yang diolah dan dipasarkan. Semakin meningkatnya
jumlah komoditi yang diolah dan dipasarkan menunjukkan bahwa
kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian berjalan dengan
baik yang diharapkan bisa terus mengalami perkembangan dan
memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Soppeng.
Berdasarkan data dari Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian, untuk tahun 2015 ada 3 (tiga) komoditi yang dikembangkan
olahan dan pemasarannya yaitu Padi, Jagung dan Kedelai. Sementara
untuk tahun 2016 ada penambahan jumlah komoditi menjadi 4 (empat)
yaitu Padi, Jagung, Kedelai dan Buah Naga. Artinya ada peningkatan
sebesar 33,33% dibanding tahun 2015. Dan untuk tahun 2017 target tetap
33,33%, dimana melihat indikator ini merupakan indikator yang
terakumulasi dari awal renstra sampai tahun akhir renstra. Artinya
untuk tahun 2017 ini tidak ada target peningkatan, karena sama dengan
target tahun 2016.
Realisasi indikator kinerja tersebut dibandingkan dengan target
tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat dilihat pada diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
68
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan
33.33% 33.33% 33.33%
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 14. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 33,33%. Mencapai target yang ditetapkan sebesar
33,33%, sehingga capaian mencapai 100% dari target. Tercapainya
target untuk indikator kinerja ini tidak terlepas dari ketersediaan
komoditi potensial yang bisa dikembangkan produk olahannya untuk
dipasarkan. Tahun 2017, kejelian melihat potensi buah naga yang
sudah mulai intensif dibudidayakan masyarakat menjadi kunci
sehingga target bisa dicapai. Selama ini produk olahan fokus pada
komoditas padi, jagung dan kedelai yang bahan bakunya cukup
melimpah.
Tantangan untuk tahun-tahun mendatang, agar indicator kinerja
ini bisa terus mencapai target harus dilakukan inventarisasi komoditi
potensial untuk diolah dan dipasarkan. Dengan potensi sumber daya
alam yang ada di Kabupaten Soppeng, harapan untuk pencapaian
indikator kinerja tersebut besar dalam mencapai target setiap tahunnya.
4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan banyaknya
petani dan pelaku agribisnis lainnya yang mengikuti kegiatan terkait
peningkatan kualitas SDM berupa pelatihan, bimtek ataupun sosialisasi.
Semakin banyak jumlah petani dan pelaku agribisnis yang mengikuti
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
69
0
50
100
150
200
250
300
Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang Mengikuti Pelatihan dan Sosialisasi (Org)
185
295
240
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
kegiatan tersebut, tentu akan semakin baik dan diharapkan bisa
memberikan manfaat dan dampak yang baik bagi kelangsungan usaha
agribisnis yang dilakukan para petani dan pelaku usaha lainnya.
Berdasarkan data dari Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian, untuk tahun 2017 ada 4 (empat) jenis kegiatan utama yang
terkait dengan indikator kinerja ini yaitu 1.) Penanganan Pasca Panen;
2.) Pelatihan dan Bimbingan Kewirausahaan Bagi Kelompok Usaha
Tani; 3.) Pelatihan Penanganan Pengolahan Hasil Pertanian; 4.)
Penyuluhan dan Bimbingan Pengelolaan Sumber Daya Petani Melalui
Bantuan Pemerintah. Jumlah peserta untuk 4 (empat) kegiatan tersebut
yaitu 295 orang, sementara target indicator tersebut sejumlah 240 orang.
Realisasi indikator kinerja Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis
lainnya yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi dibandingkan
dengan target tahun 2017 maupun dengan capaian tahun 2016, dapat
dilihat pada diagram berikut :
Gambar 15. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tersebut tahun 2017 sebanyak 295 orang, Melampaui target yang
ditetapkan sebanyak 240 orang, sehingga capaian mencapai 122,92%
dari target. Sementara realisasi sampai dengan tahun 2017 tersebut jika
dibandingkan dengan capaian 2016 sebanyak 185 orang, artinya
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
70
mengalami peningkatan sebanyak 110 Orang. Indikator ini juga
terakumulasi dari capaian tahun awal sampai akhir Renstra. Capaian
2016 sebanyak 185 orang, sehingga sampai tahun 2017 sudah 480 orang
yang mengikuti kegiatan bimtek, pelatihan dan sosialisasi pada Bidang
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Tercapainya target untuk
indikator kinerja ini bahkan melampaui target karena adanya kegiatan
pendukung yang terkait langsung indikator yang akan dicapai, dengan
jumlah ketersediaan dana yang cukup untuk pencapaian target.
Melihat kondisi capaian 2017 ini, besar harapan target akhir tahun
renstra bisa tercapai, dengan catatan bahwa kegiatan pendukung
terkait langsung tetap dilaksanakan, yang tentunya dengan
pengembangan dan penyesuaian terhadap kondisi dan perkembangan
lingkungan petani dan pelaku agribisnis lainnya. Pelatihan, bimbingan
teknis ataupun sosialisasi yang dilakukan, betul-betul bisa memberikan
dampak positif bagi petani dan pelaku agribisnis lainnya dalam
berusaha tani.
Sasaran strategis ketiga ini didukung dengan 2 (dua) program yang
terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu dan Pemasaran
Hasil Pertanian
1) Penanganan pengolahan hasil pertanian
2) Pengembangan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil
pertanian
3) Promosi atas hasil produksi pertanian unggulan daerah
4) Penyuluhan dan bimbingan pengelolaan sumber daya petani melalui
bantuan pemerintah
5) Pelatihan dan bimbingan kewirausahaan bagi kelompok tani
2. Program Peningkatan Pasca Panen, Pemasaran dan Promosi Hasil
Perkebunan
1) Pelatihan pengolahan pasca panen
2) Penyediaan sarana dan prasarana perkebunan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
71
Sasaran strategis Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka dukungan terhadap
pengembangan usaha sub sektor peternakan. Upaya strategis yang
dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini adalah penanganan
berbagai jenis penyakit hewan dan zoonosis yang terjadi di Kabupaten
Soppeng. Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin baiknya
kinerja dalam hal pengendalian penyakit hewan dan zoonosis oleh tim
paramedik kesehatan hewan. Untuk sasaran strategis keempat ini hanya ada
1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase Kasus Penyakit Hewan dan
Zoonosis yang tertangani. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran
strategis keempat ini dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 17. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran IV. Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017
terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Kasus Penyakit Ternak yang Tertangani
% 36,0 40,0 65,35 163,38 181,53
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Keempat 163,38 181,53
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam
hal persentase kasus penyakit ternak yang tertangani yaitu 65,35% dengan
target 40,00% atau capaian 163,38%. Dan dibandingkan dengan capaian pada
2016 yaitu 36,00% (SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan), terjadi
peningkatan yang cukup besar pada 2017 yaitu mencapai 181,53%.
Perhitungan pencapaian target kinerja tersebut diatas berdasarkan Indikator
Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu jumlah kasus penyakit ternak yang
tertangani dibandingkan dengan jumlah kasus penyakit ternak yang terlapor
pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Untuk lebih jelasnya cara
perolehan data persentase kasus penyakit hewan dan zoonosis yang
tertangani dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Sasaran Strategis 4 :
“Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
72
Tabel 18. Data Perolehan Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani Tahun 2017
No. Jumlah
Kasus yang terlapor
Jumlah Kasus yang tertangani
Persentase Capaian (%)
Keterangan
1 2 3 4 5
1. 228 Kasus 149 Kasus 65,35 Rumus Persentase Capaian yaitu Jumlah Kasus Tertangani Dibagi Jumlah Kasus Terlapor dikali Seratus Persen
Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa untuk tahun 2017
berdasarkan data dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan ada 228
Kasus yang terlaporkan, dan dari kasus terlapor tersebut ada 149
diantaranya yang ditindaklanjuti dengan penanganan sesuai kondisi yang
terjadi. Sehingga berdasarkan capaian tersebut, 65,35% kasus tertangani,
sementara target tahun 2017 pada angka 40,00%. Tingginya capaian yang
diraih dibandingkan target tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya: (1) Koordinasi yang baik, terjalinnya koordinasi yang baik antara
masyarakat peternak dengan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, dalam
hal ini Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam memberikan
informasi memudahkan petugas dalam menangani kasus penyakit di
lapangan. (2) Tersedianya sarana dan prasarana, sarana dan prasarana seperti
alat transportasi mobil puskeswan, motor petugas dan alat-alat serta obat-
obatan hewan melancarkan tugas operasional dalam penanganan kasus di
lapangan. (3) Kesiapsiagaan petugas, kemampuan/keahlian petugas untuk
setiap saat turun ke lapangan apabila ada kasus penyakit hewan yang segera
memerlukan penanganan juga menjadi kunci utama keberhasilan
pencapaian tersebut.
Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Terkendalinya Penyakit
Hewan dan Zoonosis tahun 2017 dibandingkan dengan target tahun 2017
dan capaian tahun 2016, dapat dilihat dalam gambar diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
73
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang Tertangani (%)
36.00
65.35
40.00 Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 16. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” Tahun 2017
Sasaran strategis keempat ini didukung dengan 1 (satu) program yang
terdiri dari 2 (dua) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak
1) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular ternak
2) Pembinaan Kesmavet pada Usaha Peternakan
Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan
dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian merupakan sasaran
yang akan dicapai dalam rangka dukungan pelaksanaan program
pembangunan pertanian secara keseluruhan melalui penyuluhan pertanian
secara efektif dan efisien. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai sasaran ini adalah pemberdayaan kelembagaan penyuluh serta
peningkatan kapasitas dan kinerja para penyuluh pertanian. Keberhasilan
pembangunan pertanian sangat membutuhkan peran vital dari para
penyuluh pertanian sebagai pendamping, Pembina dan mitra kerja petani di
lapangan. Untuk sasaran strategis kelima ini ada 2 (dua) indikator kinerja
yaitu 1.) Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan
Dikembangkan; 2.) Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh.
Sasaran Strategis 5 :
“Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
74
Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis kelima ini dapat dilihat
pada tabel 19 sebagai berikut :
Tabel 19. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran V. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017 terhadap 2016
(%) Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan
% 75,00 82,00 100,00 121,95 133,33
2 Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh
% 100,00 82,00 98,63 120,28 98,63
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kelima 121,12 115,98
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk
indikator-indikator pada Sasaran ini sangat baik, dimana 2 (dua) indikator
mampu melampaui target. Melihat pencapaian pada tahun 2017 yang
dibandingkan dengan capaian tahun 2016 juga cukup baik, sehingga perlu
konsistensi agar tingkat capaian tersebut bisa dipertahankan sampai tahun
akhir pelaksanaan Renstra. Khusus untuk kinerja mandiri penyuluh masih
perlu peningkatan karena belum mencapai 100%, menurun sedikit dibanding
2016 yang sudah mencapai 100%.
Adapun uraian untuk masing-masing indikator kinerja sasaran strategis
Kelima ini yaitu sebagai berikut :
1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah
kelembagaan penyuluh yang diberdayakan dan dikembangkan pada
tahun berjalan, melalui berbagai jenis kegiatan pemberdayaan dan
pengembangan kelembagaan penyuluh. Kegiatan pemberdayaan dan
pengembangan kelembagaan penyuluhan diharapkan bisa memberikan
dampak langsung pada efektivitas penyelenggaraan penyuluhan
pertanian. Adapun realisasi indikator kinerja tersebut untuk tahun 2017
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
75
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan (%)
75.00
100.00
82.00
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat
disajikan dalam gambar diagram berikut :
Gambar 17. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 100% dari target 82% atau capaian 121,95%,
sementara realisasi tahun 2017 tersebut jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2016 sebesar 75%, artinya mengalami peningkatan.
Target capaian akhir Renstra sebesar 100% jika dilihat capaian tahun ini
sudah mencapai, akan tetapi indikator sasaran ini setiap tahun
dilakukan perhitungan dan tidak terakumulasi, sehingga meskipun
sudah sama target tahun akhir renstra pada 2017, masih ada
kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan.
Adapun capaian 100% pada tahun 2017 ini diperoleh dari jumlah
kelembagaan penyuluh yang diberdayakan dan dikembangkan
sebanyak 8 (delapan) unit BPP Kecamatan, dari 8 (delapan) unit BPP
Kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng. Adapun berbagai jenis
kegiatan terkait pemberdayaan dan pengembangan kelembagaan
penyuluh yang dilaksanakan pada tahun 2017 yaitu 1.) Pembinaan
Penyuluh secara Rutin setiap 2 Kali Sebulan; 2.) Pemberdayaan dalam
hal menjadikan BPP Kecamatan sebagai pusat pelatihan, sosialisasi dan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
76
bimbingan teknis kegiatan bidang-bidang lingkup Dinas Pertanian; 3.)
Pengembangan Demplot pada lahan BPP kecamatan; 4.) Penyediaan
berbagai jenis sarana dan prasarana penyuluhan maupun pendukung
kegiatan penyuluhan pertanian.
2. Persentase Capaian Kinerja Mandiri Penyuluh
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan kinerja para
penyuluh pertanian di lapangan. Semakin tinggi tingkat capaian
menegaskan bahwa semakin banyak tenaga penyuluhan pertanian yang
berkinerja baik dan sangat baik dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi sebagai penyuluh pertanian. Hal ini sangat penting mengingat
besarnya peran para penyuluh pertanian dalam mengawal segala
kebijakan dan program pembangunan pertanian di tingkat lapangan.
Berdasarkan data hasil rekapitulasi nilai evaluasi kinerja penyuluh
pertanian PNS di Kabupaten Soppeng Tahun 2017, dari 73 (tujuh puluh
tiga) orang penyuluh dalam rekapan tersebut, 3 (tiga) orang berkinerja
sangat baik, 69 (enam puluh sembilan) orang berkinerja baik dan 1 (satu)
orang berkinerja cukup. Untuk lebih jelasnya mengenai perolehan data
persentase pencapaian kinerja mandiri penyuluh dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 20. Data Perolehan Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh Pertanian Tahun 2017
No.
Jumlah Berkinerja
Baik & Sangat Baik
(Mandiri)
Jumlah Berkinerja Cukup & Kurang
Jumlah Total Penyuluh
PNS
Persentase Capaian (%)
Keterangan
1 2 3 4 5 6
1. 72 1 73 98,63 Rumus Persentase Kinerja Mandiri Penyuluh yaitu Jumlah Penyuluh Berkinerja Baik dan Sangat Baik Dibagi dengan Jumlah Keseluruhan, Dikali Seratus Persen
Realisasi indikator kinerja Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri
Penyuluh dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun
2016, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
77
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Persentase Capaian Kinerja Mandiri Penyuluh (%)
100.00 98.63
82.00
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 18. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 98,63% dari target 82,00% atau capaian 120,28%.
Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan realisasi 2016,
mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2016 sewaktu masih
dibawah naungan SKPD BP3KP, dari seluruh jumlah penyuluh pada
laporan evaluasi kinerja penyuluh, prestasi kerjanya masuk kategori
mandiri (baik dan sangat baik), sedangkan pada 2017 dari laporan
evaluasi kinerja, terdapat 1 (satu) orang dari 73 (tujuh puluh tiga) orang
penyuluh yang berkinerja ‘’Cukup”, sehingga tidak masuk kategori
mandiri.
Melihat kondisi tersebut, dengan Program dan Kegiatan
pendukung pencapaian indikator kinerja yang dilaksanakan setiap
tahun, besar harapan kinerja mandiri penyuluh bisa tercapai 100% dan
konsisten seterusnya, mengingat peran penyuluh yang cukup besar
dalam pembangunan Pertanian.
Sasaran strategis kelima ini didukung dengan 1 (satu) program
yang terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Penyuluh
1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan,
dan kehutanan
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
78
2) Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian,
perikanan dan kehutanan
3) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian perkebunan
4) Peningkatan sarana dan prasarana tenaga penyuluhan
5) Penyuluhan diseminasi teknologi pertanian / perkebunan
spesifik lokasi
6) Penyuluhan dan pendampingan penerapan teknologi
peternakan tepat guna
7) Replikasi pemberdayaan balai penyuluh kecamatan
Sasaran strategis Keenam “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan
SDM Pelaku Utama” merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka
penguatan kelembagaan dan SDM petani sebagai pelaku utama sekaligus
sasaran pembangunan pertanian. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam
rangka mencapai sasaran ini adalah pemberdayaan kelembagaan petani
melalui berbagai fasilitasi pembinaan dan pelatihan terkait upaya
mewujudkan kelembagaan yang kuat dan mandiri, serta peningkatan
kapasitas petani sebagai pelaku utama melalui pendidikan, pelatihan,
bimbingan teknis dan kegiatan pembelajaran petani lainnya. Keberhasilan
pembangunan pertanian dengan tolak ukur utama berupa peningkatan
kesejahteraan petani, tidak terlepas dari peran petani dalam berlembaga
untuk menguatkan posisi tawar petani, serta kemampuan teknis,
pengetahuan dan pengalaman yang menjadi modal dasar dalam
menjalankan usaha taninya. Untuk sasaran strategis keenam ini ada 3 (tiga)
indikator kinerja yaitu 1.) Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang
Mandiri; 2.) Capaian Kelompok Tani yang Dibina; 3.) Persentase
Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama melalui Pendidikan dan Pelatihan.
Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis keenam ini dapat dilihat
pada tabel 21 sebagai berikut :
Sasaran Strategis 6 :
“Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
79
Tabel 21. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran VI. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017 terhadap 2016
(%) Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri
% 12,97 30,00 21,79 72,63 168,00
2 Capaian Kelompok Tani yang Dibina
% 98,92 89,93 96,84 107,69 97,90
3 Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan
% 100,00 82,00 100,00 121,95 100,00
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Keenam 100,76 121,97
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk
indikator-indikator pada Sasaran ini sangat baik, dimana 2 (dua) indikator
mampu melampaui target, sehingga rata-rata capaian diatas 100%. Melihat
pencapaian pada tahun 2017 yang dibandingkan dengan capaian tahun 2016
juga mengalami peningkatan berdasarkan capaian rata-rata. Akan tetapi
khusus capaian bina kelompok tani mengalami sedikit penurunan sehingga
perlu peningkatan kinerja penyuluhan pertanian dalam pembinaan dan
pendampingan kelompok tani pada wilayah masing-masing.
Adapun uraian untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing indikator
kinerja sasaran strategis Keenam ini yaitu sebagai berikut :
1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah
kelembagaan petani sebagai pelaku utama dalam hal ini kelompok tani
yang masuk kategori mandiri, yaitu kelompok tani yang dalam kategori
kelompok Madya dan Utama. Kegiatan pemberdayaan, pembinaan dan
pengembangan kelembagaan petani yang dilakukan oleh Penyuluh
Pertanian diharapkan bisa memberikan dampak langsung pada
peningkatan kelas kelompok tersebut.
Berdasarkan data hasil rekapitulasi kelas kemampuan kelompok
tani Tahun 2017 dari Bidang Pembinaan dan Penyuluhan, dari total 950
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
80
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri (%)
12.97
21.77
30.00
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
(sembilan ratus lima puluh satu) kelompok, 188 (seratus delapan puluh
delapan) kelompok tani Kelas Madya dan 19 (sembilan belas) kelompok
tani Kelas Utama, sehingga total kelompok Madya dan Utama sebanyak
207 (dua ratus tujuh) kelompok atau 21,79%. Untuk lebih jelasnya
mengenai perolehan data persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani
yang Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 22. Data Perolehan Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri Tahun 2017
No.
Kelompok Tani Kelas Pemula dan
Lanjut
Kelompok Tani Kelas
Madya
Kelompok Tani Kelas
Utama Jumlah
Keterangan
1 2 3 4 5 6
1. 743 188 19 950 Rumus Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani Mandiri Berdasarkan IKU Dinas Pertanian yaitu Jumlah Kelompok Tani Kelas Madya dan Utama Dibagi dengan Jumlah Keseluruhan Kelompok Tani, Dikali Seratus Persen
Adapun gambaran realisasi indikator kinerja tersebut untuk tahun
2017 dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016
dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Gambar 19. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 21,77% dari target 30% atau capaian 72,57% masih
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
81
jauh dari target, sementara realisasi tahun 2017 tersebut jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar 12,97%, mengalami
peningkatan yang cukup bagus.
Dalam penetapan kelas kelompok tani, penyuluh pertanian secara
rutin melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah
diatur dalam pedoman penilaian kelas kemampuan kelompok tani dari
Kementerian Pertanian. Perubahan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan dalam hal penataan kelembagaan kelompok tani
menjadi salah satu faktor meningkatnya persentase capaian 2017
dibanding 2016. Hasil dari perubahan tersebut berimbas pada
berkurangnya jumlah kelompok tani dalam pendataan yaitu dari 1.488
pada 2016 menjadi 950 pada 2017. Kebijakan pengadministrasian
kelompok berdasarkan jenis usaha/komoditi pada tahun 2016 hasilnya
banyak memunculkan kelompok yang sama (nama, pengurus dan
alamat yang sama), selain itu adanya regulasi baru yang perlu
penyesuaian dalam struktur kelompok tani, sehingga pada tahun 2017
Dinas Pertanian menerapkan kebijakan pembenahan ulang
kelembagaan dan pendataan ulang, hasil pendataan ulang tersebut
ditindaklanjuti dengan penilaian kelas kemampuan kelompok tani.
Selain itu, intensitas pembinaan dan aktifnya pengurus kelompok tani
turut memberikan andil meningkatnya kelas kemampuan kelompok
tani yang ada.
Meskipun mengalami peningkatan pada tahun 2017, akan tetapi
dari segi capaian berdasarkan target masih cukup rendah yaitu 72,57%
dari target. Kendala utama yang dihadapi dalam mendorong dan
mengembangkan kelompok tani menjadi mandiri yaitu 1.) Lemahnya
pemahaman dalam berlembaga petani oleh para anggota maupun
pengurus yang ada, sehingga kadang terjadi perselisihan yang
berdampak pada seringnya terjadi pergantian pengurus, dimana salah
satu criteria penilaian yaitu kondisi kepengurusan tersebut;
2.) Rendahnya kualitas SDM sebagian besar pengurus Kelompok Tani,
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
82
sehingga dalam mengelola dan menjalankan fungsi sebagai pengurus
kelompok tani tidak optimal, berdampak pada hasil penilaian.
Sehingga pembinaan dan pendampingan petani terutama oleh petugas
penyuluh pertanian kedepan perlu lebih ditingkatkan lagi, dengan
harapan peningkatan kelas kelompok tani bisa terus naik dan mencapai
target. Kelembagaan petani yang mandiri akan sangat membantu
jalannya proses pembangunan pertanian, karena petani sebagai sasaran
utama sebagai pelaku usaha pertanian di lapangan.
2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina
Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan kinerja dalam
hal pembinaan kelompok tani di lapangan. Semakin tinggi tingkat
capaian menegaskan bahwa semakin efektifnya pelaksanaan
penyuluhan dengan sasaran kelompok tani di wilayah masing-masing.
Hal ini sangat penting mengingat besarnya peran kelompok tani sebagai
mitra dalam menjalankan program pembangunan pertanian. Kelompok
tani sebagai sasaran berbagai jenis program dan kegiatan pembangunan
pertanian, selain daripada itu, kelompok tani menjadi wadah para
petani dalam meningkatkan kerjasama dan sebagai wahana belajar
bersama.
Kelompok tani yang terbina adalah kelompok tani yang tersentuh
dengan kegiatan penyuluhan, baik terjadwal secara rutin maupun tidak
yang dilaksanakan oleh penyuluh melalui kegiatan latihan kunjungan
(Laku), supervisi dan monitoring pada wilayah binaan masing-masing.
Berdasarkan data hasil rekapitulasi dari Bidang Pembinaan dan
Penyuluhan, dari 950 jumlah kelompok tani, 920 diantaranya tersentuh
kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh penyuluh pertanian atau
mencapai 96,84%, sementara target 89,93% sehingga capaian sebesar
107,69%. Realisasi indikator kinerja Capaian Kelompok Tani yang
dibina dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016,
dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
83
84.00
86.00
88.00
90.00
92.00
94.00
96.00
98.00
100.00
Capaian Kelompok Tani yang Dibina (%)
98.92
96.84
89.93
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 20. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Capaian Kelompok Tani yang Dibina” Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja
tahun 2017 sebesar 96,84% dari target 89,93% atau capaian 107,69%.
Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan realisasi 2016,
mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2016 sewaktu masih
dibawah naungan SKPD BP3KP, capaian kelompok tani yang dibina
sebesar 98,92%. Kendala utama yang dihadapi dalam pembinaan
kelompok tani pada tahun 2017 adalah adanya Penyuluh Pertanian
yang memiliki wilayah binaan lebih dari 1 (satu) Desa/Kelurahan, hal
tersebut terjadi karena banyaknya penyuluh pertanian yang memasuki
masa purna bakti dibanding tahun 2016, sementara wilayah binaan
tidak boleh kosong, sehingga ada beberapa penyuluh yang merangkap
pada 2-3 Desa/Kelurahan binaan. Selain itu, beralihnya status
kepegawaian penyuluh perikanan dan kehutanan menyebabkan jumlah
penyuluh berkurang. Pada tahun 2016, semua penyuluh baik pertanian,
perikanan maupun kehutanan ditempatkan pada wilayah binaan
Desa/Kelurahan.
Melihat kondisi tersebut, kedepan akan dilakukan pemerataan
penempatan penyuluh pertanian yang ada, baik PNS maupun THL
TBPP, sehingga tidak ada lagi yang merangkap wilayah binaan dengan
harapan kinerja penyuluh untuk melakukan pembinaan kelompok bisa
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
84
lebih optimal lagi. Idealnya semua kelompok tani dalam wilayah
binaan tersentuh pembinaan oleh penyuluhnya.
Sasaran strategis kelima ini didukung dengan 1 (satu) program
yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama
1) Pendidikan Petani dan Pelaku Agribisnis
2) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dan KTNA
3) Pekan Nasional Kelompok Tani Andalan
Sasaran strategis meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan
administrasi umum dan keuangan merupakan sasaran yang akan dicapai
terkait dengan pengelolaan administrasi umum dan keuangan pada internal
Dinas Pertanian. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka mencapai
sasaran ini meliputi berbagai pemenuhan kebutuhan rutin pada internal
Dinas Pertanian, peningkatan profesionalisme aparatur serta pendukung
lainnya. Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin efektif dan
efisiennya pengelolaan administrasi umum dan keuangan. Untuk sasaran
strategis ketujuh ini hanya ada 1 (satu) indikator kinerja sebagai tolak ukur
pencapaian sasaran yaitu Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan
Administrasi Umum dan Keuangan. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja
sasaran strategis ketujuh ini dapat dilihat pada tabel 23 sebagai berikut :
Tabel 23. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran VII. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017
terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
% - 100,0 88,00 88,00 -
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Ketujuh 88,00 -
Sasaran Strategis 7 :
“Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
85
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam
hal persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum
dan keuangan yaitu 88,00% dengan target 100,00% atau capaian 88,00%.
Tahun 2017 merupakan tahun pertama perangkat daerah Dinas Pertanian
berjalan sehingga belum ada capaian pada 2016. Perhitungan pencapaian
target kinerja tersebut diatas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun
2016-2021 yaitu jumlah pegawai yang puas dengan pelayanan administrasi
umum dan keuangan dibandingkan dengan keseluruhan pegawai. Metode
yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kuisioner internal pegawai
Dinas Pertanian. Untuk lebih jelasnya cara perolehan data persentase
kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 24. Data Perolehan Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan Tahun 2017
No. Aspek Penilaian Jumlah Pegawai yang
Mengisi Kuisioner (Org)
Jumlah Pegawai yang Menyatakan Puas
Persentase Capaian (%)
1 2 3 4 5
1.
2.
Administrasi Umum Administrasi Keuangan
50
50
39
49
78,00
98,00
Capaian Keseluruhan/Rata-Rata 88,00
Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa tingkat partisipasi pegawai
mengisi kuisioner hanya 50 Orang dari 72 Orang pegawai pada lingkup
Dinas Pertanian Kab. Soppeng. Hal tersebut menyebabkan dasar
perhitungan untuk indicator ini mendasari jumlah kuisioner yang
terkumpul. Berdasarkan hasil analisa data kuisioner dan pengamatan
kondisi pelayanan administrasi internal Dinas Pertanian, tingginya
ketidakpuasan terkait pelayanan administrasi Umum karena disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya : (1) Dinas Pertanian yang dibentuk dari
gabungan beberapa bagian dari SKPD terpisah sebelumnya sehingga
pegawai dengan berbagai latar belakang yang berbeda yang tergabung
masih dalam tahap adaptasi pada tahun 2017 sebagai tahun pertama Dinas
Pertanian. (2) Keterbatasan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas
yang terbatas dalam pengelolaan administrasi umum.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
86
82.00
84.00
86.00
88.00
90.00
92.00
94.00
96.00
98.00
100.00
Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
88.00
100.00
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas
dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan tahun 2017
dibandingkan dengan target tahun 2017, dapat dilihat dalam gambar
diagram berikut :
Gambar 21. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” Tahun 2017
Rendahnya capaian yang dicapai pada tahun pertama berjalannya
Dinas Pertanian ini menjadi tantangan untuk tahun-tahun berikutnya dan
perlu mendapat perhatian khusus. Idealnya dalam sebuah instansi, kepuasan
pegawai harusnya diutamakan terkait pelayanan internal. Terkait hal
tersebut diharapkan pengelolaan administrasi umum dan keuangan,
termasuk pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian
indicator tersebut bisa lebih baik kedepan, sehingga seluruh pegawai pada
Dinas Pertanian bisa merasa puas dengan pelayanan internal, dan
berdampak pada kinerja pelayanan eksternal menjadi lebih baik.
Sasaran strategis ketujuh ini didukung dengan 3 (tiga) program yang
terdiri dari 12 (dua belas) kegiatan pada tahun 2017 yang diuraikan sebagai
berikut :
1. Program Pelayanan Perkantoran
1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
2) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
87
3) Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor
4) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
5) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
6) Penyediaan Bahan Logistik Kantor
7) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah serta
Kedinasan lainnya
8) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
9) Penyediaan Biaya Umum dan Administrasi Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa
2. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
2) Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Sasaran strategis meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana kantor merupakan sasaran yang akan dicapai terkait dengan
pemenuhan sarana dan prasarana kantor untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian. Pemenuhan berbagai jenis sarana
dan prasarana serta pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin fungsi sarana
dan prasarana yang ada dilakukan untuk mencapai sasaran kedelapan ini.
Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin lengkap dan
berkualitasnya sarana dan prasarana pendukung kinerja yang ada. Untuk
sasaran strategis kedelapan ini ada 1 (satu) indikator kinerja sebagai tolak
ukur pencapaian sasaran yaitu Persentase Sarana dan Prasarana Kantor
dalam Kondisi Baik. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis
ketujuh ini dapat dilihat pada tabel 25 sebagai berikut :
Sasaran Strategis 8 :
“Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor”
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
88
Tabel 25. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedelapan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran VIII. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2016
Tahun 2017 Capaian 2017
terhadap 2016 (%)
Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi Baik
% - 100,0 100,00 100,00 -
Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kedelapan 100,00 -
Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam
hal persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik yaitu 100,00%
dengan target 100,00% atau capaian 100,00%. Tahun 2017 merupakan tahun
pertama perangkat daerah Dinas Pertanian berjalan sehingga belum ada
capaian pada 2016. Perhitungan pencapaian target kinerja tersebut diatas
berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu jumlah sarana
dan prasarana kantor dalam kondisi baik dibandingkan dengan jumlah
sarana dan prasarana kantor yang terdaftar. Data yang digunakan untuk
indikator sasaran ini yaitu daftar inventaris sarana dan prasarana Dinas
Pertanian.
Sarana dan prasarana kantor sangat rentan dengan kerusakan,
terutama sarana kantor yang berupa peralatan elektronik, akan tetapi
rutinnya pemeliharaan/perbaikan peralatan/perlengkapan kantor setiap
tahun mencegah rusak beratnya peralatan/perlengkapan yang digunakan,
kecuali sudah tidak memungkinkan untuk perbaikan/pemeliharaan, maka
dilakukan penghapusan asset berupa sarana dan prasarana yang rusak berat
tersebut, sehingga dalam daftar inventaris asset semua sarana dan prasarana
dalam kondisi baik. Sementara untuk prasarana kantor berupa bangunan
gedung/kantor maupun prasarana lainnya juga rutin dilakukan
pemeliharaan/perbaikan untuk mempertahankan fungsinya dengan baik.
Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor tahun 2017 dibandingkan dengan
target tahun 2017, dapat dilihat dalam gambar diagram berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
89
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi Baik
100.00 100.00
Realisasi Tahun 2017
Target Tahun 2017
Gambar 22. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” Tahun 2017
Berdasarkan diagram diatas tergambar bahwa target tercapai tahun
2017, tentunya hal tersebut perlu untuk terus dijaga pada tahun-tahun
berikutnya. Keberadaan sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik
merupakan sesuatu hal yang mutlak dipenuhi untuk mendukung kinerja
Dinas Pertanian. Meskipun secara target tercapai berdasarkan data
inventaris sarana dan prasarana yang ada, akan tetapi untuk tingkat
kepuasan dalam hal penggunaan sarana dan prasarana, berdasarkan
kuisioner survey internal masih ada yang kurang/tidak puas, terutama
dalam hal kuantitas maupun prasarana pendukung kegiatan yang belum
tersedia. Hal tersebut menjadi tantangan kedepan, untuk mewujudkan
ketersediaan dan kualitas yang memadai terkait sarana dan prasarana
kantor. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada, serta
upaya penyediaan untuk menutupi kekurangan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan harus dilakukan.
Sasaran strategis kedelapan ini didukung dengan 1 (satu) program
yang terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan pada tahun 2017 yang diuraikan sebagai
berikut :
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
2) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
90
3) Pengadaan Peralatan Kantor
4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
7) Rehabilitasi Sedang, Berat Gedung Kantor
B. REALISASI ANGGARAN
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada Tahun Anggaran 2017
melaksanakan 17 (tujuh belas) Program yang terdiri dari 78 (tujuh puluh
delapan) kegiatan. Kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran
2017 yang dibiayai oleh dana APBD/DAU, DAK Bidang Pertanian, DBH
Cukai Hasil Tembakau dan Hibah Loan WISMP-2 Tahun Anggaran 2017
yang disahkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8
Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Soppeng Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng
Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017.
Berdasarkan PERDA tersebut, APBD Kabupaten Soppeng Tahun
Anggaran 2017 untuk pos anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng,
secara garis besar terdiri dari pendapatan, belanja pembiayaan. Pendapatan
diuraikan menurut sumber–sumber perolehan dana, belanja diuraikan
menurut penggunaan dana, sedangkan pembiayaan diuraikan menurut
penerimaan dan pengeluaran daerah. Jumlah anggaran pokok dan anggaran
perubahan Tahun Anggaran 2017 per jenis belanja Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 26. Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017
Jenis Belanja Anggaran
Pokok (Rp)
Anggaran Perubahan
(Rp)
Bertambah (berkurang)
%
BELANJA TIDAK LANGSUNG
6.778.935.853 10.009.318.651 3.230.382.798 47,65
1. Belanja Pegawai 6.778.935.853 10.009.318.651 3.230.382.798 47,65
BELANJA LANGSUNG 26.480.041.664 38.997.731.964 12.517.690.300 47,27
1. Belanja Pegawai 161.280.000 181.680.000 20.400.000 12,65
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
91
Tabel 26 (Lanjutan). Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017
Jenis Belanja Anggaran
Pokok (Rp)
Anggaran Perubahan
(Rp)
Bertambah (berkurang)
%
2. Belanja Barang & Jasa 24.752.861.664 33.266.635.314 8.513.773.650 34,40
3. Belanja Modal 1.565.900.000 5.549.416.650 3.983.516.650 254,39
JUMLAH BELANJA 33.231.977.517 49.034.050.615 15.748.073.098 47,35
Berdasarkan tabel 27 diatas terlihat bahwa pada Tahun Anggaran 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng mengelola anggaran sebelum
perubahan sebesar Rp. 33.231.977.517,- dan setelah perubahan bertambah
menjadi Rp. 49.034.050.615,- atau meningkat 47,35%. Sedangkan untuk
mewujudkan sasaran kinerja berdasarkan dokumen penetapan/perjanjian
kinerja telah dialokasikan Anggaran Belanja Langsung sebelum perubahan
sebesar Rp. 26.480.041.664,-, namun setelah perubahan anggaran bertambah
menjadi Rp. 38.997.731.964,- atau meningkat sebesar 47,27%.
Berdasarkan dokumen penetapan/perjanjian kinerja Perubahan Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng tahun 2017 telah dialokasi anggaran pada
setiap sasaran kinerja dan indikator kinerja dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 38.997.731.964,-. Untuk lebih jelasnya alokasi anggaran dan realisasi
setiap sasaran kinerja dan indikator kinerja pada tabel berikut :
Tabel 27. Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah
Anggaran (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Capaian Realisasi
(%)
Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan
1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija
1.538.881.050 1.465.879.300 95,44
2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan
2.016.360.000 2.005.240.000 99,45
3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan
4.139.869.900 3.665.625.400 88,54
4. Produksi Komoditi Benang Sutera 470.235.000 468.215.000 99,57
5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan
5.670.846.000 5.404.217.550 95,30
Jumlah Untuk Sasaran I 13.833.191.950 13.009.177.250 94,04
Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik
19.360.545.414 18.920.626.073 97,73
Jumlah Untuk Sasaran II 19.360.545.414 18.920.626.073 97,73
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
92
Tabel 27 (Lanjutan). Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah
Anggaran (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Capaian Realisasi
(%)
Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya
1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
56.575.000 56.500.000 99,87
2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
119.000.000 107.550.000 90,38
3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan
52.950.000 52.950.000 100,00
4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi
39.200.000 37.800.000 96,43
Jumlah Untuk Sasaran III 267.725.000 254.800.000 95,17
Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis
1. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani
120.050.000 109.662.900 91,35
Jumlah Untuk Sasaran IV 120.050.000 109.662.900 91,35
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan
1.287.180.650 1.255.708.650 97,55
2. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh
484.839.000 428.592.500 88,40
Jumlah Untuk Sasaran V 1.772.019.650 1.684.301.150 95,05
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama
1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri
71.460.000 69.610.000 97,41
2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina
3. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah Untuk Sasaran VI 71.460.000 69.610.000 97,41
Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan
1. Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
2.458.743.950 2.312.764.680 94,06
Jumlah Untuk Sasaran VII 2.458.743.950 2.312.764.680 94,06
Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor
1. Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik
1.113.996.000 951.576.450 85,42
Jumlah Untuk Sasaran VIII 1.113.996.000 951.576.450 85,42
JUMLAH TOTAL 38.997.731.964 37.312.518.503 95,68
Berdasarkan tabel diatas, realisasi anggaran dari pelaksanaan program
dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017
mendukung pencapaian indikator dari 8 (delapan) sasaran strategis yang
bersumber dari anggaran Belanja Langsung telah direalisasikan sebesar Rp.
37.312.518.503,- dari rencana anggaran sebesar Rp. 38.997.731.964,- atau
95,68%. Tidak optimalnya realisasi anggaran sesuai perencanaan disebabkan
adanya beberapa kegiatan yang sangat rendah realisasi, dan bahkan tidak
realisasi sama sekali. Selain itu ada juga kegiatan fisik yang tidak mencapai
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
93
100% sehingga realisasi hanya disesuaikan dengan bobot pekerjaan yang
terselesaikan.
Adapun rincian realisasi anggaran dan tingkat capaiannya berdasarkan
sumber pendanaan dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 28. Realisasi Anggaran dan Tingkat Capaian Realisasi Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017
No. Sumber Anggaran Nilai Pagu
Anggaran (Rp) Realisasi
Anggaran (Rp) Persentase
(%)
1. APBD Kab. /DAU 23,293,248,668,- 21,772,374,503,- 93.47 2. DAK Bidang Pertanian 15.163.853.000,- 15.022.788.500,- 99,07
3. DBH CHT 500.000.000,- 477.335.500,- 95,47
4. Dana Hibah WISMP 40.630.296,- 40.020.000,- 98,50
Jumlah 38.997.731.964,- 37.312.518.503,- 95,68
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi anggaran dari sumber
APBD Kabupaten/DAU sebesar Rp. 21,772,374,503,- dari rencana anggaran
sebesar Rp. 23,293,248,668,- atau 93,47% merupakan realisasi terendah
dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Hal tersebut disebabkan adanya
kegiatan yang sangat rendah dan bahkan tidak terealisasi dari sumber dana
tersebut. Sedangkan realisasi anggaran dari sumber DAK Bidang Pertanian
sebesar Rp. 15,022,788,500,- dari rencana anggaran sebesar Rp.
15,163,853,000,- atau 99,07% merupakan realisasi tertinggi. Meskipun
tertinggi, akan tetapi belum memenuhi target 100% seperti yang diharapkan.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
94
BAB IV. PENUTUP
Laporan Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017
merupakan wujud pertanggung jawaban atas pengelolaan sumber daya publik
yang diamanatkan kepada organisasi dan merupakan sarana evaluasi atas
pencapaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai upaya
memperbaiki kinerja di masa datang. Berkaitan dengan hal tersebut, Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng merupakan tindak lanjut atas Inpres
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 secara umum telah berhasil
mencapai target kinerja sasaran.
A. HAMBATAN DAN KENDALA
Belum tercapainya target beberapa indikator sasaran sebagaimana yang
diharapkan disebabkan oleh faktor teknis maupun faktor non teknis yaitu :
a. Faktor Non Teknis
- Program dan kegiatan yang direncanakan belum sepenuhnya
mengacu pada skala prioritas untuk mendukung arah pencapaian
sasaran;
b. Faktor Teknis
- Pelaksanaan kegiatan ditingkat lapangan kurang optimal dalam
memahami arah dan capaian kinerja yang akan dicapai;
- Masih terbatasnya prasarana / infrastruktur pendukung utama usaha
pertanian;
- Ketersediaan dan kemampuan akses petani terhadap sarana produksi;
- Terjadinya serangan hama dan penyakit;
- Masih rendahnya motivasi petani dan kemampuan SDM Petani dalam
mentransfer teknologi dibidang pertanian;
- Tingkat kesuburan tanah semakin berkurang.
B. STRATEGI DAN PEMECAHAN MASALAH
Permasalahan maupun kendala yang dihadapi merupakan tantangan
yang harus dihadapi, strategi yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
95
a. Faktor Non Teknis
- Menyusun anggaran berdasarkan program dan kegiatan dengan skala
prioritas untuk pencapaian sasaran kinerja, serta pemahaman
keterkaitan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian indikator
sasaran strategis;
b. Faktor Teknis
- Melaksanakan kegiatan dengan mempedomani petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis kegiatan serta dokumen perencanaan lainnya
yang terkait;
- Optimalisasi kegiatan Pembangunan/pembuatan prasarana/
infrastruktur pendukung usaha pertanian;
- Memfasilitasi petani dalam pemenuhan sarana produksi utama seperti
pupuk, bibit/benih;
- Penyediaan obat-obatan, melakukan pengamatan OPT dan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu;
- Melaksanakan pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis
pemanfaatan teknologi dibidang pertanian serta memfasilitasi
penyediaan teknologi dibidang pertanian guna peningkatan
pengetahuan, wawasan teknis berusahatani dan manajemen
pengelolaan usahatani mulai dari penyediaan sarana produksi sampai
pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian;
- Penerapan budidaya organik dengan menggunakan pupuk organik
agar dapat mengembalikan/memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah
serta struktur tanah;
Untuk mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
produk hasil pertanian diperlukan upaya lebih konkrit dan terpadu dengan
penerapan konsep agribisnis secara utuh dari hulu sampai hilir yaitu mulai
dari Sub Sistem Penyediaan Sarana Produksi, Sub Sistem Usahatani atau
Proses Produksi, Sub Sistem Agroindustri/ Pengolahan Hasil, dan Sub
Sistem Pemasaran serta Sub Sistem Penunjang lainnya.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
96
Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja dimasa
mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng telah menetapkan strategi
antara lain Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan, Optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam, dan sumberdaya Manusia Aparatur Dinas
Pertanian serta Peningkatan penerapan teknologi dan sarana prasarana
pertanian. Untuk penyempurnaan penetapan indikator kinerja, Dinas
Pertanian Kabupaten Soppeng akan berupaya melaksanakan koordinasi dan
konsultasi guna mengembangkan sistem informasi pengumpulan data
kinerja organisasi.
C. SARAN-SARAN
Berdasarkan uraian diatas perlu diambil langkah-langkah pemecahan
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penerapan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten Soppeng. Oleh sebab itu, dirumuskan beberapa saran-saran
sebagai berikut :
a. Masih diperlukan upaya untuk peningkatan pemahaman tentang
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah serta kemampuan praktis
dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja seperti memberikan
pelatihan dan bimbingan SAKIP secara komprehensif kepada aparatur
khususnya aparatur perencana.
b. Perlunya penyempurnaan indikator kinerja kegiatan dan indikator
sasaran melalui upaya identifikasi, pengembangan, seleksi dan
konsultasi secara terus menerus sehingga dapat mengindikasikan
sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran di masing-masing unit
kerja pelaksana kegiatan dalam lingkup Dinas Pertanian Kabupaten
Soppeng.
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
97
Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberi informasi sebagai wujud
akuntabilitas yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat petani di Kabupaten Soppeng.
Semoga Allah SWT memberkati usaha kita semua.
Watansoppeng, Februari 2018