laporan kinerja (lkj) · 2019. 4. 29. · ringkasan eksekutif berdasarkan rentang waktu rencana...

106
LAPORAN KINERJA (LKj) PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DINAS PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2017

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

LAPORAN KINERJA (LKj)

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

DINAS PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2017

Page 2: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF

Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun kedua yang menguraikan perbandingan antara capaian kinerja (Performance Results) dengan rencana kinerja (Performance Plan) periode tahun anggaran 2017. Kinerja yang diukur didasarkan atas Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021, penetapan indikator kinerja didasarkan pada indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017, sedangkan pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja, baik kegiatan maupun sasaran dan realisasi. Khusus untuk Dinas Pertanian, tahun 2017 merupakan tahun pertama yang merupakan gabungan dari beberapa bagian SKPD sebelumnya yang menangani urusan pertanian.

Pada tahun anggaran 2017 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam mewujudkan kinerja organisasi telah menetapkan 8 (delapan) sasaran yang didukung dengan 17 (tujuh belas) Program yang terdiri dari 78 (tujuh puluh delapan) kegiatan, dimana terdapat 5 (lima) sasaran yang telah melampaui target, 1 (satu) sasaran yang mencapai target dan 2 (dua) sasaran lainnya yang belum mencapai target dengan nilai rata-rata capaian keseluruhan sasaran 178,63%. Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,56%, Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian Untuk Pengembangan Pertanian yang Ramah Lingkungan Berkelanjutan”dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 656,95%, Sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,24%, Sasaran “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 163,38%, Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 121,12%, Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,76%, Sasaran “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 88,00% serta Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,00%.

Untuk mencapai seluruh sasaran yang telah ditetapkan dialokasikan anggaran (belanja langsung) sebesar Rp. 38.997.731.964,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp 37.312.518.503,-atau capaiannya 95,68%. Khusus untuk Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan” yang tidak mencapai target disebabkan adanya hambatan dan kendala yang terkait faktor teknis yaitu 1) Masih terbatasnya prasarana/infrastruktur pendukung usaha pertanian, 2) Ketersediaan dan Kemampuan Akses Petani terhadap Sarana Produksi, 3) Terjadinya serangan hama dan penyakit, 4) Rendahnya motivasi

Page 3: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

petani dan kemampuan SDM Petani dalam mentransfer teknologi dibidang pertanian, 5) Tingkat kesuburan tanah semakin berkurang.

Dalam menghadapi hambatan dan kendala tersebut diatas ada beberapa strategis yang harus dilakukan yaitu 1) Optimalisasi kegiatan pembangunan/pembuatan prasarana/infrastruktur pertanian, 2) Fasilitasi petani dalam pemenuhan Sarana Produksi utama seperti Pupuk dan Benih/Bibit, 3) Penyediaan obat-obatan, melakukan pengamatan OPT dan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, 4) Pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis dan pendampingan pemanfaatan teknologi dibidang pertanian serta memfasilitasi penyediaan teknologi dibidang pertanian guna peningkatan pengetahuan, wawasan teknis berusahatani dan manajemen pengelolaan usahatani melalui penyuluhan pertanian, 5) Penerapan budidaya organik dengan menggunakan pupuk organik agar dapat mengembalikan/ memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta struktur tanah.

Sasaran “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” yang juga tidak mencapai target lebih pada aspek non teknis, yaitu terkait pelayanan internal, perbaikan metode pelayanan terkait administrasi umum dan keuangan mutlak harus dilakukan ke depan untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja dimasa mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng telah menetapkan strategi antara lain Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan, Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia terutama para penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan serta Peningkatan penerapan teknologi dan sarana prasarana pertanian. Untuk penyempurnaan penetapan indikator kinerja, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng akan berupaya melaksanakan koordinasi dan konsultasi guna mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja organisasi.

Kami menyadari bahwa informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum sepenuhnya memuaskan semua pihak yang terkait, olehnya itu saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja ini di masa yang akan datang.

Watansoppeng, Februari 2018

Page 4: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

iii

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................viii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 2

C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ......................................................... 3

D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 4

E. Sarana dan Prasarana .................................................................................. 14

F. Keuangan ...................................................................................................... 14

G. Permasalahan Utama ................................................................................... 15

H. Sistematika Laporan Kinerja ...................................................................... 16

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................................ 19

A. Perjanjian Kinerja 2017 ................................................................................ 20

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 32

A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................ 32

B. Realisasi Anggaran ...................................................................................... 90

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................ 94

A. Hambatan dan Kendala .............................................................................. 94

B. Strategi Pemecahan Masalah ...................................................................... 71

C. Saran-Saran ................................................................................................... 73

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

iv

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Hal Tabel 1 : Tabel 2 : Tabel 3 : Tabel 4 : Tabel 5 : Tabel 6 : Tabel 7 : Tabel 8 : Tabel 9 : Tabel 10 : Tabel 11 : Tabel 12 : Tabel 13 : Tabel 14 :

Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Ketersediaan Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Padi dan Palawija Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Hortikultura Unggulan Tahun 2017 Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Perkebunan Unggulan Tahun 2017 Hasil Pendataan Produksi Benang Sutera Tahun 2017 Data Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

14

15

21

23

30

34

37

40

45

51

53

55

59

59

Page 6: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

v

Tabel 15 : Tabel 16 : Tabel 17 : Tabel 18 : Tabel 19 : Tabel 20 : Tabel 21 : Tabel 22 : Tabel 23 : Tabel 24 : Tabel 25 : Tabel 26 : Tabel 27 : Tabel 28 :

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Hasil Pertanian Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh Pertanian Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Data Perolehan Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi dan Keuangan Tahun 2017 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedelapan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 Realisasi Anggaran dan Tingkat Capaian Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

63

66

71

72

74

76

79

80

84

85

88

90

91

93

Page 7: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

vi

DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR

Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12.

Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Diagram Realisasi Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Padi dan Jagung Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Bawang Merah, Cabe Merah dan Cabe Rawit Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Durian, Pisang dan Mangga Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Jahe dan Kencur Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan” Khusus Komoditas Kakao dan Tembakau Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Produksi Benang Sutera” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Produksi Hasil Peternakan Unggulan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Pengembangan Pertanian Organik” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017

Page 8: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

vii

Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22.

Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Capaian Kelompok Tani yang Dibina” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” Tahun 2017 Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” Tahun 2017

Page 9: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja 2017

Dinas Pertanian Kab. Soppeng

viii

DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN

Lampiran I. Lampiran II. Lampiran III.

Matriks Rencana Strategis Dinas Pertanian Tahun 2016-2021 Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pertanian Tahun 2017 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021

Page 10: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, dimana merupakan rangkaian sistematik dari

berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan

dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan

pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan

pelaksanaan akuntabilitasi kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi serta tugas pokok dan

fungsi instansi dalam rangka perwujudan Good Governance, maka setiap

instansi pemerintah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban atas

kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Terwujudnya Good Governance dalam praktik-praktik pemerintahan

dan kenegaraan merupakan harapan semua pihak. Saat ini setiap tindakan

dan kebijakan dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu

dikaitkan dengan konsep tata pemerintahan yang baik (good governance)

dengan tiga pilar utamanya yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.

Asas Akuntabilitas merupakan salah satu asas dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang memiliki konsekuensi bahwa setiap instansi pemerintah

diharapkan mampu mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Substansi dari sistem AKIP pada intinya

adalah penyelarasan antara produk perencanaan dan realisasinya dengan

Page 11: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

2

orientasi kepada hasil (result oriented). Proses penyelarasan ini dilakukan

melalui penyusunan suatu rencana strategis dalam jangka menengah

(5 tahun), Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja yang merupakan

Kontrak Kerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja tiap tahunnya.

Laporan Kinerja Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

Pertanian Tahun 2017, disusun sebagai Pertanggungjawaban atas Rencana

Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada Tahun 2017, yang

merupakan tahun kedua periode pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati

terpilih H. Andi Kaswadi Razak, SE dan Supriansa, SH. MH. Rencana Kinerja

yang dilaksanakan tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Tahun 2016-2021 dan Rencana Strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagaimana diagendakan yang

dananya bersumber dari Dana APBD/DAU maupun bersumber dari Dana

lainnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Laporan Kinerja (LKj) merupakan suatu dokumen yang disusun

dan disampaikan secara sistematik dan melembaga dengan maksud

sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara

periodik dalam hal ini mendukung Visi dan Misi Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng.

Esensi dari sistem AKIP bagi Dinas Pertanian adalah perwujudan

dari implementasi pertanggungjawaban secara periodik dalam hal

mendukung Visi, Misi dan Tujuan Strategis Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng dapat dipenuhi melalui implementasi strategis pencapaiannya

(program dan kegiatan) yang selaras.

Page 12: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

3

2. Tujuan

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini adalah diharapkan

dapat diperoleh suatu kesimpulan atas pencapaian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta dapat digunakan sebagai titik tolak dan bahan

analisis dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng di tahun-tahun berikutnya. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan

dan fungsi utama Laporan Kinerja yaitu sebagai media

pertanggungjawaban dan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja

organisasi.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat

Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng mempunyai tugas pokok :

1. Tugas Pokok

Adapun yang menjadi Tugas Pokok dari Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng yaitu Melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

dibidang Pertanian yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng mempunyai fungsi, sesuai Pasal 4 Peraturan Bupati Soppeng

Nomor 53 Tahun 2016 fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng adalah

sebagai berikut :

a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura,

Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pengolahan dan

Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;

Page 13: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

4

b. Pemberian dukungan pelaksanaan kebijakan dibidang Tanaman

Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,

Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang Tanaman

Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,

Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;

d. Pembinaan dan Pengkordinasian dibidang kesekretariatan;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng memiliki Struktur Organisasi yang mengacu

pada Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng nomor 5 tahun 2016 tentang

Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pertanian dipimpin

oleh Kepala Dinas, yang dibantu oleh :

1. Sekretaris, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

c. Sub Bagian Keuangan

2. Kepala Bidang Tanaman Pangan, membawahi 3 (tiga) seksi :

a. Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan

c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Tanaman Pangan

3. Kepala Bidang Hortikultura, membawahi 3 (tiga) seksi :

a. Seksi Sarana dan Prasarana Hortikultura

b. Seksi Produksi Hortikultura

c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Hortikultura

4. Kepala Bidang Perkebunan, membawahi 3 (tiga) seksi :

a. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan

Page 14: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

5

b. Seksi Produksi Perkebunan

c. Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian Perkebunan

5. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi 3 (tiga)

seksi :

a. Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan dan Kesehatan Hewan

b. Seksi Pembibitan dan Produk Ternak

c. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet

6. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, membawahi 3

(tiga) seksi :

a. Seksi Mutu dan Pengolahan

b. Seksi Perizinan dan Pelayanan Usaha

c. Seksi Pemasaran

7. Kepala Bidang Pembinaan dan Penyuluhan, membawahi 3 (tiga) seksi :

a. Seksi Kelembagaan dan Ketenagaan

b. Seksi Penyelenggaraan dan Penyuluhan

c. Seksi Pemberdayaan Tenaga Penyuluh

Adapun secara lengkap struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Page 15: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

6

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kab. Soppeng

KEPALA DINAS

Unit Pelaksana Teknis

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUBAG PERENCANAAN DAN

PELAPORAN

SUBAG KEUANGAN

SUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG PENGOLAHAN DAN

PEMASARAN

BIDANG PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

SEKSI PEMBIBITAN DAN PRODUK TERNAK

SEKSI KESEHATAN HEWAN

DAN KESMAVET

SEKSI MUTU DAN

PENGOLAHAN

SEKSI PERIZINAN DAN

PELAYANAN USAHA

SEKSI PEMASARAN

BIDANG PERKEBUNAN

BIDANG HORTIKULTURA

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

PERKEBUNAN

SEKSI PRODUKSI

PERKEBUNAN

SEKSI PERLINDUNGAN,

PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN PERKEBUNAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

HORTIKULTURA

SEKSI PRODUKSI

HORTIKULTURA

SEKSI PERLINDUNGAN,

PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN HORTIKULTURA

BIDANG TANAMAN PANGAN

BIDANG PEMBINAAN DAN

PENYULUHAN

SEKSI SARANA DAN

PRASARANA TANAMAN PANGAN

SEKSI PRODUKSI TANAMAN

PANGAN

SEKSI PERLINDUNGAN,

PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN TANAMAN

PANGAN

SEKSI KELEMBAGAAN DAN

KETENAGAAN

SEKSI PENYELENGGARAAN DAN PENYULUHAN

SEKSI PEMBERDAYAAN

TENAGA PENYULUH

Page 16: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

7

Berdasarkan struktur organisasi diatas, susunan dan struktur organisasi

Dinas Pertanian terdiri dari :

a) Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam

memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dibidang pertanian yang meliputi bidang tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan,

pengolahan dan pemasaran, pembinaan dan penyuluhan, serta tugas

pembantuan berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran

tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Dinas Pertanian

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman Pangan,

Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan,

Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan Penyuluhan;

b. Pemberian dukungan pelaksanaan kebijakan dibidang Tanaman

Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan

Hewan, Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan

Penyuluhan;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian serta pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang

Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan dan

Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran serta Pembinaan dan

Penyuluhan;

d. Pembinaan dan pengkordinasian dibidang kesekretariatan;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas

dan fungsinya.

b) Sekretariat

Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub

Bagian Perencanaan dan Pelaporan dan Sub Bagian Keuangan.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas

Page 17: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

8

memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka

penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan

kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan

pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam

lingkup Dinas Pertanian berdasarkan pedoman yang berlaku untuk

kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan dibidang umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan,

serta keuangan;

c. Pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan,

serta keuangan;

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan

kesekretariatan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana,

Seksi Produksi serta Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.

Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah

daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan bidang tanaman pangan yang meliputi sarana dan prasarana,

produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian

berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

Page 18: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

9

Sedangkan dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang

Tanaman Pangan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,

produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta

pengamatan dan pengendalian;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana,

produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta

pengamatan dan pengendalian;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Bidang Hortikultura

Bidang Hortikultura terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana,

Seksi Produksi dan Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.

Bidang Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah

daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan bidang Hortikultura yang meliputi sarana dan prasarana,

produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian

berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Hortikultura

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,

produksi, perlindungan, serta pengamatan dan pengendalian;

Page 19: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

10

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta

pengamatan dan pengendalian;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana,

produksi, serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang sarana dan prasarana, produksi, perlindungan, serta

pengamatan dan pengendalian;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

e. Bidang Perkebunan

Bidang Perkebunan terdiri dari Seksi Sarana dan Prasarana , Seksi

Produksi dan Seksi Perlindungan, Pengamatan dan Pengendalian.

Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah

daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan Bidang Perkebunan yang meliputi sarana dan prasarana,

produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian

berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Perkebunan

mempunyai fungsi :

1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,

produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;

2. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah di bidang sarana prasarana, produksi serta perlindungan,

pengamatan dan pengendalian;

3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang sarana prasarana,

produksi serta perlindungan, pengamatan dan pengendalian;

Page 20: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

11

4. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang sarana prasarana, produksi serta perlindungan,

pengamatan dan pengendalian;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari Seksi

Sarana dan Prasarana, Seksi Pembibitan dan Produk Ternak serta

kesehatan hewan dan kesmavet. Bidang Peternakan dan Kesehatan

Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas

memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan

dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, membina,

mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Bidang

Peternakan dan Kesehatan Hewan yang meliputi sarana dan prasarana,

Pembibitan dan Produk Ternak serta kesehatan hewan dan kesmavet

berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Peternakan dan

Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana,

pembibitan dan produksi ternak serta kesehatan hewan dan

kesmavet;

b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah dibidang sarana dan prasarana, pembibitan dan produksi

ternak serta kesehatan hewan dan kesmavet;

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang sarana prasarana,

pembibitan dan produksi ternak serta kesehatan hewan dan

kesmavet;

d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang sarana prasarana, pembibitan dan produksi ternak serta

kesehatan hewan dan kesmavet;

Page 21: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

12

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

g. Bidang Pengolahan dan Pemasaran

Bidang Pengolahan dan Pemasaran terdiri dari Seksi Mutu dan

Pengolahan, Seksi Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Seksi

Pemasaran. Bidang Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan

perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, membina,

mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Bidang

Pengolahan dan Pemasaran yang meliputi Mutu dan Pengolahan,

Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran berdasarkan pedoman

yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pengolahan dan

Pemasaran mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Mutu dan Pengolahan,

Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran;

b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah dibidang Mutu dan Pengolahan, Perizinan dan Pelayanan

Usaha serta Pemasaran;

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Mutu dan Pengolahan,

Perizinan dan Pelayanan Usaha serta Pemasaran;

d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang Mutu dan Pengolahan, Perizinan dan Pelayanan Usaha

serta Pemasaran;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

h. Bidang Pembinaan dan Penyuluhan

Bidang Pembinaan dan penyuluhan terdiri dari Seksi

Kelembagaan dan Ketenagaan, Seksi Penyelenggaraan dan Penyuluhan

serta Seksi Pemberdayaan Tenaga Penyuluh. Bidang Pembinaan dan

Page 22: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

13

penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai

tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,

memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah

daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan bidang Pembinaan dan Penyuluhan yang meliputi

Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta

Pemberdayaan Tenaga Penyuluh berdasarkan pedoman yang berlaku

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pembinaan dan

penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Kelembagaan dan

Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta

Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;

b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah dibidang Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan

dan Penyuluhan serta Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Kelembagaan dan

Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyuluhan serta Pemberdayaan

Tenaga Penyuluh;

d. Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan

dibidang Kelembagaan dan Ketenagaan, Penyelenggaraan dan

Penyuluhan serta Pemberdayaan Tenaga Penyuluh;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dinas Pertanian merupakan perangkat daerah yang baru terbentuk dan

menjalankan tugas dan fungsinya pada tahun 2017 ini. Dinas Pertanian

dalam melaksanakan program/kegiatan pada tahun 2017 didukung dengan

Aparatur sebanyak 146 orang (DUK 2017) dengan rincian 70 orang struktural

dan 76 orang fungsional penyuluh pertanian. Adapun rincian berdasarkan

golongan sebagaimana tersaji pada tabel berikut :

Page 23: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

14

Tabel 1. Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

No.

Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah

1. 47 77 22 - 146

E. SARANA DAN PRASARANA

Dalam rangka mendukung program/kegiatan pada Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng masih diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang

lebih memadai dan pemanfaatan yang lebih optimal.

Adapun kondisi sarana dan prasarana yang digunakan untuk

mendukung pelaksanaan urusan pilihan pada SKPD Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng masih terbatas dan bahkan sudah ada beberapa

prasarana pendukung yang mengalami kerusakan. Olehnya itu masih

diperlukan dukungan sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi

demi kelancaran pelaksanaan program/kegiatan pada Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng.

F. KEUANGAN

1. Ketersediaan Anggaran

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan

Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun 2017 untuk

mewujudkan kinerja sesuai program dan kegiatan dalam Rencana Kerja

(Renja) dan Rencana Kerja Perubahan Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng tahun 2017 telah dialokasikan anggaran belanja yang terdiri

dari Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar

Rp. 10.009.318.651,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 38.997.731.964,-

yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 181.680.000,-, Belanja

Barang dan Jasa sebesar Rp. 33.266.635.314,- dan Belanja Modal sebesar

Rp. 5.549.416.650,-.

Page 24: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

15

Dari jumlah anggaran Belanja Langsung tersebut yang dikelola

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017 diperoleh

dari berbagai sumber yaitu anggaran APBD/DAU, DAK Bidang

Pertanian, DBH CHT, dan Dana Hibah (On Granting) WISMP-2.

Adapun besaran anggaran berdasarkan sumbernya masing-masing

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Ketersediaan Anggaran Pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

No. Sumber Dana Jumlah Dana Keterangan

1. 2. 3. 4.

Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Dana Hibah WISMP-2

Rp. 23.293.248.668,- Rp. 15.163.853.000,- Rp. 500.000.000,- Rp. 40.630.296,-

Dana Talangan

JUMLAH Rp. 38.997.731.964,-

G. PERMASALAHAN UTAMA

Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

dimasa yang akan datang perlu diketahui lebih jelas tentang kondisi

sekarang dengan cara menganalisis faktor penyebabnya.

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya tidak terlepas permasalahan yang dapat menghambat

pencapaiannya. Berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng terdapat beberapa permasalahan utama yaitu

sebagai berikut :

a. Rendahnya kesadaran aparatur dalam menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan sehingga data dan informasi untuk bahan pelaporan dan

evaluasi terbatas.

b. Masih terbatasnya SDM di bidang perencanaan serta terbatasnya sarana

dan prasarana yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.

c. Kondisi sarana dan prasarana irigasi yang ada sebagian besar belum

permanen dan sebagian sudah rusak.

Page 25: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

16

d. Ketersediaan sumber daya air untuk keperluan tanaman semakin

berkurang sebagai konsekuensi dari proses pembangunan dari sektor

lain, berupa eksploitasi hutan, alih fungsi lahan, pendangkalan aliran

sungai, berkurangnya sumber-sumber air.

e. Dukungan sarana produksi berupa benih, pupuk, pestisida sering

terlambat pada saat dibutuhkan oleh petani.

f. Bencana alam (kekeringan dan banjir), serangan hama dan penyakit pada

tanaman pangan khususnya Padi dan Palawija.

g. Masih rendahnya tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas produk

pertania.

g. Masih rendahnya penerapan teknologi pertanian ditingkat kelompok

tani.

h. Masih lemahnya payung hukum bagi kelompok tani dalam mengakses

permodalan dari perbankan maupun lembaga ekonomi lainnya.

i. Masih kurangnya pengusaha yang berminat memanamkan modalnya di

sektor pertanian.

j. Masih rendahnya penanganan panen dan pasca panen hasil produksi

pertanian.

k. Masih rendahnya daya saing produk hasil pertanian yang dihasilkan

oleh petani.

l. Masih rendahnya koordinasi antar instansi terkait dan stakeholder

lainnya.

m. Adanya perubahan regulasi dalam pengelolaan keuangan dan petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan sehingga mempengaruhi

target kinerja yang telah direncanakan.

H. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA

Pada dasarnya Laporan Kinerja (LKj) ini bertujuan untuk

menggambarkan pencapaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

tahun 2017. Capaian kinerja (performance result) dalam tahun 2017 tersebut

dibandingkan dengan rencana kinerja (performance plan) sebagai tolok ukur

Page 26: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

17

keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap

rencana kinerja memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja

(performance gap) bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Dengan

pola pikir seperti itu sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017 dapat diuraikan

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, menyajikan secara umum tentang organisasi

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II : Perencanaan Kinerja, menguraikan tentang ringkasan/ikhtisar

perjanjian kinerja tahun bersangkutan dan gambaran evaluasi

capaian kinerja periode Renstra Sebelumnya Tahun 2011-2015.

Bab III : Akuntabilitas Kinerja,

A. Capaian Kinerja Organisasi, menyajikan tentang capaian

kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis

dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja

tahun ini;

2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan

target jangka menengah yang akan dicapai sebagaimana

tertuang dalam dokumen perencanaan strategis Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng;

3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi

yang telah dilakukan;

4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Page 27: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

18

5. Analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan

kinerja;

B. Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan

kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sesuai dengan

dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV : Penutup, menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng serta langkah di masa

mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kinerjanya.

Lampiran :

1) Matriks Renstra

2) Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017

3) Indikator Kinerja Utama (IKU)

Page 28: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

19

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan, sebagaimana

pelaksanaan Undang– Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendaliaan dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah. Pembangunan yang dilaksanakan menuju

perubahan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga

dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil

atau manfaat.

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya. Tujuan Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur sebagai wujud nyata komitmen

antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaiaan

keberhasilan/kegagalan pencapaiaan tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan

tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar

pemberian reward/punishment atau penghargaan/sanksi.

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang

dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu

lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis merupakan kondisi diharapkan dalam

kurun waktu tertentu. Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari

tujuan.

Implementasi penjabaran Rencana Strategis dalam rangka mencapai visi dan

misi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dituangkan dalam perencananaan

berupa perjanjian kinerja tahun 2017. Perjanjian kinerja ini merupakan sebuah

bentuk Rencana Kinerja Tahunan yang didalamnya memuat rumusan indikator

kinerja utama (outcome) beserta targetnya. Indikator kinerja outcome

diimplementasikan kedalam program dan kegiatan. Program dan kegiatan diukur

dengan indikator kinerja output.

Page 29: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

20

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi berpedoman pada rencana strategis yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama pada kurun waktu 5 tahun

(2016-2021) yaitu dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang

ada dan atau mungkin timbul.

Dengan penetapan kinerja diharapkan penyelenggaraan tugas pokok dan

fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dapat lebih terarah dan terdapat tolak

ukur bagi manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan

kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi dan misi Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng. Penetapan kinerja tahun 2017 juga merupakan komitmen

semua unsur dalam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng untuk mencapai target

kinerja yang telah ditetapkan.

A. PERJANJIAN KINERJA 2017

Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang

disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja terwujudlah

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan

wewenang serta sumberdaya yang tersedia.

Secara umum format Perjanjian Kinerja terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu

pernyataan kinerja dan lampiran perjanjian kinerja. Pernyataan perjanjian

kinerja terdiri atas pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu

tahun tertentu dan tanda tangan pihak yang berjanji/para pihak yang

bersepakat. Sedangkan lampiran perjanjian kinerja merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana

Strategis tahun 2017 diatas Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng menetapkan

target untuk masing-masing kegiatan yang harus dicapai sebagai

Page 30: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

21

pelaksanaan dari program. Target ini dituangkan dalam dokumen perjanjian

kinerja tahun 2017. Adapun Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target

Kinerja Tahun 2017 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagaimana

tercantum dalam Perjanjian Kinerja Perubahan dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

a. Padi (GKG)

b. Jagung (Pipilan Kering)

c. Kedelai (Biji Kering)

d. Kacang Tanah (Biji Kering)

e. Kacang Hijau (Biji Kering)

f. Ubi Kayu (Umbi Basah)

g. Ubi Jalar (Umbi Basah)

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

59,28

49,90

21,35

18,85

14,53

133,49

150,07

2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

a. Bawang Merah

b. Cabai Merah

c. Cabai Rawit

d. Durian

e. Pisang

f. Mangga

g. Jahe

h. Kencur

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Pohon

Kw/Rmpn

Kw/Pohon

Kg/m2

Kg/m2

55,00

45,00

55,00

2,19

0,37

0,63

4,44

3,62

3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

a. Kakao

b. Tembakau

Kg/Ha

Kg/Ha

1.120,00

375,00

4. Produksi Komoditi Benang Sutera

a. Benang Sutera Kg 916,50

5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan

a. Daging

b. Telur

Kg

Kg

950.000

5.115.000

Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

% 0,18

Page 31: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

22

Tabel 3 (Lanjutan) . Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Unit 104

2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

% 8,33

3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan

% 33,33

4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi

Orang 240

Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

1. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani

% 40

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan

% 82

2. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh

% 82

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama

1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri

% 30

2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina % 89,93

3. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan

% 82

Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

1. Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

% 100

Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

1. Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik

% 100

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian Tahun 2017,

setiap sasaran berikut indikator masing-masing didukung oleh pelaksanaan

program dan kegiatan yang disusun. Adapun program dan kegiatan yang

mendukung setiap capaian sasaran dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :

Page 32: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

23

Tabel 4. Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan

Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Padi = 295.392 Ton Jagung = 43.722 Ton Kedelai = 6.690 Ton Kacang Tanah = 624 Ton Kacang Hijau = 366 Ton Ubi Kayu = 667 Ton Ubi Jalar = 240 Ton

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan (RDKK) Pupuk Bersubsidi Pembinaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Serealia Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Penanganan Pasca Panen Perlindungan Tanaman Untuk Peningkatan Pengamanan Produksi Tanaman Pangan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan

- Luas Areal Penangkaran Benih Unggul

Tanaman Pangan - Jumlah RDKK Pupuk Besubsidi Tersusun

Tepat Waktu - Jumlah Pengecer dan Distributor Pupuk

Bersubsidi yang terbina - Luas Areal Pengembangan Tanaman

Serealia - Luas Areal Pengembangan Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi - Luas Areal Pengembangan Padi Ladang - Jumlah Peserta Bimtek Susut Hasil

Pertanian - Jumlah Obat-Obatan dan Alat Perlindungan

Hama Tanaman yang Diadakan - Jumlah Data Base Potensi Tanaman Pangan

dan Hortikultura yang Tersusun

40 Hektar 1 Dokumen 50 Orang 70 Hektar 35 Hektar 20 Hektar 50 Orang 1 Paket dan 50 Unit 2 Dokumen

2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Peningkatan Jumlah Populasi Ternak Sapi 49.000 ekor,

Kambing 27.000 ekor,

Unggas 1.942.500 ekor

a. b. c.

Pembibitan dan Perawatan Ternak Pengadaan Sarana dan Prasarana Peternakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dana Bergulir

- Jumlah Bibit Ternak serta Sarana dan Prasarana Pendukung Pembibitan Ternak yang Diadakan

- Jumlah Sarana dan Prasarana Peternakan yang Dibangun/Diadakan

- Jumlah Laporan yang Disusun

13 Ekor dan 8 Paket 16 Paket 1 Laporan

Page 33: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

24

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Perkebunan

Produksi Kakao, Tembakau dan Tanaman Perkebunan Lainnya

Kakao = 13.345 Ton Tembakau = 73,47 Ton Tan. Lainnya = 10.000 Ton

a. b. c. d. e. f.

Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan Pengembangan Tanaman Alternatif Perkebunan Peningkatan Produksi dan Kualitas Tembakau Pengadaan Sarana Produksi Pelatihan Petani SL-PHT

- Jumlah Paket Jalan Produksi yang

Dibangun - Jumlah Bibit Sambung Pucuk Kakao dan

Pupuk yang Diadakan - Jumlah Bibit Pala dan Lada yang Diadakan - Jumlah Sarana dan Prasarana Produksi

Tembakau yang Diadakan - Jumlah Pupuk yang Diadakan - Jumlah Kelompok Tani yang Dilatih

5 Paket 250.000 Pohon dan 90.000 Kg 21.000 Pohon 8 Unit Kultivator, 12 Unit Mesin Pengrajang dan 1 Paket Jalan Produksi 5.000 Kg 2 Kelompok

4. Program Pengembangan Sutera Alam Produksi Kokon 6.721 Kg

a. b.

Pengembangan Sutera Alam Pelatihan Petani Sutera Alam

- Luas Areal Pengembangan Tanaman Murbei

- Jumlah Peserta Pelatihan Pengembangan Sutera Alam

78 Hektar 50 Orang

5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Peningkatan Jumlah Kelompok yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna

3 Kelompok

a. b.

Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna

- Jumlah Sarana dan Prasarana Peternakan

yang Diadakan (Kandang Jepit) - Jumlah Peserta Pelatihan Pembuatan Pakan

dan Sosialisasi Inseminasi Buatan (IB)

2 Unit 80 Orang

Page 34: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

25

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

I. Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

6. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura

Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura

Bawang Merah = 180 Ton Cabe Merah – 120 Ton Cabe Rawit = 120 Ton Pisang = 1.450 Ton Mangga = 4.250 Ton Durian = 400 Ton Jahe = 22 Ton Kencur = 25 Ton

a. b. c. d. e. f. g.

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Biofarmaka Pengembangan Diversifikasi Tanaman Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan Penyediaan Sarana dan Prasarana Tanaman Hortikultura Pengembangan dan Pengendalian OPT Hortikultura

- Luas Areal Pengembangan Tanaman

Sayuran - Jumlah Pohon Tanaman Buah Unggulan

yang dikembangkan - Luas Areal Pengembangan Tanaman

Biofarmaka - Jumlah Komoditi Hortikultura yang

Diusahakan - Luas Lahan Pekarangan yang

Dikembangkan - Jumlah Sarana dan Prasarana Hortikultura

yang Diadakan - Jumlah Peserta Pelatihan Pengendalian OPT

Hortikultura dan Bahan Pengendalian OPT Hortikultura yang Diadakan

13 Hektar 1.692 Pohon 500 M2 (Jahe) 11 Komoditi 3 Hektar 5 Paket 25 Orang dan 1 Paket

II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

1. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan

- Persentase Peningkatan Luas Areal Tanaman Pangan

- Panjang Jalan Tani/Produksi - Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian

43,45% 236,044 Km 5.671 Unit

a. b. c. d.

Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Peningkatan Pengelolaan Lahan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna Pengelolaan Sumber-Sumber Air untuk Pertanian

- Panjang Jaringan Irigasi yang

Terbangun/Terehabilitasi - Panjang Jalan Usaha Tani yang Dibangun/

Direhabilitasi - Jumlah Alat dan Mesin Pertanian yang

Diadakan - Jumlah Sumber-Sumber Air yang

Dibangun/Direhabilitasi

150 Meter 19,63 Km 1 Unit 68 Unit

Page 35: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

26

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

e.

f. g. h. i.

Koordinasi Perumusan Kebijakan Pertanahan dan Infrastruktur Pertanian Pedesaan Water Resources and Irrigation Sector Management (WISMP) Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan P3A/GP3A Pengembangan Jalan Produksi Konservasi Air dan Antisipasi Anomali Iklim

- Jumlah Prasarana Pertanian yang Direhabilitasi/Dibangun

- Jumlah Kelembagaan P3A dan GP3A yang difasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaannya

- Jumlah Kelembagaan P3A dan GP3A yang Dibina

- Panjang Jalan Produksi yang Dibangun - Jumlah Bangunan Konservasi Air

33 Paket 14 GP3A dan 16 GP3A 10 Kelompok 3,80 Km 33 Paket

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perlindungan Lahan Pertanian

Persentase Peningkatan Luas Areal Pertanian 2,30%

a. b.

Pengembangan Pertanian Organik Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian

- Luas Areal Pengembangan Usaha Tani

Organik - Jumlah Dokumen Perluasan Sawah yang

Dihasilkan

15 Ha 1 Dokumen

III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu dan Pemasaran Hasil Pertanian

Jumlah Jenis Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan

4 Komoditi

a. b. c. d. e.

Penanganan Pengolahan Hasil Pertanian Pengembangan Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah Penyuluhan dan Bimbingan Pengelolaan Sumber Daya Petani Melalui Bantuan Pemerintah Pelatihan dan Bimbingan Kewirausahaan bagi Kelompok Tani

- Jumlah Peserta Pelatihan Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

- Jumlah alat/mesin pengolahan hasil pertanian yang diadakan

- Jumlah Keikutsertaan dalam pelaksanaan pameran promosi tingkat Kab, Prov, dan Nasional

- Jumlah Peserta Penyuluhan dan Bimbingan pengelolaan sumber daya petani melalui bantuan pemerintah

- Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan kewirausahaan

105 Orang 10 Unit 6 Kali 50 Orang 90 Orang

Page 36: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

27

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

2. Program Peningkatan Pasca Panen, Pemasaran dan Promosi Hasil Perkebunan

Tersedianya Alat Pasca Panen 243 Unit

a. b.

Pelatihan Pengolahan Pasca Panen Penyediaan Sarana dan Prasarana Perkebunan

- Jumlah Peserta Pelatihan - Jumlah Sarana dan Prasarana Perkebunan

yang Diadakan

55 Orang 1 Unit

IV. Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Persentase Jenis Kasus Penyakit Ternak 40%

a. b.

Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Pembinaan Kesmavet pada Usaha Peternakan

- Jumlah Vaksin dan Dosis Pengobatan Ternak

- Jumlah Sampel Produk Peternakan yang Diuji

7000 Dosis 60 Sampel

V. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

1. Program Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Penyuluh

Persentase Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan

92%

a. b. c. d. e. f. g.

Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/Perkebunan Peningkatan Sarana dan Prasarana Tenaga Penyuluhan Penyuluhan Diseminasi Teknologi Pertanian/Perkebunan Spesifik Lokasi Penyuluhan dan Pendampingan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Replikasi Pemberdayaan Balai Penyuluh Kecamatan

- Jumlah Penyuluh Yang Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dan Pelaksanaan Kemah Bakti Penyuluhan Pertanian

- Jumlah Penyuluh Dan Thl Tbpp Yang Meningkat Kesejahteraannya

- Jumlah Dokumen Programa Penyuluhan Tingkat Kecamatan Dan Kabupaten

- Jumlah Jenis Sarana Dan Prasarana Penyuluhan Yang Diadakan

- Jumlah Penyuluh Yang Mengikuti Temu Informasi

- Jumlah Peserta yang mengikuti penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna

- Jumlah model percontohan/demplot integrasi terpadu

120 Orang dan 1 Kali 33 Orang 9 Dokumen 15 Jenis 240 Orang 400 Orang 2 Lokasi

VI. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama

1. Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama Lembaga Petani yang Mandiri 30%

a. b. c.

Pendidikan Petani dan Pelaku Agribisnis Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dan KTNA Pekan Nasional Kelompok Tani Andalan

- Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan dan bimtek serta sosialisasi peraturan kelembagaan

- Jumlah petani yang mengikuti pelatihan peningkatan kelembagaan

- Jumlah peserta yang mengikuti PENAS KTNA

220 Orang 70 Orang 15 Orang

Page 37: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

28

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

VII. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

1. Program Pelayanan Perkantoran Persentase Tingkat Kepuasan ASN terhadap Pelayanan Perkantoran

100 %

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah serta kedinasan lainnya Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Biaya Umum dan Administrasi Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

- Jumlah Pembayaran Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

- Jumlah STNK Kendaraan Dinas/Operasional

- Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Jenis Peralatan Kebersihan

- Jumlah alat-alat listrik/penerangan bangunan

- Jumlah Terbitan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

- Jumlah Pengisian Gas - Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi

serta kedinasan lainnya - Jumlah Paket Pelayanan Administrasi

Perkantoran - Jumlah kegiatan yang dilayani melalui

proses pengadaan barang/jasa

12 Kali 106 Unit 2 Org dan 2 Jenis 46 Buah 31 Terbitan 30 Kali 500 Kali 5 Paket 6 Kegiatan

2. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur Persentase Peningkatan Disiplin ASN 100 %

a.

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

- Jumlah Aparat yang mengikuti Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

9 Orang

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Persentase Pelaporan Tepat Waktu 100 %

a. b.

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

- Jumlah Laporan Capaian Kinerja SKPD - Jumlah Laporan Keuangan

Semesteran/Akhir Tahun

7 Dokumen 4 Dokumen

Page 38: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

29

Tabel 4 (lanjutan). Program dan Kegiatan Mendukung Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017 SKPD Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng

Sasaran Strategis Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatan

Uraian Target

VIII. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik

100 %

a. b. c. d. e. f. g.

Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

- Jumlah Kendaraan Dinas yang Diadakan - Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang

Diadakan - Jumlah Peralatan Gedung Kantor yang

Diadakan - Luas Bangunan yang dipelihara - Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional yang

Dipelihara - Jumlah Jenis Peralatan Gedung Kantor yang

Dipelihara - Jumlah Gedung Kantor yang Direhabilitasi

11 Unit 4 Unit 3 Jenis 770 m2 106 Unit 3 Jenis 1 Unit

Page 39: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

30

Sasaran strategis dengan berbagai indicator yang ingin dicapai pada

Dinas Pertanian disusun dalam mendukung sasaran dan indicator yang lebih

luas dalam dokumen RPJMD Kab. Soppeng, setiap indicator kinerja dalam

dokumen Renstra SKPD memiliki keterkaitan dengan indicator kinerja

RPMD. Adapun keterkaitan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 5

berikut ini :

Tabel 5 . Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng

No. Indikator Kinerja RPJMD

Target 2017 Indikator Kinerja RENSTRA Target 2017

I. PDRB Per Kapita Petani, Peternak, Pembudidaya Ikan dan Nelayan

Rp. 10.522.500,- 1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

a. Padi (GKG)

b. Jagung (Pipilan Kering)

c. Kedelai (Biji Kering)

d. Kacang Tanah (Biji Kering)

e. Kacang Hijau (Biji Kering)

f. Ubi Kayu (Umbi Basah)

g. Ubi Jalar (Umbi Basah)

59,28 Kw/Ha

49,90 Kw/Ha

21,35 Kw/Ha

18,85 Kw/Ha

14,53 Kw/Ha

133,49 Kw/Ha

150,07 Kw/Ha

2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

a. Bawang Merah

b. Cabai Merah

c. Cabai Rawit

d. Durian

e. Pisang

f. Mangga

g. Jahe

h. Kencur

55,00 Kw/Ha

45,00 Kw/Ha

55,00 Kw/Ha

2,19 Kw/Phn

0,37 Kw/Rmpn

0,63 Kw/Phn

4,44 Kg/m2

3,62 Kg/m2

3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

a. Kakao

b. Tembakau

1.120,00 Kg/Ha

375,00 Kg/Ha

4. Produksi Komoditi Benang Sutera

a. Benang Sutera 916,50 Kg

5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan

a. Daging

b. Telur

950.000 Kg

5.115.000 Kg

6. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani

40%

Page 40: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

31

Tabel 5 (Lanjutan) . Keterkaitan Indikator Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng dengan RPJMD Kab. Soppeng

No. Indikator Kinerja RPJMD

Target 2017 Indikator Kinerja RENSTRA Target 2017

I. PDRB Per Kapita Petani, Peternak, Pembudidaya Ikan dan Nelayan

Rp. 10.522.500,- 7. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan

82%

8. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh

82%

9. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani

30%

10. Capaian Kelompok Tani yang Dibina

89,93%

11. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan

82%

II. Cakupan Layanan Irigasi 74,85% 1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

0,18%

III. Jumlah Unit Usaha dalam Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

113 Unit 1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

104 Unit

2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

8,33%

3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan

33,33%

4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi

240 Orang

Page 41: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

32

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng diukur dari

tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang

dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Kinerja dalam organisasi

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai organisasi dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 telah melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 8 (delapan) sasaran

yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja masing-masing sasaran tersebut

cukup baik jika dilihat dari angka capaian rata-rata tiap sasaran, dimana 5

(lima) sasaran melampaui target 100%, 1 (satu) sasaran mencapai target 100%

dan 2 (dua) sasaran lainnya tidak mencapai target 100%. Hal ini terlihat dari

capaian sasaran yang diukur dari tercapainya kondisi yang ingin

diwujudkan.

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 mengadakan

pengukuran pencapaian kinerja pada seluruh kegiatan dalam urusan

Pertanian yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) dan mengacu pada sasaran dan indikator sasaran

sebagaimana tertera dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Dokumen

Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA/DPPA) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017.

Adapun capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng tahun

2017 diuraikan sebagai berikut :

Page 42: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

33

1. Sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan”

dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 95,56%.

2. Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan

Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang ramah

lingkungan dan Berkelanjutan” dengan capaian kinerja sebesar

656,95%.

3. Sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis

Lainnya” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,24%.

4. Sasaran “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” dengan rata-

rata capaian kinerja sebesar 163,38%.

5. Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan

Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian” dengan rata-rata

capaian kinerja sebesar 121,12%.

6. Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku

Utama” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,76%.

7. Sasaran “Meningkatnya efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan

Administrasi Umum dan Keuangan” dengan rata-rata capaian kinerja

sebesar 88,00%.

8. Sasaran “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan

Prasarana Kantor” dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,00%.

Capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017 dari

setiap sasaran dan indikator sasaran strategis dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 43: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

34

Tabel 6. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

1 Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

108,61

a. Padi (GKG)

b. Jagung (Pipilan Kering)

c. Kedelai (Biji Kering)

d. Kacang Tanah (Biji Kering)

e. Kacang Hijau (Biji Kering)

f. Ubi Kayu (Umbi Basah)

g. Ubi Jalar (Umbi Basah)

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

Kw/Ha

59,28

49,90

21,35

18,85

14,53

133,49

150,07

58,21

45,09

28,44

22,66

19,00

140,90

123,00

98,20

90,36

133,21

120,21

130,76

105,55

81,96

2 Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

77,85

a. Bawang Merah b. Cabai Merah c. Cabai Rawit d. Durian e. Pisang f. Mangga g. Jahe h. Kencur

Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha

Kw/Pohon Kw/Rmpn Kw/Pohon

Kg/m2

Kg/m2

55,00 45,00 55,00 2,19 0,37 0,63 4,44 3,62

69,06 24,47 45,07 1,64 0,42 0,49 0,70 2,86

125,56 54,38 81,95 74,89 113,51 77,78 15,77 79,01

3 Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

105,40

a. Kakao

b. Tembakau

Kg/Ha

Kg/Ha

1.120,00

375,00

732,37

545,31

65,39

145,42

4 Produksi Komoditi Benang Sutera 84,48

a. Benang Sutera Kg 916,50 774,26 84,48

5 Produksi Hasil Peternakan Unggulan 101,48

a. Daging

b. Telur

Kg

Kg

950.000

5.115.000

950.712

5.262.530

100,07

102,88

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran I 95,56

Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

1 Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

% 0,18 1,18 656,95

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran II 656,95

Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

1 Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

Unit 104 99 95,19

2 Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

% 8,33 7,90 94,85

3 Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah/Dipasarkan

% 33,33 33,33 100,00

4 Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi

Orang 240 295 122,92

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran III 103,24

Page 44: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

35

Tabel 6 (Lanjutan). Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

1 Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani

% 40 65,35 163,38

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran IV 163,38

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

1 Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan

% 82 100 121,95

2 Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh

% 82 98,63 120,28

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran V 121,12

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama

1 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri

% 30 21,79 72,63

2 Capaian Kelompok Tani yang Dibina % 89,93 96,84 107,69

3 Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama melalui Pendidikan dan Pelatihan

% 82 100 121,95

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VI 100,76

Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

1 Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

% 100 88,00 88,00

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VII 88,00

Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

1 Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik

% 100 100 100

Rata-Rata Capaian Untuk Sasaran VIII 100,00

RATA-RATA CAPAIAN UNTUK KESELURUHAN SASARAN 178,63

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran

strategis khususnya terhadap indikator kinerja utama pada tiap-tiap sasaran

strategis. Analisis terhadap indikator kinerja yang tidak secara langsung

mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap

perwujudan sasaran strategis. Analisis dilakukan dengan cara

membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, serta

membandingkan antara realisasi kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

berikut persentase capaiannya.

Page 45: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

36

Disamping itu dilakukan analisis penyebab keberhasilan/kegagalan

atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah

dilakukan. Selain itu dilakukan analisis efisensi penggunaan sumberdaya

serta analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Analisis tentang 8 (Delapan) sasaran strategis yang ditetapkan Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai alat untuk mewujudkan tujuan

strategis tahun 2017 dapat disajikan sebagai berikut :

Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura

dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak merupakan sasaran yang akan

dicapai untuk menjamin dan memastikan kelayakan ekonomi usaha tani

masyarakat pada semua sub sektor sebagai upaya pencapaian salah satu

tujuan pembangunan di Kabupaten Soppeng yang tertuang dalam RPJMD

yaitu Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Utama Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Perikanan dan Nelayan. Tentunya usaha tani tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan menjadi bagian utama dalam

pencapaian tujuan tersebut. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam

rangka mencapai sasaran ini adalah optimalisasi pemanfaatan dan

ketersediaan sarana produksi yang dibutuhkan petani, pengembangan dan

pembangunan prasarana pendukung utama seperti irigasi, sumber air

alternatif, jalan usaha tani/jalan produksi, serta pengamanan produksi dari

serangan Hama maupun Penyakit dan optimalisasi penanganan panen dan

pasca panen untuk mengurangi tingkat susut dan kerusakan hasil panen,

serta iklim usaha yang kondusif.

Upaya lainnya yang dilakukan dalam memacu peningkatan

Produktivitas seluruh komoditi hasil pertanian dilakukan dengan penerapan

teknologi budidaya sesuai anjuran teknis dan rekomendasi spesifik wilayah

Sasaran Strategis 1 :

“Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan”

Page 46: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

37

serta pembinaan yang lebih intensif dengan bantuan penyuluh pertanian

lapangan (PPL).

Tabel 6 untuk sasaran “Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak”

menunjukkan bahwa sasaran strategis ini terdiri 5 (lima) indikator kinerja

dengan nilai rata-rata capaian sasaran 95,56%. Hasil evaluasi terhadap

pencapaian sasaran strategis tersebut pada tabel berikut ini :

Tabel 7. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran I. Meningkatnya Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Tahun 2016

Tahun 2017 Capaian 2017

Terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

108,61 119,87

Produktivitas : a. Padi (GKG) b. Jagung (Pipilan Kering) c. Kedelai (Biji Kering) d. Kacang Tanah (Biji Kering) e. Kacang Hijau (Biji Kering) f. Ubi Kayu (Umbi Basah) g. Ubi Jalar (Umbi Basah)

Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha

55,27 48,66 16,63 16,63 9,36

221,14 183,29

59,28 49,90 21,35 18,85 14,53 133,49 150,07

58,21 45,09 28,44 22,66 19,00 140,90 123,00

98,20 90,36 133,21 120,21 130,76 105,55 81,96

105,32 92,66 171,02 136,26 202,99 63,72 67,11

2 Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

77,85 113,66

Produktivitas : a. Bawang Merah b. Cabai Merah c. Cabai Rawit d. Durian e. Pisang f. Mangga g. Jahe h. Kencur

Kw/Ha Kw/Ha Kw/Ha

Kw/Pohon Kw/Rmpn Kw/Pohon

Kg/m2

Kg/m2

75,93 21,16 18,87 1,28 0,41 0,44 3,19 0,00

55,00 45,00 55,00 2,19 0,37 0,63 4,44 3,62

69,06 24,47 45,07 1,64 0,42 0,49 0,70 2,86

125,56 54,38 81,95 74,89 113,51 77,78 15,77 79,01

90,95 115,64 238,84 128,13 102,44 111,36 21,94 100,00

3 Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

105,40 90,30

Produktivitas : a. Kakao b. Tembakau

Kg/Ha Kg/Ha

899,07 550,00

1.120,00 375,00

732,37 545,31

65,39 145,42

81,46 99,15

4 Produksi Komoditi Benang Sutera

84,48 93,50

Produksi : a. Benang Sutera

Kg

828,06

916,50

774,26

84,48

93,50

5 Produksi Hasil Peternakan Unggulan

101,48 97,94

Produksi : a. Daging b. Telur

Kg Kg

975.240

5.348.043

950.000

5.115.000

950.712

5.262.530

100,07 102,88

97,48 98,40

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Pertama 95,56 103,06

Page 47: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

38

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian tingkat

produktivitas Tahun 2017 khusus untuk Komoditas Tanaman Pangan Padi,

Jagung, dan Ubi Jalar belum mencapai target, sedangkan Kedelai, Kacang

Tanah, Kacang Hijau dan Ubi Kayu berhasil melampaui target yang telah

ditentukan. Sementara perbandingan capaian tahun 2017 dengan capaian

tahun sebelumnya pada 2016 untuk komoditas tanaman pangan, khusus

Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar mengalami penurunan, sementara Padi,

Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2016. Terkait hal tersebut, khusus untuk komoditas

yang masih rendah capaian dibanding target serta yang mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya perlu untuk diberi perhatian

khusus, sedangkan yang sudah melampaui target dan meningkat dibanding

tahun sebelumnya, penting untuk dijaga konsistensi pencapaiannya.

Untuk komoditas Hortikultura Unggulan, tergambar pada tabel diatas

untuk capaian produktivitas tahun 2017, Bawang Merah dan Pisang

melampaui target, sedangkan Cabe Merah, Cabe Rawit, Durian, Mangga,

Jahe dan Kencur cukup rendah dari target. Hal ini perlu perhatian khusus

melalui upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam memacu tingkat

produktivitas komoditas Hortikultura Unggulan tersebut. Dan dibandingkan

dengan capaian tahun sebelumnya, pada umumnya mengalami peningkatan

kecuali Bawang Merah dan Jahe yang mengalami penurunan dibanding

tahun sebelumnya. Sehingga perlu untuk terus dijaga dan dipertahankan,

begitu juga dengan komoditas yang mengalami penurunan perlu

pendampingan dan pengembangan pada lokasi-lokasi pembudidaya

eksisting agar bisa mengalami peningkatan untuk pencapaian target kinerja.

Sedangkan untuk produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

dengan 2 (dua) jenis komoditas yaitu Kakao dan Tembakau, yang mana

untuk realisasi produktivitas untuk Kakao cukup rendah dibandingkan

target, sedangkan tembakau jauh melampaui target. Akan tetapi secara rata-

rata capaian, terlihat sangat baik yaitu melampaui 100%, tepatnya 105,40%.

Sementara dibanding tahun sebelumnya, keduanya mengalami penurunan.

Page 48: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

39

Hal tersebut menjadi tantangan ke depan agar bisa kembali mengalami

peningkatan dengan upaya-upaya khusus intervensi kepada petani

pembudidaya komoditas perkebunan.

Untuk produksi Benang Sutera, masih jauh dari target yang diberikan,

hal tersebut disebabkan komoditas ini hanya dibudidayakan beberapa orang

saja, keterbatasan pakan ulat berupa murbei serta bibit ulat lokal yang rentan

penyakit menjadi kendala dalam berproduksi. Namun hal tersebut sudah

diantisipasi pada Tahun 2017 ini melalui Dana APBD Perubahan, untuk

mengembalikan kejayaan Sutera Soppeng dengan berbagai upaya

pemerintah memberikan stimulan sehingga petani murbei bisa meningkat

dan kembali bergairah sehingga ke depan bisa memacu peningkatan

produksi benang sutera, terutama fasilitasi pembukaan lahan murbei dan

bibit ulat unggul dari China. Hanya saja intervensi tersebut baru dilakukan

pada akhir tahun 2017 sehingga belum berdampak pada produksi yang

dihasilkan tahun 2017.

Daging dan telur sebagai produk hasil peternakan unggulan, terlihat

pada tabel, keduanya melampaui target yang ditentukan. Meningkatnya

keinginan masyarakat untuk beternak, cukup berkontribusi dalam

pencapaian target tersebut. Semakin banyak populasi ternak yang

dibudidayakan masyarakat tentunya berdampak langsung pada peningkatan

hasil produksi daging dan telur. Kedua produk ini capaian produksinya

sedikit diatas atau melewati target yang ditentukan. Akan tetapi

dibandingkan capaian tahun sebelumnya pada tahun 2016, keduanya

mengalami sedikit penurunan.

Adapun uraian penjelasan untuk lebih jelasnya mengenai masing-

masing indikator kinerja sasaran strategis pertama yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Padi dan

Palawija tahun 2017 yang terdiri dari 7 (tujuh) jenis komoditi dengan

capaiannya masing-masing sehingga diperoleh rata-rata capaian sebesar

Page 49: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

40

108,61%. Untuk lebih jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat

produktivitas padi dan palawija dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Padi dan Palawija Tahun 2017

No. Komoditi Luas

Panen (Ha)

Produksi (Kwintal)

Produktivitas (Kw/Ha)

Target Produktivitas

(Kw/Ha)

Capaian Produktivitas

(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Padi

Jagung

Kedelai

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu

Ubi Jalar

53.223,8

18.799,7

463,8

64,0

28,4

33,0

9,0

3.098.160

847.590

13.190

1.450

540

4.650

1.230

58,21

45,09

28,44

22,66

19,00

140,90

123,00

59,28

49,90

21,35

18,85

14,53

133,49

150,07

98,20

90,36

133,21

120,21

130,76

105,55

81,96

Rata-Rata Capaian 108,61

Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat

capaian tersebut cukup tinggi melewati target 100%. Hal tersebut

disebabkan oleh tingginya capaian produktivitas untuk komoditas

Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Ubi Kayu masing-masing

133,21%, 120,21%, 130,76% dan 105,55%. Sementara 3 (tiga) komoditas

pangan utama lainnya tidak mencapai target, akan tetapi berada pada

tingkat 81,96% - 98,20% yaitu Padi, Jagung dan Ubi Jalar, sehingga nilai

capaian rata-rata cukup tinggi melebihi target 100%.

Khusus untuk komoditas yang belum mencapai target yaitu Padi,

Jagung, dan Ubi Jalar, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab

diantaranya : 1. Pengaruh anomali iklim yang menyebabkan terjadinya

banjir yang merendam pertanaman padi di awal tahun 2017 (Akhir

Januari-Awal Februari) pada wilayah persawahan sekitaran aliran

sungai walannae berdampak terjadinya puso pertanaman Padi dan juga

pertumbuhan yang tidak optimal (padi yang tidak mengalami puso),

khususnya wilayah Kecamatan Ganra, Donri-Donri dan Marioriawa;

2. Serangan Hama Wereng, Tikus, Penggerek Batang serta Penyakit

Blast dan Kresek pada tanaman padi; 3. Penerapan Teknologi sesuai

Page 50: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

41

0

10

20

30

40

50

60

Padi (Kw/Ha) Jagung (Kw/Ha)

55.27

48.66

58.21

45.09

59.28

49.90

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

rekomendasi spesifik seperti dosis pemupukan, penggunaan benih

unggul dan cara perawatan/pemeliharaan sesuai teknik budidaya yang

baik belum berjalan optimal khususnya jagung dan ubi jalar.

Sedangkan untuk Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Ubi

Kayu meskipun belum dibudidayakan secara meluas seperti komoditas

padi, hanya pada lokasi-lokasi tertentu saja, tingkat produktivitas yang

dicapai melampaui target yang ditentukan. Hal tersebut disebabkan

karena komoditas tersebut termasuk komoditas yang tidak rentan akan

serangan hama dan penyakit, teknologi budidaya tidak terlalu rumit

dan luas pertanaman yang tidak terlalu besar sehingga pemeliharaan

bisa berjalan secara intensif oleh para petani pembudidaya kacang

tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Sedangkan untuk kedelai, penerapan

teknologi budidaya yang berjalan sesuai anjuran teknis serta dukungan

cuaca dan iklim pada saat pertanaman, menyebabkan tingginya

produktivitas yang dihasilkan.

Indikator ini diukur berdasarkan indikator kinerja dalam renstra

dan target kinerja yang terdapat pada dokumen perjanjian kinerja

perubahan tahun 2017. Adapun realisasi dan perbandingan target untuk

Komoditas Padi dan Jagung dapat dilihat pada gambar diagram

berikut :

Gambar 2. Diagram Realisasi Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Padi dan Jagung Tahun 2017

Page 51: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

42

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

capaian produktivitas Padi dan Jagung belum mencapai target, masing-

masing hanya mencapai 58,21 Kw/Ha dari target 59,28 Kw/Ha atau

98,20% untuk Padi dan 45,09 Kw/Ha dari target 49,90 Kw/Ha atau

90,36% untuk Jagung. Dan dibandingkan dengan tahun 2016, capaian

produktivitas padi mengalami peningkatan pada tahun 2017 dari

55,27 Kw/Ha menjadi 58,21 Kw/Ha, hal tersebut tidak terlepas dari

berbagai upaya yang dilakukan guna menjaga tingkat produksi dan

produktivitas padi, mulai dari upaya penyediaan saprodi tepat waktu,

pemberantasan hama secara massal yang intens dilakukan pada tahun

2017 sebagai perlindungan tanaman dari OPT, fasilitasi penyediaan

sarana dan prasarana pendukung seperti alat mesin pertanian maupun

sumber air alternatif. Selain itu faktor cuaca dan iklim tahun 2017

sangat mendukung budidaya padi, meskipun awal tahun mengalami

banjir pada beberapa titik, tapi secara umum cukup baik dibanding

tahun 2016. Sedangkan untuk komoditi jagung yang mengalami

penurunan dibanding tahun 2016 dari 48,66 Kw/Ha menjadi 45,09

Kw/Ha lebih pada penerapan teknologi budidaya yang belum optimal

dilakukan sesuai anjuran. Selain itu, adanya perubahan kebijakan

dalam pengalokasian kegiatan bantuan budidaya jagung dari

Kementerian Pertanian berupa lahan baru (tidak pernah tanam jagung

sebelumnya) menjadi kendala sehingga kegiatan tersebut tidak optimal

terealisasi di Kab. Soppeng, kurangnya realisasi karena terkait

persyaratan tersebut berpengaruh langsung pada tingkat produksi dan

produktivitas jagung pada tahun 2017 ini.

Sementara untuk Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang

Hijau capaian realisasi tingkat produktivitasnya dapat dilihat pada

gambar diagram berikut :

Page 52: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

43

0

5

10

15

20

25

30

Kedelai (Kw/Ha) Kacang Tanah (Kw/Ha)

Kacang Hijau (Kw/Ha)

16.63 16.63

9.36

28.44

22.66

19.00

21.35 18.85

14.53 Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 3. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun

2017 khusus produktivitas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau

melampaui target, begitu juga jika dibandingkan capaian tahun 2016,

ketiga komoditi ini mengalami peningkatan. Khusus untuk Kedelai

yang mencapai 28,44 Kw/Ha dari target 21,35 Kw/Ha atau mencapai

133,21%, tingginya capaian produktivitas tersebut disebabkan oleh

faktor utama cuaca/iklim yang mendukung saat pertanaman, dimana

pada saat musim tanam kedelai pada wilayah basis produksi

(Kec. Marioriawa, Donri-Donri dan Lalabata) cuaca dan iklim yang

mendukung, tidak basah dan tidak terlalu kering. Selain itu, para

petani menerapkan cara budidaya yang baik sesuai anjuran teknis

berkat pendampingan dan pembinaan oleh penyuluh pertanian lokasi

pertanaman.

Untuk Kacang Tanah mencapai produktivitas 22,66 Kw/Ha dari

target 18,85 Kw/Ha atau 120,21% dan Kacang Hijau mencapai 19,00

Kw/Ha dari target 14,53 atau 130,76%, tingginya produktivitas yang

dicapai terutama disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang

optimal, seperti penggunaan benih unggul, dosis pemupukan yang

tepat maupun pemeliharaan tanaman yang optimal. Capaian

produktivitas yang melampaui target tahunan serta peningkatan dari

Page 53: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

44

0

50

100

150

200

250

Ubi Kayu (Kw/Ha) Ubi Jalar (Kw/Ha)

221.14

183.29

140.90

123.00 133.49

150.07 Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

tahun sebelumnya perlu untuk terus dipertahankan pada tahun-tahun

berikutnya.

Khusus untuk Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar, capaian realisasi

tingkat produktivitasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut :

Gambar 4. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija” Khusus Komoditas Ubi Kayu dan Ubi Jalar Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun

2017 khusus realisasi capaian produktivitas Ubi Kayu melampaui target

dengan tingkat capaian masing-masing 105,55% dari target yang

ditentukan. Ubi Kayu mencapai 140,90 Kw/Ha dari target 133,49

Kw/Ha, sedangkan Ubi Jalar belum mencapai target, capaiannya hanya

81,96%, 123,00 Kw/Ha dari target 150,07 Kw/Ha. Dibandingkan

dengan capaian tahun sebelumnya pada tahun 2016, keduanya

mengalami penurunan drastis. Sehingga dibutuhkan upaya-upaya

khusus ditahun-tahun mendatang dalam meningkatkan produktivitas

ubi kayu dan ubi jalar tersebut. Pergiliran jenis komoditas palawija

menjadi salah satu kendala dalam menjaga tingkat produksi dan

produktivitas tanaman seperti ubi kayu dan ubi jalar. Pada umumnya

setiap musim tanam dilakukan pergiliran jenis tanaman pada lahan

yang sama sehingga tidak konsisten pencapaian setiap tahunnya. Hal

tersebut menjadi tantangan kedepan, karena palawija menjadi

kebutuhan pangan utama selain padi, sehingga untuk menjaga

Page 54: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

45

produksi dan produktivitas perlu diupayakan pada lokasi potensial

agar bisa membudidayakan kedua jenis palawija tersebut terus

menerus dan berkelanjutan.

2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Komoditi

Hortikultura Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) jenis

komoditas dengan capaiannya rata-rata sebesar 77,85%. Untuk lebih

jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produktivitas Komoditi

Hortikultura Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Hortikultura Unggulan Tahun 2017

No. Komoditi Luas/

Jumlah Panen

Produksi Produktivitas Target

Produktivitas

Capaian Produktivitas

(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Bawang Merah

Cabe Merah

Cabe Rawit

Durian

Pisang

Mangga

Jahe

Kencur

16 Ha

32 Ha

27 Ha

300 Phn

20.975 Rmp

32.899 Phn

3.062 m2

145.665 m2

1.105 Kw

783 Kw

1.217 Kw

492 Kw

8.809 Kw

15.994 Kw

2.147 Kg

417.052 Kg

69,00 Kw/Ha

24,47 Kw/Ha

45,07 Kw/Ha

1,64 Kw/Phn

0,42 Kw/Rmp

0,49 Kw/Phn

0,70 Kg/m2

2,86 Kg/m2

55,00 Kw/Ha

45,00 Kw/Ha

55,00 Kw/Ha

2,19 Kw/Phn

0,37 Kw/Rmp

0,63 Kw/Phn

4,44 Kg/m2

3,62 Kg/m2

125,56

54,36

81,95

74,89

113,51

77,78

15,77

79,01

Rata-Rata Capaian 77,85

Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat

capaian tersebut masih jauh dari target 100%. Hal tersebut disebabkan

oleh sangat rendahnya capaian produktivitas beberapa komoditas

diantaranya Cabe Merah 54,36%, Durian 74,89%, Jahe 15,77%. Sementara

untuk Cabe rawit 81,95%, Mangga 77,78% dan Kencur 79,01% juga

masih dibawah target 100% tetapi mendekati angka capaian rata-rata.

Khusus Bawang Merah dan Pisang melampaui target 100% yaitu

masing-masing 125,56% dan 113,51%.

Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Tingkat produktivitas

komoditas Hortikultura Unggulan, khususnya Bawang Merah, Cabe

Merah dan Cabe Rawit dibandingkan dengan target tahun 2017 serta

Page 55: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

46

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Bawang Merah (Kw/Ha)

Cabe Merah (Kw/Ha) Cabe Rawit (Kw/Ha)

75.93

21.16 18.87

69.06

24.47

45.07

55.00

45.00

55.00

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

realisasi tahun sebelumnya pada 2016 dapat dilihat pada gambar

diagram berikut :

Gambar 5. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Bawang Merah, Cabe Merah dan Cabe Rawit Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Cabe Merah hanya mencapai

24,47 Kw/Ha dari target 45,00 Kw/Ha atau 54,38% dari target dan

Cabe Rawit mencapai 45,07 Kw/Ha dari target 55,00 Kw/Ha atau

81,95% dari target, keduanya masih dibawah target, sedangkan untuk

Bawang Merah melampaui target yang ditentukan dimana mencapai

69,06 Kw/Ha dari target 55,00 Kw/Ha atau 125,56%. Sedangkan jika

dibandingkan dengan capaian 2016, Bawang Merah mengalami

penurunan dari 75,93 Kw/Ha menjadi 69,06, Cabe Merah meningkat

sedikit dari 21,16 Kw/Ha menjadi 24,46 Kw/Ha, dan untuk cabe rawit

meningkat signifikan dari 18,87 Kw/Ha menjadi 45,07 Kw/Ha.

Untuk Cabe Merah dan Cabe Rawit, komoditas tersebut belum

terlalu meluas wilayah pembudidayaannya, masih pada titik-titik

tertentu termasuk pada pekarangan rumah penduduk, masih jarang

dilakukan dalam suatu hamparan luas seperti komoditas lain pada

umumnya. Rendahnya produktivitas yang dicapai sehingga belum

mencapai target terutama disebabkan oleh penerapan teknologi

budidaya yang belum optimal khususnya dalam hal

Page 56: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

47

pemeliharaan/perawatan tanaman, karena Cabe Merah dan Cabe

Rawit ini termasuk komoditas yang membutuhkan perawatan intensif,

selain itu komoditas ini juga sangat rentan dengan serangan berbagai

jenis hama/organisme pengganggu tanaman (OPT). Akan tetapi

keduanya sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya, semakin

meningkatnya minat masyarakat berbudidaya tanaman sayuran jenis

cabe dan cabe rawit turut memberi andil peningkatan tersebut.

Khusus untuk komoditas bawang merah dengan tingkat capaian

yang melampaui target yaitu 125,56% dari target, hal utama yang

menjadi pemicu yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat dalam

hal penerapan budidaya bawang merah yang baik, sehingga teknologi

budidaya sudah diterapkan meskipun kadang terkendala biaya yang

harus dikeluarkan. Dibandingkan dengan tahun 2016, tingkat

produktivitas bawang merah mengalami penurunan. Tingginya

produktivitas tahun 2016 terkait adanya kegiatan fasilitasi bantuan

penerapan budidaya bawang merah program Kementerian Pertanian

melalui APBN-P 2015 yang panennya pada awal tahun 2016, teknologi

budidaya optimal diterapkan dengan berbagai fasilitas bantuan. Tahun

2017 tidak ada lagi kegiatan sejenis, sehingga petani hanya berbudidaya

bawang merah secara mandiri. Tingginya biaya produksi bawang

merah terkait pemenuhan sarana produksi yang optimal menjadi

penghambat, sehingga intervensi pemerintah memang sangat

dibutuhkan untuk pengembangan dan peningkatan produksi serta

produktivitasnya.

Sedangkan untuk realisasi indikator kinerja sasaran strategis

Tingkat produktivitas komoditas Hortikultura Unggulan, khususnya

Durian, Pisang dan Mangga dapat dilihat pada gambar diagram

berikut :

Page 57: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

48

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

Durian (Kw/Pohon) Pisang (Kw/Rumpun)

Mangga (Kw/Pohon)

1.28

0.41 0.44

1.64

0.42 0.49

2.19

0.37

0.63

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 6. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Durian, Pisang dan Mangga Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 khusus produktivitas pisang sudah melewati target,

mencapai 0,42 Kw/Rumpun dari target 0,37 Kw/Rumpun atau

mencapai 113,51% dari target sedangkan Mangga hanya mencapai 0,49

Kw/Pohon dari target 0,63 Kw/Pohon atau mencapai 77,78% dari

target dan Durian hanya mencapai 1,64 Kw/Pohon dari target 2,19

Kw/Pohon atau 74,89%.

Durian merupakan komoditas tanaman hortikultura yang masih

dalam tahap pengembangan, dimana lokasi produktif saat ini baru

pada wilayah Kecamatan Lalabata dan Marioriwawo (daerah

pegunungan). Rendahnya produktivitas yang dicapai tidak terlepas

dari berbagai faktor, salah satu faktor utama yaitu cuaca/iklim yang

yang kurang mendukung pada saat proses pembungaan tanaman

durian sebelum memasuki masa pembuahan, proses menuju

pembuahan yang membutuhkan air dan kondisi angin yang tidak

merusak bunga calon buah berkembang agar tidak berguguran. Selain

itu faktor perawatan/pemeliharaan tanaman yang belum optimal

sehingga produktivitas yang dicapai masih rendah dibandingkan

target.

Page 58: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

49

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Jahe (Kg/m2) Kencur (Kg/m2)

3.19

0.00

0.7

2.86

4.44

3.62

Realisasi Tahun2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Khusus komoditas mangga dalam pembudidayaannya cenderung

tidak dilakukan pemeliharaan seperti tanaman hortikultura lainnya,

terutama yang hanya dijadikan tanaman sela pada lahan petani.

Produktivitas yang dicapai masih rendah dibandingkan target. Hal

tersebut sama dengan kondisi buah durian, dimana pada saat proses

pembungaan sebelum menjadi buah, tanaman harus didukung dengan

cuaca dan iklim yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dalam

menghasilkan buah, selain itu tanaman mangga pada umumnya tidak

terawat, hanya dibiarkan tumbuh berkembang secara alami. Sedangkan

untuk komoditas Pisang, pada lokasi sentra produksi seperti

Kecamatan Lilirilau dan Marioriwawo, dilakukan perawatan-

perawatan pada rumpun tanaman pisang meskipun hanya sebagai

tanaman sela di lahan para petani, termasuk pemberian pupuk

tanaman utama yang diserap juga oleh tanaman pisang menjadi faktor

utama tingginya produktivitas yang dicapai dibandingkan target yang

ditentukan.

Komoditas hortikultura unggulan lainnya dari jenis tanaman

biofarmaka yaitu Jahe dan Kencur, realisasi capaian tingkat

produktivitasnya bisa dilihat pada gambar diagram berikut :

Gambar 7. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan” Khusus Komoditas Jahe dan Kencur Tahun 2017

Page 59: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

50

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Jahe dan Kencur masih jauh

dibawah target, dimana Jahe hanya mencapai 0,70 Kg/m2 dari target

4,44 Kg/m2 atau mencapai 15,77% dari target dan Kencur mencapai

2,86 Kg/m2 dari target 3,62 Kg/m2 atau 79,01%.

Jahe dan Kencur, kedua komoditas ini belum intensif

dibudidayakan secara luas, masih dalam tahap pengembangan

khususnya jahe jenis unggul yang permintaan pasarnya cukup tinggi

seperti Jahe Gajah dan Jahe Merah. Rendahnya tingkat produktivitas

yang dicapai sangat ditentukan oleh faktor cara pembudidayaan

tanaman yang belum dilakukan sesuai anjuran teknis kedua komoditi

tersebut. Dalam upaya peningkatan produktivitas ditahun mendatang

dalam pencapaian target, perlu intervensi dalam hal penyediaan sarana

dan prasarana pendukung serta bimbingan teknis budidaya tanaman

biofarmaka yang baik. Hanya saja, tingginya fluktuasi harga khususnya

tanaman kencur menyebabkan minat petani cenderung menurun untuk

membudidayakan tanaman tersebut secara intensif. Selain hal tersebut,

penggunaan lahan yang sama untuk tanaman jangka pendek yang

dilakukan secara bergiliran, menjadi hambatan pengembangan kedua

komoditi ini.

3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

Realisasi indikator kinerja sasaran Tingkat Produktivitas Komoditi

Perkebunan Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 2 (dua) jenis

komoditas utama dengan capaiannya rata-rata sebesar 105,40%. Untuk

lebih jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produktivitas

Komoditi Perkebunan Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 60: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

51

Tabel 10. Data Perolehan Tingkat Produktivitas Komoditas Perkebunan Unggulan Tahun 2017

No. Komoditi Luas /

Jumlah Panen

Produksi Produktivitas Target

Produktivitas

Capaian Produktivitas

(%) 1 2 3 4 5 = 4 : 3 6 7

1.

2.

Kakao

Tembakau

13.390,78 Ha

182,47 Ha

9.807.012,8 Kg

99.502,04 Kg

732,37 Kg/Ha

545,31 Kg/Ha

1.120 Kg/Ha

375,00 Kg/Ha

65,39

145,42

Rata-Rata Capaian 105,40

Melihat angka rata-rata capaian menggambarkan bahwa tingkat

capaian sudah melampaui target 100%. Hal tersebut disebabkan oleh

tingginya capaian produktivitas komoditas tembakau yang mencapai

145,42%. Sementara kakao yang rendah hanya mencapai 65,39%. Khusus

untuk komoditas tembakau, beberapa tahun terakhir pengembangan

komoditas tersebut intensif dilakukan dengan adanya pendanaan dari

Bagi Hasil Cukai Tembakau untuk perbaikan kualitas tembakau.

Optimalisasi pemanfaatan dana tersebut mendukung pengembangan

tembakau, terutama peralatan untuk pengolahan lahan pertanaman

berupa kultivator sangat berpengaruh meningkatkan produktivitas

yang dihasilkan.

Pengolahan lahan yang baik dan optimal menyebabkan tanaman

tumbuh dengan baik dan maksimal dalam berproduksi. Selain itu

pembinaan-pembinaan terkait teknis budidaya yang dilakukan cukup

membantu, selain itu adanya program-program peningkatan SDM

petani tembakau melalui studi lapangan dilokasi sentra tembakau yang

telah berkembang. Fokus lokasi tembakau di Kabupaten Soppeng hanya

terpusat di beberapa Desa pada Kecamatan Lilirilau dan Citta.

Khusus komoditi kakao, capaian produktivitas tahun 2017 ini

sangat rendah dibandingkan target. Ada beberapa faktor utama yang

menyebabkan diantaranya, 1. Tingginya kerusakan pertanaman kakao

di tingkat lapangan yang diakibatkan oleh berbagai serangan hama dan

penyakit; 2. Kondisi pertanaman kakao sebagian besar sudah tua,

sehingga tidak lagi optimal berproduksi; 3. Gangguan tanaman sela

Page 61: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

52

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

Kakao (Kg/Ha) Tembakau (Kg/Ha)

899.07

550.00

732.37

545.31

1,120.00

375.00

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

yang nyata menurunkan produktivitas terutama tanaman jati putih.

Sementara intervensi yang dilakukan dalam penyediaan bibit unggul

kakao sambung pucuk, masih sebagian kecil yang menghasilkan

produksi.

Gambaran capaian realisasi tingkat produktivitas komoditi

perkebunan terhadap target tahunan dan target renstra bisa dilihat

pada gambar diagram berikut :

Gambar 8. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan” Khusus Komoditas Kakao dan Tembakau Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 khusus produktivitas Kakao tidak mencapai target,

capaian hanya 732,37 Kg/Ha dari target 1.120 Kg/Ha atau hanya

mencapai 65,39%. Dibandingkan capaian tahun 2016 juga mengalami

penurunan. Sedangkan untuk komoditas tembakau sudah melewati

target, yaitu 545,31 Kg/Ha dari target 375 Kg/Ha atau 145,42%. Hanya

saja mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2016.

Penurunan tingkat produktivitas kakao yang cukup drastic

dibandingkan tahun 2016 dari 899,07 Kg/Ha menjadi 732,37 Kg/Ha,

kendala utama terkait semakin meluasnya kerusakan pertanaman

kakao yang tidak bisa diimbangi dengan rehabilitasi maupun

peremajaan, selain itu alih fungsi lahan kakao produktif untuk berbagai

keperluan lainnya. Angka produktivitas yang diperoleh dari Jumlah

Page 62: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

53

Total Produksi dibagi Luas Tanaman Menghasilkan, dimana kondisi

tanaman menghasilkan saat ini sebagian besar tidak optimal karena

kerusakan akibat serangan berbagai jenis hama serta minim perawatan.

Sedangkan untuk komoditi tembakau, dilihat dari capaian

berdasarkan target sudah jauh melampaui, hanya saja dibandingkan

dengan capaian 2016 mengalami sedikit penurunan dari 550 Kg/Ha

menjadi 545,31 Kg/Ha. Hal utama yang menjadi penyebab terkait

kondisi cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada saat

pertanaman tembakau dilakukan petani, pada tahun 2017 intensitas

hujan pada saat pertanaman lebih tinggi dibanding pada 2016,

sementara tanaman tembakau tidak terlalu optimal berproduksi pada

kondisi basah, meskipun pemeliharaan dan perawatan intensif

dilakukan.

4. Produksi Komoditi Benang Sutera

Realisasi indikator kinerja sasaran Produksi Komoditi Benang

Sutera tahun 2017 dengan capaiannya sebesar 84,48%. Untuk lebih

jelasnya mengenai cara perolehan data tingkat produksi komoditi

benang sutera dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Hasil Pendataan Produksi Benang Sutera Tahun 2017

No. Komoditi Produksi

Kokon Produksi Benang

Target Produksi Benang

Capaian Produksi (%)

1 2 3 4 5 6

1. Benang Sutera

6.027,88 Kg 774,26 Kg 916,50 Kg 84,48

Rata-Rata Capaian 84,48

Melihat angka capaian menggambarkan bahwa tingkat capaian

belum mencapai target 100%. Salah satu kendala utama produksi

benang sutera adalah ketersediaan pakan ulat berupa tanaman murbei.

Pertanaman murbei beberapa tahun terakhir terus mengalami

penyusutan, diganti dengan jenis tanaman produktif lainnya.

Untuk tahun 2017 ini, program pengembangan sutera alam mulai

digalakkan kembali dengan penyediaan bibit ulat serta pembukaan

lahan murbei, akan tetapi belum berdampak pada produksi tahun 2017

ini.

Page 63: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

54

700.00

750.00

800.00

850.00

900.00

950.00

Jumlah Produksi Benang Sutera (Kg)

828.06

774.26

916.50

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambaran capaian realisasi tingkat produksi benang sutera

terhadap target tahunan dan realisasi tahun sebelumnya pada 2016 bisa

dilihat pada gambar diagram berikut :

Gambar 9. Diagram Capaian Indikator Kinerja Produksi Benang Sutera Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 produksi benang sutera belum mencapai target,

capaian hanya 774,26 Kg dari target 916,50 Kg atau hanya mencapai

84,48%. Dibandingkan tahun 2016 juga mengalami penurunan, tahun

2016 mencapai 828,06 Kg, hal tersebut terkait dengan kurangnya pakan

murbei, selain itu informasi mengenai bantuan bibit unggul dari China

yang akan diberikan menyebabkan beberapa petani menunda budidaya

dengan bibit lokal, sehingga terjadi penurunan produksi.

Melihat kondisi pencapaian tersebut diatas dan langkah

pengembangan yang telah dilakukan mulai tahun 2017 ini, besar

harapan target produksi sutera ke depan akan tercapai. Pembukaan

lahan untuk pakan ulat sudah dilakukan, penyediaan bibit juga setiap

tahun akan selalu diupayakan tersedia untuk mengembalikan Kejayaan

Sutera di Kabupaten Soppeng. Adapun lokus utama pengembangan

terpusat di Kecamatan Donri-Donri yang sudah memiliki riwayat

lokasi sentra penghasil sutera pada beberapa tahun silam.

Page 64: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

55

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

Daging (Kg) Telur (Kg)

975,240

5,348,043

950,712

5,262,530

950,000

5,115,000

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

5. Produksi Hasil Peternakan Unggulan

Realisasi indikator kinerja sasaran Produksi Hasil Peternakan

Unggulan tahun 2017 yang terdiri dari 2 (dua) jenis komoditas utama

dengan capaiannya rata-rata sebesar 101,48%. Untuk lebih jelasnya

mengenai cara perolehan data tingkat Produksi Hasil Peternakan

Unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12. Data Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017

No. Bentuk Produk

Populasi Produksi Target Produksi

Capaian

Produksi (%) 1 2 3 4 5 6

1.

2.

Daging (Sapi)

Telur (Unggas)

49.120 ekor

2.239.465 ekor

950.712 Kg

5.262.530 Kg

950.000 Kg

5.115.000 Kg

100,07

102,88

Rata-Rata Capaian 101,48

Tingginya capaian produksi daging dan telur sebagai produk

unggulan hasil peternakan yang sedikit melampaui target yang telah

ditetapkan, seiring dengan peningkatan jumlah populasi ternak sebagai

penghasil daging maupun telur. Tingginya minat masyarakat dalam

melakukan usaha budidaya ternak semakin meningkat, sehingga

populasi ternak yang ada semakin meningkat.

Gambaran capaian realisasi tingkat produksi hasil peternakan

unggulan terhadap target tahunan dan target renstra bisa dilihat pada

gambar diagram berikut :

Gambar 10. Diagram Capaian Indikator Kinerja Produksi Hasil Peternakan Unggulan Tahun 2017

Page 65: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

56

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi capaian indikator

kinerja tahun 2017 khusus produksi daging dan telur, keduanya sudah

melewati target tahunan, dimana untuk produksi daging yaitu

950.712 Kg dari target 950.000 Kg atau mencapai 100,07%, sedangkan

untuk telur mencapai produksi 5.262.530 Kg dari target 5.115.000 Kg

atau 102,88%. Capaian tersebut diatas perlu untuk terus dipertahankan

bahkan lebih ditingkatkan lagi. Mengingat produksi hasil peternakan

sangat tergantung pada jumlah populasi ternak, sehingga penambahan

jumlah populasi serta menjaga kondisi kesehatan ternak yang ada

untuk menjaga jumlah populasi tersebut.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016, keduanya

mengalami sedikit penurunan. Untuk produksi daging, adanya regulasi

perundang-undangan mengenai pembatasan pemotongan Sapi Betina

Produktif yang mulai intens diterapkan untuk menjaga populasi,

berdampak pada produksi daging sehingga menurun dibanding tahun

2016. Sedangkan telur, mengalami sedikit penurunan karena

menurunnya jumlah ayam petelur, meskipun secara total populasi

unggas mengalami peningkatan. Ayam petelur merupakan

penyumbang terbesar produksi telur. Penurunan populasi ayam

petelur disebabkan oleh banyaknya ayam petelur yang memasuki masa

afkir (tidak produktif) pada tahun 2017 sehingga dijual oleh peternak.

Upaya Pencapaian Sasaran Strategis “Meningkatnya Produktivitas

Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Produksi

Hasil Ternak Unggulan” untuk Tahun 2017 ini didukung dengan 6 (enam)

Program yang terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) kegiatan yang diuraikan

sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

Pangan

1) Sertifikasi bibit unggul pertanian

2) Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan (RDKK) pupuk bersubsidi

3) Pembinaan penyaluran pupuk bersubsidi

Page 66: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

57

4) Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman serealia

5) Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman aneka kacang dan

umbi

6) Pengembangan pertanian pada lahan kering

7) Penanganan Pasca Panen

8) Perlindungan tanaman untuk peningkatan pengamanan produksi

tanaman pangan

9) Penyusunan data base potensi produk pangan

2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

1) Pembibitan dan perawatan ternak

2) Pengadaan sarana dan prasarana peternakan

3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan dana bergulir

3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil

Perkebunan

1) Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian / perkebunan

2) Pengembangan bibit unggul pertanian / perkebunan

3) Pengembangan tanaman alternatif perkebunan

4) Peningkatan produksi dan kualitas tembakau

5) Pengadaan sarana produksi

6) Pelatihan petani SL – PHT

4. Program Pengembangan Sutera Alam

1) Pengembangan Sutera Alam

2) Pelatihan Petani Sutera Alam

5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna

2) Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan

Tepat Guna

6. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman

Hortikultura

1) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman

sayuran

Page 67: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

58

2) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman

buah

3) Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk tanaman

biofarmaka

4) Pengembangan diversifikasi tanaman

5) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

6) Penyediaan sarana dan prasarana tanaman hortikultura

7) Pengembangan dan pengendalian OPT Hortikultura

Sasaran strategis meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan

Pertanian untuk pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan

dan Berkelanjutan merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka

dukungan terhadap pengembangan usaha pertanian dalam pengelolaan

potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Upaya strategis yang

dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini adalah perluasan areal

sawah pada lokasi potensial, pembangunan dan pengembangan prasarana

pendukung usaha tani eksisting serta peningkatan kualitas pengelolaan

lahan usaha tani melalui pembinaan dan penyuluhan kepada petani dan

kelembagaannya yang terkait pemanfaatan lahan dan lingkungan secara

ramah lingkungan dalam mendukung usaha tani masyarakat. Untuk sasaran

kedua ini hanya ada 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase Peningkatan

Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik.

Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis kedua ini dapat dilihat

pada tabel 13 sebagai berikut :

Sasaran Strategis 2 :

“Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”

Page 68: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

59

Tabel 13. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran II. Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017

terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

%

1,42 0,18 1,18 656,95 83,20

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kedua 656,95 83,20

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam

peningkatan luas areal lahan pertanian dan usaha pengembangan pertanian

organik yaitu 1,18% dengan target 0,18% atau 656,95%. Melihat pencapaian

pada tahun 2017 tersebut yang jauh melampaui target, perlu untuk dijaga

konsistensinya sehingga sektor pertanian terus berkembang dengan

ketersediaan lahan yang cukup besar. Perhitungan pencapaian target kinerja

tersebut diatas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu

jumlah penambahan luas areal lahan pertanian (sawah) baik yang

dibudidayakan secara organik maupun non organik dibandingkan luasan

lahan tahun sebelumnya. Untuk lebih jelasnya cara perolehan data

persentase peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha

Pengembangan Pertanian Organik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 14. Data Perolehan Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

No.

Luas Lahan Sawah

Tahun 2016 (Ha)

Luas Lahan Sawah Tahun

2017(Ha)

Peningkatan/ Pengurangan Luas Lahan Sawah (Ha)

Persentase Peningkatan

(%)

Keterangan

1 2 3 4 5 6

1. 28.743,80 29.083,70 339,90 1,18 Rumus Persentase Peningkatan yaitu Jumlah Peningkatan/ Pengurangan Luas Lahan Tahun Bersangkutan Dibagi dengan Luas Lahan Tahun Sebelumnya dikali Seratus Persen

Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa untuk tahun 2016

berdasarkan rekapan data lahan statistik pertanian menunjukkan jumlah luas

sawah sebesar 28.743,80 Ha, dimana ada peningkatan seluas 339,90 Ha

Page 69: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

60

0.00%

0.20%

0.40%

0.60%

0.80%

1.00%

1.20%

1.40%

1.60%

Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

1.42%

1.18%

0.18%

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

(1,18%) untuk tahun 2017 menjadi seluas 29.083,70 Ha. Faktor utama yang

menyebabkan peningkatan luas areal lahan pertanian (sawah) ini yaitu

adanya Program Nasional Perluasan Sawah dari Kementerian Pertanian,

untuk tahun 2017 ini di Kabupaten Soppeng terealisasi 100 Ha. Selebihnya

adalah swadaya masyarakat sendiri untuk mengalihfungsikan lahannya

menjadi sawah. Tingginya minat masyarakat untuk melakukan usaha tani

Padi Sawah menjadikan sasaran ini bisa tercapai, karena selain melakukan

pendanaan secara swadaya untuk penambahan luas lahan sawah, Program

Nasional Perluasan Sawah dari dana APBN juga tidak akan terealisasi jika

minat masyarakat kurang/tidak ada dalam hal tersebut.

Realisasi indikator kinerja sasaran strategis peningkatan luas areal

lahan pertanian dan usaha pengembangan pertanian organik tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017 dan target akhir Renstra Tahun

2021, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :

Gambar 11. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Luas Areal Lahan Pertanian dan Pengembangan Pertanian Organik” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja tahun

2017 sebesar 1,18% peningkatan luas areal lahan pertanian dan usaha

pengembangan pertanian organik, dimana target peningkatan tahun 2017

sebesar 0,18% sehingga capaian mencapai 656,95%. Sementara realisasi

peningkatan tersebut dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar 1,42%

mengalami penurunan. Penambahan luas areal lahan sawah pada 2016

Page 70: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

61

sebesar 402,80 Ha, sedangkan pada 2017 turun menjadi 339,90 Ha.

Penurunan tersebut terkait dengan alokasi kegiatan perluasan sawah dari

dana APBN Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Soppeng dari 300 Ha

pada 2016, menjadi 100 Ha pada 2017. Akan tetapi jika dilihat dari selisih

kegiatan perluasan sawah dengan luas penambahan total, ada peningkatan

pada 2017 dibanding 2016 yang menggambarkan bahwa tingkat swadaya

masyarakat melakukan perluasan sawah secara mandiri meningkat.

Sasaran strategis kedua ini didukung dengan 2 (dua) program yang

terdiri dari 11 (sebelas) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana

Pertanian/Perkebunan

1) Pengelolaan air irigasi untuk pertanian

2) Peningkatan pengelolaan lahan

3) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna

4) Pengelolaan sumber - sumber air untuk pertanian

5) Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur

pertanian dan pedesaan

6) Water Resource and Irrigation Sector Management (WISMP)

7) Pembinaan dan pengembangan kelembagaan P3A / GP3A

8) Pengembangan jalan produksi

9) Konservasi air dan antisipasi anomali iklim

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perlindungan Lahan Pertanian

1) Pengembangan Pertanian Organik

2) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian

Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka meningkatkan nilai

Sasaran Strategis 3 :

“Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya”

Page 71: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

62

tambah produk hasil pertanian di Kabupaten Soppeng sehingga

menghasilkan produk bermutu dan berdaya saing untuk berkompetisi di

pasaran, sesuai dengan salah satu kebijakan pembangunan pertanian

Pemerintah Kabupaten Soppeng yaitu Sistem Petik Olah Jual. Selain itu,

sasaran strategis ini juga mengarah pada upaya meningkatkan jiwa

wirausaha petani dan pelaku agribisnis lainnya dengan harapan akan

memberikan dampak kemajuan kehidupan perekonomian di Kabupaten

Soppeng secara umum dan kehidupan petani dan keluarganya secara

khusus.

Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini

adalah optimalisasi transfer of knowledge terkait penanganan pasca panen dan

pengolahan hasil pertanian melalui berbagai bentuk pelatihan dan

bimbingan yang lebih menekankan pada aksi praktek daripada aspek teori,

fasilitasi sarana dan prasarana pendukung terkait pasca panen dan

pengolahan, partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan/event promosi baik

berupa pameran/expo maupun bentuk kegiatan lainnya serta optimalisasi

penyuluhan dan bimbingan petani dan kelembagaannya dalam upaya

pengembangan usaha agribisnis.

Dari tabel 4 untuk sasaran “Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku

Agribisnis Lainnya” terlihat bahwa sasaran strategis ini terdiri 4 (empat)

indikator kinerja yaitu 1.) Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian; 2.)

Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi

Pengolahan Hasil Pertanian; 3.) Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi

yang diolah/dipasarkan; dan 4.) Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang

mengikuti pelatihan, bimtek dan sosialisasi. Nilai rata-rata capaian sasaran

yaitu 103,24%. Nilai rata-rata capaian tersebut melewati target 100% yang

menunjukkan bahwa untuk sasaran strategis ketiga ini cukup baik.

Adapun hasil evaluasi terhadap pencapaian sasaran strategis ini

dibandingkan data capaian tahun 2017 serta perbandingan dengan target

tahun 2017 dan capaian tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini :

Page 72: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

63

Tabel 15. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran III. Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017

terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

Unit 95 104 99 95,19 104,21

2 Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

% 26,81 8,33 7,90 94,85 29,47

3 Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang diolah dan dipasarkan

% 33,33 33,33 33,33 100,00 100,00

4 Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi

Orang 185 240 295 122,92 159,46

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Ketiga 103,24 98,28

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk

indikator-indikator pada Sasaran ini cukup baik, dimana 2 (dua) indikator

mampu mencapai target, dan 2 (dua) indikator Lainnya hampir mencapai

target. Melihat pencapaian pada tahun 2017 yang dibandingkan dengan

capaian 2016 terdapat peningkatan untuk 2 (dua) indikator, 1 (satu) yang

sama capaiannya dan 1 (satu) indikator lainnya mengalami penurunan.

Adapun uraian untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai masing-

masing indikator kinerja pada sasaran strategis ketiga yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah

kelompok/unit usaha yang terbentuk di masyarakat dan melakukan

aktivitas usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Indikator ini

awalnya terurai pada 3 (tiga) SKPD sebelum adanya perubahan

perangkat daerah, diantaranya kelompok usaha pengolahan hasil

tanaman pangan dan hortikultura, kelompok usaha pengolahan hasil

perkebunan, dan kelompok usaha pengolahan hasil peternakan dan juga

hasil perikanan. Akan tetapi khusus untuk pengolahan komoditi yang

masuk dalam sektor pertanian, disatukan dalam indikator ini sebagai

tindak lanjut perubahan perangkat daerah menjadi Dinas Pertanian.

Page 73: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

64

90

92

94

96

98

100

102

104

Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian (Unit)

95

99

104

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Semakin meningkatnya jumlah kelompok/unit usaha pengolahan

hasil pertanian tentunya menunjukkan bahwa upaya peningkatan nilai

tambah hasil pertanian dilakukan oleh masyarakat, sistem Petik Olah

Jual berjalan dengan baik. Nilai tambah produk olahan hasil pertanian

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk mentah/hasil panen

yang langsung dijual. Melalui sistem Petik Olah Jual, diharapkan

peningkatan nilai tambah tersebut bisa dinikmati sendiri oleh

masyarakat, meskipun hanya dengan teknologi-teknologi

sederhana/tepat guna dalam pengolahan hasil pertanian.

Realisasi indikator kinerja Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil

Pertanian tahun 2017 dibandingkan dengan target tahun 2017 dan

capaian tahun 2016, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :

Gambar 12. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebanyak 99 Unit dari target 104 Unit atau capaian 95,19%,

sementara realisasi tahun 2017 tersebut dibandingkan capaian 2016

sebanyak 95 Unit, mengalami peningkatan sebanyak 4 Unit.

Peningkatan jumlah unit usaha ini terutama disebabkan oleh faktor

ketersediaan bahan baku utama yang cukup melimpah, pelatihan dan

pembinaan instansi-instansi terkait, dan semakin tumbuhnya minat

masyarakat untuk berwirausaha dalam sektor pengolahan hasil

Page 74: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

65

pertanian. Meskipun demikian, indikator sasaran ini belum bisa

mencapai target. Salah satu penyebabnya yaitu karena tidak

tercapainya target penambahan kelompok usaha pengolahan hasil

perkebunan dan peternakan sesuai perencanaan dari SKPD

sebelumnya, hal tersebut terkait dengan adanya perubahan struktur

perangkat daerah. Kedepan, Bidang Pengolahan dan Pemasaran

sebagai bidang terkait pada SKPD Dinas Pertanian harus lebih giat dan

memperhatikan terkait pembinaan dan penumbuhan kelompok usaha

pengolahan dari sub sektor Perkebunan dan sub sektor Peternakan

yang sebelumnya terpisah dari masing-masing SKPD yang tergabung

dalam Dinas Pertanian.

Tantangan utama kedepan dalam upaya mengembangkan

kelompok usaha pengolahan hasil pertanian, mempertahankan yang

sudah ada, yaitu pemasaran hasil produk olahan. Sehingga untuk

indikator kinerja ini, selain memfokuskan pengembangan sektor

pengolahan hasil, harus juga memikirkan orientasi pasar produk yang

diolah, karena tidak menutup kemungkinan kelompok yang sudah ada

hilang/bubar karena tidak usaha yang tidak layak ekonomi atau

produk gagal di pasaran.

2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan ketersediaan

sarana dan prasarana dalam mendukung pasca panen dan

usaha/kegiatan pengolahan hasil pertanian. Semakin meningkatnya

jumlah sarana dan prasarana pasca panen dan teknologi pengolahan

hasil pertanian menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan hasil

pertanian terdukung dengan baik yang diharapkan bisa terus

mengalami perkembangan. Ketersediaan sarana dan prasarana

pengolahan hasil pertanian saat ini masih terbatas pada beberapa

komoditi utama saja seperti Penggilingan Padi dan prasarana

pendukungnya, alat-alat panen dan pasca panen untuk Padi, Jagung

dan Kedelai.

Page 75: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

66

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil

Pertanian

26.81%

7.90% 8.33%

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Berdasarkan data ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan

hasil pertanian, termasuk alat panen dan pasca panen sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari usaha pengolahan hasil pertanian, jumlah

yang tersedia yaitu 1.329 Unit dari berbagai jenis sarana dan prasarana

teknologi Pengolahan Hasil Pertanian pada Tahun 2016, dan mengalami

peningkatan pada Tahun 2017 menjadi 1.434 Unit. Ada peningkatan 105

unit atau 7,90% dibanding tahun 2016. Untuk lebih jelasnya mengenai

perolehan data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16. Data Perolehan Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Hasil Pertanian Tahun 2017

No. Ketersediaan Tahun 2016

(Unit)

Ketersediaan Tahun 2017

(Unit)

Peningkatan/ Pengurangan Ketersediaan

(Unit)

Persentase Peningkatan

(%)

Keterangan

1 2 3 4 5 6

1. 1.329 1.434 105 7,90 Rumus Persentase Peningkatan yaitu Jumlah Peningkatan/ Pengurangan Ketersediaan Tahun Bersangkutan Dibagi dengan Ketersediaan Tahun Sebelumnya dikali Seratus Persen

Realisasi indikator kinerja Persentase Peningkatan Ketersediaan

Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat

dilihat pada gambar diagram berikut :

Gambar 13. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian” Tahun 2017

Page 76: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

67

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 7,90% dari target 8,33% atau capaian 94,85%.

Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan capaian pada tahun

2016 sebesar 26,81% mengalami penurunan. Faktor utama yang

berpengaruh langsung pada ketersediaan sarana dan prasarana

teknologi pengolahan hasil pertanian ini adalah fasilitasi bantuan

pemerintah. Pada tahun 2017 fasilitasi bantuan tersebut menurun

dibanding tahun 2016. Semakin tumbuhnya minat berwirausaha dalam

sektor pengolahan hasil pertanian juga menjadi harapan besar untuk

pencapaian indikator sasaran ini.

3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang diolah/dipasarkan

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan peningkatan

jumlah komoditi yang diolah dan dipasarkan. Semakin meningkatnya

jumlah komoditi yang diolah dan dipasarkan menunjukkan bahwa

kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian berjalan dengan

baik yang diharapkan bisa terus mengalami perkembangan dan

memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Soppeng.

Berdasarkan data dari Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian, untuk tahun 2015 ada 3 (tiga) komoditi yang dikembangkan

olahan dan pemasarannya yaitu Padi, Jagung dan Kedelai. Sementara

untuk tahun 2016 ada penambahan jumlah komoditi menjadi 4 (empat)

yaitu Padi, Jagung, Kedelai dan Buah Naga. Artinya ada peningkatan

sebesar 33,33% dibanding tahun 2015. Dan untuk tahun 2017 target tetap

33,33%, dimana melihat indikator ini merupakan indikator yang

terakumulasi dari awal renstra sampai tahun akhir renstra. Artinya

untuk tahun 2017 ini tidak ada target peningkatan, karena sama dengan

target tahun 2016.

Realisasi indikator kinerja tersebut dibandingkan dengan target

tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat dilihat pada diagram berikut :

Page 77: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

68

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan

33.33% 33.33% 33.33%

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 14. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Diolah dan Dipasarkan” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 33,33%. Mencapai target yang ditetapkan sebesar

33,33%, sehingga capaian mencapai 100% dari target. Tercapainya

target untuk indikator kinerja ini tidak terlepas dari ketersediaan

komoditi potensial yang bisa dikembangkan produk olahannya untuk

dipasarkan. Tahun 2017, kejelian melihat potensi buah naga yang

sudah mulai intensif dibudidayakan masyarakat menjadi kunci

sehingga target bisa dicapai. Selama ini produk olahan fokus pada

komoditas padi, jagung dan kedelai yang bahan bakunya cukup

melimpah.

Tantangan untuk tahun-tahun mendatang, agar indicator kinerja

ini bisa terus mencapai target harus dilakukan inventarisasi komoditi

potensial untuk diolah dan dipasarkan. Dengan potensi sumber daya

alam yang ada di Kabupaten Soppeng, harapan untuk pencapaian

indikator kinerja tersebut besar dalam mencapai target setiap tahunnya.

4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan banyaknya

petani dan pelaku agribisnis lainnya yang mengikuti kegiatan terkait

peningkatan kualitas SDM berupa pelatihan, bimtek ataupun sosialisasi.

Semakin banyak jumlah petani dan pelaku agribisnis yang mengikuti

Page 78: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

69

0

50

100

150

200

250

300

Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang Mengikuti Pelatihan dan Sosialisasi (Org)

185

295

240

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

kegiatan tersebut, tentu akan semakin baik dan diharapkan bisa

memberikan manfaat dan dampak yang baik bagi kelangsungan usaha

agribisnis yang dilakukan para petani dan pelaku usaha lainnya.

Berdasarkan data dari Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian, untuk tahun 2017 ada 4 (empat) jenis kegiatan utama yang

terkait dengan indikator kinerja ini yaitu 1.) Penanganan Pasca Panen;

2.) Pelatihan dan Bimbingan Kewirausahaan Bagi Kelompok Usaha

Tani; 3.) Pelatihan Penanganan Pengolahan Hasil Pertanian; 4.)

Penyuluhan dan Bimbingan Pengelolaan Sumber Daya Petani Melalui

Bantuan Pemerintah. Jumlah peserta untuk 4 (empat) kegiatan tersebut

yaitu 295 orang, sementara target indicator tersebut sejumlah 240 orang.

Realisasi indikator kinerja Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis

lainnya yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi dibandingkan

dengan target tahun 2017 maupun dengan capaian tahun 2016, dapat

dilihat pada diagram berikut :

Gambar 15. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya yang mengikuti Pelatihan, Bimtek dan Sosialisasi” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tersebut tahun 2017 sebanyak 295 orang, Melampaui target yang

ditetapkan sebanyak 240 orang, sehingga capaian mencapai 122,92%

dari target. Sementara realisasi sampai dengan tahun 2017 tersebut jika

dibandingkan dengan capaian 2016 sebanyak 185 orang, artinya

Page 79: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

70

mengalami peningkatan sebanyak 110 Orang. Indikator ini juga

terakumulasi dari capaian tahun awal sampai akhir Renstra. Capaian

2016 sebanyak 185 orang, sehingga sampai tahun 2017 sudah 480 orang

yang mengikuti kegiatan bimtek, pelatihan dan sosialisasi pada Bidang

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Tercapainya target untuk

indikator kinerja ini bahkan melampaui target karena adanya kegiatan

pendukung yang terkait langsung indikator yang akan dicapai, dengan

jumlah ketersediaan dana yang cukup untuk pencapaian target.

Melihat kondisi capaian 2017 ini, besar harapan target akhir tahun

renstra bisa tercapai, dengan catatan bahwa kegiatan pendukung

terkait langsung tetap dilaksanakan, yang tentunya dengan

pengembangan dan penyesuaian terhadap kondisi dan perkembangan

lingkungan petani dan pelaku agribisnis lainnya. Pelatihan, bimbingan

teknis ataupun sosialisasi yang dilakukan, betul-betul bisa memberikan

dampak positif bagi petani dan pelaku agribisnis lainnya dalam

berusaha tani.

Sasaran strategis ketiga ini didukung dengan 2 (dua) program yang

terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu dan Pemasaran

Hasil Pertanian

1) Penanganan pengolahan hasil pertanian

2) Pengembangan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil

pertanian

3) Promosi atas hasil produksi pertanian unggulan daerah

4) Penyuluhan dan bimbingan pengelolaan sumber daya petani melalui

bantuan pemerintah

5) Pelatihan dan bimbingan kewirausahaan bagi kelompok tani

2. Program Peningkatan Pasca Panen, Pemasaran dan Promosi Hasil

Perkebunan

1) Pelatihan pengolahan pasca panen

2) Penyediaan sarana dan prasarana perkebunan

Page 80: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

71

Sasaran strategis Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka dukungan terhadap

pengembangan usaha sub sektor peternakan. Upaya strategis yang

dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran ini adalah penanganan

berbagai jenis penyakit hewan dan zoonosis yang terjadi di Kabupaten

Soppeng. Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin baiknya

kinerja dalam hal pengendalian penyakit hewan dan zoonosis oleh tim

paramedik kesehatan hewan. Untuk sasaran strategis keempat ini hanya ada

1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase Kasus Penyakit Hewan dan

Zoonosis yang tertangani. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran

strategis keempat ini dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 17. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran IV. Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017

terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Kasus Penyakit Ternak yang Tertangani

% 36,0 40,0 65,35 163,38 181,53

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Keempat 163,38 181,53

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam

hal persentase kasus penyakit ternak yang tertangani yaitu 65,35% dengan

target 40,00% atau capaian 163,38%. Dan dibandingkan dengan capaian pada

2016 yaitu 36,00% (SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan), terjadi

peningkatan yang cukup besar pada 2017 yaitu mencapai 181,53%.

Perhitungan pencapaian target kinerja tersebut diatas berdasarkan Indikator

Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu jumlah kasus penyakit ternak yang

tertangani dibandingkan dengan jumlah kasus penyakit ternak yang terlapor

pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Untuk lebih jelasnya cara

perolehan data persentase kasus penyakit hewan dan zoonosis yang

tertangani dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Sasaran Strategis 4 :

“Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis”

Page 81: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

72

Tabel 18. Data Perolehan Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani Tahun 2017

No. Jumlah

Kasus yang terlapor

Jumlah Kasus yang tertangani

Persentase Capaian (%)

Keterangan

1 2 3 4 5

1. 228 Kasus 149 Kasus 65,35 Rumus Persentase Capaian yaitu Jumlah Kasus Tertangani Dibagi Jumlah Kasus Terlapor dikali Seratus Persen

Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa untuk tahun 2017

berdasarkan data dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan ada 228

Kasus yang terlaporkan, dan dari kasus terlapor tersebut ada 149

diantaranya yang ditindaklanjuti dengan penanganan sesuai kondisi yang

terjadi. Sehingga berdasarkan capaian tersebut, 65,35% kasus tertangani,

sementara target tahun 2017 pada angka 40,00%. Tingginya capaian yang

diraih dibandingkan target tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya: (1) Koordinasi yang baik, terjalinnya koordinasi yang baik antara

masyarakat peternak dengan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, dalam

hal ini Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam memberikan

informasi memudahkan petugas dalam menangani kasus penyakit di

lapangan. (2) Tersedianya sarana dan prasarana, sarana dan prasarana seperti

alat transportasi mobil puskeswan, motor petugas dan alat-alat serta obat-

obatan hewan melancarkan tugas operasional dalam penanganan kasus di

lapangan. (3) Kesiapsiagaan petugas, kemampuan/keahlian petugas untuk

setiap saat turun ke lapangan apabila ada kasus penyakit hewan yang segera

memerlukan penanganan juga menjadi kunci utama keberhasilan

pencapaian tersebut.

Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Terkendalinya Penyakit

Hewan dan Zoonosis tahun 2017 dibandingkan dengan target tahun 2017

dan capaian tahun 2016, dapat dilihat dalam gambar diagram berikut :

Page 82: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

73

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang Tertangani (%)

36.00

65.35

40.00 Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 16. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis” Tahun 2017

Sasaran strategis keempat ini didukung dengan 1 (satu) program yang

terdiri dari 2 (dua) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak

1) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular ternak

2) Pembinaan Kesmavet pada Usaha Peternakan

Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan

dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian merupakan sasaran

yang akan dicapai dalam rangka dukungan pelaksanaan program

pembangunan pertanian secara keseluruhan melalui penyuluhan pertanian

secara efektif dan efisien. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran ini adalah pemberdayaan kelembagaan penyuluh serta

peningkatan kapasitas dan kinerja para penyuluh pertanian. Keberhasilan

pembangunan pertanian sangat membutuhkan peran vital dari para

penyuluh pertanian sebagai pendamping, Pembina dan mitra kerja petani di

lapangan. Untuk sasaran strategis kelima ini ada 2 (dua) indikator kinerja

yaitu 1.) Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan

Dikembangkan; 2.) Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh.

Sasaran Strategis 5 :

“Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian”

Page 83: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

74

Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis kelima ini dapat dilihat

pada tabel 19 sebagai berikut :

Tabel 19. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran V. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017 terhadap 2016

(%) Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan

% 75,00 82,00 100,00 121,95 133,33

2 Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh

% 100,00 82,00 98,63 120,28 98,63

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kelima 121,12 115,98

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk

indikator-indikator pada Sasaran ini sangat baik, dimana 2 (dua) indikator

mampu melampaui target. Melihat pencapaian pada tahun 2017 yang

dibandingkan dengan capaian tahun 2016 juga cukup baik, sehingga perlu

konsistensi agar tingkat capaian tersebut bisa dipertahankan sampai tahun

akhir pelaksanaan Renstra. Khusus untuk kinerja mandiri penyuluh masih

perlu peningkatan karena belum mencapai 100%, menurun sedikit dibanding

2016 yang sudah mencapai 100%.

Adapun uraian untuk masing-masing indikator kinerja sasaran strategis

Kelima ini yaitu sebagai berikut :

1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah

kelembagaan penyuluh yang diberdayakan dan dikembangkan pada

tahun berjalan, melalui berbagai jenis kegiatan pemberdayaan dan

pengembangan kelembagaan penyuluh. Kegiatan pemberdayaan dan

pengembangan kelembagaan penyuluhan diharapkan bisa memberikan

dampak langsung pada efektivitas penyelenggaraan penyuluhan

pertanian. Adapun realisasi indikator kinerja tersebut untuk tahun 2017

Page 84: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

75

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan (%)

75.00

100.00

82.00

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016, dapat

disajikan dalam gambar diagram berikut :

Gambar 17. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Kelembagaan Penyuluhan yang Diberdayakan dan Dikembangkan” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 100% dari target 82% atau capaian 121,95%,

sementara realisasi tahun 2017 tersebut jika dibandingkan dengan

realisasi tahun 2016 sebesar 75%, artinya mengalami peningkatan.

Target capaian akhir Renstra sebesar 100% jika dilihat capaian tahun ini

sudah mencapai, akan tetapi indikator sasaran ini setiap tahun

dilakukan perhitungan dan tidak terakumulasi, sehingga meskipun

sudah sama target tahun akhir renstra pada 2017, masih ada

kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan.

Adapun capaian 100% pada tahun 2017 ini diperoleh dari jumlah

kelembagaan penyuluh yang diberdayakan dan dikembangkan

sebanyak 8 (delapan) unit BPP Kecamatan, dari 8 (delapan) unit BPP

Kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng. Adapun berbagai jenis

kegiatan terkait pemberdayaan dan pengembangan kelembagaan

penyuluh yang dilaksanakan pada tahun 2017 yaitu 1.) Pembinaan

Penyuluh secara Rutin setiap 2 Kali Sebulan; 2.) Pemberdayaan dalam

hal menjadikan BPP Kecamatan sebagai pusat pelatihan, sosialisasi dan

Page 85: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

76

bimbingan teknis kegiatan bidang-bidang lingkup Dinas Pertanian; 3.)

Pengembangan Demplot pada lahan BPP kecamatan; 4.) Penyediaan

berbagai jenis sarana dan prasarana penyuluhan maupun pendukung

kegiatan penyuluhan pertanian.

2. Persentase Capaian Kinerja Mandiri Penyuluh

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan kinerja para

penyuluh pertanian di lapangan. Semakin tinggi tingkat capaian

menegaskan bahwa semakin banyak tenaga penyuluhan pertanian yang

berkinerja baik dan sangat baik dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi sebagai penyuluh pertanian. Hal ini sangat penting mengingat

besarnya peran para penyuluh pertanian dalam mengawal segala

kebijakan dan program pembangunan pertanian di tingkat lapangan.

Berdasarkan data hasil rekapitulasi nilai evaluasi kinerja penyuluh

pertanian PNS di Kabupaten Soppeng Tahun 2017, dari 73 (tujuh puluh

tiga) orang penyuluh dalam rekapan tersebut, 3 (tiga) orang berkinerja

sangat baik, 69 (enam puluh sembilan) orang berkinerja baik dan 1 (satu)

orang berkinerja cukup. Untuk lebih jelasnya mengenai perolehan data

persentase pencapaian kinerja mandiri penyuluh dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 20. Data Perolehan Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh Pertanian Tahun 2017

No.

Jumlah Berkinerja

Baik & Sangat Baik

(Mandiri)

Jumlah Berkinerja Cukup & Kurang

Jumlah Total Penyuluh

PNS

Persentase Capaian (%)

Keterangan

1 2 3 4 5 6

1. 72 1 73 98,63 Rumus Persentase Kinerja Mandiri Penyuluh yaitu Jumlah Penyuluh Berkinerja Baik dan Sangat Baik Dibagi dengan Jumlah Keseluruhan, Dikali Seratus Persen

Realisasi indikator kinerja Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri

Penyuluh dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun

2016, dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :

Page 86: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

77

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Persentase Capaian Kinerja Mandiri Penyuluh (%)

100.00 98.63

82.00

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 18. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 98,63% dari target 82,00% atau capaian 120,28%.

Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan realisasi 2016,

mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2016 sewaktu masih

dibawah naungan SKPD BP3KP, dari seluruh jumlah penyuluh pada

laporan evaluasi kinerja penyuluh, prestasi kerjanya masuk kategori

mandiri (baik dan sangat baik), sedangkan pada 2017 dari laporan

evaluasi kinerja, terdapat 1 (satu) orang dari 73 (tujuh puluh tiga) orang

penyuluh yang berkinerja ‘’Cukup”, sehingga tidak masuk kategori

mandiri.

Melihat kondisi tersebut, dengan Program dan Kegiatan

pendukung pencapaian indikator kinerja yang dilaksanakan setiap

tahun, besar harapan kinerja mandiri penyuluh bisa tercapai 100% dan

konsisten seterusnya, mengingat peran penyuluh yang cukup besar

dalam pembangunan Pertanian.

Sasaran strategis kelima ini didukung dengan 1 (satu) program

yang terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Penyuluh

1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan,

dan kehutanan

Page 87: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

78

2) Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian,

perikanan dan kehutanan

3) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian perkebunan

4) Peningkatan sarana dan prasarana tenaga penyuluhan

5) Penyuluhan diseminasi teknologi pertanian / perkebunan

spesifik lokasi

6) Penyuluhan dan pendampingan penerapan teknologi

peternakan tepat guna

7) Replikasi pemberdayaan balai penyuluh kecamatan

Sasaran strategis Keenam “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan

SDM Pelaku Utama” merupakan sasaran yang akan dicapai dalam rangka

penguatan kelembagaan dan SDM petani sebagai pelaku utama sekaligus

sasaran pembangunan pertanian. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam

rangka mencapai sasaran ini adalah pemberdayaan kelembagaan petani

melalui berbagai fasilitasi pembinaan dan pelatihan terkait upaya

mewujudkan kelembagaan yang kuat dan mandiri, serta peningkatan

kapasitas petani sebagai pelaku utama melalui pendidikan, pelatihan,

bimbingan teknis dan kegiatan pembelajaran petani lainnya. Keberhasilan

pembangunan pertanian dengan tolak ukur utama berupa peningkatan

kesejahteraan petani, tidak terlepas dari peran petani dalam berlembaga

untuk menguatkan posisi tawar petani, serta kemampuan teknis,

pengetahuan dan pengalaman yang menjadi modal dasar dalam

menjalankan usaha taninya. Untuk sasaran strategis keenam ini ada 3 (tiga)

indikator kinerja yaitu 1.) Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang

Mandiri; 2.) Capaian Kelompok Tani yang Dibina; 3.) Persentase

Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama melalui Pendidikan dan Pelatihan.

Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis keenam ini dapat dilihat

pada tabel 21 sebagai berikut :

Sasaran Strategis 6 :

“Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama”

Page 88: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

79

Tabel 21. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran VI. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017 terhadap 2016

(%) Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri

% 12,97 30,00 21,79 72,63 168,00

2 Capaian Kelompok Tani yang Dibina

% 98,92 89,93 96,84 107,69 97,90

3 Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan

% 100,00 82,00 100,00 121,95 100,00

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Keenam 100,76 121,97

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017, pencapaian untuk

indikator-indikator pada Sasaran ini sangat baik, dimana 2 (dua) indikator

mampu melampaui target, sehingga rata-rata capaian diatas 100%. Melihat

pencapaian pada tahun 2017 yang dibandingkan dengan capaian tahun 2016

juga mengalami peningkatan berdasarkan capaian rata-rata. Akan tetapi

khusus capaian bina kelompok tani mengalami sedikit penurunan sehingga

perlu peningkatan kinerja penyuluhan pertanian dalam pembinaan dan

pendampingan kelompok tani pada wilayah masing-masing.

Adapun uraian untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing indikator

kinerja sasaran strategis Keenam ini yaitu sebagai berikut :

1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan jumlah

kelembagaan petani sebagai pelaku utama dalam hal ini kelompok tani

yang masuk kategori mandiri, yaitu kelompok tani yang dalam kategori

kelompok Madya dan Utama. Kegiatan pemberdayaan, pembinaan dan

pengembangan kelembagaan petani yang dilakukan oleh Penyuluh

Pertanian diharapkan bisa memberikan dampak langsung pada

peningkatan kelas kelompok tersebut.

Berdasarkan data hasil rekapitulasi kelas kemampuan kelompok

tani Tahun 2017 dari Bidang Pembinaan dan Penyuluhan, dari total 950

Page 89: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

80

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri (%)

12.97

21.77

30.00

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

(sembilan ratus lima puluh satu) kelompok, 188 (seratus delapan puluh

delapan) kelompok tani Kelas Madya dan 19 (sembilan belas) kelompok

tani Kelas Utama, sehingga total kelompok Madya dan Utama sebanyak

207 (dua ratus tujuh) kelompok atau 21,79%. Untuk lebih jelasnya

mengenai perolehan data persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani

yang Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 22. Data Perolehan Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri Tahun 2017

No.

Kelompok Tani Kelas Pemula dan

Lanjut

Kelompok Tani Kelas

Madya

Kelompok Tani Kelas

Utama Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 6

1. 743 188 19 950 Rumus Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani Mandiri Berdasarkan IKU Dinas Pertanian yaitu Jumlah Kelompok Tani Kelas Madya dan Utama Dibagi dengan Jumlah Keseluruhan Kelompok Tani, Dikali Seratus Persen

Adapun gambaran realisasi indikator kinerja tersebut untuk tahun

2017 dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016

dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Gambar 19. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 21,77% dari target 30% atau capaian 72,57% masih

Page 90: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

81

jauh dari target, sementara realisasi tahun 2017 tersebut jika

dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar 12,97%, mengalami

peningkatan yang cukup bagus.

Dalam penetapan kelas kelompok tani, penyuluh pertanian secara

rutin melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah

diatur dalam pedoman penilaian kelas kemampuan kelompok tani dari

Kementerian Pertanian. Perubahan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan dalam hal penataan kelembagaan kelompok tani

menjadi salah satu faktor meningkatnya persentase capaian 2017

dibanding 2016. Hasil dari perubahan tersebut berimbas pada

berkurangnya jumlah kelompok tani dalam pendataan yaitu dari 1.488

pada 2016 menjadi 950 pada 2017. Kebijakan pengadministrasian

kelompok berdasarkan jenis usaha/komoditi pada tahun 2016 hasilnya

banyak memunculkan kelompok yang sama (nama, pengurus dan

alamat yang sama), selain itu adanya regulasi baru yang perlu

penyesuaian dalam struktur kelompok tani, sehingga pada tahun 2017

Dinas Pertanian menerapkan kebijakan pembenahan ulang

kelembagaan dan pendataan ulang, hasil pendataan ulang tersebut

ditindaklanjuti dengan penilaian kelas kemampuan kelompok tani.

Selain itu, intensitas pembinaan dan aktifnya pengurus kelompok tani

turut memberikan andil meningkatnya kelas kemampuan kelompok

tani yang ada.

Meskipun mengalami peningkatan pada tahun 2017, akan tetapi

dari segi capaian berdasarkan target masih cukup rendah yaitu 72,57%

dari target. Kendala utama yang dihadapi dalam mendorong dan

mengembangkan kelompok tani menjadi mandiri yaitu 1.) Lemahnya

pemahaman dalam berlembaga petani oleh para anggota maupun

pengurus yang ada, sehingga kadang terjadi perselisihan yang

berdampak pada seringnya terjadi pergantian pengurus, dimana salah

satu criteria penilaian yaitu kondisi kepengurusan tersebut;

2.) Rendahnya kualitas SDM sebagian besar pengurus Kelompok Tani,

Page 91: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

82

sehingga dalam mengelola dan menjalankan fungsi sebagai pengurus

kelompok tani tidak optimal, berdampak pada hasil penilaian.

Sehingga pembinaan dan pendampingan petani terutama oleh petugas

penyuluh pertanian kedepan perlu lebih ditingkatkan lagi, dengan

harapan peningkatan kelas kelompok tani bisa terus naik dan mencapai

target. Kelembagaan petani yang mandiri akan sangat membantu

jalannya proses pembangunan pertanian, karena petani sebagai sasaran

utama sebagai pelaku usaha pertanian di lapangan.

2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina

Indikator kinerja sasaran strategis ini menunjukkan kinerja dalam

hal pembinaan kelompok tani di lapangan. Semakin tinggi tingkat

capaian menegaskan bahwa semakin efektifnya pelaksanaan

penyuluhan dengan sasaran kelompok tani di wilayah masing-masing.

Hal ini sangat penting mengingat besarnya peran kelompok tani sebagai

mitra dalam menjalankan program pembangunan pertanian. Kelompok

tani sebagai sasaran berbagai jenis program dan kegiatan pembangunan

pertanian, selain daripada itu, kelompok tani menjadi wadah para

petani dalam meningkatkan kerjasama dan sebagai wahana belajar

bersama.

Kelompok tani yang terbina adalah kelompok tani yang tersentuh

dengan kegiatan penyuluhan, baik terjadwal secara rutin maupun tidak

yang dilaksanakan oleh penyuluh melalui kegiatan latihan kunjungan

(Laku), supervisi dan monitoring pada wilayah binaan masing-masing.

Berdasarkan data hasil rekapitulasi dari Bidang Pembinaan dan

Penyuluhan, dari 950 jumlah kelompok tani, 920 diantaranya tersentuh

kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh penyuluh pertanian atau

mencapai 96,84%, sementara target 89,93% sehingga capaian sebesar

107,69%. Realisasi indikator kinerja Capaian Kelompok Tani yang

dibina dibandingkan dengan target tahun 2017 dan capaian tahun 2016,

dapat disajikan dalam gambar diagram berikut :

Page 92: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

83

84.00

86.00

88.00

90.00

92.00

94.00

96.00

98.00

100.00

Capaian Kelompok Tani yang Dibina (%)

98.92

96.84

89.93

Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 20. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Capaian Kelompok Tani yang Dibina” Tahun 2017

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indikator kinerja

tahun 2017 sebesar 96,84% dari target 89,93% atau capaian 107,69%.

Sementara realisasi tahun 2017 jika dibandingkan realisasi 2016,

mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2016 sewaktu masih

dibawah naungan SKPD BP3KP, capaian kelompok tani yang dibina

sebesar 98,92%. Kendala utama yang dihadapi dalam pembinaan

kelompok tani pada tahun 2017 adalah adanya Penyuluh Pertanian

yang memiliki wilayah binaan lebih dari 1 (satu) Desa/Kelurahan, hal

tersebut terjadi karena banyaknya penyuluh pertanian yang memasuki

masa purna bakti dibanding tahun 2016, sementara wilayah binaan

tidak boleh kosong, sehingga ada beberapa penyuluh yang merangkap

pada 2-3 Desa/Kelurahan binaan. Selain itu, beralihnya status

kepegawaian penyuluh perikanan dan kehutanan menyebabkan jumlah

penyuluh berkurang. Pada tahun 2016, semua penyuluh baik pertanian,

perikanan maupun kehutanan ditempatkan pada wilayah binaan

Desa/Kelurahan.

Melihat kondisi tersebut, kedepan akan dilakukan pemerataan

penempatan penyuluh pertanian yang ada, baik PNS maupun THL

TBPP, sehingga tidak ada lagi yang merangkap wilayah binaan dengan

harapan kinerja penyuluh untuk melakukan pembinaan kelompok bisa

Page 93: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

84

lebih optimal lagi. Idealnya semua kelompok tani dalam wilayah

binaan tersentuh pembinaan oleh penyuluhnya.

Sasaran strategis kelima ini didukung dengan 1 (satu) program

yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama

1) Pendidikan Petani dan Pelaku Agribisnis

2) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dan KTNA

3) Pekan Nasional Kelompok Tani Andalan

Sasaran strategis meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan

administrasi umum dan keuangan merupakan sasaran yang akan dicapai

terkait dengan pengelolaan administrasi umum dan keuangan pada internal

Dinas Pertanian. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka mencapai

sasaran ini meliputi berbagai pemenuhan kebutuhan rutin pada internal

Dinas Pertanian, peningkatan profesionalisme aparatur serta pendukung

lainnya. Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin efektif dan

efisiennya pengelolaan administrasi umum dan keuangan. Untuk sasaran

strategis ketujuh ini hanya ada 1 (satu) indikator kinerja sebagai tolak ukur

pencapaian sasaran yaitu Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan

Administrasi Umum dan Keuangan. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja

sasaran strategis ketujuh ini dapat dilihat pada tabel 23 sebagai berikut :

Tabel 23. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran VII. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017

terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

% - 100,0 88,00 88,00 -

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Ketujuh 88,00 -

Sasaran Strategis 7 :

“Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan”

Page 94: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

85

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam

hal persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum

dan keuangan yaitu 88,00% dengan target 100,00% atau capaian 88,00%.

Tahun 2017 merupakan tahun pertama perangkat daerah Dinas Pertanian

berjalan sehingga belum ada capaian pada 2016. Perhitungan pencapaian

target kinerja tersebut diatas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun

2016-2021 yaitu jumlah pegawai yang puas dengan pelayanan administrasi

umum dan keuangan dibandingkan dengan keseluruhan pegawai. Metode

yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kuisioner internal pegawai

Dinas Pertanian. Untuk lebih jelasnya cara perolehan data persentase

kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 24. Data Perolehan Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan Tahun 2017

No. Aspek Penilaian Jumlah Pegawai yang

Mengisi Kuisioner (Org)

Jumlah Pegawai yang Menyatakan Puas

Persentase Capaian (%)

1 2 3 4 5

1.

2.

Administrasi Umum Administrasi Keuangan

50

50

39

49

78,00

98,00

Capaian Keseluruhan/Rata-Rata 88,00

Dari Tabel tersebut diatas tergambar bahwa tingkat partisipasi pegawai

mengisi kuisioner hanya 50 Orang dari 72 Orang pegawai pada lingkup

Dinas Pertanian Kab. Soppeng. Hal tersebut menyebabkan dasar

perhitungan untuk indicator ini mendasari jumlah kuisioner yang

terkumpul. Berdasarkan hasil analisa data kuisioner dan pengamatan

kondisi pelayanan administrasi internal Dinas Pertanian, tingginya

ketidakpuasan terkait pelayanan administrasi Umum karena disebabkan

oleh beberapa hal, diantaranya : (1) Dinas Pertanian yang dibentuk dari

gabungan beberapa bagian dari SKPD terpisah sebelumnya sehingga

pegawai dengan berbagai latar belakang yang berbeda yang tergabung

masih dalam tahap adaptasi pada tahun 2017 sebagai tahun pertama Dinas

Pertanian. (2) Keterbatasan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas

yang terbatas dalam pengelolaan administrasi umum.

Page 95: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

86

82.00

84.00

86.00

88.00

90.00

92.00

94.00

96.00

98.00

100.00

Persentase Kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

88.00

100.00

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Meningkatnya Efektivitas

dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan tahun 2017

dibandingkan dengan target tahun 2017, dapat dilihat dalam gambar

diagram berikut :

Gambar 21. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan” Tahun 2017

Rendahnya capaian yang dicapai pada tahun pertama berjalannya

Dinas Pertanian ini menjadi tantangan untuk tahun-tahun berikutnya dan

perlu mendapat perhatian khusus. Idealnya dalam sebuah instansi, kepuasan

pegawai harusnya diutamakan terkait pelayanan internal. Terkait hal

tersebut diharapkan pengelolaan administrasi umum dan keuangan,

termasuk pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian

indicator tersebut bisa lebih baik kedepan, sehingga seluruh pegawai pada

Dinas Pertanian bisa merasa puas dengan pelayanan internal, dan

berdampak pada kinerja pelayanan eksternal menjadi lebih baik.

Sasaran strategis ketujuh ini didukung dengan 3 (tiga) program yang

terdiri dari 12 (dua belas) kegiatan pada tahun 2017 yang diuraikan sebagai

berikut :

1. Program Pelayanan Perkantoran

1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

2) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Page 96: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

87

3) Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor

4) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor

5) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

6) Penyediaan Bahan Logistik Kantor

7) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah serta

Kedinasan lainnya

8) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

9) Penyediaan Biaya Umum dan Administrasi Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa

2. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur

1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD

2) Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

Sasaran strategis meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan

prasarana kantor merupakan sasaran yang akan dicapai terkait dengan

pemenuhan sarana dan prasarana kantor untuk mendukung pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian. Pemenuhan berbagai jenis sarana

dan prasarana serta pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin fungsi sarana

dan prasarana yang ada dilakukan untuk mencapai sasaran kedelapan ini.

Semakin tinggi tingkat capaian menunjukkan semakin lengkap dan

berkualitasnya sarana dan prasarana pendukung kinerja yang ada. Untuk

sasaran strategis kedelapan ini ada 1 (satu) indikator kinerja sebagai tolak

ukur pencapaian sasaran yaitu Persentase Sarana dan Prasarana Kantor

dalam Kondisi Baik. Adapun Evaluasi Realisasi kinerja sasaran strategis

ketujuh ini dapat dilihat pada tabel 25 sebagai berikut :

Sasaran Strategis 8 :

“Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor”

Page 97: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

88

Tabel 25. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedelapan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran VIII. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016

Tahun 2017 Capaian 2017

terhadap 2016 (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

1 Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi Baik

% - 100,0 100,00 100,00 -

Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis Kedelapan 100,00 -

Dari tabel tersebut diatas tergambar bahwa capaian Tahun 2017 dalam

hal persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik yaitu 100,00%

dengan target 100,00% atau capaian 100,00%. Tahun 2017 merupakan tahun

pertama perangkat daerah Dinas Pertanian berjalan sehingga belum ada

capaian pada 2016. Perhitungan pencapaian target kinerja tersebut diatas

berdasarkan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016-2021 yaitu jumlah sarana

dan prasarana kantor dalam kondisi baik dibandingkan dengan jumlah

sarana dan prasarana kantor yang terdaftar. Data yang digunakan untuk

indikator sasaran ini yaitu daftar inventaris sarana dan prasarana Dinas

Pertanian.

Sarana dan prasarana kantor sangat rentan dengan kerusakan,

terutama sarana kantor yang berupa peralatan elektronik, akan tetapi

rutinnya pemeliharaan/perbaikan peralatan/perlengkapan kantor setiap

tahun mencegah rusak beratnya peralatan/perlengkapan yang digunakan,

kecuali sudah tidak memungkinkan untuk perbaikan/pemeliharaan, maka

dilakukan penghapusan asset berupa sarana dan prasarana yang rusak berat

tersebut, sehingga dalam daftar inventaris asset semua sarana dan prasarana

dalam kondisi baik. Sementara untuk prasarana kantor berupa bangunan

gedung/kantor maupun prasarana lainnya juga rutin dilakukan

pemeliharaan/perbaikan untuk mempertahankan fungsinya dengan baik.

Realisasi indikator kinerja sasaran strategis Meningkatnya Ketersediaan

dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor tahun 2017 dibandingkan dengan

target tahun 2017, dapat dilihat dalam gambar diagram berikut :

Page 98: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

89

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi Baik

100.00 100.00

Realisasi Tahun 2017

Target Tahun 2017

Gambar 22. Diagram Capaian Indikator Kinerja “Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor” Tahun 2017

Berdasarkan diagram diatas tergambar bahwa target tercapai tahun

2017, tentunya hal tersebut perlu untuk terus dijaga pada tahun-tahun

berikutnya. Keberadaan sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik

merupakan sesuatu hal yang mutlak dipenuhi untuk mendukung kinerja

Dinas Pertanian. Meskipun secara target tercapai berdasarkan data

inventaris sarana dan prasarana yang ada, akan tetapi untuk tingkat

kepuasan dalam hal penggunaan sarana dan prasarana, berdasarkan

kuisioner survey internal masih ada yang kurang/tidak puas, terutama

dalam hal kuantitas maupun prasarana pendukung kegiatan yang belum

tersedia. Hal tersebut menjadi tantangan kedepan, untuk mewujudkan

ketersediaan dan kualitas yang memadai terkait sarana dan prasarana

kantor. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada, serta

upaya penyediaan untuk menutupi kekurangan sarana dan prasarana sesuai

kebutuhan harus dilakukan.

Sasaran strategis kedelapan ini didukung dengan 1 (satu) program

yang terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan pada tahun 2017 yang diuraikan sebagai

berikut :

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

2) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Page 99: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

90

3) Pengadaan Peralatan Kantor

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

7) Rehabilitasi Sedang, Berat Gedung Kantor

B. REALISASI ANGGARAN

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng pada Tahun Anggaran 2017

melaksanakan 17 (tujuh belas) Program yang terdiri dari 78 (tujuh puluh

delapan) kegiatan. Kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran

2017 yang dibiayai oleh dana APBD/DAU, DAK Bidang Pertanian, DBH

Cukai Hasil Tembakau dan Hibah Loan WISMP-2 Tahun Anggaran 2017

yang disahkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8

Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Soppeng Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng

Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017.

Berdasarkan PERDA tersebut, APBD Kabupaten Soppeng Tahun

Anggaran 2017 untuk pos anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng,

secara garis besar terdiri dari pendapatan, belanja pembiayaan. Pendapatan

diuraikan menurut sumber–sumber perolehan dana, belanja diuraikan

menurut penggunaan dana, sedangkan pembiayaan diuraikan menurut

penerimaan dan pengeluaran daerah. Jumlah anggaran pokok dan anggaran

perubahan Tahun Anggaran 2017 per jenis belanja Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 26. Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017

Jenis Belanja Anggaran

Pokok (Rp)

Anggaran Perubahan

(Rp)

Bertambah (berkurang)

%

BELANJA TIDAK LANGSUNG

6.778.935.853 10.009.318.651 3.230.382.798 47,65

1. Belanja Pegawai 6.778.935.853 10.009.318.651 3.230.382.798 47,65

BELANJA LANGSUNG 26.480.041.664 38.997.731.964 12.517.690.300 47,27

1. Belanja Pegawai 161.280.000 181.680.000 20.400.000 12,65

Page 100: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

91

Tabel 26 (Lanjutan). Jumlah Anggaran Per Jenis Belanja pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017

Jenis Belanja Anggaran

Pokok (Rp)

Anggaran Perubahan

(Rp)

Bertambah (berkurang)

%

2. Belanja Barang & Jasa 24.752.861.664 33.266.635.314 8.513.773.650 34,40

3. Belanja Modal 1.565.900.000 5.549.416.650 3.983.516.650 254,39

JUMLAH BELANJA 33.231.977.517 49.034.050.615 15.748.073.098 47,35

Berdasarkan tabel 27 diatas terlihat bahwa pada Tahun Anggaran 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng mengelola anggaran sebelum

perubahan sebesar Rp. 33.231.977.517,- dan setelah perubahan bertambah

menjadi Rp. 49.034.050.615,- atau meningkat 47,35%. Sedangkan untuk

mewujudkan sasaran kinerja berdasarkan dokumen penetapan/perjanjian

kinerja telah dialokasikan Anggaran Belanja Langsung sebelum perubahan

sebesar Rp. 26.480.041.664,-, namun setelah perubahan anggaran bertambah

menjadi Rp. 38.997.731.964,- atau meningkat sebesar 47,27%.

Berdasarkan dokumen penetapan/perjanjian kinerja Perubahan Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng tahun 2017 telah dialokasi anggaran pada

setiap sasaran kinerja dan indikator kinerja dengan jumlah anggaran sebesar

Rp. 38.997.731.964,-. Untuk lebih jelasnya alokasi anggaran dan realisasi

setiap sasaran kinerja dan indikator kinerja pada tabel berikut :

Tabel 27. Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah

Anggaran (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian Realisasi

(%)

Meningkatnya Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Produksi Hasil Ternak Unggulan

1. Tingkat Produktivitas Padi dan Palawija

1.538.881.050 1.465.879.300 95,44

2. Tingkat Produktivitas Komoditi Hortikultura Unggulan

2.016.360.000 2.005.240.000 99,45

3. Tingkat Produktivitas Komoditi Perkebunan Unggulan

4.139.869.900 3.665.625.400 88,54

4. Produksi Komoditi Benang Sutera 470.235.000 468.215.000 99,57

5. Tingkat Produksi Hasil Peternakan Unggulan

5.670.846.000 5.404.217.550 95,30

Jumlah Untuk Sasaran I 13.833.191.950 13.009.177.250 94,04

Meningkatnya Ketersediaan dan Pengelolaan Lahan Pertanian untuk Pengembangan Sektor Pertanian yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

1. Persentase Peningkatan Luas Areal/Lahan Pertanian dan Usaha Pengembangan Pertanian Organik

19.360.545.414 18.920.626.073 97,73

Jumlah Untuk Sasaran II 19.360.545.414 18.920.626.073 97,73

Page 101: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

92

Tabel 27 (Lanjutan). Jumlah Anggaran dan Realisasi setiap Sasaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah

Anggaran (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian Realisasi

(%)

Meningkatnya Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian serta Meningkatnya Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis Lainnya

1. Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian

56.575.000 56.500.000 99,87

2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

119.000.000 107.550.000 90,38

3. Persentase Peningkatan Jumlah Komoditi yang Dipasarkan

52.950.000 52.950.000 100,00

4. Jumlah Petani dan Pelaku Agribisnis yang Mengikuti Pelatihan, Bimtek, Sosialisasi

39.200.000 37.800.000 96,43

Jumlah Untuk Sasaran III 267.725.000 254.800.000 95,17

Terkendalinya Penyakit Hewan dan Zoonosis

1. Persentase Kasus Penyakit Hewan dan Zoonosis yang tertangani

120.050.000 109.662.900 91,35

Jumlah Untuk Sasaran IV 120.050.000 109.662.900 91,35

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Penyuluh dan Efektivitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

1. Persentase Kelembagaan Penyuluh yang Diberdayakan dan Dikembangkan

1.287.180.650 1.255.708.650 97,55

2. Persentase Pencapaian Kinerja Mandiri Penyuluh

484.839.000 428.592.500 88,40

Jumlah Untuk Sasaran V 1.772.019.650 1.684.301.150 95,05

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pelaku Utama

1. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani yang Mandiri

71.460.000 69.610.000 97,41

2. Capaian Kelompok Tani yang Dibina

3. Persentase Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Utama Melalui Pendidikan dan Pelatihan

Jumlah Untuk Sasaran VI 71.460.000 69.610.000 97,41

Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

1. Persentase Kepuasan Pegawai terhadap Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

2.458.743.950 2.312.764.680 94,06

Jumlah Untuk Sasaran VII 2.458.743.950 2.312.764.680 94,06

Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

1. Persentase Sarana dan Prasarana Kantor dalam Kondisi Baik

1.113.996.000 951.576.450 85,42

Jumlah Untuk Sasaran VIII 1.113.996.000 951.576.450 85,42

JUMLAH TOTAL 38.997.731.964 37.312.518.503 95,68

Berdasarkan tabel diatas, realisasi anggaran dari pelaksanaan program

dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017

mendukung pencapaian indikator dari 8 (delapan) sasaran strategis yang

bersumber dari anggaran Belanja Langsung telah direalisasikan sebesar Rp.

37.312.518.503,- dari rencana anggaran sebesar Rp. 38.997.731.964,- atau

95,68%. Tidak optimalnya realisasi anggaran sesuai perencanaan disebabkan

adanya beberapa kegiatan yang sangat rendah realisasi, dan bahkan tidak

realisasi sama sekali. Selain itu ada juga kegiatan fisik yang tidak mencapai

Page 102: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

93

100% sehingga realisasi hanya disesuaikan dengan bobot pekerjaan yang

terselesaikan.

Adapun rincian realisasi anggaran dan tingkat capaiannya berdasarkan

sumber pendanaan dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 28. Realisasi Anggaran dan Tingkat Capaian Realisasi Anggaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2017

No. Sumber Anggaran Nilai Pagu

Anggaran (Rp) Realisasi

Anggaran (Rp) Persentase

(%)

1. APBD Kab. /DAU 23,293,248,668,- 21,772,374,503,- 93.47 2. DAK Bidang Pertanian 15.163.853.000,- 15.022.788.500,- 99,07

3. DBH CHT 500.000.000,- 477.335.500,- 95,47

4. Dana Hibah WISMP 40.630.296,- 40.020.000,- 98,50

Jumlah 38.997.731.964,- 37.312.518.503,- 95,68

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi anggaran dari sumber

APBD Kabupaten/DAU sebesar Rp. 21,772,374,503,- dari rencana anggaran

sebesar Rp. 23,293,248,668,- atau 93,47% merupakan realisasi terendah

dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Hal tersebut disebabkan adanya

kegiatan yang sangat rendah dan bahkan tidak terealisasi dari sumber dana

tersebut. Sedangkan realisasi anggaran dari sumber DAK Bidang Pertanian

sebesar Rp. 15,022,788,500,- dari rencana anggaran sebesar Rp.

15,163,853,000,- atau 99,07% merupakan realisasi tertinggi. Meskipun

tertinggi, akan tetapi belum memenuhi target 100% seperti yang diharapkan.

Page 103: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

94

BAB IV. PENUTUP

Laporan Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017

merupakan wujud pertanggung jawaban atas pengelolaan sumber daya publik

yang diamanatkan kepada organisasi dan merupakan sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng sebagai upaya

memperbaiki kinerja di masa datang. Berkaitan dengan hal tersebut, Laporan

Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng merupakan tindak lanjut atas Inpres

Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 secara umum telah berhasil

mencapai target kinerja sasaran.

A. HAMBATAN DAN KENDALA

Belum tercapainya target beberapa indikator sasaran sebagaimana yang

diharapkan disebabkan oleh faktor teknis maupun faktor non teknis yaitu :

a. Faktor Non Teknis

- Program dan kegiatan yang direncanakan belum sepenuhnya

mengacu pada skala prioritas untuk mendukung arah pencapaian

sasaran;

b. Faktor Teknis

- Pelaksanaan kegiatan ditingkat lapangan kurang optimal dalam

memahami arah dan capaian kinerja yang akan dicapai;

- Masih terbatasnya prasarana / infrastruktur pendukung utama usaha

pertanian;

- Ketersediaan dan kemampuan akses petani terhadap sarana produksi;

- Terjadinya serangan hama dan penyakit;

- Masih rendahnya motivasi petani dan kemampuan SDM Petani dalam

mentransfer teknologi dibidang pertanian;

- Tingkat kesuburan tanah semakin berkurang.

B. STRATEGI DAN PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan maupun kendala yang dihadapi merupakan tantangan

yang harus dihadapi, strategi yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

Page 104: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

95

a. Faktor Non Teknis

- Menyusun anggaran berdasarkan program dan kegiatan dengan skala

prioritas untuk pencapaian sasaran kinerja, serta pemahaman

keterkaitan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian indikator

sasaran strategis;

b. Faktor Teknis

- Melaksanakan kegiatan dengan mempedomani petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis kegiatan serta dokumen perencanaan lainnya

yang terkait;

- Optimalisasi kegiatan Pembangunan/pembuatan prasarana/

infrastruktur pendukung usaha pertanian;

- Memfasilitasi petani dalam pemenuhan sarana produksi utama seperti

pupuk, bibit/benih;

- Penyediaan obat-obatan, melakukan pengamatan OPT dan

pengendalian hama dan penyakit secara terpadu;

- Melaksanakan pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis

pemanfaatan teknologi dibidang pertanian serta memfasilitasi

penyediaan teknologi dibidang pertanian guna peningkatan

pengetahuan, wawasan teknis berusahatani dan manajemen

pengelolaan usahatani mulai dari penyediaan sarana produksi sampai

pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian;

- Penerapan budidaya organik dengan menggunakan pupuk organik

agar dapat mengembalikan/memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah

serta struktur tanah;

Untuk mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

produk hasil pertanian diperlukan upaya lebih konkrit dan terpadu dengan

penerapan konsep agribisnis secara utuh dari hulu sampai hilir yaitu mulai

dari Sub Sistem Penyediaan Sarana Produksi, Sub Sistem Usahatani atau

Proses Produksi, Sub Sistem Agroindustri/ Pengolahan Hasil, dan Sub

Sistem Pemasaran serta Sub Sistem Penunjang lainnya.

Page 105: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

96

Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja dimasa

mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng telah menetapkan strategi

antara lain Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan, Optimalisasi

pemanfaatan sumberdaya alam, dan sumberdaya Manusia Aparatur Dinas

Pertanian serta Peningkatan penerapan teknologi dan sarana prasarana

pertanian. Untuk penyempurnaan penetapan indikator kinerja, Dinas

Pertanian Kabupaten Soppeng akan berupaya melaksanakan koordinasi dan

konsultasi guna mengembangkan sistem informasi pengumpulan data

kinerja organisasi.

C. SARAN-SARAN

Berdasarkan uraian diatas perlu diambil langkah-langkah pemecahan

permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penerapan Sistem

Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkup Dinas Pertanian

Kabupaten Soppeng. Oleh sebab itu, dirumuskan beberapa saran-saran

sebagai berikut :

a. Masih diperlukan upaya untuk peningkatan pemahaman tentang

Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah serta kemampuan praktis

dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja seperti memberikan

pelatihan dan bimbingan SAKIP secara komprehensif kepada aparatur

khususnya aparatur perencana.

b. Perlunya penyempurnaan indikator kinerja kegiatan dan indikator

sasaran melalui upaya identifikasi, pengembangan, seleksi dan

konsultasi secara terus menerus sehingga dapat mengindikasikan

sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran di masing-masing unit

kerja pelaksana kegiatan dalam lingkup Dinas Pertanian Kabupaten

Soppeng.

Page 106: LAPORAN KINERJA (LKj) · 2019. 4. 29. · RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan rentang waktu Rencana Strategis 2016-2021 maka Laporan Kinerja Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

97

Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberi informasi sebagai wujud

akuntabilitas yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat petani di Kabupaten Soppeng.

Semoga Allah SWT memberkati usaha kita semua.

Watansoppeng, Februari 2018