laporan kinerja 2015 - batan.go.id kompetensi sdm di bidang kenukliran batan, nasional, dan ... 1....
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA 2017
2017 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jalan Lebak Bulus Raya No.9, Pasar Jumat, Jakarta Telepon: 021-7659409-10, Faksimile: 021-7659408
Homepage: www.batan.go.id/pusdiklat/ Email: [email protected]
LAPORAN KINERJA 2017
Pusdiklat 2017 1
LAPORAN KINERJA 2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Laporan kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi Pusdiklat atas penggunaan anggaran 2017.
Tujuan laporan kinerja adalah untuk memberikan informasi kinerja
yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai pada
tahun anggaran 2017, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan
bagi Pusdiklat untuk meningkatkan kinerja berdasarkan visi, misi dan
rencana strategis Pusdiklat.
LAPORAN KINERJA 2017
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................II
KATA PENGANTAR........................................................................................III
IKHTISAR EKSEKUTIF......................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................8
B. PROFIL DAN SEJARAH PUSDIKLAT...................................................................8
C. TUGAS DAN FUNGSI...................................................................................9
D. STRUKTUR ORGANISASI...............................................................................9
BAB II PERENCANAAN KINERJA .........................................................................5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................7
A.CAPAIAN KINERJA
PUSDIKLAT...............................................................................................14
B. REALISASI ANGGARAN...............................................................................32
BAB IV PENUTUP.........................................................................................23
LAMPIRAN 1. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLAT TAHUN 2017 .......................................... 38
LAMPIRAN 2. REALISASI KEUANGAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENCAPAIAN
MASING-MASING INDIKATOR SASARAN KINERJA PADA PERJANJIAN KINERJA .................... 38
LAMPIRAN 3. REALISASI KEUANGAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN KINERJA .... 40
LAPORAN KINERJA 2017
3
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja 2017 Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BATAN
disusun untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan program
kerja dibiayai melalui penganggaran DIPA tahun 2017. Laporan ini disusun
juga untuk memberikan informasi upaya kami memenuhi amanah
Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pusdiklat BATAN menjalankan misi pembinaan pendidikan dan pelatihan,
serta pembinaan jabatan fungsional nuklir di bawah binaan BATAN.
Penerima manfaat dari pelaksanaan tugas Pusdiklat adalah pegawai
BATAN, SDM nasional, dan regional/internasional. Tugas yang dilaksanakan
dengan baik dan akuntabel akan memberikan kontribusi pada
meningkatnya kompetensi SDM di bidang kenukliran BATAN, nasional, dan
regional/internasional.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai upaya
pemerintah meningkatkan kompetensi SDM di bidang kenukliran untuk
menunjang tercapainya kesejahteraan bangsa.
Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk meningkatkan
upaya menjalankan misi kami, dan untuk memperbaiki kualitas pelaporan
kami di masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2018
Kepala,
Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M.Eng. NIP 19630915 198603 1 003
LAPORAN KINERJA 2017
4
IKHTISAR EKSEKUTIF Pada tahun 2014 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
memulai kegiatan dengan struktur organisasi yang baru
berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir
Nasional. Reorganisasi ini, menyebabkan adanya perubahan
struktur organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).
Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013
tentang Organisasi dan tata kerja BATAN sebagaimana yang
telah diubah dengan Perka BATAN Nomor 16 Tahun 2014,
Pusdiklat BATAN mempunyai tugas melaksanakan program dan
evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan,
dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di
bawah pembinaan BATAN.
Laporan Kinerja Pusdiklat BATAN Tahun 2017 ini merupakan
tahun ketiga dari periode Renstra Pusdiklat BATAN 2015 –
2019 yang menyajikan pencapaian kinerja jangka pendek
dan menengah serta informasi akuntabilitas kinerja selama tahun 2017.
Pada tahun anggaran 2017, sasaran Pusdiklat BATAN yang ingin dicapai adalah
diperolehnya Sumber Daya Manusia yang meningkat kompetensi menuju kepakaran di
bidang Iptek nuklir yang berkualitas, sesuai kegiatan lima tahunan Pusdiklat yang
tercantum dalam Renstra Pusdiklat Tahun 2015-2019, yaitu:
1. Penyelenggaraan pendidikan gelar dengan jenjang magister (S-2) dan doktor (S-
3) di institusi pendidikan di dalam dan di luar negeri;
2. Penyelenggaraan pelatihan Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
BATAN;
3. Penyelenggaraan Pelatihan Pimpinan bagi pejabat atau calon pejabat eselon I,
II, III, dan IV BATAN;
4. Penyelenggaraan Pelatihan teknis dan fungsional bagi SDM BATAN;
5. Penyelenggaraan pelatihan iptek nuklir bagi masyarakat pengguna.
Dari kegiatan lima tahunan seperti tersebut di atas, Pusdiklat BATAN dengan sumber daya manusia yang tersedia dan didukung oleh anggaran yang telah ditentukan, menetapkan indikator kinerja Pusdiklat sebagai berikut:
1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir.
2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE.
Serapan Tahun 2017:
88,43%
1. terkait langsung
dengan kinerja:
95,64%,
2. tidak terkait
langsung dengan
kinerja: 87,31%.
Capaian Kinerja
Pusdiklat Tahun 2017
adalah 118,76%.
LAPORAN KINERJA 2017
5
3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya:
a. Peserta pelatihan pemagangan (on the job training),
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran,
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang,
d. Peserta pelatihan kepemimpinan,
e. Peserta pelatihan perilaku kerja,
f. Peserta pelatihan kerja sama regional
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE.
5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek
Nuklir.
6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3.
7. Jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar
8. Indeks Kepuasan Pelanggan
Capaian kinerja yang dihasilkan oleh Pusdiklat BATAN tahun 2017 adalah:
1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir sebanyak 1 laporan.
2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE sebanyak 1 laporan
3. Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, berjumlah 969 orang, yang
terdiri dari:
a. Peserta pelatihan magang (on the job training), sebanyak 72 orang,
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran, sebanyak 480 orang,
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang, sebanyak 308 orang,
d. Peserta pelatihan kepemimpinan, sebanyak 26 orang,
e. Peserta pelatihan perilaku kerja, sebanyak 44 orang, dan
f. Peserta pelatihan kerja sama regional, sebanyak 39 orang.
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE, sebanyak 57 orang .
5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang
Iptek Nuklir, sebanyak 15 orang.
6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3, sebanyak 1 laporan.
7. Jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar sebanyak 12 orang.
8. Indeks Kepuasan Pelanggan bernilai 3,19.
Pusdiklat juga telah melaksanakan kegiatan lain untuk mendukung program nasional
seperti Pelatihan Pemeliharaan Sapi Secara Komunal dan Pelatihan Kewirausahaan yang
bekerja sama dengan National Science Techno Park (NSTP) maupun kegiatan yang
mendukung program pendidikan nasional yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi.
Beberapa kendala yang terjadi pada tahun 2017 yang mempengaruhi pencapaian kinerja
Pusdiklat BATAN adalah sebagai berikut:
1. Anggaran pelatihan mengalami pemotongan anggaran (self blocking);
LAPORAN KINERJA 2017
6
2. Realisasi jumlah peserta pelatihan layanan publik secara umum (Pelatihan Petugas
Proteksi Radiasi dan Radiografi) dapat melampaui target yang direncanakan
walaupun pada awalnya beberapa pelatihan yang telah diprogramkan gagal
terlaksana karena jumlah calon peserta tidak memenuhi ketentuan.
3. Penerimaan dari PNBP tidak tercapai karena pelatihan tersebut masih menggunakan
tarif berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang lama karena revisi PP tarif
tersebut belum disetujui sedangkan dalam perencanaannya sudah dihitung
menggunakan tarif yang baru;
4. Penyusunan Standar Latih Kompetensi (SLK) pengoperasian RDE mengalami kendala
karena kurang tersedianya referensi yang dibutuhkan, sulitnya mencari waktu untuk
rapat karena para narasumber mempunyai kesibukan yang tinggi, dan anggaran
yang tersedia tidak mencukupi untuk membayar narasumber dan untuk
melaksanakan workshop;
5. Realisasi capaian sasaran mutu Pengembangan Jabatan Fungsional tidak memenuhi
target yang diharapkan karena ada beberapa Pejabat Pranata Nuklir yang akan dan
yang sudah memasuki masa purna bakti sehingga tidak mengumpulkan DUPAK;
6. Realisasi anggaran pengelolaan pendidikan program S2/S3 tidak sesuai dengan
target karena ada beberapa Pegawai Tugas Belajar (PTB) yang dapat menyelesaikan
studi lebih cepat dari yang diperkirakan dan ada 1 orang PTB yang biaya pendidikan
per semesternya lebih murah dari perkiraan.
Dari semua yang telah diuraikan di atas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN
berkomitmen tinggi mulai dari pucuk pimpinan sampai staf serta didukung oleh anggaran
yang sudah ditetapkan bertekad untuk melaksanakan kinerja yang telah dijanjikan dan
mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin. Strategi yang akan diterapkan untuk mencapai
kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN adalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem manajemen mutu pelatihan dan sistem manajemen K3 yang efektif
secara berkesinambungan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi
pelatihan.
2. Penerapan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna
menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan koordinasi
dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan.
3. Perpanjangan waktu penyesuaian/inpassing jabatan fungsional pranata nuklir untuk
BATAN dan instansi luar BATAN.
4. Pelaksanaan uji kompetensi bagi pejabat fungsional pranata nuklir BATAN.
5. Peningkatan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, baik di tingkat
nasional, regional maupun internasional.
6. Peningkatan kemampuan calon PTB melalui TPA dan TOEFL sehingga dapat mencapai
kelulusan di universitas yang lebih besar.
7. Penyesuaian metode pelatihan dengan menggunakan e-learning dan tatap muka, serta
fasilitasi unit kerja di BATAN untuk melakukan pelatihan selingkung dan workshop.
LAPORAN KINERJA 2017
7
8. Peningkatan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga
pengajar dan instruktur pelatihan maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan
pelatihan.
9. Peningkatan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas
laboratorium dan alat bantu pengajaran berbasis komputer.
Anggaran DIPA Pusdiklat semula sebesar Rp21.435.544.000 dan mengalami penghematan
anggaran sebesar Rp1.168.164.000 sehingga DIPA menjadi sebesar Rp20.267.380.000.
Anggaran di atas menunjukkan bahwa Pusdiklat selalu berkomitmen untuk mengoptimalkan
anggaran yang ada dalam melaksanakan pencapaian kinerjanya sehingga anggaran berbasis
kinerja dapat terlaksana dengan baik.
LAPORAN KINERJA 2017
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mendorong terwujudnya
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang
baik dan terpercaya, serta didukung oleh semangat
reformasi untuk mewujudkan sebuah sistem
pemerintahan yang bersih, pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29
tahun 2014, Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan
dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Perpres ini
dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
untuk lingkungan internal BATAN dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Laporan Kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja
dikaitkan dengan anggaran serta pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam Renstra Pusdiklat Tahun 2015-2019.
B. Profil dan Sejarah Pusdiklat
Pusdiklat dibentuk pada tanggal 20 Februari 1980 berdasarkan Keputusan Presiden
RI No. 14 Tahun 1980, berlokasi di kantor Pusat BATAN. Sedangkan Organisasi dan Tata
Kerja Pusdiklat berdasarkan SK Dirjen BATAN No. 31/DJ/13/IV/1981. Tahun 1993
Pusdiklat mempunyai gedung sendiri yang terletak di Kawasan Nuklir Pasar Jumat, dan
mempunyai prasarana fisik sebagai berikut:
1. Ruang kelas: yang terdiri dari 1 (satu) ruang kelas dengan kapasitas 20 orang, 4
(empat) ruang kelas dengan kapasitas 30 orang, dan 1 (satu) ruang kelas dengan
kapasitas 60 orang yang dapat digunakan sebagai ruang pelatihan/seminar.
Laporan kinerja
adalah wujud
pertanggungjawaban
pencapaian kinerja:
anggaran dan
sasaran strategis
Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2017
9
2. Laboratorium: yang terdiri dari laboratorium Proteksi Radiasi, Instrumentasi dan
Spektroskopi, Radiokimia, Radiografi Industri, Radiografi Kesehatan/Medik, Bahasa,
dan komputer untuk menunjang pelatihan.
3. Perpustakaan: Pusdiklat menyediakan bahan pendukung materi pengajaran yang
diperlukan oleh peserta dan pengajar pelatihan. Perpustakaan mempunyai koleksi
berbagai literatur baik berupa perpustakaan digital, buku, jurnal, majalah maupun
tugas akhir (skripsi, tesis, dan disertasi).
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana yang telah diubah dengan
Perka BATAN Nomor 16 Tahun 2014, Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan
pelatihan, dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan
BATAN. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi:
1. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta
pelaporan;
2. pelaksanaan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan;
3. penyelenggaraan pelatihan;
4. pengembangan jabatan fungsional nuklir dan kerja sama pendidikan dan pelatihan;
5. pelaksanaan jaminan mutu.
D. Struktur Organisasi
Pusdiklat BATAN terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi,
Bidang Penyelenggaraan, Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir dan Kerja
Sama Diklat, Unit Jaminan Mutu, dan Kelompok Fungsional. Sumber daya manusia di
Pusdiklat sampai dengan akhir Desember 2017 adalah 68 orang.
Pusdiklat BATAN menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
sistem menajemen mutu serta secara berkesinambungan melakukan perbaikan
efektivitas pelaksanaan pelatihan berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008. Dalam
menerapkan ISO 9001:2008, seluruh klausul diterapkan dalam seluruh kegiatan
pelaksanaan pelatihan yang meliputi tahapan perencanaan, penyelenggaraan dan
evaluasi pelatihan di Pusdiklat-BATAN. Dalam Triwulan IV sistem manajemen mutu
Pusdiklat mulai migrasi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015.
Kegiatan pelatihan Pusdiklat mengikuti metode pendekatan sistematik (systematic
approach to training) terdiri atas lima tahap yaitu tahap analisis kebutuhan, desain,
LAPORAN KINERJA 2017
10
pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan, atau proses Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Pusdiklat BATAN menetapkan
prosedur pada semua tahap pelaksanaan pelatihan tersebut di atas, yang konsisten
dengan proses lain dalam sistem manajemen mutu pelatihan.
Kegiatan analisis, desain, pengembangan, dan evaluasi pelatihan dilakukan oleh Bidang Program dan Evaluasi, kegiatan penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh Bidang Penyelenggaran, kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja sama serta pengembangan jabatan fungsional nuklir dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Jabatan fungsional Nuklir dan Kerja Sama Diklat, kegiatan pendukung pelatihan dilakukan oleh Bagian Tata Usaha.
Semua proses di atas dikelola oleh Pusdiklat sesuai dengan pedoman mutu dan
prosedur mutu. Struktur organisasi Pusdiklat ditunjukkan pada Gambar 1. Penerapan
sistem mutu dalam kegiatan pelatihan berdasarkan pedoman dan prosedur yang telah
ditetapkan. Pemantauan penerapan dilakukan melalui audit internal yang dilaksanakan
Auditor yang ditunjuk oleh Unit Jaminan Mutu.
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2017
11
E. Proses Bisnis
Interaksi kegiatan (proses bisnis) Pusdiklat yang meliputi pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan jabatan fungsional nuklir sebagai proses utama ditunjukkan pada Gambar
2.
Gambar 2. Proses Bisnis Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2017
12
F. Isu Strategis
Dalam melaksanakan fungsi pembinaan pendidikan dan pelatihan, Pusdiklat perlu
mempertimbangkan beberapa isu strategi, yaitu:
Persaingan global yang menuntut kemampuan SDM berkualitas tinggi pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, khususnya untuk program
unggulan BATAN di bidang pengembangan dan pengoperasian Reaktor Daya
Eksperimental (RDE), pengembangan jabatan fungsional nuklir, dan mengurangi
kesenjangan kompetensi.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan atau birokrasi yang bersih,
kompeten dan melayani.
Pemanfaatan teknologi informasi.
Pemanfaatan sumber daya untuk pelaksanaan tugas dan fungsi secara efektif dan
efisien dengan sistem manajemen mutu dan sistem K3.
Pemanfaatan sumber daya dari luar Pusdiklat, luar BATAN atau organisasi lain
dalam dan luar negeri melalui program kerja sama.
LAPORAN KINERJA 2017
13
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan kinerja di
Pusdiklat. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan Pusdiklat yang telah
ditetapkan. Target kinerja Pusdiklat tahun 2017 mengacu kepada target yang ditetapkan
dalam Renstra Pusdiklat 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATAN tahun 2015-
2019 (top down). Perencanaan Kinerja Pusdiklat seperti terlihat pada tabel di bawah.
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir 1 Laporan
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE 1 Laporan
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
a. Peserta pelatihan magang (on the job training) b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran c. Peserta berbasis kompetensi penunjang d. Peserta pelatihan kepemimpinan e. Peserta pelatihan perilaku kerja f. Peserta pelatihan kerja sama regional
556 orang
72 orang
260 orang 100 orang 34 orang 40 orang 50 orang
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE 40 orang
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
12 Pegawai
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 1 Laporan
Jumlah kelulusan PTB 9 orang
Indeks kepuasan Pelanggan 3,19
Kegiatan: Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN Anggaran:
Rp20.267.380.000
LAPORAN KINERJA 2017
14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pusdiklat
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang telah ditetapkan, Pusdiklat berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Semua proses pencapaian target sesuai dengan sistem manajemen yang tertera pada pedoman mutu dan prosedur mutu yang disusun berdasarkan proses bisnis Pusdiklat. Kegiatan pemantauan penerapan sistem manajemen dilakukan oleh Unit Jaminan Mutu melalui audit internal sistem manajemen, pemantauan dan pengukuran kinerja sistem manajemen, dan kaji ulang manajemen.
Selain itu, dalam tahun 2017 telah dilakukan audit eksternal Sistem Manajemen
Mutu (SMM) dan Sistem Manajemen K3 oleh PSMN Batan dan audit eksternal SMM oleh SAI
Global. Selain itu SMM Pusdiklat juga sudah dalm proses migrasi dari ISO 9000:2008 ke ISO
9000:2015.
Pusdiklat juga telah mengajukan perpanjangan penunjukkan sebagai lembaga
pelatihan oleh Bapeten dan penambahan ruang lingkup untuk pelatihan:
Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 1,2, dan 3;
Petugas Proteksi Radiasi Medik Tingkat 1 dan 2;
Petugas Proteksi Radiasi Bidang Radiografi Industri;
Radiografer Tingkat 1 dan 2;
Petugas Instalasi dan Bahan Nuklir pada Reaktor Nondaya;
Petugas Instalasi dan Bahan Nuklir pada Instalasi Nuklir Nonreaktor;
Petugas Iradiator Gamma;
Operator dan Supervisor Proses Produksi Radioisotop.
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala dan upaya
yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2017.
LAPORAN KINERJA 2017
15
Sasaran Kegiatan (SK) – Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang
iptek nuklir
Yang dimaksud dengan SK tersebut adalah terjadinya perubahan atau perbaikan atas
kompetensi SDM Nuklir di Indonesia, yang diperoleh melalui pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan keahlian di bidang iptek nuklir dan non nuklir dalam tujuannya mencapai
keunggulan dan kepakaran dalam pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan.
SK ini dicapai melalui delapan Indikator Kinerja (IK) yaitu IK 1: Jumlah laporan pembinaan
jabatan fungsional nuklir, IK 2: Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE, IK 3:
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, yang terdiri dari: peserta
pelatihan magang (on the job training), peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran,
peserta berbasis kompetensi penunjang, peserta pelatihan kepemimpinan, peserta
pelatihan perilaku kerja, dan peserta pelatihan kerja sama regional, IK 4: Jumlah peserta
yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE, IK 5: Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan
jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir, IK 6: jumlah laporan pengelolaan
pendidikan jenjang S-2/S-3, IK 7: jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar, dan IK 8:
Indeks Kepuasan Pelanggan. Selanjutnya uraian atas capaian masing-masing IK yang
mendukung sasaran kegiatan ini sebagai berikut.
1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (IK 1)
IK 1 ditujukan untuk mengukur kuantitas penghasilan laporan pembinaan jabatan
fungsional nuklir (LPJFN). LPJFN disusun untuk mendukung tercapainya kompetensi
SDM dengan Jabfung Nuklir di Indonesia, dengan cara mempublikasikan jabatan
fungsional nuklir untuk menambah jumlah pemegang jabatannya di dalam dan di
luar lingkungan instansi, serta mempersiapkan perangkat atau sistem untuk
pembinaan dan pengembangan para pemegang jabatan fungsional nuklir.
Realisasi IK 1 adalah sebesar 1 laporan dari target sebesar 1 laporan, sehingga
capaian IK ini adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 1
dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Capaian IK 1 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi Tahun
2017
Capaian IK Tahun 2016
Jumlah laporan
pembinaan jabatan
fungsional nuklir
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
LAPORAN KINERJA 2017
16
Pada tahun 2017 telah dilakukan: - Sosialisasi tentang pelaksanaan Permenpan Nomor 26 dan 28 tahun 2016 kepada
seluruh unit di BATAN dihadiri Kepala Pusat/Biro, Kabag. TU, dan Ka. Subbag. PKDI. - Evaluasi penilaian Jafung Pranuk dan Angka Kreditnya, serta Monev Pejabat
Fungsional Pranuk di PSTA pada tanggal 15 sd 17 Juni 2017 - Penilaian Angka Kredit Jafung Pranuk telah dilaksanakan pada tanggal 13 - 14 April
2017 (DUPAK yang dinilai sebanyak 6 berkas}, pada tanggal 6 - 9 Juni 2017 (DUPAK yang dinilai sebanyak 65 berkas), dan pada tanggal 12 sd 13 Desember 2017 (DUPAK yang dinilai sebanyak 28 berkas)
- Uji Kompetensi untuk Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir terhadap 24 orang Pejabat Fungsional Pranata Nuklir pada tanggal 28 Agustus 2017
- Workshop Tim Penilai Jafung Pranuk dan Angka Kreditnya yg dihadiri 36 orang Tim Penilai Pusat dan BATAN, tanggal 12 April 2017 Pusdiklat BATAN.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 terlihat bahwa capaiannya sama
tetapi ada peningkatan kegiatan, yaitu telah tersusun:
- formasi Inpassing/Penyesuaian Nasional pada tanggal 13 - 14 Juli di PSTA, - peraturan Kepala BATAN Nomor 9 tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Jafung
Pranuk di BATAN, - Surat Edaran No. 4 Tahun 2017 tentang Tata Penyesuian Penetapan Angka Kredit
Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, - konsep Inpassing/Penyesuian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Ahli
Madya sd Utama.
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbandingan Realisasi IK 1 dengan Target 2019
Indikator
Kinerja
Target Tahun
Realisasi
s.d.
Tahun
2017
Persentase
Realisasi
s.d. 2017
dibanding
Target
Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah
laporan
pembinaan
jabatan
fungsional
nuklir
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
3 Laporan
60%
LAPORAN KINERJA 2017
17
Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 1 – Jumlah laporan
pembinaan jabatan fungsional nuklir terhadap target jangka menengah Pusdiklat
pada tahun 2017 sudah tercapai 60%, capaian ini sudah sesuai target yang
direncanakan dalam skema lima tahunan.
Berdasarkan hasil ini, Pusdiklat akan melakukan upaya-upaya perbaikan di periode
mendatang, antara lain:
a. Peningkatan fungsi jabatan fungsional kenukliran.
b. Penyusunan skema pelatihan jabatan fungsional kenukliran.
c. Pemanfaatan Sistem Penilaian Angka Kredit secara daring (e-Pranuk).
d. Melaksanakan sosialisasi jabatan fungsional pranata nuklir untuk BATAN dan
instansi luar BATAN untuk menjaring minat pegawai memasuki jabatan
fungsional pranata nuklir.
Gambar 3. Focus Group Discussion (FGD) Jabatan Fungsional Kenukliran serta Penilaian DUPAK
2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE (IK 2)
IK 2 ditujukan untuk membuat dokumen pengembangan SDM RDE dalam rangka
menyiapkan SDM kompeten untuk mengoperasikan dan memelihara RDE. Pada tahun
2017 telah tersusun dokumen yang berisi 27 Standar Latih Kompetensi (SLK) Bidang
Pengoperasian dan 45 SLK Bidang Pemeliharaan.
Realisasi IK 2 – adalah sebesar 1 dokumen, sehingga capaian IK ini adalah sebesar
100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 2 dapat dilihat pada Tabel 4.
LAPORAN KINERJA 2017
18
Tabel 4. Perbandingan Capaian IK 2 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun 2017
Capaian IK
Tahun 2016
Jumlah dokumen
pengembangan SDM PLTN/RDE
1
Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Perbandingan Realisasi IK 2 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun (Dokumen)
Realisasi
s.d.
Tahun
2017
Persentase
Realisasi
s.d. 2017
dibanding
Target
Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dokumen
pengembangan SDM
PLTN/RDE
1 1 1 1 1 2 60%
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 2 – Jumlah
dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE terhadap target jangka menengah Pusdiklat
pada tahun 2017 sudah tercapai sebesar 60%.
3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya (IK 3)
IK 3 ditujukan bagi pengukuran peningkatan
kompetensi SDM nuklir yang diperoleh melalui
pelatihan di bidang kenukliran yang dilaksanakan
oleh Pusdiklat BATAN, meliputi pelatihan
pemagangan, pelatihan teknis berbasis kenukliran
dan penunjang, pelatihan kepemimpinan, pelatihan
perilaku kerja, serta pelatihan kerja sama regional.
Realisasi IK 3 adalah sebesar 969 orang dari target sebesar 556 orang, sehingga capaian
kinerja IK ini adalah sebesar 174,28%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 3 dari
tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6.
Jumlah SDM Iptek nuklir yang
meningkat kompetensinya adalah
sebanyak 969 orang dari target
556 orang, sehingga capaian IK
ini adalah sebesar 174,28%
LAPORAN KINERJA 2017
19
Tabel 6. Perbandingan Capaian IK 3 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian IKU Tahun 2016
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
Peserta pelatihan magang (on the job training)
Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
Peserta berbasis kompetensi penunjang
Peserta pelatihan kepemimpinan
Peserta pelatihan perilaku kerja
Peserta pelatihan prajabatan
Peserta pelatihan kerja sama regional
556 orang
72 orang
260 orang
100 orang
34 orang
40 orang
0 orang
50 orang
969 orang
72 orang
480 orang
308 orang
26 orang
44 orang
0 orang
39 orang
952 orang
84 orang
547 orang
186 orang
9 orang
69 orang
0 orang
57 orang
Secara keseluruhan, capaian tahun 2017 sudah melebihi target, bahkan lebih besar
jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016, dari 7 jenis pelatihan yang
dilaksanakan hanya 2 pelatihan yang realisasinya melebihi tahun 2016. Capaian
tahun 2017 yang melebihi target hanya pelatihan berbasis kompetensi kenukliran,
kompetensi penunjang, dan pelatihan perilaku kerja. Sedang pelatihan
kepemimpinan, dan pelatihan kerja sama regional kurang dari target, dan pelatihan
magang sesuai dengan target. Penurunan ini terutama karena adanya kebijakan
pemotongan anggaran (self blocking) pada tahun 2017. Pada tahun 2017, Pusdiklat
tidak menyelenggarakan pelatihan Prajabatan karena tidak ada penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 7.
LAPORAN KINERJA 2017
20
Tabel 7. Perbandingan Realisasi IK 3 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi
s.d.
Tahun
2017
Persentase
Realisasi s.d.
2017
dibanding
Target
Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
Peserta pelatihan magang (on the job training)
Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
Peserta berbasis kompetensi penunjang
Peserta pelatihan kepemimpinan
Peserta pelatihan perilaku kerja
Peserta pelatihan prajabatan
Peserta pelatihan kerja sama regional
1420
orang
152
orang
670
orang
275
orang
12
orang
150
orang
101
orang
60
orang
1304
orang
150
orang
765
orang
178
orang
11
orang
140
orang
-
orang
60
orang
556
orang
72
orang
260
orang
100
orang
34
orang
40
orang
-
orang
50
orang
1155
orang
170
orang
460
orang
240
orang
15
orang
160
orang
50
orang
60
Orang
1240
orang
190
orang
480
orang
240
orang
15
orang
180
orang
75
orang
60
orang
3504
orang
327
orang
1709
orang
852
orang
41
orang
316
orang
101
orang
158
orang
61,74%
Berdasarkan Tabel 7, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 3 terhadap target jangka
menengah Pusdiklat pada tahun 2017 sudah tercapai sebesar 61.74%.
LAPORAN KINERJA 2017
21
Sebagai langkah tindak lanjut dalam rangka pencapaian target maka akan
melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:
a. menerapkan sistem pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan
Moodle sebagai Learning Management System (LMS);
b. mengembangkan sistem pelatihan dengan menggunakan kombinasi model tatap
muka dengan pembelajaran e-learning, dan melaksanakan program pelatihan
berbentuk coaching dan mentoring;
c. penyelenggaraan pelatihan yang didanai oleh unit kerja atau selingkung;
d. meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
didukung oleh lembaga-lembaga baik di tingkat nasional, regional, maupun
internasional.
Dokumentasi kegiatan pelatihan berbasis kompetensi dapat dilihat pada Gambar 6,
7, dan 8 di bawah.
Gambar 4. Peserta Pelatihan Kompetensi Kenukliran dan Penunjang
Gambar 5. Foto Bersama Peserta Pelatihan dengan Kepala Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2017
22
Gambar 6. Suasana Praktikum Pelatihan
Selain program pendidikan dan pelatihan aparatur BATAN, Pusdiklat juga
menyelenggarakan pelatihan layanan publik yang dilakukan dalam rangka memberikan
layanan kepada masyarakat/industri pengguna teknologi nuklir. Pelatihan tersebut terdiri
dari Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi dan Radiografi yang diselenggarakan berdasarkan
ketentuan PNBP, dan pelatihan kerja sama dengan instansi pengguna jasa nuklir yang
dilaksanakan secara in-house training.
Pelatihan layanan publik yang dilaksanakan dalam tahun 2017 berjumlah 17 Pelatihan
Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dengan peserta sebanyak 395 orang, 7 Pelatihan Radiografi
dengan peserta sebanyak 131 orang, 1 Pelatihan Petugas Iradiator dengan peserta
sebanyak 16 orang, dan 2 pelatihan Pekerja Radiasi dengan peserta sebanyak 34 orang.
Jadi peserta pelatihan PNBP secara keseluruhan berjumlah 576 orang.
Pusdiklat juga telah melaksanakan kegiatan lain yang mendukung program nasional
maupun program pendidikan nasional. Dalam rangka melaksanakan Visi-Misi Presiden RI
(Nawa Cita ke-6) yaitu “menciptakan kesetimbangan dan keberlanjutan antara
pertumbuhan ekonomi dan pelestarian dalam pengelolaan sumber daya alam”, BATAN
dalam Rencana Strategis periode 2015-2019 akan mengembangkan kawasan National-
Science Techno Park (N-STP) dan kawasan Agro Techno Park (ATP). N-STP adalah pusat
pengembangan sains dan teknologi pertanian maju serta pusat penumbuhan wirausaha
baru di bidang teknologi maju dan pusat layanan teknologi maju ke masyarakat. Pada
tahun 2017, dalam rangka membantu program BATAN tersebut Pusdiklat telah bekerja
sama dengan N-STP untuk pelaksanaan Pelatihan Pemeliharaan Sapi Secara Komunal
dengan peseta sebanyak 16 orang dan Pelatihan Kewirausahaan dengan peserta sebanyak
35 orang.
Dalam mendukung program pendidikan nasional, Pusdiklat melaksanakan pelatihan/
praktikum bagi mahasiswa jurusan Fisika dan Kimia FMIPA-UI dan jurusan Teknik Fisika FT-
UGM, kuliah umum bagi mahasiswa Universitas Matana, dan supervisi pelaksanaan
Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) bidang Medik tingkat 2 bagi ATRO Bali dan
Universitas Airlangga. Pusdiklat juga mengoordinasikan pelaksanaan penelitian dan kerja
praktik mahasiswa atau siswa di beberapa unit di BATAN. Pada tahun 2017, jumlah siswa
LAPORAN KINERJA 2017
23
yang mengikuti kerja praktik di Pusdiklat sebanyak 310 orang, yang terdiri dari 225
mahasiswa dan 85 siswa Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K).
Dalam konteks pengembangan kapasitas, Pusdiklat mendorong unit kerja untuk melakukan
kegiatan berupa pelatihan selingkung dan workshop di unit kerja masing-masing. Pusdiklat
memberikan fasilitas berupa penerbitan sertifikat atau ikut menandatangani sertifikat
bersama unit kerja. Pada tahun 2017 Pusdiklat telah memfasilitasi penandatanganan
sertifikat untuk pelatihan selingkung sejumlah 392 buah (kenukliran 199 buah dan
penunjang 193 buah) dan workshop/sosialisasi sejumlah 853 buah (kenukliran 289 buah dan
penunjang 564 buah) sehingga jumlah total sertifikat pelatihan yang dikelola oleh
Pusdiklat sejumlah 1245 buah.
Pusdiklat juga menjalin kerja sama diklat dengan Institusi luar negeri dengan Japan Atomic
Energy Agency (JAEA), International Atomic Energy Agency (IAEA), International Center for
Theoritical Physics (ICTP), Rosatom CICE&T, United States Department of Energy (US DOE),
IAEA-Center for Trade and Security University of Georgia (CITS UGA), Partnership for
Nuclear Security (PNS)-United States Department of State (US DoS)-World Institute for
Nuclear Security (WINS), IAEA-Federal Authority for Nuclear Regulation (FANR), JAEA-
Integrated Support Center for Nuclear Nonproliferation and Nuclear Security (ISCN),
Wakasa- wan Energy Research Center (WERC), National Institute of Radiological Sciences
(NIRS), dan BATAN-IAEA-Jordan Atomic Energy Commission (JAEC).
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE (IK 4)
IK 4 ditujukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM Batan atau
nasional dalam mendukung program pembangunan tenaga listrik RDE di Indonesia
sehingga SDM tersebut mampu mengoperasikan dan memelihara RDE dan fasilitas
pendukungnya secara selamat, aman, dan andal.
Dalam rangka mewujudkan salah satu misi yang
dituangkan dalam Renstra BATAN tahun 2015 -
2019 yakni unggul di kawasan Regional serta
bersama-sama institusi Pemerintah lainnya
dalam menyejahterakan masyarakat, BATAN
mempertimbangkan untuk membangun dan
mengoperasikan reaktor daya eksperimental (RDE). RDE dikategorikan sebagai
reaktor daya nonkomersial untuk pembangkitan listrik dan reaktor eksperimen
untuk kogenerasi. Pusdiklat bertanggung jawab terhadap penyiapan SDM RDE untuk
meningkatkan kompetensi yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
Jumlah peserta yang mengikuti
pelatihan PLTN/RDE tahun
2017 adalah 57 orang dari target
40 orang (capaian 142,5%)
LAPORAN KINERJA 2017
24
Realisasi IK 4 adalah sebesar 57 orang dari target sebesar 40 orang, sehingga
capaian kinerja IK ini adalah sebesar 142,5%. Adapun secara rinci, perkembangan
capaian IK 2 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perbandingan Capaian IK 4 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun 2017
Capian IK
Tahun 2016
Jumlah peserta yang mengikuti
pelatihan PLTN/RDE 40 orang 57 orang 92 orang
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 4 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi
s.d.
Tahun
2017
Persentase
Realisasi
s.d. 2017
dibanding
Target
Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan
PLTN/RDE
40 40 40 40 40 259 129,5%
Berdasarkan Tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 4 Jumlah peserta
yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE terhadap target jangka menengah Pusdiklat
pada tahun 2017 sudah tercapai sebesar 129,5%.
Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar di bawah.
Gambar 7. Kegiatan Expert Mission serta Pelatihan Analisis Keselamatan dan Desain RDE
LAPORAN KINERJA 2017
25
5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran
bidang Iptek Nuklir (IK 5)
IK 5 ditujukan untuk mengukur kuantitas SDM
Batan yang melanjutkan jenjang pendidikan di
tingkat S-2/S-3 dalam tujuan untuk memenuhi
kualifikasi personel yang berpendidikan S-2 atau
S-3 menuju kepakaran di bidang Iptek nuklir. IK
ini dicapai dengan mengirim pegawai BATAN
sebagai pegawai tugas belajar (PTB) ke berbagai perguruan tinggi negeri.
Realisasi IK 5 - adalah sebesar 15 orang dari target sebesar 12 orang, sehingga
capaian kinerja IK ini adalah sebesar 125%. Adapun secara rinci, perkembangan
capaian IK 5 dari tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan Capaian IK 5 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun 2017
Capaian IKU
Tahun 2016
Jumlah pegawai yang
melanjutkan pendidikan jenjang
S2/S3 menuju kepakaran bidang
Iptek Nuklir
12 orang 15 orang 11 orang
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 terlihat bahwa capaiannya lebih
besar, dan bila dilihat dari target tahun 2017 ternyata realisasi melebihi target.
Selain melalui anggaran DIPA, Pusdiklat juga melaksanakan program tugas belajar
S2/S3 dari anggaran lain: DIPA Kemenristek Dikti sejumlah 45 orang, Riset Pro
Kemenristek sejumlah 28 orang, KINS sejumlah 1 orang, KINGS Korea sejumlah 5
orang, LPDP sejumlah 1 orang, MEXT sejumlah 2 orang, dan GFZ sejumlah 1 orang.
Sehingga pada tahun 2017 secara keseluruhan jumlah PTB baru adalah 47 orang.
Jumlah ini keseluruhan ini setara dengan lebih dari 391,66% dari target yang
dijanjikan.
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 7 berikut.
Jumlah pegawai yang
melanjutkan ke jenjang
S2/S3 bidang Iptek Nuklir
adalah 15 orang dari target
12 orang, sehingga capaian
IK ini adalah sebesar 125%.
LAPORAN KINERJA 2017
26
Tabel 11. Perbandingan Realisasi IK 5 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi
s.d.
Tahun
2017
Persentase
Realisasi s.d.
2017
dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pegawai
yang melanjutkan
pendidikan
jenjang S2/S3
menuju kepakaran
bidang Iptek
Nuklir
15
orang
12
orang
12
orang
12
orang
12
orang 39 orang 61,9%
Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 5 – Jumlah
pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang
Iptek Nuklir sampai tahun 2017 dibandingkan dengan target jangka menengah
Pusdiklat pada tahun 2015-2019 sebanyak 39 orang atau 61,9%.
Berdasarkan hasil ini, Pusdiklat akan melakukan upaya perbaikan di periode
mendatang, antara lain dengan memfasilitasi kegiatan latihan untuk meningkatkan
kemampuan calon PTB melalui TPA dan TOEFL sehingga yang diterima di universitas
lebih banyak.
6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 (IK 6)
IK 6 ditujukan untuk mengukur kuantitas atas laporan
pengelolaan SDM BATAN yang mengikuti pendidikan S-2
atau S-3 menuju kepakaran di bidang Iptek nuklir.
Realisasi IK 6 – adalah sebesar 1 laporan dari target
sebesar 1 laporan, sehingga capaian IK ini adalah
sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan
capaian IK 6 dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel
12.
Dihasilkan 1 laporan
pengelolaan pendidikan
jenjang S2/S3 dari target
sebesar 1 laporan, sehingga
capaian IK ini adalah sebesar
100%.
LAPORAN KINERJA 2017
27
Tabel 12. Perbandingan Capaian IK 6 Tahun 2017 dan 2016
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 terlihat tidak ada perubahan dalam
pencapaian laporan.
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-
2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 13 berikut.
Tabel 13. Perbandingan Realisasi IK 6 dengan Target 2019
Berdasarkan Tabel 13, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 4 – Jumlah laporan pengelolaan
pendidikan jenjang S2/S3 terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2017
sudah tercapai sebesar 60% sesuai dengan yang direncanakan.
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan, Pusdiklat akan melakukan upaya-upaya
perbaikan di periode mendatang, antara lain:
1. Memanfaatkan sistem informasi,
2. Meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi,
3. Melakukan pemantauan lebih intensif melalui evaluasi laporan peserta pendidikan
maupun tatap muka, dan
4. Kunjungan ke perguruan tinggi.
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun 2017
Capaian IKU Tahun
2016
Jumlah laporan
pengelolaan pendidikan
jenjang S2/S3
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi
s.d.Tahun
2017
Persentase
Realisasi
s.d.2017
dibanding
Target
Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan
pengelolaan
pendidikan jenjang
S2/S3
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
3 Laporan
60%
LAPORAN KINERJA 2017
28
7. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) BATAN yang meningkat keahlian dan
kompetensinya (IK 7)
IK 7 ditujukan untuk mengukur jumlah SDM BATAN yang mengikuti pendidikan S-2
atau S-3 menuju kepakaran di bidang iptek nuklir sehingga kebutuhan keahlian dan
kompetensi SDM BATAN dapat terpenuhi.
Realisasi IK 7 – Jumlah SDM BATAN yang meningkat keahlian dan kompetensinya
adalah sebesar 12 orang dari target sebesar 9 orang, sehingga capaian kinerja
melebihi dari target yang sudah ditetapkan (133,33%) Secara rinci, capaian IK 7 dari
tahun 2016 disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Perbandingan Capaian IK 7 Tahun 2017 dan 2016
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun 2017
Capaian IKP Tahun
2017 2016
Jumlah SDM BATAN yang
meningkat keahlian dan
kompetensinya
9 12
133.33% 200%
Capaian kinerja tahun 2017 menunjukkan adanya penurunan terhadap capaian
kinerja tahun 2016. Karena pada tahun 2016 ada tambahan kelulusan dari beberapa
PTB yang seharusnya lulus pada tahun sebelumnya.
Selain dari dana DIPA Pusdiklat, ada juga yang telah lulus sejumlah 13 orang
dari DIPA Kemenristek Dikti dan 1 orang dari MEXT. Jadi dalam tahun 2017 PTB yang
lulus program S2 dan S3 berjumlah 26 orang.
Meskipun capaian kinerja tahun 2017 sudah melebihi dari target yang
ditetapkan, Pusdiklat akan terus melakukan upaya untuk mempertahankan capaian
tersebut dengan melakukan koordinasi dengan unit kerja di BATAN dan instansi lain
yang terkait dengan ketenaganukliran.
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Renstra Tahun 2015-2019, realisasi
sampai dengan tahun 2017 disajikan pada Tabel 15.
LAPORAN KINERJA 2017
29
Tabel 15. Realisasi IK 7 Tahun 2017 dibanding Target s/d 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisa
si s/d
Tahun
2017
Persentase
Realisasi
2017
dibanding
Target
2019
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah SDM BATAN
yang meningkat
keahlian dan
kompetensinya
12 8 9 9 9 41 87,23%
Tabel 15 menunjukkan bahwa realisasi IKP 7 (Jumlah SDM BATAN yang
meningkat keahlian dan kompetensinya) sampai tahun 2017 dibandingkan dengan
target jangka menengah Sestama pada tahun 2015-2019 sebanyak 41 orang atau
87,23%.
Dalam upaya meningkatkan target kinerja yang akan datang Pusdiklat akan
melakukan perbaikan diperiode mendatang, antara lain meningkatkan koordinasi
dengan unit kerja di BATAN dan instansi lain yang terkait.
Gambar 7. Seleksi Program S-2
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) layanan pelatihan (IK 8)
IK 8. Digunakan untuk mengukur kualitas layanan yang diberikan Pusdiklat
kepada masyarakat. Pengukuran menggunakan metode pengisian kuisioner oleh
pelanggan eksternal.
LAPORAN KINERJA 2017
30
Metode pengukuran IKM berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 186/KA/IX/2012
tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan BATAN.
Tabel 16. IKM Layanan Pelatihan diukur dari 14 unsur pelayanan
NO. UNSUR PELAYANAN Layanan Pelatihan
1 Prosedur pelayanan 3,15
2 Persyaratan pelayanan 3,09
3 Kejelasan petugas pelayanan 3,13
4 Kedisiplinan petugas pelayanan
3,18
5 Tanggung Jawab petugas pelayanan
3,23
6 Kemampuan petugas pelayanan
3,28
7 Kecepatan layanan pelayanan 3,19
8 Keadilan mendapatkan pelayanan
3,16
9 Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan
3,25
10 Kewajaran biaya pelayanan 3,19
11 Kepastian biaya pelayanan 3,21
12 Kepastian jadwal pelayanan 3,27
13 Kenyamanan lingkungan 3,24
14 Kenyamanan pelayanan 3,29
Jumlah 40,46
Nilai Tertimbang 3,19
Kriteria Mutu B
Tabel 17. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI PERSEP
SI
NILAI INTERVAL IKM
NILAI INTERVAL KONVERSI
IKM
MUTU LAYANAN
KINERJA UNIT
PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
Realisasi IK 8. – Hasil pengukuran IKM pada tahun 2017 disajikan pada Tabel 18.
LAPORAN KINERJA 2017
31
Tabel 18. Hasil pengukuran IKM tahun 2017
Unit Kerja Jenis IKM Target
IKM 2017
Capaian
IKM 2017
Pusdiklat
Layanan Pelatihan
3,19
3,19
Tabel 19 menunjukkan bahwa capaian IKM Pusdiklat pada tahun 2017 sudah
sesuai dengan target yang ditetapkan, dengan capaian 100%
Tabel 19. Perbandingan Capaian IK 5
Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi
Tahun
2017
Capaian IKP Tahun
2017 2016
(IKM) layanan pelatihan 3,19 3,19 100% 98,11%
Rencana Perbaikan Unsur-unsur
Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam
kerangka perbaikan berkelanjutan. Rencana perbaikan unsur pelayanan:
a. “Kemudahan prosedur pelayanan di Pusdiklat BATAN” adalah dengan sosialisasi
melalui berbagai media;
b. “Kesesuaian antara persyaratan pelayanan dengan pelaksanaan pelayanan” adalah
dengan mengkaji standar layanan pelatihan;
c. “Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani” adalah dengan menunjuk petugas
penanggungjawab pelatihan yang siap melayani di kelas pada saat diperlukan;
d. “Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan” adalah dengan memberikan
pelatihan pelayanan prima agar petugas lebih disiplin;
e. “Kecepatan pelayanan di Pusdiklat BATAN” adalah dengan melakukan pelatihan
penyegaran pelayanan prima bagi pegawainya;
f. “Keadilan untuk mendapatkan pelayanan di Pusdiklat BATAN” adalah dengan
memberikan layanan pengaduan bagi mereka yang merasa dirugikan;
g. “Kewajaran biaya untuk mendapat pelayanan” adalah dengan mensosialisasikan
pada pelanggan bahwa biaya sudah ditentukan oleh kementerian Hukum dan HAM.
LAPORAN KINERJA 2017
32
Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan, Pusdiklat Batan juga
dievaluasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB) melalui evaluasi Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada
bulan Oktober 2017. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai penerapan penguatan
integritas dan pelayanan publik serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan.
Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN RB No. 52
tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) di Lingkungan
Instansi Pemerintah.
Dari hasil evaluasi tersebut Pusdiklat masih harus meningkatkan pengelolaan
dalam layanan publik agar predikat WBK/WBBM dapat dicapai sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan oleh Kemenpan-RB.
B. Realisasi Anggaran
Anggaran Pusdiklat sesuai dengan DIPA-080.01.1.450231/2017 tanggal 7 Desember 2016
sebesar Rp21.435.544.000. Dalam tahun berjalan mengalami self blocking sebesar
Rp1.168.164.000 sesuai DIPA nomor DIPA-080.01.1.450231/2017 tanggal 16 Juni 2017
kemudian mengalami penghematan anggaran sesuai DIPA nomor DIPA-
080.01.1.450231/2017 tanggal 11 Agustus 2017 menjadi sebesar Rp20.267.380.000.
Tabel 12. Anggaran Terkait Langsung dengan Kinerja (Anggaran & Realisasi)
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Anggaran Awal Anggaran Realisasi Realisasi
(%)
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (206)
Rp179.000.000 Rp168.312.000 Rp167.245.350 99,37
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE (207)
Rp90.000.000 Rp47.447.000 Rp46.803.500 98,64
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir (209)
Rp1.656.041.000
Rp1.477.466.000 Rp1.328.355.242 89,91
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
LAPORAN KINERJA 2017
33
Secara detail, realisasi keuangan Pusdiklat tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 10
dan Tabel 12.
Gambar 8. Grafik Pagu Anggaran dan Realisasi
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya (208)
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang
d. Peserta pelatihan kepemimpinan
e. Peserta pelatihan perilaku kerja
f. Peserta pelatihan prajabatan
g. Peserta pelatihan kerja sama regional
Rp2.025.804.000 Rp1.500.861.000
Rp59.979.000
Rp613.704.000
Rp88.361.000
Rp580.725.000
Rp78.000.000
Rp0
Rp80.092.000
Rp1.473.880.748
Rp59.894.350
Rp589.239.329
Rp88.277.000
Rp580.708.000
Rp78.000.000
Rp0
Rp77.762.069
98,20
TOTAL Rp
4.694.947.000
Rp
4.490.165.588 95,64
LAPORAN KINERJA 2017
34
Gambar 9. Grafik Pagu Anggaran dan Realisasi
Tabel 13. Anggaran Tidak Terkait Langsung dengan Kinerja (Anggaran & Realisasi)
No. Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi
Realisasi
(%)
1
Meningkatnya
kompetensi
SDM menuju
keunggulan di
bidang Iptek
nuklir
Laporan Layanan Jasa
Iptek Nuklir untuk
Masyarakat (PNBP)
(004)
Rp4.081.376.000 Rp3.314.389.909 81,21
Laporan Dukungan
Administrasi Layanan
Perkantoran (801)
Rp520.535.000 Rp514.541.393 98,85
Layanan Perkantoran
(994) Rp12.471.383.000 Rp11.077.933.591 88,83
TOTAL Rp 17.073.294.000 Rp14.906.864.893 87,31
Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator
sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan
realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan kinerja dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Tingkat capaian kinerja, penyerapan anggaran serta efektivitas anggaran dapat dilihat
dalam Tabel 14 di bawah.
LAPORAN KINERJA 2017
35
Tabel 14. Tingkat Capaian Kinerja, Penyerapan Anggaran, dan Efektivitas Anggaran
No. Sasaran Kegiatan Capaian
Kinerja (%)
Penyerapan
Anggaran (%)
Tingkat
Efektivitas
(1) (2) (4) (5) (6)= (4)/(5)
1 Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang Iptek nuklir 118,76 95,64 1,24
Pusdiklat telah melakukan optimalisasi anggaran dalam rangka pencapaian sasaran. Hal
ini terlihat dari tercapainya target kinerja dengan pagu anggaran yang kecil untuk
pencapaian kinerja yang optimal. Dalam rangka efisiensi penggunaan sumber daya,
Pusdiklat telah melakukan upaya antara lain:
1. Pengurangan jumlah SDM yang melakukan perjalanan dinas;
2. Membatasi honor Tim Pelaksana Pelatihan, yang disesuaikan dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 65/PMK/2015 (10% dari jumlah peserta).
LAPORAN KINERJA 2017
36
BAB IV
PENUTUP Dari 8 indikator yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat tahun 2017, ada 4 indikator kinerja yang realisasinya 100% dan 4 indikator kinerja yang lebih dari 100%.
Adapun simpulan dari laporan kinerja Pusdiklat tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan yang menjadi kendala utama Pusdiklat dalam mencapai target kinerja
adalah:
a. Pada pertengahan tahun 2017 ada pemotongan anggaran (self blocking),
sehingga 3 pelatihan dibatalkan, tetapi pada akhir tahun ada sisa anggaran
sehingga 2 pelatihan yang dibatalkan akhirnya dapat diselenggarakan, sedangkan
1 pelatihan tetap tidak dapat diselenggarakan karena pihak penyelenggara
(BPKP) tidak siap;
b. Pelatihan kepemimpinan mengalami kendala karena adanya pemotongan
anggaran dan juga pihak penyelenggara pelatihan kepemimpinan (LAN)
membatasi jumlah peserta pelatihan, sehingga target pegawai BATAN yang
mengikuti pelatihan kepemimpinan tidak tercapai.
2. Upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja Pusdiklat adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pembenahan proses bisnis.
b. Melakukan migrasi Sistem Manajemen Mutu dari ISO 9001: 2008 ke ISO 9001:
2015.
c. Menyempurnakan prosedur sesuai dengan ISO 9001: 2015.
d. Menerapkan sistem manajemen mutu pelatihan dan sistem manajemen K3 yang
efektif secara berkesinambungan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan
evaluasi pelatihan.
e. Peningkatan sistem pelatihan Learning Innovation on Nuclear (LIoN).
f. Menerapkan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna
menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan
koordinasi dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan.
g. Meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik di
tingkat nasional, regional, maupun internasional.
h. Meningkatkan kemampuan para staf teknis dan administratif baik sebagai
tenaga pengajar dan instruktur pelatihan dan tenaga pengelola kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
i. Meningkatkan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas
laboratorium, dan alat bantu pengajaran berbasis komputer.
LAPORAN KINERJA 2017
37
Selain hal yang dijanjikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017, Pusdiklat juga
mengoordinasikan pengembangan kapasitas melalui program Riset-Pro Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Pusdiklat juga mendapatkan tugas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
pengembangan kapasitas terkait dengan program BATAN dalam National Science and
Techno Park (NSTP) dan Agro Techno Park (ATP). Pada tahun 2017, Pusdiklat melakukan
pelatihan dan koordinasi pelatihan untuk personel dari Kabupaten Klaten, Kabupaten
Polewali Mandar (Sulawesi Selatan), Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), dengan
jumlah total peserta yang mengikuti sebanyak 63 orang.
LAPORAN KINERJA 2017
38
LAMPIRAN 1. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLAT TAHUN 2017
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Realisasi
%
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir
1 Laporan 1 Laporan 100
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE
1 Laporan 1 Laporan 75
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang
d. Peserta pelatihan kepemimpinan
e. Peserta pelatihan perilaku kerja
f. Peserta pelatihan kerjasama regional
556 orang
72 orang
260 orang
100 orang
34 orang
40 orang
50 orang
969 orang
72 orang
480 orang
308 orang
26 orang
44 orang
39 orang
174,28
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE
40 orang 57 orang 142,5
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
12 Pegawai 15 Pegawai 125
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
1 Laporan 1 Laporan 100
Jumlah kelulusan PTB 9 orang 12 orang 133,33
Indeks kepuasan Pelanggan 3,19 3.19 100
TOTAL 118,76
Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN
Rp20.267.380.000,00 Rp17.923.149.733,00 88,43
LAPORAN KINERJA 2017
39
LAMPIRAN 2. REALISASI KEUANGAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENCAPAIAN MASING-MASING INDIKATOR SASARAN KINERJA PADA PERJANJIAN KINERJA
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi Realisasi
(%)
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (206)
Rp168.312.000 Rp167.245.350 99,37
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE (207)
Rp47.447.000 Rp46.803.500 98,64
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir (209)
Rp1.477.466.000 Rp1.328.355.242 89,91
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya (208)
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang
d. Peserta pelatihan kepemimpinan
e. Peserta pelatihan perilaku kerja
f. Peserta pelatihan prajabatan
g. Peserta pelatihan kerja sama regional
Rp1.500.861.000
Rp59.979.000
Rp613.704.000
Rp88.361.000
Rp580.725.000
Rp78.000.000
Rp0
Rp80.092.000
Rp1.473.880.748
Rp59.894.350
Rp589.239.329
Rp88.277.000
Rp580.708.000
Rp78.000.000
Rp0
Rp77.762.069
98,20
TOTAL Rp 4.694.947.000 Rp 4.490.165.588 95,64
LAPORAN KINERJA 2017
40
LAMPIRAN 3. REALISASI KEUANGAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN KINERJA
No. Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi
Realisasi
(%)
1
Meningkatnya
kompetensi
SDM menuju
keunggulan di
bidang Iptek
nuklir
Laporan Layanan Jasa
Iptek Nuklir untuk
Masyarakat (PNBP)
(004)
Rp4.081.376.000 Rp3.314.389.909 81,21
Laporan Dukungan
Administrasi Layanan
Perkantoran (801)
Rp520.535.000 Rp514.541.393 98,85
Layanan Perkantoran
(994) Rp12.471.383.000 Rp11.077.933.591 88,83
TOTAL Rp 17.073.294.000 Rp14.906.864.893 87,31