laporan kinerja 2016 - batan.go.id · beberapa diklat. selain itu ... dan pengembangan jabatan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA 2016
2016 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jalan Lebak Bulus Raya No.9, Pasar Jumat, Jakarta Telepon: 021-7659409-10, Faksimile: 021-7659408
Homepage: www.batan.go.id/pusdiklat/ Email: [email protected]
LAPORAN KINERJA 2015
Pusdiklat 2016 i
LAPORAN KINERJA 2016
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Laporan kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat atas penggunaan anggaran 2016.
Tujuan laporan kinerja adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai pada
tahun anggaran 2016, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pusdiklat untuk meningkatkan kinerja berdasarkan visi, misi dan
rencana strategis Pusdiklat.
LAPORAN KINERJA 2016
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................II
KATA PENGANTAR........................................................................................III
IKHTISAR EKSEKUTIF......................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. PROFIL DAN SEJARAH PUSDIKLAT...................................................................1
C. TUGAS DAN FUNGSI...................................................................................2
D. STRUKTUR ORGANISASI...............................................................................2
BAB II PERENCANAAN KINERJA .........................................................................5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................7
A. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLAT.......................................................................7
B. REALISASI ANGGARAN...............................................................................25
BAB IV PENUTUP.........................................................................................23
LAMPIRAN 1. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLAT TAHUN 2016 ........................................... 31
LAMPIRAN 2. REALISASI KEUANGAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENCAPAIAN
MASING-MASING INDIKATOR SASARAN KINERJA PADA PERJANJIAN KINERJA .................... 31
LAMPIRAN 3. REALISASI KEUANGAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN KINERJAERROR! BOOKMARK NOT
LAPORAN KINERJA 2016
iii
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) sebagai unit kerja Eselon II sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013 mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN, diwajibkan untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut.
Pertanggungjawaban tersebut berupa Laporan Kinerja (LAKIN) yang dibuat berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perka BATAN No. 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Laporan kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat atas penggunaan anggaran 2016.
Tujuan laporan kinerja ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai pada tahun anggaran 2016, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pusdiklat untuk meningkatkan kinerja berdasarkan visi, misi dan rencana strategis Pusdiklat.
Self-blocking pada tahun 2016 menjadi salah satu kendala dalam pencapaian kinerja yang dijanjikan. Walaupun demikian, syukur kepada Allah bahwa Pusdiklat secara total mencapai kinerja melebihi yang dijanjikan. Semua ini merupakan hasil kerja sama seluruh staf Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2016
iv
dalam rangka menghadapi berbagai kendala. Adanya self-blocking dapat dimaknai sebagai salah satu batu loncatan untuk melakukan perbaikan ke depan berdasarkan prinsip perbaikan berkesinambungan. Pusdiklat akan terus memperbaiki diri dan layanan kepada masyarakat luas pengguna jasa Pusdiklat.
Dalam kerangka perbaikan berkelanjutan, Pusdiklat telah menyiapkan beberapa hal yaitu penyiapan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle sebagai platform untuk pelatihan berbasis teknologi informasi e-learning. Uji coba penggunaan e-learning ini juga telah dilakukan untuk beberapa diklat. Selain itu, Pusdiklat menyiapkan modul e-learning untuk beberapa dklat, meningkatkan sistem informasi pelatihan (SILAT) untuk pendaftaran secara daring (online) dan evaluasi pembelajaran, serta pemanfaatan model Blended Learning sebagai salah satu mode pembelajaran.
Kepala,
Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M.Eng. NIP 19630915 198603 1 003
LAPORAN KINERJA 2016
v
IKHTISAR EKSEKUTIF Pada tahun 2014 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) memulai kegiatan dengan struktur organisasi yang baru berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional. Reorganisasi ini, menyebabkan adanya perubahan struktur organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan tata kerja BATAN sebagaimana yang telah diubah dengan Perka BATAN Nomor 16 Tahun 2014, Pusdiklat BATAN mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan,
dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN.
Laporan Kinerja Pusdiklat BATAN Tahun 2016 ini merupakan tahun kedua dari periode Renstra Pusdiklat BATAN 2015 – 2019 yang menyajikan pencapaian kinerja jangka pendek
dan menengah serta informasi akuntabilitas kinerja selama tahun 2016.
Pada tahun anggaran 2016, sasaran Pusdiklat BATAN yang ingin dicapai adalah diperolehnya Sumber Daya Manusia yang meningkat kompetensi menuju kepakaran di bidang iptek nuklir yang berkualitas, sesuai kegiatan lima tahunan Pusdiklat yang tercantum dalam Renstra Pusdiklat Tahun 2015-2019, yaitu:
1. Penyelenggaraan pendidikan gelar dengan jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) di institusi pendidikan di dalam dan di luar negeri;
2. Penyelenggaraan pelatihan Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BATAN;
3. Penyelenggaraan Pelatihan Pimpinan bagi pejabat atau calon pejabat eselon I, II, III, dan IV BATAN;
4. Penyelenggaraan Pelatihan teknis dan fungsional bagi SDM BATAN; 5. Penyelenggaraan pelatihan iptek nuklir bagi masyarakat pengguna.
Dari kegiatan lima tahunan seperti tersebut di atas, Pusdiklat BATAN dengan sumber daya manusia yang tersedia dan didukung oleh anggaran yang telah ditentukan, menetapkan indikator kinerja Pusdiklat sebagai berikut: 1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir.
Serapan Tahun 2016: 91,36%
1. terkait langsung dengan kinerja: 82,72%,
2. tidak terkait langsung dengan kinerja: 93,35%.
Capaian Kinerja Pusdiklat Tahun 2016 adalah 118,93%.
LAPORAN KINERJA 2016
vi
2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE. 3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya:
a. Peserta pelatihan pemagangan (on the job training), b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran, c. Peserta berbasis kompetensi penunjang, d. Peserta pelatihan kepemimpinan, e. Peserta pelatihan perilaku kerja, f. Peserta pelatihan kerja sama regional
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE. 5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek
Nuklir. 6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3. 7. Jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar. 8. Indeks Kepuasan Pelanggan.
Capaian kinerja yang dihasilkan oleh Pusdiklat BATAN tahun 2016 adalah:
1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir sebanyak 1 laporan. 2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE sebanyak 1 laporan. 3. Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, berjumlah 952 orang, yang
terdiri dari: a. Peserta pelatihan magang (on the job training), sebanyak 84 orang, b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran, sebanyak 547 orang, c. Peserta berbasis kompetensi penunjang, sebanyak 186 orang, d. Peserta pelatihan kepemimpinan, sebanyak 9 orang, e. Peserta pelatihan perilaku kerja, sebanyak 69 orang, dan f. Peserta pelatihan kerja sama regional, sebanyak 57 orang.
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE, sebanyak 92 orang . 5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang
Iptek Nuklir, sebanyak 11 orang. 6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3, sebanyak 1 laporan. 7. Jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar sebanyak 16 orang. 8. Indeks Kepuasan Pelanggan bernilai 3,11.
Beberapa kendala yang terjadi pada tahun 2016 yang mempengaruhi pencapaian kinerja Pusdiklat BATAN adalah sebagai berikut:
1. Anggaran pelatihan mengalami pemotongan anggaran (self blocking); 2. Jumlah PTB kurang dari target karena ada 1 orang yang tidak lulus tes seleksi di
universitas; 3. Penyelenggara pelatihan kepemimpinan (LAN) memberi alokasi peserta yang terbatas
untuk BATAN, karena terlalu banyak peserta dari instansi lain yang akan mengikuti
LAPORAN KINERJA 2016
vii
pelatihan tersebut. Mencari lembaga penyelenggara pelatihan lain juga mengalami kesulitan.
Dari semua yang telah diuraikan di atas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN berkomitmen tinggi mulai dari pucuk pimpinan sampai staf serta didukung oleh anggaran yang sudah ditetapkan bertekad untuk melaksanakan kinerja yang telah dijanjikan dan mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin. Strategi yang akan diterapkan untuk mencapai kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN ke depan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem manajemen mutu pelatihan dan sistem manajemen K3 yang efektif secara berkesinambungan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi pelatihan.
2. Penerapan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan koordinasi dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan.
3. Pelaksanaan uji kompetensi bagi pejabat fungsional pranata nuklir BATAN. 4. Peningkatan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, baik di tingkat
nasional, regional maupun internasional. 5. Peningkatan kemampuan calon PTB melalui TPA dan TOEFL sehingga dapat mencapai
kelulusan di universitas yang lebih besar. 6. Penyesuaian metode pelatihan dengan menggunakan e-learning dan tatap muka, serta
fasilitasi unit kerja di BATAN untuk melakukan pelatihan selingkung dan berbagai metode peningkatan kapasitas.
7. Peningkatan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga pengajar dan instruktur pelatihan maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan.
8. Peningkatan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas laboratorium dan alat bantu pengajaran berbasis komputer.
Anggaran DIPA Pusdiklat semula sebesar Rp. 22.049.087.000,-, dan mengalami self blocking sebesar Rp. 825.000.000,- (revisi 1), sehingga DIPA revisi 2 menjadi sebesar Rp. 21.224.087.000,-. Kemudian mengalami revisi 3 (penambahan gaji dan self blocking) sebesar Rp. 478.125.000,- dan revisi 4 (penambahan target dan penggunaan PNBP) sebesar Rp. 798.997.000,-, sehingga anggaran DIPA terakhir menjadi Rp. 22.161.784.000,-.
LAPORAN KINERJA 2016
Pusdiklat 2016 i
Anggaran di atas menunjukkan bahwa Pusdiklat selalu berkomitmen untuk mengoptimalkan anggaran yang ada dalam melaksanakan pencapaian kinerjanya sehingga anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik, dan bekerja sama dengan unit lain dalam penyelenggaraan beberapa pelatihan sehingga Pusdiklat dapat mendapat capaian baik.
LAPORAN KINERJA 2016
Pusdiklat 2016 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya, serta didukung oleh semangat reformasi untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang bersih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 tahun 2014, Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan untuk lingkungan internal BATAN dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Laporan Kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dikaitkan dengan anggaran serta pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Pusdiklat Tahun 2015-2019.
B. Profil dan Sejarah Pusdiklat
Pusdiklat dibentuk pada tanggal 20 Februari 1980 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 14 Tahun 1980, berlokasi di kantor Pusat BATAN. Sedangkan Organisasi dan Tata Kerja Pusdiklat berdasarkan SK Dirjen BATAN No. 31/DJ/13/IV/1981. Tahun 1993 Pusdiklat mempunyai gedung sendiri yang terletak di Kawasan Nuklir Pasar Jumat, dan mempunyai prasarana fisik sebagai berikut:
1. Ruang kelas: yang terdiri dari 1 (satu) ruang kelas dengan kapasitas 20 orang, 4 (empat) ruang kelas dengan kapasitas 30 orang, dan 1 (satu) ruang kelas dengan kapasitas 60 orang yang dapat digunakan sebagai ruang pelatihan/seminar.
2. Laboratorium: yang terdiri dari laboratorium Proteksi Radiasi, Instrumentasi dan Spektroskopi, Radiokimia, Radiografi Industri, Radiografi Kesehatan/Medik, Bahasa, dan komputer untuk menunjang pelatihan.
Laporan kinerja adalah wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja: anggaran dan sasaran strategis Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2016
2
3. Perpustakaan: Pusdiklat menyediakan bahan pendukung materi pengajaran yang diperlukan oleh peserta dan pengajar pelatihan. Perpustakaan mempunyai koleksi berbagai literatur baik berupa perpustakaan digital, buku, jurnal, majalah maupun tugas akhir (skripsi, tesis, dan disertasi).
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana yang telah diubah dengan Perka BATAN Nomor 16 Tahun 2014, Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi:
1. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;
2. pelaksanaan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan; 3. penyelenggaraan pelatihan; 4. pengembangan jabatan fungsional nuklir dan kerja sama pendidikan dan pelatihan; 5. pelaksanaan jaminan mutu.
D. Struktur Organisasi
Pusdiklat BATAN terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Penyelenggaraan, Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir dan Kerja Sama Diklat, Unit Jaminan Mutu, dan Kelompok Fungsional. Sumber daya manusia di Pusdiklat sampai dengan akhir Desember 2016 adalah 72 orang.
Pusdiklat BATAN menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem menajemen mutu serta secara berkesinambungan melakukan perbaikan efektivitas pelaksanaan pelatihan berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008. Dalam menerapkan ISO 9001:2008, seluruh klausul diterapkan dalam seluruh kegiatan pelaksanaan pelatihan yang meliputi tahapan perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi pelatihan di Pusdiklat-BATAN.
Kegiatan pelatihan Pusdiklat mengikuti metode pendekatan sistematik (systematic approach to training) terdiri atas lima tahap yaitu tahap analisis kebutuhan, desain, pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan, atau proses Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Pusdiklat BATAN menetapkan prosedur pada semua tahap pelaksanaan pelatihan tersebut di atas, yang konsisten dengan proses lain dalam sistem manajemen mutu pelatihan.
LAPORAN KINERJA 2016
Pusdiklat 2016 3
Kegiatan analisis, desain, pengembangan, dan evaluasi pelatihan dilakukan oleh Bidang Program dan Evaluasi, kegiatan penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh Bidang Penyelenggaran, kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja sama serta pengembangan jabatan fungsional nuklir dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Jabatan fungsional Nuklir dan Kerja Sama Diklat, kegiatan pendukung pelatihan dilakukan oleh Bagian Tata Usaha.
Semua proses di atas dikelola oleh Pusdiklat sesuai dengan pedoman mutu dan
prosedur mutu. Struktur organisasi Pusdiklat dan Interaksi kegiatan (proses bisnis) pelatihan ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2. Penerapan sistem mutu dalam kegiatan pelatihan berdasarkan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. Pemantauan penerapan dilakukan melalui audit internal yang dilaksanakan Auditor yang ditunjuk oleh Unit Jaminan Mutu.
LAPORAN KINERJA 2016
Pusdiklat 2016 4
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2016
5
Gambar 2. Proses Bisnis Pusdiklat
LAPORAN KINERJA 2016
Pusdiklat 2016 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan kinerja di Pusdiklat. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan Pusdiklat yang telah ditetapkan. Target kinerja Pusdiklat tahun 2016 mengacu kepada target yang ditetapkan dalam Renstra Pusdiklat 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATAN tahun 2015-2019 (top down). Perencanaan Kinerja Pusdiklat seperti terlihat pada tabel di bawah.
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target 1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir 1 Laporan
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE 1 Laporan
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang d. Peserta pelatihan kepemimpinan e. Peserta pelatihan perilaku kerja f. Peserta pelatihan kerjasama regional
1304 orang
150 orang
765 orang 178 orang 11 orang 140 orang 60 orang
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE 40 orang
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
12 Pegawai
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 1 Laporan
Jumlah kelulusan PTB 8 orang
Indeks kepuasan Pelanggan 3,17
Kegiatan: Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN Anggaran:
Rp. 22.049.087.000
LAPORAN KINERJA 2016
7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pusdiklat
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang telah ditetapkan, Pusdiklat berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Semua proses pencapaian target sesuai dengan sistem manajemen yang tertera pada pedoman mutu dan prosedur mutu yang disusun berdasarkan proses bisnis Pusdiklat. Kegiatan pemantauan penerapan sistem manajemen dilakukan oleh Unit Jaminan Mutu melalui audit internal sistem manajemen, pemantauan dan pengukuran kinerja sistem manajemen, dan kaji ulang manajemen.
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala dan upaya yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2016.
Sasaran Kegiatan (SK) – Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Yang dimaksud dengan SK tersebut adalah terjadinya perubahan atau perbaikan atas kompetensi SDM Nuklir di Indonesia, yang diperoleh melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian di bidang iptek nuklir dan non nuklir dalam tujuannya mencapai keunggulan dan kepakaran dalam pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan.
SK ini dicapai melalui delapan Indikator Kinerja (IK) yaitu IK 1: Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir, IK 2: Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE, IK 3: Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, yang terdiri dari: peserta pelatihan magang (on the job training), peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran, peserta berbasis kompetensi penunjang, peserta pelatihan kepemimpinan, peserta pelatihan perilaku kerja, dan peserta pelatihan kerja sama regional, IK 4: Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE, IK 5: Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir, IK 6: jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3, IK 7: jumlah kelulusan Pegawai Tugas Belajar, dan IK 8: Indeks Kepuasan Pelanggan. Selanjutnya uraian atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran kegiatan ini sebagai berikut.
LAPORAN KINERJA 2016
8
1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (IK 1)
IK 1 ditujukan untuk mengukur kuantitas penghasilan laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (LPJFN). LPJFN disusun untuk mendukung tercapainya kompetensi SDM dengan Jabfung Nuklir di Indonesia, dengan cara mempublikasikan jabatan fungsional nuklir untuk menambah jumlah pemegang jabatannya di dalam dan di luar lingkungan instansi, serta mempersiapkan perangkat atau sistem untuk pembinaan dan pengembangan para pemegang jabatan fungsional nuklir.
Realisasi IK 1 adalah sebesar 1 laporan dari target sebesar 1 laporan, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 1 dari tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Capaian IK 1 Tahun 2016 dan 2015
Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi Tahun 2016
Capaian IK Tahun 2015
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
Pada tahun 2016 telah disusun Tes Kompetensi Bidang untuk pegawai yang akan memasuki jenjang pranata nuklir, alih jalur, dan kenaikan jenjang Jafung Pranuk yang lebih tinggi. Sedangkan perubahan Permenpan Nomor 2 Tahun 2014, revisi Juknis Nomor 15 Tahun 2014, amandemen Pedoman Penilai Jafung Pranuk, dan juknis inpassing/penyesuaian Jafung Pranuk sedang dalam proses diundangkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terlihat bahwa capaiannya sama tetapi ada peningkatan kegiatan, yaitu terselenggaranya workshop Penilaian Angka Kredit Jafung Pranuk yang diikuti oleh 35 orang Tim Penilai Angka Kredit Jafung Pranuk, sosialisasi Standar Kompetensi Jafung Pranuk yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juli 2016, Penilaian Angka Kredit bagi 104 Pejabat Fungsional Pranuk, uji kompetensi Jafung Pranuk untuk 7 Pejabat Fungsional Pranuk pada tanggal 28 Juli 2016, serta monitoring dan evaluasi Pejabat Fungsional Pranuk di PSTA, STTN, dan PSTNT. Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.
LAPORAN KINERJA 2016
9
Tabel 3. Perbandingan Realisasi IK 1 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi s.d.
Tahun 2016
Persentase Realisasi s.d. 2016 dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
2 Laporan
40%
Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 1 – Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2016 sudah tercapai 40%, capaian ini sudah sesuai target yang direncanakan dalam skema lima tahunan.
Berdasarkan hasil ini, Pusdiklat akan melakukan upaya-upaya perbaikan di periode mendatang, antara lain: a. Melaksanakan penyesuaian/inpassing jabatan fungsional pranata nuklir untuk
BATAN dan instansi luar BATAN agar lebih banyak pegawai yang mengikuti penyesuaian/inpassing.
b. Melaksanakan uji kompetensi bagi pejabat fungsional pranata nuklir BATAN agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan memiliki kinerja yang tinggi.
c. Melaksanakan sosialisasi jabatan fungsional pranata nuklir untuk BATAN dan instansi luar BATAN untuk menjaring minat pegawai memasuki jabatan fungsional pranata nuklir.
LAPORAN KINERJA 2016
10
Gambar 3. Rapat Penilaian Angka Kredit (PAK) serta Pemantauan dan Evaluasi di Yogyakarta
2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE (IK 2) IK 2 ditujukan untuk membuat dokumen pengembangan SDM RDE dalam rangka menyiapkan SDM kompeten untuk mengoperasikan dan memelihara RDE. Pada tahun 2016 dokumen yang disusun adalah Standar Kompetensi Personel (SKP) untuk bidang operasi dan pemeliharaan RDE. SKP untuk bidang operasi terdiri dari 6 tingkatan yaitu 46 kompetensi tingkat 1, 7 kompetensi untuk tingkat 2, 1 kompetensi untuk tingkat 3, 4, 5, dan 6, secara keseluruhan SKP bidang operasi berjumlah 57. SKP untuk bidang perawatan terdiri dari 6 tingkatan yaitu 78 kompetensi tingkat 1, 11 kompetensi tingkat 2, 4 kompetensi tingkat 3, 3 kompetensi tingkat 4, 1 kompetensi tingkat 5 dan 6, secara keseluruhan SKP bidang operasi berjumlah 98 sehingga total keseluruhan SKP berjumlah 155. SKP ini menjadi pedoman untuk penyusunan Standar Latih Kompetensi dan uji kompetensi sertifikasi personel.
Realisasi IK 2 – adalah sebesar 1 dokumen, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 2 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perbandingan Capaian IK 2 Tahun 2016, 2015, dan 2014
Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi
Tahun 2016 Capaian IK
Tahun 2015
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE
1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Perbandingan Realisasi IK 2 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun (Dokumen)
Realisasi s.d.
Tahun 2016
Persentase Realisasi s.d. 2016 dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE
1 1 1 1 1 2 40%
LAPORAN KINERJA 2016
11
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 2 – Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40%.
3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya (IK 3) IK 3 ditujukan bagi pengukuran peningkatan kompetensi SDM nuklir yang diperoleh melalui pelatihan di bidang kenukliran yang dilaksanakan oleh Pusdiklat BATAN, meliputi pelatihan pemagangan, pelatihan teknis berbasis kenukliran dan penunjang, pelatihan kepemimpinan, pelatihan perilaku kerja, serta pelatihan kerja sama regional. Realisasi IK 3 adalah sebesar 952 orang dari target sebesar 1304 orang, sehingga capaian kinerja IK ini adalah sebesar 73%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 3 dari tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 6. Perbandingan Capaian IK 3 Tahun 2016 dan 2015
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian IKU Tahun 2015
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
Peserta pelatihan magang (on the job training)
Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
Peserta berbasis kompetensi penunjang
Peserta pelatihan kepemimpinan
Peserta pelatihan perilaku kerja
Peserta pelatihan prajabatan
1304 orang
150 orang
765 orang
178 orang
11 orang
140 orang
0 orang
952 orang
84 orang
547 orang
186 orang
9 orang
69 orang
0 orang
1583 orang
171 orang
682 orang
358 orang
6 orang
203 orang
101 orang
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya adalah sebanyak 942 orang dari target 1304 orang, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 73% karena adanya self blocking.
LAPORAN KINERJA 2016
12
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian IKU Tahun 2015
Peserta pelatihan
kerja sama regional
60 orang 57 orang 62 orang
Secara keseluruhan, capaian tahun 2016 kurang dari target, bahkan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015, dari 7 jenis pelatihan yang dilaksanakan hanya 1 pelatihan yang realisasinya melebihi tahun 2015. Capaian tahun 2016 yang melebihi target hanya pelatihan berbasis kompetensi penunjang, sedang pelatihan magang, pelatihan berbasis kompetensi kenukliran, pelatihan kepemimpinan, pelatihan perilaku kerja, pelatihan prajabatan, dan pelatihan kerja sama regional kurang dari target. Penurunan ini terutama karena adanya kebijakan pemotongan anggaran (self blocking) pada tahun 2016, dan untuk pelatihan kepemimpinan disebabkan karena penyelenggara pelatihan kepemimpinan (LAN) membatasi jumlah peserta pelatihan dari masing-masing instansi. Pada tahun 2016, Pusdiklat tidak menyelenggarakan pelatihan Prajabatan karena tidak ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun
2015-2019, realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Perbandingan Realisasi IK 3 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi s.d.
Tahun 2016
Persentase Realisasi s.d.
2016 dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah SDM iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
Peserta pelatihan magang (on the job training)
Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
1420
orang
152
orang
670
orang
1304
orang
150
orang
765
orang
556
orang
72
orang
260
orang
1155
orang
170
orang
460
orang
1240
orang
190
orang
480
orang
2535
orang
255
orang
1229
orang
44,67%
LAPORAN KINERJA 2016
13
Peserta berbasis kompetensi penunjang
Peserta pelatihan kepemimpinan
Peserta pelatihan perilaku kerja
Peserta pelatihan prajabatan
Peserta pelatihan kerja sama regional
275
orang
12
orang
150
orang
101
orang
60
orang
178
orang
11
orang
140
orang
-
orang
60
orang
100
orang
34
orang
40
orang
-
orang
50
orang
240
orang
15
orang
160
orang
50
orang
60
orang
240
orang
15
orang
180
orang
75
orang
60
orang
544
orang
15
orang
272
orang
101
orang
119
orang
Berdasarkan Tabel 7, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 3 terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2016 sudah tercapai sebesar 44,67%.
Sebagai langkah tindak lanjut dalam rangka pencapaian target maka akan
melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:
a. menerapkan sistem pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan Moodle sebagai Learning Management System (LMS);
b. mengembangkan sistem pelatihan dengan menggunakan kombinasi model tatap muka dengan pembelajaran e-learning, dan mengusulkan program pelatihan berbentuk penugasan yang disebut penugasan pengembangan (developmental assignment);
c. menyelenggarakan pelatihan yang didanai oleh unit kerja atau selingkung; d. meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
didukung oleh lembaga-lembaga baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional;
Dokumentasi kegiatan pelatihan berbasis kompetensi dapat dilihat pada Gambar 4,
5, dan 6 di bawah.
LAPORAN KINERJA 2016
14
Gambar 4. Peserta Pelatihan Kompetensi Kenukliran dan Penunjang
Gambar 5. Foto Bersama Peserta Pelatihan dengan Ka. Pusdiklat
Gambar 6. Suasana Praktikum Pelatihan
Selain program pendidikan dan pelatihan aparatur BATAN, Pusdiklat juga menyelenggarakan pelatihan layanan publik yang dilakukan dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat/industri pengguna teknologi nuklir. Pelatihan tersebut terdiri dari Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi dan Radiografi yang diselenggarakan berdasarkan
LAPORAN KINERJA 2016
15
ketentuan PNBP, dan pelatihan kerja sama dengan instansi pengguna jasa nuklir yang dilaksanakan secara in-house training. Pelatihan layanan publik yang dilaksanakan dalam tahun 2016 berjumlah 9 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dengan peserta sebanyak 395 orang, 7 Pelatihan Radiografi dengan peserta sebanyak 178 orang, dan 3 Pelatihan Petugas Iradiator dengan peserta sebanyak 47 orang. Jadi peserta pelatihan PNBP secara keseluruhan berjumlah 620 orang. Dalam konteks pengembangan kapasitas, Pusdiklat mendorong unit kerja untuk melakukan kegiatan berupa pelatihan selingkung dan workshop di unit kerja masing-masing. Pusdiklat memberikan fasilitas berupa penerbitan sertifikat atau ikut menandatangani sertifikat bersama unit kerja. Pada tahun 2016 Pusdiklat telah memfasilitasi penandatanganan sertifikat untuk pelatihan selingkung sejumlah 202 buah dan workshop sejumlah 217 buah sehingga, jika hal ini diperhitungkan sebagai pembinaan kapasitas, jumlah total orang yang mengikuti pelatihan yang dikelola oleh Pusdiklat sejumlah 1371 buah atau 105,14%. Pusdiklat juga menjalin kerja sama diklat dengan Institusi luar negeri dengan Japan Atomic Energy Agency (JAEA), International Atomic Energy Agency (IAEA), International Center for Theoritical Physics (ICTP), Rosatom CICE&T, United States Department of Energy (US DOE), IAEA-Center for Trade and Security University of Georgia (CITS UGA), Partnership for Nuclear Security (PNS)-United States Department of State (US DoS)-World Institute for Nuclear Security (WINS), IAEA-Federal Authority for Nuclear Regulation (FANR), JAEA-Integrated Support Center for Nuclear Nonproliferation and Nuclear Security (ISCN), Wakasa- wan Energy Research Center (WERC), National Institute of Radiological Sciences (NIRS), dan BATAN-IAEA-Jordan Atomic Energy Commission (JAEC).
4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE (IK 4) IK 4 ditujukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM BATAN atau nasional dalam mendukung program pembangunan tenaga listrik RDE di Indonesia sehingga SDM tersebut mampu mengoperasikan dan memelihara RDE dan fasilitas pendukungnya secara selamat, aman, dan andal.
Dalam rangka mewujudkan salah satu misi yang dituangkan dalam Renstra BATAN tahun 2015 - 2019 yakni unggul di kawasan Regional serta bersama-sama institusi Pemerintah lainnya dalam menyejahterakan masyarakat, BATAN mempertimbangkan untuk membangun dan mengoperasikan reaktor daya eksperimental (RDE). RDE dikategorikan sebagai reaktor daya nonkomersial untuk pembangkitan listrik dan reaktor eksperimen untuk kogenerasi. Pusdiklat bertanggung jawab terhadap penyiapan SDM RDE untuk meningkatkan kompetensi
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE tahun 2016 adalah 92 orang dari target 40 orang (capaian 230%)
LAPORAN KINERJA 2016
16
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Realisasi IK 4 adalah sebesar 92 orang dari target sebesar 40 orang, sehingga capaian kinerja IK ini adalah sebesar 230%. 4 Pelatihan terkait RDE yang diselenggarakan Pusdiklat ini terlaksana dengan bantuan pendanaan dari PKSEN-BATAN. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 2 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perbandingan Capaian IK 4 Tahun 2016 dan 2015
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capian IK
Tahun 2015
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE
40 orang 92 orang 110 orang
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Perbandingan Realisasi IK 4 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi s.d.
Tahun 2016
Persentase Realisasi s.d. 2016 dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE
40 40 40 40 40 202 101%
Berdasarkan Tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 4 Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2016 sudah tercapai sebesar 101%. Mulai tahun 2017 indikator SDM RDE telah diusulkan masuk dalam pelatihan kompetensi kenukliran.
Kegiatan workshop diselenggarakan pada tahun 2015 dan 2016, sedang pada tahun 2014 tidak ada workshop. Pada tahun 2016 telah dilaksanakan workshop Penyusunan Standard Kompetensi Personel Operasi dan Pemeliharaan RDE pada tanggal 3 Maret 2016 yang diikuti oleh 42 orang peserta. Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 7.
LAPORAN KINERJA 2016
17
Gambar 7. Kegiatan Pelatihan dan Workshop Persiapan SDM RDE
5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir (IK 5) IK 5 ditujukan untuk mengukur kuantitas SDM Batan yang melanjutkan jenjang pendidikan di tingkat S-2/S-3 dalam tujuan untuk memenuhi kualifikasi personel yang berpendidikan S-2 atau S-3 menuju kepakaran di bidang Iptek nuklir. IK ini dicapai dengan mengirim pegawai BATAN sebagai pegawai tugas belajar (PTB) ke berbagai perguruan tinggi negeri.
Realisasi IK 5 - adalah sebesar 11 orang dari target sebesar 12 orang, sehingga capaian kinerja IK ini adalah sebesar 91,67%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 5 dari tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan Capaian IK 5 Tahun 2016 dan 2015
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian IKU
Tahun 2015
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
12 orang 11 orang 13 orang
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terlihat bahwa capaiannya lebih kecil, dan bila dilihat dari target tahun 2016 ternyata realisasi tidak memenuhi
Jumlah pegawai yang melanjutkan ke jenjang S2/S3 bidang Iptek Nuklir adalah 11 orang dari target 12 orang, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 91,67%.
LAPORAN KINERJA 2016
18
target karena ada 1 orang calon PTB yang tidak lulus pada tahap ujian masuk universitas. Selain melalui anggaran DIPA, Pusdiklat juga melaksanakan program tugas belajar S2/S3 dari anggaran lain: KRT sejumlah 3 orang, STAR BPKP sejumlah 1 orang, Kemenristek Dikti sejumlah 7 orang, dan Kings Korea 3 orang. Sehingga pada tahun 2016 secara keseluruhan jumlah PTB baru adalah 25 orang. Jumlah ini keseluruhan ini setara dengan lebih dari 200% dari target yang dijanjikan. Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Perbandingan Realisasi IK 5 dengan Target 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun Realisasi
s.d. Tahun 2016
Persentase Realisasi s.d.
2016 dibanding
Target Jangka Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
15 orang
12 orang
12 orang
12 orang
12 orang
24 orang 38%
Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 5 – Jumlah
pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir sampai tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2015-2019 sebanyak 24 orang atau 38%. Berdasarkan hasil ini, Pusdiklat akan melakukan upaya perbaikan di periode mendatang, antara lain dengan:
meningkatkan standard kelulusan TPA Pusdiklat agar sesuai dengan kualitas TPA Perguruan Tinggi melalui kerjasama dengan lembaga penguji TPA dari Perguruan Tinggi,
LAPORAN KINERJA 2016
19
pengumuman hasil seleksi PTB di Pusdiklat akan dilaksanakan sebelum jadwal penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi, sehingga peserta memiliki lebih banyak kesempatan mengikuti seleksi di Perguruan Tinggi,
jumlah penerimaan calon PTB lebih banyak dari yang ditargetkan, sehingga ada cadangan apabila ada calon PTB yang tidak lulus TPA Perguruan Tinggi,
memfasilitasi kegiatan latihan untuk meningkatkan kemampuan calon PTB melalui TPA dan TOEFL sehingga yang diterima di universitas lebih banyak.
6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 (IK 6)
IK 6 ditujukan untuk mengukur kuantitas atas laporan pengelolaan SDM BATAN yang mengikuti pendidikan S-2 atau S-3 menuju kepakaran di bidang Iptek nuklir yang meliputi PTB baru, aktif, dan lulus baik yang didanai DIPA, RISET Pro, maupun lembaga sponsor lainnya.
Realisasi IK 6 – adalah sebesar 1 laporan dari target sebesar 1 laporan, sehingga capaian kinerja IK ini adalah
sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 6 dari tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Perbandingan Realisasi IK 6 dengan Target 2019
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terlihat tidak ada perubahan dalam pencapaian laporan. Namun, laporan tahun 2016 berisi jumlah PTB yang mengikuti program S-2 sebanyak 86 orang dan Program S-3 berjumlah 32 orang, jumlah total PTB 118 orang, sedangkan laporan tahun 2015 berisi jumlah PTB yang mengikuti program S-2 sebanyak 93 orang dan Program S-3 berjumlah 38 orang, jumlah total PTB 131 orang.
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi s.d.Tahun
2016
Persentase Realisasi s.d.2016 dibanding
Target Jangka
Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan
pengelolaan
pendidikan jenjang
S2/S3
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
1 Laporan
2 Laporan 40%
Dihasilkan 1 laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 dari target sebesar 1 laporan, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 100%.
LAPORAN KINERJA 2016
20
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019,
realisasi tahun 2016 disajikan pada Tabel 13 berikut.
Tabel 13. Perbandingan Capaian IK 6 Tahun 2016 dan 2015
Berdasarkan Tabel 13, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 6 – Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3 terhadap target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40% sesuai dengan yang direncanakan. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan, Pusdiklat akan melakukan upaya-upaya perbaikan di periode mendatang, antara lain: meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi, melakukan pemantauan lebih intensif melalui evaluasi laporan peserta pendidikan
maupun tatap muka, kunjungan ke perguruan tinggi.
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian IKU Tahun 2015
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
LAPORAN KINERJA 2016
21
7. Jumlah Kelulusan Pegawai Tugas Belajar (IK 7)
IK 7 ditujukan untuk mengukur jumlah SDM BATAN yang mengikuti pendidikan S-2
atau S-3 menuju kepakaran di bidang iptek nuklir sehingga kebutuhan keahlian dan
kompetensi SDM BATAN dapat terpenuhi.
Realisasi IK 7 – adalah sebesar 16 orang dari target sebesar 8 orang, sehingga
capaian kinerja melebihi dari target yang sudah ditetapkan (200%). Secara rinci,
capaian IK 7 dari tahun 2015 disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Perbandingan Capaian IK 7 Tahun 2016 dan 2015
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian IKU Tahun 2015
Jumlah Kelulusan PTB 8 16 13
Capaian kinerja IK 7 tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan terhadap
capaian kinerja IK 7 tahun 2015. Hal tersebut karena ada tambahan dari beberapa PTB
yang seharusnya lulus pada tahun sebelumnya.
Selain dari dana DIPA Pusdiklat, ada 14 orang PTB yang telah lulus program S2
dan 1 orang PTB program S3. Jadi dalam tahun 2016 PTB yang lulus program S2 dan S3
berjumlah 31 orang.
Meskipun capaian kinerja IK 7 tahun 2016 sudah melebihi dari target yang
ditetapkan, Pusdiklat akan tetap melakukan upaya untuk mempertahankan capaian
tersebut dengan melakukan koordinasi dengan Perguruan Tinggi dan melakukan
monitoring yang lebih intensif terhadap PTB.
Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Renstra Tahun 2015-2019, realisasi
sampai dengan tahun 2016 disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Realisasi IK 7 Tahun 2016 dibanding Target s.d. Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Tahun
Realisasi s.d. Tahun
2016
Persentase Realisasi s.d.
2016 dibanding
Target Jangka Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
LAPORAN KINERJA 2016
22
Jumlah SDM BATAN yang meningkat keahlian dan kompetensinya
12 8 9 9 9 29 61,7%
Tabel 15 menunjukkan bahwa realisasi IK 7 (Jumlah kelulusan PTB) sampai
tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah Pusdiklat pada tahun 2015-
2019 sebanyak 29 orang atau 61,7%.
Gambar 8, Re-entry program S2/S3
8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) layanan pelatihan (IK 8)
IK 8. Digunakan untuk mengukur kualitas layanan yang diberikan Pusdiklat
kepada masyarakat. Pengukuran menggunakan metode pengisian kuisioner oleh
pelanggan eksternal.
Metode pengukuran IKM berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 186/KA/IX/2012
tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan BATAN.
Pengukuran IKM Layanan Pelatihan yang diukur dari 14 unsur pelayanan dapat dilihat
pada Tabel 16.
Tabel 16. IKM Layanan Pelatihan
NO. UNSUR PELAYANAN Layanan Pelatihan 1 Prosedur pelayanan 3,03
LAPORAN KINERJA 2016
23
2 Persyaratan pelayanan 3,03 3 Kejelasan petugas pelayanan 3,18 4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,10 5 Tanggung Jawab petugas pelayanan 3,14 6 Kemampuan petugas pelayanan 3,16 7 Kecepatan layanan pelayanan 3,04 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,08
9 Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan 3,19
10 Kewajaran biaya pelayanan 3,07 11 Kepastian biaya pelayanan 3,18 12 Kepastian jadwal pelayanan 3,18 13 Kenyamanan lingkungan 3,19 14 Kenyamanan pelayanan 3,21 Nilai Indeks (NI) 3,11 Nilai IKM 77,71 Kriteria Mutu B
Tabel 17. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI PERSEPSI
NILAI INTERVAL IKM
NILAI INTERVAL KONVERSI
IKM
MUTU LAYANAN
KINERJA UNIT PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik 2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik 3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik 4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
Realisasi IK 8. – Hasil pengukuran IKM pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 18
Tabel 18. Hasil pengukuran IKM tahun 2016
Unit Kerja Jenis IKM Target
IKM 2016 Capaian
IKM 2016
Pusdiklat Layanan Pelatihan 3,17 3,11
Tabel 19 menunjukkan bahwa capaian IKM Pusdiklat pada tahun 2016 belum sesuai dengan target yang ditetapkan, dengan capaian 98,1%
Tabel 19. Perbandingan Capaian IK 5
LAPORAN KINERJA 2016
24
Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi
Tahun 2016
Capaian IKU Tahun 2015
(IKM) layanan pelatihan 3,17 3,11 3,06
Rencana Perbaikan Unsur-unsur
Hasil survei menunjukkan bahwa semua unsur pelayanan di Pusdiklat BATAN dalam kategori “Baik” . Hal ini terlihat dari rata- rata nilai setiap unsur pelayanan di atas 3, tetapi untuk meningkatkan kinerja menjadi “Sangat Baik” maka semua unsur pelayanan akan melakukan perbaikan. Perbaikan akan lebih difokuskan pada unsur yang memiliki nilai di bawah 3.1 yaitu unsur nomor 1, 2, 7, 8, dan 10. Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam
kerangka perbaikan berkelanjutan. Rencana perbaikan unsur pelayanan adalah sebagai
berikut:
Unsur 1:
1. Menampilkan tata cara pendaftaran di website Pusdiklat
2. Meningkatkan sistem pendaftaran secara daring (online).
Unsur 2:
Menyiapkan standar layanan pelatihan
Unsur 7:
1. Memaksimalkan sumber daya
2. Meningkatkan fungsi PIC/penanggungjawab kelas
3. Menyampaikan informasi kepada peserta untuk menghubungi PIC/penanggungjawab
Unsur 8:
Menyiapkan standar layanan pelatihan
Unsur 10:
Memberitahukan kepada peserta bahwa tarif ditetapkan berdasarkan PP Tarif
Semua unsur akan dibina dan ditingkatkan agar pelayanan dapat dilakukan dengan prima
dalam sistem manajemen mutu dan SMK3
LAPORAN KINERJA 2016
25
Selain IK yang telah diperjanjikan dalam PK, dalam tahun 2016 Pusdiklat telah diaudit oleh pihak eksternal (PSMN Batan dan SAI Global) untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM) serta diaudit oleh PT Sucofindo untuk Sistem Manajeman K3.
Pusdiklat juga telah mengajukan perpanjangan penunjukkan sebagai lembaga pelatihan oleh Bapeten dan penambahan ruang lingkup untuk pelatihan:
Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 1,2, dan 3; Petugas Proteksi Radiasi Medik Tingkat 1 dan 2; Petugas Proteksi Radiasi Bidang Radiografi Industri; Radiografer Tingkat 1 dan 2; Petugas Instalasi dan Bahan Nuklir pada Reaktor Nondaya; Petugas Instalasi dan Bahan Nuklir pada Instalasi Nuklir Nonreaktor.
B. Realisasi Anggaran
Anggaran DIPA Pusdiklat awal sebesar Rp. 22.049.087.000,-, dan mengalami self blocking sebesar Rp. 825.000.000,- (revisi 1), sehingga DIPA revisi 2 menjadi sebesar Rp. 21.224.087.000,-. Kemudian mengalami revisi 3 (penambahan gaji dan self blocking) sebesar Rp. 478.125.000,- dan revisi 4 (penambahan target dan penggunaan PNBP) sebesar Rp. 798.997.000,-, sehingga anggaran DIPA terakhir menjadi Rp. 22.161.784.000,-. Secara detail, realisasi keuangan Pusdiklat tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 20, Gambar 8, dan Gambar 9.
Tabel 20: Realisasi Anggaran Pusdiklat Tahun 2016
No Pagu anggaran Realisasi Persentase
1 22.161.784.000 20.246.371.246 91.36
LAPORAN KINERJA 2016
26
Gambar 8. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran Terkait Langsung dengan Kinerja
Tabel 21: Anggaran Terkait Langsung dengan Kinerja (Anggaran & Realisasi)
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Anggaran Realisasi Realisasi (%)
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir (206)
Rp 209.004.000 Rp 187.817.499 89,86
Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN/RDE (207)
Rp 105.190.000 Rp 90.242.500 85,79
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir (209) Rp 1.704.941.000 Rp 1.432.423.978 84,02
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya (208)
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan
Rp 2.131.983.000
Rp 173.281.000
Rp 1.111.024.000
Rp 1.723.679.648
Rp 75.826.050
Rp 1.002.420.344
80,85
LAPORAN KINERJA 2016
27
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Anggaran Realisasi Realisasi (%)
berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang
d. Peserta pelatihan kepemimpinan
e. Peserta pelatihan perilaku kerja
f. Peserta pelatihan prajabatan
g. Peserta pelatihan kerja sama regional
Rp 199.455.000
Rp 171.147.000
Rp 157.705.000
Rp 0
Rp 319.871.000
Rp 190.264.032
Rp165.897.000
Rp148.666.000
Rp0
Rp140.606.222
TOTAL Rp 4.151.118.000
Rp 3.434.163.625
82,72
Gambar 9. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran Tidak Terkait Langsung dengan Kinerja
LAPORAN KINERJA 2016
28
Tabel 22. Anggaran Tidak Terkait Langsung dengan Kinerja (Anggaran & Realisasi)
No. Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi
Realisasi
(%)
1
Meningkatnya
kompetensi
SDM menuju
keunggulan di
bidang Iptek
nuklir
Laporan Layanan Jasa
Iptek Nuklir untuk
Masyarakat (PNBP)
(004)
Rp 4.293.044.000 Rp 3.867.762.575 90,09
Laporan Dukungan
Administrasi Layanan
Perkantoran (801)
Rp 1.228.823.000 Rp 1.094.412.863 89,06
Layanan Perkantoran
(994) Rp12.488.799.000 Rp 11.850.032.183 94,89
TOTAL Rp 18.009.766.000 Rp 16.812.207.621 93,35
Tingkat capaian kinerja, penyerapan anggaran serta efektivitas anggaran dapat dilihat dalam Tabel 23.
Tabel 23. Tingkat Capaian Kinerja, Penyerapan Anggaran, dan Efektivitas Anggaran
No. Sasaran Kegiatan Capaian
Kinerja (%) Penyerapan
Anggaran (%) Tingkat
Efektivitas
(1) (2) (4) (5) (6)= (4)/(5)
1 Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang Iptek nuklir 118,93 91,36 1,30
Dari tabel 23 terlihat bahwa capaian kinerja adalah 118,93% sedangkan penyerapan anggaran 91,36%, hal ini disebabkan adanya kerja sama dengan PKSEN dalam pendanaan pelatihan RDE. Pusdiklat telah melakukan efisiensi dalam rangka pencapaian sasaran. Hal ini terlihat dari tercapainya target kinerja dengan serapan anggaran yang lebih kecil. Dalam rangka efisiensi penggunaan sumber daya, Pusdiklat telah melakukan upaya antara lain: 1. Penghematan anggaran dengan pembatasan penggunaan hotel dan mengalihkan
kegiatan di dalam kantor; 2. Pengurangan jumlah SDM yang melakukan perjalanan dinas; 3. Membatasi honor Tim Pelaksana Pelatihan, yang disesuaikan dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 65/PMK/2015 (10% dari jumlah peserta).
LAPORAN KINERJA 2016
29
BAB IV
PENUTUP A. KESIMPULAN
1. Dari delapan indikator yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat tahun 2016 ada empat indikator kinerja realisasinya 100%, dua indikator kinerja yang realisasinya diatas 100%, dan dua indikator dibawah 100%, yaitu IK5 dan IK8.
2. Permasalahan yang menjadi kendala utama Pusdiklat dalam mencapai target kinerja adalah: a. Dari 12 orang calon PTB ada 1 orang yang tidak lulus seleksi di universitas,
sehingga target pegawai BATAN yang mengikuti pendidikan tidak tercapai; b. Pada pertengahan tahun 2016 ada pemotongan anggaran (self blocking),
sehingga beberapa pelatihan tidak dapat diselenggarakan; c. Penyelenggara pelatihan kepemimpinan (LAN) membatasi jumlah peserta
pelatihan, sehingga target pegawai BATAN yang mengikuti pelatihan kepemimpinan tidak tercapai.
3. Upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja Pusdiklat adalah sebagai berikut: a. Menerapkan sistem manajemen mutu pelatihan dan sistem manajemen K3 yang
efektif secara berkesinambungan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan.
b. Menerapkan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan koordinasi dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan.
c. Memperpanjang waktu penyesuaian/inpassing jabatan fungsional pranata nuklir untuk BATAN dan instansi luar BATAN.
d. Melaksanakan uji kompetensi bagi pejabat fungsional pranata nuklir BATAN. e. Meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik di
tingkat nasional, regional, maupun internasional. f. Meningkatkan kemampuan calon PTB melalui TPA dan TOEFL sehingga yang
diterima di universitas lebih banyak. g. Meningkatkan kemampuan para staf teknis dan administratif baik sebagai
tenaga pengajar dan instruktur pelatihan dan tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan.
LAPORAN KINERJA 2016
30
h. Meningkatkan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas laboratorium, dan alat bantu pengajaran berbasis komputer.
Selain hal yang dijanjikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016, Pusdiklat juga mengoordinasikan pengembangan kapasitas melalui program Riset-Pro Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pusdiklat juga mendapatkan tugas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengembangan kapasitas terkait dengan program BATAN dalam National Science and Techno Park (NSTP) dan Agro Techno Park (ATP). Pada tahun 2016, Pusdiklat melakukan pelatihan dan koordinasi pelatihan untuk personel dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Polewali Mandar (Sulawesi Selatan), Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), dan Kabupaten Jember dengan jumlah total peserta yang mengikuti sebanyak 82 orang.
LAPORAN KINERJA 2016
31
LAMPIRAN 1. CAPAIAN KINERJA PUSDIKLAT TAHUN 2016 No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %
1
Meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang iptek nuklir
Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir
1 Laporan 1 Laporan 100%
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN/RDE
40 Orang 92 orang 230%
Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan jenjang S2/S3 menuju kepakaran bidang Iptek Nuklir
12 pegawai 11 pegawai 91,67%
Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S2/S3
1 Laporan 1 Laporan 100%
Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya
a. Peserta pelatihan magang (on the job training)
b. Peserta pelatihan berbasis kompetensi kenukliran
c. Peserta berbasis kompetensi penunjang
d. Peserta pelatihan kepemimpinan
e. Peserta pelatihan perilaku kerja
f. Peserta pelatihan pra jabatan
g. Peserta pelatihan kerja sama regional
1304 orang
150 orang
765 orang
178 orang
11 orang
140 orang
0 orang
60 orang
952 orang
84 orang
547 orang
186 orang
9 orang
69 orang
0 orang
57 orang
73%
TOTAL 118,93%
Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN
Rp22.161.784.000,00 Rp20.246.371.246,00 91,36
LAPORAN KINERJA 2016
32