1 01 - digilib-batan

14
PENGUKURAN SUHU ELEMEN TERAS I RSG G.A. $IWABESSY PADA OPERASI TRAN$I$I Endiah. Kurnia. Sudarmono Pusa~ Reak~or Serba Guna G.A. Siwabessy ABSTRAK Se~elah ~erjadi kehilangan pendingin karena ka~up isolasi primer ~er~u~up. suhu elemen bakar didinginkan dengan pendingin secara konveksi alamo Simulasi keadaan di- lakukan dengan cara menaikkan daya sampai pada daya yang di- harapkan dan diper~ahankan selama 48 jam. Langkah selanjut- nya pompa primer dima~ikan dan katup isolasi seren~ak akan ~er~u~up sehingga mengakiba~kan reak~or akan terpancung (scram). sesaa~ kemudiaan ka~up sirkulasi alam terbuka dan ~erjadilah ~ransisi sirkulasi alamo Pengukuran dilakukan pada daya 5. 7. 9 dan 10.7 MW. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu elemen bakar maksimum pada saa~ transient berada di bawah ~i~ik didih. Ini berar~i perpindahan panas pada saa~ ~ransien masih berlangsung dengan aman. ABSTRACT After ~he loss o~ ~orced ~low i.e. closure of primary isola~ion valves. ~he ~uel elemen~s are cooled by na~ural circula~ion. For simula~ing ~his condi~ion ~he reactor power has ~o be increased ~o ~he appropria~e s~age. Then power has ~o be cons~antly held for approx 48 h. Following ~his holding ~ime ~he primary pumps are shu~ down and ~he primary isola~ing valves are simula~neously closed. As a consequence a~ ~his process ~he reac~or will ~hen be scrammed au~oma~ically by ~he RPS. A cer~ain time after opening o~ na~ural circula~ion ~laps ~ransi~ion ~o natural circula~ion will accur. The measuremen~s were carried out a~ di~feren~ power levels of 5. 7. 9. and 10.7 MW. The maximum ~ransien~ ~uel elemen~s ~empera~ur is below ~he wall ~empera~urea~ which in~ensive boiling occurs. adequa~e heat ~rans~er is ~herefore assured. I. PENDAHULUAN Sis~em pendinginan ~eras reak~or G.A. Siwabessy secara normal dilakukan dengan aliran paksa dari a~as ~eras melewa~i kisi-kisi di dalam elemen bakar un~uk mengambil panas lokal yang dihasilkan. kemudian menuju ke bawah untuk selanju~nya panas ~ersebu~ diambi1 01 eh pendingin sekunder 170

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 01 - Digilib-BATAN

PENGUKURAN SUHU ELEMEN TERAS I RSG G.A. $IWABESSYPADA OPERASI TRAN$I$I

Endiah. Kurnia. Sudarmono

Pusa~ Reak~or Serba Guna G.A. Siwabessy

ABSTRAK

Se~elah ~erjadi kehilangan pendingin karena ka~upisolasi primer ~er~u~up. suhu elemen bakar didinginkandengan pendingin secara konveksi alamo Simulasi keadaan di­lakukan dengan cara menaikkan daya sampai pada daya yang di­harapkan dan diper~ahankan selama 48 jam. Langkah selanjut­nya pompa primer dima~ikan dan katup isolasi seren~ak akan~er~u~up sehingga mengakiba~kan reak~or akan terpancung(scram). sesaa~ kemudiaan ka~up sirkulasi alam terbuka dan~erjadilah ~ransisi sirkulasi alamo Pengukuran dilakukanpada daya 5. 7. 9 dan 10.7 MW. Hasil pengukuran menunjukkanbahwa suhu elemen bakar maksimum pada saa~ transient beradadi bawah ~i~ik didih. Ini berar~i perpindahan panas padasaa~ ~ransien masih berlangsung dengan aman.

ABSTRACT

After ~he loss o~ ~orced ~low i.e. closure of primaryisola~ion valves. ~he ~uel elemen~s are cooled by na~uralcircula~ion. For simula~ing ~his condi~ion ~he reactorpower has ~o be increased ~o ~he appropria~e s~age. Thenpower has ~o be cons~antly held for approx 48 h. Following~his holding ~ime ~he primary pumps are shu~ down and ~heprimary isola~ing valves are simula~neously closed. As aconsequence a~ ~his process ~he reac~or will ~hen bescrammed au~oma~ically by ~he RPS. A cer~ain time afteropening o~ na~ural circula~ion ~laps ~ransi~ion ~o naturalcircula~ion will accur. The measuremen~s were carried out a~di~feren~ power levels of 5. 7. 9. and 10.7 MW. The maximum~ransien~ ~uel elemen~s ~empera~ur is below ~he wall~empera~urea~ which in~ensive boiling occurs. adequa~e heat~rans~er is ~herefore assured.

I. PENDAHULUAN

Sis~em pendinginan ~eras reak~or G.A. Siwabessy secaranormal dilakukan dengan aliran paksa dari a~as ~eras

melewa~i kisi-kisi di dalam elemen bakar un~uk mengambil

panas lokal yang dihasilkan. kemudian menuju ke bawah untuk

selanju~nya panas ~ersebu~ diambi1 01eh pendingin sekunder

170

Page 2: 1 01 - Digilib-BATAN

171

di dalam ala~ penukar panas.

Salah sa~u kemungkinan ~erjadinya kecelakaan karena

kehilangan pendinginan, adalah pompa pendingin primer ~idak

berf"ungsi, Bila kondisi ini ~erjadi saa~ reak~or sedang

beroperasi maka adanya kendala sis~em pengaman akan menyebaQ

kan reak~or ~erpancung (scram), Un~uk mengambil panas yang

~er sisa maka reak~or akan didinginkan dengan pendi nginan

konveksi alamo Arah aliran pendinginan adalah kebalikan

dari operasi normal. Pada kondisi ~ransisi yai~u sesaa~

se~el ah reak~or ~erpancung dan pendi nginan konveksi alam

bel urn "terjadi, elemen bakar akan mencapai suhu maksimum.

Suhu pada saa~ ini ~idak diperbolehkan melampaui harga ba~as

yang diijinkan. Agar supaya reak~or G.A. Siwabessy dapa~

beroperasi dengan aman, maka perlu dilakukan simulasi ke­

adaan dengan melakukan pengukuran suhu elemen bakar pada

se~iap ~eras dengan melakukan operasi ~ransisi,

Pada ~eras I pengujian ~elah dilakukan pada ~ingka~

daya 50 %, 70 %, 90 % dan 100 % dari daya nominal ~eras I.

Dengan cara ini suhu elemen bakar ~erpanas dapa~ dike~ahui

dan suhu pada ~ingka~ daya beriku~nya dapa~ diperkirakan.

Un~uk mengukur suhu elemen bakar digunakan dua buah elemen

bakar berins~rumen yang di~empa~kan di posisi ~eras D-7 dan

E-6 seper~i yang ~erliha~ pada gambar (1).

Pengukuran suhu elemen bakar ~eras I RSG"G.A. Siwabessy pada

operasi ~ransisidilakukan masing-masing pada. Daya 5 MW:02-08-88 s/d 05-08-88

7 Mw

:14-08-88 s/d 16-08-88

9 Mw

:04-09-88 s/d 07-08-88

10,7 MW

:20-09-88 s/d 22-09-88

II. TATA KERJA DAN PERCOBAAN

Pengujian dilakukan se~elah daya reak~or dinaikkan

hingga mencapai ~ingka~ daya yang diinginkan yai~u masing­

masing pada daya 5 MW, 7 MW, 9 MW dan 10,7 MW. Kemudian daya

diper~ahankan selama 48 jam. sedapa~ mungkin ~anpa mengubah

posisi ba~ang kendali dengan cara mengoperasikan ba~ang

Page 3: 1 01 - Digilib-BATAN

172

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

K

J

H

G

F

E

o

C

B

A

BEBEDE

PDEDEDEDEDEDE

RBE

BEDET

DEDEDEDEDEDEF

BE

BEDEDE DEDEDE

BE

BE.000BEBEBEDEDEBE

BECEFEFECEBEBEDE/",

Ic,'/,~'"BE

CEFEDEFEFEFEBE @0

FEFEFEDEFECEBEDE(iJBE

DECEFEFECEBEBEDE@@

BEBEBEDEBEBEBEBE@BE

BEBEBEBEBEBEBEBEBEK

J

H

G

F

E

o

(

B

A

10 9 8 7 '6 5 4 3 2 1

BERYLLIUM BLOCK REFLECTOR

BE = BerylliumElement

DE = Dummy ElementFE = Fuel Element

ICE I Control Element

[Q]. Beryllium+ Plug

I @ I Neutron Source

Gambar 1. Konrigurasi leras I. RSG G.A.Siwabessy

Page 4: 1 01 - Digilib-BATAN

173

kendali o~oma~is. Selama proses berlangsung da~a laju alir

ke ~eras, suhu masukan dan keluaran ~eras, fluks neu~ron dan

suhu elemen bakar dica~a~. Kemudian se~elah daya diper~ahan­

kan selama selang wak~u ~ersebu~ dan proses kalibrasi ~elah

selesai dilakukan, aliran pompa primer dima~ikan dan ka~up

isolasi menu~up secara seren~ak. akiba~nya reak~or ~er­

pancung. Sesaa~ se~elah i~u ka~up sirkulasi alam membuka dan

~erjadi pendinginan konveksi alamo

A. Perala~an

Un~uk mengukur laju alir, suhu masukan dan keluaran.

posisi ka~up sirkulasi alam dan fluks neu~ron. digunakan

ins~rumen~asi proses melalui panel ruang kendali u~ama.

Signal dari perala~an ~ersebu~ kemudian direkam padarecorder.

Suhu permukaan pla~ dan suhu masukan ser~a keluaran elemen

bakar diukur dengan menggunakan elemen bakar berins~rumen

RI-10 dan RI-11 Cgambar 2 & 3). RI-10 dilengkapi dengan 3

buah ~ermokopel yang mengukur suhu pla~ nomor 10. dan

nomor 1. RI-11 dilengkapi dengan 3 buah ~ermokopel, ~ermo­

kopel nomor 4 mengukur suhu pla~ nomor 3, ~ermokopel nomor

5 mengukur suhu keluaran kanal pendingin dan ~ermokopel

nomor 6 mengukur suhu masukan kanal pendingin. Termokopel

yang digunakan dari jenis chromel-alumel. Un~uk rekaman

analog. ~ermokopel dihubungkan ke ~ransduser pengukur dansix-channel-line recorder.

B. Ta~a kerja

Elemen bakar berins~rumen ~elah ~erpasang, RI-10 di 0-7dan RI-11 di 0-6

Pin~u pemisah an~ara kolam reak~or dan kolam penyimpan

~er~u~up

Rekorder ~elah ~erpasang

Sis~em primer dihidupkan

Sis~em sekender dihidupkan

Oaya dinaikkan hingga mencapai ~ingka~ daya yang

Page 5: 1 01 - Digilib-BATAN

RI-11

174

1 I

I-••••• :: "0I eo

I . '"'

! ; II ., 1.-.-2i :

---r~.• 1-..

.. .....;: -~-----.­-. I .

'~. -"",'r.\.. ' : !

I •• - . 0- "--V" -~ -. I'

~-_: ". : ~ ;., '...=--11. '" . """,

i ".: ! ••••:

..~-_.;--_.i

.ij

I•....... 1nt-.r--'

:1

1, In,••iI

~'--"

J::::]

~I

I

II1

Gambar 2. Lokasi thermokopel T s/d T1 3

Page 6: 1 01 - Digilib-BATAN

RI-10

i :, .i !III :III.....f

I: i:,.j-, II I ,I

175

'0- 0

.-ctc~."

It. ,.

,­r·o'"

•••• ~ft

...

IItI:

Gambar 3, Lokasi ~hermokopel T s/d T•• <5

Page 7: 1 01 - Digilib-BATAN

176

diharapkan

Daya diper~ahankan kons~an selarna 48 jam

Da~a dicata~ setiap dua jam

Sebelum pompa primer dirna~ikan, prin~er alarm disiapkan

Kecepa~an rekorder dinaikkan menjadi 120 mm/meni~

Tombol kedua pompa primer di~ekan sampai ka~up isol asi

primer menu~up

- Sis~em sekunder dirna~ikan

- Pengukuran selesai ke~ika suhu pla~ s~abil

Rekorder diperlambat menjadi 30 mm/meni~

Sis~em primer dijalankan

Sis~em sekender dijalankan

III. H.6SIL DAN PEMBAHASAN

Reaktor dioperasikan pada berbagai ~ingka~ daya dengan

lama waktu operasi yang sarna, setelah i~u dilakukan uji

sirkulasi alamo Pengukuran suhu elemen bakar pada saa~

~ransien dimulai setelah pompa primer dima~ikan. Pengama~an

dilakukan sesaa~ setelah reak~or ~erpancung hingga suhu

elemen bakar s~abi 1. Kondi si ini direkam pad a rekorder ,

hingga dapat diketahui watak suhu elemen bakar pada keadaan

~ransien. Hasil pengukuran suhu elemen bakar ~eras I RSG

G.A. Siwabessy pada operasi ~ransisi dapa~ diliha~ pada

~abel (1).

Dari pengarna~an seper~i yang digambarkan pada gambar (4)

~erliha~ bahwa sesaat se~elah pompa primer dirna~ikan,

reak~or ~erpancung. Suhu pla~ elemen bakar menurun dengan

~ajam hingga mencapai suhu minimum. Se~elah reak~or ~erpan­

cung masing ~erjadi aliran paksa sebesar ~ 15 X dari aliran

nominal selama ~ 48,5 detik. Karena reaksi '~isi masih ber­

langsung dan pendinginan hanya dengan aliran sisa, maka hal

ini menyebabkan suhu pla~ mulai naik. Suhu mencapai puncak­

nya pada saa~ ~erjadi aliran diam, yai~u ~epat pada saa~

akan ~erjadi aliran balik. Setelah ~erjadi pendinginan kon­

veksi alam Cbalik) maka perlahan-lahan suhu pla~ mulai

menur un hingga akhirnya mulai s~abi 1 . Kemudi an suhu plat

Page 8: 1 01 - Digilib-BATAN

I....

..................•. ................ ............................. .................................. ................. ................. - ....................................................................................................................................................................................................................... ' .............................................. - ..........................................................................................................

TABEL 1

: HASIL PENGUKURAN SUHU ELEMEN BAKAR TERAS I

RSG G.A. SIWABESSY

PADAOPERAS I TRANSISI

...•....•...•.......• .............................. ~.•..................................•...•.....•..... "............................................................................................................................................................................. -

.........••...•........................ .......•..... .................... ...........•...............................................................................................................................................................

........ - .....

.........................•. ..................•............... .............•....... ..................................... ..........................................

TINGKAT DAYANo .

Jenis Data........................ ........................•..... ............. .......... ' ............................................................................................................ , ................................... ,...................,........................... -................................... ,.........................

5 MW

7 MW9 MW10.7 MW

.,..........•...•.

"...... ".......................................................................... ".................................................... ".................................................................. ,...' ...... "".................. "................................. ,..................... '.,................................•...... :............................................."............................................. ' .....................................

l.

Daya termal yang dicapai 4,790 MW6,730 MW8,673 MW10,15 MW

Keadaan operasi normal 2.

Flow teras 2550255025502550

3.

Suhu inlet teras 25,9728,5329,7829,02

4.

Suhu outlet terasI

27,59 30,8032,7332,76

5.

Suhu RI-11 / T1 52,3063,36extrapolasi 74,42extrapolasi 79,95

6.

Suhu RI-11 / T2 41,0047,40 53,0057,00

7.

Suhu RI-11 / T3 40,6047,40 40,6057,60

8.

Suhu RI-10 / T4 43,7054,3061,6566,38

9.

Suhu RI-I0 / T5 30,7035,2837,8739,24

10.

Suhu RI-10 / T6 26,0028,5820,0329,32

Keadaan sesaat (1 detik) setelah terjadi scram (suhu maks.)1l.

Suhu RI-11 / T1 52,8566,53extrapolasi 80,21extrapolasi 87,05

12.

Suhu RI-11 / T2 40,7149,30 57,8962,18

13.

Suhu RI-11 / T3 40,7150 57,8963,93

14.

Suhu RI-10 / 14 44,0056,7564,3166,86

15.

Suhu RI-10 / T5 30,9036,0538,6039,36

16.

Suhu RI-10 / T6 26,0028,5830,0339.36

17.

Waktu penutupan katup isolasi 75757470,5

I(detik)

18.

Flow teras 15 % selama 48,5 dtk.5,155,154,25 (40 detik)5,15 (48,5)

.......................................... ................... ........................ ............................ .................•......•..........•.............. ....... .....................................................•.......................................•........•.....

~-.oJ

-.oJ

Page 9: 1 01 - Digilib-BATAN

HASIL PENGUKURAN SUHU EU~MEN 8AKAR TERAS I

RSG G.A. SIWABESSY PADA OPERASI TRANSISI

I

set e 1a rl S era ITI ,.

I 49,23I 45,80I 46, S5

I 47,4030,24I

I 45,92

stabil (30 men d) II

Jenis Data

I

II

~....:JI

())

·1 c.. , I) 1 II 3 7 , t);:41 ,53 IIIIII

WI

I

I

I...............................................I

II

10.7 MW I I

"I

I

I

64,6937,0253,69

e)(Lrapola~,i

extrapolasi 69,78

50,9263,17

43,3829,93

45,20:3 1 , 14

exLrapolasi 65,61

49,9059,85

6 J ,29

36,04 IC4 '9 I.J , ,-.

Ie.,. t i "f>') J .'1 ~.• j 4 '1 , r... c,

3t., 7240,08

I; 29',~\4­IiI

I

II

I

rINGKAT DAYA

-.- .I· .

I 9 MW

1m

7 ~1W

57 ,4:.47,85

:.3,2056,0534, 10Tak terukur

·1 I , .! ~:.=.4. ':J;'

30,9840,Oe'29,20

42,43

I

I

5 MW

37,25

27122

39.2'1

:;,:;., I~~37 ,28

39,24

TABEL 1

plat t.erpalia~,ouLlet coolanL

lnleL coolant.

Su tlU

Su hu

Su hu

1113/ j0(;

r .. , .1 I

No. II

1m K e a d a a n ma k S i Iii U ITI

19.1 Suhu RI-ll / rl

Suhu Rl-ll / T2

Suhu RI-ll / T3

Suhu RI-I0 / T4

Suhu RI-IO / T5

Suhu RI-IO / T6

Keadaan setelah

SUt1J RI-IJ / rJ

SUtlU rn-Il /12Suhu RI-ll / 13

Suhu RI-I0 / 14

Suhu RI-IO / TS

Suhu RI-I0 i T6

Keterangan

Rl-11 / Tl

RI-I0 / T5

RI-IO / 16

Flo~j dalalllS u h u d a 1 a III

20.

2l. I

22. I

23. I124. I

I25. I,. ( I,.:'(.0 •

27. I28.

129 ·1

130.

I

1m

I

I

I, .

II

III

I

Page 10: 1 01 - Digilib-BATAN

I

.•....... -..--.................................•..........................•............................... -............ _ ....-....-..........•........................................ -...........•..................... -.............

KETERANGAN...... --....---

.--._1>0 m p .-dl m Ik.n.•. ··--··--·-r·-·-·--· --.--.-.-.. -.--.--. --.

-- RI-10/T5..•..•. _-- ..

K t uP. 8 r k uIe .811 a~.~.!!!._._......._..

-+- RI-10/T6....---.- ........-..-.-.-..-..-............-...-.................-..-............................-..............................................,...........-............r..·...····....·...........- -* RI-11/T1S at ecr m membuk ..-...........•. , .................................................. -, ...•........... " .... '.' ............................................................ " ............. ,- ..... ',................... - ..........................................

.....•.•.. - ...

•...... -.......... -.••............ -..........................•.................. -................................... -..................................................... -...... -...... -.•..•.....................-..................................................................................••........•.. -..........•.• -......................................................................... ~_.............................................................................................. -...................... - ... - .... -................ ".. -" .............................................................. -......- ............. -...............•......... -.•..

............•....................................... - ..................................... -............

•..... ...... -................... -.......... -.... - ...

...... -...........•.................... --..

.............................................. ' ......................................•... - .................... "............................................................................................................... ' ............. "., ...........•.......................................................................................•.............................................................•............................................... - .............................. '-" .............. - .......................................... , ..•... - ...............•.. ' ..... , .... , .............•...........•......•...•............ - ......................•..... -................... -....................

I

SUHU RI-10/T5, RI-10/T6 DAN RI-11/T1QCTE:I AU Dt"\UDA lA ATI nAVA 7 U\AI\.oiL.. I L-"" , ••• '-II ••••• " ,.,". I • ...", I" ••.•.•••.

SUHU ( C)

120

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

oo 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140

Wektu (deUk)

Gambar 4. Suhu pendingin dan pla~ ~erpanas pada daya 7 MW

....~<D

Page 11: 1 01 - Digilib-BATAN

SUHU PERMUKAAN ELEMEN BAHAN BAKARMAKSIMUM I{ONDISI TRANSIEN (DENGAN SUHU

PENDINGIN KANAL MASUKAN 30 C)

SUHU EB ( c)

1 :: ~ _ L .. 1_ _ Im _._ 1m -_.i :__ , ..ii, . ; gr l.q .

. I ! I I i I I

Ii! . '..................................I·..· " j I f· ..· :., .,.--.. '" ".. ;" '''''1 .I j i I i I

.m_._. ·····1 ·····-f- J~i.~-- ··1 ·~~~~~1~!i;,;"! ! ....-'-- i .!--~

60 f- '1" ·..····..· ··I~~~~:ji;?'--...·~~t~~~1' ~ ~ .I~~>::::-2-=:~~-:=t~~~·T~·I ' ·f'"40 r..·· " ··.;:~~B~~=:::-':~"···i , ·..1 " ~..I ..

./'~: __-- i i i I

30·y~~·",,···I·· ..· ···..·..· ·..1 ! -- 1 .. 1 Keterangani : I 'I ! ! I I --- T1

2 Or· '1 - ·· .. 1 , II i I I

1a r"'" "'j- · ..· i ..· I .. · ····11 ~ T 4L ! ! Ii I J _468

DAYA REAKTOR (MW)

-t- T2 dan T3

80

70

50

aa 2

1-

10 10,1" 12

~ex>o

Gambar 5. Suhu maksimum pIal pada kondisi lransien

Page 12: 1 01 - Digilib-BATAN

181

~erpanas ~ersebu~ digambarka~ dan diperoleh hasil ekstrapo­

lasinya pada daya nominal teras I (10,7 MW). Suhu maksimumo

plat ~erpanas pada daya nominal teras I adalah 88,64 C.

Karakteris~ik parameter-parameter termohidrolik yang

terjadi setelah operasi ~ransisi merupakan perpaduan raktor­

raktor sebagai beriku~ :

a. besarnya panas peluruhan yang terjadi setelah reaktor

terpaneung. Besarnya panas peluruhan tersebut diten-

Panas peluruhan akan menurun

~ukan oleh ~ingkat daya reaktor dan lama operasi

sebelum ~erpaneung.

seeara eksponensial.

b. Kwanti~as aliran yang mengalir.-diteras reaktor

e. terjadinya perubahan tekanan di dalam teras reaktor

selama panas ~ransien.

d. mekanisme pendinginan yang ~erjadi di ~eras reak~or,

yaitu seeara konveksi alam atau paksa.

Oari hasil pengukuran pada uji transisi didapatkan hasil

sebagai beriku~ :

waktu penutupan katup isolasi sistem primer adalah 75detik. Harga ini ~elah memenuhi kriteria keselamatan

SAR, dimana harga batas yang diijinkan adalah lebih

besar dari 70 detik dan lebih keeil dari 120 detik.

masih ~ersedia aliran paksa di ~eras reak~or sebesar

:t. 15 :Yo dari harga nominal selama 48 detik, ini juga

~elah memenuhi kri~eria keselamatan SAR, harga batas

yang diijinkan adalah :t. 15:Yodari'harga nominal selama

sekurang-kurangya 40 detik.

I V. KESI MPULAN

Oari hasi ekstrapolasi, suhu elemen bakar terpanaso

adalah 88,64 C pada daya nominal teras I (10,7 MW) setelah

reaktor terpaneung. Kondisi batas yang diijinkan adalah 115oC. Oari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa kondisi

operasi reaktor, ditinjau dari aspek ~ermohidrolik, masih

dalam batas kriteria keselamatan yang diperkenankan.

Page 13: 1 01 - Digilib-BATAN

182

ACUAN

1. Sadan Tenaga Atom Nasional. MPR-30 Safety Analysis Report

Vol. 1st and 2nd• Revision no. 5. Jakarta. September 1985

2. SATAN - PRSG. Data Report. dated 23 September 1988. "Data

Report. Eksperimen Thermohidrolik Teras r"3. Interat.om Acceptance Test Program no. 60.06518.0A. dated

27 April 1988. "Fuel Elements Temperatures During Natural

Cieculat.ion Transition".

4. Int.eratom Evaluation Report no. 54.07678.0. dated 27

September 1988. "Eval uati on of Temperat.ures Measurements

Aft.er Loss of Flow".

TANYA JAWAB

1. Abubakar Ramain

a. Berapa Lama mahsimum waktu reaktor scram pada daya

reaktor 10.5 l1W

b. Baeaimana mekanisme terjadinya transisi aLam

c. Baeaimana kaLau sistem eaeaL. apa yane terjadi.

Jawaban

a. Lama maksim~~ reaktor scra~ pada day a 10.5 l1W adaLah

+ 1 Csat~ detik seteLah adanya sinyaL dari RPS

Creaktor protectine system0

b. l1ekanisme terjadinya transisi aLam

ALiran paksa pada operasi normaL ---) scram C1 det iJ<0

scram

terjadi aLiran sisa 15 % FLow seLama ~ 40 detik

katup isoLasi aLam membuka ~ 70 det ik seteLah

---) wa.'<?tukatup membuka Lebih Lama dari pada..

waktu aL iran sisa maka terjadi aL iran staenasi Cs1..lhu

maksimum pLat diperoLeh~ ---+) karena adanya perbedaan

prsssure air pendinein maka katup sirkuLasi aLam mem-

buka ---) adanya perbedaan densi tas air pendinein

menyebabkan perubahan aL iran pendinein dari bawah ke

atas Lewat ceLah eLemen bakar.

c. BiLa sistem eaeaL maka suhu eLemen bakar akan semakin

tineei tetapi adanya sistem. RPS menyebabkan reaktor

Page 14: 1 01 - Digilib-BATAN

183

scram. oLeh ~arena itu peneuhuran ini diLak~~an unt~

meneuji heandaLan sistem

c. Dewanto Saptoadi

Apahah heLahuan CwatakJ perubahan suhu untuR T4, Tc, T3

juea sarna denean T1. Sebaihnya daLam penyajian cantum­

Ran heLahuan semua titi~ peneu~uran.

Jawaban

DaLo~ eambar C5) suhu pLat mahsimum pada pLat T4, T2, T3

dan T1 teLah dieambarhan semua dan hasiLnya semua Linear.

Dari hasiL tersebut diperoLeh hesimpuLan bahwa suhu pLat

maksimum adaLah pLat T1. OLeh sebab itu keLahuan Cwatak)

perubahan suhu yane ~ami eambar~an adaLah pada s?.JhuTl

Csuhu mahsimum pada pLat terpanas). WaLaupun data pada

Tc. T3 & T4 juea ~ami mi Li~i. Dapat kwrti tambahkan kon­

disi T1 adaLah kondisi terburuR oLeh sebab itu. T1 yane

~ami eunakan sebaeai contoh. WaLaupun demikian saran

anda kami perhatikan terima hasih

3. Utaja

Dari eQ.war C4) dan hesimpuLar't.apa hubunean antara hare"a

88.6 °c denean. suhu pada earnbar (4J.

Jawaban

Dari eo.mbar (4) dan ~esimpuLan yane ada adaLah hubunean

sebaeai berihut

Gambar C4) mene8ambarhan watak suhu pLat terpanas Cmak­

simunu pada daya 7 HW yaitu sebesar 57.45 °c CLihat tabeL

1). Sedane~an su~u pLat terpar't.aspada kesimpuLan adaLah

pada daya 10.7 HW yaitu sebesar 88,64 °C. Suhu ini Csuhu

ekstrapoLasi) ini dapat dianeeap ctiRup vaLid sebab pada

perbandinean antara hasi L peneukuran dan ekstrapoLasi

pada RI -1 0 men"unjukhan. has iLeks trapo Las i 2 0 Leb ih

t ineei dari pada hasi L pene1.1..kuranCjadi hasi L

ekstrapoLasi Lebih aman dari pada hasiL pen8uRuran)