laporan kasus tb
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ILMU PENYAKIT DALAM
Nama Mahasiswa : Fauziah TandaTangan:
NIM : 030.07.090
Dokter Pembimbing : Dr. Syaifun Niam, Sp.PD
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. Ismiatun Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 40 tahun Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Janda Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawati Pendidikan : SD
Alamat : Tegal sari kecamatan Candi sari Tanggal masuk RS:22 Maret 2012
II. ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesis, tanggal 2 April 2012, Jam 14.00 WIB di ruang Yudistira
Keluhan Utama : sesak napas sejak 2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Onset dan kronologis : pasien mengeluh sesak napas sejak 2 minggu SMRS
2. Lokasi : dada
3. Kualitas : terus menerus
4. Kuantitas : pertama hanya sesak biasa, namun lama kelamaan sesak bertambah berat hingga tidak dapat melakukan aktivitas.
5. Faktor yang memperberat : sesak bertambah berat jika melakukan aktifitas dan posisi tiduran
6. Faktor yang memperingan : sesak berkurang jika posisi duduk
7. Gejala yang menyertai : Batuk – batuk 1 bulan SMRS, pusing, lemas, penurunan berat badan
Kronologis
Sejak 2 minggu SMRS, OS mengeluh sesak nafas ,sesak nafas yang dirasakan pasien timbul secara tiba-
tiba, sesak dirasakan terus-menerus, awalnya pasien merasa sesak biasa namun lama kelamaan sesak
bertambah berat hingga tidak dapat melakukan aktivitas. Sesak bertambah berat jika melakukan aktivitas
dan posisi tiduran, sesak berkurang jika posisi duduk. Selain itu pasien juga mengeluh batuk sejak 1
bulan. Batuk disertai dahak yang bewarna kuning kehijauan dan kental, batuk sering timbul pada malam
hari.Selain itu juga pasien sering keringat malam Pasien nyeri perut dirasakan dibagian perut kuadran
kanan atas, nyeri perut timbul jika berubah posisi kearah kanan dan kearah kiri. Pasien juga mengeluh
perut nya membesar sejak 4 bulan yang lalu dan perut semakin membesar sejak 1 minggu smrs. Selain
itu pasien juga mengeluh jika makan banyak perut terasa kembung atau penuh, dan disertai mual. Selain
itu pasien juga mengeluh nyeri kepala nyut-nyutan, pasien juga mengeluh kepala terasa berat di bagian
belakang kepala . Pada perubahan posisi nyeri kepala bertambah berat. Pasien juga mengeluh kedua kaki
membengkak. Tidak ada muntah. Pasien mengatakan tidak ada bintik-bintik merah pada lengan maupun
tungkai. BAB normal 1x sehari, konsistensi lunak, warna agak pucat , tidak ada darah dan lendir. BAK
bewarna teh pekat , tidak berpasir, tidak berdarah dan tidak keruh.
3 hari smrs pasien merasakan mual tetapi tidak disertai muntah. Karena mual pasien tidak nafsu
makan, pasien juga mudah lelah dan lemas. Berat badan pasien juga menurun.
1 hari smrs pasien merasakan perutnya nyeri, kembung, perut terasa semakin membesar , masih
terasa nyeri kepala dan mual. Oleh karena itu, pasien memutuskan untuk melakukan pengobatan di RSUD
kota Semarang.
Riwayat penyakit dahulu
Hipotensi (-) . Kencing manis (-). Hipertensi (-). Asma (-). Trauma (-).
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit DM, asma, dan HT di sangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : CM
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan 45 kg
Tanda Vital
Tekanan rendah 90/60 mmHg
Nadi : 84x/min
S : 37 derajad C
RR : 20x/min
Keadaan gizi : cukup
Pemeriksaan Regional
Kepala : normocephali
Mata : CP (+/+) SI (-/-)
Leher : dalam batas normal.
Thorax : :
Pulmo Depan Belakang
Inspeksi Bentuk dada normal
Pernapasan regular, tidak ada dinding dada yang tertinggal
Jenis pernapasan abdomino thorakal
Retraksi otot pernapasan (-)
Bentuk dada bagian belakang normal
Bentuk scapula simetris
Tidak ditemukan bekas luka maupun be njolan
Palpasi Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening
Stem fremitus sama kuat
Perbandingan gerakan napas dan stem fremitus sama kuat dikedua lapang paru
dikedua lapang paru
Gerakan napas sama kuat dikedua lapang paru
Perkusi Terdengar sonor pada kedua lapang paru
Batas paru-hepar pada ICS VI garis midclavicularis sinistra
Terdengar sonor pada kedua lapang paru
Peranjakan diafragma setinggi 5 cm pada punggung kanan
Auskultasi Suara nafas dasar vesikuler
Ronkhi (-/-)
Wheezing (-/-)
Suara nafas dasar vesikuler
Ronkhi (-/-)
Wheezing (-/-)
Cardiovaskular
Inspeksi pulsasi ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi iktus kordis teraba pada ICS V satu jari sebelah lateral midclavicula sinistra
Perkusi batas kiri jantung terletak pada ICS V satu jari sebelah lateral midclavicula sinistra
Batas atas terletak pada ICS III parasternal sinistra
Batas kanan jantung pada ICS IV linea sternalis dextra.
Auskultasi Bunyi jantung I dan II reguler . Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi perut terlihat rata , tidak terdapat striae, tidak terdapat tanda-tanda peradang dan hernia pada umbilica.
Auskultasi bising usus(+) dan nomal, tidak terdengar bruit dan friction rub
Palpasi supel, rigiditas muskuler (-), nyeri tekan (+) pada ulu hati dan RUQ. Hepar, lien dan kedua ginjal tidak teraba.
Perkusi timpani pada keempat kuadran abdomen, Traube space (-),
tidak ditemukan adanya ascites ; pekak sisi (+) normal, pekak alih (+)
Ekstremitas Tidak terdapat edema pada keempat ekstremitas. Akral hangat pada keempat ekstremitas.
Pemeriksaan penunjang
Tanggal Pemeriksaan
22/10 26/10 Normal Keterangan
Lab Darah
Hb 12,4 11,5 13-16
Ht 35,8 33,0 40-54
Trombosit 429.000 419.000 150.000-450.000
N
Lab Kimia Darah
GDS 118 75-115
SGOT 37,1 <37
SGPT 30,2 < 41 N
Ureum / Kreatinin
14,6 / 0,63 18-55/0,3-1,3 /N
Bilirubin total / direk
2,29 / 1,98 0,1-1,2 / < 0,2 /
HbsAg -
Ro Thorax (24-10-2011) pre WSD
Cor : tak tampak kelainan
Pulmo kiri : tak tampak kelaianan, lobus atas paru kanan tampak kolaps
Hydropneumothorax kanan
Ro Thorax (29-10-2011) post WSD
Tak tampak gambaran pneumothorax
Efusi pleura kanan berkurang dan pulmo tidak kolaps (perbaikan)
Curiga kardiomegali.
Resume Pasien
Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke UGD RSUD Kota Semarang dengan keluhan sesak nafas 1 minggu SMRS. Pertama hanya sesak biasa, namun lama kelamaan sesak bertambah berat hingga tidak dapat melakukan aktivitas. Sesak dirasakan terus menerus dan bertambah berat bila sedang beraktivitas, dan sesak dirasakan lebih ringan bila sedng istirahat. Pasien merupakan perokok berat, pasien juga mengeluh demam, pusing, mual, muntah, nyeri perut di ulu hati dan merasa lemas sepanjang hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, nadi x/menit, suhu , pernapasan 20x/menit. Pada pemeriksaan thorax didapatkan dada tidak simetris, pada saat inspirasi dada kanan tertinggal, pada palpasi didapatkan stem fremitus yang tidak sama kuat, pada perkusi didapatkan suara redup pada paru kanan, pada auskultasi didapatkan suara dasar pernapasan lemah, pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan tepat di ulu hati.
Lab tanggal 22/10 Hb 12,4 mg%, Ht 35,8 mg% , Leukosit 17,340/uL, Bilirubun total 2,29 Direk 1,98 Kreatinin 0,7
Lab tanggal 26/10
Hb 11,5mg%, Ht 33,0 mg%, Leukosit 17.830 /uL
Hasil rontgen post WSD menunjukan perbaikan pulmo dan minimal pleural effusion.
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
PROBLEM 1 : Pneumothorax
Ass :
Hydropneumothorax
Pneumothorax tension
Pyepneumothorax
TB paru
IPDx
BTA
Kultur sputum
Kultur cairan pleura
Pengecatan gram jamur
Mantoux test
bronkoskopi
IPTx
penicillin G 1-4 mU / 4-6 jam
Vankomisin (bila resisten penicilin 30mg/kgBB/hari
Ceftriaxone 1x2mg IV
WSD (drainage pus) + diuretik (furosemid 1 A)
IPMx
Rontgen
Darah rutin
Water sealed drainage
TTV dan KU
IPEx
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit serta cara pengobatannya.
2. Hiperbilirubinemia
Ass :
ekstrahepatal
intrahepatal
IPDx
USG abdomen
SGOT, SGPT, Alkalin phosphatase, Gamma GT, albumin
Virus marker seperti HbsAg, anti HBC
IPTx
Hepamax 2x1
Lesichol 1x1
IPMx
Bilirubin total / direk
SGOT . SGPT
Alkalin fosfatase, gamma GT
IPEx
Menjelaskan tentang peningkatan bilirubin dan cara-cara penanganannya.