laporan kasus tb - meita
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
1/56
KASUS
LAPORAN KASUS
TUBERKULOSISPARU
Meita Marseilla S
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
2/56
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur :40 tahun
Jenis kelamin :Laki-laki
Alamat : Bawen
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMP
RM : 046869MRS tanggal : 6 September 2013
Keluar RS : 11 Septemer 2013
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
3/56
Anamnesis (S)
KELUHAN UTAMA
Batuk darah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk darah dirasakan sejak kemarin malam
Darah yang keluar berwarna merah segar bercampur dengan
dahak, tidak disertai dengan campuran sisa makanan dan
berjumlah 1 gayung kecil.Darah yang keluar ini didahului dengan batuk.
Sejak kemarin malam pasien mengaku batuk darah dialami
hanya sekali saja.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
4/56
Batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah sembuh sampai saat
ini.
Batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan
dengan jumlah 1 sendok tiap kali batuk.Pasien sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak
pernah hilang.
Saat ini, pasien merasa batuknya susah keluar dan sangat
mengganggu terutama pada malam hari.
KELUHAN TAMBAHAN
DEMAM,
demam sejak 3 bulan yang lalu.tidak disertai dengan menggigil dan bersifat hilang timbul.
Demam akan turun jika pasien mengkonsumsi obat dari puskesmas.
Pasienmenyangkal adanya flu.
Pasien merasa sering berkeringat dingin pada malam hari
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
5/56
SESAK NAFAS,
sejak 1 bulan yang lalu
Sesak napas sering dikeluhkan oleh terutama jika banyak melakukan
aktivitas.Sejak 2 hari ini sesak napas dirasakan semakin memberat.
Berkurang dengan beristirahat
Tidak disertai dengan bunyi ngik
Tidak dipengaruhi oleh suhu, cuaca, maupun debu.
NYERI DADA
sebelah kiri seperti di tusuktusuk sejak beberapa minggu yang
lalu.
Pasien menyangkal adanya penjalaran nyeri ke punggung dantangan sebelah kiri.
Timbul terutama jika pasien sedang merasakan batuk dan sesak
napas.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
6/56
NAFSU MAKAN BERKURANG, sejak 1 bulan terakhir sehingga os
merasa badanya semakin kurus.
MUAL, namun tidak sampai muntah.
Pasien menyangkal adanya nyeri pada ulu hati.
PUSING CEKOT-CEKOT
BADAN TERASA LEMAS DAN CEPAT LELAH, beberapa bulanbelakangan ini sehingga pasien tidak dapat melakukan pekerjaannya
lagi
BAK normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih,kencing batu (-), nyeri saat BAK (-), darah (-).
BAB encer sejak 1 minggu yang lalu namun tidak disertai dengan
lendir maupun darah.Frekuensi BAB 1-2x/hari, dengan konsistensi
encer dan berwarnakekuningan.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
7/56
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat penyakit DM : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit asma : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat keganasan : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada yang memiliki keluhan serupa
Tidak ada yang memiliki keluhan batuk lamaRiwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asma (-
),keganasan (-), TBC ( - )
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
8/56
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien menyangkal pernah mengkonsumsi obat OAT
selama 6 bulan.Sering berobat ke puskesmas untuk mengurangi keluhan
batuk dan demam.
Riwayat alergi obat disangkal
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL
Pasien bekerja sebagai penjaga warung di dekat rumahnya, dan
sudah 2 bulan ini tidak bekerja karena penyakitnya tersebut
Tinggal satu rumah dengan 1 anak dan 1 istriKebiasaan merokok sejak umur 15 tahun namun 1 tahun ini
berhenti merokok. Merokok 1-2 bungkus/ hari dan jenis rokok
yang digunakan rokok filter
Alkohol (-), sering minum kopi 1-2 gelas/hari
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
9/56
PEMERIKSAAN FISIK (O)
Keadaan umum : sakit sedangKesadaran/GCS : compos mentis/E4V5M6
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 86 x/m, reguler, kuat angkat cukup.
Pernafasan : 32 x/m
Suhu : 36,1oC
KEPALA
Bentuk mesosephal, rambut berwarna hitam, terdistribusi
merata dan tidak rontok
MATA
Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva pucat (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor dan bulat
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
10/56
TELINGA
Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan.
Lubang telinga : normal, secret (-/-).
Nyeri tekan (-/-).Peradangan pada telinga (-)
Pendengaran : normal
MULUT
Simetris.
Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips
breathing (-).
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-),kemerahan di pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-).
Gigi : caries (-)
Mukosa : normal
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
11/56
LEHER
Simetris (-), Kaku kuduk (-), Limfadenopati (-), Trakea terletak di
tengah, JVP : 5 + 2 cm, pembesaran thyroid (-)
THORAX (PULMO)Inspeksi
bentuk simetris, ukuran dinding dada normal, pergerakan
dinding dada simetris, retraksi intracosta (-)
PalpasiPergerakan dinding dada simetris, Fremitus raba : Lobus
superior : D/S sama, Lobus medius dan lingua: D/S sama, Lobus
inferior : D/S sama, Nyeri tekan (-), edema (-), krepitasi (-).
PerkusiSonor pada kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
Auskultasi
Suara napas vesikuler (+/+), Suara tambahan rhonki basah (-/+),
Suara tambahan wheezing (-/-), Suara gesek pleura (-/-)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
12/56
THORAX (COR)
I : iktus cordis tidak tampak
Pa: iktus cordis tidak teraba
Pe: batas atas : ics 3 midclavicula kiribatas kanan : ics 3 parasternal kanan
batas kiri : ics 5 axilaris anterior
batas bawah : ics 5 axilaris anterior
A : S1 dan S2 reguler, irama jantung reguler, tidak ada gallop S3
ABDOMEN
Inspeksi : bentuk normal, distensi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba,
turgor cukup, massa (-)Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
13/56
EKSTREMITAS
SUPERIOR
Akral hangat : +/+
Deformitas : -/-
Edema: -/-
Sianosis : -/-
Ptekie: -/-
Clubbing finger: -/-
INFERIOR
Akral hangat : +/+
Deformitas : -/-
Edema: -/-
Sianosis : -/-
Ptekie: -/-
Clubbing finger: -/-
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
14/56
Asessment
observasi hemoptosis e.c Tuberkulosis Paru
(Koch Pulmonum)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
15/56
Planning
Infus RL 20 tpm
Injeksi Ciprofloxacin 2x1
Ambroxol tablet 3x1 Inj. Ranitidin 2x1 amp
Lab Darah Rutin
Cek Dahak BTA
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
16/56
FOLLOW UP
TANGGAL S O A P
8 September 13 Sesak (+), batuk
(+) berdahak
berwarna putih
sendok the
,darah (+),nyeridada (+) jika
batuk, jika tidur
sesak , pusing
(+) tidak bisa
tidur ,mual(+)
muntah (-)
Ku : sedang
Kesadaran : CM
Vital sign :
TD : 140/90
mmHgN : 84 x/menit
RR : 34 x/menit
T : 35,3
Thorax :
Wheezing (+)Rh
(+), vesikuler(+/+)
DARAH RUTIN
RO THORAKS
BTA (+)
TB PARU
dengan
Hemoptisis
Inf. NaCl 0,9%
16 tpm
Inj. As.
Tranexamat 3x1
ampInj Ciprofloxacin
1/12 jam
FDL (KDT OAT
kategori 1)
OBH 3x1 c
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
17/56
LABORATORIUM DARAH RUTIN
Parameter Normal
HB 9,1 11,516,5 g/dL
HT 28,2 4050 [%]
RBC 3,68 4,55,5[10^6/ L]
WBC 23,14 4,011,0 [10^3/ L]
PLT 329 150400 [10^3/ L]
MCV 76,6 82,092,0 [fL]
MCH 24,7 27,031,0 [pg]
MCHC 32,3 32,037,0 [g/dL]
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
18/56
Parameter
Glukosa Puasa 124
Glukosa 2 jam PP 131
Ureum 28
Kreatinin 0,5
Protein Total 6.50
Albumin 3,07
Globulin 3,42
SGOT 32
SGPT 48
Uric Acid 6,64
Trigliserid 132
Kolesterol 106
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
19/56
Pemeriksaan anti HbSAg (-)
Cek Sputum BTA (+++)
Foto Thoraks
Bercak infiltrat pada paru dextra sinistra
disertai dengan peningkatan corakanbronkovaskuler yang meningkat merupakan
gambaran TB Paru aktif (usul BTA)
TANGGAL S O A P
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
20/56
TANGGAL S O A P
9 September 13 Sesak (+), batuk
(+) berdahak
berwarna putih
,darah (+)
sedikit,nyeri dada(+) jika batuk
Ku : sedang
Kesadaran : CM
Vital sign :
TD : 140/70
mmHgN : 86 x/menit
RR : 30 x/menit
T : 36,1
Thorak :
Wheezing (+), Rh
(+), vesikuler(+/+)Abd :
nyeri tekan
epigastrium (+)
TB PARU dengan
Hemoptisis
Terapi Lanjut
10 September 13 batuk berdahak
disertai bercakdarah (+), Sesak
(+),nyeri dada (-).
Kesadaran : CM
Vital sign :TD : 130/70
mmHg
N : 104 x/menit
RR : 26 x/menit
T : 35,1
Thorak :Rh (+), vesikuler
TB Paru dengan
Hemoptisis
Terapi Lanjut
TANGGAL S O A P
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
21/56
TANGGAL S O A P
11 September 13 Sesak (+)
berkurang, batuk
(+)
berdahak,darah
(-),
Ku : sedang
Kesadaran : CM
Vital sign :
TD : 130/90
mmHgN : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 35,1
Thorak :
Rh (+) berkurang,
vesikuler (+/+)
TB PARU dengan
Hemoptisis
Terapi Lanjut
12 September 13 Sesak (-), batuk
(+) berkurang
dahak berwarna
putih
Ku : sedang
Kesadaran : CM
Vital sign :
TD : 130/70
mmHgN : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 35,1
Thorak :
Rh berkurang,
vesikuler (+/+)
TB Paru dengan
Hemoptisis
Pulang
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
22/56
TUBERKULOSIS
Penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis
TUBERKULOSIS PARU
TUBERKULOSIS EKSTRA
PARU
MENYERANG JARINGAN PARU
(TIDAK TERMASUK PLEURA)
MENYERANG ORGAN TUBUH
LAIN ( PLEURA, SELAPUT OTAK,
PERIKARDIUM, KELENJAR
LIMFE, TULANG PERSENDIAN,KULIT, USUS, SALURAN
KENCING DAN LAIN LAIN
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
23/56
EPIDEMIOLOGI
h Angka kematian TB 8000orang setiap hari di seluruh
dunia, 2-3 orang per tahun
Kematian terbesar pada
dewasa dan dewasa muda1/3 penduduk dunia telah
terinfeksi kuman TB
1 detik 1 orang terinfeksi
WHO 2004jumlah terbesar kematian akibatAsia tenggara yaitu
625.000 orang atau angka mortaliti sebesar 39 orang per 100.000 penduduk.
Angka mortaliti tertinggiAfrika --. 83 per 100.000 penduduk, dimana
prevalensi HIV yang cukup tinggi mengakibatkan peningkatan cepat kasus TB
yang muncul
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
24/56
INDONESIA ?
Menempati urutan ketiga di dunia setelah indiadan cina untuk kasus TB
Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dansekitar 140.000 kematian akibat TB
TB merupakan pembunuh nomor satu diantara
penyakit menular dan merupakan penyebabkematian nomor tiga setelah penyakit jantungdan penyakit pernapasan akut pada seluruhkalangan usia
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
25/56
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosisBasil tuberkel yang merupakan
batang ramping dan kurus,
berukuran 3 x 0,5 mikronmeter,
non motil
tidak bersporatidak bersimpai
Dinding komplekslapisan lemak
(60%)as. Mikolat yangdihubungkan dengan
aribionogalaktan oleh ikatan
glikolipid dan peptidoglikan
bakteri tahan asam
Di dalam jaringan hidup sebagai
parasit intraseluler yakni dalam
sitolasma makrofag
OBLIGAT AEROB --> bagian apikal
merupakan tempat predileksi
penyakit tuberkulosis
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
26/56
CARA PENULARAN
DROPLET
INFECT.
PASIEN TUBERKULOSIS BTA (+)
daya penularan tergantung
banyaknya kuman yangdikeluarkan
Menyebar dari paru ke organ
lainnya melalui sistem perdarahn,
limfe atau penyebaran langsung keorgan
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
27/56
Patogenesis
TB Primer
Penularan karena droplet kuman dibatukkan
atau dibersinkan keluar dalam udara. Droplet ini
dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2jam, tergantung ada tidaknya sinar UV dan
kelembaban udara yg baik.
Droplet terisap oleh orang sehat dan
menempel pada jalan nafas atau paru-paru.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
28/56
Kuman menetap di jaringan paru maka akan
membentuk sarang TB pneumonia kecil dan disebutsarang primer. Sarang primer ini dapat terjadidibagian mana saja jaringan paru.
Sarang primerperadangan saluran getah beningmenuju hilus (limfangitis local) juga diikutipembesaran getah bening hilus (limfadenitisregional).
Sarang primer + limfangitis local + limfadenitisregional = kompleks primer.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
29/56
kompleks primer akan menjadi :Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat
Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis-garis fibrotik, kalsifikasi di hilus atau kompleks (sarang)
Ghon.Berkomplikasi dan menyebar secara :
a. Per kontinuitatum = menyebar kesekitarnya.
b. Secara bronkogen pada paru yang sama maupunparu sebelah. Dapat juga tertelan bersama sputumdan ludah sehingga menyebar ke usus.
c. Secara limfogen = ke organ tubuh lainnya
d. Secara hematogen = ke organ tubuh lainnya.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
30/56
TB Post Primer
Kuman dormant pada TB primer muncul bertahun-tahunkemudian sebagai infeksi endogen menjadi TB dewasa (TB postprimer), berinvasi ke daerah parenkim paru.
Tergantung dari jumlah kuman, virulensi dan imunitas penderita,sarang dini ini dapat menjadi :
1.Diresorpsi kembali dan sembuh tanpa cacat
2.Sarang meluas, tapi segera menyembuh dengan jaringan fibrosis.Ada yang menimbulkan perkapuran dan akan sembuh dalambentuk perkapuran.
3.Sarang dini meluas dan granuloma berkembang menghancurkanjaringan sekitarnya lalu bagian tengahnya mengalami nekrosis danmenjadi lembek membentuk jaringan keju. Bila jaringan kejudibatukkan akan terjadil kavitas.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
31/56
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang- Laboratorium
- Radiologis
- Bakteriologis
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
32/56
DIAGNOSIS KLINIS
batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih
Gejala lain yang sering dijumpai :
- Dahak bercampur darah
- Batuk darah
- Sesak Napas, nyeri dada
- Badan lemas, nafsu makan menurun, penurunan
berat badan, malaise- berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan
- demam/meriang lebih dari sebulan
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
33/56
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
kulit yang pucat karena anemia, suhu demam(subfebris), badan kurus atau berat badan menurun
Pemeriksaan Fisik
Pada TB paru umumnya terletak pada lobus superiorterutama daerah apeks dan segmen posterior sertadaerah apeks lobus inferior, ditemukan :
Suara napas bronkial, amforik, ronki basah. Bilaterjadi sumbatan sebagian bronkus akibat penekananKGB yang membesar, akan menimbulkan suara"mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
34/56
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada saat TB baru mulai (aktif) akan didapatkan
jumlah leukosit yang sedikit meninggi dengan pergeseranhitung jenis ke kiri.
Jumlah limfosit masih di bawah normal.
Laju endap darah (LED) mulai meningkat.Bila penyakit mulai sembuh, jumlah leukosit kembali kenormal dan jumlah limfosit masih tinggi, LED mulai turun kearah normal lagi.
Hasil pemeriksaan darah lain juga didapatkan: anemiaringan dengan gambaran normokrom normositer, gama
globulin meningkat, dan kadar natrium darah menurun
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
35/56
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Px. standart adalah foto thorax PA. Pemeriksaan lain atasindikasi: foto lateral, oblique, CT- Scan.
Gambaran radiologis TB inaktif:
Fibrotik
Kalsifikasi (Schwarte)
Gambaran radiologis lesi TB aktif :
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posteriorlobus atas paru dan segmen superior lobus bawah
Kavitas, dikelilingi oleh bayangan berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
36/56
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
37/56
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Pemeriksaan BakteriologiBahan untuk px. bakteriologi dapat berasal dari dahak,
cairan pleura, Liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasanlambung, Bronchoalveolar Lavage, urin, feses, jaringanbiopsi.
Cara pengambilan dahak
Pengambilan dahak lakukan 3 kali yaitu SPSdikumpulkan 3 kali berturut-turut
Cara pemeriksaan
Dapat dilakukan dengan mikroskopik biasa ataubiakan. Pemeriksaan mikroskopik dapat denganpewarnaan BTA, Ziehl Neelsen atau Kinyoun Gabbett
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
38/56
Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila
sedikitnya dua dari tiga pemeriksaan dahak
SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) BTA hasilnya
positif (Depkes RI,2006)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
39/56
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
40/56
TES TUBERKULIN
Anakmasih banyak dipakai untuk membantumenegakkan diagnosis TB
Dewasates tuberkulin hanya untuk menyatakan apakah
seorang individu sedang atau pernah mengalami infeksiMycobacterium tuberculosis atau Mycobacterium patogenlainnya
Menyuntikkan 0,1 cc tuberkulin P.P.D(Purified Protein
Derivative) secara intrakutan
Dasar tes tuberkulin reaksi alergi tipe lambat
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
41/56
Setelah 48-72 jam tuberkulin
disuntikkanreaksi berupa
indurasi kemerahan yang terdiri
dari infiltrat limfosit yakni reaksi
persenyawaan antara antibodi
seluler dan antigen tuberkulin
a). Indurasi 0-5 mm (diameternya) : Mantoux negatif = golongan no sensitivity. Di sini peran
antibodi humoral paling menonjol.
b). Indurasi 6-9 mm : Hasil meragukan = golongan normal sensitivity. Di sini peran antibodihumoral masih menonjol.
c). Indurasi 10-15 mm : Mantoux positif = golongan low grade sensitivity. Di sini peran kedua
antibodi seimbang.
d). Indurasi > 15 mm : Mantoux positif kuat = golongan hypersensitivity. Di sini peran antibodi
seluler paling menonjol.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
42/56
KOMPLIKASI
Komplikasi dinipleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, ususPoncetsarthropathy.
Komplikasi Lanjut
dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas,kerusakan parenkim paru, kor pulmonal,
amiloidosis, karsinoma paru, dan sindrom gagalnapas (sering terjadi pada TB milier dan kavitasTB)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
43/56
TIPE PENDERITA TB
Kasus baruPasien belum mendapat pengobatan OAT atau sudah
pernah menelan OAT 1 bulan, dan tidak
mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebihsebelum masa pengobatan selesai.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
44/56
Kasus gagalPasien TB pada PX.BTA masih +, atau kembali menjadi + pada
akhir bulan ke-5 atau akhir pengobatan.
Kasus kronikPasien dengan hasil BTA masih + setelah selesai pengobatan
ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yangbaik.
Kasus bekas TB - Hasil BTA () dan gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB
tidak aktif. Riwayat pengobatan OAT adekuat akan lebih
mendukung. - Pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah
mendapat pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto thorax ulangtidak ada perubahan gambaran radiologi.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
45/56
PENGOBATAN
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 faseyaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4atau 7 bulan.
Terdapat 2 macam aktifitas/sifat obat terhadapTB
- BAKTERISIDmembunuh bakteri yang sedangtumbuh (metaolismenya masih aktif)
- STERILISASI (BAKTERIOSTATIK)membunuhbakteri yang pertumbuhannya lambat(metabolismenya kurang aktif)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
46/56
Obat-obat TB diklasifikasikan menjadi 2 jenis regimen, yaitu
- LINI I
Isoniazid
RifampisinPirazinamid
Etambutol
Streptomisin
- LINI II (dicadangkan untuk pengobatan kasus-kasus MDR)
KanamisinAmikasin
Kuinolon
Makrolid dan amoksilin+ asam klavulanat
Dimana kedua regimen ini bertujuan untuk menghentikanpertumbuhan basul, pengurangan basil dormant dan pencegahanresistensi
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
47/56
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
48/56
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
49/56
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
50/56
EFEK SAMPING PENGOBATAN
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
51/56
HASIL PENGOBATAN
World Health Organization (1993) menjelaskan bahwahasil pengobatan penderita tuberkulosis parudibedakan menjadi
1. Sembuh
bila pasien tuberkulosis kategori I dan II yang BTA nyanegatif 2 kali atau lebih secara berurutan pada sebulansebelum akhir pengobatannya
2. Pengobatan Lengkap
pasien yang telah melakukan pengobatan sesuai jadwalyaitu selama 6 bulan tanpa adafollow up laboratoriumatau hanya 1 kali follow up dengan hasil BTA negatifpada 2 bulan terakhir pengobatan
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
52/56
3. Gagal
Pasien tuberkulosis yang BTA-nya masih positif pada 2bulan dan seterusnya sebelum akhir pengobatan atauBTAnya masih positif pada akhir pengobatan.
Pasien putus berobat lebih dari 2 bulan sebelum bulanke-5 dan BTA terkhir masih positif.
Pasien tuberkulosis kategori II yang BTA menjadi positifpada bulan ke-2 dari pengobatan.
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
53/56
4. Putus Berobat / defaulter
pasien TB yang tidak kembali berobat lebih
dari 2 bulan sebelum bulan ke-5 dimana BTA
terakhir telah negatif
5. Meninggal
penderita TB yang meninggal selama
pengobatan tanpa melihat sebab kematiannya
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
54/56
EVALUASI PENGOBATAN
terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untukevaluasai pengobatan TB paru (Bayupurnama, 2007)
KLINIS
biasanya pasien dikontrol dalam 1 minggu pertama,selanjutnya 2 minggu selama tahap intensif danseterusnya sekali sebulan sampai akhir pengobatan.Secara klinis hendaknya terdapat perbaikan keluhan-
keluhan pasien seperti batuk berkurang, batuk darahhilang, nafsu makan bertambah, berat badanmeningkat dll
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
55/56
BAKTERIOLOGIS
- biasanya setelah 2-3 minggu pengobatan sputum
BTA mulai menjadi negatif
- Px dilakukan sebulan sekalianjuran WHOkontrol sputum pada akhir bulan ke-2, 4 dan 6
- Pemeriksaan resistensi dilakukan pada pasien
baru yang BTA-nya masih positif setelah tahapintensif dan pada awal terapi bagi pasien yang
mendapatkan pengobatan ulang (retreatment)
-
8/11/2019 Laporan Kasus TB - Meita
56/56
RADIOLOGIS- foto kontrol dapat dibuat pada akhir pengobatan
sebagai dokumentasi untuk perbandingan bilananti timbul kasus kambuh
- Jika keluhan pasien tidak berkurang (misalnya
tetap batuk-batuk), dengan pemeriksaan radiologisdapat dilihat keadaan TB parunya atau adakahpenyakit lain yang menyertainya
- Evaluasi foto dada dilakukan setiap 3 bulan sekali(karena perubahan tidak secepat perubahanbakteriologis)