laporan kasus radioterapi kanker serviks stad iii b
DESCRIPTION
kanker serviksTRANSCRIPT
SEORANG WANITA 53 TAHUN DENGAN
CA EPIDERMOID SERVIKS UTERI STADIUM IIIB
Dosen Pengujidr. C.H. Nawangsih, Sp.Rad(K)Onk.Rad
Residen Pembimbingdr. Lucas Sarjono
Pendahuluan
Kanker serviks keganasan terbesar ketiga pada wanita di seluruh dunia. Insiden yang lebih tinggi terjadi pada mereka yang telah kawin. Umur penderita kanker leher rahim berkisar antara 30–60 tahun, dan penderita terbanyak berumur 45–50 tahun.Tingginya angka kematian ini karena penyakit ini tidak mempunyai ciri yang khas. Hal terpenting dalam menghadapi penderita karsinoma serviks uteri adalah menegakkan diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang efektif sekaligus prediksi prognosisnya.
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIENNama : Ny. MUmur : 53 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Demak Agama : IslamPekerjaan : PetaniMasuk RSDK : 3 September 2013No. CM : C366983
Anamnesis ( 4 September 2013)
Keluhan Utama : Melanjutkan pengobatanRiwayat Penyakit Sekarang :+ 1,5 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir, keputihan berupa bau busuk (+), nyeri pinggang (-), nyeri perut (+) bagian bawah, pegal-pegal (+), tidak ada riwayat trauma. Riwayat perdarahan di luar siklus haid (+). Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Anamnesis ( 4 September 2013)
Riwayat Penyakit Sekarang :+ 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh perdarahan semakin banyak. Kemudian pasien memeriksakan diri ke RSUD Demak, dilakukan biopsi dan dikatakan karsinoma epidermoid serviks uteri berdiferensiasi moderat. Kemudian pasien dirujuk ke RSDK untuk menjalani pemeriksaan penunjang lainnya dan menjalani kemoradiasi. Semenjak itu pasien rutin menjalani kemoradiasi di RSDK.
Anamnesis ( 4 September 2013)
Riwayat Penyakit Sekarang :Saat ini pasien telah mendapatkan radiasi eksternal ke-25 dan afterloading ke-1. Setelah mendapatkan terapi keluhan nyeri (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), dan keluar perdarahan (-).
Riwayat Terapi
NAC 1 kali
Eksternal radiasi 25 kali
Platocin concomitan V
Afterloading I
Riwayat Haid
Menarch : 12 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : 28 hari, teratur
Nyeri saat haid : (-)
Anamnesis ( 4 September 2013)
Riwayat Perkawinan : Menikah 1 kali selama 31
tahun
Riwayat.Obstetri : P4A0, anak terakhir 20 tahun
Riwayat.Penyakit Dahulu dan Operasi
Riwayat DM, asma, hipertensi, penyakit jantung
disangkal.
Riwayat operasi disangkal.
Anamnesis ( 4 September 2013)
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat KBKB Implan, dilepas 4 tahun yang lalu
Riwayat Sosial EkonomiPasien adalah seorang petani, suami pasien sudah meninggal. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesmas.Kesan : sosial ekonomi cukup
Anamnesis ( 4 September 2013)
Pemeriksaan Fisik Status PraesensKeadaan Umum : baik, compos mentisTanda Vital : Tekanan Darah: 110/70 mm Hg
Nadi : 80x/menit Frekuensi Napas :
20x/menit Suhu : afebris
BB sekarang : 50kg TB : 155cm
Status Internus
Kesadaran: compos mentisKepala : turgor dahi cukup, alopesia (-)Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-),
sclera ikterik (-/-)Telinga : discharge -/-, kurang pendengaran -/-Hidung : obstruksi(-), epistaksis (-), discharge (-)Mulut : bibir sianosis (-), sariawan (-)Leher : Trakhea ditengah, pembesaran nnll (-/-)
Dada
Jantung I : iktus kordis tidak tampakPa : iktus kordis SIC V, 2 cm medial LMCS
tidak melebar, tidak kuat angkatPe : konfigurasi jantung dalam batas normalAu : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Paru I : simetris, statis dan dinamisPa : stem fremitus kanan sama dengan kiriPe : sonor seluruh lapangan paruAu : SD : vesikuler
ST : (-)
Abdomen I : datar, lemas Au : bising usus (+) NPe : timpani, pekak sisi (+) N,
pekak alih (-) Pa : nyeri tekan (-),hepar lien tak
terabaGenitalia Eksterna : wanitaPembesaran nnll : inguinal (-/-)
Ekstremitas Superior InferiorAkral dingin -/- -/-Sianosis -/- -/-Oedema -/- -/-Capp. Refill <2” <2”
Pemeriksaan Ginekologi (4 September 2013)
Inspekulo/ VT:Fluksus : (-)Fluor : (-)Vulva dan uretra : tidak ada kelainanVagina :infiltrat (-)Portio : berbenjol minimal, tidak rapuh, sebesar jempolCorpus Uteri : sebesar telur bebekAdneksa dan Parametrium : tidak ada kelainanCavum douglass : tidak ada kelainanRectal Toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa licin, infiltrat -/-, free cancer space -/-
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
a. Darah rutin (3 September 2013)Hb : 11.00 gr/dlHt : 32,9%Eritrosit : 3,48 juta/mm3
Lekosit : 5.180 /mm³Trombosit : 199..000/mm³
b. Kimia klinik (3 September 2013)Ureum : 26 mg/dl Na: 144 mmol/lCreatinin : 0,86 mg/dl K : 3,4
mmol/lSGOT : 23 U/l Cl : 101 mmol/lSGPT : 38 U/l
Pemeriksaan Patologi Anatomi (31 Mei 2012)
Sediaan Biopsi Serviks
Makroskopik : sediaan yang diterima berupa jaringan sedikit
sekali, warna kecoklatan
Mikroskopik : menunjukkan keping jaringan ikat fibrus,
sembab, hiperemia ringan, bersebukan limfosit, mengandung
kelompok-kelompok sel epithel inti pleomorfik sedang,
berkromatin kasar, mitosis abnormal dapat ditemukan.
Sesuai dengan : Karsinoma epidermoid berdiferensiasi
moderat
Pemeriksaan RadiologiX Foto Thorax PA (3 November 2012)
COR : CTR > 50%
Apeks jantung sedikit bergeser ke latero caudal
PULMO : Corakan vaskuler tak meningkat
Tak tampak bercak maupun nodul pada kedua
paru
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterir
Sinus kostofrenikus kanan dan kiri lancip
Tak tampak lesi litik maupun sklerotik pada os costa dan clavicula
Kesan:
Mild cardiomegali
Tak tampak nodul / metastasis pada pulmo dan tulang yang terlihat
Pemeriksaan USG Abdomen (2 Agustus 2012)
Hepar : ukuran tak membesar, parenkim normal, ekogenesitas normal, tak tampak nodul, v.porta tak melebar, v.hepatika tak melebar.
Duktus Biliaris : intra dan ekstrahepatal tak melebar Vesika felea : ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak
batu, tak tampak sludge Lien : parenkim dan ukuran normal, v.lienalis tak melebar
Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak batu, pielokaliks tak melebar
Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak batu, pielokaliks tak melebar
Pankreas : ukuran dan parenkim normal, tak tampak kalsifikasi
Paraaorta : tak tampak pembesaran kelenjar limfe para aorta
Vesika urinaria : dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak massa
Tampak massa densitas campuran (hipo-anekoik, ukuran sekitar 3,99 x 3,29 x 4,07 cm), batas tak tegas, tepi irreguler pada cervix uteri
Tak tampak cairan bebas intraabdomen
Kesan: Massa pada cervix uteri (ukuran sekitar 3,99 x 3,29 x 4,07 cm) Tak tampak nodul pada hepar, lien maupun limfadenopathy
paraaorta
Diagnosis
Ca epidermoid cervix uteri stadium IIIB pasca
NAC 1x dan pasca Radiasi eksterna XXV + platocin
concomitant V
Penatalaksanaan
Rencana AFL II (12 Sept 2013)
Vitamin A 1x 50..000 IU
Vitamin Bc/C/SF 2 x 1 tab
Diet biasa
Pengawasan KU, TV
Rencana kontrol poli Ginekologi
Pengawasan respon terapi dan efek samping terapi
Radioterapi :
1. Pasien telah mendapat neoadjuvan cisplatin I
2. Pasien telah mendapat radiasi eksternal XXV + platosin
concomitan V
Pembahasan
Seorang wanita umur 53 tahun datang ke RSDK ingin melanjutkan pengobatan. Penderita pernah dirawat di RSDK dengan Ca epidermoid serviks uteri stadium III B dan telah mendapatkan radiasi eksternal I.
1.5 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir, keputihan berupa bau busuk (+), nyeri perut bagian bawah (+) dan pegal-pegal (+). Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
1 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien telah menjalani pemeriksaan dan oleh dokter didiagnosis menderita kanker leher rahim. Lalu penderita melakukan terapi radiasi.
Keluhan pada pasien ini sesuai dengan keluhan yang sering dijumpai pada pasien karsinoma cervix yaitu terdapat perdarahan abnormal, fluor abnormal, dan nyeri perut di bagian bawah.
Keputihan (fluor) merupakan gejala yang sering ditemukan. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan. Rasa nyeri pada perut terjadi akibat infiltrasi sel kanker ke serabut saraf.
Pada pemeriksaan vaginal toucher saat ini:fluxus (-) fluor (-)vulva sampai uretra: tidak ada kelainan vagina : infiltrat (-)portio uteri : massa yang berbenjol-benjol minimal, tidak rapuh, dan sebesar jempol kaki. corpus uteri : telur bebekadneksa parametrium : infiltrat (-) cavum douglass : tidak ada kelainan
Pada pemeriksaan vaginal toucher sebelumnya (2/8/2012):fluxus (+) fluor (-)vulva sampai uretra: tidak ada kelainan vagina : infiltrat (+) 1/3 proksimal portio uteri : massa yang berbenjol-benjol minimal, tidak rapuh, sebesar jempol kaki, mudah berdarah.corpus uteri : telur bebekadneksa parametrium : infiltrat (+) sampai dinding pelviscavum douglass : tidak ada kelainan
Massa yang ditemukan di portio uteri ini adalah ganas karena konsistensinya yang berbenjol-benjol, tidak rapuh, dan mudah berdarah.
PA atau biopsi (31 Mei 2012)Kesan : karsinoma epidermoid serviks uteri berdiferensiasi moderat.Pemeriksaan PA merupakan diagnosis pasti ditegakkannya diagnosis Ca serviks uteri.
X-foto thorax (3 November 2012): tidak ditemukan metastase pada pulmo maupun tulang, hasil foto tersebut masih dalam batas normal.
USG abdomen (2 Agustus 2012): uterus yang membesar dan tidak tampak adanya metastasis.Pemeriksaan x-foto thorax maupun USG abdomen dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya metastasis tumor pada organ lain.
Sehingga berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa pasien menderita Ca epidermoid serviks uteri grade IIIB karena lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul.
Pasien tersebut telah menjalani: 25x Eksternal Radiasi dan platocin concomitan V
Pada tindakan ini digunakan radiasi sebesar 200 cGy sebanyak 25x sehingga dosis totalnya 5000 cGy
Afterloading yang ke-1Pada tindakan ini digunakan radiasi sebesar 850 cGy
Pasien tersebut juga diberikan :Vitamin A 1 x 50.000 IUVitamin B/C/SF 2 x 1 tablet
Diet yang diberikan adalah diet biasa(nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah sesuai kebutuhan)
Monitoring yang perlu dilakukan pada pasien tersebut:Keadaan umumTanda vital pasienRespons dan efek samping terapi
Sehingga direncanakan tanggal kontrol kembali untuk penderita dan tanggal untuk afterloading yang kedua (12 September 2013)
Kesimpulan
Ca cervix uteri merupakan keganasan dimana terjadi proses displasia sel skuamosa endoserviks (gangguan proses maturitas) di daerah squamo-columner junction.
Manifestasi klinis yang timbul pada pasien dengan karsinoma cervix uteri tergantung dari pengaruh tumor pada daerah yang terkena dan sekitarnya, serta daerah metastasisnya (apabila ada).
Pada awal perkembangannya kanker serviks tidak memberi tanda-tanda dan keluhan.
Kesimpulan
Gejala yang seringkali muncul seiring dengan pertumbuhan tumor yaitu timbulnya fluor yang keluar dari vagina ini, makin lama akan berbau busuk, kemudian dapat timbul contact bleeding, bahkan terjadi perdarahan spontan dan dapat menyebabkan anemia. Juga dapat menimbulkan rasa nyeri.
Infiltrasi kanker ke ureter menyebabkan obstruksi total, sehingga terjadi gangguan kencing.
Kesimpulan
Makalah ini melaporkan seorang wanita 53 tahun dengan karsinoma epidermoid serviks uteri stadium III B pasca pemberian neoadjuvan cisplatin 1x, pasca radiasi eksternal 25x dan platosin concomitan V.
Diagnosis ini ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada kasus ini telah dilakukan pengelolaan radioterapi yaitu eksternal radiasi sebanyak 25 kali dan dilanjutkan dengan brakhiterapi. Hal ini sudah sesuai dengan tatalaksana karsinoma serviks uteri stadium IIIB.