radioterapi pada karsinoma tiroid fixxxx

29
RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID I. PENDAHULUAN Kanker tiroid adalah kanker yang terjadi pada sel – sel tiroid. Tiroid adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk kupu – kupu. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju metabolism, suhu dan berat badan. Kanker tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering. Lebih banyak pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2 : 1 sampai 3 : 1. Insidensnya berkisar antara 5,4-30%. Berdasarkan jenis histopatologi, sebarannya adalah kanker tiroid jenis papilar (71,4%); kanker tiroid jenis folikular ( 16,7%); kanker tiroid jenis anaplastik (8,4%); dan kanker tiroid jenis medular (1,4%). Berdasarkan usia kanker tiroid jenis papilar biasanya pada pasien yang berusia kurang dari 40 tahun, berbeda dengan kanker tiroid folikular yang banyak pada usia di atas itu. Sedangkan kanker jenis medular sering ditemukan pada usia tua (50-60 tahun). Angka insidensi tahunan kanker tiroid bervariasi di seluruh dunia, yaitu dari 0,5-10 per 100.000 populasi. Karsinoma tiroid mempunyai angka prevalensi yang sama dengan multipel mieloma. Karsinoma tiroid ini merupakan jenis keganasan jaringan endokrin yang terbanyak, yaitu 90% dari seluruh kanker endokrin. American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar 17.000 kasus baru muncul setiap tahunnya di Amerika Serikat dan 1

Upload: nur-atika

Post on 21-Jan-2016

113 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karsinoma tiroid

TRANSCRIPT

Page 1: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID

I. PENDAHULUAN

Kanker tiroid adalah kanker yang terjadi pada sel – sel tiroid. Tiroid adalah sebuah

kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk kupu – kupu. Kelenjar tiroid

menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju

metabolism, suhu dan berat badan.

Kanker tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering. Lebih

banyak pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2 : 1 sampai 3 : 1. Insidensnya

berkisar antara 5,4-30%. Berdasarkan jenis histopatologi, sebarannya adalah kanker

tiroid jenis papilar (71,4%); kanker tiroid jenis folikular ( 16,7%); kanker tiroid jenis

anaplastik (8,4%); dan kanker tiroid jenis medular (1,4%). Berdasarkan usia kanker

tiroid jenis papilar biasanya pada pasien yang berusia kurang dari 40 tahun, berbeda

dengan kanker tiroid folikular yang banyak pada usia di atas itu. Sedangkan kanker

jenis medular sering ditemukan pada usia tua (50-60 tahun).

Angka insidensi tahunan kanker tiroid bervariasi di seluruh dunia, yaitu dari 0,5-

10 per 100.000 populasi. Karsinoma tiroid mempunyai angka prevalensi yang sama

dengan multipel mieloma. Karsinoma tiroid ini merupakan jenis keganasan jaringan

endokrin yang terbanyak, yaitu 90% dari seluruh kanker endokrin.

American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar 17.000 kasus baru muncul

setiap tahunnya di Amerika Serikat dan sekitar 1.300 diantaranya mengakibatkan

kematian. Tetapi dengan pengobatan yang adekuat, sekitar 190.000 penderita tetap

dapat hidup normal dan beberapa dapat bertahan lebih dari 40 tahun.

Etiologi kanker tiroid yang pasti belum diketahui. Yang berperan khususnya untuk

well differentiated carcinoma (papilar dan folikular) adalah radiasi dan goiter endemis

sedangkan untuk jenis medular adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinogen

yang berperan untuk kanker anaplastik dan medular. Diperkirakan kanker tiroid

anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik (papiler dan

folikuler) dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar. Sedangkan limfoma

pada tiroid diperkirakan karena perubahan-perubahan degenerasi ganas dari tiroiditis

Hashimoto.

1

Page 2: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

II. DIAGNOSIS

II.1. ANAMESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS

Pada penderita dilakukan secara mendalam agar dapat menggali faktor risiko yang

berperan, selain itu juga mengidentifikasi jenis nodul berdasarkan gejala klinis yang

muncul, apakah sudah tampak gejala metastasis jauh seperti benjolan pada kalvaria

sebagai tanda metastasis tulang, sesak nafas sebagai tanda gangguan organ paru, rasa

penuh di ulu hati dapat mengarahkan kecurigaan akan gangguan organ hepar, dan lain

sebagainya.

Pemeriksaan fisik nodul mencakup 7 kriteria. Nodul diidentifikasi berdasarkan

konsistensinya keras atau lunak, ukurannya, terdapat tidaknya nyeri, permukaan nodul

rata atau berdungkul-dungkul, berjumlah tunggal atau multipel, memiliki batas yang

tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas nodul.

Secara klinis, nodul tiroid dicurigai ganas apabila :

a. Usia penderita dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun

b. Ada riwayat radiasi leher pada masa anak-anak

c. Disfagia, sesak nafas, dan perubahan suara

d. Nodul soliter, pertumbuhan cepat dan konsistensi keras

e. Ada pembesaran kelenjar getah bening leher (jugular, servikal, atau submandibular)

f. Ada tanda-tanda metastasis jauh

II.2. STADIUM KARSINOMA TIROID

Stadium Klinik Berdasarkan Sistem TNM :

T (Tumor primer)

• Tx Tumor primer tidak dapat dinilai

• T0 Tidak didapat tumor primer

• T1 Tumor dengan ukuran 2cm atau kurang, masih terbatas pada tiroid

• T2 Tumor dengan ukuran lebih dari 2cm namun tidak lebih dari 4cm, masih

terbatas pada tiroid

• T3 Tumor dengan ukuran lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid, atau

tumor dengan ukuran berapa saja dengan perluasan ekstratiroid minimal

(misal perluasan ke sternohyoid muscle atau perithyroid soft tissue)

• T4a Tumor dengan ukuran berapa saja yang telah meluas keluar kapsul tiroid

hingga menginvasi subcutaneous soft tissue, larynx, trachea, esophagus, atau

recurrent laryngeal nerve

2

Page 3: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

• T4b Tumor menginvasi prevertebra fascia atau melapisi arteri karotid atau

pembululuh darah mediastinum

Seluruh tumor undifferentiated (anaplastic) dianggap T4

• T4a Karsinoma anaplastik intratiroid – surgically resectable

• T4b Karsinoma anaplastik ekstratiroid – surgically unresectable

N (Kelenjar getah bening regional)

• Nx Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

• N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening regional

• N1 Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening regional

• N1a Metastasis ke level VI kelenjar getah bening ( pretracheal, paratracheal,

dan relaryngeal/Delphian)

• N1b Metastasis pada kelenjar getah bening unilateral atau kontralateral atau

mediastinum posterior

M (Metastasis jauh)

• Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai

• M0 Tidak terdapat metastasis jauh

• M1 Terdapat metastasis jauh

II.3. RADIOLOGI

Pada pemeriksaan foto thorax antero-posterior dilakukan untuk menilai ada

tidaknya metastasis.

Gambar foto thorax dengan pergeseran trakea kea rah kanan dan penyempitan diameter transversal trakea (kiri) dan gambaran metasatasis pada paru akibat karsinoma tiroid meduler.

3

Page 4: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) diperlukan untuk mendeteksi nodul yang

kecil atau nodul di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi.

Gambar ini menunjukkan massa hipoechoic pada lobus kanan tiroid dengan kation mikrokalsifikasi dan sedikit posterior membayangi karsinoma papiler (kiri) dan gambaran lobus

tiroid yang membesar yang mengandung karsinoma papiler dengan kation mikrokalsifikasi (kanan).

Pada gambaran CT Scan, kita dapat menemukan:

Gambaran metastasis kelenjar getah bening di kiri atas dan kalsifikasi dari karsinoma tiroid meduler (kiri) dan gambaran paraaortal/paraganglioma pada pasien dengan karsinoma tiroid meduler.

II.4. PATOLOGI ANATOMI

a. Karsinoma Folikular

Umumnya aspirat karsinoma folikular adalah selular dan memiliki populasi

selsel yang banyak dengan sedikit atau tidak adanya koloid. Sel-sel tersusun di

4

Page 5: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

dalam kelompokan-kelompokan dan strukturnya berupa folikel. Adakalanya,

sel-sel ini mirip dengan sitologi adenoma folikular. Pada well-differentiated

follicular carcinoma, sel atipik minimal, di mana kesannya secara umum diduga

benign.

Nukleus atipik dapat dijumpai dengan ukuran bervariasi dan hiperkromatin.

Nukleus yang pucat dan intracytoplasmic inclusion kecil jarang ditemukan.

Dikarakteristikkan dengan dijumpainya nukleolus besar dan prominen di dalam

selsel folikular.

Secara garis besar kriteria diagnosis karsinoma folikular adalah sebagai

berikut:

• Selular, biasanya smear banyak darah

• Banyak kelompokan sel-sel epitelial berukuran sama yang tersebar pada

smear

• Agregat sel syncitial, nukleus banyak dan overlapping

• Mikrofolikel dan rosette

• Sedikit atau tidak ada koloid

Sel-selnya multilayered ukuran bervariasi, populasi sel uniform, kelompokan

mikroasinar dengan lumen sentral mengandung tetesan koloid

mempresentasikan mikrofolikel. Mikrofolikel adalah karakteristik neoplasma

folikular tetapi dapat juga ditemukan secara fokal pada goiter multinodular. Pola

trabekular ditunjukkan dengan adanya agregat-agregat berbaris dan elongated

dari sel-sel epitelial yang melekat pada stroma vaskular dan menyerupai struktur

papiler. Pembuluh darah kecil dengan sel-sel epitelial yang berdekatan dapat

ditemukan pada beberapa tipe neoplasma folikular.

Gambar ini menunjukkan gambaran “orphan annie’s eye” dengan inti yang beralur (panah)=kiri

5

Page 6: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

Gambar pinggiran kelenjar tiroid yanh normal. Karsinoma tiroid folikuler memiliki kapsul tipis (panah) dan tidak ada invasi terhadap pembuluh darah sekitarnya.(kanan)

b. Karsinoma Papilar

Aspirat dari karsinoma papiler biasanya kaya akan sel, dapat berupa sebaran,

tersusun dalam beberapa struktur seperti anastomosing papillary fragment,

struktur folikular atau dalam monolayered sheet, umumnya tidak dijumpai

koloid. Diagnosis dari karsinoma ini berdasarkan dengan dijumpainya

kelompokan papiler kompleks yang dapat dilihat di bawah mikroskop dengan

pembesaran kecil. Calsified psammoma bodies dapat ditemukan. Harus diingat

bahwa struktur kalsifikasi yang menyerupai psammoma bodies juga terkadang

ditemukan pada tiroid normal tiroiditis kronis dan terkadang pada beberapa tipe

tumor.

Sel-sel tumor mirip dengan sel-sel folikular normal tetapi ukurannya lebih

besar. Sitoplasma basofilik dan opaque, biasanya ditemukan vakuola.

Abnormalitas nukleus merupakan tanda yang penting dari karsinoma papiler.

Nukleus sel-sel kanker lebih besar daripada sel-sel folikular. Gambaran

nucleus berupa opaque ground glass dengan kromatin nukleus terdorong ke

pinggir dan nukleoli kecil berada di tengah. Karakteristik dan juga memiliki

nilai diagnostic adalah ditemukannya intracytoplasmic nuclear inclusion

berbatas tegas yang dapat dilihat dengan pewarnaan Diff-Quik atau

Papanicolaou merupakan patognomonik untuk karsinoma papiler meskipun

tidak ditemukan struktur papiler. Gambaran nukleus lain yaitu adanya lipatan

dan celah berisi granul-granul halus.

Multinucleated giant cell dari tipe foreign body sangat sering ditemukan di

dalam smear karsinoma papiler. Giant cell berdampingan dengan fragmen

monolayer atau papiler sel-sel tumor.

6

Page 7: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

Gambar karsinoma tiroid papiler yang berhubungan dengan psammoma body (panah)

c. Karsinoma Meduler

Smear biasanya selular dan sel-sel malignan tersebar. Mengandung sel-sel

epitelial besar dengan sitoplasma ireguler yang banyak, tetapi sering kali

berbentuk triangular dan besar, hiperkromatik, nukleus eksentrik disertai

dengan nukleoli yang prominen. Pada beberapa kasus, sel-sel mirip dengan sel

plasma (sel plasmasitoid) tetapi ukurannya lebih besar. Smear juga mengandung

sebaran giant cell dengan nucleus besar dan hiperkromatik. Sitoplasma dari sel

malignan bergranul pudar di dalam material yang difiksasi, sedangkan di dalam

air-dried May Grűnwald Giemsa berwarna merah terang. Granul merefleksikan

aktifitas endokrin, sering berupa sekresi calcitonin yang dapat dilihat dengan

mikroskop elektron atau imunositokimia.

Varian dari tumor mengandung sel-sel spindel, elongated atau sel-sel

malignan kecil mirip dengan sel-sel carcinoid. Pola sel-sel yang kecil sering

disalahdiagnosiskan dengan limfoma malignan, sedangkan sel-sel spindle

disalahdiagnosiskan dengan sarkoma atau metastasis karsinoma renal.

Substansi amorf (amiloid) merupakan komponen karakteristik karsinoma

meduler tiroid.

Gambar karsinoma tiroid meduler yang sering dikaitkan dengan amyloid (panah), sifatnya bias sporadis, tapi juga memilii beberapa jenis dan menjadi komponen beberapa neoplasia endokrin.

d. Karsinoma Anaplastik

Dijumpai dua bentuk karsinoma anaplastik yaitu karsinoma spindel dan

giant cell dan small-cell-type carcinoma. Smear aspirat dari anaplastic giant cell

carcinoma biasanya mengandung materi nekrotik, debris selular, sel inflamasi

7

Page 8: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

terutama granulosit dan polimorf besar, sering dijumpai multinucleated cell

dengan inti besar bizarre dan nukleoli yang sangat prominen.

Pada small-cel anaplastic carcinoma, aspirat mengandung sel-sel malignan

dengan inti bulat atau oval dan sitoplasma sedikit. Sangat sulit dibedakan

dengan limfoma malignan meskipun dilihat dengan pemeriksaan histopatologi.

Untuk membedakan antara kedua tumor ini digunakan flow cytometry atau

imunositokimia.

Gambar karsinoma tiroid anaplastik, dimana dapat dilihat adanya inti yang pleomorfik dan sel raksasa.

II.5. LABORATORIUM

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan neoplasma jinak dan ganas tiroid

belum ada yang khusus. Kecuali karsinoma meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonin

(tumor marker) dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan

karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksikosis walaupun jarang. Human

Thyroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker terutama pada

karsinoma berdiferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk

karsinoma tiroid, namun peninggian HTG setelah tiroidektomi total merupakan

indikator tumor residif.

III. TERAPI

III.1. BEDAH

Kebanyakan orang dengan kanker tiroid menjalani operasi untuk mengangkat

semua atau sebagian besar tiroid. Operasi digunakan untuk mengobati kanker tiroid

meliputi:

• Mengangkat semua atau sebagian besar tiroid (tiroidektomi). Pembedahan

untuk mengangkat seluruh tiroid adalah pengobatan yang paling umum untuk

8

Page 9: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

kanker tiroid. Dalam kebanyakan kasus, ahli bedah menyisakan sedikit bagian

tepi jaringan tiroid untuk mengurangi risiko gangguan kelenjar paratiroid.

• Mengangkat kelenjar getah bening leher. Ketika kelenjar tiroid diangkat, ahli

bedah dapat ikut mengangkat kelenjar getah bening yang membesar pada leher

dan memeriksa apakah terdapat sel-sel kanker.

Pembedahan tiroid dilakukan dengan membuat sayatan di kulit di pangkal

leher. Pembedahan tiroid membawa risiko perdarahan dan infeksi. Selain itu

kelenjar paratiroid juga bisa ikut terangkat saat pembedahan, sehingga

menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam tubuh. Ada juga risiko terjadinya

kerusakan pada saraf terhubung ke pita suara, yang dapat menyebabkan

kelumpuhan pita suara, suara serak, suara pelan atau kesulitan bernapas. 

III.2. KEMOTERAPI

Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia

ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker

dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard protocol

pengobatan kanker sejak tahun 1950.

Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan kemoterapi yang digunakan. Obat-

obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intravena, suntikan langsung

(pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh), ataupun dalam bentuk tablet.

Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali,

tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemo dengan

siklus kemo lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk pemulihan.

III.3. IMUNOTERAPI

Imunoterapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, untuk

mengalahkan sel-sel kanker dengan cara meningkatkan reaksi kekebalan tubuh

terhadap sel kanker. Imunoterapi hampir selalu menggunakan bahan alami yang

berasal dari mahluk hidup, terutama manusia. Digunakannya bahan alami karena

dapat berfungsi merangsang respon anti tumor dengan tubuh dengan meningkatkan

jumlah sel pembunuh tumor, secara langsung berfungsi sebagai agen pembunuh

tumor, mengurangi mekanisme tubuh yang normal dalam menekan respon imun,

atau berfungsi memperbaiki toleransi tubuh terhadap radioterapi atau kemoterapi.

9

Page 10: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

• Interferon adalah sitokin yang berupa glikoprotein. Dalam keadaan normal,

hampir seluruh sel manusia menghasilkan interferon tetapi juga dapat dibuat

dengan teknologi biologi molekuler rekombinan. Meski mekanisme aksinya

belum sepenuhnya jelas, interferon berperan dalam pengobatan beberapa

kanker. Sitokin sebenarnya diproduksi tubuh, tetapi jumlahnya sangat kecil,

selain langsung menyerang sel kanker, interferon dapat menghentikan

pertumbuhan kanker atau mengubahnya menjadi sel normal. Interferon bekerja

dengan merangsang kerja sel NK, sel T, dan makrofag yang berfungsi sebagai

alat penjaga daya tahan tubuh serta mengurangi suplai darah ke sel kanker.

• Antibodi monoklonal bertujuan untuk melawan antigen tertentu. Karena tiap

jenis kanker mengeluarkan antigen yang berbeda, berbeda pula antibodi yang

digunakan. Antibodi dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, sehingga jika

dipadu dengan radioterapi atau kemoterapi, dapat langsung membunuh sel

kanker yang memproduksi antigen tersebut.

• Vaksin , penggunaan vaksin sebagai imunoterapi masih dalam tahap penelitian

sehingga belum bisa digunakan secara umum. Berbeda dengan vaksin yang

diberikan sebagai pencegahan, pada penderita kanker, vaksin digunakan

sebagai pengobatan. Vaksin untuk pengobatan kanker bekerja dengan

merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu mengenali sel kanker,

menghentikan pertumbuhannya, mencegah kekambuhan, dan membersihkan

sisa kanker dari terapi bedah, kemoterapi atau readioterapi. Sedangkan vaksin

yang difungsikan sebagai pencegah kanker, ditujukan untuk melawan virus

penyebab penyakit yang dapat menjurus ke kanker, misalnya vaksin HPV

(kanker leher rahim).

• Colony Stimulating Fcators (CSFs), jenis imunoterapi ini merangsang

sumsum tulang belakang untuk membelah dan membentuk sel darah putih, sel

darah merah, maupun trombosit, yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Pengobatan CSFs penting bagi penderita kanker yang menjalani pengobatan

dengan efek samping merusak sumsum tulang belakang sehingga penderita

mengalami kurang darah (anemia), mudah infeksi dan sering mengalami

pendarahan. CSFs dapat mengurangi resiko tersebut.

• Terapi gen, memberi harapan besar bagi penderita kanker. Dengan

memasukkan material genetik tertentu ke dalam sel tubuh pendeirta kanker,

perilaku sel tubuh orang tersebut bisa dikendalikan sesuai kebutuhan.

10

Page 11: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

III.4. HORMONAL TERAPI

Setelah menjalani operasi kanker tiroid, biasanya diberikan hormon tiroid

levothyroxine. Hal ini bertujuan untuk memasok hormon tiroid yang hilang yang

biasanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan menekan produksi thyroid-stimulating

hormone (TSH) oleh kelenjar pituitary. Kadar TSH yang tinggi diperkirakan bisa

merangsang sel-sel kanker yang tersisa untuk tumbuh. Kadar hormon tiroid akan

diperiksa setiap beberapa bulan sampai dokter menemukan dosis yang sesuai. 

III.5. RADIOTERAPI

Radioterapi adalah penggunaan radiasi ion di bidang kedokteran sebagai satu

bagian pengobatan kanker dengan mengontrol pertumbuhan sel ganas. Radioterapi

digunakan sebagai terapi kuratif maupun bersifat adjuvan. Lapangan radiasi juga

mencakup jaringan limfonodus dan pembuluh darah yang menjadi risiko utama

untuk metastase tumor. Radioterapi adalah penggunaan radiasi untuk

menghancurkan sel kanker atau merusak sel tersebut sehingga tidak dapat

bermultiplikasi lagi. Walaupun radiasi ini akan mengenai seluruh sel, tetapi

umumnya sel normal lebih tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan sel kanker.

a. Kegunaan Radioterapi

o Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi,

baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti

pembedahan dan kemoterapi.

o Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan,

radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan

membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar.

o Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat

mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa

nyeri dan juga membuat hidup penderita lebih nyaman.

11

Page 12: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

o Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang

sering disebut sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan

tujuan agar terapi bedah dan kemoterapi yang diberikan lebih efektif.

b. Jenis Radioterapi

o Radioterapi eksternal (radioterapi konvensional).

Pada terapi eksternal, mesin akan mengeluarkan sinar radiasi pada tempat

kanker dan jaringan sekitarnya. Mesin yang digunakan dapat berbeda,

tergantung dari lokasi kanker. Banyaknya dosis radiasi yang digunakan

dihitung dengan ukuran grays (Gy). Dosis yang diberikan tergantung jenis

dan luas tumor. Beberapa kasus yang bersifat kuratif, dosis yang diberikan

sebesar 50 sampai 70 Gy, sedangkan limfoma diobati dengan dosis 20 to 40

Gy. Untuk terapi adjuvan sekitar 50 – 60Gy.

o Radioterapi internal (Radioisotope Therapy (RIT))

Radioterapi diberikan melalui cairan infus yang kemudian masuk ke dalam

pembuluh darah atau dapat juga dengan cara menelannya. Contoh obat

radioterapi melalui infus adalah metaiodobenzylguanidine (MIBG) untuk

mengobati neuroblastoma, sedangkan melalui oral contohnya iodine-131

untuk mengobati kanker tiroid.

PENGGUNAAN RADIOAKTIF PADA KARSINOMA TIROID

Radioaktif iodin adalah salah satu isotop radioaktif. Jenis isotop radioaktif

iodin yang digunakan dalam bidang kedokteran adalah I-123 dan I-131. Radioaktif

iodin ini berkonsentrasi dalam kelenjar tiroid sama seperti iodium pada umumnya

sehingga dapat digunakan untuk diagnosis maupun pengobatan.

Untuk diagnosa digunakan I-123 sedangkan untuk pengobatan yang bertujuan

untuk menghancurkan kelenjar tiroid adalah I-131. Radioaktif iodin yang tidak

berada di dalam tiroid akan segera dieliminasi dari tubuh melalui kelenjar keringat

dan urine.

12

Page 13: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

o Sebagai Alat Diagnosa

I-123 adalah isotop yang digunakan untuk dapat melihat gambaran kelenjar

tiroid. Cukup dengan menelan I-123 dalam dosis kecil, maka dalam jangka

waktu 3-6 jam sudah dapat diambil gambarannya. Kamera yang digunakan

serupa dengan X-ray atau CT scan. Isotop ini tidak mempunyai efek samping

dan tidak berbahaya bagi pemakainya.

o Sebagai Alat Terapi Hipertiroid Dan Post Operatif

I-131 digunakan sebagai terapi pengobatan untuk kondisi tiroid yang over

aktif atau kita sebut hipertiroid. I-131 ini sendiri adalah suatu isotop yang

terbuat dari iodin yang selalu memancarkan sinar radiasi. Jika I-131 ini

dimasukkan kedalam tubuh dalam dosis yang kecil, maka I-131 ini akan masuk

ke dalam pembuluh darah traktus gastrointestinalis. I-131 dan akan melewati

kelenjar tiroid yang kemudian akan menghancurkan sel-sel glandula tersebut.

Hal ini akan memperlambat aktifitas dari kelenjar tiroid dan dalam beberapa

kasus dapat merubah kondisi tiroid yang semula overactive menjadi

underactive.

I-131 digunakan untuk terapi graves’ disease, goiter, tiroid nodul, dan

karsinoma tiroid. Seorang ahli bedah tiroid dapat mengeluarkan seluruh bagian

dari tiroid dengan komplikasi bedah yang paling minimal, sedangkan I-131

digunakan untuk menghancurkan kelenjar yang masih tersisa. Dalam keadaan

ini, tidak diperkenankan menggunakan hormon pengganti selama beberapa

minggu setelah terapi dengan tujuan menurunkan level hormon tiroid hingga

dibawah normal. Dengan demikian, I-131 dapat bekerja secara maksimal untuk

menghancurkan tiroid yang tersisa. Pengobatan dengan cara ini dapat secara

signifikan menurunkan kemungkinan timbulnya kembali kanker tiroid dan

meningkatkan kemampuan dokter untuk mendeteksi dan mengobati kanker

yang mungkin berulang.

o Sebagai Terapi Definitif Untuk Karsinoma Tiroid Persisten

Semua penderita kanker harus mendapatkan follow-up yang reguler oleh

ahli endokrinologi. Jika dari hasil follow up diketahui bahwa masih ada kanker

tiroid yang tersisa dan bersifat persisten atau rekuren, maka ahli endokrinologi

diperbolehkan untuk memberikan dosis tambahan I-131. Pasien dengan kanker

13

Page 14: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

tiroid residual atau telah menyebar ke regio belakang leher, dapat melakukan

scanning menggunakan radioaktif.

Bentuk sediaan yang digunakan

Radioaktif  yodium diberikan oral dalam bentuk pil, kapsul atau cairan, tapi

yang paling banyak digunakan adalah bentuk cairan. Gunanya untuk mengatasi

kelenjar yang hiperaktif. seperti larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi

kelainan tiroid.

Contoh sediaan yang digunakan

1. contoh sediaan radiofarmaka antara lain : Brom Sufatein I-131 (BSP),

Hipuran I-131, Rose Bengal I-131

2. contoh radiofarmaka untuk terapi : I-131.

Radiofarmaka yang banyak dipakai untuk keperluan in-vitro test adalah I-

125

Dosis Yang Digunakan

Dosis yan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Dosis kecil, yaitu sebesar 5-30 millicuries (mCi) pada penderita hipertiroid

2. Dosis sedang , yaitu 25-75 mCi digunakan untuk mengecilkan ukuran tiroid

yang membesar tetapi mempunyai fungsi yang normal.

3. Dosis besar,  yaitu 30-200mCi digunakan untuk menghancurkan sel kanker

tiroid.

Bila ahli radiologi akan memberikan dosis yang lebih tinggi, maka

penderita akan diminta untuk tinggal di dalam ruang yang terisolasi selama

24 jam untuk menghindari paparan dengan orang lain.

Prosedur Pelaksanaan

I-131 ditelan dalam bentuk dosis tunggal dengan bentuk cairan dan dengan

cepat masuk ke dalam pembuluh darah traktus gastrointestinalis, masuk ke

dalam kelenjar  tiroid dan mulai menghancurkan kelenjar tiroidnya. Efeknya

baru akan terlihat dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan dengan efek

maksimal tiga sampai enam bulan setelah pengobatan.

14

Page 15: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

Iodium radioaktif diberikan melalui mulut, dalam bentuk cairan 1-2 ml,

tidak berasa dan berbau, dan dengan cepat diserap melalui saluran cerna.

Iodium radioaktif ini akan masuk ke kelenjar tiroid melalui aliran darah dan

merusak kelenjar tiroid. Akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-

bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk

mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor

otak. Walaupun radioaktivitas ini menetap selama beberapa waktu dalam

kelenjar tiroid, iodium radioaktif ini akan dikeluarkan melalui bagian tubuh

dalam beberapa hari.

Efek Samping

Efek samping dari terapi ini pada umumnya adalah :

timbulnya rasa nyeri setelah pengobatan dan pembengkakan kelenjar

ludah. Untuk hal ini, maka penderita boleh diberikan obat simptomatik

seperti aspirin, ibuprofen atau asetaminofen

keadaan hipotiroid.

Perburukan oftalmopati aktif yang dapat dicegah dengan pemberian

kortikosteroid oral sebelum pemberian iodium radioaktif.

Tiroiditis radiasi yang jarang terjadi, terjadi beberapa hari setelah minum

iodium radioaktif dan dapat diatasi dengan pemberian salisilat.

Gastritis radiasi yang juga jarang terjadi.

Eksaserbasi tirotoksikosis yang diantisipasi dengan pemberian obat anti

tiroid sebelum pemberian iodium radioaktif terutama pada pasien lanjut

usia dan dengan penyakit jantung.

Pengawasan

Seseorang yang sedang dalam terapi I-131 ini sebenarnya diperbolehkan

pulang ke rumah, dengan catatan tidak boleh melakukan kontak yang terlalu

dekat dan lama dengan orang lain untuk beberapa hari terutama wanita hamil

dan anak-anak. I-131 akan keluar dari tubuh selama dua hari pertama

pengobatan, terutama melalui urin. Selain itu juga ada yang diekskresikan

15

Page 16: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

dalam kelenjar liur, kelenjar keringat, kelenjar air mata, sekresi cairan vagina

dan feses. Akan lebih baik lagi, bila seseorang yang sedang menjalani terapi ini

beristirahat selama beberapa hari, terutama yang pekerjaan sehari-harinya

kontak dngan anak-anak dan wanita hamil.

Nuclear Regulatory Commission merekomendasikan sebagai berikut:

o Gunakan fasilitas toilet pribadi, jika ada, dan cucilah dua kali lebih banyak

setelah menggunakannya.

o Mandi setiap hari dan cucilah tangan sesering mungkin

o Minum cairan dalam jumlah yang normal.

o Gunakanlah alat makan yang disposabel atau pisahkan dengan alat makan

yang lain saat mencucinya.

o Cuci pakaian dan semua yang kontak dengan tubuh tiap hari dan harus

dipisah dari pakaian anggota keluarga yang lain. Tidak diperlukan teknik

pencucian yang khusus.

o Jangan menyiapkan makanan kepada orang lain jika mengharuskan

penderita kontak tangan lama dengan makanan tersebut.

Perlu diketahui, bahwa I-131 yang diberikan selama periode kehamilan

akan berakibat rusaknya kelenjar tiroid pada bayi. Yodium radioaktif tidak

diberikan kepada wanita hamil karena bisa melewati sawar plasenta dan bisa

merusak kelenjar tiroid janin atau melalui air susu penderita. Karena itulah

kebanyakan para ahli menunda terapi pada wanita yang sedang dalam masa

menyusui. Selain itu, kehamilan sebisa mungkin ditunda paling tidak enam

sampai 12 bulan setelah terapi karena adanya paparan radiasi pada ovarium.

Terapi ini memerlukan suatu keahlian khusus, karena itulah mereka yang

terlibat langsung dalam bagian pengobatan ini adalah para ahli radiologi yang

telah mendapat pelatihan khusus di bidang kedokteran nuklir, termasuk juga

para ahli endokrinologi, onkologi, ahli bedah dan petugas lapangan.

Proteksi

Selain menggunakan alat pelindung diri dan mencegah untuk banyak

melakukan kontak dengan penderita yang sedang menjalani terapi, para ahli

dapat menggunakan kalium iodida. Kalium Iodida (KI) mempunyai bentuk

yang sama dengan iodium yang terdapat dalam garam. KI membanjiri tiroid

dengan iodium yang mencegah absorbsi dari radioaktif iodin dari sumber

16

Page 17: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

manapun, termasuk air, makanan, minuman dan udara. KI termasuk obat yang

bebas dijual dipasaran dalam bentuk tablet pil dan cairan.

Para ahli terapi dapat menggunakan KI ini untuk mengurangi paparan

terhadap radioiodin. KI sebaiknya dikonsumsi 6-12 jam sebelum terjadi

paparan terhadap radioaktif  iodin. KI tetap efektif walau digunakan beberapa

jam segera setelah terjadi paparan. Dikonsumsi dengan dosis satu kali sehari,

sehari ketika sedang terpapar dan satu hari lagi sesudahnya. Tetapi penggunaan

KI juga dapat mengakibatkan efek samping seperti terjadinya alergi.

Petunjuk bagi pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif.

Sebelum pengobatan.

1. Wanita hamil atau menyusui tidak boleh mendapat pengobatan iodium

radioaktif.

2. Hindari makanan laut (ikan laut, udang, kerang, kepiting dan lain-lain)

selama lima hari sebelum dan sesudah pengobatan

3. Hentikan obat anti tiroid, obat batuk dan vitamin serta obat tradisional

(seperti jamu dan lain-lain) atau obat lain yang mengandung iodiumselama

lima hari sebelum dan sesudah pengobatan

4. Obat hormon tiroid seperti triiodothyronine harus dihentikan 2 minggu

sedangkan thyroxine 4-6 minggu sebelum pemberian iodium radioaktif.

5. Puasa paling kurang 4 (empat) jam sebelum pengobatan; boleh minum air

putih atau teh.

Sesudah pengobatan

1. Boleh makan 1 (satu) jam sesudah pengobatan iodium radioaktif.

2. Hindari kontak dengan anak-anak di bawah umur 12 tahun dan ibu hamil

selama 3 (tiga) hari.

3. Bagi pasien wanita atau istri dari pasien pria tidak boleh hamil paling

kurang 6 (enam) bulan sesudah pengobatan iodium radioaktif. Gunakan

kontrasepsi selama masa tersebut.

4. Gunakan alat makan tersendiri (sendok, garpu, piring, gelas) selama 3

(tiga) hari sesudah pengobatan.

5. Setelah menggunakan jamban dan kamar mandi, guyur dengan air yang

banyak.

17

Page 18: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

6. Pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dengan dosis tinggi

perlu dirawat di kamar isolasi selama 11 hari.

IV. PROGNOSIS

Prognosis karsinoma papiler baik, 10-year survival lebih dari 90% dan untuk pasien

muda lebih dari 98%. Perbandingan relatif area-area papiler dan folikular tidak

berhubungan dengan prognosis, tetapi invasi vaskular dan nuklear atypia mungkin

merupakan tanda-tanda prognostik yang berlawanan. Sedangkan pada tall-cell variant

dan columnar cell variant prognostiknya sangat jelek oleh karena memiliki behavior

yang sangat agresif.

Karsinoma folikular lebih agresif daripada karsinoma papiler. Prognosis bergantung

pada invasi jauh dan staging. Secara langsung berhubungan dengan ukuran tumor

(<1,0cm mempunyai prognosis yang baik). Lebih dari setengah penderita meninggal

dunia dalam 10 tahun tetapi hal ini bervariasi tergantung pada derajat invasi tumor ke

dalam pembuluh darah, kapsul tumor, atau jaringan sekitarnya.

Gambaran klinis umum berhubungan dengan prognosis bergantung pada usia,

ukuran tumor, perluasan keluar dari tiroid, pembedahan yang komplet dan metastasis

jauh. Efek prognostik yang berlawanan pada usia tua ditekankan terhadap ukuran tumor

yang besar dan perluasan ekstraglandular dari tumor.

18

Page 19: Radioterapi Pada Karsinoma Tiroid Fixxxx

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Karsinoma Tiroid, In: Kapita

Selekta Kedokteran. Volume 2. 3rd edition. Media Aesculapius. Jakarta. 2000. p: 287-292

Cobin RH, Gharib H, et all. Endocrine Practice, In: AACE/AAES Medical/ Surgical

Guidelins For Clinical Practice: Management of Thyroid Carcinoma. Volume 7. Number 3.

American College Of Endocrinology. United States. 2001. Available at:

http://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdf.

Kemp, Walter L. Burns, Dennis K. The Big Picture Pathology. McGraw Hill. 2007. p

347-9

Robinson, Soraya. Thyroid and Parathyroid Neoplasms. In: Leuven, A.L Baert.

Medical Radiology Diagnostic Imaging-Head and Neck Cancer Imaging. Germany. 2006. P

271-87

19