laporan kasus pomr

24
LAPORAN KASUS SEORANG LAKI-LAKI 50 TAHUN DENGAN KELUHAN SESAK NAFAS Diajukan sebagai salah satu persyaratan menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD) Disusun oleh: Dyah Kurnia Fitri (H2A008015) Pembimbing : dr. Zulfahmi Wahab,SpPD FINASIM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 1

Upload: alifia-assyifa

Post on 26-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

POMR

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS POMR

LAPORAN KASUS

SEORANG LAKI-LAKI 50 TAHUN DENGAN KELUHAN SESAK NAFAS

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menempuh

Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)

Disusun oleh:

Dyah Kurnia Fitri

(H2A008015)

Pembimbing :

dr. Zulfahmi Wahab,SpPD FINASIM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2012

1

Page 2: LAPORAN KASUS POMR

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas presentasi Laporan Kasus

SEORANG LAKI-LAKI 50 TAHUN DENGAN KELUHAN SESAK NAFAS

Telah dipresentasikan pada tanggal, 28 September 2012

Pembimbing

dr. Zulfahmi Wahab, SpPD FINASIM

2

Page 3: LAPORAN KASUS POMR

DAFTAR MASALAH (tanggal 27/08/2012)

No.

Masalah aktif Masalah Pasif

1 Tumor sigmoid Kesan ekonomi kurang2

3

Page 4: LAPORAN KASUS POMR

KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. Sunarni

Umur : 58 tahun

Agama : Islam

Alamat : Sri Rejeki dalam VIII-15

Semarang

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Status : Janda

No.RM : 26-54-80

Tanggal masuk : 21/09/2012

Perawatan : Hari ke 8

Pasien bangsal Mawar : Ruang 5.3

2. Anamnesis

Anamnesa dilakukan di bangsal Mawar tanggal 28/09/2012 pukul 09.30 WIB secara

autoanamnesis.

a) Keluhan utama : nyeri perut

b) Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke IGD pada tanggal 21 September 2012 dengan keluhan nyeri perut

bagian kiri bawah. Awal mulanya terasa kram terlebih dahulu dirasakan sejak 3

bulan yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul seprti disedot-sedot dan tidak bisa

duduk. BAB pada 3 bulan pertama berwarna merah sedikit-sedikt terasa sakit

sampai mengejan. 2 bulan berikutnya tinja berwarna cokelat dan sekarang sudah

normal lagi. Tidak terdapat gejala yang lain tetapi saat perut kira bawah diraba

terasa benjolan. Pada saat pasien kesakitan disertai dengan keringat dingin.

Sebelumnya pada bulan Juli pasien pernah mondok 5 hari, bulan Agustus 18 hari

disertai mual, muntah dan sekarang sudah 1 minggu pasien mondok dibangsal

mawar dengan keluhan yang sama yang sebelumnya di kamar Dahlia. Pasien

mengaku sudah berkali-kali keluar masuk RSUD Tugurejo dengan keluhan yang

sama. Pasien diberikan surat kontrol di poli penyakit dalam satu kali setelah pulang

mondok di bangsal mawar.

4

Page 5: LAPORAN KASUS POMR

c) Riwayat Penyakit Dahulu

Asma : disangkal

Riwayat batuk lama : disangkal

Riwayat hipertensi : diakui

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat mondok di Rumah Sakit : diakui dengan keluhan yang sama.

Penyakit jantung : disangkal

Riwayat DM : disangkal

d) Riwayat Penyakit Keluarga

Asma : disangkal

Riwayat batuk lama : disangkal

Riwayat hipertensi : diakui (almarhum suami pasien)

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat mondok di Rumah Sakit : disangkal

Penyakit jantung : disangkal

Riwayat DM : disangkal

e) Riwayat Pribadi:

Kebiasaan olahraga :

Riwayat minum obat-obatan :

Kebiasaan merokok :

Kebiasaan makan :

f) Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien berobat dengan biaya dari anaknya. Pasien tinggal dengan anaknya yang

kedua, dalam satu rumah terdapat 4 orang dengan anak, menantu, dan cucunya.

Pasien sebagai ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Ketiga Anaknya sudah

menikah.

Kesan ekonomi : kurang

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 28/09/2012.

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : compos mentis

c) Status gizi : BB : 50 kg

TB : 160 cm

5

Page 6: LAPORAN KASUS POMR

BMI :19.53 kg/m2

Kesan : Normoweigt

d) Vital sign

TD : 160/90 mmHg

Nadi : 80x/menit (regular, isi dan tegangan cukup)

RR : 18x/menit

Suhu : 36,80 C (peraxilla)

e) Status Internus

a) Kepala : kesan mesocephal

b) Mata :

konjungtiva anemis (+/+)

sklera ikterik (-/-)

pupil isokor

reflek pupil (+/+)

c) Hidung :

napas cuping hidung (-)

nyeri tekan (-)

krepitasi (-)

Sekret (-)

septum deviasi (-)

konka: hiperemis (-) dan deformitas (-)

d) Mulut :

sianosis (-)

Pursed lips-breathing (-)

lidah kotor (-)

uvula simetris

tonsil (T1/T1), hiperemis (-),kripte melebar (-)

gigi karies (-)

e) Telinga :

Sekret (-/-)

Serumen (-/-)

Laserasi (-/-).

f) Leher :

6

Page 7: LAPORAN KASUS POMR

nyeri tekan trakea (-)

pembesaran limfonodi (?)

Pembesaran tiroid (-/-)

Pergerakan otot bantu pernafasan (-).

g) Thoraks

Cor :

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, ICS melebar (-)

Palpasi : ictus cordis tidak teraba, kuat angkat (-), ICS melebar (-)

Perkusi : batas atas : ICS II linea parasternal sin.

pinggang jantung: ICS III linea parasternal sinistra

batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra

kiri bawah: ICS V 1-2 cm ke arah medial linea mid clavicula

sinistra

Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : Suara jantung murni: Suara I dan Suara II reguler.Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)

Pulmo : Sinistra Dextra

Depan1. Inspeksi

Bentuk dada HemitorakWarna

2. PalpasiNyeri tekanStem fremitus

3. Perkusi

4. AuskultasiSuara dasar

datarSimetris statis dinamisSama dengan kulit sekitar

(-)(+) normal, Kanan = kiri

Sonor di seluruh lapang paru

Vesikuler (+) melemah di apek

datarSimetris statis dinamisSama dengan kulit sekitar

(-)(+) normal, kanan = kiri

Sonor di seluruh lapang paru

Vesikuler (+) melemah di apek

7

Page 8: LAPORAN KASUS POMR

Suara tambahan Wheezing Ronki kasar RBH Stridor

(-) (-)(-)(-)

(-)(-) (-)(-)

Belakang1. Inspeksi

Warna

2. PalpasiNyeri tekanStem Fremitus

3. Perkusi

4. AuskultasiSuara dasar

Suara tambahan Wheezing Ronki kasar RBH Stridor

Sama dengan kulit sekitar

(-)(+) normal, kanan = kiri

Sonor di seluruh lapang paru

Vesikuler (+)

(-) (-) (-)(-)

Sama dengan kulit sekitar

(-)(+) normal, kanan = kiri

Sonor di seluruh lapang paru

Vesikuler (+)

(-) (-) (-)(-)

Tampak anterior paru Tampak posterior paru = anterior

h) Abdomen

Inspeksi :

Bentuk : datar

Warna : seperti kulit sekitar

8

Page 9: LAPORAN KASUS POMR

Venektasi : (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal 9 x/menit

Palpasi :

Supel (+), Nyeri tekan (-)

Massa ( )

Defance muscular : (-)

Hepar tidak teraba

Lien tidak teraba

Ginjal tidak teraba

Perkusi :

Timphani di seluruh kuadran.

Pekak hati (+)

Pekak sisi (+) normal

Pekak alih

i) Ekstremitas

Superior InferiorAkral dinginOedemSianosis

Gerak

-/--/--/-

Dalam batas normal5/55/5

-/--/--/-

Dalam batas normal5/55/5

Kesan : Normal

4. Pemeriksaan Penunjang ( tanggal : 22/09/2012 )

NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

A.Darah Rutin (WB

EDTA)

1 Lekosit 9.15 3.6-11

2 Eritrosit 4.81 3.8-5.2

3 HemoglobinL 11.50

g/dL11.7-15.5

4 Hematokrit 35.20 % 35-47

5 MCV L 73.20 80-100

9

Page 10: LAPORAN KASUS POMR

6 MCH L 23.90 26-34

7 MCHC 32.70 g/dL 32-36

8 Trombosit 419 150-440

9 RDW H 20.80 % 11.5-14.5

10 Eosinoil Absolute 0.11 0.045-0.44

11 Basofil Absolut 0.01 0-0.2

12 Netrofil Absolute 6.68 1.8-8

13 Limfosit Absolute 1.69 0.9-5.2

14 Monosite absolute 0.66 0.16-1

15 Eosinofil L 1.20 2-4%

16 Basofil 0.10 0-1

17 Neutrofil H 73.00 50-70

18 Limfosit L 18.50 25-40

19 Monosit 7.20 2-8

B.Kimia klinik (serum)

1 Glukosa sewaktu 106 mg/dL < 1252 Asam urat 5.3 mg/dL 2.4-5.73 SGOT 9 U/L 0-354 SGPT 5 U/L 0-355 Ureum 11.0 mg/dL 10.0-50.06

CreatininL 0.59 mg/dL

0.60-0.90

7 Albumin 3.4 g/dL 3.2-5.2C. Micro-imun

( serum )1

HBSAGNon reaktif

( - )

D. USG ( Tanggal : 25/09/2012)

Gambaran :

Cor : CTR < 50 %

Pulmo : Corakan vaskuler kasar

Bercak kesuraman

Diafagma : Normal

Sinus Costofrenicus : Normal

Kesan :

10

Page 11: LAPORAN KASUS POMR

Cor : tidak membesar

Pulmo : gambaran bronkitis

5. RESUME

1. Pasien datang ke IGD pada pukul 23.27 WIB dengan keluhan sesak nafas. Sesak

nafas berat dirasakan terus-menerus. Awal mulanya sesak dirasakan sejak 3 hari

setelah lebaran (pada tanggal 22/08/2012) setelah pasien terpapar asap dapur,

akan tetapi sesak hilang timbul dan masih bisa diatasi. Namun, ± 3 hari SMRS

pasien mengku sesak semakin hari semakin bertambah. Sesak berkurang

dengan menggunakan obat hirup dan tiduran dengan bantal tinggi (tidur

setengah duduk). Sebelumnya pasien adalah pasien yang mondok dibangsal mawar

dengan keluhan yang sama, dan pasien minta pulang 2 hari sebelum lebaran

(17/08/2012). Pasien mengaku sudah berkali-kali keluar masuk RSUD Tugurejo

dengan keluhan yang sama. Pasien diberikan surat kontrol di poli penyakit dalam

satu kali setelah pulang mondok di bangsal mawar. Pasien mengaku sesak

bertambah berat di malam dan di pagi hari ataupun saat terpapar dingin,

berdebu, asap, kecapekan, dan banyak pikiran. Selain sesak pasien juga

mengeluhkan batuk. Pasien batuk sejak lebaran. Akantetapi dibiarkan saja. Setiap

setelah terpapar dingin, asap, atau debu pasien pasti langsung batuk baru

kemudian sesak mulai timbul. Batuk kadang kering dan kadang mengeluarkan

dahak berwarna putih, tidak ada darah. Batuk hilang timbul. Setiap sesak

selalu disertai batuk. Satu hari sebelum masuk RS pada hari minggu sore tanggal

26/08/2012 pasien sempat kontrol ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Saat di

IGD pasien diberi oksigen dan sesak berkurang. Kemudian pasien minta

pulang. Namun pada tanggal 27/08/2012 pasien datang kembali dengan keluhan

sesak berat. Setelah mendapatkan penanganan di IGD pasien masuk ke bangsal

Dahlia (Ruang HND). Riwayat asma (sejak umur 25 tahun). Riwayat alergi

(debu,asap, dingin). Riwayat merokok saat usia 13 tahun dan berhenti setelah

menikah umur 25 tahun.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan suara dasar vesikuler (+) melemah di

apek, wheezing (+) saat ekspirasi, dan ronki kasar (+) di basal paru.

11

Page 12: LAPORAN KASUS POMR

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium yang bermakna

meningkat dari nilai normal yaitu Eosinoil Absolute H 0.57, Eosinofil H 7.10,

Basofil 0.50 dan monosit H 9.00. Pada foto thorak didapatkan kesan : cor tidak

membesar dan pulmo gambaran bronkitis.

6. DAFTAR ABNORMALITAS

Anamnesis:

1. Sesak nafas

2. Batuk berulang dengan atau tanpa

dahak

3. Riwayat terpajan zat iritan (asap

dapur) 6 hari SMRS

4. Riwayat asma (sejak umur 25

tahun)

5. Riwayat alergi (debu,asap,

dingin)

6. Riwayat merokok saat usia 13

tahun berhenti setelah menikah

umur 25 tahun (Bekas prokok)

7. Riwayat sering mondok dengan

keluhan yang sama

Pemeriksaan Fisik :

8. RR = 24x/menit

9. Suara dasar vesikuler (+)

melemah di apex

10. Wheezing +/+ saat ekspirasi

11. Ronki kasar (+) di basal paru

Pemeriksaan Penunjang :

12. Eosinoil Absolute H 0.57

13. Eosinofil H 7.10%

14. Basofil 0.50

15. Monosit H 9.00

16. Foto thorak gambaran bronkitis

Abnormalitas :

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13

a) Asma Bronkial

b) PPOK (Bronkitis kronis)

DAFTAR MASALAH :

a) Asma Bronkial

b) PPOK (Bronkitis kronis)

12

Page 13: LAPORAN KASUS POMR

Assesment (Initial Plan)

Problem :

I. ASMA BRONKIAL

A. Assesment

a. Ass Etiologi:

1. Faktor predisposisi : Genetik

2. Faktor presipitasi

Alergen:

Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan

Ingestan, yang masuk melalui mulut

Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit

Perubahan cuaca

Stress

Lingkungan kerja atau lingkungan tempat tinggal

Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat

b. Ass Diagnosis

Anamnesis

Gejala berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak

Bersifat episodik, sering kali reversibel dengan atau tanpa pengobatan

Gejala timbul / memburuk terutama malam / dini hari

Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu

Respons terhadap pemberian bronkodilator

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit :

Riwayat keluarga (atopi)

Riwayat alergi / atopi

Penyakit lain yang memberatkan

Pemeriksaan Fisik

Wheezing mengi pada auskultasi.

Sesak napas

13

Page 14: LAPORAN KASUS POMR

hiperinflasi.

pada sarangan yang sangat berat disertai gejala lain: sianosis, gelisah, sukar

bicara, takikardi, hiperinflasi dan penggunaan otot bantu napas.

Pemeriksaan Penunjang

1. Spirometri

2. Uji Provokasi Bronkus

3. Pengukuran Status Alergi

c. Ass Penatalaksanaan

Derajat Kekambuhan/serangan TerapiStep 1Intermittent

Kurang dari 1 kali dalam semingguAsimptomatis dan PEF normal di antara serangan

Obat reliever:Beta agonis inhaler

Step 2Mild persistent

Satu kali atau lebih dalam 1 minggu Obat Kontroller:- Medikasi 1x/hari- Bisa ditambahkan bronkodilator long

actingObat reliever:Beta agonis inhaler

Step 3Moderate persistent

Setiap hariMenggunakan B2 agonis setiap hari.Serangan mempengaruhi aktivitas

Obat Kontroller:- Kortikosteroid inhaler harian- bronkodilator long acting harianObat reliever:Beta agonis inhaler

Step 4Severe persistent

Terus menerus. Aktivitas fisik terbatas

Obat Kontroller:- Kortikosteroid inhaler harian- bronkodilator long acting harian- Kortikosteroid oralObat reliever:Beta agonis inhaler

d. Ass Komplikasi

Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah :

1. Status asmatikus

2. Atelektasis

3. Hipoksemia

4. Pneumothoraks

5. Emfisema

6. Deformitas thoraks

7. Gagal nafas

B. IpDx :

Foto Thorax

Darah rutin

14

Page 15: LAPORAN KASUS POMR

Cek sputum BTA

C. IpTx :

Infus asering + aminofilin 1 amp 16 tpm

Nebulizer (combivent + pulmicort) bila sesak

Injeksi cefotaxim 3x1 gr iv

Injeksi Dexametason 2x1 Anp iv

Salbutamol 2x2 tablet

OBH Syr 3x1 C

D. IpMx :

Vital sign dan keluhan utama

E. IpEx :

Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya

Menghindari faktor pencetus

Tidur dengan bantal tinggi bila sesak

Tirah baring total untuk menghindari sesak bertambah berat

Makan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

II. PPOK (BRONKITIS KRONIS)

A. Assesment

a. Ass Etiologi:

1. Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang terpenting,

jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.

Dalam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan :

Riwayat merokok

- Perokok aktif

- Perokok pasif

- Bekas perokok

Derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian

jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok

dalam tahun :

Ringan : 0-200

Sedang : 200-600

Berat : >600

2. Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja

3. Hipereaktivitas bronkus

15

Page 16: LAPORAN KASUS POMR

4. Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang

b.Ass Diagnosis

Diagnosis PPOK di tegakkan berdasarkan :

A. Gambaran klinis:

1. Anamnesis

Keluhan

Riwayat penyakit

Faktor predisposisi

2. Pemeriksaan fisis

B. Pemeriksaan penunjang:

1. Pemeriksaan rutin

2. Pemeriksaan khusus

c. Ass Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan :

- Mengurangi gejala

- Mencegah eksaserbasi berulang

- Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru

- Meningkatkan kualitas hidup penderita

Penatalaksanaan secara umum PPOK meliputi :

1. Edukasi

2. Obat - obatan

3. Terapi oksigen

4. Ventilasi mekanik

5. Nutrisi

6. Rehabilitasi

d.Ass Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah :

1. Gagal napas

Gagal napas kronik

Gagal napas akut pada gagal napas kronik

2. Infeksi berulang

3. Kor pulmonal

B. IpDx :

Px Sputum BTA SPS

16

Page 17: LAPORAN KASUS POMR

Px Faal Paru

C. IpTx :

Posisi ½ duduk

O2 1-2 L/menit

Infus D5 % 20 tetes/menit

Aminopilin drip 180 mg/8 jam

Injeksi ampicilin 4x1 gr iv

Dexamethasone 3x1 ampul iv

Nebulizer tiap 6 jam

D. IpMx :

Vital Sign dan keluhan utama

Tanda-tanda gagal nafas akut yang mengancam jiwa

Monitoring kepatuhan minum obat

E. IpEx :

Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita oleh pasien

Minum obat yang diberikan

Beri posisi fowler tinggi untuk tirah baring total

Makan makanan TKTP

Hindari faktor pencetus

17

Page 18: LAPORAN KASUS POMR

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006

18