laporan kasus hemoroid
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S PRE DAN POST OPERASI
HEMOROIDEKTOMI DIRUANG BEDAH SENTRAL RS. Dr KARIADI
SEMARANG
Disusun oleh :
Kunnika Mujhana
NIM 1.1.20277
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2004
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S PRE DAN POST OPERASI
HEMOROIDEKTOMI DIRUANG BEDAH SENTRAL RS. Dr KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 27 September 2004 Praktikan : Kunnika MujhanaJam : 10. 40 WIB NIM : 1.1.20277Ruang : IBSNo. Reg. : 745406
Identitas
Nama pasien : Tn. S
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Sapuro RT 02 RW 04 Pekalongan barat
MRS : 22 September 2004, Jam 10. 40 WIB, diantar istri.
Tgl pengkajian : 27 September 2004, Jam 09.00 WIB
Penanggung jawab :
Nama : Ny. A
Umur : 45 tahun
Hubungan dg pasien : Istri
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
1.1 Riwayat keperawatan
1.1.1 Keluhan utama
Nyeri pada anus
1.1.2 Riwayat Perawatan sekarang
Bulan agustus pasien merasakan anus terasa sakit sewaktu BAB.
1.1.3 Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien pernah rawat jalan sejak bulan Maret sampai Mei dengan penyakit
hemoroid.
1.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami pasien saat ini
dan orang tua istri Tn. S ada yang meninggal karena riwayat penyakit jantung
namun istri dan anaknya tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM,
Hipertensi.
GENOGRAM
Keterangan :Laki- laki Pasien Meninggal
Perempuan Tinggal serumah
POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien sakit,
ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan
penyakitnya.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari ditambah makanan
ringan serta minum 6 gelas/ hari air putih. saat sakit pasien malas makan karena
perutnya terasa sakit
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari, saat sakit pasien
kesulitan dalam BAB karena terhalang adanya hemoroid dan BAK 4 x / hari.
4. Pola aktivitas
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja, mengantar istri
dan melakukan kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya. Diwaktu sakit
sebelum masuk rumah sakit pasien masih tetap bekerja. Saat dirawat dirumah
sakit pasien tidak bekerja karena sakit yang dialami.
5. Pola motorik dan kognitif
Pasien setiap harinya bekerja di pabrik tekstil dan mempunyai tanggung jawab
menjadi kepala rumah tangga. Saat sakit pasien tidak bekerja karena kondisinya
saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien merasa ingin sekali sembuh agar
dapat melakukan semua yang penah ia lakukan.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan nyeri
di daerah anus.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh karena setiap penyakit pasti
ada obatnya meskipun jangka waktunya lama.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien di rumah tangga baik. Dengan tetangga serta kerabat keluarga
yang lainpun baik bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit pasien masih melakukan hubungan seksual tanpa hambatan.
Namun setelah sakit pasien merasakan ada hambatan dalam berhubungan karena
penyakitnya.
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit pasien tetap berdoa untuk kesembuhannya.
1.2 Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80x/ menit
Pernafasan : 20x/ menit
Suhu tubuh : 35,40 C
Kulit :
Turgor elastis, warna kulit sawo matang.
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal, tidak kotor, tidak berbau, rambut beruban tapi tidak
mudah dicabut
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak
ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung tidak ada.
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada,
reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, vena jugularis tidak membesar.
Dada :
▪ Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu bernafas simetris.
▪ Palpasi : tactil fremitus normal, ictus cordis ada di IC IV-V sinistra..
▪ Perkusi : terdengar suara tympani.
▪ Auskultasi : terdengar bunyi jantung I- II.
Perut :
Bentuk perut simetris, ditemukan distensi abdominal dan tidak ada pembesaran hepar
dan bising usus normal.
Ekstrimitas :
Ditemukan adanya lesi pada ektrimitas atas maupun bawah dan tidak ada oedem.
1.3 Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium
Tanggal 26 September 2004
GD puasa 2 jam : 140,0 mg/ dl
Kimia klinik
▪ Ureum : 25 mg/ dl
▪ Creatinin : 0,76 mg/dl
▪ Protein total : 7,7 gr/ dl
▪ Albumin : 4,1 gr/dl
▪ Globulin : 3, 60 gr/ dl
Hematologi
▪ Hemoglobin : 14,60 gr/ %
▪ Hematokrit : 43,1 gr/ %
▪ Erytrosit : 4, 74 juta/ mmk
▪ Lekosit : 18,30 ribu/ mmk
▪ Trombosit : 246,0 ribu/ dl
Elektrolit
▪ Natrium : 139 mmol/ l
▪ kalium : 4,3 mmol/ l
▪ Chlorida : 100 mmol/ l
Program terapi :
Supositoria :
Dulcolax
IV :
Fogesik
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus tentang hemoroid pada Tn. S telah disyahkan oleh pembimbing
klinik / CI ruang IBS RSUP Dr. Kariadi Semarang pada :
Hari, tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing klinik/ CI Mahasiswa
Kunnika Mujhana
NIM. 1.1.20277
NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1.
2.
27 – 09 – 2004
09.00 WIB
27 – 09 – 2004
09.00 WIB
DS : pasien sering bertanya
tentang bagaimana
perkembangan
penyakitnya.
DO : pasien terus menyakan
hal yang sama, wajah
gelisah.
DS :- pasien mengatakan nyeri
pada anus
DO : adanya luka pos operasi
hemoroidektomi
Pre operasi
Kurang
pengetahuan
Cemas
Hemoroidektomi
Saraf perifer
terputus
Nyeri
Cemas / takut b/ d
lingkungan baru, jauh
dari orang yang
disayangi, kurang
pengetahuan terhadap
tindakan yang akan
dilakukan.
Gangguan rasa
nyaman nyeri b/ d
organ saraf terputus
3. 27 – 09 – 2004
09.00 WIB
DS :-
DO : - Kesadaran pasien
menurun.
- disorientasi
Post operasi
Anastesi
Resti Injuri
Resiko injuri (jatuh
dari bed) b/ d
kesadaran menurun
akibat anastesi
DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN
No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD1. 27 – 09 – 2004
09.00 WIB
Cemas / takut
b/ d
lingkungan
baru, jauh dari
orang yang
disayangi,
kurang
pengetahuan
terhadap
tindakan yang
akan
dilakukan.
Setelah diberi penjelasan
tentang prosedur operasi dan
suport mentral dengan KH :
- Pasien mengungkapkan
kondisinya
- Ekspresi wajah pasien
tidak tampak gelisah.
- Klien mau
bertanya
tentang
tindakan
yang akan
dilakukan.
- beri penjelasan tentang
prosedur yang akan dilakukan
pada klien
- Orientasikan klien pada
lingkungan yang baru
- Anjurkan klien untuk berdoa
- Beri waktu klien untuk
bertanya
- Beri motivasi klien tentang
prosedur tindakan
- Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaannya
- Kaji TTV
2.
3.
27 – 09 – 2004
11.00 WIB
28 – 09 – 2004
09.00 WIB
Gangguan
rasa nyaman
nyeri b/ d
organ saraf
terputus
Resiko injuri
(jatuh dari
bed) b/ d
kesadaran
menurun
akibat
anastesi
Rasa nyeri berkurang setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 15
menit dengan KH :
- pasien mengatakan nyeri
berkurang.
- Pasien menunjukan skala
nyeri pada angka 3.
- Ekspresi wajah klien
rileks.
Meminimalkan penyebab
injuri dengan melakukan
tindakan 1x 15 menit, KH :
- Klien tidak jatuh dari bed
- Klien dalam posisi yang
nyaman
- Teliti keluhan nyeri, catat
intensitasnya, lokasinya dan
lamanya
- Atur posisi senyaman
mungkin
- Ajarkan managemen relaksasi
- Monotor TTV
- Kolaborasi pemberian obat
analgetik
- Memberi bed tambahan
dikanan dan kiri klien
- Pantau posisi klien
- Ciptakan suasana yang
tenang.
- Ajarkan teknik relasasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD
1.
2.
3.
27- 09- 2004
09.00 WIB
27 – 9 – 2004
11.00 WIB
27 – 9 – 2004
09.00 WIB
1
2
3
- Memberi penjelasan tentang prosedur yang
akan dilakukan pada klien
- Orientasikan klien pada lingkungan yang baru
- Anjurkan klien untuk berdoa
- Memberi waktu klien untuk bertanya
- Beri motivasi klien tentang prosedur tindakan
- Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya
- Kaji TTV
- Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya,
lokasinya dan lamanya
- Atur posisi senyaman mungkin
- Ajarkan managemen relaksasi
- Monotor TTV
- Kolaborasi pemberian obat analgetik
- Memberi bed tambahan dikanan dan kiri klien
- Pantau posisi klien
- Ciptakan suasana yang tenang.
- Ajarkan teknik relasasi.
Pasien mengatakan
kalau ia sudah
mengerti tentang
kondisinya.
Pasien mengatkan
kalau efek nyeri
masih terasa
-
CATATAN PERKEMBANGAN
No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1.
2.
3.
27 – 9 – 2004
09.00 WIB
27 – 9 – 2004
11.10 WIB
27 – 9 – 2004
09.30 WIB
1
2
3
S : Pasien tahu akan kondisinya.
O : Pasien mampu diajak diskusi dan dapat menjelaskan kembali
tentang kodisinya.
A : masalah teratasi
S: Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : pasien tampak rileks dan tenang
A : masalah teratasi sebagian
P :
S :
O : Pasien tampak tidak sadar
A : Masalah belum teratasi
P: pantau keadaan umum dan TTV