laporan ipa sip.pdf

13
Pengamatan Sel Bawang Merah I. Judul : Pengamatan Sel Bawang Merah II. Tujuan : Mengamati struktur epidermis bawang merah dengan bantuan mikroskop. III. Alat dan bahan : 1. 1 siung bawang merah 2. Mikroskop 3. Kaca objek 4. Kaca penutup 5. Silet 6. Pipet 7. Pinset 8. Gelas kimia berisi air IV Langkah Kerja : 1. mengiris bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet. 2. mengambil bagian terluar bawang merah yang berwarna ungu menggunakan pinset supaya didapatkan kulit yang tipis dan dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. 3. Meletakkan epidermis bawang tersebut di atas kaca preparat yang bersih 4. Menetesi epidermis bawang merah dengan sedikit air menggunakan pipet,kemudian tutup dengan kaca penutup. 5. Meletakkan objek di meja preparat mikroskop dan mengatur perbesaran lensa obyektif dan lensa okuler pada mikroskop. 6. Meletakkan kaca objek tersebut pada meja preparat,atur agar bagian yang diamati berada tepet di tengah lubang meja preparat,kemudian jepit pinggir kaca objek dengan penjepit objek. 7. Mengamati objek melalui lensa okuler sampai struktur epidermis bawang merah terlihat jelas. V. Hasil Pengamatan : Keterangan : Perbesaran 100 kali

Upload: haryono-iqbal

Post on 14-Aug-2015

295 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan IPA sip.pdf

Pengamatan Sel Bawang Merah

I. Judul : Pengamatan Sel Bawang Merah

II. Tujuan : Mengamati struktur epidermis bawang merah dengan bantuan

mikroskop.

III. Alat dan bahan :

1. 1 siung bawang merah

2. Mikroskop

3. Kaca objek

4. Kaca penutup

5. Silet

6. Pipet

7. Pinset

8. Gelas kimia berisi air

IV Langkah Kerja :

1. mengiris bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet.

2. mengambil bagian terluar bawang merah yang berwarna ungu

menggunakan pinset supaya didapatkan kulit yang tipis dan dapat diamati

dengan menggunakan mikroskop.

3. Meletakkan epidermis bawang tersebut di atas kaca preparat yang bersih

4. Menetesi epidermis bawang merah dengan sedikit air menggunakan

pipet,kemudian tutup dengan kaca penutup.

5. Meletakkan objek di meja preparat mikroskop dan mengatur perbesaran

lensa obyektif dan lensa okuler pada mikroskop.

6. Meletakkan kaca objek tersebut pada meja preparat,atur agar bagian yang

diamati berada tepet di tengah lubang meja preparat,kemudian jepit pinggir

kaca objek dengan penjepit objek.

7. Mengamati objek melalui lensa okuler sampai struktur epidermis bawang

merah terlihat jelas.

V. Hasil Pengamatan :

Keterangan : Perbesaran 100 kali

Page 2: Laporan IPA sip.pdf

VI. Kesimpulan :

- Sel penyusun bawang merah berbentuk persegi panjang tanpa celah dan di

dalamnya terdapat inti. Artinya sel-sel tersebut adalah sel hidup.

Page 3: Laporan IPA sip.pdf

Pengamatan Jamur Tempe

I. Judul : Pengamatan Jamur Tempe

II. Tujuan : Mengamati struktur sel penyusun pada jamur tempe dengan bantuan

mikroskop.

III. Alat dan bahan:

1. 1 buah tempe

2. Mikroskop

3. Kaca objek

4. Kaca penutup

5. Silet / cutter

6. Pipet

7. Pinset

8. Gelas kimia berisi air

IV. Langkah Kerja:

1. Mengambil selembar tipis jamur tempe menggunakan pinset untuk

mendapatkan kulit putih tempe yang tipis dan dapat diamati menggunakan

mikroskop.

2. Meletakkan irisan kulit putih tempe tersebut di atas kaca preparat yang

bersih

3. Menetesi irisan kulit putih tempe tersebut dengan sedikit air menggunakan

pipet,kemudian tutup preparat dengan kaca penutup.

4. Meletakkan objek di meja preparat mikroskop dan mengatur perbesaran

lensa obyektif dan lensa okuler pada mikroskop.

5. Mengamati objek melalui lensa okuler sampai struktur dari bagian kulit

putih tempe teramati dengan jelas.

V. Hasil Pengamatan :

Keterangan : Perbesaran 100 kali

Page 4: Laporan IPA sip.pdf

VI. Kesimpulan :

Jamur tempe tersusun atas kumpulan hifa dan tidak terdapat dinding sel.

Page 5: Laporan IPA sip.pdf

Pengamatan Respirasi Tumbuhan

I. Judul : Respirasi Tumbuhan

II. Tujuan : Mengetahui kecepatan respirasi (bernafas) kecambah

III. Alat dan Bahan

1. Respirometer

2. Kapas

3. Neraca tiga lengan

4. Stopwatch

5. Sabun colek

6. KOH

7. Kecambah

IV. Cara Kerja

1. Menimbang berat kecambah yang akan digunakan untuk percobaan

2. Meletakkan dua butir KOH ke dalam respirometer

3. Meletakkan kapas secukupnya diatas butiran KOH

4. Meletakkan kecambah yang sudah ditimbang

5. Menutup respirometer

6. Mengoleskan sabun colek antara tutup respirometer dengan respirometer

7. Memastikan respirometer telah kedap udara

8. Memasukkan dua tetes air ke dalam ujung respirometer

9. Memperhatikan perubahan letak air pada respirometer setiap 2 menit

V. Tabel Pengamatan

No Berat Kecambah 2 menit (1) 2 menit (2) 2 menit (3) 2 menit (4)

1 1 gram 0,06 ml 0,09 ml 0,1 ml 0,04 ml

2 2 gram 0,02 ml 0,04 ml 0,04 ml 0,05 ml

3 3 gram 0,02 ml 0,06 ml 0,07 ml 0,07 ml

VI. Pertanyaan

a. Fungsi KOH:

KOH memiliki sifat higroskopis yang mampu menyerap uap air (H2O)

di udara. Selain itu KOH juga merupakan basa kuat sementara CO2

adalah oksida asam sehingga KOH juga dapat menyerap CO2 dari

udara dengan reaksi:

2KOH + CO2 -> K2CO3 + H2O

Page 6: Laporan IPA sip.pdf

b. Air yang bergerak dalam pipa kapiler respirometer pada percobaan

pernafasan tumbuhan dikarenakan air terdorong oleh oksigen yang

diserap oleh tumbuhan yang diuji didalam tabung spesimen

respirometer sehingga air terdong dari ujung pipa kapiler menuju

tabung spesimen.

VII. Kesimpulan:

Semakin banyak atau berat tumbuhan yang diuji maka semakin cepat laju

respirasi atau semakin memerlukan oksigen.

Jadi, faktor yang mempengaruhi kecepatan bernafas kecambah adalah :

a. Berat kecambah

b. Banyak kecambah

Page 7: Laporan IPA sip.pdf

Pengamatan Respirasi pada Hewan

I. Judul : Respirasi Hewan

II. Tujuan : Mengetahui kecepatan respirasi hewan

III. Alat dan Bahan

1. Respirometer

2. Kapas

3. Neraca tiga lengan

4. Stopwatch

5. Sabun colek

6. KOH

7. Jangkrik (Belalang)

IV. Cara Kerja

1. Menimbang berat jangkrik (belalang )yang akan digunakan untuk

percobaan

2. Meletakkan dua butir KOH ke dalam respirometer

3. Meletakkan kapas secukupnya diatas butiran KOH

4. Meletakkan jangkrik yang sudah ditimbang

5. Menutup respirometer

6. Mengoleskan sabun colek antara tutup respirometer dengan respirometer

7. Memastikan respirometer telah kedap udara

8. Memasukkan dua tetes air ke dalam ujung respirometer

9. Memperhatikan perubahan letak air pada respirometer setiap 2 menit

V. Tabel Pengamatan

No Berat Jangkrik 2 menit (1) 2 menit (2) 2 menit (3) 2 menit (4)

1 4 gram 0,2 ml 0,17 ml 0,19 ml 0,04 ml

2 8 gram 0,11 ml 0,13 ml 0,07 ml 0,08 ml

3 12 gram 0,12 ml 0,1 ml 0,09 ml 0,11 ml

VI. Pertanyaan

1. Faktor apakah yang menyebabkan pergerakan kedudukan air pada pipa

berskala?

Page 8: Laporan IPA sip.pdf

Jawab : yang menyebabkan pergerakan air pada pipa berskala adalah

jangkrik dalam respirometer yang melakukan respirasi.

2. Apakah fungsi KOH?

Jawab : fungsi KOH adalah untuk mengikat kadar CO2 yang terdapat di

dalam tabung respirometer sehingga jangkrik tidak dapat

mengkonsumsi O2 secara maksimal. Adanya kenaikan yang

terjadi di dalam respirometer yang ditambahkan kristal KOH

disebabkan oleh CO2 yang dilepas pada jangkrik tersebut

lebih besar daripada kadar O2 yang dikonsumsi.

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan grafik yang kamu buat di atas!

Jawab :

a. Setiap 2 menit selisih skala pipa respirometer selalu ajeg, apabila

terjadi perbedaan, namun tidak terlalu jauh.

b. Setiap 2 menit skala pada respirometer selalu bertambah atau naik.

c. Semakin berat jangkrik yang dimasukkan dalam respirometer, maka

perpindahan kedudukan air dalam pipa respirometer semakin

cepatKesimpulan:

VII. Semakin banyak atau berat hewan yang diuji maka semakin cepat laju

respirasi atau semakin memerlukan oksigen.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan pernafasan jangkrik

a. Berat jangkrik

b. Suhu

c. kadar oksigen

d. usia

e. kadar karbondioksida

f. jenis kelamin

Page 9: Laporan IPA sip.pdf

Pengujian Enzim Katalase

I. Judul : Enzim Katalase

II. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor fisis yang mempengaruhi kerja enzim

katalase.

III. Alat dan Bahan :

1. Lumpang porselin ( mortar )

2. Rak tabung reaksi

3. Tabung reaksi

4. Pipet tetes

5. Pembakar spirtus

6. Kaki tiga

7. Ekstrak hati dihaluskan

8. Ekstrak Jantung dihaluskan

9. H2O2 10%

10. HCl 5%

11. NaOH 5%

12. Kain kasa/kapas

13. Air suling

IV. Langkah Kerja :

1. Memberikan label A,B,C,D, dan E pada 5 buah tabung reaksi dan 1,2,3,4, dan

5 pada 5 tabuing reaksi yang lain.

2. Ekstrak hati kemudian dibagi menjadi empat sama rata dan memasukkan ke

dalam tabung reaksi A,B,C, dan D. Kemudian memasukkan ekstrak jantung

pada tabung reaksi E.

3. Mengisi tabung reaksi 1 sampai 5 dengan H2O2 ± 1 cm. menetesi tabung 1

dengan ekstrak hati dari tabung A. Menutupnya dengan ibu jari kemudian

mengamati perubahn yang terjadi.

4. Membuka tutup tabung reaksi dan memasukkan segera lidi yang membara dan

mengamati perubahan apa yang terjadi pada bara tersebut.

5. Menetesi tabung reaksi 2 dengan ekstrak jantung yang berasal dari tabung

reaksi E, dan melakukannya seperti nomor 4 dan 5. Kemudian

membandingkan dengan tabung reaksi 1.

Page 10: Laporan IPA sip.pdf

6. Menetesi HCl ke dalam tabung reaksi B, kemudian kita kocok hingga merata

untuk membuat suasana agar menjadi asam.

7. Menetesi tabung reaksi 3 dengan ekstrak hati dan HCl yang berasal dari

tabung reaksi B. Kemudian mengujinya dengan lidi membara. Kemudian

mengamati apa yang terjadi.

8. Menetesi NaOH ke dalam tabung reaksi C, untuk membuat suasana menjadi

basa.

9. Menetesi tabung reaksi 4 dengan ekstrak hati + NaOH yang berasal dari

tabung reaksi 5 dengan ekstrak hati yang telah dipanaskan, yang berasal dari

tabung reaksi D, kemudian menguji dengan bara api, mengamati apa yang

terjadi.

10. Mengisi tabel berdasarkan perubahan yang terjadi.

V. Hasil Pengamatan :

Berdasarkan praktikum tersebut di atas dapat kita peroleh data sebagai

berikut :

Larutan Ekstrak hati + H202 Ekstrak jantung + H202

Gelembung Nyala Gelembung Nyala

Netral +++ +++ - -

Asam + +

Basa + +

Setelah

ekstrak

dipanaskan

+ +

Keterangan :

+ : ada

+++ : banyak

- : tidak ada

VI. Pertanyaan :

1. Gelembung gas apakah yang terbentuk?

Jawab : gelembung gas yang terbentuk setelah terjadi reaksi kimia adalah

02 yang berasal dari reaksi

2H202 2H20 + 02

( KATALASE )

Page 11: Laporan IPA sip.pdf

2. Dari hasil percobaan factor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim

katalase?

Jawab : derajad keasamaan keadaan, suhu, dan organ yang digunakan.

3. Di dalam tubuh proses apa yang menghasilkan H202 ?

Jawab : reaksi kimia protoplasma

4. Apa yang terjadi bila dalam tubuh banyak tertimbun H202?

Jawab : timbunan hydrogen peroksida ini akan menyebabkan rusaknya sel

itu sendiri.

5. Apa usaha tubuh untuk menetralkannya?

o Jawab : Usaha tubuh untuk menetralkannya yakni menguraikan

hydrogen peroksida ini menjadi zat-zat yang tidak berbahaya oleh

enzim katalase.

VII. Kesimpulan : Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase

adalah pH, suhu, dan organ tubuh tertentu.

Page 12: Laporan IPA sip.pdf

Uji Makanan

I. Judul : Uji Makanan

II. Tujuan : Mengetahui kandungan yang terdapat pada makanan.

III. Alat dan Bahan

1. Bunsen burner

2. Tabung reaksi

3. Benedict, lugol, biuret

4. Plat tetes

5. Bahan makanan yang diuji

6. Kertas

IV. Langkah Kerja

1. Untuk uji amilum dan protein menaruh sampel makanan yang telah

ditumbuk pada plat tetes.

2. Meneteskan masing-masing lugol dan biuret.

3. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut. Jika

mengandung amilum lugol berubah menjadi biru. Mengandung protein

jika biuret berubah menjadi ungu.

4. Untuk uji glukosa, memanaskan bahan makanan yang diuji yang sudah

ditambahkan benedict secara tidak langsung.

5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

6. Untuk uji lemak, keringkan bahan makanan yang akan diuji.

7. Menggoreskan bahan makanan pada kertas koran. Jika mengandung

lemak maka kertas menjadi transparan.

V. Hasil Kegiatan

No Jenis Substrat Perubahan warna Hasil Uji Substrat

Benedict Lugol Biuret Glukosa Amilum Protein Lemak

1 Roti merah hitam biru +++ + - -

2 Nasi merah ungu biru ++ + - -

3 Mentega biru hitam biru - - - +++

4 Tahu biru kuning biru + - - -

5 Telur merah hitam hijau + - + +

6 Susu merah kuning biru + + - +

Page 13: Laporan IPA sip.pdf

VI. Pertanyaan

1. Mengapa roti dan nasi cocok digunakan sebagai makanan pokok?

Karena mengandung banyak glukosa yang merupakan sumber energi.

2. Apakah lemak juga bisa sebagai sumber energi? berikan alasan!

Ya, lemak juga bisa sebagai sumber energi. Energi yang dihasilkan

lemak yaitu 9,3 kalori tiap gramnya.

VII. Kesimpulan

1. Nasi mengandung glukosa dan amilum lebih banyak dari lemak dan

protein

2. Roti mengandung glukosa dan amilum lebih banyak dari lemak dan

protein

3. Mentega mengandung banyak lemak

4. Tahu mengandung protein

5. Telur mengandung protein, glukosa, dan lemak

6. Susu mengandung amilum, glukosa, dan lemak