risa zakiatul h. laporan observasi pelaksanaan pembelajaran ipa di sdn galunggung tasikmalaya

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembankan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan siswa, masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan guru. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki pendidikan IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengejaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Dalam makalah ini penulis akan menyajikan tentang pelaksanaan, media, model,

Upload: risa-zakiatul

Post on 16-Apr-2017

1.630 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang

sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan

dalam proses pendidikan karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat

manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta

pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum

terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat

dikembankan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat

penting. Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu

diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang

menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA

serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah

dan siswa, masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi atau

kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan guru.

Oleh sebab itu, untuk memperbaiki pendidikan IPA di SD diperlukan pembenahan

kurikulum dan pengejaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Dalam makalah ini

penulis akan menyajikan tentang pelaksanaan, media, model, keterampilan proses,

penilaian, kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran IPA serta tanggapan

dari guru kelas terhadap kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran IPA di SD kelas tinggi?

2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran IPA?

3. Bagaimana implementasi model pembelajaran IPA?

4. Bagaimana implementasi keterampilan proses sains pada pembelajaran

IPA?

5. Bagaimana pelaksanaan penilaian pembelajaran IPA meliputi aspek

kognitif, afektif dan psikomotor?

6. Kurikulum apa yang digunakan?

a. Bagaimana kelebihan implementasi kurikulum tersebut?

1

Page 2: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

2

b. Bagaimana kesulitan implementasi kurikulum tersebut?

7. Setujukah dengan kurikulum 2013? Apa alasannya?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA di SD kelas tinggi

2. Mengetahui penggunaan media pembelajaran IPA

3. Mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran

4. Mengetahui implementasi keterampilan proses sains pada pembelajaran

IPA

5. Menjelaskan pelaksanaan penilaian pembelajaran IPA meliputi aspek

kognitif, afektif dan psikomotor

6. Mengetahui kurikulum yang sedang digunakan beserta kelebihan dan

kesulitan dan penggunaan kurikulum tersebut

7. Menjelaskan pro dan kontra kurikulum 2013

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan studi

literatur, observasi dan wawancara langsung terhadap narasumber.

E. Manfaat penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk pengembangan ilmu

pendidikan terutama dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar kelas tinggi.

Page 3: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

3

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pembelajaran IPA

Pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri Galunggung sudah berlangsung

dengan efektif. Guru melakukan pembelajaran yang komunikatif dan sering

berinteraksi dengan siswa sehingga siswa menjadi fokus pada pembelajaran. Guru

selalu melakukan tanya jawab dalam proses pembelajaran terkait dengan materi

yang sudah diajarkan. Tanya jawab itu lebih sering dilakukan dalam bentuk kuis,

sehingga siswa menjadi lebih aktif. Pembelajaran yang dilakukan saat penulis

melakukan observasi yaitu dengan metode kuis. Dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Guru mengkondisikan kelas sehingga siswa hanya fokus kepada guru

2. Siswa diberi satu pertanyaan yang diajukan oleh guru

3. Siswa dilarang untuk menuliskan pertanyaan guru melainkan dengan cara

mengingatnya

4. Guru memberi batasan waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

5. Siswa berusaha untuk menjawab dengan cepat dan tepat tentang pertanyaan

yang diajukan oleh guru.

6. Siswa yang sudah selesai menjawab pertanyaan langsung menyerahkan

hasilnya kepada guru

7. Bagi siswa yang salah harus memperbaikinya kembali dan mengakui

kesalahannya.

Dari contoh proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diatas memiliki

beberapa poin penting sehingga siswa mengalami pembelajaran IPA yang

bermakna. Dari poin ke tiga pada langkah diatas yakni, “siswa dilarang

menuliskan pertanyaan guru melainkan dengan cara mengingatnya”. Hal ini

sangat baik dilakukan untuk siswa karena bisa melatih daya ingat siswa serta

siswa akan memiliki imajinasi yang kuat untuk membayangkan pertanyaan yang

diajukan oleh guru selain itu, siswa juga dilatih untuk berfikir abstrak dengan

membayangkan apa yang gurunya katakan. Siswa tidak hanya verbalistis,

melainkan juga bisa mengingat sesuatu berdasarkan apa yang dialaminya sendiri.

dalam poin ke empat yakni “guru memberi batasan waktu kepada siswa untuk

3

Page 4: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

4

menjawab pertanyaan” , hal ini baik untuk dilakukan kepada siswa karena siswa

dibiasakan untuk bersikap disiplin dan mampu menghargai waktu. Guru juga

membiasakan siswa untuk berprilaku jujur dengan mengakui kesalahannya

sendiri. siswa yang menegerjakan pekerjaannya salah harus memperbaikinya

kembali dan mengakui kesalahannya. Metode yang digunakan dalam

pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode CBSA atau Cara Belajar

Siswa Aktif. CBSA adalah suatu metode dalam pembelajaran yang menitik

beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Pada

hakikanya keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar,

tetapi kadang berbeda tergantung pada kegiatannya, materi yang dipelajari dan

tujuan yang hendak dicapai. Dalam CBSA kegiatan belajar diwujudkan dalam

berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu,

menulis laporan, memecahkan masalah, memberikan prakarsa atau gagasan,

menyusun rencana dsb. Seluruh kegiatan berpusat pada siswa (student centered)

sementara guru hanya bertugas sebagai fasilitator dari pembelajaran.

B. Penggunaan Media Pembelajaran IPA

Penggunaan media dalam pembelajaran IPA yaitu dengan infokus, alat

peraga, pemanfaatan lingkungan sekitar akan lebih efektif apabila digunakan

sebagai media pembelajaran. Guru juga menggunakan media pembelajaran

tergantung dari urgent atau tidaknya. Karena apabila menggunakan media

pembelajaran tidak sesuai dengan materi yang sedang dibahas maka pembelajaran

tersebut akan menjadi tidak berarti.

C. Implementasi Model dan Keterampilan Proses Pembelajaran IPA

Model pembelajaran merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu proses

pembelajaran. Begitu pun juga di SDN Galunggung kelas V. Guru lebih sering

menggunakan model pembelajaran dengan berdiskusi, hal ini dikarenakan agar

siswa mampu bekerja sama dan bersosialiasasi dengan teman sebayanya, mereka

menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya sendiri. Selain itu, dengan

berdiskusi siswa yang belum mampu menguasai materi bisa dibantu oleh

temannya yang sudah memahaminya. Hal ini juga dimaksudkan untuk

menumbuhkan rasa solidaritas dan kepekaan terhadap sesama. Sedangkan untuk

keterampilan proses, guru menggunakan model pembelajaran dengan pengamatan

Page 5: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

5

dan praktek ke lapangan. Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai

materi atau belum maka guru menggunakan metode sejenis dikte untuk menjawab

beberapa soal yang diajukan dan dilakukan berdasarkan individu bukan

kelompok. Guru juga menugaskan kepada anak untuk membuat beberapa

pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh temannya. Sehingga dengan

melakukan hal tersebut siswa menjadi lebih memahami materi tanpa harus

selamanya disuapi oleh guru melainkan siswa mencari dan menemukannya

sendiri.

D. Penilaian Pembelajaran IPA

Pelaksanaan penilaian pembelajaran IPA di SD Galunggung sudah mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Di SD ini khususnya di kelas V lebih

menekankan pada sikap, karena pengetahuan bisa diarahkan oleh guru. Yang

terpenting guru dapat membentuk sikap yang baik pada diri siswa sebagai

landasan moral di masa depan mereka. Sikap yang ditunjukkan seperti kejujuran,

kerjasama, percaya diri dan bertanggung jawab. Kejujuran dapat dilihat saat

melakukan kuis, siswa tidak boleh membuka buku, kamus, dan sebagainya.

Kerjasama dapat terlihat karena di kelas ini lebih sering menggunakan metode

diskusi kelompok. Percaya diri dapat dilihat saat siswa melakukan kuis, siapa

yang sudah selesai mengerjakan dengan percaya diri ia ke depan untuk

memeriksakan hasil jawabannya.

Akan tetapi bukan berarti di SD ini mengabaikan pengetahuan dan

keterampilan. Keterampilan juga penting untuk dikembangkan. Sebagai

contohnya, siswa secara berkelompok disuruh untuk mengobservasi dan

mewawancarai tempat prodeksi makanan di daerah sekitar rumahnya dan

didokumentasikan. Dengan kegiatan tersebut siswa sudah melatih keterampilan

berbicara dalam mewawancarai narasumber dan juga keterampilan membuat

produk makanan.

E. Kurikulum yang digunakan di SDN Galunggung

Kurikulum yang digunakan di SDN Galunggung adalah kurikulum 2013.

Kelebihan dari kurikulum 2013 ini menurut wali kelas V ini adalah:

1. Siswa tidak perlu membawa buku pelajaran yang banyak, karena

kurikulum 2013 ini disajikan secara tematik, jadi seluruh mata pelajaran sudah

Page 6: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

6

terpadu dalam satu buku dengan tema-tema yang telah ditentukan. Jadi dengan

adanya kurikulum 2013 ini dapat dikatakan lebih praktis bagi siswa, siswa bisa

membawa satu buku saja.

2. Kurikulum 2013 lebih dapat mengeksplor kemampuan siswa, dengan

berbagai pendekatan dan metode yang ada dalam kurikulum 2013 ini. Kegiatan

yang biasa dilakukan di SD ini misalnya pengamatan dan praktek langsung ke

lapangan. Jadi pembelajaran dapat lebih menyenangkan bagi siswa, dan juga

dengan mengalami sendiri, pembelajaran akan lebih bermakna.

3. Kurikulum 2013 juga dapat meningkatkan keterampilan siswa.

Adapun kekurangan atau kesulitan dalam kurikulum 2013 adalah dalam aspek

penilaian. Dalam penilaian terlalu banyak kriteria-kriteria dan rubrik-rubrik yang

harus dikerjakan oleh guru. Mungkin hal ini karena guru belum terbiasa dengan

penilaian pada kurikulum 2013.

F. Tanggapan Guru terhadap Kurikulum 2013

Menurut Wali kelas 5 SDN Galunggung ini kurikulum 2013 sudah sangat

bagus, seperti yang telah dijelaskan dalam poin sebelumnya bahwa kurikulum

2013 ini dapat mengeksplor kemampuan siswa, dapat membuat siswa lebih aktif

dalam proses pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator dalam

pembelajaran.

Hanya saja yang menjadi kendala bagi guru adalah dalam penilaian. Jika

pemerintah menginginkan kurikulum 2013 ini berhasil, sebaiknya pemerintah

sudah menyiapkan format penilaian dari semua subtema. Jadi guru tinggal

mengisi lembar penilaian tersebut, tanpa harus menjabarkan sendiri kriteria-

kriteria penilaian dan membuat rubrik dari setiap subtema, karena tugas guru

bukan hanya mengerjakan penilaian, tetapi juga proses. Penilaian dan proses sama

pentingnya.

Page 7: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

7

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran yang dilakukan di SDN Galunggung kelas V berlangsung

dengan baik. Penggunaan media disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas.

Implementasi model pembelajaran yaitu dengan menggunakan diskusi kelompok

dan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Keterampilan proses yang dilakukan

berjalan dengan baik yakni dengan pengamatan dan prakten langsung ke

lapangan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

keseempurnaan. Maka dari itu, penulisa mengaharapkan saran yang membangun

dari berbagai pihak untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.

7

Page 8: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

8

DAFTAR PUSTAKA

Badarudin. (2011). Pendekatan CBSA dalam Pembelajaran. [Online]

tersedia di: Ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/pendekatan-CBSA-dalam-

pembelajaran/

Page 9: Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galunggung Tasikmalaya

9

LAMPIRAN