laporan hasil observasi abk-ipul

13
HASIL OBSERVASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB N WONOGIRI Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi yang di ampu oleh Dra. Wardatul Djanah, M.Pd OLEH : Saiful Qodri (K3109071) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i

Upload: saifulqodri

Post on 27-Jun-2015

1.269 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

HASIL OBSERVASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSLB N WONOGIRI

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi yang di ampu oleh Dra. Wardatul Djanah, M.Pd

OLEH :

Saiful Qodri (K3109071)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARETSURAKARTA

2010

i

Page 2: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia serta berkah-Nya yang begitu besar kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ABK di SLB NEGERI

WONOGIRI sebagai salah satu syarat memenuhi tugas penilaian mata kuliah

Pendidikan Inklusi.

Tidak sedikit kesulitan yang dihadapi selama menyusun laporan ini

dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang

dimiliki. Penulis menyadari bahwa selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, baik dari segi moril maupun material. Atas segala bimbingan,

dorongan dan nasehat baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah

diberikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta serta kakak-kakak yang selalu memberikan doa dan

perhatian serta dukungan yang tulus kepada penulis.

2. Ibu Erna Muslichatun F, S. Pd, M. Pd selaku kepala sekolah SLB NEGERI

WONOGIRI yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan observasi

3. Ibu Dra. Wardatul Djannah, M. Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Inklusi

yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan yang

tidak dapat penulis sebutkan.

5. Pembaca yang budiman.

Demikianlah ucapan terimakasih dari penulis atas pihak-pihak yang membantu

penulis selama menyelesaikan pembuatan laporan ini, semoga bantuan yang telah

diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin

Surakarta, 10 November 2010

Penulis

ii

Page 3: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………….. 1

B. ARTI PENTINGNYA……………………………………… 2

C. TUJUAN…………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP……………………………………………………... 6

A. KESIMPULAN……………………………………………. 6

B. SARAN……………………………………………………. 6

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 7

iii

Page 4: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi SDM.

Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya pening-

katan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung

jawab sebagai warga masyarakat bahkan untuk Anak Berkebutuhan khusus.

Pendidikan Inklusi memiliki fungsi untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus

dalam ikut serta mengenyam pendidikan berdasarkan UUD ’45 pasal 31 ayat 1

yang berisi ”Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Tujuan dari

pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus untuk mengoptimalkan

kemampuan fisik, psikis dan emosional dalam proses pembela-jaran agar kelak

dapat ikut berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat seperti anak normal

lainnya.

B. ARTI PENTINGNYA

Hakekat identifikasi dini dan asesmen.

Istilah identifikasi dan asesmen sering dipergunakan secara bergantian.

Secara harfiah sesungguhnya identifikasi berbeda dengan asesmen.

Identifikasi dini merupakan tahapan awal yang masih bersifat global

atau kasar dari asesmen yang lebih rinci dan hal detail. Tujuan dari identifikasi

dini dan asesmen juga berbeda. Hal ini menyangkut kompetensi dan

profesionalisme.

Identifikasi dini sering dimaknai sebagai prose’s penjaringan awal

mungkin, sedangkan asesmen dimaknai sebagai penyaringan. Identifikasi dini

Anak Berkebutuhan Khusus dimaksudkan sebagai suatu upaya seseorang

(orang tua, guru, maupun teaga kependidikan lainnya) untuk melakukan

prose’s penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan atau

penyimpangan (fisik, intelektual, social, emosional, atau tingkah laku) seawall

mungkin dalam rangka pemberian layanan yang sesuai. Hasil dari identifikasi

adalah ditemukannya anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu

iv

Page 5: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inklusi. Dengan

asesmen akan diketahui kelemahan atau kesulitan anak dalam sutu hal,

kekuatan / potensi / kemampuan dan kelebihan dalam satu hal, serta kebutuhan

layanan khusus yang diperlukan untuk mengatasi satu hal.

C. TUJUAN

Secara umum tujuan identifikasi ini adalah untuk menghimpun informasi

seorsng anak yang mengalami kelainan / penyimpangan (fisik, intelektual, social,

emosional, dan atau sensoris neurologis). Hasil dari identifikasi akan dilanjutkan

dengan asesmen, yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan program

pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.

Dalam rangka pendidikan inklusi, kegiatan identifikasi Anak Berkebutuhan

Khusus dilakukan untuk lima keperluan, yaitu :

1. Penjaringan (Screening).

2. Pengalihtanganan (referral).

3. Klasifikasi.

4. Perencanaan pembelajaran.

5. Pemamantauan kemajuan belajar.

v

Page 6: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

BAB II

LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Laporan Hasil Observasi dan Identifikasi

Observasi dilakukan oleh 1 kelompok yang terdiri dari 6 orang mahasiswa

pada tanggal 8 November 2010 bertempat di SLB NEGERI WONOGIRI Joho Lor

Rt. 02 / V, Giripurwo, Wonogiri, Jawa Tengah. Observasi dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung anak yang berkebutuhan khusus dan melakukan

wawancara kepada orang tua anak.

Nama Siswa : Royan Pandu Darmawan

Kelas : TK-LB

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sekolah : SLB N WONOGIRI

Umur / Tanggal Lahir : 6 tahun / 27 Februari 2004

Jenis Kelainan : Down Syndrome dengan sedikit Autis

Berdasarkan hasil observasi kami pada tanggal 11 November 2010 terhadap

anak yang bernama Royan Pandu Darmawan yang mengalami down syndrome

dengan sedikit autis.

1. Bagaimana mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami?

2. Kapan mulai diketahuinya gejala-gejala kekurangan yang dimiliki anak?

3. Apa yang dilakukan orang tua anak setelah mengetahui bahwa anak memiliki

kekurangan?

4. Kapan anak mulai dimasukkan ke SLB?

5. Kesulitan-kesulitan yang dialami anak selama belajar di SLB?

6. Apa harapan orang tua terhadap anak tersebut?

Hasil observasi yang diperoleh dari Royan adalah sebagai berikut:

1. Cara mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dimiiki anak.

Untuk hal ini cara yang digunakan yaitu dengan dilakukan pemeriksaan

oleh dokter atau berkonsultasi dengan psikiater. Dokter akan melakukan

pemeriksaan terhadap kesehatan fisik anak, psikiater akan melakukan

identifikasi dan tes untuk mendiagnosis kekurangan yang dialami anak.

vi

Page 7: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

2. Kapan mulai diketahui gejala-gejala kekurangan yang dimiliki anak.

Pada awalnya ibu dari Royan mengalami kecelakaan jatuh pada waktu

berada di kamar mandi, saat di cek ke dokter hal tersebut tidak berdampak

bagi janin yang dikandungnya. Namun setelah Royan lahir ada keanehan yang

muncul yaitu Royan tidak menangis.

3. Usaha yang dilakukan orang tua setelah mengetahui apa yang dialami anak

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh orang tua dari Royan untuk

menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Royan, dia dibawa oleh orang tua

nya untuk berobat mulai dari usaha medis seperti dokter, spesialis, bahkan

sampai pengobatan alternatif seperti dibawa ke pengobatan tradisional dan

paranormal.

4. Kapan anak dimasukkan SLB.

Dari hasil observasi tersebut didapatkan data bahwa Royan baru

masuk dua minggu mengikuti kegiatan di SLB N 1 Wonogiri tersebut dengan

mengikuti orientasi sekolah yaitu diberi pelajaran setingkat TK-LB.

5. Kesulitan yang di alami selama bersekolah di SLB.

Hasil data menurut pengamatan yang dilakukan dengan mengikuti

secara langsung proses belajar mengajar, Royan mengalami kendala untuk

berkonsentrasi ketika diajari oleh gurunya, dalam kelas pun Royan merasa

terganggu dengan orang yang belum dikenal berada di sekitarnya karena

terkadang membuat Royan merasa perhatian kepadanya berkurang.

6. Harapan orang tua terhadap anak.

Orang tua berharap agar Royan tetap bisa menangkap pelajaran

yang diberikan. Selain itu ayah dari Royan juga berharap agar kelak Royan

dapat hidup secara mandiri dan tidak membutuhkan perhatian lebih lagi seperti

sekarang ini.

B. Informasi Perkembangan Anak.

1. Interaksi Sosial.

vii

Page 8: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

Dalam berinteraksi social, Royan termasuk anak yang jauh untuk

berteman, cenderung acuh ketika bertemu orang yang belum dikenalnya, namun

setelah berkenalan dan diajak bercengkrama ridho mulai mau menjawab

pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah beberapa saat kemudian Ridho mulai

berlarian dan bergerak aktif hingga sang ibu tidak mampu mengikuti kemana

arah Ridho berlari.

Pada saat di dalam kelas, guru memberikan dan menjelaskan materi

pelajaran, Ridho mampu menangkap materi yang diberikan namun sekali waktu

ia tetap berlarian dan bergerak aktif di dalam kelas.

2. Kemempuan Akademik atau Intelektual.

Dalam bidang akademik, Ridho mampu menangkap materi pelajaran,

hampir seperti anak normal lainnya tidak ada hambatan yang berat hanya saja

perilaku dan aktifitas Ridho yang selalu bergerak aktif. Ridho termasuk anak

yang mempunyai daya ingat yang cukup kuat dan memiliki kelebihan pada

pelajaran matematika terutama dalam hal perkalian

3. Aspek Fisik.

Dalam aspek fisik, Ridho tidak mengalami kekurangan ataupun

kelainan, setiap bergerak Ridho seperti anak normal seusianya. Berdasarkan

formulir yang diisi orang tua Ridho, perkembangan dalam masa kehamilan

sesuai dengan perkembangan janin normal, saat lahirpun Ridho lajir dengan

normal dengan berat 3,7 kg dan panjang 48 cm. asupan makanan pun tercukupi

dan bergizi. Ridho mendapatkan ASI eksklusif dari alhir hingga umur 2 tahun.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

viii

Page 9: Laporan Hasil Observasi Abk-ipul

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak yang mempunyai sesuatu

yang luarbiasa yang secara signifikan membedakannya dengan anak-anak pada

umumnya baik fisik, mental maupun intelektual. Keluarbiasaan yang dimiliki anak

tersebut dapat merupakan sesuatu yang negatif maupun positif. Masing-masing

memiliki cirri dan tanda-tanda khusus atau karakteristik anak dengan kebutuhan

pendidikan khusus.

ix