laporan karya tulis ppl / pi / pkl a.n ipul
DESCRIPTION
contoh laporan ppl, pi, pklTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam undang-undang perbankan No.07 tahun 1992 di sebutkan bahwa
pembiayaan adalah persediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan
dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan antara pihak BTM dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang mengajukan untuk hutang setelah
jangka waktu tertentu , dengan jumlah pembagian hasil keuntungan yang telah di
sepakati bersama.
Produk pembiayaan merupakan fasilitas yang di berikan BTM kepada
anggotanya untuk menggunakan dana yang telah di kumpulkan oleh pihak
pengurus dan pengelola BTM berasal dari pihak yang menanamkan investasi
dana di BTM (Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin dan PT Telkom).
Seperti di jelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Thalaq ayat 6.
Artinya:” kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu, maka
berikanlah upah kepada mereka (QS. Ath Thalaq : 6)
Para ulama fiqih juga mengemukakan hadits yang diriwayatkan dari ibnu
umar bahwa Rasulullah saw bersabda”berikan upah /jasa kepada orang yang
kamu pekerjakan sebelum kering keringatnya (HR.Ibnu Majah).1
Dilihat dari segi obyeknya, Akad Ijarah (sewa/jasa) di bagi para ulama
fiqih kepada dua macam yaitu yang bersifat manfaat dan yang bersifat pekerjaan
(jasa). Ijarah (sewa/jasa) yang bersifat manfaat umpamanya adalah sewa
menyewa rumah, toko, kendaraan, pakaian dan perhiasan. itu merupakan
manfaat yang disepakati oleh ulama sebagai objek ijarah manfaat.
Ijarah (sewa/jasa) yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara
memperkerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Ijarah (sewa/jasa)
seperti ini, menurut para ulama fiqih, hukumnya boleh. Apabila jenis pekerjaan itu
jelas, seperti buruh bangunan, tukang jahit dan buruh pabrik. Ijarah seperti ini
1M.Ali Hasan ,Berbagai Macam Transaksi Dalam islam (Muamalat), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.hal.230.
ada yang bersifat pribadi, seperti menggaji seorang pembantu rumah tangga, ada
yang bersifat serikat yaitu seorang yang menjual jasanya untuk kepentingan
orang banyak seperti tukang sepatu, kedua bentuk Ijarah (sewa/jasa) terhadap
pekerjaan ini, menurut para ulama fiqih hukumnya boleh.
Maka dalam kehidupan ini kita semua di tuntut untuk
mengaktualisasikan diri dalam segala tingkat yang melalui sistem produk
pembiayaan Ijarah (sewa/jasa) yaitu akad sewa menyewa di mana pihak penjual
(BTM) menyebutkan harga sewa barang/tempat kepada konsumen / pihak
penyewa barang, kemudian pihak BTM mensyaratkan atas jasa/upah dari
kegiatan pembiayaan Ijarah dalam jumlah tertentu, sesuai dengan akad yang di
sepakati antara 2 pihak, yang berlandaskan nilai-nilai islam dan bersumber dalam
Al-qur’an dan Al-Hadist.
Koperasi Syariah BTM Bandar Lampung adalah Lembaga keuangan
Syariah yang kegiatannya mengelolah dan menyalurkan dana yang bersifat laba
(keuntungan ). Alasan BTM tidak menjadi BMT karena Baitul mal sudah ada di
Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung yaitu Badan Amil Zakat,
Infak dan Sedekah (ZIS).Tentunya nama yang paling cocok adalah Koperasi
syari’ah Baitut Tamwil Muhammadiyah ( BTM). Dari berbagai perkembangan
ekonomi dalam konteks syari’ah, maka Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
Muhammadiyah mendirikan lembaga keuangan syari’ah yang diberi nama
Koperasi syari’ah Baitut Tamwil Muhammadiyah ( BTM) Bandarlampung. BTM
Bandarlampung memiliki tujuan untuk mensejahterakan umat dan membangun
perekonomian umat secara syari’ah sebagai salah satu jalan menuju Ridho illahi.
Semakin berkembangnya minat masyarakat untuk menekuni profesi sebagai
pedagang di pasar-pasar Tradisional yang ada dikota Bandarlampung. Ini
berakibat semakin bergeraknya pembangunan pengembangan pasar yaitu dengan
dibangunnya Ruko/lapak tempat pedagang menjajakan daganganya. Semakin
berkembangnya perekonomian yang terjadi disetiap daerah maka bermunculan
usaha jasa sebagai alternatif pilihan life skill masyarakat.
Maka, munculah sebuah permasalahan bagi masyarakat golongan
ekonomi lemah, yang ingin menjadi salah satu pelaku produsen dan
menginginkan tempat untuk berdagang. Hanya saja kebijakan yang diambil oleh
pihak pengelolah pasar, tidak mementingkan mayarakat yang ekonominya
lemah. Sehingga mengambil keputusan untuk mentarif harga sewa tempat untuk
berdagang dengan harga relatif tinggi. Maka muncullah inisiatif dari pihak
BTM Bandarlampung untuk mengadakan suatu pruduk pembiayaan Ijarah
(Sewa/Jasa).
Kegiatan didalam BTM Bandarlampung yaitu produk pembiayaan Ijarah
(sewa/jasa) yang memilkiki fungsi mengatasi masalah yang berkaitan dengan
sewa tempat usaha nasabah dan bayaran jasa, dimana para nasabah tidak
sanggup untuk membayarnya, untuk itulah dengan adanya Akad ijarah di BTM,
maka permasalahan tersebut dapat diatasi dan umat/nasabah dapat diberdayakan
mulai dari aspek spiritual, pendidikan dan ekonomi.
Koperasi Syariah BTM Bandarlampung Memiliki tiga produk andalan
yaitu Produk pembiayaan (musyarokah, mudharrobah, murabahah, ijarah,
hawalah dan Qordhul hasan ) dan produk simpanan tawadu ( Tabungan Wadi’ah
Ummat) antara lain tawadu personal, lembaga, tarbiyah, haji, umroh, Qurban dan
Fitri. Dan yang ketiga adalah produk Investasi Mudharobah Berjangka (IMB).
Yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan ummat, menyelesaikan permasalahan
ummat dan untuk peningkatan usaha perdagangan maupun investasi.
B.Permasalahan
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Produk Pembiayaan ijarah (sewa/jasa) Koperasi Syari’ah
BTM Bandarlampung ?
2. Apa tujuan diadakannya Produk pembiayaan ijarah (sewa/jasa) di koperasi
Syari’ah BTM Bandarlampung ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Koperasi Syari’ah BTM
Baitut Tamwil Muhammadiyah adalah lembaga keuangan yang bertugas
mengelolah dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang sifatnya laba
(keuntungan). Dimana dana tersebut digunakan untuk membiayai usaha
masyarakat ekonomi kecil menengah, agar usaha dapat lancar dan mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT. Yang terpenting adalah pemberantasan praktek riba
pada koperasi konvensional dan rentenir yang sangat merugikan masyarakat.
Asas yang digunakan dalam BTM adalah Koperasi yaitu kekeluargaan,
tujuannya agar antara pihak BTM dan masyarakat terjalin ukhuwah islamiyah
yang kokoh. Untuk itulah dengan adanya BTM, maka permasalahan ummat akan
terselesaikan. Cara pembagian keuntungan di BTM melalui system Ujroh/upah
dalam akad Ijarah (Sewa/Jasa) yang sesuai dengan prinsip syari’ah.
Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Koperasi Syariah BTM
Bandarampung kini semakin tinggi. Keberadaannya sebagai salah satu lembaga
keuangan syari’ah alternative dan partner bagi pengusaha (UMKM) dan
masyarakat golongan ekonomi lemah semakin mendapat tempat ditengah-tengah
masyarakat, karena sistem Ekonomi syari’ah yang ditawarkan terbukti cukup
menguntungkan dan aman. Fungsi intemediasi yang dijalankan BTM,
sebagaimana yang telah penulis paparkan diatas, berupa kegiatan menghimpun
dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat,
telah berjalan relative optimal.
B. Dasar Pemikiran Terbentuknya Koperasi Syari’ah BTM
Pada dasarnya keberadaan Bank Syari’ah dan BMT/BTM adalah dalam
rangka dakwah bil hal yaitu mengajak masyrakat untuk Bermuammalah sesuai
dengan prinsip Syariat islam. Sudah barang tentu tatkalah memberikan
pembiayaan kepada para nasabahnya terlebih dahulu harus memilih usaha yang
sesuai dengan prinsip syari’ah.
Dalam bermuammalah sesuai prinsip syariah islam tentu harus
menerapkan akhlak mulia yaitu sidiq mencakup bersikap jujur pada diri sendiri,
sabar dan bijaksana, fathanah yaitu professional, disiplin, mentaati peraturan,
bekerja keras dan inovatif, amanah yaitu penuh rasa tanggung jawab dan saling
menghormati dalam menjalankan tugas dan melayani mitra usaha, tabligh yaitu
bersikap mendidik, membina dan memotivasi pihak lain (para pegawai dan mitra
usaha) untuk meningkatkan fungsinya sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat (Ormas) islam yang
berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi Amar Ma’ruf Nahi Mugkar serta
peka membaca lingkungan. Muhammadiyah telah mengembangkan Dakwah
melalui pendidikan dan kesehatan, saat ini Muhammadiyah sudah mulai
mengembangkan dakwahnya dibidang ekonomi, karena sejahtera keluarga maka
akan sejahtera kehidupan muammalahnya. Koperasi Syari’ah BTM Bandar
lampung sebagai lembaga keuangan syari’ah yang bersifat bisnis dan mandiri
dibawah naungan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan memiliki visi profetik
yaitu tidak hanya mengejar keuntungan materi semata, namun juga sebagai mitra
masyarakat kecil untuk meningkatkan harkat dan martabat ummat keluar dari
kemiskinan.2
C.Peran Koperasi Syari’ah BTM Dalam Otonomi Daerah
Mengutip formulasi bambang Ismawan (1994) tentang Lembaga
keuangan Mikro maka setidaknya terdapat beberapa hal yang diperankan
Koperasi Syari’ah dalam otonomi Daerah yaitu :
a. Mendukung pemerataan Pertumbuhan yaitu pelayanan BTM harus
secara luas dan efektif sehingga akan terlayani berbagai kelompok
2 Nurvaif S Chaniago,Dokumentasi Rapat Akhir Tahun Pengurus wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung, 15 januari 2010.
usaha mikro yang kemudian berubah menjadi usaha kecil, hal ini
akan menfasilitasi pemeratan pertumbuhan.
b. Mengatasi Kesenjangan Kota dan Desa yaitu akibat Jangkauan BTM
yang luas, bisa meliputi selama ini acap sekali kurang adil pada
masyarakat desa, sebab lebih condong mengembangkan kota. Salah
satu indikatornya adalah dari derasnya urbanisasi dan pesatnya
perkembangan keuangan mikro yang berkemampuan menjangkau
desa, tentu saja akan mengurangi kesenjangan desa dan kota.
c. Mengatasi kesenjangan usaha Besar dan Usaha Kecil yaitu sektor yang
selama ini mendapat akses dan kemudian dalam mengembangkan diri
adalah usaha besar, akibatnya timbul jurang yang lebar antara
perkembangan usaha besar dan semakin tak terkejar oleh usaha kecil.
Dengan dukungan pembiayaan usaha kecil tentunya hal ini akan
mengurangi kesenjangan yang terjadi.
d. Meningkatkan kemandirian Daerah yaitu dengan adanya factor-faktor
produksi (capital,tanah dan SDM) yang merupakan kekuatan dimiliki
daerah, dimanfaatkan dan didayagunakan sepenuhnya untuk
memanfaatkan berbagai peluang yang ada, maka ketergantungan
terhadap investasi luar daerah maupun luar negeri akan terkurangi,
serta investasi ekonomi rakyat dapat berkembang pesat. Kemandirian
daerah tentu akan berdampak pada kemandirian nasional, sebab
nasioanal terdiri dari daerah-daerah, sehinnga dengan sendirinya
ketergantungan terhadap utang hutang luar negeri akan terkurangi.
Adanya pemerataan pertumbuhan, terjadinya keseimbangan
pertumbuhan kota dan desa, berkurangnya kesenjangan usaha Besar
dan Usaha Kecil, tentunya hal ini akan mengurangi kemungkinan
ketidakstabilan daerah. kecemburuan sosial dengal sendirinya akan
terkurangi, sebab adanya kesejahteraan yang merata akan
menimbulkan multiplier effect maupun interpedensi antar satu bagian
dengan bagian lain. Era Otonomi Daerah mmerupakan peluang untuk
memberdayakan ekonomi rakyat dengan memanfaatkan Lembaga
Keungan Mikro Syari’ah BTM melalui keuangan mikro syariah,
kebangkitan ekonomi rakyat (sekaligus ekonomi nasional maupun
pengurangan kemiskinan akan dilakukan oleh rakyat sendiri. Memang
telah tiba saatnya,masyarakat menemukan jalannya sendiri untuk
mengatasi persoalan yang meraka hadapi.3
D.Keunggulan Koperasi Syariah BTM Dibandingkan koperasi dan
perbankan konvensional
a. BTM memiliki dasar hukum operasional yaitu Al Quran dan Al Hadist.
Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
separti yang diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti
yang dicontohkan Rasulullah SAW.
b. BTM mendasarkan semua produk dan operasinya pada prinsip-prinsip
efisiensi, keadilan dan kebersamaan.
c. Adanya kebersamaan ikatan emosional keagamaan yang kuat antara
pemegang saham, pengelolah dan anggota, sehingga dapat dikembangkan
kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil
d. Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam
BTM akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengamalan ajaran
agamanya sehingga berapapun hasil yang diperoleh diyakini membawa
berkah.
e. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil, maka persaingan antar
BMT/BTM islam berlaku wajar yang diperuntuhkan oleh keberhasilan
dalam membina anggota dengan profesionalisme dan pelayanan yang
baik.
f. Tersedianya pembiayaan Qordhul Hasan yang tidak membebani anggota
dengan biaya apapun, kecuali biaya yang dipergunakan sendiri seperti
3 Agustianto, Teologi Ekonomi islam,Vi, Jakarta,2005.
bea materai, biaya noturis dan sebagai administrasi. Produk Qordhul
Hasan diutamakan bagi nasabah yang benar-benar tidak mampu.
E.Produk yang ditawarkan Koperasi Syariah BTM kepada Anggota
a. Produk Pembiayaan
i. Musyarakah (Kemitraan Usaha) yaitu akad akad kerja sama antara dua
pihak atau lebih untuk melakukan suatu kegiatan usaha tertentu,
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana sesuai dengan porsi
usaha yang disepakati. Sementara keuntungan yang diperoleh maupun
kerugian yang mungkin timbul akan dibagi secara professional atau
sesuai dengan kesepakatan bersama.
ii. Mudharrabah (Bagi Hasil) yaitu akad kebutuhan modal dengan pihak
pengelolah usaha (mudharrib) untuk melakukan kegiatan usaha bersama.
Keuntungan yang diperoleh dibagi menurut perbandingan (nisbah) yang
disepakati. Dalam hal terjadi kerugian, akan ditanggung oleh pihak
modal, selama bukan diakibatkan karena kelalaian pengelola usaha.
Sedangkan kerugian yang timbul karena kelalaian pengelolah usaha akan
menjadi tanggung jawab pengelolah itu sendiri. Pemilik modal tidak
turut campur dalam pengelolahan usaha tetapi mempunyai hak untuk
melakukan pengawasan.
iii. Murabahah ( jual beli) yaitu akad jual beli atas suatu barang dengan
harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya
penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas barang
tersebut dan besarnya keuntungan yang diperol.
iv. Hiwalah ( Pengalihan Hutang ) yaitu akad pemindahan membayar
hutang dari orang berhutang ( Al muhiil) kepada yang berhutang lainya
(Al muhal alaih) atas dasar saling mempercayai.
v. Ijarah ( Sewa/jasa ) yaitu akad pengalihan hak penggunaan atas suatu
barang untuk jangka waktu tertentu dengan kompensasi pembayaran
uang sewa, tanpa diikuti oleh perubahan kepemilikan atas barang
tersebut.
vi. Qordhul Hasan ( Dana Kebajikan/Sosial ) yaitu merupakan pembiayaan
yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang harus
dikembalikan pada waktu yang diperjanjikan, namun tanpa disertai
imbalan apapun.pembiayaan yang diberikan tersebut adalah dalam
rangkah saling membantu dan bukan merupakan transaksi komersil
disamping itu juga menyediakan penumpangan dan penyaluran zakat.
b. Produk Simpanan Tawadu (Tabungan Wadiah Ummat)
Tawadu adalah simpanan tabungan ummat yang disediakan oleh
pihak BTM untuk memberikan kemudahan bagi para anngota BTM dalam
hal penyimpanan hasil usaha, yang persentase keuntungannya menolong
tidak ada keuntungan yang diambil oleh pihak BTM, hanya pembayaran
administrasi buku tabungan dan adanya bagi hasil keuntungan pada saat
akhir tahun bagi nasabah BTM.
i. Tawadu Personal yaitu tabungan wadiah ummat yang dutamakan bagi
anggota baru BTM dan anggota lama BTM yang mengajukan
pembiayaan, untuk menabung sambil membayar angsuran. Kegunaanya
jika suatu saat nunggak pembayaran angsuran, maka dengan jalan
penarikan tabungan.
ii. Tawadu Lembaga yaitu tabungan wadiah ummat yang disediakan bagi
lembaga-lembaga yang berada dimasyarakt untuk menyimpan hasil
keuntungan dari lembaga tersebut.
iii. Tawadu Tarbiyah yaitu tabungan wadiah ummat yang diutamakan bagi
kalangan mahasiswa dan para dosen maupun guru-guru sekolah dan
ngaji, dalam hal penyimpanan SHU dan sisa uang jajan bagi
mahasiswa. Yang tujuannya untuk kemaslahatan bersama.
iv. Tawadu Haji dan Umroh yaitu tabungan wadiah ummat yang
disediakan bagi ummat islam yang berkeinginan melaksanakan ibadah
haji dan umroh, hanya saja melalui sistem menabung dalam hal
pemenuhan biaya ibadah haji dan umroh.
v. Tawadu Pendidikan yaitu tabungan wadiah ummat yang disediakan
bagi ummat dalam hal Persiapan biaya pendidikan bagi anaknya yang
belum sekolah.
vi. Tawadu Siswa yaitu Tabungan wadiah ummat yang disediakan untuk
kalangan pelajar dari tingkat SD/MI, SLTP/MTs, SMA/MAN. Agar
mereka gemar menabung untuk membiayai pendidikannya.
vii. Tawadu Fitri dan Qurban yaitu tabungan wadiah ummat yang dsediakan
untuk penyiapan menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan persiapan
membeli hewan qurban pada saat hari raya Idul Adha.
c. Produk Investasi Mudharobah Berjangka (IMB)
Investasi Mudhorobah Berjangka (IMB) adalah deposito
berdasarkan prinsip Mudharobah Al Mutlaqoh dengan pilihan investasi
jangka waktu 3,6,12 bulan.Dana akan di investasikan secara optimal untuk
membiayai usaha produktif yang berguna bagi kepentingan ummat,
dengan pembagian hasil sesuai porsi yang disepakati.
F. Ijarah
Pengertian dan Hukum Ijarah
Didalam kehidupan sehari-hari masalah ijarah (Sewa/Jasa) sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat kita, bahkan sering dilakukan.
Sewa-menyewa adalah akad untuk mengambil manfaat dari sesuatu
dengan imbalan (tukaran) yang telah disepakati bersama, sedangkan jasa/upah
adalah memberi imbalan kepada seseorang karena ia telah mengerjakan suatu
pekerjaan tertentu atau sampai waktu tertentu. Menurut Fatwa Dewan Syari’ah
Nasional, ijarah adalah akad pemindahahan hak guna (manfaat) atau suatu
barang/jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.4
4 Adiwarman Abdul Karim, Bank Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,2006.Hal.146.
Menurut para sahabat dan para ulama, ijarah ini hukumnya diperbolehkan
(Mubah). Hal ini berdasarkan kepada firman Allah SWT :
Artinya : “Dan jika ingin anaknya disusukan orang lain , maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan bayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada allah maha melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-
Baqarah :233).5
Hadits Rasulullah SAW, menyatakan sebagai berikut :
Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berbekam kepada
seseorang dan beliau memeberikan upah kepada tukang bekam tersebut”.
(HR.Al-Bukhari dan muslim).
Rukun dan Syarat Ijarah
Ada beberapa hal yang menyangkut rukun dan syarat ijarah yaitu :
a. Yang menyewakan dan menyewah syaratnya cakap bertindak sendiri
(dewasa dan berakal), atas kehendak sendiri dan tidak untuk makud
sia-sia atau pemborosan.
b. Obyek barang Ijarah syaratnya diketahui jenis, kadar dan sifatnya.
c. Manfaat ijarah, syaratnya dapat diperhitungkan secara jelas, dapat
diberikan oleh pihak yang menyewakan dan dibatasi sesuai dengan
perjanjian.
d. Akad Ijarah
Macam –macam Ijarah
Beberapa sewa-menyewa yang diperbolehkan dalam islam antara lain :
a. Sewa-menyewa tanah, dengan syarat menjelaskan barang yang
disewakan, baik untuk ditanaman, tumbuh-tumbuhan atau bangunan.
5Muhammad Amrullah, fiqih,Armico, Bandung.1995.Hal.39.
b. Menyewakan binatang, dengan syarat dijelaskan waktu dan tempatnya
dan dijelaskan kegunaan penyewaan.
c. Menyewakan rumah untuk tempat tinggal, dengan syarat tidak merusak
bangunan, orang yang menyewakan wajib memenuhi hal-hal yang
memungkinkan rumah itu dapat ditempati menurut kebiasaan yang
berlaku dan orang yang menyewa dapat menjaga keadaan bangunan.
d. Menyewakan barang sewaan dan menyewakan barang yang dapat
diambil manfaatnya.
e. Jasa untuk membayar ongkos ( uang sekolah / kuliyah, tenaga kerja,
hotel, dan transportasi)
Batalnya dan Habisnya masa Ijarah
Akad ijarah menjadi batal apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Terdapat aib (cacat) pada barang yang disewakan yang diperkirakan aib
itu sudah ada sejak ditangan pemiliknya.
b. Rusaknya barang yang disewakan bukan karena kesalahan pihak yang
menyewa.
c. Rusaknya barang yang diupahkan (majur alaih)
d. Salah satu pihak ingkar janji (khianat).
e. Pihak yang menyewa, ternyata menyewakan lagi barang terebut
kepada pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik barang.
Adapun habisnya (berakhir) ijarah, apabila :
a. Waktu yang telah disepakati berakhir, atau dengan kata lain telah
mencapai waktu yang ditentukan.
b. Terdapat kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri ijarah
walaupun waktunya belum berakhir.
c. Barang yang diupahkan telah selesai dikerjakan.
d. Telah terpenuhi manfaat yang diakadkan.
Manfaat (Hikmah) Ijarah
a. Saling tolong menolong, isi mengisi antara sesama manusia dan
bekerjasama berbagai makhluk yang suka bermasyarakat.
b. Melaksanakan perintah Allah SWT, untuk saling tolong menolong
dalam berbuat kebaikan dan takwa.
c. Menghormati hak-hak buruh/pekerja yang dibutuhkan tenaganya guna
keseimbangan usahanya.
d. Memahami dan meghargai hasil jerih payah orang lain.
Manfaat dari transaksi Ijarah untuk koperasi syari’ah / Bank Syari’ah adalah
keuntungan (ujroh) sewa dan kembalinnya uang pokok. Adapun resiko yang
mungkin terjadi dalam ijarah adalah sebagai berikut :6
a.Default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja.
b.Rusak, aset ijarah rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan
harus dilakukan dengan baik.
c.Berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau membeli
aset tersebut. Akibatnya Koperasi Syari’ah menghitung kembali
keuntungan dan mengembalikan sebagian kepada nasabah.
BAB III
6Muhammad Syafe’i antonio, Bank Syari’ah dari teori hingga praktek, Gema insani, jakarta, 2001.Hal. 199.
GAMBARAN OBJEK PPL
A. Kondisi Objektif Objek
1. Sejarah Berdirinya Koperasi Syariah BTM Bandarlampung
Persyarikatan Muhammadiyah adalah merupakan organisasi sosial
keagamaan yang tertua diindonesia yang kini sudah memasuki usia satu abad.
Dalam perjalanan yang demikian panjang Muhammadiyah telah tumbuh dan
berkembang menjadi organisasi kemasyarakatan yang sangat besar. Jaringan
organisasi persyarikatan Muhammadiyah telah terbesar diseluruh propinsi,
kabupeten/kota dan sebagian besar kecamatan dan desa diseluruh Indonesia.
Dalam rangka upaya berpartisipasi membangun bangsa, Muhammadiyah
telah mendirikan dan mengelolah belasan ribu amal usaha dibidang pendidikan,
kesehatan dan amal usaha panti-panti asuhan. Semua jenis amal usaha tersebut
merupakan gerakan persyarikatan Muhammadiyah dalam rangka memerangi
kebodohan dan mengentaskan kemiskinan.7
Sejak tahun 1995 persyarikatan Muhammadiyah telah merintis
tumbuhnya Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah guna membantu memecahkan
masalah-masalah permodalan yang dihadapi para pelaku usaha kecil dan mikro
diberbagai daerah termasuk provinsi Lampung. Lembaga Keuangan Mikro
Syari’ah tersebut diberi nama Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung. Dalam
Rangka upaya menjabarkan program kerja persyarikatan tersebut maka Majelis
Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung tahun
2005 mencoba merintis pendirian Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung
dengan maksud untuk membantu memecahkan masalah permodalan yang
dihadapi pelaku usaha mikro kecil yang ada dipasar temple sukarame.
7 Abdul Adib Zamin,Laporan Rapat Akhir Tahun Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung,2010.
Koperasi Syari’ah BTM adalah pilot proyek Majelis Ekonomi dan
Kewirausahaan PWM lampung dalam rangka gerakan dakwah dibidang ekonomi
dengan sasaran utama pemberdayaan ekonomi umat dan pengentasan kemiskinan.
Pendirian Koperasi Syari’ah Baitut Tamil Muhammadiyah Bandar
lampung diawali dengan menggagas Lembaga Keuangan Syari’ah
Muhammadiyah pada tahun 2004, dan dilegalkan dengan pendirian Koperasi
Syari’ah BTM berbadan hukum koperasi pada tahun 2005. Dimulai dengan
modal simpanan pokok Rp 2.000.000 (dua juta rupiah ). Walaupun berbadan
hukum tahun 2005, Koperasi Syariah BTM Bandarlampung mulai eksis terkelola
secara bisnis mandiri dan professional juli 2007 sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kepada anggota. Hingga tahun 2010 aset Koperasi
Syariah BTM Bandarlampung Memiliki Aset Rp 13.000.000.000 ( tiga belas
milyar Rupiah). Dan mempunyai tujuh cabang kantor kas yaitu kas pasar Temple
Sukarame, kas pasar Pulau Dammar Way Dadi, kas pasar Perumnas Way Halim,
kas pasar Kota Karang Teluk Betung, kas pasar Untung Labuhan Dalam, kas
pasar Kandis Way Kandis dan kas pasar Koga Kedaton yang semuanya itu
berkantor pusat dijalan Urip Sumoharjo samping SPBU baru Sukarame.
Visi misi dan motto Koperasi Syari’ah BTM Bandar Lampung
Visi : Menjadi BTM Terbesar di Propinsi Lampung
Misi :
Menciptakan peluang usaha.
Menciptakan Sumber Daya yang Visioner, Prospektif dan produktif
Memberikan solusi kepada anggota koperasi dan masyarakat umum
agar terhindar dari riba.
Motto : “Melayani Sepenuh Hati Menggapai Ridho Illahi”
2. Struktur Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung
Rapat Anggota
PengurusKetua : Hi.Jamhari Hadi Purwanto,M.PSekretaris: Ahsanal Huda S.PBendahara : Nita Ardiyani S.E
PengawasKetua : Hi.Fahrudin al-hadiAnggota : Hi.Suminto Martono,SH
Hi.Habiburrahman, MM
Ganeral ManagerElly Kasim S.E,AKt
Sekertaris Eksekutif Adi Susanto,A.Md
Manager OPS dan KeuanganMartini Setyowati, S.E
Kabag. AccountingHarum Febriana S.ELidia Soraya S.E
Kabag. Custamer service dan adumSuprantia Ningsih
Kabag. Teller HartiniHizwntini
Manager Marketting dan Adm Legal Yuke Derli,S.Pd.I
Yuke Derli
Kabag. Account OfficerDedi iskandar,Rahmat Habibi,Zulkifli Harun, Suratman S.Pd,I, Miftahuddin S.Pd.I, EB Hery Kapitra, Bintar AS, dan Sabandi
Kabag. RemidialSuswanti,Trianjar S,A.Md,Dewi,may rani, Sri Emiyati,Rita Erna, Dian Valentina,dan Hendro
Kabag. Adm Legal Reni Winarsih
Kabag. HRD (Human Resource Development)Drs.Giyono M.Pd
Kabag.DiklatKabag. Renbang
Office Boy Mukhlis Muhtarom
3. Program Kegiatan Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung
Secara umum ada tiga bagian penugasan penting yang ada di Koperasi
Syari’ah BTM Bandarlampung :
- Bagian Operasional Dan Keuangan
Bagian ini membawahi beberapa sub bagian yaitu Accounting, customer
service dan Adum, Teller dan office boy. Kegiatannya secara umum
adalah mencari sumber dana dari pihak ketiga, baik perbankan Syari’ah,
anggota BTM maupun BUMN melalui program Coorparate social
Responsibility ( CSR). Selain itu melakukan pembukuan tentang data-data
anggota dengan menggunakan sistem komputer.
- Bagian Marketing dan Administrasi Legal
Bagian ini membawahi Account Officer, Remedial dan Administrasi
Legal. Tugasnya secara umum adalah mensosialisasikan produk serta
mengajak masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil untuk dapat
menjadi anggota BTM, menyalurkan dana kepada masyarakat atau pelaku
usaha mikro yang membutuhkan, menyelesaikan permasalahan yang
terjadi dilapangan, melayani anggota yang ingin menabung, membayar
angsuran dan yang ingin mengambil tabungan.
- Bagian HRD ( Human Resource Development )
Bagian ini merupakan pengembagan dari struktur pengurusan Koperasi
Syariah BTM Bandarlampung yang membawahi bagian pendidikan dan
pelatihan dan bagian pengembangan SDM. Tugasnya secara umum adalah
mengembangkan sumber Daya Manusia ( SDM ) baik pengelolah maupun
pengurus dan mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi pengelolah dan
pengurus.
B. Pelaksanaan Kerja / Mekanisme Kerja dan Hambatan
1. Pelaksanaaan kerja / Mekanisme Kerja
Pada praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) yang dilaksanakan selama 25
hari ( 20 januari s/d 18 februari) penulis ditempatkan ditiga bagian yang memiliki
fungsi dan tugas berbeda. Berikut ini penulis akan mencoba memaparkan bagian
tersebut beserta kegiatannya selama proses PPL berlangsung.
a. Remedial dipasar Untung Labuhan Dalam kecamatan Tanjung Senang
Bagian ini berada dibawah pengawasan kepala bagian (kabag) Operasional
dan Keuangan namun sekarang dalam pengawasan Kepala bagian Marketing dan
Adm Legal. Kegiatannya dimulai pukul 07.00 wib diawali dengan pengajian
membaca Al qur’an, tugas pertama remedial adalah menyusun buku tabungan
dan angsuran nasabah secara berurutan. Kedua adalah melakukan pencatatan
pembayaran dibuku tabungan ( bagi yang Menabung) dan angsuran kemudian
dimasuakan kedalam buku kas harian pasar setelah terkumpul semua maka
dilakukannya penghitungan pendapatan simpanan dan pendapatan angsuran
kemudian dijumlahkan sesecara keseluruhan. Ketiga memiliki kemampuan
menjelaskan tentang konsep bermuamalah secara syari’ah kapada para pedagang
maupun masyarakat yang belum paham tentang ekonomi Syari’ah dan yang
terakhir adalah mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi dan memberikan
motivasi bagi anggota yang bermasalah. Pukul 13.00 petugas rmidial kembali
kekantor pusat untuk memberikan pendapatan kepada teller dan kemudian
remedial bertugas membantu customer service dalam mengecek hasil loparan
kas pasar.
b. Penempatan dilapangan ( Account Officer )
Account Officer Pembiayaan
Bagian ini berada dalam pengawasan kepala bagian ( Kabag ) marketing
dan Adm Legal, sebelum malaksanakan kegiatan penulis dan para AO berkumpul
diruang kerja AO lantai 2, untuk diberikan arahan oleh kordinator AO. Secara
umum berdasarkan pengalaman penulis, ada 3 peran pokok yang harus
dilaksanakan oleh petugas lapangan ( AO ). Yang pertama melakukan penagihan
kepada para anggota yang telat membayar angsuran, dalam hal ini petugas
lapangan dituntut untuk cakap, memiliki etos kerja yang tinggi dan memiliki
kemampuan melakukan pendekatan pendekatan kepada anggota, karena ternyata
tidak sedikit anggota yang sebenarnya secara financial mampu untuk melunasi
angsuran. Pendekatan ini dilakukan agar para anggota dapat menyadari
kewajibannya untuk melunasi angsuran. kedua adalah melakukan survey kepada
anggota yang mengajukan pembiayaan baik survey tempat usaha maupun survey
tempat tinggal. Ketiga adalah mampu menangani suatu masalah yang terjadi
di BTM maupun anggota dan melakukan Dropping ( pendampingan ) pada
anggota yang telah dicairkan pembiayaannya. Ada beberapa tehnik survey yang
harus dikuasai oleh petugas lapangan (AO) yaitu :
Charakter yaitu penilaian terhadap akhlakul karimah anggota yang
nengajukan pembiayaan mulai dari tata cara penyambutan saat
bersilatuhrami kerumah dan tempat usahanya,tutur kata dalam berbicara,
dan etika sosialnya dalam kehidupannya.
Chapasity yaitu suatu penilaian kepada anggota mengenai kemampuan
melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan
dibiayai dari BTM mulai dari sumber usaha, omset penjualan usaha dan
belanja barang usaha ( stok barang).
Capital yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki
anggota yang diukur dengan posisi usahanya secara keseluruhan melalui
resiko finansialnya dan penekanan pada komposisi modalnya (asset yang
dimiliki hasil dari usahanya).
Colleteral yaitu penilaian terhadp barang jaminan yang diserahkan oleh
anggota sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterimanya. Manfaat
Colleteral adalah alat pengaman apabila suatu saat usaha yang dibiayai
BTM gagal dan anggota tidak bisa melunasi angsuran pembiayaan dari
hasil usaha yang normal.
Condition yaitu penilaian berdasarkan kondisi perekonomiannya mulai
dari posisi tempat tinggal dengan usaha, strateginya tempat usaha, lamanya
anggota dalam usaha dan kondisi kehidupan anggota ( Keluargannya).8
Account Officer Perumahan
Tugas menjadi AO perumahan adalah mengatasi masalah kredit macet
perumahan dengan mendatangi kerumah anggota perumahan untuk
memberitahukan prihal surat pelunasan kredit macet agar segera melunasinya,
kedua mengatasi rumah yang bermasalah dalam hal pengalihan pemilik rumah
yang tidak dikonfirmasikan kepada pihak BSB/BTM, ketiga adalah melakukan
marketing perumahan yang masih kosong dan keempat adalah melakukan
penyemprotan tanda bahwa rumah ini bermasalah dan mengecet kembali apabila
rumah tersebut sudah tidak bermasalah. Koperasi Syariah BTM Bandar Lampung
memilki tanggung jawab dalam hal mengatasi perumahan bermasalah di
perumahan BKP, perumahan Bataranila dan perumahan Abdi Negara .
c. Penempatan dikantor pusat (Accounting)
Bagian ini dibawah pengawasan kepala bagian operasional dan keuangan.
kegiatannya adalah Cheklist atau pengecekan atas data-data yang masuk, yang
berasal dari kantor-kantor kas, untuk kemudian dilakukan input atau pemindahan
data dari manual kekomputer, hal ini dilakukan agar data-data para anggota tetap
terjaga keamanan dan kevalidannya.
Selain itu juga penulis merasakan menjadi Customer Service yang
bertugas melayani anggota yang datang untuk mengajukan pembiayaan dan
memberikan arahan kepada anggota tentang tata cara mengisi formulir
pembiayaan dan menjadi anggota baru BTM.
8 Heru WahyudI,Ekonomi Syariah,Jakarta, 2010,hal.21-25.
Ada juga teller yang bertugas melayani anggota yang ingin menabung,
membayar angsuran atau mengambil tabungan dan mengecek kembali jumlah
uang yang masuk dari kantor kas pasar .
2. Tehnik Penggalangan Modal BTM Bandarlampung
Tehnik yang digunakan pihak BTM Bandarlampung dalam menambah
modal dengan memberikan suatu kejelasan terkait dengan penyaluran dana
tersebut. Agar dananya tidak disalah gunakan dan tepat sasaran. Oleh sebab itu
pihak BTM memiliki sifat Sidiq, amanah, fathonah dan Tabligh untuk menarik
pihak investasi agar menggulirkan dana diBTM. Serta sudah benar-benar
termanajemen pengelolahan BTMnya dan program kerja yang direncanakan
benar-benar dilaksanakan. Untuk itulah para investor tidak ragu menanamkan
dananya Di BTM.
Modal dana yang dimiliki Koperasi syari’ah BTM berasal dari simpanan
pokok, simpanan wajib, SHU dan modal dari mitra kerja BTM. Simpanan pokok
adalah simpanan yang berasal dari anggota pendiri BTM dan anggota biasa pada
tahap keanggotaan BTM. Besarnya simpanan pokok adalah Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah). Simpanan pokok itu buat anggota koperasi kelebihannya
selain bisa simpan dan pembiayaan juga dapat SHU tiap akhir tahunnya.
Sedangkan simpanan wajib adalah simpanan yang diharuskan tiap bulannya
berlaku buat semua anggota, besarnya RP 2.00.000 per bulan dan simpanan wajib
juga didapat dari simpanan nasabah BTM Dan dana dari SHU ( sisa hasil usaha )
yang besarnya ditetapkan oleh rapat anggota tahunan BTM.
Dana investasi ( penanaman modal ) yang ada di BTM berasal dari mitra
kerja BTM yaitu Bank Syari’ah Mandiri (BSM) yang selama ini banyak
mnginvestasikan dana untuk mengoperasikan pembiayaan diBTM, kedua
PT.Telkom dimana dana yang digulirkan dikhususkan sasarannya bagi para
pelaku usaha yang menjadi anngota BTM besarnya satu nasabah mendapatkan
bantuan Rp.5.000.000, yang pembayaran angsurannya perbulan. Ketiga Bank
Syari’ah Bukopin (BSB) yaitu berupa dana untuk pengelolahan perumahan
bermasalah dan yang terakhir pada bulan januari 2011 BTM mendapatkan dana
dari Lembaga Pengelolah Dana Bergulir (LPDB) yang sasarannya untuk
membiayai produk pembiayaan BTM Bandarlampung, besar dananya adalah
Rp 5.000.000.000 ( lima milyar rupiah ).
3. Tehnik Pengembangan Produk Pembiayaan Ijarah BTM Bandarlampung
Untuk mencapai maksud dan tujuan pembiayaan Ijarah (Sewa / Jasa).
Maka pihak pengelolah Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung harus
menetapkan dan menjalankan syarat-syarat pembiayaan Ijarah (Sewa/jasa)
diantaranya :
a. Pemilik Barang sewaan harus memberi tahu biaya barang yang akan
diakadkan Ijarah Kepada nasabah.
b. Akad Ijarah Harus diterima oleh kedua belah pihak antara BTM dan
Nasabah yaitu asas Kemanfaatan.
c. Kontrak harus terhindar dari praktek Riba.
d. Pemilik barang sewaan harus menjelaskan kepada penyewa bila terjadi
cacat atas barang yang akan disewakan, agar tidak terjadinya penghianatan
dalam akad Ijarah.
e. Pemilik sewaan harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
sistem pembayaran kepada nasabah yang tertarik untuk menyewa barang
tersebut.
4. Tehnik Perhitungan Produk Pembiayaan Ijarah BTM Bandarlampung
Tehnik perhitungan pembiayaan Ijarah (sewa/jasa) yaitu memiliki
perhitungan sistem Ujroh/Upah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
pada saat akad Ijarah yang telah ditetapkan dan sesuai dengan prinsip syari’ah
(Al Qur’an dan Al hadits), misalnya :
Seorang nasabah BTM ingin menyewa ruko/lapak untuk tempat usaha
penjualan pakaian seharaga Rp 4.000.000 (empat juta Rupiah), nasabah datang
ke BMT dan meminta BMT untuk Membayarkan sewaan ruko tersebut.maka
dilakukanlah akad antara nasabah dengan pihak BMT untuk menentukan
ujroh/upah yang akan diperoleh pihak BTM. Misalnya telah sepakati nasabah
membayar angsuran perharinya Rp 40.000 selama waktu 110 hari.maka
ujroh/upah yang didapat pihak BTM adalah Rp.400.000 hasil dari 40.000 X 110
hari =4.400.000. Ini merupakn akad Ijarah Manfaat.
Pak hasan seorang nasabah pasar untung, sedang merenopasi rumahnya,
ia telah memperkerjakan 10 orang tukang bangunan, disaat hari sabtu tiba, pak
hasan kehabisan uang dan tidak bisa membayar jasa tukang bangunan tersebut.
Maka pak hasan mengajukan pembiayaan ke BTM, melalui pembiayaan ijarah.
maka pak hasan mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 5.000.000. Akad
disepakati angsuran perharinya Rp.50.000 selama waktu 112 hari. Maka
ujroh/upah yang didapat pihak BTM adalah Rp 600.000 hasil dari RP 50.000 X
112 = RP 5.600.000. Ini merupakan akad Ijarah Manfaat.
5. Produk Pembiayaan Ijarah BTM Bandarlampung
produk pembiayaan Ijarah (sewa/jasa) BTM Bandarlampung pada
dasarnya mempunyai prinsip (ujroh/upah) saling kepercayaan, kekeluaragaan dan
prinsip pengelolahan menjemput bola yaitu suatu pembiayaan yang dapat dan siap
memberikan pelayanan antar jemput maupun diantar sendiri setoran angsuran
maupun penarikan simpanan anggota. Pada prinsip ini harus benar-benar
dijalankan secara intensif dan sungguh-sungguh. Selain itu produk pembiayaan
Ijarah yang diberikan kepada anggota lebih bersifat kekeluargaan, yang
membangun dasar moral tehadap nasabah. Antara nasabah dan pengelolah BTM
Bandarlampung, adannya keterbukaan dan tidak ada jarak yang mendasar dalam
transaksi. Dalam transaksi Pembiayaan pihak BTM memiliki Proses yaitu
mengadakan silatuhrami berkunjung kerumah nasabah dan tempat usaha nasabah
untuk mengadakan survey kelayakan penerimaan penbiayaan dari BTM dengan
cara yang sopan, teratur, mendetail, teliti dan adanya tegur sapa antara nasabah
dan pihak pengelolah BTM Bandarlampung.
Tujuan diadakannya produk pembiayaan Ijarah adalah untuk mengatasi
solusi permasalahan ummat khususnya dibidang kegiataaan sewa-menyewa yang
dilakukan nasabah BTM maupun mayarakat dan menghormati pekerjaan yang
telah dilakukan oleh pihak yang telah melakukan pekerjaan dengan tidak
menunda-nunda pembayaran upah atas kerja yang telah diselesaikannya serta
melaksanakan perintah Allah SWT untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan dan takwa dan menjalankan ajaran Rasulullah SAW untuk
bermuamalah secara syari’ah.
6.Hambatan- Hambatan
Semua pogram yang telah dibentuk dapat terlaksana dengan baik, namun
ada hambatan-hambatan yang ditemui yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia
(SDM) dari segi Kualitas karyawan dan nasabah BTM Bandarlampung, dari pihak
pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) banyak yang belum memahami
konsep Syari’ah sehingga banyak mengalami miss komunikasi, tatanan penetapan
tempat kerja pengelolah BMT kurang baik akibatnya kenyamanan dalam bekerja
sedikit terusik karena sarana dan prasarana yang disediakan belum mencukupi
kebutuhan karyawan dan BTM Bandarlampung belum memiliki Kantor pusat
Sendiri akibatnya Kalau sudah habis masa kontraknya maka bersiap-siap mencari
tempat untuk dijadikan kantor pusat.9
Adapun hambatan yang dialami dalam produk pembiayaan Ijarah
(Sewa/Jasa) adalah nasabah kadang sekali menghianati akad Ijarah yang telah
disepakati dengan mengoper sewaan tempat kepada orang lain, keterlambatan
anggota (nasabah) dalam pembayaran angsuran dan banyak tunggakan-tunggakan
anggota. Keterlambatan tersebut diakibatkan oleh kecerobohan nasabah itu sendiri
dalam mengelolah keuangan maupun faktor dari dalam yang dihadapi oleh
nasabah. Dengan demikian pihak pengelolah BTM mengalami hambatan
(kemacetan ) dalam pemutaran keuangan untuk membiayai pengajuan nasabah
9 Wawancara Dengan Kepala Bagian Marketing Dan Administrasi Legal BTM Bandar Lampung, Hari Jumat tanggal 25 Februari 2011 pukul 10.30 wib.
BAB IV
ANALISIS
Setelah penulis melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di
Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung. Dengan Proses Metode Interview Dan
Survey, maka dapat Dianalisis sesuai dengan inti permasalahan yang penulis
kemukakan yaitu mengenai bagaimana produk pembiayaan Ijarah (sewa/jasa)
dan tujuan diadakannya pembiayaan Ijarah DiBTM Bandarlampung.
Koperasi Sayri’ah BTM Bandarlampung Dalam memberikan pelayanan
pembiayaan kepada nasabah dilakukan dengan baik, sehingga nasabah merasa
nyaman antara anggota dengan pihak BTM mempunyai sifat saling keterbukaan
dan kekeluargaan . Dalam Transaksi pembiayaan Ijarah (Sewa/jasa) mempunyai
system (ujroh/upah) saling mempercayai, kekeluargaan dan sistem menjemput
bola dalam penarikan angsuran Pembiayaan Ijarah (sewa/jasa).
Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung Pengelolahannya sudah sesuai
dengan prinsip syari’ah agama islam yang menginginkan kesejahteraan ummat
dan kemaslahatan ummat upaya kebersamaan menggapai Ridho Illahi, sesuai
dengan Visi dan Misi didirikannya Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung.
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Oleh BTM mulai dari Pengurus,
Pengawas dan Pengelola sudah mencukupi, namun sedikit kurangnya
kemampuan karyawan BTM dalam memahami konsep syariah terutama dalam
menjelaskan produk pembiayaan dan sistem Ujroh/Upah kepada nasabah dan
masyarakat umum.
Perkembangan Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung sangat pesat
sekali terbukti hingga bulan februari 2011 asset yang dimiliki mencapai
Rp.13.000.000.000 (tiga belas milyar rupiah) dari Rp 9.000.000.000 (Sembilan
milyar rupiah) ditahun 2010. Dan memiliki tujuh cabang kantor kas pasar
antara lain kas pasar Temple Sukarame, kas pasar Pulau Damar Way Dadi, kas
pasar kota karang Teluk Betung, kas pasar untung Labuhan Dalam, kas pasar
Perumnas Way Halim, kas pasar Way kandis dan kas pasar koga kedaton. Ini
terbukti bahwa BTM Bandarlampung Sangat Diminati Oleh Ummat sebagai
Alternatif mengatasi permasalahan hidup (Ekonomi). Sistem kerja yang
dilakukan oleh pihak BTM sudah sangat efektif dan efisien dengan antusiasnya
masyarakat untuk berdoyong-doyong datang ke BTM untuk menjadi anggota
BTM, mengajukan pembiayaan dan melakukan simpanan tawadu.
Selain itu Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung memiliki program
kerja dalam bentuk produk pembiayaan IJarah (sewa/jasa) mempunyai tujuan
untuk mengatasi permasalahan ummat dan memeberdayakan ummat, terbukti
dakwah bil hal yang dilakukan pihak BTM, terutama pemberdayaan ekonomi
ummat dapat menjalur kepada pemberdayaan intelektual dan spiritual ummat.
Sistem Ujroh/Upah yang diterapkan oleh pihak BTM dalam mengambil jasa
tidak melebihi kapasitas kemampuan nasabah.
Pengelolahan BTM Bandarlampung Sebagian besar sesuai dengan teori-
teori keBMTan. Teori-teori yang didapatkan setelah mengikuti magang di BMT
Fajar Kota Metro, kemudian diterapkan di koperasi syari’ah sebagai penunjang
berkembang dan berlangsungannya BTM Bandarlampung serta demi untuk
membantu keadaan perekonomian ummat. kemudian Koperasi syari’ah BTM
Bandarlampung dalam menerapkan Produk pembiayaan Ijarah (sewa/jasa) dan
memberikan pelayanan pembiayaan IJarah (sewa/jasa ) kepda Nasabah, dengan
menggunakan peraturan (akad) yang sesuai dengan ajaran Ai-Qur’an dan Al
Hadist.
Koperasi Syar’iah BTM Bandarlampung berbadan hukum Koperasi secara
resmi berasas kekeluargaan, dalam prakteknya antara pengurus, pengawas dan
pengelola BTM benar-benar telah menerapkannya, karena penulis merasakan
sendiri, selama 25 hari PPL di BTM, penulis diannggap bukan orang asing
melainkan kelurga BTM. Yang sama-sama memepunyai tanggung jawab
mengembangkan BTM dan Memeberdayakan Ummat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baitut Tamwil Muhammadiyah dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Balai Mandiri Terpadu (BMT) merupakan salah satu lembaga pendanaan
alternative yang beroperasi ditengah masyarakat Pinbuk (1995) menyatakan
bahwa BMT/BTM merupakan lembaga ekonomi rakyat kecil yang berupaya
mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan
kegiatan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan berlandasan prinsip
syari’ah dan koperasi (kekeluargaan). BTM memiliki fungsi yaitu menghimpun
simpanan tawadu dan membiayai kegiatan ekonomi rakyat dengan menggunakan
sistem syari’ah.
Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung memiliki kegiatan yang sangat
baik bagi masyarakat yang didalamnya terdapat suatu kegiatan yang produktif
yaitu melalui kegiatan jasa keuangan yang meliputi pembiayaan Ijarah
((sewa/jasa). Dalam transaksinya sesuai dengan prinsip syari’ah dan dalam
pelaksanaan akad Ijarah bagi nasabah sudah terkontrol dengan baik, karena
pihak BTM tidak sekedar membiayai namun mengawasi jalannya akad Ijarah
sekaligus memotivasi nasabah.dan antara nasabah dan pihak BTM memiliki
hubungan kekeluargaan yang sangat baik dan erat sekali.
BTM Bandar lampung juga berperan aktif dalam mengatasi kesenjangan
antara kota dan desa sekaligus berperan aktif dalam membangun otonomi daerah
terutama perekonomian. Semua program yang telah dibentuk dapat terlaksana
dengan baik, namun ada hambatan-hambatan yang ditemui yaitu keterbatasan
Sumber Daya Manusia (SDM) dari segi Kualitas karyawan dan nasabah BTM
Bandarlampung, dari pihak pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) banyak
yang belum memahami konsep Syari’ah sehingga banyak mengalami miss
komunikasi, tatanan penataan tempat kerja pengelolah BMT kurang baik
akibatnya kenyamanan dalam bekerja sedikit terusik karena sarana dan prasarana
yang disediakan belum mencukupi kebutuhan karyawan dan BTM Bandar
lampung belum memiliki Kantor pusat Sendiri akibatnya Kalau sudah habis masa
kontraknya maka bersiap-siap mencari tempat untuk dijadikan kantor pusat.
Untuk meningkatkan atau mensejahterakan pembiayaan Ijarah maka pihak BTM
harus teliti dalam mengadakan survey terhadap nasabah yang mengajukan
pembiayaan, dan lebih meningkatkan sosialisasi tentang penerapan bermuamalah
secara syari’ah kepada masyarakat agar keberkahan hidup dan Ridho illahi
tercapai pada BTM.
B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian melalui PPL di Koperasi Syariah
BTM Bandarlampung terdapat beberapa masalah yaitu kurangnya sarana dan
prasarana yang ada dikantor pusat maupun kantor kas pasar, sehingga membuat
kenyamanan dalam bekerja kurang efektif dan pelayanan terhadap nasabah
kurang maksimal. Untuk itu menulis mengharapkan kepada pihak BTM untuk
dapat memenuhi sarana dan prasarana kerja karyawan agar kenyamanan dalam
bekerja berefek kepada pelayanan yang memuaskan bagi nasabah.
Pemberdayaan karyawan dan nasabah terutama (ekonomi, intelektual dan
spiritual), lebih ditingkatkan lagi, dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan
yang bertujuan tercapaianya kemaslahatan ummat. kegiatan membaca al Qur’an,
menafsirkan Al Qur’an dan Pengajian Fiqih, Akidah dan akhlak, penulis
mensarankan jangan sampai dihapus/dihilangkan di BTM Bandarlampung terus
dilakukan dan teruslah berjuang bagi pihak BTM dalam mensosialisasikan
penerapan bermuamalah secara Syari’ah kepada ummat. PPL tahun 2011 ini yang
penulis jalankan diBTM Bandarlampung sudah terpola sehingga membuat penulis
dapat mentransfer ilmu tentang BMT/BTM, dan pengalaman hidup yang tidak
dapat dilupakan yang dijadikan penulis sebagai suatu pola mengatasi masalah
yang terjadi dimasyarkat. Untuk itu bagi pihak BTM agar lebih meningkatkan
kembali kegiatan PPL yang akan datang agar lebih mantap dan sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan M.Ali ,2002. Berbagai Macam Transaksi Dalam islam (Muamalat), Jakarta:PT Raja Garafindo Persada.
Chaniago S Nurvaif,15 januari 2010,Dokumentasi Rapat Akhir Tahun
Pengurus wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung.
Agustianto, Teologi Ekonomi islsm VI, Jakarta, 2005.
Adib Zamin,Abdul . 2010,Laporan Rapat Akhir Tahun Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung
Wahyudi,Heru. 2005, Ekonomi Syari’ah, Jakarta.
Amrullah, Muhammad, 1995, Fiqih, Bandung : Armico.
Antonio, Muhammad Syafe’i, 2001, Bank Syari’ah dari teori hingga praktek, Jakarta : Gema Insani.
Abdul Karim, Adiwarman,2006, Bank Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
KEGIATAN HARIAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI KOPERASI SYARI’AH BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH (BTM) BANDAR LAMPUNG
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN PENDAMPING1 Kamis,20-01-2011 Ta’arufan ,ngaji al
Qur’an,pembegian tugas dan survey nasabah dipasar untung
Miftahuddin,S.Pd.I
2 Jumat,21-01-2011 Ngaji,bripping(pembagian berkas survey),blajar dan praktek menulis akad murabahah bil wakalah dan belajar pembagian penghitungan keuntungan pembiayaan
Rahmat Habibi
3 Minggu,23-01-11 Remedial dipasar untung (belajar administrasi pembukuan angsuran dan simpanan dan menhitung cepat )
Dedi iskandar
4 Senin ,24-01-2011 Pengajian tafsir,Penanganan masalah hutang piutang didesa sembaringin natar,mlakukan akad qordhul hasan,penagihan kepda nasabah yang angsurannya macet dan survey pembiayaan dipulau dammar
Dedi iskandar
5 Selasa,25-01-2011 Penanganan masalah perumahan BKP yang kreditnya macet,mencari nasabah yang kabur nunggak angsuran,dropping (pendampingan) dipasar perumnas way halim dan survey di way halim
Suratman S.Pd.I dan habibi
6 Rabu,26-01-2011 Survey pembiayaan di way dadi,ngecek perumahan bermasalah di BKP dan Bataranila dan mengikuti
Sabandi dan Suratman S.Pd.i
pengajian rutin 7 Kamis,27-01-2011 Menyebarkan undangan RAT
BTMSuratman S.Pd.I
8 Jumat,28-01-2011 Mengisi kultum,menyebar undangan RAT BTM dan penangan maslah surat masuk yang tidak sampai di BTM dari Lahat (sumsel)
Karyawan BTM
9 Sabtu,29-01-2011 Ikut berpartisipasi mempersiapkan acara RAT BTM
Karyawan BTM
10 Minggu,30-01-11 Mengikuti RAT BTM Dedi iskandar11 Senin,31-01-2011 Pengajian tafsir,mengecek
keadaan kantot kas pasar untung,survey pembiayaan dipasar untung,penagihan angsuran macet,survey pembiayaan dipahoman dan menulis akad murabah
Dedi Iskandar
12 Selasa,01-02-2011 Mengantar surat penting kedinas koperasi kota Bandar lampung,ngroscek laporan harian teller kas pasar tgl 28-29 januari,mengiput data dan menjadi CS
Nita adriani S.E dan suprantia ningsih
13 Rabu,02-02-2011 Dropping dipasar gintung,survey pembiayaan dipulau buru dan raja basa
Bintar AS
14 Kamis,03-02-2011 Survey pasar koga untuk kelayakan membuka kantor cabang baru,penagihan angsuran macet,dropping dipasar temple,penanganan masalah nasabah yang kabur meninggalkan hutang.
Zulkifli harun
15 Jumat,04-02-2011 Survey pembiayaan diprumnas sukabumi permai dan penagihan kapda nasabah pasar way halim yang macet
Miftahuddin S.Pd.I
16 Sabtu,05-02-2011 Remedial dipasar untung Dian Valentina17 Senin,07-02-2011 Pengajian tafsir,Survey
pembiayaan dipasar temple,dropping dipasar temple
R.Habibi dan Suratman S.Pd.I
dan melakukan penyemprotan rumah bermasalah di bataranila
18 Selasa,08-02-2011 Survey pembiayaan dipasar way kandis, dan penagihan angsuran macet di perumnas way halim
Miftahuddin S.Pd.i
19 Rabu,09-02-2011 Survey pembiayaan dipasar way kandis dan way halim,penagihan angsuran macet dan mengikuti pengajian mingguan
Miftahuddin S.Pd.I
20 Kamis,10-02-2011 Servei jaminan tanah didesa sembaringin natar dan survey pembiayaan dipulau dammar serta penagihan angsuran macet dipulau dammar
Zulkifli Harun
21 Jumat,11-02-2011 Ngecek perumahan abdi Negara yang bermasalah dan memberikan informasi kepada penhuni perumahan
Suratman S.pd.i
22 Sabtu,12-02-2011 Remedial dipasar untung Dian Valentina23 Senin,14-02-2011 Membayarkan hutang kepada
rentenir dipulau dammar,penanganan masalah hutang dipasar kandis dan penagihan angsuran macet dipasar untung seta survey pembiayaan diay halim
Dedi Iskandar
24 Rabu,16-02-2011 Memindahkan barang jaminan berupa kursi jepara 3 set ketempat karyawan BTM untuk dititipkan dan dropping dipasar koga
Yuke Derli S.Pd.I dan Sabandi
25 Kamis,17-02-2011 Survey pembiayaan dipasar way kandis dan pasar koga. Tanggal 25 februari 2011 diadakannya acara perpisahan dan penjemputan mahasiswa PPL
Bintar AS
Bandar Lampung,18 februari 2011Mengetahui Pembimbing Lapangan Mahasiswa PPL DI BTM
Miftahuddin, S.Pd.IPRODUK PEMBIAYAAN IJARAH ( Sewa/Jasa)
KOPERASI SYARI’AH BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH (BTM) BANDAR LAMPUNG
Jl.Urip Sumoharjo (Samping SPBU Baru Sukarame ) Bandarlampung
“20 januari s/d 18 Februari 2011”
Sebagai Laporan PPL
Oleh
Nama : Syaifullah
NPM : 0841020010
Smt : Vl (Enam)
Jurusan : PMI
DPL : Dra.Hj.Supriyati Istiqomah,S.I.Kom,M.Ag
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
2011
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini General Manager Koperasi
Syari’ah BTM Bandar Lampung menyatakan bahwa :
Nama : SYAIFULLAH
NPM : 0841020010
SMT : Vl (Enam)
Jurusan : PMI
Benar-benar telah melaksanakan praktek pengalaman lapangan (PPL)
sejak tanggal 20 Januari 2011 sampai 18 februari 2011 di Koperasi Syari’ah BTM
Bandar Lampung.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan
kiranya dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Dosen Pembimbing lapangan Bandar Lampung, 28 Februari 2011
General Manager
Dra.Hj.Supriyati Istiqomah,S.I.Kom,M.Ag Elly Kasim S.E,Akt
Ketua Jurusan PMI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
dengan rahmat serta inayahnya penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) di Koperasi Syari’ah BTM Bandarlampung hingga
dapat menyelesaikan laporan individu dengan baik. Shalawat beriring salam
semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, Sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman, yang telah mengeluarkan
manusia dari zaman kegelapan kepada zaman yang penuh cahaya iman.
Laporan PPL ini diharapkan mampu menjadi bahan tambahan untuk
membantu proses terhadap hasil PPL yang penulis jalani. Tak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing sehingga laporan ini
dapat terselesaikan. Dalam penyusunan laporan PPL. Penulis sadar masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis harapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan kepada pembaca umumnya. Apabila masih
banyak kesalahan penulis minta maaf, kepada Allah SWT minta ampun.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Bandarlampung, 28 Februari 2011Penulis
Syaifullah
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iKATA PENGANTAR....................................................................................iiDAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB l PENDAHULUAN........................................................................1A. Latar Belakang Masalah...........................................................1B. Permasalahan............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS / LANDASAN TEORI.......................4A. Pengertian Rumah Zakat ..........................................................4B. Dasar Pemikiran Terbentuknya Rumah zakat...........................4C. Peran Rumah zakat pada otonomi daerah.................................5D. Keunggulan Rumah zakat ..................................................................................................7E. Produk yang Ditawarkan Rumah Zakat Kepada donasi...........................................................................8F. program………………………………………...10
BAB III GAMBARAN OBJEK PPL........................................................14A. Kondisi Objek PPL...................................................................14 1. Sejarah Berdirinya Rumah Zakat Bandarlampung.................14 2. Struktur Organisasi Rumah Zakat Bandarlampung................16 3. Program Kegiatan Di R.Z Bandarlampung.............................17B .Pelaksaan Kegiatan / Mekanisme Kerja Dan Hambatan...........18 1. Pelaksaan Kegiatan / Mekanisme Kerja.................................18 2. ................................................................................................21 3. ......................................................................................................22 ...................................................................................................... .................................................................................................22 5. ................................................................................................23 6. Hambatan- Hambatan............................................................24
BAB IV ANALISIS.....................................................................................25
BAB V PENUTUP.....................................................................................27A. Kesimpulan...............................................................................27B. Saran..........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29