laporan elp briket hudaaaaaaaaaaaa
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2012
Energi dan Listrik Pertanian Lab. Energi dan Listrik Pertanian
PEMBUATAN BRIKET
Oleh:
M Miftahul Huda
F14090137
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
A. PENDAHULUAN
Kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Usaha
untuk mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable), ramah
lingkungan dan bernilai ekonomis semakin banyak dilakukan. Salah satu hal yang
bisa dilakukan adalah dengan menciptakan bahan bakar alternatif pengganti
minyak, yaitu dengan pembuatan briket. Briket sendiri adalah bahan bakar karbon
dalam suatu bentuk yang variatif di produksi dari limbah bahan organik maupun
turunannya yang masih mengandung sejumlah energi. Untuk membuat briket,
sampah organik yang mencemari lingkungan ternyata dapat diolah menjadi briket
sebagai bahan bakar pengganti minyak, dengan cara mengolahan yang mudah dan
penggunaannya lebih hemat.
Bahan yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi briket
diantaranya adalah serbuk gergaji, sekam dan arang sekam, ketiga bahan tersebut
merupakan biomasa dengan nilai kalor yang relatif besar dan dapat dimanfaatkan
menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang dapat terbarukan.
Sekam padi yang didalamnya mengandung unsur karbon sangatlah potensial
untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Dalam hal ini sekam dijadikan briket
sekam dengan penambahan polyethylenesebagai perekat (binder) sehingga
menghasilkan bahan bakar alternatif dengan nilai kalor tinggi dan bernilai
ekonomis. Pemanfaatan sekam dalam bentuk briket ini dapat menekan jumlah
limbah sekam dan polyethylene sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Selain arang sekam, limbah serbuk gergaji juga merupakan bahan
yang masih mengikat energy, serbuk gergaji kayu belum termanfaatkan
sepenuhnya, padahal serbuk gergaji kayu merupakan biomasa dengan nilai kalor
yang relatif besar. Apabila serbuk gergaji kayu tersebut dipirolisis kemudian
arang yang terbentuk dicampur dengan bahan perekat lem dari tepung kanji, maka
akan menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang dapat terbarukan.
Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan briket bioarang antara lain
adalah biayanya amat murah. Alat yang digunakan untuk pembuatan briket cukup
sederhana dan bahan bakunya pun sangat murah, bahkan tidak perlu membeli
karena berasal dari sampah, daun-daun kering, limbah pertanian yang sudah tidak
berguna lagi. Bahan baku untuk pembuatan briket tersedia disekitar kita. Briket
bioarang dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil
dibandingkan dengan tungku yang lainnya ( Andry, 2000 ).
B. TUJUAN
Belajar membuat briket dari sekam, arang sekam, dan serbuk gergaji
Menguji kualitas briket yang telah dibuat dengan mengetahui nilai kalor dan
kemudahannya terbakar
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Alat Pengempa
2. Baskom
3. Timbangan
b. Bahan
1. Sekam
2. Arang sekam
3. Serbuk gergaji
4. Perekat
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Timbang bahan yang akan dibuat menjadi briket (sekam, arang sekam, serbuk
gergaji dan serutan kayu), masing-masing 100 gram lalu masukkan ke dalam
wadah baskom.
2. Siapkan perekat 100 g untuk masing-masing bahan. Perekat ini dibuat dengan
komposisi 1 L air + 75 g tepung tapioka. Campukan perekat kedalam masing-
masing wadah yang berisi bahan briket. Kemudian aduk hingga merata.
3. Campuran bahan dengan perekat dibagi menjadi 6 buah briket untuk setiap
bahan (total 18 briket, masing-masing 30 gram ). Dari keenam briket ini
dilakukan dua perlakuan yaitu pengempaan dengan tekanan tinggi dan
pengempaan dengan tekanan sedang (masing-masing 3 buah untuk setiap
briket).
4. Keringkan ke-18 briket tersebut selama ± 3 hari. Untuk mempercepat
pengeringan dapat disimpan dalam ruang pengering.
5. Timbang briket setelah pengeringan
6. Pilih 1 sampel briket dari setiap (pengempaan dengan tekanan tinggi dan
pengempaan dengan tekanan rendah) dari masing-masing bahan untuk uji
perfoma pembakaran.
7. Ukur kadar air (ka) pada masing-masing bahan, gunakan sisa briket yang
tidak digunakan sebagai sampel.
8. Lakukan uji performasi pembakaran pada masing-masing sampel dengan
mencatat hal-hal berikut :
a. Kemudahan pembakaran
b. Asap
c. Percikan api
d. Laju pembakaran (gr/menit)
Gambar 1. Alat pengempa
e. Warna api
E. HASIL PENGAMATAN
Pengukuran Briket
Tabel 2. Data Pengukuran Briket Serbuk Gergaji
Keterangan Jenis TekananUlangan
1 2 3
Berat saat
pengempaan
Tekanan Tinggi 30.23 30.5 30.48
Tekanan Sedang 30.43 30.34 30.6
Berat setelah
dikeringkan
Tekanan Tinggi 14.29 14.85 14.53
Tekanan Sedang 14.74 14.8 15
Diameter (cm)Tekanan Tinggi 5.7 5.7 5.6
Tekanan Sedang 5.6 5.4 5.4
Tinggi (cm)Tekanan Tinggi 2 2.1 1.8
Tekanan Sedang 2.6 2.3 2.9
Volume (cm3)Tekanan Tinggi 51.01 53.56 44.31
Tekanan Sedang 64.01 52.65 66.38
DensitasTekanan Tinggi 0.28 0.28 0.33
Tekanan Sedang 0.23 0.28 0.23
Tabel 3. Data Pengukuran Briket Arang Sekam
Keterangan Jenis TekananUlangan
1 2 3
Berat saat
pengempaan
Tekanan Tinggi 30.5 30.04 30.35
Tekanan Sedang 30.34 30.17 30.02
Berat setelah
dikeringkan
Tekanan Tinggi 12.95 12.62 13.1
Tekanan Sedang 12.98 12.57 12.88
Diameter (cm)Tekanan Tinggi 5.4 5.4 5.5
Tekanan Sedang 5.4 5.4 5.3
Tinggi (cm)Tekanan Tinggi 1.1 1 1
Tekanan Sedang 1.8 1.6 1.7
Volume (cm3)Tekanan Tinggi 25.18 22.89 23.75
Tekanan Sedang 41.20 36.62 37.49
DensitasTekanan Tinggi 0.51 0.55 0.55
Tekanan Sedang 0.32 0.34 0.34
Kadar air : 0%
Pengujian briket
Tabel 4. Pengujian Briket
Parameter
Pengujian
Jenis
Tekanan
Jenis Bahan
Arang sekam Serbuk gergaji
Warna apitt Merah merah
ts Merah merah
Kemudahan
terbakar
tt Sulit mudah
ts Sulit mudah
Banyak asaptt Sedikit sedang
ts Sedikit banyak
Percikantt tidak ada ada
ts tidak ada ada
Lama habistt 35.12 menit 23.38 menit
ts 31.30 menit 16.30 menit
Keterangan : tt = tekanan tinggi, ts = tekanan sedang. Pengujian briket pada briket
arang sekam no. 3, dan briket serbuk gergaji no. 3
Tabel 5. Perhitungan Laju Pembakaran
Jenis BahanJenis
Berat (g)Waktu
( menit )
Laju pembakaran
(g/menit)Tekanan
Arang sekam tt 13.1 35.12 0.373
ts 12.88 31.3 0.412
Serbuk
gergaji
tt 14.53 23.38 0.621
ts 15 16.3 0.920
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan briket dengan menggunakan 3 bahan
dasar, yaitu sekam, arang sekam dan serbuk gergaji. Ketiga bahan dibuat dengan
dua perlakuan yaitu pengempaan dengan tekanan tinggi dan tekanan sedang.
Campuran bahan ditambahkan perekat, perekat yang dipakai adalah perekat
dengan bahan dasar 1L air yang dimasak dengan 75 gram tepung tapioka.
Setelah dilakukan pengujian pada briket, briket yang ditekan dengan tekanan
tinggi akan sulit terbakar karena porositas bahan sedikit, hal ini menyebabkan
udara dalam pembakaran tidak dapat menyebar langsung secara cepat keseluruh
bagian bahan. Sedangkan briket dengan tekanan sedang memiliki porositas lebih
banyak dibandingkan briket dengan tekanan tinggi, yang menyebabkan
pembakaran dapat berlangsung lebih cepat.
Hasil pengujian terhadap briket yang sudah dibuat menunjukkan bahwa laju
pembakaran arang sekam sebesar 0.373 gr/menit untuk perlakuan tekanan tinggi,
dan 0.412 gr/menit untuk perlakuan tekanan sedang. Sedangkan untuk bahan
serbuk gergaji laju pembakaran yang terjadi sebesar 0.621 gr/menit untuk
perlakuan tekanan tinggi dan 0.920 gr/menit untuk perlakuan tekanan sedang. Hal
ini menunjukkan bahwa briket dari hasil pengempaan dengan tekanan tinggi
memiliki laju pembakaran yang lebih besar. Dari hasil pengujian juga bisa
diketahui bahwa untuk briket sekam dan briket serbuk gergaji cukup mudah untuk
dibakar, sedangkan briket yang terbuat dari arang sekam cukup sulit dibakar. Hal
ini disebabkan karena porositas dari briket arang sekam relatif lebih kecil sehingga
sulit untuk terbakar . Warna asap yang dihasilkan dari pembakaran relatif putih
untuk semua briket, namun untuk briket yang terbuat dari sekam asapnya relatif
pekat dan asap yang ditimbulkan cukup banyak.
Mudah atau tidaknya suatu briket terbakar dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya adalah ukuran partikel, kecepatan aliran udara, temperatur
pembakaran, dan jenis bahan baku pembakarannya, kerapatan bahan yang
dihasilkan setelah pengempaan dan kadar air bahan.
G. KESIMPULAN
Praktikum yang dilakukan kali ini dapat dapat dikatakan bahwa praktikan
berhasil melakukan pembuatan briket dengan berbahan dasar arang sekam, sekam
dan serbuk gergaji. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran yakni
tingkat kerapatan, kadar air bahan, temperatur pembakaran, jenis bahan baku,
kecepatan aliran udara, dan ukuran partikel. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas briket antara lain adalah nilai kalor, laju pembakaran, dan
kemudahan penggunaan.
H. DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2012 . Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Alternatif.
http://www.smallcrab.com/others/329-sekam-padi-sebagai-sumber-
energi-alternatif%20%281. [ 5 Mei 2012 ].