pemanfaatan konus pinus merkusii sebagai briket bahan ... · pdf filebriket dari bahan konus...
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN KONUS PINUS MERKUSII SEBAGAI BRIKET BAHAN
BAKAR ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
Disusun guna mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Inovasi Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dalam rangka
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Wanabakti
Tingkat Nasional IV Tahun 2014
Disusun oleh :
TRI SELO NOFENDA
FAUZAN RAMADHAN
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR DAERAH XI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
i
PEMANFAATAN KONUS PINUS MERKUSII SEBAGAI BRIKET BAHAN
BAKAR ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
Disusun guna mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Inovasi Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dalam rangka
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Wanabakti
Tingkat Nasional IV Tahun 2014
Disusun oleh :
TRI SELO NOFENDA
FAUZAN RAMADHAN
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR DAERAH XI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Inovasi Bidang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dalam rangka Perkemahan Bakti Satuan
Karya Pramuka Wanabakti Tingkat Nasional IV Tahun 2014
Judul Makalah :
PEMANFAATAN KONUS PINUS MERKUSII SEBAGAI BRIKET BAHAN
BAKAR ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
Penulis
Nama : 1. Tri Selo Nofenda
2. Fauzan Ramadhan
Purwokerto, 1 Desember 2014
Menyetujui
Ketua Kwartir Cabang Banyumas
Ir. H. DIDI RUDWIANTO, SH, M.Si
Pembimbing
MUSMUALIM, S.Pd.I, M.Pd.I
iii
RINGKASAN
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin pesat berbanding
lurus dengan kebutuhan energi yang semakin tinggi seperti gas alam, minyak
bumi dan kayu bakar sekalipun, yang semakin hari tambah mahal dan sulit
untuk mendapatkannya. Problem ini kemudian bagi sebagian masyarakat
sekitar hutan, menjadi faktor pendorong melakukan perencekan kayu dan
perusakan hutan, terutama di kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman
warga. Tindakan perencekan kayu pada pohon produksi getah, seperti pohon
pinus dan pohon damar dapat berdampak pada pengurangan produksi getah
yang mempengaruhi penghasilan para penyadap getah. Berdasarkan kondisi
tersebut di atas, maka diperlukan sumber energi alternatif guna memenuhi
kebutuhan energi sekaligus mengurangi resiko perusakan hutan terutama di
kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman.
Tantangan permasalahan di atas adalah mencari energi alternatif yang
sekaligus menjadi solusi dari masalah perusakan atau perencekan pohon di
hutan. Energi alternatif yang mudah dan murah untuk dibuat dan
dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa teknologi tinggi akan semakin
memudahkan masyarakat sekitar hutan untuk memanfaatkannya.
Pinus merkusii adalah tanaman monokotil yang mempunyai ciri khas
daunnya yang memipih seperti jarum dan berkelompok atau berupa sisik.
Salah satu tumbuhan berumah dua strobilus jantan dan strobilus betina.
Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, Pinus merkusii termasuk dalam famili
Pinaceae yaitu satu-satunya pinus yang penyebaran alaminya sampai di
selatan khatulistiwa. Tumbuh pada ketinggian 30-1.800 mdpl. Manfaat
pohon pinus, kayu pinus digunakan untuk berbagai keperluan seperti
konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit. Hasil non kayu getah
(resin) yang menghasilkan produk gondorukem dan terpentin.
Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang
dikeraskan. Merupakan bahan bakar alternatif pengganti arang konvensional
yang proses pembuatannya yang mudah dan murah. Briket dapat
menghasilkan panas yang tinggi, asap yang sedikit dan ramah lingkungan.
iv
Briket dari bahan konus (bunga pinus) dapat dibuat dengan cara membakar
konus hingga menjadi arang lalu menumbuknya hingga halus dan dicampur
dengan adonan tepung kanji sebagai perekat, lalu diaduk dan diremas-remas
hingga rata, dicetak dengan paralon lalu dijemur hingga kering selama 2-4
hari. Briket konus Pinus merkusii dapat digunakan sebagai pengganti kayu
bakar atau arang untuk memasak ataupun membakar sate. Briket ini mudah
terbakar dan tahan lama, menghasilkan panas yang tinggi dan stabil, asap
sedikit dan debu pembakaran tidak beterbangan, tidak berbau menyengat dan
ramah lingkungan karena dibuat tanpa bahan kimia.
Sebagai upaya mengenalkan energi alternatif telah dilakukan
sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat di sekitar hutan Desa Sunyalangu
Kecamatan Karanglewas dan Desa Sokawera Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas. Upaya tersebut dilakukan guna merespon perencekan
kayu yang marak dilakukan di hutan kawasan RPH Karanggandul BKPH
Gunung Slamet Barat KPH Banyumas Timur. Tanggapan masyarakat dari
kedua desa itu sangat positif dengan adanya bahan bakar alternatif Briket
Konus Pinus merkusii. Advokasi dilakukan sebagai bentuk pendampingan
dan pemberian kesadaran akan perubahan dari perusak yang melakukan
perencekan kayu beralih ke penggunaan bahan bakar alternatif briket konus
Pinus merkusii.
Konus Pinus merkusii berpotensi dijadikan sebagai energi alternatif
dan peluang usaha terutama bagi masyarakat desa sekitar hutan. Biaya
produksi yang dibutuhkan hanya Rp 1.000 tiap 1 kg bubuk arang dan hasil
briket dapat dijual dengan kisaran harga Rp 6.000 hingga Rp 50.000
tergantung ukuran.
Briket konus Pinus merkusii dapat dijadikan energi alternatif yang
ramah lingkungan, harus ada penanganan bersama pihak terkait guna
mensosialisasikan produk ini kepada masyarakat terutama masyarakat sekitar
hutan guna mengurangi perusakan hutan dan menjadikan masyarakat yang
lebih produktif.
Kata Kunci : Briket, Konus, Pinus merkusii, Bahan Bakar
v
LEMBAR TESTIMONI
“Salam Pramuka. Adik-adik Saka Wanabakti Banyumas, ini adalah salah satu ide
cerdas yang selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan sumber
energi terbarukan (renewable energy) karena selama ini belum banyak
pemanfaatan conus Pinus merkusii. Saya berharap proposal yang telah adik-adik
susun mampu secara clear menggambarkan ide ini dengan memberikan kejelasan
potensi conus Pinus merkusii yang selama ini tidak termanfaatkan, berapa kalori
panas yang dihasilkan dan nilai-nilai plus lain dari briket ini. Dan tentunya
mampu dijelaskan bahwa dari sisi lingkungan tidak menimbulkan aspek negatif.
Bravo.... hebaat”
Wawan Triwibowo, S.Hut, MP – Administratur/KKPH Banyumas Timur
“Briket Konus Pinus merkusii bisa dilakukan oleh semua petani disekitar hutan
dengan biaya efisien dan efektif dalam pemanfaatannya. Apabila dikembangkan
dapat menjadi potensi wirausaha bagi masyarakat desa hutan.”
Ir. Tjutjun Sunarti Rochidi, M.Si – Kepala Dinpertanbunhut Kabupaten
Banyumas
“Briket merupakan alternatif bahan bakar dari biomassa. Masyarakat desa di
sekitar hutan pinus dapat memanfaatkannya.”
Ir. Anton Adi Wahyono, S.H, M.Si – Kepala Dinas ESDM Kabupaten
Banyumas
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii
Ringkasan .......................................................................................................... iii
Lembar Testimoni .............................................................................................. v
Daftar Isi ............................................................................................................ vi
PEMANFAATAN KONUS PINUS MERKUSII SEBAGAI BRIKET BAHAN
BAKAR ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 1
1. Definisi Pinus ........................................................................................ 1
2. Klasifikasi Pinus merkusii ..................................................................... 2
3. Manfaat Pinus merkusii ......................................................................... 3
4. Briket .................................................................................................... 4
D. Produk Briket dari Konus ............................................................................ 5
1. Bahan .................................................................................................. 5
2. Alat ....................................................................................................... 5
3. Proses Pembuatan ................................................................................. 5
4. Fungsi Briket konus Pinus merkusii ...................................................... 6
5. Keunggulan Briket Konus Pinus merkusii Dibanding Arang Biasa atau
Kayu Bakar ........................................................................................... 6
E. Sosialisasi dan Advokasi ............................................................................. 7
1. Sosialisasi Penggunaan ......................................................................... 7
2. Advokasi Bagi Masyarakat Sekitar Hutan ............................................. 7
F. Pengembangan Potensi ............................................................................... 7
G. Penutup ....................................................................................................... 8
1. Kesimpulan ............................................................................................ 8
2. Saran ...................................................................................................... 8
vii
3. Penutup .................................................................................................. 8
Referensi
Lampiran
1
PEMANFAATAN KONUS PINUS MERKUSII SEBAGAI BRIKET BAHAN
BAKAR ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin pesat berbanding
lurus dengan kebutuhan energi yang semakin tinggi seperti gas alam, minyak
bumi dan kayu bakar sekalipun, yang semakin hari tambah mahal dan sulit
untuk mendapatkannya. Problem ini kemudian bagi sebagian masyarakat
sekitar hutan menjadi faktor pendorong melakukan perencekan kayu dan
perusakan hutan, terutama di kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman
warga. Tindakan perencekan kayu pada pohon produksi getah, seperti pohon
pinus dan pohon damar dapat berdampak pada pengurangan produksi getah
yang mempengaruhi penghasilan para penyadap getah. Berdasarkan kondisi
tersebut di atas, maka diperlukan sumber energi alternatif guna memenuhi
kebutuhan energi sekaligus mengurangi resiko perusakan hutan terutama di
kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman.
B. Rumusan Masalah
a. Apa energi alternatif yang sekaligus menjadi solusi dari masalah
perusakan atau perencekan pohon di hutan?
b. Bagaimana cara membuat energi alternatif yang mudah dan murah untuk
dibuat dan dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa teknologi tinggi?
C. Tinjauan Pustaka
a. Definisi Pinus
Pinus merkusii (pinus) adalah salah satu tanaman monokotil yang
mempunyai ciri khas dengan daunnya yang memipih seperti jarum dan
berkelompok atau berupa sisik. Pinus memiliki strobilus jantan dan
strobilus betina dalam satu pohon. Ukuran strobilus jantan lebih kecil
dibandingkan dengan strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Pohon
berkayu (woods), strobilus bentuk konus. Tanaman Pinus merkusii secara
2
morfologis, memiliki tujuh bagian, yaitu akar, batang, tangkai, daun,
bunga, buah dan biji yang masing-masing berciri khas serta mempunyai
fungsi yang berbeda dalam satu tumbuhan.
b. Klasifikasi Pinus merkusii
Di Indonesia, pinus mempunyai nama lain yaitu tusam. Jenis ini
secara alami tersebar dari garis Bujur Timur 95°30’ hingga 121°30’ dan
garis Lintang Utara 22° hingga garis Lintang Selatan 2°. Berdasarkan
klasifikasi tumbuhan, Pinus merkusii termasuk dalam famili Pinaceae
yaitu satu-satunya pinus yang penyebaran alaminya sampai di selatan
khatulistiwa. Di Jawa dan Sulawesi Selatan merupakan hasil penanaman.
Tumbuh pada ketinggian 30-1.800 mdpl pada berbagai tipe tanah dan
iklim.
Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina dan 1.000
sampai1.200 mm di Thailand dan Myanmar. Di tegakan alam Sumatra
(Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu bulan pun curah hujan kurang
dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu tahunan rata-rata 19-28°
C. Adapun klasifikasinya mulai dari kingdom hingga spesies, yaitu:
1) Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
2) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
3) Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
4) Subdivisi : Gymnospermae
5) Kelas : Coniferinae
6) Subkelas : Dillenidae
7) Ordo : Coniferales
8) Famili : Pinaceae
9) Genus : Pinus
10) Species : Pinus merkusii Jungh dan De Vr
Pohon pinus termasuk dalam tipe pohon berumah satu dengan
bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan dan betina dalam satu tunas.
Bunga jantan berbentuk strobilus dengan panjang 2-4 cm terletak terutama
di bagian bawah tajuk, sedangakan strobilus betina banyak terdapat di
sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan. Strobilus jantan dan
3
betina dapat ditemukan sepanjang tahun. Puncak pembungaan di Indonesia
Maret dan berakhir Juni. Perkembangan menjadi buah selama 11-15 bulan.
Di Indonesia puncak pembuahan bulan Mei-Juli, bervariasi
menurut pohon maupun antar tegakan. Pohon mulai menghasilkan benih
setelah umur 10-15 tahun. Benih disebarkan angin. Pinus merkusii tersebar
di Asia Tenggara antara lain Burma, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja
dan Filipina (Harahap dan Izudin, 2002). Pinus merkusii atau tusam
merupakan satu-satunya jenis pinus asli Indonesia.
c. Manfaat Pinus merkusii
Pohon pinus memiliki berbagai manfaat yang besar, baik hasil
kayu maupun non kayunya. Kayu pinus digunakan untuk berbagai
keperluan seperti konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit
(Hidayat dan Hansen 2001). Hasil non kayu berupa getah (resin) yang
menghasilkan produk gondorukem dan terpentin yang bernilai jual tinggi.
Minyak terpentin yang mengandung senyawa terpene biasanya digunakan
sebagai pelarut untuk mengencerkan cat minyak, bahan campuran vernis,
bahan pewangi lantai, pembunuh kuman, bahan baku pembuat parfum,
minyak, minyak pijat aromaterapi dan bahan tambahan pembuatan
permen karet sehingga menjadi kenyal dan lentur.
Produk olahan dari getah atau resin pinus yang lain adalah
gondorukem. Gondorukem adalah getah dari pohon Pinus merkusii yang
kemudian diolah menjadi gondorukem. Kegunaan gondorukem adalah
untuk bahan baku industri kertas, keramik, plastik, cat, batik, sabun, tinta
cetak, politur, farmasi, kosmetik dan sebagainya.
Produksi getah pinus bervariasi tergantung tingkat umur tanaman
tersebut. Pohon tua dapat menghasilkan getah antara 30-60 kg, resin murni
antara 20-40 kg dan terpentin antara 7-14 kg per tahun. Selain itu tanaman
pinus sangat cocok untuk rehabilitasi lahan kritis, tahan kebakaran dan
dibudidayakan di tanah yang tidak subur (Hidayat dan Hansen, 2001).
Bagian kulitnya dapat dijadikan sebagai bahan bakar. Abunya
dapat dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk karena
mengandung kalium. Secara etnobotani kerucut pinus (strobilus) oleh
4
pengrajin dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti aksesoris
(gantungan kunci) dan sebagai hiasan rumah.
d. Briket
Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang
dikeraskan. Briket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang
memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Proses pembuatannya
mudah serta ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak
dari kondisi tersebut, peneliti berupaya membuat arang briket dengan
kombinasi bahan arang konus Pinus mercusii dan adonan tepung kanji.
Untuk mengetahui kualitas yang baik pada arang briket yang dihasilkan
dapat dilihat dari hasil pengujian kimia meliputi kadar air, kadar abu dan
kadar zat menguap sedangkan pengujian fisik dengan pengujian indrawi
terhadap tekstur, warna dan lama pembakaran.
Pada dasarnya briket bioarang konus Pinus mercusii adalah salah
satu inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang konvensional yang
berasal dari kayu. Keuntungan yang diperoleh dari briket bioarang ini
antara lain adalah: 1) Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi,
2) Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional,
sehingga meminimalisir pencemaran udara, 3) Bentuknya lebih seragam
dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetak sederhana, 4)
Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi
pencemaran lingkungan, 5) Pada kondisi tertentu dapat menggantikan
fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar
untuk keperluan rumah tangga, 6) Lebih murah bila dibandingkan dengan
minyak tanah atau arang kayu, 7) Masa bakar jauh lebih lama dari pada
arang biasa.
5
D. Produk Briket dari Konus Pinus merkusii
1. Bahan
a. Konus, bunga pinus kering;
b. Tepung kanji atau tepung tapioka, sebagai perekat arang briket;
c. Air, sebagai pelarut dan campuran tepung kanji;
2. Alat
a. Kaleng besar dan tutupnya, digunakan sebagai wadah pembakaran
konus menjadi arang;
b. Ayakan atau saringan, untuk menyaring arang sehingga didapatkan
arang yang halus;
c. Panci, digunakan untuk merebus air dan mematangkan adonan
tepung;
d. Sodet, digunakan untuk mengaduk adonan tepung kanji;
e. Kompor, digunakan untuk memasak air dan adonan tepung kanji;
f. Korek api, digunakan untuk menyulut api pembakaran konus;
g. Cetakan (paralon diameter 2 cm, dipotong 2 cm dan keramik), untuk
mencetak arang briket;
h. Kipas, digunakan mengipas bara api guna mempertahankan nyala
api;
3. Proses Pembuatan
a. Masukan beberapa butir konus ke dalam kaleng, nyalakan dengan
korek api, setelah api stabil masukan konus sedikit demi sedikit
hingga kaleng penuh, usahakan api tetap stabil menyala dengan cara
dikipas;
b. Setelah semua konus hangus terbakar lalu tutup kaleng rapat-rapat,
tunggu kurang lebih 15 menit hingga bara api dalam kaleng padam;
c. Haluskan arang konus dengan cara menggiling atau menumbuknya
hingga halus;
d. Ayak bubuk arang konus, ambil bubuk arang konus yang benar-
benar halus;
e. Proses selanjutnya, masak tepung kanji dengan cara :
6
Campurkan 15 gr atau 1 sendok makan penuh tepung kanji
dengan ½ gelas atau 44 ml air dingin, aduk hingga rata;
Didihkan 1/8 gelas atau 176 ml air;
Setelah air mendidih, masukan adonan tepung kanji kedalam air
mendidih sambil terus diaduk hingga mengental;
f. Campurkan 124 gr atau 2 gelas bubuk arang konus dengan adonan
tepung kanji, di aduk hingga merata;
g. Cetak adonan arang menggunakan paralon dan diratakan dengan
keramik;
h. Diamkan arang briket yang baru di cetak di suhu ruangan kurang
lebih 30 menit;
i. Jemur arang briket di bawah sinar matahari langsung hingga kering
sekitar 3-4 hari;
j. Setelah kering, sortir arang briket dari retak dan pecah;
4. Fungsi Briket Konus Pinus merkusii
1) Sebagai bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar
2) Dapat digunakan untuk membakar sate ataupun memasak
5. Keunggulan Briket Konus Pinus merkusii dibanding arang biasa atau
kayu bakar
1) Mudah terbakar dan tahan lama sehingga secara ekonomis lebih
hemat disbanding arang ataupun kayu
2) Menghasilkan api yang stabil dan menghasilkan panas lebih
tinggi, panasnya hingga 7.290-7.456 kalor per gram
3) Aman dan ramah lingkungan karena diolah tanpa menggunakan
bahan kimia
4) Abu Briket tidak berterbangan dan tidak berasap,
5) Tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan
6) Tidak mengeluarkan bau menyengat atau aroma tidak sedap yang
dapat mengganggu aktifitas kerja kesehatan maupun lingkungan.
7
E. Sosialisasi dan Advokasi Briket Konus Pinus merkusii
1. Sosialisasi Penggunaan Briket Konus Pinus merkusii
Merespon perencekan kayu yang marak dilakukan masyarakat di
sekitar hutan, kami melakukan sosialisasi dan advokasi kepada
mayarakat di 2 (dua) lokasi di 2 desa yang berbeda di wilayah
pemukiman yang dekat dengan hutan yaitu Desa Sunyalangu Kecamatan
Karanglewas dan Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas. Kedua desa ini dipilih sebagai salah satu basis desa yang
berbatasan langsung dengan kawasan hutan Perum Perhutani, tepatnya di
RPH Karanggandul BKPH Gunung Slamet Barat KPH Banyumas Timur.
Tanggapan masyarakat dari kedua desa itu sangat positif dengan adanya
bahan bakar alternatif Briket Konus Pinus merkusii.
2. Advokasi bagi masyarakat sekitar hutan
Advokasi dilakukan sebagai bentuk pendampingan dan
pemberian kesadaran akan perubahan dari perusak yang melakukan
perencekan kayu beralih ke penggunaan bahan bakar alternatif briket
konus Pinus merkusii. Masih banyak masyarakat dengan sadar atau tidak,
lebih sering merusak (menebang) ranting (rencek) untuk kayu bakar
dirumah. Kondisi ini kemudian perlu diantisipasi dengan memberikan
penyadaran bahwa melakukan perencekan merupakan bagian dari bentuk
perusakan hutan.
F. Pengembangan Potensi
Pemanfaatan konus Pinus merkusii menjadi arang briket,
berpotensi dijadikan energi alternatif yang mudah dibuat dan ramah
lingkungan. Briket dari konus juga menjadi nilai tambah di bidang
ekonomi atau dapat menambah penghasilan masyarakat desa sekitar
hutan.
Bila di kalkulasi, 1 kg arang briket hanya membutuhkan sekitar
100 gr tepung kanji seharga Rp 1.000,- dan tiap 1 kg briket memiliki
harga Rp 6.000 sampai Rp 9.000 untuk ukuran kecil, Rp. 15.000 sampai
Rp. 30.000 untuk ukuran 5 cm, dan Rp 22.000 sampai Rp 50.000 untuk
8
ukuran 10 cm. Apabila dimanfaatkan secara maksimal, maka ini akan
menjadi peluang usaha terutama bagi masyarakat desa sekitar kawasan
hutan.
G. Penutup
1. Kesimpulan
Briket yang terbuat dari konus Pinus merkusii dapat dijadikan
bahan bakar alternatif penganti kayu bakar yang semakin sulit dicari.
Konus merupakan limbah organik dari hutan yang ada dan belum banyak
dimanfaatkan. Pemanfaatan konus Pinus merkusii ini tidak akan
berdampak pada kerusakan lingkungan ataupun hutan dan proses
pembuatannya sangat mudah dan sederhana, tidak menggunakan bahan
kimia berbahaya maupun alat teknologi tinggi sehingga menjadi produk
yang mudah diaplikasikan dan ramah lingkungan oleh masyarakat.
2. Saran
Briket merupakan energi alternatif yang murah dan mudah untuk
dibuat dan berpotensi dijadikan bahan bakar alternatif. Namun kendala
utamanya adalah kemauan masyarakat untuk mau beralih bahan bakar dan
belajar cara membuatnya, perlu penanganan bersama pihak terkait untuk
melakukan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat dalam
mengatasi permasalahan ini guna mengembangkan potensi masyarakat
khususnya sekitar kawasan hutan agar menjadi masyarakat yang lebih
produktif dan berdaya guna sehingga tidak merusak lingkungan.
3. Penutup
Demikian makalah ini kami susun, dengan berbagai keterbatasan
dan kekurangan, saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna
bagi kami. Kami ucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut serta
membantu dan mendukung dalam penyusunan dan penelitian karya
inovasi ini, semoga karya ini dapat bermanfaat khususnya bagi
9
masyarakat di sekitar hutan, anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat
pada umumnya.
REFERENSI
Butarbutar, T., R. M. S. Harahap, dan P. Murdiana. 1998. Evaluasi Pertumbuhan
Tanaman Pinus merkusii di Aceh Tengah. Buletin Penelitian Kehutanan
Pematang Siantar: Siantar.
Harahap, R. M. S. 2002. Keragaman Sifat dan Uji Asal Benih Pinus merkusii di
Sumatera. Buletin Penelitian Kehutanan Pematang Siantar: Siantar.
Hidayat Jajat & Hansen. 2001. Informasi singkat Benih ; http://bpthbalinusra.net/
sbseedleaflet 105- tusam-pinus- merkusii-jungh.html. Diakses tanggal 23
November 2014.
http://www.academia.edu/3106789/pengaruh_variasi_tekanan_pada_pembuatan_
briket_arang_tempurung_kelapa_dengan_perekat_daun_jambu_mete_mud
a_Anacardium_?login=&email_was_taken=true. Diakses pada tanggal 24
November 2014.
Tjitrosoepomo, Gembong, 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University
Press: Yogyakarta.
http://www.academia.edu/3106789/PENGARUH_VARIASI_TEKANAN_PADA
_PEMBUATAN_BRIKET_ARANG_TEMPURUNG_KELAPA_DENGA
N_PEREKAT_DAUN_JAMBU_METE_MUDA_Anacardium_
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PEMBUATAN, PENGGUNAAN DAN
KEGIATAN SOSIALISASI BRIKET KONUS PINUS MERKUSII
1. Foto Bahan, Alat dan Proses Pembuatan
a. Bahan
Konus pinus kering
Tepung kanji atau tepung tapioka untuk perekat arang briket
Air untuk melarutkan campuran tepung kanji
b. Alat
Kaleng besar dan tutupnya untuk wadah pembakaran Konus menjadi arang
Ayakan untuk menyaring arang sehingga didapatkan arang yang halus
Panci untuk merebus air dan mematangkan adonan tepung
Sodet untuk mengaduk adonan tepung kanji
Korek untuk menyulut api pembakaran Konus
Cetakan terbuat dari paralon diameter 2 cm, dipotong panjang 2 cm dan keramik
untuk mencetak arang briket
Kipas untuk mengipas bara api supaya nyala api bertahan
c. Proses Pembuatan
Proses pembakaran Konus
Proses penumbukan arang Konus
Proses pengayakan
Proses pemasakan tepung kanji
Proses Pencampuran adonan kanji dengan serbuk arang
Proses pencetakan
Proses pengeringan
2. Foto Penggunaan Briket Konus Pinus merkusii
3. Foto Penyuluhan
a. Penyuluhan di Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas Kabupaten
Banyumas
b. Penyuluhan di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas