produksi getah pinus (pinus merkusii) pada hutan … · 2020. 4. 6. · ii halaman pengesahan judul...

68
PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN RAKYATPOLA AGROFORESTRY DI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA SULHAJI 105950041813 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADAHUTAN RAKYATPOLA AGROFORESTRY

DI KECAMATAN TINGGIMONCONGKABUPATEN GOWA

SULHAJI105950041813

PROGRAM STUDI KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 2: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

i

PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADAHUTAN RAKYATPOLA AGROFORESTRY

DI KECAMATAN TINGGIMONCONGKABUPATEN GOWA

SULHAJI105950041813

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana KehutananStrata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 3: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada HutanRakyat Pola Agroforestry di Kecamatan TinggiMoncong Kabupaten Gowa

Nama : Zulhaji

Nim : 105950041813

Program Studi : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Hikmah, S.Hut, M.Si., IPM Ir. M. Daud , S.Hut., M.Si., IPMNIDN: 0011077101 NIDN. 0929118502

Diketahui

Dekan FakultasPertanian Ketua Program Studi Kehutanan

Dr. H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P. Dr. Ir. Hikmah. S.Hut, M.Si., IPMNIDN: 0912066901 NIDN: 0011077101

Page 4: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

iii

HALAMAN KOMISI PENGUJI

Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada HutanRakyat Pola Agroforestry di Kecamatan TinggiMoncong Kabupaten Gowa

Nama : Zulhaji

Stambuk : 105950041813

Program Studi : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

SUSUNAN TIM PENGUJI

NAMA TANDA TANGAN

Dr. Ir. Hikmah, S.Hut, M.Si., IPM (………………………………)

Ir. M. Daud , S.Hut., M.Si., IPM (..................................)Pembimbing II

(………………………………)

Dr. Ir. Hasanuddin Molo, S. Hut, M.P., IPM.Penguji I

(………………………………)

Muthmainnah S.Hut., M. Hut.Penguji II

(………………………………)

Tanggal lulus : 4 Februari 2020

Page 5: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi :

“Produksi Getah Pinus (Pinus Mekusii) Pada Hutan Rakyat Pola

Agroforestry Di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa” adalah karya

saya dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Makassar, Januari 2020

Zulhaji105950041813

Page 6: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

v

@Hak Cipta Milik Unismuh Makassar, Tahun 2019

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan penelitian,

penulisan karyailmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar unismuh

makassar

Page 7: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

vi

MOTTO

Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan

Karena kesulitan adalah sebuah proses yang menjadi awal dari

segala keberhasilan. Doa dan usaha adalah salah satu kekuatan untuk

mencapai segala cita-cita. Ilmu adalah peganganku pengetahuan

adalah landasanku......

Page 8: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

vii

ABSTRAK

Zulhaji (105950041813). Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) pada HutanRakyat Pola Agroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.Dibawah bimbingan Hikmah dan M.Daud.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas getah pinus dan hubungandiameter batang terhadap produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutanrakyat pola agroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Datayang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukandengan metode observasi, wawancara, quisioner, survey dan studi pustakakemudian dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitianmenujukkan bahwa diameter pinus yang disadap pada pada hutan rakyat polaagroforestry di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa bervariasi antara37.58-81.21 cm dengan diameter rata-rata 50.15 cm dengan produktivitas getahpinus setiap pohon antara 4.57-27.71 gram/pohon per hari dengan rata-rata getahpinus 12.85 gram/pohon per hari. Produktivitas getah pinus setiap koakan antara4.57-48.29 gram/pohon per hari dengan rata-rata getah pinus 15.06 gram/koakanper hari antara 4.57-25.57 gram/pohon per hari dengan rata-rata getah pinus 10.22gram/koakan per hari. Terdapat korelasi (hubungan) antara diameter danproduktivitas getah pinus setiap pohon per hari, dengan nilai korelasi positif0.52112 (positif hubungan keeratan sedang). Persamaan regresi hubungan antaradiameter batang terhadap produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutanrakyat pola agroforestry di hutan Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowaadalah: Y (Produktivitas getah pinus, gram/pohon per hari) = -4.80 + 0.35 X(Diameter Pohon, cm) dengan nilai koefisien korelasi (R) positif 0.52112 dankoefisien determinasi (R2) 0.2713 dengan nilai sig 0.001.

Kata Kunci: getah pinus, produktivitas, diameter, hutan rakyat

Page 9: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-

Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul. Produksi Getah

Pinus (Pinus Merkusii) Pada Hutan Rakyat Pola Agroforesty di Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW suritauladan seluruh ummat.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi

untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penghargaan dan terimakasih penulis berikan kepada Ibunda Dr. Ir.

Hikmah S.Hut.,M.Si IPM selaku pembimbing I dan Bapak Ir. M. Daud , S.Hut.,

M.Si., IPM selaku pembimbing II yang telah membantu penulisan skripsi ini.

Serta ucapan terimakasih kepada:

1. Ayahanda H. Burhanuddin S.Pi.,MP selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibunda Dr. Hikmah S.Hut.,M.Si selaku Ketua Program Studi Kehutanan,

yang selama ini meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

bimbingan.

3. Dosen Prodi Kehutanan dan Staf Tata Usaha yang telah banyak

memberikan didikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Terimakasih kepadaseluruh masyarakat di Kecamatan Tinggimoncong

yang telah memberikan arahan dan bantuan penelitian kepada penulis.

Page 10: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

ix

Penghargaan dan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada

Ayahanda Jamiruddin dan Ibunda yang kusayangi Nurhayati semoga Allah

SWT selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan Keberkahan di

dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada

semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan mohon maaf, dengan

besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat

bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 11: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI..................................................................iii

PERNYATAAN SKRIPSI..................................................................................iv

HAK CIPTA........................................................................................................v

MOTTO...............................................................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................x

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .....................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................3

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hutan Rakyat........................................................................................4

2.2. Deskripsi dan Sistematika Pinus ..........................................................6

2.3. Pinus Sebagai Penghasil Getah ............................................................8

2.4. Manfaat Getah Pinus............................................................................8

Page 12: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

xi

2.5. Potensi Produksi Getah Pinus ..............................................................9

2.6. Sistem Penyadapan Getah Pinus ..........................................................11

2.7. Kerangka Pikir .....................................................................................13

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu ...............................................................................14

3.2. Alat dan Bahan.....................................................................................14

3.3. Jenis Data .............................................................................................14

3.4. Teknik Pengumpulan Data...................................................................15

3.5. Penentuan Populasi dan Sampel...........................................................15

3.6. Analisis Data .......................................................................................16

3.7. Defenisi Oprasional..............................................................................18

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Administrasi dan Batas Geografis ..............................................20

4.2. Kependudukan ......................................................................................20

4.3. Kondisi Ekonomi ..................................................................................22

4.4. Aksibilitas (Transportasi Darat, Laut dan Udara).................................23

4.5. Kondisi Wilayah ...................................................................................24

4.6. Topografi...............................................................................................24

4.7. Penggunaan Lahan ................................................................................24

4.8. Pertanian ...............................................................................................25

4.9. Kehutanan .............................................................................................25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden..............................................................................27

5.1.1. Umur Responden ........................................................................27

5.1.2. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan ..............................................28

5.1.3. Tingkat Pendidikan .....................................................................28

5.2. Produktivitas Pohon Getah Pinus..........................................................28

5.3. Hubungan Diameter Batang Terhadap Produktivitas Getah Pinus.......31

Page 13: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

xii

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ...........................................................................................34

6.2. Saran .....................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Umur Responden....................................................................................... 27

2. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan ............................................................ 28

3. Produktivitas Getah Pada Hutan Rakyat Pola Agroforesty....................... 30

Page 15: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitan............................................................................. 13

2. Grafik Hubungan Antara Diameter Batang Getah Pinus ............................ 32

Page 16: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Data Identitas Responden/ Penyadap Getah Pinus (Pinus merkusii)Pada hutan rakyat pola agroforestry di Kecamatan TinggimoncongKabupaten Gowa ......................................................................................... 39

2. Data Mentah Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) pada hutanRakyat pola agroforestry di Kecamatan Tinggimoncong KabupatenGowa ........................................................................................................... 40

3. Hasil Analisis Regresi hubungan) antara Diameter Dan ProduktivitasGetah Pinus Setiap Pohon Per Hari Pada Hutan Rakyat PolaAgroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.................. 42

4. Dokumentasi Penelitian............................................................................... 43

Page 17: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan

alam lingkungannya, Pengertian Hutan dijelaskan dalam undang undang No.

41 tahun 1999 tentang kehutanan adalah suatau kesatuan ekosistem berupa

hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan

dalam persekutuan alam dan lingkunganya, yang satu dengan yang lain tidak

dapat dipisahkan. Hutan menyimpan sumber daya alam yang berlimpah bagi

masyarakat sekitarnya. Hutan terbagi atas 3 yaitu : hutan lindung, hutan

produksi, dan hutan konservasi.

Hutan Rakyat menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah

suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam

hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya

yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Hutan rakyat adalah

hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas minimal 0,25 ha,

penutupan tajuk didominasi oleh pohon dan jumlah tanaman tahun pertama

minimal 500 batang. Sedangkan menurut Departemen Kehutanan dan

Perkebunan (1999), hutan rakyat adalah suatu lapangan di luar kawasan hutan

negara yang bertumbuhan pohon sedemikian rupa sehingga secara

keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta lingkungan

dan lahannya dimiliki oleh rakyat.

Page 18: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

2

Hasil hutan sebagai fungsi ekonomi dari hutan, secara umum

digolongkan dalam dua jenis yaitu hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan

kayu. Sejak dahulu hasil hutan kayu merupakan sumberdaya dari hutan yang

sangat populer dan banyak diminati karena kayu memiliki nilai jual yang

tinggi. Secara umum ada tiga pemanfaatan strategis kayu, yaitu : bahan dasar

pembuatan pulp, bahan bangunan,dan bahan kerajinan. Beragam hasil hutan

bukan kayu juga ikut memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia.

Beberapa hasil hutan bukan kayu di antaranya yaitu : rotan, bambu, sagu,

gaharu, getah pinus, getah damar, minyak kayu putih, madu dan lain-lain.

Getah pinus merupakan hasil dari kegiatan penyadapan pohon pinus.

Kegiatan penyadapan getah pinus tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang

terbilang cukup banyak. Secara tidak langsung hal ini bisa di jadikan sebagai

salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.

Salah satu penghasil getah pinus di Sulawesi Selatan terdapat di

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Masyarakat di Kecamatan

Tinggimoncong banyak yang mempunyai mata pencaharian sebagai penyadap

getah pinus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. data tentang produksi

getah pinus di daerah tersebut belum diketahui, oleh karena ini perlu

dilakukan penelitian tentang produksi getah pinus pada hutan dataran

rendahDi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Page 19: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

3

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutan rakyat

polaagroforestrydi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

2. Bagaimana hubungan diameter batang terhadap produktivitas getah pinus

(Pinus merkusii) pada hutan rakyat pola agroforestrydi Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutan

rakyatpola agroforestrydiKecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

2. Mengetahui hubungan diameter batang terhadap produksi getah pinus

(Pinus merkusii) pada hutan rakyat pola agroforestry Di Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

2.3.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat untuk

memberikan informasi dan arahan pertimbangan dalam pengembangan getah

pinus di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Page 20: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Hutan Rakyat

Hutan rakyat ialah hutan yang terdapat di atas tanah yang dibebani hak

atas tanah seperti hak milik, hak guna usaha dan hak pakai. Lahan yang

dibebani dengan hak-hak seperti itu adalah lahan milik masyarakat. Oleh

karenanya, hutan rakyat disebut juga dengan hutan milik. Hutan rakyat dapat

diartikan sebagai tanaman kayu yang ditanam pada lahan-lahan milik

masyarakat. Keberadaan hutan rakyat di Indonesia semakin penting karena

turut menyumbang pasokan kebutuhan kayu bagi industri perkayuan.

Disamping itu hutan rakyat merupakan salah satu sarana dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang tinggal di

pedesaan.(Pramono, dkk., 2010)

Komposisi seperti itu saling melengkapi baik dari segi ekologi maupun

ekonomi. Karena budidaya hutan rakyat merupakan kebiasaan turun-menurun

maka para petani sudah terbiasa melakukan rehabilitasi dalam arti setiap

pemanenan komoditi yang ditanam di atas lahan miliknya segera disusul

dengan penanaman kembali. Hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat

karena mereka telah merasakan hasil yang diperoleh dari budidaya hutan

rakyat.

Pengelolaan hutan rakyat tersebut sampai saat ini praktis tidak ada

perubahan baik ditinjau dari segi manajemennya, teknik budidaya sampai

pemasarannya.(Trison dan Hero, 2011)

Page 21: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

5

Manfaat hutan rakyat adalah untuk merehabilitasi dan meningkatkan

produktivitas lahan serta kelestarian sumberdaya alam agar dapat memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya kepada pemiliknya, sehingga kesejahteraan

hidup pemiliknya meningkat. (Hasanu, 1995)

Manfaat pembangunan hutan rakyat tersebut adalah meningkatkan

pendapatan petani pedesaan terutama di daerah lahan kritis, memperbaiki tata

air dan lingkungan pada lahan milik rakyat, memanfaatkan secara optimal

lahan yang tidak produktif untuk usaha tani tanaman semusim maupun

tahunan, serta meningkatkan poduktivitas lahan kritis atau areal yang tidak

produktif secara optimal dan lestari. Penganekaragaman komoditas dan hasil

pertanian yang diperlukan masyarakat, dan meningkatkan produksi kayu bakar

dan kayu perkakas serta membantu masyarakat dalam penyediaan kayu

bangunan dan bahan baku industri lainnya. (Pramono, dkk., 2010).

Hutan rakyat memiliki prinsip-prinsip dalam pengelolaannya yaitu,

masyarakat atau rakyat sebagai pelaku utama dalam pengambilan manfaatnya,

sebagai pengambil keputusan dan menentukan sistem pengusahaan dan

pengelolaan yang tepat. Pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau kegiatan,

kepastian dan kejelasan hak dan kewajiban semua pihak. Kelembagaan

pengusahaan ditentukan oleh masyarakat atau rakyat. Pendekatan

pengusahaan didasarkan pada keanekaragaman hayati dan budaya, khususnya

mendorong lahir dan berkembangnya kegiatan usaha yang produktif dan

efisien.

Page 22: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

6

2.2. Deskripsi dan Sistematika Pinus

Pinus (Pinus mercusiiJungh et de Vriese), merupakan salah satu jenis

anggota family Pinaceae. Pohon ini biasa juga disebut dengan nama Damar

Batu, Damar Bunga, Huyam, Kayu Sala, Kayu Sugi, Uyam dan Tusam

(Sumatra) atau Pinus (Jawa). Pohon ini menyebar di daerah Aceh, Sumatra

Utara, Sumatra Barat dan seluruh Jawa (Aziz, 2010).

Menurut Martawijaya et.al.(1989), ciri-ciri Pinus merkusi Jungh et de

Vriese adalah batang lurus, bulat, dan umumnya tidak bercabang. Daun

berbentuk jarum dan tajuk berbentuk kerucut. Pinus juga mempunyai nama

daerah damar batu, damar bunga, hunyam, kayu sala, kayu sugi, tusam, uyam

(Sumatra), dan pinus (Jawa). Batang pinus berukuran sedang sampai besar,

tinggi pohon 20-40 meter dan diameter pohon mencapai 100 cm. Kulit luar

kasar berwarna cokelat kelabu sampai cokelat tua, tidak mengelupas, beralur

lebar dan dalam. Warna kayu teras cokelat kuning muda dengan pita atau

serat yang berwarna lebih gelap, kayu yang berdamar berwarna cokelat tua,

sedangkan kayu gubal berwarna putih kekuningan-kuningan dengan tebal 6-8

cm.Pinus dapat tumbuh pada daerah yang jelek dan kurang subur, pada tanah

berpasir dan tanah berbatu, tapi tidak tumbuh baik pada tanah becek. Iklim

yang cocok adalah iklim basah sampai agak kering dengan tipe curah hujan A

sampai C, pada ketinggian 200 – 1700 mdpl, kadang-kadang tumbuh dibawah

200 mdpl dan mendekati daerah pantai contohnya di daerah Aceh Utara.

Pinus merkusii Jungh et de Vriese merupakan jenis pinus yang tumbuh baik

di Indonesia khususnya Jawa dan Sumatra. Keunggulannya sebagai jenis

Page 23: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

7

pioneer, tumbuh cepat dan mempunyai hasil yang multiguna. Kayunya dapat

dipakai sebagai bahan kayu pertukangan, papan tiruan, meubel, moulding,

korek api, pulp dan kertas, serta kayu kerajinan. Getahnya dapat

menghasilkan gondorukem dan minyak terpentin (Kasmudjo, 1992).

Dengan makin pesatnya perkembangan dan makin meningkatnya

kebutuhan manusia, maka prospek gondorukem dan terpentin untuk industri

sangat cerah, sehingga peranan hutan pinus sebagai penyuplai industri

gondorukem dan terpentin harus tetap lestari. Produksi gondorukem untuk

keperluan industri di Indonesia masih kurang, maka untuk memenuhi

kebutuhan tersebut perlu diadakan peningkatan produksi getah pinus.

Taksonomi pohon pinus (pinus mercusi) dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kindom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionata (Tumbuhan berpembuluh)

Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Devisi : Coniferophyta

Kelas : Pinipsida

Ordo : Pinales

Famili : Pinacae

Genus : Pinus

Spesies :Pinus merkusiJungh.& De V

Page 24: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

8

2.3. Pinus Sebagai Penghasil Getah

Getah pinus adalah semacam oleoresin yaitu campuran senyawa komplek

resin dan terpentin cairan kental dan lengket,benim atau buram.Oleoresin ini

larut dalam alcohol, benzene,eter dan banyak pelarut lainnya,tetapi tidak larut

dablam air (Sumadiwangse et al 1999)

Menurut wibowo (2006) getah pinus merupakan campuran asam-asam

resin yang larut dalam pelarut netral atau pelarut organik non polaseperti eter.

Getah pinus terdapat pada saluran resin (interseluler). Pada kayu daun jarum

terdapat dua macam saluran resin,yaitu saluran resim normal dan saluran

resin traumatis yang terbentuk akibat pelukaan dalam kayu. Getah pinus

terdapat pada saluran resin atau cela-cela antar sel. Saluran tersebut sering

disebut saluran interseluler.Saluran ini terbentuk baik kearah memanjang

batang diantara sel-sel trakeida maupun ke arahmelintang dalam jaringan jari-

jari kayu.

2.4. Manfaat Getah Pinus

Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan pinus sebagai sumber kayu

untuk bahan bangunan, Mebel,dan kerajinan lainnya. Padahal pinus juga

dapat disadap untuk diambil getahnya tanpa harus menebang pohonnya.

Penyadapan getah pinus baru dilakukan dikawasan hutan Negara yang

lakukan perusahaan swasta (Sundawati dan Alfonsus,2008).

Getah pinus bermanfaat untuk menghasilkam gondurkem dan

terpentin.Kegunaan dari gondurkem adalah sebagai bahan vernis,cat dan lain-

Page 25: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

9

lain. Terpentin bisa digunakan sebagai bahan pengencer cat dan vernis,bahan

pelarut lilin.

Getah pinus bagi petani penyadap merupakan lahan penting untuk

mencukupi kebutuhan rumah tangga,hal ini terbukti dengan meningkatnya

hasil sadapan.Penyadapan pinus telah berhasil meningkatkan kesejahteraan

petani penyadap dengan meningkatkan pendapatan petani penyadap.

2.5. Potensi Produksi Getah Pinus

Hasil getah diambil dari pohon pinus melalui penyadapan, tegakan pinus

dapat disadap bila telah mencapai umur tertentu atau disebut masak sadap,

yakni mulai umur 11 tahun sampai 30 tahun atau Kelas Umur III sampai VI

(Purwandari, 2002).

(1). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi getah pinus, yaitu:

a) Jenis pohon

Produksi getah berbeda menurut jenis, misalnya Pinus caribea

menghasilkan getah lebih banyak dengan kerak yang menempel lebih

sedikit daripada Pinus palustris (Suharlan, Herbagung dan Riyadi,

1988).

b) Diameter dan tinggi pohon

Bidang dasar atau diameter pohon, tinggi pohon, jarak antar pohon

yang berpengaruh terhadap produksi getah Pinus merkusi.Dari ketiga

perubah tersebut, bidang dasar mempunyai peranan yang paling besar

terhadap produksi getah pinus kemudian berturut-turut tinggi pohon

dan jarak antar pohon (Suharlan et.al, 1980).

Page 26: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

10

c) Umur tegakan

Menurut Purwandari (2002), tegakan Pinus merkusi yang berumur

muda menghasilkan per hektar getah lebih banyak daripada yang

berumur lebih tua. Produktivitas pinus menurun dengan semakin

tuanya tegakan, hal ini sesuai dengan berkurangnya jumlah pohon

perhektar (N/ha) sebagai akibat tebang penjarangan dalam rangka

pemeliharaan hutan.

d) Kerapatan pohon per hektar

Menurut Hadi Poernomo (1980), kerapatan jumlah pohon per hektar

pada tegakan yang terlalu rapat akan banyak pohon yang hidup

tertekan. Pohon yang tertekan ini tidak banyak mengeluarkan getah,

bahkan sering tidak mengeluarkan getah sama sekali pada waktu

disadap. Produksi getah 6 tiap hektar tegakan pinus merupakan hasil

dari seluruh pohon yang disadap yang terdapat di kawasan tersebut.

e) Tinggi tempat tumbuh

Rochidayat dan Sukawi (1979) menyatakan bahwa tinggi tempat

tumbuh berpengaruh terhadap kelancaran keluarnya getah. Hal ini

terjadi karena dengan semakin tingginya tempat tumbuh pohon pinus

dari muka laut, ada kecenderungan suhu menjadi lebih sejuk yang

berakibat getah mudah membeku sehingga aliran getah tertahan.

f) Teknik penyadapan

Riyanto (1980) menyatakan dari hasil pengamatan bahwa penggunaan

perangsangan dengan HCl 2,5% maupun H2SO4 3,5% mampu

Page 27: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

11

meningkatkan produksi getah, dimana HCl lebih nyata dengan

memberi peningkatan 24%.

g) Jumlah koakan per pohon

Riyanto (1980) menyatakan bahwa dari hasil pengamatan Biro

Perencanaan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, jumlah koakan

maksimal yang dapat diterima sebagai berikut :

Qmax = (3/4 D) / dmdimana:

qmax = jumlah koakan maksimal per pohon

D = diameter pohon (cm)

Dm = lebar koakan (10 cm)

h) Tenaga penyadap

Berbeda dengan masyarakat Magersaren di wilayah hutan jati yang

memang kehidupannya mutlak tergantung pada hutan, para penyadap

getah pinus yang merupakan pekerja “freelance”mengerjakan

sadapannya. Kecuali itu pendapatan dari bidang sadapan tidak jauh

berbeda dengan upah kerja di bidang lain, kadang-kadang ikut pula

memberikan andil dalam hal ini yaitu tidak penuhnya waktu bekerja

pada kegiatan penyadapan getah pinus (Riyanto, 1980).

2.6. Sistem Penyadapan Getah Pinus

Soetomo (1971) menyatakan ada tiga sistem penyadapan yang

digunakan dalam menyadap getah pinus:

a) Sistem koakan (quarre system)

b) Sistem bor

Page 28: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

12

c) Sistem amerika (ritser system)

Di Indonesia yang umum digunakan adalah sistem koakan. Sistem

koakan dilakukan,yang pertama pembersihan kulit pohon kemudian

dilukai dengan alat petel atau kadukul sehingga terjadi koakan (Tapping

face quarre) dan mengalirkan getah kedalam mangkok (tempurung

kelapa) yang disediakan sebagai tempat penampung getah. Setiap tiga

hari sekali koakan diperbaharui. Banyaknya getah yang mengalir pada

koakan dari hari pertama hingga hari keempat menurut pengamatan

Lembaga Penelitian Hasil Hutan adalah sebagai berikut :

1. Hari pertama = 61,5%

2. Hari kedua = 23,5%

3. Hari ketiga = 15,0%

4. Hari keempat=0%

Menurut Riyanto (1980), teknik penyadapan yang digunakan di

Indonesia adalah sadapan bentuk huruf U terbalik, koakan sejajar batang

dengan kedalaman 2 cm dan lebar 10 cm. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa

saluran getah yang dibuka akan menutup pada hari ketiga sehingga perlu

pembaharuan luka 3-5 mm diatas luka yang lama, untuk itu luka sadapan

maksimal satu tahun mencapai 60 cm ditambah 10 cm koakan permulaan.

Untuk menghindari berkurangnya kualitas dan kuantitas kayu, Riyanto (1980)

menambahkan penyadapan dengan sistem tersebut di atas sebaiknya tidak

lebih dari dua tahun dengan ketinggian maksimal 130.

Page 29: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

13

2.7. Kerangka Pikir

Pokok penelitian ini adalah hutan produksi yang ada di wilayah Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Tegakan pinus mendominasi hutan

produksi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Tegakan pinus ini

merupakan penghasil hasil hutan bukan kayu (HHBK) yaitu berupa getah

pinus. Kegiatan penyadapan getah pinus yang dapat menjadi pekerjaan pokok

dan sampingan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat sekitar hutan.

Hutan Rakyat

Agroforestry

Hasil Hutan Bukan Kayu

Getah Pinus

Produktivitas GetahPinus Hubungan Diameter terhadap

Produkditivitas Getah Pinus

Produktivitas Getah Pinus pada Hutan Rakyat Pola Agroforestry di Desa BissoloroKabupaten Gowa

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Page 30: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

14

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di hutan rakyat pola agroforestry diKecamatan

Tinggimoncong,Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan

yaitu bulan Februari sampai bulan Agustus2019.

3.2.Alat dan Bahan

1. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah petani penyadap getah pinusdi hutan rakyat

pola agroforestry diKecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

2. Alat penelitian

a.Daftar pertanyaan

b.Buku, Pulpen

c.Kamera

d. Kalkulator

e. Meteran Roll

f. Timbangan digital

3.3. Jenis Data

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data primer dan data

sekunder, data primer merupakan data yang berhubungan erat dengan penelitian

ini, sedangkan data sekunder merupakan data penunjang dari penelitian ini.

Page 31: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

15

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung

dengan melakukan observasi, survey (pengukuran), wawancara langsung

dengan informan pada objek yang diteliti

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait

serta berupa dokumen-dokumen dan literatur yang relevan dengan tugas

akhir ini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengambilan data adalah sebagai berikut :

1. Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang kepada informan

2. Observasi adalah suatu cara dengan mengamati secara langsung pada objek

yang akan diteliti.

3. Survey dilakukan dengan mengukur karakteristik lokasi meliputi ketinggian

tempat tumbuh dari permukaan laut, diameter pinus, bentuk koakan dan

produksi getah pinus per hari.

4. Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari hasil-hasil

penelitian, literatur, internet serta sumber lain yang relevan dengan

penelitian.

3.5. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang berfungsi sebagai informan

atau objek yang dapat memberikan informasi sehubungan dengan pokok

permasalahan. Menurut Arikunto (2005) populasi diartikan seluruh objek

penelitian. Populasi penelitian ini adalah pohon pinus yang telah disadap oleh

masyarakat di hutan rakyat dataran tinggi di wilayah Kecamatan Tinggimoncong.

Page 32: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

16

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode pupossive sampling with

random start. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Dan agar hasil kesimpulan penelitian dapat

digeneralisasikan untuk seluruh populasi, maka sampel yang diambil harus benar-

benar representative (Sugiono, 2012). Menurut Cohen, et.al, (2007) semakin besar

sample dari besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada

jumlah batas minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel

(pohon pinus). Sebagaimana dikemukakan oleh Baley dalam Mahmud (2011)

yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang menggunakan analisis data

statistik, ukuran sampel paling minimum adalah 30 sampel. Data ≥ 30 sampel

dianggap data besar dan mengikuti sebaran normal baku (sebaran z). Agar

distribusi data bisa normal syaratnya adalah data harus random, dan jumlah

sampel besar.

3.6. Analisis Data

Teknik analisis ini merupakan suatu usaha untuk menentukan jawaban atas

pertanyaan tentang rumusan dan hal-hal yang diperoleh dalam suatu penelitian.

Data yang sudah masuk dan terkumpul dianalisis untuk menjawab tujuan

penelitian. Teknik analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian, adapun

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas getah pinus

Perhitungan produktivitas getah pinus dinyatakan dalam satuan

gram/pohon/hari dihitung sebagai berikut:

Page 33: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

17

=

Dimana:Y = Produktivitas getah Pinus (gram/pohon per hari)

V = Berat getah pinus yang diproduksi dalam waktu tertentu (hari)

I = Waktu Pengumpulan Getah Pinus (hari)

2. Hubungan Diameter Pohon Terhadap Produktivitas getah pinus

Hubungan diameter pohon terhadap produktivitas getah pinus dilakukan

dengan analisis regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel Produktivitas Getah Pinus (gram/pohon per hari)

a = Konstanta

X = Diameter Pohon (cm)

b = Koefisien regresi

Dimana untuk melakukan proses penghitungan, terlebih dahulu mencari

nilai konstan (b) dari (diameter pohon) dan koefisien regresi (a) dengan rumus

=(∑ ) (∑ ) − (∑ )(∑ )

(∑ ) − (∑ )

= (∑ ) − (∑ )(∑ )

(∑ ) − (∑ )

Page 34: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

18

Dimana:

Y= variabel dependen (Variabel Produktivitas Getah Pinus)

a = konstanta (nilai Y jika tidak ada X)

b = koefisien regresi (kecenderungan perubahan Y dengan adanya X)

X = variabel independen (Diameter Pohon)

3.7. Defenisi Operasional

Batasan-batasan oprasional yang di gunakan dalam penelitian ini

mencakup beberapa istilah.

1. Hutan hak atau hutan rakyat adalah hutan yang berada pada tanah yang

dibebani hak atas dengan luas minimal 0.25 ha dan penutupan tajuk

didominasi oleh tanaman perkayuan, dan atau tanaman tahun pertama

minimal 500 batang

2. Pinus (Pinus mercusiiJungh et de Vriese), merupakan salah satu jenis

anggota family Pinaceae.

3. Getah pinus adalah semacam oleoresin yaitu campuran senyawa komplek

resin dan terpentin cairan kental dan lengket,benim atau buram.

4. Getah pinus bermanfaat untuk menghasilkam gondurkem dan

terpentin.Kegunaan dari gondurkem adalah sebagai bahan vernis,cat dan

lain-lain. Terpentin bisa digunakan sebagai bahan pengencer cat dan

vernis,bahan pelarut lilin.

5. Hasil getah diambil dari pohon pinus melalui penyadapan, tegakan pinus

dapat disadap bila telah mencapai umur tertentu atau disebut masak sadap,

yakni mulai umur 11 tahun sampai 30 tahun.

Page 35: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

19

6. Hasil Soetomo (1971) menyatakan ada tiga sistem penyadapan yang

digunakan dalam menyadap getah pinus:

a) Sistem koakan (quarre system)

b) Sistem bor

c) Sistem amerika (ritser system).

Page 36: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

20

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

4.1.Letak Administrasi dan Batas Geografis

Kecamatan Tinggi Moncong yang terdiri dari 7 desa yang meliputi Desa

Parigi, Desa Bulutana, Desa Bontolerung, Desa Pattapang, Kelurahan Malino,

Kelurahan Gantarang dan Desa Garassi.

Wilayah administrasi kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167

desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 kilometer persegi atau sama

dengan 3,01 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah

Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe,

Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan,

Tompobulu, dan Biringbulu. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 %

mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah

kecamatan Tinggimoncong.

4.2.Kependudukan

Penduduk yang tersedia dalam hal kuantitas merupakan potensi yang cukup

besar dalam membangun suatu daerah. yang Kekurangan jumlah penduduk

akan mempersulit jalannya suatu proses pembangunan sebab penduduk

disamping sebagai obyek pembangunan juga sebagai berfungsi sebagai

subyek pembangunan. Sebagai obyek merupakan faktor yang sangat penting,

disamping merupakan uama dalam suatu proses penduduk . pangkalan

kualitas penduduk adalah hal yang mutlak harus dilakukan, sebab penduduk

adalah titik sentral faktor produksi lainnya atau sebagai motor penggerak dari

faktor-faktor produksi lainnya.

Page 37: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

21

Upaya upaya peningkatan produktivitas penduduk senantiasa dilakukan,

dalam pengertian kuantitas penduduk diusahakan untuk dibina, diterampilkan

agar bisa berproduksi atau mendatangkan manfaat. Yang tentu dengan

sendirinya akan menghasilkan kesejahteraan pembangunan. Pembangunan

kependudukan dilaksanakan dengan mempertimbangkan keterkaitannya

dengan upaya pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam,

penciptaan keserasian antara generasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

Penduduk usia lanjud memiliki pengalaman dan kearifan yang luas sehingga

perlu diberikan perhatian untuk berperan jumlah penduduk didalam

pembangunan. Selanjutnya pengendalian pertumbuhan penduduk juga

dilakukan terutama untuk menurunkan angka kelahiran melalui gerakan KB

Mandiri. Menurunkan angka kematian ibu dan anak Balita melalui program

sayang ibu dan anak. Pengendalian kuantitas penduduk dilakukan dengan

langkah yang berhubungan dengan penetapan jumlah, struktur dan komposisi

serta pertumbuhan dan persebaran penduduk yang ideal. Pengarahan

mobilitas dan persebaran penduduk harus memperhatikan kemampuan daya

dukung alam dan sesuai dengan tata ruang yang diselenggarakan melalui

transmigrasi, menggunakan peningkatan sarana penunjang pertumbuhan

ekonomi di wilayah sebaran, serta pemberian intensif bagi tenaga kerja

sehingga mampu menggairahkan tenaga terdidik/terlatih untuk mengabdi di

wilayah pertumbuhan baru.

Page 38: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

22

4.3.Kondisi Ekonomi

Kecamatan Tinggimoncong merupakan wilayah dataran tinggi dengan

ketinggian kira-kira 1050 mdpl yang sebagian besar wilayahnya berupa lahan

pertanian menyebabkan mayoritas penduduknya menggantungkan hidupnya

pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap

ataupun buruh tani. Selain sebagai petani, sebagian lainnya bekerja sebagai

pedagang, pegawai atau karyawan. Sektor informal yang banyak membantu

masyarakat Tinggimoncong dalam memperoleh pekerjaan adalah keberadaan

tempat/obyek wisata beragam yang merupakan sumber penghasilan yang

cukup memadai. Dalam bidang pertanian, pemanfaatan pengairan yaitu irigasi

sederhana dengan memanfaatkan air dari sungai kondisi jeneberang dan

sungai Bulang yang mampu mengairi areal persawahan walaupun pada

musim kemarau. Musim panen terutama padi dua kali dalam satu tahun dan

hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga satu tahun

kedepan diharapkan pemanfaatan sungai tersebut dapat menampung air

dengan teknologi yang lebih canggih dan produksi pertanian terutama padi

diharapkan akan semakin meningkat. Bidang perdagangan dalam satu tahun

kedepan diharapkan akan semakin besar kontribusinya terhadap peningkatan

perekonomian masyarakat kecamatan Tinggimoncong. Bidang pariwisata

merupakan bidang yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat pendapatan

penduduk, kerna ditunjang dengan beragamnya tempat dan obyek wisata di

kecamatan ini seperti air terjun Takapala, lembah biru air terjun Bulang serta

perbaikan akses jalan menuju wilayah ini diharapkan akan lebih baik.

Page 39: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

23

Perkembangan positif dibidang pertanian, perdagangan dan pariwisata di

wilayah ini diperkirakan akan menyebabkan perekonomian di wilayah

kecamatan Tinggimoncong tahun yang akan datang semakin menjanjikan.

4.4. Aksessibilitas (Transportasi Darat, Laut dan Udara)

Transportasi merupakan kebutuhan sarana dan prasarana yang sangat

menunjang dalam perkembangan interaksi antar daerah dan diharapkan dapat

mendorong percepatan perkembangan interaksi antar daerah dan diharapkan

dapat mendorong percepatan perkembangan antar wilayah khususnya dalam

mendukung proses pertumbuhan dan pemerataan di bidang ekonomi,

perdagangan, pariwisata, sosial budaya, jasa pelayanan dan stabilitas

keamanan. Sistem jaringan transportasi yang dimaksud adalah sistem jaringan

jalan raya, kapal laut dan kapal udara, berfungsi menghubungkan sentra-

sentra produksi ke sentrasentra/ node konsumsi. Dari segi fungsinya jalan

raya meliputi jalan lokal, jalan kolektor, dan jalan arteri. Sedangkan dari segi

manajemennya jalan raya meliputi jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi

dan jalan negara. Dalam menunjang perkembangan suatu wilayah, sistem

transportasi sangat memegang peranan yang penting, sehingga

penyediaan/pengembangan sarana dan prasarana perhubungan dalam suatu

wilayah harus memadai dalam arti dapat menampung dan menunjang

kelancaran aktivitas pergerakan yang ada dalam daerah itu sendiri maupun

hubungan dengan daerah lain. Penentuan Struktur Ruang tidak bisa

dilepaskan dari kondisi transportasi wilayah. Transportasi wilayah

menentukan tingkat aksebilitas wilayah. Kondisi transportasi darat untuk

Page 40: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

24

menghubungkan antar wilayah masih sangat minim, kondisinya juga masih

sangat memprihatinkan.

4.5.Kondisi Wilayah

Jenis tanah di Kecamatan Tinggimoncong antara lain Tropodult, Troporthent,

dan Tropohumult. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson bahwa

dikecamatan Tinggimoncong memiliki rata – rata bulan basah 9 (> 100mm)

dan rata – rata bulan kering 3 (< 65mm) termasuk dalam tipe iklim C.

Kecamatan Tinggimoncong memiliki curah hujan tertinggi pada bulan

Desember, Januari, Februari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada

bulan Agustus dan September. Adapun penggunaan lahan dikecamatan

Tinggimoncong pada umumnya didominasi oleh hutan, selain itu juga banyak

terdapat belukar, ladang.

4.6.Topografi

Wilayah Kecamatan Tinggimoncong memiliki topografi yang berfariasi,

secara umum mulai dari datar, datar berbukit, datar bergelombang,

bergelombang, dan curam.

4.7.Penggunaan Lahan

Dikecamatan Tinggimoncong penggunaan wilayah yaitu hutan, ladang,

belukar, dan sawah. Pola pembangunan tanah yang sudah ada peruntukannya

dan rencana alokasi penggunaan ruang berdasarkan Rencana Tata Ruang.

Untuk mewujudkan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang

pada skala wilayah dan kawasan, maka pola pemanfaatan ruang di Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa terbagi dalam 2 (dua) kawasan, yaitu

Page 41: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

25

Kawasan Non-Budidaya dan Kawasan Budidaya. Dengan pola ini, proses

penetapan kebijakan, peraturan, serta mekanisme peraturan perizinan dapat

menjadi alat pengambilan keputusan dalam rangka perwujudan pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang secara efektif. Kawasan-kawasan

tersebut adalah sebagai berikut: Kawasan Non-Budidaya yaitu Kawasan

Lindung, Hutan Suaka Alam dan Cagar Alam, dan Kawasan Perkebunan,

Kawasan Budidaya Non-Pertanian yaitu Kawasan Pemukiman, Kawasan

Pemukiman Transmigrasi dan Kawasan Pariwisata.

4.8. Pertanian

Potensi pertanian tanaman buah-buahan pada umumnya mengalami

peningkatan, antara lain Markisa yang mengalami peningkatan dari 1 kw pada

tahun 2007 menjadi 37.847 kw pada tahun 2008. Produksi sayur-sayuran

bahkan mengalami peningkatan drastis, kacang panjang misalnya, dari 71,2

ton naik menjadi 150 ton pada tahun 2008 atau naik sebesar 110,57%.

4.9. Kehutanan

Berdasarkan data dan informasi dari Dinas Kehutanan Kabupaten Gowa

bahwa potensi kehutanan yang ada di kawasan Hutan berupa kayu yaitu Kayu

Rimba Campuran, meranti, jati dan kayu indah potensi luas 13500 ha dan

potensi produksi 15000 m3, Getah pinus 80000 ton dan potensi luas 15126 ha

(8377 ha di Kecamatan Tinggimoncong) dan Rotan potensi produksi 5000 ton

(267 ha di Kecamatan Tinggimoncong). Disamping itu terdapat juga hasil

non kayu lainnya Getah Damar Mata Kucing, Damar Batu, Damar Kopal,

Page 42: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

26

Damar Pilan, Damar Rasak, Damar Daging dan damar Gaharu. Hasil lainnya

madu, Gula aren ijuk, Kemiri, Kenari, Asam, Sutra dan Kulit kayu manis.

Page 43: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas responden adalah gambaran tentang kondisi atau keadaan

narasumber yang menjadi obyek penelitian. Identitas responden dalam

penelitian ini meliputi tingkatan umur, tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan.

5.1.1. Umur Responden

Umur dan pendapatan berdasarkan penelitian ini tidak mempunyai hubungan

satu sama lain karena ada responden yang umurnya sudah tua teteapi

menghasilkan pendapatan yang lebih banyak dibandingkan penyadap yang

muda.

Berdasarkan penelitian dari hasil wawancara responden sebanyak 12

orang masyarakat yang bekerja sebagai penyadap getah pinus, umur

penyadap berkisar antara 24 – 65 tahun, jumlah responden berdasarkan

kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Responden Berdasarkan Kelompok Umur

Kelompok Umur Jumlah (Orang)

21– 35

36-50

51–65

4

6

2

Jumlah 12

Page 44: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

28

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa sebanyak 4 orang berumur

21 - 35 tahun, 6 orang berumur 36 - 50 tahun, 2 orang umur 51 – 65 tahun.

5.1.2. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan

Berdasarkan penelitian hasil wawancara responden jumlah laki-laki dan

perempuan penyadap getah pinus terdapat 12 orang, laki-laki 10 orang

sedangkan perempun 2 orang, yang ada dikecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa, dapat dilihat dari tabel 2.

Tabel 2. Jumlah laki-laki dan perempuan

No Jenis kelamin jumlah

1 Laki-laki 10

2 Perempuan 2

jumlah 12

5.1.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penyadap getah pinus yang ada di Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa dari 12 responden.

Pendidikan sangat penting untuk dimiliki seseorang. Tingkat pendidikan yang

semakin tinggi akan mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitas

yaitu dalam mencari pekerjaan. Dengan adanya pendidikan seseorang akan

memiliki kemampuan berfikir yang baik dan mudah mencari solusi dari

masalah-masalah yang dihadapinya khususnya yang dapat berhubungan

dengan pengelolaan hutan.

Page 45: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

29

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam mengelolah

usahanya yaitu bagaimana cara yang tepat dalam mengelolah usahanya untuk

meningkatkan jumlah produksi dan juga pendapatannya. Tingkat pendidikan

dan besar pendapatan seseorang juga mempunyai hubungan satu sama lain.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak pula

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, sehingga seseorang mampu

untuk menerapkan dalam kehidupan terutama dalam mengelolah hutan. Hal

ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi serta penerapannya

dalam mengelolah hutan dengan baik maka pendapatan seseorang akan

meningkat.

Tingkat pendidikan responden didasarkan atas tidak tamat SD, SD,

SMP, dan SMA. Tingkat pendidikan responden yang tinggi yaitu SMA

seperti yang dilampirkan pada lampiran 1.

5.2.Produktivitas Pohon Getah Pinus

Penyadapan getah pinus pada hutanrakyat pola agroforestrydi

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dilakukan dengan metode

koakan (quare).Produktivitas getah pinus yang dihasilkan dengan

menggunakan metode tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel

3. Diameter pinus yang disadap pada pada hutan rakyat pola agroforestrydi

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa bervariasi antara 37.58-81.21

cm dengan diameter rata-rata 50.15 cm menghasilkan produktivitas getah

pinus setiap pohon antara 4.57-27.71 gram/pohon per hari dengan rata-rata

getah pinus 12.85 gram/pohon per hari. Jumlah koakan sadapan getah pinus

Page 46: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

30

pada umumnya 1 koakan lainnya adalah 2 koakan. Produktivitas getah pinus

setiap koakan antara 4.57-25.57 gram/pohon per hari dengan rata-rata 10.22

gram/koakan per hari.

Tabel 3.Produktivitas Getah pada hutan rakyat pola agroforestrydi KecamatanTinggimoncong Kabupaten Gowa

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Penyadapan getah dengan metode quare, menghasilkan getah yang kotor

dan bercampur dengan berbagai kotoran seperti daun, serangga, serpihan

No.Pohon Diameter(cm)

JumlahKoakan Per

Pohon

Produksi PerPohon

(gram/pohon)

Produksi PerKoakan

(gram/koakan)

Jumah HariPengumpul

(hari)

Produksi Per Pohon(gram/pohon per

hari)

Produksi/KoakanPer Hari

(gram/koakan per1 51.27 1 112 112 7 16.00 16.002 56.69 1 34 34 7 4.86 4.863 51.27 2 82 41 7 11.71 5.864 39.49 1 53 53 7 7.57 7.575 55.41 2 59 30 7 8.43 4.216 52.87 2 62 31 7 8.86 4.437 39.81 1 60 60 7 8.57 8.578 49.04 2 76 38 7 10.86 5.439 44.90 2 72 36 7 10.29 5.14

10 41.72 1 151 151 7 21.57 21.5711 47.13 2 95 48 7 13.57 6.7912 52.55 2 149 75 7 21.29 10.6413 67.83 2 194 97 7 27.71 13.8614 40.76 1 38 38 7 5.43 5.4315 48.41 2 157 79 7 22.43 11.2116 46.82 1 67 67 7 9.57 9.5717 49.36 1 54 54 7 7.71 7.7118 45.86 1 71 71 7 10.14 10.1419 60.51 1 101 101 7 14.43 14.4320 42.99 1 57 57 7 8.14 8.1421 58.28 1 159 159 7 22.71 22.7122 57.96 2 124 62 7 17.71 8.8623 43.95 1 37 37 7 5.29 5.2924 40.76 2 115 58 7 16.43 8.2125 45.54 1 74 74 7 10.57 10.5726 49.36 1 65 65 7 9.29 9.2927 63.38 2 175 88 7 25.00 12.5028 45.86 1 58 58 7 8.29 8.2929 44.90 1 131 131 7 18.71 18.7130 41.72 1 68 68 7 9.71 9.7131 56.69 1 90 90 7 12.86 12.8632 81.21 1 179 179 7 25.57 25.5733 50.32 1 113 113 7 16.14 16.1434 70.06 1 49 49 7 7.00 7.0035 37.58 1 32 32 7 4.57 4.5736 41.40 1 51 51 7 7.29 7.2937 41.72 1 63 63 7 9.00 9.00

Jumlah 1855.41 49.00 3327.00 2647.00 259.00 475.29 378.14Rata-rata 50.15 1.32 89.92 71.54 7.00 12.85 10.22

Page 47: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

31

kayu dan tanah, luka sadap yang lebar menyebabkan pohon mudah roboh dan

harga kayu di akhir daur menjadi rendah. Penyadapan getah pinus dengan

metode bor hingga saat ini belum pernah dilaksanakan secara operasional di

lapangan. Penyadapan getah pinus dengan metode bor yang pernah

dilaksanakan selama ini masih dalam bentuk uji coba. Perum Perhutani Unit

II Jawa Timur pernah melaksanakan uji coba penyadapan dengan metode bor

di KPH Malang dan KPH Kediri. Produksi getah yang dihasilkan masih

bervariasi. Uji coba di BKPH Singosari KPH Malang tahun 2006 dilakukan

pada tegakan pinus umur 21 tahun (Kelas Umur V), sebanyak 100 pohon,

dengan produksi getah rerata sebesar 2,5 g/pohon/hari, terendah 0 g dan

tertinggi 9 g/pohon/hari (Perum Perhutani, 2006). Uji coba di RPH

Bendungan, BKPH Trenggalek KPH Kediri pada tahun 2008, dengan

produksi getah rerata sebesar 8,6 g/pohon/hari, terendah 5,5 g/pohon/hari dan

tertinggi 10,3 g/pohon/hari.

Penelitian produksi getah pinus dengan penyadapan metode quare yang telah

dilakukan selama ini di Jember dan Sumedang dengan produksi getah rerata

21,8 g/7 hari/pohon (Leksono, 1994). Rodriques et al. (2007) melakukan

penelitian pada P. ellioti di Brazil dengan kisaran produksi getah 1,8-2,1

kg/th/pohon. Penelitian pendahuluan penyadapan getah dengan metode bor

telah dilaksanakan pada tanaman uji keturunan pinus provenans Aceh di RPH

Sempolan KPH Jember pada tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pohon dari famili T-7 dengan diameter batang 32,5 cm memproduksi

getah sebesar 0,47 g/pohon/3 hari. Sementara pohon dengandiameter pohon

Page 48: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

32

22,9 cm memproduksi getah sebesar 90,7 g/pohon/3 hari (Sukarno, et. al.,

2012).

5.3. Hubungan Diameter Batang Terhadap Produktivitas Getah Pinus

Produksi getah pinus dipengaruhi oleh faktor intern dan

ekstern. Faktor ekstern berupa tempat tumbuh serta tindakan

pengelolaan yang berpengaruh terhadap produksi getah secara

langsung atau tidak langsung melalui faktor-faktor intern.Faktor intern yang

berpengaruh terhadap produksi getah pinusantara lain genetik (antar jenis atau

antar galur dalam satu jenispohon), umur tanaman, diameter dan tinggi

pohon, kondisi tajuk,volume kayu gubal, dan kerapatan tegakan. Getah

adalah bagian dari hasil proses fisiologi tumbuhan, makafaktor-faktor yang

mempengaruhipertumbuhan tanaman padaumumnya juga berpengaruh

terhadap produksi getah. Faktor-faktorekstern yang berpengaruh terhadap

produksi getah antara lain lingkungan (cahaya dan temperatur, tempattumbuh,

unsur hara, udara, dan air), kegiatan pengelolaan(pengembalaan, pembakaran,

dan pemangkasan cabang,penjarangan tanaman dan teknik penyadapan).

Teknik penyadapangetah pinus meliputi bentuk luka sadap, pola sadap,

ukuran lebar dankedalaman luka sadap, arah luka sadap, intensitas

pemungutan danpembaharuan luka sadap, serta penggunaan

stimulan(Lempang, 2018).

Hasil analisis regresi hubunganantara diameter batang terhadap

produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutan rakyat pola

agroforestrydi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dapat dilihat

Page 49: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

33

pada data Lampiran 2.Terdapat korelasi (hubungan) antara diameter dan

produktivitas getah pinus setiap pohon per hari.Nilai korelasi antara korelasi

antara diameter dan produktivitas getah pinus setiap pohon per hari adalah

positif 0.52112. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi diameter batang

pinus maka produk produktivitas getah pinus setiap pohon per hari juga akan

semakin besar, begitupula sebaliknya. Nilai korelasi positif 0.52112

menunjukkan bahwa hubungan korelasinya tergolong sedang.Menurut

Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi 0.40-0.599 tergolong sedang. Grafik hubungan antara diameter

batang terhadap produktivitas getah pinus dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Diameter Batang Terhadap ProduktivitasGetah Pinus

y = -4.80 + 0.35xR² = 0.2713

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Prod

uksi

Get

ah P

inus

Per

Poh

on (g

ram

/poh

on)

Dimaeter (cm)

Produksi Per Pohon (gram/pohon per hari)

Page 50: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

34

Angka R square adalah 0.2713(adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi).

R square dapat disebut sebagai koefisien determinasi, yang dalam hal ini

berarti 27.13% produktivitas getah pinus dapat dijelaskan oleh variabel

diameter pohon. Sedangkan sisanya (100% - 27.13% = 72.87%) dijelaskan

oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan

catatan semakin kecil angka R square, semakin lemah hubungan kedua

variabel. Persamaan regresi hubungan hubungan antara diameter batang

terhadap produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada hutan rakyat pola

agroforestrydi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah:

Y = -4.80 + 0.35 X

Keterangan

Y = Variabel Produktivitas Getah Pinus (gram/pohon per hari)

-4.80 = Konstanta

X = Diameter Pohon (cm)

0.35= Koefisien regresi

Dari uji anova atau F test, didapat nilai tingkat signifikan 0,001. Oleh

karena probabilitas (0,001) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi

dapat dipakai untuk memprediksi produktivitas getah pinus. Hasil uji

terhadap konstanta regresi, terlihat P-valueadalah 0.001, atau probabilitas

jauh di bawah 0.05, maka koefisien regresi signifikan, atau diameter batang

pinus benar-benar berpengaruh sangat nyata terhadap Produktivitas getah

pinus (gram/pohon per hari. Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan

Page 51: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

35

bahwa setiap penambahan diameter pohon 1cm akan menyebabkan

peningkatan produktivitas getah pinus sebesar 0.35 gram/pohon per hari).

Page 52: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

36

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

1. Diameter pinus yang disadap pada pada hutan rakyat pola agroforestry di

Kecamatan TinggiMoncong Kabupaten Gowa bervariasi antara 37.58-81.21

cm dengan diameter rata-rata 50.15 cm dengan produktivitas getah pinus

setiap pohon antara 4.57-27.71 gram/pohon per hari dengan rata-rata getah

pinus 12.85 gram/pohon per hari. Produktivitas getah pinus setiap koakan

antara 4.57-48.29 gram/pohon per hari dengan rata-rata getah pinus 15.06

gram/koakan per hari antara 4.57-25.57 gram/pohon per hari dengan rata-rata

getah pinus 10.22 gram/koakan per hari

2. Terdapat korelasi (hubungan) antara diameter dan produktivitas getah pinus

setiap pohon per hari, dengan nilai korelasi positif 0.52112 (positif hubungan

keeratan sedang). Persamaan regresi hubungan antara diameter batang

terhadap produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) pada rakyat pola

agroforestry di hutan Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah: Y

(Produktivitas getah pinus, gram/pohon per hari) = -4.80 + 0.35 X (Diameter

Pohon, cm) dengan nilai koefisien korelasi (R) positif 0.52112 dan koefisien

determinasi (R2) 0.2713 dengan nilai sig 0.001.

Page 53: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

37

6.2. Saran

Perlu perbaikan metode penyadapan pada hutan rakyat pola agroforestrydi

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowakarena getah yang dihasilkan

sebagian masih kotor dan memiliki kualitas yang belum merata

Page 54: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

38

DAFTAR PUSTAKA

Aziz F, 2010. Peningkatan Produktifitas Getah Pinus MelaluiPenggunaanStimulansia Organik. Skripsi. Departemen Manajemen HutanFakultas Kehutanan IPB. Bogor

Bismark M, NM Herianto dan S Iskandar. 2008. Biomasa dan kandungan karbonBismark M, E Subiandono dan NM Heriyanto. 2008b Keragaman dan potensi

jenis serta kandungan karbon hutan mangrove di Sungai Sibelen Siberut,Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.

Brazilian Amazonia . For Ecol. Man-agement.Chazdon RI. and FG Coe. 1999. Ethn ob otany of woody species in

secondgrowth, old growth, and selectively logged forest of northeasternCosta Rica. Conserv. Biol.

Departemen Kehutanan dan Perkebunan 1999. Hutan Rakyat Adalah SuatuLapangan di Luar Kawasan Hutan Negara.Dordrechtming , Boston. London

Fearnside PM and WM Guimares . 1996. Carbon uptake by secondary forest inHadipoernomo, 1980.Faktor Yang Mempengaruhi Getah Pinus. Duta Rimba. Vol

VII.Kasmudjo.n1992. Dasar-Dasar Pengelolaan Minyak Kayu Putih. Yayasan

Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.Kun Y and G Dongsheng. 2008 . Change in forest biomass and carbon stock in

the Pearl River Delta between 1989 and 2003. Journal Of EnvironmentalScience 20.

Laumonier , Y. 1997 . The Vegetation of Sumatera. Kluwer Academic Publishers,Leksono B. and Hardiyanto, E.B. 1996. Genetic Variation of Oleoresin yield of

Pinus merkusiiJungh. Et de Vriese. In Dieters, M.J., Matheson,A.C.,Nilkles, D.G., Harwood, C.E.,and Walker, S.M. (eds.). 1996. TreeImprovement for Sustainable TropicalForestry. Proc. QFRI-IUFRO Conf.,Calaundra, Queensland, Australia. 27 October-1November 1996. pp.202-203

Lembang, M. 2018. Pemungutan Getah Pinus Dengan Tiga SistemPenyadapa. Jurnal Info Teknis Eboni.5 (1) : 1 – 16

Ludang Y and HP Jaya. 2007. Biomass and carbon content in tropical forest ofCentral Kalimantan. Journal of Applied Sciences in EnvironmentalSanitation.

Martawijaya A et al. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Bogor. DepartemenKehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Martawijaya, A, 1 Kartasujana, K Kadir dan SA Prawira. 1989. Atlas KayuIndonesia Jilid 1. Balai Penelitian Hutan dan Balai Penelitian Hasil HutanBogor.

Page 55: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

39

pada hutan produksi di cagar biosfer Pulau Siberut, Sumatra Barat. JurnalPenelitian Hutan dan Konservasi Alam.Pada Penyadapan Pinus (pinus merkusi). Duta Rimba. September 1999.

Peraturan Pemerintah NO 10 tahun 2010. Tentang Cara Perubahan Peruntukandan Fungsi Kawasan Hutan

Perum Perhutani, 2006a. Uji Coba Penyadapan Getah Secara Bor. KesatuanPemangkuan Hutan Malang. Laporan tidak dipublikasikan

Purwandari. 2002. Potensi Produksi Getah Pinus. Skripsi. DepartemenManajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Riyanto T.W, 1980. Penaksiran Hasil Getah Pinus merkusii. Duta Rimba Vol IV.Jakarta.

Rochidayat dan Sukawi.1979. Pengaruh Tinggi Tempat Tumbuh pada ProduksiGetah Pinus merkusii pada Petak-Petak Coba di Kalibakung KPHPekalongan.Laporan No.321 Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Rodrigues K.C.S., Azevedo P.C.N., Sobreiro L.E., Pelissari P., Neto. A.G.F,2007. Oleoresin Yieldof Pinus elliottii Plantations in a SubtropicalClimate: Effect of Tree Diameter, Wound Shape and Concentration ofActive Adjuvants in Resin Stimulating Paste. Journal Industrial Crops andProducts. Elsevier-Science Direct

Soetomo, 1971.Pemungutan dan Pengolahan Getah Pinus Perum Perhutani KPHPekalongan Timur. Perum Perhutani. Jakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta

Suharlan A, Herbagung dan D.M. Riyadi, 1980. Hubungan antara ProduksiGetah Pinus merkusii dan Luas Bidang Dasar, Tinggi Tempat Tumbuh,Tinggi Pohon dan Jarak Relatif Antar Pohon. Laporan No.349. LembagaPenelitian Hutan. Bogor.

Sujarwo W dan IDP Darma, 2011. Analisis Vegetasi dan pendugaan karbontersiimpan pada pohon di kawasan sekitar gunung dan danau BaturKintamani Bali. Jurnal Bumi Lestari.

Sukarno, A., E.B. Hardiyanto, S. N. Marsoem,M. Na’iem. 2012. PengaruhPerbedaan Kelas Umur terhadap Produktivitas Getah Pinusmerkusii Jungh et de Vriese Ras Lahan Jawa melalui PenyadapanGetahMetode Bor. J-PAL3 (1): 28-31

Sumadiwangsa S, dkk 1999.Pengaruh Kadar Stimulan dan Penutupan LukaSadapSundawati, L. dan Alfonsus H. 2008. Sumber Pendapatan Rumah Tangga Yang

Potensial di Danau Toba. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan danKonservasi Alam.

Tresnawan H dan U Rosalina. Pendugaan biomasa di atas tanah di ekosistemhutan primer dan hutan bekas tebangan: Studi kasus hutan dusun Aro,jambi. Jurnal Manajemen Hutan Tropika.

Undang-Undang No.41. Pengertian Hutan. Tahun 1999

Page 56: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

40

Wibowo. 2006. Produktifitas Penyadapan Getah Pinus merkusi Jungh Et DeVriese dengan System. Koakan (Quarre System) di Hutan PendidikanGunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. [skripsi]. Bogor:Fakultas Kehutanan. Institut Pe rtanian Bogor.

Page 57: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

41

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 58: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

42

Lampiran 1.Data Identitas Responden/ Penyadap Getah Pinus (Pinus merkusii)pada hutan rakyat pola agroforestry di Kecamatan TinggimoncongKabupaten Gowa

No Nama Umur

Tingkat

Pendidikan

Tanggungan

Keluarga

Keluarga

yang kerja

1 Mile 44

Tidak tamat

SD 5 2

2 Tanring 24 SMA 3 1

3 Lalang 48 SMA 3 2

4 Rasi 34 SD 4 3

5 Hasan 29 SMP 3 3

6 Naccing 37 SD 3 2

7 Halimah 40 SD 3 2

8 Dg Nyarrang 48 SD 4 2

9 Dg Pammu 65 SD 2 1

10 Aris 35 SD 2 1

11 Dg Cocok 60 SD 4 2

12 Dg Sino 45 SD 4 2

Page 59: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

43

Lampiran 2. Data Mentah Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) pada hutanRakyat pola agroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No.Pohon MetodePenyadapan

Diameter(cm)

Jumlah Koakan PerPohon (Koakan)

Jumah HariPengumpul (hari)

1 Koakan (quare) 51.27 1 72 Koakan (quare) 56.69 1 73 Koakan (quare) 51.27 2 74 Koakan (quare) 39.49 1 75 Koakan (quare) 55.41 2 76 Koakan (quare) 52.87 2 77 Koakan (quare) 39.81 1 78 Koakan (quare) 49.04 2 79 Koakan (quare) 44.90 2 710 Koakan (quare) 41.72 1 711 Koakan (quare) 47.13 2 712 Koakan (quare) 52.55 2 713 Koakan (quare) 67.83 2 714 Koakan (quare) 40.76 1 715 Koakan (quare) 48.41 2 716 Koakan (quare) 46.82 1 717 Koakan (quare) 49.36 1 718 Koakan (quare) 45.86 1 719 Koakan (quare) 60.51 1 720 Koakan (quare) 42.99 1 721 Koakan (quare) 58.28 1 722 Koakan (quare) 57.96 2 723 Koakan (quare) 43.95 1 724 Koakan (quare) 40.76 2 725 Koakan (quare) 45.54 1 726 Koakan (quare) 49.36 1 727 Koakan (quare) 63.38 2 728 Koakan (quare) 45.86 1 729 Koakan (quare) 44.90 1 730 Koakan (quare) 41.72 1 731 Koakan (quare) 56.69 1 732 Koakan (quare) 81.21 1 733 Koakan (quare) 50.32 1 734 Koakan (quare) 70.06 1 735 Koakan (quare) 37.58 1 736 Koakan (quare) 41.40 1 737 Koakan (quare) 41.72 1 7

Jumlah 1855.41 49.00 259Rata-rata 50.15 1.32 7

Page 60: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

44

Lampiran 3. Hasil Analisis Regresihubungan) antara Diameter Dan ProduktivitasGetah Pinus Setiap Pohon Per HariPada Hutan Rakyat PolaAgroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

SUMMARY OUTPUT

Regression StatisticsMultiple R 0,520879285R Square 0,27131523Adjusted R Square 0,250495665Standard Error 5,578458359Observations 37

ANOVAdf SS MS F Significance F

Regression 1 405,5374034 405,5374034 13,0317435 0,000948727Residual 35 1089,171918 31,11919766Total 36 1494,709322

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0%Intercept -4,773014684 4,965975108 -0,961143497 0,3430735 -14,85448012 5,308450754 -14,85448 5,308450754X Variable 1 0,351343287 0,097326341 3,60995063 0,00094873 0,15376031 0,548926264 0,1537603 0,548926264

Page 61: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

45

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Gambar L4.1. Hutan Rakyat Pola Agroforestry di Kecamatan TinggimoncongKabupaten Gowa

Page 62: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

46

Gambar L4.2. Tanaman Kopi dibawah Tegakan Pinus pada Hutan Rakyat PolaAgroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Page 63: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

47

Gambar L4.3. Pengukuran Diameter Pinus pada Hutan Rakyat Pola Agroforestrydi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Page 64: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

48

Gambar L4.4. Bentuk Sadapan Model Koakan (Quare)

Page 65: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

49

Gambar L4.5. Penimbangan Getah Pinus

Page 66: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

50

Gambar L4.6. Pengisian Tally Sheet

Page 67: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

51

Gambar L4.7. Pengambilan Data Responden/Penyadap Getah Pinus denganMetode Quisioner

Page 68: PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) PADA HUTAN … · 2020. 4. 6. · ii HALAMAN PENGESAHAN Judul : Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii) Pada Hutan ... x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN

RIWAYAT HIDUP

Zulhaji (105950041813) dengan judul Skripsi “Produksi

Getah Pinus (Pinus merkusii) pada Hutan Rakyat Pola

Agroforestry di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten

Gowa” Dibawah bimbingan Hikmah dan M.Daud.

Penulis Lahir pada tanggal 31Mei 1993 Sunggguminasa, Kabupaten Gowa,

Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari empat

bersaudara, dari pasangan Bapak Jamiruddin dan Ibu Nurhayati. Penulis

pertama kali menyelesaikan pendidikan formal di SDN Toboloit pada Tahun 2000

dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke SMP Negeri 1 Lampasia dan tamat pada tahun 2008, Penulis

melanjutkan pendidikan ke SMK Gowa Raya dan tamat pada tahun 2011. Dan

pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah

Makassar Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan.