kompor briket batubara

26
KOMPOR BRIKET BATUBARA Batubara dan Briket Batubara Batu bara di Indonesia Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi. Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada Kompor Briket Batubara Page 1

Upload: dandiheryana4577

Post on 26-Jun-2015

589 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPOR BRIKET BATUBARA

KOMPOR BRIKET BATUBARA

Batubara dan Briket Batubara

Batu bara di Indonesia

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier,

yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan

Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat

dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-

kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta

tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.

Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa

yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang

terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan

kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik

yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara

yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum

dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya

lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini

terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah

pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian

besar Kalimantan.

Pada masa mendatang, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan terus

meningkat; tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (domestik), tetapi

juga untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor). Hal ini mengingat sumber

daya batubara Indonesia yang masih melimpah, di lain pihak harga BBM yang tetap

tinggi, menuntut industri yang selama ini berbahan bakar minyak untuk beralih

menggunakan batubara.

Kompor Briket Batubara Page 1

Page 2: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Adanya rencana pembangunan PLTU baru di dalam dan luar Pulau Jawa dengan total

kapasitas 10.000 MW, meningkatnya produksi semen setiap tahun, dan semakin

berkembangnya industriindustri lain seperti industri kertas (pulp) dan industri tekstil

merupakan indikasi permintaan dalam negeri akan semakin meningkat. Demikian

pula halnya dengan permintaan batubara dari negara-negara pengimpor

mengakibatkan produksi akan semakin meningkat pula.

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional

(KEN) melalui PP No.5 Tahun 2006 sebagai pembaruan Kebijaksanaan Umum

Bidang Energi (KUBE) tahun 1998. KEN mempunyai tujuan utama untuk

menciptakan keamanan pasokan energi nasional secara berkelanjutan dan

pemanfaatan energi secara efisien, serta terwujudnya bauran energi (energy mix)

yang optimal pada tahun 2025. Untuk itu ketergantungan terhadap satu jenis sumber

energi seperti BBM harus dikurangi dengan memanfaatkan sumber energi alternatif

di antaranya batubara.

Untuk mendukung pencapaian sasaran bauran energi nasional yang dicanangkan

pemerintah, salah satunya adalah melakukan kajian batubara secara nasional untuk

mengetahui kondisi sumberdaya, pengusahaan, dan pemanfaatan batubara, serta

permasalahannya, yang dapat digunakan untuk membuat langkah-langkah yang

diperlukan. Dan untuk mendukung kajian tersebut perlu melakukan terlebih dahulu

membangun data base batubara nasional dari hasil pengumpulan data baik sekunder

maupun primer.

Jumlah sumber daya batubara Indonesia tahun 2005 berdasarkan perhitungan Pusat

Sumber Daya Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebesar

61,366 miliar ton. Sumber daya batubara tersebut tersebar di 19 propinsi.

Dalam kebijakan bauran energi nasional 2025, pemakaian batubara diharapkan

mencapai 33% (Gambar 3.1), Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang

digunakan sebagai landasan di dalam kebijakan pengusahaan batubara, yaitu :

Kompor Briket Batubara Page 2

Page 3: KOMPOR BRIKET BATUBARA

1. Kepmen ESDM No.1128 Tahun 2004, tentang Kebijakan Batubara Nasional.

2. Perpres No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

3. Inpres No.2 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Batubara yang

Dicairkan Sebagai Bahan Bakar Lain..

Di dalam sasaran bauran energi nasional tersebut, batubara menempati urutan

pertama di dalam penggunaan energi. Hal tersebut dikarenakan oleh :

a. Sumber daya batubara cukup melimpah, yaitu 61,3 miliar ton, dengan cadangan

6,7 miliar ton (Pusat Sumber Daya Geologi, 2005).

b. Dapat digunakan langsung dalam bentuk padat, atau dikonversi menjadi gas

(gasifikasi) dan cair (pencairan).

c. Harga batubara kompetitif dibandingkan energi lain.

d. Teknologi pemanfaatan batubara yang ramah lingkungan telah berkembang pesat,

yang dikenal sebagai Teknologi Batubara Bersih (Clean Coal Technology).

Kompor Briket Batubara Page 3

Page 4: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Briket Batubara

Briket Batubara Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah

Akhir – akhir ini harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat yang berdampak

pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk minyak tanah. Minyak

tanah di Indonesia yang selama ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi

pemerintah Indonesia karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49

trilun rupiah per – tahun dengan penggunaan lebih kurang 10 juta kilo liter per tahun.

Untuk mengurangi beban subsidi tersebut maka pemerintah berusaha mengurangi

subsidi yang ada dialihkan menjadi subsidi langsung kepada masyarakat miskin.

Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dalam hal ini Minyak Tanah

diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah didapat.

Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit

campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket batubara mampu menggantikan

sebagian dari kegunaan Minyak tanah sepeti untuk : Pengolahan makanan,

pengeringan, pembakaran dan pemanasan. Bahan baku utama Briket batubara adalah

batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk

selama lebih kurang 150 tahun

Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh

masyarakat maupun pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di Indonesia telah

mengembangkan briket batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang

dengan baik mengingat Minyak tanah masih disubsidi sehingga harganya masih

sangat murah, sehingga masyarakat lebih memilih Minyak tanah untuk bahan bakar

sehari-hari. Namun dengan kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005, mau tidak mau

masyasrakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang lebih murah seperti

Briket Batubara.

Produsen terbesar Briket Batubara di Indonesia saat ini adalah PT. Tambang Batubara

Bukit Asam (Persero), atau PT. BA yang mempunyai 3 pabrik yaitu di Tanjung Enim

Kompor Briket Batubara Page 4

Page 5: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Sumatera Selatan, Bandar Lampung dan Gresik Jawa Timur dengan kapasitas

terpasang 115.000 ton pertahun. Disamping PT. BA terdapat beberpa perusahaan

swasta lain yang meproduksi Briket Batubara namun jumlahnya jauh lebih kecil

dibanding PT. BA dan belum berproduksi secara kontinyu.

Dengan adanya kenaikan BBM khususnya Minyak Tanah dan Solar, tentunya

penggunaan Briket Batubara oleh kalangan rumah tangga maupun industri

kecil/menengah akan lebih ekonomis dan menguntungkan, namun demikian

kemampuan produksi dari PT. BA. masih sangat kecil, untuk mengatasi kekurangan

tersebut diharapkan partisipasi serta keikutsertaan pihak swasta untuk memproduksi

dan mensosialisasikan penggunaan Briket Batubara disetiap daerah.

Jenis Briket Batubara

1. Jenis Berkarbonisasi (super), jenis ini mengalami terlebih dahulu proses

karbonisasi sebelum menjadi Briket. Dengan proses karbonisasi zat – zat yang

terkandung dalam Briket Batubara tersebut diturunkan serendah mungkin

sehingga produk akhirnya tidak berbau dan berasap, namun biaya produksi

menjadi meningkat karena pada Batubara tersebut terjadi rendemen sebesar 50%.

Briket ini cocok untuk digunakan untuk keperluan rumah tangga serta lebih aman

dalam penggunaannya.

2. Jenis Non Karbonisasi (biasa), jenis yang ini tidak mengalamai dikarbonisasi

sebelum diproses menjadi Briket dan harganyapun lebih murah. Karena zat

terbangnya masih terkandung dalam Briket Batubara maka pada penggunaannya

lebih baik menggunakan tungku (bukan kompor) sehingga akan menghasilkan

pembakaran yang sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari Briket

akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. Briket ini umumnya

digunakan untuk industri kecil.

Kompor Briket Batubara Page 5

Page 6: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Bahan Baku Briket Batu Bara .

1. Briket Batubara Tanpa Karbonisasi

Bahan baku utama briket batubara tanpa karbonisasi adalah batubara yang tidak

melalui proses karbonisasi. Komposisi campurannya adalah batubara 80% - 95%,

bahan pengikat 5% - 20%, bahan imbuh 0% -5 %.

2. Briket Batubara Terkarbonisasi

Bahan baku utama briket batubara terkarbonisasi adalah batubara dengan

persentase antara 80 - 90%, sisanya 5 - 15% merupakan bahan pengikat dan

bahan imbuh. Bahan imbuh yang biasa digunakan adalah kapur dengan kadar

maksimum 5% yang berfungsi sebagai adsorban untuk menangkap SO2.

3. Briket Bio-Batubara

Bahan baku briket bio-batubara terdiri dari : batubara, biomas, bahan pengikat

dan kapur. Komposisi campurannya adalah batubara 50% - 80%, biomas 10% -

40%, bahan pengikat 5% - l0%, bahan imbuh (kapur) 0% - 5%.

4. Light Coal

Light coal tidak digolongkan pada jenis dan tipe briket batubara karena tidak

melalui proses pembriketan sehingga tidak punya komposisi campuran. Namun

karena dalam prosesnya melalui pemanasan, maka spesifikasinya disamakan

dengan bahan baku briket batubara terkarbonisasi

Kompor Briket Batubara Page 6

Page 7: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Prosedur Pembuatan Briket Batu Bara

1. Briket Batubara Tanpa Karbonisasi

Dalam proses pembuatan briket batubara tanpa karbonisasi, bahan baku utamanya

adalah batubara mentah (raw coal) dan menggunakan bahan pengikat organik

atau pengikat anorganik.

2. Briket Batubara Terkarbonisasi

Pada proses pembuatan briket batubara terkarbonisasi, bahan baku utarnanya

adalah batubara yang telah dikurangi kadar zat terbangnya menjadi maksimum

15%.

Kompor Briket Batubara Page 7

Penggerusan

Produk Briket Batubara

Pencampuran

Pencetakan

Pengemasan

Pengeringan

Produk Briket Batubara

KarbonisasiPenggerusan

Pencampuran

Pencetakan

Pengemasan

Pengeringan

Page 8: KOMPOR BRIKET BATUBARA

3. Briket Bio-Batubara

Mengingat biomas bersifat mudah meregang (plastisitas tinggi), maka pada proses

pembriketannya tidak eukup hanya dengan menambahkan bahan pengikat, namun

juga memerlukan tekanan yang tinggi, sekitar 2 ton/cm2. Pemakaian biomas

bertujuan selain untuk menurunkan temperatur penyalaan briket, juga untuk

mempercepat proses pembakaran yang sempurna dari briket sehingga dapat

mengurangi emisi gas buang.

4. Light Coal

Jenis bahan bakar ini merupakan produk terbaru bahan bakar padat berbasis

batubara. Proses pembuatannya melalui proses thermal upgrading pada suhu

minimal 200' C, bahan bakar tersebut sudah dapat langsung digunakan. Namun,

karena porositasnya kecil, maka alat pembakarnya harus dilengkapi dengan

blower.

Kompor Briket Batubara Page 8

PengeringanPenggerusan

penggerusan

pengeringan

pencampuranpencetakan

Produk briket

pengemasan

Page 9: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Contoh Mesin Briket Batubara

Mesin briket batubara dengan konveyor

Keunggulan Briket Batubara

1. Lebih murah,

2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang

lama,

3. Tidak beresiko meledak/terbakar,

4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga,

5. Sumber Batubara berlimpah.

Kompor Briket Batubara Page 9

Page 10: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Tipe briket batubara dan bahan bakar padat berbasis batubara adalah:

1. Briket Batubara Tipe TelurIBantallKenari

2. Briket Batubara Tipe Sarang Tawon (Kubus dan Silinder)

3. Bahan Bakar Berbentuk Butiran

Jenis dan Ukuran Briket Batubara

1. Bentuk telur : sebesar telur ayam

2. Bentuk kubus : 12,5 x 12,5 x 5 cm

3. Bentuk selinder : 7 cm (tinggi) x 12 cm garis tengah

Adapun standar ukuran briket batubara tipe sarang tawon (Kubus dan Silinder)

NO BENTUK PENAMPANG TINGGI

1 kubus Lebar x panjang = 125 x 125 mm75 - I00 mm(3 - 4 inc.)

2 silinder Diameter = 125 mm75 - I00 mm(3 - 4 inc.)

Briket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan,

sedangkan bentuk kubus dan selinder digunakan untuk kalangan industri

kecil/menengah.

Tipe Telur Sarang Tawon

Zat Terbang (%) 1215 <30

Nilai Kalori (kal/gr) >5700 >4500

Kuat Tekan (kg/cm2) >25 40150

Air (%) <7,5 <75

Belerang (%) <1,0 <1,0

Keterangan + tak berasap+ tak berbau

+ tak berasap+ tak berbau+ teknik penyempurnaan pembakaran zat terbang diperlukan

Kompor Briket Batubara Page 10

Page 11: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dan Briket Batubara

BAHAN BAKAR BRIKET MINYAK TANAH KAYU BAKAR

Kandungan Panas (Kcal) 5.400/KG 8.800/LITER 3.788/KG

Kandungan Perhari 2,65-3,00/KG 1,58-1,78LITER 7,33-8,80KG

Effisiensi Tunggu 30-35 40-45 15-18

Biaya Perhari (Rp) 1.855-3.000 4.740-8.010 2.199-5.280

Parameter antara Minyak dan Briket Batubara

Nilai kalori : Minyak Tanah 9.000 kkal/ltr; Briket : 5.400 kkal/kg

Ekivalen : Minyak Tanah 1 ltr; Briket 1.50 kg

Biaya : Minyak Tanah Rp. 2800,- Briket : Rp. 1.300

Kompor/Tungku Briket Batubara

Penggunaan Briket Batubara harus dibarengi serta disiapkan Kompor atau Tungku,

jenis dan ukuran Kompor harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya

Kompor/Tungku terdidri atas 2 jenis :

1. Tungku/Kompor portabel, jenis ini pada umumnya memuat briket antara 1 s/d 8

kg serta dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah

tangga atau rumah makan.

2. Tungku/Kompor Permanen, biasanya memuat lebih dari 8 kg briket dibuat secara

permanen. Jenis ini dipergunakan untuk industri kecil/menengah.

Persyaratan kompor/tungku harus memiliki :

1. Ada ruang bakar untuk briket

2. Adanya aliran udara (oksigen) dari lubang bawah menuju lubang atas dengan

melewati raung bakar briket yang terdiri dari aliran udara primer dan sekunder

3. Ada ruang untuk menampung abu briket yang terleak di bawah ruang bakar briket

Kompor Briket Batubara Page 11

Page 12: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Pengembangan produksi Briket batubara dan kompor/tungku sampai saat ini pihak

BPP Teknologi melalui Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) telah lama

mengembangkan dan men-disain mesin untuk memproduksi Briket Batubara skala

kecil/menengah dengan kapasitas produksi sebesar 2 s/d 8 ton/hari. Dengan demikian

industri briket skala kecil/menengah ini diharapkan bisa tersebar di sentra-sentra

pengguna Briket Batubara sehingga mudah dalam penyediaan briket secara kontinu.

Disamping itu pula BPP Teknologi telah mengembangkan jenis-jenis

Kompor/Tungku Briket untuk keperluan rumah tangga, rumah makan serta industri

kecil/menengah.

Hasil uji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunjukkan,

pembakaran 1 kg briket selama 2-3 jam hanya menghasilkan emisi karbonmonoksida

(CO) rata-rata 106 ppm (minyak tanah 250-390 ppm).

Briket batu bara juga menghasilkan emisi nitrogen monoksida (NO) dengan

konsentrasi amat kecil, lantaran tidak dibakar dalam temperatur sangat tinggi.

Sementara tingkat emisi sulfur dioksida (SO2) rata-rata dibawah 1%, sangat aman

untuk kesehatan.

Makanan yang dimasak menggunakan kompor briket batu bara tidak memiliki resiko

besar terhadap kanker. BPPT melakukan uji daging yang dibakar dengan briket serta

arang, dan membawanya ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan

Kosmetika (LPPOM). Hasilnya, tren ke arah kanker sama saja dengan menggunakan

bahan bakar bukan briket. Jadi tidak ada bedanya dan sangat tergantung dari cara

memasaknya.

Kompor Briket Batubara Page 12

Page 13: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Memasak Menggunakan Briket Batubara

Anglo yang dipergunakan dapat sederhana seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Untuk pembakaran awal dapat dilakukan dengan bahan penyulut yang sudah terbakar

seperti : tatalan kayu atau meremdam beberapa buah briket di dalam minyak tanah.

1. Briket Tipe Telur

Pemakaian briket tipe telur hampir sama

dengan arang kayu, tetapi setelah menyala,

suhunya lebih tinggi dan pembakarannya

lebih lama, sehingga lebih hemat. Susun

satu lapisan briket di atas saringan, pada

lapisan tersebut bakar bahan penyulut secukupnya. Setelah membara, tambahkan

lagi briket, disesuaikan dengan lamanya waktu memasak yang dibutuhkan,

lakukan pengisapan secara terus-

menerus sampai bara briket yang

dihasilkan dirasa suhunya cukup

untuk. dipergunakan. Anglo harus

diletakkan di temapat yang agak

tinggi dan pintu/jendela udara yang

terletak di bawah anglo harus terbuka lebar, agar sirkulasi udara berjalan lancar.

Kompor Briket Batubara Page 13

Page 14: KOMPOR BRIKET BATUBARA

2. Briket Tipe Sarang Lebah

Ambil briket sarang tawon dengan penjepit atau jari kelingking yang dimasukkan

pada salah satu lubang briket, letakan

pada ruangan pembakaran dengan posisi

penyulut menghadap ke atas. Nyalakan

dengan korek api bagian penyulut

tersebut.

Secara spontan nyala akan merambah ke

seluruh bagian penyulut dan selanjutnya secara perlahan. Nyala akan merambat

ke bagian inti briketnya dari atas ke bawah.

Anglo dapat digunakan untuk memasak setelah bahan penyulut terbakar sempurna

dan sebagian besar inti briketnya terbakar.

Untuk briket tipe telur anglo perlu dikipasi, setelah kurang lebih 10 menit, anglo

dapat digunakan untuk memasak.

Untuk mengatur panas/nyala, gunakan jendela/pintu udara : dibuka lebar untuk

pemanasan yang maksimum dan disempitkan untuk pemanasan minimum.

Kompor Briket Batubara Page 14

Page 15: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Untuk penghematan, gunakan briket sesuai kebutuhan. Pemadaman nyala

dapat dilakukan dengan menutup rapat/jendela dan bagian atas anglo (dengan

penutupan) atau mengambil satu persatu briket (khususnya yang tipe telur)

yang menyala dengan penjepit kemudian dibenamkan ke dalam pasir atau abu

briket batubara.

Kompor Briket Batubara Page 15

Page 16: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Pengguna Kompor Briket Batubara

Kompor Briket Batubara Page 16

Page 17: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Kesimpulan

keunggulan briket batubara sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar

minyak diantaranya; harganya lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak

khususnya minyak tanah, panas yang dihasilkan lebih tinggi dan kontinyu sehingga

lebih baik untuk pembakaran yang lama, tidak beresiko meledak atau terbakar, tidak

mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga dan yang terakhir adalah cadangan

batubara yang masih banyak khususnya batubara low rank.

Tentunya masih banyak kekurangan briket batubara, sehingga masyarakat masih ragu

untuk menggunakan energi alternatif tersebut. Oleh karena itu diharapkan dari

pemerintah dan lembaga – lembaga terkait untuk melakukan penelitian lanjutan guna

mereduksi kekurangan dari briket batubara ini serta sosialisasi briket batubara

ditingkatkan, sehingga masyarakat lebih mengetahui tentang briket batubara tersebut.

Artinya dengan penelitian yang berkala dan akhirnya dapat mereduksi kekurangan

dari briket batubara maka energi alternatif pengganti minyak tanah akan semakin

Kompor Briket Batubara Page 17

Page 18: KOMPOR BRIKET BATUBARA

baik, sehingga kedepan masyarakat tidak lagi ragu untuk memilih batubara sebagai

energi alternatif pengganti minyak tanah.

“Pemerintah memang menyarankan untuk memakai gas elpiji 3 kg bersubsidi

sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah”. (detik news : senin, 23/08/2010) Hal

ini diyakini karena pemakaian gas elpiji lebih irit dibandingkan menggunakan minyak

tanah. Kalau dibandingkan sebagai pengganti minyak tanah, antara briket batubara

dengan gas elpiji, memang gas elpiji jauh lebih praktis dalam penggunaan dan

penyimpanan. Tapi konon kabarnya tabung gas elpiji 3 kg harus naik, disebabkan

permintaan export untuk jenis itu cukup tinggi diluar negeri, antar lain untuk

kepentingan militer. Hal ini bisa jadi bahan pertimbangan bagi masyarakat yang

merasa keberatan dengan naiknya harga gas elpiji 3 kg, belum lagi elpiji ini adalah

gas elpiji 3 kg bersubsidi. Yang tentunya dengan subsidi ini berarti pemerintah masih

tetap harus menanggung biaya konsumsi masyarakat. Berbeda dengan briket batubara

yang memang sudah dijual dengan harga murah walaupun non subsidi. Selain itu bagi

masyarakat yang merasa khawatir karena seringnya terjadi ledakan akibat dari

penggunaan elpiji 3 kg, briket batubara adalah alternatif lain untuk pengganti minyak

tanah sebagai bahan bakar.

Kompor Briket Batubara Page 18

Page 19: KOMPOR BRIKET BATUBARA

Daftar Rujukan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara

http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf

(http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=3&sub=8&file=83

DINAS PERINDAGKOP KABUPATEN BANTUL Jalan Prof. DR. Soepomo

SH. Telp. 0274-367407)

pedoman pembuatan dan pemanfaatan briket batubara dan bahan bakar padat

berbasis batubara

Kompor Briket Batubara Page 19