laporan dm dan hipertensi dokter keluarga[1]

43
Laporan Kasus Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Disusun Oleh : Stephanie Angeline 10 2008 079 Kelompok B6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA PUSKESMAS TANJUNG DUREN SELATAN, JAKARTA BARAT 2011 1

Upload: chiieochiie

Post on 25-Nov-2015

423 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Diabetes Melitus dan Hipertensi denganPendekatan Kedokteran Keluarga

Disusun Oleh :Stephanie Angeline10 2008 079

Kelompok B6FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAPUSKESMAS TANJUNG DUREN SELATAN, JAKARTA BARAT2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih karunia dan rahmat-Nya, sehingga dapat diselesaikannya laporan presentasi kasus dengan judul Laporan Kasus Diabetes Melitus dan Hipertensi dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Skill-Lab Family Folder pada blok 26 Community Medicine.Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat selesai berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. dr. Melda Suryana, M.Epid, sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam membuat laporan, 2. Puskesmas Tanjung Duren Selatan yang turut memberi bantuan data warga, serta ijin.3. Ibu Nafsiah dan keluarga yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan kunjungan.4. Para penguji Skill Lab blok 26.5. dr. Ferina Angelia, selaku Koordinator Semester VI.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis.Akhir kata, semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan setiap pembaca pada umumnya. Terima kasih.Tuhan memberkati.

Jakarta, Juli 2011

PenulisDAFTAR ISI HalamanHalaman Judul .......1Kata Pengantar ......2BAB I Pendahuluan ...51.1. Latar Belakang ........51.2. Rumusan Masalah ...........71.3. Tujuan Penulisan .........71.4. Manfaat Penulisan .......71.5. Metode Pengumpulan Data .7BAB II Tinjauan Pustaka.........92.1 Definisi ........92.2 Klasifikasi .............. 92.3 Etiologi ..................102.4 Patofisiologi ...............................112.5 Gejala Klinis ......................................................132.6 Penatalaksanaan......... 14

BAB IIILaporan Kasus ....................... 183.1 Identitas Pasien ......................................................................................................183.2 Riwayat Biologis Keluarga ....................................................................................183.3 Psikologis Keluarga ................................................................................................183.4 Keadaan Rumah/ Lingkungan ................................................................................193.5 Spiritual Keluarga..................................................................................................193.6 Keadaan Sosial Keluarga ....... 193.7 Kultural Keluarga .. 193.8 Daftar Anggota Keluarga ...... 19 3.9 Anamnesis .... ..20

BAB IVPembahasan................................. 234.1 Peranan Keluarga dalam mengobati penyakit pasien....... .234.2 Penjelasan kepada pasien dan keluarga....... 23

BAB VPenutup ....................................... 285.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 285.2 Saran ........................................................................................................................28Daftar Pustaka29Lampiran 30

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSaat ini umumnya masih banyak gaya hidup masyarakat yang masih belum memahami tentang pentingnya kesehatan. Mereka pada umumnya mengkonsumsi segala jenis makanan, seperti : makanan tinggi lemak dan kolesterol tanpa diimbangi dengan olahraga atau aktifitas fisik untuk membakar lemak dan gaya hidup yang salah, seperti : kebiasaan merokok dan minum - minuman keras ataupun mengkonsumsi narkoba yang kesemuanya itu dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Diantara masalah kesehatan tersebut akan mengakibatkan timbulnya penyakit Reumatik, Diabetes Mellitus, Jantung, Hipertensi, Ginjal dan sebagainya.Dari berbagai penyakit diatas diantaranya adalah Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Diabetes Mellitus mempunyai dua tipe yang pertama Diabetes Mellitus tipe I (IDDM) yaitu diabetes mellitus yang tergantung insulin dan yang kedua Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) yaitu diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin. Diabetes mellitus tipe I biasanya terjadi pada usia kurang dari 30 tahun dengan persentase 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes mellitus. Sedangkan pada kasus diabetes mellitus tipe II sering ditemukan pada usia lebih dari 30 tahun dengan persentase 90% - 95% seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas 80% dan non obesitas 20%.Saat ini, banyak ditemukan juga dalam masyarakat kasus penyakit yang berhubungan dengan alat-alat sistem transportasi. Salah satunya adalah penyakit hipertensi. Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan angka diastolik (bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.Definisi hipertensi menurut WHO 1999 pada intinya sama namun memasukkan kategori terpisah untuk hipertensi sistolik saja (sistolik 140 mmHg dan diastolik < 90 mmHg). Populasi lansia cenderung menderita hipertensi sistolik lebih tersendiri, yang secara jelas berkaitan dengan peningkatan risiko MI dan stroke.

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health service).Fungsi puskesmas menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia No.128/MENKES/SK/II/2004, adalah sebagai pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.Dokter keluarga merupakan dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga, dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.Praktek dokter keluarga adalah praktek kedokteran dalam pelayanan primer dijalankan secara komprehensif yang meliputi pelayanan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan, serta menyeluruh dan memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit.Dengan pendekatan dokter keluarga, maka pemeliharaan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dapat dilakukan dengan mengkaji masalah kesehatan keluarga dan individu dalam keluarga dengan mempelajari riwayat penyakit secara komprehensif sehingga pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :1. Faktor resiko apa saja yang ditemukan pada pasien2. Evaluasi terapi dalam rangka pengobatan hipertensi3. Bagaimana fungsi-fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga ditinjau dari aspek fungsi biologis, fungsi psikologis, fungsi sosial, fungsi penguasaan masalah, dan fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan.4. Mengetahui intervensi apa yang dapat dilakukan untuk menanganinya.

1.3 Tujuan Penulisan1. Tujuan umum.Laporan ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan pada mata kuliah Skill-Lab Family Folder Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana.2. Tujuan khususMahasiswa belajar menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga dalam mengatasi masalah tidak hanya pada penyakit pasien, tetapi juga faktor psikososial dari keluarga yang mempengaruhi timbulnya penyakit dan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.

1.4 Manfaat Penulisan1. Manfaat untuk PuskesmasSebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi mahasiswa dalam rangkan mengoptimalkan peran Puskesmas.2. Manfaat untuk mahasiswaSebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga.

1.5 Metode Pengumpulan DataMetode yang digunakan adalah penemuan penderita aktif (Active case finding). Data yang diperlukan dalam pengumpulan data ini adalah data subyektif pada penderita diabetes melitus dan hipertensi dengan wawancara dan kunjungan langsung pada penderita yang mendatangi puskesmas Tanjung Duren Selatan tentang pola hidup yang selama ini dilakukan, untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari responden, dengan menggunakan alat berupa daftar pertanyaan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Diabetes Mellitus kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.

2.2 KlasifikasiDiabetes Mellitus mempunyai dua tipe : Diabetes Mellitus tipe I (IDDM) yaitu diabetes mellitus yang tergantung insulin Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) yaitu diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin. Diabetes mellitus tipe I biasanya terjadi pada usia kurang dari 30 tahun dengan persentase 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes mellitus. Sedangkan pada kasus diabetes mellitus tipe II sering ditemukan pada usia lebih dari 30 tahun dengan persentase 90% - 95% seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas 80% dan non obesitas 20%.Bukan DMPuasaVena 140 Kapiler > 1202 jam PPVena > 200 Kapiler > 200

Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu : Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup 90% dari kasus hipertensi. Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus hipertensi.Berdasarkan bentuk hipertensi,yaitu : Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi campuran (sistolik dan diastolik yang meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah pada sistolik dan diastolik. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.1,2The Sixth Report of the Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VI) mendefinisikan tekanan darah tinggi pada orang dewasa sebagai berikut :KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Optimal