laporan kasus hipertensi dengan pendekatan dokter keluarga

36
Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga

Upload: marie-han

Post on 04-Sep-2015

56 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ppt ff

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga

Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga

Latar belakang masalahPola dan gaya hidup di negara berkembang dan majuPeningkatan prevalensi penderita hipertensi dan pasien tidak mengetahui (silent killer)Jenis hipertensi primer yang terbanyakPerlunya pendekatan kedokteran keluarga

TujuanUmum: meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Khusus: Memahami penyakit hipertensi, etiologi, dan faktor resikonya serta menerapkannya pada pelayanan kedokteran keluargaManfaatMenghasilkan informasi dan pengetahuan mengenai bentuk pelayanan kedokteran dengan pendekatan keluarga pada penderita hipertensiMemahami mengenai penyakit hipertensi penyebabnya hingga faktor resiko dan menerapkan prinsip pelayanan kedokteran keluarga secara holistik saat melakukan observasi dan wawancara pada pasienPembahasanDefinisi, etiologi, & klasifikasiTekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHgHipertensi primer dan sekunder

AnamnesisIdentitas pasienKUKLRPSRPDRPKRiw.sos-ekoPemeriksaan fisik dan penunjangPemeriksaan fisikTTVTBBB PF abdominalPF thorax PF neurologis (DM)

Pemeriksaan penunjangDarah rutin Gula darah Kolestrol Total HDL LDL EKG

Diagnosis bandingHipertensi sekundervertigoFaktor resiko dan gejala klinisFaktor resikoObesitasStressFaktor keturunanJenis kelaminUsiaAsupan garamGaya hidup yang kurang sehat

Gejala klinisPusingMudah marahTelinga berdengungSulit tidurSesak nafasMudah lelahPatofisiologiPengaruh RAAmengatur keseimbangan Na dan KRetensi Nafiltrasi ginjalsaraf simpatisRAAPenatalaksanaanMedikamentosanonmedikamentosaMenurunkan BB sampai idealMenurangi pemakaian garamMengurangi kebiasaan buruk merokok dan minum minuman berakoholMenjaga asupan lemak olahraga

KomplikasiMata: perdarahan retinaJantung: gagal jantungOtak: perdarahan Iskemik dan proses tromboemboliGagal ginjalLaporan KasusData pasien serta keluarga pasienNama : Mariam Tanggal lahir: lahir tahun 1949 (66 thn)Jenis kelamin: perempuanAlamat : No telepon: Pekerjaan: ibu rumah tangga, mengamen, berdagang (dulu)Pendidikan terakhir: SD kelas 6 tidak tamatTingkat ekonomi : rendahStatus imunisasi dasar pasien: pasien tidak ingatStatus imunisasi keluarga: tidak pernah diimunisasiStatus gizi keluarga: kurang Jaminan pemeliharaan kesehatan: BPJS

AnamnesisKU: suka lemas-lemasTambahan: sering jatuh dan nyeri pinggang serta kakiRPS: Hipertensi yang terkontrolRPD-penyakit sekarang: tidak adaPerilaku pasien-penyakit sekarang: mengkonsumsi makanan asin-asin, kurang gerak, dan pernah merokok sewaktu mudaPerilaku keluarga-penyakit pasien sekarang: tidak ada, memasak makanan yang asin-asinRPD penyakit sekarang: muntaber 30an.RPK-penyakit pasien sekarang: tidak ingatRPKpenyakit sekarang: tidak ingat

Perilaku sosial pasien dan keluargaMerokok: Suami ibu Mariam (Bpk udin) : usia belasan-meninggal, BAB dan setelah makan pete.Ibu Mariam: usia belasan-suaminya meninggal, saat BAB dan setelah makan pete.Miras: tidak pernahPola jajan : Jarang jajanPola makan : suka makan yang asin-asin sebelum terdiagnosis hipertensi,Pola penyimpanan: di wadah tanpa tutupPola minuman sehari hari: minum air isi ulang (Rp. 5000),6 atau 7 gelas/hari.Olahraga: tidak pernahKebersihan: mandi 2xsehari, kuku terlihat cukup bersih, memakai sandal jika diluar rumah, keramas 2 hari sekali menggunakan shampoo sachet, sikat gigi setiap hari, pasien dapat memakai baju yang sama hingga 2x.Rekreasi: setahun sekali lebaranIbadah: kadang sholat (seorang muslimah)Pola membersihkan rumah/ lingkungan: disapu dan dipel setiap hari oleh AiraniPola pengobatan: ke puskesmas untuk mengontrol tekanan darah permingguPola hubungan social: jarang berkumpul dengan tetangga.Pola aktifitas kemasyarakatan: tidak adaPola kunjungan ke posyandu: tidak pernah

Keadaan psikologis pasien dan keluarga yang mempengaruhi/dipengaruhi penyakit dalam keluargaPasien sedikit takut makan yang mengandung tinggi garamTidak mau bergaul dengan tetanggaRisih dengan BBAdat istiadat/sosial budaya yang mempengaruhiBetawi namun tidak mengikuti adat-adat lagiKeadaan rumah yang mempengaruhi penyakit dalam keluarga atau dapat menimbulkan penyakit dikemudian hariKebersihan rumah: kurangVector penyakit: nyamuk, lalat dan tikusKeadaan udara/ polusi dalam rumah: agak pengapLuas rumah/bangunan: kontrakan 1 pintu (8X3 m2) dihuni sejak 2 tahun yang laluLuas tanah: -Jumlah orang yang tinggal dalam rumah: 5 orangLuas kamar pasien atau yang sakit: tidak ada kamarJumlah orang yang tinggal sekamar dengan yang sakit: tidak adaJenis lantai: keramik/ubinJenis tembok: batu putih tidak di catJenis atap: atap terbuat dari sengPerbandingan Ventilasi rumah: jendela ada 2, namun yang dipakai hanya 1 saja, agak pegap, sinar matahari kurang menjangkau..Perbandingan Ventilasi kamar : tidak ada Keadaan dapur dan kebersihan: tidak memiliki dapur.Tempat penyimpanan makanan : di wadah yang tidak tertutupTempat penyimpanan alat makan: di rak piring khusus

Tempat cuci: menggunakan air yang ditampung Keadaan kamar mandi): air yang ditampung cukup jernih di berbagai wadah dan tidak ditutupi.Tipe kakus dan system pembuangan: kakus jongkok, dan pembuangan berupa septik tankKeadaan wc: dalam sempit dan sedikit gelap, tingkat kebersihan sedang. wc luar atau umum kurang layak dan kotor.Sumber air sehari hari: air pamTempat penyimpanan air: di luar bak penampung besarSumber air minum: air isi ulangTempat sampah di dalam: tidak adaSumber Pencahayaan : lampu dan cahaya matahari hanya sedikitSystem pembuangan air limbah: dengan pipa dan saluran air (selokan)Kebersihan sekitar rumah: kurang bersih Tempat sampah di luar rumah: ada berupa plastic.Keadaan udara/ polusi luar rumah: berbau pegap dan sedikit panasKeadaan pekarangan : pekarangan kontrakan pasien ada saluran pembuagan limbah berupa selokan.

Status upaya pencegahan penyakit dalam keluarga yang dilakukan oleh keluarga

Pemeriksaan Kesehatan Pasien dan keluarga oleh mahasiswaKeadaan umum: baikTanda vital: TD 130/80, RR 20x/menit, N 60x/menit, suhu 36.7CStatus gizi: kurang TB: 150 cm, BB: 58 kg (overweight)Pemeriksaan fisik: krepitasi (ada sedikit), pemeriksaan thorax dan abdomen ditolakPemeriksaan hygiene: Cukup baik Hasil pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan: tidak adaDiagnosis pasien: Hipertensi primer terkontrol (awal TD sekitar 200/-, turun menjadi 130/80)Diagnosis banding: hipertensi sekunder dan vertigo.Diagnosis keluarga: belum ada, tapi ada resiko untuk hipertensi dan DM

Resume masalah kesehatan dan keluarga serta faktor resikoIbu mariam 64 tahun dengan keluhan badan lemes dan sering jatuh. Keluahn lain ada pusing sebelum jatuh, nyeri pinggang dan kaki. Pasien tinggal di kawasan padat penduduk, memiliki kebiasaan merokok dan telah berhenti saat suaminya meninggal, pasien menyukai makanan yang tinggi garam. Anggota keluarga pasien tidak memiliki keluhan. Pasien didiagnosis hipertesi dengan tensi awa sekitar200/setelah control rutin dipuskesmas, TD pasien turun di 130/80 mmHg. PF yang dilakukan krepitas +, PP: darah rutin, kolestrol, GD, asam uratFaktor resiko hipertensiKeturunanPrognosis: baik kondisi pasen hipertensi terkontrol namun gaya hidup dan pola hidup masih kurang sehat

Perkiraan akan timbulnya keadaan penyakit ditinjau dari perilaku dan lingkunganFaktor resiko Hipertensi naik kembaliPola dan gaya hidupPenurunan BBPila makanDBDPenampungan airPenyakit menular airbone/dropletTB terlalu padat pendudukSinar matahariventilasi

Stratugi intervensi mahasiswa ke pasien dan keluargaPsikobiososial: stressdaya tahan tubuhSosial: mendekatkan diri dengan tetangga, anak lai-lakinya rahmanGaya hidup dan perilaku: mengatur pola makan, menjadwalkan pasien untuk berolahragaLingkungan rumah dan sekitar rumah: PHBSPelayanan kesehata: rutin kontrol dipuskesmas, cek lab dan ttv. Untuk keluarga check up.Saran upaya pencegahan penyakit pasien dan keluarga oleh mahasiswa

KesimpulanHipertensi merupakan penyakit multifaktorial. Pada usia lanjut prevalensinya tinggi. Pengobatan yang dilakukan harus optimal di iringi dengan pola perilaku dan gaya hidup yang sehatDan dengan pendekatan dokter keluarga kitabisa lebih fokus dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, maupun kondisi psikologis masing-masing individu