gizi klinik (kasus dm dan hipertensi)
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
1/52
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Terjadinya transisi epidemiologi yang pararel dengan transisi demografi dan transisi
teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari
penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (PMT) meliputi penyakit degeneratif dan man
made disease yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas. Peralihan
dari kehidupan tradisional kepada kehidupan modern melalui urbanisasi telah membawa
sejumlah ancaman kesehatan yang serius pada banyak populasi yang meliputi orang-orang
India penduduk dikepulauan Pasifik penduduk pribumi !merika dan !borigin !ustralia.
"rbanisasi disertai dengan meningkatnya obesitas berkurangnya akti#itas fisik dan faktor-
faktor risiko lainnya yang berkaitan dengan terjadnya $M. $ata epidemiologi terakhir
menunjukkan bahwa peralihan dari gaya hidup tradisional kegaya hidup modern dalam
negara yang sama ataukah ke negara lain yang lebih maju akan menghasilkan efek
merugikan yang sama dari lingkungan. Migrasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan
dalam %egara yang saa berkaitan dengan peningkatan yang besar pada angka pre#alensi
$M tipe & di antara orang-orang India.
'pidemi $M type & diseluruh dunia kemungkinan terjadi dalam kuartal pertama
abad ke-&. 'stimasi pre#alensi $M pada populasi dewasa di seluruh dunia akan
mengalami kenaikan sebesar * +yaitu dari angka pre#alensi ,.+ pada tahun *
menjadi *.,+ pada tahun &&*. /aporan 012 menyatakan bahwa jumlah orang dewasa
yang menderita $M didunia akan menigkat dari * juta pada tahun * menjadi juta
pada tahun &&*. Peningkatan terbesar jumlah ini akan terjadi di %egara-negara
berkembang terutama !sia. $iabetes Melitus ($M) merupakan kelainan metabolic dengan
etiologi multifaktorial. Penyakit ini ditandai oleh hiperglikemia kronis dan memengaruhimetabolism karbohidrat protein serta lemak. Patofisiologi $M berpusat pada gangguan
sekresi insulin dan atau gangguan insulin. Penyakit kronis yang memerlukan modifikasi
gaya hidup dan pengobatan selama seumur hidup. Meskipun tidak mudah dilaksanakan
oleh para pasien $M keberadaan bentuk-bentuk terapi $M yang baru dengan penurunan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
2/52
komplikasi telah memberikan harapan bahwa mereka dapat menjalani kehidupan yang
normal dan sehat.
Penyakit diabetes mellitus dan komplikasinya yaitu hipertensi merupakan dua
keadaan yang umumnya saling berkaitan. 3eberadaan kedua keadaan tersebut secara
bersama-sama akan memperbesar risiko kardio#askuler komplikasi renal dan retina pada
$M. $ua buah penelitian landmark yaitu the Diabetes Control and the United Kingdom
Prospective Diabetes Study ("3P$4) pada $M tipe & secara konklusif memperlihatkan
bahwa pengendalian kadar glukosa darah dan tekanan darah yang ketat akan mengurangi
komplikasi #ascular secara signifikan pada $M.
Menurut 012 dan the International 4ociety of 1ypertension (I41) saat ini
terdapat 5 juta penderita hipertensi di seluruh dunia dan juta diantaranya meninggal
setiap tahunnya. !pabila penyakit ini tidak terkontrol akan menyerang target organ dan
dapat menyebabkan serangan jantung stroke gangguan ginjal serta kebutaan.
$i Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat hasil 4ur#ey 3esehatan
6umah Tangga (436T) tahun & menunjukkan bahwa 7 + penduduk menderita
hipertensi dan meningkat menjadi &8* + pada tahun &,. 9erdasarkan pengukuran
tekanan darah pre#alensi hipertensi di Indonesia adalah && + sedangkan pre#alensi
hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau riwayat minum obat hanya
87 + atau hanya &,& + dari kasus hipertensi di masyarakat. 4ebanyak 8*7 + kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan.
Penelitian epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan secara linear dengan
morbiditas dan mortalitas penyakit kardio#askular. :aktor risiko hipertensi di Indonesia
adalah umur jenis kelamin pendidikan rendah kebiasaan merokok konsumsi alkohol
kurang aktifitas fisik obesitas makanan yang mengandung lemak jenuh dan minuman
kafein ; kali per hari.
&
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
3/52
1.2 Tujuan
.&. Mengidentifikasi penyebab masalah yang terdapat pada kasus
.&.& Menganalisis keterkaitan antar penyakit
.&. Memecahkan masalah menggunakan metode yang sistematis sesuai asuhan gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
4/52
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dabete! "elltu! T#e II
2.1.1 De$n! Dabete! "elltu! T#e II
$iabetes Mellitus Tipe II disebut juga dengan diabetes mellitus yang tidak
tergantung dengan insulin (%I$$M). Pada diabetes mellitus tipe II terdapat dua
masalah yang berhubungan dengan insulin yaitu rsistensi insulin dan gangguan
ekskresi insulin. Pada kondisi resistensi insulin terjadi gangguan ikatan antara
insulin dan reseptornya pada dinding sel sehingga insulin menjadi tidak efektif
untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. "ntuk mengatasi masalah
resistensi insulin dan peningkatan glukosa di dalam darah sel-sel beta pankreas
akan meningkatkan produksi insulin sehingga kadar glukosa darah akan
dipertahankan dalam keadaan normal. %amun jika sel-sel beta tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan terhadap insulin maka kadar glukosa darah
meingkat dan terjadi diabetes mellitus tipe II (Irfan Maulana &&).
2.1.2 Pat%$!%l%g Dabete! "elltu! T#e II
Tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan mengganti sel
yang rusak. $isamping itu tubuh juga memerlukan energi supaya sel tubuh
dapat berfungsi dengan baik. 4umber energi bagi tubuh berasal dari bahan
makanan yang kita makan sehari-hari terdiri dari karbohidrat protein dan
lemak.
Pengolahan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian kelambung
dan selanjutnya usus. $i dalam saluran pencernaan makanan diolah menjadi
bahan dasar dari makanan itu. 3arbohidrat menjadi glukosa protein
memjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. 3etiga
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
5/52
energi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
6/52
pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau diabetes mellitus maka dapat
digolongkan ke dalam kelompok sebagai berikut.
. Toleransi >lukosa Terganggu (T>T) ? apabila kadar gula darah & jam setelah
makan ; , hingga @ & mgAdl atau kondisi dimana glukosa darah berada
diantara kadar normal dan kadar diabetes.
&. >ula $arah Puasa Terganggu (>$PT) ? apabila kadar gula darah puasa berada
diantara ; hingga @ &5 mgAdl. 3ondisi ini dapat terjadi akibat tubuh tidak
dapat memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme
penekanan pengeluaran glukosa dari hati ke dalam darah.
2.1.3 &ejala Kln! Dabete! "elltu! T#e II
>ejala klinis yang timbul adalah poliuria polidipsia polifagia
(meningkatnya nafsu makan akibat deplesi nutrisi karena turunnya kadar dan atau
kerja insulin) dan penurunan berat badan. 4elain itu dapat pula terjadi lemah
badan (akibat perubahan metabolisme dan dehidrasi) kesemutan gatal-gatal
pandangan mata buram disfungsi ereksi pada laki-laki serta prutitus #agina pada
perempuan (P'63'%I &).
2.2 K%'#lka! #a(a Dabete! "elltu! T#e II
2.2.1 H#erten!
1ipertensi dan diabetes mellitus sering kali terjadi bersamaan. 3eduanya
sebagian besar didasari oleh resistensi insulin inflamasi stres oksidatif dan
obesitas. :aktor genetik dan lingkungan dan faktor yang didapat (seperti obesitas)
akan menyebabkan terjadinya resistensi insulin inflamasi meningkatnya stres
oksidatif dan sistem saraf simpatis. 6esistensi insulin akan menyebabkan
terjadinya hiperglikemia dislipidemia dan hiperinsulinemia yang mengarah padadisfungsi #askuler. Meningkatnya sistem saraf simpatis retensi natrium akibat
hiperinsulinemia serta disfungsi #askuler dan peningkatan 6!! (renin
angiotensin aldosterone) karena stres oksidatif akan menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
5
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
7/52
1ipertensi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini
dapat menyebabkan otot jantung menjadi lemah. :ungsi jantung sebagai pompa
terhadap peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan
jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi
turun dimana tanpa pengobatan gejala-gejala kegagalan jantung ingesti#e dapat
berkembang. 1ipertensi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit
jantung dan stroke. Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan
suplai darah ke otot jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung)
dari peningkatan pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang
lemah.1ipertensi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh
darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis. 1al ini juga
akan meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.Tata laksana hipertensi
pada penderita diabetes mellitus tipe II adalah BA7 mm1g (Cheung 9M
&&).
2.2.1.1 H#erten! Heart D!ea!e
2.2.1.1.1 De$n! H#erten! Heart D!ea!e
1ipertensi heart disease (11$) adalah istilah yang diterapkan
untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari le"t
ventricle hyperthrophy (/D1) aritmia jantung penyakit jantung koroner
dan penyakit jantung kronis yang disebabkan kerana peningkatan
tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung (1illman 64
and !ult 3! *).
1ipertensi heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang
sebagai akibat dari hipertensi dimana sepuluh persen dari indi#idu-
indi#idu dengan hipertensi kronis yang telah mengalami pembesaran#entrikel kiri (left #entricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat dari
sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung
kongestif gangguan ritmik hati (#entrikel arrhythmias) dan serangan
jantung (1offbrand !.D. Pettit =.'. and Moss P.!.1. &*).
8
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
8/52
2.2.1.1.2 Pat%$!%l%g H#erten! Heart D!ea!e
Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan
resistensi terhadap pemompaan darah dari #entrikel kiri sehingga beban
jantung bertambah. 4ebagai akibatnya terjadi hipertrofi #entrikel kiri
untuk meningkatkan kontraksi. 1ipertrofi ini ditandai dengan ketebalan
dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi
ruang jantung. !kan tetapi kemampuan #entrikel untuk mempertahankan
curah jantung dengan hipertrofi kompensasi akhirnya terlampaui dan
terjadi dilatasi dan payah jantung. =antung semakin terancam seiring
parahnya aterosklerosis koroner. !ngina pectoris juga dapat terjadi
kerana gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan
oksigen miokard yang bertambah akibat penambahan massa miokard
(1illman 64 and !ult 3! *).
Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah
hipertrofi #entrikel kiri yang terjadi sebagai akibat langsung dari pening-
katan bertahap tahanan pembutuh perifer dan beban akhir #entrikel kiri.
:aktor yang menentukan hipertrofi #entrikel kiri adalah derajat dan
lamanya peningkatan diastol. Pengaruh beberapa faktor humoral seperti
rangsangan simpato-adrenal yang meningkat dan peningkatan akti#asi
sistem renin-angiotensin-aldosteron (6!!) belum diketahui mungkin
sebagai penunjang saja. Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas. :ungsi
pompa #entrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan
penyebab hipertrofi dan terjadinya aterosklerosis koroner. Pada stadium
permulaan hipertensi hipertrofi yang terjadi adalah difus (konsentrik).
6asio massa dan #olume akhir diastolik #entrikel kiri meningkat tanpa
perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif #entrikel kiri. Pada
stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi
tak teratur dan akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah
koroner. 3has pada jantung dengan hipertrofi eksentrik menggambarkan
berkurangnya rasio antara massa dan #olume oleh karena meningkatnya
#olum diastolik akhir. 1al ini diperlihatkan sebagai penurunan secara
7
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
9/52
menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan
tegangan dinding #entrikel pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot
jantung serta penurunan efek mekanik pompa jantung 1al-hal yang
memperburuk fungsi mekanik #antrikel kiri berhubungan erat bifa
disertai dengan penyakit jantung koroner (!. $unn =. Carter 1. Carter
&).
2.2.1.1.3 &ejala Klnk H#erten! Heart D!ea!e
Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat
rangsangan simpatis yang kronis. =antung berdenyut cepat dan kuat.
Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem neurohumoral
yang meningkat disertai dengan hiper#olemia. Pada stadium selanjutnya
timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi
#entrikel kiri yaitu difus tahanan pembuluh darah perifer meningkat
(Pangabean &5).
>ambaran klinik seperti sesak nafas salah satu dari gejala
gangguan fungsi diastolik tekanan pengisian #entrikel meningkat
walaupun fungsi sistolik masih normal. 9ila berkembang terus terjadi
hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi #entrikel dan
timbul gejala payah jantung. 4tadium ini kadangkala disertai dengan
gangguan pada faktor koroner. !danya gangguan sirkulasi pada cadangan
aiiran darah koroner akan memperburuk kelainan fungsi mekanik atau
pompa jantung yang selektif (Pangabean &5).
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
10/52
2.2.1.1.) K%'#lka! &agal Jantung #a(a H#erten! Heart D!ea!e
>agal jantung yang lebih umum dikenal gagal jantung
kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian #olume diastolik secara abnormal. >agal
jantung tidak berarti jantung berhenti bekerja. EPompa yang lemahF tidak
dapat memenuhi keperluan terus-menerus dari tubuh akan oksigen dan
agal jantung merupakan
proses progresif bahkan jika tidak ada kerusakan baru terjadi pada
jantung. Istilah >agal jantung kongestif sering digunakan kalau terjadi
gagal jantung sisi kiri dan kanan.
2.2.1.1.).1 Pat%$!%l%g &agal Jantung
=antung normal dapat merespon penigkatan kebutuhan
metabolisme menggunakan mekanisme kompensasi untuk
mempertahankan cardiac output . Ini meliputi respon sistem saraf
simpatik terhadap baroreseptor atau kemoreseptor pengencangan dan
pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap peningkatan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
11/52
#olume #asokonstruksi arteri renal dan akti#asi sistem renin-angiotensin
dan respon terhadap serum sodium dan regulasi !$1 dari reabsorpsi
cairan. Mekanisme gagal jantung meliputi gangguan kemampuan
kontraktilitas jantung sehingga curah jantung lebih rendah dari curah
jantung normal. 9ila curah jantung berkurang sistem saraf simpatis akan
mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan curah jantung.
9ila mekanisme kompensasi ini gagal untuk mempertahankan perfusi
jaringan maka #olume sekuncup jantung yang mempertahankan curah
jantung. Pada gagal jantung dengan masalah utama kerusakan dan
kekakuan serabut otot jantung #olume sekuncup berkurang dancurah
jantung normal masih dapat dipertahankan. Tiga faktor yang
mempengaruhi #olume sekuncup adalah preload kontraktilitas dan
afterload.
2.3 Ane'a *at Be!
2.3.1 De$n! Ane'a *at Be!
!nemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin. !nemia akibat defisiensi besi
untuk sintesis 1b merupakan penyakit darah yang paling sering pada bayi dan
anak. :rekuensinya berkaitan dengan aspek dasar metabolisme besi dan nutrisi
tertentu. Tubuh bayi baru lahir mengandung kira-kira * gr besi sedangkan
dewasa kira-kira * gr. =umlah oodnough &*).
2.3.2 "etab%l!'e *at Be!
Tubuh manusia membutuhkan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
12/52
menyerap
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
13/52
makanan tidak mencukupi maka terjadi mobilisasi besi dan cadangan besi untuk
mempertahankan kadar hemoglobin. 1emoglobin adalah protein yang kaya akan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
14/52
!supan besi yang tidak memadai akan menyebabkan hal-hal seperti berikut.
. Meningkatkan absorbsi besi dari makanan
&. Memobilisasi simpanan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
15/52
2.3.3 Pat%$!%l%g Ane'a *at Be!
!nemia defisiensi besi merupakan hasil akhir keseimbangan negatif besi
yang berlangsung lama. 9ila kemudian keseimbangan besi yang negatif ini
menetap akan menyebabkan cadangan besi terus berkurang.
!da tahap terjadinya anemia
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
16/52
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia komplikasi jangka pendek dan jangka lama serta masalah
yang berhubungan dengan latihan jasmani.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gii
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
17/52
2.).2 Det Jantung III
$iet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. $iet diberikan
kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. $iet ini rendah
energi dan kalsium tetapi cukup ii
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
18/52
Pada pasien trauma akibat kecelakaan lalu lintas atau karena sebab
lainnya kita sering menjumpai keadaan syok hipo#olemik alias suatu kondisi
dimana terjadi kehilangan cairan darah dengan cepat dalam jumlah yang cukup
banyak sehingga komponen darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke
organ-organ tidak lagi adekuat menyebabkan gangguan perfusi pada jaringan dan
berkontribusi terhadap metabolisme anaerob dan akumulasi asam laktat. Cairan
infus intra#ena dikemas dalam bentuk dosis tunggal dalam wadah plastik atau
gelas steril bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. 2leh karena
#olumenya yang besar pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intra#ena
untuk menghindari toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri.
Cairan infus intra#ena biasanya mengandung
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
19/52
2.).).1 K%'#%!! aran In$u! 0nger Laktat
3omposisi cairan infus 6inger /aktat (mmol) dalam ml yaitu
natrium (-,) 3 (,-*) Ca (&-) Cl (-) 9asa (&7- m'JAl)
dalam kemasan *- ml. %atrium merupakan kation utama dari
plasma darah dan menetukan tekanan osmotik. 3lorida merupakan anion
utama di plasma darah. 3alium merupakan kation terpenting di
intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. 'lektrolit-
elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada
dehidrasi dan syok hipo#olemik termasuk syok pendarahan. Indikasinya
adalah untuk menjaga keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi
dan syok hipo#olemik. 3ontraindikasinya adalah hipernatremia kelainan
ginjal kerusakan sel hati asidosis laktat.
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
20/52
2. Tera# bat
2..1 La!4
/asiK adalah obat diuretic. $iuretic merupakan obat yang digunakan untuk
mengurangi cairan didalam tubuh dan membuangnya melalui saluran kemih.
9ahan aktif dari /asiK adalah :urosemid. :urosemid bekerja di ginjal dengan
menghambat penyerapan garam dan elektrolit sehingga air terikat dengan garam
tersebut dan tidak bisa diserap oleh ginjal. !kibatnya air akan dibuang melalui
mekanisme buang air kecil.
:urosemid atau /asiK digunakan pada pasien yang
mengalami edema (penumpukan cairan berlebihan di dalam tubuh) atau kelebihan
asupan cairan. Cairan yang berlebihan akan bertumpuk di tubuh terutama paru-
paru perut dan anggota gerak. Penumpukan cairan pada paru-paru akan
menyebabkan pasien sesak nafas dan mengancam jiwa. Cairan di perut akan
menyebabkan pembesaran perut dan sesak nafas karena penekanan ke paru-paru.
Cairan yang berlebihan di anggota gerak mengakibatkan kaki menjadi bengkak .
:urosemid bekerja dengan menghambat penyerapan elektrolit dan cairan
yang nantinya akan dibuang melalui saluran kemih. 3arena cara kerja ini
beberapa efek samping dari furosemid adalah hipokalemia (kadar kalium yang
rendah di darah) dan peningkatan kadar asam urat. :urosemid juga memiliki efek
menurunkan tekanan darah sehingga dapat menyebabkan hipotensi. $alam kasus
yang jarang furosemid dapat menyebabkan reaksi alergi hebat atau anafilaksis.
:urosemid tersedia dalam bentuk tablet , mg dan ampul & mgA& ml
(untuk suntikan ke pembuluh darah). Penggunaan furosemid harus dengan dosis
yang tepat melalui konsultasi dokter dan tidak mengobati secara sendiri.
3onsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan. 1indari dong Juai
efedra yohimbe ginseng (memperparah hipotensi) bawang putih (dapat
meningkatkan efek hipertensi).
&
http://www.kerjanya.net/faq/5325-edema-bengkak.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/5319-dispnea-sesak.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/5325-edema-bengkak.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/5325-edema-bengkak.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/5319-dispnea-sesak.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/5325-edema-bengkak.html
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
21/52
2..2 0ant(n
6anitidin adalah obat yang diindikasikan untuk sakit maag. Pada penderita
sakit maag terjadi peningkatan asam lambung dan luka pada lambung. 1al
tersebut yang sering kali menyebabkan rasa nyeri ulu hati rasa terbakan di dada
perut terasa penuh mual banyak bersendawa ataupun buang gas.
$i dalam lambung ranitidin akan menurunkan produksi asam lambung tersebut
dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung. 6anitidin sebaiknya
diminum sebelum makan sehingga saat makan keluhan mual penderita telah
berkurang. 6anitidin dianggap lebih potensial dibandingkan antasida (obat maag
yang sering ditemui dijual bebas di apotek ataupun warung). 9ila sakit maag
cukup berat atau gejala tidak membaik dengan antacida biasanya ranitidin akan
diresepkan.
4elain untuk sakit maag ranitidin juga dapat digunakan untuk pengobatan
radang saluranan pencernaan bagian atas (kerongkongan) dan luka lambung.
6anitidin termasuk kedalam obat maag yang aman. 'fek samping yang
ditimbulkan sangat jarang ditemukan. !dapun efek samping tersebut adalah sakit
kepala sulit buang air besar diare mual nyeri perut gatal-gatal pada kulit.
6anitidin tersedia dalam sediaan sirup tablet maupun cairan suntikan.
6anitidin juga tersedia sebagai obat generik maupun obat paten. 6anitidin dalam
bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 8* mg * mg dan mg. 6anitidin
dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis * mgAml. 4edangkan ranitidin
dalam bentuk cairan untuk disuntikan tersedia dalam ukuran dosis mgAml dan &*
mgAml. Cairan suntikan tersebut dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh
darah atau ke dalam otot. $osis ranitidin untuk orang dewasa ialah * mg dua
kali sehari atau mg sekali sehari.
2..3 a#t%#rl
Captopril adalah obat tekanan darah tinggi atau hipertensi. 2bat ini
merupakan obat pilihan pertama penderita hipertensi tanpa komplikasi. Captopril
termasuk dalam golongan obat inhibitor en*im angiotensin konverter
&
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
22/52
+angiotensinconverting en*yme inhibitor, AC-).. Captopril cepat bekerja dalam
tubuh sehingga sering diberikan untuk hipertensi gawat-darurat.
4elain untuk hipertensi captopril untuk penyakit gagal jantung kronik
kelainan jantung kiri pasca serangan jantung penyakit ginjal terkait penyakit gula
(diabetes). Captopril sebaiknya diminum saat perut kosong ( jam sebelum atau
& jam sesudah makan) untuk memaksimalkan absorpsi. Captopril tidak boleh
diberikan pada kondisi alergi (hipersensitif) terhadap obat golongan !C'I pasien
tidak dapat berkemih (anuria) penyempitan pembuluh darah ginjal +stenosis
bilateral arteri renal ) kehamilan trimester & dan karena berisiko menyebabkan
kecacatan atau kematian janin.
4ecara umum captopril merupakan obat yang aman untuk hipertensi.
9eberapa efek samping adalah hiperkalemia reaksi alergi kemerahan pada kulit
tekanan darah rendah (hipotensi) gatal batuk kering detak jantung cepat
(takikardi) nyeri dada. "ntuk pengobatan hipertensi captopril diberikan dalam
dosis &* mg sebanyak &- kali per hari. $osis dapat ditingkatkan sesuai dengan
respon pengobatan. $osis untuk hipertensi grade I biasanya &- kali &*-* mg
sendangkan untuk hipertensi grade II ialah &- kali *- mg. Captopril juga
biasa dikombinasikan dengna obat hipertensi lainnya untuk mencapai goal terapi.
$osis maksimum yang masih diperbolehkan ialah ,* mg per hari. "ntuk
kelainan ginjal akibat sakit gula (diabetes) captopril digunakan untuk mengurangi
pengeluaran protein berlebihan dari ginjal. $osis yang diberikan ialah tiga kali &*
mg.
&&
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
23/52
BAB III
NUT0ITIN A0E P0ESS 5NP6
3.1 I(entta! Dr
%ama ? %y. /
Tanggal lahir ? & Maret *&
"mur ? 5& tahun
=enis 3elamin ? Perempuan
!gama ? Islam
Pekerjaan ? Tidak bekerja
Tanggal Masuk ? , =uni &,
Tanggal Pengamatan ? *-8 =uni &,
$iagnosa Penyakit ? $M tipe & 11$ (1ipertensi 1eart $isease)
$iit ? $M 8 kkal $= III dan 6> III
9entuk Makanan ? Makanan /unak
3.2 A!!e!'en 5A6
3.2.1 A!!e!'en 07a/at Per!%nal
%y. / berusia 5& tahun merupakan ibu rumah tangga. Pasien mempunyai orang
anak. Pasien tinggal bersama anak dan menantunya oleh sebab itu yang
mengurus keperluan pasien adalah menantu perempuan. 4ebelumnya pasien
belum pernah mendapatkan edukasi atau konseling gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
24/52
Jen! bat9Tn(akan :ung!
Infus 6/ & tpm "ntuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh dan
memudahkan dalam pemberian terapi obat-obat
parenteral. $osis dewasa * ml selama ,-5 jam (&-
tpm)
/asiK K "ntuk mengobati gagal jantung yang disebabkan oleh
kemampuan #enodilasi.
6atinidin &K "ntuk mengobati jangka pendek tungkak usus & jari
aktif tukak lambung aktif mengurangi gejala refluks
esofagitis.
Captopril K&* "ntuk tekanan darah tinggi.
3.2.1.2 07a/at Pen/akt
a) 3eluhan utama ? Pasien mengeluh sesak nafas perut begah
b) 6iwayat penyakit terdahulu dan sekarangPenyakit dulu ? $M tipe
Penyakit sekarang ? 1ipertensi 1eart $isease (11$)
c) 6iwayat penyakit keluarga ?!yah menderita hipertensi nenek
penyandang $M tipe&.
3esimpulan ? 9erdasarkan data riwayat personal pasien terlihat pasien memiliki
riwayat penyakit keluarga yang sama sehingga penyakit yang
diderita merupakan genetik dari orang tua nya. Pasien sudah
mengkonsumsi obat-obat an untuk membantu pasien
menghilangkan rasa sakit akibat penyakit yang didiagnosa.
3.2.2 A!!e!'en Antr%#%'etr
/ingkar lengan ? & cm
Tinggi lutut ? ,5* cm
. 9erdasarkan pengukuran lingkar lengan pasien status gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
25/52
&. 9erdasarkan pengukuran tinggi lutut perhitungan tinggi badan berat badan pasien
dan indeks massa tubuh pasien adalah sebagai berikut.=enis kelamin ? Perempuan
a. Perkiraan Tinggi 9adan
T9 L 757 N (.* K tingi lutut (cm)) - (.8 K umur (tahun))
T9 L 7.57 N (.* K ,5*cm) - (.8 K 5& tahun)T9 L 757 N (8.*) - (.*,)
T9 L 7, N (,5)
T9 L *.& cm b. Perkiraan 9erat 9adan
3etentuan ? ,** kg untuk *& cm pertama.
9erdasarkan tinggi badan pasien9erat badan aktual pasien adalah ?
*& - *.& L .8
.8 K . L .,*.* O . L ,.*8 kg
=adi 9erat badan aktual pasien adalah ,.*8 3g
9erat badan ideal L (T9-)L *.& -
L *.& kg
9erat badan normal L 99I G +
L ,*.& O **.& kg
Indeks Massa Tubuh L 99 (kg) L ,.*8 kg L ,* *kg L &. kgAm&
T9 (m) & (.*&m)& &&5 m
9erdasarkan perhitungan indeks massa tubuh !tatu! g+ #a!en n%r'al
(7*-&& kgAm&).
3esimpulan ? $ari data perhitungan pasien memiliki status gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
26/52
-=un-,
He'%gl%bn , &-, gAdl gAdl 0en(a,
/eukosit 7& *- A"l %ormal
Trombosit *-,* Aul %ormal
He'at%krt 5& ,-,7 + 0en(a,
>ula $arahPuasa 5 8-& mgAdl %ormal
"reum &-, mgAdl %ormal
3reatinin 7 *-* mgAdl %ormal
4>2T * @ "A/ %ormal
4>PT , @& "A/ %ormal
Pengkajian ?
. 1emoglobin (1b)Hemoglobin adalah metal protein pengangkut oksigen yang
mengandung besi alam sel merah dalam darah. Hemoglobin di dalam darahmembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari
tubuh (Sunita, 2001).
Penyerapan besi oleh tubuh berlangsung melalui mukosa usus halus.
9esi dalam makanan terbanyak ditemukan dalam bentuk senyawa besi non
heme berupa kompleks senyawa besi inorganik (ferriA:eN) yang oleh
pengaruh asam lambung #itamin C dan asam amino mengalami reduksi
menjadi bentuk ferro (:e&N). 9entuk ferro ini kemudian diabsorpsi oleh sel
mukosa usus dan didalam sel usus bentuk ferro diubah menjadi besi ferritin
dan berikatan dengan globulin menjadi transferin.Transferin berfungsi untuk mengangkut besi dan selanjutnya
didistribusikan ke dalam jaringan hati limpa dan sumsum tulang serta
jaringan lain untuk disimpan sebagai cadangan besi tubuh (9akta and $unn).
$i dalam sum-sum tulang sebagian besi dilepaskan ke dalam eritrosit
(retikulosit) yang selanjutnya bersenyawa dengan porfirin membentuk heme
dan persenyawaan globulin dengan heme membentuk hemoglobin.
Cadangan besi akan berfungsi untuk mempertahankan homeostasis
besi dalam tubuh. !pabila pemasukan besi dari makanan tidak mencukupi
maka terjadi mobilisasi besi dan cadangan besi untuk mempertahankan kadar
&5
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
27/52
hemoglobin. 4ehingga apabila kurangnya asupan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
28/52
apabila kadar
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
29/52
.&.*.& 6iwayat Makan 4M64
Na'a
"akanan
Berat
5gra'6
Karb%,(rat
5gra'6
Pr%ten
5gra'6
Le'ak
5gra'
Energ
5kkal6
Serat
5gra'6
:e
5'g6
%asi * *8 ,* ,* &8 5
%asi "duk * 8 &5 &5 *& &
4emur tahu ** ,, * &5 ,, * 78
4antan , , 7 , ,77 ,
3eripik
4ingkong 5 ,& *, &, &757 & 5
Minyak goreng * * &5
4ayur bayam * ,* ,* & 7 * &*
Tempe goreng * , 57 8 &,*
4ayur sop * * 5* * *
!yam goreng , , ,57 57 85 &,,
=us !pel ,&* 5 8 &,5* TTAL 12
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
30/52
4erat L &7 gramAhari (usia *-5, tahun perempuan)
at 9esi L & mgAhari (usia *-5, tahun perempuan)
.&.*.* Toleransi dari Perhitungan 3ebutuhan 'nergi dan at >i
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
31/52
&. 9erdasarkan kuantitas anamnesa makanan pasien sebelum masuk rumah
sakit kurang asupan karbohidrat asupan protein asupan serat dan asupan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
32/52
. 'nergi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
3ebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar &*- kkalAkg 99 normal. Makanan dibagi tiga porsi
besar yaitu makan pagi (&+) siang (+) dan sore (&*+) serta &- porsi kecil
untuk makanan selingan (masing-masing -*+).
&. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Penggunaan gula alternatif hendaknya
dalam jumlah terbatas.
. !supan serat dianjurkan &*gAhari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah. %amun jumlahnya harus cukup untuk
menghindari konstipasi.
,. Menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana makanan
yang mengandung tinggi kolesterol lemak trans dan lemak jenuh yang
meningkatkan kolesterol darah dan makanan yang mengandung tinggi natrium
bahan makanan yang mengandung gas.
*. >aram rendah &- gAhari.
5. Makanan mudah cerna dan tidak mengandung gas.8. Cairan cukup G & literAhari sesuai dengan kebutuhan.
7. 9entuk makanan lunak diberikan dalam porsi kecil dan sering.
. 9atasi kopi dan teh kental.. Membatasi makanan yang dalam pengolahannya menggunakan banyak garam
natrium seperti garam dapur bumbu penyedap masakan soda kue kecap terasi
petis tauco dan saos tomat.
&
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
33/52
.,., Pre!kr#! Det %ama diet ? $M 8 kkal $= III dan 6> III
:rekuensi pemberian ? kali makan utama dan kali makan selingan
dengan porsi kecil
9entuk makanan ? Makanan lunak
6ute 2ral
3.). :%%( E4,ange( L!t
Na'a Ba,an SP Karb%,(rat Pr%ten Le'ak Energ
Protein %abati8 * 8*
& * &&*
4ayuran 9* - &*
* - 8*
9uah& - - *
, ,7 - - &
4usu tanpa
lemak
8 - 8*
& & , - *
Subt%tal , & 5*
KH
&*8* O , A,
L
Na!, , - 8*
& & - *&*
Subt%tal &&, ,, 8*
Pr%ten
875 O ,, A 8
L *
Pr%ten H.0.L- 8 & *
- & 5 *
Pr%ten H.L.S - 8 * 8*
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
34/52
& - , *
Subt%tal &&, 8 &* ,8*
Le'ak 9
'n/ak
, O &* A *
L &
- - * *
Le'ak 9
'n/ak & - -
T%tal &&, 8 * *8*
Na'a Ba,an SP Sara#an Selngan !ang Selngan "ala' Selngan
31
Protein 1.6./
Protein 1./.4 &
Protein nabati * .*
4ayuran 9
9uah , * * * *
4usu tanpa lemak &
/emak A minyak &
3.).? D!trbu! ke 7aktu 'akan
Waktu "enu Satuan Penukar Ba,an "akanan &ra'
Pagi 9ubur ayam
sayuran
9eras giling &*
$ag. !yam tk ,
,
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
35/52
.* 9rokoli *
.* 0ortel *
Tahu kukus bumbu
kuning
.* Tahu putih **
9uah papaya .* Papaya **
4usu skim 4usu skim &
. Mangga .* Mangga harumanis ,*
4ari kacang hijau 3acang hijau &
4iang %asi tim 9eras giling *
Ikan pepes
kembung
Ikan kembung
Telur orak-arik Telur ayam **
Tumis tempe N
tauge N wortel
Tempe *
.* Tauge *
0ortel *
Minyak jagung *
9uah jeruk manis =eruk manis
5. Melon Potong Melon
Malam %asi tim daging
sapi
9eras giling *
$aging sapi *
4emur putih telur Putih telur ayam 5*
Tahu bacem .* Tahu **
4ayur sop bening . 9uncis
. 9rokoli
., 0ortel ,
*
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
36/52
Minyak jagung *
9uah apel .* !pel malang 8.*
&. 9uah Pisang .* Pisang ambon &*
4usu skim 4usu skim &
M'%"
Sara#an
9ubur ayam sayuran
Tahu kukus bumbu kuning
9uah papaya
4usu skim
Selngan 1
Mangga manis
4ari kacang hijau
Sang
%asi tim
Ikan pepes kembung
Telur orak arik
Tumis tempe N tauge N wortel
9uah jeruk manis
Selngan 2
Melon Iris
"ala'
%asi tim daging sapi
4emur putih telur
Tahu bacam
4ayur sop bening
9uah !pel
Selngan 3
9uah pisang
4usu skim
5
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
37/52
3.).- :%r'ulr Anal!! Ba,an "akanan "enu Se,ar
%ama ? %y. / "mur ? 5& tahun
99 ? ,.*8 kg T9 ? *.& cm
=enis 3elamin ? Perempuan $iet ? $M 8 $= II 6> III
Ja' "enu B"Berat
5gr6Kal.
Pr%t
gr
:at
gr
KH
gr
a
'g:e 'g
K
'g
Na
'g
Ct.
A
'g
Ct.
B
'g
Ct
'g
S
5.
9ubur ayam
sayuran
9eras giling &* 7.&* &. .,& . 5.7 .,* 8.7 5.7 .*
$ag. !yam
tk , .& 8.&7 *.5 .5 - - 7 .
9rokoli * &.* .& . &.,* .** - - -.*
*,.*
0ortel * 7 .* . .* &&.* .*&&.
** - .&
Tahu kukus
bumbu
kuning
Tahu putih ** ,, 5 &.5 .,,&&.5
*.78 - - -
.
5-
9uah
papayaPapaya ** &*. . - 5.8 &.5* .
&.
*&.& - .& ,&.
4usu skim 4usu skim & 8& 8 .& .& &,5 .& - 85 .7 &
.
ManggaMangga
harumanis,* &.8 .7 . *.* 5.8* . - - - . &.8
4ari kacang
hijau
3acang
hijau
& 5,.5 ,.*7 . .5 ,,.5 .* - - - . &
&. %asi tim 9eras giling * 87.* ,.& .7* 7.** 8.* . *.* .* .
Ikan pepes Ikan 8.* 5. .& .55 ,.7 .&, 8.* 5,.& - .7 -
8
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
38/52
kembung kembung
Telur orak-
arik Telur ayam ** 7,.8 5.7& *., ., ,8. .5* - -
.*
*.8
Tumis
tempe N
tauge N
wortel
Tempe * 8* 8 .7* ,.** &*7.* .8* - - - .7 -
Tauge * 8 .7* .5 &.* 7 ., - - - ., *
0ortel * 7 .* . .* &&.* .*&&.
*8 - .&
Minyak
jagung* ,,.* * -
9uah jeruk
manis=eruk manis ,.* . .&& &. 5. .,, - - - . *.
5.Melon
Potong
Melon 5. .*8 . & ,7 .*& - - . 5.5*
Malam
%asi tim
daging sapi
9eras giling * 87.* ,.& .7* 7.** 8.* . *.* .* .
$aging sapi * 8.* 5.*7 ,. .7* .7&.
- .* .
4emur putih
telur
Putih telur
ayam5* &.* 8.& .*& . . - -
Tahu bacem Tahu ** ,, 5 &.5 .,,&&.5
*.78 - - -
.
5-
4ayur sop
bening
9uncis .& .8& . &.5 . .& 8* &., .& .
9rokoli 8.* .8& .5 .,8 5.5 . - - - . &.8
0ortel , ,., ., .&, .5 7 ., 7 &7 - .& 8.&
Minyak
jagung* ,,.* * -
9uah apel!pel
malang8.* &., .& .* ,.7 ., .&& - - .& .8
&.
9uah
Pisang
Pisang
ambon&* &8 .&* .& 5. * .* &.* - . &.&*
4usu skim & 8& 8 .& .& &,5 .& - 85 .7 &
TTAL 1>>.> =. )?.2-212.
-2
21.
?1>.3 >3).1
3-.
113).-
1.3?
-
2).
>-.2
7
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
39/52
3. "%nt%rng (an E@alua!
D%'an Pr%ble'Tujuan
Inter@en!In(kat%r "%nt%rng E@alua!
3elebihan asupan
lemak
Mengurangi
asupan tinggi
lemak
Pembatasan
lemak jenuh
pemberian lemak
tidak jenuh
pengolahan dan
pemasakan
makanan
!supan lemak !supan lemak
normal
3urang asupan
serat
Meningkatkan
asupan serat larut
air
Pemberian serat
larut air melalui
sayur dan buah
!supan serat Pasien
mengkonsumsi
serat ,-* p
%ilai
laboratorium
kadar hemoglobin
Menormalkan
kadar hemoglobin
Pemberian asupan
protein hewani
yang dapat
meningkatkan
kadar hemoglobin
Memonitor
asupan protein
hewani yang
dapat
meningkatkan
kadar hemoglobin
3adar
hemoglobin
normal
3etidak siapan
dalam
melakukkan diet
Memberikan
moti#asi agar
pasien mampu
dalam
menjalankan diet
Memberikan
konseling gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
40/52
9!9 ID
P'M9!1!4!%
9erdasarkan hasil perhitungan perkiraan berat badan menurut tinggi badan diketahui
bahwa untuk wanita dengan tinggi badan *& cm memiliki berat badan aktual ,*.* 3g.
sedangkan berdarkan hasil perhitungan 99I diperoleh hasil yaitu *& 3g. =adi dapat disimpulkan
bahwa 99 pasien termasuk kedalam kategori kurang yaitu dengan 99 ,*.* kg kurang dari berat
badan idealnya yaitu *& kg.
,. I"T 'enurut 5WH9IAS9IT: untuk A!a #a$6
Krtera Sk%r 5Kg9'26
99 kurang @ 7.*
99 normal 7.*-&&.
99 lebih ; &.
$enganrisiko &.-&,.
2bese I &*.-&.
2bese II B
4umber ?Perkeni. 3onsensus Pengelolaan dan Pencegahan $M Tipe & di Indonesia tahun &.
9erdasarkan hasil pengukuran IMT status gi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
41/52
4>2T * @ "A/ %ormal
4>PT , @& "A/ %ormal
9erdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin
termasuk kedalam kategori rendah yaitu ., grAdl kurang dari batas normalnya yaitu &-,
grAdl. 4elain hemoglobin kadarhematokritjugatergolongrendah yaitu 5.& + kurang dari batas
normalnya yaitu ,-,7 + sedangkan untuk hasil pemeriksaan leukosit trombosit guladarah
puasa ureum kreatinin 4>2T dan 4>PT semuanya termasuk kedalam kategori normal.
).3 Ha!l Pe'erk!aan Kln!
Pe'erk!aanHa!l
Pe'erk!aan
Nla
0ujukanKeterangan
Tekanandarah
&Amm1g
&A7mm1g
Tinggi
%adi & KAmenit5-
KAmenit %ormal
6espirasi & KAmenit&- KA
menitTinggi
4uhu 5.& oC 5-8 oC %ormal
9erdasarkan hasil pemeriksaan klinis diketahui bahwa kadar tekanan darah pasien
termasuk kedalam kategori tinggi yaitu dengan nilai &A mm1g melebihi batas normal yaitu
&A7 mm1g. "ntuk respirasi termasuk kategori tinggi yaitu & KAmenit melebihi batas
normalnya yaitu &- KAmenit. 4edangkan %adi (& KAmenit) dan suhu (5.& oC) termasuk
normal dengan nilai batas normal masing-masing yaitu nadi 5- KAmenit dan suhu 5-8 oC.
,
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
42/52
).) Stan(ar A!u#an "enurut De#ke! 0I Ta,un 1==?
$i atas kebutuhan B&+
%ormal -
+
$efisit 6ingan 7 - 7+
$efisit 4edang 8 O 8+
$efisit 9erat @ 8+
9erdasarkan hasil perhitungan antara asupan dan kebutuhan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
43/52
Protein L (*85 kkal K &+) A, L ,A, L 875 gram
/emak L (*85 kkal K &+) A L ,A L , gram
4erat L &7 gramAhari (usia *-5, tahun perempuan)
at 9esi L & mgAhari (usia *-5, tahun perempuan)
Toleransi dari Perhitungan 3ebutuhan 'nergi dan at >i
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
44/52
9erdasarkan kuantitas anamnesa makanan pasien sebelum masuk rumah sakit kurang asupan
karbohidrat asupan protein asupan serat dan asupan i
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
45/52
Tujuan Det
. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.&. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
. Mencegah atau menghilangkan penumbunan garam atau air.
S/arat Det. 'nergi cukup.
&. Protein 7 gramAkg99.
. /emak sedang &*-+ dari kebutuhan energi total. + lemak jenuh dan -*+
lemak tidak jenun.
,. 3olesterol rendah.
*. Ditamin dan mineral cukup.5. >aram rendah &-gramAhari jika hipertensi atau edema.
8. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
7. 4erat cukup untuk menghindari kontipasi.. Cairan cukup kurang lebih & literAhari.
. 9entuk makanan sesuaikan dengan penyakit.. 9ila kebutuhan gi.1 Ba,an 'akanan /ang (anjurkan
. 4umber karbohidrat kompleks seperti nasi roti mi kentang dan sagu.
,*
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
46/52
&. 4umber protein rendah lemak seperti ikan ayam tanpa kulit susu skim tempe
tahu dan kacang-kacangan kering yang diolah tanpa garam dapur. $aging dan
ikan maksimal g sehari telur maksimal butir sehari.
. 4umber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna.
Minyak jagung minyak kedelai margarin mentega dalam jumlah terbatas dan
tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis kelapa atau santan encer dalam
jumlah terbatas. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang dikukus
disetup direbus dan dibakar.
,. >ula untuk bumbu diperbolehkan. Pemanis alternatif dapat diberikan seperlunya
asal tidak melebihi batas aman penggunaannya.
*. 4ayuran yang tidak mengandung gas seperti bayam kangkung kacang buncis
kacang panjang wortel tomat labu siam dan tauge.
5. 4emua buah-buahan segar seperti pisang pepaya jeruk apel melon semangka
dan sawo.
8. $iet garam III boleh menggunakan garam meja & gr garam dapur ( sendok teh)
perhari
).>.2 Ba,an 'akanan /ang t(ak (anjurkan
. Mengandung banyak gula sederhana seperti ?a. >ula pasir gula jawa
b. 4irop jam jeli buah-buahan dan sayuran yang diawetkan dengan
gulaAgaram dapurAnatrium ben
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
47/52
hewani yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap bacon
dendeng abon ikan asin ikan kaleng kornet ebi udang kering telur asin
dan telur pindang.
5. 3acang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi seperti
kacang tanah kacang mete dan kacang bogor.8. 4emua sayuran yang mengandung gas seperti kol kembang kol lobak sawi
dang nangka muda. 4ayuran yang diawetkan seperti sawi asin asinan dan
acar.
7. 9uah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas seperti durian dan
nangka matang serta buah-buahan yang diawetkan dalam kaleng.. 9umbu-bumbu yang tajam seperti lombok cabe rawit dll.
,8
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
48/52
).= Dagn%!a 5D6
1. D%'an Intake
%I-*.5.& 3elebihan asupan lemak berkaitan dengan suka mengkonsumsi
makanan yang digoreng dan bersantan ditandai dengan aupan lemak
B + (** +).
%I-*.7., !supan serat tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya konsumsi
sayur dan buah ditandai dengan asupan buah dan sayur * P
perhari.
2. D%'an Kln!
%C-&.& Perubahan nilai laboraturium berkaitan dengan kurangnya asupan
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
49/52
9!9 D
3'4IMP"/!% $!% 4!6!%
.1 Ke!'#ulan
Terjadinya transisi epidemiologi yang pararel dengan transisi demografi dan
transisi teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit
dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (PMT) meliputi penyakit degeneratif dan
man made disease yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas.
$iabetes Melitus ($M) merupakan kelainan metabolic dengan etiologi multifaktorial.
Penyakit ini ditandai oleh hiperglikemia kronis dan memengaruhi metabolism
karbohidrat protein serta lemak. Patofisiologi $M berpusat pada gangguan sekresi
insulin dan atau gangguan insulin.
Penyakit diabetes mellitus dan komplikasinya yaitu hipertensi merupakan dua
keadaan yang umumnya saling berkaitan. 3eberadaan kedua keadaan tersebut secara
bersama-sama akan memperbesar risiko kardio#askuler. 6esistensi insulin akan
menyebabkan terjadinya hiperglikemia dislipidemia dan hiperinsulinemia yang
mengarah pada disfungsi #askuler.1asil 4ur#ey 3esehatan 6umah Tangga (436T) tahun
& menunjukkan bahwa 7 + penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi
&8* + pada tahun &,.
$iet diabetes mellitus 8 kkal diberikan untuk penyandang diabetes dengan
berat badan normal. $iet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
$iet diberikan kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. $iet ini
rendah energi dan kalsium tetapi cukup
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
50/52
.2 Saran
a. Pemerintah harus memiliki strategi didalam penanganan masalah penyakit tidak
menular ini dunia persaingan !4'!% pada tahun &* ini akan menjadi peluang
bagi para pengusaha untuk menjadikan Indonesia sasarannya.
b. Masyarakat harus memiliki kekuatan didalam transisi
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
51/52
$!:T!6 P"4T!3!
$r.=anT. &.Patofisiologi untuk keperawatan.=akarta? '>C.
Michael = >ibney (et al) Publict $ealth %utrition.=akarta? '>C&7 hal ,8.
9akta I.M . &8. 1ematologi 3linik 6ingkas. =akarta ? '>C.
$unn !. Carter =. Carter 1. &. !nemia at the end of life? pre#alence significance and causes in
patients recei#ing palliati#e care. Medlineplus. &5?&-.
1illman 64 !ult 3!. Iron $eficiency !nemia. 1ematology in Clinical Practice. ! >uide to $iagnosis
and Management. %ew QorkH Mc>raw 1ill * ? 8&-7*.
1offbrand !.D. Pettit =.'. Moss P.!.1. &*. 3apita 4elekta 1ematologi. =akarta ? '>C.
/an.>oodnough /.T. &*. !nemia of Chronic $isease.%ejm *& ? -&.
!nggraeni !disty C. &&. %utritional Care Process ? !suhan >iraha Ilmu.
Marulam M. PanggabeanH Penyakit =antung 1ipertensiH 9uku !jar Ilmu Penyakit $alam =ilid III 'disi
3eempatH 9alai Penerbit :akultas 3edokteran "ni#ersitas IndonesiaH &5H 5-5,
$efinisi 1emoglobin - 6 /y
-
8/19/2019 Gizi Klinik (Kasus DM dan hipertensi)
52/52
Maulana Irfan (&&). !nalisis 3omplikasi Qang 9erhubungan $engan 3ejadian 4ilent Coronary
!rtery $isease Pada Pasien 6iwayat $iabetes Mellitus Tipe . "ni#ersitas Indonesia. hal .
Penuntun $iet 'disi 9aru Instalasi >i