laporan bio sel hewan dan tumbuhan.docx

24
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada organisme multiseluler, sel merupakan penyusun dari tubuh organisme tersebut, kelompok sel-sel baru yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama dapat disebut sebagai jaringan. Kumpulan jaringan yang mempunyai struktur yang sama akan membentuk sebuah organ.Organ-organ tersebut akan membentuk suatu sistem organ dan sistem organ yang saling bekerja sama akan membentuk suatu organisme (Saktiono,1989). Makhluk hidup yang memiliki sel pada tubuhnya, pada hewan sel itu bisa mencapai angka milyaran. Bentuk dan susunanannya pun sudah terorganisir secara baik. Organela atau materi kecil penyusun kehidupan setelah sel itu sendiri memiliki banyak kemampuan dalam mengatur setiap unit fungsi kehidupannya (Sutarno,1988). Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1703) yaitu seorang ahli fisika dan matematika berkebangsaan Inggris. Dengan menggunakan mikroskop sederhana temuannya, ia berhasil mengamati sayatan gabus tutup botol dan batang dari bermacam-macam tumbuhan. Dalam pengamatannya, beliau melihat bahwa didalam

Upload: erica-poespa-ningroem

Post on 02-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bio umum

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada organisme multiseluler, sel merupakan penyusun dari tubuh

organisme tersebut, kelompok sel-sel baru yang mempunyai asal, struktur

dan fungsi yang sama dapat disebut sebagai jaringan. Kumpulan jaringan

yang mempunyai struktur yang sama akan membentuk sebuah

organ.Organ-organ tersebut akan membentuk suatu sistem organ dan

sistem organ yang saling bekerja sama akan membentuk suatu organisme

(Saktiono,1989).

Makhluk hidup yang memiliki sel pada tubuhnya, pada hewan sel

itu bisa mencapai angka milyaran. Bentuk dan susunanannya pun sudah

terorganisir secara baik. Organela atau materi kecil penyusun kehidupan

setelah sel itu sendiri memiliki banyak kemampuan dalam mengatur setiap

unit fungsi kehidupannya (Sutarno,1988).

Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1703) yaitu

seorang ahli fisika dan matematika berkebangsaan Inggris. Dengan

menggunakan mikroskop sederhana temuannya, ia berhasil mengamati

sayatan gabus tutup botol dan batang dari bermacam-macam tumbuhan.

Dalam pengamatannya, beliau melihat bahwa didalam sayatan tersebut

tampak ruang-ruang atau kamar kecil yang terpisah oleh dinding tebal

yang menyerupai sarang lebah. Kamar-kamar kecil itulah yang akhirnya

dinamakan sel (Todar,2001).

Tujuan

Adapun tujuan melakukan praktikum ini adalah untuk mengamati

bentuk-bentuk sel mati, bagian-bagian sel yang hidup pada tumbuhan dan

hewan, mengenali perbedaaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.

Page 2: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat D. 1998. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua.PT. Gramedia Pustaka Utama :Jakarta

Fahn, A.1965. Anatomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Todar,Kenneth.2001.Biological identity of Procaryotes.Department of Bacteriology University of Wisconsin-Madison:USA.

Saktiono.1989.Biologi Umum.Gramedia:Jakarta

Salisbury,FG. Dan CW. Ross.1985. Plant Physiology.Wadsworth Publishing Company:California

Schlegel, Hans G.1984.Mikrobiologi Umum. Penerjemah: Tedjo Baskoro Edisi Keenam. Gajah Mada University Press :Yogyakarta.

Slamet.1994. Sains Biologi. Bumi Aksara : Jakarta.

Sutarno,N.1988.Biologi untuk Mahasiswa TPB Jurusan Pendidikan Biologi. Redaksi FPMIPA IKIP:Bandung.

Wibisono, S. & Sri Woelaningsih S. 1987. Materi Pokok Anatomi Tumbuhan.. Penerbit Karunia: Jakarta.

Page 3: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hook (1635-1760) pada

tahun 1665 untuk memberi nama pada rongga-rongga berbentk kotak yang ia lihat

ketika sedang mengamati irisan gabus dibawah mikroskop. Pengertian sel pada

saat ini menunjukkan kepada masa kecil protoplasma dengan batas tentuan

dengan didalamnya mengandung inti (Brotowidjoyo,1994).

Sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup. Semua makhluk

hidup tersusun atas sel. Tokoh pencetus teori ini adalah salah satunya M.

Schleiden (1804-1881) yang menemukan sel pada tumbuhan dan Theodore

Schwann (1810-1882) yang menemukan sel hewan.(Schlegel,1984)

Terdapat perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan, perbedaan

yang pertama kali terlihat adalah ketika diamati dibawah mikroskop sel tumbuhan

memiliki dinding sel yang membatasi organela yang ada di lapisan dalamnya.

Dinding sel ini berfungsi sebagai alat pelindung isi sel dan memberi bentuk pada

sel itu sendiri. Apabila ruang sel/lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan

hidup, karena pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma : sel, inti sel, butir-

butir plastida, dan mitokondria (Wibisono dan Woelaningsih,1987).

Sel gabus tumbuhan Quercus suber merupakan sel mati karena selnya

tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong.

Bentuk sel gabus adalah heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan lainnya.

(Wibisono dan Woelaningsih,1987)

Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan

yang tidak dimiliki oleh sel hewan, Jika diperhatikan beberapa jenis hewan, baik

intervetebrata maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk berpindah-

pindah dari tempat satu ketempat yang lainnya. Seekor harimau dengan sangat

lentur berlari kencang dikejar mangsanya, hal tersebut menunjukkan suatu

struktur satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku. (Schlegel,1994)

Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat

menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas saja menggambarkan bahwa komponen

penyusun antara sel pada tumbuhan dan hewan berbeda. Tumbuhan mampu

Page 4: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

mensintesis makanan sendiri sedangkan hewan sama sekali tidak bisa

(Schlelgel,1994)

Jaringan pada tumbuhan ada 2 macam yaitu jaringan meristem (embrional)

dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan meristem tersusun atas sel-sel muda

yang selalu membelah dan belum terdeferensiasi. Jaringan permanen, sel-selnya

sudah tidak lagi membelah, tetapi telah terdeferensiasi sehingga membentuk

jaringan yang lebih kompleks. (Wibisono dan Woelaningsih,1987)

Diferensiasi adalah proses dimana perubahan jaringan meristem menjadi

jaringan-jaringan lain. Hasil diferensiasi jaringan meristem antara lain : jaringan

epidermis, parenkim, kolenkim, klorenkim, sklerenkim, xylem, dan floem

(Wibisono dan Woelaningsih,1987).

1. Jaringan Meristem ( Embrional)

Meristem adalah istilah yang diambil dari kata Yunani meristes

yang artinya adalah terbelah. Jaringan meristem disebut juga jaringan

muda Karen terdiri dari sel-sel yang masih muda (embrional) dan

belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Sel-sel jaringan

meristem biasanya berdinding tipis , vakuola banyak dan ukurannya

kecil, mengandung banyak protoplasma, plastid belum matang dan inti

besar. Bentuk sel penyusun jaringan meristem umumnya ke segala

arah (Wibisono dan Woelaningsih,1987)

2. Jaringan Permanen (dewasa)

Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sel-selnya tidak

membelah tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi.

Jaringan dewasa meliputi antara lain :

a. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari suatu lapisan

tumbuhan berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh

tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis, selain berfungsi sebagai

jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.

Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat

tambahan lain yang sering disebut derivate epidermis, seperti

stomata dan trikomata.(Slamet,1994)

Page 5: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

b. Jaringan Bergabus

Jaringan ini biasanya berada di bagian tepi, meskipun tidak

mutlak dan banyak terdapat pada tumbuhan berumur panjang.

Dalam hal ini biasanya epidermis tumbuhan telah mati atau tidak

aktif lagi sebelum terjadi penggabusan itu. Dengan kata lain,

jaringan gabus dikatakan sebagai pengganti fungsi jaringan

epidermis.(Saktiono,1989)

c. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan dasar atau parenkim merupakan suatu jaringan yang

berbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi serta

fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses

fisiologis. Parenkim mempunyai dinding sel tipis dan jika

mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih

lentur.(Saktiono,1989)

d. Jaringan penguat

Jaringan penguat umumnya terdiri dari sel –sel berdinding tebal

mengandung lignin dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut akan

memberi sifat keras pada dinding selnya.(Slamet,1994)

e. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral

(unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah. Selain itu,

juga sebagai pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk

disalurkan ke bagian-bagian lain. (Slamet,1994)

Sedangkan kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak di bagian

luar dan dermi yang terletak di sebelah dalamnya. Epidermis terdiri atas beberapa

lapisan, yaitu stratum germinativumm, stratum transitional dan stratum

corneum.Stratum germinativum merupakan lapisan bagian

epidermis yang sel-selnya selalu aktif membelah membentuk sel

baru. Sel baru yang berbentuk akan mendesak sel lama kea rah

permukaan kulit, sehingga makin lama sel tersebut jauh dari

dermis dan akhirnya mati (Salisbury dan Ross,1985)

Page 6: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

Berdasarkan organisasi internalnya, sel dibedakan atas sel

prokariotik dan sel eukariotik. Sel eukariotik khas bagi tumbuhan,

termasuk juga alga hijau, alga biru dan bakteri. Padas el

eukariotok memiliki nukleus yang dibatasi oleh membrane dan

organel-organel lainnya. Sel prokariotik tidak memiliki bagian-

bagian tersebut (Fahn,1965)

Komponen utama sel tumbuhan adalah :

1. Sitoplasma Merupakan cairan yang mengisi ruangan antara dinding

sel dan inti sel.

2. Inti Sel

Merupakan organel yang berbentuk oval atau bulat dan

merupakan organel terbesar didalam sel.

3. Dinding sel

Merupakan bagian terluar dan tak hidup. Berfungsi

untuk melindungi dan menguatkan sel. (Fahn,1965)

Page 7: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Oktober

2011 pukul 08.00-10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop,

kaca benda, dan kaca penutup, cutter atau silet, pipet tetes dan kain

flannel.

Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima),

rambut buah kapuk (Ceiba pentandra), rambut biji kapas (Gossypium

sp), penampang melintang daun Ficus elastica, daun Hydrilla

verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium

cepa), preparat jadi kulit reptile yang mengelupas, preparat jadi otot

polos dan preparat jadi sel darah merah (eritrosit).

3.3 Prosedur Kerja

1. Mikroskop disiapkan , kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi

yang tepat.

2. Preparat masing-masing disiapkan dan diamati dibawah mikroskop

sesuai caranya.

3. Bentuk sel diamati, bagian-bagian sel yang hidup dan hasilnya

disajikan dalam bentuk gambar hasil pengamatan.

Page 8: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

4. Keterangan gambar serta pembahasan hasil pengamatan diolah dan

dibuat kesimpulannya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah ditentukan, maka didapatkan hasil

sebagai berikut :

No Jenis Sel Gambar Keterangan

1. Sel Hewan a. Sel Otot Polos

Gambar 1

Referensi 1

a. Perbesaran 100

X

b. Memiliki satu

inti sel

ditengah-

tengahnya

c. Berbentuk

seperti

gelendong

d. Merupakan sel

hidup

Page 9: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

b. Sel Darah Merah

Gambar 2

Referensi 2

a. Perbesaran 100

X

b. Tidak

mempunyai

inti sel

c. Sel berbentuk

seperti

cekungan

d. Sel berwarna

merah

2. Sel

Tumbuhan

a. Sel Kapas (Gossypium sp.)

Gambar 3

Referensi 3

a. Terdapat torsi

b. Berbentuk

seperti benang

c. Bentuk sel

berwarna

bening

d. Perbesaran

40X

Page 10: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

b. Sel Kapuk (Ceiba Pertandra)

Gambar 4

Referensi 4

a. Selaput

dalam sel

b. Sel berbentuk

benang-

benang

c. Sel berwarna

kekuningan

d. Pembesaran

40X

c. Sel Hydrilla verticillata

Gambar 6

Referensi 6

a. Ruang

sitoplasma

b. Sitoplasma

c. Selaput

d. Pembesaran

100X

e. Sel Bawang Merah (Alllium

cepa)

a. Berbentuk

heksagonal

b. Ruang

antarsel kecil

Page 11: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

Gambar 7

c. Heksagonal

rapat

d. Sel berwarna

bening

e. Perbesaran

100X

d. Sel Gabus Batang Ubi Kayu

Gambar 5

Referensi 5

a. Sel berbentuk

heksagonal

besar

b. Rongga sel

kecil

c. Heksagonal

rapat

d. Perbesaran

100X

Page 12: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

4.1 Pembahasan

Dalam praktikum ini dapat diketahui adanya perbedaan antara sel

hewan dan sel tumbuhan. Semua sel tumbuhan mempunyai dinding sel,

plastida dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Vakuola hanya

terdapat pada sel hewan tingkat rendah, misalnya pada protozoa. Pada

protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna makanan dan vakuola

kontraktil untuk ekskresi. Dinding sel pada tumbuhan berfungsi untuk

melindungi organel dalam sel dan memberikan bentuk pada sel. Di

mikroskop dapat terlihat bahwa sel tumbuhan mempunyai bentuk yang lebih

teratur daripada sel hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel.

Lisosom merupakan organel yang hanya terdapat dalam sel hewan,

bentuknya agak bulat, dibatasi oleh membran tunggal, mengandung kurang

lebih tiga puluh enam macam enzim hidrolitik yang dapat menghidrolisa

protein, polisakarida, fosfolipid dan asam nukleat yang tidak diperlukan

lagi. Lisosom berfungsi untuk memisahkan dan membungkus enzim-enzim

pencerna agar tidak mencerna isi sel itu sendiri.jika sel menelan partikel

( makanan ) disebut fogositosis, maka lisosom bergabung dengan vakuola

yang mengandung partikel tadi,menuangkan isinya dan mencernakan

partikel makanan tersebut. Protein dan komponen lain yang akan diuraikan

secara selektif dibawa ke lisosom dan dihidrolisa menjadi komponen

penyusun sederhana lalu dibebaskan kembali ke sitosol.

Jika sel menelan partikel (makanan) disebut fagositosis, maka

lisosom bergabung dengan vakuola yang mengandung partikel tadi,

menuangkan isinya dan mencernakan partikel makanan tersebut. Protein dan

komponen lain yang akan diuraikan secara selektif dibawa ke lisosom dan

dihidrolisa menjadi komponen penyusun sederhana lalu dibebaskan kembali

ke sitosol.

Percobaan kali ini praktikan menggunakan preparat-preparat yaitu :

1. Preparat sel bawang merah, preparat ini diambil dari bagian membrane

selnya.

2. Preparat sel rambut biji kapas, preparat ini diambil di bagian serat biji

kapas.

Page 13: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

3. Preparat sel daun hydrilla verticillata preparat ini diambil dari bagian

daunnya yang diiris tipis melintang.

4. Preparat sel darah merah sel pada kulit reptil dan sel daun karet yang

merupakan preparat jadi.

5. Preparat sel rambut biji kapas, preparat ini diamn=bil di bagian serat biji

kapas,

6. Preparat sel gabus pada batang ubi kayu, preparat ini diambil di bagian

dalam batangnya atau pada sel gabusnya.

Preparat sel umbi bawang merah dengan perbesaran 100x dapat

diketahui bagian-bagian selnya yaitu dinding selm membran sel, nucleus dan

protoplasma. Dinding sel merupakan bagian sel terluar yang berfungsi untuk

melindungi bagian-bagian organela sel, dinding sel tersusun atas selulosa,

hemilulosa, kitin, pektin, lignin, garam karbonat dan air.

Membran sel merupakan bagian yang membatasi sel dengan bagian di

luar sel. Membran ini sangat tipis sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop

electron yang perbesarannya dapat mencapai 170.000 kali. Membran mengandung

lipid dan protein berfungsi untuk mengatur permeabilitas terhadap zat-zat yang

keluar masuk antar sel. Semua zat makanan, kotoran atau sekret yang masuk ke

dalam dan keluar sek tentu harus melalui membran ini.

Membran memiliki macam-macam permeable, yaitu :

1. Semi permiabel adalah membran yang mudah ditembus oleh air.

2. Selektif permiabel yang kemampuan memilih zat-zat yang masuk dan

dibutuhkan sajalah yang masuk ke dalam dan dipilih oleh sel.

3. Imperiabel yaitu membran yang tidak dapat dilalui oleh zat tertentu.

4. Dislisa, membran sel yang bagian luarnya terdapat selaput yang

mampu melewatkan molekul air dan Kristal dengan tekanan

hidrostatik.

Nukleus (inti sel) merupakam bagian terpenting bagi sel, bagian ini

dibatasi oleh membran nucleus. Di dalam membran terdapat plasma yang lebih

apekat dari sitoplasma, disebut nukleoplasma. Didalamnya terdapat butir-butir

kromatin yang pada saat menjelang pembelahan sel akan memendek membentuk

kromosom.

Page 14: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

Protoplasma adalah bagian yang cair dari sel. Dapat dibedakan atas

sitoplasma dan nukleoplasma. Di bagian inilah terjadi proses metabolisme. Padas

el rambut biji kapuk dan kapas tidak ditemukan adanya inti sel, bagian-bagian

selnya hanyalah dinding sel dan sitoplasma seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Bagian dan organel sel yang terdapat pada sel daun hydrilla verticillata

adalah plastid, dinding sel, inti sel ,sitoplasma, vakuola dan ruang antar sel.

Vakuola bukan merupakan organel sel, karena bukan substansi hidup tetapi

vakuola berisi ruangan gelembung yang ada cairan mati dan dibatasi oleh

membrane vakuola, yaitu tonoplast.

Vakuola mengandung cairan (tonoplast) yang lebih kental dari air dan

didalamnya terbentuk berbagai macam zat secara molekuler atau koloidal,

misalnya saja berbagai macam asam organik dan minyak atsiri.

Kebanyakan sel tumbuhan mengandung plastida, yaitu suatu organel

yang berperan dalam sintesis dan penyimpanan makanan dalam bentuk cadangan

dan plastida yang penting adalah kloroplas yang mengandung pigmen hijau daun

yaitu klorofil.

Pada sel darah merah kita terdapat sel pembentuk darah merah, yaitu

eritrosit. Sel pada kulit reptile hanya memiliki dinding sel dan sitoplasma, selnya

berbentuk lembaran berwarna hijau. Sel gabus batang ubi kayu terdapat bagian

sitoplasma, rongga sel, dinding sel bentuk selnya adalah heksagonal berwarna

hitam.Sel pada daun karet pada bagian epidermisnya mempunyai bagian-bagian

sebagai berikut yaitu epidermis ganda, lapisan kutikula yang berfungsi untuk

mencegah penguapan air yang terlalu besar, sistolit, litokis, xylem sebagai

jaringan pengangkut zat-zat makanan dari akar ke daun untuk di fotosintesis.

Dari semua preparat diatas yang merupakan sel hidup adalah sel pada

hydrilla verticillata, sel umbi bawang merah, sel darah merah, dan sel pada daun

karet. Preparat diatas dikatakan sel hidup karena didalam selnya terdapat organela

sel yang merupakan substansi kehidupan sel yaitu inti sel. Dan yang merupakan

sel mati dari preparat diatas adalah sel rambut biji kapuk, sel rambut biji kapas, sel

pada kulit reptile dan sel gabus batang ubi kayu. Sel mati merupakan sel yang

sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak

kosong.

Page 15: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :

1. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun kehidupan.

2. Sel merupakan unit dasar kehidupan, karena semua makhluk hidup

tersusun dari sel.

3. Perbedaan antara sel hewan dengan sel hewan dapat dilihat dari organel-

organel dan bentuk selnya.

4. Suatu sel dikatakan hidup jika di dalamnya terdapat komponen yang

utama sebagai substansi kehidupan, yaitu inti sel.

5. Suatu sel dikatakan sel mati jika sel tersebut sudah tidak memiliki inti

sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong

5.2 Saran

Saran saya untuk praktikum berikutnya agar lebih baik lagi dan

kesediaan ruangan pada saat praktikum hendak berlangsung sehingga tidak

terjadi penguluran waktu. Hendaknya komunikasi antara sesame praktikan

pun dapat ditingkatkan pula.

Page 16: LAPORAN BIO SEL HEWAN DAN TUMBUHAN.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

OLEH :

NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM

NIM : J1C111208

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : RIZKI RAHMADINA

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2011