laporan bio sel hewan dan tumbuhan.docx
DESCRIPTION
bio umumTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada organisme multiseluler, sel merupakan penyusun dari tubuh
organisme tersebut, kelompok sel-sel baru yang mempunyai asal, struktur
dan fungsi yang sama dapat disebut sebagai jaringan. Kumpulan jaringan
yang mempunyai struktur yang sama akan membentuk sebuah
organ.Organ-organ tersebut akan membentuk suatu sistem organ dan
sistem organ yang saling bekerja sama akan membentuk suatu organisme
(Saktiono,1989).
Makhluk hidup yang memiliki sel pada tubuhnya, pada hewan sel
itu bisa mencapai angka milyaran. Bentuk dan susunanannya pun sudah
terorganisir secara baik. Organela atau materi kecil penyusun kehidupan
setelah sel itu sendiri memiliki banyak kemampuan dalam mengatur setiap
unit fungsi kehidupannya (Sutarno,1988).
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1703) yaitu
seorang ahli fisika dan matematika berkebangsaan Inggris. Dengan
menggunakan mikroskop sederhana temuannya, ia berhasil mengamati
sayatan gabus tutup botol dan batang dari bermacam-macam tumbuhan.
Dalam pengamatannya, beliau melihat bahwa didalam sayatan tersebut
tampak ruang-ruang atau kamar kecil yang terpisah oleh dinding tebal
yang menyerupai sarang lebah. Kamar-kamar kecil itulah yang akhirnya
dinamakan sel (Todar,2001).
Tujuan
Adapun tujuan melakukan praktikum ini adalah untuk mengamati
bentuk-bentuk sel mati, bagian-bagian sel yang hidup pada tumbuhan dan
hewan, mengenali perbedaaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, Mukayat D. 1998. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua.PT. Gramedia Pustaka Utama :Jakarta
Fahn, A.1965. Anatomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
Todar,Kenneth.2001.Biological identity of Procaryotes.Department of Bacteriology University of Wisconsin-Madison:USA.
Saktiono.1989.Biologi Umum.Gramedia:Jakarta
Salisbury,FG. Dan CW. Ross.1985. Plant Physiology.Wadsworth Publishing Company:California
Schlegel, Hans G.1984.Mikrobiologi Umum. Penerjemah: Tedjo Baskoro Edisi Keenam. Gajah Mada University Press :Yogyakarta.
Slamet.1994. Sains Biologi. Bumi Aksara : Jakarta.
Sutarno,N.1988.Biologi untuk Mahasiswa TPB Jurusan Pendidikan Biologi. Redaksi FPMIPA IKIP:Bandung.
Wibisono, S. & Sri Woelaningsih S. 1987. Materi Pokok Anatomi Tumbuhan.. Penerbit Karunia: Jakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hook (1635-1760) pada
tahun 1665 untuk memberi nama pada rongga-rongga berbentk kotak yang ia lihat
ketika sedang mengamati irisan gabus dibawah mikroskop. Pengertian sel pada
saat ini menunjukkan kepada masa kecil protoplasma dengan batas tentuan
dengan didalamnya mengandung inti (Brotowidjoyo,1994).
Sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup. Semua makhluk
hidup tersusun atas sel. Tokoh pencetus teori ini adalah salah satunya M.
Schleiden (1804-1881) yang menemukan sel pada tumbuhan dan Theodore
Schwann (1810-1882) yang menemukan sel hewan.(Schlegel,1984)
Terdapat perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan, perbedaan
yang pertama kali terlihat adalah ketika diamati dibawah mikroskop sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang membatasi organela yang ada di lapisan dalamnya.
Dinding sel ini berfungsi sebagai alat pelindung isi sel dan memberi bentuk pada
sel itu sendiri. Apabila ruang sel/lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan
hidup, karena pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma : sel, inti sel, butir-
butir plastida, dan mitokondria (Wibisono dan Woelaningsih,1987).
Sel gabus tumbuhan Quercus suber merupakan sel mati karena selnya
tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong.
Bentuk sel gabus adalah heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan lainnya.
(Wibisono dan Woelaningsih,1987)
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan
yang tidak dimiliki oleh sel hewan, Jika diperhatikan beberapa jenis hewan, baik
intervetebrata maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk berpindah-
pindah dari tempat satu ketempat yang lainnya. Seekor harimau dengan sangat
lentur berlari kencang dikejar mangsanya, hal tersebut menunjukkan suatu
struktur satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku. (Schlegel,1994)
Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat
menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas saja menggambarkan bahwa komponen
penyusun antara sel pada tumbuhan dan hewan berbeda. Tumbuhan mampu
mensintesis makanan sendiri sedangkan hewan sama sekali tidak bisa
(Schlelgel,1994)
Jaringan pada tumbuhan ada 2 macam yaitu jaringan meristem (embrional)
dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan meristem tersusun atas sel-sel muda
yang selalu membelah dan belum terdeferensiasi. Jaringan permanen, sel-selnya
sudah tidak lagi membelah, tetapi telah terdeferensiasi sehingga membentuk
jaringan yang lebih kompleks. (Wibisono dan Woelaningsih,1987)
Diferensiasi adalah proses dimana perubahan jaringan meristem menjadi
jaringan-jaringan lain. Hasil diferensiasi jaringan meristem antara lain : jaringan
epidermis, parenkim, kolenkim, klorenkim, sklerenkim, xylem, dan floem
(Wibisono dan Woelaningsih,1987).
1. Jaringan Meristem ( Embrional)
Meristem adalah istilah yang diambil dari kata Yunani meristes
yang artinya adalah terbelah. Jaringan meristem disebut juga jaringan
muda Karen terdiri dari sel-sel yang masih muda (embrional) dan
belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Sel-sel jaringan
meristem biasanya berdinding tipis , vakuola banyak dan ukurannya
kecil, mengandung banyak protoplasma, plastid belum matang dan inti
besar. Bentuk sel penyusun jaringan meristem umumnya ke segala
arah (Wibisono dan Woelaningsih,1987)
2. Jaringan Permanen (dewasa)
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sel-selnya tidak
membelah tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi.
Jaringan dewasa meliputi antara lain :
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari suatu lapisan
tumbuhan berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh
tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis, selain berfungsi sebagai
jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat
tambahan lain yang sering disebut derivate epidermis, seperti
stomata dan trikomata.(Slamet,1994)
b. Jaringan Bergabus
Jaringan ini biasanya berada di bagian tepi, meskipun tidak
mutlak dan banyak terdapat pada tumbuhan berumur panjang.
Dalam hal ini biasanya epidermis tumbuhan telah mati atau tidak
aktif lagi sebelum terjadi penggabusan itu. Dengan kata lain,
jaringan gabus dikatakan sebagai pengganti fungsi jaringan
epidermis.(Saktiono,1989)
c. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan dasar atau parenkim merupakan suatu jaringan yang
berbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi serta
fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses
fisiologis. Parenkim mempunyai dinding sel tipis dan jika
mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih
lentur.(Saktiono,1989)
d. Jaringan penguat
Jaringan penguat umumnya terdiri dari sel –sel berdinding tebal
mengandung lignin dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut akan
memberi sifat keras pada dinding selnya.(Slamet,1994)
e. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral
(unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah. Selain itu,
juga sebagai pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk
disalurkan ke bagian-bagian lain. (Slamet,1994)
Sedangkan kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak di bagian
luar dan dermi yang terletak di sebelah dalamnya. Epidermis terdiri atas beberapa
lapisan, yaitu stratum germinativumm, stratum transitional dan stratum
corneum.Stratum germinativum merupakan lapisan bagian
epidermis yang sel-selnya selalu aktif membelah membentuk sel
baru. Sel baru yang berbentuk akan mendesak sel lama kea rah
permukaan kulit, sehingga makin lama sel tersebut jauh dari
dermis dan akhirnya mati (Salisbury dan Ross,1985)
Berdasarkan organisasi internalnya, sel dibedakan atas sel
prokariotik dan sel eukariotik. Sel eukariotik khas bagi tumbuhan,
termasuk juga alga hijau, alga biru dan bakteri. Padas el
eukariotok memiliki nukleus yang dibatasi oleh membrane dan
organel-organel lainnya. Sel prokariotik tidak memiliki bagian-
bagian tersebut (Fahn,1965)
Komponen utama sel tumbuhan adalah :
1. Sitoplasma Merupakan cairan yang mengisi ruangan antara dinding
sel dan inti sel.
2. Inti Sel
Merupakan organel yang berbentuk oval atau bulat dan
merupakan organel terbesar didalam sel.
3. Dinding sel
Merupakan bagian terluar dan tak hidup. Berfungsi
untuk melindungi dan menguatkan sel. (Fahn,1965)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Oktober
2011 pukul 08.00-10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop,
kaca benda, dan kaca penutup, cutter atau silet, pipet tetes dan kain
flannel.
Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima),
rambut buah kapuk (Ceiba pentandra), rambut biji kapas (Gossypium
sp), penampang melintang daun Ficus elastica, daun Hydrilla
verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa), preparat jadi kulit reptile yang mengelupas, preparat jadi otot
polos dan preparat jadi sel darah merah (eritrosit).
3.3 Prosedur Kerja
1. Mikroskop disiapkan , kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi
yang tepat.
2. Preparat masing-masing disiapkan dan diamati dibawah mikroskop
sesuai caranya.
3. Bentuk sel diamati, bagian-bagian sel yang hidup dan hasilnya
disajikan dalam bentuk gambar hasil pengamatan.
4. Keterangan gambar serta pembahasan hasil pengamatan diolah dan
dibuat kesimpulannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah ditentukan, maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
No Jenis Sel Gambar Keterangan
1. Sel Hewan a. Sel Otot Polos
Gambar 1
Referensi 1
a. Perbesaran 100
X
b. Memiliki satu
inti sel
ditengah-
tengahnya
c. Berbentuk
seperti
gelendong
d. Merupakan sel
hidup
b. Sel Darah Merah
Gambar 2
Referensi 2
a. Perbesaran 100
X
b. Tidak
mempunyai
inti sel
c. Sel berbentuk
seperti
cekungan
d. Sel berwarna
merah
2. Sel
Tumbuhan
a. Sel Kapas (Gossypium sp.)
Gambar 3
Referensi 3
a. Terdapat torsi
b. Berbentuk
seperti benang
c. Bentuk sel
berwarna
bening
d. Perbesaran
40X
b. Sel Kapuk (Ceiba Pertandra)
Gambar 4
Referensi 4
a. Selaput
dalam sel
b. Sel berbentuk
benang-
benang
c. Sel berwarna
kekuningan
d. Pembesaran
40X
c. Sel Hydrilla verticillata
Gambar 6
Referensi 6
a. Ruang
sitoplasma
b. Sitoplasma
c. Selaput
d. Pembesaran
100X
e. Sel Bawang Merah (Alllium
cepa)
a. Berbentuk
heksagonal
b. Ruang
antarsel kecil
Gambar 7
c. Heksagonal
rapat
d. Sel berwarna
bening
e. Perbesaran
100X
d. Sel Gabus Batang Ubi Kayu
Gambar 5
Referensi 5
a. Sel berbentuk
heksagonal
besar
b. Rongga sel
kecil
c. Heksagonal
rapat
d. Perbesaran
100X
4.1 Pembahasan
Dalam praktikum ini dapat diketahui adanya perbedaan antara sel
hewan dan sel tumbuhan. Semua sel tumbuhan mempunyai dinding sel,
plastida dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Vakuola hanya
terdapat pada sel hewan tingkat rendah, misalnya pada protozoa. Pada
protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna makanan dan vakuola
kontraktil untuk ekskresi. Dinding sel pada tumbuhan berfungsi untuk
melindungi organel dalam sel dan memberikan bentuk pada sel. Di
mikroskop dapat terlihat bahwa sel tumbuhan mempunyai bentuk yang lebih
teratur daripada sel hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel.
Lisosom merupakan organel yang hanya terdapat dalam sel hewan,
bentuknya agak bulat, dibatasi oleh membran tunggal, mengandung kurang
lebih tiga puluh enam macam enzim hidrolitik yang dapat menghidrolisa
protein, polisakarida, fosfolipid dan asam nukleat yang tidak diperlukan
lagi. Lisosom berfungsi untuk memisahkan dan membungkus enzim-enzim
pencerna agar tidak mencerna isi sel itu sendiri.jika sel menelan partikel
( makanan ) disebut fogositosis, maka lisosom bergabung dengan vakuola
yang mengandung partikel tadi,menuangkan isinya dan mencernakan
partikel makanan tersebut. Protein dan komponen lain yang akan diuraikan
secara selektif dibawa ke lisosom dan dihidrolisa menjadi komponen
penyusun sederhana lalu dibebaskan kembali ke sitosol.
Jika sel menelan partikel (makanan) disebut fagositosis, maka
lisosom bergabung dengan vakuola yang mengandung partikel tadi,
menuangkan isinya dan mencernakan partikel makanan tersebut. Protein dan
komponen lain yang akan diuraikan secara selektif dibawa ke lisosom dan
dihidrolisa menjadi komponen penyusun sederhana lalu dibebaskan kembali
ke sitosol.
Percobaan kali ini praktikan menggunakan preparat-preparat yaitu :
1. Preparat sel bawang merah, preparat ini diambil dari bagian membrane
selnya.
2. Preparat sel rambut biji kapas, preparat ini diambil di bagian serat biji
kapas.
3. Preparat sel daun hydrilla verticillata preparat ini diambil dari bagian
daunnya yang diiris tipis melintang.
4. Preparat sel darah merah sel pada kulit reptil dan sel daun karet yang
merupakan preparat jadi.
5. Preparat sel rambut biji kapas, preparat ini diamn=bil di bagian serat biji
kapas,
6. Preparat sel gabus pada batang ubi kayu, preparat ini diambil di bagian
dalam batangnya atau pada sel gabusnya.
Preparat sel umbi bawang merah dengan perbesaran 100x dapat
diketahui bagian-bagian selnya yaitu dinding selm membran sel, nucleus dan
protoplasma. Dinding sel merupakan bagian sel terluar yang berfungsi untuk
melindungi bagian-bagian organela sel, dinding sel tersusun atas selulosa,
hemilulosa, kitin, pektin, lignin, garam karbonat dan air.
Membran sel merupakan bagian yang membatasi sel dengan bagian di
luar sel. Membran ini sangat tipis sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop
electron yang perbesarannya dapat mencapai 170.000 kali. Membran mengandung
lipid dan protein berfungsi untuk mengatur permeabilitas terhadap zat-zat yang
keluar masuk antar sel. Semua zat makanan, kotoran atau sekret yang masuk ke
dalam dan keluar sek tentu harus melalui membran ini.
Membran memiliki macam-macam permeable, yaitu :
1. Semi permiabel adalah membran yang mudah ditembus oleh air.
2. Selektif permiabel yang kemampuan memilih zat-zat yang masuk dan
dibutuhkan sajalah yang masuk ke dalam dan dipilih oleh sel.
3. Imperiabel yaitu membran yang tidak dapat dilalui oleh zat tertentu.
4. Dislisa, membran sel yang bagian luarnya terdapat selaput yang
mampu melewatkan molekul air dan Kristal dengan tekanan
hidrostatik.
Nukleus (inti sel) merupakam bagian terpenting bagi sel, bagian ini
dibatasi oleh membran nucleus. Di dalam membran terdapat plasma yang lebih
apekat dari sitoplasma, disebut nukleoplasma. Didalamnya terdapat butir-butir
kromatin yang pada saat menjelang pembelahan sel akan memendek membentuk
kromosom.
Protoplasma adalah bagian yang cair dari sel. Dapat dibedakan atas
sitoplasma dan nukleoplasma. Di bagian inilah terjadi proses metabolisme. Padas
el rambut biji kapuk dan kapas tidak ditemukan adanya inti sel, bagian-bagian
selnya hanyalah dinding sel dan sitoplasma seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Bagian dan organel sel yang terdapat pada sel daun hydrilla verticillata
adalah plastid, dinding sel, inti sel ,sitoplasma, vakuola dan ruang antar sel.
Vakuola bukan merupakan organel sel, karena bukan substansi hidup tetapi
vakuola berisi ruangan gelembung yang ada cairan mati dan dibatasi oleh
membrane vakuola, yaitu tonoplast.
Vakuola mengandung cairan (tonoplast) yang lebih kental dari air dan
didalamnya terbentuk berbagai macam zat secara molekuler atau koloidal,
misalnya saja berbagai macam asam organik dan minyak atsiri.
Kebanyakan sel tumbuhan mengandung plastida, yaitu suatu organel
yang berperan dalam sintesis dan penyimpanan makanan dalam bentuk cadangan
dan plastida yang penting adalah kloroplas yang mengandung pigmen hijau daun
yaitu klorofil.
Pada sel darah merah kita terdapat sel pembentuk darah merah, yaitu
eritrosit. Sel pada kulit reptile hanya memiliki dinding sel dan sitoplasma, selnya
berbentuk lembaran berwarna hijau. Sel gabus batang ubi kayu terdapat bagian
sitoplasma, rongga sel, dinding sel bentuk selnya adalah heksagonal berwarna
hitam.Sel pada daun karet pada bagian epidermisnya mempunyai bagian-bagian
sebagai berikut yaitu epidermis ganda, lapisan kutikula yang berfungsi untuk
mencegah penguapan air yang terlalu besar, sistolit, litokis, xylem sebagai
jaringan pengangkut zat-zat makanan dari akar ke daun untuk di fotosintesis.
Dari semua preparat diatas yang merupakan sel hidup adalah sel pada
hydrilla verticillata, sel umbi bawang merah, sel darah merah, dan sel pada daun
karet. Preparat diatas dikatakan sel hidup karena didalam selnya terdapat organela
sel yang merupakan substansi kehidupan sel yaitu inti sel. Dan yang merupakan
sel mati dari preparat diatas adalah sel rambut biji kapuk, sel rambut biji kapas, sel
pada kulit reptile dan sel gabus batang ubi kayu. Sel mati merupakan sel yang
sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak
kosong.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
1. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun kehidupan.
2. Sel merupakan unit dasar kehidupan, karena semua makhluk hidup
tersusun dari sel.
3. Perbedaan antara sel hewan dengan sel hewan dapat dilihat dari organel-
organel dan bentuk selnya.
4. Suatu sel dikatakan hidup jika di dalamnya terdapat komponen yang
utama sebagai substansi kehidupan, yaitu inti sel.
5. Suatu sel dikatakan sel mati jika sel tersebut sudah tidak memiliki inti
sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum berikutnya agar lebih baik lagi dan
kesediaan ruangan pada saat praktikum hendak berlangsung sehingga tidak
terjadi penguluran waktu. Hendaknya komunikasi antara sesame praktikan
pun dapat ditingkatkan pula.
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
OLEH :
NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM
NIM : J1C111208
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : RIZKI RAHMADINA
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011