nama tumbuhan.docx

29
Adaptasi Sebuah Kantung Semar (Nepenthes sp.) Tanaman Unik Yang Semakin Langka 19:14 Dandy Hanamoon KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.) Kantong semar atau dalam nama latinnya Nepenthes sp. pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyne pada tahun 1689. Di Indonesia, sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara daerah satu dengan yang lain. Masyarakat di Riau mengenal tanaman ini dengan sebutan periuk monyet, di Jambi disebut dengan kantong beruk, di Bangka disebut dengan ketakung, sedangkan nama sorok raja mantri disematkan oleh masyarakat di Jawa Barat pada tanaman unik ini. Sementara di Kalimantan setiap suku memiliki istilah sendiri untuk menyebut Nepenthes sp. Suku Dayak Katingan menyebutnya sebagai ketupat napu, suku Dayak

Upload: sundari070591

Post on 19-Dec-2015

250 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Nama Tumbuhan.docx

TRANSCRIPT

Page 1: Nama Tumbuhan.docx

Adaptasi Sebuah Kantung Semar (Nepenthes sp.) Tanaman Unik Yang Semakin Langka

19:14 Dandy Hanamoon

KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)Kantong semar atau dalam nama latinnya Nepenthes sp. pertama kali dikenalkanoleh J.P Breyne pada tahun 1689. Di Indonesia, sebutan untuk tumbuhanini berbeda antara daerah satu dengan yang lain. Masyarakat di Riau mengenaltanaman ini dengan sebutan periuk monyet, di Jambi disebut dengan kantongberuk, di Bangka disebut dengan ketakung, sedangkan nama sorok rajamantri disematkan oleh masyarakat di Jawa Barat pada tanaman unik ini. Sementaradi Kalimantan setiap suku memiliki istilah sendiri untuk menyebut Nepenthessp. Suku Dayak Katingan menyebutnya sebagai ketupat napu, suku DayakBakumpai dengan telep ujung, sedangkan suku Dayak Tunjung menyebutnyadengan selo bengongong yang artinya sarang serangga (Mansur, 2006).Sampai dengan saat ini tercatat terdapat 103 jenis kantong semar yang sudahdipublikasikan (Firstantinovi dan Karjono, 2006). Tumbuhan ini diklasifikasikan sebagaitumbuhan karnivora karena memangsa serangga. Kemampuannya itu disebabkanoleh adanya organ berbentuk kantong yang menjulur dari ujung daunnya.Organ itu disebut pitcher atau kantong. Kemampuannya yang unik dan asalnyayang dari negara tropis itu menjadikan kantong semar sebagai tanaman hias pilihanyang eksotis di Jepang, Eropa, Amerika dan Australia. Sayangnya, di negaranyasendiri justru tak banyak yang mengenal dan memanfaatkannya (Witarto,2006).Selain kemampuannya dalam menjebak serangga, keunikan lain dari tanamanini adalah bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Secara keseluruhan,

Page 2: Nama Tumbuhan.docx

tumbuhan ini memiliki lima bentuk kantong, yaitu bentuk tempayan, bulat telur/oval, silinder, corong, dan pinggang.A. PenyebaranKantong semar tumbuh dan tersebar mulai dari Australia bagian utara, AsiaTenggara, hingga Cina bagian Selatan. Indonesia sendiri memiliki PulauKalimantan dan Sumatera sebagai surga habitat tanaman ini. Dari 64 jenis yanghidup di Indonesia, 32 jenis diketahui terdapat di Borneo (Kalimantan, Serawak,Sabah, dan Brunei) sebagai pusat penyebaran kantong semar. Pulau Sumateramenempati urutan kedua dengan 29 jenis yang sudah berhasil diidentifikasi.Keragaman jenis kantong semar di pulau lainnya belum diketahui secara pasti.Namun berdasarkan hasil penelusuran spesimen herbarium di HerbariumBogoriense, Bogor, ditemukan bahwa di Sulawesi minimum sepuluh jenis, Papuasembilan jenis, Maluku empat jenis, dan Jawa dua jenis (Mansur, 2006).B. HabitatKantong semar hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitatyang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi.Tanaman ini bisa hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan,hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga kelompok yaitukantong semar dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi.Karakter dan sifat kantong semar berbeda pada tiap habitat. Beberapa jeniskantong semar yang hidup di habitat hutan hujan tropik dataran rendah dan hutanpegunungan bersifat epifit, yaitu menempel pada batang atau cabang pohon lain.Pada habitat yang cukup ekstrim seperti di hutan kerangas yang suhunya bisamencapai 30º C pada siang hari, kantong semar beradaptasi dengan daun yangtebal untuk menekan penguapan air dari daun. Sementara kantong semar didaerah savana umumnya hidup terestrial, tumbuh tegak dan memiliki panjangbatang kurang dari 2 m.C. Status PerlindunganStatus tanaman kantong semar termasuk tanaman yang dilindungi berdasarkanUndang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayatidan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang PengawetanJenis Tumbuhan dan Satwa. Hal ini sejalan dengan regulasi Convention onInternational Trade in Endangered Species (CITES), dari 103 spesies kantongsemar di dunia yang sudah dipublikasikan, 2 jenis: N. rajah dan N. khasiana masukdalam kategori Appendix-1. Sisanya berada dalam kategori Appendix-2. Itu berartisegala bentuk kegiatan perdagangan sangat dibatasi.

Page 3: Nama Tumbuhan.docx

Anggrek Cymbidium finlaysonianum

Apr 24, 2011 by BUKITDURI

Di Kalimantan Barat anggrek ini dinamakan sakat lidah ular tedung atau lau pandan. Orang sumatera mengenalnya dengan nama anggrek pandan, karena perawakannya memang sekilas menyerupai pandan. Untuk membedakannya dengan anggrek lainnya yang perawakannya mirip pandan seperti Vanda tricolor, anggrek ini diberi nama “anggrek lidah ular”.

Tumbuhan ini hidup menumpang pada pohon-pohon besar. Tumbuhnya merumpun karena tunas-tunas yang keluar disekitar tumbuhan induk. Batangnya sangat pendek dan tertutup rapat oleh pelepah daun. Daunnya berbentuk pita, tebal dan kaku, ujungnya membelah dua. Lebar daun antara 2-3 cm, terkadang pada kondisi subur, daunnya dapat mencapai satu meter panjangnya. Memiliki akar lekat dan akar udara. Akar lekatnya berdiameter lebih besar dan agak memipih dengan penebalan jaringan meristem ganda berwarna keputihan. Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya dapat mencapai 1 meter lebih, menjuntai kebawah menyerupai lidah ular. Dalam satu rumpun dapat muncul beberapa tandan bunga sekaligus. Terdapat 15-30 kuntum bunga pada setiap tandannya. Masing-masing bunga bergaris tengah 6 cm. Sepalnya berbentuk lanset, membentuk bintang. Warnanya kuning semburat kemerahan. Lidahnya berwarna merah marun dengan corak putih yang mencolok.

Anggrek ini dijumpai tumbuh liar di tempat-tempat yang sedikit terbuka, di hutan jati dan hutan campuran. Tumbuh pada ketinggian antara 5-300 m dpl. Di tempat-tempat tersebut anggrek ini berbunga sepanjang tahun. Setiap kuntum bunga dapat bertahan mekar selama 12 hari. Penyebaran anggrek ini sangat luas, Indonesia, Filipina, Burma, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Karena anggrek ini sangat mudah dipelihara maka sekarang jenis ini banyak dibudidayakan orang.

Page 4: Nama Tumbuhan.docx

Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)

Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.

Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.

Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.

Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.

Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.

Page 5: Nama Tumbuhan.docx

Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.

Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)

Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.

Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.

Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.

Bunga Edelweis Anaphalis Javanica

Page 6: Nama Tumbuhan.docx

Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.

Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Tanaman Pakis Ekor Monyet

Page 7: Nama Tumbuhan.docx

Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru berbulu/berambut seperti monyet.Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang sulit budi-dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor tanaman langka.

Bunga Jeumpa (Michelia champaka) atau disebut juga Cempaka Kuning, merupakan satu dari sekitar 50 spesies anggota genus Michelia. Bunga Jeumpa merupakan pohon atau perdu yang mempunyai tinggi antara 3 – 6 meter.  Memiliki bunga yang berbau wangi dan berwarna oranye, kuning atau putih krem, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji. Minyak bunga ini digunakan sebagai bahan parfum. Bunga Jeumpa merupakan flora identitas (maskot) provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Bunga Jeumpa atau Cempaka Kuning ini berasal dari India dan tersebar mulai dari India, Indo Cina, Indo Cina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Bunga Jeumpa tumbuh dipinggir hutan pada tanah yang subur pada ketinggian hingga 1500 m dpl.

Perbanyakan bunga identitas provinsi Nanggroe Aceh Darusaalam ini dapat dilakukan dengan mudah melalui biji yang akan tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar dan dalam waktu 4 – 5 tahun pohon telah menghasilkan bunga.

Page 8: Nama Tumbuhan.docx

Di Indonesia, Bunga ini mempunyai beberapa nama lokal seperti;

Jeumpa (Aceh), Jempa, Cempa (Gayo), Campaga (Minangkabau), Campaka Koneng (Sunda), Cempaka Kuneng (Jawa) Kembhang Koneng, Compaka Koneng (Madura), Campaka, Campaka Barak, Campaka Warangan (Bali), Campaka Mariri (Sulawesi utara), Campaka (Gorontalo), Bunga Macela, Cepaga (Bugis), Sampakak (Seram), Cupaka (Halmahera utara), Capaka Goraci (Ternate).

Perangko Indonesia bergambarkan bunga Jeumpa

Di negara lain seperti India disebut “Champaca Champa” (चमपा� चमपा�), di Thailand disebut “จำ��ป�“, sedangkan di Vietnam disebut dengan “Su Nam” atau “Su Ngoc Lan”

Pemanfaatan bunga Jeumpa antara lain dapat digunakan sebagai campuran pada jamu atau digunakan untuk wewangian rambut atau diramu bersama bahan lain untuk dijadikan parfum. Bunganya dapat disarikan untuk digunakan minyak wangi atau campuran pewangi pada kosmetika.

Syukur saja bunga indah dan harum ini tidak termasuk dalam kategori flora yang langka karena masih banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Baik yang tumbuh liar maupun yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Page 9: Nama Tumbuhan.docx

Nagasari Pohon Anti TenungPosted on 4 Januari 2010

Nagasari yang ini bukanlah Nagasari yang berupa kue yang terbuat dari tepung beras, berisi pisang dan dibungkus daun pisang. Nagasari yang ini adalah sejenis tumbuhan yang mempunyai nama ilmiah Palaquium rostratum dan dalam bahasa Inggris disebut Gutta Percha. Tumbuhan yang masih dalam Sapotaceae (sejenis sawo-sawoan) ini merupakan flora identitas provinsi Bangka Belitung. Di Jawa Kayu Nagasari dianggap sebagai salah satu pohon bertuah yang berkhasiat sebagai anti tenung.

Tanaman Nagasari di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan beberapa nama yang berbeda seperti Balam Bakulo (Palembang), Balam Pucung (Kubu), Nyatoh Darat (Bangka), Nyatoh Pisang (Bangka Belitung), Balam Pucung, Nyatoh Terung, Pulai Pipit (Minangkabau), Nyatoh Terung (Lampung), Nagasari (Jawa).

Ciri-ciri dan Habitat Pohon Nagasari. Tumbuhan Nagasari (Palaquium rostratum) mempunyai pohon yang besar dengan ketinggian hingga 30 m, dan diameter mencapai 120 cm. Batangnya lurus, bulat torak dengan banir tipis, lebar. Kayunya coklat kemerahan, mengkilat, berurat indah dan ringan. Buahnya hijau memanjang dan berisi biji yang memanjang pula.

Pohon Nagasari (Palaquium rostratum) tumbuh di Indonesia tumbuh di Pulau Sumatra, kalimantan, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi dan Maluku. Selain itu juga terdapat di Thailand selatan dan Malaysia.

Pohon Nagasari banyak tumbuh di hutan tropika di dataran rendah sampai ketinggian 1500 m dpl. Seringkali tumbuhan ini didapati tumbuh di hutan-hutan yang berawa. Perkembangbiakan pohon ini dengan menggunakan biji, namun dapat juga diperbanyak dengan menggunakan stek.

Page 10: Nama Tumbuhan.docx

Manfaat Pohon Nagasari. Pemanfaatan Pohon Nagasari antara lain Kayunya yang banyak digunakan untuk perabot di dalam rumah, lantai, dan mebel. Kayunya kadang-kadang dipakai juga untuk membuat perahu. Sedangkan buah Nagasari (Palaquium rostratum) dapat dimakan dan bijinya mengandung lemak yang banyak untuk memasak.

Selain itu bunga Nagasari dapat dimanfaatkan sebagai obat anti diare, aromatik, ekspektoran, gangguan jiwa. Minyak biji untuk lampu, obat koreng, encok, kulit menggerisil, biji untuk eksim, urat darah membesar, benangsasi untuk sakit panas.

Oleh masyarakat jawa, kayu Nagasari diyakini sebagai salah satu kayu yang bertuah yang bermanfaat untuk keselamatan, kewibawaan, pengobatan, perlindungan terhadap orang jahat/jin jahat, binatang berbisa, anti tenung. Karena itu tidak jarang pohon ini ditemui tumbuh di area pemakaman kuno atau tokoh-tokoh sejarah.

Sirih (Piper betle) Tanaman Khas Kepulauan RiauPosted on 29 Oktober 2010

Sirih merupakan tanaman khas atau Flora Identitas provinsi Kepulauan Riau. Tanaman yang konon asli Indonesia dan tumbuh merambat pada batang pohon lain ini ditetapkan sebagai maskot (identitas) provinsi kepulauan ini.

Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle, sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun atau buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur.

Selain itu, ternyata sirih mempunyai berbagai khasiat dan manfaat terutama sebagai obat-obatan herbal. Berbagai penyakit mulai batuk, sariawan, sakit mata, eksim, bau mulut, hingga keputihan, sakit jantung, dan sifilis dapat diobati dengan daun dan buah sirih.

Page 11: Nama Tumbuhan.docx

Daun sirih flora khas Kepulauan Riau

Tanaman yang di Jawa disebut juga sebagai suruh atau Sedah sedangkan di Sunda kerap dinamai seureuh termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman sirih (Piper betle) panjangnya mampu mencapai puluhan meter.

Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan permukaan kulitnya yang kasar dan berkerut-kerut.

Buah sirih (Piper betle) merupakan buah buni yang berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Tanaman sirih tumbuh tersebar diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain di Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New Guinea.

Kandungan dan Manfaat Sirih. Minyak atsiri dari daun sirih memiliki kandungan minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya antioksidasi (mematikan kuman) dan fungisida (anti jamur).

Selain itu sirih juga mengandung bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

Sirih juga mempunyai manfaat untuk menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.

Berbagai penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat diobati dengan memanfaatkan khasiat sirih (Piper betle) antara sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat,

Page 12: Nama Tumbuhan.docx

pendarahan gusi, mimisan, bronkhitis, asma, batuk, sariawan, luka, keputihan, haid tidak lancar, produksi ASI yang berlebihan, sakit jantung, sifilis, alergi, diare, dan sakit gigi.

Melihat berbagai manfaat tersebut sungguh tepat jika kemudian sirih dipilih sebagai flora identitas provinsi Kepulauan Riau. Mungkin diantara sobat ada yang pernah memanfaatkan sirih?

Pohon Gandaria Flora Identitas Provinsi Jawa baratPosted on 14 Juni 2010

Gandaria merupakan nama pohon dan buah yang mempunyai nama latin (ilmiah) Bouea macrophylla. Pohon gandaria juga ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat, mendampingi macan tutul (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Barat.

Pohon gandaria (Bouea macrophylla) disebut juga sebagai ramania atau kundangan di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis).

Pohon gandaria yang rimbun

Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang masih muda sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang dapat dimakan langsung. Daun gandaria sering digunakan sebagai lalap. Sedangkan batang gandaria dapat dimanfaatkan sebagai papan dan bahan bangunan.

Page 13: Nama Tumbuhan.docx

Ciri-ciri. Pohon gandaria (Bouea macrophylla) mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter. Pohon yang ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Barat ini memiliki tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daunnya yang berjuntai. Pohon ini lambat pertumbuhannya.

Daun gandaria berbentuk bundar telur memanjang sampai lanset atau jorong. Permukaan daun mengkilat dan mempunyai ujungnya yang runcing. Ukuran daunnya berkisar antara 11- 45 cm (panjang) dan 4 – 13 cm (lebar).

Bunga gandaria muncul dari ketiak daun dan berbentuk malai. Bunga berwarna kekuningan yang kemudian berubah kecoklatan.

Buah gandaria

Buah gandaria berbentuk agak bulat dengan diameter antara 2.5-5 cm. Buah gandaria yang masih muda berwarna hijau. Ketika mulai tua dan matang buah berwarna kuning hingga jingga. Buah gandaria memiliki daging buah yang mengeluarkan cairan kental. Buah ini memiliki bau khas yang menyengat dan memiliki rasa agak asam hingga manis.

Untuk perbanyakan pohon gandaria (Bouea macrophylla) bisa melalui persemaian biji ataupun dengan cara mencangkok.

Habitat dan Persebaran. Tanaman gandaria (Bouea macrophylla) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang juga terdapat di semenanjung Malaysia dan Thailand. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Maluku.

Pohon gandaria tumbuh di daerah beriklim tropis yang basah. Secara alami, tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Jawa barat ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun pada tanaman yang dibudidayakan, gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggian 850 meter dpl.

Pemanfaatan. Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang masih muda banyak dimanfaatkan sebagai rujak atau sebagai campuran pada sambal gandaria yang banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). Buah Gandaria yang masih muda dapat

Page 14: Nama Tumbuhan.docx

pula diramu menjadi rujak Kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan pada saat wanita sunda hamil 7 bulan. Selain dibuat asinan dan sirup buah gandaria yang sudah matang juga dapat dikonsumsi (dimakan) langsung.

Daun gandaria yang masih muda sering kali dimanfaatkan sebagai lalap. Sedangkan batang pohon gandaria bisa digunakan sebagai papan dan bahan bangunan lainnya.

Di samping manfaat dari buah, daun, dan batang (kayu) gandaria. Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang lebat.

So, gak ada salahnya ikut berpartisipasi dalam program one man one tree sekaligus mensukseskan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Biodiversity dengan menanam pohon gandaria.

Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di JawaPosted on 25 Januari 2010

Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebut Panthera pardus melas menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul (Panthera pardus) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa. Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat.

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama.

Ciri-ciri Macan Tutul Jawa. Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa  (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg.

Page 15: Nama Tumbuhan.docx

Macan Tutul Jawa di atas dahan

Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini mempunyai khas warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang.

Macan Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan.

Meskipun masa hidup di alam belum banyak diketahui tetapi di penangkaran, Macan tutul dapat hidup hingga 21-23 tahun. Macan tutul yang hidup dalam teritorial (ruang gerak) berkisar 5 – 15 km2. Bersifat soliter, tetapi pada saat tertentu seperti berpasangan dan pengasuhan anak, macan tutul dapat hidup berkelompok. Macan tutul jantan akan berkelana mencari pasangan dalam teritorinya masing-masing, di mana tiap daerah tersebut ditandai dengan cakaran di batang kayu, urine maupun kotorannya.

Macan tutul betina umumya memiliki anak lebih kurang 2-6 ekor setiap kelahiran dengan masa kehamilan lebih kurang 110 hari. Menjadi dewasa pada usia 3-4 tahun. Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan. Dalam pola pengasuhan anak, kadang-kadang macan tutul jantan membantu dalam hal pengasuhan anak.

Macan Kumbang Adalah Macan Tutul. Meskipun mempunyai warna tubuh yang berbeda, hitam, namun Macan Kumbang pun subspesies yang sama dengan Macan Tutul. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan macan tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah subspesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Terbukti keduanya dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang berwarna tutul dan berwarna hitam.

Page 16: Nama Tumbuhan.docx

Macan Tutul Jawa berbulu hitam biasa disebut Macan Kumbang

Warna pada Macan Kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan tutul hitam (Macan Kumbang) selain menjadi varian dari Macan Tutul Jawa juga banyak dijumpai pada Macan Tutul di India. Para ahli menduga perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik.

Konservasi Macan Tutul Jawa. Kucing besar ini termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan di Indonesia berdasarkan UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999. Oleh IUCN Red list, Macan Tutul Jawa (Panthera padus melas) digolongkan dalam status konservasi “Kritis” (Critically Endangered). Selain itu juga masuk dalam dalam CITES Apendik I yang berarti tidak boleh diperdagangkan.

Jumlah populasi Macan Tutul Jawa tidak diketahui dengan pasti. Data dari IUCN Redlist memperkirakan populasinya di bawah 250 ekor (2008) walaupun oleh beberapa instansi dalam negeri terkadang mengklaim jumlahnya masih di atas 500-an ekor.

Populasi Macan Tutul Jawa ini tersebar di beberapa wilayah yang berbeda seperti di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, TN. Gunung Halimun Salak, TN. Gunung Gede, Hutan Lindung Petungkriyono Pekalongan, dan TN. Meru Betiri Jawa Timur.

Subspesies Macan Tutul. Di seluruh dunia terdapat 9 subspesies Macan Tutul. Selain Macan Tutul Jawa (Panthera padus melas) yang endemik pulau Jawa terdapat 8 subspesies lainnya yaitu;

Panthera pardus pardus: Afrika Panthera pardus nimr : Arab Panthera pardus saxicolor : Asia Tengah Panthera pardus kotiya: Sri Lanka Panthera pardus fusca: India Panthera pardus delacourii: Asia Selatan dan China bagian selatan Panthera pardus japonensis: China bagian utara Panthera pardus orientalis: Rusia, Korea dan China bagian tenggara

Page 17: Nama Tumbuhan.docx

Harimau Jawa dan Harimau Bali kini telah tinggal belangnya saja. Apakah kita rela jika Macan Tutul Jawa yang menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa ini ikut-ikutan punah dan hanya meninggalkan “tutulnya” saja hanya karena kekurangpedulian kita?.

nggrek Hitam Liar Makin KelamPosted on 21 Januari 2010

Gambar Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang cukup drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada para kolektor anggrek.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”.

Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di hutan liar Kalimantan juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Ciri-ciri Angrrek Hitam. Jenis anggrek ini dinamakan Anggrek hitam lantaran memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, melancip, berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua.

Page 18: Nama Tumbuhan.docx

Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.

Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya jenis anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur ini tumbuh di dataran rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah.

Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara memisahkan umbi semunya.

Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda.

Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta terjadinya kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek hitam di alam liar semakin terancam kepunahan.

Mungkin para pecinta dan kolektor anggrek sebelum membeli Anggrek hitam musti teliti, apakah anggrek hitam yang dibeli itu hasil penangkaran atau hasil perburuan dari alam liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi kepunahan spesies ini di alam bebas tetap merupakan kerugian yang besar bagi biodeversity Indonesia. Jangan sampai para pecinta anggrek justru menjadi penyebab utama kepunahan Anggrek hitam di alam liar.

Zodia (Evodia suaveolens) Tanaman Pengusir NyamukPosted on 29 Maret 2010

Page 19: Nama Tumbuhan.docx

Zodia (Evodia suaveolens). Zodia adalah tumbuhan dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun zodia ke sekujur tubuh.

Saat sekarang, mulai banyak orang yang menanam zodia (Evodia suaveolens) di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan. Aroma yang keluar dari pohon ini terutama ketika daun-daun zodia bergesekan mampu mengusir nyamuk (anti nyamuk). Tanaman zodia, oleh para penjual tanaman hias sering kali lebih dikenal sebagai Pohon Nyamuk.

Ciri-ciri Zodia. Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang mempunyai tinggi berkisar antara 50-200 cm dengan rata-rata tinggi sekitar 75 cm. Daunnya berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning kehijau-hijauan. Panjang daunnya berkisar antara 2—30 cm.

rumpun zodia (Evodia suaveolens)

Zodia (Evodia suaveolens) merupakan tumbuhan yang berasal dari pulau Papua. Tapi kini mulai dibudidayakan diberbagai tempat termasuk di Jawa. Tanaman ini mampu hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl.

Pada umumnya tanaman ini dutanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan (indoor plant). Namun Zodia dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman rumah. Pohon zodia jika dibiarkan tumbuh dengan bebas mampu mencapai ketinggian sekitar 2 meter.

Page 20: Nama Tumbuhan.docx

Zodia Pengusir Nyamuk. Tanaman zodia (Evodia suaveolens) telah sejak lama dipergunakan oleh penduduk asli Papua sebagai pengusir serangga dan nyamuk. Zodia mengeluarkan aroma yang khas yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga nyamuk akan menghindar dan pergi.

Bunga Zodia (Evodia suaveolens)

Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai pengusir nyamuk.

Daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%.. Selain itu, lengan yang digigit oleh nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (bentol dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Zodia (Evodia suaveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela.

Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.

Bunga Melati Lambang Kesucian nan SederhanaPosted on 12 Februari 2011

Bunga Melati lambang kesucian nan sederhana apalagi dengan warna putih dan bau harumnya. Karenanya bunga Melati sering dikaitkan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan salah satu spesiesnya yakni Melati Putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia.

Melati merupakan sekumpulan tanaman perdu yang dikelompokkan dalam gebus Jasminum. Bunga berbau harum yang menjadi lambang kesucian dan kemurnian ini terdiri atas lebih dari 200-an jenis yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis diantaranya telah dibudidayakan manusia.

Page 21: Nama Tumbuhan.docx

Di Indonesia, bunga Melati dikenal luas dengan berbagai nama daerah seperti Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Menuh (Bali), Mundu (Bima dan Sumbawa), Melur atau Melor (Gayo dan Batak Karo), Menur, Mlati, atau Melati (Jawa dan Sunda), Malete (Madura), dan Manyora (Timor). Di Inggris bunga ini dikenal sebagai Jasmine, sesuai dengan nama genus bunga ini, Jasminum.

Ciri-ciri dan Jenis Melati. Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, dan hidup menahun. Daunnya hijau, berbentuk membulat. Bunganya berukuran kecil, umumnya berwarna putih, berbau harum dengan mahkota bunga selapis atau menumpuk.

Tanaman dengan aroma wangi dan menjadi lambang kesucian ini berasal dari Asia Selatan dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiap spesies memiliki habitat yang berbeda, namun secara umum melati menyukai habitat beriklim tropis pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter dpl.

Bunga Melati yang sederhana namun wangi

Meski hanya sedikit (sekitar 9 jenis saja) yang biasa dibudidayakan, bunga melati memiliki banyak spesies. Jumlah jenisnya mencapai 200-an spesies yang sebagian besar masih tumbuh meliar di hutan-hutan. Beberapa spesies yang populer di Indonesia diantaranya adalah:

Melati Putih, Melati Air (Jasminum sambac) Melati Gambir (Jasminum pubescens) Melati Gambir, Melati Hutan, Star Jasmine (Jasminum multiflora) Melati Raja, King Jasmine (Jasminum rex)

Manfaat, Makna dan Filosofi Melati. Bunga melati mempunya berbagai manfaat mulai sebagai bunga tabur, bahan pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi, karangan bunga, campuran teh hingga menjadi tanaman obat.

Selain itu bunga melati juga sering menjadi alat pelengkap berbagai tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia seperti dalam upacara perkawinan.

Eratnya berbagai tradisi di nusantara yang berkaitan dengan bunga melati tidak terlepas dari makna filosofis bunga melati yang melambangkan kesederhanaan. Ini terlihat dari sosok tanaman

Page 22: Nama Tumbuhan.docx

melati yang sederhana, tumbuh meliar dan mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhaan.

Warnanya yang putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunga Melati mengeluarkan aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan makna dan kesan lembut, nyaman, dan tenang. Di samping itu, tumbuhan ini dapat tumbuh dengan mudah tanpa membutuhkan perawatan yang rumit dan berbunga sepanjang tahun.

Karena itu pula tidak mengherankan jika kemudian salah satu jenis bunga melati yaitu Melati Putih (Jasminum sambac) ditetapakan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia, berdasarkan Kepres Nomor 4 Tahun 1993.

Dan saya adalah orang yang selalu terpikat dengan kesederhanaan bunga melati yang sekaligus menebarkan kesucian yang harum. Bagaimana dengan sobat?.