laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip...

149

Upload: trandien

Post on 08-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan
Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan
Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertaniani

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012 disusun sebagai salah satu

bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang dicapai oleh

Badan Ketahanan Pangan selama tahun 2012. Dalam mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi Kementerian Pertanian, Badan Ketahanan Pangan (BKP)

Kementerian Pertanian melaksanakan tugas pengkajian, pengembangan, dan

koordinasi di bidang ketahanan pangan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres)

Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan (DKP), BKP juga

ditetapkan secara ex-officio sebagai Sekretariat DKP yang diketuai oleh Presiden

dan Ketua Harian oleh Menteri Pertanian. DKP yang dibentuk diarahkan untuk

memperkuat koordinasi peningkatan ketahanan pangan antar sektor, antar wilayah,

dan antar waktu.

Berdasarkan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan 2010 – 2014 edisi

revisi Juni 2011, Visi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian: ”menjadi

institusi yang handal, inovatif, dan aspiratif dalam pemantapan ketahanan

pangan”. Untuk mencapai visi tersebut, maka disusun misi Badan Ketahanan

Pangan Kementerian Pertanian: (1) Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan

kebijakan pembangunan ketahanan pangan; (2) Pengembangan dan pemantapan

ketahanan pangan masyarakat, daerah, dan nasional; (3) Pengembangan

kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah; dan (4) Peningkatan

koordinasi dalam perumusan kebijakan, pengembangan ketahanan pangan, serta

pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.

Badan Ketahanan Pangan telah menyusun Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012

sebagai acuan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja yang akan dicapai pada tahun

2012 sebagai berikut : (1) Penurunan penduduk rawan pangan per tahun sebesar 1

%; (2) Skor PPH Peningkatan Diversifikasai Pangan sebesar 89,6; (3) Penurunan

konsumsi beras per kapita tiap tahun sebesar 1,5 %; dan (4) Lembaga Distribusi dan

Lumbung Pangan dalam Pengembangan Stabilisasi Pangan Pokok sebanyak 1.265

gapoktan dan 1.040 lumbung pangan. Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan

Ketahanan Pangan Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara

target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Untuk mencapai sasaran dan

indikator tersebut, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan satu program yaitu :

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. Secara

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanianii

umum kegiatan aksi program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

masyarakat, dampaknya hanya berhasil pada wilayah/kelompok sasaran, belum

berdampak secara nasional.

Upaya mewujudkan diversifikasi pangan terkait erat dengan perilaku

masyarakat/manusia. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan

diversifikasi pangan pada tahun 2012 adalah : (1) pendapatan masyarakat masih

rendah dibandingkan harga kebutuhan pangan secara umum, sehingga menurunnya

daya beli masyarakat yang lebih disebabkan oleh kenaikan harga pangan daripada

masalah ketersediaan; (2) konsumsi gandum (terigu) cenderung meningkat

walaupun konsumsi beras per kapita cenderung turun; (3) penggunaan teknologi

pengolahan pangan non beras atau pangan lokal masih rendah; (4) kampanye dan

promosi penganekaragaman konsumsi pangan masih kurang; (5) beras sebagai

komoditas superior ketersediaannya masih terjamin dengan harga yang murah; (6)

kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan masih didominasi

pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi protein hewani, umbi-

umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah; (7) terdapatnya konsep makan yang

salah dalam masyarakat “belum makan kalau belum makan nasi”; (8) pemanfaatan

dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, dan sagu

masih rendah; dan (9) bencana alam dan perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Terpaut dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

kinerja pembangunan ketahanan pangan tahun 2012, maka dalam upaya

peningkatan kinerja Badan Ketahanan Pangan ke depan diperlukan berbagai

perbaikan dan inovasi dengan pendekatan antara lain: 1) membangun dukungan dan

komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya perwujudan ketahanan

pangan; 2) meningkatkan peranan eksekutif dan legislatif dalam penentuan

kebijakan ketahanan pangan wilayah, serta peningkatan pemahaman daerah dalam

pembangunan ketahanan pangan melalui sosialisasi, seminar/workshop, advokasi,

pemanfaatan multi media yang tersedia, penyebaran bahan informasi berupa booklet

dan leaflet yang praktis tentang ketahanan pangan, dan lainnya; 3) meningkatkan

kemampuan dan kualitas SDM Aparat, dengan: pendidikan, pelatihan, dan

pengembangan jejaring kerja melalui akses informasi ketahanan pangan khususnya

dalam pengembangan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan ketahanan pangan; 4) menyelaraskan kebijakan pembangunan ketahanan

pangan pusat dan daerah melalui berbagai upaya pemberdayaan masyarakat; 5)

Mengembangkan sistem kordinasi dan pembinaan dalam pemupukan cadangan

pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat yang bersifat pokok sesuai

pola pangan setempat, guna mengantisipasi terjadinya kasus rawan pangan kronis

dan transien, serta mendukung stabilisasi harga pangan pokok; 6) Meningkatkan

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanianiii

sosialisasi, advokasi, dan pembinaan bagi daerah dalam mengimplementasikan

berbagai peraturan dan pedoman ketahanan pangan yang disusun di pusat.

Dalam mencapai target program peningkatan diversifikasi dan ketahanan

pangan masyarakat, Badan Ketahanan Pangan perlu dukungan dari instansi lain

baik lintas sektor maupun lingkup Kementerian Pertanian. Dukungan tersebut

adalah: (1) peningkatan produksi tanaman khusus tanaman pangan selain padi; (2)

peningkatan produksi dan budidaya hortikultura dan bimbingan teknis budi daya

untuk kelompok wanita dalam pemanfaatan pekarangan; (3) pengembangan produk

olahan sebagai bahan pangan pilihan pengganti beras dan terigu; (4) pelatihan bagi

aparat, kelompok melalui penyuluh pertanian, serta penyuluhan di pedesaan; (5)

teknologi tepat guna dalam optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengolahan

pangan lokal berbasis tepung-tepungan; serta (6) penyediaan benih unggul dan

bersertifikat baik benih tanaman pangan dan hortikultura.

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan kKementerian Pertanianiv

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN EKSEKUTIF i

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 6

A. Perencanaan Kinerja 6

B. Penetapan Kinerja 14

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 15

A. Hasil Pengukuran Kinerja 15

B. Pengukuran Kinerja 16

C. Akuntabilitas Keuangan 38

BAB IV. PENUTUP 43

A. Tinjauan Utama 43

B. Permasalahan, Kendala Utama, dan Upaya Perbaikan 44

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan kKementerian Pertanianiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penetapan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2011

Tabel III.1. Pengukuran Pencapaian Sasaran Badan Ketahanan Pangan Tahun 2011

Tabel III.2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Meningkatnya Penganekaragaman KonsumsiPangan dan Keamanan Pangan Segar Tahun 2011

Tabel III.3 Kumulatif Jumlah Lokasi Kegiatan P2KPG/P2KP Tahun 2007-2011

Tabel III.4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kemampuan Kelembagaan

Distribusi dan Cadangan Pangan serta Stabilitas Harga Pangan

Tabel III.5. Perbandingan Kegiatan Utama Penguatan LDPM Tahun 2010 dan 2011

Tabel III.6. Penyebaran Gapoktan dan jumlah bansos yang dialokasikan dan yang dicairkan

untuk kegiatan Penguatan LDPM Tahun 2011

Tabel III.7. Perbandingan Kegiatan Panel Harga dan Pasokan Pangan Tahun 2010 dan 2011

Tabel III.8. Pengukuran Pencapaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Analisis Ketersediaan dan

Akses Pangan, dan Penanganan Rawan Pangan Tahun 2011

Tabel III.9. Perkembangan Jumlah Lokasi dan Anggota Pengembangan Demapan Tahun 2006– 2011

Tabel III.10. Perbandingan Alokasi Anggaran Lingkup BKP pada TA. 2010 dan 2011

Tabel III.11. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Pendanaan pada TA. 2011(dalam Rp. 000)

Tabel III.12. Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP Pusat dan Daerah pada TA.2011

Tabel III.13. Alokasi Anggaran Badan Ketahanan Pangan per Kegiatan Utama Tahun 2011

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

bangsa karena pemenuhan pangan merupakan hak azasi setiap manusia. Selain itu,

ketahanan pangan juga merupakan salah satu pilar ketahanan nasional suatu bangsa,

dan menunjukkan eksistensi kedaulatan bangsa. Terkait dengan hal tersebut, ketahanan

pangan tidak akan dapat terwujud dengan hanya melibatkan satu komponen bangsa, tapi

harus melibatkan seluruh komponen bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat,

harus bersama-sama membangunan ketahanan pangan secara sinergi. Hal inilah yang

kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan,

yang merumuskan ketahanan pangan sebagai “kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah

tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun

mutunya, aman, halal, merata, dan terjangkau” dan ketahanan pangan merupakan

tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Undang-undang tentang

Pangan tersebut kemudian dijabarkan dalam berbagai Peraturan Pemerintah untuk

diimplementasikan dalam keputusan Pimpinan Pemerintah.

Dalam rangka mencapai ketahanan pangan yang mantap dan berkesinambungan,

ada 3 (tiga) komponen pokok yang harus diperhatikan: (1) Ketersediaan pangan yang

cukup dan merata; (2) Keterjangkauan pangan yang efektif dan efisien; serta (3)

Konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang. Ketiga komponen tersebut perlu

diwujudkan sampai tingkat rumah tangga, dengan: (1) Memanfaatkan potensi

sumberdaya lokal yang beragam untuk peningkatan ketersediaan pangan dengan

teknologi spesifik lokasi dan ramah lingkungan; (2) Mendorong masyarakat untuk mau

dan mampu mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman untuk

kesehatan; (3) Mengembangkan perdagangan pangan regional dan antar daerah,

sehingga menjamin pasokan pangan ke seluruh wilayah dan terjangkau oleh masyarakat

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); (4) Memanfaatkan pasar

pangan internasional secara bijaksana bagi pemenuhan konsumen yang beragam; serta

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian2

(5) Memberikan jaminan bagi masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan dalam

mengakses pangan yang bersifat pokok.

Upaya untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan tersebut, kemudian

dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan yang

dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP). Guna mengetahui perkembangan

pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan tersebut selama

tahun 2012, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKP

Tahun 2012.

A.1. Landasan Hukum

Pembentukan Badan Ketahanan Pangan (BKP) sebagai salah satu unit kerja

setingkat Eselon I dalam struktur organisasi Kementerian Pertanian, ditetapkan dalam :

Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober

2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang menetapkan tugas

Badan Ketahanan Pangan yaitu: "Melaksanakan pengkajian, pengembangan, dan

koordinasi di bidang pemantapan ketahanan pangan". Disamping itu, sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006, bahwa BKP juga secara ex-officio sebagai

Sekretariat DKP.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) didasarkan

pada :

a) Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999, tanggal 15 Juni 1999 dalam rangka

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kewenangan

pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan

perencanaan stratejik yang telah dirumuskan;

b) Pertauran Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

c) Peraturan Menteri Pertanian No. 31 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian.

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian3

A.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 disusun sebagai

pertanggungjawaban kinerja Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian kepada

Menteri Pertanian selaku pimpinan tertinggi kementerian.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi kewajiban Badan

Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2012 dan

digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan LAKIP pada tingkat kementerian.

A.3. Sistematika Penyusunan LAKIP 2011

Sistematika penyusunan LAKIP berdasarkan format yang tercantum dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB)

No. 29 tahun 2010 yaitu tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi

Tugas BKP berdasarkan Permentan Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 yaitu:

"Melaksanakan pengkajian, pengembangan, dan koordinasi di bidang pemantapan

ketahanan pangan". Dalam melaksanakan tugasnya, BKP menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan

kerawanan pangan;

2. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pemantapan distribusi pangan dan cadangan pangan;

3. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pemantapan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan;

4. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pengawasan keamanan pangan segar; serta

5. Pelaksanaan administrasi Badan Ketahanan Pangan.

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian4

Mengingat luasnya substansi dan banyaknya pelaku yang berperan dalam

pembangunan ketahanan pangan, maka sangat diperlukan kerjasama yang sinergis dan

terarah antar institusi dan komponen masyarakat serta koordinasi program dan kegiatan

berbagai subsektor dan sektor. Guna mewujudkan sinergi dan harmonisasi kebijakan

dan program, serta memperkuat koordinasi peningkatan ketahanan pangan antar sektor,

antar wilayah, dan antar waktu, dibentuk Dewan Ketahanan Pangan (DKP) yang

bertugas merumuskan kebijakan serta melaksanakan evaluasi dan pengendalian dalam

mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui Keppres Nomor 132 Tahun 2001 yang

disempurnakan dengan Perpres Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan

Pangan (DKP), menetapkan BKP secara ex-officio sebagai Sekretariat DKP yang

diketuai oleh Presiden dan Ketua Harian oleh Menteri Pertanian.

BKP selaku Sekretariat DKP memfasilitasi pelaksanaan tugas Menteri Pertanian

selaku Ketua Harian DKP dalam membantu Presiden RI untuk: (1) Merumuskan

kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional; dan (2) Melaksanakan

evaluasi dan pengendalian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Tugas Dewan meliputi kegiatan di bidang: penyediaan pangan, distribusi pangan,

cadangan pangan, penganekaragaman pangan, serta pencegahan dan penanggulangan

masalah pangan dan gizi.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, BKP didukung oleh empat Eselon II

dengan struktur organisasi, yaitu:

1. Sekretariat Badan, mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Ketahanan

Pangan.

2. Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan

kerawanan pangan.

3. Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan

pemantapan distribusi pangan.

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian5

4. Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan,

pemantauan, dan pemantapan konsumsi dan keamanan pangan.

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian6

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategik

Mengingat pada tahun 2012 telah terjadi beberapa perubahan kebijakan, target

dan sasaran pembangunan pertanian, maka Badan Ketahanan Pangan juga

melaksanakan perubahan Renstra yang disesuaikan dengan Permentan No.

83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian

2010 – 2014. Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pada tahun 2012,

Badan Ketahanan Pangan disusun dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan

kegiatan sebagai berikut :

1. Visi

Mengacu visi, arah, dan kebijakan pembangunan pertanian, maka Visi BKP

Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 ”menjadi institusi yang handal, aspiratif,

dan inovatif dalam pemantapan ketahanan pangan”. Handal berarti mampu

mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dengan

penuh tanggung jawab berdasarkan pada target sasaran yang telah ditetapkan.

Aspiratif berarti mempu menerima dan mengevaluasi kembali atas saran, kritik, dan

kebutuhan masyarakat. Inovatif berarti mampu mengikuti perkembangan informasi dan

teknologi yang terbaru. Pemantapan Ketahanan Pangan adalah upaya mewujudkan

kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan

yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, maka disusun Misi BKP Kementerian Pertanian

dalam tahun 2010-2014 sebagai berikut :

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian7

a. Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan

ketahanan pangan;

b. Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah, dan

nasional;

c. Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah;

d. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan, pengembangan ketahanan

pangan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.

3. Tujuan

Seiring visi dan misi serta memperhatikan perkembangan masalah, tantangan,

potensi, dan peluang, disusun tujuan pembangunan ketahanan pangan Tahun 2010-

2014, memberdayakan masyarakat agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya yang dikuasainya untuk mewujudkan ketahanan pangan secara

berkelanjutan, dengan cara :

a. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan dengan mengoptimalkan

sumberdaya yang dimilikinya/dikuasainya secara berkelanjutan;

b. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan

pangan;

c. Mengembangkan sistem distribusi, harga, dan cadangan pangan untuk memelihara

stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat;

d. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang

dan aman guna meningkatkan kualitas SDM dan penurunan konsumsi beras

perkapita;

e. Mengembangkan sistem penanganan keamanan pangan segar.

4. Sasaran Strategis

Berdasarkan visi, misi, dan tujuan strategis Badan Ketahanan Pangan, disusunlah

sasaran stategis Badan Ketahanan Pangan tahun 2012 yang hendak dicapai, terdiri dari:

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian8

a. Ketersediaan energi per kapita dipertahankan minimal 2.200 kilokalori/hari dan

penyediaan protein per kapita minimal 57 gram/hari;

b. Jumlah penduduk rawan pangan berkurang minimal 1% setiap tahun;

c. Jumlah konsumsi pangan per kapita untuk memenuhi kecukupan energi minimal

2.000 kilokalori/hari dan protein minimal sebesar 52 gram/hari;

d. Konsumsi beras per tahun menurun sebesar 1,5% per tahun yang diimbangi

dengan kenaikan konsumsi umbi-umbian dan sumber protein hewani, buah-buahan

dan sayuran, sehingga terjadi peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat

yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2014 sebesar

93,3;

e. Terpantaunya distribusi pangan yang lancar sehingga dapat menjaga stabilitas

harga dan pasokan pangan yang terjangkau oleh masyarakat;

f. Tersedianya cadangan pangan pemerintah provinsi di 17 provinsi dan cadangan

pangan pemerintah kabupaten/kota di 100 kabupaten/kota, serta berkembangnya

2.600 lumbung pangan masyarakat di 2.000 desa.

g. Meningkatnya pengawasan keamanan pangan segar melalui peran dan partisipasi

masyarakat;

h. Meningkatnya efektifitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan

Ketahanan Pangan.

5. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran strategis ketahanan pangan tahun 2012 tersebut, ditempuh

melalui strategi, kebijakan, program, kegiatan yang masih mengacu pada tahun

sebelumnya sebagai berikut:

5.1. Strategi

Strategi yang akan ditempuh Badan Ketahanan Pangan 2010-2014 yaitu :

a. Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan,

distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar;

b. Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan,

penganekaragaman konsumsi dan pengawasan keamanan pangan segar;

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian9

c. Mendorong peran serta swasta, masyarakat umum, dan kelembagaan masyarakat

lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan pengawasan keamanan

pangan segar;

d. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan

permasalahan ketahanan masyarakat;

e. Mendorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana

masyarakat;

f. Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui koordinasi Dewan

Ketahanan Pangan

Implemantasi dari Strategi Badan Ketahanan Pangan tahun 2010-2014 tersebut,

dilaksanakan melalui :

a. Pemantapan ketersediaan pangan, penanganan kerawanan dan akses pangan;

b. Pemantapan system distribusi, stabilisasi harga dan cadangan pangan;

c. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan

aman;

d. Penajaman keamanan pangan segar; dan

e. Penguatan kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan pemerintah dan

masyarakat.

Langkah operasional yang ditempuh dalam mengakomodasi strategi diatas adalah

sebagai berikut :

a. Pemantapan ketersediaan pangan, penanganan kerawanan pangan dan akses

pangan, melalui : (a) Mendorong kemandirian pangan melalui swasembada pangan

untuk komoditas strategis (beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi); (b)

Meningkatkan keragaman produksi pangan berdasarkan potensi sumberdaya

lokal/wilayah; (c) Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG); (d)

Memberdayakan masyarakat di daerah rawn pangan; dan (e) Meningkatkan akses

pangan di tingkat wilayah dan rumahtangga.

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian10

b. Pemantapan distribusi, stabilisasi harga dan cadangan pangan, melalui : (a)

Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah daerah (provinsi,

kabupaten/kota, desa) dan cadangan pangan masyarakat; (b) Mengembangkan

penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat (penguatan LDPM) di daerah

sentra produksi padi dan jagung; dan (c) Memantau stabilisasi pasokan dan harga

komoditas pangan serta daya beli masyarakat.

c. Percepatan penganekaragaman konsumsi beragam, bergizi seimbang dan aman,

melalui : (a) Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan beragam, bergizi

seimbang dan aman; (b) Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan; (c)

Menumbuhkan dan mengembangkan industry pangan berbasis tepung-tepungan

berbahan baku lokal (non beras, non terigu); (d) Melakukan kemitraan dengan

perguruan tinggi, asosiasi, dan lembaga swadaya masyarakat; dan (e) Pengawasan

keamanan pangan segar.

d. Penguatan kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan, dilakukan melalui :

(a) Koordinasi program pembangunan ketahanan pangan lintas sector; (b)

Peningkatan motivasi dan partisipasi masyarakat; (c) Koordinasi evaluasi dan

pengendalian pencapaian kondisi ketahanan pangan; (d) Peningkatan pelayanan

perkantoran dan perlengkapan terhadap program diversifikasi dan ketahanan

pangan masyarakat; (e) Pengembangan pemberdayaan masyarakat ketahanan

pangan; dan (f) Efektivitas peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan.

Untuk menopang berbagai strategi tersebut, diperlukan strategi penunjang yang tidak

terlepas dari Tugas Pokok dan Fungsi BKP, yaitu sebagai berikut:

a. Melaksanakan manajemen pembangunan ketahanan pangan yang profesional,

bersih, peduli, transparan, dan bebas KKN.

b. Meningkatkan koordinasi perencanaan ketahanan pangan.

c. Merumuskan produk hukum bidang ketahanan pangan yg berpihak kepada petani.

d. Membangun sistem evaluasi dan pengendalian pembangunan ketahanan pangan

yang efektif.

e. Meningkatkan kemampuan SDM aparatur dalam penanganan ketahanan pangan.

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian11

5.2. Kebijakan

Kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan pangan yang bersifat umum dan

strategis tidak sepenuhnya berada dalam kewenangan BKP, tetapi menyebar di berbagai

subsektor lingkup Kementerian Pertanian dan instansi terkait lainnya. Beberapa

kebijakan yang berada dalam kewenangan dan penanganan dari BKP antara lain:

a. Peningkatan ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan akses pangan,

diarahkan untuk: (i) Meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi dalam

negeri menuju kemandirian pangan; (ii) Mencegah dan menanggulangi kondisi

rawan pangan secara dinamis; (iii) Mengembangkan koordinasi sinergis lintas ektor

dalam pengelolaan ketersediaan pangan, peningkatan akses pangan dan

penanganan kerawanan pangan.

b. Peningkatan sistem distribusi, stabilitasi harga dan cadangan pangan, kebijakannya

diarahkan untuk : (i) Mengembangkan sistem distribusi pangan yang efektif dan

efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan; (ii) Mengembangkan

kemampuan pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat secara

sinergis dan partisipatif; (iii) Mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor

dalam pengelolaan distribusi, harga dan cadangan pangan; dan (iv) Meningkatkan

peranserta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga

dan cadangan pangan.

c. Peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan, antara lain:

(i) Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal; (ii)

Mengembangkan teknoogi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras

dan non terigu, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial; (iii) Meningkatkan

pengawasan keamanan pangan segar; dan (iv) Mengembangkan koordinasi

sinergis lintas sek tor dalam pengelolaan konsumsi dan keamanan pangan.

d. Peningkatan peran Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan, antara lain: (i)

Mendorong koordinasi program ketahanan pangan lintas sektor dan lintas daerah;

(ii) Meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat bersama pemerintah dalam

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian12

rangka memantapkan ketahanan pangan; (iii) Meningkatkan peranan kelembagaan

formal dan informal dalam pelaksanaan ketahanan pangan.

Dalam pelaksanaan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan dukungan

kebijakan, antara lain : (i) Peningkatan dukungan penelitian dan pengembangan pangan;

(ii) Peningkatan kerjasama internasional; (iii) Peningkatan pemberdayaan dan peranserta

masyarakat; (iv) Penguatan kelembagaan dan koordinasi ketahanan pangan; serta (v)

Dorongan terciptanya kebijakan makro ekonomi dan perdagangan yang kondusif bagi

ketahanan pangan.

6. Program

Berbagai strategi dan kebijakan sebagai upaya untuk mencapai sasaran strategis

ketahanan pangan tahun 2012, dioperasionalkan melalui penyelenggaraan berbagai

program pembangunan pertanian yang mengacu pada program pembangunan tahun

2010-2014 yaitu Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Masyarakat, sasaran (outcome) yang hendak dicapai dalam program tersebut adalah

meningkatnya ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan, distribusi,

konsumsi, dan keamanan pangan segar serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan

pangan.

Adapun indikator sasaran program (outcome) yaitu: (1) Penurunan jumlah

penduduk rawan pangan 1 (satu) persen per tahun; (2) Peningkatan diversifikasi/

penganekaragaman konsumsi pangan dengan pencapaian skor PPH menjadi 93,3 untuk

tahun 2014; (3) Penurunan konsumsi beras per kapita tiap tahun sebesar 1,5 persen;

serta (4) Pengembangan lembaga distribusi masyarakat pada tahun 2014 menjadi 1.750

gapoktan, 2.000 lumbung dan 17 cadangan pangan pemerintah (propinsi) untuk menjaga

kestabilan pangan pokok.

Program tersebut dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan utama yaitu :

a. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan, sasaran yang

hendak dicapai yaitu meningkatnya kemampuan kelembagaan distribusi dan

cadangan pangan serta stabilitas harga pangan.

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian13

b. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan, sasaran yang

hendak dicapai yaitu meningkatnya kualitas analisis ketersediaan dan akses pangan,

serta penanganan rawan pangan.

c. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan

Keamanan Pangan Segar, sasaran yang hendak dicapai yaitu meningkatnya

penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan segar.

d. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan, dengan

sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya pelayanan administrasi dan

manajemen terhadap penyelenggaran ketahanan pangan. Kegiatan yang

dilaksanakan meliputi: (a) Pengelolaan gaji, honorarium, dan tunjangan, untuk

meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan berbagai kegiatan; (b)

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran, untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan; dan (c) Pelayanan Publik atau Birokrasi,

yang diarahkan untuk mendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan

kerjasama dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Namun demikian, kegiatan

ini tidak dicantumkan dalam laporan ini karena kegiatan tersebut merupakan

kegiatan rutin yang dilakukan oleh setiap instansi, sehingga dianggap tidak dapat

mewakili kinerja Badan Ketahanan Pangan.

7. Rencana Kinerja Tahun 2012

Rencana kinerja yang direncanakan pada tahun 2012 merupakan implementasi rencana

jangka menengah ke dalam rencana kerja jangka pendek, yang mencakup tujuan dan

sasaran kegiatan beserta indikator kinerja. Sasaran Kinerja Tahun 2012 berdasarkan

visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan adalah meningkatnya

ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan

keamanan pangan, dengan indikator kinerjanya sebagai berikut :

a. Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan per tahun sebesar 1, 5 %;

b. Menurunnya jumlah penduduk yang mengkonsumsi pangan per kapita per tahun

sebesar 1 %;

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian14

c. Meningkatnya skor PPH pada tahun 2012 menjadi 89,6.

d. Berkembangnya Lembaga Distribusi dan Lumbung Pangan dalam Pengembangan

Stabilisasi Pangan Pokok sebanyak 1.265 Gapoktan dan 1.040 Lumbung Pangan.

B. PENETAPAN KINERJA

Sebagai tindaklanjut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Ketahanan Pangan telah

menyusun Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012 sebagai acuan tolok ukur evaluasi

akuntabilitas kinerja yang akan dicapai pada tahun 2012 sebagai berikut :

Tabel 1. Penetapan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012

Unit Organisasi Eselon I : Badan Ketahanan Pangan

Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatnya ketahananpangan melaluipengembanganketersediaan, distribusi,konsumsi dan keamananpangan

1. Penurunan penduduk rawan panganper tahun

1 %

2. Skor PPH Peningkatan DiversifikasiPangan

89,6

3. Penurunan Konsumsi Beras per kapitatiap tahun

1,5 %

4. Lembaga Distribusi dan LumbungPangan dalam PengembanganStabilisasi Pangan Pokok

1.265 Gap,1.040 LP

Jumlah Anggaran :Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat :Rp. Rp. 695.250.000.000,00

Page 22: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian15

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Hasil Pengukuran Kinerja

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Badan Ketahanan Pangan Kementerian

Pertanian pada tahun 2012, telah ditetapkan 1 (satu) sasaran Program Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat BKP dan 4 (empat) sasaran Kegiatan

utama Eselon II yang akan dicapai kelima sasaran tersebut yaitu: (1) meningkatnya

ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan

keamanan pangan; (2) Meningkatnya pemantapan penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan; (3) Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga

pangan; (4) Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan

pangan; (5) Meningkatnya manajemen dan pelayanan administrasi dan keuangan secara

efektif dan efisien dalam mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan

ketahanan pangan. Masing-masing sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan

menggunakan indicator kinerja. Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Ketahanan

Pangan Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator

kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing

indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

Page 23: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian16

Tabel. Pengukuran Pencapaian Sasaran Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012

No. SasaranIndikator Kinerja

Uraian Target Capaian Keterangan1. Meningkatnya

ketahananpangan melaluipengembanganketersediaan,distribusi,konsumsi dankeamananpangan

a.Penurunanpenduduk rawanpangan per tahun

1 % 2,01 % Tahun 2011 = 42.080.210(17,41 %)

Tahun 2012 = 47.485.345(19,42 %) (Triwulan II)

b.Skor Pola PanganHarapan (PPH) 89,8 75,4 83,9 persen

c.Penurunan konsumsiberas per tahun

1,5 % 5,05 % Tahun 2011 = 102,8 kg/kap/tahunTahun 2012 = 97,6 kg/kap/tahun

d. Pengembanganlembaga distribusistabilisasi pangan

1.265 Gap1.040 LP

1.248 Gap1.037 LP

98.66%99,71

Sumber data penurunan penduduk rawan pangan : BPS tahun 2009 - 2011, diolah BKP Kementerian Pertanian.

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja

kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran dapat dilaksanakan

melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk mencapai sasaran tersebut. Hasil

analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Badan Ketahanan Pangan Kementerian

Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut :

B.1. Penurunan Penduduk Rawan Pangan

Kemiskinan berhubungan erat dengan kerawanan pangan yang ditinjau dalam dua

dimensi: (a) kedalaman dengan kategori ringan, sedang, dan berat; serta (b) jangka

waktu/periode kejadian dengan kategori kronis untuk jangka panjang dan transien untuk

jangka pendek/fluktuasi. Tingkat kedalaman kerawanan pangan ditunjukkan dengan

indikator kecukupan konsumsi kalori per kapita per hari dengan nilai Angka Kecukupan

Gizi (AKG) 2.000. Jika konsumsi per kapita: kurang atau lebih kecil dari 70 persen dari

AKG dikategorikan sangat rawan pangan, 70 hingga 90 persen dari AKG dikategorikan

rawan pangan, dan lebih dari 90 persen dari AKG termasuk kategori tahan pangan.

Page 24: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian17

Menurunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia periode 2009 – 2011, belum

memberikan indikasi penurunan jumlah penduduk yang rentan terhadap rawan pangan,

seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Penduduk Rawan Pangan Tahun 2009–2011

Rincian 2009 2010 2011Pertumbuhan

(%/Tahun)1.Jumlah penduduk (Juta Jiwa) 231,4 237,6 na2.Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa) 32,53 31,02 30,02 (3,93)3.Jumlah Penduduk Sangat Rawan

Pangan a):a. Jumlah (juta Jiwa)b. Persentase

33,2914,47

35,7115,34

42,0817,41

12,559,75

4.Jumlah Penduduk Rawan b):a. Jumlah (juta Jiwa)b. Persentase

61,5727,46

72,4431,12

78,4932,48

13,008,85

5.Jumlah Penduduk Tahan Pangan c):a. Jumlah (juta Jiwa)b. Persentase

123,9653,90

124,6153,53

121,0150,10

(1,18)(3,55)

Sumber data: BPS tahun 2009 - 2011, diolah BKP Kementerian Pertanian.Catatan: (a) Konsumsi kalori perkapita perhari kurang < 70% dariAKG; (b) Konsumsi kalori perkapita perhari 70-90% dari AKG; dan (c)Kosumsi kalori perkapita perhari > 90% dari AKG.

Jumlah penduduk yang rawan pangan serta jumlah daerah rawan bencana masih

cukup banyak, terutama pada berbagai daerah yang terisolir dan pada waktu-waktu

tertentu terkena musim kering, musim ombak besar, dan sebagainya. Penduduk dan

daerah yang rawan tersebut, perlu ditangani secara komprehensif sebagai upaya

antisipasi timbulnya kasus kerawanan pangan.

Jumlah penduduk : (a) sangat rawan pangan pada tahun 2009 sekitar 33,29 juta

atau 14,47 persen, bertambah menjadi 35,71 juta atau 15,34 persen pada tahun 2010,

pada tahun 2011 bertambah menjadi 42,08 juta atau 17,41 persen; (b) rawan pangan

pada tahun 2009 mencapai 61,57 juta atau 27,46 persen, bertambah menjadi 72,44 juta

atau 31,12 persen pada tahun 2010, dan bertambah lagi menjadi 78,48 juta atau 32,48

persen pada tahun 2009; serta (c) tahan pangan pada tahun 2009 sebanyak 123,96 juta

atau 53,90 persen, bertambah menjadi 124,61 juta atau 53,53 persen pada tahun 2010,

tetapi pada tahun 2011 berkurang menjadi 121,01 juta atau 50,10 persen. Hal ini

Page 25: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian18

menunjukkan adanya pergeseran dari jumlah penduduk yang tahan pangan menjadi

tidak tahan pangan.

Kalau dibandingkan antara jumlah penduduk miskin dan penduduk rawan pangan

dari data tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, menunjukkan terdapat trend yang

berbanding terbalik. Dari tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan penurunan

jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun. Sedangkan peduduk rawan pangan justru

mengalami peningkatan, hal ini perlu mendapat penjelasan secara lebih mendalam dan

tindak lanjut yang lebih serius. Kenaikan tersebut disebabkan oleh : pendapatan

masyarakat dibandingkan harga kebutuhan pangan secara umum masih rendah, pola

konsumsi pangan yang tidak seimbang, bencana alam. Secara teknis penyebabnya

adalah : (a) pelaksanaan SKPG belum berjalan secara optimal dan hasil deteksi dini dari

SKPG kurang ditindaklanjuti; (b) belum semua Provinsi dan Kabupaten melakukan

penyusunan juklak dan juknis; (c) belum terbentuk Tim Investigasi di beberapa daerah;

dan (d) Tingginya tingkat mutasi aparat sehingga petugas sering berganti yang

mempengaruhi proses administrasi.

Program dan kegiatan yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan dalam rangka

mewujudkan penurunan penduduk rawan pangan yaitu penanganan daerah rawan

pangan dan pengembangan Desa Mandiri Pangan. Kedua kegiatan tersebut secara

nasional belum mampu memberikan dampak secara signifikan karena target kegiatan

penanganan daerah rawan pangan pada tahun 2012 sebanyak 410 kabupaten/kota

sedangkan yang merealisasikan sebanyak 143 kab/kota atau 35 %. Sedangkan kegiatan

pengembangan desa mandiri pangan pada tahun 2012 ditargetkan sebanyak 398 desa.

Hasil kajian dampak kegiatan Desa Mandiri Pangan (pelaksanaan tahun 2006,

2007 dan 2008) terhadap penurunan angka kemiskinan yang dilakukan Badan

Ketahanan Pangan bekerjasama dengan PSEKP Badan Litbang Pertanian di 19 provinsi

(Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara,

Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa

Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku) dapat memberikan dampak

pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan pada tingkat kelompok

sasaran.

Page 26: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian19

Tabel 2. Dinamika Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Demapan menurut Wilayah diIndonesia, Awal Program dan tahun 2012

No Wilayah/UraianAnggota KA

Bukan Anggota KA2012Awal Program 2012

1. Jawa

Sangat Miskin (%) 13.86 4.36 7.70

Miskin (%) 41.22 36.43 44.25

Kurang Sejahtera (%) 39.41 39.08 28.03

Sejahtera (%) 1.24 20.13 20.03

2. Luar Jawa

Sangat Miskin (%) 14.05 5.30 8.62

Miskin (%) 61.53 42.15 49.58

Kurang Sejahtera (%) 17.30 38.15 32.42

Sejahtera (%) 0.94 7.86 2.47

3. Indonesia

Sangat Miskin (%) 14.01 5.12 8.44

Miskin (%) 57.72 41.08 48.58

Kurang Sejahtera (%) 21.45 38.32 31.60

Sejahtera (%) 0.99 10.16 5.76

Kalau dibandingkan keluarga miskin yang paling banyak terdapat di luar pulau

Jawa, baik anggota kelompok afinitas maupun yang bukan anggota kelompok afinitas. Di

luar pulau Jawa baik pada awal menerima program sampai tahun 2012 paling banyak

adalah keluarga miskin dan persentasenya mengalami perubahan menjadi keluarga

kurang sejahtera, yaitu dari 61.53% keluarga miskin turun menjadi 42.15%, dan dari

17.30% keluarga kurang sejahtera naik menjadi 38.15%. Kondisi yang berbeda terjadi di

pulau Jawa dimana keluarga yang paling banyak adalah keluarga kurang sejahtera yaitu

55.78% pada awal kegiatan turun menjadi 41.38% pada tahun 2012. Sementara

keluarga sejahtera naik menjadi 32.07% tahun 2012 dari 2.07% pada saat baru

menerima program.

Dari hasil analisis dampak kegiatan Desa Mapan terhadap dinamika dan komparasi

tingkat kemiskinan rumah tangga diperoleh informasi penting sebagai berikut: (1) Di

Jawa dengan posisi awal tingkat kemiskinan yang lebih rendah, kegiatan Desa Mapan

memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap peningkatan rumah tangga

dengan katagori “sejahtera”, yaitu dari 2,07% menjadi 32,07%; (2) Di luar Jawa dengan

Page 27: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian20

posisi awal tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, kegiatan Desa Mapan memberikan

dampak positif yang relatif signifikan terhadap penurunan proporsi rumah tangga dengan

katagori “sangat miskin” dan “miskin”, yang selanjutnya diikuti oleh peningkatan yang

besar pada rumah tangga yang katagori “kurang sejahtera” dari 17,30% menjadi

38,15%; (3) Secara agregat nasional dapat disimpulkan telah terjadi penurunan rumah

tangga miskin, dan pada saat bersamaan terjadi peningkatan tingkat kesejahteraan

rumah tangga sejahtera dengan adanya program Desa Mapan. Secara nasional rumah

tangga “sangat miskin” menurun dari 13,00% menjadi 4,89% dan rumah tangga

“sejahtera” meningkat dari 1,15% menjadi 12,40%

B.2. Skor Pola Pangan Harapan Per Tahun

Pola konsumsi pangan yang ditunjukkan dengan Pola Pangan Harapan (PPH)

pada tahun 2012 tidak sesuai dengan target, seperti dalam tabel 3. Meskipun secara

agregat telah terjadi penurunan konsumsi beras, tetapi kurang diimbangi dengan

kenaikan konsumsi protein hewani dan nabati, sayur dan buah; serta umbi-umbian

sebagai pendongkrak skor PPH. Kendala lain adalah : pendapatan penduduk rendah

yang berakibat pada daya beli masyarakat diprioritaskan pada pemenuhan karbohidrat;

perubahan perilaku pola konsumsi masyarakat belum terlihat; serta koordinasi secara

intens dalam menyosialisasikan tentang pola konsumsi yang seimbang masih tergantung

pada pemerintah, kurang melibatkan dengan swasta.

Tabel 3. PPH Tahun 2012 Triwulan I dibanding PPH Ideal

Gram Energi%

AKG

Skor

PPHGram Energi

%

AKG

Skor

PPH

1. Padi-padian 299,9 1.167 58,4 25,0 275,0 1.000 50,0 25,0

2. Umbi-umbian 30,6 40 2,6 1,0 100,0 120 6,0 2,5

3. Pangan hewani 91,7 165 8,4 16,5 150,0 240 12,0 24,0

4. Minyak dan lemak 23,7 212 10,2 5,0 20,0 200 10,0 5,0

5. Buah/biji berminyak 5,5 30 1,7 0,7 10,0 60 3,0 1,0

6. Kacang-kacangan 20,0 54 2,8 5,4 35,0 100 5,0 10,0

7. Gula 19,2 70 4,1 1,8 30,0 100 5,0 2,5

8. Sayur dan buah 199,1 80 4,2 20,0 250,0 120 6,0 30,0

9. Lain-lain 60,4 35 1,9 - - 60 3,0 -

Total 1.853 96,3 2.000 100,0

Skor PPH 75,4 100,0

No Kelompok Pangan

2012 Triwulan 1 PPH Ideal

Page 28: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian21

Seperti pada tabel 4, bahwa perkembangan agregat konsumsi pangan

menunjukkan penurunan, penurunan kuantitas konsumsi energi tersebut sebagian besar

dipengaruhi oleh penurunan konsumsi beras sebesar 5 % selama tahun 2011-2012

(konsumsi tahun 2011 sebesar 281,71 gram/kap/hari atau 102,82 kg/kap/tahun menjadi

267,49 gram/kap/hari atau 97,63 kg/kap/tahun pada tahun 2012).

Tabel 4. Perkembangan Rata-rata Konsumsi Energi dan Protein Tahun 2007 - 2012

UraianKonsumsi PerKapita Perhari WNPG

VII20042007 2008 2009 2010 2011

2012

Energi(kkal/kap/hari) 2.015 2.038 1.927 1.926 1.952

1.853 2.000

Protein(gram/kap/hari) 57,65 57,49 54,35 55,05 56,25

53,14 52

Skor PPH 82,8 81,9 75,7 77,5 77,3 75,4 100Sumber data : Susenas BPS 2007– 2011, BPS; diolah BKP Kementerian Pertanian

Berdasarkan Hasil Susenas tahun 2012 menunjukkan konsumsi pangan

penduduk dalam bentuk energi di tingkat rumah tangga secara nasional mengalami

penurunan dari 1.952 kkal/kap/hari pada tahun 2011 menjadi 1.853 kkal/kap/hari pada

tahun 2012 (masih dibawah angka kecukupan energi sebesar 2.000 kkal/kap/hari).

Penurunan kuantitas konsumsi energi tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh

penurunan konsumsi beras sebesar 5,19 % selama tahun 2011-2012 (konsumsi tahun

2011 sebesar 281, 71 gram/kap/hari atau 102,82 kg/kap/tahun menjadi 267,49

gram/kap/hari atau 97,63 kg/kap/tahun pada tahun 2012). Disamping itu terjadi

penurunan konsumsi pada kelompok umbi-umbian (-24%), gula (-13,6 %), buah/biji

berminyak (-9,5 %), kacang-kacangan (-3,3 %), sayur dan buah (-3,8 %), pangan hewani

(-1,8 %), serta kelompok pangan lainnya (-10,6 %). Rata-rata konsumsi Rumah Tangga

per Kelompok Pangan tahun 2011-2012 dari sisi komposisi, keragaman konsumsi energi

kelompok pangan terhadap Angka Kecukupan Energi (AKE) menunjukkan masih

didominasi kelompok padi-padian diatas 58 persen, lebih besar dari proporsi ideal 50

persen, dan konsumsi umbi-umbian berkisar 2 persen atau kurang dari proporsi ideal 6

persen, seperti dalam Tabel 5.

Page 29: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian22

Tabel 5. Rata-rata Konsumsi Rumah Tangga Per Kelompok Pangan Tahun 2011-

2012

NoKelompok

Pangan

Th. 2011 Th. 2012 Laju (%)

Energi%

AKGEnergi

%AKG

Energi%

AKG1. Padi-padian 1236 61,8 1167 58,4 -5,6 -5,62. Umbi-umbian 53 2,6 40 2,0 -24,0 -24,03. Pangan hewani 168 8,4 165 8,2 -1,8 -1,8

4.Minyak danlemak

204 10,2 212 10,6 4,2 4,2

5.Buah/bijiberminyak

33 1,6 30 1,5 -9,5 -9,5

6.Kacang-kacangan

56 2,8 54 2,7 -3,3 -3,3

7. Gula 81 4,1 70 3,5 -13,6 -13,68. Sayur dan buah 83 4,2 80 4,0 -3,8 -3,89. Lain-lain 39 1,9 35 1,7 -10,6 -10,6

Total 1952 97,6 1853 92,6 -5,1 -5,1Sumber: Susenas, 2011 dan 2012 triwulan 1; BPS diolah BKPKeterangan : Angka Kecukupan Energi 2000 kkal/kap/hari (Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004)

- Energi : dalam kkal- Gram : untuk berat jenis pangan menurut kelompok- AKG : Angka Kecukupan Gizi

B.3. Penurunan Konsumsi Beras Per Tahun

Secara kuantitas perkembangan konsumsi nasional selama tahun 2011-2012

seperti tertera pada Tabel 6. Penurunan kuantitas konsumsi energi tersebut sebagian

besar dipengaruhi oleh penurunan konsumsi beras sebesar 5 % selama tahun 2011-

2012 (konsumsi tahun 2011 sebesar 281,71 gram/kap/hari atau 102,82 kg/kap/tahun

menjadi 267,49 gram/kap/hari atau 97,63 kg/kap/tahun pada tahun 2012).

Secara agregat telah terjadi penurunan konsumsi beras, namun untuk mencapai

kualitas konsumsi pangan yang lebih baik perlu ditingkatkan konsumsi umbi-umbian,

pangan hewani, kacang-kacangan, serta sayur dan buah. Banyak faktor yang

mempengaruhi konsumsi pangan masyarakat antara lain: masih tingginya angka

kemiskinan, rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pola pangan

sehat, masih adanya keterbatasan aksesibilitas terhadap pangan, kurang

berkembanganya teknologi untuk memproduksi maupun mengolah bahan pangan

Page 30: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian23

terutama pangan lokal non beras, belum optimalnya kerjasama antar

kementerian/lembaga, serta lemahnya partisipasi masyarakat

Selain itu, dari sisi ketersediaan umbi-umbian bahwa : (a) produksi umbi-umbian

masih belum stabil, sehingga mempengaruhi harga umbi-umbian dipasar; (b) keterlibatan

swasta dan pemerintah dalam teknologi pengolahan pangan lokal/umbi-umbian (seperti

tepung-tepungan) belum mampu berproduksi secara besar-besaran, sehingga harga

pangan karbohidrat lokal masih tinggi di tingkat pasaran dan masyarakat belum mampu

mengaksesnya; (c) teknologi penyimpanan pangan lokal/umbi-umbian dalam jangka

waktu yang panjang belum banyak dan belum tersosialisasikan ke masyarakat.

Tabel 6. Perkembangan Konsumsi nasional secara kuantitas pada tahun 2011-2012

Konsumsi

Kelompok Bahan Pangan gram/kap/hari Kg/kap/thn

2011 2012 2011 2012

I. Padi-padian

a. Beras 281,71 267,49 102,82 97,63

b. Jagung 4,30 5,19 1,57 1,90

c. Terigu 29,93 27,24 10,92 9,94

II. Umbi-umbian

a. Singkong 27,59 20,02 10,07 7,31

b. Ubi jalar 8,11 6,59 2,96 2,41

c. Kentang 4,31 4,02 1,57 1,47

d. Sagu 1,33 1,19 0,48 0,44

e. Umbi lainnya 1,84 1,22 0,67 0,45

III. Pangan Hewani

a. Daging ruminansia 5,54 7,63 2,02 2,79

b. Daging unggas 13,03 12,04 4,75 4,40

c. Telur 19,56 19,16 7,14 6,99

d. Susu 5,74 4,63 2,09 1,69

e. Ikan 51,99 48,27 18,98 17,62

IV. Minyak dan Lemak

a. Minyak kelapa 4,11 2,82 1,50 1,03

b. Minyak sawit 18,09 20,51 6,60 7,49

c. Minyak lainnya 0,57 0,33 0,21 0,12

V. Buah/biji berminyak

a. Kelapa 5,12 4,75 1,87 1,73

b. Kemiri 0,89 0,70 0,32 0,26

VI. Kacang-kacangan

a. Kedelai 20,71 19,41 7,56 7,08

b. Kacang tanah 0,92 0,77 0,34 0,28

c. Kacang hijau 0,78 0,75 0,28 0,27

d. Kacang lain 0,28 0,62 0,10 0,23

VII. Gula

a. Gula pasir 20,23 17,75 7,38 6,48

b. Gula merah 1,98 1,45 0,72 0,53

Page 31: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian24

VIII. Sayuran dan buah

a. Sayur 133,70 129,98 48,80 47,44

b. Buah 63,61 69,14 23,22 25,24

IX. Lain-lain

a. Minuman 49,89 49,64 18,21 18,12

b. Bumbu-bumbuan 11,33 10,73 4,13 3,92

Dalam mewujudkan penurunan konsumsi beras per tahun tidak hanya

dilaksanakan melalui kegiatan lingkup Badan Ketahanan Pangan melainkan banyak

dipengaruhi oleh Eselon I lainnya lingkup Kementerian Pertanian, sektor dan pemangku

kepentingan terkait. Dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan :

(a) Pemberdayaan kelompok wanita dengan jumlah kelompok wanita P2KP sebanyak

6.000 desa, melalui : optimalisasi pemanfaatan pekarangan, dan pengembangan usaha

pengolahan pangan lokal; (b) Pengembangan Pangan Lokal, sebanyak 9 provinsi dan 10

kab/kota; (c) Sosialisasi dan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan sejak usia

dini pada SD/MI; dan (d) Pengembangan KRPL

B.4. Pengembangan Distribusi Dan Stabilisasi Harga

Kegiatan Penguatan LDPM dilaksanakan dalam rangka perlindungan dan

pemberdayaan petani/kelopoktani/Gapoktan padi dan jagung terhadap jatuhnya harga di

saat panen raya dan masalah aksesibilitas pangan di saat paceklik. Melalui kegiatan

Penguatan-LDPM yang dilaksanakan sejak tahun 2009, pemerintah menyalurkan dana

Bantuan Sosial dari APBN kepada Gapoktan untuk memberdayakan kelembagaan

Gapoktan agar mampu mendistribusikan hasil produksi pangan dari anggotanya

sehingga harga yang diterima di tingkat petani maupun di wilayah stabil, serta

menyediakan cadangan pangan dalam rangka penyediaan aksesibilitas pangan bagi

anggotanya. Melalui penguatan modal usaha, diharapkan Gapoktan bersama-sama

dengan anggotanya mampu secara swadaya membangun sarana untuk penyimpanan,

mengembangkan usaha di bidang distribusi pangan, dan menyediakan pangan minimal

bagi anggotanya yang kurang memiliki akses terhadap pangan disaat paceklik.

Dukungan dana Bansos yang bersumber dari APBN pada kegiatan Penguatan-

LDPM hanya diberikan kepada Gapoktan Tahap Penumbuhan dan Pengembangan, yaitu

Page 32: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian25

pada tahun pertama dan tahun kedua. Sementara itu pada tahun ketiga, Gapoktan hanya

akan menerima pembinaan dan/atau bimbingan dari pendamping, Tim Teknis

Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Provinsi. Sasaran Penguatan Lembaga Distribusi

Pangan Masyarakat (LDPM) sebanyak 1.265 gapoktan tetapi gapoktan yang sudah

melaksanakan sebanyak 1.248 gapoktan atau sebesar 98.66 %.

Keberhasilan yang telah dicapai pada periode 2009 – 2012 pelaksanaan kegiatan

Penguatan-LDPM sebagai berikut:

Tabel 8. Perkembangan Pelaksanaan Penguatan-LDPM periode 2009-2012

Tahapan

Jumlah GapoktanTotal

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Penumbuhan 546 204 235 281 1266

Pengembangan 545 237 235 1017

Kemandirian 512 220 732

Pasca kemandirian 512 512

Total 546 749 984 1248

Keterangan :*) 1 Gapoktan tahun 2009 kembalikan dana bansos Tahap Penumbuhan**) 33 Gapoktan tahun 2010 kembalikan dana Bansos Tahap Pengembangan***) 17 Gapoktan tahun 2011 kembalikan dana Bansos Tahap Pengembangan****) Tidak lagi didukung pendanaan APBN untuk pembinaan tahap Pasca Kemandirian, selanjutnyadibina oleh provinsi dan kabupatan/kota melalui APBD

1. Pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM dimulai pada tahun 2009, dimana pada

tahun pertama tersebut ditumbuhkan sebanyak 546 Gapoktan. Seleksi calon

Gapoktan yang akan ikut kegiatan Penguatan-LDPM dilakukan secara berjenjang

mulai dari kabupaten/kota yang melakukan inventarisasi dan identifikasi calon

Gapoktan, Setelah kabupaten/kota melakukan identifikasi kemudian diusulkan ke

provinsi untuk selanjutnya dilakukan verifikasi. Hasil verifikasi provision kemudian

ditetapkan oleh Kepala Badan/Dinas/Kantor/Unit ketahanan pangan sebagai

Gapoktan pelaksana kegiatan Penguatan-LDPM yang layak menerima dana bansos

tahap pertama sebesar Rp. 150 juta. Pada akhir tahun 2009, 1 (satu) Gapoktan dari

provinsi Gorontalo bermasalah dikarena adanya ketidakharmonisan diantara

pengurus Gapoktan yang tidak dapat lagi diselesaikan secara musyarawarah

Page 33: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian26

sehingga penanggung jawab pelaksana kegiatan Penguatan-LDPM menarik dana

bansos yang ada di Gapoktan dan mengembalikannya ke kantor Kas Negara.

2. Tahun 2010 merupakan tahun kedua pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM, Pada

tahun kedua ditumbuhkan sebanyak 204 Gapoktan yang akan menerima dana

Bansos sebesar Rp 150 juta pada tahap pertama dan 545 Gapoktan yang masuk ke

Tahap Pengembangan dan akan menerima dana bansos tahap kedua sebesar Rp 75

juta. Sebelum dana bansos tahap kedua disalurkan ke Gapoktan, tim Pembina

provinsi dan tim teknis kabupaten/kota melakukan evaluasi terhadap kinerja dari

masing-masing Gapoktan yang dinyatakan benar-benar layak untuk masuk ke Tahap

Pengembangan. Hingga akhir tahun 2010 Gapoktan yang memenuhi persyaratan

sebagaimana yang ada dalam Pedum Pelaksanaan Penguatan-LDPM 2010, hanya

512 Gapoktan yang layak mendapatkan tambahan dan penguatan modal usaha

sebesar Rp 75 juta sedangkan 33 Gapoktan lainnya tidak layak untuk mendapatkan

tambahan dana bansos sehingga dana bansos tersebut dikembalikan ke kas negara.

Namun demikian daerah masih diberikan kesempatan untuk melakukan pembinaan

dan dapat diusul kembali di tahun berikutnya untuk mendapat tambahan modal

usaha.

3. Tahun 2011 merupakan tahun ketiga pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM,

dimana pada tahun ketiga ditumbuhkan sebanyak 235 Gapoktan, 237 Gapoktan yang

memasuki tahap Pengembangan (204 gapoktan yang ditumbuhkan tahun 2010 dan

33 Gapoktan merupakan luncuran dari Gapoktan yang ditumbuhkan tahun 2009), dan

512 Gapoktan yang masuk tahap Kemandirian. Gapoktan yang masuk pada Tahap

Penumbuhan akan menerima dana bansos sebesar Rp 150 juta, tahap

Pengembangan akan menerima dana bansos sebesar Rp 75 juta, dan tahap

Kemandirian tidak lagi menerima dana bansos namun provinsi dan kabupaten/kota

tetap melakukan pembinaan agar dana bansos tetap dikelola dengan baik oleh

Gapoktan sebagai modal usaha yang berkembang secara berkelanjutan. Pada akhir

tahun 2011 dari 237 Gapoktan setelah dilakukan evaluasi dan pembinaan, hanya 220

Gapoktan yang layak untuk masuk tahap Pengembangan dan dapat menerima dana

Bansos sebesar Rp 75 juta, dan selanjutnya dana bansos yang telah dialokasi bagi

17 Gapoktan dikembalikan ke kantor Kas Negara.

Page 34: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian27

4. Tahun 2012 merupakan tahun keempat pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM,

dimana pada tahun keempat ditumbuhkan sebanyak 281 Gapoktan, 235 Gapoktan

yang masuk ke tahap Pengembangan, 220 Gapoktan yang masuk ke tahap

Kemandirian dan 512 Gapoktan yang masuk Tahap Kemandirian. Gapoktan yang

masuk pada Tahap Penumbuhan akan menerima dana bansos sebesar Rp 150 juta,

tahap Pengembangan akan menerima dana bansos sebesar Rp 75 juta, dan tahap

Kemandirian dan Pasca Kemandirian tidak lagi menerima dana bansos namun

provinsi dan kabupaten/kota tetap melakukan pembinaan agar dana bansos yang

diterima pada tahun pertama dan kedua tetap dikelola dengan baik oleh Gapoktan

sebagai modal usaha yang berkembang secara berkelanjutan. Pada akhir tahun 2012

dari 235 Gapoktan setelah dilakukan evaluasi dan pembinaan, hanya 224 Gapoktan

yang layak untuk masuk tahap Pengembangan dan dapat menerima dana Bansos

sebesar Rp 75 juta, dan selanjutnya dana bansos yang telah dialokasi bagi 11

Gapoktan dikembalikan ke kantor Kas Negara.

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat pada tahun

2012 yang di biayai melalui dana dekonsentrasi dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan

yaitu tahap penumbuhan, tahap pengembangan, dan tahap kemandirian. Tahap

penumbuhan mencakup identifikasi lokasi dan pembangunan fisik lumbung melalui DAK

Bidang Pertanian, tahap pengembangan mencakup identifikasi kelompok lumbung

pangan dan pengisian cadangan pangan melalui dana Bansos, sedangkan tahap

kemandirian mencakup penguatan modal untuk pengembangan usaha kelompok melalui

dana Bansos.

Tahap Penumbuhan dilaksanakan di 2 provinsi yaitu Provinsi Papua 7 kelompok

dan Papua Barat 2 kelompok yang dialokasikan dana Bantuan Sosial sebesar Rp. 40 juta

untuk pembangunan lumbung. Tahap Pengembangan dilaksanakan di 31 provinsi yang

dialokasikan dana Bantuan Sosial sebesar Rp. 20 juta kepada kelompok lumbung pangan

yang telah mendapatkan bantuan pembangunan fisik lumbung melalui DAK Tahun 2010

dan 2011 sebanyak 613 kelompok. Dana Bansos tersebut dipergunakan untuk penisian

cadangan pangan. Sedangkan Tahap Kemandirian dilaksanakan di 31 provinsi

Page 35: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian28

dialoksikan dana Bansos sebesar Rp. 20 juta untuk penguatan usaha kelompok.

Kelompok lumbung pangan yang masuk tahap kemadirian adalah kelompok yang telah

mendapatkan dana Bansos untuk pengisian cadangan pangan pada tahun 2010 dan telah

terseleksi serta dinyatakan layak masuk tahap kemandirian. Sasaran Tahap Kemandirian

sebanyak 418 kelompok. Alokasi daba bansos per provinsi dapat dilihat pada table

berikut ini :

Page 36: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian29

Tabel 9. Alokasi Dana Bansos Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

Tahun 2012

1 DKI Jakarta - - - -2 Banten - 12 5 173 Jawa Barat - 25 27 524 Jawa Tengah - 72 29 1015 DIY - 10 12 226 Jawa Timur - 62 24 867 Aceh - 13 12 258 Sumatera Utara - 14 23 379 Sumatera Barat - 22 12 34

10 Riau - 1 8 911 Jambi - 8 12 2012 Sumatera Selatan - 37 22 5913 Bengkulu - 6 10 1614 Lampung - 53 21 7415 Bangka Belitung - 0 5 516 Kepulauan Riau - 1 0 117 Kalimantan Barat - 13 16 2918 Kalimantan Tengah - 22 5 2719 Kalimantan Selatan - 25 16 4120 Kalimantan Timur - 4 1 521 Sulawesi Utara - 24 21 4522 Sulawei Tengah - 20 18 3823 Sulawesi Selatan - 25 22 4724 Sulawesi Tenggara - 16 18 3425 Gorontalo - 11 9 2026 Sulawesi Barat - 2 5 727 Bali - 6 9 1528 N T B - 42 10 5229 N T T - 52 18 7030 Maluku - 6 8 1431 Maluku Utara - 5 8 1332 Papua Barat 2 1 4 733 Papua 7 3 8 18

9 613 418 1040Total

TotalNo Provinsi Penumbuhan Pengembangan Kemandirian

Pencairan dana Bansos kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dari

sasaran sebesar Rp. 20,98 milyar untuk 1040 kelompok, s/d 28 Desember 2012 telah

terealisasi sebesar Rp. 20,92 Milyar atau 1.037 kelompok (99,71 %) yang terdiri

dari Tahap Penumbuhan sebesar 360 juta atau 9 kelompok (100%), Tahap

Page 37: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian30

Pengembangan sebesar 12,40 milyar atau 620 kelompok (101,14%), dan Tahap

Kemandirian sebesar 8,14 milyar atau 408 kelompok( 97,61%). Rincian Realisasi

kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dapat di lihat pada table berikut

ini.

Tabel 10. Realisasi Dana Bansos Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

Tahun 2012

No Provinsi Penumbuhan Pengembangan Kemandirian Jumlah Presentase

1 DKI Jakarta 0 0 0

2 Banten 12 5 17 100.00

3 Jawa Barat 25 27 52 100.00

4 Jawa Tengah 71 30 101 100.00

5 DIY 10 12 22 100.00

6 Jawa Timur 62 24 86 100.00

7 Aceh 13 12 25 100.00

8 Sumatera Utara 14 23 37 100.00

9 Sumatera Barat 22 12 34 100.00

10 Riau 1 8 9 100.00

11 Jambi 8 12 20 100.00

12 Sumatera Selatan 37 22 59 100.00

13 Bengkulu 6 10 16 100.00

14 Lampung 53 21 74 100.00

15 Bangka Belitung 0 5 5 100.00

16 Kepulauan Riau 1 1 100.00

17 Kalimantan Barat 15 14 29 100.00

18 Kalimantan Tengah 22 5 27 100.00

19 Kalimantan Selatan 25 16 41 100.00

20 Kalimantan Timur 3 1 4 80.00

21 Sulawesi Utara 24 21 45 100.00

22 Sulawei Tengah 20 18 38 100.00

23 Sulawesi Selatan 25 22 47 100.00

24 Sulawesi Tenggara 18 16 34 100.00

25 Gorontalo 11 9 20 100.00

26 Sulawesi Barat 2 5 7 100.00

27 Bali 13 2 15 100.00

28 N T B 42 10 52 100.00

29 N T T 52 18 70 100.00

30 Maluku 4 8 12 85.71

31 Maluku Utara 5 8 13 100.00

32 Papua Barat 2 1 4 7 100.00

33 Papua 7 3 8 18 100.00

9 620 408 1,037 99.71Total

Page 38: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian31

Realisasi dana bansos yang mencapai 100 persen terdapat 30 provinsi, sedang provinsi

yang realisasi dana bansosnya tidak mencapai 100 persen adalah Kalimantan Timur 80

persen (1 Kelompok tidak teralisasi), dan Maluku 85,71 persen (2 Kelompok tidak

teralisasi). Di provinsi Kalimantan Timur tidak mencapai 100 persen disebabkan lumbung

DAK tahun 2011 tidak teralisasi pembangunannya, sedangkan untuk provinsi Maluku

tidak teralisasi 2 kelompok yaitu 1 kelompok berada di kabupaten Maluku Tenggara Barat

disebabkan karena yang dibangun berada dilokasi yang sangat terpencil dan akses

menuju lokasi sangat sulit sehingga menyebabkan kelompok kesulitan dalam membuka

rekening bank, sedangkan untuk kelompok tahap kemandirian yang berada di

kabupaten Seram Bagian Barat mengalami permasalahan dengan perbankan.

Hasil evaluasi Tahap Kemandirian di 3 provinsi terdapat 11 kelompok yang dinilai tidak

layak masuk tahap kemandiirian yaitu Kalimantan Barat (2 Kelompok), Sulawesi

Tenggara (2 Kelompok) dan Bali (7 Kelompok). Alokasi dana Bansos Tahap Kemandirian

tersebut dialihkan pada kelompok tahap pengembangan yang telah mendapatkan alokasi

pembangunan lumbung melalui DAk tahun 2011, sehingga realisasi Tahap

Pengembangan mencapai 620 kelompok dari target 613 kelompok (101, 14 %).

Tabel 11. Relokasi Dana Bansos TA. 2012 Dari Tahap Kemandirian ke Tahap

Pengembangan

No Provinsi Tahap Kemandirian Tahap Pengembangan

Semula Menjadi Semula Menjadi

1. Kalimantan Barat 16 14 13 15

2. Sulawesi Tenggara 18 16 16 18

3. Bali 9 2 6 13

Total 43 32 35 46

Data perkembangan kondisi cadangan pangan yang telah dilaporkan oleh 21

provinsi pada periode Juli - September 2012 dari stock awal dan pengadaan/pembelian

sebesar 6.223.959 kg gabah, 925.822 kg beras dan 68.195 kg pangan spesifik lokasi

Page 39: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian32

(jagung, sagu). Sebagian bahan pangan tersebut disalurkan kepada anggota yang

membutuhkan yaitu sebesar 1.859.911 kg gabah, 509.104 kg beras dan 41.724 kg

pangan spesifik lokasi (jagung, sagu), sehingga stock yang ada di masyarakat pada

posisi September adalah sebesar 4.364.049 kg gabah, 416 kg beras dan 26.471 kg

pangan spesifik lokasi (jagung, sagu), sedangkan 10 provinsi belum menyampaikan

laporan adalah Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa tengah, Bali,

Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua

Barat.

C. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2012

Dalam melanjutkan pembangunan ketahanan pangan, pada TA. 2012 Badan

Ketahanan Pangan (BKP) beserta lembaga ketahanan pangan di propinsi dan

kabupaten/kota memperoleh alokasi anggaran senilai Rp. 687,547 milyar. Jumlah alokasi

anggaran tersebut bertambah Rp. 66,284 milyar atau naik 10,54 persen dibanding

alokasi tahun 2011 sebesar Rp. 628,970 milyar. Kenaikan tersebut di tingkat pusat

sebesar Rp. 11,370 milyar atau 17,15 %; dan di tingkat daerah sebesar Rp. 54,914

milyar atau 82,85 %.

Tabel 12. Perbandingan Alokasi Anggaran Lingkup BKP pada TA. 2011 dan 2012

(dalam ribuan)

No Uraian Alokasi 2011 Alokasi 2012 Pertumbuhan

Rp.000 % Rp.000 % Rp.000 %

1 Pusat 72.200.500 11,48 83.570.550 12,02 11.370.050 17,15

2 Daerah : 556.765.500 88,52 611. 679.455 87,98 54.913.955 82,85

a. Propinsi 374.993.600 59,62 257. 518.980 37,04 17.265.000 26,05

b. Kab/Kota 181.775.900 28,90 354. 160.480 50,94 37.644.955 56,79

Jumlah 628.970.000 100,00 695.250.000 100,00 66.284.005 100,00

Naiknya alokasi anggaran antara lain disebabkan oleh bertambahnya bansos yang

diberikan melalui dana Tugas Pembantuan (TP) ke daerah yaitu kegiatan Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang berbasis Kawasan Rumah Pangan

Lestari (KRPL); Pengembangan daerah rawan pangan; Pengembangan desa mandiri

pangan; Pengembangan lumbung pangan; serta Penguatan Lembaga Distribusi

Masyarakat (LDPM).

Page 40: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian33

Seluruh anggaran 2012 dialokasikan dalam 223 satker berupa : (a) Dana

Sentralisasi di Pusat Rp. 83,570 milyar atau 12,02 persen; (b) Dana Dekonsentrasi

(Dekon) di 33 propinsi Rp. 392,259 milyar atau 64,13 persen; (c) Dana Tugas

Pembantuan Propinsi dan Kabupaten/kota sebesar Rp. 219,421 milyar atau 35,87 persen.

Untuk kabupaten/kota yang tidak berdiri sendiri, anggarannya masuk dalam provinsi

melalui dana dekonsentrasi.

Pada tahun 2012 ada perubahan kebijakan pemanfaatan anggaran nasional untuk

menambah subsidi kenaikan harga BBM, sehingga anggaran 2012 mengalami

penghematan di tingkat pusat sebesar Rp. 7.702.817,- atau 9,22 persen. Sehingga

anggaran yang dikelola Badan Ketahanan Pangan berubah menjadi Rp. 687,547 milyar.

Tabel 13. Perbandingan Alokasi Anggaran Tahun 2011 dan 2012

No Uraian Alokasi 2011 Alokasi 2012

Rp.000 % Rp.000 %

1 Pusat 72.200.500 11,48 75.867.728 12,02

2 Daerah : 556.765.500 88,52 611.679.455 87,98

a. Propinsi 374.993.600 59,62 257. 518.980 37,04

b. Kab/Kota 181.775.900 28,90 354. 160.480 50,94

Jumlah 628.970.000 100,00 687.547.183 100,00

Sedangkan untuk alokasi anggaran per kegiatan utama pada tahun 2012 sebelum

penghematan adalah sebagai berikut :

No KegiatanPusat

(Rp. Juta)

Daerah

(Rp. Juta)

Jumlah

(Rp. Juta)

1 Pengembangan Ketersediaan

Pangan dan Penanganan Rawan

Pangan

10.124,70 194.362,00 204.486,70

2 Pengembangan Sistem Distribusi

dan Stabilitas Harga Pangan

8.270,50 135.940,00 144.210,50

3 Pengembangan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan dan Peningkatan

Keamanan Pangan Segar

10.924,35 186.519,00 197.443,35

Page 41: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian34

Setelah dilaksanakan evaluasi kegiatan dan anggaran program ketahanan pangan, maka

realisasi keuangan pusat dan daerah adalah sebagai berikut :

Tabel. Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP Pusat dan Daerah pada

TA.2012

(dalam Rp. Juta)

UraianAlokasi Realisasi Sisa Anggaran

Rp. % Rp. % Rp. %

1. Pusat 75.868 11,04 63.376 83,53 12.492 18,81

2. Daerah :

a. Propinsi 392.259 57,05 359.874 91,74 32.385 48,78

b. Kab/Kota 219.421 31,91 197.904 90,19 21.517 32,40

Jumlah 687.547 100,00 621.154 90,34 66.394

Sedangkan realisasi anggaran per jenis belanja adalah sebagai berikut :

Tabel. Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP Pusat dan Daerah per

Jenis Belanja pada TA.2012

(dalam Rp. Juta)

No Satker Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Sosial Jumlah AnggaranPagu Reals % Pagu Reals % Pagu Real

s% Pagu Reals % Pagu Reals %

IKANTORPUSAT

21.105 18.296 86,7 51.728 42.469 82,1 3.034 2.611 86,0 0 0 0 75.868 63.376 83,5

IIDEKONSENTRASI

0 0 238.013

212.454

89,3 0 0 0 154.246

147.420

95,6 392.259

359.874

91,7

III TUGASPEMBAN

TUAN

0 0 144.515

127.680

88,3 3.920 1.307 33,3 70.986 68.917 97,1 219.421

197.904

90,2

PROPINSI

0 0 11.818 4.975 42,1 3.920 1.307 33,3 0 0 0 15.738 6.282 39,9

KAB/KOTA

0 0 132.697

122.705

92,5 0 0 0 70.986 68.917 97,1 203.683

191.622

94,1

TOTALPUSAT/D

K/TP

21.105 18.296 86,7 434.256

382.603

88,1 6.954 3.918 56,3 225.232

216.337

96,0 687.547

621.154

90,3

4 Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya pada Badan Ketahanan

Pangan

54.251,00 94.858,46 149.109,45

Jumlah 83.570,55 611.679,46 695.250,00

Page 42: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian35

Belum optimalnya penyerapan anggaran lingkup BKP antara lain disebabkan oleh:

(1) Belum semua laporan satker yang masuk merupakan realisasi bulan terakhir

(2) Sebagian besar satker propinsi hanya menyampaikan laporan realisasi dana

Dekonsentrasi, sedangkan dana TP Propinsi yang juga dialokasikan untuk

pelaksanaan program dan kegiatan di kabupaten/kota belum di laporkan; (3)

Sebagian besar realisasi anggaran satker belum dirinci per program dan kegiatan;

(4) Adanya sistem desentralisasi dan otonomi daerah menyebabkan sulitnya bagi

propinsi untuk melakukan pembinaan atau pengawasan dalam penggunaan dana

TP di kabupaten, sehingga terkadang propinsi terkesan lepas tangan dalam hal

pembinaan penggunaan anggaran khususnya dana bansos; (5) Keterbatasan

sarana dan prasarana, serta banyaknya satker yang ditangani khususnya di

tingkat kabupaten/kota menyebabkan kesulitan dalam menyusun dan

menyampaikan laporan; dan (6) Adanya hambatan yang dialami oleh beberapa

kabupaten dalam melakukan revisi MAK, sehingga tidak dapat segera mencairkan

anggaran untuk kegiatan; (7) Pergantian pejabat (kepemimpinan) dan pelaksana

kegiatan ketahanan pangan, serta bentuk kelembagaan di daerah yang

mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan anggaran dan terjadinya beberapa

revisi anggaran; dan (8) Keterlambatan penerbitan SK Pengelola Keuangan.

Anggaran yang digunakan tidak seluruhnya dilaporkan dalam laporan ini karena

LAKIP bukan merupakan laporan pertanggungjawaban keuangan, tetapi lebih

kepada laporan pertanggungjawaban kinerja. Dengan demikian, anggaran yang

tercantum pada laporan ini hanya anggaran program dan kegiatan strategis Badan

Ketahanan Pangan lingkup Pusat dan Daerah.

LAKIP Badan Ketahanan Pangan disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Badan

Ketahanan Pangan Tahun 2012 yang telah disepakati dan ditandatangani oleh

Kepala Badan Ketahanan Pangan dengan Menteri Pertanian.

Alokasi anggaran Badan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 687,55 milyar yang

digunakan untuk melaksanakan empat kegiatan utama dengan sasaran kegiatan

yang terdapat dalam laporan ini dengan rincian yaitu: (a) Pengembangan

penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar;

(b) Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan; (c)

Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan; dan (d) Dukungan

manajemen teknis lainnya, dengan rincian sebagai berikut :

Page 43: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian36

NO KEGIATAN UTAMA PAGU

ANGGARAN

REALISASI

ANGGARAN %

1 Pengembangan Sistem Distribusi

dan Stabilitas Harga Pangan

142,476,460,000 137.165.877.861 96,28

2 Pengembangan Ketersediaan dan

Penanganan Rawan Pangan

202,592,700,000 178.390.139.280 88,05

3 Pengembangan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan dan Peningkatan

Keamanan Pangan Segar

195,639,100,000 184.820.125.556 94,47

4 Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya Badan Ketahanan Pangan

146,838,923,000 120.777.890.370 82,25

687,547,183,000 621.154.033.067 90.34

Page 44: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian37

BAB IVPENUTUP

A. Tinjauan Umum

Secara umum kegiatan aksi program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

masyarakat, dampaknya hanya berhasil pada wilayah/kelompok sasaran yaitu : (1)

membangun kesadaran kelompok sasaran untuk mendukung pola konsumsi pangan

yang beragam, bergizi seimbang dan aman (6000 Kelompok wanita dan 4400 SD/MI); (2)

terwujudnya stabilitas harga gabah/ beras, dan jagung di wilayah gapoktan

(Pencapaian target Penumbuhan = 281 gapoktan dan tahap Pengembangan = 224

gapoktan); (3) tercukupinya kebutuhan pangan lingkup kelompok Lumbung Pangan

Masyarakat, yaitu : tahap Penumbuhan = 9 kelompok, tahap Pengembangan = 613

kelompok, tahap Kemandirian = 418 kelompok; serta (4) menurunkan KK miskin di Desa

Mapan : tahap Persiapan = 429 desa, tahap Penumbuhan = 838 desa, tahap

Pengembangan = 829 desa, dan Kemandirian = 359 desa.

Dampak di wilayah kelompok sasaran secara nasional belum bisa mencapai target

program secara nasional, sehingga belum cukup berperan dalam penurunan konsumsi

beras secara nasional karena itu perlu introduksi komponen kegiatan di dalam dan luar

lahan pekarangan untuk pengembangan umbi-umbian, pangan hewani, kacang-

kacangan serta buah dan sayur. Kegiatan pemanfaatan pekarangan P2KP belum dapat

diukur secara nyata pengaruhnya terhadap penurunan konsumsi beras, walaupun sudah

ada anggota kelompok yang mulai mengkonsumsi karbohidrat non beras dalam pola

konsumsi harian rumah tangga. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh komponen

kegiatan pemanfaatan pekarangan yang dikelola oleh Kelompok Wanita cenderung pada

budidaya tanaman sayuran dan buah, namun belum optimal dalam hal pengembangan

pangan lokal sumber karbohidrat. Kegiatan penumbuhan usaha pengolahan pangan

berbasis tepung-tepungan belum dapat tercapai secara berkelanjutan, terutama karena

kurangnya dorongan motivasi dan kemampuan kerja sama usaha kelompok. Kegiatan

promosi untuk meningkatkan motivasi, partisipasi dan aktivitas masyarakat dan anak usia

dini dalam penganekaragaman konsumsi pangan belum menunjukkan pengaruh

Page 45: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian38

langsung terhadap penurunan konsumsi beras, karena tidak diiringi dengan sosialisasi

lanjutan kepada keluarga/orang tua siswa.

Dalam mencapai target program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

masyarakat, Badan Ketahanan Pangan perlu dukungan dari instansi lain baik lintas

sektor maupun lingkup Kementerian Pertanian. Dukungan tersebut adalah : (1)

peningkatan produksi tanaman khusus tanaman pangan selain padi; (2) peningkatan

produksi dan budidaya hortikultura dan bimbingan teknis budi daya untuk kelompok

wanita dalam pemanfaatan pekarangan; (3) pengembangan produk olahan sebagai

bahan pangan pilihan pengganti beras dan terigu; (4) pelatihan bagi aparat, kelompok

melalui penyuluh pertanian, serta penyuluhan di pedesaan; (5) teknologi tepat guna

dalam optimalisasi pekarangan dan pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan;

serta (6) penyediaan benih unggul dan bersertifikat baik benih tanaman pangan dan

hortikultura.

B. Hambatan dan Kendala

Dalam rangka mewujudkan diversifikasi pangan terkait erat dengan perilaku

masyarakat/manusia. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan

diversifikasi pangan pada tahun 2012 adalah : (1) pendapatan masyarakat masih rendah

dibandingkan harga kebutuhan pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli

masyarakat yang lebih disebabkan oleh kenaikan harga pangan daripada masalah

ketersediaan; (2) walaupu konsumsi beras per kapita cenderung turun, tetapi konsumsi

gandum (terigu) cenderung meningkat; (3) teknologi pengolahan pangan non beras atau

pangan lokal masih rendah; (4) kampanye dan promosi penganekaragaman pangan

masih kurang; (5) beras sebagai komoditas superior ketersediaannya masih terjamin

dengan harga yang murah; (6) kualitas pangan masih rendah, kurang beragam dan

masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi protein

hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah; (7) terdapatnya konsep

makan“belum makan kalau belum makan nasi” yang salah dalam masyarakat; (8)

pemanfaatan dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, dan

sagu masih rendah; dan (9) bencana alam dan perubahan ilkim yang sangat ekstrim.

Page 46: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian39

Secara teknis program dan kegiatan ketahanan pangan yang dikelola oleh Badan

Ketahanan Pangan, hambatan dan kendala yang dihadapi adalah :

(1) pelaksanaan SKPG belum berjalan secara optimal dan hasil deteksi dini dari

SKPG kurang ditindaklanjuti pada tahun 2012.

(2) PDRP termasuk dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan & bencana, dimana

mekanisme penyaluran bansos dalam bentuk barang lewat pihak ketiga (Perpres

No.54 tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Berdasarkan hasil

evaluasi bahwa ada kabupaten/kota yang mengalami kejadian bencana tidak

ditangani melalui pencairan bansos PDRP, penyebabnya : a) tidak adanya TIM

Investigasi, b) Dana Investigasi daerah yang terbatas, dan c) Informasi yang tidak

sampai/terlambat, karena sangat jauhnya lokasi bencana.

(3) Mutasi Pejabat daerah, sehingga mengalami keterlambatan dalam penetapan SK

Desa Mapan,

(4) Jarak tempuh lokasi KPPN untuk TP kegiatan Desa Mapan yang di Provinsi

sehingga menyulitkan proses pencairan dana apabila terjadi kesalahan,

(5) Proses pencairan terhadap kab/kota yang menginduk Provinsi terkendala

kesalahan pengadministrasian, infrastruktur transportasi.

(6) Fortifikasi terdapat kegiatan senilai Rp 1.4 M (hibah) yg tidak dapat dilaksanakan

karena belum ada persetujuan dari ADB karena ada perubahan ruang lingkup

kegiatan. Pengadaan peralatan pencampuran beras dilaksanakan oleh ADB

sehingga BKP tidak bisa melaksanakan proses pencampuran beras.

(7) Mindset petugas tentang keberhasilan kinerja instansi dan program masih seputar

realisasi keuangan, sedangkan realisasi fisik masih belum dianggap penting;

(8) Petugas kegiatan evaluasi yang merangkap dengan kegiatan lain;

(9) Seringnya terjadi mutasi pejabat/pegawai di daerah;

(10) Keterlambatan dan kurang kontinue pelaporan evaluasi khusunya laporan fisik

kegiatan;

(11) Belum semua kabupaten/kota yang menggunakan aplikasi Simonev;

(12) Website ketahanan pangan belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara

optimal; dan

Page 47: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian40

(13) Kurang optimalnya partisipasi aparat provinsi dan kabupaten/kota dalam

pembinaan dan pemenuhan kebutuhan peralatan yang diperlukan kelompok unit

usaha kecil untuk pengembangan tepung-tepungan sebagai bahan baku olahan

pangan lokal di lokasi penerima manfaat.

C. Upaya dan Tindak Lanjut

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya dan tindak lanjut

sebagai berikut:

(1) fasilitasi kepada kelompok penerima manfaat untuk pengembangan bisnis pangan

lokal dan makanan tradisional,

(2) mendorong peran aktif swasta dan dunia usaha dalam pengembangan industri

dan bisnis pangan lokal,

(3) peningkatan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan institusi yang menangani

Ketahanan Pangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta pemangku

kepentingan (stakeholders) lainnya,

(4) sinkronisasi kebijakan baik antar kementerian maupun dengan pihak swasta yang

diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan sesuai kewenangan masing-

masing namun saling mendukung,

(5) mengembangkan kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep

KRPL,

(6) melaksanakan kegiatan Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L),

(7) perlu upaya kampanye, promosi, sosialisasi, gerakan secara terstruktur dan

komprehensif guna mendorong percepatan diversifikasi pangan.

(8) meningkatkan peran swasta dalam memanfaatkan keragaman sumber daya lokal,

(9) mengembangkan bisnis dan industri pangan lokal, melalui: fasilitasi UMKM untuk

pengembangan bisnis pangan lokal, industri bahan baku, industri pangan olahan

dan pangan siap saji yang aman berbasis sumberdaya lokal dan advokasi,

Page 48: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian41

sosialisasi dan penerapan standar keamanan dan mutu pangan bagi pelaku usaha

pangan terutama usaha rumah tangga dan UMKM.

(10) meningkatkan investasi agroindustri pangan berbasis pangan lokal dilakukan

melalui pengembangan bisnis pangan lokal bagi UKM, pengembangan kemitraan

dengan dunia usaha (bekerja sama dengan Ditjen PPHP), pengembangan gerai

atau outlet pangan lokal, pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal

(bekerja sama dengan Balitbang dan Perguruan Tinggi) dan memastikan

peningkatan keanekaragaman pangan sesuai karakteristik daerah (dalam bentuk

kajian yang akan dilaksanakan pada 2013).

&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Page 49: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014► 90 90 95 95 100 373,85 537,47 605,54 688,11 775,02 2.979,99

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

11.1 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa 8,00 31,59 44,10 56,06 68,03 207,77

1 Pusat / Prop /

383 Kab

1 Pusat / 33 Prop

/ 400 Kab

1 Pusat / 33 Prop

/ 425 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

1 Pusat / 33 Prop

/ 450 Kab

78,40 44,15 37,09 32,76 30,67 223,07

► 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa 18,67 17,01 20,90 22,81 24,27 103,66

► 33/236 Prop/kab 1 Pusat / 33

Prop / 100 Kab

1 Pusat / 33 Prop

/ 150 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 200 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 250 Kab

37,33 87,95 86,54 84,10 79,20 375,12

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 8,80 6,01 7,31 9,23 11,61 42,96

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 8,80 5,24 5,14 5,26 5,59 30,02

160,00 191,94 201,08 210,22 219,36 982,60

11.2 ► 750 Gap 900 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 1.750 Gap 114,07 137,70 145,04 152,44 159,85 709,10

► 750 Gap 900 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 1.750 Gap 2,63 2,98 2,95 2,91 3,61 15,09

11. Program Peningkatan Diversifikasi dan

Ketahanan Pangan Masyarakat

Meningkatnya ketahanan pangan

melalui konsumsidan keamanan

pangan segar, distribusi dan

pemberdayaan ditingkat masyarakat

serta terkoordinasinya kebijakan

ketahanan pangan.

Pengembangan Desa P2KP

(Percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan, dan Promosi dalam

rangka percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan,

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

Penguatan LDPM)

Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

Pengembangan sistem distribusi dan

stabilitas harga pangan melalui

Penyediaan Pembiayaan dalam

Kegiatan Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat

(LDPM).

% Realisasi koordinasi analisis dan

rumusan kebijakan ketahanan pangan.

% Realisasi gerakan percepatan

penganekaragaman konsumsi dan

keamanan pangan dalam peningkatan

konsumsi pangan beragam dan bergizi

seimbang.

% Realisasi penguatan kelembagaan

distribusi pangan masyarakat dalam

stabilisasi harga dan cadangan pangan

masyarakat.

Lampiran 2. TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

TOTAL

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGETNO

% Realisasi pengembangan Desa

Mandiri Pangan dalam mengurangi

jumlah penduduk rawan pangan

Penanganan keamanan pangan segar di

tingkat produsen dan konsumen

Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan

keamanan pangan segar

Tersedianya data dan informasi tentang

pola konsumsi, penganekaragaman dan

keamanan pangan.

Meningkatnya pemantapan

penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan

Meningkatnya pemantapan

distribusi dan harga pangan.

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

P2KP)

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan penganekaragaman

konsumsi pangan dan keamanan pangan

(Percepatan diversifikasi pangan)

Sub Total

205

Page 50: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

Lampiran 2. TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

TOTAL

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGETNO

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

6,65 8,26 8,39 8,66 8,05 40,01

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

6,65 7,09 7,08 6,88 6,81 34,50

130,00 156,03 163,46 170,89 178,32 798,70

11.3 Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan.Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan. 1.750 Desa 2.550 Desa 2.800 Desa 3.050 Desa 3.300 Desa 45,58 123,50 160,47 207,60 257,77 794,93

800 Lb 700 Lb 800 Lb 900 Lb 1.000 Lb 4,57 12,62 16,80 22,20 27,26 83,45

► 1.750 Desa 2.550 Desa 2.800 Desa 3.050 Desa 3.300 Desa 2,33 5,58 6,58 7,75 8,69 30,93

► 350

Kab

400

Kab

425

Kab

450

Kab

450

Kab

3,33 6,87 7,64 7,98 8,18 33,99

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

1,88 4,70 5,19 6,16 7,18 25,11

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

1,15 2,37 2,66 3,16 3,63 12,97

► 33 Prop 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

1,15 2,37 2,66 3,16 3,63 12,97

60,00 158,00 202,00 258,00 316,34 994,34

► 4 Paket / 33 Prop 4 Paket / 33 Prop 4 Paket / 33

Prop

4 Paket / 33 Prop 23,85 31,50 39,00 49,00 61,00 204,35

► 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 23,85 31,50 39,00 49,00 61,00 204,35

► 1 Paket / 1.760

KK / 22 Desa

1 Paket / 5.360

KK / 53 Desa

1 Paket / 12.890

KK / 106 Desa

1 Paket / 18.420

KK / 165 Desa

23,85 31,50 39,00 49,00 61,00 204,35

11.4

Sub Total

Tersedianya data dan informasi tentang

distribusi, harga dan akses pangan.

Koordinasi ketahanan pangan (Dewan

Ketahanan Pangan), serta Koordinasi

dalam perumusan kebijakan dan

pemantauan ketersediaan, distribusi

dan konsumsi dan keamanan pangan

Tersedianya Data & Informasi tentang

ketersediaan, cadangan dan daerah rawan

pangan.

Dukungan Manajemen dan teknis lainnya

pada Badan Ketahanan Pangan.

Meningkatnya manajemen serta

pelayanan administrasi dan

keuangan secara efektif dan efisien

dalam mendukung pengembangan

dan koordinasi kebijakan ketahanan

pangan.

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan distribusi, harga dan akses

pangan. (Peningkatan efisiensi

distribusi dan akses pangan)

►Pengembangan Desa Mandiri Pangan

dan Lumbung Pangan.

Penanganan daerah/lokasi Rawan

Pangan

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan Desa

Mandiri Pangan)

Sub Total

Terlaksananya peningkatan kesejahteraan

petani kecil (SOLID)

Jumlah dokumen perencanaan, keuangan,

umum serta evaluasi dan pelaporan

Program Pengembangan Koordinasi

Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

Terlaksananya pemantauan dan analisis

ketersediaan dan kebutuhan pangan ,

serta pemantauan dan pemantapan

kerawanan pangan.

Menyusun skenario penyediaan pangan

berbasis wilayah.

Sub Total

206

Page 51: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014► 90 90 95 95 100 397,68 618,97 719,87 827,46 938,52 3.502,49

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

11.1 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa

1 Pusat / Prop

/ 383 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 400 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 425 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

► 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa

► 33/236

Prop/kab

1 Pusat / 33

Prop / 100 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 150 Kab

1 Pusat / 33

Prop / 200

Kab

1 Pusat / 33

Prop / 250 Kab

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop

64,46 203,00 259,53 332,02 406,37 1.265,37

11.2 ► 750 Gap 900 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 1.750 Gap

► 750 Gap 900 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 1.750 Gap

Lampiran 4.

11. Program Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan

Pangan Masyarakat

Meningkatnya ketahanan

pangan melalui konsumsidan

keamanan pangan segar,

distribusi dan pemberdayaan

ditingkat masyarakat serta

terkoordinasinya kebijakan

ketahanan pangan.

% Realisasi pengembangan Desa

Mandiri Pangan dalam mengurangi

jumlah penduduk rawan pangan

Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan

keamanan pangan segar

Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

Penanganan keamanan pangan

segar di tingkat produsen dan

konsumen

Tersedianya data dan informasi

tentang pola konsumsi,

penganekaragaman dan keamanan

pangan.

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

P2KP)

Meningkatnya pemantapan

penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan

Meningkatnya pemantapan

distribusi dan harga pangan.

► Pengembangan Desa P2KP

(Percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan, dan Promosi

dalam rangka percepatan

penganekaragaman konsumsi

pangan,

% Realisasi koordinasi analisis dan

rumusan kebijakan ketahanan

pangan.

% Realisasi gerakan percepatan

penganekaragaman konsumsi dan

keamanan pangan dalam

peningkatan konsumsi pangan

beragam dan bergizi seimbang.

% Realisasi penguatan kelembagaan

distribusi pangan masyarakat dalam

stabilisasi harga dan cadangan

pangan masyarakat.

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan penganekaragaman

konsumsi pangan dan keamanan

pangan (Percepatan diversifikasi

pangan)

Pengembangan sistem distribusi dan

stabilitas harga pangan melalui

Penyediaan Pembiayaan dalam

Kegiatan Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat

(LDPM).

Sub Total

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

Penguatan LDPM)

TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

TOTAL

ALOKASI ANGGARAN BASELINE

KEGIATAN PRIORITAS(Milyar Rp)

PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARANNO INDIKATOR

TARGET

Page 52: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

TOTAL

ALOKASI ANGGARAN BASELINE

KEGIATAN PRIORITAS(Milyar Rp)

PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARANNO INDIKATOR

TARGET

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

130,22 136,73 143,31 149,80 156,29 716,35

11.3 1.750 Desa 2.550 Desa 2.800 Desa 3.050 Desa 3.300 Desa

800 Lb 700 Lb 800 Lb 900 Lb 1.000 Lb

► 1.750 Desa 2.550 Desa 2.800 Desa 3.050 Desa 3.300 Desa

► 350

Kab

400

Kab

425

Kab

450

Kab

450

Kab

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

► 33 Prop 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

162,14 192,24 198,36 206,16 214,24 973,14

► 4 Paket / 33

Prop

4 Paket / 33

Prop

4 Paket / 33

Prop

4 Paket / 33

Prop

4 Paket / 33

Prop

► - 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket

► - 1 Paket / 1.980

KK / 44 Desa

1 Paket / 4.545

KK / 57 Desa

1 Paket / 8.625

KK / 76 Desa

1 Paket / 10.260

KK / 76 Desa

40,85 87,00 118,68 139,49 161,62 547,64

Jumlah dokumen perencanaan,

keuangan, umum serta evaluasi dan

pelaporan Program Pengembangan

Koordinasi Perumusan Kebijakan

Ketahanan Pangan

Sumber : BKP;

Sub Total

►Pengembangan Desa Mandiri

Pangan dan Lumbung Pangan.

Penanganan daerah/lokasi Rawan

Pangan

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

Desa Mandiri Pangan)

Pengembangan ketersediaan pangan

dan penanganan kerawanan pangan.

Meningkatnya pemantapan

ketersediaan pangan dan

penanganan rawan pangan.

Sub Total

Terlaksananya peningkatan

kesejahteraan petani kecil (SOLID)

Terlaksananya pemantauan dan

analisis ketersediaan dan

kebutuhan pangan , serta

pemantauan dan pemantapan

kerawanan pangan.

11.4 Dukungan Manajemen dan teknis

lainnya pada Badan Ketahanan

Pangan.

Koordinasi ketahanan pangan

(Dewan Ketahanan Pangan), serta

Koordinasi dalam perumusan

kebijakan dan pemantauan

ketersediaan, distribusi dan

konsumsi dan keamanan pangan

Tersedianya Data & Informasi

tentang ketersediaan, cadangan dan

daerah rawan pangan.

Meningkatnya manajemen serta

pelayanan administrasi dan

keuangan secara efektif dan

efisien dalam mendukung

pengembangan dan koordinasi

kebijakan ketahanan pangan.

Menyusun skenario penyediaan

pangan berbasis wilayah.

Sub Total

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan distribusi, harga dan

akses pangan. (Peningkatan

efisiensi distribusi dan akses

pangan)

Tersedianya data dan informasi

tentang distribusi, harga dan akses

pangan.

Page 53: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014► 1% 1% 1% 1% 1% 397,68 618,97 763,28 858,49 967,31 3.605,71

► 86,4 88,1 89,8 91,5 93,3

► 1,5% 1,5% 1,5% 1,5% 1,5%

► 750 Gap/800

LB

900 Gap/700

LB

1.250 Gap/800

LB/6 CPP

1.500 Gap/900

LB/12 CPP

1.750

Gap/1.000

LB/17 CPP

11.1 ► 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa

► 1 Pusat / Prop /

383 Kab / Lap

1 Pusat / 33

Prop / 400 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 425 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

/ Lap

► 1 Pusat / Prop /

383 Kab / Lap

1 Pusat / 33

Prop / 400 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 425 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 450 Kab

/ Lap

► 1 Pst/33 Prop /

Lap

1 Pst/33 Prop /

Lap

1 Pst/33 Prop /

Lap

1 Pst/33 Prop /

Lap

1 Pst/33 Prop /

Lap

► 19 Lap 29 Lap 29 Lap 29 Lap 29 Lap

► 1 Pusat / 33

Prop / Lap

1 Pusat / 33

Prop / Lap

1 Pusat / 33

Prop / Lap

1 Pusat / 33

Prop / Lap

1 Pusat / 33

Prop / Lap

► 1 Pusat/33

Prop/236

Kab/Lap

1 Pusat / 33

Prop / 100 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 150 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 200 Kab

/ Lap

1 Pusat / 33

Prop / 250 Kab

/ Lap

► - - 15 Lap/prop 20 Lap/prop 25 Lap/prop

64,46 203,00 300,53 360,64 432,76 1.361,39

11.2 ► 750 Gap 900 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 1.750 Gap

► 800 Lb 700 Lb 1.200 Lb

6 CPP

1.600 Lb 12

CPP

2.000 Lb

17 CPP

► 12 Lap / Prop 12 Lap / Prop 16 Lap / Prop 16 Lap / Prop 16 Lap / Prop

► 1 pusat / 33

Lap / Prop

1 pusat / 33

Lap / Prop

1 pusat / 33

Lap / Prop

1 pusat / 33

Lap / Prop

1 pusat / 33

Lap / Prop

► 12 Lap / Prop 12 Lap / Prop 12 Lap / Prop 16 Lap / Prop 19 Lap / Prop

130,22 136,73 145,71 152,20 158,69 723,55

11.3 ► 1.750 Desa 2.550 Desa 2.800 Desa 3.050 Desa 3.300 DesaMeningkatnya pemantapan

ketersediaan pangan dan

penanganan rawan pangan.

Jumlah hasil kerjasama dengan

perguruan tinggi

Jumlah hasil pemantauan dan

pengawasan keamanan pangan

Sub Total

Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

Meningkatnya pemantapan

distribusi dan harga pangan.

Jumlah Kelembagaan Distribusi

Pangan Masyarakat (LDPM).

Jumlah hasil pengembangan olahan

pangan lokal

Jumlah desa yang diberdayakan

dalam P2KP

Jumlah hasil promosi P2KP

Jumlah hasil koordinasi keamanan

pangan segar

Jumlah hasil

pemantauan/pengumpulan data

distribusi, harga dan cadangan

pangan

Jumlah hasil analisis pola konsumsi

pangan penduduk

Jumlah hasil pemantauan,

monitoring, evaluasi dan perumusan

kebijakan P2KP

Jumlah kelembagaan cadangan

pangan

Jumlah hasil panel harga pangan

pokok

Jumlah hasil pengembangan model

pemantauan distribusi, harga dan

cadangan pangan

Pengembangan ketersediaan pangan

dan penanganan kerawanan pangan.

Sub Total

Jumlah Desa yang

diberdayakan/Demapan

Meningkatnya ketahanan

pangan melalui pengembangan

ketersediaan, distribusi,

konsumsi dan keamanan pangan

Penurunan penduduk rawan pangan

per tahun

Skor PPH Peningkatan Diversifikasi

Pangan

Penurunan Konsumsi Beras per

kapita tiap tahun

Pengembangan Lembaga Distribusi

Stabilisasi Pangan Pokok

Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan

keamanan pangan segar

Meningkatnya pemantapan

penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan

Lampiran 1.

TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

ALOKASI ANGGARAN BASELINE

KEGIATAN PRIORITASTOTAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah Tahun 2012

(Milyar Rp)

11. Program Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan

Pangan Masyarakat

Page 54: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010-2014

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

ALOKASI ANGGARAN BASELINE

KEGIATAN PRIORITASTOTAL(Milyar Rp)

► 350

Kab

400

Kab

425

Kab

450

Kab

450

Kab

► 14 Lap /

Prop

14 Lap /

Prop

22 Lap /

Prop

25 Lap /

Prop

33 Lap /

Prop

► 1 Pusat / 33

Prov / Lap

1 Pusat / 33

Prov / Lap

1 Pusat / 33

Prov / Lap

1 Pusat / 33

Prov / Lap

1 Pusat / 33

Prov / Lap

► 34 Lap/

1 Pst/33 Prop

34 Lap/

1 Pst/33 Prop

34 Lap/

1 Pst/33 Prop

34 Lap/

1 Pst/33 Prop

34 Lap/

1 Pst/33 Prop

162,14 192,24 198,36 206,16 214,24 973,14

► 1 Pusat / 33

Prop / Dok

1 Pusat / 33

Prop / Dok

1 Pusat / 33

Prop / Dok

1 Pusat / 33

Prop / Dok

1 Pusat / 33

Prop / Dok

► 33 Prop / Lap 33 Prop / Lap 33 Prop / Lap 33 Prop / Lap 33 Prop / Lap

► 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

► 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

► 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

► - 132 Kel 368 Kel 649 Kel 732 Kel

► - 44 Fd 108 Fd 195 Fd 259 Fd

► - 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln

► - - 44 Unit 64 Unit 87 Unit

► - 44 Paket 64 Paket 87 Paket 64 Paket

40,85 87,00 118,68 139,49 161,62 547,64

Meningkatnya koordinasi

perumusan kebijakan, evaluasi

dan pengendalian ketahanan

pangan melalui Dewan

Ketahanan Pangan

Jumlah hasil sidang pleno,

konferensi dan sidang regional

ketahanan pangan

Sub Total

Sumber : BKP;

Meningkatnya model

pengembangan pemberdayaan

masyarakat dalam pemantapan

ketahanan pangan keluarga

Jumlah kelompok masyarakat

mandiri yang dibina SOLID

Jumlah federasi / gapoktan

masyarakat yang dibina SOLID

Jumlah demonstrasi plot yang

dilakukan di desa binaan SOLID

Jumlah dokumen manajemen dan

administrasi SOLID

Jumlah prasarana desa yang

dibangun dalam SOLID

penanganan rawan pangan.

Jumlah hasil analisis ketersediaan,

rawan pangan dan akses pangan

Jumlah laporan pelatihan aparat

yang ditingkatkan pengetahuan dan

keterampilan

11.4

Jumlah waktu pelaksanaan

pelayanan keuangan dan

perlengkapan

Jumlah dokumen kepegawaian,

organisasi, humas dan hukum

Jumlah Penanganan daerah/lokasi

Rawan Pangan

Jumlah Hasil Penyusunan FSVA

Sub Total

Dukungan Manajemen dan teknis

lainnya pada Badan Ketahanan

Pangan.

Meningkatnya manajemen dan

pelayanan administrasi dan

keuangan secara efektif dan

efisien dalam mendukung

pengembangan dan koordinasi

kebijakan ketahanan pangan.

Jumlah dokumen perencanaan,

program dan anggaran

Jumlah laporan hasil pemantauan

dan evaluasi program dan kegiatan

Page 55: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014► 24 paket 24 paket 24 paket 24 paket 24 paket

► 2.500 2.850 4.200 4.500 5.000

► 1,5 trilyun 2 trilyun 2 trilyun 2 trilyun 2,5 trilyun

► 4 trilyun 5 trilyun 6 tilyun 7 trilyun 8 trilyun

► 200 200 200 200 200

► 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

1.1 4 4 4 4 4

1.2 4 4 4 4 4

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

1 Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Departemen Pertanian

Peningkatan pelaksanaan kegiatan

Departemen Pertanian melalui

dukungan koordinasi, pembinaan

dan pelayanan administrasi

Jumlah dokumen perencanaan, keuangan

& perlengkapan, hukum & humas,

kerjasama luar negeri, organisasi dan

kepegawaian, statistik dan sistem

informasi pertanian

Jumlah ijin usaha pertanian, ijon

pemasukan/pengeluaran benih/bibit, obat

hewan dan pakan ternak, produk ternak

dan agensia hayati, serta rekomendasi

produk pangan

Realisasi penyaluran kredit program

untuk pertanian (KKP-E, KUR)

Realisasi penyaluran pembiayaan syariah

dan pembiayaan komersial untuk sektor

pertanian

Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di

perdesaan

Jumlah Gapoktan PUAP (unit)

Koordinasi dan pembinaan perencanaan

Departemen Pertanian

Peningkatan koordinasi dan

pembinaan penyusunan rencana

kerja kebijakan dan program,

anggaran, evaluasi dan pelaporan

serta ketatausahaan

Jumlah dokumen koordinasi dan pembinaan

penyusunan rencana kerja kebijakan dan

program, anggaran, evaluasi dan pelaporan

serta ketatausahaan (paket)

Pengelolaan keuangan dan perlengkapan

departemen serta pemeliharaan sarana dan

prasarana kantor pusat Departemen

Pertanian

Peningkatan pengelolaan keuangan

dan perlengkapan secara akuntabel

dan transparan

Jumlah dokumen koordinasi dan pembinaan

perbendaharaan dan penerimaan negara

bukan pajak, verifikasi dan akuntansi,

perlengkapan serta rumah tangga (paket)

Lampiran 1.

102

Page 56: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

1.3 4 4 4 4 4

1.4 4 4 4 4 4

1.5 4 4 4 4 4

► 2500 2850 4200 4500 5000

► 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

► 1,5 trilyun 2 trilyun 2 trilyun 2 trilyun 2,5 trilyun

► 4 trilyun 5 trilyun 6 tilyun 7 trilyun 8 trilyun

Pembinaan hukum dan peraturan perundang-

undangan di bidang pertanian serta

koordinasi humas dan komunikasi publik di

bidang pertanian

Terbitnya produk hukum dan

peraturan perundang-undangan di

bidang pertanian, serta terbitnya

produk humas dan terlaksananya

komunikasi publik di bidang

informasi pembangunan pertanian

Jumlah dokumen pembinaan, koordinasi

produk hukum dan peraturan perundang-

undangan di bidang pertanian, produk

humas serta terlaksananya komunikasi

publik dan tersedianya sistem informasi

pembangunan pertanian (paket)

Pengembangan kerjasama luar negeri untuk

bidang pangan dan pertanian dalam

kerangka bilateral, regional, multilateral

serta PBB

Peningkatan kerja sama luar negeri

di bidang pertanian melalui forum

bilateral, regional, multilateral serta

PBB

Jumlah dokumen koordinasi dan pembinaan

kerja sama luar negeri di bidang pertanian

melalui forum bilateral, regional,

multilateral serta PBB (paket)

Peningkatan kualitas kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian

Penataan kelembagaan, pelayanan

administrasi dan perencanaan serta

pengembangan pegawai dan mutasi

Jumlah dokumen koordinasi dan pembinaan

penataan kelembagaan, tatalaksana

perencanaan dan pengembangan pegawai,

mutasi, serta reformasi birokrasi (paket)

1.6 Pelayanan perizinan dan investasi pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Peningkatan penerimaan penyiapan

bahan analisa, fasilitas proses teknis

permohonan ijin, pendaftaran di

bidang pupuk, pestisida dan alat

mesin pertanian, benih/bibit, produk

ternak dan pangan segar serta

penyiapan bahan pemantauan dan

evaluasi

Jumlah ijin usaha pertanian, ijon

pemasukan/pengeluaran benih/bibit, obat

hewan dan pakan ternak, produk ternak

dan agensia hayati, serta rekomendasi

produk pangan

Bahan informasi dan bahan kebijakan

pengembangan investasi pertanian

(publikasi, pameran, bahan analisis untuk

kebijakan pertanian)

1.7 Pelayanan pembiayaan pertanian,

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

(PUAP) (Prioritas Nasional dan Bidang)

Peningkatan realisasi penyaluran

kredit program (KKP-E dan KUR)

pembiayaan komersial, pembiayaan

syariah, pengembangan sentra usaha

pertanian perdesaan, dan

pengembangan Gapoktan PUAP

Realisasi penyaluran kredit program

untuk pertanian (KKP-E, KUR)

Realisasi penyaluran pembiayaan syariah

dan pembiayaan komersial untuk sektor

pertanian

103

Page 57: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 200 200 200 200 200

► 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

1.8 4 4 4 4 4

1.9 300 400 500 600 700

► 384 384 384 384 384

► 100% 100% 100% 100% 100%

65% 75% 80% 85% 90%

79% 79% 79% 79% 79%

Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di

perdesaan

Jumlah Gapoktan PUAP (unit)

Pengembangan perstatistikan dan sistem

informasi pertanian

Tersedianya data, metodologi, hasil

analisis dan sistem informasi

pertanian

Jumlah data, metodologi, hasil analisis

tanaman pangan dan peternakan,

hortikultura dan perkebunan, sistem

informasi pertanian serta tata usaha (paket)

Pengembangan perlindungan dan

pendaftaran varietas tanaman (Prioritas

Bidang)

Peningkatan kinerja pelayanan

teknis, hukum dan administrasi

perlindungan varietas tanaman

Jumlah pelayanan teknis, hukum dan

administrasi perlindungan varietas tanaman

(buah)

2 Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Departemen

Pertanian

Pelaksanaan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas di Departemen

Pertanian

Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan

intern pada unsur Departemen Pertanian

untuk mewujudkan good governance dan

clean government (Kinerja/Satker)

% proses administrasi dan dukungan

teknis Itjen tepat waktu

% temuan laporan audit internal

Departemen Pertanian ditindaklanjuti

• Tahun Tunggal (awal)

• Rata-rata 5 tahun

104

Page 58: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

2.1 34 34 34 34 34

► 96 96 96 96 96

► 33 33 33 33 33

Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Inspektorat Jenderal

Meningkatnya kapasitas manajemen

administrasi, sumberdaya, sarana

dan prasarana, anggaran serta

piranti lunak organisasi lingkup

Inspektorat Jenderal

Jumlah rumusan rencana, program, dan

anggaran pengawasan; pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan program serta

tersusunnya laporan kegiatan dibidang

pengawasan; pelaksanaan urusan organisasi,

ketatalaksanaan, kepegawaian, hubungan

masyarakat, dan urusan peraturan perundang-

undangan; pengelolaan urusan keuangan,

tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga;

pemantauan, analisis, evaluasi dan penilaian

penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;

dan kegiatan pembinaan SPI pada unit kerja

lingkup Departemen Pertanian (Paket)

2.2 Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada

Satker lingkup Sekretariat Jenderal,

Direktorat Jenderal Hortikultura, dan

Badan Pengembangan SDM Pertanian

Meningkatnya pelaksanaan

pemeriksaan kinerja dan pengelolaan

keuangan lingkup Sekretariat

Jenderal, Direktorat Jenderal

Hortikultura, dan Badan

Pengembangan SDM Pertanian

Jumlah kegiatan pemeriksaan kinerja dan

pengelolaan keuangan pada Satker

lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat

Jenderal Hortikultura, dan Badan

Pengembangan SDM Pertanian (Satker

dan Pelaporan)

Jumlah kegiatan evaluasi LAKIP, review

laporan keuangan, dan pemeriksaan

anggaran bantuan luar negeri pada unit

kerja lingkup Sekretariat Jenderal,

Direktorat Jenderal Hortikultura, dan

Badan Pengembangan SDM Pertanian

(Laporan )

105

Page 59: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 2 2 2 2 2

► 96 96 96 96 96

► 9 9 9 9 9

► 2 2 2 2 2

Jumlah kegiatan pemantauan/pengawalan

dan evaluasi pada Satker lingkup

Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal

Hortikultura, dan Badan Pengembangan

SDM Pertanian (Kegiatan dan Pelaporan)

2.3 Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada

Satker lingkup Direktorat Jenderal PLA,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan &

Badan Ketahanan Pangan

Meningkatnya pelaksanaan

pemeriksaan kinerja dan pengelolaan

keuangan lingkup Direktorat

Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air,

Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, dan Badan Ketahanan

Pangan

Jumlah kegiatan pemeriksaan kinerja dan

pengelolaan keuangan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan

Lahan dan Air, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, dan Badan Ketahanan

Pangan (Satker dan Pelaporan)

Jumlah kegiatan evaluasi LAKIP, review

laporan keuangan, dan pemeriksaan

anggaran bantuan luar negeri pada unit

kerja lingkup Direktorat Jenderal

Pengelolaan Lahan dan Air, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, dan Badan

Ketahanan Pangan (Laporan)

Jumlah kegiatan pemantauan/

pengawalan dan evaluasi pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan

Lahan dan Air, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, dan Badan Ketahanan

Pangan (Kegiatan dan Pelaporan)

106

Page 60: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 96 96 96 96 96

► 17 17 17 17 17

► 2 2 2 2 2

► 96 96 96 96 96

Jumlah kegiatan pemeriksaan kinerja dan

pengelolaan keuangan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan,

Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian, dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian

(Satker dan Pelaporan)

Jumlah kegiatan evaluasi LAKIP, review

laporan keuangan, dan pemeriksaan

anggaran bantuan luar negeri pada unit

kerja lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan, Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian, dan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian (Laporan)

Jumlah kegiatan pemantauan/pengawalan

dan evaluasi pada Satker lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan,

Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian, dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian

(Kegiatan dan Pelaporan)

2.4 Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada

Satker lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan, Direktorat Jenderal P2HP, dan

Badan Litbang Pertanian

Meningkatkan pelaksanaan

pemeriksaan kinerja dan pengelolaan

keuangan lingkup Direktorat

Jenderal Perkebunan, Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Pertanian, dan Badan

Penelitian dan Pengembangan

Pertanian

2.5 Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada

Satker lingkup Direktorat Jenderal

Peternakan, Badan Karantina Pertanian,

dan Inspektorat Jenderal

Meningkatkan pelaksanaan

pemeriksaan kinerja dan pengelolaan

keuangan lingkup Direktorat

Jenderal Peternakan, Badan

Karantina Pertanian, dan Inspektorat

Jenderal

Jumlah kegiatan pemeriksaan kinerja dan

pengelolaan keuangan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Peternakan,

Badan Karantina Pertanian, dan

Inspektorat Jenderal (Satker dan

Pelaporan)

107

Page 61: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 9 9 9 9 9

► 2 2 2 2 2

► 38 38 38 38 38

► 50 50 50 50 50

► 2.969,49 3.401,81 3.737,28 4.137,78 4.493,31

2.6 Peningkatan pelaksanaan Pemeriksaan

Khusus dan Tujuan Tertentu

Meningkatnya pelaksanaan

pemeriksaan khusus dan

pengawasan untuk tujuan tertentu

atas petunjuk Menteri Pertanian

Jumlah kegiatan evaluasi LAKIP, review

laporan keuangan, dan pemeriksaan

anggaran bantuan luar negeri pada unit

kerja lingkup Direktorat Jenderal

Peternakan, Badan Karantina Pertanian,

dan Inspektorat Jenderal (Laporan)

Jumlah kegiatan pemantauan/

pengawalan dan evaluasi pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Peternakan,

Badan Karantina Pertanian, dan

Inspektorat Jenderal (Kegiatan dan

Pelaporan)

3 Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Pangan Untuk Mencapai Swasembada

dan Swasembada Berkelanjutan

Perluasan penerapan budidaya

tanaman pangan yang tepat yang

didukung oleh sistem penyediaan

sarana produksi dan benih serta

Luas areal penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat (ribu ha)

Jumlah rumusan kebijakan bidang

pengawasan yang dihasilkan,

pemeriksaan khusus dan pengusutan

terhadap pengaduan masyarakat dan atas

petunjuk/instruksi Menteri, pemeriksaan

sanggahan terhadap LHP, pelaksanaan

kegiatan intelejen terhadap dugaan

pelanggaran peraturan perundang-

undangan dibidang pertanian, serta

laporan hasil pemeriksaan/kegiatan

lingkup Inspektorat Khusus (Kasus dan

Pelaporan)

Jumlah Unit Kerja lingkup Departemen

pertanian yang ditetapkan sebagai Unit

Kerja Wilayah Bebas dari Korupsi (Unit

Kerja)

108

Page 62: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 13.836 14.989 16.110 17.235 18.354

• 63 63 63 63 63

• 11,06 11,32 11,6 11,89 12,2

• 178,18 211,99 217,55 222,19 226,92

► 147,5 169,25 186 206 223,75

• 12.544,00 13.798,40 14.425,60 15.052,80 15.680,00

Padi hibrida (ribu ton) 1.509,20 1.886,50 2.263,80 3.018,40 3.773,00

Padi lahan kering (ribu ton) 1.234,80 1.440,60 1.646,40 1.852,20 2.058,00

• 926,25 1.080,63 1.235,00 1.389,38 1.543,75

• 380,00 460,56 542,69 665,57 790,86

• 83,17 172,40 268,01 370,36 383,84

• 3,96 12,49 25,26 25,54 32,28

• 155,09 159,69 164,68 169,82 175,39

• 117,33 126,28 139,88 149,29 159,53

• 64,00 64,00 64,00 64,00 64,00

Padi hibrida (ku/ha) 77,00 77,00 77,00 77,00 77,00

Padi lahan kering (ku/ha) 42,00 42,00 42,00 42,00 42,00

dan Swasembada Berkelanjutan sarana produksi dan benih serta

pengamanan produksi yang efisien

untuk mewujudkan produksi

tanaman pangan yang cukup dan

berkelanjutan

Jumlah sarana produksi yang disediakan

dan disalurkan serta lembaga perbenihan

tanaman pangan yang dibina di lokasi

penerapan budidaya tanaman pangan

yang tepat:

Kacang tanah (ribu ton )

Kacang hijau (ribu ton)

Padi non hibrida (ku/ha)

Pupuk (Juta ton)

Sarana Produksi (Unit)

Lembaga perbenihan (Balai)

Jumlah subsidi pupuk dan benih :

Jagung (ribu ton)

Benih (ribu ton)

Luas areal yang aman dari serangan OPT

dan DFI pada pertanaman pangan yang

menerapkan budidaya tanaman yang

tepat (ribu ha)

Produksi:

Padi non hibrida (ribu ton)

Kedelai (ribu ton)

Ubi kayu (ribu ton)

Ubi jalar (ribu ton)

Produktivitas:

109

Page 63: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00

• 16,00 16,16 16,32 16,48 16,65

• 17,51 18,15 18,81 19,49 20,20

• 13,00 13,15 13,29 13,44 13,59

• 250,00 257,03 264,25 271,67 279,31

• 130,00 133,46 142,27 146,05 149,94

• 2.000,00 2.200,00 2.300,00 2.400,00 2.500,00

Padi hibrida (ribu ha) 200,00 250,00 300,00 400,00 500,00

Padi lahan kering (ribu ha) 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00

• 150,00 175,00 200,00 225,00 250,00

• 250,00 300,00 350,00 425,00 500,00

• 50,00 100,00 150,00 200,00 200,00

• 3,21 10,00 20,00 20,00 25,00

• 6,53 6,54 6,56 6,58 6,61

• 9,50 9,96 10,35 10,76 11,20

• 1.960,00 2.156,00 2.254,00 2.352,00 2.450,00

Padi hibrida (ribu ha) 196,00 245,00 294,00 392,00 490,00

Padi lahan kering (ribu ha) 294,00 343,00 392,00 441,00 490,00

• 142,50 166,25 190,00 213,75 237,50

• 237,50 285,00 332,50 403,75 475,00

• 47,50 95,00 142,50 190,00 190,00

• 3,05 9,50 19,00 19,00 23,75

• 6,20 6,21 6,23 6,25 6,28

• 9,03 9,46 9,83 10,22 10,64

Kedelai (ku/ha)

Jagung (ku/ha)

Kacang tanah (ku/ha)

Luas Panen:

Padi non hibrida (ribu ha)

Jagung (ribu ha)

Kedelai (ribu ha)

Kacang tanah (ribu ha)

Kacang hijau (ribu ha)

Kacang hijau (ku/ha)

Ubi kayu (ku/ha)

Ubi kayu (ribu ha)

Ubi jalar (ribu ha)

Luas Lahan:

Ubi jalar (ku/ha)

Padi non hibrida (ribu ha)

Jagung (ribu ha)

Kedelai (ribu ha)

Ubi kayu (ribu ha)

Ubi jalar (ribu ha)

Kacang tanah (ribu ha)

Kacang hijau (ribu ha)

110

Page 64: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 2.000,00 2.200,00 2.300,00 2.400,00 2.500,00

• 200,00 250,00 300,00 400,00 500,00

• 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00

• 150,00 175,00 200,00 225,00 250,00

• 0,10 0,13 0,15 0,18 0,20

• 0,10 0,13 0,15 0,18 0,20

• 1 1 1 1 1

• 1 1 1 1 1

• 250,00 300,00 350,00 425,00 500,00

• 50,00 100,00 150,00 200,00 200,00

• - 10,00 20,00 20,00 25,00

• 3,21 - - - -

• 6,53 6,54 6,56 6,58 6,61

• 9,50 9,96 10,35 10,76 11,20

• 0,05 0,06 0,08 0,09 0,10

• 1 1 1 1 1

3.1 Pengelolaan produksi tanaman serealia

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Meningkatnya perluasan penerapan

budidaya tanaman serealia yang

tepat dan berkelanjutan untuk

peningkatan produksi melalui

peningkatan produktivitas per satuan

luas.

Luas areal penerapan budidaya serealia

yang tepat dan berkelanjutan termasuk

untuk bahan bakar nabati (ribu ha) :

SLPTT padi non hibrida (ribu ha)

SLPTT padi hibrida (ribu ha)

SLPTT Padi lahan kering (ribu ha)

SLPTT Jagung hibrida (ribu ha)

Pengembangan peningkatan produksi

gandum (ribu ha)

Pengembangan peningkatan produksi

sorghum (ribu ha)

Peta sentra produksi komoditas

serealia (paket)

Data luas tanam komoditas serealia

(paket)

3.2 Pengelolaan produksi tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

PTT ubi kayu (ribu ha)

PTT ubi jalar (ribu ha)

Meningkatnya perluasan penerapan

budidaya tanaman kacang-kacangan

dan umbi-umbian yang tepat dan

berkelanjutan untuk peningkatan

produksi melalui peningkatan

produktivitas per satuan luas.

Luas areal penerapan budidaya tanaman

kacang-kacangan dan umbi-umbian yang

tepat dan berkelanjutan termasuk untuk

bahan bakar nabati (ribu ha) :

PTT pangan lokal (ribu ha)

Peta sentra produksi beberapa

komoditas Kabi (paket)

SLPTT kacang hijau (ribu ha)

PTT kacang hijau (ribu ha)

SLPTT kedelai (ribu ha)

SLPTT kacang tanah (ribu ha)

111

Page 65: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 1 1 1 1 1

► - - - - -

• 1 1 1 1 1

• 1 1 1 1 1

• 1 1 1 1 1

• 32 32 32 32 32

• 31 31 31 31 31

3.4 178,18 211,99 217,55 222,19 226,92

• 200 300 500 800 1.200

• 623 685 754 829 912

• 7 8 8 9 10

• 350 385 423 466 512

• 8.747 8.535 8.354 8.201 8.071

• 2.864 3.581 4.019 4.245 4.313

• 585 1.015 1.552 2.155 2.792

BPSBTPH (Balai)

BBI (Balai)

3.3 Pengelolaan sistem penyediaan benih

tanaman pangan (Prioritas Bidang)

Terselenggaranya sistem pembinaan

lembaga perbenihan tanaman pangan

yang efisien dan berkelanjutan di

lokasi penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat

Lembaga perbenihan tanaman pangan

yang dibina di lokasi penerapan budidaya

tanaman pangan yang tepat :

Tersusunnya kebijakan sistem subsidi

benih (paket)

Tersusunnya rancangan revitalisasi

perbenihan (paket)

Data luas tanam beberapa komoditas

Kabi (paket)

Tersusunnya roadmap kebutuhan &

ketersediaan benih (paket)

Penyaluran subsidi benih tanaman pangan

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Tersalurnya benih tanaman pangan

bersubsidi

Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi

(ribu ton)

Bantuan Traktor R-4 (unit)

Pengelolaan sistem penyediaan dan

pengawasan sarana produksi tanaman

pangan (Prioritas Bidang)

Penguatan UPJA pemula (unit)

Terselenggaranya sistem penyediaan

dan pengawasan sarana produksi

tanaman pangan yang efisien dan

berkelanjutan di lokasi penerapan

budidaya tanaman pangan yang

tepat.

Sarana produksi tersedia dan terawasi di

lokasi penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat (unit) :

Bantuan RPPPO (unit)

Bantuan Traktor R-2 (unit)

Bantuan pompa air (unit)

Penguatan UPJA berkembang (unit)

Penguatan UPJA profesional (unit)

3.5

112

Page 66: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 430 450 470 500 514

• 30 30 30 30 30

• 30 30 30 30 30

• 1 1 1 1 1

► 1 1 1 1 1

► 11,06 11,32 11,6 11,89 12,2

Penguatan KP3 (unit)

Penyaluran pupuk bersubsidi (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Tersalurnya pupuk bersubsidi

Penguatan PPNS Pupes (orang)

Tersusunnya kebijakan subsidi pupuk

(paket)

Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton)

Skrening pestisida (unit)

Tersusunnya roadmap kebutuhan &

penyediaan pupuk & alsintan (paket)

3.6

113

Page 67: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 59,00 67,70 74,40 82,40 89,50

► 88,50 101,55 111,60 123,60 134,25

► 8 8 8 8 8

► 8 8 8 8 8

► 30 30 30 30 30

► 15 20 25 25 25

► 5 5 5 5 5

► 8 8 8 8 8

► 6 9 12 15 18

3.10 1 1 1 1 1

Jumlah luas areal tanaman pangan yang

terserang OPT (ribu ha)

Tersedianya informasi dan model

peramalan Organisme Penganggu

Tumbuhan (OPT) sebagai rujukan

dalam pengamanan produksi

tanaman pangan dan hortikultura

Berkembangnya metode pengujian

mutu benih dan penerapan sistem

mutu laboratorium pengujian benih

tanaman pangan dan hortikultura

Jumlah luas areal tanaman pangan yang

terkena DFI (ribu ha)

3.8 Pengembangan metode pengujian mutu

benih dan penerapan sistem mutu

laboratorium pengujian benih (Prioritas

Bidang)

3.7 Penguatan perlindungan tanaman pangan

dari gangguan OPT dan DFI (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Terkendalinya serangan OPT dan

DFI di lokasi penerapan budidaya

tanaman pangan yang tepat

Jumlah propinsi yang menerapkan

teknologi pengamatan, peramalan dan

pengendalian OPT (propinsi)

Dukungan manajemen dan teknis lainnya

pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

3.9 Pengembangan peramalan serangan

Organisme Penganggu Tumbuhan (Prioritas

Bidang)

Jumlah metode pengujian mutu benih

yang dikembangkan, divalidasi dan

disyahkan (metode)

Jumlah laboratorium yang menerapkan

sistem mutu (laboratorium)

Jumlah laboratorium peserta uji

profisiensi (laboratorium)

Jumlah pelaksanaan uji petik mutu benih

yang beredar (contoh benih)

Jumlah informasi peramalan serangan

OPT (unit)

Jumlah teknologi pengamatan, peramalan

dan pengendalian OPT (model)

Terselenggaranya pelayanan

administrasi dan pelayanan teknis

lainnya secara profesional dan

berintegritas di lingkungan

Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan

Jumlah dokumen perencanaan, keuangan,

umum serta evaluasi dan pelaporan program

pengelolaan produksi tanaman pangan ,

kebijakan subsidi terpadu, data luas lahan,

(paket)

114

Page 68: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

19.216.575 20.235.053 21.347.981 22.543.468 23.805.903

10.483.440 10.881.811 11.295.320 11.769.723 12.264.052

216.675.019 230.758.895 245.758.223 261.732.508 278.745.121

511.416.046 531.872.688 553.147.595 575.273.499 598.284.439

5,00% 5,30% 5,50% 5,60% 5,60%

3,50% 3,80% 3,80% 4,20% 4,20%

6,00% 6,50% 6,50% 6,50% 6,50%

3,50% 4,00% 4,00% 4,00% 4,00%

• 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

4. Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk

Tanaman Hortikultura Berkelanjutan

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu produk

tanaman hortikultura yang aman

konsumsi berdaya saing dan

berkelanjutan

• Laju Pertumbuhan Produksi :

- Buah

- Biofarmaka

- Sayuran

- Tanaman hias

Produksi dan Laju Pertumbuhan

Produksi Hortikultura

- Biofarmaka (kg)

- Tanaman hias (tangkai)

- Buah (ton) :

- Sayuran (ton) :

• Produksi :

- Buah (kebun)

- Sayuran (lahan usaha)

Peningkatan Mutu Produk Tanaman

Hortikultura :

Peningkatan jumlah pelaku usaha

panutan (champion) dan

gapoktan/asosiasi hortikultura

- Tanaman hias (lahan usaha)

- Biofarmaka (lahan usaha)

Laju peningkatan ketersediaan produk

hortikultura Kualitas Ekspor.

- Buah

- Tanaman Hias

Laju Peningkatan Produktivitas

kebun/lahan usaha hortikultura

(mengajukan registrasi)

115

Page 69: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► Benih buah 3

%, benih sayur

umbi 2 %,

benih sayur biji

1 %, benih

tanaman hias 2

%

Benih buah 3

%, benih sayur

umbi 2 %,

benih sayur

biji 1 %, benih

tanaman hias

2 %

Benih buah 3 %,

benih sayur umbi

2 %, benih sayur

biji 1 %, benih

tanaman hias 2 %

Benih buah 3

%, benih

sayur umbi 2

%, benih

sayur biji 1

%, benih

tanaman hias

2 %

Benih buah 3

%, benih

sayur umbi 2

%, benih

sayur biji 1

%, benih

tanaman hias

2 %

► Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5

% terhadap

luas panen

Maksimal 5

% terhadap

luas panen

4.1 1 1 1 1 1

► 19.216.575

(5,0%)

20.235.053

(5,30 %)

21.347.981

(5,50%)

22.543.468

(5,60%)

23.805.903

(5,60)

• 5% 5% 5% 5% 5%

• 10% 10% 10% 10% 10%

• 5% 5% 5% 5% 5%

Proporsi luas serangan OPT utama

hortikultura terhadap total luas panen.

Peningkatan ketersediaan benih bermutu

(%)

Dukungan manajemen dan teknis lainnya

pada Direktorat Jenderal Hortikultura

Meningkatnya kapasitas manajemen

administrasi, sumberdaya manusia,

sarana dan prasarana anggaran serta

piranti lunak organisasi

pengembangan produksi hortikultura

Jumlah dokumen pendukung pengembangan

produksi, produktivitas dan mutu produk

hortikultura: (perecanaan dan

penganggaran, kerjasama internasional,

pengelolaan SDM, humas, keuangan, sarana

dan prasarana, pelaksanaan, monitoring dan

pelaporan, evaluasi pro

4.2 Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan

Mutu Produk Tanaman Buah

Berkelanjutan (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu buah yang

aman konsumsi, berdaya saing dan

berkelanjutan

Produksi Tanaman Buah (ton), dan laju

pertumbuhan produksi (%)

Laju Peningkatan mutu produk tanaman

buah:

Laju peningkatan ketersediaan produk

buah Kualitas Ekspor

Laju Peningkatan Produktivitas kebun

buah (mengajukan registrasi)

Jumlah pelaku usaha panutan

(Champion), Gapoktan/Asosiasi

Hortikultura

4.3 Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan

Mutu Produk Tanaman Sayuran dan

Biofarmaka Berkelanjutan (Prioritas

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu produk

sayuran dan biofarmaka yang cukup

Produksi dan laju pertumbuhan Tanaman

Sayuran dan biofarmaka :

116

Page 70: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 10.483.440

(3,5 %)

10.881.811

(3,8 %)

11.295.320

(3,8 %)

11.769.723

(4,2 %)

12.264.052

(4,2%)

• 511.416.046

(3,5 %)

531.872.688

(4,0 %)

553.147.595

(4,0%)

575.273.499

(4,0%)

598.284.439

(4,0 %)

• 5% 5% 5% 5% 5%

• 10% 10% 10% 10% 10%

► 216.675.019

(6,50%)

230.758.895

(6,50%)

245.758.223

(6,50%)

261.732.508

(6,50%)

278.745.121

(6,50%)

• 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

• 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00%

• 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

4.5 Benih buah 3

%, benih sayur

umbi 2 %,

benih sayur biji

1 %, benih

tanaman hias 2

%

Benih buah 3

%, benih sayur

umbi 2 %,

benih sayur

biji 1 %, benih

tanaman hias

2 %

Benih buah 3 %,

benih sayur umbi

2 %, benih sayur

biji 1 %, benih

tanaman hias 2 %

Benih buah 3

%, benih

sayur umbi 2

%, benih

sayur biji 1

%, benih

tanaman hias

2 %

Benih buah 3

%, benih

sayur umbi 2

%, benih

sayur biji 1

%, benih

tanaman hias

2 %

Biofarmaka (Kg)

Laju Peningkatan mutu produk tanaman

sayuran dan biofarmaka

Laju Peningkatan Produktivitas lahan

usaha tanaman sayuran dan

biofarmaka

4.4 Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan

Mutu Produk Tanaman Hias Berkelanjutan

(Prioritas Bidang)

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu tanaman

hias yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Produksi dan laju pertumbuhan produksi

Tanaman Hias (tangkai)

Laju Peningkatan mutu produk tanaman

hias

Laju Peningkatan Produktivitas lahan

usaha tanaman hias (mengajukan

registrasi)

Jumlah pelaku usaha panutan

(Champion), Gapoktan/Asosiasi

Hortikultura

Biofarmaka Berkelanjutan (Prioritas

Nasional dan Bidang)

sayuran dan biofarmaka yang cukup

dan aman konsumsi serta

berkelanjutan

Sayuran (ton)

Pengembangan Sistem Perbenihan, Pupuk

dan Sarana Produksi lainnya (Prioritas

Bidang)

Terfasilitasinya penyediaan benih

bermutu dalam mendukung

peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu produk tanaman

hortikultura

Jumlah pelaku usaha panutan

(Champion), Gapoktan/Asosiasi

Hortikultura

Laju peningkatan ketersediaan produk

tanaman hias Kualitas Ekspor

Peningkatan ketersediaan benih bermutu

(%)

117

Page 71: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

4.6 Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5 %

terhadap luas

panen

Maksimal 5

% terhadap

luas panen

Maksimal 5

% terhadap

luas panen

► - - - - -

- Tebu (hablur) 2.996 3.449 3.902 4.355 4.806

- Kapas 26 33 40 57 63

- Cengkeh 78 80 83 84 86

- Tembakau 181 182 183 183 184

- Nilam 91 97 106 116 124

- Kopi 698 709 718 728 738

- Teh 168 171 174 177 182

- Kakao 988 1.074 1.342 1.539 1.648

- Lada 83 85 87 89 92

- Jambu mete 145 148 152 156 159

- Karet 2.681 2.711 2.741 2.771 2.801

Pengembangan Sistem Perlindungan

Tanaman Hortikultura (Prioritas Nasional

dan Bidang)

Berkembangnya sistem perlindungan

tanaman dalam mendukung

pengembangan produksi hortikultura

Proporsi luas serangan OPT utama

hortikultura terhadap total luas panen.

Pengembangan komoditas ekspor

Swasembada gula nasional

Koordinasi dalam perumusan

kebijakan dan pemantauan

ketersediaan dan distribusi pangan

di 33 Provinsi

5. Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan

Peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman perkebunan yang

berkelanjutan melalui upaya

pengembangan tanaman semusim,

tanaman rempah dan penyegar,

tanaman tahunan, dukungan

penyediaan benih unggul bermutu

dan sarana produksi, perlindungan

perkebunan serta dukungan

manajemen dan teknis lainnya

Capaian produksi (ribu ton) komoditi

unggulan perkebunan (tebu, kapas, nilam,

tembakau, kopi, teh, kakao, lada,

cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu

mete dan jarak pagar);

Pengembangan komoditas

pemenuhan konsumsi dalam negeri

Penyediaan bahan tanaman sumber

bahan bakar nabati (bioenergi)

118

Page 72: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

- Jarak pagar 15 20 24 29 35

- Kelapa 3.266 3.290 3.317 3.348 3.380

- Kelapa Sawit 23.200 24.429 25.710 27.046 28.439

- Kemiri sunan 0 0 0 0 0

- Tebu 6.450 6.900 7.200 7.210 7.230

- Kapas 1.750 1.900 2.000 2.200 2.500

- Cengkeh 266 274 281 284 300

- Tembakau 885 888 890 892 893

- Nilam 6.300 6.400 6.500 6.550 6.600

- Kopi 780 840 900 900 900

- Teh 1.520 1.600 1.680 1.760 1.780

- Kakao 1.000 1.100 1.200 1.400 1.500

- Lada 694 713 722 734 760

- Karet 999 1.000 1.009 1.014 1.019

- Jambu Mete 537 569 579 616 640

• Penyediaan bahan tanaman sumber

bahan bakar nabati (bioenergi)

Swasembada gula nasional

Pengembangan komoditas

pemenuhan konsumsi dalam negeri

Pengembangan komoditas ekspor

bahan bakar nabati (bioenergi)

Peningkatan produktivitas (kg/ha)

tanaman unggulan perkebunan (tebu,

kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao,

lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit,

jambu mete dan jarak pagar);

119

Page 73: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

- Jarak Pagar 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000

- Kelapa 1.105 1.119 1.135 1.151 1.200

- Kelapa Sawit 3.888 3.997 4.109 4.225 4.344

- Kemiri Sunan 0 0 0 0 0

► 76 77 78 79 80

• 45 50 56 61 65

• 210 225 240 255 270

• 59 73 88 99 114

• 500 515 530 546 563

bahan bakar nabati (bioenergi)

Jumlah areal pengendalian OPT (hektar)

dan penurunan titik api (hot spot) serta

penanganan gangguan usaha perkebunan

Jumlah kelembagaan perlindungan

tanaman

Jumlah penggunaan sarana produksi

(%) ( Revitalisasi perbenihan dan

pembibitan)

Penguatan kelembagaan pengawas dan

kelembagaan usaha perbenihan

(Revitalisasi perbenihan dan perbibitan)

Jumlah kelembagaan perbenihan (unit)

Penggunaan benih unggul bermutu,

sarana produksi serta sumber benih bina

perkebunan

SL-PHT

Peningkatan mutu (% populasi standar)

tanaman unggulan perkebunan (tebu,

kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao,

lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit,

jambu mete dan jarak pagar);

Jumlah kelembagaan UPJA (unit

usaha)

120

Page 74: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 2.500 2.250 2.025 1.823 1.640

- Tebu 465 509 553 597 641

- Kapas 15 18 20 24 25

- Tembakau 205 205 205 205 205

- Nilam 14 15 16 17 18

- - - - -

- Kopi 1.291 1.308 1.328 1.331 1.354

- Teh 129 130 130 130 130

- Kakao 1.655 1.746 1.837 1.929 2.020

- Lada 192 193 194 195 196

Jumlah penurunan titik api

Swasembada Gula Nasional

5.1 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman semusim (Prioritas Nasional

dan Bidang)

Terfasilitasinya pengembangan

budidaya tanaman semusim

(tebu,kapas, tembakau dan nilam)

Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan

dan pengembangan tanaman semusim

(tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka

tanaman semusim lainnya) (Intensifikasi,

diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi)

Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

Pengembangan Komoditas Ekspor

Peningkatan luas areal (ribu hektar)

pembinaan dan pengembangan tanaman

rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao,

lada, cengkeh dan aneka tanaman rempah

dan penyegar lainnya) (Intensifikasi,

diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi):

Pengembangan Komoditas Ekspor

5.2 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman rempah dan penyegar

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Terfasilitasinya pengembangan

budidaya tanaman rempah dan

penyegar (kopi, teh, kakao, lada,

cengkeh)

121

Page 75: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

- Cengkeh 465 469 474 479 484

- Rehabilitasi 81,85 93,15 15,00 15,00 10,00

- Intensifikasi 30,55 49,45 15,00 20,00 20,00

- Peremajaan 22,60 27,40 5,00 5,00 5,00

- Pengendalian OPT 135,00 170,00 35,00 40,00 35,00

- Pemberdayaam petani (kelompok

Tani)

6.750,00 8.500,00 1.750,00 2.000,00 1.750,00

- - - - -

- Karet 3.445 3.456 3.466 3.476 3.487

- Jambu Mete 573 574 575 576 577

- Jarak Pagar 10 12 15 18 21

- Kelapa 3.807 3.814 3.820 3.827 3.833

- Kelapa Sawit 8.127 8.342 8.557 8.772 8.987

- Kemiri sunan 1 2 4 7 10

- Kelapa sawit 125 153 153 153 148

- Karet 10 53 53 53 51

Penyediaan bahan tanaman sumber

bahan bakar nabati (bio energi)

Revitalisasi perkebunan

Peningkatan luas areal (ribu hektar)

pembinaan dan pengembangan tanaman

tahunan (Intensifikasi, diversifikasi,

rehabilitasi dan ekstensifikasi)

5.3 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman Tahunan (Prioritas Nasional

dan Bidang)

Terfasilitasinya pengembangan

budidaya tanaman tahunan (kelapa,

kelapa sawit, karet, jambu mete,

jarak pagar)

Gerakan Peningkatan Produksi dan

Mutu Kakao Nasional (ribu ha)

Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

Pengembangan Komoditas Ekspor

122

Page 76: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

- Kakao 0 34 34 34 32

- Pengembangan Desa Mandiri

Energi (DME)

-

-

- 27 28 29 30 31

- Jumlah penggunaan benih unggul

bermutu

45 48 52 55 60

- - - -

• 51.467 52.291 53.128 53.978 54.841

• 36 38 40 42 44

5.4 Dukungan penyediaan benih unggul

bermutu dan sarana produksi perkebunan

(Prioritas Bidang)

Terfasilitasinya penyediaan benih

unggul bermutu dalam rangka

mendukung peningkatan

produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan

5.5 Dukungan perlindungan perkebunan dan

penanganan gangguan usaha perkebunan

(Prioritas Bidang)

Terfasilitasinya pengamatan dan

pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan (OPT)

tanaman perkebunan pada 13

komoditas perkebunan

Revitalisasi Perlindungan Perkebunan

Areal pengendalian OPT dan

intensitas serangan OPT (ha)

Koordinasi dengan pihak terkait

dalam menyediakan insentif pajak

untuk mendorong pemantapan

energy terbarukan

Berpartisipasi aktif dalam Tim

Koordinasi Interdept

pengembangan bio-fuel

Revitalisasi Perbenihan

Pengembangan integrasi kebun-

ternak (paket)

Jumlah penggunaan benih unggul bermutu

dan sarana produksi perkebunan (%)

(Dukungan pengembangan tanaman

perkebunan berkelanjutan)

Penanganan gangguan usaha

perkebunan (dukungan pengembangan

tanaman perkebunan berkelanjutan)

Penyusunan kebijakan Pengembangan

bio energi

123

Page 77: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

32 Propinsi 32 Propinsi 32 Propinsi 32 Propinsi 32 Propinsi

5.6 Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya Direktorat Jenderal Perkebunan

Terfasilitasinya pelayanan bidang

perencanaan, evaluasi, data dan

informasi, keuangan, dan pelayanan

kepegawaian, organisasi,

kehumasan, ketatausahaan, rumusan

di bidang kesekretariatan yang

berkualitas

Penyelesaian PP, Keppres, Perpres,

Kepmentan sebagai turunan dari UU

No. 18/2004

Provinsi yang memperoleh pelayanan

dibidang perencanaan program dan

penganggaran dan kerjasama; Evaluasi

pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data

dan informasi yang berkualitas; Pelaksanaan

pengelolaan administrasi keuangan dan asset

yang berkualitas; Pelayanan organisasi

kepegawaian, humas dan administrasi

perkantoran yang berkualitas.

(Dukungan pengembangan tanaman

perkebunan berkelanjutan)

Pembinaan dan penilaian usaha

perkebunan

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh, pengendali OPT,

pengawas benih, inseminator, mantri

tani/statistik, paramedik, petugas

penyedia layanan informasi pasca,

petugas revit perkebunan

124

Page 78: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 12301 12916 13561 14239 14950

• 5 5 6 6 6

• 188975 208344 218761 228938 240384

► Dukungan pengujian dan pengawasan

mutu benih serta penerapan teknologi

proteksi tanaman perkebunan BBP2TP

Medan

Terlaksananya penerapan

Terlaksananya pengawasan dan

pengujian benih tanaman

perkebunan

Pelaksanaan analisa data serangan, situasi

dan identifikasi OPT, koleksi OPT penting,

pengembangan metode pengamatan, teknik

survailance, model peramalan, teknik

survailance, model peramalan OPT,

fenomena iklim dan ganguan usaha serta

taksasi kehilangan hasil, teknik

pengendalian OPT dengan PHT

Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam

1.000 batang)

Terlaksananya pengawasan dan

pengujian benih tanaman

perkebunan

Terlaksananya penerapan

teknologi proteksi tanaman

perkebunan

Pelaksanaan bimbingan teknis dan

pengawasan mutu benih, pengembangan

teknik dan metode pengujian mutu benih,

adaptasi dan kelayakan, fasilitasi sertifikasi

benih dan pemantauan peredaran benih

Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam

1.000 batang)

Pelaksanaan analisadata serangan, situasi

dan identifikasi OPT, koleksi OPT penting,

pengembangan metode pengamatan, teknik

survailance, model peramalan, teknik

survailance, model peramalan OPT,

fenomena iklim dan ganguan usaha serta

taksasi kehilangan hasil, teknik

pengendalian OPT dengan PHT

5.7 ► Dukungan pengujian dan pengawasan

mutu benih serta penerapan teknologi

proteksi tanaman perkebunan BBP2TP

Surabaya

Jumlah teknologi terapan

perlindungan perkebunan (paket)

Eksplorasi dan invetarisasi koleksi, teknik

125

Page 79: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

• 5 6 8 9 10

• 266 343 465 486 535

• 9 9 9 9 9

► 2.201.214 2.283.287 2.370.527 2.456.302 2.584.432

► 1.506.837 1.574.017 1.647.973 1.720.833 1.791.609

► 727.539 853.761 986.135 1.125.375 1.297.034

► 18,7 19,2 19,8 20,6 21,1

► 14,7 15 15,3 15,4 15,5

► - 720 828 935 1050

teknologi proteksi tanaman

perkebunan

6. Program Pencapaian Swasembada

Daging Sapi dan Peningkatan

Penyediaan Pangan Hewani yang Aman,

Sehat, Utuh dan Halal

►Meningkatnya ketersediaan

pangan hewani (daging, telur,

susu)

Meningkatnya kontribusi ternak

domestik dalam penyediaan

pangan hewani (daging dan telur)

Produksi daging meningkat 4,10% per

tahun (ton)

Produksi telur meningkat 4,42% per

tahun (ton)

► Terlaksananya pengawasan dan

pengujian benih tanaman

perkebunan

► Terlaksananya penerapan

teknologi proteksi tanaman

perkebunan

Jumlah teknologi terapan

perlindungan perkebunan (paket)

Jumlah pengawasan pelestarian plasma

nutfah

Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam

1.000 batang)

Jumlah eksplorasi dan invetarisasi koleksi,

teknik perbanyakan/pengembangan

pelepasan dan evaluasi pemanfaatan musuh

alami, agens hayati dan pestisida nabati

► Dukungan pengujian dan pengawasan

mutu benih serta penerapan teknologi

proteksi tanaman perkebunan BBP2TP

Ambon

perbanyakan/pengembangan pelepasan dan

evaluasi pemanfaatan musuh alami, agens

hayati dan pestisida nabati

Jumlah teknologi terapan

perlindungan perkebunan (paket)

Produksi susu meningkat 15,56% per

tahun (ton)

Kontribusi daging sapi domestik terhadap

total produksi daging sapi nasional

meningkat (%)

Kontribusi daging ayam buras terhadap

total produksi daging ayam nasional

meningkat (%)

Penyediaan sumber pembiayaan

pertanian (PUAP, SMD, LDPM, LM3,

LKM) kelompok

126

Page 80: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► Meningkatnya ketersediaan

protein hewani asal ternak

6,4 6,6 6,7 6,9 7,2

► Tersedianya daging sapi domestik

sebesar 90 persen

70,2 75,53 80,5 85,29 90

2.700 3.050 3.400 3.700 4.000

400 490 580 640 700

► Peningkatan bibit sapi 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

► Penambahan propinsi peserta

KUPS

20 20 25 30 33

► UPT yang menjadi BLU 0 0 1 2 0

21.000 23.760 26.136 28.750 31.625

► 76 76 81 85 90

► 1.666.667 1.833.333 2.016.667 2.218.333 2.440.167

► 0 10.000 10.000 10.000 10.000

► 100 150 200 250 300

Revitalisasi persusuan (ekor)

Pemanfaatan kotoran ternak menjadi

pupuk organik dan pemberian paket

bantuan sosial pupuk organik (rumah

kompos)

Produksi daging sapi domestik terhadap

total penyediaan daging sapi nasional (%)

Ketersediaan protein hewani asal ternak per

kapita meningkat 0,03% per tahun

(g/kapita/hr)

Peningkatan produksi ternak ruminansia

dengan pendayagunaan sumber daya lokal

(Prioritas Nasional dan Bidang)

6.2

6.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih

dan bibit dengan mengoptimalkan sumber

daya lokal (Prioritas Bidang)

► Peningkatan kualitas dan

kuantitas benih dan bibit ternak

(sapi potong, sapi perah)

Revitalisasi perbenihan dan perbibitan

(semen ribu dosis)

Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu peternakan (embrio ekor)

Penyediaan bibit sapi 200 ribu ekor per tahun

Penambahan jumlah peserta dan pembinaan

pelaksanaan KUPS (propinsi)

Peningkatan produksi dan produktivitas

ternak (sapi ekor)

Swasembada daging sapi (share produk

dalam negeri %)

Pengusulan 2 UPT peternakan menjadi

Bahan Layanan Umum (BLU)

Meningkatnya populasi dan

produksi ternak ruminansia

Pengembangan dan pembinaan Biogas

Asal Ternak Bersama Masyarakat

(BATAMAS) terutama di sentra

terpencil dan padat ternak (unit)

127

Page 81: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 75 83 91 100 110

► 0 720 828 935 1050

► 0 100 150 250 200

► 230 290 350 410 470

► 25 35 50 60 70

► Pelaksaan vaksinasi dan

pengobatan

100 100 120 130 140

► Perlindungan hewan terhadap

penyakit eksotik

100 250 250 250 250

► Penguatan peran dan fungsi

lembaga otoritas veteriner

0 100 200 300 400

► Peningkatan jaminan produk

hewan ASUH dan daya saing

produk hewan

169 210 260 310 400

Penyediaan sumber pembiayaan

pertanian (PUAP, SMD, LDPM, LM3,

LKM) kelompok

Pemanfaatan 700 ribu ha lahan

kehutanan untuk pengembangan

peternakan

Meningkatnya populasi dan

produksi, serta meningkatnya

pendayagunaan sumber daya lokal

ternak non ruminansia

Restrukturiasi perunggasan (kelompok)

Pengembangan pakan ternak (Unit)

Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti

penyuluh, pengendali OPT, pengawas

n=benih, Inseminator, mantri tani/statistik,

paramedik, petugas penyedia layanan

informasi pasca , petugas revit bun

Penguatan sistem kesehatan hewan

(vaksin/obat dlm juta dosis)

Pengendalian dan penanggulangan penyakit

hewan menular strategis dan penyakit

zoonosis (Prioritas Nasional dan Bidang)

6.3 Peningkatan produksi ternak non

ruminansia dengan pendayagunaan sumber

daya lokal (Prioritas Nasional dan Bidang)

Pengembangan integrasi ternak dan

tanaman melalui pengelolaan kotoran

ternak (padat & cair) menjadi pupuk

organik dan pengolahan limbah tanaman

untuk ternak terutama di sentra

perkebunan, tanaman pangan dan holti

kulture (klp)

6.5 Penjaminan pangan asal hewan yang aman

dan halal serta pemenuhan persyaratan

produk hewan non pangan (Prioritas

Nasional dan Bidang)

6.4

Jaminan produk pangan asal hewan yang

ASUH RPH/RPA

Peningkatan sertifikasi nomor veteriner

yang ASUH 400 unit usaha

128

Page 82: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► Perlindungan hewan dan penyakit

hewan

2 12 0 0 0

► Meningkatnya pelayanan prima

kepada masyarakat

33 33 33 33 33

► Menurun

0,2 – 5% /thn

Menurun

0,2 – 5% /thn

Menurun

0,2 – 5% /thn

Menurun

0,2 – 5% /thn

Menurun

0,2 – 5% /thn

► 5%/thn 5%/thn 5%/thn 5%/thn 5%/thn

► 5%/thn 5%/thn 5%/thn 5%/thn 5%/thn

► 15%/thn 15%/thn 15%/thn 15%/thn 15%/thn

► 1800 poktan/

gapoktan

1980 poktan/

gapoktan

2178 poktan/

gapoktan

2396 poktan/

gapoktan

2636 poktan/

Gapoktan

► 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn

► 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn

► 1.200 unit 1.200 unit 1.200 unit 1.200 unit 1.200 unit

► 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn

Koordinasi dalam perumusan kebijakan dan

pemantauan ketersediaan dan distribusi

pangan 33 propinsi

Penyelesaian PP, Kepmen, turunan dari UU

No 18 th 2009 tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan

6.6 Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Direktorat Jenderal

Peternakan

7. Program Peningkatan Nilai Tambah,

Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran

dan Ekspor Hasil Pertanian

% peningkatan ekspor dan surplus neraca

perdagangan hasil pertanian

Meningkatnya usaha pengolahan

dan pemasaran hasil pertanian

berkelanjutan

% penurunan kehilangan/kerusakan hasil

tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan

% peningkatan jumlah lembaga

pemasaran petani dan penyerapan pasar

hasil pertanian di pasar domestik

% peningkatan produk dan jenis olahan

hasil pertanian yang bermutu untuk

ekspor dan substitusi impor

Jumlah kelompok tani yang menerapkan

penanganan pasca panen sesuai GHP dan

standar mutu

7.1 Pengembangan penangangan pasca panen

pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)

Meningkatnya penanganan pasca

panen hasil pertanian

% Peningkatan produksi kakao

fermentasi, karet bokar, mete

% Peningkatan produksi pakan ternak

berbahan baku lokal

7.2 Pengembangan pengolahan hasil pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Berkembangnya pengolahan hasil

pertanian yang berkelanjutan

% Peningkatan agroindustri susu segar

Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian

yang bernilai tambah dan berdaya saing

129

Page 83: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 5 %/thn 5 %/thn 5 %/thn 5 %/thn 5 %/thn

► 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn

330 unit 330 unit 330 unit 330 unit 330 unit

+ 54 unit

organik

+ 54 unit

organik

+ 54 unit organik + 54 unit

organik

+ 54 unit

organik

► 42 sertifikat 42 sertifikat 42 sertifikat 42 sertifikat 42 sertifikat

Jumlah usaha pasca panen dan

pengolahan yang menerapkan sistem

jaminan mutu.

Jumlah pengujian mutu alat mesin

pertanian

% Peningkatan produksi tepung cassava

fermentasi

% Peningkatan produksi gula rakyat non

tebu.

7.3 Pengembangan mutu dan standardisasi

pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)

Meningkatnya mutu dan keamanan

pangan hasil pertanian

130

Page 84: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 186 pasar 195 pasar 205 pasar 214 pasar 223 pasar

► 0% 2% 3% 4% 5%

► 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn 10 %/thn

► 10 %/thn 10 %/thn 100 kab/thn 100 kab/thn 100 kab/thn

7.5 Meningkat

15% dan

meningkat 30%

Meningkat

15% dan

meningkat

30%

Meningkat 15%

dan meningkat

30%

Meningkat

15% dan

meningkat

30%

Meningkat

15% dan

meningkat

30%

► Putih Putih Putih Putih Putih

► Gold Gold Gold Gold Gold

► WTP WTP WTP WTP WTP

► Meningkat

25%

Meningkat

25%

Meningkat 25% Meningkat

25%

Meningkat

25%

► peningkatan

kualitas SDM

& manajemen

peningkatan

kualitas SDM

& manajemen

peningkatan

kualitas SDM &

manajemen

peningkatan

kualitas SDM

& manajemen

peningkatan

kualitas SDM

& manajemen

Pengembangan pemasaran internasional

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Meningkatnya pemasaran hasil

pertanian

7.4 Pengembangan pemasaran domestik

(Prioritas Bidang)

Nilai laporan keuangan

Meningkatnya manajemen

pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian

Nilai layanan publik

Jumlah kelembagaan pemasaran bagi

petani

Jumlah hasil pertanian yang diserap pasar

dalam negeri

% Peningkatan kerjasama pasar modern

dan tradisional

Meningkatnya pemasaran

internasional hasil pertanian

Jumlah ekspor dan surplus neraca

perdagangan hasil pertanian

% Peningkatan jaringan informasi harga

antar Kab/Kota

Nilai peta kerawan penyimpangan

Perencanaan, Keuangan dan kepegawaian

7.6 Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Nilai laporan akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP)

131

Page 85: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► - - - - -

► - - - - -

► - - - - -

8.1 32.505 519.570 483.965 482.600 481.360

► 1.005 2.035 1.520 1.520 1.520

► 108.486 497.434 490.000 485.000 479.080

► 464 5.794 8.050 8.092 8.100

Terlaksananya 830.000 (Ha) perluasan

areal lahan Pertanian

Terlaksananya 1.000.000 Ha optimasi

lahan pertanian (pupuk organik), dan

11.000 Km JUT/Jalan produksi

8. Program Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian

Terlaksananya pengembangan

fasilitasi dalam pengelolaan lahan

dan air melalui upaya pemberdayaan

lahan pertanian, pengelolaan air

irigasi pertanian dan perluasan areal

pertanian

Terlaksananya 1.148.000 (ha),

25,884unit kegiatan pengelolaan air

irigasi

Perluasan areal pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Meningkatnya luasan areal baru

lahan pertanian dalam mendukung

peningkatan produksi pertanian

Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman

pangan (saawah dan lahan Kering),

hortikultura, perkebunan dan kawasan

peternakan

8.2 Pengelolaan air untuk pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Meningkatnya ketersediaan air

irigasi dalam mendukung produksi

pertanian

Tersedianya (unit) pengembangan

sumber air alternatif skala kecil (melalui

irigasi pedesaan, pengembangan sumber

air tanah, pompanisasi air permukaan)

yang berfungsi.

Tersedianya optimasi pemanfaatan Air

irigasi (melalui perbaikan JITUT/JIDES

dan pengembangan TAM) yang

berfungsi (ha)

Tersedianya (unit) pengembangan

Konservasi air (melalui pengembangan

Embung, chek dam, sumur resapan,

Antisipasi kekeringan dan banjir) yang

berfungsi

132

Page 86: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 25.709 139.821 144.670 138.500 133.300

► 952 3.481 2.867 2.600 2.600

► 62 538 600 500 300

8.4 6 6 6 6 6

► 98 117 140 168 200

► 35 35 35 35 35

► 33 33 33 33 33

► 32 32 32 32 32

8.3 Pengembangan pengelolaan lahan pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Meningkatnya produktivitas lahan

pertanian, dan prasarana Jalan Usaha

Tani/Jalan Produksi serta

pengendalian lahan untuk

mendukung peningkatan produksi

pertanian

Luasan (Ha) lahan yang dioptimasi,

dikonservasi dan direhabilitasi,

direklamasi (Pengembangan rumah

kompos)

Panjang jalan (Km) Usaha Tani dan Jalan

Produksi, serta tersedianya data bidang

tanah Petani yang layak disertifikasi

Terlaksananya pengembangan System of

Rice Intensification (SRI) 2.000 paket

(Adaptasi Iklim)

9 Program Penciptaan Teknologi dan

Varietas Unggul Berdaya Saing

Peningkatan inovasi dan adopsi

teknologi pertanian

Inovasi teknologi benih, bibit, pupuk,

obat hewan dan tanaman, alsintan, dan

produk olahan (paket)

Rekomendasi kebijakan pertanian (paket)

Adopsi inovasi teknologi benih, bibit,

pupuk, obat hewan dan tanaman, alsintan

dan produk olahan (propinsi)

Inovasi teknologi pengelolaan

sumberdaya pertanian (paket)

Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada direktorat pengelolaan lahan

dan air

Meningkatnya fasilitasi pelayanan

teknis dan administrasi untuk

mendukung pelaksanaan kerja

Direktorat Jenderal

Tersedianya dokumen (Paket) perencanaan

program, anggaran dan kerjasama (Renja-

KL, RKA-KL, DIPA, POK, MOU

Kerjasama PBIS, TOR)

133

Page 87: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 65 65 65 65 65

► 200 200 200 150 150

► 20 40 60 80 100

► 5-6 5-7 8-9 10-12 14-15

► 5 5 8 7 8

► 800 800 800 800 800

BS 10 ton BS 10 ton BS 15 ton BS 15 ton BS 15 ton

FS 20 ton FS 20 ton FS 20 ton FS 20 ton FS 20 ton

► 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg

► 40 131 235 414 1032

Jumlah aksesi sumberdaya genetik (SDG)

padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-

umbian terkoleksi, teridentifikasi dan

terkonservasi untuk perbaikan sifat

varietas

► Jumlah produksi benih sumber (BS, FS)

padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-

umbian dengan SMM ISO 9001-2000

dari 100 varietas tanaman pangan

9.2

9.3 Penelitian dan pengembangan tanaman

hortikultura

Meningkatnya inovasi teknologi

tan.hortikultura mendukung

Jml VUB yg diminati konsumen

Jumlah penelitian konsorsium padi,

kedelai, dan gandum

Penelitian dan pengembangan tanaman

pangan

Penyediaan benih sumber dan

varietas sangat genjah,

pendampingan SLPTT dan

peningkatan inovasi teknologi

tanaman pangan mendukung P2BN

Jumlah varietas sangat genjah dan unggul

baru padi, serealia, kacang-kacangan &

umbi-umbian

Jumlah teknologi budidaya, panen dan

pasca panen primer

9.1 Dukungan manajemen, fasilitasi dan

instrumen teknis dalam pelaksanaan

kegiatan litbang pertanian

Pengembangan manajemen

perencanaan program dan anggaran,

kerjasama, pengelolaan sumberdaya,

dan hasil litbang pertanian

Jumlah paket dokumen perencanaan

program, anggaran, dan laporan

pelaksanaan program/ kegiatan litbang

seluruh Satker Badan Litbang Pertanian

Jumlah judul kerjasama kemitraan,

sinergi penelitian pertanian, dan

pemanfaatan hasil dengan Perguruan

Tinggi

Jumlah sertifikat paten untuk dilindungi,

promosi teknologi litbang, dan naskah

perjanjian kerja sama lisensi

134

Page 88: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 20 Bw, 455

acc, 3925

600 acc 3978 600 acc 4020 600 acc 4060 600 acc 4100

• 20.000 GO

20 ton

22.000 GO

25 ton

24.000 GO

16 ton

26.000 GO

35 ton

28.000 GO

40 ton• 14335 batang

(15 var)

15035 batang

(5 var)

16000 batang (2

var)

17200 batang

(3 var)

18700 batang

(2 var)

• 960 960 960 960 960

• 151800;

30 var

202400;

30 var

253100 253700 254000

• 100.000 500.000 1.000.000 2.500.000 5.000.000

► 12 12 12 12 12

10 var; 10 var; 10 var; 12 var; 15 var;

10 juta bibit 15 juta bibit 15 juta bibit 20 juta bibit 20 juta bibit

► 42 47 47 52 52

► 20 24 24 29 33

► 3 Keg 3 Keg 3 Keg 3 Keg 3 Keg

► 10 10 10 10 10

pengembangan kawasan hortikutura Jumlah PN yang terkonservasi dan

terkarakterisasi

Jml benih sumber :

Jumlah teknologi budidaya produksi

hortikultura ramah lingkungan

Sayuran

VUB buah tropik dan sub tropik

Aksesi mutasi buah trop

Planlet, benih, stek tan. Hias

Penyediaan jumlah bibit kakao (batang)

melalui teknologi SE mendukung Gernas

Kakao

Jumlah teknologi untuk peningkatan

produtivitas tanaman perkebunan

Jumlah varietas/klon unggul tanaman

perkebunan

Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl

SE

Penelitian dan pengembangan tanaman

perkebunan

Peningkatan inovasi tek. tan.

perkebunan untuk meningkatkan

produktivitas, diversifikasi dan nilai

tambah tanaman perkebunan

Jumlah produk olahan tanaman

perkebunan

Jumlah penelitian konsorsium kelapa

sawit, kakao, dan jarak pagar

9.4

9.5 Penelitian dan pengembangan peternakan

dan veteriner

Meningkatkan Inovasi Teknologi

Peternakan dan Veteriner

Mendukung Program Percepatan

Produksi Swasembada Daging Sapi

(P2SDS)

Jumlah rekomendasi pembangunan

peternakan dan veteriner, diseminasi,

promosi, publikasi hasil penelitian dan

koordinasi dengan stakeholders

135

Page 89: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 112 112 112 112 112

► 6 6 8 8 8

► 22 24 22 22 25

► 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg

Jumlah SDG peternakan, TPT dan

veteriner yang dikonservasi dan

dikarakterisasi

Jumlah galur (bangsa) baru ternak dan

TPT spesifik lokasi

Jumlah inovasi peternakan berupa

twinning technology , aplikasi TPT

murah dan teknologi veteriner

(teknologi diagnosis, vaksin,

epidemiologi, dan strategi pengendalian

penyakit hewan strategis) yang dihasilkan

dan didesiminasikan kepada pengguna

Jumlah penelitian konsorsium sapi perah

dan sapi potong

Pengelolaan sumberdaya pert. &

pembangunan infrastruktur pert.;

Pengembangan kelembagaan dan

paraturan mendorong iklim usaha yg

kondusif;

9.6

9.7 Pengembangan perpustakaan dan

penyebaran teknologi pertanian

Meningkatnyapenyebaran teknologi

hasil litbang pertanan mendukung

ketahanan dan kemandirian pangan

Penelitian/analisis sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian

Hasil penelitian/analisis sosial

ekonomi dan rekomendasi kebijakan

pertanian

Jumlah rekomendasi kebijakan tentang

Makro ekonomi mendorong

pertumbuhan sektor pertanian;

Penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian;

Konsorsium karakteristik sosek petani

padi

65 UK/UPT65 UK/UPT 65 UK/UPT 65 UK/UPT

13 Jdl

65 UK/UPT

12

13 Jdl13 Jdl 13 Jdl13 Jdl

1212 1212

Pembangunan pert.& perdesaan

Jumlah judul jurnal primer dan publikasi

bibliografis

Jumlah perpustakaan yang dibina dan

ditata

136

Page 90: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

30 jdl /

3 dtbase

► 8 Keg 8 Keg 8 Keg 8 Keg 8 Keg

► 4 4 4 4 4

► 3 3 3 3 3

► 1 1 1 1 1

► 9 paket 9 paket 9 paket 8 paket 8 paket

3 paket; 3 paket; 3 paket;

1 model

prediksi

bencana

pertanian; 1

peta kalender

tanam

2 model

prediksi

bencana perta-

nian; 1 peta

kalender

tanam

2 model

pengelolaan

SDA; 1 peta

kalender tanam

Jumlah tambahan koleksi 50 jdl / 4

dtbase

45 judul /

4 dtbase

40 judul / 4

dtbase

35 jdl / 4

dtbase

Prototipe alsin yang didiseminasikan

(Paket)

Jumlah informasi, pengelolaan

sumberdaya iklim & air, model prediksi

bencana pertanian serta paket komponen

teknologi perubahan iklim global,

mitigasi dan adaptasinya terhadap sektor

pertanian

ditata

Inovasi teknologi dan sistem mekanisasi

pertanian untuk peningkatan;

produktivitas, efisiensi, kualitas, nilai

tambah komoditas utama pertanian dan

limbahnya

Kerjasama litbang mektan, konsorsium

alsintan serta bahan rekomendasi

kebijakan (paket)

Jumlah kegiatan diseminasi dan

perpustakaan

2,5 juta ha di

Sulawesi, NT

& lainnya

3,5 juta ha di

Maluku dan

Papua

2,5 juta ha di

Sulawesi dan

daerah lainnya

3 paket; 2

model

pengelolaan

SDA; 1 peta

kalender

tanam

3,5 juta ha di

Papua, dan

daerah

lainnya

3,5 juta ha di

Papua, di

daerah

lainnya

3 paket; 2

model

pengelolaan

SDA; 1 peta

kalender

tanam

9.8 Penelitian/perekayasaan dan pengembangan

mekanisasi pertanian

Meningkatnya inovasi dan adopsi

teknologi mekanisasi pertanian

untuk peningkatan produktiifitas,

efisiensi dan nilai tambah produk

pertanian dan limbahnya

Tersedianya peta potensi sumberdaya

lahan pertanian terlantar

9.9

Jumlah informasi, paket komponen

teknologi pengelolaan SDL (lahan

kering, lahan sawah, rawa, pasang surut,

air, formula pupuk dan pembenah tanah,

dan lingkungan pertanian)

Penelitian dan pengembangan sumberdaya

lahan pertanian

Tersedianya data, informasi dan

peningkatan inovasi teknologi

pengelolaan sumberdaya lahan

pertanian

137

Page 91: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket

► 2250 aksesi

SDGP; 4

database

2250 aksesi

SDGP; 4

database

2250 aksesi

SDGP; 4

database

2250 aksesi

SDGP; 4

database

2250 aksesi

SDGP; 4

database

► Galur gandum

transgenik

mengandung

gen

ZmDreb2A

Galur gandum

adaptif iklim

hasil pengujian di

FUT

Galur gandum

adaptif iklim

LUT

Galur

gandum

adaptif iklim

LUT

► 20 isolat

potensial

biofertilizer

20 isolat

potensial

biofertilizer

3 formula bahan

pembawa

2 biofertilizer

padi

1 biofertilizer

tebu

51 galur

kedelai dan

padi; 3

populasi baru

padi; 6 galur

transgenik

Jumlah rekomendasi kebijakan

penanganan perubahan iklim, dan

konsorsium pengelolaan perubahan iklim

dan lahan kering

9.10 Penelitian dan pengembangan bioteknologi

dan sumber daya genetik pertanian

Peningkatan inovasi dan adopsi hasil

bioteknologi dan pemanfaatan

sumberdaya genetik pertanian

(SDGP) untuk mendukung

ketahanan pangan dan peningkatan

daya saing produk pertanian

Jumlah aksesi SDGP dan database yang

dikonservasi atau diremajakan

Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu

Jumlah galur harapan gandum tropis

Jumlah galur padi dan jagung efisien

penggunaan pupuk sintetik

Jumlah varietas unggul atau galur

harapan padi, kedelai, dan jagung

berproduktivitas tinggi dan berumur

genjah melalui somatik embriogenesis,

genom sequencing

► 125 galur calon

hibrida jagung

unggul

Keragaman 50

galur kedelai;

1 varietas padi

unggul; Galur

baru padi; 5

Galur

transgenik

(FUT)

Varietas

unggul

kedelai;

Galur

harapan baru

padi; 5 Galur

transgenik

(LUT)

2 Galur

harapan

jagung

hibrida dan

padi

transgenik

2-4 varietas

unggul

hibrida

jagung; Galur

padi

transgenik

50 galur harapan

kedelai; 2 galur

harapan baru

padi; Galur baru

padi; 5 Galur

transgenik (FUT)

8-10 galur

hibrida jagung

harapan dan padi

harapan

Galur terpilih;

1 var. unggul

padi baru;

Galur baru

terseleksi

padi; 5 Galur

transgenik

(LUT)

20-35 galur

hibrida jagung

adaptif

kondisi pupuk

rendah

138

Page 92: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 2 metode

regenerasi dan

transformasi

2 metode

transformasi

dan

perbanyakan

2 jenis tanaman

transgenik putatif

2 jenis

tanaman

transgenik

Bahan

sambungan

► 7 sekuens

whole genom

258 sekuens

DNA target

3 sistem kit dan

peta gen

► 3 mutan biologi

padi terseleksi;

3 klon gen

faktor

transkripsi; 3

transkrip

cDNA

3 klon gen

target

kandidat; 3

gen faktor

transkripsi; 3

konstruksi

cDNA

6 gen target

fungsional; 3 gen

faktor transkripsi

fungsional

Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada

kelapa sawit, jarak pagar dan sapi

Jumlah tanaman manggis dan durian

tanpa biji

Jumlah klon gen pengendali sifat toleran

kekeringan, produktivitas dan umur

genjah

139

Page 93: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 2 4 6 8 10

► 10 koordinasi 10 koordinasi 10 koordinasi 10 koordinasi 10 koordinasi

► 34 advokasi 69 advokasi 69advokasi 69 advokasi 69 advokasi

► 64 teknologi 96 teknologi 96 teknologi 96 teknologi 96 teknologi

► 329 kegiatan 446 kegiatan 446 kegiatan 446 kegiatan 446 kegiatan

► 48.853 66.982 75.982 85.983 102.983

► 19.091 29.080 29.277 29.278 29.278

5► Jumlah teknologi penanganan segar

produk hortikultura dan daging

Jumlah koordinasi penyusunan

penganggaran, pelaksanaan dan monev

kegiatan di Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian

Jumlah advokasi teknis, pendampingan,

dan kebijakan operasional pembangunan

pertanian wilayah, regional, dan nasional

(termasuk PUAP)

► Jumlah produk diversifikasi pangan dan

substitusi pangan impor

Jumlah produk pengembangan/ product

development untuk peningkatan nilai

tambah

Jumlah adaptasi teknologi spesifik lokasi

Jumlah diseminasi inovasi pertanian

8

4

6 6

4 4 2

6 6

9.11

9.12 Pengkajian dan percepatan diseminasi

inovasi teknologi pertanian

Pengembangan teknologi pertanian

serta pembinaan dan koordinasi

kegiatan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian

Penelitian dan pengembangan pasca panen

pertanian

Meningkatnya inovasi teknologi

pascapanen dan pengembangan

produk hasil pertanian

10. Program Pengembangan SDM

Pertanian dan Kelembagaan Petani

Pengembangan SDM pertanian,

melalui pemberdayaan SDM dan

kelembagaan petani

Jumlah aparatur di sektor pertanian yang

diberdayakan dan dikembangkan

kapasitasnya melalui kegiatan

penyuluhan, pendidikan dan pelatihan,

serta sertifikasi profesi SDM pertanian

(orang)

Jumlah non aparatur di sektor pertanian

yang diberdayakan dan dikembangkan

kapasitasnya melalui kegiatan

penyuluhan, pendidikan dan pelatihan,

serta sertifikasi profesi SDM pertanian

(orang)

140

Page 94: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 28.344 28.554 51.764 63.974 72.880

► 80 80 80 80 80

► 3 3 3 3 3

►Mengembangkan kelembagaan

pendidikan pertanian

25 19 25 25 25

► 600 600 600 600 600

► 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000

► 100 100 100 100 100

► 750 600 600 600 600

► 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000

► 600 600 600 600 600

10.1 Pengembangan reorientasi pendidikan

pertanian (Prioritas Bidang)

►Mengembangkan progam

pendidikan pertanian

Jumlah kelembagaan pendidikan yang

ditingkatkan kualitasnya (lembaga)

Persentase jumlah kegiatan pendidikan

pertanian yang dirancang dan

dianggarkan(%)

Jumlah kelembagaan Petani yang

ditumbuhkembangkan dan diberdayakan

kapasitasnya melalui penyuluhan dan

pelatihan pertanian (unit)

Jumlah SDM Pertanian yang

ditingkatkan kompetensinya melalui

pendidikan SPP(orang)

Jumlah jenis profesi SDM Pertanian yang

terstandarisasi dan tersertifikasi (jenis)

Mengembangkan ketenagaan

pendidikan pertanian

Jumlah tenaga fungsional dan profesi

yang sesuai dengan standar kompetensi

(orang)

Jumlah SDM Pertanian yang

ditingkatkan kompetensinya melalui

Diklat Fungsional dan Diklat Profesi

yang sesuai dengan standar

kompetensi(orang)

Jumlah aparatur yang meningkat jenjang

pendidikan formal

Jumlah lulusan DIV di bidang RIHP

Jumlah lulusan yang mengikuti retooling

di bidang pertanian

141

Page 95: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► Peningkatan kerjasama

pendidikan pertanian di dalam

dan luar negeri

60 60 60 60 60

►Menumbuh kembangkan

kelembagaan pelatihan dan

kelembagaan petani

40 250 460 670 880

►Meningkatkan kualitas dan

kuantitas ketenagaan pelatihan

pertanian

- Mengembangkan pelatihan

aparatur pertanian

17.010 27.982 27.982 27.983 27.983

- Mengembangkan pelatihan non

aparatur pertanian

14.491 24.480 24.677 24.678 24.678

►Meningkatkan penyelenggaraan

pelatihan pertanian

60 70 80 85 90

►Mengembangkan kerjasama

pelatihan pertanian

15 15 15 15 15

►Menata dan menguatkan

kelembagaan penyuluhan

pertanian

245 345 410 458 491

►Menumbuhkembangkan

kelembagaan petani

28.304 38.304 51.304 63.304 72.000

►Meningkatnya BPP model 336 350 380 425 458

Jumlah kegiatan kerjasama pelatihan dan

prosentase jumlah jenis pelatihan yang

dirancang dan dilaksanakan (paket)

10.2 Pemantapan sistem pelatihan pertanian

Persentase Jumlah kegiatan kerjasama

pendidikan di dalam dan di luar negeri yang

dirancang dan dilaksanakan (%)

jumlah kelembagaan UPT Pusat dan P4S

yang terakreditasi

Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya melalui pelatihan (orang)

Jumlah non aparatur pertanian yang

ditingkatkan kompetensinya melalui

pelatihan(orang)

Persentase jumlah kegiatan yang

mendukung penyelenggaraan pelatihan

pertanian yang dirancang dan dianggarkan

(%)

10.3 Pemantapan sistem penyuluhan pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian

yang terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun

2006 tentang SP3K(Bakorluh dan Bapeluh)

jumlah kelembagaan petani (gapoktan)

Jumlah BPP model

142

Page 96: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

►Meningkatkan kualitas dan

kuantitas ketenagaan penyuluh

pertanian

27.393 36.000 45.000 55.000 72.000

►Meningkatkan mutu

penyelenggaraan penyuluhan

pertanian

30 50 65 80 100

Meningkatnya kapasitas

administrasi, manajemen sumber

daya manusia, sarana dan

prasarana anggaran serta piranti

lunak organisasi pengembangan

SDM Pertanian

18 18 18 18 18

- pemantapan sistem perencanaan

- pemantapan sistem pengelolaan

keuangan dan perlengkapan

- Pemantapan sisdur pengelolaan

peraturan perundang-undangan,

organisasi, ketatalaksanaan dan

kepegawaian

- Pemantapan sistem monitoring,

evaluasi dan pelaporan

- Pengelolaan gaji dan

operasional perkantoran

►Meningkatnya kapasitas SDM

pengelola LM3

9 9 9 9 9

Jumlah Ketenagaan penyuluhan pertanian

yang ditingkatkan kualitas dan

kuantitasnya(orang)

10.4 Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Badan Pengembangan SDM

Pertanian

► Jumlah Dokumen perencanaan, keuangan,

umum, serta evaluasi dan pelaporan

program pengembangan SDM pertanian

(paket)

Jumlah kegiatan dalam rangka koordinasi

LM3 (paket)

Persentase jumlah kegiatan yang

mendukung penyelenggaraan penyuluhan

pertanian yang dirancang dan dianggarkan

(%)

143

Page 97: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 90 90 95 95 100

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

► 95 95 95 95 100

2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa

383 Pusat /

Prop / Kab

434 Pusat /

Prop / Kab

484 Pusat / Prop

/ Kab

484 Pusat /

Prop / Kab

484 Pusat /

Prop / Kab

► 2.000 Desa 4.000 Desa 6.000 Desa 8.000 Desa 10.000 Desa

► 33/236

Prop/kab

33/236

Prop/kab

33/236 Prop/Kab 33/350

Prop/Kab

33/350

Prop/Kab

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop

% Realisasi pengembangan Desa Mandiri

Pangan dalam mengurangi jumlah

penduduk rawan pangan

% Realisasi penguatan kelembagaan

distribusi pangan masyarakat dalam

stabilisasi harga dan cadangan pangan

masyarakat.

Penanganan keamanan pangan segar di

tingkat produsen dan konsumen

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan penganekaragaman

konsumsi pangan dan keamanan pangan

(Percepatan diversifikasi pangan)

11. Program Peningkatan Diversifikasi dan

Ketahanan Pangan Masyarakat

Meningkatnya ketahanan pangan

melalui konsumsidan keamanan

pangan segar, distribusi dan

pemberdayaan ditingkat masyarakat

serta terkoordinasinya kebijakan

ketahanan pangan.

% Realisasi koordinasi analisis dan

rumusan kebijakan ketahanan pangan.

% Realisasi gerakan percepatan

penganekaragaman konsumsi dan

keamanan pangan dalam peningkatan

konsumsi pangan beragam dan bergizi

seimbang.

11.1 Pengembangan Desa P2KP

(Percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan, dan Promosi dalam

rangka percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan,

Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan

keamanan pangan segar

Meningkatnya pemantapan

penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan P2KP)

144

Page 98: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop 33 Prop

► 750 Gap 1.000 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 2.500 Gap

► 750 Gap 1.000 Gap 1.250 Gap 1.500 Gap 2.500 Gap

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

1.750 Desa 2.550 Desa 3.350 Desa 4.150 Desa 5.000 Desa

800 Lb 1225 Lb 1.650 Lb 2.075 Lb 2.500 Lb

► 1.750 Desa 2.550 Desa 3.350 Desa 4.150 Desa 5.000 Desa

► 350

Kab

400

Kab

450

Kab

450

Kab

450

Kab

► 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

11.2 Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

Pengembangan sistem distribusi dan

stabilitas harga pangan melalui

Penyediaan Pembiayaan dalam

Kegiatan Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM).

Tersedianya data dan informasi tentang

pola konsumsi, penganekaragaman dan

keamanan pangan.

Meningkatnya pemantapan

ketersediaan pangan dan

penanganan rawan pangan.

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan

Penguatan LDPM)

Tersedianya data dan informasi tentang

distribusi, harga dan akses pangan.

Terlaksananya pemantauan dan

pemantapan distribusi, harga dan akses

pangan. (Peningkatan efisiensi distribusi

dan akses pangan)

Pengembangan Desa Mandiri Pangan

dan Lumbung Pangan.

Penyediaan tenaga/petugas lapang

seperti penyuluh (Pendampingan Desa

Mandiri Pangan)

Meningkatnya pemantapan distribusi

dan harga pangan.

Tersedianya Data & Informasi tentang

ketersediaan, cadangan dan daerah rawan

pangan.

Penanganan daerah/lokasi Rawan

Pangan

11.3 Pengembangan ketersediaan dan

penanganan rawan pangan.

145

Page 99: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 33

Prop

33

Prop

33 Prop 33

Prop

33

Prop

► 33 Prop 33

Prop

33

Prop

33

Prop

33

Prop

► 5 Pkt / 33

Prop 350

kab

5 Pkt / 33

Prop 350

kab

5 Pkt / 33

Prop 350

kab

5 Pkt /

33 Prop

350 kab

5 Pkt /

33 Prop

350 kab

► 33 Prop

350 Kab

33 Prop

350 Kab

33 Prop 350

Kab

33 Prop

350 Kab

33 Prop

350 Kab

► 50% 75% 80% 85% 90%

► 90% 90% 90% 90% 95%

► 75% 85% 90% 90% 95%

12.1 3 3 3 3 3

Menyusun skenario penyediaan pangan

berbasis wilayah.

Peningkatan Sitem Karantina Hewan

(Prioritas Bidang)

11.4 Dukungan Manajemen dan teknis lainnya

pada Badan Ketahanan Pangan.

Tingkat kepatuhan dan kepuasan

pengguna jasa karantina pertanian

Terlaksananya pemantauan dan analisis

ketersediaan dan kebutuhan pangan ,

serta pemantauan dan pemantapan

kerawanan pangan.

12.

Kebijakan teknis Karantina Hewan

yang efektif dalam operasional

pencegahan masuk, menyebar dan

keluarnya HPHK.

Program Karantina Pertanian dan

Keamanan Hayati

Meningkatnya efektifitas pelayanan

karantina dan pengawasan keamanan

hayati

Meningkatnya manajemen serta

pelayanan administrasi dan

keuangan secara efektif dan efisien

dalam mendukung pengembangan

dan koordinasi kebijakan ketahanan

pangan.

Koordinasi ketahanan pangan (Dewan

Ketahanan Pangan), serta Koordinasi

dalam perumusan kebijakan dan

pemantauan ketersediaan, distribusi

dan konsumsi dan keamanan pangan

Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional

karantina hewan yang

dihasilkan/disempurnakan dan dapat

berimplementasi (paket)

Efektifitas pengendalian resiko masuk

dan menyebarnya HPHK dan OPTK,

serta pangan yang tidak sesuai standar

keamanan pangan

Efektifitas pelayanan ekspor komoditas

pertanian dan produk tertentu.

Jumlah dokumen perencanaan, keuangan,

umum serta evaluasi dan pelaporan

Program Pengembangan Koordinasi

Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

146

Page 100: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

12.2 3 3 3 3 3

► 2 2 2 2 2

► 40% 50% 75% 80% 90%

► 25% 50% 50% 50% 25%

► 350 rb 400 rb 420 rb 450 rb 450 rb

► 10% 20% 5% 5% 5%

► 0% 0% 0% 0% 0%

► 15% 15% 10% 10% 10%Peningkatan Indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa

Vol. dan frek. operasional tindakan

karantina pertanian dan pengawasan

keamanan hayati (sertifikasi karantina)

Prosentase peningkatan indeks

kesesuaian operasional tindakan

karantina dan pengawasan terhadap

kebijakan, standar, teknik dan metoda

yang diberlakukan

Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina

pertanian

12.4 Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati.(Prioritas Nasional dan Bidang)

Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan

(Prioritas Bidang)

Pelayanan karantina pertanian dan

pengawasan keamanan hayati yang

efektif

Kebijakan teknis Karantina

Tumbuhan yang efektif dalam

operasional pencegahan masuk dan

menyebarnya OPTK

Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional

karantina tumbuhan yang

dihasilkan/disempurnakan dan dapat

berimplementasi (paket)

12.3 Pengembangan Sistem Informasi dan

Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan

Hayati (prioritas Bidang)

Kebijakan teknis pengawasan

keamanan hayati yang efektif dalam

operasional pengawasan keamanan

hayati hewani dan Nabati; dan

sistim informasi yang optimal dalam

mendukung operasional Program

Barantan

Jml Rumusan Kebijakan teknis

operasional pengawasan keamanan hayati

yang dihasilkan/disempurnakan dan

dapat berimplementasi

Tingkat kesiapan infrastruktur sistem

informasi Barantan

Prosentase peningkatan akses informasi

melalui jaringan ke pusat data Barantan

oleh instansi terkait, pengguna jasa dan

unit kerja lingkup Barantan

147

Page 101: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014

DEPARTEMEN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITASSASARAN INDIKATOR

TARGET

Lampiran 1.

► 4 10 2 2 2

► 5000 6000 7200 8000 8000

► 4 6 2 2 2

► WTP WTP WTP WTP WTP

► 100% 100% 100% 100% 100%

► 5% 25% 5% 5% 5%

► ≥ 70 ≥ 70 ≥ 70 ≥ 70 ≥ 70

► 3 3 3 3 3

► 3 3 3 3 3

Jumlah rancangan peraturan yang

diselesaikan/disempurnakan berdasarkan

rumusan kebijakan teknis (paket)

Jumlah kehadiran dalam agenda

pertemuan internasional (bilateral,

regional, dan multilateral) (paket)

Indeks budaya kerja

Peningkatan indeks kesesuaian

kompetensi terhadap standar pelayanan

Kualifikasi laporan kinerja minimal baik

12.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan

laboratorium Uji Standar Karantina

Pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)

Penyelenggaraan laboratorium yang

berkualitas dalam mendukung

efektifitas penilaian dan

pengendalian resiko ditempat

pemasukkan dan pengeluaran

Jml teknik dan metoda tindakan

karantina dan pengawasan keamanan

hayati yang diujicobakan dan

dikembangkan

Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai

ruang lingkup pengujian (Uji Standar,

rujukan, konfirmasi dan profisiensi)

Jumlah laboratorium karantina yang

diakreditasi

12.6 Dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya pada Badan Karantina Pertanian

Meningkatnya kualitas manajemen

kinerja penyelenggaraan karantina

pertanian dan pengawasan keamanan

hayati

Opini laporan keuangan

148

Page 102: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 20141 1.417,41 1.488,27 1.562,69 1.640,82 1.722,86

1.1 86,67 91,00 95,55 100,33 105,34

1.2 134,57 141,30 148,37 155,78 163,57

1.3 44,00 46,20 48,51 50,94 53,48

1.4 16,16 16,97 17,81 18,70 19,64

1.5 45,24 47,51 49,88 52,37 54,99

1.6 11,61 12,19 12,80 13,44 14,11

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Departemen Pertanian

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Koordinasi dan pembinaan perencanaan Departemen

Pertanian

Pengelolaan keuangan dan perlengkapan departemen

serta pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pusat

Departemen Pertanian

Pembinaan hukum dan peraturan perundang-undangan

di bidang pertanian serta koordinasi humas dan

komunikasi publik di bidang pertanian

Pengembangan kerjasama luar negeri untuk bidang

pangan dan pertanian dalam kerangka bilateral,

regional, multilateral serta PBB

Peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan

dan kepegawaian

Pelayanan perizinan dan investasi pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Lampiran 2.

133 ]

Page 103: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

1.7 1.017,38 1.068,25 1.121,66 1.177,75 1.236,63

1.8 54,78 57,51 60,39 63,41 66,58

1.9 7,00 7,35 7,72 8,10 8,51

2 66,11 67,51 69,01 70,51 72,01

2.1 33,13 34,53 36,03 37,53 39,03

2.2 5,38 5,38 5,38 5,38 5,38

Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Departemen Pertanian

Pengembangan perstatistikan dan sistem informasi

pertanian

Pelayanan pembiayaan pertanian, Pengembangan

Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Pengembangan perlindungan dan pendaftaran varietas

tanaman (Prioritas Bidang)

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada Inspektorat Jenderal

Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada Satker

lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal

Hortikultura, dan Badan Pengembangan SDM

Pertanian

134 ]

Page 104: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

2.3 5,38 5,38 5,38 5,38 5,38

2.4 5,38 5,38 5,38 5,38 5,38

2.5 5,38 5,38 5,38 5,38 5,38

2.6 11,46 11,46 11,46 11,46 11,46

Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat

Jenderal P2HP, dan Badan Litbang Pertanian

Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal PLA, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan & Badan Ketahanan Pangan

Peningkatan pelaksanaan Pemeriksaan Khusus dan

Tujuan Tertentu

Peningkatan pelaksanaan pengawasan pada Satker

lingkup Direktorat Jenderal Peternakan, Badan

Karantina Pertanian, dan Inspektorat Jenderal

135 ]

Page 105: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

3 892,37 1.204,86 1.471,30 1.838,73 2.280,80

3.1 360,74 469,80 616,30 825,60 1.094,40

3.2 84,24 174,10 233,70 316,50 402,20

3.3 53,50 60,50 66,00 72,50 80,00

3.4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.5 50,37 107,30 135,90 177,20 228,40

3.6 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Pengelolaan produksi tanaman serealia (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Penyaluran subsidi benih tanaman pangan (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan sarana

produksi tanaman pangan (Prioritas Bidang)

Penyaluran pupuk bersubsidi (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan

(Prioritas Bidang)

Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan

umbi-umbian (Prioritas Nasional dan Bidang)

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

136 ]

Page 106: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

3.7 60,56 95,00 105,00 115,00 125,00

3.8 1,50 1,95 2,54 3,30 4,29

3.9 2,70 3,51 4,56 5,93 7,71

3.10 278,76 292,70 307,30 322,70 338,80

4. 330,28 363,30 417,80 501,36 626,70

4.1 94,39 103,83 119,40 143,28 179,10

Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pengembangan peramalan serangan Organisme

Penganggu Tumbuhan (Prioritas Bidang)

Penguatan perlindungan tanaman pangan dari

gangguan OPT dan DFI (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Pengembangan metode pengujian mutu benih dan

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

(Prioritas Bidang)

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Produk Tanaman Hortikultura

Berkelanjutan

Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada

Direktorat Jenderal Hortikultura

137 ]

Page 107: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

4.2 64,45 70,90 81,53 97,84 122,30

4.3 67,52 74,28 85,42 102,50 128,13

4.4 21,48 23,63 27,18 32,61 40,77

4.5 46,14 50,75 58,36 70,04 87,54

4.6 36,29 39,92 45,90 55,09 68,86

5. 454,10 478,37 504,00 531,11 559,74

Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk

Tanaman Buah Berkelanjutan (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Pengembangan Sistem Perbenihan, Pupuk dan Sarana

Produksi lainnya (Prioritas Bidang)

Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk

Tanaman Hias Berkelanjutan (Prioritas Bidang)

Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk

Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman

Hortikultura (Prioritas Nasional dan Bidang)

138 ]

Page 108: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

5.1 45,57 47,85 50,24 52,76 55,39

5.2 46,07 48,38 50,79 53,33 56,00

5.3 79,15 83,11 87,26 91,63 96,21

5.4 30,66 32,19 33,80 35,49 37,27

5.5 23,03 24,19 25,39 26,66 27,99

5.6 165,76 175,61 186,12 197,32 209,28

► Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih

serta penerapan teknologi proteksi tanaman

perkebunan BBP2TP Surabaya

16,42 17,23 18,10 19,01 19,95

32,32 33,93 35,63 37,41 39,28

5.7

► Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih

serta penerapan teknologi proteksi tanaman

Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan

sarana produksi perkebunan (Prioritas Bidang)

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

Tahunan (Prioritas Nasional dan Bidang)

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

Direktorat Jenderal Perkebunan

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

rempah dan penyegar (Prioritas Nasional dan Bidang)

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

semusim (Prioritas Nasional dan Bidang)

Dukungan perlindungan perkebunan dan penanganan

gangguan usaha perkebunan (Prioritas Bidang)

139 ]

Page 109: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

15,12 15,88 16,67 17,50 18,37

serta penerapan teknologi proteksi tanaman

perkebunan BBP2TP Medan

► Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih

serta penerapan teknologi proteksi tanaman

perkebunan BBP2TP Ambon

140 ]

Page 110: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

940,69 1.473,10 1.692,86 1.902,05 2.141,00

6.1 93,50 114,50 132,00 142,50 147,40

6.2 346,00 740,10 830,86 930,55 1.022,60

6.3 81,50 104,50 130,00 153,00 176,00

6.4 187,69 225,00 265,00 285,00 305,00

6. Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan

Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang

Aman, Sehat, Utuh dan Halal

Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit

dengan mengoptimalkan sumber daya lokal (Prioritas

Bidang)

Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan

pendayagunaan sumber daya lokal (Prioritas Nasional

dan Bidang)

Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan

menular strategis dan penyakit zoonosis (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan

pendayagunaan sumber daya lokal (Prioritas Nasional

dan Bidang)

141 ]

Page 111: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

6.5 179,00 220,00 270,00 320,00 410,00

6.6 53,00 69,00 65,00 71,00 80,00

7. 326,81 431,06 569,03 751,75 993,89

7.1 35,30 46,24 60,58 79,36 103,96

7.2 125,83 168,61 225,94 302,76 405,69

22,57 30,69 41,74 56,77 77,21

Pengembangan penangangan pasca panen pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

7.3 Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian

(Prioritas Nasional dan Bidang)

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing,

Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil

Pertanian

Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal

serta pemenuhan persyaratan produk hewan non

pangan (Prioritas Nasional dan Bidang)

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada Direktorat Jenderal Peternakan

Pengembangan pengolahan hasil pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

142 ]

Page 112: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

7.4 64,48 85,12 112,36 148,31 195,77

7.5 33,46 44,84 60,09 80,52 107,89

7.6 45,17 55,55 68,33 84,05 103,38

8. 755,20 5.275,19 5.056,28 4.956,15 4.900,20

8.1 225,35 3.418,00 3.150,65 3.148,94 3.142,87

8.2 313,23 769,69 860,75 855,96 850,08

8.3 214,62 1.085,50 1.042,88 949,25 905,25Pengembangan pengelolaan lahan pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Perluasan areal pertanian (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Pengelolaan air untuk pertanian (Prioritas Nasional dan

Bidang)

Program Penyediaan dan Pengembangan

Prasarana dan Sarana Pertanian

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Pertanian

Pengembangan pemasaran domestik (Prioritas Bidang)

Pengembangan pemasaran internasional (Prioritas

Nasional dan Bidang)

143 ]

Page 113: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

8.4 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00

9 908,28 981,06 1.096,15 1.191,79 1.305,86

9.1 94,28 103,71 114,08 125,49 138,04

9.2 118,16 141,79 170,15 204,18 245,02

9.3 51,95 59,75 68,71 79,01 90,87

9.4 94,98 125,07 163,71 157,92 170,04

9.5 66,48 76,44 87,92 100,71 115,97

Penelitian dan pengembangan tanaman pangan

Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis

dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada direktorat pengelolaan lahan dan air

Program Penciptaan Teknologi dan Varietas

Unggul Berdaya Saing

Penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner

Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan

Penelitian dan pengembangan tanaman hortikultura

144 ]

Page 114: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

9.6 16,17 17,79 19,57 21,52 23,68

9.8 13,44 14,24 16,57 18,33 19,88

9.10 45,73 26,34 29,69 33,51 37,85

9.11 15,28 16,80 19,30 22,20 25,50

9.12 318,74 318,75 318,75 331,65 332,05

18,7212,78 14,06

80,24 88,26

15,47

72,2460,29 66,31

Penelitian/analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian

17,02

9.9 Penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan

pertanian

Penelitian/perekayasaan dan pengembangan

mekanisasi pertanian

Pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi

teknologi pertanian

Penelitian dan pengembangan pasca panen pertanian

Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber

daya genetik pertanian

9.7 Pengembangan perpustakaan dan penyebaran teknologi

pertanian

145 ]

Page 115: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

10. 1.161,79 1.287,61 1.374,28 1.461,59 1.537,94

10.1 84,21 85,68 88,15 89,60 90,85

10.2 155,62 183,05 203,20 211,72 218,47

10.3 738,43 813,19 858,54 893,70 924,63

10.4 183,54 205,69 224,40 266,57 304,00

11. 397,68 657,00 883,01 1.147,99 1.507,34

11.1 60,00 158,00 202,00 258,00 316,34

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada Badan Pengembangan SDM Pertanian

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan

Pangan Masyarakat

Pemantapan sistem penyuluhan pertanian (Prioritas

Nasional dan Bidang)

Pemantapan sistem pelatihan pertanian

Pengembangan penganekaragaman konsumsi

pangan dan peningkatan keamanan pangan segar

Pengembangan reorientasi pendidikan pertanian

(Prioritas Bidang)

Program Pengembangan SDM Pertanian dan

Kelembagaan Petani

146 ]

Page 116: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

11.2 130,00 183,00 243,00 308,00 432,00

11.3 157,68 253,00 360,01 483,99 637,00

11.4 50,00 63,00 78,00 98,00 122,00

12. 387,42 608,44 526,57 631,86 758,19

12.1 4,71 8,00 9,60 11,52 13,82

12.2 3,62 8,00 9,60 11,52 13,82

Peningkatan Sitem Karantina Hewan (Prioritas Bidang)

Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan (Prioritas

Bidang)

Dukungan Manajemen dan teknis lainnya pada Badan

Ketahanan Pangan.

Program Karantina Pertanian dan Keamanan

Hayati

Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga

Pangan.

Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan

pangan.

147 ]

Page 117: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2010 2011 2012 2013 2014

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

NOPROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS

ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN

PRIORITAS(Milyar Rp)

Lampiran 2.

12.3 5,29 19,24 15,60 18,72 22,46

12.4 291,53 449,84 384,83 461,79 554,15

12.5 12,57 18,86 16,34 19,61 23,54

12.6 69,70 104,50 90,60 108,70 130,40

8.038,13 14.315,76 15.222,98 16.625,71 18.406,53

Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan

sistem Pengawasan Keamanan Hayati (prioritas

Bidang)

TOTAL

Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

pada Badan Karantina Pertanian

Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium

Uji Standar Karantina Pertanian (Prioritas Nasional

dan Bidang)

Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian

dan Pengawasan Keamanan Hayati.(Prioritas Nasional

dan Bidang)

148 ]

Page 118: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

LAMPIRAN 4. STRUKTUR ORGANISASI BADAN KETAHANAN PANGAN

PUSATPENGANEKARAGAMAN

KONSUMSI DANKEAMANAN PANGAN

BADAN KETAHANANPANGAN

PUSATKETERSEDIAAN DAN

KERAWANANPANGAN

PUSATDISTRIBUSI DAN

CADANGAN PANGAN

SEKRETARIATBADAN

Page 119: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

Page 120: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Tabel 20. Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP Pusat dan Daerah per Jenis Belanja pada TA.2012

(dalam Rp. Juta)

No Satker Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Sosial Jumlah AnggaranPagu Reals % Pagu Reals % Pagu Reals % Pagu Reals % Pagu Reals %

IKANTORPUSAT

21.105 18.296 86,7 51.728 42.469 82,1 3.034 2.611 86,0 0 0 0 75.868 63.376 83,5

IIDEKONSE

NTRASI0 0 238.013 212.454 89,3 0 0 0 154.246 147.420 95,6 392.259 359.874 91,7

III TUGASPEMBANT

UAN

0 0 144.515 127.680 88,3 3.920 1.307 33,3 70.986 68.917 97,1 219.421 197.904 90,2

PROPINSI 0 0 11.818 4.975 42,1 3.920 1.307 33,3 0 0 0 15.738 6.282 39,9

KAB/KOTA 0 0 132.697 122.705 92,5 0 0 0 70.986 68.917 97,1 203.683 191.622 94,1

TOTALPUSAT/DK

/TP

21.105 18.296 86,7 434.256 382.603 88,1 6.954 3.918 56,3 225.232 216.337 96,0 687.547 621.154 90,3

Page 121: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN

TAHUN 2012

BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

Page 122: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

i

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi

Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk

melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai wujud pertanggungjawaban

dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, salah satu kegiatan yang harus

dilakukan adalah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang selanjutnya

dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dalam Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang ketahanan

pangan.

Sebagai realisasi tugas dan fungsi tersebut, maka disusun Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) yang mampu menterjemahkan tugas dan fungsi dimaksud. RKT

Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012 memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan

strategi untuk mencapai tujuan kegiatan Badan Ketahanan Pangan.

Dengan disusunnya RKT Tahun 2012 diharapkan dapat memandu pelaksanaan tugas dan fungsi serta meningkatkan kinerja Badan Ketahanan Pangan.

Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Ketahanan Pangan,

Ahmad Suryana

Page 123: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

Bab 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................ 2

C. Sasaran ............................................................................................... 2

D. Dasar Hukum ....................................................................................... 3

Bab 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ................................................................... 4

A. SEKRETARIAT BADAN .......................................................................... 4

B. PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN ............................... 5

C. PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN ....................................... 5

D. PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN ...... 6

Bab 3. VISI, MISI DAN TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI .............................. 7

A. Visi ...................................................................................................... 7

B. Misi ..................................................................................................... 8

C. Tujuan ................................................................................................ 8

D. Arah Kebijakan Badan Ketahanan Pangan .............................................. 8

E. Strategi Badan Ketahanan Pangan ...................................................... 10

Bab 4. PROGRAM DAN KEGIATAN ................................................................... 13

A. Program ............................................................................................ 13

B. Kegiatan ............................................................................................ 13

Formulir Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012 .. Error! Bookmark not defined.

Page 124: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

1

Bab 1 . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2012 merupakan tahun ketiga pelaksanaan program dan kegiatan

ketahanan pangan sesuai dengan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan

Tahun 2010-2014. Program yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan

adalah Program Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan

Pangan Masyarakat. Program tersebut mencakup 4(empat) kegiatan, yaitu: (1)

Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan; (2)

Pengembangan Distribusi dan Stabilisasi Harga Pangan; (3) Pengembangan

Penganekaragaman Konsumsi dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar; dan (4)

Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan.

Kegiatan kesatu sampai ketiga merupakan kegiatan prioritas nasional yang

ditujukan dalam rangka pemantapan ketahanan pangan masyarakat yang

membutuhkan partisipasi dan peranserta instansi terkait sesuai dengan masing-

masing program yang dilaksanakan, serta melalui kerjasama dengan

stakeholders/pemangku kepentingan di pusat dan daerah.

Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan tahun 2012 merupakan lanjutan dari

tahun sebelumnya dengan program-program aksinya sebagai berikut :

1. Program aksi pada Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan

Kerawanan Pangan yaitu : (1) Pengembangan Desa Mandiri Pangan, dan

(2) Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP).

2. Program aksi pada Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga

pangan, yaitu : (1) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

(LDPM); dan (2) Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat.

3. Program aksi pada Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

dan Peningkatan Keamanan Pangan segar, diarahkan pada Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang meliputi: (1)

Pemanfaatan Pekarangan oleh Kelompok Keluarga Ketahanan Pangan;

(2) Sosialisasi P2KP bagi siswa SD/MI; (3) Pengembangan Tepung-

tepungan bagi UMKM.

Selain itu, juga dilakukan peningkatan peran Sekretariat Dewan Ketahanan

Pangan yang diarahkan dengan : (1) mendorong peningkatan koordinasi lintas

sektor dan lintas daerah; (2) meningkatkan peran kelembagaan formal dan

Page 125: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

2

informal dalam pelaksanaan ketahanan pangan; serta (3) meningkatkan

perumusan kebijakan, pelaksanaan pemantauan/monitoring, evaluasi, dan

pelaporan ketahanan pangan.

Pada tahun 2012 Badan Ketahanan Pangan melaksanakan pengembangan

model pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat pada tahun kedua, dengan

program aksinya adalah “Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil/SOLID dalam

rangka Pemantapan Ketahanan Pangan Keluarga”. Program aksi tersebut didanai

oleh IFAD dan dilaksanakan di Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara.

Untuk meningkatkan pelaksanaan kinerja kegiatan ketahanan pangan dalam

pencapaian sasaran tahun 2012, perlu mempertimbangkan : (1) keberlanjutan

program dan kegiatan yang disesuaikan dengan perubahan struktur organisasi

dan tupoksi kelembagaan ketahanan pangan yang baru; (2) fokus dan penajaman

pada implementasi tugas pokok dan fungsi kelembagaan dalam mendorong

peningkatan kesejahteraan petani/masyarakat pedesaan; (3) dilakukan sinergi

antar program/kegiatan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tahun

sebelumnya; dan (4) sinkronisasi antara program pusat dan daerah.

B. Tujuan

Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2012 merupakan

penjabaran dari Renstra Badan Ketahanan Pangan yang telah disesuaikan dengan

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012 dan Rencana Kerja (Renja) Kementerian

Pertanian Tahun 2012. Rencana Kinerja Tahunan ini bertujuan untuk menyediakan

dokumen yang akan digunakan dalam penyusunan Penetapan Kinerja oleh Eselon

I dan Eselon II lingkup Badan Ketahanan Pangan, serta dapat digunakan sebagai

acuan dalam penyusunan rencana dan anggaran ketahanan pangan Tahun 2012.

C. Sasaran

Tersedianya dokumen Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan

Tahun 2012 yang selanjutnya akan digunakan dalam penyusunan Penetapan

Kinerja sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian

kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu

berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi tersebut.

Page 126: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

3

D. Dasar Hukum

Dasar hukum untuk penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan

Pangan Tahun 2012 adalah:

1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010

tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian Pertanian;

2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 15/Permentan/RC.110/1/2010

tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014;

3. Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Tahun 2010-2014;

4. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012;

5. Rencana Kinerja Kementerian Pertanian 2012.

Page 127: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

4

Bab 2 . TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, Badan Ketahanan Pangan adalah unsur pendukung pada Kementerian

Pertanian yang bertugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan

koordinasi di bidang pemantapan ketahanan pangan. Adapun fungsinya meliputi:

1. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan,

dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan

penanggulangan kerawanan pangan;

2. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan,

dan pemantapan distribusi dan cadangan pangan;

3. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan,

dan pemantapan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan;

4. Pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan,

dan pengawasan keamanan pangan segar;

5. Pelaksanaan administrasi Badan Ketahanan Pangan.

Badan Ketahanan Pangan terdiri dari:

1. SEKRETARIAT BADAN;

2. PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN;

3. PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN;

4. PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN.

A. SEKRETARIAT BADAN

Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Ketahanan

Pangan. Adapun fungsinya meliputi:

1. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran, dan kerja

sama di bidang ketahanan pangan;

2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

Page 128: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

5

3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, pengelolaan

urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik;

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan;

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Ketahanan Pangan.

B. PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN

Pusat ini mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penyiapan rumusan

kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan

pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan. Dalam

melaksanakan tugasnya, Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi ketersediaan pangan;

2. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi akses pangan;

3. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi kerawanan pangan.

C. PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN

Pusat ini mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penyiaapan perumusan

kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan distribusi pangan

dan cadangan pangan. Pusat Distribusi dan Candangan Pangan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi distribusi pangan;

2. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi harga pangan;

3. Pengkajian, penyusunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan dan evaluasi cadangan pangan.

Page 129: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

6

D. PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

Pusat ini mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan

kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan pola konsumsi,

penganekaragaman pangan serta pengawasan keamanan pangan segar. Pusat

Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

1. Pengkajian, penysunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan, dan evaluasi konsumsi pangan;

2. Pengkajian, penysunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan, dan evaluasi penganekaragaman pangan;

3. Pengkajian, penysunan kebijakan, pengembangan, pemantapan,

pemantauan, dan evaluasi keamanan pangan segar.

Page 130: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

7

Bab 3 . VISI, MISI DAN TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Visi

Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan

cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi adalah suatu harapan dan tujuan yang

akan dicapai, dalam mencapai visi tersebut memerlukan waktu yang panjang dan

kerja keras, karena akan berkembang sesuai dengan kondisi lingkungan pertanian

khususnya pembangunan ketahanan pangan. Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan

mempunyai visi tahun 2010-2014, yaitu:

Menjadi institusi yang handal, aspiratif, dan inovatif dalam pemantapan

ketahanan pangan

Handal berarti mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi yang diemban dengan penuh tanggungjawab berdasarkan pada target

sasaran yang telah ditetapkan.

Aspiratif berarti mampu menerima dan mengevaluasi kembali atas saran,

kritik, dan kebutuhan masyarakat.

Inovatif berarti mampu mengikuti perkembangan informasi dan teknologi

yang terbaru.

Pemantapan ketahanan pangan adalah upaya mewujudkan kondisi

terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan

yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Badan Ketahanan Pangan sebagai salah satu eselon I di lingkungan

Kementerian Pertanian mendukung dan menjabarkan visi Kementerian Pertanian

tahun 2010-2014 terutama pada aspek ketahanan pangan.

Page 131: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

8

B. Misi

Untuk mencapai visi di atas, Badan Ketahanan Pangan mengemban misi

dalam tahun 2010-2014, yaitu:

1. Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan

ketahanan pangan;

2. Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah,

dan nasional;

3. Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah;

4. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan, dan pengembangan

ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.

C. Tujuan

Memberdayakan masyarakat agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya yang dikuasainya untuk mewujudkan ketahanan pangan secara

berkelanjutan, dengan cara:

1. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya

yang dimilikinya/dikuasainya secara berkelanjutan;

2. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan

pangan;

3. Mengembangkan sistem distribusi, harga dan cadangan pangan untuk

memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi

masyarakat;

4. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan beragam, bergizi

seimbang dan aman guna meningkatkan kualitas SDM dan penurunan

konsumsi beras perkapita;

5. Mengembangkan sistem pengawasan keamanan pangan segar.

D. Arah Kebijakan Badan Ketahanan Pangan

Pembangunan ketahanan pangan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional yang telah ditetapkan pada RPJMN 2010-2014, yang

menyatakan bahwa pembangunan ketahanan pangan menjadi program prioritas

Page 132: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

9

yang kelima. Arah pembangunan ketahanan pangan juga mengacu pada hasil KTT

Pangan 2009, yang antara lain menyepakati untuk menjamin pelaksanaan

langkah-langkah yang mendesak pada tingkat nasional, regional dan global untuk

merealisasikan secara penuh komitmen Millenium Development Goals (MDGs)

tahun 2000 dan Deklarasi World Food Summit (WFS) 1996, untuk mengurangi

penduduk dunia yang menderita lapar dan malnutrisi hingga setengahnya pada

tahun 2015.

Dengan mengacu pada RPJMN dan kesepakatan KTT pangan, arah kebijakan

umum pembangunan ketahanan pangan nasional 2010-2014 adalah untuk: (1)

meningkatkan ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan akses pangan,

(2) meningkatkan sistem distribusi dan stabilisasi harga dan cadangan pangan,

serta (3) meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan.

Kebijakan ketahanan pangan dalam aspek ketersediaan dan kerawanan

pangan diarahkan untuk: (a) meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi

dalam negeri menuju kemandirian pangan; (b) mencegah dan menanggulangi

kondisi rawan pangan secara dinamis; (c) mengembangkan koordinasi sinergis

lintas sektor dalam pengelolaan ketersediaan pangan, peningkatan akses pangan

dan penanganan kerawanan pangan.

Dalam aspek peningkatan sistem distribusi, stabilitasi harga dan cadangan

pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a) mengembangkan

sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas

pasokan dan harga pangan; (b) mengembangkan kemampuan pengelolaan

cadangan pangan pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan partisipatif; (c)

mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi,

harga dan cadangan pangan; dan (d) meningkatkan peranserta kelembagaan

masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan cadangan pangan.

Sedangkan pada aspek peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan

keamanan pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a)

mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal, (b)

mengembangkan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras

dan non terigu, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial, (c)

meningkatkan pengawasan keamanan pangan segar, dan (d) mengembangkan

Page 133: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

10

koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi dan keamanan

pangan.

Dalam pelaksanaan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan

dukungan kebijakan, antara lain: (a) peningkatan dukungan penelitian dan

pengembangan pangan; (b) peningkatan kerjasama internasional, (c)

peningkatan pemberdayaan dan peranserta masyarakat; (d) penguatan

kelembagaan dan koordinasi ketahanan pangan; serta (e) dorongan terciptanya

kebijakan makro ekonomi dan perdagangan yang kondusif bagi ketahanan

pangan.

E. Strategi Badan Ketahanan Pangan

Strategi Badan Ketahanan Pangan dalam melaksanakan pembangunan

ketahanan pangan tahun 2010-2014 diarahkan untuk mencapai tujuan dan

sasaran dalam pemantapan ketahanan pangan masyarakat dengan mengacu pada

peningkatan diversifikasi pangan (salah satu target utama pembangunan

pertanian) dan “Lima Prinsip Roma (Five Rome Principles for Sustainable

Global Food Security)” yang dihasilkan melalui KTT Pangan tahun 2009, yaitu:

(1) Memberikan dukungan dan bantuan internasional kepada negara berkembang

untuk menerapkan program-program nasional yang bertujuan untuk

membangunan sektor pertanian dan mencapai ketahanan pangan; (2)

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama di tingkat nasional, regional dan

internasional dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dengan sektor

pertanian dan ketahanan pangan; (3) Menerapkan strategi comprehensive twin-

track approach untuk ketahanan pangan dengan: (a) segera mengambil langkah-

langkah jangka pendek untuk membantu kelompok rentan, dan (b) menerapkan

kebijakan jangka menengah dan panjang untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan di sektor pertanian, mencapai ketahanan pangan, dan mengatasi

akar permasalahan dari masalah kelaparan dan kemiskinan; (4) Sepakat untuk

meningkatkan effiensi, koordinasi, dan effektivitas badan-badan multilateral yang

menangani pertanian dan ketahanan pangan; (5) Meningkatkan investasi dan

pendanaan untuk sektor pertanian dan ketahanan pangan, termasuk dengan

menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas dalam anggaran belanja negara.

Page 134: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

11

Memperhatikan target peningkatan diversifikasi pangan dan Lima Prinsip KTT

Pangan Roma tahun 2009 tersebut di atas, maka strategi yang akan ditempuh

Badan Ketahanan Pangan 2010-2014 yaitu :

1. Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan

ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar;

2. Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan,

penganekaragaman konsumsi dan pengawasan keamanan pangan segar;

3. Mendorong peranserta swasta, masyarakat umum, dan kelembagaan

masyarakat lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan pengawasan

keamanan pangan segar;

4. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam

memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat;

5. Medorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana

masyarakat;

6. Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui koordinasi

Dewan Ketahanan Pangan.

Strategi Badan Ketahanan Pangan tahun 2010-2014 tersebut,

diimplementasikan melalui: (a) pemantapan ketersediaan pangan, penanganan

kerawanan dan akses pangan; (b) pemantapan sistem distribusi, stabilisasi harga

dan cadangan pangan; (c) percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

beragam, bergizi seimbang dan aman; (d) penajaman keamanan pangan segar;

dan (e) penguatan kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan pemerintah

dan masyarakat.

Langkah operasional yang ditempuh dalam mengakomodasi strategi diatas

adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan ketersediaan pangan, penanganan kerawanan pangan dan akses

pangan, melalui :

a. Mendorong kemandirian pangan melalui swasembada pangan untuk

komoditas strategis (beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi);

b. Meningkatkan keragaman produksi pangan berdasarkan potensi

sumberdaya lokal/wilayah;

c. Revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan Gizi (SKPG);

Page 135: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

12

d. Memberdayakan masyarakat di daerah rawan pangan;

e. Meningkatkan akses pangan di tingkat wilayah dan rumahtangga.

2. Pemantapan distribusi, stabilisasi harga dan cadangan pangan, melalui :

a. Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah daerah

(Provinsi, kabupaten/kota, desa) dan cadangan pangan masyarakat;

b. Mengembangkan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

(Penguatan LDPM) di daerah sentra produksi padi dan jagung;

c. Memantau stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan, serta daya

beli masyarakat.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang

dan aman, melalui :

a. Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan beragam, bergizi

seimbang dan aman;

b. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan;

c. Menumbuhkan dan mengembangkan industri pangan berbasis tepung-

tepungan berbahan baku lokal (non beras, non terigu);

d. Melakukan kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Asosiasi, dan Lembaga

Swadaya Masyarakat;

e. Pengawasan keamanan pangan segar.

4. Penguatan kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan, dilakukan

melalui :

a. Koordinasi program pembangunan ketahanan pangan lintas sektor;

b. Peningkatan motivasi dan partisipasi masyarakat;

c. Koordinasi evaluasi dan pengendalian pencapaian kondisi ketahanan

pangan;

d. Peningkatan pelayanan perkantoran dan perlengkapan terhadap program

diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat;

e. Pengembangan pemberdayaan masyarakat ketahanan pangan;

f. Efektivitas peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan.

Page 136: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

13

Bab 4 . PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program

Program yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2010–

2014 sesuai dengan visi dan misi, tugas pokok dan fungsi serta memperhatikan

permasalahan dan potensi ketahanan pangan; adalah Program Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. Pada tahun 2012

merupakan pelaksanaan program tahun ketiga pada Renstra BKP 2010-2014.

Sasaran program (outcome) yang hendak dicapai dalam program tersebut

adalah meningkatnya ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan,

distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan segar serta terkoordinasinya

kebijakan ketahanan pangan. Adapun indikator sasaran program (outcome) yaitu:

(1) Penurunan jumlah penduduk rawan pangan 1 (satu) persen per tahun;

(2) Peningkatan diversifikasi/penganekaragaman konsumsi pangan dengan

skor PPH 89,8;

(3) Penurunan konsumsi beras per kapita tiap tahun sebesar 1,5 persen;

(4) Lembaga distribusi dan lumbung pangan masyarakat dalam pengembangan

stabilisasi harga pangan: 1.265 gapoktan, dan 1040 lumbung

B. Kegiatan

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi eselon II lingkup Badan Ketahanan

Pangan, Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

dijabarkan dalam 3 (tiga) kegiatan prioritas nasional yaitu (a) Pengembangan

ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan, (b) Pengembangan

sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, (c) Pengembangan

penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar,

dan satu kegiatan pendukung yaitu dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

pada Badan Ketahanan Pangan. Kegiatan prioritas nasional tersebut dibagi dalam

28 sub kegiatan.

Cakupan masing-masing kegiatan dan sub kegiatan dari program Peningkatan

Divesifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, dengan output dan indikator

keberhasilan, adalah sebagai berikut:

Page 137: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

14

1. Pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan

kerawanan pangan (prioritas nasional)

Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya pemantapan

ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan. Kegiatan

prioritas ini terdiri dari 5 sub kegiatan yaitu:

a. Pengembangan Desa Mandiri Pangan, adalah kegiatan

pemberdayaan masyarakat di desa rawan pangan untuk

mewujudkan ketahanan pangan masyarakat dengan pendekatan

penguatan kelembagaan masyarakat, pengembangan sistem

ketahanan pangan dan koordinasi lintas sektor. Untuk desa yang

telah dibina selama 4 tahun dan telah mandiri dilakukan replikasi

untuk membina 3 desa rawan pangan di sekitarnya melalui gerakan

sekolah lapangan (SL) desa mandiri pangan;

b. Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), adalah kegiatan

untuk membangun komitmen dan memfasilitasi pemerintah daerah

di daerah rawan pangan, agar secara cepat dan tepat dapat

mengantisipasi apabila terjadi bencana rawan pangan kronis dan

transien. Kegiatan dipadukan dengan penerapan instrumen Sistem

Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), melalui tahap pengumpulan

data, analisis, pemetaan, peramalan dan intervensi melalui

penyediaan dana bansos;

c. Penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan (Food

Security and Vulnerability Atlas – FSVA). Tujuan dari

penyusunan FSVA adalah untuk menyediakan informasi bagi

pengambil keputusan dalam perencanaan program, penentuan

sasaran/lokasi, penanganan kerawanan pangan dan gizi di tingkat

provinsi, kabupaten, dan kecamatan dan desa;

d. Analisis ketersediaan, rawan pangan, dan akses pangan.

Adalah kegiatan dalam rangka penyediaan data dan informasi serta

hasil analisis, secara berkala dan berkelanjutan untuk perumusan

kebijakan dan program ketersediaan, rawan pangan dan akses

pangan, antara lain : Neraca Bahan Makanan (NBM), Rencana

Page 138: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

15

Ketersediaan Pangan, Prognosa Kebutuhan Pangan menjelang hari

besar keagamaan dan nasional, Analisis Pemantauan Ketersediaan

Pangan, dan Informasi Akses Pangan;

e. Apresiasi aparat untuk peningkatan ketersediaan pangan,

adalah rangkaian kegiatan untuk meningkatkan metode

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data serta evaluasi kegiatan

program aksi dalam pelaksanaan pemantauan produksi,

penanggulangan rawan pangan, penanganan akses pangan; bagi

aparat di daerah dan pusat.

Indikator sasaran output kegiatan pengembangan ketersediaan

pangan dan penanganan daerah rawan pangan tersebut pada tahun 2012

adalah (a) pengembangan desa mandiri pangan sebanyak 2.958 desa; (b)

penanganan daerah rawan pangan di 33 propinsi dan 410

kabupaten/kota; (c) tersusunnya peta ketahanan dan kerentanan pangan

(Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) di tingkat propinsi dan

kabupaten/kota pada 22 provinsi; (d) tersusunnya laporan analisis

ketersediaan, kerawanan, dan akses pangan di 33 provinsi dan 1 pusat;

(e) tersedianya laporan pelatihan aparat dalam peningkatan pengetahuan

dan keterampilan analisis dan evaluasi ketersediaan, kerawanan, dan

akses pangan yang diikuti peserta dari daerah (33 provinsi) dan pusat,

sebanyak 34 laporan.

2. Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan

(prioritas nasional).

Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya pemantapan distribusi

pangan dan stabilisasi harga pangan. Kegiatan prioritas ini terdiri dari 5

sub kegiatan yaitu:

a. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat/LDPM,

adalah kegiatan pemberdayaan Gapoktan dalam rangka meningkatkan

kemampuan unit usaha yang dikelolanya melalui pengembangan unit

usaha distribusi/pemasaran/pengolahan dan pengelolaan cadangan

pangan serta pembangunan sarana penyimpanan sehingga dapat

Page 139: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

16

meningkatkan posisi tawar petani, meningkatkan nilai tambah

produksi petani dan mendekatkan akses terhadap sumber pangan.

Pemberdayaan Gapoktan dilakukan di daerah sentra produksi padi dan

jagung selama 3 tahun untuk mewujudkan stabilisasi harga pangan di

tingkat petani dan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga petani;

b. Pengembangan Kelembagaan Cadangan Pangan, adalah

kegiatan pengembangan cadangan pangan di daerah rawan untuk

antisipasi masa panen/masa paceklik. Cadangan pangan terdiri dari

cadangan pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat.

Selain itu dalam mempercepat fungsinya cadangan pangan tersebut,

diusulkan adanya pengisian pangan untuk lumbung dari APBN, serta

dipadukan dengan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang

Pertanian untuk pembangunan fisik lumbung;

c. Analisis Panel Harga dan Pasokan Pangan, serta Daya Beli

Masyarakat, adalah kegiatan dalam rangka penyediaan data dan

informasi serta hasil analisis, melalui pemantauan secara berkala dan

berkelanjutan untuk perumusan kebijakan harga pangan;

d. Pemantauan / pengumpulan data distribusi, harga dan

cadangan pangan, adalah kegiatan pengumpulan data pasokan,

harga, dan cadangan pangan oleh pusat dan provinsi yang dilaporkan

secara periodik dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga

pangan pokok;

e. Pengembangan model pemantauan jaringan distribusi, adalah

kegiatan penyediaan data dan informasi melalui pengumpulan data,

pengolahan dan analisis data distribusi secara cepat yang dilaksanakan

dengan akurasi data yang signifikan.

Indikator sasaran kegiatan pengembangan sistem distribusi, harga

dan cadangan pangan pada tahun 2012 adalah : (a) Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat sebanyak 1.250 gapoktan; (b)

Pemberdayaan lumbung pangan masyarakat sebesar 971 lumbung, (c)

persentasi data panel harga, pasokan dan daya beli pada 16 provinsi; (d)

pemantauan pasokan harga dan cadangan pangan sebanyak 33 laporan

Page 140: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

17

dari 33 provinsi; serta (e) analisis model pemantauan jaringan distribusi,

harga dan cadangan pangan dari 13 provinsi.

3. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan

peningkatan keamanan pangan segar (prioritas nasional)

Sasaran output kegiatan ini adalah meningkatnya

penganekaragaman konsumsi pangan dan penanganan keamanan pangan

segar. Kegiatan prioritas tersebut mempunyai 8 sub kegiatan yaitu:

a. Pemberdayaan Kelembagaan dalam P2KP (Percepatan

penganekaragaman konsumsi pangan), yaitu kegiatan-kegiatan

untuk mendorong gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Pangan (P2KP) melalui : (1) pemberdayaan kelompok wanita terutama

kelompok dasa wisma; (2) optimalisasi pemanfaatan pekarangan

dalam penyuluhan pangan dan gizi; (3) pendidikan dan penyuluhan

pangan yang baragam dan bergizi seimbang untuk siswa SD/MI; (4)

pemberdayaan kelompok wanita sebagai usaha mikro kecil bidang

pangan dalam pengembangan pangan lokal berbasis tepung-

tepungan;

b. Pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan kebijakan

P2KP, yaitu kegiatan untuk melaporkan perkembangan P2KP,

memecahkan permasalahan yang dihadapi di lapangan, dan evaluasi

untuk perbaikan kegiatan pada waktu yang akan datang;

c. Pengembangan promosi tentang peningkatan kepedulian dan

kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan beragam,

bergizi seimbang dan aman, adalah upaya untuk membangun

kesadaran seluruh komponen masyarakat secara terprogram dan

berkelanjutan tentang pentingnya penganekaragaman konsumsi

pangan berbasis sumber daya lokal dan penurunan konsumsi beras

per kapita di tingkat rumah tangga, dengan diimbangi konsumsi

pangan hewani, sayuran dan buah yang dilaksanakan melalui media

elektronik, media cetak, media luar ruang dan pameran, kerjasama

dengan lintas sektor dan swasta;

Page 141: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

18

d. Analisis pola konsumsi pangan penduduk, adalah menganalisis

dan melaporkan pola konsumsi pangan penduduk yang terjadi di

masyarakat secara periodik berdasarkan data sekunder dan survey

kecil yang dilakukan secara mandiri;

e. Kerjasama Perguruan Tinggi dalam Diversifikasi Pangan

adalah kegiatan pengkajian pengembangan penganekaragaman

pangan lokal, melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Universitas

dalam rangka pemantapan ketahanan pangan masyarakat;

f. Peningkatan koordinasi pelaksanaan keamanan pangan

segar, yaitu upaya meningkatkan koordinasi pengawasan keamanan

pangan segar di pasar melalui: kegiatan sosialisasi, promosi dan

edukasi, serta pertemuan instansi terkait tentang keamanan pangan

segar kepada konsumen;

g. Pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan serta

pengawasan keamanan pangan segar, adalah kegiatan dalam

rangka penyediaan data dan informasi serta hasil analisis, secara

berkala dan berkelanjutan untuk perumusan kebijakan keamanan

pangan segar;

h. Pengembangan Olahan Pangan Lokal, adalah upaya

mengembangkan diversifikasi pangan melalui pengembangan industri

pangan olahan dalam rangka mendukung bantuan pangan bagi rumah

tangga miskin (Pangkin) di beberapa lokasi sentra produksi pangan

lokal, sekaligus pola makan masyarakatnya menggunakan bahan

pangan lokal.

Indikator sasaran kegiatan pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar pada tahun

2012 adalah : (a) jumlah kelembagaan desa yang diberdayaan dalam

P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) sebanyak

5.990 desa; (b) Jumlah hasil pemantauan, monitoring, evaluasi dan

perumusan kebijakan P2KP sebanyak 1 laporan Pusat dan 33

laporan/provinsi; (c) jumlah hasil promosi tentang peningkatan

kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan

Page 142: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

19

beragam, bergizi seimbang dan aman sebanyak 424 laporan (di pusat, 33

provinsi dan 390 kabupaten); (d) jumlah hasil analisis pola konsumsi

pangan penduduk sebanyak 1 laporan pusat dan 33 laporan/provinsi; (e)

jumlah hasil kajian kerjasama PT dalam diversifikasi pangan sebanyak 5

laporan; (f) jumlah hasil peningkatan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya keamanan pangan segar sebanyak 33 laporan/provinsi; (g)

jumlah hasil pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan serta

pengawasan keamanan pangan di pusat dan 33 provinsi dan 100

kabupaten, dan laporan pengembangan olahan pangan local untuk orang

miskin (pangkin).

4. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Badan

Ketahanan Pangan (kegiatan pendukung).

Sasaran output kegiatan adalah: (1) Meningkatnya pelayanan

manajemen dan administrasi keuangan secara efektif dan efisien dalam

mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan ketahanan pangan,

(2) Meningkatnya koordinasi perumusan kebijakan, evaluasi dan

pengendalian ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan, serta

(3) Meningkatnya model pengembangan pemberdayaan masyarakat

dalam pemantapan ketahanan pangan keluarga.

Untuk mencapai sasaran output pertama, ada 4 sub kegiatan

yang dilaksanakan, yaitu:

a. Perencanaan program dan keuangan pada ketahanan

pangan, yaitu aktivitas yang dilakukan dalam perencanaan dan

penganggaran secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota hingga

tingkat nasional melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang);

b. Pemantauan dan evaluasi Program dan Kegiatan Ketahanan

Pangan, adalah kegiatan pemantauan program dan kegiatan

ketahanan pangan secara periodik dilaporkan, serta evaluasi setiap

semester untuk perbaikan kegiatan kedepan. Kegiatan tersebut

dilakukan secara berjenjang dari tingkat daerah;

Page 143: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

20

c. Penanganan Kepegawaian, Organisasi, Humas, dan Hukum,

adalah aktivitas pelayanan kepegawaian, organisasi, humas dan

hukum terhadap operasional kantor Badan Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian;

d. Pelayanan Keuangan dan Perlengkapan, adalah aktivitas

pelayanan keuangan dan perlengkapan untuk menjalankan

operasional sekretariat kantor Badan Ketahanan Pangan yang

berkaitan dengan kebutuhan gaji, sarana dan prasarana kantor.

Untuk mencapai sasaran output kedua, hanya ada satu sub

kegiatan, yaitu Koordinasi Perumusan Kebijakan, Evaluasi dan

Pengendalian Ketahanan Pangan melalui Dewan Ketahanan

Pangan.

Untuk mencapai sasaran output ketiga, ada 5 sub kegiatan yang

dilaksanakan dalam Peningkatan model pengembangan

pemberdayaan masyarakat dalam pemantapan ketahanan

pangan keluarga/Smallholder Livelihood Development (SOLID),

yang bekerjasama dengan International Food for Agricultural

Development (IFAD) di 11 kabupaten di provinsi Maluku dan Maluku

Utara, yaitu:

a. Pembinaan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Mandiri,

adalah upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan kelompok

masyarakat petani dalam meningkatkan kesejahteraannya melalui

pemberdayaan masyarakat secara terprogram, terpadu dan

terkoordinasi dalam pelaksanaannya;

b. Pembinaan Kelembagaan Gabungan Kelompok/Federasi,

adalah upaya untuk menggabungkan beberapa kelompok dalam

suatu desa sehingga mempunyai kekuatan ekonomi dan sosial

sebagai modal dalam melakukan kemitraan dengan kelembagaan

yang setaraf kemampuannya;

c. Manajemen dan Administrasi terhadap SOLID, adalah aktivitas

untuk melayani manajemen dan administrasi terhadap

penyelenggaraan SOLID di pusat, propinsi dan kabupaten;

Page 144: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

21

d. Pembangunan Prasarana Desa, adalah aktivitas pembangunan

prasarana pedesaan yang dibutuhkan dalam pengembangan pangan

dan pertanian yang merupakan kebutuhan prioritas masyarakat

pedesaan;

e. Demonstrasi Plot yang dilakukan di desa binaan SOLID,

adalah aktivitas yang dilakukan dalam penyebaran innovasi kepada

masyarakat pedesaan secara cepat dengan melibatkan masyarakat

yang dipandu oleh pendamping teknis secara komprehensif.

Indikator Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Badan

Ketahanan Pangan pada tahun 2012 untuk Sasaran output pertama

adalah: (a) Jumlah perencanaan program dan anggaran sebanyak 444

dokumen (1 pusat/dokumen, 33 provinsi/dokumen, 410

kabupaten/kota/dokumen), (b) Jumlah hasil pemantauan dan evaluasi

program dan kegiatan sebanyak 44 laporan (1 pusat/laporan dan 33

provinsi/laporan), (c) Jumlah dokumen kepegawaian, organisasi, humas

dan hukum sebanyak 1 dokumen, dan (d) Pelaksanaan pelayanan

keuangan dan perlengkapan selama 1 (satu) tahun; Sasaran Output

kedua yaitu: Jumlah laporan hasil koordinasi perumusan kebijakan,

evaluasi dan pengendalian ketahanan pangan sebanyak 1 (satu) laporan;

serta Sasaran output ketiga yaitu: (a) Jumlah kelembagaan kelompok

masyarakat mandiri yang dibina SOLID sebanyak 368 kelompok; (b)

Jumlah kelembagaan gapoktan/federasi masyarakat yang dibina SOLID

sebanyak 108 federasi; (c) Jumlah dokumen manajemen dan

administrasi terhadap SOLID selama 12 (duabelas) bulan; (i) Jumlah

prasarana desa yang terbangun sebanyak 44 unit; serta (j) Jumlah

demostrasi plot yang dilakukan di desa binaan SOLID sebanyak 64 unit di

Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Keberhasilan pencapaian program dan kegiatan terhadap target

yang ditetapkan, dipengaruhi pula oleh peranserta unit kerja eselon I

lingkup Kementerian Pertanian dan Kementerian lainnya yang meliputi:

Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian

Koordinator Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian

Page 145: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

22

Keuangan, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional,

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Kementerian Perindustrian, Badan POM, Badan Pusat Statistik (BPS),

Badan Urusan Logistik (BULOG), serta pemangku kepentingan lainnya

yang peduli terhadap ketahanan pangan.

Page 146: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

23

Lampiran 1.

Rencana Kinerja Tahunan

Badan Ketahanan Pangan

Unit Eselon I : Badan Ketahanan Pangan Tahun : 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan.

Penurunan penduduk rawan pangan per tahun;

Skor PPH Peningkatan Diversifikasi Pangan;

Penurunan Konsumsi Beras per kapita tiap tahun;

Pengembangan Lembaga Distribusi Stabilisasi Pangan Pokok.

1 % 89,8 1,5 % 1.265 Gapoktan 1.040 Lumbung Pangan

Page 147: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I/SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA

/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Achmad Suryana Jabatan : Kepala Badan Ketahanan Pangan Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Suswono Jabatan : Menteri Pertanian Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2012 ini, berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan, sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut, menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan, serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini, dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Januari 2012 Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(Suswono) (Achmad Suryana)

Page 148: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN/LEMBAGA

Unit Organisasi Eselon I : Badan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran : 2012

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(0) (1) (2) (3)

1. Meningkatnya ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan

1. Penurunan penduduk rawan pangan per tahun

1%

2. Skor PPH Peningkatan Diversifikasi Pangan

89,8

3. Penurunan Konsumsi Beras per kapita tiap tahun

1,5%

4. Lembaga Distribusi dan Lumbung Pangan dalam Pengembangan Stabilisasi Pangan Pokok

1.265 Gap,

1.040 LP

Jumlah Anggaran : Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat : Rp. 695.250.000.000,00

Jakarta, Pebruari 2012 Menteri Pertanian, Kepala Badan Ketahanan Pangan, (Suswono) (Achmad Suryana)

Page 149: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BKP 2012.pdf · Realisasi Penyerapan dan Sisa Anggaran BKP ... Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

Lampiran 2

Sasaran Strategis Target Penanggung Jawab

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya ketahanan pangan melalui 1. Penurunan penduduk rawan pangan per tahun 1% Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Panganpengembangan ketersediaan, distribusi,

konsumsi dan keamanan pangan

2. Skor PPH Peningkatan Diversifikasi Pangan 89,8 Pusat Penganekaragaman KonsumsiDan Keamanan Pangan

3. Penurunan Konsumsi Beras per kapita tiap tahun 1,5% Pusat Penganekaragaman KonsumsiDan Keamanan Pangan

4. Pengembangan Lembaga Distribusi 1.265 Gap Pusat Distribusi Dan Cadangan Pangan

Stabilisasi Pangan Pokok 1.040 LB

Indikator Kinerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2012