laporan 2
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
“IDENTIFIKASI BANGSA DAN JENIS KELAMIN UNGGAS
BERDASARKAN PENAMPILAN LUAR”
Disusun Oleh:
Nama : M. Afris Camlinoti
NPM : E1C011016
Dosen Pembimbing : Hardi Prakoso, Ir. MP
Kususiyah, Ir. MP
Co-Ass : Novita
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unggas adalah salah satu jenis makhluk hidup yang bisa di jadikan ternak. Perbedaan
unggas dengan ternak yang lainnya ada pada bulu dan beberapa organ, seperti organ
pencernaannya dan dalam cara berkembang biaknya.
Unggas jika dilihat dalam keadaannya, dibagi menjadi tiga jenis unggas yaitu unggas
air, unggas darat, dan unggas udara. Dari ketiga jenis unggas ini dipastikan memiliki
perbedaan – perbedaan.
Perbedaan – perbedaan dapat dilihat dari segi jenis kelamin. Jenis unggas tersebut,
maupun organ – organ dari jenis unggas tersebut.
1.2 Tujuan
Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas materi “Identifikasi
Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar” ini bertujuan;
1. Mempelajari istilah atau nama bagian-bagian tubuh yang tampak dari luar berbagai
ternak unggas.
2. Mempelajari ciri-ciri khas dari setiap bangsa ternak unggas yang tampak dari luar.
3. Menentukan jenis kelamin unggas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unggas adalah sebagian dari bangsa burung yang telah mengalami proses domestikasi
dan mempunyai manfaat bagi manusia terutama sebagai sumber pangan, yaitu telur dan
dagingnya. Sebagai bahan pangan, kualitas protein dari telur maupun daging unggas tak
diragukan lagi, hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPU (Net protein Utilitation) dari telur dan
daging masing-masing sebesar 96% dan 78%. Selain sebagai sumber pangan, unggas dapat
bermanfaat sebagai hiasan, penghasil pupuk, tepung darah maupun tepung bulu. Beberapa
contoh unggas penghasil pangan antara lain adalah ayam, itik, entog, dan burung puyuh,
sedangkan contoh yang termasuk unggas hias ialah ayam kate dan ayam pelung
A. Ayam
Dalam sistematika binatang (sistematika zoology) ternak ayam dapat disusun sbb.
Kingdom : Animal (Binatang), Phylum : Chordata (Binatang bertulang belakang),
Class : Aves (Burung)., Order : Galliformes (Burung dengan bulu pengait),
Family : Phasianidae (Burung berparuh dan berjalan ditanah), Genus : Gallus
(Ayam Hutan)., dan Species : Gallus domesticus (Ayam hutan yang dijinakkan).
Kalau ditilik dari asal usul ayam-ayam yang ada sekarang diduga berasal dari ayam-
ayam liar (Wild-fowl) atau ayam hutan dari Gallus species. Adapun gallus species yang
memungkinkan adanya ternak ayam sekarang ini ada 4, yaitu : Gallus gallus, Gallus
lafayetti, Gallus sonneratti, dan Gallus varius.
Klasifikasi pada ayam dikenal adanya 2 cara dalam klasifikasi yaitu : Klasifikasi
Standart (Klasifikasi yang didasarkan pada tempat / kedudukan ayam. Istilah yang lazim
dipakai adalah pembagian berdasarkan Kelas, Bangsa, Varietas dan Strain.) Klasifikasi
Ekonomi (Klasifikasi yang didasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan ayam dan
menurut sifat produksi utamanya.) Istilah yang lazim dipakai adalah Tipe Ayam. Pada
saat ini tipe ayam dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu : Tipe Petelur (Egg type)
Tipe Pedaging (Meat type), Tipe Dwiguna / Dual Purpose, dan Tipe Kesenangan (Fancy
type. Untuk perbedaan dari tipe – tipe ternak itu tergantung dari jenis kelamin dan usia
mereka masing- masing.
B. Itik
Itik (Anas plathyryncos) yang juga dikenal dengan nama Duck atau Bebek adalah
tergolong Unggas Air dengan sistimatika Zoology sebagai berikut : Kingdom :
Animal, Phylum : Chordata, Class : Aves, Order : Anseriforme,
Family : Anatidae, Genus : Anas , dan Species : Anas plathyryncos
Unggas air yang sefamily dengan itik adalah Genus Cairina dengan species Cairina
muschata (Entog). Penjelasan tentang asal usul itik terpisah dengan entog karena
keduanya tidak sama. Ternak itik yang banyak dikenal sekarang (itik domestik)
merupakan itik-itik hasil budidaya (jinak) atau Anas domesticus. Itik ini merupakan
keturunan dari Itik-itik liar species Anas plathyryncos yang dikenal dengan nama Wild
Mallard. Itik-itik liar tersebut di Indonesia sering disebut dengan nama Belibis atau
Wliwis.
Tanda-Tanda Itik. Kepala, Kepala tampak kecil dibandingkan dengan besar badan.
Di Kepala terdapat Paruh (Beak) besar lurus dan pipih, mendatar, ujungnya terdapat
bagian keras (tip). Pada rongga paruh (beak cavity) terdapat lembaran-lembaran
bertanduk (herny lamella) yang berguna menyaring makanan. Bulu, Bulu bermacam-
macam, menempel erat, keadaanya selalu berminyak yang berasal dari kelenjar minyak
(pree gland) yang terletak pada pangkal ekor. Kaki, Kaki secara keseluruhan pendek.
Pergelangan kaki (shank) tidak berbulu, sisik tidak jelas, berjari 4 yang dilengkapi
dengan selaput (foot web) berfungsi membantu pergerakan di air. Lapisan Lemak ,
Lapisan lemak sub cutan di bawah kulit untuk isolator dari kedinginan. Daging, Daging
itik tergolong daging gelap (dark meat) dengan persentase karkas yang lebih rendah
dibandingkan dengan persentase karkas ayam. Tulang Dada, Bentuk tulang dada lurus
seperti sampan. Suara, Suara tidak keras dan satu irama, kecuali pada yang itik jantan
kadang-kadang bersuara keras dan kaku.
Type dan Bangsa Ternak itik. Pada ternak itik dikenal 3 tipe yang
pengelompokkannya berdasarkan tujuan utama pemeliharaan yaitu : Tipe Petelur (Egg
type) Ternak itik yang termasuk tipe petelur, pada umumnya sangat produktif dalam
menghasilkan telur. Tubuhnya kecil dibanding dengan tipe pedaging, secara keseluruhan
bentuk tubuhnya seperti botol, dimana bagian kepala kecil dan bagian tulang ekor besar.
Tipe Pedaging (Meat type) Bangsa ini sangat efisien menghasilkan daging,
pertumbuhannya cepat dan struktur daging baik. Tipe Ornamental (ornament type). Itik
tipe ini dipelihara bukan karena produksi telur atau produksi daging yang tinggi, akan
tetapi karena adanya daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang senang atau
menyukai sebagai hiasan
C. Angsa
Dalam systematic Zoology angsa dapat disusun sebagai berikut Kingdom : Animal,
Phylum: Chordata, Class: Aves, Order: Anseriformes, Family: Anatidae, Genus : Anser,
dan Species : Anser anser.
Dari beberapa catatan diketahui bahwa angsa adalah species unggas yang pertama
dijinakkan dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag (Anser anser) dan
angsa liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa tersebut sampai sekarang
lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di Asia dan Afrika
umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides sedang bangsa angsa di Eropa
diturunkan oleh Anser anser.
Secara alamiah angsa-angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah didomestikasi
maka sifat mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa Touluuse. Angsa
merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang kuat. Dalam keadaan liar
monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-angsur Polygamous.
Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi daging dan juga
sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak berguna) diperkebunan buah
atau kapas.
Bangsa-bangsa Angsa. Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa
didasarkan pada ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan
pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar negeri terdapat beberapa bangsa,
sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese. Adapun Tipe
dan Bangsa angsa adalah : Tipe Berat – Bangsa African, Embden, Toulouse. Tipe
Sedang – Bangsa American Buff, Brecon Buff, Pilgria, Pemeranian. Tipe Kecil – Bangsa
Chinese, Roman. Tipe Ornament – Bangsa Canada, Egyptian dan Sebastopol.
D. Kalkun
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar
dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang
berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun
mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies kalkun asal
Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M.
ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari
spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan
spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang
berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku
Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara,
tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial
(bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari
kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki
pial. Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun
negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.
E. Puyuh
Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan terhadap burung
puyuh, mula-mula ditujukan untuk hewan kesenangan dan untuk burung bernyanyi.
Selain di Jepang, penjinakan burung puyuh liar itu dilakukan juga di Korea, Cina dan
Taiwan. Beberapa hasil penjinakan itu dibawa ke Jepang. Pengembangbiakan dan seleksi
yang dilakukan secara seksama sehingga menjadi suatu strain tersendiri yang sekarang
dikenal dengan nama Coturnix coturnix japanica. Bibit ini sudah tersebar dibeberapa
negara antara lain: di Amerika, Eropa, beberapa negara Asia, juga di Indonesia. Burung
puyuh ini menjadi makin populer dan digemari karena telur dan dagingnya sebagai bahan
makanan yang bergizi dan lezat, juga baik sebagai hewan percobaan untuk berbagai
penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Ciri karakteristik dari burung puyuh Coturnix coturnix japanica dapat dijelaskan
sebagai berikut: Bentuk badannya lebih besar dari burung puyuh lainnya, panjang
badannya sekitar 19 cm, badannya bulat, ekornya pendek, paruhnya lebih pendek dan
kuat, jari kakinya empat buah, tiga jari kakinya kemuka dan satu jari kakinya ke arah
belakang, warna kaki kekuning-kuningan. Pertumbuhan bulunya menjadi lengkap setelah
berumur dua sampai tiga minggu. Kedua jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan
warna bulunya, suaranya dan beratnya. Burung puyuh jantan dewasa: bulu pada kepala
dan di atas mata pada bagian alis mata ke belakang ada bulu berwarna putih berbentuk
garis melengkung yang tebal; bulu punggung berwarna campuran coklat gelap, abu-abu,
dengan garis-garis putih; sayapnya berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan
garis-garis putih; sayapnya berwarna campuran pula dengan bercak-bercak atau belang
kehitam-hitaman, sayapnya kira-kira 89 mm panjangnya; bulun daerah kerongkongan
bervariasi dari coklat muda (cinnamon) sampai coklat kehitam-hitaman; bulu dadanya
berwarna merah sawo matang tanpa adanya warna belang atau bercak kehitam-hitaman.
Burung puyuh betina dewasa: warna bulunya sama dengan bulu yang jantan, kecuali bulu
dadanya berwarna merah sawo matang dengan garis-garis atau belang kehitam-hitaman.
Suara yang jantan dewasa keras, sering sepanjang malam bersuara terus menerus,
sedangkan yang betina tidak bersuara keras. Burung puyuh mencapai dewasa kelamin
pada umur sekitar 42 hari atau enam minggu. Berat badan burung puyuh betina dewasa
adalah kira-kira 143 gram per ekor, sedangkan yang jantan kira-kira 117 gram per ekor.
Burung puyuh betina dapat berproduksi sampai 200 – 300 butir setahun. Telur sekitar 10
gram beratnya per butir atau 7 – 8 persen dari berat badannya. Kerabang telur berwarna
tersifat oleh adanya variasi dari coklat tua, biru, putih dengan berisi bercak-bercak hitam,
biru atau coklat tersebar pada permukaan kerabangnya. Pigmen kerabang telur berupa
ooporphyrin dan biliverdin. Lamanya periode pengeraman telurnya antara 16 – 17 hari.
Burung puyuh liar yang khusus ada di Indonesia, biasanya disebut "gemak",
termasuk dalam genus TURNIX yang jauh berbeda dengan coturnix, perbedaan yang jelas
adalah pada jari-jari kakinya.
Coturnix mempunyai 4 jari, tiga menghadap ke muka dan satu ke belakang,
sedangkan Turnix hanya mempunyai 3 jari yang menghadap ke muka.
BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini
membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan
Penampilan Luar” yaitu;
- Kertas
- Alat Tulis
- Kamera
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini
membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan
Penampilan Luar” yaitu;
- Ternak Ayam Broiler
- Ternak Ayam Buras
- Ternak Ayam Petelur
- Ternak Ayam Kalkun
- Ternak Ayam Arab
- Ternak Angsa
- Ternak Itik
- Ternak Puyuh
3.3 Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini
membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan
Penampilan Luar” yaitu;
1. Mengamati semua unggas yang tersedia, mengamati seluruh bagian tubuh yang
tampak dari luar.
2. Memperhatikan dan mengamati pola warna bulu, pertumbuhan pial dan jengger,
postur tubuh, ukuran tubuh, suara, dan lain-lain.
3. Menetukan jenis kelamin semua unggas yang ada berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya.
4. Menggambar dan menyebutkan bagian-bagian unggas yang tampak dari luar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas
materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar”
yaitu;
No Ternak Unggas (Jantan)Ternak Unggas (Betina) &
Ciri – ciri1 Angsa
Lehernya Panjang, Ukuran jendolan di paruh besar, Suara lebih keras, dan
paruh agak gelap.
Lehernya pendek, Ukuran jendolan di paruh kecul, Suara lebih lembut, dan
paruh agak gelap.
2 Ayam Arab
Ukuran jengger besar, Bulu lebat, Ukuran tubuh tinggi, warna lebih dominan cerah, dan Suara lebih
nyaring.
Ukuran jengger lebih kecil dari jantan, Bulu lebat, warna lebih dominan
gelap, dan Ukuran tubuh lebih pendek dari jantan.
3 Ayam Broiler
Memliki jengger lebih besar, ekor lebih mekar, tubuh lebih kecil
Bulu lebih banyak, tubuh lebih besar.
4 Ayam Kampung
Ekor lebih panjang, warna bulu lebih mengkilat, jengger lebih besar.
Ekor lebih pendek, jengger lebih kecil.
5 Ayam Petelur
Warna lebih coklat, lebih tinggi, lebih ramping.
Tulang pelvis besar
6 Kalkun
Ada bulu babi, tubuh besar, warna bulu variatif, pial lebih lebar.
Tidak ada bulu babi, tubuh kecil, warna bulu kurang variatif, pial kecil.
7 Itik
Suara keras, suara kaku, leher lebih panjang, ada cincin putih dilehernya, badan lebih tinggi, warna lebih gelap.
Suara lembut, suara tidak kaku, lebih besar tubuhnya, tulang pelvis besar,
badan pendek daripada jantan, warna lebih terang.
8 Puyuh
Ukuran tubuh kecil, memiliki kantung sperma, warna bulu dada merah coklat
tanpa bercak, suara nyaring
Ukuran tubuh besar, warna bulu dada merah coklat dan ada bercak
4.2 Pembahasan
Jenis – jenis unggas memang sangat banyak macamnya seperti jenis macam unggas
yang kami amati di kandang yaitu angsa, itik, ayam kampung, ayam buras, ayam arab,
ayam broiler, kalkun, dan puyuh. Memang banyak jenis unggas yang belum ada di
kandang seperti bebek, entoq, dan lain – lain. Unggas – unggas ini biar lebih simpel maka
dimasukan kepada tipe – tipe unggas yaitu tipe unggas darat, unggas air, dan unggas
udara.
Pada ayam yang kami amati itu ada 4 jenis ayam yaitu ayam kampung, ayam petelur,
ayam broiler, dan ayam arab. Jenis – jenis ayam ini memiliki tujuan yang berbeda seperti
ayam petelur yang di khusukan untuk bertelur. Perbedaan ayam yang berjenis kelamin
jantan dan berjenis kelamin betina pada ayam kampung, ayam petelur, ayam broiler, dan
ayam arab umumnya sama, seperti terletak pada ukuran tubuh. Pada betina biasa ukuran
tubuh lebih besar namun pendek, lain hal dengan betina yang besar namun tinggi. ada
ekor, jantan ekornya biasanya lebih panjang namun pada betina pendek. Pada suara,
suara jantan lebih besar atau nyaring ketimbang suara betina yang lembut. Pada jengger
pun sama, ayam jantan lebih tebal daripada ayam betina. Lalu yang terakhir pada
kecorakan warna bulu dari jantan dan betina, jantan lebih sangat corak daripada
kecorakan dari bulu. Perbedaan antara ayam broiler, ayam kampung, ayam petelur, dan
ayam arab terletak dari fungsi ayam itu sendiri. Seperti ayam broiler yang berfungsi
sebgaia ayam pedaging maka ukuran tubuh akan lebih besar dari ayam petelur.
Pada Angsa yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin, yaitu
kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat
beberapa perbedaan, pada jantan Lehernya Panjang, Ukuran jendolan di paruh besar,
Suara lebih keras, dan paruh agak gelap. Sedangkan pada betina Lehernya pendek,
Ukuran jendolan di paruh kecil, Suara lebih lembut, dan paruh agak gelap. Perbedaan
pada angsa ini memeang dapat sangat terlihat nyata, karena jika kedua jenis kelamin
disandingkan maka angsa jantan terlihat jelas lehernya lebih panjang dari betina.
Pada Kalkun yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga ,
yaitu kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat
beberapa perbedaan, pada jantan Ada bulu babi, tubuh besar, warna bulu variatif, pial
lebih lebar. Sedangkan pada betina Tidak ada bulu babi, tubuh kecil, warna bulu kurang
variatif, pial kecil. Perbedaan antara dua jenis kelamin ternak kalkun pun sangat ketara
mebedakannya, yang sangat dapat dijadikan patoka ketika kita melihat dengan mata
telanjang yaitu ukuran tubuh, dan gelambir yang ada dibawah leher.
Pada Itik yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga , yaitu
kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat
beberapa perbedaan, pada jantan Suara keras, suara kaku, leher lebih panjang, ada cincin
putih dilehernya, badan lebih tinggi, warna lebih gelap. Sedangkan pada betina Suara
lembut, suara tidak kaku, lebih besar tubuhnya, tulang pelvis besar, badan pendek
daripada jantan, warna lebih terang. Perbedaan antara dua jenis kelamin itik, agak sulit
dibedakan namun jika dilihat dari lebih teliti lagi, coba dilihat dari segi warnanya dan
tinggi tubuh.
Pada Puyuh yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga
yaitu kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat
beberapa perbedaan, pada jantan Ukuran tubuh kecil, memiliki kantung sperma, warna
bulu dada merah coklat tanpa bercak, suara nyaring. Sedangkan pada betina Ukuran
tubuh besar, warna bulu dada merah coklat dan ada bercak. Perbedaan antara ini sangat
ketara, coba lihat di sekitar ekor yaitu pada kantung sperma.
Jika dilihat dari atas perbedaan – perbedaan itu di sebabkan dari genetik seekor
ternak tersebut dan juga ada pengaruh hormon. Karena pada sebuah penelitian, seekor
ayam betina di beri hormon testosteron ternyata tubuh mereka tak dapat sebesar jantan.
Namun dari pial, jengger mereka dapat menyamai. Berarti ini memang membuktikan
bahwa hormon dan genetik dapat membuat beberapa perubahan dari bentuk fisik dan luar
seekor ternak.
BAB VI
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas materi
“Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar” yaitu;
- Pada ukuran tubuh, semua unggas jantan lebih besar daripada unggas betina, namun
berbeda pada puyuh. Puyuh betina lebih besar ukurannya dari pada puyuh jantan.
- Unggas dibedakan menjadi 3 tipe unggas, yaitu unggas darat, unggas air, dan unggas
udara.
- Perbedaan – perbedaan pada jenis kelamin hampir semuanya dapat dilihat, seperti
warna bulu, ukuran tubuh, ciri khas masing – masing ternak, dan suaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Praktikum PTU. Be-ef.blogspot.com. diakses pada hari selasa, 9
Oktober 2012.
Anonim. 2012. Jenis-jenis unggas. http://central-ternak.blogspot.com. diakses pada 17
Oktober 2012.
Kususiyah dan Prakoso, H. 2012. Penuntun Praktikum Produksi Ternak Unggas. Jur.
Peternakan, Fak. Pertanian, UNIB. Bengkulu.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERTANYAAN
1. Sebutkan ciri-ciri umum perbedaan puyuh jantan dan betina berdasarkan pola warna
bulunya!
2. Sebutkan ciri-ciri umum perbedaan itik jantan dan betina!
3. Sebutkan ciri-ciri khusus unggas darat dan air!
JAWABAN
1. Pada jantan bulu penutup bagian dada berwarna sawo matang, tanpa ada garis maupun
bercak – bercak – bercak hitam. Sedangkan pada betina bulu penutup bagian dada
berwarna sawo matang, dan ada garis maupun bercak – bercak – bercak hitam.
2. Jantan : warna lebih gelap, badan lebih tinggi.
Betina : warna lebih terang, badan lebih pendek.
3. Unggas air : Bertumuh pendek, bulu berwarna variatif, berparuh lebar,
kelenjar minyak.
Unggas darat : memiliki jengger, cuping, dan ceker tiga jari satu jalu.