laporan 2

23
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS “IDENTIFIKASI BANGSA DAN JENIS KELAMIN UNGGAS BERDASARKAN PENAMPILAN LUAR” Disusun Oleh: Nama : M. Afris Camlinoti NPM : E1C011016 Dosen Pembimbing : Hardi Prakoso, Ir. MP Kususiyah, Ir. MP Co-Ass : Novita JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012

Upload: muhammad-afris-camlinoti

Post on 07-Aug-2015

399 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan 2

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

“IDENTIFIKASI BANGSA DAN JENIS KELAMIN UNGGAS

BERDASARKAN PENAMPILAN LUAR”

Disusun Oleh:

Nama : M. Afris Camlinoti

NPM : E1C011016

Dosen Pembimbing : Hardi Prakoso, Ir. MP

Kususiyah, Ir. MP

Co-Ass : Novita

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2012

Page 2: laporan 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unggas adalah salah satu jenis makhluk hidup yang bisa di jadikan ternak. Perbedaan

unggas dengan ternak yang lainnya ada pada bulu dan beberapa organ, seperti organ

pencernaannya dan dalam cara berkembang biaknya.

Unggas jika dilihat dalam keadaannya, dibagi menjadi tiga jenis unggas yaitu unggas

air, unggas darat, dan unggas udara. Dari ketiga jenis unggas ini dipastikan memiliki

perbedaan – perbedaan.

Perbedaan – perbedaan dapat dilihat dari segi jenis kelamin. Jenis unggas tersebut,

maupun organ – organ dari jenis unggas tersebut.

1.2 Tujuan

Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas materi “Identifikasi

Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar” ini bertujuan;

1. Mempelajari istilah atau nama bagian-bagian tubuh yang tampak dari luar berbagai

ternak unggas.

2. Mempelajari ciri-ciri khas dari setiap bangsa ternak unggas yang tampak dari luar.

3. Menentukan jenis kelamin unggas.

Page 3: laporan 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Unggas adalah sebagian dari bangsa burung yang telah mengalami proses domestikasi

dan mempunyai manfaat bagi manusia terutama sebagai sumber pangan, yaitu telur dan

dagingnya. Sebagai bahan pangan, kualitas protein dari telur maupun daging unggas tak

diragukan lagi, hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPU (Net protein Utilitation) dari telur dan

daging masing-masing sebesar 96% dan 78%. Selain sebagai sumber pangan, unggas dapat

bermanfaat sebagai hiasan, penghasil pupuk, tepung darah maupun tepung bulu. Beberapa

contoh unggas penghasil pangan antara lain adalah ayam, itik, entog, dan burung puyuh,

sedangkan contoh yang termasuk unggas hias ialah ayam kate dan ayam pelung

A. Ayam

Dalam sistematika binatang (sistematika zoology) ternak ayam dapat disusun sbb.

Kingdom    : Animal  (Binatang), Phylum      : Chordata (Binatang bertulang belakang),

Class         : Aves (Burung)., Order         : Galliformes (Burung dengan bulu pengait),

Family       : Phasianidae (Burung berparuh dan berjalan ditanah), Genus       : Gallus

(Ayam Hutan)., dan Species     : Gallus domesticus (Ayam hutan yang dijinakkan).

Kalau ditilik dari asal usul ayam-ayam yang ada sekarang diduga berasal dari ayam-

ayam liar (Wild-fowl) atau ayam hutan dari Gallus species. Adapun  gallus species yang

memungkinkan adanya ternak ayam sekarang ini ada 4, yaitu : Gallus gallus, Gallus

lafayetti, Gallus sonneratti, dan Gallus varius.

Klasifikasi pada ayam dikenal adanya 2 cara dalam klasifikasi yaitu : Klasifikasi

Standart (Klasifikasi yang didasarkan pada tempat / kedudukan ayam. Istilah yang lazim

dipakai adalah pembagian berdasarkan Kelas, Bangsa, Varietas dan Strain.) Klasifikasi

Ekonomi (Klasifikasi yang didasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan ayam dan

menurut sifat produksi utamanya.) Istilah yang lazim dipakai adalah Tipe Ayam. Pada

saat ini tipe ayam dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu : Tipe Petelur (Egg type)

Tipe Pedaging (Meat type), Tipe Dwiguna / Dual Purpose, dan Tipe  Kesenangan (Fancy

type. Untuk perbedaan dari tipe – tipe ternak itu tergantung dari jenis kelamin dan usia

mereka masing- masing.

B. Itik

Itik (Anas plathyryncos) yang juga dikenal dengan nama Duck atau Bebek adalah

tergolong Unggas Air dengan sistimatika Zoology sebagai berikut : Kingdom       : 

Animal, Phylum         :  Chordata, Class            :  Aves, Order            :  Anseriforme,

Family          :  Anatidae, Genus          :  Anas , dan Species        :  Anas plathyryncos

Page 4: laporan 2

Unggas air yang sefamily dengan itik adalah Genus Cairina dengan species Cairina

muschata (Entog). Penjelasan tentang asal usul itik terpisah dengan entog karena

keduanya tidak sama. Ternak itik yang banyak dikenal sekarang (itik domestik)

merupakan itik-itik hasil budidaya (jinak) atau Anas domesticus. Itik ini merupakan

keturunan dari Itik-itik liar species Anas plathyryncos yang dikenal dengan nama Wild

Mallard. Itik-itik liar tersebut di Indonesia sering disebut dengan nama Belibis atau

Wliwis.

Tanda-Tanda Itik. Kepala,   Kepala tampak kecil dibandingkan dengan besar badan.

Di Kepala terdapat Paruh (Beak) besar lurus dan pipih, mendatar, ujungnya terdapat

bagian keras (tip). Pada rongga paruh (beak cavity) terdapat lembaran-lembaran

bertanduk (herny lamella) yang berguna menyaring makanan. Bulu, Bulu bermacam-

macam, menempel erat, keadaanya selalu berminyak yang berasal dari kelenjar minyak

(pree gland) yang terletak pada pangkal ekor. Kaki, Kaki secara keseluruhan pendek.

Pergelangan kaki (shank) tidak berbulu, sisik tidak jelas, berjari 4 yang dilengkapi

dengan selaput (foot web) berfungsi membantu pergerakan di air. Lapisan Lemak  ,

Lapisan lemak sub cutan di bawah kulit untuk isolator dari kedinginan. Daging, Daging

itik tergolong daging gelap (dark meat) dengan persentase karkas yang lebih rendah

dibandingkan dengan persentase karkas ayam. Tulang Dada, Bentuk tulang dada lurus

seperti sampan. Suara, Suara tidak keras dan satu irama, kecuali pada yang itik jantan

kadang-kadang bersuara keras dan kaku.

Type dan Bangsa Ternak itik. Pada ternak itik dikenal 3 tipe yang

pengelompokkannya berdasarkan tujuan utama pemeliharaan yaitu : Tipe Petelur (Egg

type) Ternak itik yang termasuk tipe petelur, pada umumnya sangat produktif dalam

menghasilkan telur. Tubuhnya kecil dibanding dengan tipe pedaging, secara keseluruhan

bentuk tubuhnya seperti botol, dimana bagian kepala kecil dan bagian tulang ekor besar.

Tipe Pedaging (Meat type) Bangsa ini sangat efisien menghasilkan daging,

pertumbuhannya cepat dan struktur daging baik. Tipe Ornamental (ornament type). Itik

tipe ini dipelihara bukan karena produksi telur atau produksi daging yang tinggi, akan

tetapi karena adanya daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang senang atau

menyukai sebagai hiasan

C. Angsa

Dalam systematic Zoology angsa dapat disusun sebagai berikut Kingdom :  Animal,

Phylum: Chordata, Class: Aves, Order: Anseriformes, Family: Anatidae, Genus : Anser,

dan Species :  Anser anser.

Page 5: laporan 2

Dari beberapa catatan diketahui bahwa angsa adalah species unggas yang pertama

dijinakkan dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag (Anser anser) dan

angsa liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa tersebut sampai sekarang

lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di Asia dan Afrika

umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides sedang bangsa angsa di Eropa

diturunkan oleh Anser anser.

Secara alamiah angsa-angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah didomestikasi

maka sifat mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa Touluuse. Angsa

merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang kuat. Dalam keadaan liar

monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-angsur Polygamous.

Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi daging dan juga

sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak berguna) diperkebunan buah

atau kapas.

Bangsa-bangsa Angsa. Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa

didasarkan pada ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan

pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar  negeri terdapat beberapa bangsa,

sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese. Adapun Tipe

dan Bangsa angsa adalah : Tipe Berat  – Bangsa African, Embden, Toulouse. Tipe

Sedang – Bangsa American Buff, Brecon Buff, Pilgria, Pemeranian. Tipe Kecil – Bangsa

Chinese, Roman. Tipe Ornament – Bangsa Canada, Egyptian dan Sebastopol.

D. Kalkun

Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar

dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang

berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun

mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies kalkun asal

Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M.

ocellata.

Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari

spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan

spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang

berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku

Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara,

tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial

(bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari

kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki

Page 6: laporan 2

pial. Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun

negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

E. Puyuh

Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan terhadap burung

puyuh, mula-mula ditujukan untuk hewan kesenangan dan untuk burung bernyanyi.

Selain di Jepang, penjinakan burung puyuh liar itu dilakukan juga di Korea, Cina dan

Taiwan. Beberapa hasil penjinakan itu dibawa ke Jepang. Pengembangbiakan dan seleksi

yang dilakukan secara seksama sehingga menjadi suatu strain tersendiri yang sekarang

dikenal dengan nama Coturnix coturnix japanica. Bibit ini sudah tersebar dibeberapa

negara antara lain: di Amerika, Eropa, beberapa negara Asia, juga di Indonesia. Burung

puyuh ini menjadi makin populer dan digemari karena telur dan dagingnya sebagai bahan

makanan yang bergizi dan lezat, juga baik sebagai hewan percobaan untuk berbagai

penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Ciri karakteristik dari burung puyuh Coturnix coturnix japanica dapat dijelaskan

sebagai berikut: Bentuk badannya lebih besar dari burung puyuh lainnya, panjang

badannya sekitar 19 cm, badannya bulat, ekornya pendek, paruhnya lebih pendek dan

kuat, jari kakinya empat buah, tiga jari kakinya kemuka dan satu jari kakinya ke arah

belakang, warna kaki kekuning-kuningan. Pertumbuhan bulunya menjadi lengkap setelah

berumur dua sampai tiga minggu. Kedua jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan

warna bulunya, suaranya dan beratnya. Burung puyuh jantan dewasa: bulu pada kepala

dan di atas mata pada bagian alis mata ke belakang ada bulu berwarna putih berbentuk

garis melengkung yang tebal; bulu punggung berwarna campuran coklat gelap, abu-abu,

dengan garis-garis putih; sayapnya berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan

garis-garis putih; sayapnya berwarna campuran pula dengan bercak-bercak atau belang

kehitam-hitaman, sayapnya kira-kira 89 mm panjangnya; bulun daerah kerongkongan

bervariasi dari coklat muda (cinnamon) sampai coklat kehitam-hitaman; bulu dadanya

berwarna merah sawo matang tanpa adanya warna belang atau bercak kehitam-hitaman.

Burung puyuh betina dewasa: warna bulunya sama dengan bulu yang jantan, kecuali bulu

dadanya berwarna merah sawo matang dengan garis-garis atau belang kehitam-hitaman.

Suara yang jantan dewasa keras, sering sepanjang malam bersuara terus menerus,

sedangkan yang betina tidak bersuara keras. Burung puyuh mencapai dewasa kelamin

pada umur sekitar 42 hari atau enam minggu. Berat badan burung puyuh betina dewasa

adalah kira-kira 143 gram per ekor, sedangkan yang jantan kira-kira 117 gram per ekor.

Burung puyuh betina dapat berproduksi sampai 200 – 300 butir setahun. Telur sekitar 10

gram beratnya per butir atau 7 – 8 persen dari berat badannya. Kerabang telur berwarna

Page 7: laporan 2

tersifat oleh adanya variasi dari coklat tua, biru, putih dengan berisi bercak-bercak hitam,

biru atau coklat tersebar pada permukaan kerabangnya. Pigmen kerabang telur berupa

ooporphyrin dan biliverdin. Lamanya periode pengeraman telurnya antara 16 – 17 hari.

Burung puyuh liar yang khusus ada di Indonesia, biasanya disebut "gemak",

termasuk dalam genus TURNIX yang jauh berbeda dengan coturnix, perbedaan yang jelas

adalah pada jari-jari kakinya.

Coturnix mempunyai 4 jari, tiga menghadap ke muka dan satu ke belakang,

sedangkan Turnix hanya mempunyai 3 jari yang menghadap ke muka.

Page 8: laporan 2

BAB III

METODEOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

A. Alat

Alat yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini

membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan

Penampilan Luar” yaitu;

- Kertas

- Alat Tulis

- Kamera

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini

membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan

Penampilan Luar” yaitu;

- Ternak Ayam Broiler

- Ternak Ayam Buras

- Ternak Ayam Petelur

- Ternak Ayam Kalkun

- Ternak Ayam Arab

- Ternak Angsa

- Ternak Itik

- Ternak Puyuh

3.3 Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini

membahas materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan

Penampilan Luar” yaitu;

1. Mengamati semua unggas yang tersedia, mengamati seluruh bagian tubuh yang

tampak dari luar.

2. Memperhatikan dan mengamati pola warna bulu, pertumbuhan pial dan jengger,

postur tubuh, ukuran tubuh, suara, dan lain-lain.

3. Menetukan jenis kelamin semua unggas yang ada berdasarkan ciri-ciri yang

dimilikinya.

4. Menggambar dan menyebutkan bagian-bagian unggas yang tampak dari luar.

Page 9: laporan 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas

materi “Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar”

yaitu;

No Ternak Unggas (Jantan)Ternak Unggas (Betina) &

Ciri – ciri1 Angsa

Lehernya Panjang, Ukuran jendolan di paruh besar, Suara lebih keras, dan

paruh agak gelap.

Lehernya pendek, Ukuran jendolan di paruh kecul, Suara lebih lembut, dan

paruh agak gelap.

2 Ayam Arab

Ukuran jengger besar, Bulu lebat, Ukuran tubuh tinggi, warna lebih dominan cerah, dan Suara lebih

nyaring.

Ukuran jengger lebih kecil dari jantan, Bulu lebat, warna lebih dominan

gelap, dan Ukuran tubuh lebih pendek dari jantan.

Page 10: laporan 2

3 Ayam Broiler

Memliki jengger lebih besar, ekor lebih mekar, tubuh lebih kecil

Bulu lebih banyak, tubuh lebih besar.

4 Ayam Kampung

Ekor lebih panjang, warna bulu lebih mengkilat, jengger lebih besar.

Ekor lebih pendek, jengger lebih kecil.

5 Ayam Petelur

Warna lebih coklat, lebih tinggi, lebih ramping.

Tulang pelvis besar

Page 11: laporan 2

6 Kalkun

Ada bulu babi, tubuh besar, warna bulu variatif, pial lebih lebar.

Tidak ada bulu babi, tubuh kecil, warna bulu kurang variatif, pial kecil.

7 Itik

Suara keras, suara kaku, leher lebih panjang, ada cincin putih dilehernya, badan lebih tinggi, warna lebih gelap.

Suara lembut, suara tidak kaku, lebih besar tubuhnya, tulang pelvis besar,

badan pendek daripada jantan, warna lebih terang.

8 Puyuh

Ukuran tubuh kecil, memiliki kantung sperma, warna bulu dada merah coklat

tanpa bercak, suara nyaring

Ukuran tubuh besar, warna bulu dada merah coklat dan ada bercak

Page 12: laporan 2

4.2 Pembahasan

Jenis – jenis unggas memang sangat banyak macamnya seperti jenis macam unggas

yang kami amati di kandang yaitu angsa, itik, ayam kampung, ayam buras, ayam arab,

ayam broiler, kalkun, dan puyuh. Memang banyak jenis unggas yang belum ada di

kandang seperti bebek, entoq, dan lain – lain. Unggas – unggas ini biar lebih simpel maka

dimasukan kepada tipe – tipe unggas yaitu tipe unggas darat, unggas air, dan unggas

udara.

Pada ayam yang kami amati itu ada 4 jenis ayam yaitu ayam kampung, ayam petelur,

ayam broiler, dan ayam arab. Jenis – jenis ayam ini memiliki tujuan yang berbeda seperti

ayam petelur yang di khusukan untuk bertelur. Perbedaan ayam yang berjenis kelamin

jantan dan berjenis kelamin betina pada ayam kampung, ayam petelur, ayam broiler, dan

ayam arab umumnya sama, seperti terletak pada ukuran tubuh. Pada betina biasa ukuran

tubuh lebih besar namun pendek, lain hal dengan betina yang besar namun tinggi. ada

ekor, jantan ekornya biasanya lebih panjang namun pada betina pendek. Pada suara,

suara jantan lebih besar atau nyaring ketimbang suara betina yang lembut. Pada jengger

pun sama, ayam jantan lebih tebal daripada ayam betina. Lalu yang terakhir pada

kecorakan warna bulu dari jantan dan betina, jantan lebih sangat corak daripada

kecorakan dari bulu. Perbedaan antara ayam broiler, ayam kampung, ayam petelur, dan

ayam arab terletak dari fungsi ayam itu sendiri. Seperti ayam broiler yang berfungsi

sebgaia ayam pedaging maka ukuran tubuh akan lebih besar dari ayam petelur.

Pada Angsa yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin, yaitu

kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat

beberapa perbedaan, pada jantan Lehernya Panjang, Ukuran jendolan di paruh besar,

Suara lebih keras, dan paruh agak gelap. Sedangkan pada betina Lehernya pendek,

Ukuran jendolan di paruh kecil, Suara lebih lembut, dan paruh agak gelap. Perbedaan

pada angsa ini memeang dapat sangat terlihat nyata, karena jika kedua jenis kelamin

disandingkan maka angsa jantan terlihat jelas lehernya lebih panjang dari betina.

Pada Kalkun yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga ,

yaitu kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat

beberapa perbedaan, pada jantan Ada bulu babi, tubuh besar, warna bulu variatif, pial

lebih lebar. Sedangkan pada betina Tidak ada bulu babi, tubuh kecil, warna bulu kurang

variatif, pial kecil. Perbedaan antara dua jenis kelamin ternak kalkun pun sangat ketara

mebedakannya, yang sangat dapat dijadikan patoka ketika kita melihat dengan mata

telanjang yaitu ukuran tubuh, dan gelambir yang ada dibawah leher.

Page 13: laporan 2

Pada Itik yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga , yaitu

kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat

beberapa perbedaan, pada jantan Suara keras, suara kaku, leher lebih panjang, ada cincin

putih dilehernya, badan lebih tinggi, warna lebih gelap. Sedangkan pada betina Suara

lembut, suara tidak kaku, lebih besar tubuhnya, tulang pelvis besar, badan pendek

daripada jantan, warna lebih terang. Perbedaan antara dua jenis kelamin itik, agak sulit

dibedakan namun jika dilihat dari lebih teliti lagi, coba dilihat dari segi warnanya dan

tinggi tubuh.

Pada Puyuh yang kami amati, seperti biasa kami mengamati 2 jenis kelamin juga

yaitu kelamin jantan dan kelamin betina. Dari pengamatan yang kami lakukan terdapat

beberapa perbedaan, pada jantan Ukuran tubuh kecil, memiliki kantung sperma, warna

bulu dada merah coklat tanpa bercak, suara nyaring. Sedangkan pada betina Ukuran

tubuh besar, warna bulu dada merah coklat dan ada bercak. Perbedaan antara ini sangat

ketara, coba lihat di sekitar ekor yaitu pada kantung sperma.

Jika dilihat dari atas perbedaan – perbedaan itu di sebabkan dari genetik seekor

ternak tersebut dan juga ada pengaruh hormon. Karena pada sebuah penelitian, seekor

ayam betina di beri hormon testosteron ternyata tubuh mereka tak dapat sebesar jantan.

Namun dari pial, jengger mereka dapat menyamai. Berarti ini memang membuktikan

bahwa hormon dan genetik dapat membuat beberapa perubahan dari bentuk fisik dan luar

seekor ternak.

Page 14: laporan 2

BAB VI

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada Praktikum produksi ternak unggas yang kali ini membahas materi

“Identifikasi Bangsa Dan Jenis Kelamin Unggas Berdasarkan Penampilan Luar” yaitu;

- Pada ukuran tubuh, semua unggas jantan lebih besar daripada unggas betina, namun

berbeda pada puyuh. Puyuh betina lebih besar ukurannya dari pada puyuh jantan.

- Unggas dibedakan menjadi 3 tipe unggas, yaitu unggas darat, unggas air, dan unggas

udara.

- Perbedaan – perbedaan pada jenis kelamin hampir semuanya dapat dilihat, seperti

warna bulu, ukuran tubuh, ciri khas masing – masing ternak, dan suaranya.

Page 15: laporan 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Laporan Praktikum PTU. Be-ef.blogspot.com. diakses pada hari selasa, 9

Oktober 2012.

Anonim. 2012. Jenis-jenis unggas. http://central-ternak.blogspot.com. diakses pada 17

Oktober 2012.

Kususiyah dan Prakoso, H. 2012. Penuntun Praktikum Produksi Ternak Unggas. Jur.

Peternakan, Fak. Pertanian, UNIB. Bengkulu.

Page 16: laporan 2

PERTANYAAN DAN JAWABAN

PERTANYAAN

1. Sebutkan ciri-ciri umum perbedaan puyuh jantan dan betina berdasarkan pola warna

bulunya!

2. Sebutkan ciri-ciri umum perbedaan itik jantan dan betina!

3. Sebutkan ciri-ciri khusus unggas darat dan air!

JAWABAN

1. Pada jantan bulu penutup bagian dada berwarna sawo matang, tanpa ada garis maupun

bercak – bercak – bercak hitam. Sedangkan pada betina bulu penutup bagian dada

berwarna sawo matang, dan ada garis maupun bercak – bercak – bercak hitam.

2. Jantan : warna lebih gelap, badan lebih tinggi.

Betina : warna lebih terang, badan lebih pendek.

3. Unggas air : Bertumuh pendek, bulu berwarna variatif, berparuh lebar,

kelenjar minyak.

Unggas darat : memiliki jengger, cuping, dan ceker tiga jari satu jalu.