lap.ii. sterilisasi dan penyiapan alat

22
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2 1 LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI JURUSAN FARMASI POLTEKKES DEPKES MAKASSAR “STERILISASI DAN PEYIAPAN ALAT” O L E H : KELOMPOK : A.2 ANGGOTA : Hamriani ( PO.71.3.251.09.1.016 ) Jayanti Umar ( PO.71.3.251.09.1.022 ) Mismayal Khaerat ( PO.71.3.251.09.1.025 ) Muliadi ( PO.71.3.251.09.1.027 ) Nurhikmah Mansyur( PO.71.3.251.09.1.034 ) Nursahidah Galuh ( PO.71.3.251.09.1.031 ) Pembimbing : Drs. Ismail ibrahim, Apt JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN MAKASSAR 2010

Upload: lidyarumajar

Post on 06-Aug-2015

224 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Mikrobiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

1

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES DEPKES MAKASSAR

“STERILISASI DAN PEYIAPAN ALAT”

O L E H :

KELOMPOK : A.2

ANGGOTA : Hamriani ( PO.71.3.251.09.1.016 )

Jayanti Umar ( PO.71.3.251.09.1.022 )

Mismayal Khaerat ( PO.71.3.251.09.1.025 )

Muliadi ( PO.71.3.251.09.1.027 )

Nurhikmah Mansyur ( PO.71.3.251.09.1.034 )

Nursahidah Galuh ( PO.71.3.251.09.1.031 )

Pembimbing : Drs. Ismail ibrahim, Apt

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN

MAKASSAR

2010

Page 2: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan kita tergantung pada kemampuan kita mengendalikan

mikroorganisme. Mikroorganisme dapat dikendalikan yaitu dengan

dibasmi, dihambat atau juga ditiadakan dari lingkungan dengan

proses yang dinamakan sterilisasi. Sterilisasi adalah suatu usaha atau

proses mematikan semua mokroorganisme yang hidup.

Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang bedah untuk mencegah

pancemaran organisme luar, pada bidang bedah untuk

mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan

obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh

mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini

juga penting.

Pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan

menghambat pertumbuhan mikroorganisme merupakan salah satu hal

yang penting dalam mikrobiologi. Disamping itu, kita juga harus

mengetahui dan mempersiapkan alat-alat yang dipakai dalam

mensterilkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikium yang

merupakan hal yang melatarbelakangi dilakukan percobaan sterilisasi

dan penyiapan alat ini.

Page 3: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

3

B. MAKSUD PERCOBAAN

Adapun maksud dari praktikum ini untuk mengetahui dan

memahami cara mensterilkan alat-alat dari mikroorganisme dengan

menggunakan autoklaf dan oven.

C. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui capa penyiapan alat, cara sterilisasi alat dan

bahan prkatikum pengamatan.

Page 4: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Hal terpenting untuk bekerja pada laboratorium mikrobiologi adalah

penyiapan alat dan bahan. Penyiapan alat meliputi pencucian,

pengeringan, pengemasan dan sterilisasi. Sterilisasi dalam hal ini

bersifat mutlak, sehingga penyiapan alat dan sterilisasi tidak dapat

dipisahkan.(Pakadang, Sesilia, 2010 hal : 6 )

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan

semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (

protozoa , fungi, bakteri, mycoplasma, virus). Yang terdapat pada ? di

dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biodikal agent atau

proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan

mikroorganisme .

Sterilisas di desain untuk membunuh atau menghilangkan

mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari

metode dan tipe mikroorganismenya, yaitu tergantung dari asam

nukleat, protein, atau membrane mikrorgnisme tersebut. Agen kimia

untuk sterilisasi di sebut sterilant.

Mikroorganisme memiliki sensivitas yang berbeda-beda terhadap

metode sterilisasi tertentu. Endospora bakteri resisten terhadap panas,

iradiasi, , dan detergen; virus tanpa envelope resisten terhadap

pelarut organic dan detergen ; mycoplasma dan virus tidak dapat di

hilangkan dengan filter steril yang memiliki ukuran pori 0,2 um.

Page 5: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

5

Dalam praktek sterilisasi alat-alat, bahan serta media, dilakukan

dengan banyak cara yaitu :

a. Secara fisik, misalnya dengan pemanasan, penggunaan sinar

gelombang pendek seperi sinar-X, sinar – gamma, sinar ultra violet

dan sebagainya.

b. Secara kimia, misalnya dengan penggunaan desinfektans, larutan

alcohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran HCl dengan

garam Hg), dan sebagainya.

c. Secara mekanik, misalnya dengan penggunaan saringan (filter).

(Suriawirja,unus,1986).

Sterilisasi Secara Fisik

Sterilisasi secara fisik, di dalam sterilisasi fisika ini terbagi berbagai

macam cara sterilisasi antara lain: (pakadang, 2009).

a. Strelisasi dengan pemijaran

Cara ini terutama dipakai untuk sterilisasi alat-alat yamg tidak

rusak oleh api seperti alat-alat dari logam, misalnya ose, pinset,

pisau, gunting, Vaccinostil dan lain-lain. Alat-alat tersebut dibakar

diatas nyala api lampu spiritus atau gas hingga memijar.

b. Sterilisasi dengan udara panas dan kering.

Cara ini dipakai untuk menstrilkan alat-alat gelas seperti

Erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi labu ukur, gelas takar dan

lain-lain. Sterilisasi ini dilakukan dengan incubator atau oven (hot

air sterilizer) yang suhu dapat diatur sampai 180°C. lama sterilisasi

1 - 2 jam pada suhu 160 °– 180° atau 12 - 24 jam padea suhu

110° -120°C. alat-alat yang akan disterilkan dimasukkan kedalam

oven sewaktu masih dingin. Setelah pemanasan selesai sumber

Page 6: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

6

panas dimatikan, oven biasa dibuka setelah panasnya kira-kira

sama dengan suhu kamar.

Perlu diperhatikan juga bahwa sterilisasi tergantung dari jumlah

alat-alat yang disterilkan dengan ketahanan alat-alat terhadap

panas.

Yang dapat disterilkan dengan pamanasan oven :

a. Pipet c. Kaca objek

b. Tabung d. Jarum

c. Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan

Sterilisasi dengan cara ini merupakan sterilisasi yang paling baik

jika dibandingkan dengan cara sterilisasi lainnya : karena adanya

tekanan akan memudahkan penetrasi panas ke dalam badan sel

bakteri.

Alat yang digunakan untuk sterilisasi ini adalah autoklaf, yang

dapat mencapai suhu lebih 120°C dengan tekanan 2 atm atau

lebih.

Sterilisasi media dengan alat ini dilakukan pada suhu 110°C -

120°C. takanan 1 - 2 atm (± 15 lbs) selama 10 – 20menit.

Apabila sterilisasi telah selesai, maka autoklaf dibiarkan dingin

sampai tekanan menjadi nol, baru dapat dibuka. Alat ini dilengkapi

dengan termometer, monometer dan katup pengaman.

Yang dapat disterilkan dengan autoklaf :

a. Tabung-tabung f. Jas lab

b. Saringan g. Alat-alat

c. Kultur biakan h. Sarung tangan

d. Karet penghisab i. Rak

e. Gelas objek.

Page 7: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

7

d. Sterilisasi dengan air mendidih

Yang dapat disterilkan dengan cara ini hanyalah alat-alat yang

tidak rusak oleh panasnya air, misalnya gunting, pinset, pisau,

spoit, kaca, dan jarumnya serta alat-alat gelas terutama yang

infeksius sehabis pemakaian. Sterilisasi dilakukan dengan

menggodok sampai 100°C (mendidih) selama minimal 15 menit.

e. Sterilisasi dengan penyinaran

Cahaya-cahaya dengan panjang gelombang pendek mempunyai

daya tubuh terhadap mikroba secara ionisasiradiasi, seperti

cahaya ultr violet / UV, sinar Rontgen, sinar kosmos dan lain-lain.

Sterilisasi Secara Kimiawi

Sterilisasi secara kimia, yaitu banyak digunakan sebagai

desinfektan antara lain larutan CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, dan

sebagainya serta larutan alkohol dan campurannya, juga formalin atau

formaldehida yang merupakan senyawa yang mudah larut di dalam air

tetapi sangat efektif sebagai desinfektan dengan kadar antara 4

sampai 20% (Djiwoseputro, 1989).

Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-bahan yang rusak

baik bila disterilkan pada suhu tinggi ( misalnya bahan-bahan dari

plastik ). Kekuatan agen antimikroba kimiawi diklasifikasikan atas

dasar efisiensinya dalam membunuh mikroorganisme. Seluruh

germisida diklkasifikasikan sebagai kategori tingkat tinggi karena

efektif terhadap seluruh bentuk kehidupan termasuk endospora

bakteri. Agen dengan kategori sedang di definiikan sebagai

tuberkuloisidal karena mapu membunuh mycobacterium tuberculosis

dan umumnya efektif terhadap banyak virus yang resisten seperti

halnya virus hepatitis dan rhinovirus, namun tidak efektif terhadap

Page 8: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

8

endospora bakteri. Agen dengan kategori rendah tidak bersifat

tuberkuloisidal , tidak efektif terhadap endospora bakteri dan berbagai

spora fungi, serta tidak aktif terhadap naked virus ( virus telanjang,

tidak memiliki amplop ) .

Metode sterilisasi kimia dapat di lakukan dengan menggunakan

gas ( dengan cara fumigasi dan pengasapan ) atau radiasi. Beberapa

bahan kimia yang dapat di gunakan untuk sterilisasi gas adalah etilen

oksida, kimia dapat juga dilakukan dengan penggunaan cairan

disenfektan berupa senyawa aldehid, hipoklorit, fenolik, alcohol.

Sterilisasi Secara Mekanik

Sterilisasi secara mekanik, untuk beberapa bahan akibat

pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi akan mengalami perubahan

ataupun pengeringan, suatu sterilisasi harus dilakukan secara

mekanik, misalnya dengan penyaringan. Di dalam bidang mikroba,

penyaringan secara fisik yang paling banyak digunakan adalah dengan

menggunakan filter khusus (Djiwoseputro, 1989)

Dikembangkannya filter berefisiensi tinggi untuk menyaring

udara yang berisikan partikel (High Efficiency Particulate Air Filter,

atau HEPA) telah memungkinkan dialirkannya udara bersih (bebas

debu) ke dalam ruang tertutup. Tipe filtrasi udara semacam ini

bersama dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow) kini

banyak digunakan untuk menyediakan udara yang bebas dari debu

dan bakteri. Filter udara digunakan dalam ruang transfer mikrobiologis

untuk mencegah timbulnya kontaminasi pada area-area isolasi untuk

mencegah penyebaran infeksi, dan di dalam ruangan-ruangan yang

digunakan untuk merakit peralatan elektronik miniatur karena

kontaminasi oleh partikel-partikel bahkan sekecil apapun bakteri dapat

Page 9: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

9

merusak daya guna komponen peralatan tersebut. (Pelczar. Chan,

1988).

Sinar ultraviolet biasanya digunakan untuk membantu

mengurangi kontaminasi di udara dan permukaan selama

pemprosesan lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh

mikroorganisme (germisida) dari lampu kabut merkuri dipancarkan

secara eksklusif pada panjang gelombang 2537 satuan Amstrong

(253,7 milimikron). Ketika sinar UV melewati bahan, energi

dibebaskan ke orbital elektron dalam atom konstituen. Energi yang

terserap ini menyebabkan meningginya keadaan energi atom-atom

dan mengubah reaktivitasnya. (Lachman, 1994).

Sebelum kita melakukan sterilisasi alat, kita harus melakukan

persiapan sterilisasi yakni pencucian alat-alat gelas, baik yang masih

baru maupun yang sudah dipakai, alat gelas bekas dipakai (infeksius),

pipet dan alat-alat lainnya yang sering disebut Dekontaminasi.

Dekontaminasi adalah usaha untuk membebaskan ruangan dari

cemaran mikroorganisme. Dekontaminasi ruangan wajib dilakukan

sebelum bekerja secara aseptis. Ruangan yang telah didekontaminasi

akan memberikan hasil yang akurat, karena tidak ada kontaminasi dari

mikroba yang ada dalamk ruangan tempat bekerja. Tujuan

penggunaan Laminari Air Flow sebagai tempat bekerja secara aseptis

untuk menghindari kontaminasi dari udara terhadap sample yang akan

dikerjakan (pakadang,sesilia.2009)

Dekontaminasi ruang laboratorium memerlukan gabungan antara

disinfeksi cair dan fumigas. Permukaan tempat kerja didenkontaminasi

dengan disinfektan cair sedangkan untuk ruangan dan alat didalamnya

digunakan fumigas. Fumigas dapat dilakukan dengan gas formaldehid.

Page 10: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

10

Umumnya dengan memanaskan paraformaldehid (10,8 g/m3)

atau dengan mendidihkan formalin (35 ml/m3). Untuk menghindari

pemanasan dapat digunakan paraformaldehid (10.8 g/m3) yang

dicampur dengan dua bagian kalium permanganate. Jika ditambahkan

air, campuran akan segera panas dan akanmenghasilkan gas

formaldehid. Semua jendela dan pintu harus ditutp rapat sebelum

difumigas.

Lama fumigas minimum delapanjam pada suhu 21°C dan

kelembaban kurang dari 70 %. Setelah fumigas, semua ruangan harus

dibuka minimal 1 jam sebelum orang diperbolehkan masuk. Hindari

reservoir air karena formalin mudah larut dalamnya. Petugas yang

melakukan fumigas sebaiknya menggunakan masker dan kaca mata

pelindung. (pakadang,sesilia.2009)

B. UARAIAN ALAT

1. Autoklaf.

Digunakan sebagai alat sterilisasi atau medium yang tidak tahan

panas dan alat keras. Sterilisasi dengan autoklaf disebut sterilisasi

basah yaitu menggunakan uap air bertekanan pada suhu 121°C

selama 15 menit.

2. Oven

Digunakan sebagai alat sterilisasi media maupun alat-alat yang

yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menguap pada

suhu yang digunakan untuk sterilisasi panas dan digunakan pada

medium yang tidak tahan air dan membunuh bakteri pada suhu

kering.

3. Tabung reaksi

Digunakan sebagai tempat medium, medium padat maupun cair.

Page 11: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

11

4. Cawan petri.

Digunakan sebagai wadah / tempat media agar/lempeng agar

yang akan digunakan untuk pembenihan mikroba yang berisikan

sample.

5. Jarum Inokulasi (ose)

Ose bulat digunakan untuk mengambil biakan, terus digoreskan

pada permukaan medium dengan bentuk zig zag dan ose lurus

digunakan untuk mengambil mikroorganisme dalam proses

inokulasi dan isolasi.

6. Lampu spiritus.

Digunakan untuk memanaskan, untuk membunuh bakteri, dan

menghindari kontaminasi dengan udara dan mensterilkan ose dan

selalu digunakan untuk kondisi aseptis.

7. Miskroskop

Digunakan untuk mengamati suatu objek yang ukurannya sangat

kecil.

8. Objek galas dan penutupnya.

Digunakan sebagai tempat untuk melekatkan preparat / sediaan

yang akan dilihat dibawah miskroskop.

9. Pipet volume.

Digunakan untuk mengambil cairan yang volumenya tepat sesuai

dengan volume yang tertera pada pipetnya.

10. Erlemeyer

Digunakan sebagai wadah medium / air steril

11. Gelas kimia

Digunakan sebagai wadah.

Page 12: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

12

BAB III

METODE KERJA

A. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Autoklaf

2. Batang Pengaduk

3. Beaker Glass

4. Bunsen

5. Cawan petri Colony counter

6. Erlenmeyer

7. Gelas ukur

8. Kapas

9. Kompor gas

10. Objek gelas dan penutupnya.

11. Ose

12. Oven

13. Pipet tetes

14. Rak tabung

15. Spoit

16. Tabung reaksi

17. Tabung durham

18. Timbangan analitik

B. CARA KERJA

1. Diambil alat yang ingin di sterilkan.

2. Untuk mensterilkan semua alat yang digunakan sebelumnya harus

dicuci bersih kemudian dilap hingga bersih dan kering.

3. Alat-alat yang tahan pemanasan seperti alat-alat gelas dibungkus

dengan kertas kemudian dimasukan kedalam oven dengan

temperature 1800 Selama 2 jam.

4. Kemudian alat-alat yang tidak taham pemanasan di sterilakan di

autoklaf dengan temperature 1200 C selama 15 menit.

Page 13: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

13

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, adapun fungsi serta prinsip kerja

dari setiap alat adalah sebagai berikut :

1. Autoklaf.

Alat-alat yang digunakan ketika penanaman harus dalam

keadaan steril. Alat-alat logam dan gelas dapat disterilkan dalam

autoklaf. Alat tanam seperti pinset dan gunting dapat juga

disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan, dalam

bacticinerator. Khusus untuk scapel, gagangnya dapat disterilkan

dengan pemanasan, namun (blade) dapat menjadi tumpul bila

dipanaskan dalam suhu tinggi. Oleh karena itu bladenya dianjurkan

cara sterilisasi dengan pencelupan dalam alkohol atau larutan

kaporit (Michael, 1986).

Alat-alat dan kertas saring dibungkus rapi dengan kertas tebal

atau ditaruh dalam baki stainles steel dan bakinya dibungkus

dengan kain tebal sebelum dimasukkan dalam autoclave.

Aluminium foil tidak direkomendasikan sebagai pembungkus,

karena tidak dapat masuk kedalam bungkusan. Suhu yang

digunakan untuk sterilisasi adalah 121o C pada tekanan 17,5 psi

(pounds per square inch) selama 1 jam. Perhitungan waktu

sterilisasi dimulai setelah tekanan yang diinginkan tercapai

(Michael, 1986).

Autoclave yang dapat digunakan ada bermacam-macam,

mulai dari an sederhana sampai yang programable. Autoclave yan

sederhana menggunakan sumbar uap dari pemanasan air yang

ditambahkan kedalam autoclave. Pemanasan air dapat

Page 14: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

14

menggunakan kompor atau api bunsen. Pada autocleve sederhana

ini, tekanan dan suhu diatur denan jumlah panas dari api.

Kelemahan autoclave ini adalah bahwa perlu penjagaan dan

pengaturan panas secara manual, selama masa sterilisasi

dilakukan. Disamping kelemahannyam penggunaan autoclave ini

juga keuntungannnya yaitu; sederhana, harganya relatif murah,

tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema

untuk negara-negara yang sedang berkembang, serta lebih cepat

dari autoclave listrik yang seukuran dan setaraf (Hans, 1994).

Autoclave yang lebih komplit merupakan sumber energi dari

listrik. Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila

penatur aotomatic ini berjalan dengan baik, maka autoclave dapat

dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan lain. Kelemehannya

adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka pekerjaan

persiapan media sia-sia, dan kemungkinan menyebabkan

kerusakan total pada autoclave. Seperti halnya air yang ada

didalam autoclave (Hadioetomo, Ratna S, 1990).

Untuk laboratorium komersil, diperlukan autoclave dengan

kapasitas besar dan sumber uap biasanya dari boiler yang terpisah.

Autoclave ini sangat cepat dan dapat diprogram waktu sterilisasi,

serta waktu pendinginan. Setelah sterilisasi bahan atau alat

selesai, suhu dan tekanan autoclave diturunkan secara perlahan-

lahan selama 15-20 menit. Pada autoclave yang programmable,

pengunaan oanas ang berjalan secara automatic, sedangkan pada

autoclave yang sederhana pengaturan panas harus dilakukan

secara manual (Dwidjoseputro, 1990).

Media dan aquadest juga disterilkan dalam autoclave. Untuk

aquadest sebaiknya dimasukkan kedalam wadah yang kecil

misalnya erlenmeyer 250 ml dengan isi maksimum 100 ml, agar

Page 15: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

15

sterilisasi lebih efektif. Waktu sterilisai sama dengan waktu

sterilisai alat-alat, yaitu 1 jam pada tekanan 17,5 psi (Natsir,

2005).

Otoklaf dibuat pertama kali dan digunakan sewaktu zaman

Napoleon untuk memasak makanan bagi tentaranya. Alat ini

sebenarnya sama saja dengan “presure cooker” hanya saja ada

pengatur tekanan dan kelep pengaman. Uap panas dalam tempat

tertutup ini menyebabkan peningkatan tekanan, peningkatan

tekanan haruslah berkaitan dengan peningkatan suhu. Otoklaf

menggunakantekanan ibs dan suhu 121 0C , meskipun kadang-

kadang digunakan suhu yang lebih rendah untuk media yang tidak

tahan panas (Natsir, 2005).

Prinsip dari otoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih

cepat dalam keadaan basah dibandingkan dengan keadaan kering

harus diperhatikan bahwa dalam sterilisasi dengan otoklaf udara

harus dikeluarkan terlebih dahuluwsebelum klep ditutup, sehingga

didalamnya hanya terdapat uap panas, inilah yang memiliki daya

kerja sterilisasi. Bila terdapat udara selain uap panas,maka suhu

yang diperoleh tidak mematikan spora ( Suriawiria, Unus, 1986)

Prosedur sterilisasi dengan menggunakan panas kering

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan panas

basah. Hal ini disebabkan panas kering lebih rendah daya

merusaknya dibandingkan dengan uap panas. Keuntungan dari

cara ini adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan/alat

yang disterilkan. Selain itu peralatan yang dipergunakan untuk

sterilisasi dengan uap kering (oven) lebih murah dibandingkan

dengan uap basah. Namun demikian, tidak semua bahan/alat

dapat disterilkan dengan cara ini. Bahan yang terbuat dari karet

Page 16: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

16

atau pelastik tidak dapat disterilakan dengan uap kering

(Suriawiria, Unus, 1986)

2. Oven

Merupakan alat pensterilan yang digunakan untuk

mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap pemnasan tinggi.

Prinsip kerjanya adalah sterilisasi dengan menggunakan udara

kering/panas pada suhu 170oC selama 2-3 jam.

Sterilisasi dengan panas kering yaitu sterilisasi dengan

menggunakan peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi,

pipet dan sebagainya yang kesemuanya tahan terhadap panas

tinggi. Untuk sterilisasi dengan cara ini digunakan suhu sekitar

160oC – 170oC selama kurang lebih 2-3 jam. Sebelum disterilkan

cawan petri dan tabung reaksi harus dibungkus terlebi dahulu

dengan karton koran atau kertas doorlag. Makin tebal kertas yang

digunakan maka makin lama waktu sterilisasinya. Oleh karena

daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah, maka waktu

yang diperlukan pada sterilisasi dengan cara ini lebih lama yakni 2-

3 jam. Disamping itu hal ini juga disebabkan karena tanpa

kelembaban tidak ada panas laten. Oleh karena itu sterilisasi panas

kering memerlukan waktu lebih lama dibanding panas basah.

Pada pintu oven jangan dibuka sebelum suhu turun mencapai

suhu kamar. Hal ini untuk menghindari retaknya gelas atau

masuknya udara yang mengandung partikel debu.

Keuntungan dari alat ini adalah udara yang terkurung dalam oven

yang dipanaskan, sehingga alat-alat menjadi steril dari mikroba

karena proteinnya terdenaturasi sehingga terjadi kematian

mikroba.

Page 17: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

17

Cara menggunakannya yaitu alat-alat gelas yang akan

disterilkan dimasukkan ke dalam oven yang sebelumnya telah

dibungkus dengan kertas aluminium foil, agar ketika selesai

disterilkan alat tidak terkontaminasi ketika dikeluarkan dari oven.

Setelah 2 jam alat (oven) di-offkan dan dibiarkan sampai mencapai

suhu kamar, barukemudian alat dapat dikeluarkan.

3. Gelas ukur

Alat yang digunakan untuk mengukur volume cairan atau

media yang akan digunakan, namuntidak dengan ketelitian tinggi.

Sterilisasi dengan menggunakan udara panas. Alat ini disterilkan di

dalam oven pada suhu 160-180oC selama 2-3 jam. Caranya ialah

dengan menggunakan udara dalam oven tersebut dalam gas atau

listrik.

4. Beker gelas

Alat yang digunakan untuk mengukur volume, mencampur

atau pun menyimpan media atau baan pembuat media. Sterliisasi

dengan menggunakan uadara panas : alat ini disterilkan diadalam

oven pada suhu 160o-180o C selama 2-3 jam. Caranya iala dengan

memanaskan udara dalam oven tersebut dengan gas atau listrik.

5. Erlenmeyer

Wadah yang digunakan untuk mencampur media,

mensterilkan media kemudian menimpannya. Untuk

mensterilkannya, karena erlenmeyer memiliki skala yang akan

memuai dengan pemanasan yang akan menyebabkan hasil

pengukuran tidak akurat lagi, maka digunakan auotoklaf untuk

Page 18: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

18

mensterilkannya yakni dengan menutup mulut labu dengan kapas

yang dibungkus dengan kertas.

6. Tabung reaksi

Berfungsi untuk membiakkan atau menumbuhkan bakteri

mikroba dalam kultur murninya atau dalam jumla yang relative

sedikit (suatu biakan yang hanya terdiri dari satu jenis spesies).

Prinsipnya yaitu larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi.

7. Tabung durham

Berfungsi untuk menampung gas hasil fermentasi yang

dihasilkan oleh bakteri dengan cairan di letakkan terbalik didalam

tabung reaksi yang di dalamnya terdapat medium. Prinsipnya

adalah tabung dimasukkan kedalam reaksi yang berisi medium dan

sampel.

8. Rak tabung

Berfungsi untuk menympan tabung reaksi.

9. Pipet

Berfungsi untuk mengambil zat-zat atau larutan untuk volume

tertentu.

10. Ose

Ose terdiri dari dua jenis yaitu ose lurus dan ose bulat. Ose

lurus adalah alat yang digunakan untuk menginokulasikan bakteri

yang bersifat anaerob dengan menusuk dan menancapkan

kedalam medium agar tegak, sedangkan ose bulat untuk bakteri

aerob dengan cara menggoreskan pada permukaan medium agar

Page 19: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

19

cawang atau agar miring. Prinsipnya yaitu meletakkan sampai

ujung ose ditanamkan pada media.

11. Cawan petri

Merupakan alat yang terdiri dari wadah, penutup dan biasanya

pencadangan biasanya digunakan untuk isolasi dan penyimpan

bakteri. Alat ini digunakan sebagai wadah medium padat untuk

menumbuhkan mikroba. Prinsipnya adalah cawan petri diisi agar,

medium diletakkan terbalik.

12. Colony counter

Menghitung jumlah koloni mikroorganisme. Prinsipnya adalah

electron dan beraliran listrik dan pencatat akan menunjukkan

angka jumlah kontak.

13. Spoit.

Berfungsi mengambil medium, sample yang menghambat baik

sintetik maupun non sintetik dan untuk mengambil larutan dengan

ukuran tertentu. Prinsipnya yaitu jarumnya dimasukkan kedalam

larutan kemudian dipegang pada ujung batang tertarik agar

larutan tersebut terhisap masuk, kemudian larutan dikeluarkan

kembali dengan mendorong ujung tabung tersebut.

14. Timbangan analitik

Berfungsi untuk menimbang bahan-bahan yang akan di

praktekkan secara analitik. Timbangan analitik mempunyai

ketelitian sampai 0,1 mg bahkan 1 μg.

Page 20: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

20

15. Objek gelas dan penutupnya.

Digunakan sebagai wadah untuk melihat bakteri yang

diletakkan di bawah mikroskop dan alat untuk menutup mikroba

dari asil fiksasi ole objek glass di bawah mikroskop.

Page 21: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

21

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Steril adalah suatu keadaan dimana bahan atau benda bebas dari

mikroorganisme terbentuknya sporanya.

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua

jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme

(protozoa , fungi, bakteri, mycoplasma, virus). Yang terdapat pada di

dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biodikal agent atau

proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan

mikroorganisme .

B. SARAN

Dalam melakukan praktikum diharapkan praktikan dapat

memahami serta mengetahui cara mensterilkan alat yang digunakan

dalam laboratorium.

Page 22: Lap.II. Sterilisasi dan Penyiapan Alat

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

22

DAFTAR RUJUKAN

Djide,M. Natsir. 2005. “Penuntun Praktikum Instrumentasi

Mikrobiologi Farmasi Dasar”. Universitas Hasanuddin:

Makassar

Djiwoseputro, D. 1989. “Dasar-Dasar Mikrobiologi”. Penerbit

Djambatan : Malang.

Suriawiria, Unus. 1986.“Pengantar Mikrobiologi Umum”. Angkasa:

Bandung

Hadioetomo, S. 1990.“Mikrobiologi Dasar dan Praktek”. PT.

Gramedia: Jakarta.

Lachman, L., et all. 1994. “Teori dan Praktek Farmasi Industri III”.

Edisi Ketiga. Penerbit UI: Jakarta.

Pakadang, Sesilia R. 2010. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Farmasi “. Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar :

Makassar.

Pelczar, Michael J. 1986. “Dasar-Dasar Mikrobiologi”. UI Press:

Jakarta.

Pratiwi, Sylvia, T. 2008. “mikrobiologi Farmasi”. Erlangga Medical

Series : Jakarta.