lapdal revisi

41
1.1 Latar Belakang Penyelenggaran Bisnis Anggaran Pada Unit Pelayanan Teknis Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali (UPT-PAM DPUP BALI) merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan Pemerintah yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini semua merupakan produk dari pelaksanaan kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah dari Undang–Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, yang dapat dijadikan sebagai wujud peran pemerintah dalam pengembangan pembangunan berupa aset pemerintah. Setiap pelaksanaan pembangunan perlu dibuat dan disusun Rencana Bisnis Anggaran yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan agar suatu acuan dapat dipertanggungjawabkan sebagai aset pemerintah. UPT-PAM DPUP BALI menyampaikan Teknologi Informasi khususnya Program Aplikasi Database sistem dalam presentasi mengenai pengolahan data bisnis anggaran 1 Pendahulua 1

Upload: agusfian-trima-putra

Post on 21-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapdal Revisi

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaran Bisnis Anggaran Pada Unit Pelayanan Teknis

Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali (UPT-PAM DPUP BALI)

merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan Pemerintah yang

menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini semua

merupakan produk dari pelaksanaan kebijakan Desentralisasi dan Otonomi

Daerah dari Undang–Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan Pusat dan Daerah, yang dapat dijadikan sebagai wujud peran

pemerintah dalam pengembangan pembangunan berupa aset pemerintah.

Setiap pelaksanaan pembangunan perlu dibuat dan disusun Rencana Bisnis

Anggaran yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan agar suatu

acuan dapat dipertanggungjawabkan sebagai aset pemerintah.

UPT-PAM DPUP BALI menyampaikan Teknologi Informasi khususnya

Program Aplikasi Database sistem dalam presentasi mengenai pengolahan

data bisnis anggaran dengan penjelasan secara umum alur mulai pengisian

data sampai data tersebut dapat disajikan dengan cara simulasi, menarik,

ringkas dan jelas dengan hasil dalam bentuk indikator yang secara fleksibel

diolah dengan cepat sesuai dengan kebutuhan dan bisa disajikan secara

otomatis yang tentunya sangat mudah dan efisien dalam pengoperasian dan

penyajian dalam bentuk laporan Rencana Bisnis Anggaran pada UPT-PAM

DPUP BALI.

Harapan Akhir UPT-PAM DPUP BALI tentunya manfaat dari Teknologi

Sistem ini adalah mengajak/membuat personil/Sumber Daya Manusia yang

1

Pendahuluan1

Page 2: Lapdal Revisi

ada untuk selalu berpikir komplek baik Teknik maupun Non Teknik dalam

upaya peningkatan kinerja UPT-PAM DPUP BALI.

Berkaitan dengan pemikiran tersebut diatas, sangat dipandang perlu

realisasi mendesak sistem informasi dalam wujud konkrit berupa

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran UPT-PAM DPUP BALI yang disusun

dalam bentuk Program Aplikasi Database Sistem dengan metode

komprehensif dan didukung oleh data karakteristik yang ada.

1.2 Permasalahan

Pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran UPT-PAM DPUP Bali

pada Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, UPT. Pengelolaan Air

Minum Dinas PU Provinsi Bali dilaksanakan karena adanya permasalahan-

permasalahan yang ada saat ini antara lain :

1. Belum tersedianya software sistem pada UPT. Pengelolaan Air Minum

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali sebagai bahan untuk mengolah,

menganalisa dan menyajikan data dalam bentuk Rencana Bisnis

Anggaran meliputi data Operasional Teknik dan Non Teknik di

lingkungan UPT. Pengelolaan Air Minum Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi Bali.

2. Pelaksanaan evaluasi kegiatan belum maksimal dalam mengantisipasi

adanya kendala dan hambatan, dalam perencanaan bisnis anggaran

kegiatan belum dapat dilaksanakan dengan baik.

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud pekerjaan ini adalah menyusun Rencana Bisnis Anggaran

Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi

Bali (UPT-PAM) dengan suatu sistem pengolahan data berbasis

aplikasi database yang mempunyai kemampuan untuk mengolah,

menganalisa dan menyajikan data dalam bentuk Rencana Bisnis

2

Page 3: Lapdal Revisi

Anggaran meliputi data Operasional Teknik dan Non Teknik serta

untuk mengetahui pelaksanaan pembangunan sesuai dengan

program Pemerintah Daerah dan harapan masyarakat.

b. Tujuan

Tujuannya adalah menyajikan suatu bentuk informasi Rencana

Bisnis Anggaran pada UPT-PAM DPUP Bali kepada stakeholder

(Pemerintah, DPR, Badan Regulator, dan Masyarakat) tentang

Kinerja Manajemen Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Air Minum

Dinas PU Provinsi Bali (UPT-PAM) secara transparan sehingga

tercipta iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan di

Pemerintahan khususnya Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Air

Minum Dinas PU Provinsi Bali (UPT-PAM) .

1.4 Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Mengemas software sistem Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran UPT-

PAM DPUP Bali sehingga pelaksanaan pembangunan dari tahun ke tahun

teridentifikasi berkat sistem informasi yang selalu up to date dan

pelaksanaan kegiatan operasional pengolahan air minum tidak hanya efektif

dan efisien tetapi lebih menimbulkan performance, karena dengan semua

kegiatan Operasional Pengolahan Air Minum UPT-PAM DPUP Bali terdapat

didalamnya.

1.5 Lokasi Kegiatan

Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran pada

UPT-PAM DPUP Bali ini dilaksanakan di lingkungan UPT-PAM DPUP Bali di

Denpasar.

3

Page 4: Lapdal Revisi

1.6 Sistematika Laporan

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai latar belakang,

permasalahan, maksud dan tujuan, sasaran kegiatan serta lokasi

kegiatan dalam Penyusuan Rencana Bisnis Anggaran pada UPT-

PAM DPUP Bali.

Bab II Gambaran Umum UPT Air Minum Dinas PU Provinsi Bali

Bab ini menguraikan profil UPT Air Minum, aspek pelayanan

UPT Air Minum Dinas PU Provinsi Bali, Aspek Pelayanan UPT Air

Minum Dinas PU Provinsi Bali, Struktur organisasi dan Barang

inventaris.

Bab III Metodologi

Bab ini menguraikan tentang pendekatan umum, pendekatan

teknis serta tahap pelaksanaan pekerjaan.

Bab IV Rencana Kerja

Bab ini menguraikan tentang lingkup kerja, jadwal pelaksanaan

pekerjaan, organisasi dan personil, komposisi tim dan

penugasan serta jadwal penugasan personil.

4

Page 5: Lapdal Revisi

2.1 Profil UPT Pengelolaan Air Minum Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi Bali

2.1.1 Gambaran Umum UPT Pengelolaan Air Minum

Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar dan hak sosial

ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah pusat dan daerah.

Ketersediaan air minum ini menjadi salah satu penentu dalam peningkatan

kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas masyarakat dalam bidang

ekonomi. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16

Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, menjadi

pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dan pihak lain yang terkait

dengan penyelenggaraan pelayanan air minum kepada masyarakat.

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang akan

dikelola oleh UPT. Pengelolaan Air Minum Dinas Pekerjaan Umum Provinsi

Bali saat ini ada dua SPAM, yaitu SPAM Telagawaja di Kabupaten Karangasem

dan SPAM Guyangan di Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Dengan dibangunnya SPAM Telagawaja dan SPAM Guyangan, maka

diperlukan suatu badan unit yang bertugas mengelola SPAM untuk

memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang dilayani dan

keberlangsungan SPAM tersebut, maka pada bulan Januari tahun 2012

dibentuklah UPT Pengelolaan Air Minum DPU Provinsi Bali yang bertugas

5

2Gambaran Umum UPT Air Minum Dinas PU Provinsi Bali

Page 6: Lapdal Revisi

untuk menjaga keberlanjutan dari sarana yang sudah terbangun serta

melakukan produksi dan pendistribusian air minum dari SPAM tersebut.

Agar SPAM Telagawaja dan Guyangan dapat dikelola oleh UPT

Pengelolaan Air Minum dengan baik dan benar, maka selain adanya

dukungan administrasi yang tertib dan rapi, sehingga dalam pengambilan

kebijakan (policy), perencanaan (planning) dan pelaksanaannya (action)

tepat dan akurat.

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali sesuai

dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 72 Tahun 2011 adalah sebagai

berikut :

a. Tugas Pokok Dinas

Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di

bidang pekerjaan umum yang merupakan sebagian kewenangan

desentralisasi provinsi serta kewenangan yang dilimpahkan kepada

Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

b. Fungsi Dinas

Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum

Pengelolaan dan fasilitasi di bidang pekerjaan umum

Pelaksanaan pelayanan umum dan pemberian rekomendasi di

bidang pekerjaan umum

Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan

umum

Pelaksanaan urusan tata usaha, dan

Pelaksanaan tugas lainnya yang dberikan oleh Kepala Daerah.

6

Page 7: Lapdal Revisi

2.1.3 Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan adalah bagian dari cara untuk mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan. Nomenklatur program dan kegiatan

mengacu pada Permendahungri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah. Program-program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh

UPT. Pengelolaan Air Minum dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Program dan Kegiatan UPT PAM DPU Provinsi Bali

No. Program Kegiatan

1. Pelayanan Administrasi

Perkantoran

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik

- Penyediaan alat tulis kantor

- Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

ke luar daerah

- Upacara keagamaan

2. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

- Pengadaan perlengkapan gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

kantor

3. Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum

dan Air Limbah

- Monitoring dan evaluasi

- Operasional pengelolaan prasarana dan

sarana air minum

7

Page 8: Lapdal Revisi

2.2 Aspek Pelayanan UPT Pengelolaan Air Minum Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Bali

2.2.1 SPAM Telagawaja

Berdasarkan hasil kajian Balai Wilayah Sungai Bali-Penida

melalui Studi Detail Desain Penyedeiaan Air Baku Telagawa Tahun

2005. Sistem Penyediaan Air Bersih Telagawaja dibangun untuk

menyediakan kekurangan suplai air bersih masyarakat di wilayah

Kabupaten Karangasem baik di perkotaan maupun di pedesaan, yang

hingga saat ini masih memiliki daerah kritis air terbanyak di Provinsi

Bali. Kabupaten Karangasem memiliki potensi sumber air baku yang

cukup besar yang belum dikembangkan secara optimal untuk memnuhi

kebutuhan air minum daerah tersebut. Akan tetapi akibat keterbatasan

pendanaan menyebabkan pembangunan prasaran dan sarana

penyediaan air minum menjadi sangat terbatas, sehingga tingkat

pelayanan air minum masyarakat masih sangat rendah.

Sistem Pemyediaan Air Minum (SPAM) Telagawaja meliputi Unit

Transmisi (Unit Transmisi oleh Dirtjen SDA dan Unit Distribusi oleh

Dirtjen Cipta Karya), Unit Distribusi, dan Unit Pelayanan dengan

pendanaan berasal dari pemerintah pusat dan dari pemerintah Provinsi

dan kabupaten untuk Unit Pelayanan. Pelaksanaan konstruksi SPAM

Telagawaja dilakukan secara bertahap dimulai dari tahun 2006 untuk

konstruksi Unit Transmisi yang dilakukan oleh Balai Wilayah sungai

Bali-Penida. Untuk pembangunan Unit Distribusi dimulai pada tahun

2009 oleh Satker PK-PAM Provinsi Bali melalui pendanaan Pemerintah

Pusat. Sedangkan untuk Unit Pelayanan dilakukan mulai tahun 2009

dengan pendanaan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

8

Page 9: Lapdal Revisi

2.2.2 SPAM Guyangan

Pembangunan SPAM Guyangan di Nusa Penida Kabupaten

Klungkung juga merupakan suatu usaha untuk menyediakan

kekurangan suplai air minum untuk seluruh masyarakat di Pulau Nusa

Penida Kabupaten Klungkung yang hingga saat ini masih kesulitan

dalam memperoleh air minum. Daerah pelayanan SPAM Guyangan Nusa

Penida direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air minum

masyarakat di wilayah Kecamatan Nusa Penida.. sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) Guyangan meliputi Unit Transmisi, Unit Distribusi dan

Unit Pelayanan dengan pendanaan berasal dari Pemerintah Pusat (Unit

Transmisi oleh Dirtjen SDA dan Unit Distribusi oleh Dirtjen Cipta

Karya) dan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk Unit

Pelayanan. Pelaksanaan konstruksi SPAM Guyangan Nusa Penida

dilakukan secara bertahap dan konstruksi Unit Transmisi yang

dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.

9

Page 10: Lapdal Revisi

KEPALA UPT

KEPALA SUB BAGIAN TU

STAF KEUANGAN STAF KEPEGAWAIAN

STAF ADMINISTRASI

UMUM

KEPALA SEKSI MONITORING DAN

EVALUASI

KEPALA SEKSI PELAKSANA

TEKNIS

2.3 Struktur Organisasi

UPT Pengelolaan Air Minum merupakan salah satu UPT pada Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Bali yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Telagawaja di Kabupaten

Karangasem dan SPAM Guyangan di Nusa Penida Kabupaten Klungkung

untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di kedua wilayah

tersebut. Adapun bagan struktur organisasi UPT PAM DPU Provinsi dapat

dilihat pada gambar bagan berikut ini :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT PAM Tahun 2012

2.4 Barang Inventaris

Barang-barang inventaris yang dikelola dan tercatat pada UPT.

Pengelolaan Air Minum diperoleh dari pengadaan barang melalui belanja

modal tahun anggaran 2012 serta barang dari hasil hibah (pemindahan dari

bidang lain di lingkungan Dinas PU Provinsi Bali) dengan total aset per 31

Desember 2012 sebesar Rp. 1.613.568.257,00 (satu milyar enam ratus tiga

belas juta lima ratus enam puluh delapan ribu dua ratus lima puluh tujuh

rupiah). Barang-barang tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut :

a) Peralatan dan mesin : Rp. 1.276.554.257,00

b) Jalan, irigasi dan jaringan : Rp. 337.014.000,00

10

Page 11: Lapdal Revisi

3.1 Pendekatan Umum

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan suatu

prosedur pelaksanaan koordinasi dengan baik dari semua jajaran. Untuk itu

diperlukan SDM yang cakap dan terampil serta jumlah yang cukup,

disamping tenaga pelaksana yang terampil dan berpengalaman dalam

bidangnya.

Faktor penting lainnya yang mendukung terwujudnya suatu pekerjaan

adalah dana yang cukup, tenaga kerja yang profesional, peralatan yang

memadai serta kebutuhan akan material yang tersedia dengan mudah dan

cepat.

Agar semua ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan tepat guna

maka diperlukan adanya sistem administrasi dan organisasi proyek yang

tersusun dengan baik sesuai kebutuhannya. Untuk itu dalam hal ini konsultan

PT. LINTAS DAYA MANUNGGAL membuat suatu format kerja berupa susunan

organisasi pelaksanaan pekerjaan serta membuat suatu konsep pelaksanaan

pekerjaan yang akan dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaannya.

3.2 Pendekatan Teknis

Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis

Anggaran pada Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, UPT.

Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali, Konsultan PT. LINTAS DAYA

MANUNGGAL merencanakan akan melaksanakan beberapa tahap yang saling

menunjang antara lain :

11

3Metodelogi Penanganan Kerja

Page 12: Lapdal Revisi

Tahap Penyusunan Jadwal

Tahap Menyusun Jadwal Pelaksanaan Kerja dan Penyiapan Tim.

Penyusunan jadwal pelaksanaan ditujukan untuk mendapatkan

gambaran awal dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga tahapan-

tahapan dari pekerjaan dapat dilalui dengan bertahap dimana

jadwal pelaksanaan disusun secara global dan sistimatis dan

disesuaikan dengan jadwal dari Tim Konsultan yang telah

dimobilisasi untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal

Penugasan Personil

Tahap Survey Sistem/Pengumpulan Data.

Identifikasi Kondisi Eksistensi dengan cara yang dilakukan adalah

diskusi/tanya jawab baik pada tingkat pimpinan maupun tingkat

operasional dengan bagian-bagian yang bersangkutan untuk

mengetahui rencana aplikasi yang akan dikembangkan, ruang

lingkup yang akan dipergunakan, serta inventarisasi terhadap

sistem/aplikasi yang telah ada (wawancara/penelitian terhadap

dokumen yang ada) pada UPT. Pengelolaan Air Minum Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Bali.

Tahap Analisa Sistem

Bertujuan untuk memahami data-data yang ada dengan cara

menganalisa proses bisnis (business process) yang

menggambarkan rangkaian kegiatan yang harus diselesaikan

menurut pedoman-pedoman tertentu untuk mendapatkan suatu

hasil yang diharapkan. Contoh : Laporan teknik dan keuangan

bulanan/tahunan, proses dokumen pencatatan dan metode

pengkodean, masalah dan solusinya (business problem & solution),

business tools dan rencana-rencana perusahaan (business plans).

Dalam tahap ini perlu kehati-hatian dalam menganalisa karena

jika salah maka akan menyebabkan kesalahan dalam tahapan

12

Page 13: Lapdal Revisi

berikutnya (desain sistem). Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian

dalam metode pengumpulan data, selanjutnya Konsultan

melakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Dari hasil analisa

ini konsultan akan merencanakan teknis penyajian laporan dan

pengawasan serta memverifikasi data yang didapat.

Tahap Desain Sistem

Berdasarkan data-data yang diperoleh saat pengumpulan data

dan analisa sistem yang ada, tahapan selanjutnya melakukan

desain Aplikasi pelaporan yang menyangkut hal-hal sebagai

berikut :

Desain cover

Desain halaman

Desain Database

Logika Model menjelaskan bagaimana objek database bekerja

secara logika dengan cara memilih laporan yang akan

dinormalisasi, penetapan dan penjelasan tabel, penjelasan

relasi antar objek database dan Desain Fisik

Site Map

Inquiry form

Printable

Persetujuan Desain.

Sebelum melangkah lebih lanjut terhadap pengembangan sistem

yang akan dibangun, perlu mendapatkan persetujuan atas apa

yang telah didesain.

Hal ini penting agar sistem yang akan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan yang diharapkan. Apabila ada koreksi

terhadap desain, maka harus mengedakan revisi dari desain

sebelumnya dan dilakukan presentasi lagi untuk mendapatkan

persetujuan desain yang baru.

13

Page 14: Lapdal Revisi

Pengembangan Aplikasi

Berdasarkan Desain aplikasi yang disetujui kegiatan selanjutnya

adalah pembuatan program aplikasi sesuai dengan kaidah dan

tatanan teknis yang sudah disepakati antara lain : Database,

Aplikasi, Buku Panduam dan Testing.

Uji Coba Aplikasi

Setelah aplikasi terbentuk maka kegiatan selanjutnya adalah

melakukan uji coba aplikasi bersama UPT. Pengelolalaan Air

Minum Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali untuk mengetahui

performa dari aplikasi yang dibuat, apakah masih ada atau

tidaknya kesalahan program, kekurangan atau ketidakefesienan

sistem yang baru dan untuk mendapatkan masukan dan koreksi,

maka untuk kegiatan selanjutnya adalah persetujuan aplikasi yang

dituangkan dalam dokumen tertulis sebagai dasar dalam

pengembangan aplikasi selanjutnya.

3.3 Tahap Palaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis

Anggaran pada Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, UPT

Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali diperlukan metode

pelaksanaan yang baik dan terarah. Langkah-langkah yang akan diterapkan

konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Pekerjaan Pendahuluan/Persiapan

Pada Tahap ini dilakukan :

Mobilisasi tenaga pelaksana.

Menyusun rencana kerja (ruang lingkup dan batasan pekerjaan,

metodologi, jadwal kegiatan, obyek dan lokasi survey, rencana

produk yang akan dihasilkan).

b. Pengumpulan Data (survey) dan Inventarisasi Kebutuhan.

Pada Tahap ini dilakukan :

14

Page 15: Lapdal Revisi

Pengumpulan data dasar.

Pengumpulan data hasil kunjungan lapangan dengan diskusi dan

wawancara.

Penyusunan rangkuman hasil survey.

Inventarisasi kebutuhan sistem.

c. Analisa dan Perumusan.

Pada Tahap ini dilakukan :

Analisis data dan sistem dan prosedur pengelolaan data dan

informasi.

Analisis SDM, perangkat lunak sistem dan perangkat keras.

Perumusan kebutuhan (rancangan model program aplikasi,

kriteria teknis) serta rekomendasi perangkat keras.

d. Perancangan Aplikasi.

Pada Tahap ini dilakukan :

Perancangan sistem informasi (format output, input, struktur

menu aplikasi dan spesifikasi program komputer).

Perancangan struktur database (jumlah data, jenis data, data flow

diagram dan deskripsi file).

e. Pembuatan Program Aplikasi dan Rasional Data Base Management

System

f. Instalasi Aplikasi Sistem

g. Pelatihan bagi Pengguna Sistem dan Administrator Sistem

h. Implementasi sistem meliputi tahapan-tahapan : Persiapan Sistem,

konversi Sistem, Pelatihan, Pengujian Sistem, Pengoperasian Sistem.

i. Pemeliharaan Sistem meliputi Pemantauan Pengoperasian, Antisipasi

Bug (gangguan kecil), Penyempurnaan dan Antisipasi Faktor-faktor

diluar Aplikasi.

15

Page 16: Lapdal Revisi

AB

4.1 Lingkup Pekerjaan

Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif

usulan dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani

sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan. Dalam

rencana kerja ini akan diuraikan urutan–urutan pekerjaan, konsep

penanganan masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan

sarana maupun personil pendukung, schedule/jadwal pelaksanaan pekerjaan

serta schedule personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan,

maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini

berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam

penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokan pada Bagan

Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

Program Kerja diatas dapat dirinci kedalam tahap–tahap pekerjaan

berikut :

1. Mengidentifikasi :

a. Aspek Sumber Daya Manusia : SDM (pegawai)

b. Aspek Pelayanan :

- Jumlah penduduk Terlayani

- Prosentase Pelayanan

- Target dan Realisasi Pelayanan

c. Aspek Teknik :

- Kebutuhan Sambungan pelanggan

- Data Kapasitas Produksi

- Potensi Kapasitas Produksi

16

4Rencana Kerja

Page 17: Lapdal Revisi

d. Aspek Keuangan

- Pendapatan dan biaya

- Arus kas

- Neraca

2. Menyusun rencana bisnis 10 (sepuluh) tahun kedepan : dengan

mempertimbangkan beberapa indikator dan asumsi aspek SDM,

pelayanan, teknik, dan keuangan serta inflasi dan lain-lain untuk

mencapai tingkat kinerja yang diharapkan.

3. Menyusun program Analisa Manajemen dan Keuangan : - Analisa

manajemen - Analisa Keuangan.

4. Merancang dan merumuskan Program Aplikasi Database

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran pada Unit Pelaksana Teknis

Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali (UPT-PAM) yang

meliputi :

a. Menyusun sistem kebutuhan SDM Pegawai.

b. Menyusun sistem jumlah penduduk.

c. Menyusun sistem cakupan pelayanan.

d. Menyusun sistem target dan realisasi pelayanan.

e. Menyusun sistem kebutuhan konsumsi penduduk.

f. Menyusun sistem kebutuhan kunsumsi pelanggan.

g. Menyusun sistem kapasitas sumber air.

h. Menyusun sistem kebutuhan kapasitas produksi.

i. Menyusun sistem project memorandum (optimalisasi,

peningkatan dan pengembangan).

j. Menyusun sistem aktiva tetap.

k. Menyusun sistem pengembalian pinjaman (jika ada).

l. Menyusun sistem keuangan (pendapatan dan biaya, arus kas,

neraca).

m. Menyusun sistem asumsi untuk proyeksi 5-10 tahun (aspek

SDM, pelayanan, teknik, dan keuangan serta inflasi).

17

Page 18: Lapdal Revisi

n. Menyusun sistem analisa manajemen (Teknis, SDM, Usaha)

o. Menyusun sistem analisa keuangan (Liquiditas, Profitabilitas,

Rentabilitas, Solvabilitas, Aktivitas).

p. Merancang dan Merumuskan Program Aplikasi Database

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran pada Unit Pelaksana

Teknis Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali (UPT-

PAM).

5. Membuat Laporan :

1. Laporan Pendahuluan

2. Laporan Bulanan

3. Laporan Antara

4. Konsep Laporan Akhir

5. Laporan Akhir

6. Membuat Buku Panduan Operasional Program

7. Membuat CD Master Program untuk installer

8. Memberikan pelatihan singkat terkait dengan pelaksanaan

pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada Pengguna Jasa

4.2 Organisasi dan Personil

Berdasarkan pada pengalaman Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan

studi selama ini, sangat diperlukan struktur organisasi pelaksanaan

pekerjaan yang mantap, disertai pula dengan penempatan personil tenaga

ahli yang berkualitas sesuai dengan spesialisasi masing-masing, disamping

penyediaan sarana peralatan kerja dengan kualitas yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pada akhir pekerjaan studi ini,

maka tim Konsultan telah menyiapkan organisasi pelaksanaan pekerjaan

seperti yang tertera pada Gambar 4.1 Bagan Organisasi Pelaksanaan

Pekerjaan. Organisasi pelaksanaan pekerjaan menggambarkan hubungan

antar personil Konsultan dan hubungan kerja antara Konsultan dengan

18

Page 19: Lapdal Revisi

Pemberi pekerjaan sesuai hirarki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya

masing-masing.

19

Page 20: Lapdal Revisi

Dinas PU Provinsi Bali

UPT Pengelolaan Air Minum Provinsi Bali

PT. LINTAS DAYA MANUNGGAL

Team Leader(S1 Ekonomi Manajemen)

Ahli Programer(S1. Teknik Informatika)

Ahli Lingkungan(S1. Teknik Lingkungan)

Ahli Akuntansi(S1. Ekonomi Akuntansi)

Ahli Desain Sistem(S1. Informatika/Komputer)

Ahli Data Base Administrator(S1. Informatika/Komputer)

Administrasi dan Keuangan

Operator Komputer

Adapun struktur organisasi pelaksana adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Bagan Organisasi Pelaksana Pekerjaan

20

Page 21: Lapdal Revisi

4.3 Komposisi Tim dan Penugasan

Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan

dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang

dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang

akan ditugaskan tersebut dikoordinir oleh seorang Team Leader yang

memiliki kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak

pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun

Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah memilki

kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan

sejenis dalam pengembangan sumber daya air. Masing-masing Tenaga

Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing

sesuai dengan bidang keahliannya.

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam

KAK, baik mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan,

serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan

lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. Dalam hal ini

konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan pendidikan (S1)

sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan (SKA)

yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang

berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk

menangani pekerjaan sejenis.

Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli,

dalam hal ini perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan

dilakukan. Dimana masing-masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman

yang sama mengenai kondisi dan permasalahan daerah lokasi studi,

keinginan masyarakat pengguna, sehingga mampu menghasilkan

beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis, efesiensi

pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan

manfaat lebih secara ekonomi kepada masyarakat.

Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh

penyedia jasa untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK

dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

21

Page 22: Lapdal Revisi

1. Ketua Tim : 1 (satu) orang

Ahli Analis Sistem seorang Sarjana Ekonomi Manajemen yang

bertanggung jawab terhadap seluruh perencanaan, teknis dan

pelaksanaan pekerjaan, koordinasi tim dengan pengguna jasa dan

penyusunan laporan. Tenaga Ahli ini juga bertanggung jawab atas

desain dan kemudahan pengoperasian program serta teknis

penyajian laporan. Memiliki pengalaman pada bidang

pengembangan aplikasi sekurang-kurangnya selama 5 (lima)

tahun.

2. Ahli Programer : 1 (satu) orang

Seorang Sarjana Informatika/Komputer yang bertanggung jawab

atas penyusunan Instruksi Program komputer untuk mendukung

panampilan informasi dan pengolahan database. Tenaga ahli ini

sekurang-kurangnya berpengalaman dibidangnya 4 (empat)

tahun.

3. Ahli Lingkungan : 1 (satu) orang

Seorang Sarjana Tenik Lingkungan yang berpengalaman dibidang

Tenik Lingkungan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

4. Ahli Akuntansi : 1 (satu) orang

Seorang Sarjana Ekonomi/Akuntansi yang berpengalaman

dibidang Perencanaan keuangan dan Akuntansi sekurang-

kurangnya 4 (empat) tahun.

5. Ahli Desain Sistem : 1 (satu) orang

Seorang Sarjana Informatika/Komputer yang berpengalaman

dibidang Desain Sistem dan Perancangan Sistem sekurang-

kurangnya 4 (empat) tahun.

6. Ahli Database Administrator : 1 (satu) orang

22

Page 23: Lapdal Revisi

Seorang Sarjana Informatika/Komputer yang berpengalaman

dibidang Database dan server sekurang-kurangnya 4 (empat)

tahun.

Disamping Tenaga Ahli, Konsultan didukung oleh Tenaga

Penunjang, yaitu :

a. Operator Komputer/Entry Data : 2 (dua) orang

b. Administrasi dan Keuangan : 2 (dua) orang

23

Page 24: Lapdal Revisi

Tabel 4.1 Komposisi dan Pengugasan Personil Pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran

24

NO.

A Tenaga Ahli

Page 25: Lapdal Revisi

4.4 Jadwal Penugasan Personil

Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Hubungan kerjasama antar personil serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan

berperan penting dalam menghasilkan kualitas kerja yang dapat

dipertanggungjawabkan. Untuk itu, diperlukan pula pengaturan jadwal

pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan

masing-masing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai

suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.

Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis

Anggaran ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan dengan

berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam

kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga

pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga penunjang akan

selalu mempertimbangkan kebutuhan tenaga profesional.

Pemrakarsa Kegiatan adalah pihak yang mengharapkan hasil pekerjaan

ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa akan memberikan

instruksi/perintah kerja, serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan

konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan disusun

berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka

Acuan Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari

Konsultan.

Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel 4.5 Jadwal

Penugasan Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama

personil tenaga profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.

25

Page 26: Lapdal Revisi

Tabel 4.2 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

26

No Posisi

Page 27: Lapdal Revisi

4.5 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Bisnis

Anggaran, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan serta

jangka waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk atau hasil

rencana nantinya tidak bertentangan dengan ketentuan yang terdapat pada

Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh Satuan Kerja

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali serta dapat diselesaikan

sesuai dengan waktunya.

Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum

dalam KAK, Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam

kegiatan dan waktu pelaksanaannya sehingga perhitungan man - month

personel dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan harus

mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja yang matang, efisien dan

terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang mantap. Pekerjaan akan dibagi

menjadi dua bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka

Acuan Kerja yaitu 4 (empat) bulan. Semua kerangka berpikir dalam program

kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan

Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan

pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara

konsultan dengan pihak pemberi tugas diselesaikan.

2. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 4

(empat) bulan sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum

terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

3. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK

berkaitan dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya

secara umum jadwal terinci dapat dilihat dalam Tabel 4.1 yang terdapat

pada halaman berikut :

27

Page 28: Lapdal Revisi

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

28

Page 29: Lapdal Revisi

No Kegiatan Bulan KeKeteranganI II III IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

- Mobilisasi Tenaga Pelaksana-

2

3 Menyusun Rencana Bisnis Anggaran4

5 Analisis dan Perumusan-

Analisis Sistem dan Prosedur-

-

6

7 Pembuatan Program Aplikasi8

9 Instalasi Aplikasi Sistem10 Pelatihan (user training)11 Penyerahan Hasil Pekerjaan

1 Laporan Pendahuluan2 Laporan Bulanan3 Laporan Antara4 Draft Final5

Penyusunan Rencana Kerja (ruang lingkup dan batasan pekerjaan,metodologi,jadwal kegiatan,objek dan lokasi survei,rencana produk yang akan dihasilkan

Identifikasi Aspek SDM, Pelayanan, Teknik dan Keuangan

Menyusun Program Analisa Manajemen dan Keuangan

Analisis SDM, Perangkat Lunak Sistem,Perangkat Keras jaringanPerumusan kebutuhan (rancangan model Program Aplikasi,kriteria teknis serta rekomendasi perangkat keras dan jaringan

Perancangan Terinci Aplikasi Sistem, termasuk Struktur Database

Uji coba program aplikasi dan penyusunan panduan operasional

Laporan Akhir (penyerahan CD Master Program+Buku Panduan Operasional Program)

29

Page 30: Lapdal Revisi

Demikianlah laporan pendahuluan ini kami buat, sehingga dapat

dipergunakan sebagai bahan acuan selanjutnya dalam Penyusunan Rencana

Bisnis Anggaran pada Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, UPT.

Pengelolaan Air Minum Dinas PU Provinsi Bali.

30

Penutup5