lap ukgs inov.pptx

33
Laporan UKGS Inovatif pada Sekolah Percontohan Kota Bogor Drg. Firy Triyanti, Mkes Sie Yandasru Dinas Kesehatan Kota Bogor

Upload: armeinrowi

Post on 19-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Persiapan Lapangan UKGS Inovatif pada Sekolah Percontohan Kota Bogor

Laporan UKGS Inovatif pada Sekolah PercontohanKota BogorDrg. Firy Triyanti, MkesSie Yandasru Dinas Kesehatan Kota Bogor

Adanya program UKGS inovatif sejak tahun 2010 yang menitikberatkan pada penerapan teknologi , motivasi untuk membangkitkan peran serta masyarakat (orang tua, guru dan peserta didik) dan teknologi pencegahan dan perlindungan gigi untuk memotong mata rantai karies. UKGS INOVATIF

Dasar Hukum : UU No. 36 tahun 2009Pasal 93 :Pelayanan kesehatan gigi dan mulut antara lain melalui usaha kesehatan gigi sekolah

Fit for School Kota Bogor

9 dari 10 anak mengalami karies gigiRerata tiap anak mengalami 8 gigi decay76% anak mengalami infeksi dalam rongga mulutRerata tiap anak mengalami 3 infeksi odontogenikKesgilut anak Indonesia

UKGS Inovatif Tujuan Umum : Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.Tujuan Khusus :Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, perilaku peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua murid dalam upaya promotif dan preventif.Terpenuhinya kebutuhan pelayanan gigi dan mulut bagi peserta didik.Diperolehnya data kesehatan gigi peserta didik dan index DMF-T murid SD sasaran.Menurunnya prevalensi karies aktif bagi peserta didik.

FIT FOR SCHOOL

Ruang Lingkup: Penyelenggaraan pendidikan kesehatan gigi-mulut, meliputi:Pemberian pengetahuan tentang kesgilut.Latihan atau demonstrasi memelihara kebersihan dan kesehatan gigi-mulut.Penanaman Kebiasaan pola hidup sehat dan bersih (PHBS)

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi-mulut, meliputi:Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik.Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan.Pencegahan penyakit gigi dan mulutPerawatan kesehatan gigi dan mulutRujukan kesehatan gigi dan mulut

Pemilihan Sekolah PercontohanAdanya komitmen pihak SekolahTersedianya sarana dan prasarana pendukung seperti adanya sarana air bersih, sebaiknya memiliki ruangan UKS UKGS.Pelaksanaan kegiatan yang terpantau dan sesuai jadwal.?

8MAIN CHAPTER/TOPIC SLIDE

Persiapan :1. Persetujuan Dinas Pendidikan / Sekolah / Orang tua murid Time table kunjungan ke Sekolah, SK Panitia, pembuatan questionare, dll.Mengunjungi sekolah : - Melihat ruang pemeriksaan harus 1 alur ( masuk dan keluar ) - Tidak bising, tidak ada gangguan, penerangan baik/ cahaya cukup/ lampu dengan sinar putih / biru atau senter - Murid posisi berbaring diperiksa dari belakang sehingga perlu meja dan bantal kecil - pemeriksa dan recorder duduk maka diperlukan kursi - meja tempat alat-alat - kaca mulut,pinset, sonde dengan containernya, waskom kecil - timbangan berat badan dan meter ukuran tinggi badan. - tempat sampah, masker, gloves - formulir isian Index DMF-T dan questionare.

Gosok gigi setiap hari dengan pasta gigi ber-flouride

Pelaksanaan Dimaksudkan untuk menciptakan perilaku kebiasaan menggosok gigi yang baik dan benar

Diberikan terlebih dahulu tentang cara menyikat gigi yang benar guru mengawasi penggunaan odol, teknik penyikatan dan penyelesaiannya serta pengembalian sikat gigi ke dalam wadah semulaGuru menunjuk dan melatih anak didik yang dapat mengatur teman kelasnya selama kegiatan menyikat gigiHimbauan kepada anank-anak untuk memotivasi orang tua atau saudara mereka untuk kebiasaan menggosok gigi terutama sebelum pergi tidur

10

SURVEY KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pemeriksaan DMF-T

Pemeriksaan DMF-TCara PemeriksaanMenggunakan kaca mulut dan sonde lengkungDimulai dari kuadran I ke II ke III lalu ke IV (kanan atas-kiri atas-kiri bawah-kanan bawahDimulai dari permukaan oklusal-mesial-buccal/labial-distal lingual/palatalKetentuan pemeriksaan : sebuah gigi dianggap sudah ada bila sebagian gigi telah tampakSebuah gigi tetap dan sulung menempati tempat yang sama, hanya status gigi tetap saja yang dicatat

PemeriksaanKriteria DiagnosaMahkota sehatJika gigi tidak menunjukkan adanya karies yang dirawat atau tidak dirawat, termasuk Bintik putih (white spot, fit dan fisur yang hitam tapi tidak ada undermine, daerah pit pada enamel yang berwarna gelap mengkilap dan keras, lesi akibat abrasi)

PemeriksaanKriteria DiagnosaD (decayed) = gigi berlubangJika gigi menunjukkan adanya karies aktif yang belum ataupun masih dilakukan perawatan, termasuk adanya tumpatan sementara, karies sekunder, sisa akar.Jika tidak bertujuan untuk tindakan perawatan, maka satu gigi dengan karies lebih dari satu permukaan, hanya dihitung satu decayed dan tidak dibagi berdasarkan keparahan

PemeriksaanKriteria DiagnosaM (missing) = gigi hilang/dicabut karena karies

Gigi hilang karena penyakit periodontal/ aplasia/ tindakan orthodonti tidak termasuk pada missing

PemeriksaanKriteria DiagnosaF (filled) = gigi yang sudah ditambal dengan baik dan tidak menunjukkan adanya karies sekunder, gigi yang menggunakan mahkota palsu termasuk abutment bridge

Pengolahan DataRata- rata D T Merupakan jumlah D dibagi total respondenRata- rata M T Merupakan jumlah M dibagi total respondenRata- rata F T Merupakan jumlah F dibagi total responden

Pengolahan DataStatus Karies Gigi Prevalensi pengalaman gigi (DMF-T) sama dengan jumlah responden yang mengalami karies gigi dibagi total responden dikalikan 100 %

DMF merupakan jumlah D + M + F

Rata- rata DMF T Merupakan jumlah (D+M+F) dibagi total responden

Pengolahan DataTreatment IndexPerformance treatment index (PTI)Merupakan jumlah F-T dibagi nilai DMF-T dikalikan 100%Required Treatment Index (RTI) Merupakan jumlah D-T dibagi total DMF-T dikalikan 100%

Tambahan pertanyaan : Perilaku pelihara diriApakah menyikat gigi tadi malam sebelum tidur ? a. Tidak b. Ya

2. Apakah orangtua menyuruh menyikat gigi ? a. Tidakc. Kadang-kadang b. Ya

3. Apakah ketika menyikat gigi menggunakan pasta gigi ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Selalu

4. Bila tidak pernah pakai pasta gigi, mengapa ? a. Tidak ada pasta gigi b. Rasanya tidak enak / pedas c. Mahal d. Tidak perlu

5. Apakah sikat gigi milik sendiri ? a. Milik sendiri b. Kongsi c. Tidak punya

6. Kalau sakit gigi apa yang dilakukan ? a. Makan obat b. Kumur c. Ke Puskesmas d. di biarkan e. lain lain ..

7. Ukuran sikat gigi a. Ukuran besar b. Ukuran kecil

8. Kualitas bulu sikat. a. Bulu sikat baik b. Bulu sikat rusak

9. Apakah pernah mendengarkan penyuluhan kesehatan gigi ? a. Tidak pernah b. Pernah

10. Bila ya, dimana ? a. Sekolah b. Radio c. Tv d. Koran / majalah.

KARIES :

TAMBALAN DENGAN KARIES

Intervensi berupa tindakan

HASIL PEMERIKSAAN DMF-T

Gambaran pengalaman karies gigi (DMF-T) pada siswa kelas I, II, dan III dengan mengabaikan angka karies pada gigi decidui (dmf-T) karena diharapkan terjadinya pencegahan terjadinya karies pada gigi permanen siswa.Prevalensi karies gigi pada siswa kelas I, II, dan III di sekolah SDN Duta Pakuan cukup tinggi, yaitu 76%, dan SDN Cijahe sebesar 41%.

Hasil DMF-T pada SDN Duta Pakuan :Rata-rata D-T : 114/150 = 0,76.Rata-rata M-T : 0/150 = 0 ;menunjukkan bahwa belum ada siswa yang kehilangan gigi permanennya.Rata-rata F-T : 1/150 = 0,006 ; menunjukkan bahwa siswa yang pernah melakukan penambalan gigi ke drg hanya 0,6 %.Status Karies gigi : 60/150 = 0,40.DMF : 115.Rata-rata DMF-T : 115/150 = 0,76.PTI : 1/115 x 100% = 0,87% ; performance treatment index menunjukkan persentase rendahnya kemampuan siswa untuk melakukan pengobatan gigi.RTI : 114/115 x 100% = 99,13% ; required treatment index menunjukkan persentase kebutuhan siswa untuk memperoleh pengobatan gigi.

Hasil DMF-T pada SDN Cijahe :Rata-rata D-T : 46/118 = 0,4.Rata-rata M-T : 3/118 = 0,025 ; menunjukkan bahwa ada 3 orang siswa yang sudah kehilangan gigi permanen.Rata-rata F-T : 0/118 = 0 ; menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah melakukan penambalan gigi ke drg.Status Karies Gigi ; 23/118 = 0,195.DMF : 49.Rata-rata DMF-T : 49/118 = 0,41. PTI : 0/49 x 100% = 0 ; menunjukkan performance treatment index yang sangat rendah, siswa tidak pernah berobat ke drg.RTI : 46/41 x 100% = 112% ; menunjukkan required treatment index yang sangat tinggi, siswa membutuhkan pengobatan di drg.

Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan sumber informasi mengenai kesehatan gigiPersentase siswa yang tidak menyikat gigi pada malam hari sebesar : 6,7 %.Penggunaan sikat gigi secara bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya masih terjadi pada : 39,7 % siswa.Kebiasaan menggunakan pasta gigi didapati pada 94,30 % dari siswa , sedangkan sisanya yaitu tidak menggunakan mempunyai alasan seperti tidak tersedia di rumah, merasa tidak perlu, dan mahal.

Peran orang tua dlm memotivasi anak menyikat gigi :Hampir seluruh orang tua murid berperan dalam mengingatkan anaknya untuk menggosok gigi secara teratur.Perilaku bila menderita sakit gigi kebanyakan dengan makan obat : 16,9% dengan berkumur-kumur : 14,4%, dan yang membiarkan hingga sembuh sendiri sebanyak : 3,38%.Sumber informasi pengetahuan kesehatan gigi kebanyakan melalui sekolah, yaitu : 99%.

Kesimpulan :

Status kesehatan gigi dan mulut anak usia 6-9 tahun di Sekolah SDN Duta Pakuan dan SDN Cijahe menunjukkan prevalensi karies sebesar 76% dan 41%.PTI (Performance Treatment Index) menunjukkan persentase rendahnya kemampuan siswa untuk melakukan pengobatan gigi pada SDN Duta Pakuan hanya sebesar 0,87% dan pada SDN Cijahe hanya sebesar 0% ; seyogiyanya sesuai standar Indonesia adalah 20%.

Kesimpulan (sambungan) :Required Treatment Index (RTI) menunjukkan kebutuhan siswa untuk memperoleh pengobatan gigi, yaitu SDN Duta Pakuan sebanyak 99,13%, dan pada SDN Cijahe sebesar 100% siswa membutuhkan pengobatan gigi.Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dalam menyikat gigi cukup tinggi dibandingkan SKRT 2001 yaitu 93,3%.

Terima Kasih