lap pendahuluan bunhut.docx
TRANSCRIPT
BAB 1PENDAHULUAN
1. Umum
Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan mengenai garis besar
semua lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kantor Balai Benih
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak yang telah dilakukan konsultan.
Untuk menangani hal yang berkaitan dengan jenis pekerjaan tersebut,
maka konsultan mengemukakan hal - hal sebagai berikut:
(a) Sebagai Konsultan Teknik kami menyadari bahwa masalah-masalah
yang terkait dalam pekerjaan tersebut cukup luas dan kompleks,
sehingga diperlukan suatu penanganan yang terpadu diantara
beberapa disiplin ilmu yang terkait, agar dapat diperoleh hasil yang
effisien dan optimal.
Mengingat hal tersebut di atas, maka dalam laporan ini akan
dibahas dalam beberapa bab yang berbeda.
(b) Didalam menangani pekerjaan ini, kami akan menyusun detail
desain Konstruksi yang sekiranya dapat dimanfaatkan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kota sebagai pusat pertumbuhan serta pelayanan terhadap masyarakat,
akan sangat menentukan dinamika pembangunan masyarakat di sekitarnya.
Tingkat kemampuan dalam melaksanakan fungsinya bersifat kompetitif
dengan kota-kota lain yang ada di sekitarnya. Kota yang memiliki tingkat
kemampuan pelayanan yang rendah akan ditinggalkan baik oleh
masyarakatnya maupun investor yang akan mengembangkan aktifitas
usahanya. Mereka akan lari menuju kota-kota lain yang mampu memberikan
pelayanan yang tinggi.
Kantor Balai Benih merupakan salah satu sarana Perbenihan untuk
memberikan kemudahan kepada kalangan masyarakat dalam pelayanan
kepada masyarakat. Kantor Balai Benih Kecamatan Ngabang yang berada di
Kabupaten Landak, dituntut untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat yang ada di sekitarnya sesuai dengan kemajuan yang telah
dicapai selama ini. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Landak merencanakan
untuk membangun fasilitas Kantor Balai Benih. Pembangunan Fasilitas
Kantor Balai Benih yang akan dilaksanakan diharapkan mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara lengkap, mudah dan nyaman.
Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan
Barat, dengan Ngabang sebagai ibukota kabupaten. Kantor Balai Benih di
Kecamatan Ngabang yang akan di bangun merupakan bagian dari usaha
pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat.
2. Latar Belakang
Kabupaten Landak adalah salah satu wilayah yang berada di Provinsi
Kalimantan Barat. Sebagai salah satu wilayah kabupaten, tentu saja akan
menjadi salah satu pusat kegiatan pembangunan dan kegiatan sosial
ekonomi bagi wilayah Kalimantan Barat tersebut. Hal ini akan mendorong
percepatan pertumbuhan wilayah, baik dari segi cakupan lokal maupun
fungsi kota.
Keadaan ini tentu saja harus diikuti dengan penyediaan sarana dan
prasarana kota, sehingga pertumbuhan dan pengembangan kota dapat
tetap memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Beton merupakan bahan bangunan yang amat penting dilihat dari
volume pengerjaan yang cukup besar jumlahnya. Perencanaan campuran
beton (mix design) memegang peranan utama dalam penentuan proporsi
bahan-bahan pokok beton, yang menjamin mutu dan kelecakannya.
Beberapa metode perencanaan rancangan campuran beton menghasilkan
proporsi campuran dalam suatu perbandingan berat. Kenyataannya banyak
dijumpai pembuatan beton yang menggunakan proporsi campuran dalam
perbandingan volume yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Beton
adalah batu buatan, suatu material yang sangat umum dijumpai dalam
aspek pekerjaan kita sehari-hari yang berkecimpung di bidang teknik sipil.
Akan lebih sempurna bila kita mengetahui secara detail segala sesuatu yang
berhubungan dengan beton.
Pelajaran beton yang kita kenal dapat dibagi menjadi :
a. Teknologi Beton. Lebih ditekankan pada trial mix design,
pelaksanaan pembuatan beton dan quality control.
b. Konstruksi Beton (hitungan). Adalah cara menghitung konstruksi.
Jelas bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab masing-masing
mempunyai resiko yang sangat perlu diperhatikan dalam mewujudkan
bangunan sebagai pegangan praktis dalam melaksanakan pembuatan
adukan beton.
Komponen beton secara umum terdiri atas bahan perekat dan bahan
batuan. Yang dimaksud bahan perekat adalah air dan semen. Sedangkan
bahan batuan adalah agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil). Untuk
dapat menghasilkan beton yang berkualitas, kita harus mengerti parameter
yang dituju dari beton yang dihasilkan. Hal penting yang harus diketahui
adalah kondisi masing-masing komponen beton, komposisi campuran
adukan beton, dan situasi lingkungan pada proses pengerjaan.
Beberapa aspek kualitas beton yang menjadi tinjauan adalah :
1. Kuat desak (strength)
2. Durability (keawetan)
3. Sifat mudah dikerjakan (workability)
4. Ekonomis
Sebagai langkah awal penyediaan sarana Kantor Balai Benih tersebut,
harus dipersiapkan dokumen pelaksanaan fisik yang memadai untuk
mendukung pengawasan pembangunan konstruksi.
3. Hasil yang Diharapkan
Hasil dari Pengawasan Pembangunan Kantor Balai Benih adalah sebagai
berikut:
1. Laporan Harian
a. Pekerjaan
b. Tiba/Mutasi : Peralatan dan Bahan Konstruksi Pokok
c. Pemakaian Peralatan
d. Personil Proyek, Konsultan, Kontraktor
e. Cuaca/Bencana Alam/Kejadian Penghambat Pekerjaan
f. Usulan/Pengajuan Saran/Instruksi/Kesepkatan/Pelapor
2. Laporan Mingguan
3. Bulanan
BAB 2GAMBARAN UMUM
1. Letak, Luas Dan Batas Wilayah
Kabupaten Landak merupakan salah satu dari daerah kabupaten yang ada di Propinsi
Kalimantan Barat, dengan luas daerah 9.909,10 km2. Dilihat dari letak geografis
Kabupaten Landak terletak pada 1° 00’ Lintang Utara dan 0° 52’ Lintang Selatan, serta
diantara 109° 10’ 42” Bujur Timur dan 109° 10’ Bujur Timur.
Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut;
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau
Gambar 2.1. Letak Lokasi pekerjaan Dalam Peta Kabupaten Landak
Sejak tahun 2007 Kabupaten Landak membawahi 13 kecamatan, setelah ada pemekaran
wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Ngabang menjadi Kecamatan Ngabang dan Jelimpo,
Kecamatan Mempawah Hulu menjadi Kecamatan Mempawah Hulu dan Sompak, dan
Kecamatan Menyuke menjadi Kecamatan Menyuke dan Banyuke Hulu.
Tabel 2.1. Pembagian Luas Wilayah dan Ibu Kota Kecamatan
Di Kabupaten Landak Tahun 2007
Sumber; Kabupaten Landak Dalam Angka 2011
BAB 3ORGANISASI PEKERJAAN
1. Pendahuluan
A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi : Pekerja-pekerja, tenaga ahli, bahan, peralatan, dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan KAK
dan gambar. Pekerjaan Pengukuran Penentuan lokasi bangunan, jalan, lanscaping dan
lain-lain. Penentuan duga.
B. Persyaratan
Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan berpengalaman.
Pemeriksaan hasil pengukuran harus segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan dimintakan persetujuannya.
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik juga akan menentukan
patokan utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.
C. Material
Theodolite, waterpass serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam
pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Kontraktor dan harus selalu ada bila
sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.
D. Pelaksanaan
Lokasi jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika
terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya harus dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik untuk dimintakan keputusannya segera.
Pekerjaan pengukuran sepenuhnya dilakukan pemborong disaksikan oleh Direksi atau
Pengawas. Pengukuran yang dilakukan tanpa disaksikan / sepengetahuan Pengawas /
direksi dianggap tidak sah dan diulang kembali. Pekerjaan pengukuran harus
dilakukan dengan cermat / teliti dengan mempergunakan alat ukur, agar sudut-sudut
betul-betul benar sesuai yang diminta.
2. Pekerjaan Tanah
A. U m u m
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan,
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan : clearing,
stripping, grubbing, penggalian, pengurugan, perataan, pemadatan, termasuk
pembongkaran dan lain-lain sesuai dengan RKA dan gambar-gambar.
B. Persyaratan
a. Standar Pengujian Tanah : laporan mengenai hal ini dapat diperoleh di kantor
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.
b. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan dikerjakan
sebelum memulai pekerjaan.
c. Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa dan
diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.
d. Jasa-jasa laboratorium akan meliputi :
Pengawasan pekerjaan pengurugan.
Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.
Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Pengawas.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan
spesifikasi.
e. Biaya Pengujian
f. Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil pengujian
tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus menggali,
mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya Kontraktor sendiri.
g. Prosedur Pengujian
h. Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase relatif
dari density maksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan yang
dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya atau density kering secara
teoritis.
i. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik & Pengelola Proyek.
C. M a t e r i a l
Bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik dan Pengelola Proyek yang ditentukan sebagai berikut :
a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang berbutir
kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan
organik lainnya.
D. Pelaksanaan
a. Pengertian Clearing, Stripping dan Grubbing :
Clearing : membersihkan semua sampah-sampah dan barang-barang yang tidak
perlu.
Stripping : memapras semua rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya kecuali
pohon-pohon yang memang dipertahankan.
Grubbing : menyingkirkan dan membuang semua sampah dari tempat kerja.
b. Pemadatan area jalan Di daerah yang akan dibuat jalan tanahnya harus dipadatkan
sampai 95% dari pemadatan maksimum.
c. Finish Grading : Tanah di bawah plat beton dan jalan tanahnya harus dengan baik
dan elevasinya tidak boleh berada lebih dari 1,5 cm dengan elevasi yang
tercantum dalam gambar. Di daerah untuk lanscaping, elevasinya tidak boleh
berbeda lebih dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum dalam gambar.
d. Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan :
Semua pekerjaan galian/urugan tanah dikerjakan sesuai dengan letak, elevasi,
kemiringan dan penampang yang diminta dalam gambar, dengan
memperhitungkan ruang kerja untuk ukuran bangunan. Tanah galian yang
memenuhi syarat untuk urugan, setelah memperoleh persetujuan Konsultan
Pengawas dapat dipakai sebagai tanah urug dan pelaksanaan pengurugan harus
dilakukan secepat mungkin sehingga tidak mengganggu lingkungan.
Tanah yang tidak terpakai untuk mengurug harus dikeluarkan dari lokasi. Semua
material galian dan bongkaran yang tidak dipergunakan untuk pengurugan
kembali harus dikeluarkan dari lokasi. Pembuangan material tidak boleh
mengganggu lingkungan sekitarnya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya
atas tuntutan dari pihak manapun, yang diakibatkan hal tersebut.
Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang
disebabkan pelaksanaan Kontraktor dalam pembersihan, harus diperbaiki atau
diganti atas biaya Kontraktor.
Jika material hasil pembersihan akan dibakar, Kontraktor harus mendapatkan izin
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan menempatkan orang
untuk mengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam
maupun harta benda. Bekas pembakaran harus dirapikan sehingga tidak
mengganggu lingkungan.
E. Pengukuran Elevasi Tanah
Untuk memulai penggalian, Kontraktor harus mengukur elevasi tanah asli dengan
disaksikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.
Pekerjaan ini meliputi pengukuran untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
batas-batas galian, kontour, dan volume pekerjaan galian/urugan. Kontraktor akan
diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum pelaksanaan konstruksi lainnya.
F. Pasangan Turap
Apabila diperlukan, Kontraktor harus menurap dan mempergunakan penyokong-
penyokong untuk mencegah longsornya tanah. Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik juga akan minta gambar konstruksi penurapan yang dipandang
perlu. Biaya untuk pembuatan gambar semacam ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
G. Perataan Tanah dan Pemadatan
Untuk pemadatan urugan dan galian pondasi perlu dilakukan pemadatan yang
diinginkan, persyaratan dan pemadatan tanah ini akan diberikan setelah didapat hasil
dari Laboratorium Penyelidikan Tanah atau ditentukan oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada pekerjaan bangunan sederhana
dimana pemadatan tidak memerlukan test uji laboratorium, maka Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik harus memberi petunjuk kepada
Kontraktor untuk dapat melaksanakan pemadatan. Petunjuk ini tidak mengurangi
tanggung jawab Kontraktor atas hasil pemadatan yang dilakukan.
3. Pekerjaan Pasangan Batu
A. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkan
tempat yang akan dipasang pasangan batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan batu kali
itu sendiri di tempat, satu dan lain hal sesuai dengan gambar-gambar daerah denah
serta potongan.
B. Persyaratan
Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan dasar dan
puncak, tinggi serta panjangnya) bersih dari segala macam kotoran (bekas-bekas
tumbuhan dan akar-akar) bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai
pemasangan, seyogyanya Kontraktor harus memberitahukan dulu kepada Konsultan
Pengawas akan tindakannya.
C. Material
Bahan yang harus disediakan antara lain :
Batu kali pecah / belah yang keras, ukurannya rata-rata sama, sesuai dengan
perencanaan. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan yang tersebut dalam NI-8, satu dan lain hal sama dengan yang
diisyaratkan untuk pekerjaan beton dan pasangan batu bata. Pasir yang digunakan
dalam persyaratan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-3 Pasal 14 ayat 2. Satu dan lain hal sama dengan yang
diisyaratkan untuk pekerjaan beton. Air untuk mengaduk semen dan pasir tersebut di
atas harus bersih, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 10.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan pasangan batu kali ini seperti lazimnya :
Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-zet) secara teliti (seperti
sudah dijelaskan di atas) sesuai dengan gambar. Batu kali harus bersih dari tanah dan
lumpur. Adukan yang dipakai adalah campuran 1 semen : 5 pasir adukan harus selalu
baru. Adukan yang tidak habis, tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.
4. Pekerjaan Pengecoran Beton
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan, bersama dengan
semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu,
lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.
B. Pengecoran Beton
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton Kontraktor diwajibkan memeriksa seluruh
perhitungan konstruksi beton yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika ternyata
terdapat kesalahan pada bagian perhitungan tersebut Kontraktor diwajibkan melapor
kepada Direksi yang akan diteruskan ke Perencana sebelum ada keputusan mengenai
perhitungan tersebur Kontraktor tidak diperbolehkan untuk mulai melaksanakan
sebagian pekerjaan tersebut. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, Kontraktor
harus memberitahukan terlebih dahulu ke Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
pengecoran beton baru dapat dilaksanakan. Kontraktor dapat diperintahkan untuk
membongkar beton yang dicor tanpa persetujuan Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik atas biaya Kontraktor sendiri. Sebelum pengecoran dimulai,
maka semua tempat - tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari
segala kotoran (misalnya: potongan kayu, batu, sisa beton, tanah, dll) dan dibasahi
dengan air semen. Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton
baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan
dengan sikat besi sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen
atau bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi
teknik. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan, harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Tinggi jatuh dari beton yang
akan dicor jangan lebih 2 m bila disebutkan lain atau disetujui Direksi / Konsultan
Pengawas.
C. Bahan-Bahan
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk
diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan
pada lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan dengan
pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Portland Cement
Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan
memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi
Semen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan
dalam keadaan :
Tidak adanya persediaan di pasaran dari merk yang tersebut di atas Kontraktor
memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semen penggantinya
setara dengan mutu semen tersebut di atas. Kontraktor diharuskan mengadakan
pengujian/pengetesan laboratorium, dari kualitas semen yang akan digunakan dan
Kontraktor wajib memberikan hasil pengujian tersebut kepada Direksi Pelaksana
untuk mendapatkan persetujuan dan untuk ini tidak ada penambahan biaya.
Kantong-kantong PC yang rusak jahitannya atau ada dalam keadaan robek-robek
atau setelah dilakukan penimbangan ternyata volume/beratnya tidak sesuai dengan
yang tercantum dalam kemasan, tidak boleh dipergunakan. PC yang sebagian
sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk dipergunakan.
Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40
cm dari tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.
Agregat
Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus
berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak
boleh melebihi dari 40% berat. Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih
dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan
bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,
tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras. 2
(dua) minggu sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah
mengambil sampelnya dengan ukuran tertentu dan type tertentu untuk dites sesuai
dengan percobaan-percobaan yang tercantum dalam PBI 1971 dan dari hasil ini
Kontraktor mengambil 2 (dua) buah contoh yang representatif untuk diambil
grading analisisnya. Percobaan-percobaan selanjutnya harus dilakukan untuk
setiap pengiriman sebanyak 50 (lima puluh) ton atau sewaktu-waktu
diperintahkan oleh Direksi lapangan. Kontraktor harus hanya menggunakan satu
sumber untuk setiap agregate yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana dan hal
ini dimaksudkan untuk menjamin kesamaan kualitas dan grading selama masa
pelaksanaan.
Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.
Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan
hasil tes tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.
Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di
laboratorium menjadi tanggungan Kontraktor.
5. Pekerjaan Bekisting
A. Bekisting
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar
rancangan cetakan dan acuan untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum
pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut harus secara jelas
terlihat Konstruksi cetakan/acuan, sambungan-sambungan serta kedudukan dari sistem
rangkanya. Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk,
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar
rencana. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan.
Bekisting harus diberi perkuatan-perkuatan secukupnya, dapat terjamin kedudukan
dan bentuknya yang tetap. Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik yang tidak
mudah meresap air dan direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan
dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton. Dalam perencanaan harus
ditinjau hal-hal berikut :
Kecepatan dan cara pengecoran. Beban-beban pelaksanaan, termasuk beban-beban
vertikal, horizontal dan beban kejut. Disamping kekuatan dan kekakuan dari bekisting
juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan baik. Tiang-tiang bekisting dari kayu harus
dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah dapat disetel dengan baji.
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim
bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik akan memberikan persetujuan
pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa hasilhasil pemeriksaan benda uji dan
perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila untuk menentukan saat pembongkaran
bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila tidak ditentukan lain, bekisting baru
boleh dibongkar setelah beton berumur 3 minggu. Cetakan samping dari balok kolom
dan dinding boleh dibongkar setelah beton berumur 3 x 24 jam.
6. Pekerjaan Pengecatan
A. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi,
epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
Pekerjaan yang Berhubungan
Pekerjaan Langit-langit dan partisi gypsum board (kecuali Gypsum Tile).
Pekerjaan Langit-langit Gypsum Water Resistant
Pekerjaan Pasangan Bata
Pekerjaan Kayu
Pekerjaan Pintu dan Jendela
Standar
a. PUBI : 54, 1982
PUBI : 58, 1982
b. NI : 4
c. ASTM : D - 361.
d. BS No. 3900, 1970
e. AS K-41
Persetujuan
Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi
Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
Contoh dan Bahan untuk Perawatan
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari
cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana
dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up
seperti tersebut diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan
diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang
dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan
jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh pemberi tugas.
B. BAHAN/PRODUK
ICI / AKZO NOBEL setara
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield product ICI
atau PT.Akzo Nobel decorina , dengan garansi penuh selama 5 tahun.
Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk
ICI / AKZO NOBEL dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer 440-2075 merk
AKZO NOBEL warna Lake Stone.
Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer ICI / Putty 550-1967 merk
AKZO NOBEL .
Untuk Plafond / langit-langit digunakan AKZO NOBEL / ICIPentalite, warna Brillian
White.
C. PELAKSANAAN
- PEKERJAAN DINDING
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-
retak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan
menggunakan Roller.
Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
texture spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar
emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.
Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1
pc : 5 ps dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang
plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali
resistance sealer dan dicat emulssi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3
(tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer
yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
- PEKERJAAN CAT BESI
yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar
beserta pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain ditentukan
dalam gambar.
Cat yang dipakai adalah merk AKZO NOBEL / ICI / Danapaint jenis Syntetic
enamel.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan
ujung yang tajam diberi ‘touch up’ dengan dua lapis U-pox Red lead primer 520-
1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis.
Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
BAB 4MOBILISASI PERSONIL
1. Pendahuluan
A. MOBILISASI PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan untuk memulai dan mengakhiri pekerjaan
konstruksi sesuai lingkup pekerjaan yang tertuang didalam kontrak. Pekerjaan ini
mencakup mobilisasi untuk melaksanakan seluruh pelayanan jasa pemborongan yang
meliputi, tenaga kerja, bahan, perlengkapan, peralatan, termasuk penyiapan jalan
masuk sementara atau fasilitas lain yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh
pekerjaan yang memerlukan mobilisasi dan demobilisasi.
Mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, termasuk, tapi tidak
terbatas pada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasokan,
dan suplemen lainnya yang diperlukan ke lokasi pekerjaan, untuk pembangunan
kantor, gudang dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan
untuk seluruh pekerjaan dan operasi lainnya yang harus dilakukan atau biaya yang
diperlukan sebelum mulainya berbagai item pekerjaan kontrak di lokasi pekerjaan.
Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan dan diterima oleh
Konsultan mengenai pemenuhan masing-masing persyaratan yang terkait yang
disebutkan dalam kontrak.
1. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN (DAFTAR PERSONIL)
A. TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)
Nama Personil PerusahaanTenaga Ahli Lokal/Asing
Lingkup Keahlian
Posisi Diusulkan
Uraian PekerjaanJumlah
Orang Bulan
MATTUPPUANG, STCV. CIPTA ASRI
LESTARITenaga Ahli
Lokal
Ahli Teknik Sipil
Team Leader
Mengkoordinasi seluruh pelaksanaan Kegiatan tim konsultan proyek; Menyusun jadwal pekerjaan waktu aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan masing-masing dan bertanggung jawab seluruhnya mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan; Membuat rencana kerja terperinci untuk setiap tenaga ahli; Mengkoordinir seluruh pelaksanaan survey; Melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan bersama-sama seluruh tenaga ahli; Memimpin team dalam setiap diskusi dengan Pemberi Tugas.
2,00
HARY NURDHIYANTO, ST
CV. CIPTA ASRI LESTARI
Tenaga Ahli Lokal
Ahli Teknik Sipil
Surveyor
Ini adalah tanggung jawab Surveyor untuk membuat analisis rinci dari proyek konstruksi seperti jalan raya, lapangan terbang dan pembangunan perumahan. Tugas Surveyor untuk merekam semua bacaan akurat dan memelihara catatan lapangan sehingga Survei dapat diperiksa untuk akurasi. Surveyor dapat fokus dalam satu atau lebih jenis tertentu survei.
2,00
A. TENAGA PENDUKUNG (PERSONIL LAINNYA)
Nama Personil PerusahaanTenaga Ahli Lokal/Asing
Lingkup Keahlian
Posisi Diusulkan
Uraian PekerjaanJumlah
Orang Bulan
IVONE AGNES MARIA, ST
CV. CIPTA ASRI LESTARI
Tenaga Pendukung
Lokal-
Operator CAD
Membantu team ahli untuk membuat gambar peta digitasi/tematik.
1,00
EKA MELINDACV. CIPTA ASRI
LESTARI
Tenaga Pendukung
Lokal- Administrasi
Membantu Team Leader terutama dalam menyiapkan dokumen-dokumen administrasi proyek dan pekerjaan kantor lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditanganinya.
2,00