lap. faknal__bab 1 pendahuluan
TRANSCRIPT
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan wilayah merupakan manifestasi kebutuhan ruang
akibat adanya perkembangan penduduk dan segala aktivitasnya
menuju arah penggunaan lahan yang tidak efisien dan ekonomis.
Apabila pertumbuhan dan perkembangan ini tidak diikuti oleh suatu
perencanaan yang matang, dapat menimbulkan permasalahan dimasa
yang akan datang, baik secara struktural maupun fungsional. Pada
hakekatnya lokasi pusat kegiatan ekonomi terdapat di kawasan-
kawasan perkotaan. Untuk dapat mewujudkan efisiensi pemanfaatan
ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan ekonomi dan
sosial budaya, maka kawasan perkotaan perlu dikelola secara optimal
melalui penataan ruang.
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (selanjutnya disebut UUPR), Pemerintah Daerah mempunyai
kewenangan untuk menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
berikut instrumen-instrumen lainnya seperti Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) yang diperlukan agar pemanfaatan ruang dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah disusun.
RDTR merupakan rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-1
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota. Pada prinsipnya, RDTR juga merupakan rencana tiga
dimensi yang mengandung pengertian upaya penetapan intensitas
pemanfaatan ruang untuk setiap bagian-bagian wilayah sesuai dengan
fungsinya di dalam struktur ruang secara keseluruhan.
Kedudukan Kuala Tanjung berdasarkan arahan pengembangan dalam
RTRW Kabupaten Batu Bara ditetapkan sebagai Kawasan Strategis dari
sudut kepentingan ekonomi. Kawasan tersebut memiliki nilai strategis
ekonomi berbasis kegiatan industri, jasa pelabuhan dan pergudangan.
Kawasan strategis Kuala Tanjung mencakup kawasan industri dan
pelabuhan pengumpan nasional dan regional Kuala Tanjung serta
kawasan permukiman di sekitarnya. Pengembangan Kawasan Strategis
Kuala Tanjung diorientasikan ke Kota Medan, pusat-pusat
pertumbuhan di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan serta ke pusat-
pusat pertumbuhan di pesisir barat Malaysia (Port Klang) dan ke pusat-
pusat pertumbuhan kawasan Asean lainnya.
Pengembangan Kawasan Strategis Kuala Tanjung direncanakan secara
terintegrasi dengan kawasan Perkotaan Indrapura dan Sei Mangkei
dalam satu koridor ekonomi serta terintegrasi dengan pengembangan
Kawasan Perupuk dan Tanjung Tiram. Keberadaan kawasan strategis
tersebut diharapkan dapat menjadi trigger pengembangan fisik, sosial
dan ekonomi wilayah Kabupaten Batu Bara bagian utara/kawasan
pesisir.
Untuk itu, dalam mendorong percepatan pengembangan Kawasan
Strategis Kuala Tanjung, perlu segera disusun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) yang memuat rencana pemanfaatan ruang sampai
kedalaman blok, sistem infrastruktur dan sanitasi lingkungan yang
terpadu serta peraturan zonasi.
Dengan demikian, RDTR ini diharapkan dapat menciptakan keserasian
dan keseimbangan lingkungan, dan meningkatkan daya guna dan hasil
guna pelayanan dalam upaya memanfaatkan ruang secara optimal
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-2
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
serta dapat membantu menetapkan prioritas pengembangan kawasan
dan menjadi pedoman dalam pemberian perijinan.
1.2 Maksud, Tujuan, Sasaran, Fungsi dan Manfaat
1.2.1 Maksud
Maksud pekerjaan ini yakni membuat rencana tata ruang dalam skala
detail kawasan perkotaan Kecamatan Sei Suka berdasarkan pengkajian
terhadap perkembangan kondisi lapangan, permasalahan mutakhir
yang ditemui, dan perubahan paradigma pembangunan sehingga
Pemerintah mempunyai rencana pembangunan yang dapat berfungsi
sebagai wadah keterpaduan bagi kepentingan dan aspirasi pemerintah
daerah, swasta serta masyarakat.
1.2.2 Tujuan
Pekerjaan ini bertujuan mewujudkan rencana tata ruang Ibukota
Kecamatan Sei Suka yang berkualitas, serasi, dan optimal sesuai
dengan fungsi yang diembannya serta sesuai dengan daya dukung
lingkungan secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pemanfaatan ruang.
1.2.3 Sasaran
Sasaran penyusunan RDTR Kawasan Kuala Tanjung Kecamatan Sei
Suka yaitu:
1. Teridentifikasinya tujuan pengembangan Kecamatan Sei Suka
sesuai dengan permasalahan dan sejalan dengan arahan
kebijakan berdasarkan prioritas penanganan yang telah ditetapkan
di Kabupaten Batu Bara.
2. Tersusunnya rencana struktur dan pola ruang Kecamatan Sei Suka
yang masing-masing meliputi :
Struktur ruang mencakup : distribusi penduduk, struktur
pelayanan kegiatan perkotaan, sistem jaringan pergerakan,
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-3
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan energi dan
sistem prasarana pengelolaan lingkungan; dan
Pola ruang mencakup : pengembangan kawasan fungsional
(kawasan permukiman, perdagangan, jasa pemerintahan,
pariwisata dan perindustrian) dalam blok-blok peruntukan.
3. Tersedianya pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan
fungsional di Kawasan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka yang
meliputi :
Arah Kepadatan Bangunan / KDB untuk setiap blok peruntukan;
Arah Ketinggian Bangunan / KLB untuk setiap blok peruntukan;
Arah Garis Sempadan bangunan untuk setiap blok peruntukan;
Rencana penanganan lingkungan blok peruntukan; dan
Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.
4. Tersedianya pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
fungsional untuk Kecamatan Sei Suka yang diselenggarakan
melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap
pemanfaatan ruang, mecakup mekanisme perijinan, pemberian
insentif dan disinsentif, pemberian kompensasi, mekanisme
pelaporan, pemantauan, evaluasi dan pengenaan sanksi.
5. Tersusunnya indikasi program-program pembangunan Kecamatan
Sei Suka untuk 20 tahun mendatang.
6. Terselenggaranya peran serta masyarakat dan stakekholders
terkait dalam proses penataan ruang Kecamatan Sei Suka.
1.2.4 Fungsi
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Kuala Tanjung berfungsi
untuk:
1. Menyiapkan perwujudan ruang, dalam rangka pelaksanaan program
pembangunan perkotaan;
2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan
kawasan perkotaan dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten;
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan
efisien; dan
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-4
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan melalui
pengendalian program-program pembangunan perkotaan.
1.2.5 Manfaat
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bagi Pemerintah Kecamatan Sei
Suka adalah sebagai pedoman untuk:
1. Pemberian Advis Planning;
2. Pengaturan bangunan setempat;
3. Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana
tata bangunan dan lingkungan; dan
4. Pelaksanaan program pembangunan.
1.3 Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan Kuala
Tanjung Kecamatan Sei Suka diantaranya sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan
Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN;
7) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat
Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah;
9) Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang
Penyempurnaan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-5
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 Tentang
Tata Cara Peran serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan
Tata Ruang di Daerah;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/20011
tentang Pedoman Penyusunan RDTR Kabupaten; dan
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan,
Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata
Ruang.
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini terdiri dari dua bahasan, yaitu: ruang
lingkup wilayah, dan ruang lingkup substansi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kuala
Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara dilaksanakan pada
bagian Kecamatan Sei Suka yang memiliki karakteristik kawasan
perkotaan. Batasan administrasi Kecamatan Sei Suka yang telah
mengalami pemekaran terdiri dari 20 desa/kelurahan, dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : dengan Kecamatan Medang Deras
Sebelah Timur : dengan Kecamatan Air Putih dan
Kecamatan Lima Puluh
Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Air Putih dan Kabupaten
Simalungun
Sebelah Barat : dengan Kabupaten Serdang Bedagai.
1.4.2 Ruang Lingkup Substansi/Muatan RDTR
Secara garis besar, lingkup pekerjaan penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kawasan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka, meliputi :
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-6
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
1. Kajian kebijakan pengembangan wilayah yang Terkait
Meliputi kajian terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Batu
Bara, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
kebijakan serta dokumen perencanaan lainnya yang terkait.
2. Kajian mengenai muatan-muatan RDTR
Muatan-muatan ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerajaan
Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
yang terdiri dari beberapa muatan, diantaranya:
a. Tujuan penataan BWP;
Tujuan penataan BWP merupakan nilai dan/atau kualitas terukur
yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian
sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan merupakan alasan
disusunnya RDTR tersebut, serta apabila diperlukan dapat
dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi
tema yang akan direncanakan di BWP.
b. Rencana pola ruang;
Rencana pola ruang dalam RDTR merupakan rencana distribusi
subzona peruntukan yang antara lain meliputi hutan lindung,
zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di
bawahnya, zona perlindungan setempat, perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, industri, dan RTNH.
Rencana pola ruang dimuat dalam peta yang juga berfungsi
sebagai zoning map bagi peraturan zonasi.
Rencana pola ruang RDTR terdiri atas:
1) Zona lindung yang meliputi:
a) zona hutan lindung;
b) zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di
bawahnya yang meliputi zona bergambut dan zona
resapan air;
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-7
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
c) zona perlindungan setempat yang meliputi sempadan
pantai, sempadan sungai, zona sekitar danau atau waduk,
dan zona sekitar mata air;
d) zona RTH kota yang antara lain meliputi taman RT, taman
RW, taman kota dan pemakaman;
e) zona suaka alam dan cagar budaya;
f) zona rawan bencana alam yang antara lain meliputi zona
rawan tanah longsor, zona rawan gelombang pasang, dan
zona rawan banjir; dan
g) zona lindung lainnya.
2) Zona budi daya yang meliputi:
a) zona perumahan, yang dapat dirinci ke dalam perumahan
dengan kepadatan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
dan sangat rendah (bila diperlukan dapat dirinci lebih
lanjut ke dalam rumah susun, rumah kopel, rumah deret,
rumah tunggal, rumah taman, dan sebagainya); zona
perumahan juga dapat dirinci berdasarkan kekhususan
jenis perumahan, seperti perumahan tradisional, rumah
sederhana/sangat sederhana, rumah sosial, dan rumah
singgah;
b) zona perdagangan dan jasa, yang meliputi perdagangan
jasa deret dan perdagangan jasa tunggal (bila diperlukan
dapat dirinci lebih lanjut ke dalam lokasi PKL, pasar
tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, dan
sebagainya);
c) zona perkantoran, yang meliputi perkantoran pemerintah
dan perkantoran swasta;
d) zona sarana pelayanan umum, yang antara lain meliputi
sarana pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan
umum transportasi, sarana pelayanan umum kesehatan,
sarana pelayanan umum olahraga, sarana pelayanan
umum sosial budaya, dan sarana pelayanan umum
peribadatan;
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-8
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
e) zona industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri
mesin dan logam dasar, industri kecil, dan aneka industri;
f) zona khusus, yang berada di kawasan perkotaan dan
tidak termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksud
pada angka 1 sampai dengan angka 5 yang antara lain
meliputi zona untuk keperluan pertahanan dan
keamanan, zona Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
zona Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan zona khusus
lainnya;
g) zona lainnya, yang tidak selalu berada di kawasan
perkotaan yang antara lain meliputi zona pertanian, zona
pertambangan, dan zona pariwisata; dan
h) zona campuran, yaitu zona budidaya dengan beberapa
peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu, seperti
perumahan dan perdagangan/jasa, perumahan,
perdagangan/jasa dan perkantoran.
c. Rencana jaringan prasarana;
Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki
sistem jaringan prasarana yang ditetapkan dalam rencana
struktur ruang yang termuat dalam RTRW kabupaten/kota.
Materi rencana jaringan prasarana meliputi:
1) Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
2) Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
3) Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
4) Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum
5) Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
6) Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah
7) Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya
8) Rencana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (apabila ada,
disusun sesuai kepentingannya) dapat disiapkan sebagai
bagian dari rencana jaringan prasarana, atau sebagai
rencana pada bab tersendiri, yang memuat rencana-rencana
mitigasi dan/atau adaptasi untuk mewujudkan daya tahan
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-9
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
dan mengatasi kerentanan terhadap perubahan iklim pada
suatu BWP.
d. Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya;
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya
merupakan upaya dalam rangka operasionalisasi rencana tata
ruang yang diwujudkan ke dalam rencana penanganan Sub BWP
yang diprioritaskan.
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya
bertujuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi,
memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan,
dan/atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang
bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas tinggi
dibandingkan Sub BWP lainnya.
Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan lokasi
pelaksanaan salah satu program prioritas dari RDTR. Penetapan
Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya berfungsi sebagai:
dasar penyusunan RTBL dan rencana teknis pembangunan
sektoral;
dasar pertimbangan dalam penyusunan indikasi program
prioritas RDTR.
e. Ketentuan pemanfaatan ruang;
Ketentuan pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya
mewujudkan RDTR dalam bentuk program pengembangan BWP
dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir
tahun masa perencanaan sebagaimana diatur dalam pedoman
ini.
Program dalam ketentuan pemanfaatan ruang meliputi:
1) Program Pemanfaatan Ruang Prioritas
Program pemanfaatan ruang prioritas merupakan program-
program pengembangan BWP yang diindikasikan memiliki
bobot tinggi berdasarkan tingkat kepentingan atau
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-10
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan
rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di BWP
sesuai tujuan penataan BWP.
Program pemanfaatan ruang dapat memuat kelompok
program sebagai berikut:
a) program perwujudan rencana pola ruang di BWP yang
meliputi:
perwujudan zona lindung pada BWP termasuk didalam
pemenuhan kebutuhan RTH; dan
perwujudan zona budi daya pada BWP yang terdiri
atas:
(a) perwujudan penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas
umum di BWP;
(b) perwujudan ketentuan pemanfaatan ruang untuk
setiap jenis pola ruang;
(c) perwujudan intensitas pemanfaatan ruang blok;
dan/atau
(d) perwujudan tata bangunan.
b) program perwujudan rencana jaringan prasarana di BWP
yang meliputi:
perwujudan pusat pelayanan kegiatan di BWP; dan
perwujudan sistem jaringan prasarana untuk BWP,
yang mencakup pula sistem prasarana nasional dan
wilayah/regional di dalam BWP yang terdiri atas:
(a) perwujudan sistem jaringan pergerakan;
(b) perwujudan sistem jaringan energi/kelistrikan;
(c) perwujudan sistem jaringan telekomunikasi;
(d) perwujudan sistem jaringan air minum;
(e) perwujudan sistem jaringan drainase;
(f) perwujudan sistem jaringan air limbah; dan/atau
(g) perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya.
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-11
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
c) program perwujudan penetapan Sub BWP yang
diprioritaskan penanganannya yang terdiri atas:
perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
pembangunan baru prasarana, sarana, dan
blok/kawasan;
pengembangan kembali prasarana, sarana, dan
blok/kawasan; dan/atau
pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
program perwujudan ketahanan terhadap perubahan
iklim, dapat sebagai kelompok program tersendiri atau
menjadi bagian dari kelompok program lainnya,
disesuaikan berdasarkan kebutuhannya.
2) Lokasi
Lokasi merupakan tempat dimana usulan program akan
dilaksanakan.
3) Besaran
Besaran merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing
usulan program prioritas pengembangan wilayah yang akan
dilaksanakan.
4) Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dapat berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota, APBD provinsi,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta,
dan/atau masyarakat.
5) Instansi Pelaksana
Instansi pelaksana merupakan pihak-pihak pelaksana
program prioritas yang meliputi pemerintah seperti satuan
kerja perangkat daerah (SKPD), dinas teknis terkait, dan/atau
kementerian/lembaga, swasta, dan/atau masyarakat.
6) Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
Program direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20
(dua puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan dan
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-12
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
masing-masing program mempunyai durasi pelaksanaan
yang bervariasi sesuai kebutuhan. Penyusunan program
prioritas disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5
tahunan RPJP daerah kabupaten/kota.
f. Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari RDTR. Peraturan zonasi berfungsi sebagai:
1) perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;
2) acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang, termasuk di
dalamnya air right development dan pemanfaatan ruang di
bawah tanah;
3) acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
4) acuan dalam pengenaan sanksi; dan
5) rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan
lahan dan penetapan lokasi investasi.
Peraturan zonasi bermanfaat untuk:
menjamin dan menjaga kualitas ruang BWP minimal yang
ditetapkan;
menjaga kualitas dan karakteristik zona dengan
meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
karakteristik zona; dan
meminimalkan gangguan atau dampak negatif terhadap
zona.
1.5 Keluaran Pekerjaan
Keluaran Laporan RDTR disajikan dalam dokumen sebagai berikut:
a. Laporan RDTR
Hasil kegiatan penyusunan konsep rencana detail tata ruang
didokumentasikan dalam buku RDTR yang merupakan Laporan
RDTR. Laporan RDTR terdiri atas:
1) Buku Laporan Pendahuluan;
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-13
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
2) Buku Fakta dan Analisa yang berisikan Data dan Analisis
yang dilengkapi peta-peta;
3) Buku Rencana yang disajikan dalam format A4; dan
4) Album Peta yang disajikan dengan tingkat ketelitian skala
minimal 1: 5.00 dalam format A1 dan A3, yang dilengkapi
dengan data peta digital yan memenuhi ketentuan sistem
informasi geografis (GIS) yang dikeluarkan ole lembaga yang
berwenang.
b. Naskah Akademis
Naskah akademis merupakan pertanggungjawaban secara
akademik mengenai perancangan perda RDTR yang mengkaji
secara mendalam dasar-dasar teknis detail tata ruang, ekonomi,
sosiologis, budaya, lingkungan, yuridis, dan filosofis yang akan
diatur dalam perda RDTR. Penyusunan naskah akademis
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2004.
Struktur penulisan naskah akademis untuk penyusunan raperda
RDTR
c. Naskah Raperda
Naskah raperda tentang RDTR, yang terdiri atas:
1. Raperda, merupakan rumusan pasal per pasal dari buku
rencana sebagaimana dimaksud pada naskah akademis di
atas dan disajikan dalam format A4; dan
2. Lampiran yang terdiri atas peta rencana detail pola ruang
dan peta rencana detail jaringan prasarana yang disajikan
dalam format A4 atau A3, serta tableindikasi program utama.
1.6 Sistematika Pembahasan
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-14
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
Sistematika Laporan Fakta dan Analisis RDTR Kawasan Kuala Tanjung
Kecamatan Sei Suka terdiri dari 5 Bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai dasar hukum penyusunan
RDTR kota, latar belakang, Maksud, Tujuan, Sasaran, dan
manfaat, ruang lingkup pekerjaan yang meliputi : ruang
lingkup wilayah, dan ruang lingkup substansi / muatan RDTR
Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka , dan
keluaran pekerjaan serta sistematika pembahasan
BAB 2 KAJIAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN
Bab ini mengungkapkan mengenai tujuan dari perencanaan
RDTR Kawasan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka, Tinjuaun
Kebijakan terkait wilayah perencanaan baik secara internal
maupun exsternal.
BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH
Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran umum
wilayah perencanaan dari Kabupaten Batu Bara dan
Kecamatan Sei Suka.
BAB 4 ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN
Mengidentifikasi Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung,
Menganalisis Potensi dan Permasalahan Pengembangan
Kawasan, Menganalisis aspek fisik, penggunaan lahan,
kependudukan, perekonomian, sarana dan prasarana, dan
transportasi di kecamatan sei Suka, Menganalisis Penataan
Kawasan dan Bangunan, Menganalisis Kebutuhan Ruang,
Menganalisis Pembiayaan Pembangunan
BAB 5 KONSEP RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KUALA TANJUNG
Mengemukakan mengenai rumusan tujuan, kebijakan dan
strategi pengembangan Kawasan perencanaan, Rumusan
Konsep Pengembangan Kawasa Kuala Tanjung dan Perkotaan
Kecamatan Sei Suka.
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-15
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
Gambar 1.1 Peta Orientasi Kecamatan Sei Suka
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-16
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)KAWASAN KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kajian (Kawasan Kuala Tanjung)
Laporan Fakta dan Analisa BAB I-17