lap kinerja full

Upload: agus-pujo-harianto

Post on 22-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    1/52

    Halaman i

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    2/52

    Halaman i

    KATA PENGANTAR

    Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun

    2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

    Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Tuban Tahun

    2015.

    Laporan ini adalah Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tuban

    Tahun 2015 untuk Kementerian/Lembaga yang berisi tentang informasi

    pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian

    visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Tuban

    Tahun 2015 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama

    Tuban Tahun 2015.

    Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami

    di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi

    semua pihak terkait.

    Tuban 04 Januari 2016Ketua Pengadilan Agama Tuban

    Drs. Aam Amarullah, M.H.NIP. 195605021988021001

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    3/52

    Halaman ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI...

    ii

    Bab I Pendahuluan... 1Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang PengadilanAgama Tuban, dengan penekanan kepada aspek strategisPengadilan Agama Tuban serta permasalahan utama (strategicissued) yang sedang dihadapi Pengadilan Agama Tuban.

    Bab II Perencanaan Kinerja. 10

    Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerjaPengadilan Agama Tuban tahun 2015.

    Bab III Akuntabilitas Kinerja.... 18

    A. Capaian Kinerja Organisasi 18Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan AgamaTuban tahun 2015 dan untuk setiap pernyataan kinerjasasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerjaPengadilan Agama Tuban. Untuk setiap pernyataan kinerjasasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerjasebagai berikut:1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

    2015;2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

    kinerja tahun 2015 dengan tahun 2014 dan tahun 2013;

    3. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan ataupeningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusiyang telah dilakukan Pengadilan Agama Tuban;

    4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

    ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

    B. Realisasi Anggaran 45Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yangdigunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkankinerja Pengadilan Agama Tuban sesuai dengan dokumenPerjanjian Kinerja.

    BAB IV Penutup 47

    Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerjaPengadilan Agama Tuban Tahun 2015 serta langkah di masamendatang yang akan dilakukan Pengadilan Agama Tuban untukmeningkatkan kinerjanya.

    LAMPIRAN1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Tuban2. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-20193. Indikator Kinerja Utama Tahun 20164. Perjanjian Kinerja Tahun 20165. Rencana Kinerja Tahun 2017

    6. SK Tim Penyusunan LKjIP PA Tuban Tahun 2015

    iiiivvvivii

    viii

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    4/52

    Halaman iii

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    5/52

    Halaman 1

    BAB IPENDAHULUAN

    Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa Kekuasaan

    kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

    berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan

    Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

    dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang

    Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap

    penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo

    Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan

    Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

    Disebutkan dalam pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun

    2009 tentang Kekuasan Kehakiman bahwa Ketentuan mengenai organisasi,

    administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1)

    untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai

    dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing. Dengan demikianberdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu

    atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49

    Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun

    1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang

    Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5

    Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor

    50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun1989 tentang Peradilan Agama.

    Sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman ditingkat pertama yang

    merdeka dalam menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan

    Keadilan, Peradilan Agama adalah salah satu Badan Peradilan dibawah

    Mahkamah Agung RI yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi

    Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang

    Agung.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    6/52

    Halaman 2

    Sebagaimana disebutkan dalam cetak biru (blue print) Mahkamah Agung

    RI, visi mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung bertujuan untuk

    menunjukkan kemampuan Mahkamah Agung RI mewujudkan organisasi

    lembaga yang profesional, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

    dengan misi:

    1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;

    2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan

    transparan;

    3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan;

    4. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi

    masyarakat.

    Ada 3 masalah besar yang dihadapi pengadilan di seluruh dunia yaitu

    Akses, Lambatnya Penyelesaian Perkara, dan Integritas sebagaimana

    dikemukakan oleh Dory Reiling, hakim senior Pengadilan Distrik Amsterdam

    yang juga Senior Judicial Reform Spesialist pada Bank Dunia, dalam bukunya

    Technology for Justice, How Information & Technology can support judicial

    reform.

    1. Masalah Akses.

    Sampai tahun 2007 lalu, masyarakat dan pencari keadilan masih

    mengalami kesulitan untuk mengakses informasi pengadilan, baik mengenai

    proses dan prosedur penanganan perkara, maupun putusan pengadilan.

    Informasi pengadilan pada waktu itu merupakan komoditas yang membuka

    peluang praktik transaksional yang pada akhirnya berdampak pada

    menurunnya kepercayaan publik terhadap Badan Peradilan.

    Padahal keterbukaan sangat penting bagi pelaksanaan fungsi peradilan,

    utamanya untuk menjamin konsistensi yang penting untuk menciptakan

    kepastian hukum.

    Bahwa Proses Peradilan yang transparan merupakan salah satu syarat

    mewujudkan keterbukaan dan akuntabilitas penyelenggaraan peradilan, untuk

    itu pada tanggal 28 Agustus 2007 Ketua Mahkamah Agung RI menerbitkan

    Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/2007 tentang

    keterbukaan informasi di Pengadilan, dan kemudian setelah terbitnya undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi Publik dan

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    7/52

    Halaman 3

    Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang standar layanan

    informasi publik, maka diterbitkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

    Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman

    Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Keputusan Ketua

    Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/2007.

    Dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-

    144/KMA/SK/I/2011 diatur tentang informasi yang wajib diumumkan secara

    berkala, informasi yang wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses oleh publik

    dan informasi yang dikecualikan.

    Dengan diterbitkannya Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-

    144/KMA/SK/I/2011 diharapkan masyarakat dan pencari keadilan tidak

    mengalami kesulitan untuk mengakses informasi pengadilan.

    2. Masalah Lambatnya waktu penyelesaian perkara.

    Bahwa untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan

    peradilan maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    publik sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan

    publik. Dan berdasarkan undang-undang nomor 25 tahun 2009 tersebut

    Mahkamah Agung telah menerbitkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

    Nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan.

    Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/SK/II/2012

    tentang standar pelayanan peradilan ini disusul pula oleh Peraturan Sekretaris

    Mahkamah Agung RI Nomor 002 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan

    Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan

    Peradilan yang berada di bawahnya.

    Dengan adanya Standar Pelayanan Peradilan dan Standar Operasional

    Prosedur (SOP) diharapkan Peradilan di Indonesia dapat bekerja lebih efisien,

    efektif, transparan, dan akuntabel sehingga dapat memberikan pelayanan yang

    lebih cepat, sehingga keluhan dari masyarakat pencari keadilan tentang

    lambatnya penyelesaian perkara dapat diatasi.

    Untuk mengatasi masalah lambatnya penyelesaian perkara ini maka

    Pengadilan Agama telah melaksanakan managemen perkara yang berbasis IT

    dan aplikasi SIADPA PLUS sehingga Surat Edaran Ketua Mahkamah AgungNomor 2 Tahun 2014 tentang penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    8/52

    Halaman 4

    Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan dapat

    terlaksana dengan baik.

    Dalam Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2014

    diatur bahwa Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat pertama paling

    lambat dalam waktu 5 (lima) bulan.

    3. Masalah Integritas

    Adalah ironis apabila isu integritas justru melanda instusi peradilan yang

    seharusnya bekerja dengan basis kepercayaan publik, namun data yang ada

    memang memprihatinkan. Reiling menyebutkan, bahwa meskipun sinyalemen

    korupsi ramai dikeluhkan, namun sangat sulit untuk memverifikasinya secara

    empiris. Di sisi lain indikator global justru menunjukkan konfirmasi atas indikasi

    tersebut. Dalam Global Corruption Barometer tahun 2013 yang dirilis oleh

    Tansparency International dari 103 negara yang disurvey terdapat 20 negara

    yang hasil surveynya menempatkan lembaga peradilan sebagai institusi yang

    dianggap paling korup. Walaupun untuk kasus Indonesia, hasil survey ini tidak

    menempatkan pengadilan sebagai lembaga yang paling korup, namun

    kenyataannya isu korupsi tetap mengancam persepsi publik terhadap integritas

    pengadilan. Hal ini perlu segera ditangani dengan serius agar kepercayaan

    publik tidak semakin menurun.

    Bapak Prof. Dr. H.M. Hatta Ali, SH, MH. Ketua Mahkamah Agung RI

    dalam pidato pengukuhan guru besar dalam bidang ilmu hukum Universitas

    Airlangga menilai bahwa pada dasarnya tindakan koruptif tidak hanya dipicu

    oleh pelanggaran perilaku dan lemahnya integritas individu, namun juga

    disebabkan oleh lemahnya sistem yang membuka peluang terjadinya tindakan-

    tindakan yang mengancam integritas lembaga, maupun individu di dalam

    lembaga. Bahkan masih banyak sinyalemen yang menyatakan bahwa

    Indonesia belum bergeser dari paradigma berpikir siapa yang salah ke arah

    apa yang salah. Oleh karena itu upaya memperkuat integritas seharusnya

    bukan hanya ditujukan pada upaya pendislinan dan penghukuman, tetapi juga

    harus difokuskan pada upaya untuk memperbaiki sistem. Sehingga praktik-

    praktik yang membahayakan integritas dapat dicegah dan diatasi secara

    konprehensif.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    9/52

    Halaman 5

    Pengadilan Agama sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman

    seharusnya turut mencermati dan mengambil langkah-langkah strategis

    menghadapi ketiga issu tersebut di atas, termasuk Pengadilan Agama Tuban.

    Pengadilan Agama Tuban adalah Pengadilan Agama Kelas I.A

    merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Pengadilan

    Agama Tuban terletak di Jl. Sunan Kalijogo 27 Tuban memiliki wilayah hukum

    terdiri Jl. Sunan Kalijogo No.27 Tuban yang mempunyai yurisdiksi 328

    Kelurahan/Desa dari 20 Kecamatan, dengan luas wilayah 1.839,94 Km dan

    jumlah penduduk 1.290.394 jiwa.

    Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama Tuban terdiri dari

    Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.

    1. Pimpinan Pengadilan Agama dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang

    wakil ketua.

    2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.

    3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang

    dipimpin oleh seorang Panitera.

    4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh

    seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda

    Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan.

    Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera

    Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti.

    5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang

    dipimpin oleh seorang Sekretaris.

    6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil

    Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. Yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag.

    Keuangan, dan Kasubag. Umum.

    Kekuatan sumber daya manusia (SDM) Pengadilan Agama Tuban

    sampai dengan tahun 2015, sebagai berikut:

    1. Ketua 1 orang;

    2. Wakil Ketua 1 orang;

    3. Hakim 10 orang;

    4. Panitera 1 orang merangkap Sekretaris;

    5. Wakil Panitera 1 orang;6. Panitera Muda 3 orang;

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    10/52

    Halaman 6

    7. Panitera Pengganti 3 orang;

    8. Jurusita/Jurusita Pengganti 7 orang;

    9. Wakil Sekretaris 1 orang;

    10. Kasubbag 3 orang;

    Kondisi sumber daya manusia (SDM) Pengadilan Agama Tuban Kelas

    I.A saat ini masih jauh dari ideal. Sebagaimana diatur dalam buku I Mahkamah

    Agung RI tentang Administrasi Perencanaan, Pola Kelembagaan Peradilan,

    Administrasi Kepegawaian Peradilan, Administrasi Tata Persuratan, Tata

    Kearsipan dan Administrasi Keptrokolan, Kehumasan dan Keamanan, Pola

    Klasifikasi Surat Mahakamah Agung RI, Protype Gedung Pengadilan dan

    Rumah Dinas, Pedoman Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan

    Badan Peradilan dibawah Mahkamah Agung RI dan Administrasi

    Perbendaharaan, idealnya Pengadilan Agama Kelas I.A terdiri dari :

    1. Maksimum 8 Majelis Hakim atau maksimum 24 orang Hakim termasuk

    Ketua dan Wakil ketua.

    2. Seorang Panitera/Sekretaris, seorang Wakil Panitera, seorang Wakil

    Sekretaris, 3 sub Kepaniteraan yang masing-masing dipimpin oleh seorang

    Panitera Muda, dan 3 sub Kesektetariatan yang masing-masing dipimpin

    oleh seorang Kepala Sub Bagian.

    3. Setiap Majelis Hakim dibantu maksimum 4 orang Panitera Pengganti.

    4. 5 (lima) orang Jurusita dan maksimum 10 orang Jurusita Pengganti;

    5. 12 (dua belas) orang pegawai pada unit/urusan perkara.

    6. Ketatausahaan terdiri dari 40 orang termasuk 10 orang juru ketik, 5 orang

    sopir, 10 orang pesuruh, 3 orang penjaga malam dan 2 orang tukang kebun.

    Jumlah seluruhnya formasi untuk Pengadilan Agama Kelas I.A idealnya

    sebanyak 133 orang

    Sebagai Pengadilan ditingkat pertama Pengadilan Agama Tuban

    bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan

    perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di

    bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan

    ekonomi syariah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun

    2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

    Peradilan Agama yang sekarang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    11/52

    Halaman 7

    50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas undnag-Undang Nomor 7

    Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama Tuban

    mempunyai fungsi sebagai berikut :

    1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi

    perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi.

    2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan

    peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya.

    3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur

    dilingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan).

    4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam

    pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta

    sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

    Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama.

    5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian

    harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam

    yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal

    107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang

    Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang

    Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

    6. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syariah sesuai

    dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah

    diperbaharuai yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010.

    7. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum,

    memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun

    hijriyah.

    Pengadialan Agama Tuban setiap tahunnya menerima perkara rata-rata

    sebanyak 3000 perkara.

    Bila dibandingkan antara kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang

    ada saat ini dengan perkara yang diterima setiap tahunnya, jauh dari ideal

    suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Hal ini

    manjadikan tantangan bagi Pengadilan Agama Tuban untuk dapat mencapai

    tujuan organisasi, baik yang ditetapkan dalam jangka pendek, menengah dan

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    12/52

    Halaman 8

    jangka panjang guna mewujudkan visi Mahkamah Agung RI mewujudkan

    Badan Peradilan Indonesia Yang Agung.

    Untuk mendukung dan mewujudkan visi Mahkamah Agung RI,

    Pengadilan Agama Tuban telah menetapkan visi Terwujudnya Kesatuan

    Hukum dan Aparatur Pengadilan Agama Yang Profesional dan Akuntabel

    Menuju Badan Peradilan Indonesia Yang Agung

    dengan misi :

    1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;

    2. Meningkatkan kualitas hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan;

    3. Mewujudkan keastuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi

    masyarakat.

    4. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan.

    Penetapan visi dan misi Pengadilan Agama Tuban didasarkan pada

    permasalahan/isu utama (strategic issued):

    1. Penyelesaian perkara secara efektif dan efisien;

    2. Membangun profesionalitas kenerja aparatur Pengadilan Agama dalam

    prosedur administrasi perkara;

    3. Pemberdayaan lembaga mediasi dalam penyelesaian perkara;

    4. Akuntabilitas putusan pengadilan yang baik dan benar;

    5. Percepatan akseptabilitas terhadap putusan pengadilan;

    6. Optimalisasi fungsi One stop service bagi masyarakat pencari keadilan.

    Permasalahan utama tersebut diatas juga sebagai dasar penyusunan

    rencana strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tuban tahun 2015-2019 yang

    mencakup tujuan, sasaran dan strategi untuk mencapai visi Pengadilan Agama

    Tuban

    Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Tuban memiliki

    tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan

    kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.

    Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan

    menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.

    Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    13/52

    Halaman 9

    Pengadilan Agama Tuban dalam satu tahun angggaran sebagaimana

    ditetapkan dalam perjanjian kinerja yang dikaitkan dengan proses pencapaian

    tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat

    kinerja yang dicapainya.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    14/52

    Halaman 10

    BAB IIPERENCANAAN KINERJA

    Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

    dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih

    rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

    kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

    kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

    berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

    Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

    kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yangseharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan

    demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang

    dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

    kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

    Adapun perjanjian kinerja Pengadilan Agama Tuban tahun 2015

    mencakup sasaran dan indikator serta target yang akan dicapai, sebagai

    berikut :

    1. Terwujudnya peningkatan penyelesaian sisa perkara sederhana, tepat

    waktu, transparan dan akuntabel dengan indikator prosentase sisa

    perkara tahun lalu yang diselesaian tepat waktu dalam tahun berjalan, dan

    target yang ditetapkan 99%. Untuk dapat mencapai target yang

    ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan melaksanakan

    penyelesaian sisa perkara tepat waktu berbasis POLA BINDALMIN dan

    aplikasi SIADPA PLUS serta meningkatkan kwalitas SDM dengan

    program peningkatan mutu pelayanan dalam penyelesaian perkara

    melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, meningkatkan proses

    persidangan dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi SIADPA PLUS.

    2. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara sederhana, tepat waktu,

    transparan dan akuntabel dengan indikator prosentase perkara yang

    diselesaikan tepat waktu, dan target yang ditetapkan 80%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    melaksanakan penyelesaian perkara tepat waktu berbasis POLA

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    15/52

    Halaman 11

    BINDALMIN dan aplikasi SIADPA PLUS serta meningkatkan kwalitas

    SDM dengan program peningkatan mutu pelayanan penerimaan perkara

    dan intensitas pelaksanaan persidangan serta penyelesaian perkara

    melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, meningkatkan proses

    persidangan dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi SIADPA PLUS.

    3. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara dalam jangka waktu 5

    bulan dengan indikator prosentase peningkatan perkara yang diselesaikan

    dalam jangka waktu 5 bulan secara tepat waktu, dan target yang

    ditetapkan 99%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut

    telah ditetapkan kebijakan melaksanakan penyelesaian perkara tepat

    waktu berbasis POLA BINDALMIN dan aplikasi SIADPA PLUS serta

    meningkatkan kwalitas SDM dengan program peningkatan mutu

    pelayanan penerimaan perkara dan intensitas pelaksanaan persidangan

    serta penyelesaian perkara dan peningkatan mutu pelaksanaan

    pelayanan posyankum, pembebasan biaya perkara dan sidang keliling,

    melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, meningkatkan proses

    persidangan dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi SIADPA PLUS.

    4. Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara bagi masyarakat miskin dan

    terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu dengan indikator prosentase

    peningkatan perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

    diselesaikan tepat waktu, dan target yang ditetapkan 100%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    melaksanakan penyelesaian perkara bagi masyarakat miskin dan

    terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu berbasis POLA BINDALMIN

    dan aplikasi SIADPA PLUS serta meningkatkan kwalitas SDM dengan

    program peningkatan mutu pelayanan penerimaan perkara dan intensitas

    pelaksanaan persidangan serta penyelesaian perkara dan peningkatan

    mutu pelaksanaan pelayanan posyankum, pembebasan biaya perkara

    dan sidang keliling, melalui kegiatan pembinaan dan DDTK,

    meningkatkan proses persidangan dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi

    SIADPA PLUS, melayani perkara prodeo yang dibiayai DIPA dan perkara

    prodeo murni.

    5. Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara bagi masyarakat miskin danterpinggirkan yang mendapatkan layanan posyankum secara tepat waktu

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    16/52

    Halaman 12

    dengan indikator prosentase peningkatan perkara bagi masyarakat miskin

    dan terpinggirkan yang mendapatkan pelayanan posyankum yang

    diselesaikan tepat waktu, dan target yang ditetapkan 100%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    meningkatkan mutu pelayanan konsultasi dan pembuatan dokumen

    perkara melalui posyankum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

    dengan program peningkatan mutu pelayanan konsultasi dan pembuatan

    dokumen perkara, melalui kegiatan sosialisasi, koordinasi, evaluasi,

    pengawasan, dan perbaikan MOU.

    6. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara yang diselesaikan

    dengan cara sidang di luar gedung dan diputus tepat waktu dengan

    indikator Prosentase peningkatan perkara yang diselesaikan dengan cara

    sidang di luar gedung yang diputus, dan target yang ditetapkan sebesar

    100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah

    ditetapkan kebijakan melaksanakan penyelesaian perkara miskin dan

    terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu berbasis pola bindalmin dan

    SIADPA PLUS serta meningkatkan kwalitas SDM, dengan program

    peningkatan mutu pelayanan penerimaan perkara dan intensitas

    pelaksanaan persidangan serta penyelesaian perkara, melalui kegiatan

    pembinaan dan DDTK, meningkatkan proses persidangan dan

    optimalisasi pemanfaatan aplikasi SIADPA PLUS.

    7. Terwujudnya peningkatan kemudahan akses bagi masyarakat pencari

    keadilan dengan indikator prosentase peningkatan penyelesaian

    putusan/penetapan secara tepat waktu yang diunggah pada website, dan

    target yang ditetapkan 100%. Untuk dapat mencapai target yang

    ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan meningkatkan intensitas

    persidangan dan penyelesaian putusan secara tepat waktu dengan

    program peningkatan mutu pelayanan dan informasi kepada masyarakat

    secara transparan dan akuntabel, melalui kegiatan pembinaan dan DDTK,

    meningkatkan proses persidangan dan optimalisasi penggunaan aplikasi

    direktori putusan MARI.

    8. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan meja informasi dengan

    indikator prosentase peningkatan pemberian pelayanan informasi kepadamasyarakat yang berkaitan dengan perkara, dan target yang ditetapkan

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    17/52

    Halaman 13

    100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah

    ditetapkan kebijakan melaksanakan pemberian akses yang memadai

    termasuk tempat informasi on line dengan program peningkatan

    pelayanan meja informasi dengan cepat, akurat dan akuntable, melalui

    kegiatan pembinaan dan DDTK petugas Meja Informasi, membentuk TIM

    pengelola informasi dan optimalisasi layanan secara online.

    9. Terwujudnya peningkatan penyelesaian minutasi berkas perkara tepat

    waktu dengan indikator prosentase peningkatan kualitas dan kwantitas

    minutasi berkas perkara, dan target yang ditetapkan 95%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    meningkatkan kwalitas penyelesaian berita acara sidang dan putusan

    dengan program peningkatan penyelesaian minutasi yang berkualitas,

    tepat waktu, berbasis Pola Bindalmin dan aplikasi SIADPA PLUS, melalui

    kegiatan percepatan proses minutasi, pembinaan dan DDTK,

    penyempurnaan SOP dan optimalisasi pemanfatan aplikasi SIADPA

    PLUS.

    10. Terwujudnya peningkatan administrasi perkara yang efektif, efisien dan

    akuntabel dengan indikator prosentase penyelesaian administrasi

    penerimaan perkara, dan target yang ditetapkan 100%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    meningkatkan administrasi penerimaan perkara dengan program

    peningkatan mutu pelayanan administrasi penerimaan perkara berbasis

    pola bindalmin dan aplikasi SIADPA PLUS, melalui kegiatan percepatan

    proses minutasi, pembinaan dan DDTK, percepatan proses administrasi

    penerimaan perkara, penyempurnaan SOP dan optimalisasi pemanfatan

    aplikasi SIADPA PLUS.

    11. Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu dan

    transparan dengan indikator prosentase persidangan perkara secara

    sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntable, dan target yang

    ditetapkan 95%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut

    telah ditetapkan kebijakan meningkatkan intensitas pelaksanaan

    persidangan dengan program meningkatkan mutu pelayanan dalam

    persidangan, melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, percepatan proses

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    18/52

    Halaman 14

    persidangan, penyempurnaan SOP dan optimalisasi pemanfatan aplikasi

    SIADPA PLUS.

    12. Terwujudnya peningkatan penyelesaian administrasi putusan perkara

    yang efektif, efisien dan akuntable dengan indikator prosentase

    penyelesaian administrasi putusan perkara, dan target yang ditetapkan

    100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah

    ditetapkan kebijakan meningkatkan pelaksanaan administrasi putusan

    perkara berbasis pola bindalmin dan aplikasi SIADPA PLUS, dengan

    program peningkatan mutu pelayanan penyelesaian administrasi putusan

    perkara melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, percepatan proses

    pembuatan putusan, penyempurnaan SOP dan optimalisasi pemanfatan

    aplikasi SIADPA PLUS.

    13. Terwujudnya peningkatan pelayanan penyampaian salinan

    putusan/penetapan tepat waktu dengan indikator prosentase penyampian

    salinan putusan/penetapan kepada para pihak tepat waktu, dan target

    yang ditetapkan 100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan

    tersebut telah ditetapkan kebijakan meningkatkan pelayanan

    penyampaian salinan putusan/penetapan kepada para pihak tepat waktu,

    dengan program peningkatan mutu pelayanan penyampaian salinan

    putusan/penetapan tepat waktu melalui kegiatan pembinaan dan DDTK,

    percepatan pembuatan putusan/penetapan, penyempurnaan SOP dan

    optimalisasi pemanfatan aplikasi SIADPA PLUS.

    14. Terbitnya akta cerai secara cepat dan tepat waktu dengan indikator

    prosentase peningkatan penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat

    waktu, dan target yang ditetapkan 95%. Untuk dapat mencapai target

    yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan meningkatkan

    penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu dengan program

    peningkatan mutu dalam pelayanan penerbitan akta cerai melalui kegiatan

    pembinaan dan DDTK, penyempurnaan SOP dan optimalisasi

    pemanfatan aplikasi SIADPA PLUS.

    15. Terwujudnya peningkatan pelayanan penyerahan akta cerai secara cepat

    dan tepat waktu dengan indikator prosentase peningkatan penyerahan

    akta cerai kepada para pihak, dan target yang ditetapkan 100%. Untukdapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    19/52

    Halaman 15

    meningkatkan kualitas pelayanan penyerahan akta cerai dengan program

    peningkatan mutu pelayanan penyerahan akta cerai melalui kegiatan

    pembinaan dan DDTK, penyempurnaan SOP dan optimalisasi

    pemanfatan aplikasi SIADPA PLUS.

    16. Terwujudnya peningkatan pelayanan mediasi dengan indikator prosentase

    peningkatan pelayanan mediasi, dan target yang ditetapkan 100%. Untuk

    dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    meningkatkan kualitas pelayanan mediasi dengan program peningkatan

    kualitas pelayanan mediasi melalui kegiatan koordinasi, evaluasi dan

    pengawasan serta perbaikan MOU.

    17. Terwujudnya peningkatan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan

    bagi masyarakat dengan indikator prosentase putusan yang tidak diajukan

    upaya hukum banding, dan target yang ditetapkan 99%. Untuk dapat

    mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan

    meningkatkan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan dengan

    program peningkatan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan

    melalui kegiatan pembinaan dan DDTK, percepatan penyelesaian putusan

    dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi SIADPA PLUS.

    18. Terwujudnya peningkatan pelayanan permohonan eksekusi atas putusan

    yang telah berkekuatan hukum tetap dengan indikator prosentase

    pelayanan permohonan eksekusi yang telah ditindaklanjuti, dan target

    yang ditetapkan 100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan

    tersebut telah ditetapkan kebijakan meningkatkan kualitas pelayanan

    permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti dengan program peningkatan

    pelayanan penerimaan permohonan eksekusi melalui kegiatan percepatan

    proses pelaksanaan eksekusi dan koordinasi dengan instansi terkait.

    19. Terwujudnya peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat dengan

    indikator prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti, dan target yang

    ditetapkan 100%. Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut

    telah ditetapkan kebijakan meningkatkan pelaksanaan pengawasan

    dengan program peningkatan penanganan pengaduan melalui kegiatan

    pembinaan, DDTK dan pengawasan.

    Perjanjian Kinerja Pengadilan Agama Tuban tahun 2015 dalam bentukmatrik, sebagai berikut :

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    20/52

    Halaman 16

    PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

    PENGADILAN AGAMA TUBAN

    No Sasaran Indikator Kinerja Target

    1 2 3 4

    1 Terwujudnya peningkatan penyelesaiansisa perkara yang sederhana, tepatwaktu, transparan dan akuntabel

    Prosentase sisa perkara tahun laluyang diselesaikan tepat waktu

    99%

    2 Terwujudnya peningkatan penyelesaianperkara yang sederhana, tepat waktu,transparan dan akuntabel

    Prosentase perkara yangdiselesaikan tepat waktu

    80%

    3 Terwujudnya peningkatan penyelesaianperkara dalam jangka waktu 5 bulan

    Prosentase peningkatan perkarayang diselesaikan dalam jangkawaktu 5 bulan secara tepat waktu

    99%

    4 Terwujudnya peningkatan pelayananperkara miskin dan terpinggirkan yangdiselesaikan secara tepat waktu

    Prosentase peningkatan perkaramiskin dan terpinggirkan yangdiselesaikan tepat waktu

    100%

    5 Terwujudnya peningkatan pelayananperkara miskin dan terpinggirkan yangmendapatkan layanan posyakum secaratepat waktu

    Prosentase peningkatan perkaramiskin dan terpinggirkan yangmendapatkan layanan posyakumyang diselesaikan tepat waktu

    100%

    6 Terwujudnya peningkatan penyelesaianperkara yang diselesaikan dengan carasidang di luar gedung dan diputus tepat

    waktu

    Prosentase peningkatan perkarayang diselesaikan dengan carasidang di luar gedung yang diputus

    100%

    7 Terwujudnya peningkatan penyelesaianputusan / penetapan secara tepat waktuyang di unggah ke website

    Prosentase peningkatanpenyelesaian putusan / penetapansecara tepat waktu yang di unggahke website

    100%

    8 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan meja informasi

    Prosentase peningkatan pemberianpelayanan informasi kepadamasyarakat yang berkaitan denganperkara

    100%

    9 Terwujudnya peningkatan penyelesaianminutasi berkas perkara tepat waktu

    Prosetase peningkatan kualitas dankwantitas minutasi berkas perkara

    95%

    10 Terwujudnya peningkatan administrasipenerimaan perkara yang efektif, efesiendan akuntabel

    Prosentase peningkatanpenyelesaian adminitrasi / registrasipenerimaan perkara

    100%

    11 Terwujudnya persidangan perkara secarasederhana, tepat waktu, dan tranparan

    Prosentase persidangan perkarasecara sederhana, tepat waktu,tranparan dan akuntabel

    95%

    12 Terwujudnya peningkatan penyelesaianadministrasi putusan perkara yangefektif, efesien dan akuntabel

    Prosentase penyelesaianadministrasi putusan perkara

    100%

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    21/52

    Halaman 17

    13 Terwujudnya peningkatan pelayananpenyampaian salinan / putusan tepatwaktu

    Prosentase penyampaian salinanputusan / penetapan kepada parapihak tepat waktu

    100%

    14 Terwujudnya peningkatan penerbitanakta cerai secara cepat dan tepat waktu

    Prosentase peningkatan penerbitanakta cerai secara cepat dan tepat

    waktu

    95%

    15 Terwujudnya peningkatan pelayananpenyerahan akta cerai secara cepat dantepat waktu

    Prosentase peningkatan penyerahanakta cerai kepada para pihak

    100%

    16 Terwujudnya peningkatan pelayananmediasi

    Prosentase peningkatan pelayananmediasi

    100%

    17 Terwujudnya peningkatan kualitasputusan yang memenuhi rasa keadilankepada masyarakat

    Prosentase putusan yang tidakdiajukan upaya banding

    99%

    18 Terwujudnya peningkatan pelayananpermohonan eksekusi atas putusan yangtelah berkekuatan hukum tetap

    Prosentase pelayanan permohonaneksekusi yang telah ditindaklanjuti

    100%

    19 Terwujudnya peningkatan pelayananpengaduan masyarakat

    Prosentase peningkatan pengaduanyang ditindaklanjuti

    100%

    Kegiatan Anggaran1 Penyelesaian administrasi perkara; Rp. 7.340.000,-

    2 Pos Pelayanan Hukum; Rp.76.800.000,-

    3 Pembebasan Biaya Perkara; Rp. 7.500.000,-

    Tuban, 02 Januari 2015

    Ketua Pengadilan Agama Tuban Panitera/Sekretaris

    Drs. Aam Amarullah, M.H. H. Abdul Wahab, SH.

    NIP. 195605021988021001 NIP. 195803271983031001

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    22/52

    Halaman 18

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

    Dalam capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

    sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

    organisasi, oleh karena itu pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan

    Agama Tuban tahun 2015 dilakukan analisis capaian kinerja dengan cara

    membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini maupun tahun

    lalu dan tahun sebelumnya, analis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau

    peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

    dan analis atas efesiensi penggunaan sumber daya serta analisis program/

    kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

    pernyataan kinerja maupun pencapaian indikator kinerja yang telah

    ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat capaian

    kinerja Pengadilan Agama Tuban dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai

    berikut :

    No.Uraian / Sasaran

    StrategisIndikator Kinerja

    Target2015

    Realisasi2015

    Capaian2015%

    1 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian sisa perkarayang sederhana, tepatwaktu, transparan danakuntabel

    Prosentase sisaperkara tahun laluyang diselesaikantepat waktu

    99 % 100% 101 %

    2 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian perkarayang sederhana, tepatwaktu, transparan dan

    akuntabel

    Prosentase perkarayang diselesaikantepat waktu

    80 % 82,88% 103,06 %

    3 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian perkaradalam jangka waktu 5bulan

    Prosentasepeningkatan perkarayang diselesaikandalam jangka waktu 5bulan secara tepatwaktu

    99 % 89,55% 90,45%

    4 Terwujudnya peningkatanpelayanan perkara miskindan terpinggirkan yangdiselesaikan secara tepatwaktu

    Prosentasepeningkatan perkaramiskin danterpinggirkan yangdiselesaikan tepatwaktu

    100% 100 % 100%

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    23/52

    Halaman 19

    5 Terwujudnya peningkatanpelayanan perkara miskindan terpinggirkan yangmendapatkan layananposyankum secara tepatwaktu

    Prosentasepeningkatan perkaramiskin danterpinggirkan yangmendapatkanlayanan posyakumyang diselesaikantepat waktu

    100% 100% 100%

    6 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian perkarayang diselesaikan dengancara sidang di luargedung dan diputus tepatwaktu

    Prosentasepeningkatan perkarayang diselesaikandengan cara sidang diluar gedung yangdiputus

    - - -

    7 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian putusan /penetapan secara tepat

    waktu yang di unggah kewebsite

    Prosentasepeningkatanpenyelesaian putusan

    / penetapan secaratepat waktu yang diunggah ke website

    100 % 65,14 % 65,14 %

    8 Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan mejainformasi

    Prosentasepeningkatanpemberian pelayananinformasi kepadamasyarakat yangberkaitan denganperkara

    100 % 100% 100 %

    9 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian minutasi

    berkas perkara tepatwaktu

    Prosetasepeningkatan kualitas

    dan kwantitasminutasi berkasperkara

    95% 100% 105,26%

    10 Terwujudnya peningkatanadministrasi penerimaanperkara yang efektif,efesien dan akuntabel

    Prosentasepeningkatanpenyelesaianadminitrasi / registrasipenerimaan perkara

    100% 100% 100%

    11 Terwujudnya persidanganperkara secarasederhana, tepat waktu,dan tranparan

    Prosentasepersidangan perkarasecara sederhana,tepat waktu, tranparandan akuntabel

    95% 96,62% 101,70%

    12 Terwujudnya peningkatanpenyelesaian administrasiputusan perkara yangefektif, efesien danakuntabel

    Prosentasepenyelesaianadministrasi putusanperkara

    100% 100% 100%

    13 Terwujudnya peningkatanpelayanan penyampaiansalinan / putusan tepatwaktu

    Prosentasepenyampaian salinanputusan / penetapankepada para pihaktepat waktu

    100% 100% 100%

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    24/52

    Halaman 20

    14 Terwujudnya peningkatanpenerbitan akta ceraisecara cepat dan tepatwaktu

    Prosentasepeningkatanpenerbitan akta ceraisecara cepat dantepat waktu

    95% 100% 100%

    15 Terwujudnya peningkatanpelayanan penyerahanakta cerai secara cepatdan tepat waktu

    Prosentasepeningkatanpenyerahan akta ceraikepada para pihak

    100% 100% 105,26%

    16 Terwujudnya peningkatanpelayanan mediasi

    Prosentasepeningkatanpelayanan mediasi

    100% 100% 100%

    17 Terwujudnya peningkatankualitas putusan yangmemenuhi rasa keadilankepada masyarakat

    Prosentase putusanyang tidak diajukanupaya banding

    99% 99,79% 100,79%

    18 Terwujudnya peningkatan

    pelayanan permohonaneksekusi atas putusanyang telah berkekuatanhukum tetap

    Prosentase pelayanan

    permohonan eksekusiyang telahditindaklanjuti

    100% 0% 0%

    19 Terwujudnya peningkatanpelayanan pengaduanmasyarakat

    Prosentasepeningkatanpengaduan yangditindaklanjuti

    100% 0% 0%

    ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

    Dalam tahun anggaran 2015, Pengadilan Agama Tuban telah

    menetapkan 19 (sembilan belas) sasaran yang akan dicapai. Sasaran-

    sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 19 (sembilan

    belas) indikator kinerja. Adapun Analisa capaian kinerja diuraikan sebagai

    berikut :

    1. SASARAN 1: Terwujudnya peningkatan penyelesaian sisa perkara

    yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    Indikator Kinerja 1.

    Prosentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget

    2015

    Realisasi

    2015

    Capaian (%)

    2015

    Capaian (%)

    2013 2014

    1 Prosentase sisaperkara tahun laluyang diselesaikantepat waktu

    99 % 100% 101 % 99,68% 100%

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    25/52

    Halaman 21

    Sisa Perkara Pengadilan Agama Tuban yang belum diputus tahun

    2014 sebanyak 651 perkara, dan sisa tersebut pada tahun 2015 diputus

    sebayak 651 perkara sehingga tidak sisa perkara.

    Realisasi penyelesaian sisa perkara tahun 2014 yang

    diselesaikan tahun 2015 = 651/651 x 100 = 100%

    Capaian Kinerja = 100/99 x 100 % = 101%.

    Sedang sisa perkara tahun 2012 sebanyak 630 perkara dan pada tahun

    2013 dapat diselesaikan/diputus sebanyak 628 perkara sehingga sisa

    perkara sebanyak 2 perkara.

    Adapun Realisasi penyelesaian sisa perkara tahun 2012 yang

    diselesaikan tahun 2013 = 628/630 x 100% = 99,68 %.

    Capaian Kinerja = 99,68/100 x 100 % = 99,68 %.

    Sedangkan sisa perkara tahun 2013 sebanyak 619 perkara dan yang

    dapat diselesaikan/diputus tahun 2014 sebanyak 619 perkara sehingga

    tidak ada sisa perkara.

    Realisasi penyelesaian sisa perkara tahun 2013 yang

    diselesaikan tahun 2014 = 619/619 x 100% = 100 %.

    Capaian Kinerja = 100/100 x 100 % = 100 %.

    Berdasarkan hal tersebut, perbandingan realisasi kinerja dalam

    penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan dari tahun 2013 ( 99,68 %)

    ke tahun 2014 ( 100 %), mengalami kenaikan 0,32 % sedang

    penyelesaian sisa perkara dari tahun tahun 2014 ( 100 %)ke tahun 2015

    ( 101 %).

    Dari uraian tersebut, baik realisasi maupun capaian penyelesaian

    sisa perkara dalam kurun waktu 2 tahun berturut telah dapat mencapai

    target 100% yaitu pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 sedangkan

    pada tahun 2013 belum bisa mencapa target 100% disebabkan karena

    kuasa para pihak yang cenderung sering tidak hadir dalam persidangan,

    adanya para pihak yang bertempat tinggal diluar yurisdiksi Pengadilan

    Agama Tuban/ tempat tinggal diluar negeri serta surat ijin atau surat

    keterangan atasan bagi pihak yang berstatus PNS yang cenderung lama

    proses penyelesaian ijin/keterangan dari atasannya.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    26/52

    Halaman 22

    Dalam mempertahankan realisasi penyelesaian sisa perkara agar

    mencapai (100 %) Pengadilan Agama Tuban melakukan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    a. Meningkatkan kwalitas SDM dengan DDTK Jurusita/ Jurusita

    Pengganti sehingga dalam melaksanakan pemanggilan tidak ada lagi

    kesalahan dan akan memperlancar proses persidangan.

    b. Meningkatkan pelayanan dengan kordinasi lebih intensif dengan

    lembaga pemerintahan khususnya mengenai pemberian ijin

    perceraian PNS.

    2. SASARAN 2 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara yang

    sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

    Indikator Kinerja 2.

    Prosentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2014 2015

    1 Prosentase perkarayang diselesaikantepat waktu

    80 % 82,88% 103,06 % 100,26% 103,06 %

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 menerima perkara

    sejumlah 3.085 perkara, dan yang diputus untuk perkara masuk tahun

    2015 sejumlah 2.557 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2015 adalah

    sejumlah 528 perkara.

    Realisasi penyelesaian perkara tahun 2015 = 2.557/3.085x100

    %= 82,88 %.

    Capaian Kinerja tahun 2015 = 82,88/80 x 100 %= 103,06 %.

    Adapun perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 3.277 perkara, dan

    yang diputus pada tahun 2014 sejumlah 2.581 perkara sehingga sisa

    646 perkara.

    Realisasi penyelesaian perkara tahun 2014 = 2.581/3.277 x 100

    % = 79,98 %,

    Capaian kinerja = 79,98/80 x 100 % = 99,97 %.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    27/52

    Halaman 23

    Sedangkan perkara yang diterima pada tahun 2013 sebanyak 3.129

    perkara, dan yang diputus pada tahun 2013 sejumlah 2.512 perkara

    sehingga sisa 617 perkara.

    Realisasi penyelesaian perkara tahun 2013 = 2.512/3.129 x 100

    % = 80,28 %,

    Capaian kinerja = 80,28/80 x 100 % = 100,35 %.

    Dengan demikian, Realisasi penyelesaian perkara dari tahun 2013

    (80,28 %), tahun 2014 ( 79,98 %) dan tahun 2015 ( 82,88 %) mengalami

    kenaikan terakhir 2,9 % dan Capaian Kinerja tahun 2013 (100,35%),

    tahun 2014 (99,97 %) serta tahun 2015 (103,06 %) juga mengalami

    kenaikan terakhir 3,09 %.

    Untuk mempertahankan capaian tersebut, Pengadilan Agama Tuban

    mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Meningkatkan proses persidangan dengan menambah volume

    perkara tiap majelis.

    b. Optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA PLUS, dengan

    menggunakan aplikasi secara maksimal akan meringankan tugas

    walaupun SDM terbatas.

    c. Meningkatkan kwalitas SDM dengan mengadakan DDTK, evaluasi

    secara berkala dan mengikutkan pelatihan, dengan demikian akan

    merubah pola pikir yang menghasilkan kinerja lebih baik.

    3. SASARAN 3 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara

    dalam jangka waktu 5 bulan

    Indikator Kinerja 3.

    Prosentase peningkatan perkara yang diselesaikan dalam jangka

    waktu 5 bulan secara tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2014 2015

    1 Prosentasepeningkatan perkarayang diselesaikandalam jangka waktu 5bulan secara tepatwaktu

    99 % 89,55% 90,45%106,82

    %90,45%

    Sebagaimana Surat Edaran Mahkamah Agung RI No 2 tahun 2014

    bahwa penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat pertama paling

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    28/52

    Halaman 24

    lambat dalam waktu 5 bulan, oleh karena itu maka Pengadilan Agama

    Tuban pada tahun 2015 perkara yang diselesaikan dalam jangka

    waktu 5 bulan pada tahun 2015 sejumlah 2290 perkara, sedangkan

    perkara yang diterima tahun 2015 dan diputus pada tahun 2015

    sejumlah 2.557 perkara sehingga tersisa 267 perkara yang diselesaikan

    lebih dari 5 bulan.

    Realisasi perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan

    = 2.290/2.557 x 100 % = 89,55 %.

    Capaian Kinerja tahun = 89,55/99 x 100 % = 90,45 %.

    Adapun tahun 2013, perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5

    bulan sebanyak 2.228 perkara dan perkara yang diterima serta diputus

    tahun 2013 sebanyak 2.512 perkara sehingga 284 perkara yang

    diselesaikan lebih dari 5 bulan.

    Realisasi perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan

    = 2.228/2.512 x 100 % = 88.69 %.

    Capaian Kinerja = 88.69/91 x 100 % = 97,46 %.

    sedangkan pada tahun 2014, perkara yang diselesaikan dalam jangka

    waktu 5 bulan sejumlah 2.269 perkara sedang perkara yang diterima dan

    diputus tahun 2014 sejumlah 2.581 perkara sehingga 312 perkara yang

    diselesaikan lebih dari 5 bulan.

    Realisasi tahun 2014 = 2.269/2.581 x 100% = 87,91 %.

    Capaian Kinerja 2014 = 87,91/91 x 100 % = 96,60 %.

    Dari uraian tersebut diatas capaian kinerja tahun 2013 ke tahun 2014

    mengalami penurunan 0,86% sedang tahun 2014 ke tahun 2015 ada

    penurunan 6,15%, hal ini dikarenakan setiap tahunnya perkara yang

    diterima bobot dan keadaan perkara tidak sama. Untuk tahun 2015

    perkara yang diterima untuk pihak lawan ghoib / tidak diketahui tempat

    tinggalnya dengan jelas dan pasti diwilayah Indonesia, sebagaimana

    diatur oleh PP no 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang Undang no

    1 tahun 1974 pasal 27 (pemanggilan via pengumuman dengan sidang

    waktunya 4 bulan) jumlahnya meningkat disbanding tahun 2014.

    Oleh karena itu alternatif solusi yang telah dilakukan yaitu :

    a. Meningkatkan proses persidangan dengan menambah jadwalsidang.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    29/52

    Halaman 25

    b. Optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA PLUS.

    c. Pembinaan / Evaluasi kinerja dan DDTK untuk meningkatkan

    kwalitas pelayanan.

    4. SASARAN 4 : Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin

    dan terpinggirkan yang diselesaikan secara tepat waktu

    Indikator Kinerja 4.

    Prosentase peningkatan perkara miskin dan terpinggirkan yang

    diselesaikan tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentase peningkatanperkara miskin danterpinggirkan yangdiselesaikan tepat waktu

    100% 100 % 100% 100 % 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 mendapat alokasi

    Anggaran untuk peningkatan pelayanan masyarakat miskin sejumlah

    Rp.7.500.000,- untuk 25 perkara @ Rp.300.000,-, akan tetapi pada

    tahun 2015 Pengadilan Agama Tuban hanya menerima permohonan

    perkara prodeo sebanyak 14 perkara sehingga dari realisasi anggaran

    hanya terserap Rp.4.200.000,- dan sisa anggara segi anggaran sebesar

    Rp.3.300.000,-

    Realisasi pelayanan masyarakat miskin tahun 2015= 14/14

    x100% = 100 %.

    Capaian kinerja = 100/100 x100% = 100 %.

    Namun jika dilihat dari realisasi anggaran maka

    Realisasi anggaran pelayanan masyarakat miskin tahun 2015 =

    14/25 x100% = 56 %.

    Capaian kinerja = 56/100 x100% = 56 %.

    Dengan demikian apabila target tersebut didasarkan pada anggaran

    yang tersedia dalam DIPA maka belum memenuhi target yang telah

    ditetapkan, tetapi apabila target tersebut didasarkan pada apakah

    seluruh permohonan perkara prodeo telah dilayani oleh Pengadilan

    Agama Tuban, maka seluruh permohonan perkara prodeo telah dapatdilayani oleh Pengadilan Agama Tuban.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    30/52

    Halaman 26

    Sedangkan pada tahun 2014 mendapat alokasi Anggaran untuk

    peningkatan pelayanan masyarakat miskin sejumlah Rp.6.000.000,-

    untuk 20 perkara @ Rp.300.000,-.dari jumlah tersebut dapat terserap

    sejumlah Rp.6.000.000,- atau 20 permohonan perkara miskin yang dapat

    dilayani melalui biaya DIPA. Dalam DIPA pagu untuk perkara miskin

    sebanyak 20 perkara dan Pengadilan Agama Tuban bisa melayani lebih

    dari Pagu yaitu sebanyak 25 perkara dan semua bisa terlayani, dengan

    demikian pelayanan terhadap perkara miskin dapat terlayani dengan

    baik.

    Realisasi pelayanan masyarakat miskin tahun 2014= 25/25 x100%

    = 100 %.

    Capaian kinerja = 100/100 x100% = 100 %.

    Sedangkan pada tahun 2013 Pengadilan Agama Tuban

    mendapatkan anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- untuk 25 perkara dan

    untuk anggarannya hanya terserap sebesar Rp. 3.600.000,- (12

    perkara), terdapat sisa anggaran sebesar Rp.3.900.000,- (13 perkara)

    meskipun pada tahun 2013 ada 25 permohonan perkara miskin dan dari

    25 permohoan perkara miskin dapat terlayani semua.

    Realisasi pelayanan perkara miskin = 25/25 x 100 % = 100 %.

    Capaian Kinerja 100/100x 100 %=100 %

    Sisa anggaran pelayanan perkara miskin sebanyak Rp 3.900.000,-

    atau sebanyak 13 perkara tidak mendapatkan anggaran dari DIPA tahun

    2013, hal tersebut disebabkan karena pada sebagian besar perkara

    tersebut masuk sebelum bulan pertengahan bulan April 2013 dan pada

    saat itu anggaran DIPA untuk perkara prodeo masih terdapat blokir dan

    belum dilakukan revisi anggaran sehingga tidak dapat dibayarkan

    melalui DIPA, namun demikian permohonan perkara prodeo tersebut

    tetap dilayani oleh Pengadilan Agama Tuban, sedangkan setelah DIPA

    direvisi dan tidak terblokir permohonan perkara miskin hanya 12 perkara.

    Dari uraian tersebut diatas capaian kinerja tahun 2013 ke tahun 2014

    tercapai sesuai target yang ditetapkan sejumlah 100 %, sedang tahun

    2014 ke tahun 2015 ada penurunan 44 %.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    31/52

    Halaman 27

    Oleh sebab itu untuk meningkatkan realisasi penyerapan anggaran

    perkara untuk orang miskin, Pengadilan Agama Tuban telah mengambil

    langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat miskin bahwa mereka

    bisa beracara secara gratis di Pengadilan Agama Tuban dengan

    dibiayani Negara alias gratis.

    2. Optimalisasi penggunaan anggaran perkara bagi masyarakat miskin.

    3. Optimalisasi pelayanan bagi masyarakat miskin yang memerlukan

    proses perkara dengan anggaran Negara.

    5. SASARAN 5 : Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin

    dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan posyakum secara

    tepat waktu

    Indikator Kinerja 5.

    Prosentase peningkatan perkara miskin dan terpinggirkan yang

    mendapatkan layanan posyakum yang diselesaikan tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatan perkaramiskin danterpinggirkan yangmendapatkan layananposyankum yangdiselesaikan tepatwaktu

    100% 100 % 100 % - 100 %

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun Aggaran 2015 mendapatkan

    alokasi anggaran posyankum = 768 jam layanan x Rp. 100.000,- =

    Rp.76.800.000,-.dan bisa dilaksanakan semuanya. Realisasi pelayanan posyankum = 768/768 x 100 %= 100 %,

    Capaian Kinerja =100/100x 100 %= 100 %.

    Dari jumlah jam layanan tersebut pada tahun 2015 telah bisa

    melayani 2.917 perkara permohonan pembuatan jasa gugatan dan

    konsultasi hukum, yang dilayani oleh lembaga bantuan Hukum yaitu dari

    LKBH Universitas Sunan Bonang Tuban, adapun dana yang terserap

    pada tahun 2015 sejumlah Rp.76.800.000,- tidak ada sisa anggaran.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    32/52

    Halaman 28

    Sedangkan untuk tahun 2013 Pengadilan Agama Tuban tidak

    mendapatkan dana dari DIPA untuk pelayanan Posyankum karena

    dialihkan ke Kementerian Hukum dan HAM.

    Adapun pada tahun 2014 telah bisa melayani 1.950 perkara

    permohonan pembuatan jasa gugatan dan konsultasi hukum, yang

    dilayani oleh lembaga bantuan Hukum yaitu dari LKBH Universitas

    Sunan Bonang Tuban, adapun dana yang terserap pada tahun 2014

    sejumlah Rp.57.600.000,- tidak ada sisa anggaran.

    Berdasarkan hal tersebut baik realisasi maupun capaian kinerja

    pelayanan Posbakum di Pengadilan Agama Tuban berhasil dengan baik

    (100 %), hal ini karena adanya kerjasama yang baik antara Pengadilan

    Agama Tuban dengan Lembaga bantuan Hukum dan adanya evaluasi

    secara berkala yang hasilnya sangat meringankan beban pencari

    keadilan khususnya yang kurang mampu.

    6. SASARAN 6 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara

    dengan cara sidang keliling

    Indikator Kinerja 6.

    Prosentase peningkatan perkara yang diselesaikan dengan cara

    sidang di luar gedung yang diputus

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2014 2014 2014 2012 2013

    1 Prosentasepeningkatan perkarayang diselesaikandengan cara sidangdi luar gedung yang

    diputus

    -- -- -- -- --

    Jumlah Alokasi anggaran yang tersedia = Rp. 0,-

    Jumlah Sidang keliling yang dilaksanakan = 0

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0%

    Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan bagi masyarakat miskin yang

    terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling 0% karena tidak

    ada kegiatan karena Pengadilan Agama Tuban tidak ada sidang keliling.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    33/52

    Halaman 29

    7. SASARAN 7 : Terwujudnya peningkatan kemudahan akses bagi

    masyarakat pencari keadilan

    Indikator Kinerja 7.

    Prosentase peningkatan penyelesaian putusan / penetapan secara

    tepat waktu yang di unggah ke website

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatanpenyelesaianputusan / penetapansecara tepat waktuyang di unggah kewebsite

    100 % 65,14 % 65,14 % 91,08% 99,1%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah memutus perkara

    sebanyak 3.208 perkara, sedang pada tahun 2015 jumlah putusan yang

    telah diuplod dalam web sebanyak 2.090 perkara.

    Realisasi putusan yang telah diuplod dalam web = 2.090/3.208 x

    100% = 65,14 %.

    Capaian Kinerja = 65,14/100 x 100% = 65,14%.

    Adapun tahun 2013 Pengadilan Agama Tuban telah memutus

    perkara sebanyak 3.140 perkara, dan perkara yang telah diuplod dalam

    web sebanyak 2.145 perkara.

    Realisasi putusan yang telah diuplod dalam web tahun 2013

    = 2145/3140 x 100% = 68,31 %

    Capaian kinerja = 68,31/75 x 100 % = 91,08 %.

    Sedangkan tahun 2014 telah memutus perkara sebanyak 3.195

    perkara dan telah diuplod dalam web sebanyak 2.533 perkara.

    Realisasi putusan yang telah diuplod dalam web = 2.533/3.195 x

    100% = 79,28 %.

    Capaian Kinerja = 79,28/80 x 100% = 99,1%.

    Berdasarkan uraian diatas Realisasi maupun capaian kinerja

    Pengadilan Agama Tuban telah mengalami kenaikan yaitu tahun 2013

    ke tahun 2014 sebesar 7 % sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015

    mengalami penurunan sebesar 34 %. Hal ini disebabkan karena petugas

    khusus yang ditugaskan untuk upload putusan dalam web telah

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    34/52

    Halaman 30

    merangkap tugas baru sebagai Jurusita Pengganti dan tenaga supir

    Pengadilan Agama Tuban sehingga tidak bisa maksimal dalam

    melaksanakan upload putusan ke dalam web, disamping itu juga jumlah

    SDM kususnya Panitera Pengganti yang tidak seimbang dengan jumlah

    perkara yang ditangani demikian juga adanya rangkap jabatan yang

    membuat berkurangnya waktu pejabat dalam menyelesaikan tugasnya,

    oleh karena itu alternatif solusi diambil langkah- langkah sbb :

    1. Perlu ditunjuk petugas baru yang khusus menangani upload putusan

    ke dalama web.

    2. Optimalisasi penggunaan SIADPA PLUS.

    3. Pembinaan Hakim dan Panitera Pengganti serta petugas IT.

    4. Perbaikan SOP.

    5. Percepatan proses minutasi.

    8. SASARAN 8 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan meja

    informasi

    Indikator Kinerja 8.

    Prosentase peningkatan pemberian pelayanan informasi kepada

    masyarakat yang berkaitan dengan perkara

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatanpemberian pelayananinformasi kepadamasyarakat yangberkaitan denganperkara

    100 % 100% 100 % 100 % 100 %

    Jumlah permohonan pelayanan informasi Pengadilan Agama Tuban

    tahun 2015 sebanyak 182 permohonan, dan yang dilayani pada tahun

    2015 sebanyak 182 permohonan,

    Realisasi pelayanan informasi tahun 2015 = 182/182 x 100 % =

    100%.

    Capaian Kinerja Pelayanan informasi = 100/100 x 100 %= 100 %.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    35/52

    Halaman 31

    Adapun untuk tahun 2013, Pengadilan Agama Tuban melayani

    permohonan informasi sebanyak 196 permohonan dan dari jumlah

    tersebut telah dilayani semuanya

    Realisasi pelayanan informasi tahun 2013 = 196/196 x 100 =

    100%

    Capaian kinerja 100/100x 100 % = 100 %.

    Sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 217 permohonan, dan yang

    dilayani pada tahun 2014 sebanyak 217 permohonan,

    Realisasi pelayanan informasi tahun 2014 = 217/217 x 100 % =

    100%.

    Capaian Kinerja Pelayanan informasi = 100/100 x 100 %= 100 %.

    Dari uraian tersebut mulai tahun 2013 sampai tahun 2015 kinerja

    Pengadilan Agama Tuban dalam hal pelaksanaan pelayanan publik

    telah terealisasi dan telah mencapai target dengan baik.

    Bahwa untuk pelaksanaan pelayanan informasi dapat memberikan

    data yang akurat maka diambil langkah- langkah :

    a. Pembinaan dan DDTK petugas meja informasi.

    b. Mengadakan evaluasi secara berkala.

    c. Perbaikan SOP.

    d. Optimalisasi layanan secara online.

    9. SASARAN 9 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian minutasi

    berkas perkara tepat waktu

    Indikator Kinerja 9.

    Prosetase peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi berkas

    perkara

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosetasepeningkatan kualitasdan kwantitasminutasi berkasperkara

    95% 100% 105,26% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah memutus perkara

    sebanyak 3.208 perkara, sedangkan jumlah putusan yang telah

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    36/52

    Halaman 32

    diminutasi sebanyak 3.208 perkara .

    Realisasi peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi tahun 2015

    = 3.208/3.208 x 100 % = 100 %.

    Capaian Kinerja = 100/99 x100% = 105,26 %.

    Sedangkan pada tahun 2013 Pengadilan Agama Tuban telah

    memutus perkara sebanyak 3.140 perkara, sedangkan jumlah putusan

    yang telah diminutasi sebanyak 3.140 perkara.

    Realisasi peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi tahun 2013

    = 3.140/3.140 x 100 % = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100 x 100% = 100 %.

    Adapun pada tahun 2014 telah memutus perkara sebanyak 3.195

    perkara, sedangkan jumlah putusan yang telah diminutasi sebanyak

    3.180 perkara .

    Realisasi peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi tahun 2014

    = 3.180/3.195 x 100 % = 99,53%.

    Capaian Kinerja = 99,53/100 x100% = 99,53%.

    Berdasarkan uraian diatas capaian kinerja Pengadilan Agama Tuban

    dari tahun 2012 ke tahun 2013 telah mencapai target yang ditentukan

    sedangkan dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan

    sebesar 0,47% sehingga dengan demikian capaian sudah berhasil,

    walaupun belum mencapai 100 % dikarenakan:

    1. Jumlah SDM khususnya Panitera Pengganti yang tidak seimbang

    dengan jumlah perkara yang ditangani demikian juga adanya rangkap

    jabatan yang membuat berkurangnya waktu pejabat dalam

    penyelesaian tugasnya, dan bobot perkara yang ditangani sulit

    sehingga perlu konsep dan pemeriksaan lebih teliti oleh Ketua Majlis.

    2. Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

    Peradilan Agama mengatur selambat-lambatnya 14 (empat belas)

    hari sejak putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi,

    oleh karena itu alternatif solusi diambil langkah- langkah sbb :

    1. Optimalisasi penggunaan SIADPA PLUS.

    2. Pembinaan Hakim dan Panitera Pengganti serta petugas IT.

    3. Perbaikan SOP.4. Percepatan proses minutasi.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    37/52

    Halaman 33

    Dengan adanya pelaksanaan program tersebut dan evaluasi secara

    berkala maka diharapkan realisasi dan capaian kinerja Pengadilan

    Agama Tuban dalam peningkatan kualitas dan kuantitas minutasi

    putusan pada tahun depan akan lebih baik.

    10. SASARAN 10 : Terwujudnya peningkatan administrasi penerimaan

    perkara yang efektif, efesien dan akuntabel

    Indikator 10

    Prosentase peningkatan penyelesaian adminitrasi / registrasi

    penerimaan perkara

    No Indikator Kinerja

    Target Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatanpenyelesaianadminitrasi /registrasi penerimaanperkara

    100% 100% 100% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah menerima perkara

    sebanyak 3.085 perkara, dari jumlah penerimaan tersebut telah

    diselesaikan administrasi penerimaan perkara sebanyak 3.085 perkara,

    oleh karena itu :

    Realisasi penyelesaikan administrasi penerimaan perkara tahun

    2015 = 3.085/3.085 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100 x 100% = 100%.

    Adapun pada tahun 2013 telah menerima perkara sebanyak 3.129

    perkara, dan telah diselesaikan administrasi penerimaan perkara

    sebanyak 3.129 perkara.

    Realisasi penyelesaikan administrasi penerimaan perkara tahun

    2013 = 3.219 / 3.129 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100 x 100% = 100%.

    Sedangkan Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 telah

    menerima perkara sebanyak 3.227 perkara, dari jumlah penerimaan

    tersebut telah diselesaikan administrasi penerimaan perkara sebanyak

    3.227 perkara, oleh karena itu :

    Realisasi penyelesaikan administrasi penerimaan perkara tahun

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    38/52

    Halaman 34

    2014 = 3.227/3.227 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100 x 100% = 100%.

    Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015

    adalah sebanyak 3.085 perkara. Seluruh proses administrasi perkara

    dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan

    Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama

    Tuban yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat

    SKUM, memasukkan dalam buku jurnal dan induk keuangan perkara,

    memasukkan dalam buku register perkara. Dengan demikian untuk

    indikator telah mencapai target yaitu 100 %.

    Berdasarkan data tersebut mulai dari tahun 2013 sampai dengan

    2015 kinerja Pengadilan Agama Tuban dalam hal penyelesaian

    administrasi penerimaan perkara telah terealisasi dan telah mencapai

    target dengan baik.

    Sehubungan hal tersebut untuk lebih meningkatkan penyelesaian

    administrasi penerimaan perkara maka diambil langkah- langkah :

    1. Pembinaan dan DDTK yang berkenaan dengan Pola Bindalmin ke

    para pegawai.

    2. Melaksanakan percepatan proses administrasi penerimaan perkara.

    3. Optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA Plus

    11. SASARAN 11 : Terwujudnya persidangan perkara secara

    sederhana, tepat waktu, dan transparan

    Indikator 11

    Prosentase persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu,

    tranparan dan akuntabel

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepersidangan perkarasecara sederhana,tepat waktu,tranparan danakuntabel

    95% 96,62% 101,70% 93,31% 96.19%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah menerima perkara

    sebanyak 3.085 perkara dan telah melaksanakan proses persidangan

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    39/52

    Halaman 35

    sebanyak 2.981 perkara sehingga sisa perkara yang tidak dapat

    disidangkan pada tahun 2015 sejumlah 104 perkara.

    Realisasi perkara yang telah disidangkan = 2.981/3.085 x 100% =

    96,62%.

    Capaian Kinerja = 96.62/95x100%= 101.70%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 telah menerima perkara

    sebanyak 3.129 perkara, dan telah melaksanakan proses

    persidangan perkara sebanyak 2.774 perkara sehingga sisa yang

    tidak dapat disidangkan sebanyak 355 perkara pada tahun 2013.

    Realisasi perkara yang telah disidangkan = 2.774 / 3.129 x 100%

    = 88,65%.

    Capaian Kinerja = 88,65/95x100% = 93,31%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 telah menerima perkara

    sebanyak 3.227 perkara dan telah melaksanakan proses persidangan

    sebanyak 2.808 perkara sehingga sisa perkara yang tidak dapat

    disidangkan pada tahun 2014 sejumlah 419 perkara.

    Realisasi perkara yang telah disidangkan = 2.808/3.227 x 100% =

    87.01%.

    Capaian Kinerja = 91.38/95x100%= 91.58%.

    Dari uraian tersebut diatas bahwa jumlah perkara yang didaftar dan

    dapat diproses persidangan dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami

    penurunan 2 % sedangkan tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami

    kenaikan 10 % perkara. Hal ini disebabkan karena berkurangnya perkara

    Ghoib dan perkara yang para pihak/salah satu pihak beralamat di luar

    yuridiksi Pengadilan Agama Tuban yang diterima pada akhir tahun 2015.

    Sehingga dengan demikian realisasi perkara yang disidangkan pada

    tahun 2015 telah melebihi target yang ditetapkan. Namun demikian untuk

    mempertahkan realisai tersebut tetap perlu diambil langkah-langkah

    sebagai berikut :

    1. Meningkatkan proses persidangan.

    2. Melakukan pembinaan SDM baik hakim, Panitera Pengganti, Jurusita

    melalui DDTK maupun pelatihan/seminar.

    3. Optimalisasi penggunaan Aplikasi SIADPA Plus.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    40/52

    Halaman 36

    12. Sasaran 12 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian administrasi

    putusan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel

    Indikator 12

    Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepenyelesaianadministrasi putusanperkara

    100% 100% 100% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah memutus perkara

    sebanyak 3.208 perkara, dan telah menyelesaikan administrasi perkara

    yang diputus sebanyak 3.208 perkara

    Realisasi penyelesaian administrasi putusan perkara tahun 2015=

    3.208/3.208 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 telah menerima perkara

    sebanyak 3.140 perkara, dan telah menyelesaikan administrasi

    penerimaan perkara sebanyak 3.140 perkara

    Realisasi penyelesaian administrasi putusan perkara tahun 2013 =

    3.140 / 3.140 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%..

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 telah memutus perkara

    sebanyak 3.195 perkara, dan telah menyelesaikan administrasi perkara

    yang diputus sebanyak 3.195 perkara

    Realisasi penyelesaian administrasi putusan perkara tahun 2014=

    3.195/3.195 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 memutus perkara

    sebanyak 3.208 perkara. Proses administrasi putusan perkara telah

    diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar

    Operasional Prosedur Pengadilan Agama Tuban yaitu mulai dari

    memasukkan instrumen keuangan sesuai dengan transaksi dalam buku

    jurnal dan menutup buku jurnal serta memasukkan dalam induk

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    41/52

    Halaman 37

    keuangan perkara, menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada pihak

    Penggugat/Pemohon dan menulis amar putusan dalam buku register

    perkara sesuai dengan jumlah perkara yang diputus,oleh karena itu

    proses administrasi putusan perkara telah dapat diselesaikan dengan

    mencapai target 100%.

    Berdasarkan hal tersebut diatas selama tahun 2013 sampai dengan

    tahun 2015 capaian Pengadilan Agama Tuban dalam proses

    administrasi putusan perkara telah terealisasi dan mencapai target

    dengan baik sehingga diharapkan penyelesaian administrasi putusan

    perkara tetap bisa bertahan baik, oleh karenanya maka diambil langkah-

    langkah :

    1. Pembinaan dan DDTK pegawai / pejabat yang terkait

    2. Percepatan proses administrasi putusan

    3. Penyempurnaan SOP

    4. Optimalisasi penggunaan Aplikasi SIADPA Plus

    13. Sasaran 13 : Terwujudnya peningkatan pelayanan penyampaian

    salinan / putusan tepat waktuIndikator 13

    Prosentase penyampaian salinan putusan / penetapan kepada para

    pihak tepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentase

    penyampaian salinanputusan / penetapankepada para pihaktepat waktu

    100% 100% 100% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah menerima

    permohonan pengambilan salinan putusan/penetapan sebanyak 412

    perkara, dan yang telah dilayani sebanyak 412 perkara.

    Realisasi penyampaian salinan putusan = 412/412 x 100% =

    100%.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    42/52

    Halaman 38

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 telah menerima perkara

    sebanyak 3.140 perkara, dan telah menyelesaikan administrasi

    penerimaan perkara sebanyak 3.140 perkara

    Realisasi penyampaian salinan putusan = 4.309 / 4.309 x 100% =

    100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 telah menerima

    permohonan pengambilan salinan putusan/penetapan sebanyak 3.000

    perkara, dan yang telah dilayani sebanyak 3.000 perkara.

    Realisasi penyampaian salinan putusan = 3.000/3.000 x 100% =

    100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Berdasarkan hal tersebut Pengadilan Agama Tuban telah dapat

    melayani pengambilan Salinan putusan/ penetapan dengan baik dan

    telah sesuai dengan Capaian Kinerja yaitu 100%.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, untuk mempertahankan agar dapat

    memberikan pelayanan prima dalam penyampaian salinan putusan

    kepada para pihak maka diambil langkah- langkah :

    1. Pembinaan dan DDTK pegawai / pejabat yang terkait pelayanan.

    2. Penyempurnaan SOP.

    3. Optimalisasi penggunaan Aplikasi SIADPA Plus.

    14. SASARAN 14 : Terbitnya akta cerai secara cepat dan tepat waktuIndikator 14

    Prosentase peningkatan penerbitan akta cerai secara cepat dantepat waktu

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatanpenerbitan aktacerai secara cepatdan tepat waktu

    95% 100% 105,26% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 berhasil memutus 3.208

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    43/52

    Halaman 39

    perkara yang terdiri dari 2.879 perkara perceraian dan 329 perkara

    adalah gugatan lainnya serta perkara permohonan, dimana dari 2.879

    perkara gugatan sebanyak 2542 perkara telah diterbitkan akta cerainya,

    yang terdiri dari 1.465 perkara gugatan yang telah berkekuatan hukum

    tetap dan 1.077 perkara cerai talak yang telah diikrarkan, dan

    Pengadilan Agama Tuban telah menerbitkan Akta Cerai sebanyak 2.542

    Akta Cerai yang terdiri dari 3 (tiga) rangkap dan diperuntukkan untuk

    suami, istri, dan arsip pengadilan.

    Realisasi penerbitan akta cerai 2015 = 2.542/2.542 x 100% =

    100%.

    Capaian Kinerja = 100/95x100% = 105,26%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 berhasil memutus 3.140

    perkara yang terdiri dari 2.871 perkara gugatan perceraian sedangkan

    269 adalah perkara gugatan lainnya dan perkara permohonan, dimana

    dari 2.871 perkara gugatan perceraian sebanyak 2.661 perkara telah

    diterbitkan akta cerainya yang terdiri dari 1.420 perkara gugat cerai yang

    telah berkekuatan hukum tetap dan 1.241 perkara cerai talak yang telah

    diikrarkan, dan Pengadilan Agama Tuban telah menerbitkan Akta Cerai

    sebanyak 2.661 Akta Cerai yang terdiri dari 3 (tiga) rangkap dan

    diperuntukkan untuk suami, istri, dan arsip pengadilan

    Realisasi penerbitan akta cerai tahun 2013 = 2.661/2.661 x 100%

    = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 berhasil memutus 3.195

    perkara yang terdiri dari 2.647 perkara perceraian dan 548 perkara

    adalah gugatan lainnya serta perkara permohonan, dimana dari 2.647

    perkara gugatan sebanyak 2.565 perkara telah diterbitkan akta cerainya

    yang terdiri dari 1.407 perkara gugatan yang telah berkekuatan hukum

    tetap dan 1.158 perkara cerai talak yang telah diikrarkan, dan

    Pengadilan Agama Tuban telah menerbitkan Akta Cerai sebanyak 2.565

    Akta Cerai yang terdiri dari 3 (tiga) rangkap dan diperuntukkan untuk

    suami, istri, dan arsip pengadilan.

    Realisasi penerbitan akta cerai 2014 = 2.565/2.565 x 100% =100%.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    44/52

    Halaman 40

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas semua perkara gugatan cerai

    yang telah berkekuatan hukum tetap dan perkara cerai talak yang telah

    diikrarkan ,mulai tahun 2012 sampai tahun 2014 telah diterbitkan akta

    cerainya, sehingga baik realisasi maupun capaian kinerja Pengadilan

    Agama Tuban telahmencapai target yang ditentukan dan berhasil

    dengan baik 100%. Oleh karena itu untuk mempertahankan agar

    berhasil baik maka diambil langkah- langkah :

    1. Optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA PLUS.

    2. Penyempurnaan SOP.

    3. Pembinaan dan DDTK pelayanan.

    15. SASARAN 15 : Terwujudnya peningkatan pelayanan penyerahanakta cerai secara cepat dan tepat waktu

    Indikator 15Prosentase peningkatan penyerahan akta cerai kepada para pihak

    N

    oIndikator Kinerja

    Target Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentasepeningkatanpenyerahan akta ceraikepada para pihak

    100% 100% 100% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 melayani permintaan

    pengambilan akta cerai sebanyak 2.292 Akta Cerai terdiri dari 1.140

    diminta oleh suami dan 1.152 diminta oleh istri, dan semuanya telah

    dilayani dan diserahkan akta cerai tersebut baik kepada suami maupun

    istri.

    Realisasi penyerahan akta cerai = 2.292/2.292 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Adapun akta cerai yang diminta oleh Para Pihak di Pengadilan

    Agama Tuban pada tahun 2013 melayani permintaan akta cerai

    sebanyak 3.861 Akta Cerai, yang terdiri dari 1.530 akta cerai pihak

    suami dan 2.331 akta cerai untuk pihak istri, yang semuanya telah

    dilayani dan diserahkan.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    45/52

    Halaman 41

    Realisasi penyerahan akta cerai = 3.861/3.861 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Selanjutnya Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 melayani

    permintaan pengambilan akta cerai sebanyak 3.766 Akta Cerai terdiridari 1.717 diminta oleh suami dan 2.049 diminta oleh istri, dan semuanya

    telah dilayani dan diserahkan akta cerai tersebut baik kepada suami

    maupun istri.

    Realisasi penyerahan akta cerai = 3.766/3.766 x 100% = 100%.

    Capaian Kinerja = 100/100x100% = 100%.

    Dari uraian tersebut diatas baik realisasi maupun capaian kinerja

    dalam pelananan penyerahan akta cerai Pengadilan Agama Tuban telah

    berhasil sesuai target yang ditentukan oleh karenanya untuk

    mempertahankan perlu diambil langkah- langkah :

    1 Meningkatkan pelayanan dengan diadakan pembinaan secara rutin.

    2 Optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA PLUS.

    3 Penyempurnaan SOP.

    Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak,

    Pengadilan Agama Tuban telah memberitahukan kepada para pihak

    melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Tuban.

    16. SASARAN 16 : Terwujudnya peningkatan pelayanan mediasi

    Indikator 16

    Prosentase peningkatan pelayanan mediasi

    No

    Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentase peningkatan

    pelayanan mediasi100% 100% 100% 100% 100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 telah memerintahkan para

    pihak berperkara untuk melaksanakan mediasi pada petugas mediator

    sebanyak 650 perkara dan perkara yang telah dimediasi sebanyak 650

    perkara

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    46/52

    Halaman 42

    Realisasi indikator pelayanan mediasi = 650/650 x 100 = 100%

    Capaian Kinerja = 100/100x100%=100%.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 telah memerintahkan para

    pihak berperkara untuk melaksanakan mediasi pada petugas mediatorsebanyak 683 perkara dan perkara yang telah dimediasi sebanyak 683

    perkara

    Realisasi indikator pelayanan mediasi = 683/683 x 100 = 100%

    Capaian Kinerja = 100/100x100%=100%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 telah memerintahkan para

    pihak berperkara untuk melaksanakan mediasi pada petugas mediator

    sebanyak 686 perkara dan perkara yang telah dimediasi sebanyak 686

    perkara

    Realisasi indikator pelayanan mediasi = 686/686 x 100 = 100%

    Capaian Kinerja = 100/100x100%=100%.

    Berdasarkan uraian diatas pelayanan Mediasi telah berhasil dengan

    baik baik realisasi maupun capaian kinerjanya, telah mencapai target yang

    ditentukan 100 %.

    Untuk mempertahankan pelayanan mediasi tersebut maka perlu

    diambil langkah- langkah :

    1. Memperbaiki MOU dengan mediator.

    2. Mengadakan evaluasi secara berkala antara Pimpinan Pengadilan

    Agama dengan Mediator.

    17. Sasaran 17 : Terwujudnya peningkatan kualitas putusan yang

    memenuhi rasa keadilan kepada masyarakat

    Indikator 17

    Prosentase putusan yang tidak diajukan upaya banding

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2015 2015 2015 2013 2014

    1 Prosentase putusanyang tidak diajukanupaya banding

    99% 99,79% 100,79% 99,65% 100%

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    47/52

    Halaman 43

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 berhasil memutus 3.208

    perkara yang terdiri dari 2.879 perkara gugatan dan 316 perkara

    permohonan, dimana dari 2.879 perkara gugatan yang mengajukan

    banding sebanyak 6 Perkara, sehingga yang tidak mengajukan banding

    sebanyak 2.873 Perkara.

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2.873/2.879 x 100 = 99,79%

    Capaian Kinerja = 99,79/99x100%=100,79%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 berhasil memutus 3.140

    perkara yang terdiri dari 2.701 perkara gugatan dan 439 perkara

    permohonan, dimana dari 2.701 perkara gugatan yang mengajukan

    banding sebanyak 9 Perkara, sehingga yang tidak mengajukan banding

    sebanyak 2.692 Perkara.

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2.692/2.701 x 100 = 99,66%

    Capaian Kinerja = 99,66/99x100%=100,66% untuk putusan yang

    tidak diajukan upaya hukum banding.

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2014 berhasil memutus 3.195

    perkara yang terdiri dari 2.662 perkara gugatan dan 533 perkara

    permohonan, dimana dari 2.662 perkara gugatan yang mengajukan

    banding sebanyak 10 Perkara, sehingga yang tidak mengajukan banding

    sebanyak 2.652 Perkara.

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2.652/2.662 x 100 = 99,77%

    Capaian Kinerja = 99,77/99x100%=100,77%

    Berdasarkan hal tersebut maka putusan pengadilan agama Tuban dari

    tahun 2014 sampai tahun 2015 sudah memenuhi rasa keadilan sehingga

    masyarakat yang mengajukan upaya hukum lebih sedikit dibanding

    dengan yang tidak mengajukan upaya hukum. Oleh karena itu

    Pengadilan Agama Tuban baik realisasi maupun capaian kinerja telah

    mencapai target yang ditentukan dan untuk mempertahankan hal

    tersebut diambil solusi alternatif antara lain :

    1. Pembinaan untuk Hakim, Panitera Pengganti, Jurusita Pengganti dan

    bagian pelayanan.

    2. Optimalisasi penggunaan SIADPA PLUS.

  • 7/24/2019 Lap Kinerja Full

    48/52

    Halaman 44

    18. SASARAN 18 : Terwujudnya peningkatan pelayanan permohonan

    eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap

    Indikator 18

    Prosentase pelayanan permohonan eksekusi atas putusan yangtelah ditindaklanjuti

    No Indikator KinerjaTarget Realisasi Capaian(%) Capaian(%)

    2014 2014 2014 2012 2013

    1 Prosentasepelayananpermohonaneksekusi yang telahditindaklanjuti

    100% 0% 0% 0% 0%

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2015 tidak ada permohonan

    eksekusi, meskipun Pengadilan Agama Tuban siap setiap saat

    melakukan pelayanan eksekusi jika ada yang mengajukan permohonan

    eksekusi.

    Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0%

    Capaian Kinerja untuk kegiatan permohonan eksekusi yang

    ditindaklanjuti = 0/100x100% = 0 %

    Pengadilan Agama Tuban pada tahun 2013 dan pada tahun 2014

    juga tidak menerima permohonan e