lap awal eksplo2.doc

Upload: bethlehem-mine

Post on 20-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    1/18

    TUGAS MATA KULIAH EKSPLORASI TAMBANG

    Contoh Artikel

    APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN

    BATUBARA PERMUKAAN DI KABUPATEN MUARA ENIM DAN

    LAHAT SUMATERA SELATAN

    Oleh :

    Bethlehe

    !"#$%#$#&'"!(

    Do)en : A*ree O+to,-. S/Si. MT

    Pro0r- St1*i : S2# Teknik Pert-3-n0-n

    FAKULTAS TEKNIK

    UNI4ERSITAS NEGERI PADANG

    !"#(

    1

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A/ L-t-r Bel-k-n0

    Dengan semakin tingginya kebutuhan bahan bakar dunia khususnya

    kebutuhan nasional, pemanfaatan sumber daya batubara sebagai salah satu

    sumber energi murah juga semakin diminati. Batubara merupakan sumber

    daya alam dengan jumlah cadangan yang memadai serta cukup potensial di

    Indonesia.

    Melihat prospek batubara ke depannya, pada masa mendatang banyak

    perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi

    batubara . Informasi penting bagi pengusaha batubara adalah mengetahui

    lokasi keberadaan batubara tersebut. Metode yang digunakan dalam survei

    batubara selama ini adalah metode konvensional/terestis yakni dengan survei

    langsung ke lapangan namun metode tersebut membutuhkan aktu, tenaga

    dan biaya cukup besar.

    !eiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya

    dalam bidang pertambangan, upaya pencarian keberadaan batubara deasa ini

    telah menggunakan metode penginderaan jauh. Dengan metode ini upaya

    eksplorasi dapat dilakukan dengan cara cepat, tepat dan jauh lebih murah

    untuk mendapatkan data permukaan bumi.

    B/ T151-n Peneliti-n

    2

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    3/18

    ". Mengkaji kemampuan data penginderaan jauh untuk menyadap informasi

    batuan yang mengandung batubara.

    #. Memetakan persebaran batubara permukaan di daerah penelitian yakni

    $abupaten Muara %nim dan &ahat.

    C/ M-n6--t Peneliti-n

    ". Dapat memetakan persebaran batubara permukaan di daerah yakni

    $abupaten Muara %nim dan &ahat.

    #. Dapat menginterpretasikan kenampakan yang ada pada citra satelit

    berdasarkan unsur-unsur interpretasinya.

    '. Menambah pengetahuan penulis mengenai metode pengindraan jauh

    khususnya citra satelit dalam upaya eksplorasi batubara.

    3

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    4/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A/ Pen0erti-n *-n Jeni) Pen0in*er--n J-1h

    (enginderaan )auh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi

    tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang

    diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, atau

    fenomena yang dikaji *&illesand, et.al., #++.

    (engindraan jauh dapat dibagi atas oto dara dan 0itra satelit. !aat ini

    banyak sekali satelit penginderaan jauh yang beredar diantaranya 1

    ". 0itra !atelit 0uaca terdiri dari 2iros-", 32!-", 4oes, 5633 37899,

    Modis, DM!(.

    #. 0itra satelit sumberdaya alam terdiri dari1

    a. !atelit 9esolusi 9endah yaitu, !pot, L-n*)-t, 3ster.

    b. 9esolusi 2inggi yaitu, Ikonos dan :uickbird.

    B/ L-n*)-t (

    2eknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh 53!3 3merika

    !erikat tahun ";# yang meluncurkan &andsat ", #, ' dst sebagai lanjutan

    satelit sumber daya alam I%92! yang dilanjutkan dengan seri-seri berikutnya,

    yaitu &andsat ', dan terakhir adalah &andsat yang diorbitkan bulan

    Maret ";;?. &andsat =, diluncurkan pada " Maret ";?

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    5/18

    beroperasi pada orbit polar, membaa sensor 2M *2hematic Mapper, yang

    mempunyai resolusi spasial '+ @ '+ m pada band ", #, ',

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    6/18

    !istem landsat = memanfaatkan beberapa panjang gelombang pada saat

    scanning/menyiam objek permukaan bumi, yakni sebagai berikut 1

    C/ Un)1r21n)1r Inter7ret-)i Citr-

    ntuk mengidentifikasi dan mengenali objek pada foto udara kita harus

    memahami karakteristik dari foto udara tersebut. $arakteristik penting yang

    biasa disebut sebagai unsur-unsur dasar interpretasi foto udara antara lain 1

    ". 9ona

    9ona merupakan unsure pengenal primer dalam pengindraan jauh.

    ungsi utama adalah untuk identifikasi batas objek pada citra. (enafsiran

    citra secara visual menuntut tingkatan rona bagian tepi yang jelas, hal ini

    dapat dibantu dengan teknik penajaman citra *enhacement). 9ona ialah

    tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra atau dapat

    diartikan sebagai gradasi keabuan yang teramati pada citra yang

    dipresentasikan secara hitam-putih. (ermukaan objek yang basah akan

    6

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    7/18

    cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga akan tampak lebih

    gelap disbanding objek yang relatif lebih kering.

    #. arna

    arna ialah ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan

    spektrum sempit, lebih sempit dari spectrum elektromagnetik tampak

    *!utanto, ";?>. 0ontoh objek yang menyerap sinar biru dan memantulkan

    sinar hijau dan merahmaka objek tersebut akan tampak kuning.

    Dibandingkan dengan rona, arna lebih mudah dikenali oleh penafsir

    dalam mengenali objek secara visual. 8al inilah yang dijadikan dasar

    untuk menciptakan citra multispectral.

    '. Bentuk dan kuran

    $eduanya merupakan asosiasi yang sangat erat. Bentuk

    menunjukkan konfigurasi umum suatu objek sebagaimana terekam pada

    citra pengindraan jauh. kuran merupakan bagian informasi konstektual

    selain bentuk dan letak. kuran merupakan atribut objek yang berupa

    jarak, luas, tinggi lereng dan volume *!utanto, ";?>. kuran merupakan

    cerminan penyajian luas daerah yang ditempati oleh kelompok individu.

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    8/18

    dinyatakan kasar/halus ataupun belang-belang. *!utanto, ";?>. 0ontoh

    hutan primer bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus.

    =. (ola

    Merupakan karakteristik makro yang digunakan untuk

    mendeskripsikan tata ruang pada kenampakan di citra. (ola atau susunan

    keruangan merupakan cirri yang menandai bagi banyak objek bentukan

    manusia dan beberapa objek alamiah. 8al ini membuat pola unsure

    penting untuk membedakan pola alami dan hasil budidaya manusia.

    !ebagai contoh perkebunan karet, kelapa sait sangat mudah dibedakan

    dari hutan dengan polanya dari jarak tanam yang seragam.

    >. Bayangan

    Merupakan unsur sekunder yangs sering membantu untuk identifikasi

    objek secara visual, misalnya untuk mengidentifikasi hutan jarang dan

    gugur daun *hal ini lebih berguna pada citra resolusi tinggi.

    . 3sosiasi

    3sosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu

    dengan objek lainnya. $arena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya

    suatu objek pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya objek lain,

    sebagai contohnya stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan/rel kereta

    api yang jumlahnya lebih dari satu *bercabang.

    8

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    9/18

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A/ Pen0-3il-n D-t-

    (eneliti mengambil data langsung dari hasil citra landsat. 0itra landsat

    ini diperoleh dari cara berikut ini 1

    Matahari memancarkan sinar dan panas ke bumi. (anas ini sebagian

    kecil diserap oleh bumi dan sebagian besar lagi berupa gelombang

    dipantulkan kembali ke luar angkasa melalui atmosfer. 4elombang pantulan

    inilah yang ditangkap oleh sensor satelit untuk menscanning objek yang ada

    di permukaan bumi. (ada prinsipnya, sensor satelit menangkap objek yang

    ada di bumi seperti mata kita menangkap ujud suatu objek. 6bjek yang kita

    lihat memantulkan cahaya yang sampai ke mata sehingga objek dapat terlihat

    oleh mata. !elanjutnya, sinyal yang ditangkap oleh sensor satelit ini dikirim

    ke stasiun penerima *receiver di bumi. !inyal ini kemudian dikirim ke

    fasilitas pengolah data. Data berupa sinyal dioleh menjadi citra. 5amun citra

    mentah ini masih harus dikoreksi terlebih dahulu baik dengan melakukan

    koreksi geometrik, koreksi radiometrik citra serta jika perlu dilakukan

    penajaman citra. !etelah citra yang didapat sempurna maka user atau

    pengguna dapat menggunakan data ini. 3lur pengambilan data oleh satelit

    landsat dapat digambarkan sebagai berikut 1

    9

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    10/18

    4ambar " 1 (rinsip (enginderaan )auh !atelit

    B/ Pen0ol-h-n D-t-

    0ara pengolahan data dilakukan berdasarkan bagan alir berikut ini 1

    ". $oreksi 4eometri

    !ifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan proyeksi. $oreksi ini dilakukan

    karena citra hasil rekaman mempunyai berbagai kesalahan. 3da dua

    10

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    11/18

    kesalahan geometris yaitu kesalahan sistimatik *kecondongan penyiam,

    kecepatan kaca penyiam, kesalahan panoramik, kecepatan ahana, rotasi

    bumi dan perspektif dan kesalahan non sistimatis yang disebabkan oleh

    variasi ketinggian dan posisi.

    #. $oreksi 9adiometrik 0itra

    Memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisisan kembali baris yang

    kosong karena drop out baris maupun kesalahan aal pelarikan *scanning

    start. Baris atau bagian baris yang bernilai tidak seharusnya, koreksi

    kembali dengan mengambil nilai piksel satu baris diatas dan

    dibaahnya, kemudian dirata-rata.

    '. (enajaman 0itra

    (enajaman citra *image enhacement meliputi semua operasi yang

    menghasilkan citra baru dengan kenampakan visual dan karakteristik

    spektral yang berbeda. (enajaman citra bertujuan untuk peningkatan

    mutu citra, yaitu menguatkan kontras kenampakan yang tergambar dalam

    citra digital.

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    12/18

    C/ Inter7ret-)i Citr-

    Interpretasi citra satelit landsat ini dilakukan dengan menginterpretasikan

    unsur-unsur kunci interpretasi yang telah dibahas di tinjauan pustaka diatas

    yakni sebagai berikut 1

    ". (ola, arna, bentuk, ukuran 1

    arna biru muda terlihat adalah daerah bekas pengikisan *penggalian.

    arna biru tua adalah bekas areal penambangan yang digenangi air

    sehingga menjadi sump. arna merah dan hijau adalah vegetasi dan hutan.

    arna hitam cenderung abu-abu pada areal penambangan bisa dikatakan

    adalah jalur batubara. 5amun arna hitam yang lebih gelap adalah batubara

    yang telah di stok baik di stockroom maupun stockpile. arna kuning

    kecoklatan dengan bentuk garis yang memanjang adalah sungai/air/ay.

    arna putih kekuningan yang berbentuk garis memanjang berona

    cenderung terang terang adalah jalan.

    #. 3sosiasi dan situs 1

    arna biru muda yang berada agak terpisah dari daerah penggalian adalah

    disposal *areal penimbunan namun tidak terindikasi adanya batubara.

    Disposal dan lokasi penggalian dibedakan dari jalur batubara yang meleati

    lokasi penggalian.

    '.2ekstur 1

    12

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    13/18

    2ekstur yang kasar pada vegetasi dapat diinterpretasikan sebagai vegetasi

    yang cukup lebat *hutan original. !edangkan tekstur yang halus diartikan

    sebagai vegetasi semak belukar saja. $enampakan batubara dalam citra

    apabila difilter akan tampak menonjol, memiliki tekstur seperti torehan-

    torehan kasar dan bergegiri.

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    14/18

    BAB III

    HASIL PENELITIAN

    A/ H-)il Citr- L-n*)-t

    Dari hasil citra landat didapat peta potensi sebaran batubara di

    $abupaten Muara %nim dan &ahat digambarkan sebagai berikut 1

    4ambar # 1 8asil 0itra &andsat &okasi Muara %nim dan &ahat

    B/ J-l1r B-t13-r-

    !etelah dihasilkan beberapa lokasi yang terindikasi batubara

    selanjutnya dicocokan secara fisiografis *genesa lokasi tersebut dengan peta

    geologi yang ada dan peta geologi hasil interpretasi citra &andsat = 2M. )alur

    batubara ini sebagian masuk lahan I( (2 Bukit 3sam. 2erdapat jalur

    batubara pada umumnya memanjang dari barat ke timur dan terdapat splitting

    batubara *splitting di daerah Muara 2iga Besar.

    )alur batubara ini mulai dari ujung timur adalah Banko dimana

    terdapat berlanjut ke 2ambang 3ir &aya terus ke arah barat. Dari sini

    14

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    15/18

    bercabang ke Muara 2iga Besar tara dan Muara 2iga Besar !elatan. 0abang

    ini bertemu kembali di $abupaten &ahat daerah !irahpulau hingga menerus

    ke &ahat. !ementara itu, selain formasi Muara %nim, terdapat formasi lain

    yakni batubara daerah Bukit $endi yang berada di selatan kabupaten muara

    enim mengarah ke barat daya *daerah !emendo. Di selatan formasi Muara

    %nim terdapat formasi lain ke arah Baturaja yang saat ini ditambang secara

    tradisional *ilegal.

    4ambar ' 1 8asil Interpretasi )alur !ebaran Batubara

    C/ U5i L-7-n0-n

    ji lapangan berupa pengambilan sampel untuk mendapatkan data

    primer, dilakukan secara purposive sampling dengan daerah yang dipilih

    adalah daerah yang meakili masing-masing unit batuan dan batas formasi

    batuan. Dalam pemilihan di perhatikan pula kemudahan menjangkau lokasi

    sampel. Dasar penentuan titik sampel adalah peta hasil interpretasi citra

    15

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    16/18

    &andsat = 2M. 8asil verifikasi lapangan digunakan sebagai koreksi dalam

    penarikan batas formasi batuan dan mengetahui kebenaran hasil interpretasi.

    Berdasarkan interpretasi aal ditentukan #= titik sampel yang menyebar

    di < formasi, yaitu formasi 3ir Benakat, ormasi Muara %nim, ormasi $asai

    dan formasi :va. !aat uji lapangan titik sampel berubah menjadi ' titik. "#

    titik tersebut diperoleh karena pada saat uji lapangan ada beberapa lokasi yang

    sulit dijangkau sehingga dilakukan penggantian titik lain yang masih meakili

    dari titik yang tidak dapat dijangkau. !elain itu, penambahan titik dilakukan

    karena ditemukannya lokasi baru yang menarik yaitu ditemukannya kontak

    pertemuan antara dua formasi yaitu formasi Muara %nim dan 3ir Benakat.

    Dalam ' titik sampel tersebut ditemukan "+ titik lokasi tersingkapnya

    batubara. Masalah yang dihadapi pada saat melakukan interpretasi adalah

    faktor topografi yang tidak terlalu menonjol. $ondisi tutupan aan tidak

    terlalu mengganggu karena pada data menunjukkan C "= . $ondisi topografi

    dan vegetasi atau tutupan lahannya sangat berpengaruh sekali terhadap

    identifikasi persebaran batubara permukaan.

    D/ H-)il U5i Ak1r-)i

    Berdasarkan hasil interpretasi pada citra &andsat = 2M sebagian daerah

    &ahat dan Muara %nim !umatera !elatan dilakukan pengecekan lapangan

    maka didapatkan hasil yang lebih akurat pada hasil reinterpretasi. Dalam

    reinterpretasi, pada peta struktur geologi dilakukan rekonstruksi terhadap

    struktur geologi dan singkapan batubara yang ada dilapangan. Dalam uji

    16

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    17/18

    lapangan ini peneliti mendapatkan 15i keteliti-n )e3e)-r 8#.&&9/ 8asil

    tersebut sudah merupakan hasil paling baik, karena dalam penelitian seperti ini

    untuk mendapatkan akurasi >+ dapat dikatakan baik.

    E/ E,-l1-)i H-)il Peneliti-n

    9esolusi citra landsat '+ m @ '+ m pada citra ini mampu mencakup area

    yang luas dimana diidentifikasi kenampakan- kenampakan morfologi dan

    fenomena geologi. 5amun 0itra landsat = 2M yang terdiri dari band dimana

    pada band-band tersebut julatnya masih terlalu lebar sehingga tingkat

    kedetilannya belum bisa memenuhi dari yang diharapkan. Metode yang

    digunakan ini masih memiliki banyak kekurangan diantaranya peneliti tidak

    menggunakan klasifikasi multispektral untuk analisis tutupan lahan yang

    sangat berpengaruh sekali terhadap sebaran batubara.

    (enggunaan citra hyperspectral juga sangat disarankan karena pada citra

    tersebut julatnya pendek sehingga dapat dilakukan identifikasi batubara secara

    lebih detail.

    BAB I4

    KESIMPULAN

    17

  • 7/24/2019 lap awal eksplo2.doc

    18/18

    ". 0itra landsat = 2M baik digunakan dalam penelitian seperti ini. 9esolusi '+

    m @ '+ m pada citra ini mampu mencakup area yang luas dimana kemampuan

    ini digunakan untuk mengidentifikasi kenampakan- kenampakan morfologi,

    litologi, dan fenomena geologi.

    #. $omposit