lansia dengan gangguan sensori penglihatan

14
LANSIA GANGGUAN SENSORI PENGLIHATAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Oleh Ria Novitasari 122310101022 Lidatu Nara Shiela 122310101048 Alisa Miradia P. 122310101074 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

Upload: alisa-miradia

Post on 18-Jul-2016

42 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

LANSIA GANGGUAN SENSORI PENGLIHATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Oleh

Ria Novitasari 122310101022

Lidatu Nara Shiela 122310101048

Alisa Miradia P. 122310101074

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA GANGGUAN SENSORI PENGLIHATAN

1. Dx: Gangguan sensori-persepsi; penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera.

Tujuan Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu, mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.Tujuan dapat tercapai setelah dilakukan 4 kali pertemuan dengan setiap pertemuan selama 30 menit.

Kriteria hasil -Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.- Mengidentifikasi atau memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.

Rencana Tindakan 1. Tentukan ketajaman penglihatan, kemudian catat apakah satu atau dua mata terlibat. Observasi tanda-tanda disorientasi.

2. Orientasikan klien tehadap lingkungan.3. Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur

dan iritasi mata, dimana dapat terjadi bila menggunakan tetes mata.

Rasional 1. Penemuan dan penanganan awal komplikasi dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut.

2. Meningkatkan keamanan mobilitas dalam lingkungan.

3. Cahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah penggunaan tetes mata dilator.

Siapa yang melakukan 1. Perawat dan lansia2. Perawat dan lansia3. Perawat

Berapa kali dilakukan 1. 1x pertemuan selama 1x30 menit2. 2x pertemuan selama 2x30 menit3. 1x pertemuan selama 1x30 menit

Tujuan Klien tidak mengalami gangguan penglihatan yang lebih lanjut.Tujuan dapat tercapai setelah dilakukan 4x pertemuan dengan setiap pertemuan selama 30 menit

Kriteria Hasil Mempertahankan ketajaman penglihatan tanpa

Page 3: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

kehilangan lebih lanjut.Rencana Tindakan 1. Kaji derajat atau tipe kehilangan penglihatan

2. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan kehilangan penglihatan.

3. Ajarkan klien untuk pemberian tetes mata (jumlah tetesan, jadwal, dosis).

Rasional 1. Menentukan pilihan intervensi selanjutnya.2. Meskipun kehilangan penglihatan yang telah

terjadi tidak dapat diobati akan tetapi kehilangan lebih lanjut dapat dicegah.

3. Membantu mempercepat proses penglihatan dan mencegah kehilangan penglihatan lanjutan.

Siapa yang melakukan

1. Perawat dan lansia2. Perawat dan lansia3. Perawat membimbing lansia

Berapa kali dilakukan 1. 1x pertemuan selama 1x30 menit2. 2x pertemuan selama 2x30 menit3. 1x pertemuan selama 1x30 menit

2. Dx: Gangguan perawatan diri khususnya pada lansia yang mengalami kehilangan penglihatan berhubungan dengan keterbatasan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan.

Tujuan Keluarga membantu kebutuhan perawatan diri lansia dengan gangguan penglihatanTujuan dapat tercapai setelah dilakukan 4x pertemuan dengan setiap kali pertemuan selama 45 menit.

Kriteria Hasil Keluarga mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri lansia dengan gangguan penglihatan

Rencana Tindakan 1. Jelaskan pada keluarga mengenai kebutuhan perawatan diri.

2. Diskusikan dengan keluarga penyebab keterbatasan kebutuhan perawatan diri.

3. Beri contoh cara memenuhi kebutuhan perawatan diri

4. Anjurkan keluarga untuk melakukan kembalai cara memenuhi kebutuhan perawatan diri.

5. Beri pujian atas kemampuan keluarga.Rasional 1. Keluarga mengerti mengenai kebutuhan

perawatn diri.2. Keluarga mengetahui penyebab keterbatasan

Page 4: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

pemenuhan kebutuhan perawatan diri.3. Keluarga mengetahui cara memenuhi kebutuhan

perawatan diri.4. Keluarga lebih memahami cara memenuhi

kebutuhan perawatan diri.5. Keluarga merasa dihargai.

Siapa yang melakukan 1. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

2. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

3. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

4. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

5. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

Berapa kali dilakukan 1. 1x pertemuan selama 1x45 menit2. 1x pertemuan selama 1x45 menit3, 4, dan 5 2x pertemuan selama 2x 45 menit

3. Dx: Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan dengan keluarga dan lansia kurang mengetahui sumber informasi, kurang terpajan dan mengingat, keterbatasan kognitif.

Tujuan Klien lansia gangguan penglihatan mampu menunjukkan pemahaman tentang kondisi, proses penyakit dan pengobatan.Tujuan dapat dicapai setelah dilakukan 7x pertemuan dengan setiap pertemuan selama 30 menit.

Kriteria Hasil - Klien lansia dengan gangguan penglihatan menyatakan pemahaman tentang kondisi, prognosis dan pengobatan.

- Klien lansia gangguan penglihatan dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan proses penyakit.

Rencana Tindakan 1. Pantau informasi tentang kondisi individu, prognosis, tipe prosedur, lensa.

2. Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin, beritahu untuk melaporkan penglihatan berawan.

3. Identifikasi tanda/gejala memerlukan upaya evaluasi medis, misal : nyeri tiba-tiba.

4. Anjurkan klien menghindari membaca, berkedip, mengangkat berat, mengejan saat

Page 5: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

defekasi, membongkok pada panggul, dll.5. Anjurkan klien tidur terlentang dengan

didampingi keluargaRasional 1. Penemuan dan penanganan awal komplikasi

dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut.2. Penemuan dan penanganan awal komplikasi

dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut.3. Penemuan dan penanganan awal komplikasi

dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut.4. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan

tekanan intra okuler.5. Tidur terlentang dapat membantu kondisi mata

agar lebih nyaman.Siapa yang melakukan

1. Perawat dengan lansia gangguan penglihatan.2. Perawat dengan lansia gangguan penglihatan.3. Perawat dengan lansia gangguan penglihatan.4. Perawat dengan lansia gangguan penglihatan.5. Perawat dengan lansia gangguan penglihatan.

Berapa kali dilakukan 1. 2x pertemuan selama 2x30 menit.2. 1x pertemuan selama 1x30 menit.3. 2x pertemuan selama 2x30 menit.4. 1x pertemuan selama 1x30 menit.5. 1x pertemuan selama 1x30 menit.

Tujuan Memberikan pengetahuan dan edukasi kepada keluarga mengenai lansia dengan gangguan penglihatan.Tujuan dapat dicapai setelah dilakukan 7x pertemuan dengan setiap pertemuan selama 45 menit.

Kriteria Hasil Keluarga dan juga lansia dengan gangguan penglihatan mampu mengetahui lebih dalam lansia dengan gangguan penglihatan.

Rencana Tindakan 1. Diskusikan dengan keluarga keterbatasan lansia dengan gangguan penglihatan dalam melakukan kegiatan.

2. Diskusikan dengan keluarga penyebab semakin menurunnya penglihatan pada lansia.

3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk menyaimpakan hal-hal yang ingin disampaikan.

4. Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana memperoleh informasi.

5. Berikan kesempatan keluarga untuk mencari informasi mengenai masalah terkait di dalam

Page 6: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

keluarga.6. Berikan kesempatan keluarga untuk

menyampaikan informasi yang di dapat.7. Bantu keluarga untuk meluruskan informasi yang

telah di dapat.8. Beri pujian atas usaha keluarga dalam

memperoleh informasi masalah terkait.Rasional 1. Keluarga mengetahui keterbatasan lansia dengan

gangguan penglihatan.2. Keluarga mengetahui penyebab semakin

menurunnya kemampuan penglihatan pada lansia.

3. Keluarga dapat meluangkan isi hatinya sehingga menjadi lega.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.5. Keluarga mampu berinteraksi dengan lingkungan

sekitar.6. Keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai

apa yang telah didapatkan.7. Keluarga merasa diperhatikan.8. Keluarga merasa dihargai.

Siapa yang melakukan 1. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan beserta lansia dengan gangguan penglihatan.

2. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

3. Perawat dengan keluarga lansia gangguan penglihatan.

4. Perawat, keluarga lansia gangguan penglihatan, dan masyarakat.

5. Keluarga dengan masyarakat sekitar.6. Perawat dengan keluarga lansia gangguan

penglihatan.7. Perawat dengan keluarga lansia gangguan

penglihatan.8. Perawat dengan keluarga lansia gangguan

penglihatan.Berapa kali dilakukan 1. 1x pertemuan selama 45 menit.

2. 1x pertemuan selama 45 menit.3. 1x pertemuan selama 45 menit.4. 1x pertemuan selama 45 menit.5. 1x pertemuan selama 45 menit.6. 1x pertemuan selama 45 menit.7 dan 8 1x pertemuan selama 45 menit.

Page 7: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Juall, Moyet. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Rosernberg, Martha Craft, Kelly Smith. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan. Yogyakarta: Digna Pustaka

Tamher, S, Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Page 8: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

SOAL KASUS

Bp. T (45 tahun) tinggal bersama istrinya ibu N (40 tahun), An. K (15 tahun) dan An. U (10 tahun) beserta Ayah dari Bp T yaitu Tn. R (70 tahun). tn. R telah mengalami kemunduran penglihatan selama beberapa tahun belakanagan ini. Akhir-akhir ini Tn. R merasa penglihatnnya semakin terasa buram, namun keluarga Bp. T kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan perawatan diri Tn. R sehingga belakangan ini beliau tampak kumal, sering menjatuhakan benda-benda yang akan diambilnya. 1. Dari kasus diatas, bagaimanakah tindakan yang dapat diambil oleh perawat

keluarga yang bertugas di lingkungan sekitar tempat tinggal Bp. T?a. Melakukan pengawasan terhadap keluarga Bp. Tb. Menunggu keluhan ataupun laporan dari keluarga Bp. Tc. Melakukan pembinaan terhadap keluarga Bp T untuk membantu

Tn. R dalam pemenuhan kebutuhan perawatan dirinya.d. Melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya.e. Melakukan kunjungan rumah pada keluarga Bp. T

2. Apakah yang menjadi faktor utama semakin menurunnya tingkat penglihatan Tn. R?a. Jenis kelaminb. Faktor genetikc. Lingkungand. Usia e. Asupan nutrisi

Ibu S (60 tahun) tinggal bersama suaminya bapak B (65 tahun), dan seorang anaknya An. T (25 tahun). Ibu S sudah beberapa tahun yang lalu mengalami kemunduran penglihatandan diikuti oleh bapak B dan An. T. Kemuduran penglihatan yang dialami semua semua anggota keluarga ini menimbulkan kecemasan tersendiri sehingga keluarga ini memutuskan untuk mengkonsultasikan keadaannya pada tim kesehatan yang ada.3. Kemungkinan apakah yang menjadi penyebab dari kemundiran penglihatan

dari keluarga ini?a. Jenis kelaminb. Usiac. Lingkungand. Asupan nutrisie. Genetik

4. Apakah yang dapat perawat lakukan terhadap keluarga tersebut?a. Melaporkan kejadian tersebut sebagai kejadian luar biasa

Page 9: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

b. Mennggu kejadian yang sama pada keluarga yang berbeda untuk dilakukan pemeriksaan

c. Melakukan pembinaan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga tersebut

d. Melaporkan pada dinas kesehatan setempate. Membagikan obat pada daerah tempat tinggal Ibu S agar tidak terjadi hal

yang serupa

Dalam sebuah keluarga menderita kemunduran penglihatan. Setelah diselidiki ternyata kemunduran penglihatan tersebut disebabkan kebiasaan keluarga tersebut yang tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.5. Dari kasus tersebut, penyebab utama kemunduran penglihatan dapat

disimpulkan adalah disebabkan oleh...a. Jenis kelaminb. Faktor genetikc. Lingkungand. Usiae. Asupan nutrisi

6. Salah satu hal yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi hal tersebut adalah...a. Memberikan pengarahan pada keluarga tersebut tentang pentingnya

konsumsi makanan yang mengandung vitamin Ab. Mengantarkan keluarga tersebut pada dinas kesehatanc. Memberikan obat untuk mengembalikan penglihatan keluarga tersebutd. Melakukan penyidikan pada keluarga lain yang kemungkinan mengalami

hal yang samae. Memberikan penyuluhan pada masyarakat di lingkungan tempat tinggal

keluarga tersebut

Bp. H (65 tahun) didiagnosa menderita katarak sejak 2 bulan yang lalu. Semakin hari penglihatan Bp. H semakin menurun. Keluarga membiarkan keadaan Bp. H karena menganggap hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada orang seusia Bp. H.7. Bagaimanakah rencana tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat dengan

keluarga Bp. H yang kurang pengetahuan tentang katarak?a. Mengajarkan perawatan dirumah dengan seadanya.b. Menganjurkan pengobatan dengan obat-obat herbal.c. Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai katarak d. Memberikan bantuan materi kepada keluarga Bp. H untuk melakukan

operasi.e. Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu pengobatan Bp. H.

8. Apakah tindakan selanjutnya yang seharusnya dilakukan perawat demi kesembuhan pasien?a. Mengajarkan perawatan dirumah dengan seadanya.b. Menganjurkan pengobatan dengan obat-obat herbal.c. M enganjurkan untuk melakukan operasi.

Page 10: Lansia Dengan Gangguan Sensori Penglihatan

d. Memberikan bantuan materi kepada keluarga Bp. H untuk melakukan operasi.

e. Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu pengobatan Bp. H.

Keluarga M memiliki anggota sbb: Bp. T (65 tahun), Ibu R (55 tahun), Tn. D (25 tahun), Tn. F (20 tahun), dan An. C (13 tahun). Bp. T mengalami gangguan sensorik penglihatan sejak umur 25 tahun. Setelah diselidiki pada masa mudanya Bp. T sering membaca dalam ruangan yang kurang pencahayaannya dan sering membaca sambil tidur. Hal itu juga sering dicontoh oleh anak-anaknya.9. Kemungkinan apakah yang menjadi penyebab dari kemundiran penglihatan

dari keluarga ini?a. Jenis kelaminb. Usiac. Kebiasaan d. Asupan nutrisie. Genetik

10. Apakah rencana tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mengurangi resiko gangguan sensorik penglihatan pada An. C?a. Menganjurkan pengobatan dengan obat herbalb. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang kebiasaan yang tidak

seharusnya dilakukanc. Menunggu kejadian yang sama pada anggota keluarga yang berbeda

untuk dilakukan pemeriksaand. Melakukan kunjungan rumah pada keluarga Me. Melakukan pengawasan terhadap keluarga M