lanjutan laporan darah.doc

1
TAMBAHAN PEMBAHASAN Menguji golongan darah lanjutan…... Mari kita membahas dahulu mengapa darah yang mengalami penggumpalan (dalam bentuk seperti pasir saat praktikum) setelah diberi suatu antigen dapat kita tentukan termasuk golongan darah yang mana. Penggumpalan darah atau aglutinasi terjadi karena aglutinin bereaksi dengan antigen yang tidak dimiliki eritrosit tersebut. Kami dapat menentukan bahwa (isi angka) % sampel darah adalah bergolongan darah A karena ketika sampel darah tersebut ditetesi serum anti-A (antigen/aglutinogen), darahnya menggumpal, dan pada daerah tetesan satunya yang ditambahkan serum anti-B tidak mengalami penggumpalan. Darah dapat mengalami penggumpalan saat ditetesi serum anti-A karena serum tersebut bereaksi dengan antigen B pada eritrosit darah uji. Sesuai dengan data golongan darah 0 dapat dimiliki baik pria maupun wanita. Sedangkan golongan darah A hanya ditemukan pada wanita. Meskipun demikian, tidak bisa disimpulkan bahwa golongan darah dipengaruhi oleh jenis kelamin, misalnya wanita berkecenderungan memiliki golongan darah A. Hal ini dikarenakan sampel darah yang digunakan hanya 6 orang. Sama halnya, dengan golongan darah B dan AB,meskipun disampel kebetulan tidak ada yang memiliki golongan darah tersebut, namun sebenarnya banyak orang baik wanita dan pria yang memiliki golongan darah B dan AB. Pewarisan sifat golongan darah dikontrol oleh alel I. Sifat ini tidak terpaut kromosom kelamin, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa jenis kelamin dapat menentukan golongan darah yang dimiliki.

Upload: priangga-bw

Post on 29-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

darah

TRANSCRIPT

Page 1: lanjutan laporan darah.doc

TAMBAHAN

PEMBAHASAN

Menguji golongan darah

lanjutan…...

Mari kita membahas dahulu mengapa darah yang mengalami penggumpalan (dalam bentuk seperti pasir saat praktikum) setelah diberi suatu antigen dapat kita tentukan termasuk golongan darah yang mana. Penggumpalan darah atau aglutinasi terjadi karena aglutinin bereaksi dengan antigen yang tidak dimiliki eritrosit tersebut. Kami dapat menentukan bahwa (isi angka) % sampel darah adalah bergolongan darah A karena ketika sampel darah tersebut ditetesi serum anti-A (antigen/aglutinogen), darahnya menggumpal, dan pada daerah tetesan satunya yang ditambahkan serum anti-B tidak mengalami penggumpalan. Darah dapat mengalami penggumpalan saat ditetesi serum anti-A karena serum tersebut bereaksi dengan antigen B pada eritrosit darah uji.

Sesuai dengan data golongan darah 0 dapat dimiliki baik pria maupun wanita. Sedangkan golongan darah A hanya ditemukan pada wanita. Meskipun demikian, tidak bisa disimpulkan bahwa golongan darah dipengaruhi oleh jenis kelamin, misalnya wanita berkecenderungan memiliki golongan darah A. Hal ini dikarenakan sampel darah yang digunakan hanya 6 orang. Sama halnya, dengan golongan darah B dan AB,meskipun disampel kebetulan tidak ada yang memiliki golongan darah tersebut, namun sebenarnya banyak orang baik wanita dan pria yang memiliki golongan darah B dan AB. Pewarisan sifat golongan darah dikontrol oleh alel I. Sifat ini tidak terpaut kromosom kelamin, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa jenis kelamin dapat menentukan golongan darah yang dimiliki.