lanjutan skripsi

Upload: ayatul-husna-kcb

Post on 15-Jul-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

No. 1.

Data Dari 112 29

rumah (25,89%)

Masalah Kesehatan Kurangnya

Dx keperawatan komunitas Resiko terjadinya penyakit

terdapat

kesehatan lingkungan infeksi(diare, ISPA, DHF, pengetahuan tentang penyakit kuilt, typoid, dli) di

rumah yang tidak bersih baik di dalam maupun di halaman rurmah. Dari 112 65 rumah rumah yang jurnlah

kesehatan Kesadaran dusun Burung - bu rung untuk hidup diakibatkan olch lingkungan yang kurang bersih dan pembuangan kotoran yang tidak sesuai dengan standar kesehatan berhubungan dengan: Kurangnya

terdapat (58,04%) mempunyai

kamar < 2 dalam rumah. Dari 112 rurnah

terdapat 4 (3,57%) yang tidak mempunyai

pengetahuan masyarakat pentingnya lingkungan. Kurangnya iii tentang kesehaan

ventilasi (lendela rumah). Dari 112 rumah

terdapat 8 (7,14%) rumah yang tidak dibuka

asyarakat sehat

ventilasi/jendelanya setiap han. Dari 112 7 yang rumah (6,25?/o) cahaya

terdapat rumah

matahari tidak masuk ke

dalam rumah.

Dari

112 110

rumah (98,2%)

terdapat

yang anggota keluarganya menggunakan sumur gali. Dari 112 rumah

terdapat 6 (6,4%) rumah yang anggotanya

mengkonsumsi air yang tidak di masak. Dari 112 37 rumah (33,0%)

terdapat

rumah yang jarak sumber air dengan pembuangan akhir kotoran < 10 meter. Dari 112 rumah 77 rumah yang

(68,8%)

mempunyai vector lebih dan 2 jenis. Dari 112 rumah

terdapat 19 (16%) rumah yang anggota keluarganya mengkonsumsi air yang keadaan fisik airnya

berwarna, berbau. Dari

berasa,

dan

112 14

rumah rumah

terdapat

(12,5%) yang 2. Dari 59 bayi dan Resiko terjadinya penyakit pada bayi dan balita di dusun burung burung

balita terdapat 7 bayi dan balita (11,9%) yang tidak dibawa ke posyandu. Dari 59 bayi dan

berhubungan dengan : kesadaran membawa Kurangnya keluarga bayi, dan

balita terdapat 15 bayi dan balita (28,9%) yang grafik kmsnya

balita ke posyandu. Kurangnya keluarga manfaat bergizi bagi dan

menunjukkan BB datar setiap bulan dan 2 orang bayi dan balita (3,8%) yang menunjukkan gnafik menurun setiap bulan. Dari 59 bayi dan

pemahaman tentang makanan

pertumbuhan

perkembangan bayi, dan balita. Kurangnya

balita terdapat 5 bayi dan balita (8,5%) yang tidak diberi ASI.

pengetahuan keluarga/masyarakat

tentang imunisasi.

Dari 59 bayi dan

balita terdapac 9 bayl (16,7%) yang diberi ASI pada umur Dari 59 bayi dan

balita terdapat 20 bayi dan bailta (33,9%) yang tidak mendapat vitamin A dalam 6 bulan sekali. Dari 59 bayl dan

balita terdapat 7 bayi dan.balita diberi (11,9%)yang dengan

makan

frekuensi < 2 kali dalam sehari. Dari 59 bayi dan

baJita terdapat 24 bayi dan balita (40,7%) yang tidak mendapat imuniasi lengkap.

Penyakit yang paling

sening disderita bayi dan balita (56,4%), (32,1%), (3,8%). Dan 59 bayi dan adalah demam

batuk-batuk dan kejang

balita terdapat 7 orang (11,9%) mempunyai 3. yang frekwensi Kurangnya Resiko meningkatnya

makan < 2 kali sehari. Dari 25 lansia terdapat 9 lansia (36%) yang tidak pernah

pemahaman terhadap lansia.

keluarga angka morbiditas lansia di kesehatan dusunburung-hurung berhubungan Dengan : dan Kurangnya minat motivasi untuk lansia kesehatan.

memeriksakan kesehatan. Dari 25 lansia terdapat 4 lansia (1,6%) yang mengatasi sendini Dari 25 lansia terdapat 17 lansia bantuan dibutuhkan (68%) yang jenis

masyarakat yang adalah paling merneriksakan dana secara teratur. sehat, 7 lansia (28%) yang membutuhkan pelayanan dan penyuluhan kesehatan Belum

adanya pernenintah

program

untuk penyediaan dana

sehat bagi masyarakat lansia.

Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutanya dilakukan pembokotan untuk menentukan prioritas masalah. Pembobotan masalah dilakukan oleh Mahasiswa PBL,anggota pakjakes, dan tokoh-tokoh masyarakat. Pembokotan tersebut sebagai berikut : No. Masalah Kesehatan 1 Kurangnya pemahaman keluarga 5 tentang kesehatan bayi/balita 2. 3. Kurangnya kebersihan lingkungan 5 5 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 31 25 1 3 2 4 Kriteria 3 4 4 3 5 4 6 3 7 8 4 3 Skor Urutan Prioritas 2

1.

30

Kurangnya pemahaman keluarga 5 terhadap kesehatan lansia.

Keterangan : 1. Kesesuaian dengan peran perawat 2. Jumlah yang berisiko 3. Htingkat keseriusan 4. Kemunkinan untuk di atasi

5. Minat masyarakat 6. Kemunkinan untuk di atasi 7. Sesuai dengan program pemerintah 8. Tersedianaya sumber untuk menyesuaikan masalah. Skala untuk tingkat kebutuhan masyarakat. 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat tinggi Dari hasil pembokotanmasalah maka didapatkan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut : 1. Resiko terjadinya penakit infeksi (Diare, ISPA, DHF, penyakt kulit, Typoid, dll) di dusun burung-burug di akibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan pembuangan kotoran yang tidak diatasi dengan standar kesehatan berhubungan dengan : a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentignya kesehatan lingkungan. b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. 2. Resiko Terjadinya penyakit pada bayi dan balita di dusun burung-burung berhubungan dengan :

a. Kurangnya kesadaran keluarga/masyarakat membawa bayi dan balita. b. Kurangnya pemahaman keluarga/masyarakat tentang manfaat makanan bergizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan keluarga/ masyarakat mengenai gizi bayi dan balita. d. Kurangnya pengetahuan keluarga/masyarakat tentang imunisasi. 3. Resiko meingkatkan angka mobilitas lansia di dusun burung-burung berhubungan dengan : a. Kurangnya minat dan mutasi masyarakat untuk memeriksakan lansia secara teratur. b. Belum adanya program pemerintah untuk penyedian dana sehat bagi masyarakat lansia.

2.

PERENCANAAN

Masalah Kesehatan

Masalah Keperawatan

Tujuan Jangka Panjang

Tujuan Jangka Pendek

Intervensi

Kurangnya kebersihan lngkunnga n

Resiko penyakit

teradinya Setelah infeksi dilakukan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan Kaji pengetahuan di harapkan. 2. etahuan tentang Peng masyarakat penyakit yang oleh masyarakat kesehatan lingkungan rumah sekitarnya. sdan

(Diare, ISPA,DHF, tindakan Penyakit Typoid, dusun dll) kulit, keperawatan di diharapkan

burung- masyarakat

burung diakbatkan akan oleh lingkungan terhindar

disebabkan

lingkungan yang tidak sehat meningkat 3. Peng Lakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat Mas termotivasi dusun burungburung tentang AL SP

yang kurang bersih dari penyakit dan pembuangan infeksi

kotoran yang tidak (Diare, sesuai strandar dengan ISPA,DHF, kesehatan Penyakit kulit, Typoid, dll) Kura serta

etahuan anggota pokjakes tentang kesehatan 4. yarakat

berhubungan dengan :

menciptakan lingkungan yang sehat.

ngnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan Kura

masalah lingkungan lainnya.

Pae

nyakit diare Ru

mah sehat mlah keluarga Pen Ju

ngnya kesadaran masyarakat untuk sehat. hidup

gelolaan samah nfaat bersih mam De Ma air

Typoid A C F Berikan pelatihan dan penyegaran kepada anggota fokjakes Lakukan bakti kerja bersama DH TB ISP

masyarakat

Motivasi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan

Kurangnya pemahaman tentang kesehatan bayi,

Resiko

terjadinya Setelah

Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan Kaji pengetahuan diarapkan : 1. Pengetahuan keluarga tentang gizi ibu-ibu tentang gizi pada bayi, balita dan anak

penyakit pada bayi dilakukan dan balita di dusun tindakan burung-burung keperawatan diharapkan resiko Kura penyakit pada bayi

balita berhubungan dengan : ngnya, kesadaran

dan anak.

bayi, balita dan anak meningkat. 2. Pengetahuan anggota plokjakes tentang gizi Berikan pelatihan dan penyegaran anggota

dan balita di

keluarga/masyar akat bayi Kura

dusun

bayi, balita dan anak meningkat. 3. Meningkatnya ibu-

pokjakes tentang peningkatan status gizi pada bayi, balita dan anak.

membawa burungburung tidak terjadi.

ibu tentang pengolahan makananyg begizi serta menerapkan setiap hari 4. Pengetahuan ibu-ibu tentang imunisasi 5. Masyarakat /keluarga termotivasi membawa posyandu. untuk anaknya ke

ngnya pemohon keluarga/ masyarakat tentang manfaat makanan bergizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. gnya Kura

pentingnya Lakukan pennyuluhan kesehatan pada masyarakat khususnya ibuibu di posyandu mawar di dusun burungburung tentang

pengetahuan keluarga/mayara kat imunisasi tentang

: i Giz bayi,

balita,dan anak nisasi Lakukan penimbangan bayi/balita Lakukan pmberian makanan tambahan bekerja sama Imu

dengan anggota pokjakes Lakukan simulasi tentang Pe

mbuatan makanan tambahan (bubr tim) Kerjasama dengan puskesmas tentang pengadaan KMS

Kerjasama dengan puskesmas dalam pemberian imnisasi Motivasi dalam meningkatkan status gizi, ibu

balita dan anak Motivasi ibu untuk membawa anak ke posyandu.

Kurangnya pemahaman keluarga terhadap kesehatan lansia.

Resiko meningkatnya angka lansia

Setelah lakukan

di Setelah dilakukan tindakan Kaji keperawatan selama 1 bulan diharapkan : 1. Pengetahuan masyarakat/keluarg a pentingnya kesehatan lansia. 2. Pengetahuan anggota POKJAKES tentang lansia 3. Masyarakat/eluarga termotivasi untuk kesehatan tentang

morbilitas tindakan di dusun keperawatan. Diharapkan aangka umur harapan Kura hidup

burung-burung berhubungan dengan :

ngnya minat dan masyarakat motivasi dapat

masyarakat untuk meningkat. memeriksakan lensia teratur. Belu secara

m program

adanya

memeriksakan kesehatan lansia

pemerintah untuk penyediaan dana sehat masyarakat lansia. bagi 4.

secara teratur. Para lansia dapat melakukan latihan senam lansia secara teratur.

3.

gdfgf