landasan teori partus lama

Upload: ocha-chaen

Post on 30-Oct-2015

910 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

askep partus lama

TRANSCRIPT

Landasan Teori Partus Lama

A. DEFINISIPartus lama adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak).Partus macet merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam untuk multi gravida.(maternal neonatal).Partus lama:partus yang melebihi batas waktu partus normal (phantom,FKU. Unair,hal: 154).-Fase laten lebih dari 8 jam-Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir.-Dilatasi serviks dikanan gans waspada pada persalinan fase aktif

B. ETIOLOGIPenyebab persalinan lama diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan keluaran his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelfik, pimpinan persalinan yang salah dan primi tua primer atau sekunder.

C. PATOFISIOLOGI Penyebab kemacetan dapat karena : - Faktor Panggul : kesempitan panggul - Faktor anak : kelainan letak - Faktor tenaga : hipotenia - Faktor penolong : pimpinan yang salah

1. Faktor panggul - Kesempitan pada pintu atas panggulPintu atas panggul dianggap sempit apabila conjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm. oleh karena pada panggul sempit kemungkinan lebih besar bahwa kepala tertahan oleh pintu atas panggul, maka dalam hal ini Serviks uteri kurang mengalami tekanan kepala. Apabila pada panggul sempit pintu atas panggul tidak tertutup dengan sempurna oleh kepala janin, ketuban bisa pecah pada pembukaan kecil dan ada bahaya pula terjadinya prolapsus funiku

- Kesempitan pintu panggul tengahUkuran terpenting adalah distansia interspinarum kurang dari 9.5 cm perlu kita waspada terhadap kemungkinan kesukaran pada persalinan, apabila diameter sagitalis posterior pendek pula.

- Kesempitan pintu bawah panggulBila diameter transversa dan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm, maka sudut arkus pubis mengecil pula ( < 80 ) sehingga timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.

2. Faktor Anak- Letak : Defleksi Presentasi Puncak Kepala Presentasi Muka Presentasi Dahi Posisi Oksiput Posterior Persisten. Kadang kadang ubun ubun kecil tidak berputar ke depan, tetapi tetap berada di belakang Letak belakang kepala ubun ubun kecil melintang karena kelemahan his dan kepala janin bundar.

Letak tulang ubun ubun 1. Positio occiput pubica (anterior) Oksiput berada dekat simfisis 2. Positio occiput sacralis (posterior) Oksiput berada dekat sakrum.

Letak sungsang Letak Lintang

3.Kelainan tenagaInersia uteri adalah his yang sifatnya lebih lemah, lebih singkat dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal. a. Inersia Uteri Primer Kelemahan his timbul sejak dari permulaan persalinan. b. Sinersia Uteri Sekunder Kelemahan his yang timbul setelah adanya his yang kuat teratur dan dalam waktu yang lama. Persalinan normal rata-rata berlangsung tidak lebih dari 24 jam dihitung dari awal pembukaan sampai lahirnya anak.

WOC PARTUS LAMA

PARTUS LAMA

Incoordinat uteri actionFaktor PenolongSalah Dalam Memimpin PersalinanSering timbul pada wanita yang tidak diberikan pengarahan yang baik tentang persalinanInersia uteriFundus berkontraksi dan lebih dahulu dari pada bagian lainCemas ini terbawa terus sampai proses persalinanCemas Menghadapi Proses PersalinanFactor Kecemasan dan ketakutan IbuMenyebabkan Cefalo Pelvik DisproporsirposiKelainan Letak / Bentuk JaninFactor PanggulFaktor Tenaga

Tidak ada kordinasi antara kontraksi bagian atas pinggul bawah

Proses Persalinan Jadi LamaProses Persalinan tidak LancarProses Persalinan Menjadi lama

Persalinan tidak maju (distosiaselviks)

Dilakukan pembedahan Sectio Caesarea

D. DIAGNOSIS1. Keadaan Umum ibu- Dehidrasi, panas- Meteorismus, shock- Anemia, oliguri2. Palpasi- His lemah- Gerak janin tidak ada- Janin mudah diraba3. Auskultasi- Denyut jantung janin, takikardia, irreguler, negatif (jika janin sudah mati)4. Pemeriksaan dalam- Keluar air ketuban yang keruh dan berbau bercamput dengan mekonium- Bagian terendah anak sukar digerakkan, mudah didorong jika sudah terjadi rupture uteri- Suhu rectal lebih tinggi 37,50 cDIAGNOSA BANDINGKehamilan / persalinan dengan infeksi ektra genital, disini suhu aksila lebih tinggi dari rectal dan ketuban biasanya masih utuh.

E. KOMPLIKASIa. Ibu1. Infeksi sampai sepsis2. asidosis dengan gangguan elektrolit3. dehidrasi, syock, kegagalan fungsi organ-organ4. robekan jalan lahir5. fistula buli-buli, vagina, rahim dan rectumb. janin1. Gawat janin dalam rahim sampai meninggal2. lahir dalam asfiksia berat sehingga dapat menimbulkan cacat otak menetap3. trauma persalinan, fraktur clavicula, humerus, femur

F. TINDAKAN- Tujuan perawatan :1. Memperbaiki keadaan umum ibu- Koreksi cairan ( rehidrasi)- Koreksi keseimbangan asam basa- Koreksi keseimbangan elektrolit- Pemberian kalori- Pemberantasan infeksi- Penurunan panas2. Mengakhiri persalinan dengan cara tergantung dari penyebab kemacetan atau anak hidup atau matiSebaiknya tindakan pertama dilakukan lebih dahulu sampai kondisi ibu optimal untuk dilakukan tindakan kedua, diharapkan dalam 2-3 jam sudah ada perbaikan- Bila pembukaan lengkap dan syarat-syarat persalinan pervaginam terpenuhi maka dapat dilakukan ekstraksi vacum, ekstraksi forcep, atau perforasi kranioflasi- Bila pembukaan belum lengkap dilakukan sectio caesareaPersalinan normal berlangsung lebih kurang 14 jam, dari awal pembukaan sampai lahirnya anakApabila terjadi perpanjangan dari1. Fase laten (primi : 20 jam, multi : 14 jam)2. fase aktif (primi: 1,2 cm/ jam, multi 1 cm/ jam)3. kala III (primi : 2 jam, multi : 1jam)maka disebut partus lamaPartus lama jika tidak segera diakhiri akan menimbulkan :1. Kelelahan pada ibu karena mengejan terus-menerus sedangkan intake kalori biasanya berkurang2. dehidrasi dan gangguan keseimbangan asam basa/ elektrolit karena intake cairan yang kurang3. gawat janin sampai kematian karena asfiksia dalam jalan lahir.4. infeksi rahim, timbul karena ketuban pecah lama sehingga terjadi infeksi rahim yang dipermudah karena adanya manipulasi penolong yang kurang steril5. perlukaan jalan lahir, timbulkan persalinan yang traumatik

G. GEJALA KLINIS1. Tanda tanda kelelahan dan intake yang kurang- Dehidrasi, nadi cepat dan lemah- Metorismus- Febris- His yang hilang/ melemah2. tanda tanda rahim pecah (rupture uteri)- Perdarahan melaluli orivisium eksternum- His yang hilang- Bagian janin yang mudah teraba- Robekan dapat meluas sampai cervix dan vagina3. tanda infeksi intra uteri- keluar air ketuban berwarna keruh kehijauan dan berbau, kadang bercampur dengan meconium- suhu rectal > 37,50 c4. tanda gawat janin- air ketuban bercampur dengan mekonium- denyut jantung janin irreguler- gerak anak berkurang atau hiperaktif ( gerak konfulsif)

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. keluarnya cairan sehubungan dengan pemanjangan persalinan dan pembatasan cairan/ tidak adekuatnya intake cairanTujuan : Rehidrasi cairan pasien tercapai dalam proses persalinanIntervensi :- pemberian cairan IV sesuai program pengobatanrasional : cairan IV menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh- cek bibir pasien dan kekeringan membran mukosa dan turgor kulitrasional : dengan pengkajian klinik tahu tanda-tanda dehidrasi- monitor cairan pasien intake dan outputrasional : membantu untuk mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tidak efektifnya dalam mengikuti proses persalinanTujuan :Pengurangan rasa nyeri yang dialami selama proses persalinanIntervensi :- Bantu pasien untuk memberikan support dengan menunggu pasien selama mungkinRasional : dengan kehadiran perawat secara kekeluargaan mengurangi rasa nyeri- Pimpin pasien dalam teknik bernafas dan latihan relaksasiRasional : mengurangi rasa tidak nyaman- Memberikan rasa nyaman, elusan pinggang dan penggantian posisiRasional : mengurangi ketidaknyamanan dan menolong untuk rileks3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah, adanya perangsangan pada vagina dengan menggunakan alat misal : kateterTujuan :Tidak terjadi tanda tanda infeksi sebagi akbat distosiaIntervensi- Monitor suhu, nadi tiap 2 jamRasional : peningkatan nadi adalah salah satu tanda infeksi- Dilakukan vulva higiene sebelum tindakan intra vaginal ( dengan menggunakan bahan desinfektan yodium bila tidak alergi dengan yodiumRasional : dapat mengurangi masuknya kuman/ bakteri pada kulit selama tindakan- Penggunaan sarung tangan steril serta teknik yang baik dan benar selama tindakan intra vaginalRasional : meminimalkan masuknya kuman- Perlakukan terhadap intra vaginal jika ada indikasiRasional: dengan menggunakan pengkajian dan monitoring dapat mengurangi kemungkinan rupturnya membran ( ketuban)4. gangguan perfusi jaringan plasenta fetal distres berhubungan dengan memanjangnya proses persalinanTujuan :perkembangan bunyi jantung janin baikIntervensi :- observasi tanda-tanda fetal distresrasional : penurunan indikasi terjadinya fetal distres- observasi warna campuran amnionrasional : mekonium keruh atau tidak bersih indikasi fetal distres- posisi klien miring ke posisi lateralrasional : pasisi ini mengalirkan darah ke plasenta bertambah

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohadjo, S., 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologis Jilid I, EGC, Jakarta http://sahrilramadhan.blogspot.com/2011/06/askep-partus-lama.html, diakses 12 Juni 2013