lampiran surat no. 217/eq.s/iv/2015 tanggal 13 april 2015 … · 2015-06-18 · lampiran surat no....

22
Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga), sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722, 7157103 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga) Terhadap: II. Nama IUPHHK-HT : PT RUAS UTAMA JAYA No. SK IUPHHK-HT : 18/Menhut-II/2007 Luas : ± 44.330 Ha Lokasi : Kabupaten Rokan Hilir dan Dumai Provinsi Riau Alamat Kantor : Jl. Arifin Ahmad No. 03, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau III. Waktu Pelaksanaan : 17 - 23 Maret 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT RUAS UTAMA JAYA BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 13 April 2015 PT EQUALITY INDONESIA a.n Amin Muchakim, S.Hut Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Upload: trankiet

Post on 17-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan

Ketiga), sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722, 7157103

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga) Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HT : PT RUAS UTAMA JAYA

No. SK IUPHHK-HT : 18/Menhut-II/2007

Luas : ± 44.330 Ha

Lokasi : Kabupaten Rokan Hilir dan Dumai Provinsi Riau

Alamat Kantor : Jl. Arifin Ahmad No. 03, Kelurahan Sidomulyo Timur,

Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru,

Provinsi Riau

III. Waktu Pelaksanaan : 17 - 23 Maret 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT

LULUS SEHINGGA PT RUAS UTAMA JAYA BERHAK

MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 13 April 2015

PT EQUALITY INDONESIA

a.n Amin Muchakim, S.Hut

Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Page 2: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

Halaman 1 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor: 005/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/IV/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)

PT RUAS UTAMA JAYA DI KABUPATEN ROKAN HILIR DAN KOTA DUMAI

PROVINSI RIAU

SK IUPHHK-HT NOMOR: 18/MENHUT-II/2007 TANGGAL 5 JANUARI 2007

DENGAN LUAS ±44.330 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi

dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT RUAS UTAMA

JAYA sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 1 April 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor: 032/EQI-F037 tanggal 1 April 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan

oleh Pengambil Keputusan Nomor: 118.1/EQI-F039 tanggal 6 April 2015 dan pernyataan

pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT RUAS UTAMA JAYA

sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-

F077) Nomor Urut: 008.4 tanggal 6 April 2015 menunjukkan total nilai kinerja akhir 17

indikator PHPL berpredikat BAIK dan 5 indikator bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier

Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap Standar Verifikasi Legalitas

Kayu adalah MEMENUHI;

e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT RUAS

UTAMA JAYA telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan S-PHPL yang telah

diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-

PHPL).

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;

4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam

Kerangka Indonesia National single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems:

Page 3: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

Halaman 2 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga

Produk, Proses dan Jasa.

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan

Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014

tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan

Hak;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda

V-Legal;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi

Verifikasi Legalitas Kayu;

15. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu

(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Alam Pada Hutan Produksi;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember

2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;

22. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

dan perubahannya;

23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 1

September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2008 Penilaian

Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen yang

diperpanjang pada tanggal 2 September 2010 dengan masa berlaku sampai dengan 1

September 2014 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2 September

2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-

VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-

LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal

18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for

bodies operating product certification dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus

2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang

diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012

Page 4: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

Halaman 3 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai

Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan

Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal

17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman

dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK);

27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan:

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 060/EQI-F065/V/2013 dan Nomor : 07/Penilikan-

PHPL/RUJ-EQI/LA/V/2013 tanggal 06 Mei 2013.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA

PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT) PT RUAS UTAMA JAYA DI

KABUPATEN ROKAN HILIR DAN KOTA DUMAI PROVINSI RIAU, SK IUPHHK-HT NOMOR:

18/MENHUT-II/2007 Tanggal 5 JANUARI 2007 DENGAN LUAS ±44.330 HEKTAR

PERTAMA : PT RUAS UTAMA JAYA (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat

Nomor: 009.2/EQC-PHPL/III/2014 dinyatakan “LULUS” karena tidak terdapat

Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap Standar

Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17

Desember 2012.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL (S-

PHPL) nomor 009.2/EQC-PHPL/III/2014 yang berlaku mulai 15 Maret 2014

sampai dengan tanggal 20 Mei 2017 selama PT RUAS UTAMA JAYA (Pemegang

Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17

Desember 2012.

KETIGA : Sertifikat nomor 009.2/EQC-PHPL/III/2014 direvisi menjadi nomor

009.3/EQC-PHPL/IV/2015 dengan masa berlaku mulai 6 April 2015 sampai

dengan 20 Mei 2017 karena adanya perubahan peraturan baru dari Perdirjen

BUK P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012 menjadi Perdirjen BUK

P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

tanggal 16 Januari 2015.

KEEMPAT : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat

dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di

media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem

yang ditetapkan.

KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda

V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda V-

Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban

dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila

terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas

kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan

struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.

Page 5: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

Halaman 4 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi

persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan

sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila:

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan

penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan

dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut;

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bogor

Pada Tanggal: 6 April 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Direktur Utama PT RUAS UTAMA JAYA;

2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman di

Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

Page 6: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
Page 7: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 16

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Agustri Warsono

f. Tim Audit : Amin Muchakim (Lead Auditor/Auditor Pra Syarat/VLK)

Hikmah Nur Isnaini (Auditor Produksi)

Dinda Talitha (Lead Auditor/Auditor Ekologi)

Slamet Mulyadi (Auditor Sosial)

g. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK Bidang Produksi)

Ir.Muchlis Hidayat (Anggota PK Bidang Ekologi)

Wiyono,S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT RUAS UTAMA JAYA

b. Nomor & Tanggal SK : No. SK.18/Menhut-II/2007, 5 Januari 2007

c. Luas dan Lokasi : ±44.330 Ha di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai

Provinsi Riau

d. Alamat kantor : 1. Jl. Arifin Ahmad No.1 Pekanbaru, Provinsi Riau

2. Sinarmas Land Tower lt.19 Jalan Thamrin Kav. 51

Jakarta

e. Nomor telepon : (0761)-8415789, (021)-39834473.

Nomor Fax : (0761)-564771, (021)-39834707

E-mail :

f. Pengurus :

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Stefanus Najoan

Komisaris : Husin

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

Page 8: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 16

Dewan Direktur :

Direktur Utama : Gunawan Zendato

Direktur : John Andrew

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

17 Maret 2015 & 23

Maret 2015

Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan

Provinsi Riau yang diwakili oleh Ka Seksi

Pemanfaatan Hutan Tanaman (Entry Meeting)

dan Staff Pemanfaatan Hutan Tanaman (Exit

Meeting).

Koordinasi BP2HP Wilayah III Pekanbaru yang

diwakili oleh Kepala BPPHP dan KSBTU BPPHP

(Entry dan Exit Meeting).

Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan

rencana Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT

Ruas Utama Jaya (Auditee) dan minta masukan

terkait dengan kinerja Auditee selama ini

Pertemuan Pembukaan 18 Maret 2015 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Camp PT

Ruas Utama Jaya

Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan

tujuan dan ruang lingkup penilaian,

menyampaikan jadwal/rencana kerja penilaian,

menyampaikan metodologi dan prosedur

penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada

Auditee tentang tanggal, waktu, tempat, dan

peserta pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

18-21 Maret 2015 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen Auditee dan menganalisis

menggunakan kriteria dan indikator pada

Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1 Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit

melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik,

dan menganalisis menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 21 Maret 2015 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Auditee atas bantuan dan kerjasamanya

selama penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.

Memberitahukan temuan observasi dan

ketidaksesuaian.

Membacakan atau memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 6 April 2015 Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen

penilaian yang diajukan untuk menjamin bahwa

Page 9: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 16

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

penilaian dilakukan secara efektif dan efisien

sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang IUPHHK

BAIK

(83.33%) Auditee memiliki dokumen legal perusahaan berupa

Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya serta

dokumen legal lainnya (SIUP, TDP), SK IUPHHK dari

Kementerian Kehutanan Nomor : No. SK.46/

Menhut-II/2006 tanggal 6 Maret 2006 yang

diperbaharui dengan SK Menteri Kehutanan No.

SK.18/Menhut-II/2007 tanggal 5 Januari 2007.

Administrasi tata batas lengkap sesuai dengan

tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah

dilaksanakan

Auditee memiliki dokumen legal perusahaan berupa

Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya serta

dokumen legal lainnya (SIUP, TDP), SK IUPHHK dari

Kementerian Kehutanan Nomor : No. SK.46/

Menhut-II/2006 tanggal 6 Maret 2006 yang

diperbaharui dengan SK Menteri Kehutanan No.

SK.18/Menhut-II/2007 tanggal 5 Januari 2007.

Administrasi tata batas lengkap sesuai dengan

tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah

dilaksanakan

Di areal kerja Auditee baik di Blok Barat maupun

Blok Timur terdapat konflik batas dengan

masyarakat sekitar/perseroan tetapi sudah ada

upaya dari Auditee untuk menyelesaikan konflik

batas tersebut serta ada penurunan tingkat konflik

yang dibuktikan adanya penurunan klaim lahan dari

waktu kewaktu (Tahun 2014).

Sesuai dengan SK Menhut No. SK.18/Menhut-

II/2007 tanggal 5 Januari 2007, seluruh areal kerja

Auditee termasuk dalam fungsi kawasan Hutan

Produksi Tetap (HP) dan Hutan Produksi Terbatas

(HPT). Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No

SK.878/Menhut-II/2014 tanggal 29 September

2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Riau, ada

sebagian kawasan areal kerja Auditee (Wilayah

Timur) seluas + 4.000 Ha berubah fungsi menjadi

Areal Penggunaan Lain (APL), namun perubahan

fungsi kawasan tersebut belum diikuti dengan

perubahan dokumen perencanaan.

Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan dan ada bukti upaya Auditee untuk

mendata dan melaporkan penggunaan kawasan

Page 10: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

di luar sektor kehutanan kepada Instansi terkait.

1.2. Komitmen Pemegang

IUPHHK

BAIK

(91.67%) Auditee memiliki dokumen visi misi dan kebijakan

lingkungan secara legal dan sesuai dengan kerangka

PHPL

Auditee secara konsisten melakukan sosialisasi visi

misi dan kebijakan perusahaan kepada karyawan

namun sosialisasi kepada mitra kerja dan

masyarakat sekitar arel kerja pada tahun tidak ada

bukti pelaksanaan. Sosialisasi visi misi kepada

masyarakat baru dapat dilaksanakan pada tanggal

31 Maret 2015.

Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL)

seluruhnya sesuai dengan visi misi dan kebijakan

lingkungan.

1.3. Jumlah dan kecukupan

tenaga profesional terlatih dan

tenaga teknis pada seluruh

tingkatan untuk mendukung

pemanfaatan implementasi

penelitian, pendidikan dan

Latihan

BAIK

(93.33%) Keberadaan Ganis PHPL, apabila mengacu Peraturan

Menteri Kehutanan No. P.54/Menhut-II/2014

tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis

dan Pengawas Tenaga Teknis PHPL sudah terpenuhi

namun apabila mengacu pada Peraturan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.8/VI-

SET/2009 belum terpenuhi. Namun berdasarkan SE

Dirjen BUK Nomor : S.545/VI-BIKPHH/2013 tanggal

30 April 2013 pemenuhan GANISPHPL dapat

dipertimbangkan sampai dengan 1 Januari 2016.

Sepanjang tahun 2014, Auditee telah merealisasikan

kegiatan training dari rencana tahunannya (100%).

Dokumen ketenagakerjaan yang bersifat internal

tersedia lengkap di Kantor Unit sedangkan dokumen

ketenagakerjaan yang bersifat eksternal tersedia di

Kantor Perawang/Pekanbaru.

1.4. Kapasitas dan mekanisme

untuk perencanaan

pelaksanaan pemantauan

periodik, evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) IUPHHK

BAIK

(100.00%)

Auditee memiliki struktur organisasi sesuai dengan

kerangka PHPL yang ditetapkan melalui Keputusan

Direktur Utama No. 0978/RUJ/X/2014 tanggal 6

Oktober 2014 karena telah memperhatikan aspek

pengelolaan hutan lestari yang meliputi aspek

produksi, ekologi, dan aspek sosial.

Auditee telah memiliki perangkat SIM berupa SOP,

IK, dan Job Description dengan tenaga pelaksana

tersedia di Kantor Unit.

Terdapat Organisasi SPI/Internal Auditor yang

langsung bertanggungjawab kepada Direksi dan

fungsi-fungsi pengawasan sudah berjalan dengan

efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan

dilapangan.

Auditee telah melaksanakan tidakan koreksi

berdasarkan hasil audit internal secara konsisten

dan kontinyu

1.5. Persetujuan Atas Dasar

Informasi Awal Tanpa Paksaan

SEDANG

(66.67%) Kegiatan RKT yang mempengaruhi kepentingan hak-

hak masyarakat setempat telah sosialisasikan

Page 11: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

(PADIATAPA). kepada sebagian masyarakat namun tata waktu

sosialisasi tidak sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. BAP Persetujuan kegiatan RKT

ditandatangani oleh Auditee dan pihak masyarakat

yang diwakili Lurah Tjg. Penyembal, Kades Teluk

Pulau Hulu, dan Kades Labuhan Papan.

Tata batas sebagain besar sudah dilaksanakan

namun bukti administrasi yang menunjukan bahwa

kegiatan telah dilaksanakan berupa BA Tata Batas

dan laporan belum tersedia.

Auditee telah melaksanakan kegiatan sosialisasi

program CSR/CD Tahun 2014-2015 kepada

masyarakat sekitar areal kerja namun tata waktu

sosialisasi tidak sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. BAP Persetujuan program CD/CSR

2014-2015 ditandata-ngani oleh Auditee dan pihak

masyarakat yang diwakili Lurah Tjg. Penyembal,

Kades Teluk Pulau Hulu, dan Kades Labuhan Papan.

Secara administrasi kawasan lindung di areal kerja

Auditee telah diketahui dan disetujui Para Pihak

namun riil dilapangan masih ada klaim dari sebagian

masyarakat terhadap sebagian kawasan lindung

yang ada.

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka

panjang dalam pengelolaan

hutan lestari

SEDANG

(80.00%) Auditee telah memiliki dokumen Revisi RKUPHHK-HT

yang disusun dengan mempertimbangkan dokumen

Deliniasi Mikro dan IHMB. Dokumen Revisi RKUPHHK

HT sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang

melaluiKeputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK

No. SK.100/VI-BUHT/2011, tanggal 23 Agustus

2011.

Penataan areal kerja dalam RKT 2014 telah

mengacu pada dokumen Revisi RKUPHHK HT tahun

2011.

Penandaan batas petak dan batas blok berupa sign

plate atau pal paralon yang berisi informasi petak

atau blok RKT. Disamping itu, petak dan blok RKT di

batasi oleh kanal primer, kanal sekunder maupun

parit collector. Berdasarkan berita acara

pemasangan papan nama dan tanda batas blok RKT

2014, dari 8 tanda batas terdapat 11 tanda batas

blok RKT 2014 yang sudah terpasang (138%).

Berdasarkan peta rencana pemasangan pal batas

petak terdapat rencana pemasangan tanda batas

petak sebanyak 95 buah yang terdiri dari areal RKT

2014 dan pemeliharaan batas RKT 2012 (eks

kebakaran). Laporan realisasi penandaan pal batas

petak menunjukkan terdapat 30 pal yang sudah

dipasang. (31.6%).

2.2. Tingkat pemanenan lestari BAIK Kegiatan PHI URKT 2015 sudah dilakukan sebanyak

Page 12: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

untuk setiap jenis hasil hutan

kayu utama dan nir kayu pada

setiap tipe ekosistem

(91.67%) 496 plot dengan luasan total 1175.63 Ha, dengan

total volume 105.229, 06 m3. Hasil PHI diperoleh

bahwa jumlah pohon sebanyak 632 pohon/Ha,

diameter rata-rata 13.76 cm, tinggi rata-rata 17.29

cm, dan volume rata-rata sebesar 89.51

m3/Ha.Dalam melakukan PHI telah dipersiapkan

peta design plot inventory yang memuat tentang plot-

plot PHI dengan skala 1:10.000.

Selama 1 tahun terakhir, PT RUJ telah melakukan

penambahan PSP sebesar 20 plot dari tanaman

tahun 2013, dan terdapat 3 plot yang tanamannya

mati,1 plot yang tidak dilanjutkan kegiatan

pengukuran dan 72 plot yang sudah di analisa. PT.

RUJ telah melakukan analisis riap MAI (volume)

berdasarkan hasil pengukuran PSP yaitu rata-rata

sebesar 22.40 m3/Ha/th,

PT RUJ dalam perhitungan JTT belum memanfaatkan

data dan analisis MAI dari hasil pengukuran PSP.

2.3. Pelaksanaan penerapan

tahapan sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi hutan

BAIK

(85.71%)

Auditee telah memiliki prosedur tahapan kegiatan

THPB secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan

teknis yang berlaku.

Auditee telah mengimplementasikan tahapan kegiatan

sesuai dengan sistem silvikultur THPB. Namun untuk

kegiatan harvesting RKT 2014 baru dimulai pada

Januari 2015. Fokus perusahaan pada tahun 2014

pada kegiatan penanaman di areal PLTB, LoA, regain,

eks kebarakaran.

Kagiatan invetarisasi URKT 2015 telah dilakukan pada

bulan Mei-Juni 2014 sebanyak 496 plot dengan luasan

total 1175.63 Ha, dengan total volume 105.229, 06

m3. Hasil PHI diperoleh bahwa jumlah pohon sebanyak

632 pohon/Ha, diameter rata-rata 13.76 cm, tinggi

rata-rata 17.29 cm, dan volume rata-rata sebesar

89.51 m3/Ha.

Auditee (PT. RUJ) melakukan monitoring progres

penamanan melalui kegiatan pemantuan keberhasilan

tanaman oleh Plantation Assesment Team (PAT),

berdasarkan hasil PAT periode 2013-2014 diperoleh

rata-rata prosentase tumbuh sebesar 84.3%.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi tepat guna

untuk pemanfaatan hutan

BAIK

(100.00%)

Auditee telah mengembangkan Standar Operasional

Prosedur pemafaatan hutan ramah lingkungan yang

terangkum dalam SOP Harvesting HTI Wet-Land (SOP-

RUJ-P-05) yang telah mengadopsi prosedur

pemanfaatan hutan ramah lingkungan (RIL) dalam

kegiatan pemanenan. Kegiatan pemanenan terdiri dari

beberapa tahapan, yakni Microplanning, Pre-

Harvesting, Penebangan (Felling), Pre Bunching &Cut,

Extraction dan Stacking. SOP ini telah sesuai dengan

karakteristik kondisi setempat yaitu daerah Gambut.

Monitoring danEvaluasi kegiatann RIL tertuang dalam

Page 13: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

SOP Pelaksanaan Havex dan Verifikasi Havex.

Hasil observasi lapangan menunjukan bahwa auditee

masih konsisten dalam menerapkan teknologi ramah

lingkungan (RIL) dalam melaksanakan kegiatan

pembuatan Microplanning, Pre-Harvesting,

Penebangan (Felling), Pre Bunching &Cut, Extraction

dan Stacking. Penerapan RIL telah meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan,monitoring dan evaluasi.

PT RUJ telah melakukan penelitian mengenai faktor

eksploitasi pada tahun 2012 sebanyak 3 petak

meliputi petak 429-01, 430-01 dan 2431-01. Hasil

perhitungan Fe tersebut diperoleh nillai sebesar 1.15.

Berdasarkan hasil uji petik terhadap 5 pohon sampel

diperoleh nilai Fe sebesar 0,8.

2.5. Realisasi penebangan

sesuai dengan rencana kerja

penebangan/ pemanenan/

pemanfaatan pada areal

kerjanya

BAIK

(80.95%)

Areal Kerja PT RUJ untuk tahun 2014 terdapat dalam

Kaupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai, sehingga

terdapat dua dokumen RKT yaitu :

- RKT Tahun 2014 PT RUJ telah disahkan secara

self approval oleh Direktur PT.Ruas Utama Jaya

(Stefanus Najoan) melalui SK Nomor

SK.02/RUJ/IV/2014 tentang Pengesahan

RKTUPHHK-HTI Tahun 2014 a.n PT Ruas Utama

Jaya di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada

tanggal 30 April 2014 di Pekanbaru.

- RKT Tahun 2014 PT RUJ telah disahkan secara

self approval oleh Direktur PT.Ruas Utama Jaya

(Stefanus Najoan) melalui SK Nomor

SK.01/RUJ/IV/2014 tentang Pengesahan

RKTUPHHK-HT Tahun 2014 a.n PT Ruas Utama

Jaya di Kota Dumai Provinsi Riau pada tanggal

30 April 2014 di Pekanbaru.

Pengecekan kesesuaian terhadap RKU menunjukkan

sebagian besar kegiatan telah mengacu kepada RKU,

kecuali kegiatan inventarisasi kesesuaian arealnya

terhadap RKU kurang dari 50%.

PT RUJ memiliki peta kerja baik yang digunakan untuk

ke lapangan seperti peta PHI, petarencana

pemasangan tanda batas blok/petak, dan peta hasil

kegiatan seperti peta realisasi tanam, peta plan key

indikator, peta pemasangan tanda batas blok Peta

kerja ini telah sesuai dengan peta RKT.

Berdasarkan observasi lapangan, Auditee telah

mengimplementasikan peta kerja berupa penandaan

pada sebagian batas blok/petak tebangan seperti yang

dijelaskan pada verifier 2.13. Penandaan batas

kawasan lindung pun telah dilakukan seperti dijelaskan

pada verifier 3.1.2.

Realisasi penebangan RKT 2014 (hingga bulan Maret

2015) berdasarkan luas sebesar 17.02% dan

berdasarkan volume sebesar 11,88%.

Page 14: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.6. Kondisi kesehatan finansial

dan Tingkat investasi dan

reinvestasi yang memadai dan

memenuhi kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian dan

pengembangan, serta

peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

SEDANG

(66.67%) Berdasarkan hasil analisa terhadap laoran keuangan

teraudit yang berakhir pada Desember 2013, diperoleh

nilai likuiditas perusahaan sebesar 103%, , solvabilitas

sebesar 55% dan rentabilitas sebesar -16 %. Catatan

dari akuntan publik terhadap laporan keuangan

Auditee adalah wajar.

Secara keseluruhan, anggaran pengelolaan hutan PT

RUJ sebesar Rp. 36,896,234,121,- dengan realisasi

sebesar Rp. 38,594,123,457,- atau 105% dari

rencana. Persentase alokasi dana (anggaran) untuk

seluruh kegiatan pengelolaan hutan sebesar 96% dari

kebutuhan kelola hutan yang seharusnya (realisasi).

Proporsi alokasi dana terbesar Anggaran 2014

terdapat pada kegiatan pnanaman sebesar 25.74%

dan proporsi alokasi dana terkecil terdapat pada

kegiatan pemanenan sebesar 0%, sehingga perbedaan

proporsi sebesar 25,74%.

Dari analisis laporan keuangan yang telah di audit

menunjukan bahwa auditee mampu menyelesaikan

kewajiban jangka pendeknya. Realisasi pendanaan

untuk kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar

namun tidak sesuai dengan tata waktu yang telah

ditetapkan. Hal ini ditunjukkan mundurnya waktu

pelaksanaan kegiatan harvesting hingga baru bisa

dilaksanakan bulan Januari 2015.

Modal yang dikembalikan ke hutan pada

pembangunan hutan tanaman dapat didekati dari

seberapa luas tanaman pokok, tanaman kehidupan

maupun tanaman unggulan yang telah ditanam oleh

Auditee dari areal yang telah ditebang, Berdasarkan

Laporan Pemanenan hingga bulan Maret 2015

diperoleh realisasi tebangan sebesar 438 Ha dan

realisasi penanaman areal RKT 2014 sebesar 665 Ha.

Sehingga persentase modal yang ditanamkan kembali

ke hutan sebesar 151.83%.

Auditee telah melaksanakan kegiatan penanaman RKT

2014 pada tanaman pokok sebesar 24 %. Penanaman

areal tanaman pokok pada RKT 2014 telah dilakukan

sebanyak 665 Ha dengan rincian 111 Ha pada LoA,

341 Ha pada areal Harvesting dan areal PLTB

sebanyak 213 Ha

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan

dan kondisi kawasan dilindungi

pada setiap tipe hutan

SEDANG

(72.22%)

Auditee telah mengalokasikan kawasan dilindungi

dengan luasan sesuai dengan dokumen

perencanaan formal yang terbaru yakni RKUPHHK-

HT Berbasis IHMB periode Tahun 2008-2017 yaitu

seluas 6.594 Ha atau sebesar 14,9 % dari total luas

44.300 Ha dan telah sesuai dengan kondisi

biofisiknya.

Panjang batas kawasan lindung yang telah di tata

Page 15: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dilapangan sepanjang 107 km atau 84,38 % dari

total panjang kawasan lindung 126 km dengan

tanda batas berupa kanal dan seng plat berwarna

kuning namun dibeberapa lokasi kawasan lindung

sudah tidak dikenali lagi tanda batasnya.

Kondisi kawasan dilindungi di dalam areal kerja

Auditee yang masih berhutan diperkirakan masih

lebih dari 51%.

Tidak semua pihak mengakui keberadaan kawasan

dilindungi dalam areal kerja Audite, khususnya

masyarakat yang melakukan perambahan di dalam

kawasan dilindungi.

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan

ketentuan terhadap sebagian kawasan dilindungi

hasil tata ruang areal/Landscaping.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

BAIK

(100.00%) Auditee telah mengembangkan prosedur

perlindungan dan pengamanan hutan, mencakup

seluruh jenis gangguan yang ada berupa SOP

Pengendalian kebakaran hutan dan lahan, sop

monitoring dan penanganan terhadap wabah hama

dan penyakit tanaman , dan SOP penanganan dan

penyelesaian klaim areal

Jenis dan jumlah sarana prasarana perlindungan

hutan telah sesuai dengan ketentuan dan berfungsi

dengan baik.

Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah

dan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan

ketentuan.

Auditee telah mengembangkan sistem perlindungan

hutan yang diimplementasikan melalui tindakan

tertentu (preemptif/preventif/represif) dengan

mempertimbangkan seluruh jenis gangguan hutan

yang ada.

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap

tanah dan air akibat

pemanfaatan hutan

BAIK

(100.00%) Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup

seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat

pemanfaatan hutan

Auditee telah memiliki sarana pengelolaan dan

pemantauan yang jumlahnya sesuai dengan

ketentuan (AMDAL, dll.) dan berfungsi dengan baik.

Auditee telah memiliki personil pelaksana

pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap

tanah dan air, dengan jumlah dan/atau kualifikasi

yang memadai.

Auditee telah memiliki dokumen RKL yang memuat

perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah

dan air dan dijabarkan dalam Rencana Operasional

Tahunan Kelola Lingkungan, serta telah

diimplementasikan sesuai dengan ketentuan

sebagaimana termuat dalam beberapa laporan

Page 16: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pelaksanaan kelola lingkungan

Auditee telah memiliki dokumen RPL dan RO yang

memuat perencanaan pengelolaan dampak terhadap

tanah dan air, serta telah diimplementasikan sesuai

dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam

Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL persemester

Dalam berbagai kegiatan pengusahaan hutan yang

dilaksanakan oleh Auditee, tidak terdapat indikasi

terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap

tanah dan air, auditee telah melakukan berbagai

upaya untuk mencegah hal tersebut

3.4. Identifikasi spesies flora

dan fauna yang dilindungi

dan/atau langka (endangered),

jarang (rare), terancam punah

(threatened) dan endemik

BAIK

(100.00%) Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang

izin.

Auditee telah mengimplementasikan sistem

identifikasi untuk seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

endemik yang terdapat di areal kerjanya.

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemic

SEDANG

(75.00%)

Auditee telah mengembangkan prosedur pengelolaan

flora yang dilindungi dan sudah spesifik mengatur

pengelolaan pada masing-masing jenis secara

lengkap.

Auditee telah mengimplementasikan sebagian

bentuk pengelolaan flora sesuai dengan rencana

pengelolaan tahunan dan mencakup seluruh jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

Terdapat gangguan pada sebagaian species yang

dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam

punah di Kawasan Lindung yang memiliki tingkat

perambahan yang tinggi.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species fauna dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemik

BAIK

(83.33%)

Auditee telah mengembangkan prosedur pengelolaan

fauna untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal kerjanya.

Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan

fauna tetapi belum mencakup seluruh jenis yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

dan endemik yang terdapat di areal kerjanya dan

belum mencakup seluruh jenis kegiatan pengelolaan

yang telah direncanakan.

Tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh

species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

kerja Auditee.

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi BAIK Auditee telah memiliki dokumen/ laporan yang

Page 17: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kawasan operasional

perusahaan/unit manajemen

dengan kawasan masyarakat

hukum adat dan/atau

masyarakat setempat

(81.48%) lengkap tentang pola penguasaan dan pemanfatan

SDA/SDH serta identifikasi hak-hak dasar

masyarakat lokal dan rencana pemanfaatan SDH

oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki dokumen/ laporan yang

lengkap tentang pola penguasaan dan pemanfatan

SDA/SDH serta identifikasi hak-hak dasar

masyarakat lokal dan rencana pemanfaatan SDH

oleh pemegang izin namun baru pada tahap

diketahui oleh para pihak.

Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-

hak dasar masyarakat hukum adat/masyarakat

setempat dalam perencanaan pemanfaatan SDH

yang legal, lengkap dan jelas.

Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan sebagian

masyarakat hukum adat/setempat

Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian

para pihak mengenai batas areal kerjanya, dan masih

ada konflik.

4.2. Implementasi

tanggungjawab sosial

perusahaan sesuai dengan

peraturan perundangan yang

berlaku

BAIK

(92.59%) Auditee memiliki dokumen yang menyangkut

tanggungjawab sosial pemegang izin sesuai dengan

peraturan perundangan yang relevan cukup memadai

Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap dan

legal tentang pemenuhan kewajiban sosial

pemegang izin terhadap masyarakat.

Auditee telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan

kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun

hanya sebagian, dan belum lengkap

Auditee memiliki bukti yang lengkap tentang realisasi

pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap

masyarakat.

Auditee telah memiliki laporan/ dokumen yang

lengkap terkait pelaksanaan tanggungjawab social

masyarakat termasuk dokumen tentang ganti rugi.

4.3. Ketersediaan mekanisme

dan implementasi distribusi

manfaat yang adil antar para

Pihak

BAIK

(83.33%) Auditee telah memiliki data dan informasi yang

lengkap dan jelas tentang keberadaan masyarakat

lokal yang terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh

aktivitas Pemegang Izin dalam pengelolaan SDH

tersedia dalam beberapa dokumen.

Auditee memiliki mekanisme yang legal mengenai

peningkatan peran serta aktivitas ekonomi

masyarakat.

Auditee memiliki dokumen rencana pemegang izin

mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan

jelas.

Page 18: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Auditee memiliki bukti implementasi sebagian

(<50%) kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat setempat oleh Auditee

yang tepat sasaran.

Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak,

namun belum lengkap dan jelas.

4.4. Keberadaan mekanisme

resolusi konflik yang handal

BAIK

(88.89%) Auditee telah memiiki mekanisme resolusi konflik

yang belum lengkap dan jelas.

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik yang

lengkap dan jelas.

Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya

manusia dan pendanaan yang memadai untuk

mengelola konflik.

Auditee memiliki dokumen/laporan penangan konflik

yang lengkap dan jelas.

4.5. Perlindungan,

pengembangan dan

peningkatan kesejahteraan

tenaga kerja

BAIK

(100.00%) Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan

industrial dengan seluruh karyawan.

Auditee telah merealisasikan seluruh rencana

pengembangan kompetensi bagi karyawan.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir

dan telah diimplementasikan seluruhnya kepada

karyawan

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan telah

diimplementasikan seluruhnya kepada karyawan.

B. Verifikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen

hutan terletak di kawasan hutan

produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

menunjukkan keabsahan Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (IUPHHK)

Memenuhi Auditee memperoleh IUPHHK-HT melalui Surat

Keputusan Nomor : SK. 46/Menhut-II/2006 tanggal

6 Maret 2006 atas areal produksi seluas ± 34.600

Ha yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota

Dumai, Provinsi Riau yang selanjutnya dirubah

melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.

18/Menhut-II/2007 tanggal 05 Januari 2007

dengan luas 44.330 Ha.

SPP IIUPHHK diterbitkan melalui surat No. S.390/VI-

BIKPHH/2006 tanggal 17 Mei 2006 dan surat No.

S.80/VI-BIKPHH/2007 tanggal 01 Pebruari 2007.

Auditee telah membayar IIUPHHK sejumlah Rp

115.258.000,- sesuai dengan SPP yang terdiri dari 2

tahap, yaitu sebesar Rp. 89.960.000,- pada tanggal

7 Juni 2006 dan sebesar Rp. 25.298.000,- pada

tanggal 2 Pebruari 2007.

Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan

yang sah di luar kegiatan IUPHHK. Hasil pendataan

menunjukan adanya penggunaan lahan hutan untuk

kebun sawit oleh perusahaan an. PT BSM dan PT

Gudang Garam.

Page 19: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki rencana

penebangan pada areal

tebangan yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan

Rencana Kerja Tahunan

(RKT/Bagan Kerja/RTT)

disahkan oleh yang berwenang

Memenuhi Dokumen RKUPHHK Revisi Periode 2008-2017 telah

disahkan oleh Kementerian Kehutanan melalui

keputusan No. SK.100/VI- BUHT/2011 tanggal 23

Agustus 2011. Dokumen RKT UPHHK-HTI Tahun

2013 telah disahkan melalui Keputusan Direktur

Utama PT RUJ Nomor : SK.02/RUJ/IV/2013 pada

tanggal 30 April 2013. Dokumen RKT UPHHK-HTI

Tahun 2014 ditetapkan melalui Keputusan Direktur

Utama PT RUJ No. SK.01/RUJ/IV/2014 tanggal 30

April 2014 (Kota Dumai) dan No.

SK.02/RUJ/IV/2014 tanggal 30 April 2014

(Kabupaten Rokan Hilir). Peta rencana kerja yang

merupakan lampiran Dokumen RKUPHHK dan RKT

tersedia dengan lengkap.

Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh

ditebang (kawasan lindung) berupa peta lampiran

RKTUPHHK. Peta dibuat oleh GANIS PHPL

Perencanaan Hutan dan telah ditandatangani oleh

Direktur Utama PT RUJ. Hasil uji petik menunjukan

keberadaan kawasan lindung terbukti di lapangan.

Penandaan lokasi blok RKT dipeta berupa bloking

RKT berwarna kuning dengan batas pinggir berupa

garis tebal putus-putus berwarna hitam dan coklat

muda. Hasil uji petik dilapangan menunjukan bahwa

Blok RKT di Peta RKT terbukti dilapangan

2.2. Adanya Rencana Kerja yang

sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mempunyai

rencana kerja yang sah sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi Dokumen RKUPHHK Revisi Periode 2008-2017 telah

disahkan oleh Kementerian Kehutanan melalui

keputusan No. SK.100/VI- BUHT/2011 tanggal 23

Agustus 2011. Peta rencana kerja yang merupakan

lampiran Dokumen RKUPHHK tersedia lengkap.

Sinarmas Forestry berkomitmen untuk mematuhi

prinsip-prinsip HCV (Hight Conservation Value)

dimana salah satu persyaratannya adalah

penghentian sementara kegiatan penebangan pada

hutan alam sampai dengan adanya hasil identifikasi

HCVF. Sejak bulan Pebruari 2013 perusahaan

lingkup Sinamas Forestry ataupun mitra kerja tidak

melakukan tebangan pada sisa hutan alamnya.

Verifier 2.2.1.b Not Applicable.

3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menjamin bahwa

semua kayu yang diangkut dari

Tempat Penimbunan Kayu (TPK)

hutan ke TPK Antara dan dari

TPK Antara ke industri primer

hasil hutan(IPHH)/pasar

mempunyai identitas fisik dan

Page 20: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 14 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan

Memenuhi Dokumen LP-KHP bulan Maret 2014 sd. Pebruari

2015 dibuat oleh Petugas Pembuat LP-KHP,

diperiksa dan disahkan oleh Pejabat Pengesah LP-

KPH (P2LP-KPH). Uji Petik antara LHP dengan Buku

Ukur menunjukan adanya kesesuaian demikian juga

dengan uji petik antara LHP dengan fisik kayu.

3.1.2. Seluruh kayu yang

diangkut keluar areal izin

dilindungi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi Kayu yang diangkut dari TPn hutan ke TPK Hutan

dilindungi dengan Surat Pengantar Barging (SPB).

Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke Industri PT APP

dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan berupa FAKB. Hasil uji petik persediaan kayu

yang tercantum di LMKB sesuai dengan

dokumensurat keterangan sahnya hasil hutan terkait

3.1.3. Pembuktian asal usul

kayu bulat (KB) dari Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/ IUPHHK-

HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak

Pengelolaan

Not

Applicable

Auditee adalah pemegang Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT),

dimana sistem silvikultur yang dikembangkan adalah

sistem Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB).

Meskipun masih tersisa hutan alam bekas tebangan

namun untuk menunjukan komitmen akan prinsip-

prinsip HCVF, Auditee untuk sementara

menghentikan penebangan pada areal sisa hutan

alamnya. Dengan demikian verifier 3.1.3.a masuk

kategori “Not Applicable”.

Auditee adalah pemegang IUPHHK pada HT dimana

sistem silvikultur yang dikembangkan adalah Tebang

Habis Permudaan Buatan (THPB) sehingga verifier

3.1.3.b tidak dapat diterapkan (“Not Applicable”).

3.1.4. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

membuktikan adanya catatan

angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi Auditee menerbitkan FAKB yang dilengkapi dengan

Daftar Kayu Hasil Pemanenan (DKHP). FAKB dibuat

oleh petugas yang ditetapkan oleh perusahaan.

Sesuai dengan Permenhut No. P.42/Menhut-II/2014,

FA-KB diterbitkan oleh Penerbit FA-KB secara Self

Assesment, sehingga tidak terdapat dokumen Berita

Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat Penerbit Surat

Keterangan Sahnya Kayu Bulat (P2SKSKB).

3.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah melunasi

kewajiban pungutan pemerintah

yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menunjukkan bukti

pelunasan Dana Reboisasi (DR)

dan/atau Provisi Sumberdaya

Hutan (PSDH)

Memenuhi Dokumen SPP PSDH diterbitkan oleh petugas dari

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kota

Dumai sudah sesuai dengan LHP yang disahkan yaitu

29.262,35 m3 (Maret 2014 sd. Pebruari 2015).

Auditee telah membayar PSDH sejumlah Rp

158.016.690 sesuai dengan SPP PSDH. Pembayaran

PSDH ditujukan ke Bendaharawan Penerima Setoran

Murni PSDH melalui Bank Mandiri Cabang Jakarta

Gedung Pusat Kehutanan dengan nomor rekening

102.0004204001.

Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan telah

dilakukan sesuai dengan persyaratan ukuran dan

dibayarkan sesuai dengan tarif yang ditentukan.

Page 21: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 15 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.3. Pengangkutan dan

perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan yang mengirim

kayu bulat antar pulau memiliki

pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT).

Memenuhi Auditee diakui sebagai Pedangang Kayu Antar Pulau

(PKAPT) melalui Dokumen PKAPT No. 57/UPP/

PKAPT/05/2014 tanggal 28 Mei 2014 yang

diterbitkan oleh Koordinator dan Pelaksana Unit

Pelayanan Teknis an. Menteri Perdagangan dan

berlaku sampai dengan 24 Mei 2019.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat

yang menggunakan kapal harus

kapal yang berbendera

Indonesia dan memiliki izin yang

sah

Not

Applicable Hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan

menunjukan bahwa dalam rentang 1 tahun terakhir

(Maret 2014 sd. Pebruari 2015), Auditee tidak

melakukan pengangkutan dan perdagangan kayu

antar pulau sehingga verifier ini tidak dapat

diterapkan (“Not Applicable”).

3.4 Pemenuhan penggunaan

tanda V-Legal

3.4.1. Implementasi Tanda V-

Legal

Not

Applicable Verifier ini merupakan verifier baru dimana sesuai

dengan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor : P.95/Menhut-II/2014 dan Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan (BUK)

Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. Nomor : P.01/VI-

BPPHH/2015, Pemegang Izin yang telah

mendapatkan S-PHPL/S-LK wajib membubuhkan

Tanda V-Legal pada produknya. Namun demikian,

mengingat ini adalah peraturan baru dengan

pemberlakukan yang baru juga sehingga Auditee

masih dalam proses implementasi. Hasil verifikasi

dokumen menunjukan bahwa Auditee baru pada

tahap SPK Sub Lisensi dengan LP-PHPL yang

merupakan prasyarat implementasi Tanda V-Legal.

4.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen

lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

dokumen AMDAL/DPPL/UKL-

UPL meliputi ANDAL, RKL dan

RPL yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi

seluruh areal kerjanya

Memenuhi Auditee memiliki dokumen AMDAL yang lengkap dan

telah disahkan oleh Gubernur Riau No. Kpts

568.a/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang

Kelayakan Lingkungan Kegiatan IUPHHK-HT PT RUJ.

4.1.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki laporan

pelaksanaan RKL dan RPL yang

menunjukkan penerapan

tindakan untuk mengatasi

dampak lingkungan dan

menyediakan manfaat sosial

Memenuhi Laporan pelaksanaan RKL/RPL disusun setiap

semester dan dilaporkan kepada Kepala Badan

Lingkungan Hidup dengan tembusan disampaikan

kepada instansi terkait. Laporan pelaksanaan

RKL/RPL disusun mengacu pada dokumen AMDAL

yang telah disahkan dan sistematika penyusunan

laporan sudah sesuai dengan Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor : 45 tahun 2005.

Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan

dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana

Page 22: Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 … · 2015-06-18 · Lampiran Surat No. 217/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 ... 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 16 dari 16

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan dampak penting yang terjadi di lapangan.

5.1. Pemenuhan ketentuan

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan

Implementasi K3

Memenuhi Auditee mempunyai dokumen SOP tentang K3 dan

personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab

dalam implementasi pedoman K3 yaitu Ahli K3

Umum yang ditetapkan melalui keputusan Direktur

Utama melalui SK No. 04/SK-K3/RUJ/OSH/IX/2013

tanggal 2 September 2013.

Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan

berdasarkan observasi lapangan peralatan dalam

kondisi baik.

Auditee secara konsisten membuat catatan

kecelakaan kerja meskipun tidak ada kejadian

kecelakaan kerja (NIHIL). Auditee juga membuat dan

merealisasi program K3 untuk menekan kecelakaan

kerja.

5..2. Pemenuhan hak-hak

tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat

bagi pekerja

Memenuhi Karyawan Auditee telah tergabung dalam serikat

pekerja yang telah tercatat di Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak tanggal 30

Oktober 2013 dengan nomor bukti pencatatan

568/DSTKT/X/2013/46.

5.2.2. Adanya Kesepakatan

Kerja Bersama (KKB) atau

Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi Auditee mempunyai dokumen Perjanjian Kerja

Bersama (PKB) Periode 2014 – 2016 yang telah

tercatat melalui Keputusan Kepala Dinas Tenaga

Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Riau

Nomor : Kpts.21/I/2014 tanggal 07 Januari 2014.

5.2.3. Perusahaan tidak

mempekerjakan anak di bawah

umur

Memenuhi Auditee tidak mempekerjakan pekerja yang masih di

bawah umur. Karyawan paling muda berumur 18

tahun dan yang tertua berumur 56 tahun.