lampiran surat no : 505/eq.s/viii/2016, tanggal 23 … surat no : 505/eq.s/viii/2016, tanggal 23...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 505/EQ.S/VIII/2016, tanggal 23 Agustus 2016
PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN PERTAMA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT SEMESTA JATI INDAH KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR
Bersama ini kami sampaikan Hasil Kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK), sebagai berikut :
I. Identitas LV-LK :
Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu Pada :
II. Identitas Auditee :
Nama Pemegang Izin : PT SEMESTA JATI INDAH
Nomor Izin : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember
2000; Addendum No. 432/T/INDUSTRI/2006
tanggal 17 Mei 2006
Jenis Usaha : Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan
Produk Lantai dari Kayu
Kapasitas Produksi : 7.200 M³/Tahun
Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono Kab. Jombang,
Prov. Jawa Timur
III. Waktu Pelaksanaan : 25 s.d. 27 Juli 2016
IV. Hasil Penilaian : NILIA AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG
DIBERIKAN KEPADA PT SEMESTA JATI INDAH DI
KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR
DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO.
014.3/EQC-VLK/VIII/2015 MENJADI NO.
014.4/EQC-VLK/VIII/2016 YANG BERLAKU SEJAK
DITERBITKAN AWAL SAMPAI DENGAN 25 AGUSTUS
2021.
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 23 Agustus 2016
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut.
Man. Subdiv. Sertifikasi LK Industri
Halaman 1 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 064/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/VIII/2016
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUT
PT SEMESTA JATI INDAH DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR
SK IUT NOMOR : 10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000;
ADDENDUM NOMOR : 432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006
KAPASITAS PRODUKSI 7.200 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu (S-
LK) sebagaimana pasal 13 ayat 3 huruf h Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin,
Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang
telah diterbitkan sebelumnya;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
SEMESTA JATI INDAH Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 068/EQI-F090 tanggal 13
Agustus 2016;
d. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 068/EQI-F090 tanggal 13 Agustus 2016 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 023.4/EQI-F039 tanggal 16 Agustus
2016 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
e. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 023.4 tanggal 16 Agustus 2016 menunjukkan
PT SEMESTA JATI INDAH telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier
Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal
29 April 2016, PT SEMESTA JATI INDAH telah memenuhi syarat dalam mempertahankan
kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK);
f. bahwa dengan adanya perubahan masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK),
perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf e, maka Surat
Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 023.1/EQI-
KEP.Cert/VIII/2015 tanggal 26 Agustus 2015 perlu dilakukan penyesuaian.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
Halaman 2 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015
tanggal 1 Juni 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari
Hutan Alam;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal dari
Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin,
Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam
kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 89/M-DAG/PER/10/2015 tanggal 19 Oktober
2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15
April 2016;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Halaman 3 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5
Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
(LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan
Verifikasi Independen (LP & VI);
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi
Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 020.1/EQI-F065/VII/2015 tanggal 01 Juli 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUT PT SEMESTA JATI
INDAH DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR SK IUT NOMOR :
10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000; ADDENDUM NOMOR :
432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006 KAPASITAS PRODUKSI 7.200 M³/TAHUN.
PERTAMA : PT SEMESTA JATI INDAH (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan
Sertifikat Nomor : 014.3/EQC-VLK/VIII/2015 dinyatakan “LULUS” karena
“MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu
(LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu
(SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016.
KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas
Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor :
014.3/EQC-VLK/VIII/2015 menjadi Nomor : 014.4/EQC-VLK/VIII/2016.
KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai
dengan tanggal 25 Agustus 2021 selama Pemegang Sertifikat tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016.
Halaman 4 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun media elektronik
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut;
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Halaman 5 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 16 Agustus 2016
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT SEMESTA JATI INDAH, di Jombang;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 10
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : Jl. Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Bogor - 16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
[email protected]; [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016,
Permen LHK No.
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016
g. Tim Audit : 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)
2. Ir. Bagus Edhianto ( Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang Izin : PT Semesta Jati Indah
b. Nomor & Tanggal SK
IUI
: 10/05/T/INDUSTRI/2000 tertanggal 21 Desember 2000
c. Kapasitas : 6.000 M3/Tahun
d. Nomor & Tanggal SK
Perubahan
: 432/T/INDUSTRI/2006
e. Kapasitas : 1.200 M3/Tahun
f. Alamat kantor : Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur
61416
g. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
-
-
-
h. Pengurus
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direktur
:
:
:
Nyonya Fong Sou Leng.
Tuan Shinsei Tawata.
Goh Ah Tee.
Nyonya Umborowati
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 10
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 25 Juli 2016
di ruang rapat PT
Semesta Jati Indah,
Jombang – Jawa
Timur.
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PT Semesta jati
Indah, Jombang – Jawa Timur.
Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi,
serta mengkonfirmasikan waktu,
tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 25 – 27 Juli
2016
- Kantor PT SJI
- Observasi di
Gudang bahan
baku.
- Pabrik
Pengolahan dan
Gudang barang
jadi.
- Kunjungan ke
pemasok
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen
dan menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 2.5
Peraturan Jenderal PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016. Untuk
menguji kebenaran data, tim Audit
melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan
kriteria dan indikator pada
Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal
PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016.
Pertemuan Penutupan Tanggal 27 Juli 2016
di ruang rapat PT
SJI
Menyampaikan ucapan terima
kasih kepada PT Semesta jati
Indah atas kerjasamanya selama
verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal 16 Agustus
2015, di Ruang
Meeting PT EQUALITY
Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang
diajukan untuk menjamin bahwa
verifikasi dilakukan secara efektif
dan efisien sesuai dengan
ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 10
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1 Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan
dan/atau perubahan terakhir.
MEMENUHI Akta Pendirian Perusahaan
Perseroan Terbatas Semesta Jati Indah (PT SJI) yaitu akta No. 5
tanggal 3 Februari 1999, Notaris Abdurrazaq Ashiblie, S.H.
dengan Pengesahan Menteri Hukum dan HAM No: C-10626
HT.01.01-TH.99 tanggal 8-Juni-1999.
Akta perubahan Terakhir
Akta perubahan terakhir akta nomor 14 tanggal 12 Juli 2013,
Notaris Atika Ashiblie , S.H dan telah disahkan Kementerian
Hukum dan HAM sesuai surat No. AHU-AH.01.10-36287
tanggal 2 September 2013.
Dokumen akta pendirian dan perubahan telah sesuai secara
hukum dan peraturan yang berlaku khususnya Undang-undang
nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang tercantum
dalam izin industry.
MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga Izin
usaha perdagangannya tercantum dalam Izin Usaha Tetap
(IUT). Dimana IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Jawa Timur tujuan pemasaran 100 % eksport. Pada Diktum
Ketiga Izin Usaha Tetap tersebut dinyatakan juga bahwa PT. SJI
diberi izin untuk melakukan kegiatan pembelian/penjualan
dalam negeri dan ekspor.
Demikian juga dalam dokumen Izin Perluasan Nomor :
432/T/Industri/2006 berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Jawa Timur dengan kapasitas
produksi sebanyak 1.200 M3, dimungkinkan bagi auditee
untuk melaksanakan kegiatan pembelian/penjualan dalam
negeri dan eksport dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Izin usaha tetap tersebut berlaku sampai Bulan Februari 2036.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan
lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Dokumen Izin Gangguan terbaru yang dimiliki auditee adalah
Nomor : 654/3069.a/415.21/2012 berdasarkan Keputusan
Kepala Badan Perizinan Kabupaten Jombang tanggal 5 Juli
2012, Tentang Izin Gangguan, dengan masa berlaku diberikan
selama PT SJI masih melakukan kegiatan. Dan Jenis usaha
sesuai dengan ruang lingkup usahanya yaitu Industri Lantai
Dari Kayu.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
MEMENUHI Auditee memiliki dokumen TDP yang merupakan
pembaharuan ke-3 yang diterbitkan oleh Kepala Badan
Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Jombang. Tanggal 21 Agustus 2014 dengan Nomor
132011600005 berlaku sampai dengan 2 Agustus 2019.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI Dokumen perpajakan yang dimiliki audtiee meliputi 2 Nomor
yaitu sebagai berikut:
A. Terkait pembayaran PPh dibayarkan di KPJ Mojokerto
1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-057.000, terdaftar pada
tanggal 10 Maret 1999 dengan alamat Jl. Yos Sudarso
No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur 61416,
2. SKT, telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 10
Penanaman Moal Asing Empat Kantor Wilayah DJP
Jakarta Pusat dengan nomor PEM-
00119/WPJ.07/KP.0503/2009 tanggal 01 September
2009. SKT berkaitan dengan kewajiban Pajak
Penghasilan (PPh).
B. Terkait pembayaran PPN dibayarkan di KPJ Jakarta, sesuai
Keputusan Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai bagi
Pengusaha Kena Pajak Nomor : KEP-
00319.PKP/WPJ.07/KP.0503/2004
1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-602.001, terdaftar pada
tanggal 27 Desember 1999 dengan alamat Jl. Yos
Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur.
2. S PPKP nomor KEP-115/WPJ.09/KP.1103/ 2000
tanggal 25 Maret 2000 yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat Kantor
Wilayah DJP Jakarta Pusat . SPPKP berkaitan dengan
kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Data yang terdapat pada NPWP sama dengan data pada
dokumen SPPKP.
Verifier.f.
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL–UPL/SPPL/
DPLH/SIL/DELH/ dokumen
lingkungan hidup lain yang
setara).
MEMENUHI PT Semesta Jati Indah telah memiliki Dokumen Upaya
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL)
Industri Lantai kayu tahun 2012, dan telah disetujui oleh
Kepala badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten
Jombang Nomor : 660.189/415.43/2012 tanggal 24 Februari
2012.
Auditee telah membuat Laporan Pelaksanaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam DPLH
periode II tahun 2015, dan Laporan periode Bulan I tahun
2016.
Verifier g.
IUIPHHK atau Izin Usaha
Industri (IUI) atau Izin Usaha
Tetap (IUT).
MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga izin
industrinya berupa Izin Usaha Tetap (IUT) dimana masa
berlakunya selama 30 tahun semenjak tahun 2006.
PT SJI memiliki IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Jawa Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 6000 M3,
jenis produksi lantai dari kayu.
Kemudian pada tanggal 17 Mei 2006 memperoleh Izin
Perluasan dengan Nomor : 432/T/Industri/2006 berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Jawa
Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 1.200 M3, jenis
produksi lantai dari kayu. Sehingga total kapasitas produksi
menjadi 7.200 M3/tahun.
Telah mendapat izin Prinsip Perubahan PMA dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal dengan Nomor 1094/1/IP-
PB/PMA/2013 terkait perubahan pemegang saham.
Dokumen perubahan telah sesuai secara hukum dan
peraturan yang berlaku khususnya Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal RI Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan
Penanaman Modal.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
Industri Primer Hasil Hutan
(IPHH).
- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak
terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI),
sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 10
K.1.2 Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen identitas importir
-
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki mekanisme uji tuntas (due diligence)
Verifier
Panduan/pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan mekanisme uji
tuntas (due diligence)
importir
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier a
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
- Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier b
Internal Audit anggota
kelompok
- Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang
sah-
Verifier a.
Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku
dilengkapi bukti pembeliani
MEMENUHI Selama periode audit, auditee hanya melakukan satu kali
pembelian bahan setengah jadi melalui Purchase Order dan
dilengkapi dengan bukti pembayaran berupa Nota Kredit.
Pembayaran dilakukan dengan mengkalkulasikan dari jasa
coating.
Verifier b.
Daftar Pemeriksaan Kayu
Bulat (DPKB).
- Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan kayu bulat dari
hutan negara, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier c.
Berita acara serah terima
kayu dan/ atau bukti serah
terima kayu selain kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah
MEMENUHI Seluruh penerimaan bahan baku berupa bahan setengah jadi
yang diterima auditee telah dibuat serah terima bahan baku
yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa faktur
angkutan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah
MEMENUHI seluruh pembelian bahan baku setengah jadi yang diterima
oleh auditee selama periode audit telah dilengkapi dengan
dokumen angkutan berupa Faktur Perusahaan, karena berada
dalam satu lokasi pabrik. Jumlah batang dan volume di dalam
dokumen Faktur Angkutan telah sesuai dengan data pada
dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan Kayu Olahan (LMHHOK)
periode Juli 2015 sampai dengan Juni 2016.
Bahan baku yang diterima bukan berasal dari kayu lelang,
Risalah Lelang.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen
Keterangan (Berita Acara dari
petugas kehutanan
kabupaten/kota atau dari
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan
merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 10
Aparat Desa / Kelurahan)
yang dapat menjelaskan
asal usul untuk kayu
bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian
Pemasok.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa
Nota untuk kayu limbah
industri.
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan
merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen S-LK/S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau
DKP dari Pemasok.
MEMENUHI Bahan baku setengah jadi yang diterima auidtee selama
periode audit, berasal dari pemasok telah memiliki Sertifikat
Legalitas Kayu (SLK) dengan nomor 824 303 100001. Auditee
tidak menerima bahan baku dari pemasok yang tidak ber-SLK,
sehingga tidak berkewajiban membuat prosedur pemeriksaan
terhadap pemasok.
Verifier.i.
Informasi Terkait VLBB untuk
pemasok yang belum
memiliki S-LK/S-PHPL/DKP
Bahan baku setengah jadi yang diterima auidtee selama
periode audit, berasal dari pemasok telah memiliki Sertifikat
Legalitas Kayu (SLK) dan persediaan sesuai dengan dokumen
pendukung. Sehingga tidak dilakukan Verifikasi Legalitas
Bahan Baku (VLBB).
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
- Auditee bukan merupakan industry primer, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.2 Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier.a.
Pemberitahuan Impor
Barang (PIB).
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku impor
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
ada dokumen Bill Of Lading
Verifier. c.
Packing List (P/L)
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku sehingga tidak
memiliki Packing List Impor
Verifier. d.
Invoice
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak memiliki invoice
Verifier. e.
Deklarasi
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. f
Bukti pembayaran bea
masuk (bila terkena bea
masuk).
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. g.
Dokumen lain yang relevan
untuk jenis kayu yang
dibatasi perdagangannya
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak memilki tidak ada kewajiban membayar bea keluar.
Verifier. h
Bukti penggunaan kayu dan
produk turunannya
- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian
tidak ada bahan baku yang harus dicek untuk melihat cites
Indikator 2.1.3. Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan
bahan baku dan hasil
produksi.
MEMENUHI Pencatatan penggunaan bahan baku dan hasil produksi yang
dilakukan Auditee terhadap setiap bagian proses pergerakan
kayu memungkinkan dapat dilakukan penelusuran asal usul
bahan baku dari sumbernya.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 10
Verifier b.
Laporan produksi hasil
olahan
MEMENUHI Informasi data laporan produksi dan LMHHOK telah sesuai
dengan penerimaan dan hasil proses produksi.
Perhitungan rendemen tidak dapat dilakukan karena untuk
periode audit, bahan baku yang diterima berupa bahan
setengah jadi dimana jumlah antara input sama dengan jumlah
out put produksi. Sehingga terdapat hubungan yang logis
antara input-output yang terjadi dalam proses penerimaan dan
produksi di Auditee.
Verifier.c.
Produksi industry tidak
melebihi kapasitas produksi
yang diizinkan
MEMENUHI Realisasi produksi Auditee selama periode Juli 2015 sampai
Juni 2016 sesuai dengan jenis produk dalam izin dan tidak
melebihi kapasitas terpasang yang diberikan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal
dari kayu lelang dipisahkan
- Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang
sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut
tidak diterapkan.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK
dan LMHHOK
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan
Olahan Kayu (LMHHOK) periode Juli 2015 sampai Juni 2016.
Dalam dokumen LMHHOK, data penerimaan/ perolehan
berupa pembelian dan hasil produksi, serta data pengurangan
berupa pemakaian sendiri dan penjualan telah sesuai dengan
dokumen pembelian bahan baku dan realisasi ekspor.
Selain melakukan produksi moulding, auditee juga menerima
jasa coating yang dimasukkan ke dalam LMHHOK.
Dalam periode tersebut, Auditee juga telah melaporkan
kepada Dinas Kehutanan setempat.
Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau
pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen S-LK/DKP
(Verifier tidak berlaku bila
penyedia jasa bukan industri
pengolahan kayu).
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan
produk antara auditee
dengan penyedia jasa (pihak
lain).
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima
kayu yang dijasakan
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
jasa
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan
produksi dan ekspor apabila
ekspor dilakukan melalui
industri jasa
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan
kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1 Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Indikator. 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau
pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 10
Verifier
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah.
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen angkutan untuk
pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik,
Auditee merupakan industri moulding dan komponen bahan
bangunan dimana produk yang diperdagangkan adalah produk
lantai dari kayu. Penjualan hasil produk dengan tujuan
domestik telah dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa
Faktur Angkutan dan Surat Jalan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu
yang diekspor
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan antara data penerimaan
bahan baku, laporan mutasi kayu gergajian dan laporan mutasi
moulding dan dokumen ekspor dalam periode Juli 2015 - Juni
2016, jenis produk yang diekspor sama dengan jenis produk
yang diproses oleh Auditee. Dengan demikian produk hasil
olahan kayu yang diekspor oleh Auditee dapat dipastikan
merupakan hasil produksi sendiri.
Verifier. b.
PEB
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan data realisasi ekspor, Auditee
dapat menunjukan kelengkapan dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) yang menyertai pelaksanaan ekspor
periode Juli 2015 - Juni 2016 sebanyak 1 (satu) set. Informasi
dalam dokumen PEB telah sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya.
Verifier. c.
Packing list
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan
keabsahan dokumen ekspor selama periode bulan Juli 2015 -
Juni 2016, Auditee dapat menunjukan kelengkapan dokumen
Packing List yang menyertai pelaksanaan ekspor sebanyak 1
(satu) set. Dokumen Packing List tersebut berisikan informasi
telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.
Verifier.d.
Invoice
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan
keabsahan dokumen ekspor selama periode bulan Juli 2015 -
Juni 2016, Auditee dapat menunjukan dokumen Invoice yang
menyertai pengiriman ekspor produk selama periode tersebut
sebanyak 1 (satu) set. Informasi dalam dokumen Invoice telah
sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen ekspor lainnya.
Verifier e.
B/L
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan
dokumen ekspor, Auditee dapat menunjukkan dokumen Bill of
Lading (B/L) yang menyertai pengiriman ekspor selama periode
bulan Juli 2015 - Juni 2016 sebanyak 1 (satu) set. Dokumen
B/L dikeluarkan dan disahkan oleh pihak pelayaran atau
forwarder. Informasi dalam dokumen B/L telah sesuai dengan
dokumen PEB. serta dokumen ekspor lainnya.
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-
Legal)
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen V-Legal
untuk produk yang wajib dilengkapi dengan dokumen V-Legal,
Auditee telah menerapkan penggunaan dokumen tersebut
dalam pelaksanaan ekspor periode bulan Juli 2015 sampai
dengan Juni 2016, dengan realisasi penggunaan dokumen V-
Legal sebanyak 1 (satu) set. Dokumen V-Legal Auditee sesuai
dengan dokumen ekspor lainnya serta tidak terdapat dokumen
V-Legal yang disalahgunakan untuk mengekspor hasil produksi
dari bahan baku kayu lelang dan pelaksanaan stuffing
dilakukan di lokasi gudang Auditee sendiri.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis
(laporan surveyor) untuk
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan realisasi ekspor, produk yang
dihasilkan dan yang diekspor oleh Auditee wajib dilakukan
verifikasi teknis. Kesimpulan hasil pemeriksaan yang tertuang
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 10
produk yang wajib verifikasi
teknis
dalam Laporan Surveyor, bahwa produk yang diproduksi
Auditee dapat diekspor dan telah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor :
89/M-DAG/PER/10/2015 tanggal 19 Oktober 2015.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar
bila terkena bea keluar.
- Produk olahan kayu yang dihasilkan oleh Auditee berdasarkan
hasil verifikasi teknis, tidak termasuk ke dalam kelompok
produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana
dimaksudkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012
Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea
Keluar dan Tarif Bea Keluar.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk
jenis kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan jenis kayu yang digunakan
untuk menghasilkan furniture oleh Auditee, adalah jenis kayu
Jati (Tectona grandis), Merbau (Intsia spp.), Kuku (Pericopsis
mooniana). Berdasarkan Permenhut Nomor : 57/Menhut-
II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional
2008 – 2018 dan daftar CITES Appendix I, II, atau III, jenis
kayu tersebut tidak termasuk jenis yang dibatasi
perdagangannya.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai
ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menerapkan pembubuhan tanda V - Legal pada
kemasan eksport dengan ukuran dan bentuk tanda V - Legal
telah sesuai dengan ketentuan. Auditee tidak menggunakan
bahan baku kayu lelang sehingga tidak terdapat
penyalahgunaan Tanda V-Legal.
Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Indikator 4.1.1 Pedoman/Prosedur dan implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI
Auditee telah memiliki aturan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang tercantum dalam Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan.
Auditee juga telah mempunyai Susunan Panitia pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah
mendapat pengesahan dari Dinas Sosial Tenaga kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jombang dengan nomor :
566/1416/415.33/P2K3L/IX/2013 yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang pada taggal 24 September 2013.
Verifier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI
Untuk implementasi K3, auditee telah menyediakan peralatan
penunjang pelaksanaan K3 yang terdiri dari daftar peralatan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Auditee, diantaranya :
APAR berupa Powder dan Super Busa, masker kain, masker
filter, sarung tangan karet, dan Kotak P3K. Serta tanda jalur
evakuasi yang dipasang pada tempat yang bebas dari segala
hambatan, menuju titik kumpul, sehingga memudahkan
evakuasi bila terjadi suatu kasus.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Setiap kejadian kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan
maupun berat, pada setiap kasus kecelakaan telah dilakukan
pencatatan oleh pihak manajemen bekerja sama dengan pihak
poliklinik yang lokasinya berdekatan dengan Auditee. Di dalam
catatan kecelakaan kerja telah terdapat upaya penekanan
tingkat kecelakaan kerja.
Setiap 3 bulan Auditee melaporkan Kecelakaan Kerja yang
terjadi kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang.
Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 10
Indikator. 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
(auditee) yang membolehkan
untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja.
MEMENUHI
Auditee telah membentuk Serikat Karyawan yang telah di
daftarkan kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten
Jombang telah di catat dengan nomor :
70/OP.SP.D.20.201/DFT.18/XIII/VIII/2011 tertanggal 18
Agustus 2011 yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas atas
nama Bupati.
Untuk saat ini masih susunan kepengurusan periode 2014 –
2016.
Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB
atau PP yang mengatur hak-
hak pekerja
MEMENUHI
Saat ini Auditee masih menggunakan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) periode 2014 – 2016.
Telah didaftarkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Nomor :
Kep.568/1424/PKB.06/415.33/2014 tanggal 07 Agustus
2014.
Indikator. 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier :
Tidak ada pekerja yang
masih di bawah umur
MEMENUHI Auditee memperkerjakan karyawan berjumlah 115, yang terdiri
dari karyawan tetap dan karyawan outsourching. tidak terdapat
karyawan di bawah umur dimana tenaga kerja yang paling
muda adalah usia 20 tahun.