lampiran surat no : 072/eq.s/i/2016, tanggal penilikan vlk... · lampiran surat no :...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 072/EQ.S/I/2016, tanggal 28 Januari 2016
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN PERTAMA
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT ARTHA KARYA NUSA KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama IUI : PT ARTHA KARYA NUSA
Nomor IUI : 503.09/36/403.64/IUI/2008, tanggal 19 Mei 2008;
Addendum No. 1/3525/IUI/III/PMDN/2012, tanggal 24
Januari 2012
Jenis Industri : Industri Furniture dari Kayu
Kapasitas Produksi : 40.000 M³/Tahun
Alamat : Jl. Veteran Segoromadu No. 10, Desa Gending,
Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa
Timur
III Waktu Pelaksanaan : 5 s.d. 7 Januari 2016
IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT PREDIKAT
LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN
KEPADA PT ARTHA KARYA NUSA PROVINSI JAWA TIMUR
DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO.
088/EQC-VLK/II/2014 MENJADI NO. 088.1/EQC-
VLK/I/2016 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 11
Februari 2020
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 28 Januari 2016
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut
Manager Sub. Div S-LK Industri
Halaman 1 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 054/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/I/2016
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA PEMEGANG IUI PT ARTHA KARYA NUSA
DI KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
SK IUI NOMOR: 503.09/36/403.64/IUI/2008 TANGGAL 19 MEI 2008
ADDENDUM NOMOR: 1/3525/IUI/III/PMDN/2012 TANGGAL 24 JANUARI 2012
DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 40.000 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang
telah diterbitkan sebelumnya;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
Artha Karya Nusa Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 010/EQI-F090 tanggal 16
Januari 2016;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 010/EQI-F037 tanggal 16 Januari 2016 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 084.1/EQI-F039 tanggal 21 Januari
2016 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 111.1 tanggal 21 Januari 2016
menunjukkan PT Artha Karya Nusa telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk
setiap verifier Legalitas Kayu (LK);
e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
dan perubahan kapasitas sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan
Keputusan sebagaimana huruf d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY
Indonesia Nomor : 110/EQI-KEP.Cert/II/2014 tanggal 12 Februari 2014 perlu dilakukan
penyesuaian.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
Halaman 2 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri
pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Halaman 3 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 095/EQI-F065/I/2014 tanggal 02 Januari 2014.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI PT ARTHA KARYA
NUSA DI KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR SK IUI NOMOR:
503.09/36/403.64/IUI/2008 TANGGAL 19 MEI 2008 ADDENDUM NOMOR:
1/3525/IUI/III/PMDN/2012 TANGGAL 24 JANUARI 2012 DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
40.000 M³/TAHUN.
PERTAMA : PT Artha Karya Nusa (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan
Sertifikat Nomor 088/EQC-VLK/II/2014 dinyatakan “LULUS” karena
“MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu
(LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas
Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.
KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas
Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor
088/EQC-VLK/II/2014 menjadi Nomor 088.1/EQC-VLK/I/2016.
KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai
dengan tanggal 11 Februari 2020 selama Pemegang Sertifikat tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember
2014.
KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun media elektronik
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
Halaman 4 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 21 Januari 2016
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Halaman 5 dari 5
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT Artha Karya Nusa, di Gresik;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 11
(1) Identitas LVLK :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : Jl. Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor -
16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015
Permenhut No. 95/Menhut-II/2014.
g. Tim Audit : 1. Kiki Sri Rejeki, S,Hut (Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang
Izin/Hak
Pengelolaan
: PT Artha Karya Nusa
b. Nomor & Tanggal SK : 1/3525/IUI/III/PMDN/2012, 24 Januari 2012
c. Kapasitas
d. Nomor & Tanggal SK
Perubahan
e. Kapasitas
:
:
:
40.000 M3/ Tahun
Nomor : 1/3525/IUI/III/PMDN/2012 tanggal 24 Januari 2012
40.000 M3/ Tahun
f. Alamat kantor : Jl Veteran Segoromadu No 10 Kelurahan Gending Kec Kebomas
– Gresik, Jawa Timur
g. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
-
-
h. Susunan Komisaris
dan Direksi
- Direktur
- Komisaris
Utama
- Komisaris
:
:
:
Tuan Debet ,ST
Tuan Juanda Kurniadi
Tuan Tjing Sheng Kurniadi
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 11
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 5 Januari
2016 di Ruang
Rapat Kantor PT
Artha Karya Nusa, Jl.
Veteran Segoromadu
No. 10 Kebomas,
Gresik - Jatim.
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PT Artha Karya Nusa
- Gresik. Perkenalan anggota Tim
Audit, menyampaikan tujuan dan
ruang lingkup verifikasi,
menyampaikan jadwal/rencana kerja
verifikasi, menyampaikan metodologi
dan prosedur verifikasi,
menyampaikan ketidaksesuaian pada
verifikasi, serta menkonfirmasikan
waktu, tempat, dan peserta
pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 5– 7 Januari
2016.
- Kantor PT Artha
Karya Nusa .
- Observasi di
Gudang bahan
baku.
- Observasi di
Pabrik
Pengolahan dan
Gudang barang
jadi.
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen dan menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014. Untuk menguji
kebenaran data, tim Audit melakukan
pengamatan, pencatatan, uji petik
menggunakan kriteria dan indikator
pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal
Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan Tanggal 7 Januari
2016 di Ruang
Rapat Kantor PT
Artha Karya Nusa.
Menyampaikan ucapan terima kasih
kepada PT Artha Karya Nusa atas
kerjasamanya selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal 21 Januari
2016, di Ruang
Meeting PT EQUALITY
Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang
diajukan untuk menjamin bahwa
verifikasi dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan PT
EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 11
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1 Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin ya ng sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Auditor terhadap
kelengkapan dokumen akta pendirian dan
perubahannya yang dimiliki Auditee, dokumen tersebut
telah mengalami beberapa kali perubahan :
1. Akta pendirian Awal no : 12 tanggal 31 Maret 2008.
2. Perubahan Nomor : 15 tanggal 23 September 2010.
3. Perubahan Nomor : 27 tanggal 24 juli 2012.
4. Perubahan Nomor : 41 tanggal 24 Juli 2013.
5. Perubahan Terakhir Nomor : 11 tanggal 21 Oktober
2015
Akta pendirian diterbitkan oleh Notaris/PPAT Lukas
Haridjaja Gani, SH dengan nomor : 12, tanggal 31 Maret
2008. Dan telah mendapat pengesahan berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Nomor : AHU-
19551.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 18 April 2008
tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan dan
Perseroan telah didaftarkan dengan nomor : AHU-
0028697.AH.01.09.Tahun 2008, tanggal 18 April 2008.
Untuk Akta perubahan terakhir yang dimiliki Auditee
adalah Berita Acara Penambahan Anggaran Dasar. Akta
yang diterbitkan oleh Notaris/PPAT Lukas Haridjaja
Gani, SH dengan nomor : 11, tanggal 21 Oktober 2015
dan telah mendapatkan pengesahan melalui Keputusan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indosneisa dalam ini kepada Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum dengan Nomor : AHU-
0944532.AH.01.02.TAHUN 2015, tanggal 23 Oktober
tentang Persetujuan Perubahan Anggaran dasar
Perseroan Terbatas PT Artha Karya Nusa
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam IUI atau
Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda
Daftar Industri(TDI)
MEMENUHI Auditee memiliki SIUP yang telah mengalami perubahan
dari data SIUP pada saat verifikasi awal. Auditee telah
memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) baru yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik, dalam
hal ini Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah
Perindustrian dan Perdagangan, yang ditandatangani
pada tanggal 10 Maret 2014 oleh Kepala Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gresik dengan Nomor : 021-08-
P.II/437-56/SIUP/II/2014. Data dan informasi yang
tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha
yang dijalankan SIUP masih berlaku sampai dengan
Tanggal 09 Maret 2019.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan
sekitar industri)
MEMENUHI Hasil pemeriksaan Dokumen izin Gangguan (HO) yang
dimiliki Auditee diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten
Gresik, dalam hal ini Badan Penanaman Modal dan
pelayanan perizinan terpadu dengan Nomor :
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
503.02/27/437.74/2013 tanggal 12 April 2013 dan
berlaku sampai tanggal 12 April 2018
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor :
13.02.1.16.01017 yang ditandatangani oleh Kepala
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten
Gresik tanggal 10 Maret 2014 berlaku sampai dengan
07 Mei 2018, dokumen TDP tersebut telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada
Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan serta Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Informasi yang
tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan
peruntukannya.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI Dokumen NPWP Auditee Nomor : 02.713.701.7-
612.000 terdaftar tanggal 20 November 2007. Surat
Keterangan Terdaftar (SKT) dengan Nomor : PEM-
121.UP/WPJ.24/KP.0403/2011 yang ditandatangani
oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor
Pajak pada tanggal 23 Juni 2011. Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No : PEM-
212.PKP/WPJ.24/KP.0403/2011 yang ditandatangani
oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor
Pajak pada tanggal 21 Desember 2011. Dengan
demikian Auditee telah memperlihatkan keabsahan
dokumen dalam bidang perpajakan tersebut.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL)– Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI Auditee dapat menunjukan dokumen hasil uji
laboratorium tentang UKL dan UPL dimana dokumen
UKL-UPL yang dimiliki Auditee disusun pada bulan
Februari 2012 dan telah mendapat rekomendasi dari
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dengan
nomor : 660/194/437.75/2012. Untuk pelaporan tiap
semester, pada saat penilikan pertama dilakukan
auditee baru melaporkan untuk semester pertama
periode bulan September 2014 – Februari 2015.
Laporan tersebut mendapat tanggapan dari pihak BLH
Kabupaten Gresik berdasarkan Surat No.
660/867/437.75/2015 tanggal 31 Agustus 2015
perihal Tanggapan laporan Pelaksanaan UKL – UPL
Periode September 2014 – Februari 2015 PT AKN.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin
Usaha Tetap (IUT) atau Tanda
Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Dokumen perizinan Izin Usaha Industri (IUI) nomor:
diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dalam
hal ini berdasarkan KeputusanKepala Dinas Perizinan
dan Penanaman Modal Kabupaten Gresik Nomor :
503.09/36/403.64/IUI/2008, tanggal 19 Mei 2008,
kemudian terdapat perubahan berdasarkan keputusan
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Kabuapten Gresik terbitlah Izin Usaha Industri
Peruabahan dengan Nomor :
1/3525/IUI/III/PMDN/2012, tanggal 24 Januari 2012
dengan Investasi Rp 500.000.000, masa berlaku
selama pabrik beroperasi. Dan perubahan terakhir IUI
Nomor : 3/3525/IU-PB/PMDN/2014; Nomor
Perusahaan : 1217.2011 berdasarkan surat
permohonan tanggal 19 Februari 2014.
Verifier.h. - Auditee merupakan IUI Lanjutan, sehingga verifier ini
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
Industri Primer Hasil Hutan
(IPHH).
tidak diterapkan.
Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi pada penilikan I (pertama)
terhadap dokumen Pengakuan sebagai ETPIK, auditee
memiliki dokumen ETPIK terbaru untuk Kayu Olahan,
Moulding, Finger Joint Laminating, Mebel dan Kerajinan
dari Kayu & Rotan dengan nomor : 02.ET-01.14.2467,
yang diterbitkan oleh Koordinator dan Pelaksana Unit
Pelayanan Perdagangan, Direktorat Jenderal
Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 2014. ETPIK ini
berlaku sampai tanggal 7 Mei 2018.
K.1.2 Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen pengakuan dan/atau
pengenal sebagai importir
-
Seluruh bahan baku Auditee diperoleh dari dalam
negeri, tidak ada pembelian dari impor, sehingga verifier
ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Verifier
Panduan/pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan
sistem uji tuntas (duediligence)
importir
- Seluruh bahan baku Auditee diperoleh dari dalam
negeri, tidak ada pembelian dari impor, sehingga verifier
ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
- Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Prinsip 2 : Unit usaha mempunyai dan menerapkan system penulusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya.
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber
yang sah
Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku
dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
dokumen perjanjian suplai bahan baku kayu gergajian
merbau serta dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Auditee telah membuat kontrak perjanjian suplai bahan
baku kayu gergajian merbau berupa MoU dengan PT
Wapoga Mutiara Industries dan CV Kharisma Duta
Utama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak,
sedangkan untuk pemasok PT Surya Oscar Deckers
Cemerlang tidak melakukan kontrak suplai melainkan
hanya beli eceran saja. Seluruh bahan baku yang
diterima telah dilengkapi dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah berupa FA-KO, dan seluruh
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
penerimaan tersebut juga telah dilakukan pembayaran
dengan sistem transfer kepada pemasok.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh petugas
kehutanan yang berwenang
untuk penerimaan kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah.
- Bahan baku yang dibeli Auditee berupa barang setengah
jadi, tidak ada pembelian kayu bulat, sehingga verifier ini
tidak diterapkan.
Verifier c.
Berita acara serah terima kayu
dan/ atau bukti serah terima
kayu selain kayu bulat dari hutan
negara, dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI Seluruh penerimaan kayu gergajian yang diterima dari
WMI selama periode Januari – Desember 2015 telah
dilengkapi dengan dokumen serah terima FAKO,
dokumen FAKO, dokumen packing list, invoice, faktur
pajak. Tanda Terima dokumen FAKO yang berisi hari dan
tanggal serah terima, nomor FAKO, tanggal, nama alat
angkut, pembeli, alamat, spesifikasi kayu gergajian serta
tandatangan yang menyerahkan dan yang menerima
dokumen FAKO.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa FA-KO
yang melengkapi seluruh bahan baku kayu bulat selama
1 (satu) tahun. Auditee dapat menunjukan rekap dan
arsip dokumen fisik yang disimpan berurutan sesuai
tanggal kedatangan bahan baku sebanyak 22 set,
seluruh dokumen tersebut mempunyai nomor seri,
tanggal penerbitan serta ditandatangani oleh pejabat
penerbit, seluruh laporan penerimaan telah sesuai
dengan laporan LMHHOK dari periode yang sama yang
menunjukan kesesuaian terutama dalam volume bahan
baku kayu gergajian.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabupaten/kota atau
dari Aparat Desa / Kelurahan)
yang dapat menjelaskan asal
usul untuk kayu bekas/hasil
bongkaran, serta Deklarasi
Kesesuaian Pemasok.
- Auditee dalam produksinya tidak mempergunakan
bahan kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan
demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri.
- Auditee dalam produksinya tidak mempergunakan
bahan kayu limbah atau sejenisnya, dengan demikian
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu/ Sertifikat Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari yang
dimiliki pemasok dan/atau
dokumen Deklarasi Kesesuaian
Pemasok.
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, penerimaan bahan baku
Auditee dari para pemasok baik dari PT Wapoga Mutiara
Industries dan PT Surya Oscar Deckers Cemerlang
semuanya telah mempunyai Sertifikat Legalitas Kayu
(SLK). Untuk PT Wapoga Mutiara Industries SLK yang
dimiliki dari Lembaga Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia
dengan Nomor Sertifikat : 081/EQC-VLK/I/2014,
sedangkan PT Surya Oscar Deckers Cemerlang telah
mendapatkan SLK dari LS PT Sucofindo International
Certification Service dengan Nomor Sertifikat : 00161
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
- Auditee merupakan pemegang izin Usaha Industri
Lanjutan sehingga tidak ada dokumen Pendukung
RPBBI. (tidak diterapkan)
Indikator 2.1.2 Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang
(PIB).
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. c.
Packing List (P/L)
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. d.
Invoice
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. e.
Deklarasi impor
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. f
Rekomendasi impor
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g
Bukti pembayaran bea masuk
(bila terkena bea masuk).
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi
perdagangannya
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i
Bukti penggunaan kayu impor
- Dalam pemenuhan bahan bakunya, Auditee tidak
menggunakan bahan baku dari kayu impor, sehingga
verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3. Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan
baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Setiap dan seluruh serah terima bahan baku kayu
gergajian telah memakai catatan berupa tally sheet,
catatan harian, rekap harian dan laporan bulanan serta
tally perpindahan hasil produksi dari bagian gudang,
bagian pembahanan, proses finger joint, moulding
unfinished, laminating sampai ke proses moulding
finished. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap
keberadaan Tally Sheet tentang lalu lintas bahan baku
sampai hasil produksi, dapat memberikan gambaran
atau informasi tentang ketelusuran bahan baku pada
tiap bagian kerja.
Verifier b.
Laporanproduksi hasil olahan
MEMENUHI Dari hasil verifikasi laporan hasil produksi dan
pemakaian bahan baku dalam periode Januari –
Desember 2015, auditee tidak melakukan proses
produksi/ menggunakan bahan baku gergajian, tetapi
hanya melakukan proses dari bahan baku kayu moulding
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
ke produk finish yang sudah jadi untuk siap ekspor.
Produksi bahan baku kayu moulding ke barang finish
produk ini hanya dilakukan pada bulan November –
Desember 2015. Dengan total hasil produksi sebanyak
14.320 Pcs setara dengan 176,2096 M3.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap realisasi produksi dan
batasan produksi yang berdasarkan IUI Nomor :
503.09/36/403.64/IUI/2008 tanggal 19 Mei 2008 dan
Surat Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Kabupaten Gresik Nomor 1/3525/IU/ PMDN/2012
tanggal 24 Januari 2012 dengan kapasitas 40.000
M3/tahun untuk Moulding, Finger Joint dan Laminating.
Realisasi produksi Auditee untuk periode 1 (satu) tahun
terakhir 176,2096 M3. Dari data di atas dapat diketahui
bahwa realisasi produksi satu tahun terakhir untuk kayu
moulding belum melebihi kapasitas terpasang yang telah
diizinkan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
- Auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal
dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diverifikasi.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan
LMHHOK
MEMENUHI Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
serta ketersediaan Dokumen LMHHOK, Auditee telah
membuat laporan tersebut tiap bulan secara
berkesinambungan. Seluruh proses laporan LMHHOK
setiap bulannya telah dilaporkan kepada instansi terkait
yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Gresik dibuktikan dengan bukti
penyampaian laporan dari masing masing dokumen
tersebut. Laporan mutasi setiap bulan meliputi stock
awal, perolehan, pengurangan dan stock akhir. Data
mutasi kayu gergajian dan hasil produksi berupa kayu
moulding.
Data dan informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut telah sesuai dengan penerimaan bahan baku
kayu gergajian dan realisasi produksi untuk periode
Januari – Desember 2015 serta telah sesuai dengan
dokumen pendukung terutama dokumen angkutan hasil
hutan yang sah, baik dari volume serta jumlah keping.
Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau
pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen S - LK atau DKP
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain,
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan produk
antara auditee dengan pihak
penyedia jasa (pihak lain)
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain,
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain,
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan jasa
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain,
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan produksi
dan ekspor apabila ekspor
dilakukan melalui industri jasa
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain,
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1 Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Indikator. 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau
pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
- Auditee dalam memasarkan hasil produksinya hanya
melakukan ekspor, dan tidak menjual secara lokal atau
domestik, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
MEMENUHI Hasil pemeriksaan Auditee dapat menunjukan laporan
pemenuhan bahan baku dan laporan mutasi bahan baku
dan hasil produksi untuk periode Januari – Desember
2015.
Dengan demikian hasil produksi moulding dan finger
joint laminating yang dikirim/ekspor oleh Auditee dapat
dipastikan merupakan hasil produksi sendiri.
Verifier. b.
PEB
MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
Ekspor produk moulding dan finger joint laminating,
Auditee menunjukan 22 dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) dengan jumlah unit sebanyak
41.013 unit yang setara dengan 662,8816 M3 yang
menyertai ekspor produk selama periode Januari –
Desember 2015 (satu tahun) dan seluruh informasi
dalam dokumen ekspor sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya.
Verifier. c.
Packing list
MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
ekspor produk moulding dan finger joint laminating,
dokumen Packing List yang menyertai pengiriman ekspor
produk selama periode Januari – Desember 2015 (satu
tahun). Informasi mengenai penerima, deskripsi produk,
jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan
dokumen ekspor lainnya.
Verifier.d.
Invoice
MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
Ekspor produk moulding dan finger joint laminating,
Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen
Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk
selama periode Januari – Desember 2015 (satu tahun).
Informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis
produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan
dokumen ekspor lainnya.
Verifier e.
B/L
MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
Ekspor produk moulding dan finger joint laminating,
Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Bill
Of Lading yang menyertai pengiriman ekspor produk
selama periode Januari – Desember 2015 (satu tahun).
Informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan
dokumen ekspor lainnya.
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
Ekspor lainnya, Auditee telah menerapkan penggunaan
Dokumen V-Legal dalam pelaksanaan ekspor periode
bulan Januari – Desember 2015, dengan realisasi
peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 22 lembar.
Dokumen V-legal diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia
LVLK-006-IDN.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan
surveyor) untuk produk yang
wajib verifikasi teknis
MEMENUHI Hasil pemeriksaan untuk pelaksanaan ekspor periode
Januari - Desember 2015 telah dilengkapi Laporan
Surveyor (LS). Auditee dapat menunjukan 22 (dua puluh
dua) set Laporan Surveyor (LS) yang merupakan hasil
pemeriksaan lembaga surveyor (sucofindo) dijelaskan
bahwa lokasi pemeriksaan adalah dilokasi pabrik
Auditee yang tercantum dalam IUI. Realisasi ekspor
yang dilakukan Auditee telah sesuai dengan pengaturan
jenis produk yang diatur ekspornya.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar.
MEMENUHI Produk kayu olahan yang di hasilkan oleh Auditee tidak
termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan
tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
: 223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008
Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea
Keluar dan Tarif Bea Keluar.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen penerimaan
dokumen bahan baku untuk produk joint finger
laminating, konstruksi kayu olahan adalah kayu merbau,
sesuai arahan strategis konservasi spesies nasioal di
mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah
perdagangannya, kayu jenis merbau tidak termasuk
kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES Appendic
I, II dan III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan
MEMENUHI Auditee telah menerapkan pembubuhan tanda V-Legal
pada produk, tanda v-legal dibubuhkan pada setiap
packing dengan ukuran dan bentuk tanda v-legal telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu sesuai
dengan Perdirjen Lampiran 7.
Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
Indikator 4.1.1 Prosedur dan implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee telah memiliki
prosedur K3 dalam pelaksanaan kegiatan operasional di
lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program
K3, Auditee juga telah memiliki Personil penanggung
jawab dalam implementasi program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang ditunjuk berdasarkan Surat
Penunjukkan Nomor : 02/KEP/AKN/V/2015 tentang
Penanggung Jawab Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) PT Artha Karya Nusa yang
ditanda tangani oleh Direktur Utama tanggal 25 Mei
2015
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee telah
mengimplemen tasikan K3 dengan cara menyiapkan
peralatan K3, seperti APAR, APD dan Jalur evakuasi.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee telah memiliki
catatan kecelakaan kerja dan terdapat upaya
penanganan
Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja
Indikator. 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan (auditee) yang
membolehkan untuk membentuk
atau terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja.
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee belum memiliki
Serikat Pekerja, tetapi Auditee telah mengeluarkan
kebijakan bahwa pegawai diperbolehkan membentuk
serikat pekerja atau terlibat dalam kegiatan serikat
pekerja.
Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau
PP yang mengatur hak-hak
pekerja
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee dapat menunjukan
dokumen Peraturan Perusahaan yang telah disahkan
oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik
berdasarkan Surat Keputusan Nomor :
KEP.32/PP/SYK/IV/2015 tanggal 22 April 2015 tentang
Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Artha Karya
Nusa. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Peraturan
Perusahaan Auditee berlaku terhitung tanggal 22 April
2015 sampai dengan 21 April 2017
Indikator. 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier :
Pekerja yang masih di bawah
umur
MEMENUHI Berdasarkan uraian di atas, Auditee tidak
memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk tenaga
yang paling muda adalah usia 22 Tahun