lampiran surat no : 461/eq.s/viii/2015, tanggal 27 agustus ... penilikan vlk... · c. bahwa hasil...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 461/EQ.S/VIII/2015, tanggal 27 Agustus 2015
PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT SARANAMULIA EKAPERKASA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama IUI : PT SARANAMULIA EKAPERKASA Nomor SK IUI : 530.2/38/IUI-BP2T/2011 tanggal 30 Maret
2011;Addendum No. 530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012 tanggal 8 Agustus 2012
Kapasitas Produksi : 45.600 M³/Tahun Jenis Usaha : Industri Panen dan Barang Bangunan Produk : Barecore, Blok Board Alamat
:
Jl. Raya Serang KM. 27 Kp. Pos Sentul No. 28 Ds. Sentul Jaya Kec. Balaraja, Kab. Tangerang, Prov. Banten.
III. Waktu Pelaksanaan : 10 s.d. 12 Agustus 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT SARANAMULIA EKAPERKASA PROVINSI BATEN BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 27 Agustus 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div S-LK Industri
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 022.1/EQI-KEP.Cert/VIII/2015
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI)
PADA PEMEGANG IUI PT SARANAMULIA EKAPERKASA
DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
SK IUI NOMOR : 530.2/38/IUI-BP2T/2011 TANGGAL 30 MARET 2011; ADDENDUM
NOMOR : 530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012 TANGGAL 8 AGUSTUS 2012
KAPASITAS 45.600 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
Saranamulia Ekaperkasa Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 065/EQI-F090
tanggal 15 Agustus 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 064/EQI-F037 tanggal 15 Agustus 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 022.4/EQI-F039 tanggal 20 Agustus
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 022.4 tanggal 20 Agustus 2015
menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas
Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, PT Saranamulia Ekaperkasa telah memenuhi syarat untuk
diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems;
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011
Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang
Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP
& VI);
23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 017.1/EQI-F065/VII/2015 tanggal 27 Juli 2015
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) RE-SERTIFIKASI PADA PEMEGANG
IUI PT SARANAMULIA EKAPERKASA DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN SK IUI
NOMOR : 530.2/38/IUI-BP2T/2011 TANGGAL 30 MARET 2011; ADDENDUM NOMOR :
530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012 TANGGAL 8 AGUSTUS 2012 KAPASITAS 45.600
M³/TAHUN.
PERTAMA : PT Saranamulia Ekaperkasa dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan
kembali Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 013.2/EQC-
VLK/VIII/2015. Dengan Re-Sertifikasi ini maka Sertifikat LK Nomor :
013.1/EQC-VLK/VII/2013 dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan
tanggal 19 Agustus 2018 selama PT Saranamulia Ekaperkasa (Pemegang
Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 20 Agustus 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT Saranamulia Ekaperkasa, di Tangerang;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor
Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-
16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : P.5/VI-BPPHH/2014, P.95/Menhut-II/2014
g. Tim Audit : 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)
2. Ir. Badarudin (Auditor)
3. Agung Tofani ( Auditor Magang)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S. Hut (Peninjau)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang
Izin/ Hak
Pengelolaan
:
PT. Sarana Mulia Eka Perkasa
b. Nomor &
Tanggal SK
: 530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012,
tanggal 8 Agustus 2012
c. Kapasitas : 45.600 M3 /Tahun
d. Alamat kantor : Jln Raya Serang KM 27 Kp Pos Sentul No .28 Desa Sentul
Jaya Kecamatan Balaraja Provinsi Banten
e. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
f. Pengurus
Direktur
Komisaris
:
:
Alvin Wijaya
Muliawati Wijaya
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12
(3) Ringkasan Tahapan
(4) Resume Hasil Penilaian :
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidakada -
Pertemuan Pembukaan
Tanggal 10 Agustus
2015, di ruang rapat PT.
Sarana Mulia Eka
Perkasa, Tangerang
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PT. Sarana Mulia Eka
Perkasa ; perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan
peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 10 - 12 Agustus
2015
Kantor di ruang rapat
PT. Sarana Mulia Eka
Perkasa
Observasi di Gudang
bahan baku, Pabrik
Pengolahan dan Gudang
barang jadi
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen dan menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan
Tanggal 12 Agustus
2015, di ruang rapat
PT. Sarana Mulia Eka
Perkasa
Menyampaikan ucapan terima kasih
kepada PT. Sarana Mulia Eka Perkasa
atas kerjasamanya selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan
Tanggal ,20 Agustus
2015, di Ruang Meeting
PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan meninjau
dokumen verifikasi yang diajukan untuk
menjamin bahwa verifikasi dilakukan
secara efektif dan efisien sesuai dengan
ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
MEMENUHI
Akta Pendirian Perusahaan
Akta Pendirian Auditee No. 2 yang dikeluarkan oleh
Notaris & PPAT Mellyani Noor Shandra, SH. (SK. No. C-55.
HT.03.01-TH.1993) Tanggal 2 Desember 1994.
Pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada
tanggal 1 Maret 1995, Nomor C2-3.175.HT.01.01.TH.95
dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 4508 dari
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 2 Juni 1995
Nomor 44.
Akta Perubahan Terakhir
Akta perubahan:
1. Akte Nomor 13 Tanggal 8 Mei 2006 mengenai
Perubahan Anggaran Dasar yang dikeluarkan oleh
Notaris James Herman Rahardjo, telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia pada tanggal 12 Juli 2006, Nomor C-20458
HT.01.04.TH.2006 serta telah diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal
12 Desember 2006 Nomor 99.
2. Yang terakhir adalah Akta Nomor 72 tanggal 11
Februari 2010, yang diterbitkan oleh Notaris Eliwaty
Tjitra, S.H. Pada Akta No. 72 ini berisi informasi
tentang Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan
, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dan Modal dasar Perseroan. Mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia republik Indonesia dengan No : AHU-
14723.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 23 Maret
2010.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam izin
industri
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) menengah dari Pemerintah
Kabupaten Tangerang dalam hal ini Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu nomor: 503/577-BP2T/30-
03/PM/IV/2011, tanggal 6 April 2011, masih berlaku dan
sesuai dengan ruang lingkup kegiatan usahanya.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan
sekitar industri)
MEMENUHI
Dokumen izin gangguan yang telah dimiliki Auditee,
dengan nomor : 517/445-BP2T/2011, pada tanggal 27
Desember 2011, telah habis masa berlakunya, dan masih
dalam proses perpanjangan, ditunjukan dengan bukti
Surat Tanda Terima Pendaftaran Perijinan dan Non
Perijinan Kantor Pemerintahan Kabupaten Tangerang
Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(BPMPTSP) Nomor Pendaftaran :
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12
00288/517/BPMPTSP/2015 Tertanggal 17 Juni 2015.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) MEMENUHI
Auditee telah memiliki TDP dengan nomor :
30.03.1.20.06408, yang diterbitkan oleh Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kabupaten
Tangerang pada tanggal 8 April 2011, masih berlaku dan
sesuai dengan ruang lingkup kegiatan usahanya.
Verifier.e.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Perpajakan yang sesuai
peraturan meliputi :
NPWP : Nomor : 01.699.223.2-451.000, Terdaftar :
2 Desember 1994.
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak : No:
PEM.00355/WPJ.08/KP.0803/2011 tanggal 25 Februari
2011. Keterangan data di SPPKP sesuai dengan data
NPWP.
Surat Keterangan Terdaftar (SKT) nomor : PEM-
00354/WPJ.08/KP.0803/2011 yang ditandatangani oleh
Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pajak
pada tanggal 25 Februari 2011
Informasi menunjukan bahwa dokumen NPWP, SPPKP
dan SKT yang dimiliki menunjukan kesesuaian.
Verifier.f.
AMDAL/ Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL)– Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan MEMENUHI
Auditee telah mempunyai Dokumen UKL-UPL pada bulan
Mei 2012 dan telah mendapat pengesahan dari Bupati
Kabupaten Tangerang dengan nomor : 660.1/Kep.19-
BP2T/2012, tanggal 28 Maret 2012.
Laporan Pelaksanaan UKL-UPL Semester Il Tahun 2014
telah disampaikan ke Badan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Tangerang tertanggal 02 Maret 2015. Untuk
laporan pelaksanaan semester I 2015 masih dalam
proses penyusunan, sebagaimana dijelaskan dalam Surat
Keterangan CV Citra Mandiri No : 17/S.Ket/CM/VIII/2015
tanggal 10 Agustus 2015 .
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin
Usaha Tetap (IUT) atau Tanda
Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Izin Usaha Industri (IUI) dengan
nomor 530.2/38/IUI-BP2T/2011 yang dikeluarkan oleh
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tangerang
tanggal 30 Maret 2011. Dengan kapasitas produksi
auditee sebesar 14.310 M3/Tahun dan berlaku selama 5
(lima) tahun.
IUI Perluasan melalui persetujuan prinsip Nomor :
530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012, yang dikeluarkan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah
Provinsi Banten tertanggal 08 Agustus 2012 dengan
kapasitas menjadi sebesar 45.600M3/Tahun dengan
jenis industri KBLI 16213 (Industri Panel Kayu dan
Industri Barang Bangunan dari Kayu).
Dalam dokumen ijin tersebut dinyatakan bahwa ijin
perluasan tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari izin Usaha Industri yang dimiliki dan
berlaku selama perusahaan beroperasi.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
Industri Primer Hasil Hutan
(IPHH).
- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak
terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri
(RPBBI), sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak
diterapkan.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah
eksportir yang memiliki izin sah,
berupa eksportir produsen
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Pengakuan sebagai Eksportir
Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) terbaru
untuk Kayu olahan nomor : 02.ET-01.15.3355, yang
diterbitkan oleh Koordinator dan Pelaksana Unit
Pelayanan Perdagangan, Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia pada tanggal tanggal 18 Agustus
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
2015.
Dalam ETPIK terbaru sudah mencantumkan izin industry
terbaru nomor : 530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/2012,
tanggal 08 Agustus 2012.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir
- Auditee bukan sebagai importer kayu dan produk kayu,
dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.1
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Verifier1.2.1
Panduan/ pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan sistem uji tuntas
(due diligence)
-
Auditee bukan sebagai importer kayu dan produk kayu,
dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria.1.3
Unit Usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.3.1
Kelompok Memiliki akte notaris Pembentukan kelompok atau Dokumen pembentukan kelompok
Verifier 1.3.1
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
-
Auditee bukan unit usaha dalam bentuk kelompok,
dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya.
Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku
dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI
Pengadaan bahan baku auditee dilakukan secara
pembelian bebas tanpa melalui kontrak suplai bahan
baku antara industri dengan pemasok.
Bahan baku yang diterima dilakukan pemeriksaan oleh
petugas yang ditunjuk. Hasil Pemeriksaan selanjutnya
direkap pada Laporan Penerimaan Barang – Kayu,
sebagai dasar untuk pembayaran pembelian bahan baku.
Pembayaran dilakukan melalui transfer Bank dan bukti
pembayaran dituangkan dalam Kwitansi Pembelian Kayu
serta Rincian Pembayaran Tally.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh penerimaan
bahan baku kayu selama periode Agustus 2014 sampai
Juli 2015 telah dilengkapi dengan dokumen jual beli
berupa Kwitansi Pembelian Kayu dan Rincian Pembayaran
Tally serta bukti transfer pembayaran.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh petugas
kehutanan yang berwenang
untuk penerimaan kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah.
-
Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan kayu bulat
dari hutan negara, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier c. MEMENUHI Pengiriman bahan baku kayu olahan ke auditee dilengkapi
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12
Berita acara serah terima kayu
dan/atau bukti serah terima kayu
selain kayu bulat dari hutan
negara, dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
dengan dokumen surat jalan dan surat angkutan hasil
hutan berupa FAKO, Nota Angkutan atau Surat
Keterangan Asal Usul Kayu.
Kayu yang diterima dibuat Tanda Terima Kayu yang berisi
informasi Nomor Polisi, Nomor Dokumen Tally Sheet, Jenis
Mobil, Tanggal Penerimaan dan Keterangan kondisi bahan
baku.
Dokumen tersebut ditanda tangani oleh sopir yang
menyerahkan sebagai wakil pemasok dan oleh petugas
penerima sebagai wakil perusahaan serta security sebagai
bukti kedatangan bahan baku tersebut. Seluruh
penerimaan bahan baku kayu selama periode Agustus
2014 sampai Juli 2015 telah dilengkapi dengan bukti
serah terima kayu yang direkam pada form Tanda Terima
Kayu dan dilengkapi dokumen angkutan yang sah, berupa
FAKO, Nota Angkutan dan SKAU.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Seluruh bahan baku kayu yang datang ke auditee periode
Agustus 2014 sampai Juli 2015, telah dilengkapi dengan
dokumen angkutan yang sah, sebanyak 1.144 dokumen
dengan rincian FAKO sebanyak 248 dokumen dan Nota
Angkutan/SKAU 896 dokumen, dengan total sebanyak
29.161,2663 m3 .
Untuk Dokumen FAKO sesampainya di lokasi diterima
oleh petugas PKG-R, dengan melengkapi kolom
penerimaan. Dan untuk dokumen Nota Angkutan dan
Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) diterima dengan
melengkapi keterangan “ telah dimatikan” oleh petugas
PKG-R. Petugas PKG-R PT. Sarana Mulia Eka Perkasa atas
nama TEN ELTJE nomor register 03260/PKG-R/XII-
7/2012. Dalam pemeriksaan dokumen FAKO mencakup
nomor seri dokumen tersebut, specimen tanda tangan
serta nomor register pejabat penerbit FA-KO setiap
dokumen yang diterima.
Hasil uji petik terhadap Nota Angkutan dengan Nomor
Seri : D.08113 tanggal 10 Agustus 2015 menunjukan
kesesuaian jumlah batang antara dokumen Nota
Angkutan dengan fisik, untuk volume terdapat selisih
karena bentuk bahan baku yang tidak persegi, banyak
terdapat cacat ukuran sehingga ada pengurangan dimensi
(trimming).
Data penerimaan pada dokumen Laporan Mutasi
merupakan data hasil pemeriksaan aktual kondisi bahan
baku, sedangkan data pada dokumen surat angkutan
merupakan data bahan baku yang berkualitas All Grade,
dimana terdapat pemotongan dimensinya tidak persegi
empat.
Pemeriksaan terhadap kartu tenaga teknis penerbit FAKO,
menunjukan bahwa tenaga teknis masih dalam periode
penugasan dan penempatan sesuai dengan SK lokasi
penempatan.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabupaten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan)
yang dapat menjelaskan asal
usul untuk kayu bekas/ hasil
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12
bongkaran, serta Deklarasi
Kesesuaian Pemasok.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri.
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen S-LK / S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok..
MEMENUHI
Penggunaan DKP dimulai pada bulan Februari 2015.
Seluruh penerimaan bahan baku mulai dari bulan
Februari 2015 sampai Juli 2015 telah dilengkapi dengan
DKP sebanyak 659 dokumen.
Auditee telah membuat prosedur untuk melakukan
pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP
tanggal 11 Januari 2015. Juga mempunyai personel yang
bertanggung jawab dalam pemeriksaan dokumen DKP,
sesuai surat penunjukan tanggal 11 Januari 2015. Hasil
pemeriksaan pemasok dituangkan dalam laporan hasil
pemeriksaan pemasok yang dibuat tanggal 1 Februari
2015.
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI -
Auditee bukan merupakan industry primer, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.2
Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang
(PIB).
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b.
Bill of Lading (B/L) - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c.
Packing List (P/L) -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .d
Invoice -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .e
Dokumen Deklarasi Kesesuaian
Pemasok untuk kayu impor
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.f
Rekomendasi impor -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.g
Bukti pembayaran bea masuk
bila terkena bea masuk
- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier 2.1.2.h
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi
perdagangannya.
-
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier 2.1.2.i
Bukti penggunaan kayu impor -
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan MEMENUHI
Dalam proses penggunaan bahan baku auditee telah
melakukan pencatatan mulai dari penerimaan bahan
baku sampai penyerahan hasil produksi ke bagian
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12
baku dan hasil produksi. gudang.
Setiap penerimaan bahan baku per mobil dicatat dalam
Tally Sheet yang dibuat 4 (empat) rangkap dengan
peruntukan Input data administrasi, masuk KD, Output
KD, dan untuk proses produksi. Pelabelan dibedakan
dalam 2 warna, dimana untuk tebal 6 cm berwarna merah
dan untuk tebal 5 cm berwarna biru.
Hasil produksi barang jadi berupa Barecore di catat pada
form Tally Sheet Barang Jadi dan setiap tumpukan
dilengkapi label berupa form Label Barang Jadi Barecore,
untuk selanjutnya diserahkan ke bagian gudang yang
dicatat dalam Laporan Serah Terima Barang Jadi.
Verifier b.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI
Laporan produksi didasarkan pada laporan Serah Terima
Barang jadi Barecore ke gudang barang jadi. Dari laporan
bulanan ini dibuat Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan
Kayu (LMHHOK). Realisasi produksi dan pemakaian
bahan baku yang sesuai LMHHOK untuk periode Agustus
2014 sampai Juli 2015.
Hasil Produksi : 17.806,9647 M3.
Pemakaian bahan : 34.145,0109 M3
Perhitungan rendemen selama periode satu tahun
tersebut diatas adalah sebesar 52,15 %
Bila dibandingkan dengan hasil perhitungan rendemen
selama satu tahun terakhir, rendemen auditee dibawah
rendemen standar, hal ini disebabkan kondisi kualitas
bahan baku yang kurang bagus, baik fisik terdapat mata
kayu, pecah dan kulit, serta ukuran bahan baku paling
besar dengan lebar 8 - 10 cm.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi
kapasitas produksi yang
diizinkan
MEMENUHI
Realisasi produksi satu tahun terakhir dengan jenis
produk kayu olahan berupa barecore yang sesuai dengan
jenis produk yang diizinkan (Blockboard) sebesar
17.806,9647M3, sedangkan kapasitas produksi yang
diizinkan sebesar 45.600 M3 /tahun, sehingga
pemanfaatan kapasitas produksi hanya sebesar 39,05 %
dari kapasitas produksi yang diberikan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan -
Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu
lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan. Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan
LMHHOK
MEMENUHI
Auditee secara rutin telah membuat Laporan Mutasi Kayu
dan Laoran Mutasi kayu Olahan dan melaporkannya
kepada instansi terkait.
Pemeriksaan Laporan LMHHOK auditee dilakukan
mengenai jumlah batang dan volume, serta penambahan
dan pengurangan pada periode tertentu, juga dokumen
pendukungnya yaitu FAKO/DKO, Nota Angkutan dan
SKAU, laporan produksi dan laporan eksport.
Data pada dokumen Laporan Mutasi Kayu (LMK) telah
sesuai dengan data pendukung yang meliputi pembelian
bahan baku, pemakaian bahan baku, hasil produksi dan
pengeluaran eksport. Dan berdasarkan hasil perhitungan
menunjukan keseimbangan antara stock, penambahan
dan pengurangan baik bahan baku maupun barang jadi.
Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerja sama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/
industry rumah tangga).
Verifier a
Dokumen kontrak jasa
pengolahan produk dengan pihak
- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12
lain dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .b
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu dan/ atau dokumen
Deklarasi Kesesuaian Pemasok
yang dimiliki penerima jasa.
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan jasa -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan
produksi dan ekspor apabila
ekspor dilakukan melalui industri
jasa
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah
tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
-
Auditee tidak melakukan penjualan produk tujuan
domestik, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
MEMENUHI
Produk yang diekspor oleh auditee, merupakan produk
Kayu Olahan berupa Barecore, sesuai dengan Izin Usaha
Industri (IUI) 530.2/38/IUI-BP2T/2011 tertanggal 30
Maret 2011 dan dengan Izin perluasan Nomor:
530/1490-Perindag/SK.IP/VIII/ 2012, tertanggal 08
Agustus 2012.
Berdasarkan pemeriksaan dokumen LMK terdapat
kesesuaian antara data penerimaan bahan baku, laporan
produksi dan laporan Mutasi Kayu sesuai dengan
rendemen produksi 52,15%, menunjukan bahwa semua
produk yang dihasilkan merupakan produk kayu olahan
yang dieskpor dipastikan merupakan hasil produksi
sendiri.
Selama periode bulan Agustus 2014 sampai dengan Juli
2015 (selama 1 tahun) telah melakukan ekspor sebanyak
52 pengiriman dengan jumlah 464.542 pcs dan volume :
18.096,3759 M3 dengan jenis produk kayu olahan
berupa barecore yang diekspor oleh Auditee ke negara
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12
China.
Verifier. b.
PEB MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan seluruh dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang yang menyertai ekspor
produk selama periode Bulan Agustus 2014 sampai
dengan bulan Juli 2015 (selama 1 tahun). Informasi
dalam Dokumen PEB telah sesuai dengan dokumen
ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).
Verifier. c.
Packing list
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan seluruh dokumen Packing
List yang menyertai kegiatan ekspor produk selama
periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015. Packing
List dibuat dan diterbitkan oleh eksportir dan
ditandatangani oleh wakil manajemen
perusahaan/eksportir yang melaksanakan ekspor. Data
jenis dan volume produk yang akan diekspor yang
tercantum dalam P/L, menunjukkan kesesuaian dengan
yang tercantum dalam dokumen pendukung ekspor yang
lainnya (PEB, Invoice, B/L).
Verifier.d.
Invoice
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan keberadaan dan
kelengkapan Invoice dalam setiap kegiatan ekspornya.
Invoice dibuat dan diterbitkan oleh eksportir dan
ditandatangani oleh wakil manajemen perusahaan yang
melaksanakan ekspor. Data jenis dan volume produk yang
akan diekspor sesuai dengan yang tercantum dengan
dokumen pendukung ekspor yang lainnya (PEB, Packing
List dan B/L).
Verifier e.
B/L MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan dokumen Bill Of Lading (B/L)
yang menyertai dokumen ekspor lainnya, informasi yang
terdapat pada dokumen B/L yaitu: Nomor B/L, data
ekspotir, data penerima, pelabuhan muat, pelabuhan
bongkar, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas
produk, data tersebut telah sesuai dengan dokumen
ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing List).
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
MEMENUHI
Auditee telah menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal
dalam pelaksanaan ekspornya, dimana selama periode
Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 (selama 1 tahun)
telah menggunakan dokumen V-Legal sebanyak 52
lembar yang diterbitkan oleh PT. Equality Indonesia.
Informasi dalam dokumen V-legal sesuai dengan jumlah
PEB.
Auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari
kayu lelang, sehingga tidak ada dokumen V-legal yang
disalahgunakan untuk produk dari bahan baku kayu
lelang.
Berdasarkan Laporan Surveyor, Kegiatan pemeriksaan
dan sekaligus lokasi stuffing dilakukan di Jl Raya Serang
KM 27 Pos Sentul Ds Sentul Jaya Kec. Balaraja –
Tangerang. yang merupakan alamat industry auditee.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan
surveyor) untuk produk yang
wajib verifikasi teknis MEMENUHI
Berdasarkan Permendag No.97/M-DAG/PER/12/2014
tentang ketentuan ekspor Produk industry Kehutanan,
berlaku efektif mulai 1 Januari 2015 maka Produk
Barecore (HS. 4412.99.00.10) sudah tidak lagi wajib
dilakukan verifikasi teknis.
Auditee dapat menunjukkan keseluruhan dokumen
Laporan Survey yang menyertai pengiriman ekspor
produk selama periode Agustus 2014 sampai dengan
Desember 2015 sebanyak : 20 dokumen, dimana
informasi mengenai eksportir terdaftar, nomor
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12
endorsement, nomor packing list, nomor invoice, importir,
uraian barang hasil pemeriksaan, pelabuhan tujuan dan
pelabuhan muat, nomor HS dan uraian barang. Dokumen
hasil survey tersebut telah ditandatangani oleh surveyor.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar.
-
Produk kayu olahan barecore yang dihasilkan oleh
Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang
dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan
oleh Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008, dengan
demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI
Jenis bahan baku yang digunakan Auditee untuk produk
Barecore adalah kayu sengon. Sesuai Arahan strategis
konservasi spesies Nasional di mana hanya terdapat 22
jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, kayu
jenis Sengon tidak termasuk kedalamnya, juga tidak
terdaftar dalam CITES Appendic I, II dan III.
Kriteria 3.3
Pemenuhan penggunaan Tanda V – Legal
Indikator 3.3.1.
Implementasi Tanda V - Legal
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI
Auditee mempunyai sertifikat VLK dengan nomor
013/EQC-VLK/VII/2012 yang diterbitkan oleh PT Equality
Indonesia pada Juli 2012, dengan nomor IDN 006.
Logo V-legal dibubuhkan pada kemasan produk ekspor,
dengan penulisan Identitas nomor berdasarkan SK
Menteri Kehutanan RI nomor SK.641/Menhut-II/2011
tentang Penetapan Tanda V-legal.
Sebagaimana yang diterangkan dalam verifier 2.1.3.d
auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari
kayu lelang sehingga tidak ada dokumen V-legal yang
dibubuhkan pada produk kayu lelang.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/prosedur K3
MEMENUHI
Perusahaan dapat menunjukan prosedur K3 yang dibuat
oleh perusahaan untuk melindungi karyawannya dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, yang meliputi
Prosedur :
1. 1. Prinsip Dasar K3
2. 2. Penanganan Jika Terjadi Bencana;
3. 3. Penanganan Pengaman Diri Dari Kecelakaan
4. 4. Fire Safety.
Auditee juga telah mempunyai penanggung jawab K3
sesuai Surat Penunjukan No. 005/SMEP/X/12 Tanggal
10 Oktober 2012 Tentang Penunjukan Personil Yang
Bertugas dan Bertanggung jawab Atas Pelaksanaan Atau
Implementasi K3 di Areal Kerja Auditee.
Verifier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI
Peralatan K3 yang telah dimiliki oleh perusahaan dalam
rangka mengantisipasi jika terjadi kebakaran adalah
berupa hidrant dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Peralatan ini masih berfungsi dengan baik sehingga jika
sewaktu-waktu diperlukan dalam kondisi siap pakai.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12
Dalam melakukan pekerjaannya karyawan juga
menggunakan pelindung diri berupa masker Untuk jalur
evakuasi dan titik kumpul sudah jelas.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Auditee telah memiliki kecelakaan kerja yang terjadi
terhadap karyawan perusahaan, dimana selama periode
Agustus 2014 – Juli 2015 terdapat 12 kecelakaan kerja,
dan langsung dilakukan tindakan pengobatan. Tempat
rujukan atas kejadian kecelakaan kerja ataupun
pengobatan biasa telah disepakati antara perusahaan
dengan klinik yang ditunjuk yaitu Klinik & RB Tirta
Santoso, Jl. Raya Serang Km. 27 No. 111 Pos Sentul
Balaraja, Tangerang, Banten.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja
Indikator. 4.2.1
Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijaksanaan Perusahaan yang
membolehkan untuk membentuk
atau terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja
MEMENUHI
Auditee telah membuat Surat Pernyataan Direktur PT
Saranamulia Ekaperkasa (Alvin Wijaya) No.
077/SE/VII/13 Tanggal 14 Juli 2013 yang berisi
Memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk
terlibat atau membentuk serikat pekerja di lingkungan
industri.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang Mengatur hak-hak pekerja
untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan >10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau
PP yang mengatur hak-hak
pekerja
MEMENUHI
Auditee telah mempunyai Dokumen Peraturan
Perusahanan dan mendapat pengesahan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Tangerang No.
560/288/Disnakertrans Tentang Pengesahan Peraturan
Perusahaan PT SARANAMULIA EKAPERKASA, tanggal 18
Juli 2014 Masa berlaku Peraturan Perusahaan terhitung
mulai Tanggal 18 Juli 2014 sampai dengan 17 Juli 2016.
Dokumen Peraturan Perusahaan tersebut telah
ditandatangani oleh wakil karyawan dan memuat
kesepakatan hak dan kewajiban perusahaan dan
karyawan.
Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur
Verifier :
Tidak ada pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI
Berdasarkan pemeriksaan daftar karyawan, dalam proses
produksinya Auditee tidak mempekerjakan karyawan di
bawah umur.