lampiran surat no : 372/eq.s/vii/2015, tanggal 14 juli ... · lampiran surat no :...

39
Lampiran Surat No : 372/EQ.S/VII/2015, tanggal 14 Juli 2015 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI UB SOLO KAYU RESMI, KABUPATEN SUKOHARJO, KABUPATEN SRAGEN KOTA SURAKARTA - PROVINSI JAWA TIMUR Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama Kelompok : UB SOLO KAYU RESMI Nomor Akta : Akte Pendirian No. 54 Notaris Pujiastuti Pangestu, S. H Tanggal 27 Maret 2013; Addendum No. 03 Notaris Rita Esti Purnawati, S. H Tanggal 3 Juli 2013 Anggota : 6 Anggota Alamat Kantor : Jln. Adi Sucipto No. 129 Surakarta, Provinsi Jawa Tengah Waktu Pelaksanaan : 15 s.d. 22 Juni 2015 III. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN KEPADA UB SOLO KAYU RESMI PROVINSI JAWA TENGAH DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO. 053/EQC-VLK/VII/2013 MENJADI NO. 053.1/EQC- VLK/VII/2015 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 11 JULI 2019. Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 14 Juli 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div S-LK Industri

Upload: duongquynh

Post on 11-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran Surat No : 372/EQ.S/VII/2015, tanggal 14 Juli 2015

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI UB SOLO KAYU RESMI, KABUPATEN SUKOHARJO, KABUPATEN SRAGEN

KOTA SURAKARTA - PROVINSI JAWA TIMUR

Identitas LV-LK :

I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp. : (0251) 7550722

Fax. : (0251) 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Identitas Auditee :

II. Nama Kelompok : UB SOLO KAYU RESMI

Nomor Akta : Akte Pendirian No. 54 Notaris Pujiastuti Pangestu, S. H

Tanggal 27 Maret 2013; Addendum No. 03 Notaris Rita

Esti Purnawati, S. H Tanggal 3 Juli 2013

Anggota : 6 Anggota

Alamat Kantor

:

Jln. Adi Sucipto No. 129 Surakarta, Provinsi Jawa

Tengah

Waktu Pelaksanaan : 15 s.d. 22 Juni 2015

III. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT PREDIKAT

LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN

KEPADA UB SOLO KAYU RESMI PROVINSI JAWA TENGAH

DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO.

053/EQC-VLK/VII/2013 MENJADI NO. 053.1/EQC-

VLK/VII/2015 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 11 JULI

2019.

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 14 Juli 2015

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md

Manager Sub. Div S-LK Industri

Halaman 1 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 037/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/VII/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA KELOMPOK UB SOLO KAYU RESMI

DI KABUPATEN SUKOHARJO, KABUPATEN SRAGEN DAN KOTA SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

AKTA PENDIRIAN NOMOR : 54 TANGGAL 27 MARET 2013;

ADDENDUM NOMOR : 03 TANGGAL 3 JULI 2013

JUMLAH 6 ANGGOTA

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang

telah diterbitkan sebelumnya;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada

Kelompok UB Solo Kayu Resmi Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 056/EQI-F090

tanggal 6 Juli 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 055/EQI-F037 tanggal 6 Juli 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan

oleh Pengambil Keputusan Nomor 035.1/EQI-F039 tanggal 10 Juli 2015 dan pernyataan

pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 068.1 tanggal 10 Juli 2015 menunjukkan

Kelompok UB Solo Kayu Resmi telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap

verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29

Desember 2014, Kelompok UB Solo Kayu Resmi telah memenuhi syarat dalam

mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK);

e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf

d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 066/EQI-

KEP.Cert/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

Halaman 2 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems;

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-

IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General

requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011

Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang

Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP

& VI);

23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

Halaman 3 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 001/SPK/PPHH/PPBJ-3/2015 tanggal 12 Juni

2015

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA KELOMPOK UB SOLO KAYU RESMI DI

KABUPATEN SUKOHARJO, KABUPATEN SRAGEN DAN KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA

TENGAH AKTA PENDIRIAN NOMOR : 54 TANGGAL 27 MARET 2013; ADDENDUM NOMOR : 03

TANGGAL 3 JULI 2013 JUMLAH 6 ANGGOTA.

PERTAMA : Kelompok UB Solo Kayu Resmi (Pemegang Sertifikat) yang telah

mendapatkan Sertifikat Nomor 053/EQC-VLK/VII/2013 dinyatakan “LULUS”

karena “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas

Kayu (LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi

Legalitas Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

053/EQC-VLK/VII/2013 menjadi Nomor 053.1/EQC-VLK/VII/2015.

KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai

dengan tanggal 11 Juli 2019 selama Pemegang Sertifikat tetap memenuhi

persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi

sebagaimana Panduan Layanan Sistem yang diterbitkan.

KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

Halaman 4 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Ketidaksesuaian terhadap pemenuhan standar verifikasi LK yang

dilakukan oleh Auditee berdasarkan keluhan yang disampaikan PI;

c. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

d. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KEENAM;

e. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

f. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 10 Juli 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Ketua Kelompok UB Solo Kayu Resmi, di Surakarta;

2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan

Pelaporan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 32

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN

c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Bogor - 16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

[email protected]; [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : P.8/VI-BPPHH/2012, P.43/Menhut-II/2014

g. Tim Audit : 1. Ucep Sucitra, A.Md (Lead Auditor)

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono

2. Rita Sugiarti, S.Hut

(2) Identitas Auditee

Nama Pemegang

Izin/Kelompok

: UB SOLO KAYU RESMI (UB SKR)

Alamat Kelompok : Jln Adi Sucipto No 159 – Surakarta Jawa Tengah.

No dan Tanggal Akta No 3. Tanggal 3 Juli 2013

Notaris penerbit Akta Rita Esti Purnawati, S.H

Susunan Pengurus

Kelompok

Nyonya Sunarti. - Ketua

Nyonya Lucia Anita Rosari - Sekretaris

Tuan Wahyu Wijayanto - Bendahara I

Nyonya Rani Permata Sari - Bendahara II

(3) Unit Usaha ( anggota )n yang disertifikasi

(4) a. Nama Perusahaan : CV ARYA SENA

b. Nomor & Tanggal SK : 503/30/IK.BTDI/VI/2015, tanggal 15 Juni 2015

c. Alamat Perusahaan : DK Jamur RT 01 RW 08 Kl Trangsan Kec Gatak –

Kabupaten Sukoharjo

d. NPWP : 02.305.193.1-528.000

e. Penanggung Jawab : Unggul Kartiko

f. Nilai Investasi : Rp 200.000.000,00

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 32

g. Komoditi : Mebel Kayu dn Rotan, Handicraft

h. Kapasitas Terpasang : 8.000 Unit/2.000 M3

(5) a. Nama Perusahaan : CV ANDATAU JATI ARJUNA

b. Nomor & Tanggal SK : 530/04/IK.B/IV/2013 tanggal 8 April 2013

c. Alamat Perusahaan : Jl. Slamet Riyadi No.248A RT.03 RW.03B Ds

Gumpang Kec Kartasura, Kab Sukoharjo

d. NPWP : 31.708.733.6-532.000

e. Penanggung Jawab : Ir. Eko Irawan Mintorogo

f. Nilai Investasi : Rp 199.142.000,00

g. Komoditi : Mebel

h. Kapasitas Terpasang

: 180 M3

(6) a. Nama Perusahaan : CV NUANSA KAYU BEKAS

b. Nomor & Tanggal SK : 535/3390/29/2014 tanggal 22 Desember 2014

c. Alamat Perusahaan : Dk Wonosari, Ds Sambirambe, Kec Kalijambe, Kab

Sragen

d. NPWP : 02.767.214.6-528.000

e. Penanggung Jawab : Bima Satria Dewa

f. Nilai Investasi : Rp 168.700.000,00

g. Komoditi : Furniture , Handicraft dari kayu

h. Kapasitas Terpasang : 3.500 M3

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 32

(7) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi

Publik (bila

dibutuhkan)

Tidak ada

Pertemuan

Pembukaan

Tanggal 15 Juni 2015

di ruang rapat

sekrertariat

Kolompok TDI Jl Adi

Sucipto – Surakarta

Jawa Tengah

Pertemuan dilaksanakan di Ruang Meeting di ruang

rapat sekrertariat Kolompok TDI Jl Adi Sucipto –

Surakarta. Perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi,

menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi,

menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi,

menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi,

serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta

pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan

BAP.

Verifikasi

Dokumen dan

Observasi

Lapangan

Tanggal 16–17 Juni

2015. Kantor dan

pabrik CV Aryasena

Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen dengan menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 2.7, Peraturan Jenderal

Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik

menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran

2.7 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Verifikasi

Dokumen dan

Observasi

Lapangan

Tanggal 18–19 Juni

2015. Kantor dan

pabrik CV Andatu Jati

Arjuna.

Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen dengan menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 2.7, Peraturan Jenderal

Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik

menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran

2.7 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Verifikasi

Dokumen dan

Observasi

Lapangan

Tanggal 20–21 Juni

2015. Kantor dan

pabrik CV Nuansa

Kayu Bekas

Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen dengan menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 2.7, Peraturan Jenderal

Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik

menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 32

2.7 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan

Penutupan

Tanggal 22 Juni 2015

di ruang rapat

sekrertariat

Kolompok TDI Jl Adi

Sucipto – Surakarta

Jawa Tengah

Menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Kelompok TDI UB Solo Kayu Resmi atas

kerjasamanya selama kegiatan verifikasi.

Menyampaikan daftar periksa VLK

Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan

BAP

Pengambilan

Keputusan

Tanggal 10 Juli 2015

di Ruang Meeting PT

EQUALITY Indonesia

Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen

verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa

verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai

dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

(8) Resume Hasil Penilaian :

(a) Unit Usaha : CV Aryasena

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.

Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :

(a) TDI

(b) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000

Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah

1) Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah

memiliki Akta Pendirian Perusahaan dengan

nomor : 02, tanggal 9 Desember 2004, yang

diterbitkan oleh Pejabat Notaris Agus Subyanto,

SH.

Selanjutnya pada Bulan Juni 2015 Auditee

melakukan perpindahan lokasi usaha yang

semula di Kabupaten Karanganyar berpindah

ke Kabupaten Sukoharjo yang dibuktikan

dengan akta perubahan lokasi usaha. Secara

umum dokumen Akta Perusahaan Auditee tidak

mengalami perubahan apapun selain pindah

lokasi usaha.

2) Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

atau Izin Perdagangan yang tercantum

dalam Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin

Usaha Industri (IUI) Kecil

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah

memiliki dokumen Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) dengan Nomor :

503/176/11.34/SIUP-PK/II/2010 yang

diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu, Pemerintah Kabupaten Karanganyar

tanggal 24 Februari 2010.

Selanjutnya Auditee melakukan perpindahan

lokasi industri makan diterbitkan dokumen SIUP

dengan nomor : 397/11.35/PK/VI/2015,

tanggal 15 Juni 2015 yang diterbitkan oleh

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 32

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Dokumen SIUP Perubahan lokasi berlakuk

sampai dengan 14 Juni 2020. Dengan terbitnya

SIUP perubahan pindah lokasi maka SIUP

sebelumnya ditarik dan dinyatakan tidak

berlaku lagi, jenis barang atau produk yang

diproses dan diperdagangkan adalah Furniture

dari kayu jati telah sesuai dengan izin

perdagangan yang dimiliki Auditee.

3) Verifier.c.

Izin HO atau izin gangguan lingkungan

sekitar

MEMENUHI

Hasil verifikasi bahwa lokasi industri Auditee

sebelumnya berkedudukan di Kabupaten

Karanganyar dengan dokumen HO nomor :

503.530/94 TAHUN 2015 tanggal 5 Maret

2013.

Dikarenakan Auditee melakukan perpindahan

lokasi industri (tempat usaha) ke lokasi baru di

Kabupaten Sukoharjo dengan sendirinya izin

Gangguan diterbitkan oleh Intansi di lokasi

baru.

Auditee dapat menunjukan dokumen Izin

Gangguan (HO) dilokasi yang baru yang

diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo pada tanggal 15 Juni 2015, dengan

nomor : 503/IG/324/VI/2015,

Dokumen Izin Gangguan yang dimiliki oleh

auditee dilokasi yang baru telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan peruntukannya

sesuai dengan

4) Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI

Hasil verifikasi bahwa lokasi industri Auditee

sebelumnya berkedudukan di Kabupaten

Karanganyar dengan dokumen TDP nomor :

11.3433.600.408 yang diterbitkan oleh Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu, Pemerintah

Kabupaten Karanganyar pada tanggal, 15

Maret 2012.

Dikarenakan Auditee melakukan perpindahan

lokasi industri (tempat usaha) ke lokasi baru di

Kabupaten Sukoharjo dengan sendirinya harus

melakukan pendaftaran Perusahaan kembal,

dan Auditee dapat menunjukan dokumen

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang

dterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo pada tanggal 15 Juni 2015 dengan

nomor : 11.3533.10.1472.

Dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang

dimiliki oleh auditee dilokasi yang baru telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

peruntukannya sesuai dengan bidang usahanya

dan berlaku sampai tanggal 14 Juni 2020.

5) Verifier,e.

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

MEMENUHI

Dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee

berupa NPWP Nomor : 02.305.193.1-528.000

dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), dengan

nomor : PEM-00315/WPJ.32/KP.0703/2008

seluruhnya Atas nama CV Aryasena yang

didaftarkan pada tanggal 23 Desember 2004

untuk NPWP serta tanggal 26 Februari 2008.

Karena perpindahan lokasi industri berbeda

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 32

kabupaten, maka dokumen perpajakan harus

dilakukan mutasi kepada kantor Pajak Pratama

Kabupaten Sukoharjo dan sampai dilakukan

verifikasi dokumen perpajakan terkait Mutasi

seluruh dokumen perpajakan sedang dalam

proses mutasi di Kantor Pajak Pratama

Kabupaten Sukoharjo, dibuktikan dengan

tanda terima dari kantor Pajak Pratama

Kabupaten Sukoharjo : PEM-

01003511/528/jun/2015, tanggal 22 Juni

2015.

6) Verifier.f.

Dokumen lingkungan hidup

(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/ DPLH/SIL

/DELH/dokumen lingkungan hidup lain

yang setara

MEMENUHI

Auditee telah memiliki Dokumen SPPL yang

sesuai dengan lingkup usahanya dan

ditandatangani diatas meterai oleh Penanggung

jawab Perusahaan pada tanggal 19 April 2012,

dan telah diketahui dan ditandatangani oleh

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Karanganyar pada tahun 2013 – 2015.

Dikarenakan Auditee telah melakukan

perpindahan lokasi industri dan pada

pelaksanaan surveilance pertama Auditee

menunjukan dokumen SPPL yang telah

dibuatnya serta telah mendapat rekomendasi

atau pengesahan dari Instansi di lokasi baru

dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Dengan telah disahkannya dokumen SPPL

Auditee dilokasi yang baru menunjukan bahwa

Auditee telah melakukan perpindahan lokasi

Industri yang sebelumnya berkedudukan di

Kabupaten Karanganyar.

7) Verifier g.

Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau

Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Hasil verifikasi bahwa lokasi industri Auditee

sebelumnya berkedudukan di Kabupaten

Karanganyar dengan dokumen TDI nomor :

503/290/11.34/TDI/VIII/2013.P.2 yang

diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu, Pemerintah Kabupaten Karanganyar

pada tanggal 19 Agustus 2013.

Dikarenakan Auditee melakukan perpindahan

lokasi industri ke lokasi baru di Kabupaten

Sukoharjo. Auditee telah menerima dan dapat

menunjukan IUI – Kecil yang dterbitkan oleh

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

pada tanggal 15 Juni 2015 dengan nomor :

503/30/IK.B/VI/2015.

Dokumen IUI-Kecil yang dimiliki oleh auditee

dilokasi yang baru telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan peruntukannya

sesuai dengan bidang usahanya dan berlaku

sampai tanggal 14 Juni 2020. dan seluruh

aktifitas operasional serta hasil peroduksi mulai

Juni 2015 dilindungi atau didukung dengan IUI

– Kecil yang baru.

Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir

produsen.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 32

8) Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk

Industri Kehutanan (ETPIK).

MEMENUHI

Hasil verifikasi Auditee telah memiliki dan dapat

menunjukan kepemilikan dokumen pengakuan

sebagai Eksportir Terdaftar Produk Industri

Kehutanan (ETPIK), yang diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

dalam hal ini Koordintor dan Pelaksana unit

Pelayanan Perdagangan dengan nomor : 02.ET-

01.14.1857, tanggal 10 Januari 2014.

Auditee melakukan perpindahan lokasi Industri

dari Kabupaten Karanganyar ke Kabupaten

Sukoharjo, dengan demikian dokumen ETPIK

harus dilakukan perubahan, sehingga

informasi yang tercantum dalam dokumen

ETPIK harus sesuai dengan dokumen

pendukung lainnya.

Auditee telah menunjukan bukti tanda terima

permohonan revisi ETPIK CV Aryasena nomor :

225-adm/VI-2015 diterima bagian penerima

kantor Direktorat Perdagangan luar negeri

tanggal 17 Juni 2015.

Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.

9) Verifier a

Dokumen pengakuan /pengenal

sebagai importir.

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)

10) Verifier 1.2.2.

Panduan/pedoman/

prosedur pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan sistem uji tuntas (due

diligence) importir

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan

kelompok

11) Verifier 1.3.1.

Akte notaris pembentukan kelompok

atau dokumen pembentukan kelompok

MEMENUHI

Auditee ( CV Aryasena ) adalah salah satu

anggota kelompok Usaha Bersama Solo Kayu

Resmi dan telah memiliki dokumen

pembentukan kelompok yang diterbitkan oleh

pejabat Notaris pada tanggal 03 Juli 2013

adalah Akta perubahan dikarenakan ada salah

satu anggotanya mengundurkan diri dari

keanggotaan UB Solo Kayu Resmi.

Dokumen pembentukan kelompok yang

diterbitkan oleh pejabat Notaris pada tanggal

03 Juli 2013 adalah Akta perubahan

dikarenakan ada salah satu anggotanya

mengundurkan diri dari keanggotaan UB Solo

Kayu Resmi.

Akta perubahan UB Solo Kayu Resmi,

diterbitkan oleh Notaris Rita Esti Purnawati, SH

(SK Menteri Kehakiman RI 28 Oktober 2002

No. C.1373-HT.03.01 Th. 2002) dengan nomor

akta 03. Tentang Akta perubahan kelompok

usaha bersama serta telah didaftarkan didalam

Buku Daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 32

Surakarta dibawah nomor :

21/HK/UM/VII/2013/PN.Ska. pada hari Senin

tanggal 8 Juli 2013. ini disahkan oleh

Panitera/Sekretaris Pengandilan Negeri

Surakarta (Drs.Toetoeng Tri Harmoko HS, SH.).

Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan

kayu dari asalnya

Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya

Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor

Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah

12) Verifier a.

Dokumen jual beli/nota atau kontrak

suplai bahan baku dan barang jadi

dilengkapi bukti pembelian

MEMENUHI Hasil verifikasi terhadap dokumen penerimaan

barang untuk pemenuhan bahan baku Auditee

memenuhi dengan membeli produk mebel

setengah jadi (unfinish) kepada beberapa

pengrajin dengan terlebih dahulu menerbitkan

PO (Purchase Order).

Dalam periode pembelian produksi mebel

setengah jadi bulan Juni 2014 – Mei 2015

telah diterima sebanyak : 2.016 unit volume

94,2140 M3. Seluruh produk mebel setengah

jadi yang dibeli Auditee telah dilengkapi

dengan dokumen bukti pembayaran sebagai

sahnya transaksi jual beli.

13) Verifier b

Bukti Penerimaan Bahan Baku

dilengkapi dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Dari hasil verifikasi terhadap dokumen

penerimaan bahan baku berupa mebel

setengah jadi selama periode Juni 2014 – Mei

2015. Seluruh barang mebel setengah jadi

yang dikirim pengrajin telah dilengkapi dengan

surat jalan dan disertai dengan dokumen DKP,

selanjutnya Auditee membuatkan tanda terima

barang yang dikrim pengrajin, tanda terima

tersebut sebagai bukti unutk proses

pembayaran selanjutnya oleh Auditee.

Auditee membeli produk mebel setengah jadi

dari beberapa pengrajin, sehingga tidak

terdapat dokumen angkutan hasil hutan yang

sah.

14) Verifier c.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap

penerimaan Seluruh penerimaan bahan baku

mebel setengah jadi (unfinish) tidak disertai

dengan dokumen angkutan hasil hutan yang

sah berupa FAKO dikarenakan bahan baku

bekas tersebut bukan sortimen yang wajib

memakai dokumen angkutan hasil hautan yang

sah, tetapi hanya dlengkapi dengan Nota

angkutan biasa yang dibuat oleh penjual.

Seluruh bahan baku kayu yang diterima atau

dibeli oleh pengrajin bukan berasal dari hasil

lelang dan Unit usaha tidak melakukan

pemisahan terhadap bahan baku yang

menggunakan dokumen Surat Angkutan Lelang

(SAL).

15) Verifier. d.

Nota dan Dokumen Keterangan

(Berita Acara dari petugas kehutanan

NA

Auditee tidak memakai kayu kayu bekas atau

kayu bongkaran dari manapun tidak terdapat

keterangan apapun, dengan demiian verifier in i

tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 32

kabu- paten/kota atau dari Aparat

Desa/ Kelurahan) yang dapat

menjelaskan asal usul untuk kayu

bekas/hasil bongkaran, serta

Deklarasi Kesesuaian

16) Verifeir. e.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk

kayu limbah industri

NA

Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan

pemasok bukan merupakan kayu limbah

industri, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

17) Verifier.f.

Dokumen catatan/ laporan mutasi

kayu

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap kebenaran dan

kesuaian dokumen catatan/laporan mutasi

kayu periode Juni 2014 – Mei 2015 dengan

dokumen pendukung lainnya seperti laporan

penerimaan barang mebel setengah jadi,

laporan produksi serta laporan pengiriman

barang produk jadi.

Data atau laporan dalam dokumen

catatan/laporan mutasi kayu dengan dokumen

pendukung lainnya dari data yang diperiksa

menunjukan adanya keseimbangan dan

kesesuaian dengan dokumen lainya.

18) Verifier g

Dokumen S-LK/ S- PHPL yang dimiliki

pemasok dan /atau DKP dari pemasok

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan

baku, Auditee menerima bahan baku

produkmebel setengah jadi dari pemgrajin,

seluruh bahan baku mebel setengah jadi yang

diterima pada periode Januari – Mei 2015

telah dilampirkan dokumen DKP sebanyak 62

lembar.

Auditee telah memiliki prosedur pemeriksaan

terhadap pemasok yang menerbitkan DKP,

memiliki personel yang ditunjuk untuk

bertanggung jawab dalam pemeriksaan

terhadap dokumen DKP yang diterima dari

pemasok (beserta bukti surat penunjukan),

serta tersedia laporan hasil pemeriksaan

kepada pemasok yang menerbitkan DKP.

Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

19) Verifier.a.

Laporan produksi hasil olahan

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap realisasi produksi

selama 1 (satu) tahun terakhir antara bulan

Juni 2014 – Mei 2015, pemeriksaan

dilakukan terhadap laporan produksi dan

pemakaian atau mebel setengah jadi yang

diproses, karena yang diproduksi adalah mebel

setengah jadi sehingga pada proses produksi

hanya melakukan perubahan terhadap warna

dengan tidak merubah bentuk.

Untuk laporan pemakaian dan hasil yang

diproduksi dalam periode tersebut adalah :

2.000 unit dan 93,0969 M3 untuk pemakaian

serta 1.995 unit dan 92,9807 M3 mebel yang

diselesaikan.

Laporan hasil produksi sesuai dengan catatan

mutasi kayu dan terdapat hubungan yang logis

antara input-output.

20) Verifier b.

Produksi industri tidak melebihi

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap keberdaaan dan

kesesuaian dokumen izin industri yang dimiliki

Auditee. Realisasi hasil produksi mebel yang

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 32

kapasitas produksi yang diizinkan. diproses untuk periode Juni 2014 – Mei 2015

adalah sebesar 1.995 unit sementara

kapasitas berdasarkan dokumen TDI nomor :

503/290/11.34/TDI/VIII/2013.P.2. tanggal 19

Agustus 2013 memiliki izin kapasitas sebesar

6.000 unit. Jadi hasil produksi tidak melebihi

kapasitas yan dizinkan.

Pada bulan Juni 2015 Auditee telah melakukan

perpindahan lokasi Industri dengan demikian

legalitas Izin Industri berubah yang diterbitkan

oleh Instansi di daerah yang baru.

Selanjutnya Auditee telah menerima dokumen

Izin Industri berupa Izin Usaha Industri IUI –

Kecil yang diterbitkan oleh Badan Penanaman

Modal dan Perizinan terpadu Kabupaten

Sukoharjo bernomor : 503/30/IK.B/VI/2015,

tanggal 15 Juni 2015.

Seluruh proses penerimaan bahan baku mebel

setengah jadi dan proses produksi mulai bulan

Juni 2015, didukung dengan Izin industri

berupa IUI-Kecil setara TDI dengan nomor :

503/30/IK.B/VI/2015, tanggal 15 Juni 2015.

Dan dokumen legalitas Izin Industri lokasi

sebelumnya tidak berlaku lagi.

21) Verifier 2.1.2.c

Hasil produksi yang berasal dari kayu

lelang dipisahkan

NA Bahan baku yang diterima auditee bukan

berasal dari kayu lelang, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator. 2.1.3

Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain

22) Verifier.a

Dokumen S - LK atau DKP

NA Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

23) Verifier.b

Kontrak jasa pengolahan produk

antara auditee dengan pihak penyedia

jasa (pihak lain)

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

24) Verifier.c

Berita acara serah terima kayu yang

dijasakan

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

25) Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan

pada perusahaan penyedia jasa

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

26) Verifier.e

Adanya pendoku- mentasian bahan

baku, proses produksi dan ekspor

apabila ekspor dilakukan melalui

industri penyedia jasa

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

27) Verifier .a

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

NA Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 32

28) Verifier 2.2.1.b

Bill of Lading (B/L)

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

29) Verifier 2.2.1.c

Packing List (P/L) Dokumen lisensi

Impor

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

30) Verifier 2.2.1.d

Invoice NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

31) Verifier 2.2.1.e

Deklarasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

32) Verifier 2.2.1.f

Rekomendasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

33) Verifier.g.

Bukti pembayaran beamasuk (bila

terkena bea masuk)

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

34) Verifier 2.2.1.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya: CITES) untuk jenis kayu

dibatasi

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

35) Verifier.i.

Bukti penggunaan kayu impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.

Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.

Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor

Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal

Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah

tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

36) Verifier 3.1.1.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen

penjualan, seluruh penjualan produk untuk

tujuan domestik telah dilengkapi dengan

dokumen angkutan berupa invoice/nota

penjualan dan surat jalan.

Selama periode Juni 2014 sampai dengan Mei

2015 (satu tahun), auditee telah melakukan

penjualan produk untuk tujuan lokal berupa

mebel finishing sebanyak 358 unit volume

10,5074 M3.

Dokumen surat jelan tersebut sah sebagai

bukti perdagangan atau pemindahtanganan

untuk pasar domestik.

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

37) Verifier .3.2.1.a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen penerimaan bahan baku mebel

setengah jadi dan laporan mutasi selam

periode Juni 2014-Mei 2015,

Auditee dapat menunjukan bahwa seluruh hasil

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 32

produksi yang diekspor produk selama periode

Juni 2014 –Mei 2015, dengan volume 1.311

unit 65,2696 M3.

Adalah Produk hasil olahan kayu yang dieskpor

dapat dipastikan merupakan hasil produksi

sendiri.

38) Verifier .b

PEB

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk mebel periode Januari

– mei 2015, Auditee menunjukan 12 dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang

menyertai 1.311 unit 65,2696 M3 dimana

informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk

telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya

(Invoice, Packing List, Bill of Lading).

39) Verifier .c

Packing list

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen ekspor produk kayu olahan ,

dokumen Packing List 12 dokumen P/L yang

menyertai pengiriman ekspor produk selama

periode Juni 2014 – Mei 2015.

Informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk

telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya

(Invoice, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda

tangani oleh petugas bagian ekspor.

40) Verifier d.

Invoice

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kayu olahan. Auditee

dapat menunjukan keseluruhan dokumen

Invoice yang menyertai pengiriman ekspor

produk selama periode Juni 2014 – Mei 2015,

dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan

telah ditanda tangani oleh petugas bagian

ekspor.

41) Verifier e.

B/L

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kertas, Auditee dapat

menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of

Lading yang menyertai pengiriman ekspor

produk selama periode Juni 2014 – Mei 2015,

dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Invoice, PEB, Packing List).

42) Verifier f.

Dokumen V – Legal untuk produk yang

wajib dilengkapi dengan Dokumen V-

Legal.

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor lainnya, Auditee telah

menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal

dalam pelaksanaan ekspor periode bulan April -

Desember 2014, dengan realisasi peggunaan

dokumen V-Legal sebanyak 12 lembar.

Dokumen V-legal diterbitkan oleh PT Equality

Indonesia LVLK-006-IDN.

43) Verifier g

Hasil verifikasi teknis (Laporan

Surveyor) untuk produk yang wajib

verifikasi teknis.

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 32

44) Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila

terkena bea keluar

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

45) Verifier i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya : CITES) untuk jenis kayu

dibatasi perdagangannya

MEMENUHI Jenis bahan baku yang digunakan Auditee

untuk produk kayu olahan adalah jenis kayu

kelompok Meranti.

Sesuai Arahan strategis konservasi spesies

Nasioal di mana hanya terdapat 22 jenis kayu

yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis

kayu yang diproses oleh Auditee tidak termasuk

kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES

Appendic I, II dan III. Berdasarkan Permenhut

No 57/Menhut-II/2008.

Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal

46) Verifier 3.3.1.

Tanda V – Legal yang dibubuhkan

sesuai ketentuan

MEMENUHI Seluruh hasil produk akan dikirm yang berada

digudang barang jadi oleh Auditee telah

ditandai atau ditempel dengan stiker tanda V –

Legal dengan kode 053-LVLK-006-IDN.

Penandaan atau pembubuhan tanda V- Legal

dengan model stiker telah mengikuti standar

baik ukuran dan warna serta penomoran kode

V – LegalI, II , III

P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.

47) Verifier 4.1.1.a

Implementasi prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam

pelaksanaan kegiatan operasionalnya, Auditee

dapat menunjukan 3 (tiga) model dokumen

prosedur K3 dan surat keterangan penunjukan

personil K3 yang ditanda tangani oleh Direktur

pada tanggal 15 Desember 2014.

48) Verifier 4.1.1.b

Ketersediaan jalur evakuasi dan

peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api

Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat

Pelindung Diri (APD).

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah

tersedia Peralatan K3 sesuai ketentuan dan

kebutuhan serta berfungsi dengan baik, dan

pendataan untuk seluruh sarana APAR tercatat

dengan baik, untuk APD juga telah sesuai

dengan kebutuhan, serta jalur evakuasipun

telah tersedia dengan baik.

49) Verifier 4.1.1.c

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam

pelaksanaan kegiatan operasionalnya, Auditee

dapat menunjukan 3 (tiga) model dokumen

prosedur K3 dan surat keterangan penunjukan

personil K3 yang ditanda tangani oleh Direktur

pada tanggal 15 Desember 2014.

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

50) Verifier 4.2.1

Ada serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan yang membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee belum memiliki

serikat pekerja, Auditee atau manajemen telah

membuat pernyataan yang ditandatangani oleh

Pimpinan tertangal 15 Desember 2014 yang isi

tentang persetujuan bahwa karyawan

diperbolehkan membentuk atau terlibat dalam

kegiatan Serikat pekerja dalam lingkungan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 32

Perusahaan, selama tidak mengganggu

kegiatan operasional proses produksi.

Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI

Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang

51) Verifier 4.2.2.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan, Auditee telah membuat

Peraturan Perusahaan dan sekaligus disahkan

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Sukoharjo

Nomor pengesahan PP Auditee :

568/450/2015 tanggal 17 Juni 2015 telah

disahkan dan di tetapkan dengan nomor

pendaftaran 31/PP/VI/2015 Peraturan

Perusahaan yang dimiliki Auditee sesuai aturan

berlaku sampai dengan 16 Juni 2016.

Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.

52) Verifier 4.2.2.

Tidak ada pekerja yang masih di bawah

umur

MEMENUHI Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa

tentang tenaga kerja menunjukan Auditee tidak

memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk

tenaga yang paling muda adalah usia 24 tahun.

(b) Unit Usaha : CV Andatu Jati Arjuna

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.

Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :

(c) TDI

(d) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000

Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah

1) Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah

memiliki Akta Pendirian Perusahaan dengan

nomor : Akta Nomor : 58 tanggal 14 Februari

2013, yang diterbitkan oleh Pejabat Notaris

Tegar Pembangun Dayu Putro, SH

Perseroan dinamakan CV Andatu Jati Arjuna

dan tujuan didirikan Persroan adalah :

Menjalankan Usaha dalam Bidang Industri .

Menjalankan Usaha dalam bidang

Perdagangan.

pengurus yang bertanggung jawab adalah

1. Tuan Eko Irawan Mintorogo sekaligus

sebagai Direktur

2. dan Nyonya Sundaryati bertindak sebagai

Persero Komanditer.

Akta peendirian telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukoharjo

pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 dengan

nomor : 63/2013/PN.SKH.

2) Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah

memiliki dokumen Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) dengan Nomor :

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 15 dari 32

atau Izin Perdagangan yang tercantum

dalam Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin

Usaha Industri (IUI) Kecil

169/11.35/PK/IV/2013, tanggal 8 April

2013

SIUP ini wajib didaftar ulang setiap 5 (lima)

tahun sekali, jenis barang atau produk yang

diproses dan diperdagangkan adalah mebel

dari kayu sesuai dengan izin perdagangan yang

dimiliki Auditee.

3) Verifier.c.

Izin HO atau izin gangguan lingkungan

sekitar

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dokumen Izin Gangguan

(HO) dengan Nomor : 503/HO/119/IV/2013

tanggal 1 April 2013, yang diterbitkan oleh

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu,

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin

Gangguan yang dimiliki oleh auditee telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

peruntukannya sesuai dengan bidang

usahanya.

4) Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI

Auditee memiliki dokumen Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) yang diterbitkan oleh Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan

Terpadu, Pemerintah Kabupaten Ngawi, Nomor

: 11.353.3101.226, tanggal 8 April 2013, telah

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Informasi yang tercantum pada TDP sesuai

dengan bidang usaha dan peruntukannya serta

telah sesuai dengan dokumen lainnya tentang

alamat dan penanggung jawab serta jenis

industrinya.

5) Verifier,e.

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

MEMENUHI

Dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee

berupa NPWP Nomor : 31.708.733.6-532.000.

dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dengan

Nomor : PEM-

0003449ER/WPJ.32/KP.0803/2013 yang

diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2013.

Dengan demikian Auditee telah memperlihatkan

keabsahan dokumen perpajakan yang

seluruhnya diterbitkan oleh Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kabupaten Sukoharjo, sesuai

peraturan Undang Undang No 16 Tahun 2009

pasal 2 ayat 1 tentang ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan.

6) Verifier.f.

Dokumen lingkungan hidup

(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/ DPLH/SIL

/DELH/dokumen lingkungan hidup lain

yang setara

MEMENUHI

Auditee telah memiliki Dokumen SPPL yang

sesuai dengan lingkup usahanya dan

ditandatangani diatas meterai oleh Penanggung

jawab Perusahaan pada tanggal 31 Januari

2013, dan telah diketahui dan ditandatangani

oleh Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Sukoharjo.

Auditee tidak diwajibkan untuk membuat

laporan secara periodik, tetapi setiap saat

harus bersedia dipantau dampak lingkungan

dari usaha dan/atau kegiatannya oleh pejabat

yang berwenang.

7) Verifier g.

Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau

Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Dokumen perizinan yang dimiliki oleh Auditee

berupa Izin Usaha Industri Skala Kecil (IUI-Kecil)

dengan Nomor : nomor : 503/04/IK.B/IV/2013

pada tanggal 8 April 2013, yang dikeluarkan

oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu,

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 16 dari 32

Dokumen IUI-Kecil setara dengan TDI karena

nilai Investasi kurang dari Rp 200.000.000

sesuai perdirjen P.14/VI-BPPHH/2014 adalah

masuk standar TDI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap hasil

produksi menunjukan jenis usaha yang

dijalankan telah sesuai dengan IUI -Kecil yang

diberikan.

Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir

produsen.

8) Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk

Industri Kehutanan (ETPIK).

MEMENUHI

Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaia

dokumen ETPIK nomor : 02.ET-01.14.0468,

tanggal 15 April 2013 dengan kegiatan

operasional industri produks kehutanan,

dimana terdapat kesesuaian dengan dokumen

pendukung lainnya seperti : IUI-Kecil , TDP dan

NPWP dalam dokumen tersebut seluruhnya

mencantumkan data alamat serta

penanggungjawab yang sama.

Produksi yang dihasilkan sesuai dengan jenis

produksi yang tercantum dalam dokumen ETPIK

dan dokumen ETPIK berlaku sampai dengan 15

April 2018. Dengan demikian dokumen ETPIK

yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan

kegiatan dan peruntukannya.

Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.

9) Verifier a

Dokumen pengakuan /pengenal

sebagai importir.

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)

10) Verifier 1.2.2.

Panduan/pedoman/

prosedur pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan sistem uji tuntas (due

diligence) importir

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan

kelompok

11) Verifier 1.3.1.

Akte notaris pembentukan kelompok

atau dokumen pembentukan kelompok

MEMENUHI

Auditee ( CV Andatu Jati Arjuna ) adalah salah

satu anggota kelompok Usaha Bersama Solo

Kayu Resmi dan telah memiliki dokumen

pembentukan kelompok yang diterbitkan oleh

pejabat Notaris pada tanggal 03 Juli 2013

adalah Akta perubahan dikarenakan ada salah

satu anggotanya mengundurkan diri dari

keanggotaan UB Solo Kayu Resmi.

Dokumen pembentukan kelompok yang

diterbitkan oleh pejabat Notaris pada tanggal

03 Juli 2013 adalah Akta perubahan

dikarenakan ada salah satu anggotanya

mengundurkan diri dari keanggotaan UB Solo

Kayu Resmi.

Akta perubahan UB Solo Kayu Resmi,

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 17 dari 32

diterbitkan oleh Notaris Rita Esti Purnawati, SH

(SK Menteri Kehakiman RI 28 Oktober 2002

No. C.1373-HT.03.01 Th. 2002) dengan nomor

akta 03. Tentang Akta perubahan kelompok

usaha bersama serta telah didaftarkan didalam

Buku Daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Surakarta dibawah nomor :

21/HK/UM/VII/2013/PN.Ska. pada hari Senin

tanggal 8 Juli 2013. ini disahkan oleh

Panitera/Sekretaris Pengandilan Negeri

Surakarta (Drs.Toetoeng Tri Harmoko HS, SH.).

Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan

kayu dari asalnya

Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya

Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor

Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah

12) Verifier a.

Dokumen jual beli/nota atau kontrak

suplai bahan baku dan barang jadi

dilengkapi bukti pembelian

MEMENUHI Hasil verifikasi terhadap dokumen penerimaan

barang Untuk pemenuhan bahan baku. Auditee

memenuhi kebutuhan bahan bakunya dengan

menlakukan pembelian bahan baku berupa

mebel setengah jadi ( jenis kursi)

Seluruh penerimaan mebel kursi setengah jadi

periode Juni 2014- Mei 2015 yang diterima

oleh Auditee telah memakai surat jalan

sekaligus merupakan bukti pembayaran yang

dilakukan secara tunai, surat jalan ini sekaligus

sebagai sahnya jual beli mebel kursi setengah

jadi.

13) Verifier b

Bukti Penerimaan Bahan Baku

dilengkapi dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Dari hasil verifikasi dokumen selama

periodeJuni 2014 - Mei 2015 dilengkapi surat

jalan atau nota dari penjual bahan baku mebel

setengah jadi jenis kursi tersebut sekaligus

sebagai dokumen bukti serah terima.

Dalam nota tersebut dijelaskan banyaknya

barang yang dikirim, nama jenis barang,

Penerimaan mebel setengah jadi untuk Periode

Juni 2014- Mei 2015 berdasarkan rekap

dokumen bukti penerimaan mebel setengah

jadi telah diterima sebanyak 5.750 unit volume

182,4092 M3.

14) Verifier c.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap

penerimaan Seluruh penerimaan bahan baku

mebel setengah jadi jenis kursi tidak memakai

dokumen angkutan hasil hutan yang sah,

dikarenakan mebel setengah jadi bukan

sortimen yang wajib memakai dokumen

angkutan hasil hautan yang sah, dan hanya

dlengkapi dengan Nota angkutan biasa yang

dibuat oleh penjual.

Seluruh mebel setengah jadi yang diterima

Auditee bukan berasal dari hasil lelang, Unit

usaha tidak melakukan pemisahan terhadap

bahan baku yang menggunakan dokumen

Surat Angkutan Lelang (SAL).

15) Verifier. d.

Nota dan Dokumen Keterangan

NA

Bahan baku yang diterima auditee bukan

berupa kayu bekas apapun, dengan demikian

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 18 dari 32

(Berita Acara dari petugas kehutanan

kabu- paten/kota atau dari Aparat

Desa/ Kelurahan) yang dapat

menjelaskan asal usul untuk kayu

bekas/hasil bongkaran, serta

Deklarasi Kesesuaian

verifier tersebut tidak diterapkan.

16) Verifeir. e.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk

kayu limbah industri

NA

Bahan baku yang diterima auditee bukan

berupa kayu limbah industri, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

17) Verifier.f.

Dokumen catatan/ laporan mutasi

kayu

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan

kelengkapan dokumen mutasi bahan baku yang

dibuat oleh Auditee selama periode 1 tahun

terakhir Juni 2014 – Mei 2015, Auditee telah

membuat dan dapat menunjukan pencatatan

penerimaan mebel setengah jadi untuk setiap

bulannya.

Pemeriksaan terhadap kebenaran dan kesuaian

dokumen catatan/laporan mutasi kayu dengan

dokumen pendukung lainnya dari data yang

diperiksa menunjukan adanya keseimbangan

dan kesesuaian dengan dokumen lainya.

18) Verifier g

Dokumen S-LK/ S- PHPL yang dimiliki

pemasok dan /atau DKP dari pemasok

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan

baku, Auditee menerima bahan baku berupa

mebel setenagh jadi jenis kursi, dan seluruh

bahan baku mebel setengah jadi yang diterima

pada periode Januari – Mei 2015 telah

dilampirkan dokumen DKP.

Auditee selam periode Januari Dan dalam

periode tersebut telah diterima dokumen DKP

sebanyak 110 lembar dan Auditee telah

memiliki prosedur pemeriksaan terhadap

pemasok yang menerbitkan DKP, memiliki

personel yang ditunjuk untuk bertanggung

jawab dalam pemeriksaan terhadap dokumen

DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti

surat penunjukan), serta tersedia laporan hasil

pemeriksaan kepada pemasok yang

menerbitkan DKP.

Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

19) Verifier.a.

Laporan produksi hasil olahan

MEMENUHI Realisasi produksi Auditee selama periode Juni

2014 – Mei 2015, Pemakain bahan baku

selam periode tersebut adalah sama dengan

realisasi produksi karena Auditee memesan

barang kepada pengrajin sesuai dengan

pesanan dari buyer.

Furniture Unfinish yang diproses adalah :

5.675 unit dan volume : 178,8686 M3

Produk yang diselesaikan adalah

5.675 unit dan volume : 178,8686 M3

Laporan mutasi, seluruhnya menunjukan

adanya kesesuaian dan terdapat hubungan

yang logis baik input atau output.

20) Verifier b.

Produksi industri tidak melebihi

MEMENUHI Realisasi produksi Periode bulan Juni 2014 -

Mei 2015, berdasarkan hasil pemeriksaan

terhadap laporan produksi harian. Hasil

produksi yang dihasilkan adalah sebesar

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 19 dari 32

kapasitas produksi yang diizinkan. 178,8686 M3 sementara kapasitas yang

dizinkan adalah 180 M3, untuk batasan

sebenarnya tersisa kisaran 2 M3 tetapi masih

bisa dipergunakan dengan memakai batas

toleransi 30 %, namun demikian pada bulan Juli

kapasitas Auditee akan kembali normal karena

kisaran waktu telah kembali ke bulan Juli.

Dengan demikian realisasi produksi sendiri

tidak melebihi kapasitas izin auditee yang

diizinkan.

21) Verifier 2.1.2.c

Hasil produksi yang berasal dari kayu

lelang dipisahkan

NA Bahan baku yang diterima auditee bukan

berasal dari kayu lelang, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator. 2.1.3

Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain

22) Verifier.a

Dokumen S - LK atau DKP

NA Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

23) Verifier.b

Kontrak jasa pengolahan produk

antara auditee dengan pihak penyedia

jasa (pihak lain)

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

24) Verifier.c

Berita acara serah terima kayu yang

dijasakan

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

25) Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan

pada perusahaan penyedia jasa

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

26) Verifier.e

Adanya pendoku- mentasian bahan

baku, proses produksi dan ekspor

apabila ekspor dilakukan melalui

industri penyedia jasa

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

27) Verifier .a

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

NA Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

28) Verifier 2.2.1.b

Bill of Lading (B/L)

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

29) Verifier 2.2.1.c

Packing List (P/L) Dokumen lisensi

Impor

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

30) Verifier 2.2.1.d

Invoice NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 20 dari 32

31) Verifier 2.2.1.e

Deklarasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

32) Verifier 2.2.1.f

Rekomendasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

33) Verifier.g.

Bukti pembayaran beamasuk (bila

terkena bea masuk)

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

34) Verifier 2.2.1.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya: CITES) untuk jenis kayu

dibatasi

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

35) Verifier.i.

Bukti penggunaan kayu impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.

Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.

Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor

Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal

Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah

tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

36) Verifier 3.1.1.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah

NA

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen penjualan,

produk tidak dijual untk domestik, tidak ada

dokumen angkutan

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

37) Verifier .3.2.1.a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen penerimaan bahan baku mebel

setengah jadi dan laporan mutasi selam

periode Juni 2014 - Mei 2015,

Auditee dapat menunjukan bahwa seluruh hasil

produksi yang diekspor produk selama periode

Juni 2014 –Mei 2015, dengan volume 5.716

unit 177,9321 M3. Produk mebel yang

dieskpor dapat dipastikan merupakan hasil

produksi sendiri.

38) Verifier .b

PEB

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk mebel periode Juni

2014 – Mei 2015, Auditee menunjukan 45

dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

yang menyertai 5.716 unit 177,9321 M3

dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).

39) Verifier .c

Packing list

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen ekspor produk kayu olahan ,

dokumen Packing List 45 dokumen P/L yang

menyertai pengiriman ekspor produk selama

periode Juni 2014 – Mei 2015.

Informasi mengenai penerima, deskripsi

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 21 dari 32

produk, jenis produk, dan kuantitas produk

telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya

(Invoice, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda

tangani oleh petugas bagian ekspor.

40) Verifier d.

Invoice

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kayu olahan. Auditee

dapat menunjukan keseluruhan dokumen

Invoice yang menyertai pengiriman ekspor

produk selama periode Juni 2014 – Mei 2015,

dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan

telah ditanda tangani oleh petugas bagian

ekspor.

41) Verifier e.

B/L

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kertas, Auditee dapat

menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of

Lading yang menyertai pengiriman ekspor

produk selama periode Juni 2014 – Mei 2015,

dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Invoice, PEB, Packing List).

42) Verifier f.

Dokumen V – Legal untuk produk yang

wajib dilengkapi dengan Dokumen V-

Legal.

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor lainnya, Auditee telah

menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal

dalam pelaksanaan ekspor periode bulan

Januari- Mei 2015, dengan realisasi peggunaan

dokumen V-Legal sebanyak 19 lembar dengan

2.264 unit dan 74,1131 M3. Dokumen V-legal

diterbitkan oleh PT Equality Indonesia LVLK-

006-IDN.

43) Verifier g

Hasil verifikasi teknis (Laporan

Surveyor) untuk produk yang wajib

verifikasi teknis.

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

44) Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila

terkena bea keluar

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

45) Verifier i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya : CITES) untuk jenis kayu

dibatasi perdagangannya

MEMENUHI Jenis bahan baku yang digunakan Auditee

untuk produk kayu olahan adalah jenis kayu

kelompok Meranti.

Sesuai Arahan strategis konservasi spesies

Nasioal di mana hanya terdapat 22 jenis kayu

yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis

kayu yang diproses oleh Auditee tidak termasuk

kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES

Appendic I, II dan III. Berdasarkan Permenhut

No 57/Menhut-II/2008.

Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal

46) Verifier 3.3.1.

Tanda V – Legal yang dibubuhkan

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap seluruh produk

yang sudaj dikemas atau packing yang berada

di gudang barang jadi CV Andatu seluruhnya

telah dibubuhi tanda V Legal dengan model

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 22 dari 32

sesuai ketentuan label dan stiker.

Penandaan atau pembubuhan tanda V- Legal

dengan model stiker telah mengikuti standar

baik ukuran dan warna serta penomoran kode

V – LegalI, II , III.

P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.

47) Verifier 4.1.1.a

Implementasi prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam

pelaksanaan kegiatan operasionalnya, Auditee

dapat menunjukan 3 (tiga) model dokumen

prosedur K3 dan surat keterangan penunjukan

personil K3 yang ditanda tangani oleh Direktur

Nomor SK : 007/AJA-SK/I/2015 tanggal 15

Desember 2014. adalah Sdr Taryanto yang

dalam jabatan Struktur kerja di Auditee adalah

sebagai Kepala produksi.

48) Verifier 4.1.1.b

Ketersediaan jalur evakuasi dan

peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api

Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat

Pelindung Diri (APD).

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah

tersedia Peralatan K3 sesuai ketentuan dan

kebutuhan serta berfungsi dengan baik, dan

pendataan untuk seluruh sarana APAR

sebanyak 2 unit tercatat dengan baik, untuk

APD juga telah sesuai dengan kebutuhan,

serta jalur evakuasipun telah tersedia dengan

baik. Serta telah tersedia kotak P3K, dengan

berisi obat obatan unutk keperluan darurat.

49) Verifier 4.1.1.c

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan

Kecelakaan kerja setiap bulan. Dalam laporan

atau catatan kecelakaan kerja dalam periode

tersebut di atas memperlihatkan tidak pernah

terjadi kasus kecelakaan kerja baik yang kasus

besar atau yang ringan sekalipun (NIHIL).

Laporan tersebut dibuat setiap bulan dan

ditandatangani oleh personil penanggunag

jawab K3.

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

50) Verifier 4.2.1

Ada serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan yang membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee belum memiliki

serikat pekerja, tetapi dalam dokumen

Peraturan Perusahaan khususnya dlam pasal 7

ayat 6 telah tercantum hak hak dan kewajiban

diantaranya Setiap karyawan berhak untuk

berserikat dan berkumpul.

Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI

Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang

51) Verifier 4.2.2.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan, Auditee telah memiliki

dokumen Peratura Perusahaan yang telah

disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sukoharjo

Nomor pengesahan PP Auditee :

568/485/2015 tanggal26 Mei 2015 telah

disahkan dan di tetapkan dengan nomor

pendaftaran 28/PP/V/2015.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 23 dari 32

Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.

52) Verifier 4.2.2.

Tidak ada pekerja yang masih di bawah

umur

MEMENUHI

Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa

tentang tenaga kerja menunjukan Auditee tidak

memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk

tenaga yang paling muda adalah usia 24 tahun

(c) Unit Usaha : CV Nuansa Kayu Bekas.

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.

Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :

(a) TDI

(b) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000

Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah

1) Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

dokumen legalitas pendirian Perusahaan,

Dokumen Akta Pendirian Perusahaan Auditee

telah mengalami perubahan :

Akta Pendirian dengan Nomor : 15 tanggal 23

Oktober 2009, yang diterbitkan oleh Pejabat

Notaris Rita Esti Sri Purnawati, SH.

Akta Perubahan anggaran dasar ini diterbitkan

oleh Notaris Rita Esti Sri Purnawati, SH. Dengan

nomor akta 12 tanggal 11 Desember 2012,

tetapi tidak merubah susunan pengrus persero.

Akta perubahan telah didaftarkan kepada

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Sragen pada

hari Senin tanggal 18 Maret 2013 dengan

nomor : 44/CV/2013.

2) Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

atau Izin Perdagangan yang tercantum

dalam Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin

Usaha Industri (IUI) Kecil

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Auditee telah

memiliki dan dapat menunjukan kepemilikan

dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

dengan Nomor : 517/339/29/2014 yang

diterbitkan oleh Badan Perizinan Terpadu, dan

Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten

Sragen tanggal 22 Desember 2014.

SIUP ini wajib didaftar ulang setiap 5 (lima)

tahun sekali tanggal 22 Desember 2022., jenis

barang atau produk yang diproses dan

diperdagangkan adalah mebel dari kayu sesuai

dengan izin perdagangan yang dimiliki Auditee.

3) Verifier.c.

Izin HO atau izin gangguan lingkungan

sekitar

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dokumen dokumen Izin

Gangguan (HO) yang diterbitkan Badan

Perizinan Terpadu, dan Penanaman Modal

Pemerintah Kabupaten Sragen dengan Nomor :

503/3376/29/2014 tanggal 22 Desember

2016.

Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin Gangguan

yang dimiliki oleh auditee telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan peruntukannya

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 24 dari 32

sesuai dengan bidang usahanya.

4) Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan menunjukan Auditee telah

memiliki dokumen Tanda Daftar Perusahaan

(TDP) dengan Nomor : 11.14.331.00-536 yang

diterbitkan oleh Badan Perizinan Terpadu dan

Penanaman Modal, Pemerintah Kabupaten

Sragen pada tanggal 22 Desember 2014.

Informasi yang tercantum pada TDP sesuai

dengan bidang usaha dan peruntukannya serta

telah sesuai dengan dokumen lainnya tentang

alamat dan penanggung jawab serta jenis

industrinya. Tanda Daftar Perusahaan serta

berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember

2020.

5) Verifier,e.

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan

dokumen perpajakan seperti di sebutkan di

bawah ini :

NPWP dengan nomor : 02.767.214.6-528.000.

Surat Keterangan Terdaftar (SKT), nomor : PEM-

03409/WPJ.32/KP.0703/2011 Seluruhnya Atas

nama CV Nuansa Kayu Bekas yang didaftarkan

pada tanggal 22 Desember 2011,.

Dengan demikian Auditee telah memperlihatkan

keabsahan dokumen perpajakan yang

seluruhnya diterbitkan oleh Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kabupaten Sukoharjo, sesuai

peraturan Undang Undang No 16 Tahun 2009

pasal 2 ayat 1 tentang ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan.

6) Verifier.f.

Dokumen lingkungan hidup

(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/ DPLH/SIL

/DELH/dokumen lingkungan hidup

lain yang setara

MEMENUHI

Auditee telah memiliki Dokumen UKL – UPL yang

telah disusun pada tahun 2012, tetapi Auditee

tidak belum membuat laporan semester

pengelolaan lingkungan dengan demikian

diterbitkan LKS, tetapi pada tanggal 2 Juli

2015 Auditee (CV Nuansa Kayu Bekas) telah

memenuhi kewajibannya dengan telah membuat

laporan pengelolaan lingkungan semester 1 dan

2 tahun 2014, dengan demikian LKS no 1 telah

ditutup pada tanggal 3 Juli 2015.

7) Verifier g.

Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau

Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap dokumen legalitas

Industri. Auditee telah memiliki dan dapat

menujukan kepemilikan dokumen Tanda Daftar

Industri (TDI) yang diterbitkan oleh Badan

Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal,

Pemerintah Kabupaten Sragen dengan nomor :

535/3390/29/2014 pada tanggal 22 Desember

2014. Nilai Investasi Rp 168.700.000,00,

Kapasitas produksi Meubeair, 3.500 M3/tahun,

masa berlaku 3 Februari 2020.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap hasil

produksi menunjukan jenis usaha yang

dijalankan telah sesuai dengan TDI yang

diberikan.

Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir

produsen.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 25 dari 32

Verifier

8) Berstatus Eksportir Terdaftar

Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

MEMENUHI

Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaia

dokumen ETPIK nomor : 02.ET-01.15.2861,

tanggal 15 Januari 2015 dengan kegiatan

operasional industri produk kehutanan, dimana

terdapat kesesuaian dengan dokumen

pendukung lainnya seperti : TDI , TDP dan NPWP

dalam dokumen tersebut seluruhnya

mencantumkan data alamat serta

penanggungjawab yang sama.

Produksi yang dihasilkan sesuai dengan jenis

produksi yang tercantum dalam dokumen ETPIK

dan dokumen ETPIK berlaku sampai dengan 31

Desember 2020. Dengan demikian dokumen

ETPIK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan

kegiatan dan peruntukannya.

Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.

9) Verifier a

Dokumen pengakuan /pengenal

sebagai importir.

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan produk

kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)

10) Verifier 1.2.2.

Panduan/pedoman/

prosedur pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan sistem uji tuntas (due

diligence) importir

NA

Auditee bukan sebagai importir kayu dan produk

kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan

kelompok

11) Verifier 1.3.1.

Akte notaris pembentukan kelompok

atau dokumen pembentukan

kelompok

MEMENUHI

Sebagai kelompok Usaha Bersama dalam

implementasi sertifikasi kelompok, Auditee ( CV

Nuansa Kayu Bekas) adalah salah satu anggota

kelompok Usaha Bersama Solo Kayu Resmi dan

telah memiliki dokumen pembentukan kelompok

yang diterbitkan oleh pejabat Notaris pada

tanggal 03 Juli 2013 adalah Akta perubahan

dikarenakan ada salah satu anggotanya

mengundurkan diri dari keanggotaan UB Solo

Kayu Resmi.

Akta perubahan UB Solo Kayu Resmi ( UB SKR),

diterbitkan oleh Notaris Rita Esti Purnawati, SH

(SK Menteri Kehakiman RI) 28 Oktober 2002

No. C.1373-HT.03.01 Th. 2002) dengan nomor

akta 03, Tentang Akta perubahan kelompok

usaha bersama serta telah didaftarkan didalam

Buku Daftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Surakarta dibawah nomor :

21/HK/UM/VII/2013/PN.Ska.

Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan

kayu dari asalnya

Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya

Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor

Indikator 2.1.1

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 26 dari 32

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah

12) Verifier a.

Dokumen jual beli/nota atau kontrak

suplai bahan baku dan barang jadi

dilengkapi bukti pembelian

MEMENUHI Hasil verifikasi terhadap dokumen kontrak suplai

dan buikti pembelian bahan baku dalam

pemenuhan bahan baku untuk periode Juni

2014 – Mei 2015. Auditee memenuhi

kebutuhan bahan bakunya dengan melakukan

pembelian bahan baku kayu- kayu bekas serta

melakukan pembelian kepada beberapa

pengrajin untuk pemenuhan mebel setengah

jadi.

Seluruh penerimaan mebel setengah jadi dan

kayu kayu bekas periode tersebut di atas

seluruhnya telah dilengkapi dokumen bukti

pembayaran sebagai sahnya transaksi jual beli.

Auditee umumnya mempergunakan fasilitas

pembayaran tunai dengan transfer sebagi contoh

bukti pembayaran melalui transfer pada tanggal,

01 Juli 2014 Bukti transfer via bank Danamon

dengan pengirim CV Nuasa kayu Bekas.

13) Verifier b

Bukti Penerimaan Bahan Baku

dilengkapi dengan dokumen

angkutan hasil hutan yang sah.

MEMENUHI Dari hasil verifikasi terhadap dokumen

penerimaan bahan baku dan dokumen angkutan

selama periode Juni 2014 - Mei 2015 yang

telah di miliki Auditee.

Seluruh barang mebel setengah jadi yang dikirim

pengrajin dan kayu kayu bekas hasil pembelian

telah dilengkapi dengan surat jalan, dan disertai

dengan dokumen DKP serta keterangan dari

Aparat desa setempat untuk kayu bekas yang

dibeli.

Selanjutnya Auditee membuatkan tanda terima

seluruh barang yang dikrim pengrajin, penjual

kayu bekas dan tanda terima yang dipakai untuk

seluruh penerimaan adalah “Form Mentah

Masuk” sebagai bukti penerimaan bahan baku

mebel Unfinish dan kayu kayu bekas, dan

selanjutnya sebagai bukti pembayaran oleh

Auditee. Dikarenakan Auditee membeli produk

mebel setengah jadi dari pengrajin dan kayu

kayu bekas dari lapak kayu bekas, dengan

demikian tidak terdapat dokumen angkutan hasil

hutan yang sah.

14) Verifier c.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah

MEMENUHI Seluruh penerimaan bahan baku mebel setengah

jadi tidak didukung dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah berupa FAKO dikarenakan

mebel setengah jadi tersebut bukan sortimen

yang wajib memakai dokumen angkutan hasil

hutan yang sah, dan hanya dlengkapi dengan

surat jalan atau Nota angkutan biasa yang

dibuat oleh pengrajin. Untuk kayu kayu bekas

yang diterima Auditee sama seperti barang

mebel setengah jadi, kayu kayu bekas ini tidak

memerlukan dokumen angkutan hasil hutan,

melainkan memakai nota surat jalan disertai

dokumen keterangan dari Desa asal kayu bekas

tersebut.

Sedangkan bahan baku kayu yang diterima

pengrajin beberapa diantarnya adalah membeli

dari toko material sehingga dokumen yang

diterima adalah Nota dari toko serta beberapa

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 27 dari 32

pengrajin bahan bakunya telah didukung oleh

dokumen Surat Keterangan Asal Usul (SKAU)

berupa kayu kayu balok dengan jenis kayu

Mahoni dari Hutan Rakyat.

15) Verifier. d.

Nota dan Dokumen Keterangan

(Berita Acara dari petugas kehutanan

kabu- paten/kota atau dari Aparat

Desa/ Kelurahan) yang dapat

menjelaskan asal usul untuk kayu

bekas/hasil bongkaran, serta

Deklarasi Kesesuaian

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap dokumen

keterangan perihal kayu bekas, dalam periode

Juni 2014 – Mei 2015

Auditee dapat menunjukan dokumen

keterangan, bahwa seluruh kayu bekas/hasil

bongkaran dilengkapi dengan Nota dan

dokumen/ Keterangan dari Aparat, sehingga

dapat menjelaskan secara jelas asal usul bahan

baku kayu kayu bekas tersebut.

16) Verifeir. e.

Dokumen angkutan berupa Nota

untuk kayu limbah industri

NA

Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan

pemasok bukan merupakan kayu limbah

industri, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

17) Verifier.f.

Dokumen catatan/ laporan mutasi

kayu

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan

kelengkapan dokumen mutasi bahan baku yang

dibuat oleh Auditee selama periode 1 tahun

terakhir Juni 2014 – Mei 2015, Auditee telah

membuat dan dapat menunjukan pencatatan

penerimaan mebel setengah jadi untuk setiap

bulannya.

Pemeriksaan terhadap kebenaran dan kesuaian

dokumen catatan/laporan mutasi kayu dengan

dokumen pendukung lainnya dari data yang

diperiksa menunjukan adanya keseimbangan

dan kesesuaian dengan dokumen lainya.

18) Verifier g

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu

yang dimiliki pemasok dan/atau

dokumen Deklarasi Kesesuaian

Pemasok.

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan

baku, Auditee menerima bahan baku berupa

mebel setenagh jadi jenis kursi, dan seluruh

bahan baku mebel setengah jadi yang diterima

pada periode Januari – Mei 2015 telah

dilampirkan dokumen DKP.

Selama periode tersebut telah diterima Auditee

dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP)

sebanyak 33 lembar dengan 154,920 SM atau

108,4400 M3 untuk kelengkapan kayu kayu

bekas dan 504 lembar dengan 50.376 unit atau

863,6100 M3 untuk kelengkapan dokumen

mebel setengah jadi.

Auditee telah memiliki prosedur pemeriksaan

terhadap pemasok yang menerbitkan DKP,

memiliki personel yang ditunjuk untuk

bertanggung jawab dalam pemeriksaan terhadap

dokumen DKP yang diterima dari pemasok

(beserta bukti surat penunjukan), serta tersedia

laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang

menerbitkan DKP.

Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

19) Verifier.a.

Laporan produksi hasil olahan

MEMENUHI Realisasi produksi Auditee selama periode Juni

2014 – Mei 2015 dapat dijelaskan secara

singkat seperti di bawah ini :

Pemakaian Unfinish : 99.629 unit volume :

1.664,5900 M3, untuk pemakaian Kayu Bekas

yang pakai sendiri adalah sebesar 209,53 SM

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 28 dari 32

atau 146,6700. M3,kayu bekas yang di Subkon

sebanyak 107,44 SM atau 75,2100 M3,

total pemakaiam kayu bekas adalah 316,97

SM = 221,8800 M3.

Hasil finishing dari unfinish menjadi mebel siap

kirim sebesar 99.629 unit =

1.664,5900 M3, untuk mebel dari kayu bekas

yang diproses sendiri sebanyak 10.902 unit =

99,6600 M3 serta yang disubkon adalah

2.728 unit = 38,0000 M3, sehingga total

hasil produksi keseluruhan adalah sebanyak :

113.259 unit 1.802,2500 M3

Laporan hasil produksi sesuai dengan catatan

mutasi kayu dan terdapat hubungan yang logis

antara input-output.

20) Verifier b.

Produksi industri tidak melebihi

kapasitas produksi yang diizinkan.

MEMENUHI Realisasi produksi Periode bulan Juni 2014 - Mei

2015, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

laporan produksi harian, realisasi hasil

penyelesaian finishing mebel dalam periode Juni

– Desember 2014 sebesar

58.190 unit = 918,9300 M3

Januari – Mei 2015 sebesar

55.069 unit = 883,3200 M3

Sedangkan Kapasitas produksi yang dizinkan

berdasarkan dokumen TDI nomor :

535/3390/29/2014 tanggal 22 Desember

2014 tercantum sebesar 3.500 M3. Dengan

demikian realisasi produksi sendiri tidak melebihi

kapasitas izin auditee yang diizinkan.

21) Verifier 2.1.2.c

Hasil produksi yang berasal dari kayu

lelang dipisahkan

NA Bahan baku yang diterima auditee bukan

berasal dari kayu lelang, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator. 2.1.3

Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain

22) Verifier.a

Dokumen S - LK atau DKP

MEMENUHI Proses pelaksanaan jasa produksi tersebut

hanya upah kerja saja, bahan baku berupa kayu

kayu bekas seluruhnya diberikan atau disuplai

oleh Auditee. Auditee dapat menunjukan

salinan dokumen pengiriman surat jalan bahan

baku ke penerima jasa produk berupa Nota

penyerahan bahan baku.

Karena proses jasa tersebut hanya upah kerja

sementara bahan baku berupa kayu kayu bekas

seluruhnya disuplai oleh Auditee, dengan

demikian tidak terdapat dokumen DKP atau S-

LK, Karena Dokumen DKP telah dimiliki Auditee

ketika membeli Kayu kayu bekas tersbut.

23) Verifier.b

Kontrak jasa pengolahan produk

antara auditee dengan pihak

penyedia jasa (pihak lain)

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak

lain, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

24) Verifier.c

Berita acara serah terima kayu yang

dijasakan

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap pengiriman bahan

baku, Auditee telah membuat dokumen serah

terima bahan baku berupa form penyerahan

barang dalam hal ini bahan baku kayu bekas

tetapi sifatnya mirip berita serah terima bahan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 29 dari 32

baku untuk diproduksi oleh pengrajian penerima

kerja proses produk furniture Auditee. Dalam

form bukti pengiriman barang yang dibuat bagian

Auditee mencantumkan nama penerima, tanggal

pengiriman,nama barang, serta tanda tangan

pengirim, pengangkut serta penerima.

25) Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan

pada perusahaan penyedia jasa

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap pengiriman bahan

baku kepada pengrajin yang mengerjakan

produk Auditee, Para pengrajin mencatat

seluruh penerimaan bahan baku dan hasil

produknya selain sebagai dokumentasi juga

sebagai pembanding ketika menerima upah

kerja proses produksi.

Proses pemisahan produk terjadi dengan

sendirinya karena seluruh pengrajin industri

rumah tangga, hanya menerima dan

memproduksi untuk Auditee saja.

Selain itu dapat dilihat sebagai perbandingan

dalam laporan Mutasi pemakaian Bahan Baku

dan Hasil produksi.

26) Verifier.e

Adanya pendoku- mentasian bahan

baku, proses produksi dan ekspor

apabila ekspor dilakukan melalui

industri penyedia jasa

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan tersebut bahwa seluruh

pengiriman dan penerimaan hasil produksi telah

dipisahkan sesuai dengan laporan Laporan

Mutasi Bahan baku dan hasil produksi, pada

periode laporan mutasi Juni 2014 – Mei 2015

telah dicatat dalam Laporan Mutasi bahan baku

Kayu dan produksi.

Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

27) Verifier .a

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

NA Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

28) Verifier 2.2.1.b

Bill of Lading (B/L)

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

29) Verifier 2.2.1.c

Packing List (P/L) Dokumen lisensi

Impor

NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

30) Verifier 2.2.1.d

Invoice NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

31) Verifier 2.2.1.e

Deklarasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

32) Verifier 2.2.1.f

Rekomendasi Impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

33) Verifier.g.

Bukti pembayaran beamasuk (bila

terkena bea masuk)

NA Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

34) Verifier 2.2.1.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya: CITES) untuk jenis kayu

NA Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 30 dari 32

dibatasi

35) Verifier.i.

Bukti penggunaan kayu impor NA

Auditee tidak melakukan import bahan baku,

dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan

Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.

Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.

Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor

Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal

Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah

tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

36) Verifier 3.1.1.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah NA

Hasil produksi Auditee seluruhnya hanya untuk

pasaran ekspor, tidak terdapat dokumen

angkutan hasil hutan

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

37) Verifier .3.2.1.a

Produk hasil olahan kayu yang

diekspor

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap dokumen ekspor

dan laporan mutasi hasil produski, dapat

dijelaskan bahwa hasil produksi yang

dikirim/ekspor telah sesuai dengan data

pendukung lainnya serta produk hasil olahan

kayu yang dieskpor untuk proses produksi

adalah membeli mebel unfinsih dari pengrajin

dan melakukan penjasaan produksi mebel dari

kayu bekas, tetapi seluruh penyelesaianj akhir

atau finishing atau pengecetan dilakukan oleh

Auditee sendiri serta pelaksanaan ekspor adalah

Auditee sendiri yang melakukannya dilokasi

Industri Auditee.

38) Verifier .b

PEB

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk mebel periode Juni

2014 – Mei 2015, Auditee menunjukan 134

dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

yang menyertai 95.259 unit 1.589,5300 M3

dimana informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice,

Packing List, Bill of Lading).

39) Verifier .c

Packing list

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen ekspor produk kayu olahan , dokumen

Packing List 134 dokumen P/L yang menyertai

pengiriman ekspor produk selama periode Juni

2014 – Mei 2015.

Informasi mengenai penerima, deskripsi produk,

jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai

dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB,

Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh

petugas bagian ekspor.

40) Verifier d.

Invoice

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kayu olahan. Auditee

dapat menunjukan keseluruhan dokumen

Invoice yang menyertai pengiriman ekspor

produk selama periode Juni 2014 – Mei 2015,

dimana informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing

List, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 31 dari 32

tangani oleh petugas bagian ekspor.

41) Verifier e.

B/L

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor produk kertas, Auditee dapat

menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of Lading

yang menyertai pengiriman ekspor produk

selama periode Juni 2014 – Mei 2015, dimana

informasi mengenai penerima, deskripsi produk,

jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai

dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB,

Packing List).

42) Verifier f.

Dokumen V – Legal untuk produk

yang wajib dilengkapi dengan

Dokumen V-Legal.

MEMENUHI

Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan

dokumen Ekspor lainnya, Auditee telah

menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal

dalam pelaksanaan ekspor periode bulan

Januari- Mei 2015, dengan realisasi peggunaan

dokumen V-Legal sebanyak 61 lembar dengan

46.438 unit 781,1200 M3. Dokumen V-legal

diterbitkan oleh PT Equality Indonesia LVLK-006-

IDN.

43) Verifier g

Hasil verifikasi teknis (Laporan

Surveyor) untuk produk yang wajib

verifikasi teknis.

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

44) Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila

terkena bea keluar

NA Selama periode audit, Auditee tidak melakukan

penjualan eksport, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

45) Verifier i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya : CITES) untuk jenis kayu

dibatasi perdagangannya

MEMENUHI Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan

produk mebel dan handy craft oleh Auditee

berasal dari jenis kayu jati, dimana jenis tersebut

tidak terdaftar dalam CITES Appendic I, II, atau

III, sehingga tidak termasuk jenis yang dibatasi

perdagangannya.

Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal

46) Verifier 3.3.1.

Tanda V – Legal yang dibubuhkan

sesuai ketentuan

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap seluruh produk yang

sudaj dikemas atau packing yang berada di

gudang barang jadi CV Nuansa Kayu Bekas

seluruhnya telah dibubuhi tanda V Legal dengan

model label dan stiker.

Penandaan atau pembubuhan tanda V- Legal

dengan model stiker telah mengikuti standar

baik ukuran dan warna serta penomoran kode V

– LegalI, II , III.

P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.

47) Verifier 4.1.1.a

Implementasi prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam

pelaksanaan kegiatan operasionalnya, Auditee

dapat menunjukan 3 (tiga) model dokumen

prosedur K3 dan surat keterangan penunjukan

personil K3 yang ditanda tangani oleh Direktur

Nomor SK : 023/SK/NKB/I/2015 adalah Sdr

Joko Slamet Widodo yang dalam jabatan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 32 dari 32

Struktur kerja di Auditee adalah sebagai Kepala

Penerimaan Bahan baku.

48) Verifier 4.1.1.b

Ketersediaan jalur evakuasi dan

peralatan K3 seperti Alat Pemadam

Api Ringan (APAR), peralatan P3K dan

Alat Pelindung Diri (APD).

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah

tersedia Peralatan K3 sesuai ketentuan dan

kebutuhan serta berfungsi dengan baik, dan

pendataan untuk seluruh sarana APAR

sebanyak 5 unit tercatat dengan baik, untuk APD

juga telah sesuai dengan kebutuhan, serta jalur

evakuasipun telah tersedia dengan baik. Serta

telah tersedia kotak P3K, dengan berisi obat

obatan unutk keperluan darurat.

49) Verifier 4.1.1.c

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan

Kecelakaan kerja setiap bulan. Dalam laporan

atau catatan kecelakaan kerja dalam periode

tersebut di atas memperlihatkan tidak pernah

terjadi kasus kecelakaan kerja baik yang kasus

besar atau yang ringan sekalipun (NIHIL).

Laporan tersebut dibuat setiap bulan dan

ditandatangani oleh personil penanggunag

jawab K3.

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

50) Verifier 4.2.1

Ada serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan yang membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee belum memiliki

serikat pekerja, tetapi Auditee telah membuat

surat pernyataan perihal kebebasan berserikat.

Untuk menyikapi tentang peraturan tersebut,

Auditee melalui Surat keterangan perjanjian

kesepakatan berserrikat yang dikeluarkan pada

tanggal 2 April 2012 dengan nomor surat :

0238.02/SK/NKB/IV/2012 yang ditanda

tangani oleh Pimpinan Perusahaan yang diwakili

HRD, membolehkan kepada seluruh pekerja

untuk terlibat atau serikat pekerja dilingkungan

kerja selama tidak mengganggu efektifitas

pekerjaan.

Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI

Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang

51) Verifier 4.2.2.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan, Auditee telah membuat dan

menyusun dokumen Peraturan Perusahaan dan

sekaligus disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sragen

Nomor pengesahan PP Auditee :

560/1715/24/2015 tanggal 3 Juni 2015 telah

disahkan dan di tetapkan dengan nomor

pendaftaran 116/PP/VI/2015. Peraturan

Perusahaan yang dimiliki Auditee sesuai aturan

berlaku sampai dengan 2 Juni 2017.

Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.

52) Verifier 4.2.2.

Tidak ada pekerja yang masih di

bawah umur

MEMENUHI Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa

tentang tenaga kerja menunjukan Auditee tidak

memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk

tenaga yang paling muda adalah usia 25 tahun.