lampiran surat no. 007/eq.s/i/2015 tanggal 7 januari 2015 ... penilikan phpl... · kehutanan...

18
Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Pertama), sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722, 7157103 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Pertama) Terhadap: II. Nama IUPHHK-HT : PT MITRA TANINUSA SEJATI No. SK IUPHHK-HT : 66/Menhut-II/2007 Luas : ± 7.480 Ha Lokasi : Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Alamat Kantor : Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru, Provinsi Riau Telp. (0761) 37555, Fax : (0761) 33595/96 III. Waktu Pelaksanaan : 12 18 Desember 2014 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT MITRA TANINUSA SEJATI BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 7 Januari 2015 PT EQUALITY INDONESIA Pajri Nurpajri, S.Hut Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Upload: doannguyet

Post on 01-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan

Pertama), sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722, 7157103

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Pertama)

Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HT : PT MITRA TANINUSA SEJATI

No. SK IUPHHK-HT : 66/Menhut-II/2007

Luas : ± 7.480 Ha

Lokasi : Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

Alamat Kantor : Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru, Provinsi Riau

Telp. (0761) 37555, Fax : (0761) 33595/96

III. Waktu Pelaksanaan : 12 – 18 Desember 2014

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT

LULUS SEHINGGA PT MITRA TANINUSA SEJATI

BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 7 Januari 2015

PT EQUALITY INDONESIA

Pajri Nurpajri, S.Hut

Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Page 2: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang
Page 3: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang
Page 4: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang
Page 5: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang
Page 6: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang
Page 7: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-013-IDN

c. Alamat : Jalan Raya Sukaraja No. 72, Ciater,

Bogor 16710

d. Nomor telepon/faks/E-mail : (0251) 7550722/(0251) 7550724

[email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Tim Audit :

Diah Mitarini, S. Hut. (Lead Auditor/Auditor Prasyarat)

Dewi Rebecca Nury, S. Hut. (Auditor Produksi)

Marlan, S. Hut. (Auditor Ekologi)

Ir. Selamet Mulyadi (Auditor Sosial)

Juni Adi Wiguna, S. Hut. (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim PK)

Amin Muchakim, S. Hut (Tim Ahli Prasyarat, Produksi, VLK)

Ir. Heri Binawan (tim ahli Ekologi)

Wiyono, T. Utro, S. Hut, Msi. (Tim ahli Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT MITRA TANINUSA SEJATI

b. Nomor & Tanggal SK : SK.66/Menhut-II/2007 Tanggal 23 Februari 2007

c. Luas dan Lokasi: ± 7.480 Ha di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.

d. Alamat kantor: Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru, Provinsi Riau.

e. Nomor telepon/faks/E-mail : (0761) 37555/(0761) 33595

f. Pengurus :

Komisaris : Roy Chandra

Direktur Utama : S. erwin

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan

Instansi Kehutanan

12 Desember 2014 di

Pekanbaru

(BP2HP dan Dinas

Kehutanan Provinsi Riau)

Kantor BP2HP di Pekanbaru diterima oleh

perwakilan di BP2HP

Dinas Kehutanan Provinsi bagian Hutan

Tanaman.

Menjelaskan maksud dan tujuan, tata waktu, serta

masukan dari instansi kehutanan tersebut sebelum

ke lapanagn.

Pertemuan

Pembukaan

13 Desember 2014 di

Camp PT MTS

Agenda: Perkenalan anggota Tim audit,

penyampaian tujuan dan ruang lingkup penilaian,

hasil penilaian tahap I, penyampaian jadwal/rencana

kerja penilaian lapangan, metodelogi dan prosedur

penilaian, serta konfirmasikan waktu dan tempat

pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan

diakhiri dengan pembuatan Berita Acara (BA).

Verifikasi Dokumen

dan Observasi

Tanggal 13-16 Desember

2014 di Camp PT MTS

Tim audit menghimpun, menelaah dokumen,

melakukan wawancara mendalam, dan

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

Page 8: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Lapangan melaksanakan observasi serta analisis informasi

guna memperoleh kesimpulan hasil verifikasi

mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Bina

Usaha Kehutanan Nomor P.5/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 17 Desember 2014 di

Kantor Pusat PT MTS

(Pekanbaru)

Agenda: penyampaian ucapan terima kasih kepada

Auditee atas kerjasamanya selama penilaian

penilikan, juga menyampaikan dan mengklarifikasi

form hasil penilaian, serta adanya temuan

ketidaksesuaian/observasi. Pertemuan penutupan

diakhiri dengan pembuatan berita acara (BA).

Pengambilan

Keputusan

31 Desember 2014,

Bogor

Rapat pengambilan keputusan (PK) menelaah hasil-

hasil dan kesimpulan penilaian yang telah

disampaikan Tim Auditor untuk menjamin bahwa

penilaian telah dilakukan secara efektif dan efisien

sesuai dengan prosedur PT EQUALITY Indonesia,

serta mengambil keputusan mengenai predikat

kinerja PHPL Auditee.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

93,33%

(BAIK) Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata

batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi

pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.

Realisasi tata batas dilapangan sudah temu gelang

dan sedang dalam proses administrasi BATB di

Instansi terkait.

Terdapat konflik batas namun ada upaya dari

Auditee untuk menyelesaikan konflik secara terus

menerus.

Tidak ada perubahan fungsi kawasan (NA).

Terdapat bukti upaya Auditee untuk mendata dan

melaporkan penggunaan diluar sektor kehutanan

kepada Instansi berwenang.

1.2. Komitmen Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

83,33%

(BAIK) Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai

dengan kerangka PHPL.

Sosialisasi dilakukan mulai dari level Auditee dan

masyarakat setempat, serta ada bukti pelaksanaan

(Berita Acara).

Implementasi PHL sebagian sesuai dengan visi dan

misi PHL.

1.3. Jumlah dan kecukupan

tenaga profesional terlatih dan

tenaga teknis pada seluruh

tingkatan untuk mendukung

pemanfaatan implementasi

penelitian, pendidikan dan

Latihan

93,33%

(BAIK) Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan

(sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah

kehutanan) di lapangan tersedia pada setiap

bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai

ketentuan yang berlaku.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM >70% dari

rencana sesuai kebutuhan.

Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap.

1.4. Kapasitas dan mekanisme

untuk perencanaan pelaksanaan

pemantauan periodik, evaluasi

83,33%

(BAIK) Tersedia struktur organisasi dan job description

yang seluruhnya sesuai dengan kerangka PHPL

dan telah disahkan oleh Direksi.

Page 9: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan penyajian umpan balik

mengenai kemajuan pencapaian

(kegiatan) Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan

Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.

Organisasi SPI belum berjalan dengan efektif untuk

mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

Ada sebagian tindakan pencegahan dan perbaikan

manajemen berdasarkan hasil monitoring dan

evaluasi.

1.5. Persetujuan tanpa paksaan

berdasarkan informasi yang

lengkap

77,78%

(SEDANG) Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah

dikonsultasikan namun tata waktunya belum

sesuai.

Secara administrasi proses tata batas sudah

disetujui para pihak (Instansi Kehutanan, Pemda,

Kecamatan, Desa, dan IUPHHK).

Terdapat persetujuan dalam pelaksanaan CSR/CD

dari sebagian masyarakat.

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan

kawasan lindung dari sebagian para pihak.

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka

panjang dalam pengelolaan hutan

lestari

86,67%

(BAIK) Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK yang

sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan

disusun dengan mempertimbangan deliniasi mikro.

Kesesuaian PAK tahun 2013 hanya + 33% dari

rencana jangka panjang (RKUPHHK) karena

Auditee sedang proses jangka benah.

Auditee telah melaksanakan kegiatan

pemeliharaan batas blok/petak dengan tanda

batas blok/petak kerja terlihat dengan jelas di

lapangan.

2.2. Tingkat pemanenan lestari

untuk setiap jenis hasil hutan

kayu utama dan nir kayu pada

setiap tipe ekosistem

75,00%

(SEDANG) Auditee memiliki data potensi tegakan dari hasil

IHMB/PHI yang dilengkapi peta pendukungnya.

Sebagian data riap tersedia namun belum

dianalisis.

Terdapat analisis terhadap data potensi namun

belum ada analisis data riap sehingga tidak dipakai

sebagai dasar dalam perhitungan JTT.

2.3. Pelaksanaan penerapan

tahapan sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi hutan

100,00%

(BAIK) SOP kegiatan sesuai sistem silvikultur tersedia

dengan lengkap.

Terdapat implementasi SOP untuk seluruh kegiatan

sesuai sistem silvikultur.

Potensi tegakan tanaman dalam jumlah yang

mampu menjamin terjadinya kelestarian

pemanenan hasil.

Permudaan tanaman dalam jumlah yang mampu

menjamin terjadinya kelestarian pemanenan.

2.4. Ketersediaan dan penerapan

teknologi tepat guna untuk

pemanfaatan hutan

100,00%

(BAIK) Tersedia SOP pemafaatan/pengelol aan hutan

ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan

pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk

karakteristik kondisi setempat.

Tidak ada realisasi pemanenan kayu sehingga tidak

ada implementasi SOP RIL (NA).

2.5. Realisasi penebangan sesuai

dengan rencana kerja

penebangan/pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

73,33%

(SEDANG) Terdapat Dokumen RKT yang lengkap dan

disyahkan oleh pejabat yang berwenang.

Terdapat peta kerja sesuai dengan peta RKT namun

tidak disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Terdapat implementasi peta kerja berupa

penandaan pada sebagian batas blok

Page 10: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

tebangan/ditanam/dipe- lihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung.

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang memadai dan

memenuhi kebutuhan dalam

pengelolaan hutan, administrasi,

penelitian dan pengembangan,

serta peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

73,33%

(SEDANG) Laporan keuangan teraudit dalam proses

penyusunan, namun berdasarkan laporan

sementara kondisi keuangan Auditee sesuai dengan

ketentuan.

Sampai dengan batas waktu yang ditentukan

Auditee tidak dapat menyediakan data yang diminta

sehingga verifier 2.6.2 masuk kategori (Buruk).

Alokasi dana untuk seluruh tahapan kegiatan tidak

proporsional.

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis

kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata

waktu.

Pada tahun 2014 realisasi penebangan tidak ada

sehingga modal yang ditanam kembali di hutan

berupa penanaman juga tidak terealisasi, dengan

demikian verifier 2.6.5 masuk kategori Not

Aplicable (NA).

Pada tahun 2014 tidak ada rencana kegiatan

penanaman sehingga tidak ada realisasi, dengan

demikian verifier 2.6.6 masuk kategori Not

Aplicable (NA).

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan

dan kondisi kawasan dilindungi

pada setiap tipe hutan

77,78%

(SEDANG( PT. MTS telah mengalokasikan 1.285 Ha atau

seluas 17,18 % dari luas areal untuk kepentingan

Kawasan Lindung dan telah sesuai dengan kondisi

fisiknya.

PT. MTS telah merealisasikan penataan kawasan

lindung sebesar 51,63 % dari yang seharusnya.

Berdasarkan kondisi riil penutupan vegetasi

kawasan lindung PT MTS, bahwa Kawasan Lindung

memiliki tutupan vegetasi berhutan sebesar 1.255

Ha atau 97,67%.

Terdapat pengakuan oleh Pemerintah dan

Perusahaan itu sendiri terhadap kawasan Lindung

yang dimiliki auditee, sementara sebagian besar

masyarakat belum mengakui keberadaan Kawasan

Lindung tersebut, hal ini terbukti adanya klaim

pihak –pihak masyarakat.

Terdapat laporan pengelolaan terhadap kawasan

lindung. Laporan tersebut tidak lengkap atas

kegiatan seluruh pengelolaan.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

80,00%

(SEDANG) PT. MTS telah memiliki prosedur perlindungan

hutan yang lengkap

Auditee sudah memiliki sarana dan prasarana

perlindungan hutan secara lengkap dengan jumlah

yang cukup dan berfungsi dengan baik.

PT MTS memiliki 2 orang pegawai yang memiliki

sertifikat Pelatihan Ganis Keling dan Kesos, namun

jumlah personel pelaksana kegiatan di lapangan

masih kurang (belum mencukupi).

Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan

belum maksimal karena keterbatasan SDM, serta

belum mempertimbangkan jenis-jenis gangguan

yang ada.

3.3. Pengelolaan dan 83,33% PT. MTS telah memiliki prosedur Pengelolaan dan

Page 11: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pemantauan dampak terhadap

tanah dan air akibat pemanfaatan

hutan

(BAIK) Pemantauan yang menyangkut seluruh dmpak

terhadap tanah dan air

PT. MTS telah meiliki sarana dan prasarana

pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap

tanah dan air yang berfungsi dengan baik.

PT MTS sudah memiliki karyawan yang memiliki

sertifikat Ganis Keling, namun personil pelaksana

kegiatan di lapangan masih sangat terbatas tetapi

personel penanggung jawab tersedia. Sehingga

efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan rendah

PT. MTS telah memilki dokumen perencanaan

pengelolaan dampak terhadap tanah dan air, dan

telah diimplementasikan

PT MTS sudah memiliki karyawan yang memiliki

sertifikat Ganis Keling, namun personil pelaksana

kegiatan di lapangan masih sangat terbatas tetapi

personel penanggung

Terdapat dampak yang besar namun terdapat pula

upaya-upaya untuk menangani dampak tersebut.

3.4. Identifikasi spesies flora dan

fauna yang dilindungi dan/atau

langka (endangered), jarang

(rare), terancam punah

(threatened) dan endemik

66,67%

(SEDANG) Tersedia prosedur identifikasi tetapi belum

mencakup seluruh jenis (minimal 50%) yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancampunah

dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna

tetapi belum mencakup seluruh jenis (minimal 50%)

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemik yang terdapat di areal

pemegang izin.

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemik

58,33%

(BURUK) PT. MTS Tidak tersedia prosedur pengelolaan flora

tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

endemik

Implementasi pengelolaan flora dilindungi, hanya

kegiatan inventarisasi jenis Ramin di lokasi Blok

Tebangan. Dengan demikian terdapat implementasi

pengelolaan flora dilindungi namun hanya sebagian

yang dilaksanakn

Pada areal KL terdapat gangguan berupa

perambahan, bangunan berupa pondok berkumpul,

dan lalu lintas pengambilan kayu oleh masyarakat.

Terdapat gangguan terhadap flora dilindungi,

namun tidak untuk seluruh jenis.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species fauna dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemik

58,33%

(BURUK) Tersedia prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup jenis fauna dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah, dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin

Implementasi pengelolaan fauna yang telah

dilakukan auditee namum belum mencakup seluruh

jenis-jenis fauna yang dilindungi

Terdapat gangguan atas jenis-jenis fauna dilindungi,

anumun terdapat upaya penangannya

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan

operasional perusahaan/unit

manajemen dengan kawasan

masyarakat hukum adat dan/atau

74,07%

(SEDANG) Terdapat dokumen/laporan yang lengkap mengenai

pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH

setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan

Page 12: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

masyarakat setempat rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Terdapat mekanisme penataan batas/rekonstruksi

batas kawasan secara partisipatif & penyelesaian

konflik yang diketahui para pihak.

Terdapat mekanisme mengenai pengakuan hak-hak

dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat

setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH,

namun tidak lengkap dan tidak jelas.

Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan

yang dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat.

Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak dan

masih ada konflik.

4.2. Implementasi tanggungjawab

sosial perusahaan sesuai dengan

peraturan perundangan yang

berlaku

74,07%

(SEDANG) Tersedia dokumen yang lengkap menyangkut

tanggung jawab sosial Pemegang izin sesuai

dengan peraturan perundangan yang

relevan/berlaku.

Tersedia sebagian mekanisme pemenuhan

kewajiban sosial pemegang izin terhadap

masyarakat.

Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi

mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun

hanya sebagian.

Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan

tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Tersedia laporan/ dokumen terkait pelaksanaan

tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk

ganti rugi namun tidak lengkap.

4.3. Ketersediaan mekanisme

dan implementasi distribusi

manfaat yang adil antar para

Pihak

70,83%

(SEDANG) Tersedia data dan informasi masyarakat hukum

adat dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat,

tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan

SDH namun tidak lengkap dan tidak jelas.

Terdapat mekanisme yang legal mengenai

peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat yang berbasis hutan, namun belum

lengkap.

Terdapat dokumen rencana pemegang izin

mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan

jelas.

Terdapat bukti implementasi sebagian (< 50%)

kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau

masyarakat setempat oleh pemegang izin.

Terdapat dokumen / laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak

namun belum lengkap & jelas.

4.4. Keberadaan mekanisme

resolusi konflik yang handal

77,78%

(SEDANG) Terdapat mekanisme resolusi konflik yang lengkap

dan jelas.

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun

belum lengkap.

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun

belum lengkap.

Terdapat dokumen/laporan penanganan konflik

yang lengkap dan jelas.

4.5. Perlindungan, 75,00% Pemegang izin telah merealisasikan sebagian besar

Page 13: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pengembangan dan peningkatan

kesejahteraan tenaga kerja

(SEDANG) hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

Pemegang izin telah merealisasikan seluruh

rencana pengembangan kompetensi.

Terdapat dokumen standar jenjang karir dan baru

sebagian diimplementasikan.

Terdapat dokumen tunjangan kesejahteraan

karyawan dan baru sebagian diimplementasikan.

B. Verifikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen hutan

terletak di kawasan hutan

produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

menunjukkan keabsahan Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (IUPHHK)

Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK dipenuhi

seluruhnya dan IIUPHHK telah dibayarkan sesuai

SPP

Verifier 1.1.1.c diverifikasi namun tidak dapat

diterapkan

2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki rencana

penebangan pada areal tebangan

yang disahkan oleh pejabat yang

berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan

Rencana Kerja Tahunan

(RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan

oleh yang berwenang

Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK

dan RKT 2013 serta 2014 beserta lampirannya

dipenuhi seluruhnya.

Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang

dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti

keberadaannya di lapangan.

Peta blok/petak tebangan disahkan, posisi blok

tebangan benar dan terbukti di lapangan.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang

sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mempunyai rencana

kerja yang sah sesuai dengan

peraturan yang berlaku

Memenuhi Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK

dipenuhi seluruhnya.

Verifier 2.2.1.b diverifikasi namun tidak dapat

diterapkan

3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menjamin bahwa

semua kayu yang diangkut dari

Tempat Penimbunan Kayu (TPK)

hutan ke TPK Antara dan dari TPK

Antara ke industri primer hasil

hutan(IPHH)/pasar mempunyai

identitas fisik dan dokumen yang

sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan

Not

Applicable

Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun 2013,

tidak terdapat target tebangan hutan tanaman jenis

Acasia sp, kegiatan yang dilakukan hanya berupa

pemeliharaan tanaman.

Selama periode bulan Desember 2013 sampai

November 2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak dapat

diterapkan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut

keluar areal izin dilindungi dengan Not Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun 2013,

tidak terdapat target tebangan hutan tanaman jenis

Page 14: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

surat keterangan sahnya hasil

hutan

Applicable Acasia sp, kegiatan yang dilakukan hanya berupa

pemeliharaan tanaman.

Selama periode bulan Desember 2013 sampai

November 2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu

bulat (KB) dari Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan IUPHHKHA/

IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Hak

Pengelolaan

Not

Applicable

Auditee merupakan pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Tanaman Industri (IUPHHK-HTI), sehingga verifier

ini tidak diterapkan.

Auditee merupakan pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan

Tanaman Industri (IUPHHK-HTI), sehingga verifier

ini tidak diterapkan.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

membuktikan adanya catatan

angkutan kayu ke luar TPK

Not

Applicable

Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun 2013,

tidak terdapat target tebangan hutan tanaman jenis

Acasia sp, kegiatan yang dilakukan hanya berupa

pemeliharaan tanaman.

Selama periode bulan Desember 2013 sampai

November 2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

3.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah melunasi

kewajiban pungutan pemerintah

yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menunjukkan bukti

pelunasan Dana Reboisasi (DR)

dan/atau Provisi Sumberdaya

Hutan (PSDH)

Not

Applicable Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun

2013, tidak terdapat target tebangan hutan

tanaman jenis Acasia sp, kegiatan yang dilakukan

hanya berupa pemeliharaan tanaman. Selama

periode bulan Desember 2013 sampai November

2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun

2013, tidak terdapat target tebangan hutan

tanaman jenis Acasia sp, kegiatan yang dilakukan

hanya berupa pemeliharaan tanaman. Selama

periode bulan Desember 2013 sampai November

2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun

2013, tidak terdapat target tebangan hutan

tanaman jenis Acasia sp, kegiatan yang dilakukan

hanya berupa pemeliharaan tanaman. Selama

periode bulan Desember 2013 sampai November

2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

3.3. Pengangkutan dan

perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan yang mengirim kayu

bulat antar pulau memiliki

Not

Applicable

Semua kayu yang diproduksi dikirim atau dijual ke

Industri yang terletak di dalam satu pulau.

Auditee hanya menjual kayunya kepada PT RAPP dan

Page 15: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT).

bukan merupakan Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar (PKAPT).

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat

yang menggunakan kapal harus

kapal yang berbendera Indonesia

dan memiliki izin yang sah

Not

Applicable

Berdasarkan pada RKTUPHHK-HTI Auditee Tahun 2013,

tidak terdapat target tebangan hutan tanaman jenis

Acasia sp, kegiatan yang dilakukan hanya berupa

pemeliharaan tanaman.

Selama periode bulan Desember 2013 sampai

November 2014, Auidtee tidak melakukan kegiatan

penebangan maupun pengangkutan kayu hasil

penebangan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

4.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen

lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL

meliputi ANDAL, RKL dan RPL

yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi

seluruh areal kerjanya

Memenuhi Dokumen AMDAL Auditee telah disetujui dan

disahkan oleh Kepala Bapedalda Kabupaten

Pelalawan selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL sesuai

dengan Pengesahan AMDAL Nomor : 04/Tahun/2003

tanggal 06 Januari 2003.

Dokumen AMDAL tersebut terdiri dari :

1. Ringkasan Eksekutif Analisis Dampak

Lingkungan

2. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan

3. Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan

4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan

(RPL)

5. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL)

4.1.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki laporan

pelaksanaan RKL dan RPL yang

menunjukkan penerapan

tindakan untuk mengatasi

dampak lingkungan dan

menyediakan manfaat sosial

Memenuhi Tersedia dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

HPHTI PT MTS yang telah mendapat pengesahan dari

Kepala BAPEDALDA Kabupaten Pelalawan Nomor :

04/Tahun/2003 tanggal 06 Januari 2003.

Ditandatangi oleh Kepala BAPEDALDA Kabupaten

Pelalawan Selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL,

Bambang Pudji Suroto Pembina NIP. 710.000 864,

lembar pengesahan di bubuhi tanda tangan dan

stempel BAPEDALDA Pemerintah Kabupaten Pelalawan.

Dokumen RKL - RPL mengacu pada dampak penting

yang sudah dianalisis pada dokumen ANDAL.

Auditee sudah membuat laporan pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL-RPL) per

semester sesuai dengan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tanggal 05 April

2005 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan

Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

(RPL).

Laporan RKL/RPL untuk semester I (Bulan Januari - Juni

2014) disampaikan kepada Kepala Balai Lingkungan

Page 16: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Hidup Kabupaten Pelalawan di Pangkalan Kerinci

sesuai dengan Surat Nomor : 06/MTS/PKU-X/2014

tanggal 06 Oktober 2014 Perihal Penyampaian Laporan

Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

PT Mitra Taninusa Sejati Semester I Tahun 2014 yang

ditanda tangani oleh Direktur Utama PT MTS S. Erwin.

Laporan diterima oleh BLH Kabupaten Pelalawan

tanggal 9 Oktober 2014.

Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Rencana

Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

Pemanatauan Lingkungan (RPL) Periode Januari sampai

dengan Juni 2014 yang telah dilakukan adalah:

Pelaksanaan RKL :

Komponen Fisik Kimia (tidak ada kegiatan

operasional dibidang tersebut)

Komponen Biologi (sudah terealisasi pada tahun

sebelumnya)

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

(disesuaikan)

Pelaksanaan RPL :

Komponen Fisik Kimia

1. pengambilan sampel tanah pada plot sampel.

2. Pengambilan sampel air

3. Pengukuran curah hujan.

Komponen Biologi

1. Inventarisasi vegetasi dengan metode garis

berpetak

2. Perjumpaan dengan satwa liar

3. Pengambilan sampel air

4. Patroli perlindungan hutan

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya (tidak ada

kegiatan)

Auditee juga telah memiliki sistem dan sarana

pencegahan terhadap bahaya kebakaran dibuktikan

dengan adanya SOP Pengelolaan Kebakaran Hutan dan

Lahan (SOP-HSE-029A) dan peralatan pemadam

kebakaran.

5.1. Pemenuhan ketentuan

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi

K3 Memenuhi Untuk mewujudkan sistem manajemen K3 Auditee

telah menyusun Standar Operasional Prosedur

(SOP) tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Di dalam menjalankan kegiatan operasional

lapangannya, Auditee bekerjasama dengan Mitra PT

Dunia Karya Sejati. Mitra Auditee telah memiliki

Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

(P2K3) sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan

Nomor: KPTS.566/DTKT-WAS/2014/76 Tentang

Pengesahan Sususnan Panitia Pembina

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3)

Perusahaan PT Dunia Karya Sejati.

Page 17: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Auditee mempunyai daftar peralatan K3 Seperti :

a. Apron Spray

b. Alat Pelindung Diri berfungsi baik :

- Sarung tangan kain

- Sarung tangan karet

- Kaca mata spectales putih bening

- Ear muff

- Sepatu Safety

- Masker

- Pelampung

- Helmet

- Chaps with Saw protection

c. Perlengkapan P3K

- Kotak P3K

d. Rambu-rambu/Himbauan tentang Keselamatan

Kerja (K3)

Auditee juga telah memiliki sarana medical clinik yang

dilengkapi dengan peralatan medis dan petugas yang

telah memiliki izin praktek/rekomendasi dari Ikatan

Dokter Indonesia Cabang Pelalawan atau dari Dinas

Kesehatan, yaitu 1 (satu) orang dokter dan 2 (dua)

orang perawat.

Berdasarkan Laporan Database Incident periode

Desember 2013 – November 2014 di PT MTS,

terjadi 1 (satu) kali kecelakaan kerja pada bulan

Februari 2014, Inciden terjadi kepada karyawan

kontraktor PT DKS, pada saat melakukan

perjalanan dinas ke lokasi kerja Estate Merbau,

jenis insiden adalah terjatuh dari motor, dan telah

dirujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Air Molek.

Auditee telah memiliki form yang dibuat untuk mencatat

tentang kecelakaan kerja, yang berisi keterangan

diantaranya :

- Tanggal kejadian, lokasi, nama korban, umur, jenis

kelamin, jabatan, dept/co, pengawas, aktivitas,

penyebab kejadian/ kronologis kejadian, lokasi

cedera, material terlibat, dan keterangan.

Upaya menekan tingkat kecelakaan kerja yang

dilakukan dalam bentuk program K3 yaitu :

a. Melakukan sosialisasi tentang K3 kepada karyawan

melalui pemasangan papan himbauan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja, Safety Talk.

Melengkapi karyawan dengan alat pelindung diri.

5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga

kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi

pekerja Memenuhi Sampai dengan pada saat dilakukan verifikasi

dilapangan, Auditee tidak mempunyai Serikat Pekerja,

sehubungan dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit,

tetapi terdapat Surat Pernyataan Direksi Nomor :

105/MTS/PKU-X/2012 tanggal 01 Oktober 2012

Tentang Kebebasan Berkumpul dan Berserikat Bagi

Karyawan PT Mitra Taninusa Sejati yang ditandatangani

Page 18: Lampiran Surat No. 007/EQ.S/I/2015 tanggal 7 Januari 2015 ... Penilikan PHPL... · Kehutanan Provinsi Riau) Kantor BP2HP di Pekanbaru ... dan endemik yang terdapat di areal pemegang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

di atas meterai oleh Direktur PT MTS Bpk S. Erwin.

Namun untuk karyawan mitra PT Dunia Karya Sejati (PT

DKS) telah memiliki serikat pekerja bernama Serikat

Pekerja Perjuangan Rimba Lestari (SP2RL).

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja

Bersama (KKB) atau Peraturan

Perusahaan (PP)

Memenuhi Auditee telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) yang

mengatur tentang hak dan kewajiban karyawan.

Peraturan Perusahaan ini terdiri dari 17 BAB dan 70

pasal. PP dibuat dan ditandatangani pada tanggal 01

Juli 2013 oleh Direktur Utama PT MTS Bpk S. Erwin dan

perwakilan dari pekerja an Darwin Nainggolan.

Terdapat Surat Permohonan Pengesahan Peraturan

Perusahaan PT Mitra Taninusa Sejati Nomor :

087/MTS/PKU-VII/2013 tanggal 01 Juli 2013 yang

ditujukan Kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Pelalawan dan ditandatangani

oleh Direktur PT MTS S. Erwin.

PP Auditee tersebut sudah disahkan berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Pelalawan Nomor:

KPTS.560/DTKT-HS/PP/2013/09 Tentang Pendaftaran

Peraturan Perusahaan PT Mitra Taninusa Sejati,

ditetapkan di Pangkalan Kerinci tanggal 11 September

2013.

5.2.3. Perusahaan tidak

mempekerjakan anak di bawah

umur

Memenuhi Berdasarkan Laporan Tenaga Kerja yang telah

disampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Pelalawan tanggal 30 Januari

2014, jumlah tenaga kerja Auditee sebanyak 7 (tujuh)

orang laki-laki, sedangkan untuk jumlah karyawan

subkontrak (PT DKS) sesuai dengan laporan tenaga

kerja yang telah disampaikan kepada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan sebanyak

21 orang.

Dari daftar tenaga kerja yang sudah dilaporkan,

karyawan yang dipekerjakan tidak ada yang dibawah

umur. Dan berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014 di Estate

Merbau terhadap 3 (tiga) orang karyawan/karyawati,

tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur, hal

tersebut dikarenakan dalam sistem rekruitmennya,

Auditee telah mempersyaratkan bahwa batas umur

minimal calon karyawan adalah yang telah berumur

lebih dari 18 tahun.