lampiran - 1 kajian struktur ipal
DESCRIPTION
Kajian Struktur IPALTRANSCRIPT
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 1/21
1
LAMPIRAN – 1 REVIEW DED IPAL KOMUNAL PT. TSM
A. Perencanaan
A.1 Bentuk dan Dimensi
Gambar dibawah ini merupakan salahsatu contoh konstruksi bak IPAL
menggunakan beton bertulang dan pasangan bata.
Gambar 2. Contoh konstruksi IPAL Komunal
Sumber : dwikusumapu.wordpress.com
Adapun bentuk, dimensi, dan penempatan rencana posisi IPAL adalah sebagai
berikut :
Gambar 3. Bentuk dan dimensi IPAL
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 2/21
2
Dinding beton 2
Dinding beton 1
Dinding bata 1
Dinding bata 2Dinding bata 3
RB1RB2
KP
Gambar 4. Posisi IPAL
A.2 Data Geoteknik
Data geoteknik yang digunakan masih berupa perkiraan (asumsi) untuk kondisi
tanah di lokasi. Sehingga perlu dilakukan penyelidikan tanah seperti tes Sondir
sebelum IPAL ini dibangun, hal ini penting untuk memverifikasi data agar desain
rencana benar-benar aman untuk dibangun.
Diketahui :
γ = 16 kN/m3 c = 20 kPaϕ = 5o h = 2,97 m (tinggi tanah galian)
Muka air tanah = 2 m dibawah permukaan tanah
A.3 Perhitungan gaya-gaya
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 3/21
3
Pelat lantai
Pelat atap
Air Limbah 1
Air Limbah 2 Air Limbah 2
A.3.1 Tinjauan gaya vertikal
Beban tambahan untuk tanah pada kedalaman 2,97 m dapat dihitung dari selisih
berat konstruksi baru dengan berat tanah yang digali.
Selisih berat = w konstruksi – w tanah
= 1405,56 - 1599,00
= -193,44 kN
panjang lebar tinggi Volume jumlah Volume berat jenis beban
m m m m3 buah m3 kN/m3 kN
Dinding Beton 1 2 0.15 2.75 0.83 2 1.65 24 39.6
Dinding Beton 2 13.73 0.15 2.75 5.66 2 11.32725 24 271.854
Dinding batu bata 1 (bak perata) 0.3 0.15 0.72 0.03 4 0.1296 21 2.7216
Dinding batu bata 2 (bak perata) 2 0.15 0.72 0.22 2 0.432 21 9.072
Dinding batu bata 3 (shettler+ABR) 2 0.15 2.75 0.83 11 9.075 21 190.575
RB1 2 0.15 0.15 0.05 13 0.585 24 14.04RB2 0.3 0.15 0.15 0.01 4 0.027 24 0.648
kolom praktis 0.15 0.15 0.72 0.02 4 0.0648 24 1.5552
pelat lantai 14.63 2.3 0.2 6.73 1 6.7298 24 161.5152
pelat atap 14.63 2.3 0.12 4.04 1 4.03788 24 96.90912
Air Limbah 1 (shettler+ABR) 13.43 2 2.5 58.08 1 58.075 10.3 598.1725
Air Limbah 2 (bak perata) 2 0.3 0.72 0.43 2 0.864 10.3 8.8992
Lain-lain 10
1405.56
Keterangan
BEBAN KONSTRUKSI
Total beban konstruksi
panjang lebar tinggi Volume jumlah berat jenis beban
m m m m3 buah kN/m3 kN
Tanah 2.3 14.63 2.97 99.94 1 16 1599.00
BEBAN GALIAN
Keterangan
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 4/21
4
Dari hasil perhitungan diatas tidak terjadi penambahan beban akibat konstruksi,
karena beban konstruksi lebih ringan daripada beban tanah yang digali, sehingga
beban konstruksi tidak akan menyebabkan settlement.
Untuk mengetahui daya dukung dibawah area konstruksi, maka perlu dilakukan
tinjauan daya dukung tanah dengan asumsi sudut geser adalah 5 o. Koefisiendaya dukung tanah disajikan pada Tabel dibawah ini :
Tabel 1. Nilai koefisien daya dukung tanah menurut Terzaghi
Q ult = 1,3 c Nc + q Nq + 0,4 B γ Nγ
= [1,3 x 20 x 7,3] + [((16 x 1)+(16-9,81 x 1,97)) 1,6] + [0,4 x 2,3 x 16 x 0,5]
= 189,8 + 45,11 + 7,36
= 242,27 kPa
Qall = Qult/SF = 242,27/3 = 80,75 kPa
Tegangan vertikal = w ipal / A
= 1405,56 / (14,63 x 2,3)
= 1405,56 / 33,649
= 41,77 kN/m2
= 41,77 kPa
Cek keamanan kapasitas tanah,
Safety Factor = Qult/Qkonstruksi = 242,27 / 41,77 kPa = 5,80 …. (Aman)
Konstruksi bak ipal menyerupai struktur pelat untuk fondasi maka dari itu di
dalam analisis struktur bak ipal jenis perletakan yang digunakan adalah joint
spring karena mempunyai perilaku pelat fleksibel. Penyaluran beban dilakukan
dengan cara meshing dengan luasan 1,0 m x 1,0 m.
Pada setiap joint spring pada mesh memiliki daya dukung sebesar koefisien
reaksi subgrade (ks)
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 5/21
5
Gambar 5. Skema pembebanan fondasi fleksibel
Tabel 2. Kisaran nilai koefisien rekasi subgrade atau spring constraint (ks) (Bowles,
1997)
Jenis Tanah Ks (kN/m3)Loose sand 4800 – 16000
Medium dense sand 9600 – 80000Dense sand 64000 – 128000
Clayey medium dense sand 32000 – 80000
Silty medium dense sand 24000 – 48000Clayey soil :
Qa < 200 kPa 12000 – 24000200 < qa < 800 kPa 24000 – 48000
Qa > 800 kPa >48000
Untuk pendekatan nilai ks Bowles (1997) menyarankan nilai ks ditentukan dari
kapasitas dukung ijin tanah (qa) dengan rumus, ks = 40 x SF x qa ; jika faktor
aman (SF) diambil 3 maka nilai ks= 120 qa
Berdasarkan perhitungan sebelumnya diketahui qa = 80,75 kPa. Sehingga nilai
Ks adalah 40 x 3 x 80,75 = 9690 kN/m3
Nilai ks pada masing-masing joint pada elemen mesh 1,0 m x 1,0 m :
Pada joit tengah = 9690 x 1 = 9690 kN/m
Pada joint tepi = 0.5 x 9690 x 1 = 4845 kN/m
Pada joint ujung pelat = 0,25 x 9690 = 2422,5 kN/m
Gambar 6. Sketsa meshing pelat untuk penentuan joint spring
Ujung
elat
tengah
tepi
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 6/21
6
A.3.2 Tinjauan Gaya Lateral
Gaya lateral dihitung dengan tinjauan per 1 m panjang dari struktur bak Ipal.
Dengan keadaan tanah homogen sampai kedalaman ± 2,97 m (dasar bak ipal).
Ka = tan
2
(45 – ϕ/2) = tan
2
(45 – 5/2) = 0,621Kp = tan2 (45 + ϕ/2) = tan2 (45 + 5/2) = 0,854
Tekanan Lateral aktif (Pa) = h1 x γ x Ka
= 2,97 x (16-9,81) x 0,621
= 29,509 kN/m
Tekanan hidrostatis (Ph) = h1 x γlimbah
= 2,75 x 10,3
= 28,325 kN/m
Tekanan akibat kohesi (Pac) = 2 c (Kp)^0,5
= 2 x 5 (0,854) ^0,5
= 9,24kN/m
Nilai-nilai gaya tekanan lateral nanti akan dijadikan sebagai input beban dalam
perencanaan struktur.
A.4 Perhitungan Struktur
A.4.1 Material Struktur
Struktur bak ipal didesain dengan menggunakan bahan beton bertulang dengan
mutu dan persyaratan sesuai dengan standar peraturan yang ada sebagai
berikut :
Beton
Beton yang diisyaratkan, fc’ = 20 MPa (K-250)
Modulus elastisitas beton = 4700 √fc’= 4700 √20,75=21410 MPa
Angka poison, υ = 0,2
Modulus elastisitas geser = Ec/[2(1+υ)] =8920,83 MPa
Pasangan Bata
Beton yang diisyaratkan, fc’ = 3,71 MPa
Modulus elastisitas beton = 4700 √fc’= 2040,5 MPa
Angka poison, υ = 0,2
Modulus elastisitas geser = Ec/[2(1+υ)] =784,81 MPa
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 7/21
7
Baja Tulangan
Diameter ≤ 12 mm menggunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan fy =
240 MPa
A.4.2 Pembebanan
-Beban mati
Beban mati akibat elemen struktur dihitung secara otomatis oleh program SAP
2000 dengan berat volume 2400 kg/m3. Kemudian beban mati tambahan berupa
beban air limbah itu sendiri dengan berat volume 1300 kg/m3.
Selain dari itu beban lateral tanah juga termasuk beban mati , yang telah dihitung
sebelumnya menjadi beban segitiga
Gambar 7. Input beban lateral
-Beban Gempa
Beban tergantung pada lokasi konstruksi berada, dalam perencanaan ini lokasi
berada di Kota Jakarta yang termasuk area gempa dengan percepatan puncak
dasar di batuan dasar 0,3 – 0,4 g.
Gambar 8. Peta zonasi gempa
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 8/21
8
Kondisi tanah di lokasi rencana IPAL ternasuk ke dalam kategori tanah sedang.
Untuk tanah lunak,
Percepatan puncak di batuan dasar (PGA) = 0.348 g
Percepatan batuan dasar pada perioda pendek (SDs) = 0.607 g
Percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik (SD1) = 0.548 g
Gambar 8. Diagram percepatan spektral untuk wilayah Jakarta
Gambar 9. Response Spectrum Functional Definition pada SAP 2000
IPAL komunal difungsikan sebagai fasilitas umum, maka Faktor keutamaan
struktur, I = 1,0 dan untuk Dinding geser beton bertulang biasa, faktor modifikasi
respon struktur R = 4
A.4.3 Kombinasi Pembebanan
Struktur bangunan dirancang mampu menahan beban mati, hidup dan bebangempa yang seuai sesuai dengan peraturan SNI Gempa 1726:2012 Pasal 4.1.1
diman gempa rencana yang ditetapkan mempunyai periode ulang 2500 tahunan,
sehingga probabiltas terjadimya terbatas 2 % selama umur gedung 50 tahun.
Kombinasi pembebanan yang digunakan mengacu pada SNI Beton 03-2847-
2002 Pasal 11.2 sebagai berikut :
1. 1,0 D
2. 1,4 D
3. 1,2 D + 1,0 Ex + 0,3 Ey
4. 1,2 D + 0,3 Ex + 1,0 Ey
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 9/21
9
Keterangan :
D = beban mati (dead load ), meliputi berat sendiri gedung (self weight , SW)
dan beban mati tambahan (superimposed dead load , D),
E = beban gempa (earthquake load )
A.4.4 Pemodelan Struktur
Pemodelan struktur dilakukan dengan secara 3D dengan menggamabar semua
elemen pelat. Untuk elemen lainnya dijadikan input pembebanan. Hasil dari
pemodelan ini adalah untuk memeriksa gaya-gaya dalam seperti momen, gaya
aksial, gaya geser, dan displacement.
Gambar 10. Pemodelan elemen struktur
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 10/21
10
Gambar 11. Pemodelan pembebanan lateral akibat tanah
Gambar 12. Analisis displacement
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 11/21
11
Berdasarkan analisis struktur displacement maksimum yang terjadi adalah
sebesar 4 mm
Untuk merencanakan tebal elemen dan banyaknya besi tulangan dalam
perencanaan pelat maka perlu dilakukan peninjuan pada gaya momen dan
geser. Berikut ini merupakan gambar distribusi gaya :
a. Gaya Momen
Gambar 13. Kontur momen lentur M22
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 12/21
12
Gambar 14. Kontur momen lentur M11
b. Gaya Geser
Gaya geser pada dinding disebabkan oleh resultan gaya tekanan lateral tanah,
sedangkan gaya geser pada pelat dasar disebabkan oleh resultan gaya akibat
tekanan hidrostatis air limbah.
Gaya gese ultimate, Vu = 1,4 D
Resultan Gaya Lateral aktif (Pa) = 0,5 x γ x h12 x Ka
= 0,5 x 16 x 2.972 x 0.621
= 43,82 kN/m’ (per 1 m lebar)
Sehingga Vu dinding = 1,4 x 43,82 kN/m’
= 61,35 kN/m’ (per 1 m lebar)
Sedangkan untuk menghitung gaya geser pada pelat dasar diturunkan dengan
mekanisme penyaluran beban amplop.
Diketahui :
γ limbah = 1300 kg/m3 = 13 kN/m3
L =10 35 m
L = 3.5 mV V
V2
V
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 13/21
13
h limbah = 2,5 m
L1 = 13,58 m
L2 = 2,30 m
Resultan V1 = 0,5 x L2 x (1/2 L2) x h limbah x γ limbah
= 0,5 x 2,30 x 1,15 x 2,5 x 13
= 42,98 kN
V1 (per 1 m) = RV1 / L2
= 42,98 /2,3
= 18,68 kN/m’
Resultan V2 = 0,5 x (2xL1 - L2) x (1/2 L2) x h limbah x γ limbah
= 0,5 x (2x13,58 – 2,3) x 1,15 x 2,5 x 13
= 464,57 kN
V1 (per 1 m) = RV2 / L1
= 467,57 /13,58
= 34,21 kN/m’ Dari kedua tinjauan diatas besar gaya geser yang paling menentukan adalah V 1
sebesar 34,21 kN.
Sehingga Vu pelat dasar = 1,4 x 34,21
= 47,89 kN/m’
Tabel 3. Rekapitulasi Gaya dalam maksimum
No Komponen gaya Kombinasi Besar gaya
Pelat dinding2 Vu (akibat tekanantanah)
1,4 D 61,35 kN/m
3 M11 1,4 D 16,3 kNm/m
4 M22 1,4 D 16,22 kNm/m
Pelat dasar 1,4 D2 Vu (akibat tekanan air) 1,4 D 47,89kN/m
3 M11 1,4 D 3,34 kNm/m4 M22 1,4 D 17,17 kNm/m
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 14/21
14
A.4.5 Perhitungan Tulangan
-Penulangan lentur pelat dinding .
Arah 1-1
Data :
f'c = 20 MPa ᴓ = 0.8 D rencana 12 mm
f'y = 240 MPa β, = 0.85 0.92 Tebal Plat 150 mm
b = 1000 mm Slimut beton 20 mm
dx = 124 mm
dy = 112 mm
Mu = M11 = kNm = Nmm
Muᴓ 0.8
0.85 . 20
600 + 240
=
m=Mn
600
240
16300000 = 20375000
= 0.85ρ b
16300000
=
0.0430
f'y 600 + f'y=
0,85. f'c.β, .
600
16.3
ρmax = 0,75. ρ b
= 0.8 .
=
0,85 . f'c 0.85 . 20
=
m =240
0.0430
f'y=
14.1176
0.0323
Mn
bd2 1000 124 ^ 2
=
Rn ==20375000
1.3251
1 2 . m . Rn
m
1 2 . m . Rn
14
=
f'y
ρ
= . 1 - 1 -
= . 1 - 1 -
0.0058
f'y
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 15/21
15
S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan dinding arah horizontal adalah Φ12-140
Arah 2-2
Data :
ρmin =
Jika ρ > maka digunakan ρ
nilai yang digunakan = ρ
ρ =
ρmin
0.0058
0.0025
As = ρ. b . d
= . . 124
= 714 mm2
n =
=
≈ 7
10000.0058
μ/4 . D2
As
6.3099
S = b/n
= 143 mm
= 140 mm
f'c = 20 MPa ᴓ = 0.8 D rencana 12 mm
f'y = 240 MPa β, = 0.85 0.92 Tebal Plat 150 mm
b = 1000 mm Slimut beton 20 mm
dx = 124 mm
dy = 112 mm
Mu = M22 = kNm = Nmm
Mu
ᴓ 0.8
0.85 . 20
600 + 240
=
16220000
Mn = =16220000
= 20275000 m
0.85600
f'y 600 + f'y 240
0.0430
ρ b =0,85. f'c
.β, .600
=
16.22
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 16/21
16
S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan dinding arah vertikal adalah Φ12-140.
ρmax = 0,75. ρ b
= 0.8 .
=
0,85 . f'c 0.85 . 20
=
0.0323
=f'y
=240
14.1176
0.0430
m
Mn
bd2 1000 124 ^ 2
=
1 2 . m . Rnm
1 2 . m . Rn
14
=
20275000
. 1 -f'y
= . 1
1.3186
- 1 -f'y
0.0057
ρ = 1 -
Rn = =
ρmin =
Jika ρ > maka digunakan ρ
nilai yang digunakan = ρ
ρ =
ρmin
0.0057
0.0025
As = ρ. b . d
= . . 124
= 710 mm2
n =
=
≈ 7
0.0057 1000
As
μ/4 . D2
6.2776
S = b/n
= 143 mm
= 140 mm
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 17/21
17
-Penulangan lentur pelat dasar
Arah 1-1
Data :
f'c = 20 MPa ᴓ = 0.8 D rencana 10 mm
f'y = 240 MPa β, = 0.85 0.92 Tebal Plat 200 mm
b = 1000 mm Slimut beton 20 mm
dx = 175 mm
dy = 165 mm
Mu = M11 = kNm = Nmm
Mu
ᴓ 0.8
0.85 . 20
600 + 240
=
3.34 3340000
m
ρ b =0,85. f'c
.β, .600
= 0.85600
f'y
Mn = =3340000
= 4175000
600 + f'y 240
0.0430
ρmax = 0,75. ρ b = 0.8 .
=
0,85 . f'c 0.85 . 20
=
0.0430
0.0323
m = f'y = 240
14.1176
Mn
bd2 1000 175 ^ 2
=
1 2 . m . Rn
m
1 2 . m . Rn
14
=
ρ = . 1 - 1 -
Rn = =4175000
0.1363
0.0006
f'y
= . 1 - 1 -f'y
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 18/21
18
S pakai adalah 160 mm, jadi tulangan pelat dasar arah memanjang adalah Φ10-160
Arah 2-2
Data :
ρmin =
Jika ρ < maka digunakan ρmin
nilai yang digunakan = ρmin
ρmin =
0.0025
ρmin
0.0025
As = ρ. b . d
= . . 175
= 438 mm2
n =
=
≈ 6
0.0025 1000
As
μ/4 . D2
5.5704
S = b/n
= 167 mm
= 160 mm
f'c = 20 MPa ᴓ = 0.8 D rencana 10 mm
f'y = 240 MPa β, = 0.85 0.92 Tebal Plat 200 mm
b = 1000 mm Slimut beton 20 mm
dx = 175 mm
dy = 165 mm
Mu = M22 = kNm = Nmm
Mu
ᴓ 0.8
17.17 17170000
Mn = =17170000
= 21462500 m
0.85 . 20
600 + 240
=
0.85600
f'y 600 + f'y 240
0.0430
ρ b =0,85. f'c
.β, .600
=
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 19/21
19
S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan pelat dasar arah melintang adalah Φ10-140
ρmax = 0,75. ρ b = 0.8 .
=
0,85 . f'c 0.85 . 20
=
0.0430
0.0323
m =f'y
=240
14.1176
Mn
bd2 1000 175 ^ 2
=
1 2 . m . Rnm
1 2 . m . Rn
14
=
ρ = . 1 - 1 -
Rn = =21462500
0.7008
0.0030
f'y
= . 1 - 1 -f'y
ρmin =
Jika ρ < maka digunakan ρmin
nilai yang digunakan = ρ
ρ =
0.0025
ρmin
0.0030
As = ρ. b . d
= . . 175
= 522 mm2
n =
=
≈ 7
0.0030 1000
As
μ/4 . D2
6.6463
S = b/n
= 143 mm
= 140 mm
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 20/21
20
-Penulangan Geser Pelat Dinding
Vu = 61350 N
B = 1000 mm
H = 150 mm
c = 20 mm
d = 130 mm
f'c = 20 MPa
Ø = 12 mm
fy = 240 MPa
ΦVc = 72672,21 N
Vu - ΦVc = -11322,21 N (tidak butuh tulangan geser)
-Penulangan Geser Pelat Dasar
Vu = 47890 N
B = 1000 mm
H = 200 mm
c = 40 mm
d = 160 mm
f'c = 20 MPa
Ø = 10 mm
fy = 240 MPa
ΦVc = 89442,72 N
Vu - ΦVc = -41552,72 N (tidak butuh tulangan geser)
Tabel 4. Rekapitulasi Gaya dalam maksimum
Elemen Tebal Tulangan lentur Tulangan geser
PelatDinding
150 mm(selimut 20 mm)
Arah vertical :Φ12-140 (dua lapis) Arah horizontal :Φ12-140 (dua lapis)
Tidak ada
Pelat Dasar 200 mm(selimut 20 mm)
Arah melintang :Φ10-140 (dua lapis) Arah memanjang :Φ10-160 (dua lapis)
Tidak ada
7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL
http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 21/21
21
Gambar 17. Sketsa penulangan pelat dinding
Gambar 18. Sketsa penulangan pelat dasar
Dengan dipilihnya material beton bertulang untuk dinding/pelat terluar maka
konstruksi IPAL menjadi sangat kokoh dan kaku. Struktur yang kaku akan
memiliki umur yang lama, lebih dari 15 tahun. Selain dari itu beton bertulang
sangat baik untuk menghindari adanya kebocoran air limbah.
Selebihnya, umur IPAL tergantung dari perawatan/maintenance IPAL itu sendiri.
Karena IPAL memiliki batas kapasitas sedimen limbah, sehingga perlu dilakukan
penyedotan secara berkala untuk memastikan proses aliran air limbah mengalir
dengan lancar atau tidak mampet.
Φ12-140
Φ12-140
Φ 10-140
Φ10-160