lampiran - 1 kajian struktur ipal

21
1 LAMPIRAN   1 REVIEW DED IPAL KOMUNAL PT. TSM A. Perencanaan A.1 Bentuk dan Dimensi Gambar dibawah ini merupakan salahsatu contoh konstruksi bak IPAL menggunakan beton bertulang dan pasangan bata. Gambar 2. Contoh konstruksi IPAL Komunal Sumber : dwikusumapu.wordpress.com  Adapun bentu k, dimensi, dan pe nempatan ren cana posisi IPA L adalah seb agai berikut : Gambar 3. Bentuk dan dimensi IPAL

Upload: deni-maulana

Post on 07-Jan-2016

279 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

Kajian Struktur IPAL

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 1/21

1

LAMPIRAN  – 1 REVIEW DED IPAL KOMUNAL PT. TSM

A. Perencanaan

A.1 Bentuk dan Dimensi

Gambar dibawah ini merupakan salahsatu contoh konstruksi bak IPAL

menggunakan beton bertulang dan pasangan bata.

Gambar 2. Contoh konstruksi IPAL Komunal

Sumber : dwikusumapu.wordpress.com

 Adapun bentuk, dimensi, dan penempatan rencana posisi IPAL adalah sebagai

berikut :

Gambar 3. Bentuk dan dimensi IPAL

Page 2: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 2/21

2

Dinding beton 2

Dinding beton 1

Dinding bata 1

Dinding bata 2Dinding bata 3

RB1RB2

KP

Gambar 4. Posisi IPAL

A.2 Data Geoteknik

Data geoteknik yang digunakan masih berupa perkiraan (asumsi) untuk kondisi

tanah di lokasi. Sehingga perlu dilakukan penyelidikan tanah seperti tes Sondir

sebelum IPAL ini dibangun, hal ini penting untuk memverifikasi data agar desain

rencana benar-benar aman untuk dibangun.

Diketahui :

γ  = 16 kN/m3 c = 20 kPaϕ  = 5o h = 2,97 m (tinggi tanah galian)

Muka air tanah = 2 m dibawah permukaan tanah

A.3 Perhitungan gaya-gaya

Page 3: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 3/21

3

Pelat lantai

Pelat atap

 Air Limbah 1

 Air Limbah 2  Air Limbah 2

A.3.1 Tinjauan gaya vertikal

Beban tambahan untuk tanah pada kedalaman 2,97 m dapat dihitung dari selisih

berat konstruksi baru dengan berat tanah yang digali.

Selisih berat = w konstruksi  – w tanah 

= 1405,56 - 1599,00

= -193,44 kN

panjang lebar tinggi Volume jumlah Volume berat jenis beban

m m m m3 buah m3 kN/m3 kN

Dinding Beton 1 2 0.15 2.75 0.83 2 1.65 24 39.6

Dinding Beton 2 13.73 0.15 2.75 5.66 2 11.32725 24 271.854

Dinding batu bata 1 (bak perata) 0.3 0.15 0.72 0.03 4 0.1296 21 2.7216

Dinding batu bata 2 (bak perata) 2 0.15 0.72 0.22 2 0.432 21 9.072

Dinding batu bata 3 (shettler+ABR) 2 0.15 2.75 0.83 11 9.075 21 190.575

RB1 2 0.15 0.15 0.05 13 0.585 24 14.04RB2 0.3 0.15 0.15 0.01 4 0.027 24 0.648

kolom praktis 0.15 0.15 0.72 0.02 4 0.0648 24 1.5552

pelat lantai 14.63 2.3 0.2 6.73 1 6.7298 24 161.5152

pelat atap 14.63 2.3 0.12 4.04 1 4.03788 24 96.90912

Air Limbah 1 (shettler+ABR) 13.43 2 2.5 58.08 1 58.075 10.3 598.1725

Air Limbah 2 (bak perata) 2 0.3 0.72 0.43 2 0.864 10.3 8.8992

Lain-lain 10

1405.56

Keterangan

BEBAN KONSTRUKSI

Total beban konstruksi

panjang lebar tinggi Volume jumlah berat jenis beban

m m m m3 buah kN/m3 kN

Tanah 2.3 14.63 2.97 99.94 1 16   1599.00

BEBAN GALIAN

Keterangan

Page 4: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 4/21

4

Dari hasil perhitungan diatas tidak terjadi penambahan beban akibat konstruksi,

karena beban konstruksi lebih ringan daripada beban tanah yang digali, sehingga

beban konstruksi tidak akan menyebabkan settlement.

Untuk mengetahui daya dukung dibawah area konstruksi, maka perlu dilakukan

tinjauan daya dukung tanah dengan asumsi sudut geser adalah 5 o. Koefisiendaya dukung tanah disajikan pada Tabel dibawah ini :

Tabel 1. Nilai koefisien daya dukung tanah menurut Terzaghi

Q ult = 1,3 c Nc + q Nq + 0,4 B γ Nγ 

= [1,3 x 20 x 7,3] + [((16 x 1)+(16-9,81 x 1,97)) 1,6] + [0,4 x 2,3 x 16 x 0,5]

= 189,8 + 45,11 + 7,36

= 242,27 kPa

Qall = Qult/SF = 242,27/3 = 80,75 kPa

Tegangan vertikal = w ipal / A

= 1405,56 / (14,63 x 2,3)

= 1405,56 / 33,649

= 41,77 kN/m2 

= 41,77 kPa

Cek keamanan kapasitas tanah,

Safety Factor  = Qult/Qkonstruksi = 242,27 / 41,77 kPa = 5,80 …. (Aman) 

Konstruksi bak ipal menyerupai struktur pelat untuk fondasi maka dari itu di

dalam analisis struktur bak ipal jenis perletakan yang digunakan adalah  joint

spring  karena mempunyai perilaku pelat fleksibel. Penyaluran beban dilakukan

dengan cara meshing dengan luasan 1,0 m x 1,0 m.

Pada setiap  joint spring   pada mesh  memiliki daya dukung sebesar koefisien

reaksi subgrade (ks)

Page 5: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 5/21

5

Gambar 5. Skema pembebanan fondasi fleksibel

Tabel 2. Kisaran nilai koefisien rekasi subgrade atau spring constraint  (ks) (Bowles,

1997)

Jenis Tanah Ks (kN/m3)Loose sand 4800 – 16000

Medium dense sand 9600 – 80000Dense sand 64000 – 128000

Clayey medium dense sand 32000 – 80000

Silty medium dense sand 24000 – 48000Clayey soil :

Qa < 200 kPa 12000 – 24000200 < qa < 800 kPa 24000 – 48000

Qa > 800 kPa >48000

Untuk pendekatan nilai ks Bowles (1997) menyarankan nilai ks ditentukan dari

kapasitas dukung ijin tanah (qa) dengan rumus, ks = 40 x SF x qa ; jika faktor

aman (SF) diambil 3 maka nilai ks= 120 qa

Berdasarkan perhitungan sebelumnya diketahui qa = 80,75 kPa. Sehingga nilai

Ks adalah 40 x 3 x 80,75 = 9690 kN/m3

Nilai ks pada masing-masing joint pada elemen mesh 1,0 m x 1,0 m :

Pada joit tengah = 9690 x 1 = 9690 kN/m

Pada joint tepi = 0.5 x 9690 x 1 = 4845 kN/m

Pada joint ujung pelat = 0,25 x 9690 = 2422,5 kN/m

Gambar 6. Sketsa meshing  pelat untuk penentuan joint spring  

Ujung

elat

tengah

tepi

Page 6: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 6/21

6

A.3.2 Tinjauan Gaya Lateral

Gaya lateral dihitung dengan tinjauan per 1 m panjang dari struktur bak Ipal.

Dengan keadaan tanah homogen sampai kedalaman ± 2,97 m (dasar bak ipal).

Ka = tan

2

 (45 – ϕ/2) = tan

2

 (45 – 5/2) = 0,621Kp = tan2 (45 + ϕ/2) = tan2 (45 + 5/2) = 0,854

Tekanan Lateral aktif (Pa) = h1 x γ x Ka 

= 2,97 x (16-9,81) x 0,621

= 29,509 kN/m

Tekanan hidrostatis (Ph) = h1 x γlimbah 

= 2,75 x 10,3

= 28,325 kN/m

Tekanan akibat kohesi (Pac) = 2 c (Kp)^0,5 

= 2 x 5 (0,854) ^0,5

= 9,24kN/m

Nilai-nilai gaya tekanan lateral nanti akan dijadikan sebagai input beban dalam

perencanaan struktur.

A.4 Perhitungan Struktur

A.4.1 Material Struktur

Struktur bak ipal didesain dengan menggunakan bahan beton bertulang dengan

mutu dan persyaratan sesuai dengan standar peraturan yang ada sebagai

berikut :

  Beton

Beton yang diisyaratkan, fc’ = 20 MPa (K-250)

Modulus elastisitas beton = 4700 √fc’= 4700 √20,75=21410 MPa

 Angka poison, υ  = 0,2

Modulus elastisitas geser = Ec/[2(1+υ)] =8920,83 MPa

  Pasangan Bata

Beton yang diisyaratkan, fc’ = 3,71 MPa

Modulus elastisitas beton = 4700 √fc’= 2040,5 MPa

 Angka poison, υ  = 0,2

Modulus elastisitas geser = Ec/[2(1+υ)] =784,81 MPa

Page 7: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 7/21

7

  Baja Tulangan

Diameter ≤ 12 mm menggunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan fy =

240 MPa

A.4.2 Pembebanan

-Beban mati

Beban mati akibat elemen struktur dihitung secara otomatis oleh program SAP

2000 dengan berat volume 2400 kg/m3. Kemudian beban mati tambahan berupa

beban air limbah itu sendiri dengan berat volume 1300 kg/m3.

Selain dari itu beban lateral tanah juga termasuk beban mati , yang telah dihitung

sebelumnya menjadi beban segitiga

Gambar 7. Input beban lateral

-Beban Gempa

Beban tergantung pada lokasi konstruksi berada, dalam perencanaan ini lokasi

berada di Kota Jakarta yang termasuk area gempa dengan percepatan puncak

dasar di batuan dasar 0,3 – 0,4 g.

Gambar 8. Peta zonasi gempa

Page 8: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 8/21

8

Kondisi tanah di lokasi rencana IPAL ternasuk ke dalam kategori tanah sedang.

Untuk tanah lunak,

Percepatan puncak di batuan dasar (PGA) = 0.348 g

Percepatan batuan dasar pada perioda pendek (SDs) = 0.607 g

Percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik (SD1) = 0.548 g

Gambar 8. Diagram percepatan spektral untuk wilayah Jakarta

Gambar 9. Response Spectrum Functional Definition pada SAP 2000

IPAL komunal difungsikan sebagai fasilitas umum, maka Faktor keutamaan

struktur, I = 1,0 dan untuk Dinding geser beton bertulang biasa, faktor modifikasi

respon struktur R = 4

A.4.3 Kombinasi Pembebanan

Struktur bangunan dirancang mampu menahan beban mati, hidup dan bebangempa yang seuai sesuai dengan peraturan SNI Gempa 1726:2012 Pasal 4.1.1

diman gempa rencana yang ditetapkan mempunyai periode ulang 2500 tahunan,

sehingga probabiltas terjadimya terbatas 2 % selama umur gedung 50 tahun.

Kombinasi pembebanan yang digunakan mengacu pada SNI Beton 03-2847-

2002 Pasal 11.2 sebagai berikut :

1. 1,0 D

2. 1,4 D

3. 1,2 D + 1,0 Ex + 0,3 Ey

4. 1,2 D + 0,3 Ex + 1,0 Ey

Page 9: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 9/21

9

Keterangan :

D = beban mati (dead load ), meliputi berat sendiri gedung (self weight , SW)

dan beban mati tambahan (superimposed dead load , D),

E = beban gempa (earthquake load )

A.4.4 Pemodelan Struktur

Pemodelan struktur dilakukan dengan secara 3D dengan menggamabar semua

elemen pelat. Untuk elemen lainnya dijadikan input pembebanan. Hasil dari

pemodelan ini adalah untuk memeriksa gaya-gaya dalam seperti momen, gaya

aksial, gaya geser, dan displacement.

Gambar 10. Pemodelan elemen struktur  

Page 10: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 10/21

10

Gambar 11. Pemodelan pembebanan lateral akibat tanah

Gambar 12. Analisis displacement

Page 11: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 11/21

11

Berdasarkan analisis struktur displacement maksimum yang terjadi adalah

sebesar 4 mm 

Untuk merencanakan tebal elemen dan banyaknya besi tulangan dalam

perencanaan pelat maka perlu dilakukan peninjuan pada gaya momen dan

geser. Berikut ini merupakan gambar distribusi gaya :

a. Gaya Momen

Gambar 13. Kontur momen lentur M22

Page 12: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 12/21

12

Gambar 14. Kontur momen lentur M11

b. Gaya Geser

Gaya geser pada dinding disebabkan oleh resultan gaya tekanan lateral tanah,

sedangkan gaya geser pada pelat dasar disebabkan oleh resultan gaya akibat

tekanan hidrostatis air limbah.

Gaya gese ultimate, Vu = 1,4 D

Resultan Gaya Lateral aktif (Pa) = 0,5 x γ x h12 x Ka

= 0,5 x 16 x 2.972 x 0.621

= 43,82 kN/m’ (per 1 m lebar)

Sehingga Vu dinding  = 1,4 x 43,82 kN/m’ 

= 61,35 kN/m’ (per 1 m lebar)

Sedangkan untuk menghitung gaya geser pada pelat dasar diturunkan dengan

mekanisme penyaluran beban amplop.

Diketahui :

γ limbah  = 1300 kg/m3 = 13 kN/m3 

L =10 35 m

L = 3.5 mV V

V2 

V

Page 13: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 13/21

13

h limbah  = 2,5 m

L1 = 13,58 m

L2 = 2,30 m

Resultan V1  = 0,5 x L2 x (1/2 L2) x h limbah x γ limbah 

= 0,5 x 2,30 x 1,15 x 2,5 x 13

= 42,98 kN

V1 (per 1 m) = RV1 / L2 

= 42,98 /2,3

= 18,68 kN/m’ 

Resultan V2 = 0,5 x (2xL1 - L2) x (1/2 L2) x h limbah x γ limbah 

= 0,5 x (2x13,58 – 2,3) x 1,15 x 2,5 x 13

= 464,57 kN

V1 (per 1 m) = RV2 / L1 

= 467,57 /13,58

= 34,21 kN/m’ Dari kedua tinjauan diatas besar gaya geser yang paling menentukan adalah V 1 

sebesar 34,21 kN.

Sehingga Vu pelat dasar   = 1,4 x 34,21

= 47,89 kN/m’ 

Tabel 3. Rekapitulasi Gaya dalam maksimum

No Komponen gaya Kombinasi Besar gaya

Pelat dinding2 Vu (akibat tekanantanah)

1,4 D 61,35 kN/m

3 M11 1,4 D 16,3 kNm/m

4 M22 1,4 D 16,22 kNm/m

Pelat dasar 1,4 D2 Vu (akibat tekanan air) 1,4 D 47,89kN/m

3 M11 1,4 D 3,34 kNm/m4 M22 1,4 D 17,17 kNm/m

Page 14: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 14/21

14

A.4.5 Perhitungan Tulangan

-Penulangan lentur pelat dinding .

 Arah 1-1

Data :

f'c = 20 MPa ᴓ   = 0.8   D rencana   12 mm

f'y = 240 MPa β,   = 0.85 0.92   Tebal Plat   150 mm

 b = 1000 mm Slimut beton 20 mm

dx = 124 mm

dy = 112 mm

Mu = M11 = kNm = Nmm

Muᴓ   0.8

0.85 . 20

600 + 240

=

m=Mn

600

240

16300000 = 20375000

= 0.85ρ b

16300000

=

0.0430

f'y 600 + f'y=

0,85. f'c.β, .

600

16.3

ρmax = 0,75. ρ b

= 0.8 .

=

0,85 . f'c   0.85 . 20

=

m =240

0.0430

f'y=

14.1176

0.0323

Mn

 bd2 1000 124 ^ 2

=

Rn ==20375000

1.3251

1 2 . m . Rn

m

1 2 . m . Rn

14

=

f'y

ρ

= . 1 - 1 -

= . 1 - 1 -

0.0058

f'y

Page 15: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 15/21

15

S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan dinding arah horizontal adalah Φ12-140

 Arah 2-2

Data :

ρmin =

Jika ρ   >   maka digunakan   ρ

nilai yang digunakan =   ρ

ρ   =

ρmin

0.0058

0.0025

As = ρ. b . d

= . . 124

= 714 mm2

n =

=

≈   7

10000.0058

μ/4 . D2

As

6.3099

S = b/n

= 143 mm

= 140 mm

f'c = 20 MPa ᴓ   = 0.8   D rencana   12 mm

f'y = 240 MPa β,   = 0.85 0.92   Tebal Plat   150 mm

 b = 1000 mm Slimut beton 20 mm

dx = 124 mm

dy = 112 mm

Mu = M22 = kNm = Nmm

Mu

ᴓ   0.8

0.85 . 20

600 + 240

=

16220000

Mn = =16220000

= 20275000 m

0.85600

f'y 600 + f'y 240

0.0430

ρ b   =0,85. f'c

.β, .600

=

16.22

Page 16: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 16/21

16

S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan dinding arah vertikal adalah Φ12-140.

ρmax = 0,75. ρ b

= 0.8 .

=

0,85 . f'c   0.85 . 20

=

0.0323

=f'y

=240

14.1176

0.0430

m

Mn

 bd2 1000 124 ^ 2

=

1 2 . m . Rnm

1 2 . m . Rn

14

=

20275000

. 1 -f'y

= . 1

1.3186

- 1 -f'y

0.0057

ρ   = 1 -

Rn = =

ρmin =

Jika ρ   >   maka digunakan   ρ

nilai yang digunakan =   ρ

ρ   =

ρmin

0.0057

0.0025

As = ρ. b . d

= . . 124

= 710 mm2

n =

=

≈   7

0.0057 1000

As

μ/4 . D2

6.2776

S = b/n

= 143 mm

= 140 mm

Page 17: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 17/21

17

-Penulangan lentur pelat dasar

 Arah 1-1

Data :

f'c = 20 MPa ᴓ   = 0.8   D rencana   10 mm

f'y = 240 MPa β,   = 0.85 0.92   Tebal Plat   200 mm

 b = 1000 mm Slimut beton 20 mm

dx = 175 mm

dy = 165 mm

Mu = M11 = kNm = Nmm

Mu

ᴓ   0.8

0.85 . 20

600 + 240

=

3.34 3340000

m

ρ b   =0,85. f'c

.β, .600

= 0.85600

f'y

Mn = =3340000

= 4175000

600 + f'y 240

0.0430

ρmax = 0,75. ρ b = 0.8 .

=

0,85 . f'c   0.85 . 20

=

0.0430

0.0323

m = f'y = 240

14.1176

Mn

 bd2 1000 175 ^ 2

=

1 2 . m . Rn

m

1 2 . m . Rn

14

=

ρ   = . 1 - 1 -

Rn = =4175000

0.1363

0.0006

f'y

= . 1 - 1 -f'y

Page 18: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 18/21

18

S pakai adalah 160 mm, jadi tulangan pelat dasar arah memanjang adalah Φ10-160 

 Arah 2-2

Data :

ρmin =

Jika ρ   <   maka digunakan   ρmin

nilai yang digunakan =   ρmin

ρmin   =

0.0025

ρmin

0.0025

As = ρ. b . d

= . . 175

= 438 mm2

n =

=

≈   6

0.0025 1000

As

μ/4 . D2

5.5704

S = b/n

= 167 mm

= 160 mm

f'c = 20 MPa ᴓ   = 0.8   D rencana   10 mm

f'y = 240 MPa β,   = 0.85 0.92   Tebal Plat   200 mm

 b = 1000 mm Slimut beton 20 mm

dx = 175 mm

dy = 165 mm

Mu = M22 = kNm = Nmm

Mu

ᴓ   0.8

17.17 17170000

Mn = =17170000

= 21462500 m

0.85 . 20

600 + 240

=

0.85600

f'y 600 + f'y 240

0.0430

ρ b   =0,85. f'c

.β, .600

=

Page 19: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 19/21

19

S pakai adalah 140 mm, jadi tulangan pelat dasar arah melintang adalah Φ10-140 

ρmax = 0,75. ρ b = 0.8 .

=

0,85 . f'c   0.85 . 20

=

0.0430

0.0323

m =f'y

=240

14.1176

Mn

 bd2 1000 175 ^ 2

=

1 2 . m . Rnm

1 2 . m . Rn

14

=

ρ   = . 1 - 1 -

Rn = =21462500

0.7008

0.0030

f'y

= . 1 - 1 -f'y

ρmin =

Jika ρ   <   maka digunakan   ρmin

nilai yang digunakan =   ρ

ρ   =

0.0025

ρmin

0.0030

As = ρ. b . d

= . . 175

= 522 mm2

n =

=

≈   7

0.0030 1000

As

μ/4 . D2

6.6463

S = b/n

= 143 mm

= 140 mm

Page 20: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 20/21

20

-Penulangan Geser Pelat Dinding

Vu = 61350 N

B = 1000 mm

H = 150 mm

c = 20 mm

d = 130 mm

f'c = 20 MPa

Ø = 12 mm

fy = 240 MPa

ΦVc = 72672,21 N

Vu - ΦVc = -11322,21 N (tidak butuh tulangan geser)

-Penulangan Geser Pelat Dasar

Vu = 47890 N

B = 1000 mm

H = 200 mm

c = 40 mm

d = 160 mm

f'c = 20 MPa

Ø = 10 mm

fy = 240 MPa

ΦVc = 89442,72 N

Vu - ΦVc = -41552,72 N (tidak butuh tulangan geser)

Tabel 4. Rekapitulasi Gaya dalam maksimum

Elemen Tebal Tulangan lentur Tulangan geser

PelatDinding

150 mm(selimut 20 mm)

 Arah vertical :Φ12-140 (dua lapis) Arah horizontal :Φ12-140 (dua lapis)

Tidak ada

Pelat Dasar 200 mm(selimut 20 mm)

 Arah melintang :Φ10-140 (dua lapis) Arah memanjang :Φ10-160 (dua lapis)

Tidak ada

Page 21: Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

7/17/2019 Lampiran - 1 Kajian Struktur IPAL

http://slidepdf.com/reader/full/lampiran-1-kajian-struktur-ipal 21/21

21

Gambar 17. Sketsa penulangan pelat dinding 

Gambar 18. Sketsa penulangan pelat dasar

Dengan dipilihnya material beton bertulang untuk dinding/pelat terluar maka

konstruksi IPAL menjadi sangat kokoh dan kaku. Struktur yang kaku akan

memiliki umur yang lama, lebih dari 15 tahun. Selain dari itu beton bertulang

sangat baik untuk menghindari adanya kebocoran air limbah.

Selebihnya, umur IPAL tergantung dari perawatan/maintenance IPAL itu sendiri.

Karena IPAL memiliki batas kapasitas sedimen limbah, sehingga perlu dilakukan

penyedotan secara berkala untuk memastikan proses aliran air limbah mengalir

dengan lancar atau tidak mampet.

Φ12-140

Φ12-140

Φ 10-140

Φ10-160