LABELING LABELING THEORYTHEORY

PERSPEKTIF TENTANG PERSPEKTIF TENTANG KENAKALAN REMAJAKENAKALAN REMAJA

Oleh : Drs. Supardi Oleh : Drs. Supardi Hamid,MSiHamid,MSi

JIKA SESEORANG JIKA SESEORANG MENDEFINISIKAN MENDEFINISIKAN

SUATU SITUASI SUATU SITUASI ADALAH NYATA (REAL) ADALAH NYATA (REAL) MAKA NYATA PULALAH MAKA NYATA PULALAH

KONSEKUENSINYAKONSEKUENSINYA((theorem thomastheorem thomas))

DEVIANCE DEVIANCE (PENYIMPANGAN)(PENYIMPANGAN)

PERANAN REAKSI MASYARAKAT PERANAN REAKSI MASYARAKAT THD TERBENTUKNYA THD TERBENTUKNYA PENYIMPANGANPENYIMPANGAN

BENTUK (MORFOLOGI) BENTUK (MORFOLOGI) PENYIMPANGAN PENYIMPANGAN

STABILISASI PENYIMPANGAN STABILISASI PENYIMPANGAN MENJADI PERANANMENJADI PERANAN

(LEMERT DALAM SOCIAL (LEMERT DALAM SOCIAL PATHOLOGY)PATHOLOGY)

RELATIVITAS RELATIVITAS PENYIMPANGANPENYIMPANGAN

KAPAN PERILAKU TERSEBUT KAPAN PERILAKU TERSEBUT DILAKUKANDILAKUKAN

SIAPA PELAKU DAN SIAPA SIAPA PELAKU DAN SIAPA KORBANNYAKORBANNYA

APA KONSEKUENSI DARI PERILAKU APA KONSEKUENSI DARI PERILAKU TERSEBUTTERSEBUT

YANG UTAMA BUKAN YANG UTAMA BUKAN PERILAKUNYA, TAPI BAGAIMANA PERILAKUNYA, TAPI BAGAIMANA REAKSI MASY THD PERILAKU TSBREAKSI MASY THD PERILAKU TSB

APA ITU LABELING?APA ITU LABELING?

A PROCESS OF MAKING THE A PROCESS OF MAKING THE CRIMINAL (BY) TAGGING, CRIMINAL (BY) TAGGING, DEFINING, SEGREGATING, DEFINING, SEGREGATING, DESCRIBING, EMPHASIZING, DESCRIBING, EMPHASIZING, MAKING CONCIOUS AND SELF-MAKING CONCIOUS AND SELF-CONCIOUS…. THE PERSON CONCIOUS…. THE PERSON BECOMES THE THING HE IS BECOMES THE THING HE IS DESCRIBED AS BEINGDESCRIBED AS BEING

FOKUSFOKUS

TERHADAP PROSES LABELING ITU TERHADAP PROSES LABELING ITU SENDIRI DAN SENDIRI DAN

TERHADAP ALASAN-ALASAN TERHADAP ALASAN-ALASAN SESEORANG MELAKUKAN SEBUAH SESEORANG MELAKUKAN SEBUAH PERILAKU MENYIMPANG DAN PERILAKU MENYIMPANG DAN DAPAT MENGHINDARI DAPAT MENGHINDARI KONSEKUENSINYA, SEMENTARA KONSEKUENSINYA, SEMENTARA YANG LAIN TIDAK DAPAT YANG LAIN TIDAK DAPAT MENGHINDARI KONSEKUENSINYA.MENGHINDARI KONSEKUENSINYA.

DASAR PEMIKIRANDASAR PEMIKIRAN

ADA KONDISI-KONDISI SOSIAL DAN ADA KONDISI-KONDISI SOSIAL DAN PSIKOLOGIS DLM PROSES PSIKOLOGIS DLM PROSES INTERAKSI YG TERJADI DI SEPUTAR INTERAKSI YG TERJADI DI SEPUTAR DIRI PELAKU, ORANG-ORANG YG DIRI PELAKU, ORANG-ORANG YG BERADA DI SEKELILINGNYA, BERADA DI SEKELILINGNYA, PIHAK-PIHAK KETIGA, YG MEMILIKI PIHAK-PIHAK KETIGA, YG MEMILIKI DAMPAK ATAU PENGARUH DAMPAK ATAU PENGARUH TERHADAP IDENTITAS PRIBADI TERHADAP IDENTITAS PRIBADI DAN SOSIAL PARA DELINQUEN DAN SOSIAL PARA DELINQUEN

LABELING DAN LABELING DAN INTERAKSIONISINTERAKSIONIS

KENAKALAN ADALAH KUALITAS YG KENAKALAN ADALAH KUALITAS YG DICARIKAN PADA PELAKUNYADICARIKAN PADA PELAKUNYA

REMAJA YG MELAKUKAN DELINQUENCY REMAJA YG MELAKUKAN DELINQUENCY DICAP SEBAGAI DELINQUENDICAP SEBAGAI DELINQUEN

CAP SBG DELINQUEN DILAKUKAN DLM CAP SBG DELINQUEN DILAKUKAN DLM PROSES INTERAKSIPROSES INTERAKSI

KECENDERUNGAN REMAJA DGN CAP KECENDERUNGAN REMAJA DGN CAP DELINQUEN AKAN MENGIDENTIFIKASI DELINQUEN AKAN MENGIDENTIFIKASI DIRINYA SBG DELINQUEN DIRINYA SBG DELINQUEN

(MICHALOWSKI,1977)(MICHALOWSKI,1977)

TAHAP PEMBENTUKAN KARIER TAHAP PEMBENTUKAN KARIER DELINQUEN (HOWARD DELINQUEN (HOWARD

S.BECKER)S.BECKER) DELINQUENCY TERKAIT DENGAN DELINQUENCY TERKAIT DENGAN

TINDAKAN-TINDAKAN NON TINDAKAN-TINDAKAN NON KONFORMITASKONFORMITAS

PELAKU BERSENTUHAN DGN PELAKU BERSENTUHAN DGN PENEGAK HUKUM, MASY PENEGAK HUKUM, MASY MEMBERIKAN CAP SBG DELINQUENMEMBERIKAN CAP SBG DELINQUEN

REMAJA YG DICAP DELINQUEN REMAJA YG DICAP DELINQUEN MASUK KE DALAM KELOMPOK MASUK KE DALAM KELOMPOK DELINQUENDELINQUEN

KONSEKUENSI INDIVIDU KONSEKUENSI INDIVIDU DLM KELOMPOK DLM KELOMPOK

MENYIMPANGMENYIMPANG DORONGAN KELOMPOK DORONGAN KELOMPOK

MENYIMPANG LEBIH KUAT MENYIMPANG LEBIH KUAT UNTUK MERASIONALISASI UNTUK MERASIONALISASI POSISINYAPOSISINYA

DLM KELOMPOK MENYIMPANG DLM KELOMPOK MENYIMPANG INDIVIDU AKAN BELAJAR INDIVIDU AKAN BELAJAR MELAKUKAN DELINQUENCY DGN MELAKUKAN DELINQUENCY DGN RESIKO YG LEBIH KECIL RESIKO YG LEBIH KECIL (RATIONAL CHOICE PROCESS)(RATIONAL CHOICE PROCESS)

BAGAIMANA BAGAIMANA PENYIMPANGAN TERJADI?PENYIMPANGAN TERJADI?

DALAM LABELING THEORY, DELIQUENCY DALAM LABELING THEORY, DELIQUENCY ADALAH SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGANADALAH SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN

TERKAIT DENGAN PROSES DRAMATIZATION OF TERKAIT DENGAN PROSES DRAMATIZATION OF EVIL (TANNENBAUM)EVIL (TANNENBAUM)

TERKAIT DENGAN SELF FULFILLING PROPHECYTERKAIT DENGAN SELF FULFILLING PROPHECY

TERKAIT REINTEGRATIVE SHAMING YANG TERKAIT REINTEGRATIVE SHAMING YANG BERUBAH MENJADI STIGMATISASI BERUBAH MENJADI STIGMATISASI (BRAITHWAITE)(BRAITHWAITE)

TERKAIT DENGAN DIFFERENTIAL TERKAIT DENGAN DIFFERENTIAL REINFORCEMENTREINFORCEMENT

LABELING THEORY DARI LABELING THEORY DARI LEMERTLEMERT

PRIMARY DEVIANCE, MERUPAKAN PRIMARY DEVIANCE, MERUPAKAN BENTUK2 PELANGGARAN PERTAMAKALI, BENTUK2 PELANGGARAN PERTAMAKALI, CENDERUNG TIDAK DISEGAJA, TIDAK CENDERUNG TIDAK DISEGAJA, TIDAK SERIUS, PERILAKU KANAK-KANAK, SERIUS, PERILAKU KANAK-KANAK, PERILAKU COBA2PERILAKU COBA2

SECONDARY DEVIANCE, MERUPAKAN SECONDARY DEVIANCE, MERUPAKAN PELANGGARAN LANJUTAN, MUNCUL PELANGGARAN LANJUTAN, MUNCUL KONSEP DIRI, CENDERUNG REAKTIF, KONSEP DIRI, CENDERUNG REAKTIF, MEMILIKI MOTIVASI, WUJUD MEMILIKI MOTIVASI, WUJUD EKSISTENSI, SELF FULLFILLING EKSISTENSI, SELF FULLFILLING PROPHECYPROPHECY

FROM PRIMARY TO FROM PRIMARY TO SECONDARY DEVIANCESECONDARY DEVIANCE

SESEORANG MELAKUKAN SESEORANG MELAKUKAN PELANGGARANPELANGGARAN

MUNCUL REAKSI SOSIAL THD MUNCUL REAKSI SOSIAL THD PELAKU PELANGGARAN (CELAAN, PELAKU PELANGGARAN (CELAAN, HUJATAN, ALIENASI, SEGRAGASI, HUJATAN, ALIENASI, SEGRAGASI, FORMAL FUNISHMENT DAN FORMAL FUNISHMENT DAN REAKSI REPRESIF LAINNYA) REAKSI REPRESIF LAINNYA) WUJUD DARI PROSES LABELISASI WUJUD DARI PROSES LABELISASI DAN STIGMATISASIDAN STIGMATISASI

INDIVIDU (DEVIANT) MEMBERIKAN INDIVIDU (DEVIANT) MEMBERIKAN TANGGAPAN THD REAKSI SOSIAL TADI TANGGAPAN THD REAKSI SOSIAL TADI DENGAN MELAKUKAN PENYIMPANGAN DENGAN MELAKUKAN PENYIMPANGAN LEBIH LANJUTLEBIH LANJUT

INDIVIDU YANG DILABELISASI TADI INDIVIDU YANG DILABELISASI TADI MULAI MEMASUKI TAHAP DI MANA MULAI MEMASUKI TAHAP DI MANA PELANGGARAN SUDAH MULAI PELANGGARAN SUDAH MULAI BERURUSAN DENGAN PENEGAK BERURUSAN DENGAN PENEGAK HUKUMHUKUM

REAKSI SOSIAL MENINGKAT DALAM REAKSI SOSIAL MENINGKAT DALAM LABELISASI DAN SITIGMATISASI YANG LABELISASI DAN SITIGMATISASI YANG LEBIH KERAS, ALIENASI DAN LEBIH KERAS, ALIENASI DAN SEGRAGASI MENGUATSEGRAGASI MENGUAT

INDIVIDU (DEVIANT) MULAI INDIVIDU (DEVIANT) MULAI MENIKMATI DEFINISI TERHADAP MENIKMATI DEFINISI TERHADAP DIRINYA DAN PENYIMPANGAN DIRINYA DAN PENYIMPANGAN YANG DILAKUKAN MENDAPAT YANG DILAKUKAN MENDAPAT PENGUATANPENGUATAN

INDIVIDU MENERIMA STATUS INDIVIDU MENERIMA STATUS SOSIAL SEBAGAI PENYIMPANG. SOSIAL SEBAGAI PENYIMPANG. DEVIANT ADALAH IDENTITAS DAN DEVIANT ADALAH IDENTITAS DAN EKSISTENSI DIRI EKSISTENSI DIRI

SELANJUTNYA?SELANJUTNYA? MENURUT HOWARD BECKER, INDIVIDU MENURUT HOWARD BECKER, INDIVIDU

AKAN MASUK KE DALAM SUB-BUDAYA AKAN MASUK KE DALAM SUB-BUDAYA KRIMINALKRIMINAL

DLM PENDEKATAN KARIR KRIMINAL DLM PENDEKATAN KARIR KRIMINAL (CARIER CRIMINAL APPROACH) PADA (CARIER CRIMINAL APPROACH) PADA TAHAP INI MUNCUL PERSISTENCETAHAP INI MUNCUL PERSISTENCE

DESISTENCE AKAN TERJADI MANAKALA DESISTENCE AKAN TERJADI MANAKALA INDIVIDU SUDAH MULAI MEMILIKI INDIVIDU SUDAH MULAI MEMILIKI KETERGANTUNGAN TERHADAP KETERGANTUNGAN TERHADAP PEKERJAAN, KELUARGA, PENGHASILAN PEKERJAAN, KELUARGA, PENGHASILAN TETAP (PADUKAN DENGAN SOCIAL BOND TETAP (PADUKAN DENGAN SOCIAL BOND THEORY)THEORY)

SELANJUTNYA?SELANJUTNYA?

SEKIAN DAN SEKIAN DAN TERIMA KASIHTERIMA KASIH