laba dan arus kas€¦ · dalam hal analisa arus kas terhadap set kesempatan investasi, gumanti...

66

Upload: others

Post on 31-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang
Page 2: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

LABA DAN ARUS KAS “Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di

Bursa Efek Indonesia

Page 3: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang
Page 4: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

MARYANA, SE., M.Si., Ak.

LABA DAN ARUS KAS “Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Editor : Mulia Andirfa, SE., M.Si

Page 5: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

Judul: LABA DAN ARUS KAS , “Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan

Investasi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek

Indonesia

X + 56 hal., 15 cm x 23 cm

Cetakan Pertama: Juni, 2018

Hak Cipta © dilindungi Undang-undang. All Rights Reserved

Penulis:

MARYANA, SE., M.Si., Ak.

Editor :

Mulia Andirfa, SE., M.Si

Perancang Sampul &

Penata Letak: Eriyanto

Pracetak dan Produksi: Unimal Press

Penerbit:

Unimal Press

Jl. Sulawesi No.1-2

Kampus Bukit Indah Lhokseumawe 24351

PO.Box. 141. Telp. 0645-41373. Fax. 0645-44450

Laman: www.unimal.ac.id/unimalpress.

Email: [email protected]

ISBN: 978–602–464-059-0

Dilarang keras memfotocopy atau memperbanyak sebahagian atau

seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari Penerbit

Page 6: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

v

Sinopsis

Buku ini bertujuan untuk melihat dan menguji pengaruh laba, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap set kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek periode 2007-2011. Sampel ditetapkan dengan metode purposive sampling yang diperoleh sebanyak 10 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan secara simultan maupun secara parsial laba, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap set kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 7: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

vi

Kata Pengantar Bismillahirahmannirrahim

Syukur alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya yang melampaui akal pikiran manusia, sehingga penyusunan buku ini dapat saya selesaikan. Buku ini merupakan tulisan saya yang pertama yang saya angkat dari hasil penelitian.

Saya menyadari bahwa terbitnya buku ini dapat terealisasi karena dukungan dan kepedulian banyak pihak, melalui lembaran ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

Yang teristimewa untuk suami tercinta Umar Effendy, A.Md dan Putri tersayang Ratu Azzuhra Umary yang telah memberikan kasih sayang, semangat, motivasi dan do’a selama penyelesaian buku ini. Serta Ayahanda Mukhtar Sulaiman dan Ibunda tercinta Saidah Husen serta adik-adikku tersayang, Nurlaila, Tono Kurniawan dan Syawaliah, ST yang selalu memberikan dukungan dalam banyak hal.

Yang terhormat Bapak Dr. Muhammad Arfan, SE, M.Si, Ak, CA dan Bapak Dr. Said Musnadi, SE, M.Si yang selalu memberikan ide-ide dan pemikiran terkini terkait penulisan buku ini.

Untuk keluarga besar tercinta, terimakasih untuk semua do’a dan dukungannya.

Rekan- rekan dosen pada STIE Lhokseumawe khususnya bapak M. Rasyidin, SE,M.Sc dan bapak Ghazali Syamni, SE,M.Sc terimakasih untuk semua bantuan, semangat, do’a dan dukungan yang selalu diberikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan mereka. Dalam penyusunan buku ini saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, namun saya menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna baik dalam isi maupun teknis penulisan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan adanya masukan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan tesis ini.

Akhir kata semoga buku ini memberikan manfaat, dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Lhokseumawe, Juni 2018 Penulis Maryana, SE., M.Si., Ak.

Page 8: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

vii

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... vi

Daftar Isi ..................................................................................................................... vii

Daftar Tabel ................................................................................................................ ix

Daftar Gambar ............................................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan .......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

1.4 ManfaatHasil Penelitian ...................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Operasional(Praktis) .............................................. 5

1.4.2 Manfaat Pengembangan Ilmu (Akademik) ...................... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ............................................................................................... 7

2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 7

2.1.1 Set Kesempatan Investasi (Investments

Opportunity Set) .......................................................................... 7

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Set

Kesempatan Investasi .............................................................. 9

2.1.3 Penelitian Terdahulu .............................................................. 15

2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 18

2.2.1 Hubungan Laba dengan Set Kesempatan

Investasi ...................................................................................... 18

2.2.2 Hubungan Arus Kas OperasidenganSet

Kesempatan Investasi ........................................................... 19

2.2.3 Hubungan Arus Kas Investasi dengan Set

Kesempatan Investasi ........................................................... 20

2.2.4 Hubungan Arus Kas Pendanaan dengan Set

Kesempatan Investasi ........................................................... 21

2.3 Hipotesis ................................................................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 23

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 23

Page 9: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

viii

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 24

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 26

3.4 Operasionalisasi Variabel ................................................................ 26

3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis ......... 29

3.5.1 Metode Analisis ........................................................................ 29

3.5.2 Uji Outlier Data ........................................................................ 30

3.5.3 Pengujian Asumsi Klasik ...................................................... 30

3.5.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ........................................ 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 33

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 33

4.1.1 DeskripsiHasil Penelitian .................................................... 33

4.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik .......................................... 34

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................... 41

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 43

4.2.1 Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas

Investasi dan Arus Kas Pendanaan Secara

Bersama-sama Berpengaruh terhadap Set

Kesempatan Investasi ........................................................... 43

4.2.2 Pengaruh Laba Terhadap Set Kesempatan

Investasi ...................................................................................... 44

4.2.3 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Set

Kesempatan Investasi ........................................................... 45

4.2.5 Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Set

Kesempatan Investasi ........................................................... 46

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 47

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 47

5.2 Saran ........................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 49

RIWAYAT PENULIS .......................................................................................... 53

Page 10: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

ix

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 16

Tabel 3.1 Populasi Sampel Penelitian ......................................................... 25

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ............................................................. 28

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif’ .......................................................................... 33

Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson) ................................ 38

Tabel 4.4 Model Summary ............................................................................... 38

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi ..................................................................... 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Secara Simultan-Uji F ................................................... 41

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji t ................................................................... 42

Page 11: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

x

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kinerja Pasar Perusahaan ........................................................ 12

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran .................................................... 21

Gambar 4.1 Kurva Normal P-P Plot ............................................................... 35

Gambar 4.2 Kurva Scatterplot ......................................................................... 37

Page 12: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

P e n d a h u l u a n

1 Universitas Malikussaleh

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian

proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Di pasar

modal, parameter kinerja perusahaan antara lain diukur dengan laba

dan arus kas. Namun, untuk kondisi pasar modal Indonesia

pertimbangan investasi masih banyak didasarkan pada informasi

non akuntansi (Baridwan,1998).

Set Kesempatan Investasi atau dikenal juga dengan istilah

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan pilihan investasi yang

dapat dilakukan perusahaan sebagai ukuran pertumbuhan atau

peluang pertumbuhan dari satu perusahaan yang akan meningkatkan

nilai perusahaan di masa yang akan datang (Baridwan,1998,63).

Investasi tersebut dapat dilakukan perusahaan dengan menggunakan

modal atau dari laba dan arus kas yang tersedia di perusahaan.

Set kesempatan investasi secara melekat tidak dapat diamati

(inherently unobservable) dan bila diukur dengan satu proksi tunggal

saja cenderung tidak sempurna (Norpratiwi,2004), sedangkan Kole

(1991) menjelaskan bahwa untukmengukur Set Kesempatan

Investasi (IOS)dapat menggunakan beberapa pendekatan agar

hubungannya dengan variabel-variabel lain yang sifatnya observable

dapat dilihat. Ada beberapa penelitian yang memakai set kesempatan

investasi sebagai alat untuk menentukan klasifikasi perusahaan

apakah termasuk perusahaan bertumbuh (growth firm) atau

perusahaan tidak bertumbuh (nongrowth firm) untuk kemudian

dihubungkan terhadap berbagai macam kebijakan perusahaan

(Norpratiwi,2004).

Collins et. al (1999) membuktikan manfaat laba dan

menemukan bahwa perusahaan dengan laba meningkat atau

menurun juga diikuti peningkatan dan penurunan harga saham

selama periode pengamatan. Studi yang sama dilakukan Goyal

(2008) membuktikan bahwa perilaku harga dan volume

Page 13: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

2 Maryana

perdagangan di sekitar tanggal pengumuman mengindikasikan laba

tahunan mengandung informasi yang relevan untuk penilaian kinerja

perusahaan.

Dari beberapa informasi yang diperoleh dari laporan keuangan,

biasanya laba menjadi pusat perhatian pihak pengguna. Laba yang

dipublikasikan dapat memberi respon yang bervariasi, yang

menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba

(Hasnawati,2005). Laporan laba bersih (Net Income/Net Earning

statement) menjadi bahan kajian yang sangat penting untuk

menganalisis kinerja perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham.

Analisis fundamental menggunakan laba bersih untuk

memperkirakan apakah sebuah saham perusahaan layak dibeli atau

tidak.Pertumbuhan dan penurunan laba bersih secara empiris cukup

erat kaitannya dengan pergerakan harga saham perusahaan. Jika

ekspektasi terhadap pertumbuhan laba bersih perusahaan di masa

mendatang mendominasi sentimen bursa maka seringkali menjadi

penyebab kenaikan harga saham di bursa. Namun jika aktual laba

bersih lebih rendah dari ekspektasi seringkali menyebabkan

penurunan harga saham.Sebaliknya jika ekspektasi para investor di

bursa didominasi oleh penurunan laba bersih perusahaan maka

umumnya diikuti oleh penurunan harga saham.

Selain penggunaan informasi laba, arus kas juga dapat

dijadikan indikator dalam melakukan pemilihan investasi di pasar

saham.Laporan arus kas disajikan dengan memerinci komponen-

komponen arus kas dari aktivitas-aktivitas operasional, investasi,

dan pendanaan. Perbedaan komponen-komponen arus kas ini

penting, karena tiap-tiap komponen tersebut dianggap mempunyai

pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham (Wilson dan

Bowen et al. dalam Laksmi dan Ratnadi,2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Prastowo dan Juliaty (2002)

menguji hubungan informasi laba dan arus kas terhadap kinerja

perusahaan dengan mempertimbangkan faktor Set Kesempatan

Investasi (SKI) menemukan bahwa laba dan arus kas suatu

perusahaan dapat mempengaruhi tingkat Set Kesempatan Investasi

perusahaan tersebut. Menurut pendapat Kole (1991) hal ini

disebabkan faktor SKI sebagai nilai pilihan-pilihan investasi yang

Page 14: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

P e n d a h u l u a n

3 Universitas Malikussaleh

berhubungan dengan laba dan arus kas tergantung pada kebijakan

manajer untuk melakukan pengeluaran modal (discretionary

expenditure) di masa depan yang dapat dipandang sebagai pilihan

pertumbuhan. Penggunaan variabel SKI dalam menjelaskan

pengaruhnya terhadap asosiasi antara laba dan arus kas dengan

reaksi pasar sebagai manifestasi kinerja perusahaan, mendasarkan

pada free cashflow hypothesis (Jensen,1986) dan pecking order

hypothesis (Myers dan Majluf,1984). Hipotesis tersebut menyatakan

bahwa pemilihan kesempatan investasi dengan pengelolaan arus kas

yang efisien memperkuat hubungan informasi fundamental dan

reaksi pasar, sedangkan pemilihan kesempatan investasi dengan

pengelolaan aliran kas yang oportunistik memperlemah hubungan

informasi fundamental dan reaksi pasar (Vogt,1994; Vogt dan

Vu,2000).

Lang dan Walking (1991) menjelaskan bahwa perubahan

dividen mencerminkan perubahan kebijakan investasi karena adanya

pertumbuhan. Temuan mereka mendukunghipotesis free cash flow

dimana manajer dengan arus kas bebas substansial akan

lebihmenyukai kebijakan investasi dengan return di bawah biaya

modal atau memboroskannya pada ketidak efisienan dalam

organisasi dibandingkan mendistribusinya kepada pemegangsaham.

Investasi yang tidak bermanfaat bagi perusahaan dengan

pertumbuhan rendah akan menurunkan nilai perusahaan dan

direaksi negatif oleh pasar.

Temuan Griner dan Gordon (1996)“bahwa ketergantungan

pembelanjaan modal terhadap arus kas internal tidak disebabkan

oleh konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham,

tetapi sebagai konsekuensi adanya informasi asimetri antara

manajer dengan pemegang saham” ini mendukung hipotesis pecking

order, dimana manajer masih mempertimbangkan kepentingan

pemegang saham sehingga tidak membelanjakan dana yang berlebih

demi kepentingan pribadinya. Atas dasar temuan empiris tersebut,

Set Kesempatan Investasi dapat menjadikan informasi laba dan arus

kas mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memprediksi

return saham.

Page 15: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

4 Maryana

Berdasarkan teori tentang penilaian (Cho dan Jung, 1991 dalam

Hasnawati, 2005), harga saham dapat dihitung dengan

mendiskontokan arus kas yang diterima oleh investor di masa

mendatang. Arus kas dapat berupa dividen, sedangkan dividen akan

dimiliki jika perusahaan memperoleh keuntungan atau laba.Laba

dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan

serta memberikan informasi yang berkaitan dengan kewajiban

manajemen atas tanggung jawabnya dalam pengelolaan sumber daya

yang telah dipercayakan kepadanya. Laba memiliki potensi informasi

yang sangat penting bagi pihak eksternal dan internal perusahaan

(En,2002).

Perbedaan harga saham antara perusahaan yang bertumbuh

dan tidak bertumbuh sesuai dengan salah satu dasar pembentukan

harga saham yang yakin bahwa harga saham terjadi karena aliran

laba atau kas masa depan yang dinilai sekarang (Griner,1996),

sehingga dibutuhkan analisa yang mendalam menyangkut dengan Set

Kesempatan Investasi sebelum penentuan investasi terjadi.

Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi,

Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang

memberikan informasi yang relevan tentangpenerimaan dan

pengeluaran suatu pembukuan pada suatu periode tertentu dengan

mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasional, pembiayaan

dan investasi.

Atas dasar beberapa fenomena tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam dengan judul:

“Pengaruh Laba dan Arus Kas Terhadap Set Kesempatan

Investasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BursaEfek Indonesia)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

untuk penelitian ini adalah mencari apakah laba, arus kas operasi,

arus kas investasi dan arus kas pendanaan baik secaraparsial

maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap set

kesempatan investasi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Page 16: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

P e n d a h u l u a n

5 Universitas Malikussaleh

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah

untuk menguji pengaruh laba dan arus kas operasi, arus kas investasi

serta arus kas pendanaan baik secara simultan maupun secara

bersama-sama terhadap set kesempatan investasi pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 ManfaatHasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat

dari aspek operasional danakademik:

1.4.1 Manfaat Operasional(Praktis)

Memberikan masukan kepada pengelola perusahaan tentang

pentingnya mengelola laba dan arus kas dengan baik sebagai salah

satu upaya dalam meningkatkan nilai perusahaan dimasa yang akan

datang, dalam hal ini adalah kesempatan untuk berinvestasi.

1.4.2 Manfaat Pengembangan Ilmu (Akademik)

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengembangan

bagi peneliti selanjutnya dan sebagai referensi, tambahan bahan

masukan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama

dimasa yang akan datang.

Page 17: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

6 Maryana

This page is intentionally left blank

Page 18: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

7 Universitas Malikussaleh

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Set Kesempatan Investasi (Investments Opportunity Set)

Istilah Investment Opportunity Set (IOS) atau Set Kesempatan

Investasi (SKI) merupakan keputusan investasi dalam bentuk

kombinasi aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan

pertumbuhan pada masa yang akan datang dengan Net Present Value

(NPV) positif (Myers (1976) dalam Soepratikno dan Hartono (2005).

Kallapur dan Trombley (2001) dalam Susanto (2006) pertumbuhan

merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size-nya,

sementara SKI merupakan opsi untuk berinvestasi pada suatu

proyek yang memiliki net present value positif. Menurut Myers

(1984) “komponen nilai perusahaan yang merupakan hasil dari

pilihan-pilihan untuk melakukan investasi di masa yang akan datang

merupakan set kesempatan investasi”. Dari pendapat-pendapat

tersebut dapat dapat dikatakan Set Kesempatan Investasi merupakan

nilai perusahaan yang ditetapkan berdasarkan pada pengeluaran-

pengeluaran yang di masa yang akan datang. Set kesempatan

investasi menunjukan opsi pertumbuhan bagi perusahaan dapat

berupa investasi tradisional atau discretionary expenditure yang

diperlukan untuk kesuksesan perusahaan seperti untuk melakukan

penelitian dan pengembangan teknologi baru.

2.1.1.1 Klasifikasi Proksi Set Kesempatan Investasi

Sebagai variabel yang tidak dapat diobservasi (variabel laten),

maka diperlukan proksi untuk dapat mengukur Set Kesempatan

Investasi (SKI). Hal ini didukung oleh Kallapur dan Trombley (1998)

dalam Hasnawati (2005), yang menyatakan bahwa ”set kesempatan

investasi perusahaan tidak dapat diobservasi untuk pihak-pihak di

luar perusahaan”. Beberapa variabel yang sering digunakan sebagai

Page 19: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

8 Maryana

proksi set kesempatan investasi pada berbagai penelitian adalah

proksi yang diklasifikasikan oleh Gumanti (2001), yaitu:

a. Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan

bahwa prospek yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian

dinyatakan dalam harga pasar. Perusahaan yang tumbuh akan

mempunyai nilai pasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan

dengan aktiva riilnya (assets in place).

b. Proksi berdasarkan investasi, proksi ini percaya pada gagasan

bahwa satu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan

secara posistif pada nilai investment opportunity set suatu

perusahaan. Kegiatan investasi ini diharapakan dapat

memberikan peluang investasi di masa berikutnya yang

semakin besar pada perusahaan yang bersangkutan.

c. Proksi berdasarkan varian, proksi ini percaya pada gagasan

bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika

menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan

besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang

mendasari peningkatan aktiva.

2.1.1.2 Proksi Berdasarkan Harga (price-based proxies)

Proksi berdasarkan harga merupakan yang menyatakan bahwa

prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam

harga-harga saham, dan perusahaan-perusahaan yang tumbuh akan

memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva yang

dimiliki (assets in place).Rasio-rasio yang telah digunakan dalam

beberapa penelitian yang berkaitan dengan proksi pasar adalah

sebagai berikut: market to book value of asset, market to book value of

equity, tobin’s q, ratio of property, plant and equipment to firm value,

earnings to price ratios, ratio of depreciation to firm value dan firm

value to book value property, plant and equipment (Kole,1991:64).

Page 20: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

9 Universitas Malikussaleh

2.1.1.3 Proksi Berdasarkan Investasi (investment-based proxies)

Proksi berbasis investasi menunjukkan bahwa tingkat aktivitas

investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai SKI suatu

perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki suatu SKI yang

tinggi juga akan memiliki tingkatan investasi yang tinggi, yang

dikonversi menjadi aset yang dimiliki. Bentuk dari proksi ini

merupakan suatu rasio yang membandingkan suatu investasi yang

telah diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, atau suatu hasil

operasi yang diproduksi dari aktiva yang telah diinvestasikan. Proksi

SKI berbasis investasi yang biasanya digunakan dalam penelitian

adalah rasio capital expenditure to book value asset, rasio capital

expenditure to market value of assets, rasio investment to net sales,

rasio investment to earnings (Wild,2003:55).

2.1.1.4 Proksi Berdasarkan Varian (variance measures)

Proksi ini mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi

lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk

memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas

return yang mendasari peningkatan aktiva. Ukuran yang digunakan

dalam beberapa penelitian, diantaranya: variance of returns, the

variance of asset deflated sales, asset betas (Griner,1996:77).

Susanto dan Ekawati (2006:95) menyatakan bahwa terdapat

alternatif proksi gabungan yang dilakukan sebagai upaya untuk

mengurangi measurement error yang ada pada proksi dengan rasio

individual, sehingga akan menghasilkan pengukuran yang baik untuk

set kesempatan investasi. Adanya berbagai macam proksi seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa selalu ada

proksi yang tidak dapat digunakan.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Set Kesempatan

Investasi

Set kesempatan investasi sebagai nilai pilihan-pilihan investasi

tergantung pada kebijakan manajer untuk melakukan pengeluaran

modal (discretionary expenditure) di masa depan yang dapat

dipandang sebagai pilihan pertumbuhan (Kole,1991:58). Setiap

pilihan pertumbuhan dipengaruhi oleh bidang bisnis berdasarkan

Page 21: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

10 Maryana

pada keunggulan bersaing. Oleh karena setiap perusahaan berbeda,

maka SKI diduga juga berbeda secara cross sectional, sehingga reaksi

pasar terhadap informasi laba dan arus kas juga berbeda.

Penggunaan variabel SKI dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap

asosiasi antara laba, arus kas dengan reaksi pasar sebagai

manifestasi kinerja perusahaan, mendasarkan pada free cashflow

hypothesis (Jensen,1986:73) dan pecking order hypothesis (Myers dan

Majluf, 1984:93). Hipotesis tersebut menyatakan bahwa pemilihan

kesempatan investasi dengan pengelolaan arus kas yang efisien

memperkuat hubungan informasi fundamental dan reaksi pasar,

sedangkan pemilihan kesempatan investasi dengan pengelolaan

aliran kas yang oportunistik memperlemah hubungan informasi

fundamental dan reaksi pasar (Vogt, 1994:83).

Lang dan R Walking (1989:99) menjelaskan bahwa perubahan

dividen mencerminkan perubahan kebijakan investasi karena adanya

pertumbuhan. Temuan mereka mendukung hipotesis free cash flow

dimana manajer dengan arus kas bebas substansial akan lebih

menyukai kebijakan investasi dengan return di bawah biaya modal

atau memboroskannya pada ketidakefisienan dalam organisasi

dibandingkan mendistribusikannya kepada pemegang saham.

Investasi yang tidak bermanfaat bagi perusahaan dengan

pertumbuhan rendah akan menurunkan nilai perusahaan dan

direaksi negatif oleh pasar.

Temuan Griner dan Gordon (1995) mendukung hipotesis

pecking order. Mereka mengemukakan bahwa ketergantungan

pembelanjaan modal terhadap arus kas internal tidak disebabkan

oleh konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham,

tetapi sebagai konsekuensi adanya informasi asimetri antara

manajer dengan pemegang saham. Temuan ini mendukung pecking

orderhypothesis karena manajer masih mempertimbangkan

kepentingan pemegang saham sehingga tidak membelanjakan dana

yang berlebih demi kepentingan pribadinya. Atas dasar temuan

empiris tersebut, Set Kesempatan Investasi dapat memberikan

informasi bahwa laba dan arus kas mempunyai kemampuan yang

berbeda dalam mengestimasi nilai perusahaan dimasa yang akan

datang.

Page 22: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

11 Universitas Malikussaleh

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan laba dan arus kas

dengan kinerja perusahaan belum konklusif. Penelitian ini mencari

jawaban atas hubungan yang tidak konklusif tersebut. Pelaku pasar

dapat memilih portofolio investasi sahamnya yang memiliki SKI

tinggi dengan pengelolaan kas yang efisien yaitu arus kas dirancang

untuk dibagikan dalam bentuk dividen atau untuk membeli kembali

saham yang beredar.

Studi tentang kandungan informasi laba, dan arus kas telah

menemukan hasil yang tidak selalu positif (Rayburn,1987:85).

Temuan yang tidak konsisten tersebut diduga akibat adanya

kebijakan manajer dalam menentukan pilihan rasional tentang

investasi yang mendatangkan keuntungan di masa depan. Pilihan

rasional tersebut sangat ditentukan oleh kapabilitas intelektual

(intelectual capability) manajer dalam menilai prospek bisnis di masa

depan. Hal ini dibuktikan oleh Jones (2001:98) dengan simple

correlation approach menguji teori human capital dengan

mengkorelasikan hubungan antara pendidikan dengan prestasi kerja.

Bukti empiris adanya hubungan positif antara SKI dan return saham

telah banyak ditemukan (Gaver dan Gaver,1993:69). Ringkasan

kajian literatur dapat digambarkan seperti berikut ini.

Page 23: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

12 Maryana

Gambar 2.1

Kinerja Pasar Perusahaan

Sumber : (Sutopo, 2001).

2.1.2.1 Laba Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki sumber

daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta

diproses untuk dapat menghasilkan barang atau jasa (output) kepada

pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang

sama, yaitu memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba. Jenis

perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: perusahaan manufaktur,

perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam

bentuk saham. Perusahaan terbatas mengeluarkan sertifikat saham

kepada pemiliknya sebagai bukti investasi mereka dalam usaha.

Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses

masukan untuk menghasilkan keluaran. Perusahaan berusaha

Page 24: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

13 Universitas Malikussaleh

menghasilkan keluaran yang nilainya lebih tinggi daripada nilai

masukannya agar menghasilkan laba. Dengan laba yang diperoleh

perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan

mengembangkan dirinya.

Pengertian laba usaha menurut Soemarso (2002:227), laba

diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan. Menurut

Hendrikson dalam Suwarjono, (2000:242) laba adalah selisih dari

pendapatan dan biaya, dimana jumlah pendapatan lebih besar dari

pada biaya.Menurut Wild dan Subramanyan (2003:407), bahwa laba

merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi

beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu pengukuran

aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan atas dasar akuntansi

akrual.

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat difahami bahwa laba

adalah selisih antara seluruh pendapatan (revenue) dan beban

(expense) yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Laba

merupakan suatu kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak

diterima oleh perusahaan, karena perusahaan tersebut telah

melakukan pengorbanan untuk kepentingan lain pada jangka waktu

tertentu. Informasi laba diperlukan untuk mengetahui kontribusi

produk dalam menutupi biaya non produksi.

2.1.2.2 Arus Kas Perusahaan

Arus kas perusahaan merupakan satu kesatuan yang sangat

penting dalam menjalankan aktivitas kerja operasional keuangan

baik untuk perencanaan atau pelaksanaan audit maupun investasi

baru sebagai salah satu tonggak pendukung berjalannya aktivitas

operasional keuangan. Dengan demikian upaya manajemen untuk

mencapai tujuan organisasi sangat bertumpu pada fungsi anggaran

keuangan yaitu dengan menggunakan cashflow atau arus kas.

Menurut Lang (1991) dalam Kumalahadi (2003): “Laporan

aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan yang memperhatikan

pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi

perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu

dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas”.

Menurut Wibiosono(2003): “Laporan arus kas melaporkan

Page 25: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

14 Maryana

penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas

yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas operasi,investasi,

dan pendanaan darisuatu perusahaan selama suatu periode dalam

format yang merekonsiliasi saldo kas dan akhir. Menurut Hidayat

(2010): “kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan

sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca kas

merupakan aktiva yang paling sering berubah, hampir dalam setiap

transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang

diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai

setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan

bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas sangat

penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat

ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu

dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan.

Kas juga menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan, dan

bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiditas yang

memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang

mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar

entitas bersangkutan dapat beroperasi.

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti istilah kas

sehari-hari dapat disamakan dengan uang tunai yang dapat dijadikan

sebagai alat pembayaran yang sah. Persediaan kas yang cukup maka

perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan

pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki

harta, membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan

lainnya. Dalam aktiva perusahaan, kas mrupakan baik secara

langsung maupun tidak langsung serta merupakan dasar pengukuran

dan pencatatan semua data transaksi.

Dalam penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada

urutan pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena

kas dapat digunakan tanpa memerlukan waktu lama. Kas dapat

dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam

neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian, kas

terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua

transaksi usaha.

Page 26: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

15 Universitas Malikussaleh

2.1.2.2.1 Tujuan dan Komponen Arus Kas

Laporan arus kas dipersiapkan dengantujuan menyediakan

informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode.

Laporan tersebut juga membedakan sumber dan penggunaan arus

kas dengan memisahkan arus kas menjadi aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan (Subramanyan,2010).

1) Arus Kas Operasi

Menurut subramanyan (2010,93) aktivitas operasi merupakan

aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba, aktivitas operasi juga

meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari

aktivitas operasi terkait seperti, pemberian kredit kepada pelanggan,

investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok.

2) Arus Kas Investasi

Aktivitas investasi merupakan cara untuk memperoleh dan

menghapus asset non kas, aktivitas ini meliputi asset yang

diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan

seperti, pembelian dan penjualan asset tetap dan investasi dalam

efek. Asset ini juga meliputi pemberian pinjaman dan penagihan

pokok pinjaman (subramanyan,2010)

3) Arus Kas Pendanaan

Merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik, dan

mendapatkan dana untuk mendukung aktiviyas usaha. Aktivitas ini

meliputi perolehan pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi

dan pinjaman lainnya. Aktivitas ini juga meliputi kontribusi dan

penarikan oleh pemilik serta pengembalian atas investasi (deviden).

2.1.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian empiris mengenai Set Kesempatan

Investasi antara laindapat diambil dari berbagai penelitian terdahulu

yang dapat diperhatikan dalam uraian tabel 2.1.

Page 27: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

16 Maryana

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Page 28: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

17 Universitas Malikussaleh

Tabel 2.1. Lanjutan

Page 29: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

18 Maryana

Tabel 2.1. Lanjutan

Sumber : berbagai jurnal, 2013

Secara umum penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya pada penggunaan variabel

predictor dari Investment Opportunity Set yang diadopsi dari

penelitian-penelitian sebelumnya.

Disini peneliti melakukan penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi Set Kesempatan Investasi dengan variabel

likuiditas, kesempatan investasi, profitabilitas (return on investment),

hutang dan growth opportunity terhadap Set Kesempatan Investasi,

dengan growth opportunity sebagai variabel moderasi. Semua

variabel penelitian yang digunakan peneliti sudah digunakan dalam

penelitian sebelumnya namun dengan jumlah dan komposisi yang

berbeda dengan semua penelitian sebelumnya.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan Laba dengan Set Kesempatan Investasi

Standar Akuntansi Keuangan 2004 menyatakan bahwa laba

akuntansi atau penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat

ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau

penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman

Page 30: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

19 Universitas Malikussaleh

modal. Laba akuntansi menunjukkan ukuran tingkat pengembalian

bagi para pemegang saham dan ukuran kinerja manajemen dalam

keseluruhan penilaian Set Kesempatan Investasi (Stultz dan

Walkling,1991). Laba akuntansi yang menunjukkan peningkatan dari

waktu ke waktu, akan menarik investor untuk menginvestasikan

dananya pada perusahaan tersebut, dengan demikian harga saham

yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat, sehingga

return saham akan meningkat pulaDamodar (2003).

Dalam hal hubungannya dengan Set Kesempatan Investasi,

semakin tinggi laba suatu perusahaan, semakin besar kesempatan

bagi perusahaan untuk berinvestasi. Hal ini terjadi karena laba

perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan

kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga saham

(Griner dan Gordon,1996). Penelitian En (2002) menunjukkan

adanya respon positif dari investor yang ditunjukkan dengan adanya

pengaruh Set Kesempatan Investasi yang signifikan terhadap

perubahan laba yang semakin meningkat. Demikian pula halnya

dengan penelitian Dadri (2011) yang mengemukakan adanya reaksi

positif terhadap Set Kesempatan Investasi pada perubahan laba yang

semakin meningkat dan negatif pada perubahan laba yang semakin

menurun. Penelitian ini senada juga dengan hasil penelitian dari

Norpratiwi (2007) yang menyatakan adanya pengaruh yang

signifikan antara perubahan laba akuntansi dengan Set Kesempatan

Investasi.

2.2.2 Hubungan Arus Kas OperasidenganSet Kesempatan

Investasi

Isfenti dan Syafitri (2008) menyatakan bahwa pemisahan arus

kas ke dalam 3 komponen arus kas khususnya arus kas operasi,

mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Set Kesempatan

Investasi. Semakin tinggi arus kas dari aktivitas operasi

menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara

profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat

menjalankan bisnisnya dengan baik. Jumlah arus kas yang berasal

dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah

dari operasinya, perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang

Page 31: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

20 Maryana

cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi

perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa

mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Sehingga dengan

adanya peningkatan arus kas dari aktivitas operasi akan memberikan

sinyal positif mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang

kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham

perusahaan tersebut sehingga akan sangat berpengaruh terhadap Set

Kesempatan Investasi.

2.2.3 Hubungan Arus Kas Investasi dengan Set Kesempatan

Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang

mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan

dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan

pendapatan dan arus kas masa depan, sehingga makin meningkat

arus kas dari aktivitas investasi maka menunjukkan bahwa

perusahaan akan mampu meningkatkan penghasilan di masa yang

akan datang. Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Jensen

(1986) yang mengemukakan bahwa penerapan Set Kesempatan

Investasi akan berhubungan erat dengan arus kas di masa

mendatang yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Hal

ini karena adanya peningkatan investasi akan mampu memberikan

arus kas tambahan bagi perusahaan untuk meningkatkan

pendapatannya. Adanya peningkatan pendapatan ini akan menarik

investor untuk membeli sahamnya di bursa,sehingga harga saham

akan meningkat dan return saham pada akhirnya akan mengalami

peningkatan juga.

Penelitian dari Kumalahadi (2003)juga menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi

terhadap Set Kesempatan Investasi. Demikian pula halnya dengan

penelitian Kumar (2007) yang menunjukkan hasil bahwa arus kas

dari aktivitas investasi secara signifikan berpengaruh terhadap harga

saham.

Page 32: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

K a j i a n P u s t a k a , K e r a n g k a P e m i k i r a n , d a n H i p o t e s i s

21 Universitas Malikussaleh

2.2.4 Hubungan Arus Kas Pendanaan dengan Set Kesempatan

Investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas yang

berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan

oleh para pemasok modal perusahaan. Adanya aktivitas-aktivitas

yang meningkatkan sumber pendanaan perusahaan seperti

penerbitan obligasi maupun emisi saham baru mampu meningkatkan

struktur modal perusahaan. Adanya aktivitas-aktivitas yang

dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendanaannya

merupakan sinyal positif bagi investor, sehingga harga saham akan

terangkat naik. Berkaitan dengan pengaruh arus kas dari aktivitas

pendanaan terhadap harga dan return saham, Widodo (2003)

menemukan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas

pendanaan dengan harga dan Set Kesempatan Investasi. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Zahroh Naimah (2000)hubungan

yang signifikan juga ditemukan antara arus kas dari aktivitas

pendanaan dengan Set Kesempatan Investasi.

Kerangka pemikiran merupakan suatu model yang

menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor

penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka

pemikiran ini akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-

variabel penelitian, yaitu variabel independen dan variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah laba,

arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan,

sedangkan variabel dependen adalah set kesempatan investasi.

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Laba

Arus Kas Operasi

Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan

Set Kesempatan Investasi

Page 33: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

22 Maryana

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H1 : Diduga laba dan arus kas operasi, arus kas investasi serta arus

kas pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap

set kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Diduga laba berpengaruh terhadap set kesempatan investasi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

H3 : Diduga arus kas operasi berpengaruh terhadap set kesempatan

investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

H4 : Diduga arus kas investasi berpengaruh terhadap set

kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H5 : Diduga arus kas pendanaan berpengaruh terhadap set

kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 34: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

M e t o d e P e n e l i t i a n

23 Universitas Malikussaleh

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancang bangun penelitian adalah

rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa,

sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-

pertanyaan penelitiannya. Rencana itu merupakan suatu skema

menyeluruh yang mencakup program penelitian (Kerlinger,2000:67).

Desain penelitian atau rancangan suatu penelitian harus

memiliki 6 (enam) aspek sebagaimana diungkapkan oleh Sekaran

(2006:152), yaitu sebagai berikut:

Desain penelitian, yang meliputi serangkaian pilihan

pengambilan keputusan rasional, isu-isu yang berkaitan dengan

keputusan mengenai tujuan studi (eksploratif, deskriptif, pengujian

hipotesis), letaknya (yaitu konteks studi), jenis yang sesuai untuk

penelitian (jenis investigasi), tingkat manipulasi dan kontrol peneliti

(tingkat intervensi peneliti), aspek temporal (horizon waktu), dan

level analisis data (unit analisis), adalah integral pada desain

penelitian.

Penelitian ini mengacu pada rancangan penelitian yang

dikemukakan oleh Sekaran tersebut dengan berpedoman pada aspek

yang harus terpenuhi. Masing-masing aspek dijelaskan sebagai

berikut:

1) Sifat Studi

Mengacu pada pendapat Sekaran (2009,162) penelitian ini

bersifat pengujian hipotesis, yaitu menjelaskan sifat hubungan

tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau

kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi.

2) Jenis Investigasi

Menurut Sekaran (2009,164) “studi dimana peneliti ingin

menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi

kausal (causal study)”. Masalah yang terjadi dalam penelitian ini

Page 35: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

24 Maryana

adalah set kesempatan investasi.Dalam penentuan set kesempatan

investasi perusahaan dipengaruhi oleh laba dan arus kas.

3) Tingkat Intervensi Peneliti terhadap Studi

Peneliti dalam penelitian ini tidak bermaksud untuk melakukan

intervensi terhadap hasil penelitian, sehingga penelitian ini memiliki

tingkat intervensi minimal (Sekaran, 2009). Peneliti hanya

mengumpulkan data berupa laporan keuangan perusahaan dan

selanjutnya menganalisis data tersebut.

4) Situasi Studi

Penelitian ini merupakan studi korelasional dimana dilakukan

dalam situasi tidak diatur (Sekaran,2009). Peneliti ingin mengujii

pengaruh laba dan arus kas terhadap set kesempatan investasi

perusahaan tanpa mengatur sumber data perusahaan di lapangan.

5) Unit Analisis

Dalam penelitian ini unit analisis adalah laporan keuangan

perusahaan secara individu perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sehingga penelitian ini termasuk dalam unit

Industri, hal ini sesuai dengan pendapat Sekaran (2009:176) “Unit

analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan

selama tahap analisis data selanjutnya”.

6) Horizon Waktu

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan

keuangan perusahaan manufaktur periode 2007-2011, sehingga

termasuk dalam horizon waktu studi longitudinal sesuai dengan

pendapat Sekaran (2009, 178) “Jika data variabel terikat

dikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab

pertanyaan penelitian disebut studi longitudinal”.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang tercatat (go public) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan

yang tercatat di BEI digunakan sebagai populasi, karena perusahaan

tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan annual report

Page 36: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

M e t o d e P e n e l i t i a n

25 Universitas Malikussaleh

sehingga memungkinkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

tersedia.

Untuk mengklasifikasi perusahaan yang termasuk ke dalam

sektor manufaktur, peneliti menggunakan Jakarta Stock Industrial

Clasification (JASICA) sebagai pedoman. Mengacu pada pendapat

Soepratikno dan Hartono (2005:49) JASICA merupakan sistem

klasifikasi sektoral yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.

Penentuan kriteria populasi penelitian adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dan telah laporan keuangan tahunan antara

tahun 2007-2011.

b. Menghindari pengaruh perbedaan waktu dalam mengukur

variabel SKI, diambil periode laporan keuangan perusahaan

yang berakhir setiap 31 desember.

c. Menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan

manufaktur dengan perusahaan bukan manufaktur, sampel

termasuk dalam industri manufaktur berdasarkan

pengklafikasian Indonesia Capital Market Directory.

Berdasarkan kriteria diatas, maka total sampel setelah diteliti

adalah sebanyak 10 sampel.Adapun populasi yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Populasi Sampel Penelitian

Sumber : http://www.sahamok.com/2013

Page 37: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

26 Maryana

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur per 31

Desember tahun 2007, 2008, 2009,2010 dan 2011, berupa data

keuangan perusahaan manufaktur yang masuk dalam kriteria

penelitian yang berasal dari ICMD.

3.4 Operasionalisasi Variabel

a. Variabel Dependen (Y)

1. Set Kesempatan Investasi(Y) merupakan gambaran tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu

perusahaan dimasa yang akan datang, diukur dengan

menggunakan proxy market to book asset (MBVA), karena

proxy ini lebih dapat mewakili dibandingkan dengan

[Asset – Total Ekuitas + (Lembar Saham Beredar X Harga Penutupan Saham)]

Total AssetMBVA =

b. Variabel Independen (X)

1. Laba (X1) adalah revenue yang direalisasi dari transaksi-

transaksi yang dihadapkan dengan biaya-biaya pada

periode tersebut (Harahap, 2001:297).

Laba sebelum pajak

Lembar saham beredarRasio Laba =

2. Arus Kas Operasi (X2),

Arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas dari

aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain

yang bukan aktivitas investasi dan pendanaan (PSAK

No.2,2004).

Arus Kas Operasi

Lembar saham beredarRasio AKO =

Page 38: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

M e t o d e P e n e l i t i a n

27 Universitas Malikussaleh

3. Arus Kas Investasi (X3),

Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang

berasal dari pelepasanaktiva jangka panjang serta investasi

lain yang tidak termasuk setara kas(PSAK No.2,2004).

Arus Kas Operasi

Lembar saham beredarRasio AKO =

4. Arus kas pendanaan (X4).

Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang

berasal dari aktivitasyang mengakibatkan perubahan

dalam jumlah serta komposisi modal danpinjaman

perusahaan (PSAK No.2,2004).

Arus Kas Pendanaan

Lembar saham beredarRasio AKP =

Mengacu pada paparan kedua (X dan Y) operasionalisasi

variabel tersebut, rincian pengukuran variabel dapat dilihat pada

Tabel 3.2.

Page 39: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

28 Maryana

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Variabel Formula Skala Sumber

1 Investment

Opportunity

Set (Y)

Kesempatan atau peluang

investasi bagi perusahaan

untuk kepentingan di masa

yang akan datang

MBVA = [asset

– total ekuitas +

(lembar saham

beredar x harga

penutupan

saham)] / Total

asset

Rasio L/K

2 Laba (X1) Laba sebelum pajak yang

berasal dari kegiatan

operasi perusahaan

Laba sebelum

pajak

Rasio L/K

3 Arus kas

operasi (X2)

Arus kas dari aktivitas

operasi terutama diperoleh

dari aktivitas penghasil

utama pendapatan

perusahaan.

Kas masuk – kas

keluar dari

aktivitas operasi

perusahaan

Rasio L/K

4 Arus kas

investasi (X3)

Merupakan sinyal positif

bagi perusahaan, yang

berarti bahwa perusahaan

memiliki likuiditas yang

tinggi. Karena itulah

perusahaan mampu untuk

berinvestasi, yang pada

akhirnya dapat

meningkatkan nilai

perusahaan.

Kas masuk – kas

keluar dari

aktivitas operasi

perusahaan

Rasio L/K

5 Arus kas

pendanaan

(X4)

Merupakan aktivitas yang

mengakibatkan perubahan

dalam jumlah serta

komposisi ekuitas dan

pinjaman perusahaan.

Kas masuk – kas

keluar dari

aktivitas operasi

perusahaan

Rasio L/K

Page 40: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

M e t o d e P e n e l i t i a n

29 Universitas Malikussaleh

3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Metode Analisis

Model yang digunakan untuk menganalisis data penelitian

hipotesis adalah model regresi linier berganda, yaitu:

Dimana:

Y = Set kesempatan investasi

X1 = Laba

X2 = Arus kas operasi

X3 = Arus kas Investasi

X4 = Arus kas pendanaan

α = Intersep atau Konstanta

ε = Error term

β1,2,3,4 = koefisien regresi

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε

Data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis dan

dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Analisa dan uji

hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistic Package

for Social Science). Setelah persamaan regresi diperoleh perlu

diadakan interprestasi/analisis arti dari setiap koefisien, yaitu:

a. Konstanta (α) menggambarkan besarnya nilai dari variabel Y

pada saat variabel X bernilai nol.

b. Koefisien βmengukur perubahan didalam Y karena adanya

perubahan satu unit variabel X dengan anggapan nilai dari

variabel X lain adalah konstan.

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

analisa regresi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Menentukan besarnya koefisien korelasi dari persamaan

regresi.

(2) Mencari besarnya nilai determinasi atau R2 yang merupakan

koefisien yang menunjukkan besarnya persentase pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

(3) Untuk menguji ada tidaknya pengaruh tersebut baik secara

individu maupun secara bersama dilakukan dengan melakukan

Page 41: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

30 Maryana

serangkaian pengujian, yaitu uji t atau “t test” dan uji F atau “F

test”.

3.5.2 Uji Outlier Data

Outlier adalah data yang terlihat sangat berbeda jauh dari

observasi laindan muncul dalam bentuk nilai ekstrim (Ghozali,

2006). Uji outlier dilakukandengan metode z-score, caranya dengan

mengkonversi nilai data ke dalam skorstandardized. Menurut

Yusnitha dan Farida (2007) menyatakan bahwa standar skor

dinyatakan outlier jika di atas 2, sehingga data dengan skor

standardized di atas 2 perlu dihapus karena outlier.

3.5.3 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu

mengevaluasi kemungkinan pelanggaran terhadap asumsi klasik,

yakni uji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji multikolinieritas.

3.5.3.1 Uji Normalitas

Uji nomalitas bertujuanuntuk mendeteksi apakah data yang

dipakai dalam penelitian memiliki distribusi normal sehingga bisa

dipakai sebagai alat ukur.

3.5.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji korelasi model

regresi antar variabel independen. Jika ada terjadi hubungan

korelasi, dapat dikatakan multikolinieritas. Namuan model regresi

yang baik adalah model regresi yang antara variabel independen

tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

multikolinieritas dapat dilakukan sebagai berikut : Mempunyai nilai

VIF kurang dari angka 5 dan Mempunyai angka Tolerance mendekati

1, Santoso (2002:66).

3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Mengacu pada pendapat Priyatno (2008) mengenai uji

heterokedastisitas, pengujian ini digunakan untuk mengetahui

apakah suatu model regresi memiliki kesamaan atau ketidaksamaan

Page 42: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

M e t o d e P e n e l i t i a n

31 Universitas Malikussaleh

varians. Model regresi yang baik memiliki kesamaan varians atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3.4 Uji Autokorelasi

Untuk menguji suatu model regresi linier terdapat korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang dengan

pengganggu periode sebelumnya dapat digunakan uji autokorelasi.

Metode pendeteksian adanya autokorelasi adalah dengan tes Durbin-

Watson (DW). Berdasarkan Sulaiman (2004) ketentuan pengujian

DW sebagai berikut:

a. Jika 1,65<DW<2,35. Artinya tidak ada autokorelasi

b. Jika 1,21<DW<1,65 atau 2,35<DW<2,79, artinya tidak dapat

disimpulkan

c. Jika DW<1,21 atau DW>2,79, artinya terjadi autokorelasi

3.5.4 Rancangan Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini

adalah model regresi linier berganda, yaitu:

Dimana:

Y = Set kesempatan investasi

X1 = Laba

X2 = Arus kas operasi

X3 = Arus kas Investasi

X4 = Arus kas pendanaan

α = Intersep atau Konstanta

ε = Error term

β1,2,3,4 = koefisien regresi

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε

Rancangan pengujian penelitian :

Setelah dilakukan pengukuran variabel dalam penelitian ini

selanjutnya dilakukan pengujian untuk setiap hipotesis. Pengujian

hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel

independen yaitu Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan

Page 43: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

32 Maryana

Arus Kas Pendanaan terhadap Set Kesempatan Investasi sebagai

variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan mengunakan

analisa regresi linier berganda.

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

- H01: β1 ; β2 ; β3 ; β4 = 0; Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas

Investasi dan Arus Kas Pendanaan secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap Set Kesempatan Investasi.

- Ha1 :β1 ; β2 ; β3 ; β4≠ 0; Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas

Investasi dan Arus Kas Pendanaan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Set Kesempatan Investasi.

Page 44: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

33 Universitas Malikussaleh

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 DeskripsiHasil Penelitian

Perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa Efek

Indonesia (BEI) menjadi populasi dalam penelitian ini, karena

perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan

annual report sehingga memungkinkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini tersedia.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 perusahaan yang

menyampaikan annual report tahun 2007-2011. Jumlah observasi

dalam penelitian ini sebanyak 50 (n = 50). Setelah dilakukan

pengujian outlier data, ditemukan outlier sebanyak 7 (n = 7),

sehingga data yang terbebas dari outlier jumlah observasi menjadi 43

(n = 50 – 7 = 43).

Secara deskriptif variabel-variabel yang diteliti yaitu set

kesempatan investasi, laba, arus kasinvestasi, arus kasoperasi dan

arus kas pendanaan dari 10 Perusahaan manufaktur periode tahun

2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.1. meliputi jumlah sampel (n),

rata-rata sampel (mean) serta standar deviasi untuk masing-masing

variabel. Tabel 4.1

Statistik Deskriptif’

Variabel Mean Std. Deviation N

SKI (Y) 0,154 0,86201 43

Laba (X1) 3,7029 3,45687 43

Arus Kas Operasi (X2) 0,181 1,07176 43

Arus Kas Investasi (X3) -0,7439 1,65204 43

Arus Kas Pendanaan (X4) -0,2383 1,37751 43

Page 45: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

34 Maryana

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui nilai untuk

masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :

1) Nilai rata-rata set kesempatan investasi (Y) perusahaan

sebesar 0,154% dengan nilai standar deviasi sebesar

0,86201%. Ini menunjukkan adanya peluang yang baik bagi

perusahaan untuk melakukan investasi di masa yang akan

datang.

2) Nilai rata-rata perolehan laba perusahaan pertahunnya sebesar

3,7029%, sedangkan nilai standar deviasi sebesar

3,45687%.Inimembuktikan perusahaan masih mampu

memperoleh laba, hal ini dapat memberi sinyal yang positif

bagi perusahaan untuk tumbuh.

3) Nilai rata-rata variabel arus kas operasi (X2), arus kas investasi

(X3) dan arus kas pendanaan (X4) memiliki nilai di bawah

standar deviasi yaitu masing-masing nilainya sebesar 0,181%, -

0,7439% dan -0,2383%. Besaran nilai standar deviasi jika

dibandingkan dengan rata-rata nilai, menunjukkan bahwa

perusahaan mengalami kesulitan dalam arus kas, sehingga

akan mempengaruhi kesempatan perusahaan untuk

berinvestasi di masa yang akan datang.

4.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan karena secara teoritis penelitian

akan menghasilkan nilai parameter yang lebih sah bila terpenuhi uji

asumsi klasik, yakni uji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji

multikolinieritas.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji nomalitas bertujuan untuk mendeteksi apakah data yang

dipakai dalam penelitian memiliki distribusi normal sehingga bisa

dipakai sebagai alat ukur yang akan dilihat pada grafik Normal P-P

Plot. Distribusi normal baku adalah data yang telah

ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan

normal. Penggunaan bentuk Z-score untuk melihat data-data mana

Page 46: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

35 Universitas Malikussaleh

saja yang mengandung outlier. Jika data mengandung outlier maka

data tersebut harus dihilangkan, agar data berdistribusi normal.

Gambar hasil estimasi normalitas data dengan pendekatan normal P-

P Plot dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Kurva Normal P-P Plot

Berdasarkan gambar 4.1, uji normalitas data ditunjukkan juga

pada tampilan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual.

Bila titik-titik yang ditampilkan menempel atau berdekatan dengan

garis grafik, maka data berdistribusi normal, demikian sebaliknya.

Pada tampilan Normal P-P Plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang

ditampilkan mendekati garis atau sebaran data cenderung

membentuk garis lurus dipersekitaran garis lurus. Hal ini

mengindikasikan bahwa data berdistribusi normal(asumsi

kenormalan tidak dilanggar). Maka model regresi layak dipakai

untuk memprediksi set kesempatan investasi berdasarkan masukan

variabel independennya.

4.1.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas menganalisa kemungkinan adanya

interdependensi antara variabel independen yang menyebabkan

Page 47: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

36 Maryana

hasil OLS (Ordinary Least Square) memiliki varian dan kovarian yang

besar, sehingga sulit dipakai sebagai alat estimasi, selain itu

multikolinearitas menyebabkan interval estimasi cenderung lebar

dan nilai statistik uji t akan kecil, sehingga menyebabkan variabel

independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi

variabel dependen. Dalam penelitian ini akan menggunakan nilai

tolerance mempunyai angka mendekati dan nilai VIF (Variace

Inflation actor) untuk melihat ada dan tidaknya.

Tabel 4.2

Uji Multikolinieritas

Tolerance VIF

Laba (X1) 0,927 1,079

Arus Kas Operasi (X2) 0,982 1,018

Arus Kas Investasi (X3) 0,912 1,097

Arus Kas Pendanaan (X4) 0,977 1,023

ModelCollinearity Statistics

Berdasarkan kriteria pengujian tolerance mempunyai angka

mendekati 1 dan nilai VIF (Variace Inflation Factor) kurang dari

angka 5, maka model regresi tersebut diidentifikasi terbebas dari

multikolinearitas. Hasil output di atas (Tabel 4.2) menunjukkan

bahwa nilai tolerance dan nilai VIF antar variabel independen tidak

mengandung multikolinearitas.

4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas

Adanya heteroskedastisitas dalam pengolahan data pada

penggunaan model OLS dapat mengakibatkan estimator metode

kuadrat terkecil tidak mempunyai varian yang minimum dan

perhitungan standarderror tidak dapat dipercaya, sehingga uji F dan

uji t tidak dapat lagi dipercaya. Oleh karena itu, pada pengujian

menggunakan model OLS diusahakan data tidak mengandung

masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujiannya terlihat pada

Gambar 4.2.

Page 48: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

37 Universitas Malikussaleh

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4

Y

5.5

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

Gambar 4.2 Kurva Scatterplot

Berdasarkan grafik Scatterplot seperti yang ditampilkan

dalam Gambar 4.2membuktikan bahwa titik-titik plotingmenyebar di

atas maupun di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

heterokedastisitas atau dapat dikatakakan asumsi ini adalah

homokedastisitas.

4.1.2.4 Uji Autokorelasi

Untuk menguji suatu model regresi linier terdapat korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang dengan

pengganggu periode sebelumnya dapat digunakan uji

autokorelasi.Model regres yang baik seharusnya tidak terdapat

autokorelasi. Metode pendeteksian adanya autokorelasi adalah

dengan tes Durbin-Watson, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

4.3.

Page 49: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

38 Maryana

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)

R

Square

Chang

e

F

Change df1 df2Sig. F

Change

1 ,685a

,469 ,413 ,66041 ,469 8,389 4 38 ,000 1,880

a.     Predictors: (Constant), Arus Kas Pendanaan (X4), Arus Kas Operasi (X2), Laba (X1), Arus Kas Investasi (X3)

b. Dependent Variable: SKI (Y)

Model Summaryb

Model RR

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

Hasil uji Durbin Watson menunjukkan nilai sebesar 1,880. Nilai

ini berada diantara nilai dU 1,65 < 1,880 < dL 2,35 yang

mengindikasikan bahwadata tidak mengandung masalah

autokorelasi atau dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari

masalah autokorelasi. Dengan demikian data tersebut layak untuk

diuji lebih lanjut.

4.1.2.5 Analisis Hasil Regresi

Untuk menguji pengaruh variabel laba (X1), dan arus kas

operasi(X2), arus kas investasi (X3), dan arus kas pendanaan (X4)

terhadap set kesempatan investasi (Y) dapat dihasilkan perhitungan

dalam model summary, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.4

berikut ini:

Tabel 4.4

Model Summary

Model R R SquareAdjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

F df1 df2 Sig

1 0,685 0,469 0,413 0,66041 8,389 4 38 0,000

Page 50: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

39 Universitas Malikussaleh

Dari hasil regresi yang terlihat pada Tabel 4.4diperoleh nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,685. Hal ini menunjukan bahwa

variabel laba,arus kas pendanaan, arus kas investasi, dan arus kas

operasimampu menjelaskanhubungan set kesempatan investasi

adalah sebesar 68,5%. Artinya variabel independen (X1, X2, X3 dan X4)

memberikan sumbangan efektif sebesar 68,5% dalam membentuk

set kesempatan investasi (Y), sedangkan sisanya 31,5% (1 – 0,685 =

0,315 atau 31,5%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini (di luar model ini).

Berikut ini akan dijelaskan hasil pengolahan data mengenai

pengaruh laba (X1), arus kas operasi(X2), arus kas investasi (X3) dan

arus kas pendanaan (X4) terhadap set kesempatan investasi (Y) yaitu

dengan melihat arah dan besaran nilai koefisien pada masing-masing

variabel penelitian. Untuk lebih lengkapnya disajikan pada Tabel

4.5di bawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -0,175 0,152 -1,152 0,257

Laba (X1) 0,066 0,031 0,266 2,168 0,037

Arus Kas Operasi (X2) -0,311 0,096 -0,386 -3,24 0,002

Arus Kas Investasi (X3) -0,138 0,065 -0,264 -2,134 0,039

Arus Kas Pendanaan (X4) -0,156 0,075 0,249 -2,084 0,044

Coefficients

Model

Unstandardized

Coefficients T Sig.

Berdasarkan Tabel 4.5, terlihat bahwa nilai konstanta sebesar -

0,175 dan koefisien regresi b1 0,066; b2 -0,311; b3 -0,138; b4 -0,156.

Nilai konstanta dan koefisien regresi dimasukkan dalam persamaan

regresi linear berganda berikut ini:

Y = α + b1X1+b2X2+b3X3+ b4X4 + e

Sehingga persamaan regresi menjadi sebagai berikut

Y = 0,175 + 0,066 X1– 0,311 X2– 0,138 X3 – 0,156 X4.

Page 51: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

40 Maryana

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa laba (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap set kesempatan

investasi yaitu sebesar 0,066. Besaran pengaruh variabel laba

terhadap set kesempatan investasi adalah sebesar 6,6%. Artinya,

meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan 1% akan

menyebabkan meningkatnya set kesempatan investasi sebear 6,6%.

Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitianyang

mengatakan bahwa laba (X1) berpengaruhterhadap set kesempatan

investasidapat diterima.

Arus kas operasi (X2) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap set kesempatan investasi. Besaran pengaruh parsial arus

kas operasi terhadap set kesempatan investasi adalah sebesar -0,311

atau 31,1%. Artinya menurunkan 1% arus kas operasi akan

menuunkan set kesempatan investasi sebesar 31,1%. Dengan

demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitianyang mengatakan

bahwa arus kas oeprasi (X2) berpengaruhterhadap set kesempatan

investasidapat diterima.

Arus kas investasi (X3) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap set kesempatan investasi, yaitu sebesar -0,138. Besaran

pengaruh variabel arus kas investasi terhadap set kesempatan

investasi adalah sebesar 13,8%. Artinya, rendahnya arus kas

operasiakan menyebabkan menurunnya set kesempatan investasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitianyang

mengatakan bahwa arus kas invetasi (X3) berpengaruhterhadap set

kesempatan investasidapat diterima.

Arus kas pendanaan (X4) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap set kesempatan investasi, yaitu sebesar -0,156. Besaran

pengaruh variabel arus kas pendanaan terhadap set kesempatan

investasi adalah sebesar 15,6%. Artinya, rendahnya arus kas

pendanaan dapatmenurunnya set kesempatan investasi. Dengan

demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitianyang mengatakan

bahwa arus kas pendanaan (X4) berpengaruhterhadap set

kesempatan investasidapat diterima.

Page 52: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

41 Universitas Malikussaleh

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Bersama-sama

4.1.3.1.1 Uji Secara Simultan-Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel depedennya. Hasil

perhitungan uji F ini dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Secara Simultan-Uji F

Sum of Squares Df Mean

Square

F Sig.

Regression 14,635 4 3,659 8,389 ,000b

Residual 16,573 38 0,436

Total 31,208 42

ANOVAa

Model

1

a. Dependent Variable: SKI (Y)

b. Predictors: (Constant), Arus Kas Pendanaan (X4), Arus Kas Operasi (X2), Laba (X1), Arus Kas Inv estasi (X3)

Dari hasil output SPSS dapat diketahui bahwa secara bersama-

sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai

Fhitung sebesar 8,389 dengan nilai signifikasi (sig) sebesar 0,000.

Karena nilai signifikasi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga

hipotesis 1 dapat diterima.

4.1.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial-Uji t

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial

variabel independen Laba, Arus kas Operasi, Arus kas Investasi dan

Arus kas Pendanaan terhadap variabel dependen (set kesempatan

investasi) dapat dilihat pada tabel 4.7.

Page 53: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

42 Maryana

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Uji t

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -0,175 0,152 -1,152 0,257

Laba (X1) 0,066 0,031 0,266 2,168 0,037 0,927 1,079

Arus Kas Operasi

(X2) -0,311 0,096 -0,386 -3,24 0,002 0,982 1,018

Arus Kas Investasi

(X3) -0,138 0,065 -0,264 -2,134 0,039 0,912 1,097

Arus Kas

Pendanaan (X4) -0,156 0,075 -0,249 -2,084 0,044 0,977 1,023

1

a. Dependent Variable: SKI (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

4.1.3.2.1 Pengaruh Laba terhadap Set Kesempatan Investasi

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel laba dengan

variabel Set Kesempatan Investasi menunjukan nilai thitung 2,168

dengan koofisien regresi sebesar 0,066 dan tingkat signifikan sebesar

0,037 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, berarti bahwa laba

berpengaruh positif dan signifikan terhadap set kesempatan

investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

indonesia, sehingga hipotesis 2 dapat diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi laba maka

semakin besar kesempatan untuk berinvestasi bagi perusahaan.

4.1.3.2.2 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Set Kesempatan

Investasi

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Arus Kas Operasi

dengan variabel Set Kesempatan Investasi menunjukan nilai thitung -

3,240 dengan koofisien regresi sebesar -0,311 dan tingkat signifikan

sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, berarti bahwa

Arus Kas Operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap set

kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis 3 dapat diterima.

Page 54: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

43 Universitas Malikussaleh

Hasil penelitian ini menunjukkan apabila Arus Kas Operasi

menurun maka set kesempatan investasi juga menurun.

4.1.3.2.3 Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Set Kesempatan

Investasi

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Arus Kas Investasi

dengan variabel Set Kesempatan Investasi menunjukan nilai thitung -

2,134 dengan koofisien regresi sebesar -0,138 dan tingkat signifikan

sebesar 0,039 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, berarti bahwa

Arus Kas Investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap set

kesempatan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis 4 dapat diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan apabila Arus Kas Investasi

menurun maka set kesempatan investasi juga menurun.

4.1.3.2.4 Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Set

Kesempatan Investasi

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Arus Kas

Pendanaa dengan variabel Set Kesempatan Investasi menunjukan

nilai thitung -2,084 dengan koofisien regresi sebesar -0,156 dan

tingkat signifikan sebesar 0,044 lebih kecil dari nilai probabilitas

0,05, berarti bahwa Arus Kas Pendanaan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap set kesempatan investasi pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga

hipotesis 5 dapat diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan apabila

Arus Kas Pendanaan menurun maka set kesempatan investasi juga

menurun.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan

Arus Kas Pendanaan Secara Bersama-sama Berpengaruh

terhadap Set Kesempatan Investasi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Laba, Arus Kas Operasi, Arus kas Investasi, dan

Arus Kas Pendanaansecara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap Set Kesempatan Investasi yang ditandai dengan

Page 55: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

44 Maryana

nilai R square tidak sama dengan nol, yaitu sebesar 46,9%. Nilai ini

menunjukkan bahwa Laba, Arus Kas Operasi, Arus kas Investasi, dan

Arus Kas Pendanaansecara bersama-sama berpengaruh terhadap Set

Kesempatan Investasisebesar 46,9%.

Keempat tolak ukur ini menunjukkan mempunyai kontribusi

yang agak rendah terhadap Set Kesempatan Investasi. Rendahnya

kontribusi ini menunjukkan bahwa Laba, Arus Kas Operasi, Arus kas

Investasi, dan Arus Kas Pendanaan bukanlah faktor utama yang

mempengaruhi Set kesempatan Investasi.

4.2.2 Pengaruh Laba Terhadap Set Kesempatan Investasi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel laba

(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap set kesempatan

investasi (Y). Set kesempatan investasi merupakan kesempatan

perusahaan untuk tumbuh. Set kesempatan investasi dijadikan

sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan

perusahaan di masa depan. Menurut Kole dalam Solechan (2006),

nilai set kesempatan investasi tergantung pada pengeluaran-

pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang

(future discretionary expenditure) yang pada saat ini merupakan

pilihan-pilihan investai yang diharapkan akan menghasilkan return

yang lebib besar dari biaya modal (cost o equity) dan dapat

menghasilkan laba.

Tindakan manajer menjadi unobservable yang dapat

menyebabkan prinsipal tidak dapat mengetahui apakah manajer

telah melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan prinsipal

atau tidak. set kesempatan investasi (SKI) dari suatu perusahaan juga

dapat mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor dan

kreditor terhadap perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan

tumbuh yang tinggi dianggap dapat menghasilkan return yang

tinggi pula.

Hasil temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Noor (2008) yang menyatakan Pertumbuhan laba adalah suatu

kenaikan laba atau penurunan laba pertahun yang dinyatakan dalam

prosentase (Irmayanti,2011). Pertumbuhan laba dimungkinkan ada

pengaruh dari kualitas laba perusahaan karena jika perusahaan yang

Page 56: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n

45 Universitas Malikussaleh

memiliki kesempatan investasi tumbuh terhadap laba, berarti kinerja

keuangan perusahaan tersebut membaik dan dimungkinkan juga

memiliki kesempatan invetasi terhadap kualita labanya

(www.academia.edu).

Pertumbuhan laba adalah variabel yang menjelaskan prospek

pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Perusahaan yang

memiliki kesempatan untuk tumbuh yang lebih besar mempunyai

koefisien respon laba yang tinggi. Kondisi ini menunjukkan semakin

besar kesempatan perusahaan untuk bertumbuh maka semakin

tinggi kesempatan perusahaan mendapatkan laba atau menambah

laba pada masa mendatang. Dengan demikian semakin pesat

pertumbuhan perusahaan maka laba yang dihasilkan perusahaan

semakin berkualitas.

4.2.3 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Set Kesempatan

Investasi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel arus

kas operasi (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap set

kesempatan investasi (Y). Arus kas yang baik mengindikasikan

bahwa entitas mempunyai kemungkinan untuk melakukan investasi

dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Arus kas yang baik

memberikan jaminan bahwa entitas tidak mengalami kesulitan

terkait dengan ketersediaan kas dalam pendanaan kegiatan

operasional perusahaan. Semakin rendah arus kas semakin rendah

pula jumlah sisa kas yang tersedia setelah digunakan untuk

mendanai kegiatan operasional, sehingga semakin kecil kesempatan

perusahaan untuk melakukan investasi.

4.2.4 Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Set Kesempatan

Investasi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel arus

kas investasi (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap set

kesempatan investasi (Y). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Jensen (1986) yang menyatakan bahwa ada hubungan erat

antara penerapan Set Kesempatan Investasi dengan arus kas di masa

mendatang yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Hal

Page 57: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

46 Maryana

ini karena adanya peningkatan investasi akan mampu memberikan

arus kas tambahan bagi perusahaan untuk meningkatkan

pendapatannya. Adanya peningkatan pendapatan ini akan menarik

investor untuk membeli sahamnya di bursa,sehingga harga saham

akan meningkat dan return saham pada akhirnya akan mengalami

peningkatan juga. Penelitian ini juga mendukung studi yang

dilakukan Kumalahadi (2003) dan Kumar (2007) yang menunjukkan

hasil bahwa arus kas dari aktivitas investasi secara signifikan

berpengaruh terhadap harga saham.

4.2.5 Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Set Kesempatan

Investasi

Studi yang dilakukan oleh Naimah (2000) dan Widodo (2003)

menemukan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas

pendanaan dengan harga dan Set Kesempatan Investasi, dengan

adanya aktivitas-aktivitas yang meningkatkan sumber pendanaan

perusahaan seperti penerbitan obligasi maupun emisi saham baru

mampu meningkatkan struktur modal perusahaan. Adanya aktivitas-

aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan

pendanaannya merupakan sinyal positif bagi investor, sehingga

harga saham akan terangkat naik.

Page 58: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

P e n u t u p

47 Universitas Malikussaleh

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan : secara parsial maupun simultan variabel Laba (X1), Arus Kas Operasi (X2), Arus Kas Investasi (X3)dan Arus Kas Pendanaan (X4) berpengaruh signifikan terhadap Set Kesempatan Investasi.

5.2 Saran

1. Sebaiknya perusahaan mengelola arus kas dengan baik agar kinerja perusahaan dapat meningkat dan jika perusahaan melakukan investasi baru lebih baik menggunakan dana internal tanpa menggunakan dana eksternal.

2. Pihak manajemen perusahaan dapat mengelola investasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan dengan demikian investor akan tertarik untuk melakukan investasi

3. Mengingat adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dapat melakukan perluasan penelitian mengingat pentingnya informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Page 59: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

48 Maryana

This page is intentionally left blank

Page 60: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

D a f t a r P u s t a k a

49 Universitas Malikussaleh

DAFTAR PUSTAKA

Adam, T., Goyal, V., 2008. The investment opportunity set and its proxy variables: theory and evidence. Journal of Financial Research 31, 41-63.

Agustina M. V Norpratiwi (2007), Analisis Korelasi Set Kesempatan Investasi Terhadap Return Saham Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan. Tesis. Program Pascasarjana UGM Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 1998. Analisis Nilai Tambah Informasi Laporan Arus Kas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12. No. 2: 1-4.

Baridwan Zaki. 2001. Intermediate Accounting. Yogyakarta, BPFE

Collins, D.W., M. Pincus, and H. Xie. 1999. Equity Valuation and Negative Earnings: The Role of Book Value of Equity. The Accounting Review. Vol. 74 (1):.29 – 61

Dadri, Putu Terestiani. 2011, Pengaruh Investment Opportunity Set Dan Struktur Modal Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia, Thesis, Program Magister Manajemen, Universitas Udayana, Denpasar

Damodaran, A. 2001. Corporate Finance: Theory and Practice. Second Edition. New York: Whiley and Sons.

Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Elex Media Computindo

En, Tang Kwan. 2002. Pengaruh Koefisien Respon Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham dalam Masa Krisis Ekonomi di Insonesia, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 2. No. 1 : 6-9

Gaver, J.J. dan K.M. Gaver, 1993. Additional Evidence on The Association Between The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies. “Journal of Accounting and Economics”. No 11:128-160.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Undip, Semarang

Griner, Emmett H dan Lawrence A Gordon. 1996. Internal Cash Flow, Insider Ownership, and Capital Expenditure: A Test of The Pecking Order and Managerial Hypothesis. “Journal of Business Finance and Accounting”. March:179-199

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Ecometrics 5th. International Edition. New York: Mc-Grawhill.

Page 61: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

50 Maryana

Gumanti. TA 2001. Earnings Management Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4. No. 2:165-183

Gumanti. TA dan Novi Puspitasari. 2005. Investment Opportunity Set,. Resiko dan Kinerja Finansial Dalam Tahapan Siklus Kehidupan. Simposium Riset Ekonomi II. Surabaya

Hasnawati. 2005, Dampak Laba dan Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta, JAAI, Vol. 9 No. 2:117 – 126

Hidayat, 2010. Analisis Keputusan Investasi dan Financial Constraints : Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia. “Disertasi”. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Isfenti Sadalia Dan Nurul Sari Syafitri Saragih.2008, Pengaruh Profitabilitas Dan Investasi Oppurtunity Set Terhadap Dividen Pada Perusahaan Tunai Terbuka Di Bursa Efek Indonesia. Tesis Magister Akuntansi, Jakarta.

Jensen, Michael C., 1986. “Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. “American Economic Review “ Vol.76 , No.2, Mei: 323-329.

Jones, Steward, dan Rohit Sharma, 2001. The Impact of Free Cash Flow, Financial Leverage and Accounting Regulation on Earnings Management in Australia’s Old and New Economies. “The Journal of Managerial Finance” Vol.27, No.12: 18-39.

Kerlinger, Frend. N. 2000. Asas-Asas Penelitian Behavior. Terjemahan Landung R Simatupang. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press.

Khanagha, Jamal Barzegari. 2011, Value Relevance of Accounting Information in the ArabUmiraters, International Journal of Economics and Financial issues, Vol. 1, No. 2:33-45

Kole, S. 1991.”An Investigation of The Building of Compensation”. Working Paper

Kumalahadi. 2003. Pengaruh Pemoderasi Aliran Kas terhadap Hubungan Antara Set Peluang Investasi dengan Return Saham. Disertasi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Kumar, Suwendra. 2007. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Investment Opportunity Set dan Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Komparatif pada perusahaan PMA dan PMDN di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2003-2005), Thesis, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang

Kusmuriyanto, dan Mustaghfiroh. 2002. Pengaruh Deviden, Laba Perusahaan, Dan Indeks Harga Saham Terhadap Harga Saham

Page 62: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

D a f t a r P u s t a k a

51 Universitas Malikussaleh

Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 11, No. 2

Lang, L, R.Stultz dan R.Walkling, 1991. A Test of Free Cash Flow Hypothesis: The Case of Bidder Returns. “Journal of Financial Economics” (October): 315-335.

Moerdiyanto. 2008. Dampak Variabel Pemoderasi Set Kesempatan Investasi Terhadap Pengaruh Tingkat Pendidikan Manajer, Laba Dan Arus Kas Pada Kinerja Pasar (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di Indonesia). Tesis Magister Akuntansi, Jakarta.

Myers, S.C dan Nicholas S.Majluf, 1984. Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have. “Journal of Financial Economics 13: 187-221.

Naimah, Zahroh. 2005. Relevansi Nilai Laba Akuntansi Dan Nilai Buku Ekuitas, Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Airlangga

Norpratiwi, Agustina M.V. 2004. Analisis Korelasi Investment Ohlmortunity Set Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan), Diakses 15 Oktober 2012,

http://www.stieykpn.ac.id/images/artikel/IOS.pdf

Qodriyah, Riza Dwi Lailatul. 2012. Laba Atau Arus Kas Sebagai Parameter Kinerja Perusahaan Berdasarkan Siklus Hidup Perusahaan (Studi Relevansi Nilai), Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol.1 No. 1

Rayburn, J., 1987. The Association of Operating Cash Flow and Accruals with Security Returns. “Institute of Professional Accounting” 112-137.

Santoso, Singgih. 2002. SPSS versi 20 Mengolah Sata Statistik secara Profesional, Jakarta: PT. Elex Media Computindo

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jilid 1 dan 2, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sidauruk, Tagor Darius, Lubis, Ade Fatma, dan Pasaribu, Agusni. 2008. Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3964, Akses 30 Maret 2012.

Suharli, M. 2004. Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen, Tesis Magister Akuntansi, Jakarta.

Susanto, San, dan Erni Ekawati. 2006. Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang

Page 63: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

52 Maryana

Sutopo, Bambang, 2001. Dampak Pemoderasi Perataan Laba Tehadap Kandungan Informasi Inkremental Arus Kas. “Disertasi”. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Soemarso. 2002. Akuntansi Statu Pengantar, Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba

Soepratikno dan Hartono. 2005. Pengaruh Atribut Perusahaan Terhadap Relevansi Laba dan Arus Kas. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 8 No. 3:211-234.

Sutarno, Bagus. 2002. Analisis Pengaruh Laba dan Arus Kas Terhadap Siklus Hidup Perusahaan Diukur dengan Nilai Pasar Ekuitas. Tesis. Universitas Diponegoro.

Suwarjono. 2000. Teori Akuntansi-Perekayaan Akuntansi Keuangan, Yogyakarta, BPFE

Yusnitha, Erilia., dan Farida, Siti Aidah., (2007), Penggunaan Metode Uji Dixon dan Metode Z-Score Untuk Teknik Pengolahan Data Statistik Hasil Ujiprofisiensi Bahan Bakar Nuklir, Hasil-Hasil Penelitian EBN, ISSN 0854 – 556

Vogt, S.C., 1994. Cash Flow and Capital Spending: Evidence from Capital Expenditure Announcements. “Financial Management” 26 : 44-57.

Wild, J dan Subramanyan, KR. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta, BPFE

Widodo, Wahyu. 2003. Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Harga Saham Perusahaan Lq 45 Di Bursa Efek Jakarta. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Wibiosono. Darmawan. 2003. Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wirjolukito, A. Yanto, H. dan Sandy. 2003. Faktor-faktor Yang Merupakan Pertimbangan Dalam Keputusan Pembagian Dividen: Tinjauan Terhadap Teori Persinyalan Dividen Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis

http://www.sahamok.com/2013

http:// www.eprints.uns.ac.id/2013

http:// www.idx.co.id

Page 64: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

R i w a y a t P e n u l i s

53 Universitas Malikussaleh

RIWAYAT PENULIS

Maryana, dilahirkan di Leubu Mee, tanggal 27 Juli 1977. Menempuh pendidikan dasar pada MIN Asan Biduen Gandapura lulus tahun 1990, kemudian melanjutkan ke MTsn Gandapura Lulus tahun 1993, untuk jenjang pendidikan tingkat atas pada SMEAN 1 Lhkseumawe (1990-1996). Pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Unsyiah Jurusan Akuntansi (1996-2001), S2 Prodi Akuntansi Unsyiah (2010) mengambil konsentrasi keuangan. Saat ini aktf sebagai dosen tetap pada Prodi Akuntansi STIE Lhokseumawe.

Page 65: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang

L a b a d a n A r u s K a s

54 Maryana

This page is intentionally left blank

Page 66: LABA DAN ARUS KAS€¦ · Dalam hal analisa arus kas terhadap Set Kesempatan Investasi, Gumanti (2001), mendefinisikan arus kas sebagai suatu laporan yang memberikan informasi yang