l2f607036_mkp
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
1/10
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI
TENGANGAN MENENGAH 20 KV
Muhamad Rifqi, Karnoto, ST, MT.
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas DiponegoroJl. Prof. Sudarto S.H Tembalang, Semarang
Abstrak Pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkanjaminan bahwa suatu sistem / peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat danaman bagi personil maupun bagi masyarakat umum.
Pemeliharaan jaringan distribusi diperkirakan menempati kedudukan yang cukup tinggi, baikdilihat dari fungsinya maupun anggaran biaya yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi karena sistem
jaringan distribusi yang semakin padat dan berkembang.Oleh karena luas dan kompleksnya keadaan jaringan dan tidak sedikitnya sistem jaringan dan
peralatan distribusi yang perlu dipelihara, pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokkan dalamtiga macam pemeliharaan, yaitu Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance ), Pemeliharaan korektif
(korektif maintenance ) dan Pemeliharaan darurat ( emergency maintenance ).Manuver jaringan merupakan serangkaian kegiatan modifikasi terhadap operasi normal dari
jaringan akibat adanya gangguan atau pekerjaan pemeliharaan jaringan sehingga tetap tercapai kondisi
penyaluran yang maksimum.
Kata kunci :jaringan distribusi, pemeliharaan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis PLN erat kaitannya dengan
pelayanan terhadap masyarakat. Masalah utamadalam menjalankan fungsi jaringan distribusitersebut adalah mengatasi gangguan dengancepat, mengingat gangguan yang terbanyakdalam sistem tenaga listrik terdapat dalamjaringan distribusi, khususnya pada jaringantegangan menengah 20 kV.
Istilah keandalan jaringan distribusimenggambarkan keamanan jaringan distribusi,penghindaran dari gangguan - gangguan yangmenyebabkan sebagian besar pemadamanjaringan distribusi khususnya pada jaringan
tegangan menengah 20 kV, yaitu akibat alam(petir, angin, hujan, binatang) dan sebagian lagiadalah kerusakan peralatan.
Keandalan adalah penampilan unjuk kerjasuatu peralatan atau sistem sesuai denganfungsinya dalam periode waktu dan kondisioperasi tertentu. Terdapat empat faktor yangpenting dalam keandalan tersebut, yaitu:
probabilitas, unjuk kerja sesuai denganfungsinya, periode waktu dan kondisi operasi.
1.2 Tujuana. Untuk mengetahui sistem jaringan distribusi
tegangan menengah 20 kV.b. Untuk mengetahui sistem, pengoperasian
maupun pemeliharaan jaringan distribusitegangan menengah 20 kV.
c. Untuk membandingkan antara teori yangdiperoleh di bangku kuliah dan pelaksanaanpraktek di lapangan.
1.3 Batasan Masalah
Mengetahui begitu luasnya ruang lingkup
dari APJ PLN Semarang dan terbalasnya waktuyang diberikan untuk pelaksanaan praktek kerjalapangan ini, maka dalam penyusunan danpembuatan laporan ini hanya membatasipermasalahan pada sistem pemeliharaan jaringantegangan menengah 20 kV.
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
2/10
II. SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
2.1 Pengertian Jaringan Disribusi
Sistem jaringan distribusi tenaga listrikadalah penyaluran energi listrik daripembangkit tenaga listrik (power station)hingga sampai kepada konsumen (pemakai)
pada tingkat tegangan yang diperlukan.Jaringan distribusi terdiri atas dua
bagian, yang pertama adalah jaringantegangan menengah / primer (JTM) 20 kV danyang kedua adalah jaringan tegangan rendah(JTR) dengan tegangan 380/220 Volt, dimanasebelumnya tegangan tersebutditransformasikan oleh transformator distribusidari 20 kV menjadi 380 / 220 Volt, jaringanini dikenal pula dengan jaringan distribusisekunder.
Gambar 2.1 Proses penyediaan tenaga listrikbagi para konsumen (Distribusi)
2.1.1 Jaringan Tegangan MenengahJaringan tegangan menengah meliputi :a. Gardu Induk
Gardu induk berisikan ujung-ujung darisaluran transmisi / subtransmisi, transformator,peralatan proteksi, peralatan kontrol danpangkal saluran distribusi.
b. Gardu Hubung (Switch Substation)
Gardu hubung merupakan gardupenghubung antara gardu induk dengangardu trafo distribusi.
c. Gardu Distribusi
Gardu Distribusi adalah gardu yangberisikan trafo distribusi dan merupakandaerah / titik pertemuan antar jaringanprimer dan jaringan sekunder karena pada
gardu ini tegangan menengah (TM) diubahketegangan rendah (TR)
d. Feeder (Penyulang)Feeder ( penyulang ) dalam jaringan
distribusi merupakan saluran yang
menghubungkan gardu induk dengan gardudistribusi.
2.1.2 Struktur Dasar JaringanSeperi yang telah dijelaskan di muka,
Untuk memenuhi tingkat kontinuitaspelayanan, dikenal beberapa pola jaringandistribusi primer, ketiga macam struktur jaringanitu adalah :
a. Struktur Radial.b. Struktur Ring.c. Struktur Spindel.
Pada prinsipnya konstruksi jaringantegangan menengah, khususnya pada topologiradial, dapat dibedakan atas dua jenis, yaitujaringan Saluran Udara Tegangan Menengah(SUTM) dan Saluran Kabel TeganganMenengah (SKTM). Pembangunan,pemeliharaan dan perbaikan SUTM lebih mudahdan lebih murah dibandingkan SKTM. Tetapidari aspek keindahan (aesthetic) dankenyamanan lingkungan, SKTM lebih baik danlebih sesuai, terutama di kota-kota besar di
lokasi yang padat penduduk dan padat lalu -lintas.
2.2 HANTARAN PENYALURAN DAYA
Untuk jaringan distribusi hantaranpenyaluran daya digunakan beberapa macamkonduktor, diantaranya tembaga, bajaalumunium, baja galvanis dan almunium berintibaja. Bahan konduktor yang digunkan untukdistribusi tenaga listrik harus memiliki sifat -sifat :- Konduktivitas yang tinggi
- Kekuatan tarik yang tinggi sehingga dapatmenahan renggangan atau tarik menarik- Memiliki gravitasi rendah sehingga berat
konduktor per jam satuan volume rendah- Harga konduktor murah, sehingga konduktor
dapat digunakan untuk jarak yang jauh.
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
3/10
2.2.1 Saluran Udara Tegangan MenengahKonstruksi Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) terdiri dari beberapakomponen peralatan utama, antara lain adalahsebagai berikut :
1. PenghantarPenghantar adalah salah satu komponen
utama peralatan dan instalasi listrik yangberperan untuk menyalurkan arus dari satubagian ke bagian lain dan juga untukmenghubungkan bagaian - bagian yangdirancang bertegangan sama. Dilihat dari jenisisolasi yang digunakan, penghantar terdiri daridua jenis, yaitu konduktor atau kawat telanjangdan konduktor berisolasi atau kabel.
2. Tiang Penyangga Saluran
Tiang-tiang pada jaringan berfungsi sebagaipenyangga lengan silang dan seluruh peralatanperlengkapan lainnya, maka harus mempunyaisifat-sifat :- Kekuatan mekanik yang tinggi- Perawatan mudah- Mudah dalam pemasangan konduktor saluran
3. IsolatorIsolator merupakan suatu sistem yang terdiri
dari komponen - komponen dielektrik, terminalelektrode atau ujung sambungan, dan bagian
dalam yang membantu mengikat di elektrik keelektroda.Mengingat fungsi isolator adalah sangat
penting pada saluran distribusi, maka sifat-sifatutama yang harus dimiliki adalah :- Kekuatan mekanik tinggi- Tahanan isolator tinggi- Rugi dielektrik kecil- Tanpa berubah bentuk dan sifatnya
mempunyai daya tahan perubahan temperaturtinggi
4. Lengan silang (cross arm)Lengan silang (cross arm) diperlukan untuk
penempatan isolator, tidak diperlukan pada tiangpenyangga untuk saluran formasi tegak.
5. Transformator
Transformator tenaga adalah suatu peralatantenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkantenaga / daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya(mentransformasikan tegangan).
2.2.2 Saluran Kabel Tegangan MenengahUntuk Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM) digunakan kabel jenis
bawah tanah. Kabel tanah digunakan secara luasuntuk populasi yang padat. Kabel terdiri darisebuah konduktor di tengahnya dan isolasi untukmengisolasi kondukor yang satu dengan yanglain dari konduktor dengan lingkungansekitarnya. Berikut ini beberapa jenis kabelbawah tanah (underground cable ) :- Kabel Elastomer- Kabel PVC- Kabel Polythene- Kabel XLPE (Cross Linked Polythene)
Gambar 2.2 Peletakan kabel tanah 20 kV
2.4 GANGGUAN PADA JARINGAN
TEGANGAN MENENGAHSumber gangguan pada jaringan tegangan
menengah dapat berasal dari dalam dan dariluar. Gangguan dari dalam antara lain adalahtegangan lebih atau arus lebih, pemasangan tidakbaik, penuaan, beban lebih dan peralatan yangdipasang tidak memenuhi standar. Gangguandari luar untuk Saluran Kabel TeganganMenengah (SKTM) antara lain adalah sebagai
berikut : Terkena cangkul atau alat gali lainnya. Terdesak oleh akar pohon. Pergerakan tanah misalnya karena tanah
tidak stabil atau mendapat tekanan mekanis. Pemasangan yang kurang hati - hati sehingga
ada bagian kabel yang retak dan kemasukanair.
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
4/10
Penyambungan bagian - bagian kabel yangkurang sempurna sehingga ada kontak yanglepas atau kendor.
Sedangkan gangguan dari luar untuk SaluranUdara Tegangan Menengah (SUTM) antara lain
adalah sebagai berikut : Angin yang menyebabkan dahan / ranting
pohon mengenai SUTM. Sambaran petir. Kegagalan atau kerusakan peralatan pada
saluran. Hujan dan cuaca. Binatang dan benda-benda lain, misalnya
ular, kelelawar, tikus, burung dan layang -layang.
Lain-lain.Macam gangguan pada SUTM dapat dibagimenjadi dua kelompok, yaitu:a) Gangguan yang bersifat sementara
(temporary), terjadi dalam waktu singakatsaja dan dapat hilang dengan sendirinya.
b) Gangguan yang bersifat tetap (permanent),dimana untuk menghilangkannya diperlukantindakan perbaikan dan atau menyingkirkangangguan tersebut.
2.4.1 Pengamanan Pada Jaringan Tegangan
Menengah
Tujuan utama pengamanan pada jaringantegangan menengah adalah untuk meminimalisirlamanya gangguan dan untuk meminimalisirjumlah dari pelanggan yang terpengaruh olehgangguan. Peralatan pengaman pada jaringantegangan menengah antara lain adalah:
a) Pemutus beban atau tenaga (PMT)
Gambar 2.3 SF6 Circuit Breaker
Pemutus tenaga (PMT) disebut juga CB(circuit breaker). Peralatan ini merupakanperalatan listrik yang berfungsi sebagai pemutus
arus / daya listrik pada saat berbeban, baikdalam kondisi normal maupun tidak normal(misalnya karena adanya gangguan).
b) Rele arus lebih
Gambar 2.4 Relay Arus Lebih
Rele arus lebih berfungsi untuk mendeteksiarus gangguan ( arus hubung singkat ) danmemberitahukannya ke PMT. Rele ini bekerjaberdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihisuatu nilai pengaman tertentu dalam waktutertentu.
c) Sectionalizer
Gambar 2.5 Sectionalizer
Sectionalizer adalah sebuah peralatanpengaman arus lebih (over current protectivedevice) yang dipasang hanya sebagai pengamancadangan PMT atau recloser.
d) Sekering (fuse)
Gambar 2.6 Fuse Cutout
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
5/10
Sekering (fuse) merupakan jenis pengamanlebur yang digunakan untuk mengamankansistem dari gangguan arus lebih ( arus hubungsingkat atau beban lebih ).
e) Recloser
Gambar 2.7 Recloser
Recloser merupakan suatu peralatanpengaman yang dapat mendeteksi arus lebih,memutus arus dan menutup kembali secaraotomatis dengan selang waktu yang dapat diatur.
f) Arrester
Gambar 2.8 Arrester
Arrester adalah peralatan pengaman yangdigunakan untuk mengisolir gangguan karenategangan lebih, seperti tegangan lebih karenasurja petir dan surja switching dari sistem.Adapun fungsinya adalah meneruskan arus atautegangan ke tanah bila ada surja yang mengalirpada kawat penghantar dan sebagai isolasi arus /tegangan tersebut bila pada keadaan operasimanual.
III. OPERASI DAN PEMELIHARAAN
JARINGAN DISTRIBUSI3.1 Klasifikasi Pemeliharaan
Pemeliharaan distribusidikelompokkan dalam tiga macampemeliharaan, yaitu :1. Pemeliharaan rutin ( Preventive
Maintenance )
2. Pemeliharaan korektif ( CorrectiveMaintenance )
3. Pemeliharaan darurat ( EmergencyMaintenance )
1. Pemeliharaan RutinPemeliharaan rutin merupakan jenispemeliharaan yaitu direncanakan secaraterus - menerus, periodik dengan tujuanmempertahankan kondisi sistem dalamkeadaan baik dengan keadaan daya gunayang optimal. Di lapangan pemeliharaanrutin dikelompokkan menjadi dua jenis,yaitu :a. Pemeliharaan rutin yaitu pekerjaan
pemeliharaan yang dilaksanakan dengan
cara melaksanakan pemeliharaan secaravisual ( inspeksi ) yang diikuti olehpekerja pemelihara yang sesuai denganhasil inspeksi. Dengan tujuanmenemukan penyebab gangguan sebelumterjadi hal - hal yang ridak diinginkan.
b. Pemeriksaan Sistematis yaitu pekerjaanpemeliharaan yang dimaksudkan untukmenemukan kerusakan yang tidakdiketemukan pada waktu pelaksanaaninspeksi, yang kemudian disusun saran -saran untuk perbaikan.
2. Pemeliharaan KorektifMerupakan jenis pemeliharaan yang
dimaksud untuk memperbaiki kerusakanatau untuk mengadakan perubahan ataupenyempurnaan. Maksud dari memperbaikikerusakan adalah untuk mempertahankanatau mengembalikan kondisi sistem yangmengalami gangguan kerusakan sampaikembali pada keadaan semula dengankapasitas yang sama. Pekerjaan tersebutmeliputi penggantian kabel yang meleleh,perbaikan JTM yang putus, penggantianbushing trafo yang pecah.
3. Pemeliharaan Darurat
Pekerjaan pemeliharaan yangdimaksud untuk memperbaiki kerusakan
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
6/10
yang disebabkan oleh bencana alam sepertigempa bumi, banjir, dll. Biasanya gangguantersebut bersifat mendadak, jadi dapatdisimpulkan bahwa sifat dari pemeliharaanini adalah mendadak dan perlu segera
dilaksanakan perbaikan.3.2 Jadwal Pemeliharaan Distribusi
Pemeliharaan pada jaringan distribusimemerlukan program yang disusun denganbaik dan periodik melalui jadwal tertentu.Hal ini merupakan salah satu usaha untukmeningkatkan mutu, daya guna dankeandalan tenaga listrik. Adapun jadwaltersebut menurut siklusnya yangdikelompokkan dalam empat kelompok,
yaitu : Pemeliharaan Triwulan Pemeliharaan Semesteran Pemeliharaan Tahunan Pemeliharaan Tiga Tahun
Pemeliharaan perlu mendapat prioritaslebih tinggi, sehingga dengan hal ini diharapdaya guna dan keandalan sistem dapatdiperoleh secara optional. Pada prakteknyapemeliharaan tahunan dapat dilaksanakan
dalam keadaan :1. Pemeliharaan tahunan keadaanbertegangan
Pekerjaan yang perlu dilakukanuntuk pemeliharaan tahunan dalmkeadaan bertegangan, adalahmengadakan pemeliharaan secara visualdengan maksud untuk menemukangangguan yang dikhawatirkan.Gangguan tersebut menyebabkankerusakan pada sistem operasi.
Pemelihan semacam ini padapelaksanaannya menggunakan chek listuntuk memudahkan para petugasmemeriksa dan mendata hal - hal yangperlu diperhatikan.
2. Pemeliharaan tahunan keadaan bebasbertegangan.
Pekerjaan yang meliputi: Pemeriksaan Pembersihan Pengetesan Penggantian material bantu (fuse
link, HRC fuse )
Adapun bagian - bagian sistem yangperlu dilakukan pemeliharaan peralatanjaringan distribusi secara periodik,diantaranya adalah :
1. Trafo Distribusi2. Pemisah (PMS)3. PMT4. Pemeliharaan Alat Pengaman5. Pemeliharaan Alat pelindung
6. Pemeliharaan Saklar Tiang
3.3 Manuver JaringanManuver jaringan atau yang lebih
lazim disebut sebagai manipulasi jaringanyang merupakan kegiatan pelimpahantenaga terhadap operasi normal dari jaringanakibat adanya gangguan atau pekerjaanpemeliharaan jaringan sehingga tetaptercapai kondisi penyaluran yangmaksimum.
Manuver jaringan meliputi pekerjaan -pekerjaan sebagai berikut : Menghubungkan bagian - bagian
jaringan yang terpisah menurut keadaanoperasi normalnya, baik dalam keadaanbertegangan maupun tidak.
Memisahkan jaringan menjadibagian - bagian jaringan yang semulaterhubung menurut keadaan operasinormalnya, baik dalam keadaan operasinormalnya, baik dalam keadaan bertegangan
maupun tidak.
Jadi manuver merupakan pekerjaanmenutup (memasukkan) atau membuka(melepas) peralatan - peralatan penghubung/ pemisah seperti :seksionaliser( pemisah ),interupter( pemutus ) dan pemutus tenaga.
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
7/10
Gambar 3.1 Diagram segaris sistem tenagalistrik interkoneksi penyulang PandeanLamper
Berikut ini contoh manuver jaringandistribusi listrik pada saat terjadi gangguan,misalkan gangguan hubung singkat terjadiantara titik T1- 9 dan T1- 15, maka secaratidak langsung gangguan harus segeradihilangkan demi tetap tercapainya alirandaya ke beban, agar tidak terjadipemadaman. Dalam kasus seperti ini PLNmempunyai 2 cara untuk segeramenghilangkan gangguan tersebut, yaitudengan menggunakan team PDKB dandengan memanuver jaringan untuk segeramenghilangkan gangguan. Team PDKBditurunkan guna tetap menjaga aliran dayatanpa pemadaman, mereka bekerjamenghilangkan gannguan dengan keadaanmasih dalam bertegangan. Dan apabilagangguan tersebut memang tidak bisa jugadihilangkan dalam keadaan berteganganmaka PLN menggunakan manuver jaringan,yaitu dengan memadamkan titik tersebuttetapi tetap dengan melimpahkan dayatersebut ke penyulang lain agar bebantersebut dapat dipikul oleh penyulang lain,sehingga pemadaman tidak terjadi. Dapatdilihat seperti gambar single line di atas,pada titik T1 - 9 dan T1 - 15 terjadipemadaman karena pemeliharaan. Agar
kontinuitas aliran daya tetap terjaga dantidak terjadi pemadaman, maka terjadilahmanuver / pelimpahan beban ke penyulanglain. Beban dapat dilimpahkan ke penyulangPandean Lamper 5 dan 8 selamapemeliharaan, agar tidak tejadi pemadaman.Apabila pekerjaan sudah selesai maka titik -titik gangguan tersebut dapat dihubungkan
kembali agar kinerja penyulang lain tidakterlalu berat menanggung beban lain danaliran daya dapat berjalan normal kembali.
3.4 Analisa gangguan Drop Voltage dan
LossesDrop Voltage adalah beda teganganyang dihitung dari titik sumber sampai ketitik yang dihitung ( titik beban ) sesuaidengan panjang penyulang. SedangkanLosses adalah sesuatu yang hilang selamaproses pendistribusian melalui jaringan yangakan mengurangi effisiensi dari sistemtersebut.
Dalam sistem arus bolak - balik 3 fasa,kerugian tegangan dipengaruhi oleh
Resistansi dan Reaktansi. Bila arus Imengalir dalam konduktor dengan resistansiR dan induktif reaktansi X, rugi teganganyang hilang pada saluran tersebut adalahsebesar :
V = 3 x I x x ( R cos + X sin )
dengan cos : faktor daya dari saluran
dimana : V = Drop Voltage ( volt )
I = arus ( Ampere ) = panjang penyulang ( km ) = sudut power factor
Dengan nilai cos = 0,85 dan sin = 0,53
Table 3.10 Data konduktor
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
8/10
Gambar 3.2 Data single line diagrampenyulang Pandean Lamper 5
Perhitungan Drop Voltage pada JTM 20kV, dengan arus di penyulang PandeanLamper 5 pada waktu kondisi bebanpuncak adalah 40395 Ampere. Dengankawat konduktor berluas penampangpenghantar 240 mm dan panjang 2,255km.
Z = 0,1472 + j 0,1175R = 0,1472 / kmX = 0,1175 / km= 2,255 km
V = 3 x I x x ( R cos + X sin )= 3 x 400 x2,255 x ( 0,1472 x 0,85
+ 0,1175 x 0,53 )= 292,77 V
Besar Drop Voltage pada penyulangadalah 292,77 V.Sedangkan besar % Drop Voltage adalah% V = 0,29277/ 20 x 100 % = 1,46 %
Losses = I x R= 400 x 0,1472= 23552 watt
Panjang penyulang = 2,255 km
Losses = I x R x = 23552 x 2,255= 53109,76 Watt= 53,109 kW
Bila penyulang tersebut mengalami DropVoltage selama 1 tahun (8760 jam) dandengan biaya produksi listrik Rp. 600 perkWH maka kerugian ekonomisnya dapatdihitung :Kerugian Biaya = Losses x t x 600
= 53,109 x 8760 x 600= Rp. 279.140.904, -
IV. PENUTUP
Kesimpulan1. Pada sistem jaringan tegangan
menengah 20 kV terdapat beberapastruktur jaringan yang dipergunakanuntuk menghantarkan tegangan darigardu induk distibusi ke konsumen.
2. Setiap struktur jaringan yang
dipergunakan disesuaikan dengankondisi daerah yang disuplai. Kadangstruktur yang cocok dipergunakan disuatu daerah berbeda dengan daerahyang lain. Tetapi terkadang bisa jugadipergunakan struktur yang sama.
3. Sistem jaringan distribusi memerlukanpemeliharaan dan perawatan yangberkala. Dengan tujuan system jaringandistribusi bisa optimal dalammenghantarkan tegangan dan peralatan
yang terdapat pada sistem jaringandapat berumur panjang.4. Pemeliharaan sistem jaringan distribusi
dibuat jadwal yang telah ditetapkanterlebih dahulu. Hal ini bertujuansupaya pemeliharaan dapat berjalansecara sistematis.
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
9/10
5. Pada saat maneuver jaringan diperlukanperalatan - peralatan yang biasmenjamin keselamatan pekerja yangmelakukan maneuver jaringan.
6. Selain proses penyediaan tenaga listrik,
PT. PLN (PERSERO) APJ Semarangdalam pelayanan jasanya jugamengutamakan kehandalan sistemdistribusi guna menjamin mutupelayanan pada konsumen(masyarakat).
7. Sistem proteksi distribusi merupakansalah satu faktor utama dalam menjaminkontinuitas proses penyaluran tenagalistrik dari pembangkit pada konsumen,karena sistem proteksi melindungi
jaringan dari kerusakan yangdisebabkan oleh gangguan yang dapattimbul karena berbagai faktor.
Saran
1. Pada pengerjaan pemeliharaanjaringan sebaiknya pekerja yangmelaksanakan perbaikanmemperhatikan keselamatan kerjadengan menggunakan peralalan yangberisolasi.
2. Peralatan pada sistem jaringandistribusi sebaiknya diperiksakelayakannya, apabila tidak layakmaka harus diganti dengan peralatanyang layak pakai.
3. Pada pekerjaan pemeliharaan jaringanyang melintas jalan sebagainyadipasang rambu - rambu yangmemberi tanda kepada pengguna jalanbahwa sedang terjadi pekerjaanpemeliharaan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] SPLN.1992.Pedoman Standar KontruksiJaringan Listrik Distribusi.Jakarta.
[2] SPLN.Pusdiklat.1992.KursusPengoperasian dan Pemeliharaan Jaringan
Distribusi.Jakarta.[3] Hand Book Distribusi Jawa Timur cabang
Surabaya, 1983.[4] Konsep Standar PLN, 1982,Pengoperasian
dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.[5] Modul UDIKLAT PLN Jawa Tengah, 2001,
Semarang.[6] Ir. Sulasno.2001.Teknik dan Sistem
Distribusi Tenaga Listrik. UniversitasDiponegoro : Semarang.
[7] Bonggas L Tobing. Peralatan TeganganTinggi. 2003. Jakarta.
BIODATA PENULIS
Muhamad Rifqi(L2F607036) dilahirkandi Semarang 18 Oktober1988, menempuh seluruhpendidikan dari SDsampai SMA diSemarang dan saat inisedang melanjutkan studiS1 di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas TeknikUniversitas Diponegoro Semarang dengankonsentrasi Ketenagaan Listrik.
Semarang, Agustus 2010Mengetahui dan Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
KARNOTO, ST,MTNIP. 196907091997021001
-
7/22/2019 L2F607036_MKP
10/10