kulit pisang

Upload: reksa-indika-surya

Post on 13-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kegunaan Kulit Pisang

TRANSCRIPT

3.2. Kulit Buah Pisang3.2.1. Pengertian Kulit buah pisang merupakan salah satu limbah pertanian yang belum digunakan secara maksimal. Kulit buah pisang juga merupakan limbah dari industri pengolahan buah pisang. Pengolahan buah pisang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup banyak jumlahnya yaitu kira-kira sepertiga dari buah pisang yang belum dikupas (Munadjim, 1983). Kulit pisang dapat dilihat pada Gambar 2.3.2.2. Proses Produksi Proses produksi pada kulit pisang yaitu dengan mengubah kulit pisang menjadi tepung kulit pisang yang lebih mudah dimanfaatkan. Dengan proses ini, kulit pisang yang hanya dianggap sebagai limbah, memiliki nilai guna yang lebih besar dan nilai ekonomi yang tinggi.Dalam pembuatan tepung kulit pisang bahan utama yang diperlukan adalah kulit pisang, kulit pisang dapat diperoleh dari berbagai jenis buah pisang. Metode pembuatan tepung yang digunakan adalah metode pemanasan kering dan penggilingan. Cara pembuatan tepung kulit pisang menurut Siti Qatimah (2000) adalah sebagai berikut:1. Mencuci kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk membersihkan kulit pisang dari kotoran-kotoran yang menempel pada kulit pisang. Proses pembersihan ini dapat dilakukan menggunakan air biasa.2. Merendam kulit pisang dengan larutan natrium triosulfat. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kulit pisang yang mudah dipotong dalam ukuran kecil.3. Memotong kulit pisang menjadi potongan kecil. Proses ini dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan kulit pisang. Kulit pisang dapat dipotong dengan ukuran 0,5 1 cm.4. Mengeringkan kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam kulit pisang. Proses pengeringan ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu pengeringan dengan sinar/panas matahari ataupun dengan menggunakan oven. Bila menggunakan sinar/panas matahari dapat memakan waktu hingga 2 hari, sedangkan dengan menggunakan oven hanya membutuhkan waktu maksimal 2 jam.5. Menggiling kulit pisang. Kulit pisang yang sudah kering dapat digiling dengan menggunakan alat penggiling untuk mendapatkan kulit pisang dalam bentuk tepung. Bentuk tepung memudahkan ternak unggas untuk mengkonsumsi kulit pisang. Selain itu, bentuk tepung juga memudahkan peternak untuk memodifikasi bentuk untuk pemberian pada ternaknya sendiri.6. Mengayak tepung kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk memisahkan antara tepung kulit pisang dalam bentuk serbuk dengan kulit pisang berbentuk butiran. Selain itu proses ini memudahkan peternak dalam pemberian tepung kulit pisang ke hewan ternak.7. Mengemas tepung kulit pisang. Tepung kulit pisang yang kadar airnya sudah berkisar antara 10%-14% dapat segera dikemas untuk dipasarkan. Selain untuk dipasarkan, proses ini dilakukan untuk menyimpan tepung kulit pisang agar tidak mengalami penurunan kualitas. Proses ini dapat dilakukan maupun tidak. Proses ini dapat dilakukan jika produsen tepung kulit pisang akan memasarkan tepung kulit pisang di daerah yang jauh dari lokasi produksi, selain itu jika produsen tepung kulit pisang ingin menimbun atau menyediakan persediaan tepung kulit pisang bagi ternaknya sendiri. Bisa juga tidak dilakukan jika produsen tepung kulit pisang ingin langsung memberikannya pada ternak.

3.2.3. Kandungan Zat Makanan Kandungan Zat Makanan yang terdapat pada kulit pisang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan Zat Gizi pada Kulit PisangNo Nama Gizi Jumlah1. Energi 108 kalori2. Protein 1,3 gr3. Lemak 0,3 gr4. Karbohidrat 28,2 mg5. Kalsium 21 mg6. Phospor 59 mg7. Fe 0,4 mg8. Vitamin A 0,12 mg9. Vitamin B1 0,06 mg10. Vitamin C 17 mg11. Air 70,65 grSumber : Sulfahn, (2008)

Tabel 3.Analisis Kandungan Zat Makanan Pada Kulit PisangNo Komponen Masak Mentah Silase1. Bahan Kering (BK)* 16 14.0 12,792. Szerat Kasar (SK)* 13 10,1 8,123. BETN* 56,8 60,7 62,984. Lemak Kasar 6,0 10,7 9,165. Protein Kasar (PK) 7,7 7,8 9,536. Abu 16,5 10,7 10,217. KcPK 22 33,8 36,458. ME (M.Kal/kg) 2,2 2,5 2,45Sumber : 1 dan 2 Gohl (1981); 3.Susilowati (1997) *) berdasarkan 100 % BK.

Tabel 4.Kandungan Gizi Limbah Kulit Pisang Dengan Proses FermentasiNo. Hasil Analisa Presentae (%)1. Protein kasar 14,882. Lemak 7,03. Abu 23,864. Serat kasar 11,475. Ca 0,866. P 0,41Sumber : Laboratorium Balitnak Ciawi Bogor, 2004

Tabel 5. Kandungan Gizi Pada Kulit Pisang SegarNo Hasil Analisa Persentase (%)1. Protein kasar 6,562. Lemak 6,73. Serat kasar 15,324. Abu 11,15Sumber : Abdurrays Ambar Karto. Balitnak Ciawi Bogor, 1995.

3.2.4. Zat Anti Nutrisi Zat anti nutrisi pada kulit pisang berupa tannin antara 4,79% (Tartrakoon et al, 1999). Tannin merupakan senyawa polifenol dengan karakteristik yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan beberapa molekul seperti protein dan kalsium. Keberadaan tannin dapat menurunkan pencernaan protein maupun kalsium, serta menyebabkan tingkat absorbsi kedua komponen gizi tersebut didalam tubuh rendah, sehingga kalsium yang dapat diretensi oleh tubuh sedikit dan diposisi protein dan kalsium dalam daging maupun tulang juga rendah (Suci dan Setiyanto, 2001).

3.2.5. Kelemahan Kelemahan kulit pisang adalah adanya zat anti nutrisi berupa tannin. Pada ayam Arab zat anti nutrisi bisa mengganggu komponen makanan sebelum diserap selama proses pencernaan di dalam makanan dan setelah diabsorbsi oleh tubuh. Zat anti nutrisi juga menimbulkan efek toksin secara tidak langsung yang menyebabkan kekurangan nutrisi serta menganggu kegunaan zat makanan oleh tubuh ternak, hal ini dapat mempengaruhi konsumsi pakan sehingga menurunnya Hen Day Production (HDP). Zat anti nutrisi dapat menurunkan palatabilitas karena mempunyai rasa pahit.

3.2.6. Keunggulan Keunggulan dari pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan pakan adalah dapat meningkatkan nilai gunanya yang semula hanya limbah yang disepelekan, ternyata memiliki kasiat yang begitu tinggi. Kulit pisang mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kebutuhan nutrisi ternak. Penelitian dilakukan Someya et al., (2002) membuktikan bahwa pada kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan dagingnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang merupakan golongan senyawa flavonoid dan saponin. Di dalam kulit pisang terkandung nutrisi bermanfaat yang dapat mempengaruhi imunitas pada tubuh diantaranya protein dan zinc. Kulit pisang yang memiliki warna kuning dan apabila dalam waktu lama berubah menjadi sedikit cokelat kehitaman. Kulit pisang ini dapat diolah menjadi tepung. Manfaat pengolahan kulit pisang menjadi tepung antara lain :1. Tahan disimpan.2. Lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan.3. Lebih praktis untuk di verivikasi produk olah.4. Mampu memberikan nilai tambah buah pisang.5. Mampu meningkatkan nilai gizi buah melalui proses fortivikasi selama pengolahan.6. Menciptakan peluang usaha untuk pengembangan agroindustri pedesaan.